PENGARUH INFORMASI MERGER TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
|
|
- Erlin Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH INFORMASI MERGER TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Agung Wijaya Universitas Ma Chung Abstract In this globalization era, many corporations face challenge from one another. This condition forces every corporation to develop a better work ethic in order to mantain the quality in the stiff competition nowadays. One thing to develop a better performance quality of the corporation is mergers. With the usage of mergers, it is expected that it would develop a better performance in the corporation because the increase in capital and the corporation also becomes bigger and better. The purpose of this study is to find the differences between the periodic stock price and the periodic amount of trading volume activity before and after the mergers. This discussion finds out that there is a significance influence from the stock price of shares a year before and after merger. Also, there is a significance influence of trading volume before and after the mergers. Keywords: Merger, trading volume activity, stock price Pendahuluan Di era perkembangan ekonomi yang semakin maju dan banyaknya jumlah perusahaan yang ada ini membuat persaingan dalam bisnis menjadi semakin ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk selalu mengembangkan strategi agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya dan memperbaiki kinerja perusahaanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui perluasan usaha perusahaan atau ekspansi. Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto (2001) adalah untuk perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ekspansi adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan perusahaan,
2 baik melalui perluasan modal kerja maupun perluasan aktiva tetap dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan, aset perusahaan, pangsa pasar, dan laba. Banyak perusahaan melakukan ekspansi dengan melakukan merger. Menurut Moin (2010), merger merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya akan ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya akan menghentikan aktivitasnya atau bubar. Ada beberapa motif yang mendorong suatu perusahaan untuk melakukan merger. Motif yang pertama adalah ekonomi. Menurut Moin (2003), motif ekonomi berkaitan dengan efisisensi tujuan perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Motif yang kedua adalah terciptanya sinergi. Sinergi dapat terjadi dalam dua hal, yaitu sinergi operasional dan sinergi keuangan. Sinergi operasional terjadi apabila perusahaan yang di akuisisi mempunyai proses produksi yang hamper sama. Dengan demikian hal utama yang menjadi sumber dari terjadinya sinergi operasional ini adalah penurunan biaya yang terjadi sebagai akibat dari kombinasi dua perusahaa tersebut. Sinergi operasi dapat dilihat dari adanya peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya. Sedangkan sinergi keuangan dihasilkan ketika perusahaan hasil merger memiliki struktur modal yang kuat dan mampu mengakses sumber-sumber dana dari luar secara lebih mudah dan murah sedemikian rupa sehingga biaya modal perusahaan semakin menurun. Struktur permodalan yang kuat akan menjamin berlangsungnya aktivitas operasi perusahaan tanpa menghadapi kesulitan likuiditas. Akses yang semakin mudah terhadap sumber-sumber dana dimungkinkan ketika perusahaan memiliki ukuran yang semakin besar. Perusahaan memliki struktur permodalan yang kuat dan size yang besar akan diberi kepercayaan dan kepercayaan yang positif oleh publik. Kondisi seperti ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan karena makin meningkatnya kepercayaan pihak lain seperti lembagalembaga keuangan sehingga mereka bersedia meminjamkan dana (Moin, 2010). Motif ketiga dari merger adalah motif ekonomi. Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan dari dilaksanakannya merger. Merger dan akuisisi sangat potensial dalam mengubah struktur pasar. Perusahaan hasil
3 merger horisontal berpotensi meningkatkan kekuatan pasar melalui penguasaan pangsa pasar yang lebih besar (Moin, 2010). Merger pada umumnya didominasi oleh perusahaan yang telah besar terhadap perusahaan kecil. Informasi yang tersedia di pasar modal memiliki peranan penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi didalamnya termasuk pengumuman adanya merger suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena informasi tersebut akan mempengaruhi dari kinerja sutau perusahaan dan hal ini juga akan membuat pelaku pasar modal akan melakukan analisis setiap pengumuman merger tersebut. Pasar yang bereaksi positif terhadap pengumuman akuisisi dan merger ini adalah pasar yang efisien. Penelitian ini mencoba melihat perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham antara satu tahun periode sebelum dan satu tahun sesudah akuisisi dan merger. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penerapan teori dalam ilmu pasar modal, yaitu reaksi pasar untuk akuisisi dan merger terhadap perubahan harga saham dan volume perdagangan saham Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis Penggabungan Usaha Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) tahun 1999 No. 22 paragraf 08 dalam Evaruth (2010): Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain Jenis dan bentuk penggabungan usaha Dalam Evaruth (2010) Berdasarkan PSAK tahun 1999 No. 22 paragraf 08 terdapat 2 jenis penggabungan usaha yaitu: 1. Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
4 2. Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest) adalah suatu penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh, atau secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi kendali perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala resiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquirer) Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 : ) dalam Evaruth (2010) dapat dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut : 1. Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha sebagai berikut: a. Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tersebut. b. Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya memunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi. c. Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering). 2. Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi: a. Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak
5 mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya. b. Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru c. Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya. Definisi Merger dan Akuisisi Beberapa definisi merger menurut beberapa ahli yaitu : Menurut Moin (2010) dalam Andriyanto (2011) Merger merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi dan (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Merger didefinisikan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang pada akhirnya bergabung ke dalam salah satu perusahaan yang telah ada sebelumnya, sehingga menghilangkan salah satu nama perusahaan yang melakukan merger. Dengan kata lain, merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitas atau bubar. Pihak yang masih hidup atau yang menerima merger dinamakan surviving firm atau pihak yang mengeluarkan saham (issuing firm). Sementara itu perusahaan yang berhenti atau bubar setelah terjadinya merger dinamakan merged firm. Surviving firm dengan sendirinya memiliki ukuran (size) yang semakin besar karena seluruh aset dan kewajiban dari merged firm dialihkan ke surviving firm. Perusahaan yang dimerger akan menanggalkan status hukumnya sebagai entitas yang terpisah dan setelah merger statusnya berubah menjadi bagian (unit bisnis) di bawah surviving firm.
6 Menurut Beams, Yusuf (2004) menyatakan bahwa merger terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi kemudian dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi, dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi. Menurut Gitman (2006) Merger adalah kombinasi dari dua atau lebih perusahaan, dimana perusahaan yang dihasilkan memelihara identitas dari salah satu perusahaan, pada umumnya perusahaan yang lebih besar. Dari tiga pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa merger adalah salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger terjadi ketika sebuah perusahaan melakukan penggabungan antara dua perusahaan atau lebih perusahaan, dimana hanya satu perusahaan yang tetap ada dan perusahaan yang lain dibubarkan atau menghentikan aktivitasnya. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang melakukan merger dipindahkan ke perusahaan yang tetap ada. Menurut PSAK tahun 1999 No. 2 paragraf 08: Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. Motivasi Merger Teori yang dapat menjelaskan motivasi yang melatarbelakangi terjadinya suatu penggabungan usaha menurut Dharmasetya, Sulaimin (2009) dalam Andriyanto (2011) antara lain : a. Teori Efisiensi Menurut teori ini, merger dapat meningkatkan efisiensi. Efisiensi tersebut karena merger akan menghasilkan sinergi yang secara sederhana diartikan sebagai 2+2=5, yaitu konsep dalam ilmu ekonomi yang mengatakan gabungan faktor-faktor yang komplementer akan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.
7 b. Teori Diversifikasi Dengan memiliki bidang usaha yang beraneka ragam, maka suatu perusahaan dapat menjaga stabilitas pendapatannya. Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksudkan untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. c. Teori Kekuatan Pasar Keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar (market share) juga dapat menjadi salah satu motivasi terjadinya suatu merger. Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya saling bersaing menjual produk yang serupa, secara teoritis akan meningkatkan penguasaan pangsa pasar secara berlipat ganda. d. Teori Keuntungan Pajak Keuntungan di bidang perpajakan melalui pengurangan kewajiban pembayaran pajak dapat menjadi motivasi yang melatarbelakangi suatu merger. Dengan adanya penggabungan usaha dimana perusahaan yang satu adalah perusahaan yang tidak mempunyai laba dengan perusahaan memunyai laba besar, maka dapat mengecilkan pajak yang akan dibayarkan. e. Teori Under Valuation Penilaian harta yang lebih rendah dari harga sebenarnya pada suatu perusahaan akan mendorong minat perusahaan lainnya untuk menggabungkan perusahaan yang pertama ke dalam perusahaannya melalui merger. f. Teori Prestise Kadang-kadang terjadinya merger maupun akuisisi dilakukan bukan karena motivasi ekonomi, melainkan karena motivasi ingin meningkatkan prestise. Jika peusahaan melakukan penggabungan usaha yang menyebabkan perusahaan menjadi semakin besar, maka akan meningkatkan prestise direksi perusahaan tersebut. Jenis Merger Menurut Gitman (2006) berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger atau akuisisi dapat dibedakan menjadi:
8 a. Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang industri yang sama bergabung. b. Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan supplier atau customernya. c. Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama tetapi tidak dalam garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya. Keuntungannya adalah perusahaan dapat menggunakan penjualan dan distribusi yang sama. d. Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak berhubungan bisnis melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi resiko. Alasan Melakukan Merger Menurut Gitman (2006) Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun akuisisi, yaitu: a. Pertumbuhan atau diversifikasi Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. b. Sinergi Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. c. Meningkatkan dana Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan
9 dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah. d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli. e. Pertimbangan pajak Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik. f. Meningkatkan likuiditas pemilik Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. g. Melindungi diri dari pengambilalihan Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat. Kelebihan dan Kekurangan Merger Kelebihan dan kekurangan merger menurut Moin (2003) dalam Wibowo (2012) adalah sebagai berikut:
10 a. Kelebihan Merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain. b. Kekurangan Merger Dibandingkan akuisisi, merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Merger dan Akusisi Menurut Hitt (2002) dalam Wibowo (2012), mengemukakan beberapa konsep penting yang mengarah pada keberhasilan atau kegagalan dalam merger dan akuisisi diantaranya uji tuntas (due diligance), pembiayaan, sumber-sumber daya komplementer, akuisisi bersahabat/tidak bersahabat, penciptan sinergi pembelajaran organisasional dan fokus pada bisnis inti. Faktor-faktor yang dianggap memberi kontribusi terhadap keberhasilan merger dan akuisisi yaitu : 1. Melakukan audit sebelum merger dan akuisisi. 2. Perusahaan target dalam keadaan baik. 3. Memiliki pengalaman merger dan akuisisi sebelumnya. 4. Perusahaan target relatif kecil. Signalling Theory Teori signaling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk menurut Hartono (2005). Aktifitas merger dan akuisisi mempunyai nilai informative bagi investor sehingga akan mempengaruhi keputusan investasi dalam bentuk perubahan harga saham karena adanya transaksi yang meningkat atau menurun. Signalling theory juga menunjukkan adanya informasi asimetri antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak lain (investor, broker, dan yang lainnya), sehingga akuisisi dan merger yang dilakukan oleh manajemen
11 diharapkan dapat direspon secara positif dalam bentuk investasi pada perusahaan yang melakukan akuisisi dan merger, atau tidak melakukan investasi (respon negatif). KONTROVERSI (GAP) Penelitian yang dilakukan Arinandaru (2012), dilakukan menggunakan data perusahaan merger adalah perusahaan go public yang tetap hidup setelah proses penggabungan usaha kurun waktu , dan tanggal pengumuman akuisisi dan merger periode Pada penelitian yang dilakukan Arinandaru (2012), harga saham sebelum dan sesudah merger terdistribusi normal dan volume perdagangan saham juga terdistribusi normal. harga saham antara periode sebelum akuisisi dan merger berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger harga saham ini diuji menggunakan paired samples T-Test menghasilkan nilai t statistik variabel harga saham sebesar 2,759 dengan signifikansi sebesar 0,018. Nilai statistik t variabel harga saham (2,581) lebih besar dari nilai t tabel (2,1) dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (α=0,05).. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi akuisisi dan merger menyebabkan perbedaan harga saham perusahaan publik antara periode sebelum dan sesudah akuisisi dan merger. Volume perdagangan saham antara periode sebelum akuisisi dan merger tidak berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi akuisisi dan merger tidak menyebabkan perbedaan volume perdagangan saham perusahaan publik antara periode sebelum dan sesudah akuisisi dan merger. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata harga saham periode sesudah akuisisi dan merger lebih tinggi daripada rata-rata harga saham periode sebelum akuisisi dan merger, yaitu 2538 dan Sedangkan berdasarkan hasil analisis statistik harga saham, diperoleh hasil bahwa harga saham antara periode sebelum akuisisi dan merger dengan periode sesudah akuisisi dan merger berbeda secara signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor merespon positif terhadap informasi akuisisi dan merger yang dilakukan oleh perusahaan. Harga saham setelah akuisisi dan merger yang lebih tinggi daripada sebelum akuisisi dan merger akan
12 mengubah posisi perusahaan pada kelompok yang memiliki nilai saham yang tinggi, dimana hal itu dapat menyebabkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi akusisi dan merger untuk harga saham yang direspon positif oleh investor. BEDAH KASUS Penelitian yang dilakukan Arinandaru (2012), dengan menggunakan data perusahaan merger adalah perusahaan go public yang tetap hidup setelah proses penggabungan usaha kurun waktu , dan tanggal pengumuman akuisisi dan merger periode Menunjukkan bahwa harga saham mengalami peningkatan yang signifikan hal ini berarti investor dalam pasar modal ini menilai signal yang dilakukan oleh perusahaan dalam merger ini dengan bagus. Hal ini mendukung teori motivasi perusahaan yang melakukan merger dan mendukung alasan perusahaan melakukan merger. Perusahaan yang melakukan merger akan mendapatkan tambahan dana dan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang baru di lakukan merger. Akan tetapi merger ini memiliki kelemahannya yaitu biaya yang digunakan untuk melakukan merger ini yang besar. Biasanya perusahaan yang awal melakukan merger akan mengalami kecenderungan mendapatkan laba yang kurang besar. Dalam jangka panjang perusahaan yang melakukan merger akan memberikan hal yang positif yaitu meningkatnya kinerja dari tahun ke tahun. Hal ini akan menciptakan efisiensi perusahaan dan dapat meningkatkan pangsa pasar apabila perusahaan sejenis melakukan merger dikarenakan pesaing dari usaha bisnisnya akan berkurang apabila dilakukannnya merger. Akan tetapi merger juga belum tentu dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Investor dalam pasar modal ini menilai bahwa kinerja suatu perusahaan setelah melakukan merger tersebut akan semakin baik kedepannya sehingga seorang investor menilai harga saham perusahaan ini dengan peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan pandangan investor tentang merger berserta teori dalam merger yang biasanya dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan yang melakukan merger. Kinerja perusahaan yang telah melakukan merger ini akan semakin baik dengan adanya tambahan modal dan dengan adanya kinerja baru yang diberikan oleh penggabungan usaha tersebut.
13 Akan tetapi, perusahaan yang melakukan merger belum tentu memiliki kinerja yang baik. Hal ini terbukti pada merger bank century yang pada akhirnya ditutup oleh negara karena kinerja bank tersebut yang buruk. Volume perdagangan saham antara periode sebelum akuisisi dan merger tidak berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger. Hal ini mungkin dikarenakan para investor lebih suka melakukan perdagangan dengan harga yang peningkatan biasa saja dan tidak melakukan transaksi secara besar-besaran atau mungkin para investor sengaja untuk tidak melakukan perdagangan dengan anggapan bahwa harga saham perusahaan yang melakukan merger ini akan naik secara terus menerus karena peningkatan kinerja perusahaan yang dianggap akan membaik dari tahun ke tahun dengan adanya merger antar perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa investor pasar modal di Indonesia sangat terpengaruh oleh adanya informasi yang terdapat di pasar modal. Sehingga teori yang ada menyatakan kebenaran. Harga saham perusahaan yang melakukan merger akan melakukan peningkatan karena pertumbuhan perusahaan setelah melakukan merger akan meningkat dengan peningkatan dana yang ada setelah dilakukannya merger. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arinandaru (2012), dapat diperoleh informasi bahwa pengaruh informasi merger berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham suatu perusahaan yang mengeluarkan informasi merger tersebut. Investor dalam pasar modal ini mendapatkan signal dari pengumuman merger yang dilaporkan oleh perusahaan tersebut kemudian investor menilai bahwa kinerja suatu perusahaan setelah melakukan merger tersebut akan semakin baik kedepannya sehingga seorang investor menilai harga saham perusahaan ini dengan peningkatan yang signifikan. Hal ini berhubungan dengan motivasi suatu perusahaan melakukan merger yang dapat menciptakan efisiensi dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang akan melakukan merger tersebut akan dapat meningkatkan penguasaan pangsa pasar apabila perusahaan yang sejenis bergabung menjadi satu perusahaan. Perusahaan yang melakukan merger juga dapat meraih banyak keuntungan dengan sedikitnya pajak yang dibayarkan sehingga laba yang diterima perusahaan menjadi semakin besar. Volume
14 perdagangan saham antara periode sebelum akuisisi dan merger tidak berbeda secara signifikan dengan periode sesudah akuisisi dan merger. Hal ini mungkin dikarenakan para investor lebih suka melakukan perdagangan dengan harga yang peningkatan biasa saja dan tidak melakukan transaksi secara besar-besaran atau mungkin para investor sengaja untuk tidak melakukan perdagangan dengan anggapan bahwa harga saham perusahaan yang melakukan merger ini akan naik secara terus menerus. Daftar Pustaka Adinandaru, N. (2012). Pengaruh Informasi Akuisisi dan Merger Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Surabaya: Skripsi STIE Perbanas Andriyanto, S. A. (2011). Analisis Merger dan Kinerja Keuangan PT Kalbe Farma Tbk. Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro Arifin, S An Empyrical Analysis of The Relation Between The Board of Director s Composition an the level of Voluntary Disclosure Prooceedings For The Fifth Indonesian Conference On Accounting, No.5 Beams, F. A., Yusuf A. A. (2004). Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia. Buku I. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Dharmasetya, L., Sulaimin, V. (2009). Merger dan Akuisisi tinjauan dari sudut Akuntansi dan Perpajakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Evaruth,(2010).Bentuk bentukbadan Usaha. diakses pada tanggal 29 November 2012 pukul Gaughan, P. A. (2002). Mergers and acquisition, and Corporate. Restructurings, 3rd edition. New York: Johm Wiley & Sons, Inc.
15 Gitman, L. J. (2006). Principal of Managerial Finance, 11 TH ed. Addison Wesley Longman, Inc. Hitt, M. A., Harisson, J. S., Ireland, R. D. (2002). Merger dan Akuisisi Panduan Meraih Laba Bagi Para Pemegang Saham, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 1999, Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Moin, A Merger Akuisisi dan Divestasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: Ekonisia Moin, A Merger Akuisisi dan Divestasi, Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas. Ekonomi UII. Pranawaningsih, RR. Y. A. (2011). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Hasil Merger di Asean. Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro Riyanto, B Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kelima, Yogyakarta: BPFE UGM Samosir, A. P. (2003). Analisis Kinerja Bank Mandiri Setelah Merger dan Sebagai Bank Rekapitalisasi. diakses pada tanggal 29 November 2012 pukul Wibowo, F. A. (2012) Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi. Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro Widodo, Merger dan Akuisisi, perkembangan dan kritisinya diakses tanggal 29 November 2012
Merger dan Akuisisi Pengertian Merger dan Akuisisi Merger Akuisisi Jenis-jenis Merger dan Akusisi a. Merger b. Konsolidasi c.
1 Merger dan Akuisisi Barangkali kegiatan yang memperoleh perhatian besar dari masyarakat adalah pada waktu suatu perusahaan mengambil alih (melakukan akuisisi) perusahaan lain, atau penggabungan (merger
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PENGGABUNGAN USAHA
PERTEMUAN 2 PENGGABUNGAN USAHA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu menjelaskan: 2.1 Bentuk dan jenis penggabungan usaha 2.2 Persoalan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Penggabungan Usaha 2.1.1. Gambaran Umum Penggabungan Usaha Perusahaan dapat memperluas usahanya dengan berbagai cara. Perluasan atau ekspansi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih dimana perusahaan pengakuisisi (bidder) mempertahankan nama dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era pasar bebas persaingan usaha diantara perusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat terus bertahan dan mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Memasuki Era pasar bebas, persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang ada akan menjadi semakin ketat. Hal ini mendorong pemilik/manajemen perusahaan
Lebih terperinciPERTEMUAN 1 & 2 PENGGABUNGAN USAHA
PERTEMUAN 1 & 2 PENGGABUNGAN USAHA Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui akuisisi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap, mampu bersaing ada dengan melakukan. penggabungan usaha. Dengan melakukan penggabungan usaha, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah memasuki masa kebebasan dan keterbukaan diakhir abad ke-20. Tidak ada lagi jarak atau halangan yang selama ini membatasi semua aktifitas bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi komputer dan komunikasi yang semakin canggih telah menciptakan persaingan yang ketat antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi
Lebih terperinciBAB II 1 TINJAUAN PUSTAKA. topik mengenai merger akuisi perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang
9 BAB II 1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian terdahulu yang mengambil topik mengenai merger akuisi perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang merger/akuisisi
Lebih terperinciANALISIS MERGER DAN KINERJA KEUANGAN. PT KALBE FARMA Tbk. SANDRA ARISTIANI ANDRIYANTO. Dr. JAKA ISGIYARTA, M.Si, Akt. ABSTRACT
ANALISIS MERGER DAN KINERJA KEUANGAN PT KALBE FARMA Tbk. SANDRA ARISTIANI ANDRIYANTO Dr. JAKA ISGIYARTA, M.Si, Akt. ABSTRACT This research aims to analyze the purpose of the merger and its effect on corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha di antara perusahaanperusahaan yang ada semakin erat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciDan Akuisisi. (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa. Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy.
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Pada Perusahaan Yang Melakukan Merger dan Akuisisi tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia) Enny Tiya Rosyandy
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terus mencari strategi terbaru agar mampu mempertahankan dan meningkatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kemajuan dunia usaha yang semakin pesat, persaingan antar perusahaan terasa sangat ketat. Hal ini menuntut manajemen perusahaan untuk terus mencari strategi terbaru
Lebih terperinciANALISIS MERGER DAN KINERJA KEUANGAN PT KALBE FARMA Tbk.
ANALISIS MERGER DAN KINERJA KEUANGAN PT KALBE FARMA Tbk. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Lebih terperinciDYAH AYU INTAN POERBORINI B
ANALISIS PERBEDAAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MERJER DAN AKUISISI SERTA PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Gambaran Umum Merjer dan Akuisisi 1. Pengertian Merjer dan Akuisisi Merjer merupakan penggabungan usaha dengan cara suatu perusahaan mengambil alih satu atau lebih perusahaan lainnya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan perusahaan. Pernyataan
Lebih terperinciASPEK PERPAJAKAN DALAM RANGKA MERGER DAN AKUISISI
ASPEK PERPAJAKAN DALAM RANGKA MERGER DAN AKUISISI Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Perpajakan yang dibina oleh Bapak Nengah Oleh : Dio Rahadian Pam 115030400111003 Damayka Amandasari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. tentang kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger atau akuisisi maka dapat
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya tentang kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger atau akuisisi maka dapat disimpulkan sebagai berikut
Lebih terperinciFITRI NILAM SARI B
PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengembangan usaha sebagai upaya untuk memajukan usaha perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teroritis 2.1.1 Penggabungan usaha Pengembangan usaha sebagai upaya untuk memajukan usaha perusahaan merupakan tindakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Merger Merger merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti (1)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Perbankan ibarat jantungnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara bagi masyarakat yang
Lebih terperinciPENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia)
PENGARUH AKUISISI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Perusahaan Go Publik pada Bursa Efek Indonesia) Iftia Putri Utami Universitas Negeri Padang Email : iftiaputriutami@gmail.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuisisi Berasal dari kata acquisition (Latin) dan acquisition (Inggris), makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu atau obyek untuk ditambahkan pada sesuatu
Lebih terperinciPENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI)
PENGGABUNGAN BADAN USAHA (MERGER DAN AKUISISI) DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi, sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha diantara perusahaan yang semakin ketat menuntut. perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaannya agar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha diantara perusahaan yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaannya agar dapat bertahan dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memperbaiki iklim investasi adalah salah satu strategi pemerintah dalam rangka upaya meningkatkan perekonomian Indonesia. Salah satu bentuk perhatian pemerintah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Akuisisi Akuisisi dalam terminologi bisnis diartikan sebagai proses pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan lain, dan dalam
Lebih terperinciAndika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.
ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH INFORMASI RENCANA AKUISISI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. OLEH PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Andika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam mendirikan suatu usaha telah terjadi di berbagai bidang saat ini sudah semakin banyak, semakin banyaknya usaha yang berdiri maka semakin
Lebih terperinciJurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 4, No. 1, 2013
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 4, No. 1, 2013 PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (PADA PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011) COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER ACQUISITION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan memperoleh dana untuk kegiatan operasi dan ekspansi perusahaan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Pada awalnya, peristiwa akuisisi hanya terbatas pada kalangan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Akuisisi telah menjadi topik populer dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya, peristiwa akuisisi hanya terbatas pada kalangan komunitas pelaku bisnis,
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya
7 II. LANDASAN TEORI A. Signaling theory Menurut Wolk, et al. (2001) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi
Lebih terperinciSTRATEGI PENETRASI PASAR
STRATEGI PENETRASI PASAR Adalah suatu strategi untuk meningkatkan penjualan atas produknya, dan pasar yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif Atau usaha untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki pasar bebas, persaingan usaha antar perusahaan semakin kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Signaling Teori Signalling mengemukakan tentang bagaimana perusahaan memberi sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja melalui pembangunan perusahaan untuk meningkatkan daya saing
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dekade terakhir pasar modal Indonesia mulai menunjukkan peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat baik domestik maupun asing untuk menunjang pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan mengadakan investasi adalah memperoleh penghasilan atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Tujuan mengadakan investasi adalah memperoleh penghasilan atau kembalian atas investasi. Penghasilan tersebut dapat berupa penerimaan kas dan atau kenaikan nilai
Lebih terperinciDAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
DAMPAK AKUISISI PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Shelly Sylvia Email: yumi.haiiro4@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa mempunyai tujuan untuk memperoleh laba. Pengembangan perusahaan merupakan
Lebih terperinciStrategi Memasuki Pasar Internasional
Strategi Memasuki Pasar Internasional Standart Kompetensi Mampu untuk memahami Strategi dalam memasuki Pasar International Mampu untuk merencanakan Strategi yg terbaik untuk memasuki Pasar Global. Perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PENGAKUISISI DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinci- 0,717 > dan P value > 0.05 yang artinya bahwa tidak
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan akuisitor. Sampel untuk penelitian ini adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan melalukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan dana yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk bertahan pada setiap kondisi, serta bisa berkembang dan berdaya saing tinggi.
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Yang Tergabung Di Bursa Efek Indonesia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Merger dan Akuisisi. Kondisi perekonomian dengan persaingannya untuk mempertahankan bisnis perusahaan mendorong semakin aktifnya transaksi di pasar modal, sehingga
Lebih terperinciPERBEDAAN RISIKO INVESTASI SAHAM PERUSAHAAN DAN ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI
Vol. 7 No.2 Juni 2015 (252-261) http://dx.doi.org/10.22202/jp.2015.v7i2.210 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PERBEDAAN RISIKO INVESTASI SAHAM PERUSAHAAN DAN ANALISIS SEBELUM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar perusahaan tersebut secara berkesinambungan dapat mengembangkan usaha, meningkatkan keuntungan serta
Lebih terperinciPERTEMUAN 1 PENGGABUNGAN USAHA
PERTEMUAN 1 PENGGABUNGAN USAHA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu menjelaskan: 1.1 Pengertian penggabungan usaha 1.2 Sifat penggabungan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dalam lingkungan bisnis, seperti globalisasi, deragulasi, kemajuan teknologi dan telekomunikasi, serta fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui serta mempelajari perubahan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Lebih terperinciPengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur Go public di Indonesia (studi di bursa efek Jakarta)
141 Pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur Go public di Indonesia (studi di bursa efek Jakarta) Skripsi Oleh: Indah Rahmawati NIM K 7403010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan semakin tajam, terutama sejak dibukanya perdagangan bebas antara ASEAN dengan China yang disebut ASEAN-China
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu strategi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya menjadi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalah melalui ekspansi, baik dalam bentuk ekspansi internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis Perbandingan Abnormal Return Dan Risiko Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin pesat mendorong pemilik/manajemen perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan strategi bisnis baik jangka pendek maupun jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Indonesia yang gulung tikar,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaanperusahaan yang ada semakin ketat. Tak ada lagi jarak atau halangan yang selama ini membatasi semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan penggabungan usaha. Bentuk penggabungan usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat persaingan usaha diantara perusahaan-perusahaan yang semakin ketat mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan strategi keunggulan usahanya. Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdaya saing. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN AKUISISI TERHADAP PERUBAHAN KINERJA. KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk SKRIPSI
Artikel Skripsi ANALISIS KEPUTUSAN AKUISISI TERHADAP PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaanperusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciTugas Ringkasan Mata Kuliah Corporate and Business Strategy
Tugas Ringkasan Mata Kuliah Corporate and Business Strategy Topik: Merger Dan Akuisisi Sumber: HG Bab 13; BJB Bab 14; RS Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi No. MHS: 8605210299 Sebagian besar diversifikasi
Lebih terperinciFairuz Angger Wibowo Drs. H. Mohammad Kholiq Mahfud, M.Si ABSTRACT
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN MERGER DAN AKUISISI (Studi Pada Perusahaan yang Melakukan Merger dan Merger dan akuisisi, periode 2004-2010) Fairuz Angger
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi serta adanya era globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi nya agar perusahaan dapat
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA I Gusti Ary Suryawathy Universitas Mahasaraswati Email: ary_sai@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya sebagai pedoman yang mengambil topik mengenai literasi keuangan antara lain penelitian : 2.1.1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciPENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan seluruh potensi- potensi ekonomi mengalami kemandegan dan diambang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 mengakibatkan seluruh potensi- potensi ekonomi mengalami kemandegan dan diambang kebangkuratan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi seiring dengan berkembangnya dunia teknologi dan komunikasi semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan mengalami pertumbuhan dalam
Lebih terperinciABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT
ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT Oleh: Yogo Heru Prayitno 1) E-mail: yogo.heru@widyatama.ac.id 1) Universitas Widyatama Bandung ABSTRACT The researcher observed the announcement
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I. Analisa keuangan yang mencakup analisa rasio keuangan, analisa kelemahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Analisa keuangan yang mencakup analisa rasio keuangan, analisa kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti tentang stock split dan akan menjelaskan persamaan dan perbedaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di tengah iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan semakin ketatnya persaingan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merger merupakan suatu kebijakan yang diambil perusahaan dalam rangka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Merger dan Akuisisi 2.1.1.1. Pengertian Merger dan Akuisisi Merger merupakan suatu kebijakan yang diambil perusahaan dalam rangka melakukan ekspansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini dan dengan semakin maraknya krisis perekonomian dunia membuat banyak perusahaan harus berusaha semaksimal
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi
ISSN: 1907-4832 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi Vol. 9 No.1 Nur Fathun Ni mah* L.M Samryn** *Universitas Jayabaya **Universitas Jayabaya ARTICLE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh setiap manajemen perusahaan. Dengan mengetahui. dimasa depan. Disebutkan bahwa terdapat tiga area penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Performa atau kinerja suatu perusahaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap manajemen perusahaan. Dengan mengetahui perkembangan kinerja perusahaan,
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Studi Pada Perusahaan yang Melakukan Merger dan Akuisisi, periode 2004-2010) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Zaman menuntut perusahaan-perusahaan agar bekerja lebih ekstra dalam mempertahankan eksistensinya. Era globalisasi juga menyebabkan persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Saragih (2009) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Profitability
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Saragih (2009) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Investasi Tidak sedikit orang yang mau melakukan investasi karena kebutuhan hidup yang semakin meningkat, penurunan produktifitas serta ketidakstabilan situasi ekonomi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997 telah menelan banyak korban diberbagai negara Asia tenggara, seperti Singapura, Thailand Malaysia bahkan mengimbas
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Studi Kasuspada PT Bank CIMB NiagaTbk) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Restrukturisasi Perusahaan Menurut Williamson (2010), ada empat filsafat yang selalu dibahas beberapa akademisi mengapa melakukan tindakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi perusahaan go public dituntut untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang semakin
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) ABSTRAK Merger dan Akuisisi merupakan salah satu aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia perekonomian semakin maju. Hal itu berdampak pada semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis. Perusahaan besar maupun perusahaan kecil
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. KALBE FARMA TBK, SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. KALBE FARMA TBK, SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI SILVIA MEGA SARI JONI SUSILOWIBOWO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya
Lebih terperinciEri Wahyu Danto Kharisma. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Periode 2006-2009) Eri Wahyu Danto
Lebih terperinciKONSOLIDASI, MERGER, DAN AKUISISI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II Semester 4
KONSOLIDASI, MERGER, DAN AKUISISI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan II Semester 4 Dosen Pengampu : Ninnasi Muttaqin, S.MB., M.SM Disusun Oleh : 1. Allan M. Egal (5130015001) 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan barang-barang,
Lebih terperinci