Pemodelan dan Desain Instrumen Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemodelan dan Desain Instrumen Penelitian"

Transkripsi

1 24 Bab III Pemodelan dan Desain Instrumen Penelitian Kerangka berpikir dalam penelitian ini berawal dari pemahaman mengenai kesenjangan digital yang meliputi kesenjangan antara individu (warga negara) yang memiliki akses internet dengan yang tidak, dan yang mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan yang tidak. Penelitian ini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh SIBIS sebagai acuan pengukuran kesenjangan digital yang penggunaannya disesuaikan di Indonesia. Pada bagian selanjutnya akan dibahas mengenai pemodelan pengukuran untuk mengurangi kesenjangan digital dengan menentukan variabelvariabel yang sesuai di Indonesia saat ini, yang diasumsikan mempengaruhi kesenjangan digital di Indonesia. III.1. Pemodelan Pengukuran untuk Mengurangi Kesenjangan Digital yang Diusulkan Berdasarkan pemahaman konsep kesenjangan digital pada sub bab II.2 maka pengurangan kesenjangan digital didefinisikan sebagai kesiapan internet, pemanfaatan TIK, usaha pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK. Berdasarkan kondisi perkembangan TIK yang telah dijelaskan pada sub bab II.4, maka pemahaman konsep kesenjangan digital tersebutlah -- yang memuat keempat aspek yang mempengaruhi kesenjangan digital -- yang sesuai dengan kondisi perkembangan TIK di Indonesia saat ini, sehingga baru empat aspek yang dapat diteliti di Indonesia saat ini. Berdasarkan pemaparan di atas maka dikembangkan kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

2 25 (1) Satuan penelitian perlu didefinisikan yaitu yang akan diteliti adalah individu (warga negara). (2) Variabel bebas perlu ditentukan yang mempengaruhi kesenjangan digital sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini ditentukan empat variabel bebas yang sesuai dengan kondisi TIK di Indonesia saat ini dan diasumsikan mempengaruhi kesenjangan digital di Indonesia, yaitu kesiapan internet, pemanfaatan TIK, upaya pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK. Dari variabel bebas yang telah ditentukan, dirancang model pengukuran untuk mengurangi kesenjangan digital yang dapat dilihat pada Gambar III.1 di bawah ini. Gambar III.1 Usulan model pengurangan kesenjangan digital Model yang digambarkan pada Gambar III.1 tersusun atas variabel terikat (dependen) yaitu pengurangan kesenjangan digital dan variabel bebas

3 26 (independen) yaitu kesiapan internet, pemanfaatan TIK, upaya pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK. Dan diasumsikan keempat variabel bebas tersebut secara bersama-sama dapat mempengaruhi pengurangan kesenjangan digital. Model dalam Gambar III.1 menggambarkan keterkaitan antara kesiapan internet, pemanfaatan TIK, usaha pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK terhadap pengurangan kesenjangan digital. Kesiapan internet tersusun atas ketersediaan akses TIK. Pemanfaatan TIK menggambarkan kondisi antara individu yang dapat on-line dan individu yang tidak dapat on-line, kemudian bagaimana pemanfaatan akses internet tersebut. Usaha pencapaian kecakapan TIK adalah usaha untuk melakukan pelatihan dan pembelajaran TIK karena TIK adalah bidang yang masih baru. Dan tingkat kecakapan TIK adalah tingkat kecakapan individu dalam hal TIK dasar. Hipotesis yang dirumuskan untuk membuktikan model yang diusulkan adalah sebagai berikut : (1) Sejauh mana pengaruh kesiapan internet terhadap pengurangan kesenjangan digital? (2) Sejauh mana pengaruh pemanfaatan TIK terhadap pengurangan kesenjangan digital? (3) Sejauh mana pengaruh upaya pencapaian kecakapan TIK terhadap pengurangan kesenjangan digital? (4) Sejauh mana pengaruh tingkat kecakapan TIK terhadap pengurangan kesenjangan digital? (5) Sejauh mana pengaruh kesiapan internet, pemanfaatan TIK, usaha pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK secara bersamasama terhadap pengurangan kesenjangan digital?

4 27 III.2. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan penelitian survei. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. III.2.1. Populasi dan Sampel Penelitian Jumlah populasi dinas pendidikan, diambil berdasarkan data Bandung Dalam Angka tahun 2005 adalah sekitar orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut (15): n = N (III.1) N.d Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi yang ditetapkan Diketahui jumlah populasi dinas pendidikan sebesar N = orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Berdasarkan rumus di atas diperoleh jumlah sampel adalah 99, responden. Maka, jumlah sampel sebesar 100 orang. Guru-guru SMU Negeri akan menjadi sampel penelitian ini. Dari 27 SMU Negeri yang ada di Bandung ( 29dari site disdikkotabandung.com), sampel akan diambil dari 5 (lima) wilayah Kotamadya Bandung, masing-masing wilayah diteliti sebanyak 2 SMU Negeri. SMU Negeri tersebut dipilih berdasarkan analisis perkembangan tiap SMU dari Dinas Pendidikan Kotamadya Bandung yang dianggap sudah mewakili kondisi SMU Negeri di kotamadya Bandung.

5 28 Jumlah sampel guru yang diambil pada masing-masing SMU adalah 10 responden, dengan kondisi guru SMU pada satu sekolah adalah sama. Bila sekolah tersebut tidak memiliki jaringan koneksi komputer, maka guru SMU yang bekerja di sekolah tersebut pun dapat dipastikan tidak memiliki akses jaringan koneksi komputer. Begitu pula dengan internet, bila 1 sekolah tersebut tidak memiliki akses internet, maka kondisi guru SMU di sekolah tersebut pun relatid sama, tidak dapat mengakses internet dalam pekerjaannya. Sehingga 1 responden guru SMU mewakili kondisi guru SMU lainnya di sekolah tersebut. III.2.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 10 SMU Negeri di Kotamadya Bandung yang dibagi menjadi 5 wilayah (29) yaitu sebagai berikut : (1) Wilayah Bandung Utara : (a) SMUN 20, Jl.Citarum 23 (b) SMUN 14, Jl.Yudha Wastu Pramuka (2) Wilayah Bandung Selatan : (a) SMUN 11, Jl.H.Aksan (b) SMUN 7, Jl. Lengkong Kecil 53 (3) Wilayah Bandung Tengah : (a) SMUN 8, Jl.Solontongan No. 3 (b) SMUN 22, Jl.Rajamantri Kulon No. 17 A (4) Wilayah Bandung Timur : (a) SMUN 23, Jl.Malangbong, Antapani (b) SMUN 16, Jl.Mekarsari No. 81-Kiara Condong (5) Wilayah Bandung Barat : (a) SMUN 4, Jl.Gardujati No.20 (b) SMUN 6, Jl.Pasirkaliki No.51

6 29 III.2.3. Teknik Pengambilan Data Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan melalui survei. Data yang digunakan untuk penelitian meliputi data awal yang berguna untuk merumuskan masalah, memodelkan kesenjangan digital, memodelkan pengukuran masyarakat informasi, dan data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis. Data diambil dari berbagai sumber antara lain situs wawancara dengan Kepala Seksi Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Kesiswaan di Dinas Pendidikan Kotamadya Bandung, dan melalui penyebaran kuesioner. Proses pengambilan data, sumber data dan teknik pengambilan data dijelaskan dalam Tabel III.1. Tabel III.1 Kegiatan pengambilan data No. Tujuan Teknik pengambilan data Sumber data 1 Studi awal Wawancara Dinas Pendidikan Kotamadya Bandung 2 Pendalaman Observasi masalah 3 Pembuktian hipotesis Kuesioner Responden terdiri dari guru SMU III.2.4. Prosedur Analisis Data Prosedur yang digunakan untuk menganalisis data dijelaskan dalam Gambar III.2. Setiap tahapan dalam prosedur analisis data tersebut akan dilakukan pada bagian ini. Jika terdapat tahapan yang tidak lulus uji, maka prosedur langsung pada tahap analisis data tidak dapat dilanjutkan. Tetapi jika seluruh tahapan lulus uji semua, maka tahapan dilanjutkan hingga tahap akhir yaitu pengukuran untuk mengurangi kesenjangan digital.

7 30 Gambar III.2 Tahapan Prosedur Analisis Data III.3. Desain Instrumen Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner untuk memperoleh data kesenjangan digital di kalangan guru SMU Negeri. Kuesioner yang digunakan mengacu kepada SIBIS GPS, dengan indikatorindikator pilihan yang sudah sesuai digunakan di Indonesia (seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab II.4) dan terdapat 2 tambahan indikator pada aspek kesenjangan digital, yang akan dijelaskan pada sub bab III.3.1. Konsep kuesioner ini adalah sebagai berikut : (1) Menggunakan item-item pilihan yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dari instrumen kuesioner SIBIS GPS.

8 31 (2) Jawaban setiap item instrumen berupa tanda silang, dengan pilihan jawaban yang berbeda-beda, didesain menggunakan skala likert dan skala Guttman. (3) Setiap jawaban diberi skor untuk keperluan analisis. Masing-masing skor diberi skala 1 dan 2. Skor 1 adalah untuk pilihan jawaban : tidak/tidak setuju/tidak ada/tidak setuju/belum pernah/tidak memiliki/belum menggunakan. Sedangkan skor 2 adalah untuk pilihan jawaban : ya/sudah pernah/lebih dari seper empat/sangat setuju/kurang setuju/pernah menggunakan. Struktur instrumen penelitian adalah sebagai berikut : (1) Bagian pertama : pernyataan pendahuluan mengenai deskripsi dan tujuan penelitian ini. (2) Bagian kedua : penjelasan mengenai struktur instrumen penelitian. (3) Bagian ketiga : identitas responden yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, golongan, pendapatan, pendidikan, dan sebagainya. (4) Bagian keempat : instrumen kuesioner yang meliputi instrumen kesiapan internet, kesenjangan digital, pemanfaatan TIK, upaya pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK. Indikator-indikator yang terdapat dalam setiap aspek instrumen akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya dan hasil kesimpulan indikator-indikator SIBIS yang dipilih karena sesuai dengan kondisi perkembangan TIK di Indonesia berserta usulan indikator baru yang dipakai di Indonesia dapat dilihat pada lampiran A. Indikator yang tidak dapat digunakan disebabkan oleh belum sesuai dengan kondisi di Indonesia saat ini, seperti yang telah dijelaskan pada sub bab II.4. III.3.1. Instrumen Aspek Kesenjangan Digital Indikator yang termasuk dalam kesenjangan digital menurut SIBIS adalah pengguna komputer, pengguna internet, dan akses internet dari rumah. Terdapat indikator kesenjangan digital SIBIS yang tidak sesuai dengan kondisi di

9 32 Indonesia, yaitu indikator akses internet dari rumah. Karena berdasarkan kondisi TIK di Indonesia, pengguna internet di Indonesia yaitu sekitar 25 juta, dan yang menjadi pelanggan internet hanya 2 juta, sedangkan pelanggan perumahan baru mencapai 4%, yakni berarti hanya 80 ribu (dari total hampir 250 juta orang). Dengan kondisi Indonesia seperti ini, maka indikator untuk mengukur akses internet dari rumah tidak sesuai digunakan di Indonesia. Berdasarkan data dari ATSI, jumlah pengguna seluler saat ini mencapai angka 50 juta, sekitar 2 %-nya merupakan pengguna GPRS (General Packet Radio Service) yang aktif atau maksimal sekitar 1 juta pengguna, yang berarti kondisi ini lebih baik daripada pelanggan internet perumahan. Selain itu, berdasarkan data dari APJII bahwa penetrasi komputer berjumlah 6 juta, hal ini berarti di Indonesia, kondisi kepemilikan komputer sudah lebih baik pula dibandingkan pelanggan internet perumahan. Atas pertimbangan kondisi di atas, maka indikator akses internet dari rumah diganti dengan menggunakan indikator kepemilikan komputer di rumah dan kepemilikan HP berfasilitas internet, karena jumlah pengguna di Indonesia jauh lebih banyak daripada jumlah pengguna akses internet dari rumah. Instrumen kesenjangan digital di Indonesia adalah sebagai berikut : Tabel III.2 Indikator instrumen kesenjangan digital Domain Sub Domain Indikator SIBIS Sumber data Pengguna komputer Pengguna internet SIBIS GPS, NTIA, Eurobarometer Kesenjangan Kesenjangan Kepemilikan komputer di Digital Akses Dasar rumah Kepemilikan HP Indikator yang diusulkan berfasilitas internet Desain dari instrumen aspek kesenjangan digital dapat dilihat pada lampiran B.

10 33 III.3.2. Instrumen Aspek Kesiapan Internet Pengembangan instrumen aspek kesiapan internet mengacu pada SIBIS GPS yang dikembangkan oleh SIBIS (21). Instrumen kesiapan internet meliputi contoh indikator sebagai berikut : Tabel III.3 Indikator instrumen aspek kesiapan internet Domain Sub Domain Indikator Sumber data Tingkat pengguna banyak perangkat SIBIS GPS Pengguna mengakses internet dari eeurope 2005 Indikator Kesiapan lokasi yang berbeda Indicator ketersediaan Internet Kepedulian akses internet Eurobarometer, akses TIK TIK yang dimiliki responden di SIBIS GPS rumah EITO Sumber : SIBIS, New eeurope Indicator Handbook (2003) Desain dari instrumen aspek kesiapan internet dapat dilihat pada lampiran B. III.3.3. Instrumen Aspek Pemanfaatan TIK Berdasarkan pada SIBIS GPS yang dikembangkan oleh SIBIS (21), dilakukan pengembangan instrumen pemanfaatan TIK ini. Contoh indikator dari instrumen aspek pemanfaatan TIK adalah sebagai berikut : Tabel III.4 Indikator instrumen aspek pemanfaatan TIK Domain Sub Domain Indikator SIBIS Sumber data Pemanfaatan Durasi dan intensitas penggunaan internet Pengguna berdasarkan pemakai tetap online Prosentase pengguna internet dengan intensitas sering SIBIS GPS, US GAO TIK Mendukung kontak sosial yang ada Penggunaan melalui SIBIS GPS Potensial membuat Potensial membuat content online content online Sumber : SIBIS, New eeurope Indicator Handbook (2003) Detil instrumen aspek pemanfaatan TIK dapat dilihat pada lampiran B.

11 34 III.3.4. Instrumen Aspek Upaya Pencapaian Kecakapan TIK Instrumen aspek upaya pencapaian kecakapan TIK dikembangkan berdasarkan pada SIBIS GPS yang dikembangkan oleh SIBIS (21). Instrumen aspek upaya pencapaian kecakapan TIK ini di antaranya meliputi indikator sebagai berikut : Tabel III.5 Indikator instrumen aspek upaya pencapaian kecakapan TIK Tema Domain Sub Domain Indikator SIBIS Sumber data Partisipasi dalam pelatihan TIK Eurostat Upaya Pencapaian Kecakapan TIK Penggunaan alat e-learning untuk pembelajaran yang berkaitan dengan EB-F; NALS 2002 pekerjaan Sumber : SIBIS, New eeurope Indicator Handbook (2003) Pada lampiran B memuat detil desain instrumen aspek upaya pencapaian kecakapan TIK. III.3.5. Instrumen Tingkat Kecakapan TIK Aspek tingkat kecakapan TIK mengembangkan instrumen yang berdasarkan pada SIBIS GPS yang dikembangkan oleh SIBIS (21). Contoh indikator yang terdapat pada instrumen aspek tingkat kecakapan TIK adalah sebagai berikut: Tabel III.6 Indikator instrumen tingkat kecakapan TIK Domain Sub Domain Indikator SIBIS Sumber data Pembagian populasi yang merasa sangat percaya diri berkomunikasi melalui internet Pembagian populasi yang merasa Tingkat kecakapan TIK sangat percaya diri dalam penginstallasian perangkat lunak SIBIS GPS komputer Pembagian populasi yang merasa sangat percaya diri dalam penggunaan mesin pencari internet Sumber : SIBIS, New eeurope Indicator Handbook (2003) Desain dari instrumen kesenjangan digital dapat dilihat pada lampiran B.

12 35 III.4. Pemodelan Tahapan Pengurangan Kesenjangan Digital Analisis pemodelan tahapan pengurangan kesenjangan digital akan difokuskan pada keempat aspek yang mempengaruhi pengurangan kesenjangan digital yang sudah ditentukan dalam penelitian ini yaitu kesiapan internet, pemanfaatan TIK, upaya pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK untuk mengetahui tingkat/tahapan pengurangan kesenjangan digital. Tujuan dari perancangan model tahapan pengurangan kesenjangan digital adalah agar dapat dijadikan pedoman ukuran kondisi yang telah dicapai terkait dengan usaha mengurangi kesenjangan digital. Setiap tingkat kondisi menggambarkan tingkat kesiapan internet, pemanfaatan TIK, upaya pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK yang terkait dengan pengurangan kesenjangan digital. Konsep perancangan model tahapan pengurangan kesenjangan digital berdasarkan pada pengembangan instrumen penelitian sebagaimana dipaparkan dalam pengembangan instrumen dalam sub bab III.3.1 hingga III.3.5. Instrumen penelitian didesain berdasarkan konsep bahwa setiap item yang ditanyakan menunjukkan indikator kondisi pengurangan kesenjangan digital yang telah dicapai. Semakin tinggi nilai atau skor yang didapatkan maka semakin baik pengurangan kesenjangan digital yang telah dicapai. Setiap tahap dalam model pengurangan kesenjangan digital berkaitan dengan aspek yang sudah dicapai oleh individu, yaitu aspek yang terdapat dalam instrumen penelitian yang terdiri dari aspek kesiapan internet, pemanfaatan TIK, upaya pencapaian kecakapan TIK, dan tingkat kecakapan TIK. Dari hasil analisis setiap indikator dalam instrumen tersebut, maka dirancanglah model tahapan pengurangan kesenjangan digital dikelompokkan dalam 4 (empat) tahap yaitu (1) Belum memiliki kesiapan, (2) kesiapan terbatas, (3) kesiapan terformalisasi, dan (4) kesiapan telah matang. Setiap tahapan memiliki rentang skor dari skor hasil

13 36 penelitian pengurangan kesenjangan digital, dengan detil skor seperti yang dijelaskan dalam Tabel III.7. Tabel III.7 Tahap pengurangan kesenjangan digital Tahap Keterangan Skor 1 Belum memiliki kesiapan 0 skor 0,2 2 Kesiapan terbatas 0,2 < skor 0,5 3 Kesiapan terformalisasi 0,5 < skor 0,8 4 Kesiapan telah matang 0,8 < skor 1 Setiap tahapan dalam model pengurangan kesenjangan digital dijelaskan detil dalam Tabel III.8 di bawah ini.

14 Tabel III.8 Model tahapan pengurangan kesenjangan digital Kesiapan internet Pemanfaatan TIK Upaya pencapaian kecakapan TIK Tingkat kecakapan TIK Di tempat kerja/sekolah Tahap Di rumah Di mana saja Internet Informasi pekerjaan Informasi produk/jasa Informasi Kesehatan Mencari pekerjaan Menggunakan Banyak teman memiliki Chatting Memesan produk/jasa Melakukan on-line banking Membeli produk finansial Tanpa HP kurang komunikasi Tanpa HP kurang hiburan Pelatihan pekerjaan sekarang Pelatihan pekerjaan masa datang Pembelajaran sendiri pekerjaan sekarang Pembelajaran sendiri pekerjaan masa datang Menggunakan modul pembelajaran elektronik (seperti CD, dsb.) Pelatihan online Percaya diri mencari informasi di internet Percaya diri menggunakan Percaya diri menggunakan search engine Percaya diri membaca web berbahasa inggris Percaya diri chatting Percaya diri membuat halaman web Percaya diri mendownload dan mengintalasi perangkat lunak

Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan 38 Bab IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis dilakukan untuk membuktikan hubungan antar variabel bebas dan terikat serta antar variabel bebas. Mekanisme pembuktian hipotesis mengikuti kaidah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi penelitian, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, kegunaan hasil, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESENJANGAN DIGITAL DALAM PENGUASAAN TIK DI LINGKUNGAN PEGAWAI PEMERINTAH

PENGUKURAN KESENJANGAN DIGITAL DALAM PENGUASAAN TIK DI LINGKUNGAN PEGAWAI PEMERINTAH PENGUKURAN KESENJANGAN DIGITAL DALAM PENGUASAAN TIK DI LINGKUNGAN PEGAWAI PEMERINTAH Alivia Yulfitri Magister Sistem Informasi - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung alivia_y@yahoo.com

Lebih terperinci

PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017

PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017 INFOGRAFIS PENETRASI & PERILAKU PENGGUNA INTERNET INDONESIA 2017 SURVEY your text here DAFTAR ISI METODE DAN PARAMETER SURVEY SEBARAN RESPONDEN SURVEY A. PENETRASI PENGGUNA INTERNET INDONESIA PENETRASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasangan iklan banner di Internet pertama kali diperkenalkan oleh HotWired pada tahun 1994 untuk merek antara lain Zima, Club Med, dan AT&T. Sejak saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis penjualan pakaian sekarang ini memang semakin berkembang terutama di Indonesia, ini terbukti dengan semakin banyaknya muncul outlet dan distro yang menjual berbagai

Lebih terperinci

5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama)

5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama) KUALITAS LAYANAN ONLINE 1 Tujuan Pembelajaran Mengetahui perbedaan tahapan dalam membuat situs baru atau memperbaiki situs yang telah ada Mengetahui elemen-elemen yang perlu diperhatikan agar isi situs

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN TULIS SEKOLAH Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 TEMPURAN Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : TIK Jumlah Soal : 50 PG dan 5 Uraian Kurikulum : KURIKULUM SMP NEGERI 1 TEMPURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini semakin canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi informasi maka kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TIK disebut sebagai kesenjangan digital (Smith, 2015). Pada awalnya,

BAB I PENDAHULUAN. TIK disebut sebagai kesenjangan digital (Smith, 2015). Pada awalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenjangan antara masyarakat yang telah dan belum mendayagunakan TIK disebut sebagai kesenjangan digital (Smith, 2015). Pada awalnya, kesenjangan digital didefinisikan

Lebih terperinci

Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi

Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi Page 1 of 5 Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi D1. Jenis Kelamin Pria 1 Perempuan 2 D2. Berapa usia anda saat ini? Di bawah 20 tahun 1 36 40 tahun 5 21 25 tahun 2 41 45 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saja karena potensi generiknya sebagai productivity tool dalam penciptaan nilai

BAB I PENDAHULUAN. saja karena potensi generiknya sebagai productivity tool dalam penciptaan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenjangan digital telah menjadi topik penting karena melibatkan banyak dokumentasi yang akurat yaitu masyarakat yang memiliki komputer dan juga internet sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat berkembang pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sehingga setiap

Lebih terperinci

16. Satriya, Eddy. (2004). USO telekomunikasi (seri tulisan ICT),

16. Satriya, Eddy. (2004). USO telekomunikasi (seri tulisan ICT), 66 DAFTAR PUSTAKA 1. APJII. (2007), Statistik APJII, Updated Desember 2007, http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php?lang=ind, akses 2 Mei 2008. 2. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, United

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP/MTs... Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas/Semester : IX (sembilan)/ 2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Menggunakan Internet

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 162 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 162 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 162 hlm Harga: Rp 21.800 Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat: Sudah banyak sekali buku mengenai internet yang terbit di pasaran, namun di antara buku-buku tersebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Teknologi Informasi Komunikasi Kelas/Semester : 11 / Ganjil Pertemuan ke- : 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : 1. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin majunya teknologi membuat perpustakaan di perguruan tinggi berusaha untuk membangun sistem perpustakaan yang dapat mempermudah user dalam mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar. Dalam dunia pendidikan ujian dimaksudkan untuk mengukur taraf pencapaian suatu tujuan pengajaran

Lebih terperinci

INDOSAT. Portal dan Manfaatnya dalam Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

INDOSAT. Portal dan Manfaatnya dalam Pengembangan Industri Kecil dan Menengah INDOSAT Portal dan Manfaatnya dalam Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Trend Bisnis Internet: 6-C AOL Connectivity & Communication Search engine dan navigation, contoh: Yahoo!, Excite Akses ke internet,

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Internet Menurut (Turban & Rainer, 2009, p. 402), internet adalah jaringan global (wide-area network) yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY

PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY Oleh : Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. Email : karno@undip.ac.id Workshop Penelusuran dan Penulisan Jurnal Internasional Program Pascasarjana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/ MTs : SMP Negeri 1 Plumpang Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas/ Semester : IX (sembilan)/ 2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, Internet telah menjadi salah satu media informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user (pengguna)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, di dalamnya terkandung berbagai arti yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, di dalamnya terkandung berbagai arti yang dapat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buku dikenal masyarakat sudah sejak lama. Buku adalah sumber pengetahuan, di dalamnya terkandung berbagai arti yang dapat memberikan inspirasi. Untuk mendapatkan sebuah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. search engine, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah terhadap

I. PENDAHULUAN. search engine, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah terhadap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang telah membentuk budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan pandangan

Lebih terperinci

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKAS INTERPERSONAL (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

Bab III Pengukuran Kesiapan E-Learning

Bab III Pengukuran Kesiapan E-Learning 13 Bab III Pengukuran Kesiapan E-Learning Agar dapat menilai kesiapan dosen dan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha (UKM) untuk e-learning, maka perlu adanya instrumen penelitian yang sesuai. Dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci :Keamanan, Kemudahan, Jaminan Kerahasiaan, Ketepatan, Keakuratan, Pelayanan, Loyalitas dan Kepuasan.

ABSTRAK. Kata Kunci :Keamanan, Kemudahan, Jaminan Kerahasiaan, Ketepatan, Keakuratan, Pelayanan, Loyalitas dan Kepuasan. ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi khususnya internet yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang, E-commercemerupakan cara baru dalam melakukan transaksi di internet. Dunia perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan cepat. Hal ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan

Lebih terperinci

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN E-COMMERCE : PERSPEKTIF DAN PERKEMBANGAN MARKET SPACE DAN E-MARKETING APLIKASI INTERNET

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator. Menjelaskan pengertian internet dengan. Tes tertulis. Sungguhsungguh, Tes tertulis. Menjelaskan pengertian. pengertian.

SILABUS. Indikator. Menjelaskan pengertian internet dengan. Tes tertulis. Sungguhsungguh, Tes tertulis. Menjelaskan pengertian. pengertian. Sekolah : SMP Negeri 1 Gandusari Kelas/Semester : IX / 1(Gasal) Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi Standar kompetensi : 1. Memahami penggunaan / SILABUS Kompetensi Dasar 1.1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Bab IV. Perancangan Model CRM

Bab IV. Perancangan Model CRM Bab IV Perancangan Model CRM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan model CRM sesuai dengan analisis terhadap lingkungan di XL. Perancangan model CRM yang akan dibahas mengenai perancangan model

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman modern ini, penggunaan telepon seluler hampir merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet (Interconnected Network) adalah kumpulan jaringan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya (Priyatno,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

INTERNET DASAR DEFINISI INTERNET

INTERNET DASAR DEFINISI INTERNET INTERNET DASAR Modul Pelatihan dan Pendampingan Rumah Kreatif BUMN DEFINISI INTERNET Internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orangorang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dijelaskan kesimpulan dan saran hasil penelitian, analisis dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dijelaskan kesimpulan dan saran hasil penelitian, analisis dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini dijelaskan kesimpulan dan saran hasil penelitian, analisis dan pembahasan. 5.1 Kesimpulan Bardasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PROMOSI PERUMAHAN ONLINE di JOGJARUMAHKU.COM

PROPOSAL PENAWARAN PROMOSI PERUMAHAN ONLINE di JOGJARUMAHKU.COM PROPOSAL PENAWARAN PROMOSI PERUMAHAN ONLINE di JOGJARUMAHKU.COM http://www.jogjarumahku.com CV. Surya Karya Mandiri Jl. Johar Nurhadi No.3 Kotabaru Jogjakarta Telp/Fakx. : 0274-587345 Email : support@jogjarumahku.com

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. kebutuhan akan internet di Indonesia semakin bertambah dari tahun ketahun

BAB I LATAR BELAKANG. kebutuhan akan internet di Indonesia semakin bertambah dari tahun ketahun BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Internet merupakan salah satu kebutuhan utama bagi sebagian besar orang yang tinggal di perkotaan, baik untuk kebutuhan pekerjaan ataupun untuk kebutuhan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan 16/S1/KTP/OKTOBER/2013 PENGGUNAAN GOOGLE DOCS UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard Lampiran 1 Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard 54 Lampiran 2: Kuesioner Pelanggan Nomor: KUISONER PELANGGAN Kuisoner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian. Bagian pertama merupakan isian mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penelitian dan Jumlah Responden Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang responden yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak pada gaya hidup masing-masing individu, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pengguna smartphone,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam menjelaskan dan menjawab permasalahan yang dikemukakan, diperlukan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data yang tepat dan akurat agar tujuan dari penelitian dapat

Lebih terperinci

PEMODELAN PENGUKURAN UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL DI INDONESIA STUDI KASUS : SMU NEGERI KOTAMADYA BANDUNG TESIS

PEMODELAN PENGUKURAN UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL DI INDONESIA STUDI KASUS : SMU NEGERI KOTAMADYA BANDUNG TESIS PEMODELAN PENGUKURAN UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN DIGITAL DI INDONESIA STUDI KASUS : SMU NEGERI KOTAMADYA BANDUNG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS PERANGKAT LUNAK PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE BERBASIS WEB DI KONTER PRADANA CELLULAR BUSSINESS 1 Charel Samuel Matulessy,S.T.M.Kom 2 Asep Indra Hidayat 1 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA 2

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR 2009 I. PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR Fakultas Ekonomi Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta 29/Agustus/2009 PENDAHULUAN Selamat datang di e:learning Community (elcom) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas/ Semester : IX (se

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas/ Semester : IX (se KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS : 9 SMP NEGERI 1 GEGER MADIUN DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer. Pengantar Internet. Fakultas Teknik. Dian Anubhakti, M.Kom. Program Studi Teknik Arsitektur.

Modul ke: Aplikasi Komputer. Pengantar Internet. Fakultas Teknik. Dian Anubhakti, M.Kom. Program Studi Teknik Arsitektur. Modul ke: Aplikasi Komputer Pengantar Internet Fakultas Teknik Dian Anubhakti, M.Kom Program Studi Teknik Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Internet Aplikasi Komputer Pengantar Internet Pengertian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01 Nama Sekolah : SMP... Kupang Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas/Semester : IX (sembilan)/ 2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat dilakukan oleh perusahaan. kepada partner bisnisnya dan dapat melakukan pemesanan secara online.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat dilakukan oleh perusahaan. kepada partner bisnisnya dan dapat melakukan pemesanan secara online. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi di dunia berkembang sangat pesat, termasuk dalam hal pemanfaatan teknologi informasi berbasis web. Situasi seperti inilah yang memacu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 - INTERNET. 1. Salah satu web browser yang mengakses web yang populer saat ini adalah A

SOAL LATIHAN 2 - INTERNET. 1. Salah satu web browser yang mengakses web yang populer saat ini adalah A 1. Salah satu web browser yang mengakses web yang populer saat ini adalah A A. Internet Explorer C. ICQ E. IRC B. Yahoo Messanger D. Telnet 2. Fasilitas di internet yang berkomunikasi antar pemakai internet

Lebih terperinci

Broadband Economy. Konten sebagai Penggerak Broadband

Broadband Economy. Konten sebagai Penggerak Broadband Broadband Economy Konten sebagai Penggerak Broadband Broadband Economy Merupakan dampak pemanfaatan broadband terhadap ekonomi. Pengantar Kegiatan broadband Economy ini, kita semua dapat mendapat gambarangambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

Our Mobile Planet: Indonesia

Our Mobile Planet: Indonesia Our Mobile Planet: Indonesia Memahami Konsumen Seluler Mei 2013 Rahasia dan Milik Google 1 Ringkasan Eksekutif Ponsel cerdas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penetrasi ponsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan bermasyarakat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pengguna internet di

Lebih terperinci

Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pertumbuhan akses internet di Indonesia sangat pesat, diawali dengan masuknya internet ke Indonesia sekitar tahun 1994. Pengguna Internet di Indonesia mencapai 206,3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang menjadi salah satu andalan dalam kegiatan manusia karena memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang menjadi salah satu andalan dalam kegiatan manusia karena memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi sangat pesat. Teknologi pun sekarang menjadi salah satu andalan dalam kegiatan manusia karena memberikan banyak keuntungan.

Lebih terperinci

Menjelaskan beberapa cara sambungan internet/intranet. Mengidentifikasi penyambungan internet/intranet. Menbedakan sambungan internet/intranet

Menjelaskan beberapa cara sambungan internet/intranet. Mengidentifikasi penyambungan internet/intranet. Menbedakan sambungan internet/intranet 1.4. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh Menghubungkan Melakukan studi pustaka tentang tatacara penyambung-an Mengamati tayang simulasi. Menjelaskan beberapa cara /intranet /intranet TES tertulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan

BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3) ISSN : 1693 1173 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3) Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna layanan sistem informasi

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Implementasi E-learning di Perguruan Tinggi Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kualitas output. E-learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ilmiah sistematis yang mengembangkan dan menggunakan model-model

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ilmiah sistematis yang mengembangkan dan menggunakan model-model BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bisa disebut sebagai penelitian kuantitatif, merupakan penelitian ilmiah sistematis yang mengembangkan dan menggunakan model-model

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan

KUESIONER. Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan KUESIONER Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen yang berfokus pada bidang Pemasaran, Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan Skripsi S-1 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu perkembangan teknologi yang demikian pesat adalah teknologi komunikasi data, baik melalui perangkat-perangkat mobile seperti handphone, PDA dan sebagainya,

Lebih terperinci

KUESIONER PEMBUATAN WEBSITE PROSEDUR INTERNAL PERUSAHAAN

KUESIONER PEMBUATAN WEBSITE PROSEDUR INTERNAL PERUSAHAAN L 1 KUESIONER PEMBUATAN WEBSITE PROSEDUR INTERNAL PERUSAHAAN Nama : Umur : Jabatan : Pendidikan Terakhir : Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang e-government untuk mengukur kesenjangan digital telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian kesenjangan digital di lingkungan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ledakan media memampukan perusahaan menjual produk dan jasa secara langsung kepada pelanggan tanpa melalui perantara. Media yang ada, cetak dan siaran, katalog,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya informasi dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya informasi dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal tahun 2000, teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran akan pentingnya informasi dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat seperti sekarang ini, telah menjadikan Internet sebagai salah satu media pencarian informasi yang paling

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sangatlah memberi pengaruh yang cukup besar dalam bidang usaha. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sangatlah memberi pengaruh yang cukup besar dalam bidang usaha. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang ini terutama di era globalisasi saat ini pengaruh teknologi sangatlah memberi pengaruh yang cukup besar dalam bidang usaha. Hal ini terlihat

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan II 2017

Laporan Dwi Bulanan II 2017 Incident Monitoring Report - 2017 Laporan Dwi Bulanan II 2017 Bulan Maret dan April 2017 Mei 2017 Daftar Isi 1.Pendahuluan...3 2.Metoda...5 3.Uraian...7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Peningkatan...11

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi dalam

Lebih terperinci

Evaluasi Rencana Produksi

Evaluasi Rencana Produksi Modul ke: Evaluasi Rencana Produksi Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan mengevaluasi rencana produksi Fakultas Ilmu Komputer Subandi Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan I 2017

Laporan Dwi Bulanan I 2017 Incident Monitoring Report - 2017 Laporan Dwi Bulanan I 2017 Bulan Januari dan Februari 2017 Maret 2017 2 Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 5 3. Uraian... 7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tren perkembangan teknologi digital di Indonesia telah membawa dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

Lebih terperinci

Laporan Dwi Bulanan III 2017

Laporan Dwi Bulanan III 2017 Incident Monitoring Report - 2017 Laporan Dwi Bulanan III 2017 Bulan Mei dan Juni 2017 Juli 2017 Daftar Isi 1.Pendahuluan...3 2.Metoda...5 3.Uraian...7 3.1 Kelompok Pengaduan yang Mengalami Peningkatan...11

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!!

LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!! LATIHAN SOAL UAS TIK GANJIL 2016-2017 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada lembar jawaban!! 1. Tiga syarat penting dalam membuat blog di bawah

Lebih terperinci

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga

SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH. Hansiswany Kamarga SAINS & TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SEJARAH Hansiswany Kamarga E-education Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet Pola e-education berkembang sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi pada sekarang ini telah berkembang dengan pesat dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 [1] tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, dijelaskan bahwa pengembangan e-government merupakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BOOKING SERVICE SYSTEM PADA BENGKEL RIA AUTO SMART BERBASIS WEBSITE

RANCANG BANGUN BOOKING SERVICE SYSTEM PADA BENGKEL RIA AUTO SMART BERBASIS WEBSITE 121 PROSIDING ISSN: 2598 0246 E-ISSN: 2598-0238 RANCANG BANGUN BOOKING SERVICE SYSTEM PADA BENGKEL RIA AUTO SMART BERBASIS WEBSITE Muammar Kadapi* 1, Septilia Arfida 2 1,2 Institut Informatika Dan Bisnis

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan akan semakin terus berkembang dengan adanya kemajuan teknologi dalam bidang informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan ini menuntut cara baru dalam hal memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Internet dapat diartikan sebagai kumpulan komputer besar di dunia yang saling terhubung satu sama lain. Jika komputer terhubung ke Internet maka berarti terhubung dengan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS RANCANG BANGUN INSTANT MOBILE MESSAGING DENGAN BAHASA PALEMBANG Okky Kenedy 2007250096 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Internet Menurut (O`Brien, 2005) internet adalah jaringan komputer yang tumbuh cepat dan terdiri dari jutaan jaringan perusahaan, pendidikan, serta pemerintah yang menghubungkan

Lebih terperinci