Aplikasi Ground Penetrating Radar (GPR) untuk Mendeteksi Objek pada Berbagai Media
|
|
- Yulia Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 Aplikasi Ground Penetrating Radar (GPR) untuk Mendeteksi Objek pada Berbagai Media Muhammad Syukri 1, Zulkarnain A.Djalil 1, Muttaqin 1, Marwan 1, Rosli Saad 2 1 Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh 2 Geophysic Section, School of Physics, USM, Penang, Malaysia m.syukri@unsyiah.ac.id Abstrak Penelitian mengenai aplikasi GPR untuk mendeteksi objek pada berbagai media menunjukkan karakteristik tersendiri. Akuisisi data menggunakan GPR Ramac 500 MHZ dan pengolahan data dengan software Ramac GroundVision dilakukan dengan objek besi dan beton pada media udara, air dan beton. Hasil penelitian menunjukkan sifat yang unik pada setiap media, yaitu berupa citra radargram yang relatif baik. Citra tersebut merepresentasikan jarak dari objek yang didapat dari hasil pembagian waktu dan kecepatan rambat gelombang elektromagnetik pada setiap media, yang menunjukkan amplitudo yang berbeda. Untuk media udara, air dan beton didapat kecepatan gelombang radio (v) masing-masing sebesar 0.30; 0.041; dan m/ns, serta permitivitas relatif ( ) masing-masing 1; 53.4; dan Hasil yang didapat menunjukkan karakteristik masing-masing media. Hal ini menunjukkan bahwa metode GPR sangat sesuai diaplikasikan pada studi objek dangkal, dengan hasil yang sangat siginifikan. Kata kunci: Gelombang elektromegnetik, GPR, media, permitivitas relatif. Abstract Research on the application of GPR to detect objects in various media shows its own characteristics. Data acquisition by using the Ramac GPR 500 MHz and data processing using software Ramac GroundVision is done with objects of iron and concrete in the media of air, water and concrete. The results showed that the unique properties in each medium, indicatited by radargram with relatively good image. The image represents the distance of the object obtained from the divided of time and the speed of propagation of electromagnetic waves in each medium, which shows different amplitudes. For the medium of air, water and concrete obtained radio wave velocity (v) respectively of 0:30; 0041; and m/ns, as well as the relative permittivity ( ) respectively 1; 53.4; and The results show the characteristics of each media. This shows that the GPR method is very appropriate applied to the study of shallow objects, with the results that are very significant. Keywords: Electromagnetic wave, GPR, medium, relative permitivity.. Pendahuluan Metode ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode aktif yang relatif baru dan terus berkembang yang manfaatnya telah dikembangkan di berbagai bidang, dan merupakan metode yang digunakan untuk eksplorasi dangkal, sehingga banyak diaplikasikan di berbagai bidang seperti: geologi, konstruksi dan rekayasa, arkeologi, ilmu forensik, masalah lingkungan dan lainnya (Milson, 2003; Annan, 2005). Jika dibandingkan dengan metode geofisika yang lain metode ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah cara pengoperasian-nya lebih mudah, non destruktif dan frekuensi yang digunakan sangat tinggi (MHz) maka resolusinya juga akan tinggi. Beberapa aplikasi penting dari metode GPR adalah digunakan eksplorasi mineral, analisis sumber air tanah, studi keretakan jalan atau bendungan dan lain sebagainya. Penerapan yang tak kalah menarik adalah lingkungan seperti prediksi dan penentuan lokasi daerah bawah permukaan yang terkontaminasi zat pencemar (Knight, 2001; Beres, and Haeni, 1991). Mendeteksi objek yang terpendam di bawah permukaan pada berbagai macam media sedikitnya juga sangat menarik, sejalan dengan perkembangan teknologi dapat digunakan berbagai keperluan aplikasi. Dibandingkan dengan metode geofisika lainnya, metode GPR merupakan teknik yang paling unggul untuk mendeteksi objek dangkal dan dapat terlihat dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan studi untuk menentukan karakeristik dan respons gelombang elektromagnetik dari GPR setelah merambat pada berbagai media dan menentukan sifat gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi objek di bawah permukaan. Teori Dasar Salah satu aplikasi penting dari gelombang elektromagnetik adalah pada salah metode
5 geofisika yaitu metode GPR. Gelombang elektromagnetik dipancarkan melalui transmitter ke bawah permukaan, maka pantulannya akan ditangkap oleh receiver untuk memetakan struktur bawah permukaan (Topp, et. Al, 2980). Energi gelombang EM bergerak dalam ruang hampa sebesar c=2,998 x m/s kecepatan ini dipengaruhi oleh permeabilitas magnetik dan permitivitas listrik dalam ruang hampa, dengan persamaan: dimana: µ 0 = permabilitas dalam ruang hampa = 4π x 10 7 henry/m, dan ε 0 = permitivitas listrik dalam ruang hampa = x farad/m. Berdasarkan sifatnya gelombang elektromagnetik mempunyai karakteristik yang berbeda ketika merambat pada media yang berbeda. Dimana karakteristik radiasi gelombang elektromagnetik pada media atau struktur bumi (diteruskan, dihamburkan dan dipantulkan) ditentukan oleh kontras parameter fisika, permeabilitas magnetik (µ), permitivitas listrik (ε), konduktivitas (σ) (Tillard dan Dubois, 1995). Rasio kecepatan gelombang elektromagnetik di udara terhadap kecepatan pada media lain disebut dengan indeks bias n yaitu: Batu bara Kwarsa 4,3 145 Beton Aspal PVC, Epoxy, Polyesters Ground Penetrating Radar (GPR) Ground Penetrating Radar salah satu teknik eksplorasi geofisika yang memiliki komponen penting yaitu antenna, pemancar (transmitter) dan penerima (receiver). Kemampuan penetrasi GPR bergantung pada frekuensi sinyal sumber, efisiensi radiasi antena dan sifat dilektrik material. Sinyal radar dengan frekuensi yang tinggi akan menghasilkan resolusi yang tinggi, tetapi kedalaman penetrasi terbatas (Annan, 1996). Jenis antenna yang digunakan, sinyal yang ditransmisikan dan metode pengolahan sinyal tergantung pada: 1. Jenis objek yang akan dideteksi 2. Kedalaman Objek, dan 3. Karakteristik elektrik medium tanah Dari proses pendeteksian seperti di atas, maka akan didapatkan suatu citra dari letak dan bentuk objek yang terletak di bawah tanah. Jika sinyal GPR mengenai suatu lapisan atau objek dengan suatu konstanta dielektrik berbeda, pulsa akan dipantulkan kembali, diterima oleh antena receiver, dan akan terekan waktu dan besar sinyal, dan prinsip sederhananya seperti pada Gambar 1. dimana adalah permitivitas relatif suatu medium yang dilalui gelombang elektromagnetik. Daftar nilai permitivitas relatif dan kecepatan gelombang elektromagnetik dalam berbagai medium yang berbeda terdapat dalam Tabel 1. Tabel 1. Nilai permitivitas relatif dan kecepatan gelombang elektromagnetik pada berbagai media. Mineral Kecepatan (mm/ns) Udara Air (bersih) Air (laut) Pasir (Kering) Pasir (Basah) Silt (Basah) Tanah Liat Basah Tanah Liat Kering Rawa Granit Batu gamping Dolomite 6, Basalt (Basah) Batu Pasir Gambar 1. Skema prinsip dasar GPR. ( Karakteristik radiasi gelombang elektromagnetik pada struktur bumi ditentukan oleh beberapa
6 parameter fisika. Kecepatan gelombang elektromagnetik pada suatu media ditentukan dengan persamaan: time pada tempatnya sehinga didapatkan citra radargram (GPR) yang mudah untuk diinterpretasi gambaran bawah permukaannya. dimana c adalah kecepatan gelombang elektromagnetik di udara (0,3 m/ns), ε=ε r.ε 0, adalah permitivitas listrik, ε 0 adalah permitivitas listrik di udara (8.854 x F/m) dan ω=2πf adalah frekwensi angular, dan σ/ωε mengekspresikan loss factor. Dalam medium non magnetik (µ=1) sebagai material dengan low-loss, dimana σ/ωε ~ 0. Bila sinyal ini dipancarkan ke dalam media, maka pulsa tersebut akan mengalami atenuasi selama perambatannya di dalam media. Waktu tempuh di perlukan oleh sinyal gelombang elektromagnetik dari antenna pemancar melewati media menuju suatu interface atau objek dan kembali ke antenna penerima disebut two ways travel time (Bradford, et.al, 2009). Besaran ini menunjukkan posisi atau kedalaman objek yang memantulkan gelombang elektromagnetik, dapat ditentukan dengan hubung-an berikut: dimana adalah waktu tempuh dua arah (two ways travel time). METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan GPR Ramac 500 MHz, yang disebut juga dengan Easy Locator dapat digunakan untuk mendeteksi objek yang berbahan metal ataupun non-metal dengan kedalaman yang dangkal. Pengambilan data di lapangan menggunakan sistem Reflection Profilling. Pada pengukuran, dilakukan: pengaturan medium-medium yang akan di teliti, penentuan jenis objek (anomali) yang akan di teliti, dan melakukan pengaturan dan kaliberasi alat. Model objek yang menjadi target untuk pendeteksian dan mempelajari proses perambatan gelombang elektromagnetik adalah pipa besi. Sedangkan media yang digunakan adalah: udara, air, dan beton. Pipa besi diletakkan dibawah media udara dan air, sedangkan pipa beton diletakkan dibawah media beton. Skema penelitian seperti terlihat pada Gambar 2. Pengolahan data hasil scan GPR dilakukan dengan bantuan software Gred. Software ini digunakan untuk memberi gambaran dari data radar dalam bentuk citra dan model sesuai data dan informasi yang didapatkan. Pemrosesan data dilakukan untuk mengurangi frekuensi noise, menajamkan citra (image), dan menempatkan zero Gambar 2 (a). Skema penelitian dan model identifikasi objek, (b). bentuk hiperbola yang dihasilkan sinyal-sinyal. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Radargram Pola refleksi yang dihasilkan pada radargram dari setiap medium bersifat unik, dimana bahwa reflektor yang sama dapat disebabkan oleh medium yang berbeda. Dipilihnya bahan metal (besi) sebagai objek (reflektor) akan menghasilkan refleksi yang sangat kuat, hal ini merupakan ciri khas dari bahan metal. Bahan metal seperti pipa besi akan memberikan respon seperti hiperbola dengan amplitudo besar pada radargram (Gambar 2-4). Demikian juga untuk media beton akan terlihat pada pola citra yang dihasilkan (Gambar 5). Dari citra radargram tersebut terlihat adanya pola refleksi yang relatif kuat pada bagian tengah lintasan, sementara pada awal maupun akhir lintasan pola refleksinya melemah dan menunjukkan pola yang melengkung ke bawah. Hal ini diinterpretasikan akibat adanya benda yang mempunyai nilai impedan elektromagnetik lebih tinggi dibanding sekitarnya, sehingga kecepatan gelombang yang melewati benda tersebut menjadi lebih cepat dan lebih jelas. Benda tersebut merupakan objek (pipa besi) yang diletakkan dibawah dan beton pada saluran, sedangkan di sekitarnya adalah medium yang mempunyai nilai impedansi elektromagnetik lebih rendah. Gambar 2. Radargram (a) sebelum dan (b) sesudah pemrosesan data pada medium air.
7 memberikan pola yang jelas pada citra yang dihasilkan GPR. Gambar 3. Radargram (a) sebelum dan (b) sesudah pemrosesan data pada medium udara. 2. Analisa Wavelet Elektromagnetik Untuk sebuah citra georadar (radargram) seperti data diatas merupakan kumpulan dari pulsa yang diperoleh dari wavelet yang telah mengalami peristiwa hamburan dengan material di dalam media. Wavelet (pulsa) gelombang elektromagnetik yang di pancarkan GPR melalui medium dan melewati objek kemudian sinyal pantul akan diterima oleh penerima (receiver). Pada Gambar 5a, b, dan c terlihat variasi amplitudo pada setiap waktu untuk setiap perambatan gelombang pada media yang berbeda. Pola yang dihasilkan ini disebut dengan pola sinyal pantul. Wavelet yang diambil pada medium air adalah trace ke 24 dari 48 pulsa yang terekam, untuk medium udara adalah trace ke 62 dari 102 pulsa, sedangkan untuk medium beton adalah trace ke 128 dari 189 pulsa yang terekam. Gambar 4. Radargram (a) sebelum dan (b) sesudah pemrosesan data pada medium beton. Hasil pengolahan data menunjukkan untuk medium air didapat kecepatan gelombang elektromagnetik adalah 0,041 m/ns dan kedalaman dari objek 0,5 m. Untuk medium udara didapat kecepatan gelombang elektromagnetik adalah 0,3 m/ns dan kedalaman objek 0,64 m. Sedangkan untuk medium beton didapati kecepatannya adalah 0,115 m/ns dan kedalaman objek 0,88 m. Berdasarkan hasil interpretasi citra radargram tersebut didapatkan beberapa informasi penting berkaitan dengan karakteristik medium dan objek yang diberikan, yang masing-masing berbeda. Dengan frekwensi yang sangat tinggi yang digunakan maka tidak dapat menembus kedalaman yang lebih jauh, hal ini disebabkan karena energi elektromagnetik yang tinggi tersebut lebih cepat hilang menjadi panas dan menyebabkan kerugian pada kekuatan sinyal di kedalaman. Namun demikian memberikan resolusi yang lebih baik. Selain itu, semakin konduktif objek yang menjadi sasaran, maka akan semakin jelas sinyal yang ditangkap. Pipa besi merupakan material yang berkonduktivitas sangat baik, sehingga akan Gambar 5. Wavelet elektromagnetik pada medium (a). air, (b). udara dan (c), beton. Untuk medium air didapai waktu tempuh gelombang elektromagnetik adalah ns dan
8 konstanta dielektrik relatif ( ) adalah 53,4. Relatif rendahnya konstanta dielektrik pada air ini disebabkan oleh keadaan air yang tidak bersih dan tingginya pelarut pada air. Dengan makin tingginya pelarut (yang kurang polar) pada air akan menyebabkan turunnya konstanta dielektrik sehingga kekuatan interaksi elektrostatik antara molekul yang kontak dengan air akan meningkat. Pada medium udara didapat waktu tempuh gelombang elektromagnetik adalah 4,263 ns dan konstanta dielektrik relatif ( r ) adalah 1. Sedangkan untuk medium beton didapati profil yang menunjukkan keberadaan pipa beton, dengan waktu tempuh gelombang elektromagnetiknya 14,991 ns dan konstanta dielektrik relatif adalah Hasil penelitian menunjukkan proses pemantulan akan terjadi ketika gelombang elektromagnetik yang melewati medium mengenai objek (material) yang bersifat konduktif yang berada dibawah permukaan. Geometri dan kontras dari setiap objek dan media menentukan karakteristik dan besarnya sinyal pantul. Perambatan gelombang yang menemui berbagai macam kondisi dan deretan sifat elektrik dari berbagai macam medium mengakibatkan besarnya amplitudo sinyal pantul menjadi sangat variatif. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan sifat-sifat fisik medium dan objek tersebut. ground-penetrating radar reflection tomography: A controlled 3-D experiment at the Boise Hydrogeophysical Research Site, Water Resour. Res., 45, W00D26. [5] Milson J., (2003), Field Geophysics. Wiley, Chichester, pp.232. [6] Knight, R. (2001), Ground penetrating radar for environmental applications, Annu. Rev. Earth Planet. Sci., 29 (1), pp [7] Tillard, S., and J.-C. Dubois (1995), Analysis of GPR data: Wave propagation velocity determination, Journal of Applied Geophysics, 33(1 3),pp [8] Topp, G. C., J. L. Davis, and A. P. Annan (1980), Electromagnetic determination of soil water content: Measurements in coaxial transmission lines, Water Resour. Res., 16 (3), pp KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media udara, air, dan beton mempunyai perbedaan karakteristik perambatan gelombang elektromagnetik, dimana medium air lebih lambat (v=0,041 m/ns) dibanding beton (v=0,115 m/ns) dan udara (v=0.3 m/ns), sehingga medium udara mempunyai respons yang lebih cepat dibanding air dan beton. Kemudian juga dari model respons gelombang elektromagetik pada objek dan medium berupa citra radargram didapatkan hasil cukup baik dengan respons yang berbeda, yaitu untuk media air dengan konstanta dielektrik relatif air ( r = 53,4), udara ( r = 1) dan beton ( r = 6,81). DAFTAR ACUAN [1] Annan, A. P. (1996), Transmission dispersion and GPR, Journal of Environtal and Engineering. Geophysics, 1(B), pp [2] Annan, A. P. (2005), Ground-penetrating radar, in Near-Surface Geophysics, Invest. Geophys., vol. 13, edited by D. K. Butler, chap. 11, pp , Soc. of Explor. Geophys., Tulsa, Oklahoma. [3] Beres, M., and F. P. Haeni (1991), Application of ground-penetrating-radar methods in hydrogeologic studies, Ground Water, 29(3), pp [4] Bradford, J. H., W. P. Clement, and W. Barrash (2009), Estimating porosity with
9
BAB I PENDAHULUAN. (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Teknologi radar telah menjadi pusat perhatian dalam dunia eksplorasi dangkal (near surface exploration). Ground Penetrating
Lebih terperinciBAB III GROUND PENETRATING RADAR
BAB III GROUND PENETRATING RADAR 3.1. Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terdiri dari medan elektrik (electric field) dan medan magnetik (magnetic field) yang dapat
Lebih terperinciBAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR).1 Prinsip Dasar GPR Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata yaitu geo berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and
Lebih terperinciGROUND PENETRATING RADAR (GPR)
BAB II GROUND PENETRATING RADAR (GPR) 2.1 Gelombang Elektromagnetik Gelombang adalah energi getar yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoidal. Selain radiasi elektromagnetik,
Lebih terperinciStudi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat
Studi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat Eka Ayu Nuzuliani 1, Piter Lepong 2, Kris Budiono 2 1 Program Studi
Lebih terperinciSemua benda di sekeliling kita mempunyai sifat magnetik. Akibatnya semua benda terpengaruh oleh medan magnet. Efek yang
BAB II TEORI DASAR 2.1 Perilaku Bahan Dalam Medan Magnetik 2.1.1 Permeabilitas Magnetik Material Semua benda di sekeliling kita mempunyai sifat magnetik. Akibatnya semua benda terpengaruh oleh medan magnet.
Lebih terperincisaluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Zeolit merupakan kelompok aluminium silikat terhidrasi, memiliki rongga-rongga yang berhubungan satu dengan yang lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metoda non-destructive testing (NDT) pada bidang rekayasa sipil saat ini semakin berkembang seiring dengan semakin majunya teknologi yang diterapkan pada peralatan
Lebih terperinciJalan Barong Tongkok No. 4 Kampus Gunung Kelua Samarinda, Kalimantan Timur *Corresponding Author :
Template Makalah Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Studi Litologi Batu Gamping Dari Data Ground Penetrating Radar (GPR) Di Tepi Pantai Temaju, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat
Lebih terperinciKata Kunci: Tanggul, Lumpur Lapindo, Longsor, Ground Penetrating Radar, GeoScan32, Surfer Pendahuluan. 2. Teori 2.1.
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo dengan Menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) Yenie Ratna Setyaningsih 1, Daeng Achmad Suaidi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan sistem yang saat ini marak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan sistem yang saat ini marak dikembangkan baik dari sisi teknologi maupun segi bisnis. GPR adalah sistem radar yang digunakan
Lebih terperinciGEORADAR METODE GEORADAR
GEORADAR METODE GEORADAR Georadar (GPR), kadang-kadang disebut penyelidikan radar tanah, georadar, radar tanah, georadar echo atau "georadar" adalah teknik geofisika eksplorasi bawah permukaan non-invasif
Lebih terperincigeofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan salah satu metode eksplorasi geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan
Lebih terperinciLokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten. Tasikmalaya. Lahan berada diantara BT dan LS
BAB IV AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengukuran Insitu 4.1.1 Lokasi dan Persiapan Lokasi pengukuran dilakukan pada desa Cikancra kabupaten Tasikmalaya. Lahan berada diantara 1 0 20 1 0 25 BT dan 7 0
Lebih terperinciSistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda-benda di Bawah Permukaan Tanah
Sistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda-benda di Bawah Permukaan Tanah Folin Oktafiani folin@ppet.lipi.go.id Sulistyaningsih sulis@ppet.lipi.go.id Yusuf Nur Wijayanto yusuf@ppet.lipi.go.id
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Georadar II.1.1. Prinsip Dasar Georadar Ground penetrating radar (GPR) memancarkan pulse pendek (short pulse) energi gelombang elektromagnetik yang menembus daerah bawah (subsurface)
Lebih terperinciAPLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi
APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi Pengertian Geofisika Geofisika: bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi melalui kaidah atau
Lebih terperinciPEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GRP)
Pemetaan Bawah Permukaan PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GRP) Elfarabi 1), Dr. Ir. Amien Widodo, M.S 2) dan Firman Syaifudin,
Lebih terperinciPENGUKURAN KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PADA ZEOLIT. Tugas Akhir
PENGUKURAN KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PADA ZEOLIT Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam meyelesaikan tahap sarjana di Program Studi Fisika ITB Oleh: Surya Permana Yudha 10203042
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar belakang Secara umum geofisika atau fisika bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena fisika yang terjadi di lapisan-lapisan
Lebih terperinciPertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pendahuluan : gelombang EM dan antena RF Parameter antena RF Penggunaan antena RF dalam metode geofisika
Lebih terperinciIdentifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten Tuban)
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 4, NOMOR 2 JUNI 2008 Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten Tuban)
Lebih terperinciPERUBAHAN KARAKTERISTIK ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN METODE GROUND PENETRATING RADAR HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK SEDIMEN BAWAH PERMUKAAN
Perubahan karakteristik elektromagnetik menggunakan metode Ground Penetrating Radar hubungannya dengan karakteristik sedimen bawah permukaan (Andi Agus Nur) PERUBAHAN KARAKTERISTIK ELEKTROMAGNETIK MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SIGNAL-SIGNAL GPR
BAB V ANALISIS SIGNAL-SIGNAL GPR 5.1 Nilai Konstanta Dielektrik Relatif Beton Kondisi Normal Bentuk gelombang yang dipantulkan (reflected waveform) dari benda uji BU1, BU2 dan BUK1&2 pada kondisi normal
Lebih terperinciWahana Fisika, 1(1), 2016, Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar Terhadap Pola Retakan Di Bendungan Batu Tegi Lampung
Aplikasi Metode Ground Penetrating Radar Terhadap Pola Retakan Di Bendungan Batu Tegi Lampung Somantri Aji P 1 ; Pulung Arya 1* ; Mimin Iryanti 1* 1) Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciSTUDI REKAHAN PADA TEROWONGAN KERETA API DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) (STUDI KASUS DI DAERAH SASAKSAAT) PADALARANG JAWA BARAT
Jurnal Geliga Sains (), 36-44, 007 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 978-50X STUDI REKAHAN PADA TEROWONGAN KERETA API DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) (STUDI KASUS
Lebih terperinciHASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengolahan Data Pengukuran di Laboratorium dan Pembahasan Hasil perhitungan suseptibilitas dengan Bartington MS2 suseptibilitas meter dengan nilai permeabilitas
Lebih terperinciBAB III TRANSFORMASI RADON
BAB III TRANSFORMASI RADON 3.1 Perilaku Noise Pada Data GPR Kemampuan GPR untuk menghasilkan image bawah permukaan yang impresif membuat metoda geofisika ini banyak digunakan dalam bidang geologi, engineering,
Lebih terperinciBAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik
BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada
Lebih terperinciMelalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang. melukiskan garis-garis / pola pendekatan dari keadaan yang sebenarnya.
BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Pembuatan Data Sintetis Dalam karya tulis ini pembuatan data sintetis mengikuti pola persamaan (3.1) Melalui persamaan di atas maka akan terbentuk pola radargram yang melukiskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPR merupakan sistem yang sangat berguna untuk proses pendeteksian benda-benda yang berada atau terkubur di dalam tanah dengan kedalaman tertentu tanpa harus menggali
Lebih terperinciPengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter
Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter 1I. F. Parmono, 1 B. H. Iswanto 1Lab Instrumentasi dan Komputasi, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan sumber daya alam yang berlimpah. Kondisi sumber daya alam Indonesia saat ini, sangat
Lebih terperinciAnalisis dan Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Georadar. Alexander Pakiding
255 Jurnal KIP Vol II No. 3, Nopember 2013 Februari 2014 Analisis dan Interpretasi Struktur Bawah Permukaan Dengan Metode Georadar Alexander Pakiding alex_pakiding@yahoo.com Prodi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciTEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864
TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan
Lebih terperinciDikumpulkan pada Hari Sabtu, tanggal 27 Februari 2016 Jam di N107, berupa copy file, bukan file asli.
Nama: NIM : Kuis I Elektromagnetika II TT38G1 Dikumpulkan pada Hari Sabtu, tanggal 27 Februari 2016 Jam 14.30 15.00 di N107, berupa copy file, bukan file asli. Kasus #1. Medium A (4 0, 0, x < 0) berbatasan
Lebih terperinciFENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK. Tugas Akhir
FENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Program
Lebih terperinciPengaturan Impedansi Input pada Antena UWB
Pengaturan Impedansi Input pada Antena UWB untuk Aplikasi SFCW-GPR Asep Sudrajat 13204213 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Abstrak Antena biasanya
Lebih terperinciStudi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi
Jurnal radien Vol No Juli : - Studi Lapisan Batuan Bawah Permukaan Kawasan Kampus Unsyiah Menggunakan Metoda Seismik Refraksi Muhammad Isa, Nuriza Yani, Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala, Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, rangkaian receiver dan transmitter dibuat dengan prinsip kerjanya menggunakan pantulan gelombang. Penggunaannya, rangkaian transmitter
Lebih terperinciSTUDI STRUKTUR BAWAH PEMUKAAN PADA ZONA SESAR DENGAN METODE MAGNETOTELLURIK
STUDI STRUKTUR BAWAH PEMUKAAN PADA ZONA SESAR DENGAN METODE MAGNETOTELLURIK Muhammad Syukri Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Syiah Kuala m.syukri@gmail.com ABSTRAK Struktur bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi radar pada awalnya dikembangkan untuk mendeteksi target dilangit, maupun benda-benda diatas permukaan tanah atau dilaut. Radar itu sendiri pada prinsip dasarnya
Lebih terperinciPENGGUNAAN TRANSFORMASI RADON DALAM MENGURANGI DERAU/NOISE PADA DATA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
PENGGUNAAN TRANSFORMASI RADON DALAM MENGURANGI DERAU/NOISE PADA DATA GROUND PENETRATING RADAR (GPR) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan tahap sarjana di Program Studi Fisika
Lebih terperinciBAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH
BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH. GELOMBANG MENENGAH Berdasarkan spektrum frekuensi radio, pita frekuensi menengah adalah gelombang dengan rentang frekuensi yang terletak antara 300 khz sampai 3 MHz
Lebih terperinciOleh : Ya Asurandi Jurusan Fisika Bidang Minat Geofisika MIPA ITS Surabaya 2011
ANALISA BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR),STUDI KASUS DI RUAS JALAN RAYA PORONG DEKAT JEMBATAN PUTUL, DESA MINDI DAN LOKASI BUBBLE SIRING Oleh : Ya Asurandi Jurusan Fisika Bidang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN PIPA BAWAH TANAH
RANCANG BANGUN GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN PIPA BAWAH TANAH Amir D Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln Banda Aceh-Medan Km
Lebih terperinciRadio dan Medan Elektromagnetik
Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia
BAB 5 PEMBAHASAN Dua metode penelitian yaitu simulasi dan eksperimen telah dilakukan sebagaimana telah diuraikan pada dua bab sebelumnya. Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisa dan hasil yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
Lebih terperinciGELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M
GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M0208050 Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN
BAB IV ANALISA. TERSEBUT DIAPLIKASIKAN UNTUK PENDETEKSIAN CACAT DALAM PADA MATERIAL BAJA. DENGAN BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Simulasi Salah satu teknik untuk memodelkan perambatan ultrasonik dalam medium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk lebih mengeksplorasi kekayaan dan sumber daya alam yang belum terjamah,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penggunaan Transformasi Radon Dengan MatLab Pada tugas akhir ini digunakan Transformasi Radon untuk menghilangkan noise / gangguan. Maka itu, dibuat data sintetik yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. tersebut diaplikasikan untuk pendeteksian cacat dalam pada material baja. Dengan
BAB IV ANALISA 4.1 Analisis Simulasi Salah satu teknik untuk memodelkan perambatan ultrasonik dalam medium adalah dengan pulse echo single probe. Pulse echo single probe adalah salah satu probe ultrasonik
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP
BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP 2.1 Umum Suatu informasi dari suatu sumber informasi dapat diterima oleh penerima informasi dapat terwujud bila ada suatu sistem atau penghubung diantara keduanya. Sistem
Lebih terperinciIdentifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)
Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1) 1) Program Studi Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet
Lebih terperinciKeselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity)
Keselarasan dan Ketidakselarasan (Conformity dan Unconformity) a) Keselarasan (Conformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu (menerus),
Lebih terperinciseekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013
seekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Mata Uji : Coal Bed Methane (CBM) Jurusan : Teknik Pertambangan
Lebih terperinciStudi Parametrik Antena Vivaldi Slot dengan Pencatuan Mikrostrip
Studi Parametrik Antena Vivaldi Slot dengan Pencatuan Mikrostrip Tommi Hariyadi, Mukhidin Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung e-mail:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan
Lebih terperinciSistem Telekomunikasi
Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,6 Gelombang Elektromagnetik Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/21/2015 Outline I Pengertian gelombang
Lebih terperinciAPLIKASI METODE GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MITIGASI DINI BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO
APLIKASI METODE GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MITIGASI DINI BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO Uswatun Hasanah 1), Sujito 2), Nugroho Adi Pramono 3) 1) Mahasiswa Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
BAB 3 TEORI DASAR 3.1 Seismik Refleksi Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui keadaan di bawah permukaan bumi. Metode ini menggunakan gelombang akustik yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Gangguan Pada Audio Generator Terhadap Amplitudo Gelombang Audio Yang Dipancarkan Pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat audio generator
Lebih terperinciDIKTAT KULIAH RADAR DAN NAVIGASI
DIKTAT KULIAH RADAR DAN NAVIGASI Disusun Oleh Wahyu Pamungkas,ST.MT Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra 011 DIKTAT KULIAH RADAR & NAVIGASI A. ELEMENTARY CONCEPTS Radar merupakan nama dari sebuah
Lebih terperinciAplikasi Modulasi pada Gelombang Radar
Research Based Learning Wave 2015 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Aplikasi Modulasi pada Gelombang Radar Wildan Syahrun Nahar 1,a,
Lebih terperinciSurvei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah
Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah Wawang Sri Purnomo dan Muhammad Rizki Ramdhani Kelompok Penyelidikan
Lebih terperinciIdentifikasi Rekahan Dangkal
Identifikasi Rekahan Dangkal IDENTIFIKASI REKAHAN DANGKAL AKIBAT AKTIVITAS LUMPUR SIDOARJO DI KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN METODE GROUND PENETRATING RADAR (GPR) Ilham Adi Pratama
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI. tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Sinyal merambat dengan kecepatan terbatas. Hal ini menimbulkan waktu tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal sinusoidal, maka
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Korosi
BAB II TEORI DASAR 2.1 Korosi Korosi didefinisikan sebagai pengrusakkan atau kemunduran suatu material yang disebabkan oleh reaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Pada metal, korosi dapat dijelaskan sebagai
Lebih terperinciMODUL EKSPLORASI ELEKTROMAGNETIK. Disusun Oleh:
MODUL EKSPLORASI ELEKTROMAGNETIK Disusun Oleh: Agung Mahesya Hakim Alwi Karya Sasmita Asri Wulandari Bagus Hardiyansyah Christian Sibuea Fitri Wahyuningsih Hardeka Pameramba Lia Tri Khairum Syamsul Ma
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciAPLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
APLIKASI METODE SEISMIK REFRAKSI UNTUK ANALISA LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH BABARSARI, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA Kevin Gardo Bangkit Ekaristi 115.130.094 Program Studi Teknik Geofisika, Universitas
Lebih terperinciGELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak
Lebih terperinciPengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter
Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter 1 Imas Fatoni Parmono, 1 Bambang Heru Iswanto 1 Lab Instrumentasi dan Komputasi, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciSurvei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah
Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Priyono, Tony Rahadinata, dan Muhammad Rizki Ramdhani Kelompok Penyelidikan
Lebih terperinciSOUND PROPAGATION (Perambatan Suara)
SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) SOUND PROPAGATION (Perambatan Suara) Reflection and Refraction Ketika gelombang suara merambat dalam medium, terjadi sebuah pertemuan antara kedua medium dengan kepadatan
Lebih terperinciIdentifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten 'fuban)
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 4. NOMOR 2 JUNI 2008 Identifikasi Scouring sebagai Potensi Kelongsoran Tanggul Sungai Bengawan Solo berdasarkan Survei GPR (Studi Kasus Desa Widang, Kabupaten 'fuban)
Lebih terperinciBAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel
BAB II PEMODELAN PROPAGASI 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Metode seismik merupakan salah satu bagian dari metode geofisika aktif, yang memanfaatkan pergerakan gelombang dalam suatu medium dimana dalam penyelidikannnya di
Lebih terperinciPEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
TUGAS AKHIR RF141501 PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH TANGGULANGIN, SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODA GROUND PENETRATING RADAR (GPR) ELFARABI NRP 3712 100 006 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Amien Widodo,
Lebih terperinciRancang Bangun Radar untuk Mendeteksi Saluran Kabel Listrik di Bawah Tanah
Rancang Bangun Radar untuk Mendeteksi Saluran Kabel Listrik di Bawah Tanah Amir D, Indrawati, dan Akhyar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jalan Medan Banda Aceh Km. 275,5 Lhokseumawe,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi radio, pengiriman dan penerimaan data dilakukan melalui transmisi ruang udara bebas. Sistem ini disebut juga sebagai teknologi komunikasi wireless
Lebih terperinciANALISIS DAN PERHITUNGAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNET TERHADAP DAYA PADA SEBUAH TRANSMITER FM
ANALISIS DAN PERHITUNGAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG ELEKTROMAGNET TERHADAP DAYA PADA SEBUAH TRANSMITER FM Akhmad Dzakwan Jurusan Fisika FMIPA Unila Jl. S. Brojonegoro No. 1, Bandar Lampung, 35145 ABSTRACT
Lebih terperinciALOKASI FREKUENSI RADIO (RADIO FREQUENCY) DAN MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANGNYA. Sinyal RF ( + informasi)
IV. LOKSI FREKUENSI RDIO (RDIO FREQUENCY) DN MEKNISME PERMTN GELOMNGNY Sinyal RF ( + informasi) Rx Gbr.IV.1: Sinyal RF sebagai pembawa informasi dari ke Rx Frekuensi radio (radio frequency : RF) adalah
Lebih terperinciGEOFISIKA GEOFISIKA
Tujuan GEOFISIKA Memperkenalkan GEOFISIKA sebagai salah satu elemen / aspek dalam Ilmu Kebumian, dan perannya dalam dalam Teknologi Sumber Daya Bumi pemahaman fenomena alam mitigasi bencana kebumian Dr.
Lebih terperinciPropagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat
Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca dan fenomena luar angkasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permukaan bumi mempunyai beberapa lapisan pada bagian bawahnya, masing masing lapisan memiliki perbedaan densitas antara lapisan yang satu dengan yang lainnya, sehingga
Lebih terperinciSimulasi Pelacakan Target Tunggal Untuk Mengetahui Jarak, Sudut Azimuth, Sudut elevasi dan kecepatan target ABSTRAK
Simulasi Pelacakan Target Tunggal Untuk Mengetahui Jarak, Sudut Azimuth, Sudut elevasi dan kecepatan target Willy Sukardi / 0322041 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dieksplorasi adalah sumber daya alam di darat, baik itu emas, batu bara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dengan 2/3 wilayahnya adalah lautan dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di darat
Lebih terperinciBAB. IV SIMULASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENCITRAAN ULTRASONIK
BAB. IV SIMULASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENCITRAAN ULTRASONIK 4.1 Simulasi Simulasi merupakan penggambaran suatu sistem atau proses dengan memperagakan atau menirukan (menyerupai) sesuatu yg besar dengan
Lebih terperinciGEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA GEORADAR IN ARCHAEOLOGICAL RESEARCHES OF INDONESIA
GEORADAR DALAM PENELITIAN ARKEOLOGI DI INDONESIA GEORADAR IN ARCHAEOLOGICAL RESEARCHES OF INDONESIA M. Fadlan S. Intan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jalan Raya Condet Pejaten No. 4, Jakarta selatan;
Lebih terperinciTEKNOLOGI SEISMIK REFLEKSI UNTUK EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI
Oseana, Volume XXX, Nomor 4, 2005 : 1-10 ISSN 0216-1877 TEKNOLOGI SEISMIK REFLEKSI UNTUK EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI Oleh M. Hasanudin 1) ABSTRACT REFLECTION SEISMIC TECHNOLOGY FOR OIL AND GAS EXPLORATION.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika kita sedang diam di pinggir jalan dan sebuah mobil ambulans yang sirinenya berbunyi sedang bergerak mendekati kita. Dan tak lama kemudian mobil melewati kita
Lebih terperinciEFISIENSI TUMBUHAN DALAM MEREDAM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (STUDI KASUS DI SUTT KOTA BENGKULU)
EFISIENSI TUMBUHAN DALAM MEREDAM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (STUDI KASUS DI SUTT KOTA BENGKULU) Arif Ismul Hadi, Rida Samdara & Hesna Nurliana Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBab 2. Teori Gelombang Elastik. sumber getar ke segala arah dengan sumber getar sebagai pusat, sehingga
Bab Teori Gelombang Elastik Metode seismik secara refleksi didasarkan pada perambatan gelombang seismik dari sumber getar ke dalam lapisan-lapisan bumi kemudian menerima kembali pantulan atau refleksi
Lebih terperinci#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya
#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat
Lebih terperinciDETEKSI KERUSAKAN KABEL TELKOM BAWAH TANAH MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA B-SCAN PADA GROUND PENETRATING RADAR (GPR)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2011 DETEKSI KERUSAKAN KABEL TELKOM BAWAH TANAH MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA B-SCAN PADA GROUND PENETRATING RADAR (GPR) Yanto Hardi Wibowo¹, Heroe Wijanto²,
Lebih terperinciSTUDI PUSTAKA PERUBAHAN KERAPATAN ELEKTRON LAPISAN D IONOSFER MENGGUNAKAN PENGAMATAN AMPLITUDO SINYAL VLF
Berita Dirgantara Vol. 11 No. 3 September 2010:80-86 STUDI PUSTAKA PERUBAHAN KERAPATAN ELEKTRON LAPISAN D IONOSFER MENGGUNAKAN PENGAMATAN AMPLITUDO SINYAL VLF Prayitno Abadi Peneliti Bidang Ionosfer dan
Lebih terperinci