Teratogenesis BAGIAN KE-16

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Teratogenesis BAGIAN KE-16"

Transkripsi

1 BAGIAN KE-16 Teratogenesis Sesudah mempelajari materi ke-16 ini mahasiswa diharapkan dapat : Mengenal dan memahami proses yang menyebabkan terjadinya kelainan perkembangan embrio. Sekaligus hal-hal yang selanjutya dapat menyebabkan kelainan anak pada saat dilahirkan/menetas. 163

2 Teratogenesis adalah proses yang menyebabkan terjadinya berbagai bentuk kelainan perkembangan embrio selama periode embrional yang disebabkan oleh faktorfaktor khemo-external sehingga menyebabkan terjadinya cacat kelahiran Konsep tentang Kelainan Congenital (baca : Kon-genital) Congenital malformation / deformity : Adalah penyimpangan secara umum struktur individu selama perkembangan prakelahiran. Penyimpangan ini menimbulkan cacat kelahiran pada sebagian populasi manusia. Dalam beberapa hal penyimpangan ini merupakan kejadian alamiah kualitatif, dan hanya sedikit saja yang merupakan penyimpangan kuantitatif. Untuk kasus-kasus tertentu, sebenarnya sulit untuk membedakan antara kondisi normal dengan kondisi abnormal. Fetal injury : Perubahan-perubahan patologik selama proses menjadi organ-organ mature, yaitu pada proses pematangan jaringan-jaringan fetus / janin. Perubahan-perubahan patologik atau kerusakan ini misalnya sebagai akibat dari aktivitas mekanik ataupun karena kekurangan oxigen (asphyxia) pada masa kehamilan. Yang perlu diperhatikan, bahwa kita tidak selalu dapat mengidentifikasi secara persis semua kejadian cacat kelahiran dan mengkategorikan sebagai congenital malformation dengan birth injuries Klasifikasi Cacat Kelahiran Cacat kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga golongan : 1. Cacat kelahiran yang disebabkan oleh sebab-sebab genetik. Dalam hal ini melibatkan perubahan konstitusi genetik tertentu yang berupa gen mutants dan pengagregasian khromosom. 2. Cacat kelahiran sebagai akibat dari munculnya banyak faktor genetik secara spontan dan faktor lingkungan tertentu, biasanya berupa interaksi dari banyak gen dengan faktor-faktor lingkungan yang tidak diketahui dengan persis. 3. Cacat kelahiran yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan semata. 164

3 Gambar Tingkat Resiko Terjadinya Cacat Kelahiran pada Kehamilan Biotransformasi Zat-zat Kimia ke dalam Tubuh Embrio Biotransformasi terdiri 4 cara : 1. Melalui oksidasi, cara ini dipengaruhi oleh ensim-ensim dari endoplasmic reticulum hati (Cytochrome P-450). 2. Melalui reduksi, dan cara ini banyak dipengaruhi oleh ensim-ensim flavin. 3. Dengan cara hydrolisis, melalui mekhanisme esterase. 4. Melalui conjugasi atau melalui transfer pasif melalui sistem peredaran darah Cacat Prenatal yang Dipengaruhi Zat-zat Kimia Jenisnya meliputi : 1. Kematian dini, aborsi spontan / keguguran dan kelahiran mati. 2. Kelainan anatomik, penyimpangan morfologik, kelainan-kelainan ringan dan cacat kelahiran lain. 3. Pertumbuhan fetus yang lambat di dalam kandungan. 4. Pertumbuhan post natal yang tidak normal. Proses berpengaruhnya zat-zat teratogenik (teratogenesis) dimulai semenjak adanya absorbsi zat-zat tadi ke dalam tubuh ibu, dan hal ini akan terjadi pula pada jaringan-jaringan fetus / janin yang bersangkutan. 165

4 Adanya kelainan perkembangan, secara terbatas disebabkan oleh beberapa penyimpangan proses metabolisme pada jaringan-jaringan embrional. Bentuk penyimpangan proses metabolisme pada jaringan embrional : 1. Terhentinya sintesis DNA, disebabkan oleh defisiensi PGA, akibat obat-obatan yang mengandung Chlorcyclizine dan Cyclophosphamide. 2. Terjadinya penurunan aktivitas polimerase RNA dan DNA dari inti-inti sel embrional, hal ini terjadi pada penggunaan obat yang mengandung Cyclophosphamide. 3. Peningkatan tak terkendali dari biosintesa DNA dan RNA, ini terjadi pada penggunaan obat yang mengandung Thalidomide. 4. Kekacauan metabolisme karbohidrat, dikarenakan oleh penggunaan obat yang mengandung Sulfonylurea. Obat-obatan yang mengandung zat-zat tersebut berpengaruh pada saat embrio mencapai tahap diferensiasi dan organogenesis. Sehingga periode ini merupakan fase yang paling kritis, yaitu : kira-kira antara minggu ke 1 s/d minggu ke 12 kehamilan. Dan sebenarnya hanya bagian-bagian organ / jaringan-jaringan embrio tertentu saja yang terpengaruh perkembangannya, karena setiap jaringan memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap substansi obat yang bersifat teratogenik tersebut. Gambar Bentuk Kecacatan Akibat Mekanisme Pembentukan Kembar Identik yang Tidak Terpisah Sempurna. 166

5 Obat-obatan teratogenik berbeda efeknya pada binatang dan manusia, baik dari ukuran dosisnya maupun cara pemakaiannya. Oleh karena itu setiap penelitian yang nanti implementasinya berdampak pada manusia hendaknya menggunakan materi penelitian kelainan perkembangan pada binatang-binatang yang memiliki kesamaan terbanyak dengan manusia, baik ditinjau dari sisi fisiologik maupun karakteristik metabolisme dan katabolismenya Beberapa Teratogen dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan 1. Thalidomide Substansi zat ini terdapat pada berbagai obat penenang. Toksisitas jenis zat ini positif bagi embrio yang baru berkembang. Dosis teratogenik adalah 18 mg / kg berat badan dan dalam pemakaian 3 hari berturut-turut. Masa paling kritis yang terpengaruh adalah pada umur kehamilan hari (35-50 hari setelah periode menstruasi terakhir, atau pada saat usia embrio hari). Pengaruh : Anomali anggota-anggota badan (kaki dan tangan), kecacatan daun telinga, kelainan jantung, kelainan sistem digesti dan sistem urogenitalia. Pengaruh terhadap perkembangan mental tidak begitu nyata. 2. Berbagai hormon Testosteron, pengaruhnya pada perkembangan embrio perempuan adalah terjadinya female masculinization. Akibat seperti ini juga bisa terjadi dari pemakaian Norethindrone. Stilbestrol dan Clomiphene, juga akan berakibat sama bila pemakaian pada awal masa kehamilan. Pada pemakaian Prostaglandin F-a pada dosis 25 mg/kg berat badan yang diberikan secara intra amniotic akan mengakibatkan aborsi / keguguran. 3. Pemakaian Tolbutamide, mg / kg berat badan pada hari ke 1-6 setelah siklus menstruasi terakhir, akan mengakibatkan infertilitas atau tidak terjadinya kehamilan. Sedangkan pemakaian pada hari ke setelah siklus menstruasi terakhir akan mengakibatkan keguguran embrio. 4. Pemakaian Acetyl salicylic acid (Asam asetil salisilat) pada awal kehamilan juga akan menyebabkan terjadinya cacat kelahiran, berupa tidak sempurnanya pembentukan rangka dan alat dalam. 5. Penggunaan Phenillalanine dan Cyclohexylamine, akan menyebabkan kecacatan mental (retardasi mental) pada fetus yang dikandung ibu yang bersangkutan. 167

6 Gambar Stadiasi Tingkat Resiko Kecacatan pada Perkembangan Embrio Manusia Gambar Tabulasi Periode Kritis Perkembangan Janin Manusia. 168

7 Gambar Tabulasi Beberapa Jenis Bahan Kimia Obat Berikut Resiko Teratogeniknya. Berikut ini daftar perbandingan resiko dan manfaat obat yang diberikan dalam trimester pertama kehamilan : Resiko lebih besar daripada manfaatnya. Jenis Obat Asetazolamida Amfetamin Dietilstilbestrol Dikumarol Etanol Fenitoin Fenmetrosin Klorokuin Klorpopamida Akibat Cacat anggota badan. Transposisi pembuluh darah besar dan celah langit-2. Karsinoma vagina, kelainan saluran kelamin. Kelainan rangka dan wajah, Mikrosefali, celah langit-2, Cacat rangka dan alat dalam. Kerusakan retina dan syaraf ke VIII. 169

8 LSD (heroin) Meklisin Metotreksat Parametadion Padofilin (pencahar) Serotonin Steroid seks Streptomisin Talidomide Tetrasiklin Tolbutamid Trimetadion Warfarin Iodium Kelainan kromosom. Kelainan mejemuk. Sindroma "VACTERL" Kerusakan ssyaraf ke VIII, mikromelia, kelainan rangka majemuk. Fekomelia, amelia, meromelia, kelainan alat dalam. Pertumbuhan tulang terhambat, mikromelia, sindaktili dan gigi kuning. Kelainan rangka dan wajah, Goiter congenital, hipotiroidisme dan Resiko dan manfaat seimbang. Jenis Obat Barbiturat Benzodiazepin Diasoksida Klofibrat Kinine Lithium Metronidazol Propiltiourasil Pirimetamin Tiourasil Trimetoprim Sulfametoksasol Akibat Cacat jantung. Goiter, kelainan mata, celah Langit-langit. Goiter, hipotiroidisme, dan Goiter, hipotiroidisme, dan Celah langit-langit. Celah langit-langit. Manfaat lebih besar daripada resikonya. Jenis Obat Asetaminofen Anestesi umum Antasida Akibat 170

9 Antidepresan trisiklik Antihistamin Benedektin Glukokortikoid Haloperidol Heparin Hidralazin Lodoksuridin Imipramin Insulin Isoniazid Isopreterenol Kloramfenikol Klomifen Penghambat MAO Penisillin Rifampisin Salisilat Sulfonamida Teofilin Terbutalin Cacat sistem syaraf perifer (SSP) dan anggota badan. Celah langit-langit, dan cacat jantung. Kelainan anggota badan. Cacat SSP dan amggota badan. Cacat rangka tubuh. Kelainan meningkat, cacat tuba neuralis dan sindrom DOWN. Spina bifida, celah langit-2. Cacat SSP, rangka dan alat dalam. Cacat rangka, wajah dan celah langit-langit. (Dikutip dari Benson, 1980). Daftar Bacaan Gilbert, S. F. (1991). Developmental Biology. 4-th. Edition. Sinauer Association Inc., Massachusetts. Nishimura, H. And Tanimura, T. (1976). Clinical Aspects of The Teratogenicity of Drugs. Excerta Medica, Amsterdam. 171

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1. Fakultas/Prodi : FMIPA / Pendidikan Biologi Biologi 2. Mata Kuliah : Biologi Perkembangan (BIC 232) 3. Jumlah SKS : 2 4. Semester : Gasal (V) / 100 menit 5. Kompetensi

Lebih terperinci

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati MASA PRANATAL Siti Rohmah Nurhayati 1 Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada

Lebih terperinci

STATUS KESEHATAN 1. PENYAKIT / KOMPLIKASI LANGSUNG KEHAMILAN 2. PENYAKIT / KOMPLIKASI TIDAK LANGSUNG KEHAMILAN EX : HIPEREMESIS, PREEKLAMSI,

STATUS KESEHATAN 1. PENYAKIT / KOMPLIKASI LANGSUNG KEHAMILAN 2. PENYAKIT / KOMPLIKASI TIDAK LANGSUNG KEHAMILAN EX : HIPEREMESIS, PREEKLAMSI, ASKEB 1 STATUS KESEHATAN 1. PENYAKIT / KOMPLIKASI LANGSUNG KEHAMILAN EX : HIPEREMESIS, PREEKLAMSI, SEROTINUS, KEHAMILAN EKTOPIK, PLASENTA PREVIA, SOLUSIO PLASENTA, PERDARAHAN ANTEPARTUM, GMELLI. 2. PENYAKIT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penggunan Microwave oven semakin meningkat dari tahun ke tahun. Negara maju maupun di Negara berkembang.

I. PENDAHULUAN. Penggunan Microwave oven semakin meningkat dari tahun ke tahun. Negara maju maupun di Negara berkembang. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunan Microwave oven semakin meningkat dari tahun ke tahun tidak hanya di Negara maju maupun di Negara berkembang. Microwave oven adalah oven yang menggunakan bantuan

Lebih terperinci

Berdasarkan susunan selaput embrionya kembar identik dibedakan menjadi 3 yaitu :

Berdasarkan susunan selaput embrionya kembar identik dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Kembar Identik Kembar identik disebut juga sebagai kembar monozigotik, yaitu kembar yang berasal dari satu telur. Proses terjadinya kembar identik yaitu pada masa pembuahan sebuah sel telur matang dibuahi

Lebih terperinci

Implementasi Reproduksi dan Embriologi dalam Kehidupan Seharihari

Implementasi Reproduksi dan Embriologi dalam Kehidupan Seharihari BAGIAN KE-17 Implementasi Reproduksi dan Embriologi dalam Kehidupan Seharihari Sesudah mempelajari materi ke-17 ini mahasiswa diharapkan dapat : Mengenal bentuk-bentuk penerapan teknologi di bidang Reproduksi

Lebih terperinci

EVALUASI KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN MARET 2009 SKRIPSI

EVALUASI KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN MARET 2009 SKRIPSI EVALUASI KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN MARET 2009 SKRIPSI Oleh: JOHANES VALENTINUS RAINANDHITA K. 100 050 309 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN Pendahuluan Masa hamil: masa sangat penting Keadaan ibu dan janin terkait satu dengan yang lain Keadaan kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan Ibu

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN.

ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN. ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN. Sri Yuliana 1 ;Muhammad Arsyad 2 ;Rony 3 Kesalahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologi. Status gizi merupakan hal yang

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI Oleh : DAHLIA NUGRAHINI K100050115 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Pertumbuhan Janin Normal Pertumbuhan, diferensiasi dan maturasi jaringan dan organ. Pembelahan sel terdiri dari 3 fase : - Hiperplasia selama 16 mingg

Pertumbuhan Janin Normal Pertumbuhan, diferensiasi dan maturasi jaringan dan organ. Pembelahan sel terdiri dari 3 fase : - Hiperplasia selama 16 mingg PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK-USU/RSHAM Pertumbuhan Janin Normal Pertumbuhan, diferensiasi dan maturasi jaringan dan organ. Pembelahan sel terdiri dari 3 fase : - Hiperplasia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 200 SM sindrom metabolik yang berkaitan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, diberi nama diabetes oleh Aretaeus, yang kemudian dikenal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lebih terperinci

EMILDA No.BP :

EMILDA No.BP : UJI EFEK TERATOGEN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP FETUS MENCIT PUTIH SKRIPSI SARJANA FARMASI Oleh EMILDA No.BP : 07131075 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, fungsional dan metabolik yang ada sejak lahir. 1 Dalam sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, fungsional dan metabolik yang ada sejak lahir. 1 Dalam sumber yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cacat lahir, malformasi kongenital dan anomali kongenital adalah istilah-istilah sinonim yang digunakan untuk menjelaskan gangguan struktural, perilaku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembentukan manusia yang berkualitas dimulai sejak masih di dalam kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat proses

Lebih terperinci

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun

Lebih terperinci

ACE Inhibitor di Awal Masa Kehamilan. Web site: Desember 1998 Medsafe Editorial Team

ACE Inhibitor di Awal Masa Kehamilan. Web site: Desember 1998 Medsafe Editorial Team ACE Inhibitor di Awal Masa Kehamilan Web site: Desember 1998 Medsafe Editorial Team Oligohydramnios, gagal ginjal, cacat tulang, dan hippotensi berkepanjangan biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak sekali radiasi. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu

I. PENDAHULUAN. banyak sekali radiasi. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, mengganggu kesehatan, bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita ternyata banyak sekali radiasi.

Lebih terperinci

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd lismadiana@uny.ac.id Alkohol: menyebabkan berkurangnya unsur Seng (Zn) yang penting dalam perkembangan seksual (mengurangi jumlah sperma, kadar hormon testosteron) dan zat lain:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bahan kimia tak lagi menjadi bahan asing yang beredar di masyarakat luas dalam bentuk bahan kimia mentah ataupun dalam bentuk obat-obatan. Zat pewarna makanan

Lebih terperinci

Bab I. PENDAHULUAN Psikologi Perkembangan

Bab I. PENDAHULUAN Psikologi Perkembangan Bab I. PENDAHULUAN Psikologi Perkembangan: ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sepanjang rentang kehidupan manusia, dari sejak dalam kandungan hingga lanjut usia RENTANG KEHIDUPAN MANUSIA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mempunyai plak, kalkulus dan peradangan gingiva. Penyakit periodontal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mempunyai plak, kalkulus dan peradangan gingiva. Penyakit periodontal BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Periodontitis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob gram negatif pada rongga mulut yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi. 4,7,18 Penyakit periodontal

Lebih terperinci

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara molekuler. NASIB OBAT DALAM TUBUH Obat Absorbsi (1) Distribusi (2) Respon farmakologis Interaksi dg reseptor

Lebih terperinci

Ondansetron in Pregnancy and Risk of Adverse Fetal Outcomes Björn Pasternak, M.D., Ph.D., Henrik Svanström, M.Sc., and Anders Hviid, Dr.Med.Sci.

Ondansetron in Pregnancy and Risk of Adverse Fetal Outcomes Björn Pasternak, M.D., Ph.D., Henrik Svanström, M.Sc., and Anders Hviid, Dr.Med.Sci. Ondansetron in Pregnancy and Risk of Adverse Fetal Outcomes Björn Pasternak, M.D., Ph.D., Henrik Svanström, M.Sc., and Anders Hviid, Dr.Med.Sci. Dokter Pembimbing : dr.rusmaniah,spog Linda Mahardhika 2009730026

Lebih terperinci

BAB 2 CELAH BIBIR (CLEFT LIP) Celah bibir (cleft lip) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan gangguan

BAB 2 CELAH BIBIR (CLEFT LIP) Celah bibir (cleft lip) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan gangguan BAB 2 CELAH BIBIR (CLEFT LIP) 2.1 Pengertian umum celah bibir (cleft lip) Celah bibir (cleft lip) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan gangguan perkembangan wajah pada masa embrio. Celah dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keguguran berulang adalah suatu kondisi yang berbeda dengan infertilitas yang didefinisikan sebagai dua atau lebih kegagalan kehamilan (ASRM, 2008). Dari semua kehamilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah semakin meluas, tetapi pemakaian obat tersebut tanpa mempertimbangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah semakin meluas, tetapi pemakaian obat tersebut tanpa mempertimbangkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan tanaman obat dan herbal di kalangan masyarakat saat ini sudah semakin meluas, tetapi pemakaian obat tersebut tanpa mempertimbangkan dosis dan lama pemakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Target Milleneum Development Goals (MDGs) sampai dengan tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Target Milleneum Development Goals (MDGs) sampai dengan tahun 2015 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Target Milleneum Development Goals (MDGs) sampai dengan tahun 2015 adalah mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari tahun 1990 yaitu sebesar

Lebih terperinci

Permasalahan Anak Usia Dini

Permasalahan Anak Usia Dini Permasalahan Anak Usia Dini Arumi Savitri Fatimaningrum Arumi SF-UNY PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN Pertumbuhan (growth) o Bersifat kuantitatif o Berkaitan dengan aspek fisik Perkembangan (development) o Bersifat

Lebih terperinci

BAB II CELAH PALATUM KOMPLET BILATERAL. Kelainan kongenital berupa celah palatum telah diketahui sejak lama. Pada

BAB II CELAH PALATUM KOMPLET BILATERAL. Kelainan kongenital berupa celah palatum telah diketahui sejak lama. Pada BAB II CELAH PALATUM KOMPLET BILATERAL Kelainan kongenital berupa celah palatum telah diketahui sejak lama. Pada beberapa kasus, celah ini terjadi setiap delapan ratus kelahiran dan kira-kira seperempatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya jenis cacat lain yang ditemukan pada berbagai organ (Santoso, 2004). kafein tidak berdampak terhadap perkembangan fetus.

BAB I PENDAHULUAN. adanya jenis cacat lain yang ditemukan pada berbagai organ (Santoso, 2004). kafein tidak berdampak terhadap perkembangan fetus. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian tentang efek teratogenik kafein dimulai sejak ditemukan tiga kasus cacat pada bayi di Amerika Serikat, yaitu ektrodaktili dari ibu yang mengkonsumsi kopi

Lebih terperinci

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS dr HM Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Farmakologi FK UNLAM Banjarbaru PENGGUNAAN OBAT PADA ANAK Perbedaan laju perkembangan organ, sistem dalam tubuh, maupun enzim yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Salah satu komplikasi awal dari fraktur yang terjadi pada tulang adalah nyeri. Nyeri ini

BAB I PENDAHULUAN. kita. Salah satu komplikasi awal dari fraktur yang terjadi pada tulang adalah nyeri. Nyeri ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraktur pada tulang adalah suatu kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan kita. Salah satu komplikasi awal dari fraktur yang terjadi pada tulang adalah nyeri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mayarakat secara umum harus lebih memberi perhatian dalam pencegahan dan pengobatan berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan oleh mikroorganisme patogen seperti

Lebih terperinci

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI REFERENSI 1. Tumbuh Kembang Anak Soetjiningsih EGC Jakarta, 1995 2. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan ---- Herawati Mansur, Salemba Medika 2009 3.

Lebih terperinci

BAB 2 CELAH LANGIT-LANGIT. yaitu, celah bibir, celah langit-langit, celah bibir dan langit-langit. Celah dari bibir dan langitlangit

BAB 2 CELAH LANGIT-LANGIT. yaitu, celah bibir, celah langit-langit, celah bibir dan langit-langit. Celah dari bibir dan langitlangit BAB 2 CELAH LANGIT-LANGIT Celah merupakan suatu ruang kongenital yang abnormal dan dapat memberikan efek psikologis berupa rendah diri pada penderita. Ada beberapa jenis celah yang sering ditemui yaitu,

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1.5 Manfaat Penelitian 1. Di bidang akademik / ilmiah : meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi bahwa ada hubungan antara kadar serum ferritin terhadap gangguan pertumbuhan pada talasemia

Lebih terperinci

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE TITIS SARI KUSUMA TUJUAN Memberikan edukasi tentang gizi untuk kesehatan reproduksi laki-laki Memberikan anjuran makanan yang sehat untuk kesehatan reproduksi 1 PERBEDAAN

Lebih terperinci

Permulaan Kehidupan Manusia

Permulaan Kehidupan Manusia Permulaan Kehidupan Manusia (Perkembangan Pranatal) Purwandari FIP UNY Kapan kehidupan manusia dimulai? Biologis Psikologis Konsepsi (pembuahan) bertemunya sel telur (ovum) dengan sperma (spermatozoa)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes Definisi ANAK DULU: < 12 THN; < 15 THN; < 16 THN UU Tenaga Kerja, UU Perkawinan [UU No. 9 TAHUN 1979 ttg Kesejahteraan Anak: USIA < 21 thn dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran buah hati pasti sudah sangat berarti bagi orang tua, yang tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak pasti melalui

Lebih terperinci

ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN Isu Kontemporer Imunisasi Penyalahgunaan obat dan alkohol Penggunaan obat pada kelompok khusus (anak, bumil, busu, lansia) Pengembangan obat 1 IMUNISASI Definisi:

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK. Nur Faizah,dr

TUMBUH KEMBANG ANAK. Nur Faizah,dr TUMBUH KEMBANG ANAK Nur Faizah,dr DEFINISI Menurut Ilmu Kesehatan Anak : Tumbuh kembang adalah semua aspek kemajuan yang dicapai manusia sejak konsepsi hingga dewasa Pertumbuhan: Aspek fisik karena perbanyakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pencegahan dan pengobatan berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan oleh mikroorganisme patogen seperti virus dan bakteri sangat perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

Kontrasepsi Hormonal (PIL) Kontrasepsi Hormonal (PIL) A.KONTRASEPSI HORMONAL Adalah: kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron Bentuk kontrasepsi hormonal, antara lain: 1. Kontrasepsi oral 2. Kontrasepsi suntik

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Hamil

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Hamil GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Hamil By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Fisiologis Kehamilan Kehamilan:

Lebih terperinci

Efek Samping Obat. Indah Solihah

Efek Samping Obat. Indah Solihah Efek Samping Obat Indah Solihah Definisi Efek samping suatu obat adalah Segala sesuatu khasiat yg tidak diinginkan untuk tujuan terapi yg dimaksudkan pada dosis yg dianjurkan (WHO, 1970) Efek samping tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Proses Kehamilan dan Tumbuh Kembang Janin

TINJAUAN PUSTAKA Proses Kehamilan dan Tumbuh Kembang Janin 4 TINJAUAN PUSTAKA Proses Kehamilan dan Tumbuh Kembang Janin Awal terjadinya kehamilan yang dialami seorang wanita diawali dengan adanya konsepsi. Pada tahap ini faktor gizi sangat berperan penting untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

Berkaitan dg perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, atau individu, yang bisa diukur dg ukuran berat, panjang, umur tulang,

Berkaitan dg perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, atau individu, yang bisa diukur dg ukuran berat, panjang, umur tulang, Berkaitan dg perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, atau individu, yang bisa diukur dg ukuran berat, panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik. Berkaitan dg aspek fisik,

Lebih terperinci

Kesan kecacatan bayi Oleh NORLAILA HAMIMA JAMALUDDIN

Kesan kecacatan bayi Oleh NORLAILA HAMIMA JAMALUDDIN Kesan kecacatan bayi Oleh NORLAILA HAMIMA JAMALUDDIN Imbasan 3D membolehkan doktor melihat kedudukan bayi dari pelbagai sudut dan orientasi LELAKI atau perempuan? Inilah soalan pertama yang diajukan kebanyakan

Lebih terperinci

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 2 : MENSTRUASI PARTUS

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 2 : MENSTRUASI PARTUS 1 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA 2 : MENSTRUASI PARTUS SMA REGINA PACIS JAKARTA Ms. Evy Anggraeny Proses Menstruasi 2 Ada empat fase 1. Fase menstruasi 2. Fase folikel/proliferasi 3. Fase luteal/ovulasi 4.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kinerja Induk Parameter yang diukur untuk melihat pengaruh pemberian fitoestrogen ekstrak tempe terhadap kinerja induk adalah lama kebuntingan, dan tingkat produksi anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kedondong hutan (Spondias pinnata), suku Anacardiaceae,

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kedondong hutan (Spondias pinnata), suku Anacardiaceae, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman kedondong hutan (Spondias pinnata), suku Anacardiaceae, merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat batuk (Syamsuhidayat

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN 0 BAB 5 HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 4x dan 10x terhadap 60 preparat, terlihat adanya peradangan yang diakibatkan aplikasi H 2 O 2 10%, serta perubahan

Lebih terperinci

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses

Farmakologi. Pengantar Farmakologi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM. Farmakodinamik. ., M.Med.Ed. normal tubuh. menghambat proses-proses dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi dr H M Bakhriansyah, M.Kes., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses kimia, terutama terikat pada molekul

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! Bagian yang disebut dengan oviduct ditunjukkan oleh huruf... A B C D Bagian yang ditunjukkan oleh gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi konstan dari gen, hormon, nutrisi, dan beberapa faktor lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. interaksi konstan dari gen, hormon, nutrisi, dan beberapa faktor lain seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Integrasi pertumbuhan dan perkembangan sebagian besar dipertahankan oleh interaksi konstan dari gen, hormon, nutrisi, dan beberapa faktor lain seperti sosioekonomi.

Lebih terperinci

AFRILLIA NURYANTI GARMANA

AFRILLIA NURYANTI GARMANA AFRILLIA NURYANTI GARMANA 10703020 UJI EFEK TERATOGENIK KOMBINASI EKSTRAK UMBI LAPIS BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM L.) DAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) TERHADAP MENCIT SWISS-WEBSTER PROGRAM

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi Keperawatan

Pengantar Farmakologi Keperawatan Pengantar Farmakologi Keperawatan dr H M Bakhriansyah, M.Kes.,., M.Med.Ed Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNLAM Farmakologi Substansi yang berinteraksi dengan suatu sistem yang hidup melalui proses

Lebih terperinci

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010 PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS Muslim, MPH Blog: www.muslimpinang.wordpress.com Blog: www.akbidanugrahbintan.wordpress.com Email: muslimmph@yahoo.co.id Hp: 081 277 69269 Fertilitas (kesuburan) yaitu kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas menyusui, wanita usia subur (WUS) dan anak umur 6-12 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi yang ada di Indonesia. Data Riskesdas 2013 menunjukan proporsi nilai ekskresi yodium urin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran Plumbum (Pb) merupakan masalah penting yang sering terjadi di negara-negara berkembang. Pencemaran lingkungan oleh Pb disebabkan karena pembuangan hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan kandungan kimia ekstrak dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat di dalam ekstrak. Hasil pemeriksaan kandungan kimia ekstrak air bawang

Lebih terperinci

DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL. dr.jalila Zamzam, Sp.A

DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL. dr.jalila Zamzam, Sp.A DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL dr.jalila Zamzam, Sp.A Deteksi Dini Tujuan : mencari kelainan koreksi penyimpangan tumbuh kembang dapat diatasi Dilakukan dengan : pendekatan epidemiologi (faktor

Lebih terperinci

Dimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel. reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir

Dimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel. reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir Awal kehidupan Dimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel reproduksi wanita (ovum) dibuahi sel reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir KARAKTERISTIK YG PENTING PD MASA

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering. Walaupun nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering memudahkan diagnosis, pasien

Lebih terperinci

MEMBENTUK KEHIDUPAN BARU. Yulia Ayriz, Ph. D. Dr. Rita Eka izzaty, M. Si.

MEMBENTUK KEHIDUPAN BARU. Yulia Ayriz, Ph. D. Dr. Rita Eka izzaty, M. Si. MEMBENTUK KEHIDUPAN BARU Yulia Ayriz, Ph. D. Dr. Rita Eka izzaty, M. Si. MENGANDUNG KEHIDUPAN BARU Bagaimana pembuahan normal terjadi? Apa yang menyebabkan kelahiran kembar? Pembuahan bersatunya sel telur

Lebih terperinci

Pengantar Farmakologi

Pengantar Farmakologi Pengantar Farmakologi Kuntarti, S.Kp, M.Biomed 1 PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com 4 Istilah Dasar Obat Farmakologi Farmakologi klinik Terapeutik farmakoterapeutik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periodontal dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya kelahiran bayi prematur

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periodontal dapat menjadi faktor risiko untuk terjadinya kelahiran bayi prematur BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kelahiran bayi prematur BBLR merupakan salah satu masalah kesehatan utama dalam masyarakat dan merupakan penyebab utama kematian neonatal serta gangguan perkembangan saraf dalam

Lebih terperinci

Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak

Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak tubuh dengan berat badan total lebih besar daripada normal, atau terjadi peningkatan energi akibat ambilan makanan yang berlebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahan pemanis di dalam bahan makanan dan minuman sudah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Bahan pemanis alami yang sangat umum digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini terjadi proses perubahan dari masa anak ke masa dewasa. Pada fase ini ditandai dengan perkembangan fisik,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG Sunarsih Yudawati, Emy Setyowati Program Studi Diploma 3 Akademi Kebidanan Wira Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelainan metabolik, yang terjadi sejak dalam kandungan dan muncul saat

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelainan metabolik, yang terjadi sejak dalam kandungan dan muncul saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anomali kongenital didefinisikan sebagai kelainan struktur atau fungsi dan mencakup kelainan metabolik, yang terjadi sejak dalam kandungan dan muncul saat lahir. Kelainan

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang GAKI GAKI adalah rangkaian efek yang dapat ditimbulkan karena tubuh mengalami kekurangan iodium secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama. Kekurangan

Lebih terperinci

Neurulasi BAGIAN KE-10

Neurulasi BAGIAN KE-10 BAGIAN KE-10 Neurulasi Sesudah mempelajari materi ke-10 ini mahasiswa diharapkan dapat : Mengenal dan memahami proses neurulasi. Neurulasi merupakan proses pembentukan sistem syaraf yang berkembang dari

Lebih terperinci

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat Al Syahril Samsi, S.Farm., M.Si., Apt 1 Faktor yang Mempengaruhi Liberation (Pelepasan), disolution (Pelarutan) dan absorbtion(absorbsi/difusi)lda

Lebih terperinci

PENGANTAR FARMAKOLOGI

PENGANTAR FARMAKOLOGI PENGANTAR FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI : PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - DIAGNOSIS - PENGOBATAN GEJALA PENYAKIT FARMAKOTERAPI : CABANG ILMU PENGGUNAAN OBAT - PREVENTIV - PENGOBATAN FARMAKOLOGI KLINIK : CABANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan sebagai tanda bahwa organ reproduksi sudah berfungsi matang (Kusmiran, 2014). Menstruasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan, sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia kedokteran. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berperan, sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia kedokteran. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem reproduksi manusia dan berbagai faktor yang berperan, sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia kedokteran. Hal ini terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah

Lebih terperinci

OBAT PADA KELOMPOK KHUSUS

OBAT PADA KELOMPOK KHUSUS OBAT PADA KELOMPOK KHUSUS Kelompok khusus adalah kelompok yang memiliki kemungkinan besar mendapatkan risiko (efek samping) dari pemakaian obat. Kelompok khusus tersebut adalah ibu hamil dan menyusui,

Lebih terperinci

Eko Winarti, SST.,M.Kes

Eko Winarti, SST.,M.Kes (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi

Lebih terperinci

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL?? http://rohmadi.info/web MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL?? 1 / 5 Author : rohmadi Sudah pasti pertanyaan inilah yang terus terlintas di benak anda, saat anda belum juga diberkahi buah hati. Perasaan sedih,

Lebih terperinci

SETIAWATI PSIKOLOGI UPI PERIODE PERKEMBANGAN

SETIAWATI PSIKOLOGI UPI PERIODE PERKEMBANGAN SETIAWATI PSIKOLOGI UPI PERIODE PERKEMBANGAN PERIODE PERKEMBANGAN (Hurlock, 1981,l991) 1. PERIODE PRANATAL (konsepsi 9 bln dlm kandungan) 2. PERIODE INFANCY (DARI LAHIR 2 MINGGU) 3. PERIODE BAYI (2 MINGGU

Lebih terperinci

ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN

ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN Pada dasarnya perkembangan organisme multiseluler merupakan manifestasi kegiatan masing-masing sel yang diorganisir dalam sistem hidup. Kegiatan sel dalam perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Mengkonsumsi Asam Folat 1. Pengertian Perilaku Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2007) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan

Lebih terperinci

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yaitu enzim yang sebagian besar terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. DEFINISI Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak direncanakan, diduga atau terjadi tiba-tiba gugurnya janin dalam kandungan sebelum janin dapat

Lebih terperinci