PENAKSIRAN KEBUTUHAN PENGUAT KOMPETENSI PROFESIONAL MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENAKSIRAN KEBUTUHAN PENGUAT KOMPETENSI PROFESIONAL MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES"

Transkripsi

1 PENAKSIRAN KEBUTUHAN PENGUAT KOMPETENSI PROFESIONAL MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES Oleh: (Dosen Jurusan Seni Rupa FBS Unnes, Magister Pendidikan, ) Abstrak Jurusan Seni Rupa FBS Unnes mengelola program studi S1 Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa dengan membekali mahasiswanya di samping sejumlah mata kuliah wajib juga pilihan. Mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa telah ditetapkan dalam kurikulum yang pengembangannya tanpa melihat kebutuhan nyata mahasiswa. Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah relevansi mata kuliah pilihan yang telah ditentukan oleh Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dengan kebutuhan mahasiswa? (2) Kompetensi profesional penguat apakah yang diperlukan mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes di luar yang telah ditentukan dalam mata kuliah pilihan?, dan (3) Bagaimanakah peta kompetensi profesional penguat mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dalam bentuk mata kuliah pilihan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Jurusan Seni Rupa FBS Unnes yang terdaftar pada tahun 2008/ Sampel penelitian diambil secara aksidental. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah angket. Sesuai dengan pendekatan yang dipilih, teknik analisis data digunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah yang dianggap relevan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa secara urut adalah Desain Interior, Seni Lukis Potret, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Desain Taman, Desain Poster, Lukis Batik, Kajian Seni Rupa Anak, Seni Grafis Terapan, dan Gambar Alam Benda. Mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual menganggap relevan mata kuliah Desain Web, Fotografi Terapan, Animasi Kartun, Kajian Merk & Periklanan, dan Reprografis. Sementara untuk program Seni Rupa Murni menganggap relevan untuk mata kuliah Fotografi Terapan, Esei Kritik Seni Rupa, Seni Rupa Alternatif, Kajian Seni Rupa Nusantara, dan Kajian Semiotika Visual. Kompetensi lain yang dibutuhkan oleh mahasiswa, khususnya program studi Pendidikan Seni Rupa sebagai penguatan kompetensi profesionalnya adalah mata kuliah Fotografi, Ornamen Nusantara, dan Karikatur. Peta mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa, bagi mahasiswa Pendidikan Seni Rupa ada sejumlah mata kuliah pilihan yang diunggulkan yakni Gambar Potret, Desain Taman, Desain Interior, dan Lukis Batik. Bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual adalah Animasi Kartun, Desain Web, dan Fotografi Terapan. Sementara bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Murni adalah Fotografi Terapan, Seni Rupa Wayang, dan Kajian Semiotika Visual. Saran yang dikemukakan berdasarkan penelitian ini adalah (1) perlu segera disiapkan berbagai sarana yang diperlukan terkait dengan perangkat dan media pembelajaran dan penyiapan fasilitas laboratorium mata kuliah pilihan yang sesuai kebutuhan mahasiswa, dan (2) mata kuliah pilihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Kata Kunci: penaksiran kebutuhan; mata kuliah pilihan; kompetensi profesional Pendahuluan Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang bertugas untuk melestarikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Dalam rangka pelestarian dan pengembangan ipteks tersebut perguruan tinggi melaksanakan berbagai bentuk pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang lazim disebut sebagai tridarma perguruan tinggi. Selanjutnya, diharapkan perguruan tinggi diusahakan mampu menyelenggarakan pendidikan, melakukan penelitian dan pengkajian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memberikan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi 93

2 Penaksiran Kebutuhan Penguat Kompetensi Profesional kemanusiaan dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Kegiatan mahasiswa dan dosen dikembangkan sesuai dengan disiplin ilmu dan profesinya, antara lain dengan jalan mendorong pengembangan wadah disiplin keilmuan sehingga para mahasiswa dan dosen dapat meningkatkan dan mengembangkan prestasinya untuk berperanserta dalam pembangunan. Sejalan dengan itu terus dikembangkan iklim yang mendukung kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi perguruan tinggi sebagai lembaga keilmuan agar sivitas akademika secara bertanggung jawab dapat mengembangkan pemikiran yang konstruktif dan kreatif baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan maupun pembangunan nasional. Mahasiswa merupakan komponen penting di perguruan tinggi dalam upaya mempersiapkan sumberdaya yang memiliki daya saing. Berangkat dari pemikiran ini maka program-program baik intra, ko, maupun ekstra kurikuler senantiasa diarahkan bagi kepentingan tersebut. Penelitian ini diarahkan pada pengembangan program intra kurikuler. Program ini secara khusus terkait dalam hal pengembangan kurikulum. Sebagaimana diketahui bahwa kurikulum pada dasarnya merupakan upaya lembaga dalam rangka membentuk, membina, dan atau mengembangkan peserta didik ke arah sasaran yang diharapkan. Ada sejumlah kemampuan yang diharapkan dalam upaya membentuk, membina, dan mengembangkan potensi mahasiswa, salah satunya adalah kompetensi profesional. Secara lebih khusus kompetensi profesional ini dipahami sebagai kemampuan yang terkait dengan penguasaan bidang studi atau keahliannya. Mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes, khususnya dalam lingkup program S1, terdiri atas program Pendidikan Seni Rupa, dan Seni Rupa. Saat ini bagi kedua program studi ini digunakan Kurikulum 2007 dan 2008 yang menawarkan sejumlah mata kuliah wajib maupun pilihan yang terkait dengan pengembangan kompetensi profesionalnya. Mata kuliah wajib dalam kerangka pengembangan kompetensi profesional ini disesuaikan kebutuhan minimal tubuh keilmuan seni rupa. Tubuh keilmuan yang dimaksud meliputi kajian estetika, sejarah senirupa, tinjauan/kritik seni rupa, dan pengalaman studio. Oleh karena itu, pada Kurikulum 2007 dan 2008 Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa antara lain meliputi mata kuliah Estetika Timur, Estetika Barat, Sejarah Seni Rupa (Indonesia, Timur dan Barat), Tinjauan Seni Rupa, Kritik Seni Rupa, dan sejumlah mata kuliah pengalaman studio. Mata Kuliah pengalaman studio yang dikembangkan antara lain adalah Seni Gambar, Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, Seni Ukir, Seni Keramik, dan sejumlah mata kuliah Desain. Sementara itu, dalam rangka memberikan penguatan atas kompetesinya itu, Jurusan Seni Rupa menawarkan sejumlah mata kuliah pilihan baik yang diselenggarakan pada program studi Pendidikan Seni Rupa maupun Seni Rupa yang terkait dengan pengembangan kreatif dan kajian. Pada program Pendidikan Seni Rupa aspek kreatif antara lain Seni Grafis Terapan, Gambar Alam Benda, Desain Poster, Seni Lukis Potret, Seni Patung Potret, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Ukir Kayu, Keramik Seni, Lukis Kaca, Desain Interior, dan Desain Taman. Sementara yang berkaitan dengan aspek kajian adalah Kajian dan Pembinaan Seni Rupa Anak, Manajemen Pendidikan Seni Budaya, Kajian Seni Rupa Nusantara, Kajian Seni Rupa Mancanegara, Esei Kritik Seni Rupa, dan Kajian Semiotika Visual. Pada program studi Seni Rupa mata kuliah pilihan yang ditawarkan tidak begitu 94

3 banyak, dengan asumsi, mahasiswa telah terkonsentrasi pada sejumlah mata kuliah peminatan. Mata kuliah pilihan pada program studi Seni Rupa adalah Kajian Seni Rupa Nusantara, Kajian Seni Rupa Mancanegara, Esei Kritik Seni Rupa, Seni Rupa Wayang, Fotografi Terapan, dan Seni Rupa Alternatif, Esei Kritik Desain, dan Kajian Semiotika Visual. Penentuan sejumlah mata kuliah ini dilakukan dengan pertimbangan asumsi kebutuhan mahasiswa dapat lulus dengan predikat berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi di pasaran kerja. Mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi tambahan di samping kompetensi yang terkait dengan kewenangan utamanya. Namun secara empirik penentuan mata kuliah pilihan ini belum teruji kesesuaiannya dengan kebutuhan mahasiswa. Apakah mata kuliah pilihan yang telah ditetapkan oleh jurusan ini benar-benar menjadi kebutuhan mahasiswa? Inilah yang menjadi pertanyaan utama dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan oleh karena akan dapat diperoleh pemetaan kebutuhan mahasiswa dalam rangka penguatan kompetensi profesionalnya, yang dalam jangka pendek dapat digunakan dalam rangka persiapan sumberdaya yang lebih memadai, sementara dalam jangka panjang akan dapat digunakan dalam rangka pengembangan kurikulum di masa yang akan datang. Bertolak dari uraian tersebut masalah penelitian ini dirumuskan (1) Bagaimanakah relevansi mata kuliah pilihan yang telah ditentukan oleh Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dengan kebutuhan mahasiswa? (2) Kompetensi profesional penguat apakah yang diperlukan mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes di luar yang telah ditentukan dalam mata kuliah pilihan?, dan (3) Bagaimanakah peta kompetensi profesional penguat mahasiswa Jurusan Seni Rupa FBS Unnes dalam bentuk mata kuliah pilihan? Tinjauan Pustaka Penaksiran kebutuhan dalam evaluasi program lebih dikenal dengan istilah needs assessment. Menurut Kaufman dan Thomas (1980: 52) needs assessment merupakan determinasi seseorang berada dan seharusnya berada. Artinya apakah kondisi yang dihadapi sekarang ini sesuai dengan harapan yang dicita-citakan. Pandangan tersebut sesuai dengan pendapat Borg dan Gall (1983: 753) bahwa kebutuhan (need) merupakan kesenjangan antara seperangkat kondisi yang ada dengan seperangkat kondisi yang diharapkan. Lebih lanjut Kaufman dan Thomas (1980: 53) menjelaskan needs assessment merupakan proses penentuan kesenjangan antara apa yang ada dengan apa yang seharusnya, penempatan kesenjangan dalam skala prioritas, dan pemilihan kesenjangan dari prioritas yang tertinggi bagi pemecahan kembali. Tahapan dalam melakukan needs assessment dari suatu program, menurut Kaufman dan Thomas (1980: 62-63) adalah (1) identifikasi kondisi yang ada dengan mengumpulkan, mereduksi dan meringkas sejumlah data yang ada, (2) identifikasi apa yang seharusnya, atau apa yang diharapkan, dengan kegiatan sebagaimana pada tahapan pertama dengan memfokuskan pada kecenderungan kondisi yang memungkinkan dilakukan di masa yang akan datang, (3) pembuatan matriks needs assessment yang menampilkan apa yang ada dan seharusnya diinginkan dari berbagai pihak, (4) menyajikan perbedaan pandangan needs assessment dari pihak-pihak yang terlibat tersebut, dan (5) membuat daftar kebutuhan (needs). 95

4 Penaksiran Kebutuhan Penguat Kompetensi Profesional Needs assessment dalam dunia pendidikan sangat penting terutama dalam pengembangan program. Salah satu program dalam dunia pendidikan adalah apa yang disebut sebagai kurikulum. Kurikulum dipandang sebagai program oleh karena hakikatnya kurikulum adalah rancangan untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik (lihat Mulyasa 2006; Muslich 1994). Dengan demikian, kurikulum sesungguhnya dapat dikatakan sebagai blue-print dunia pendidikan. Dalam tataran normatif kurikulum sebagai blue-print pengalaman belajar kepada peserta didik sudah barang tentu harus menaksir kebutuhan dari berbagai pihak. Kelemahan pengembangan kurikulum dengan model administratif, yakni pengembangan kurikulum yang hanya dilakukan di belakang meja oleh suatu tim mestinya harus digabung dengan model akar rumput (grass-roots) dengan mempertimbangkan pengguna kurikulum, yang di dalamnya termasuk peserta didik (Mulyasa 2006: ). Kembali kepada persoalan kurikulum sebagai rancangan pembelajaran, salah satu orientasi pengembangannya adalah berorientasi pada tujuan (Tyler dalam Lewy 1977: 10-11) yang tampaknya pada akhir-akhir ini diadaptasi menjadi kurikulum yang berorientasi pada kompetensi atau berbasis kompetensi. Kompetensi sering diartikan sebagai kemampuan. Yang dimaksud adalah kemampuan untuk bertindak cerdas dan bertanggung jawab. Kompetensi yang dirumuskan dalam pengembangan kurikulum pada umumnya dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kompetensi, yakni kompetensi personal, sosial, dan profesional. Kompetensi personal adalah kemampuan yang harus dapat ditunjukkan oleh lulusan dengan memiliki kepribadian yang luhur sesuai dengan harapan negara dan masyarakat. Kompetensi sosial ditunjukkan dengan kemampuan untuk hidup beradaptasi dengan masyarakat tempat tinggalnya. Sementara kompetensi profesional adalah kemampuan menguasai dalam bidang profesinya. Profesi dalam bidang seni rupa, dalam dunia pendidikan sudah barang tentu dikembangkan sesuai dengan body of knowledge seni rupa. Para ahli telah merumuskan bahwa bangunan ilmu seni rupa adalah meliputi sejarah seni rupa, estetika, tinjauan/ kritik seni dan pengalaman studio (Salam, 2001). Oleh karena itu pengembangan kurikulum seni rupa dalam berbagai tingkatan jika orientasinya pada bangunan ilmu tersebut, akan berisi sejumlah pengalaman yang tertuang dalam mata pelajaran atau mata kuliahnya. Dalam rangka pengembangan kurikulum ini, sesuai dengan strukturnya dikenal dengan apa yang disebut dengan core subject, mata pelajaran inti atau mata kuliah inti. Mata pelajaran atau mata kuliah inti wajib diikuti oleh peserta didik, oleh karena tersusun sesuai dengan bangunan ilmu yang dimaksud. Di samping itu ada juga sejumlah mata pelajaran atau mata kuliah pilihan yang digunakan untuk memperkuat core subject akan tetapi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam kurikulum berbasis kompetensi sering disebut sebagai penguat kompetensi profesional, atau kompetensi profesional tambahan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Secara khusus, sesuai dengan masalah, pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Artinya pertanyaanpertanyaan penelitian akan dijelaskan melalui paparan dengan dukungan angka-angka yang menunjukkan besaran dan kecenderungan tertentu. 96

5 Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Jurusan Seni Rupa FBS Unnes yang terdaftar pada tahun 2008/2009. Sampel penelitian diambil secara aksidental (yang kebetulan hadir dalam perkuliahan ketika pengumpulan data), yakni dengan menentukan mahasiswa program strata satu Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa yang telah menggunakan Kurikulum 2008 dan Alat pengumpulan data penelitian ini adalah angket. Sesuai dengan masalah yang diangkat, angket akan diarahkan untuk mengetahui (1) sebaran mata kuliah pilihan sesuai Kurikulum 2008 dan 2007 yang diminati oleh mahasiswa, dengan format matriks penting tidaknya mata kuliah bagi mahasiswa (lihat Isaac dan Michael 1981: 20), dan (2) kompetensi profesional lain yang belum terakomodasi dalam mata kuliah pilihan Kurikulum 2008 dan Kurikulum 2007 yang Disesuaikan). Sesuai dengan pendekatan yang dipilih, teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Analisis ini meliputi deskripsi persentase, penyajian dalam tabel dan diagram, serta analisis kecenderungankecenderungan terkait dengan mata kuliah pilihan serta kompetensi profesional lain yang diinginkan oleh mahasiswa. Hasil Penelitian Pengembangan Kurikulum Jurusan Seni Rupa Kurikulum merupakan salah satu rancangan pembelajaran yang perlu disusun dengan berbagai pertimbangan, terutama pertimbangan kebutuhan masyarakat pada masa yang akan datang. Menyadari hal tersebut Jurusan Seni Rupa FBS Unnes senantiasa mengembangkan kurikulum pendidikan secara berkala. Tercatat saat ini, berlaku kurikulum tahun 2005, dan 2008, baik untuk program kependidikan maupun non kependidikan. Kedua kurikulum (khusus program kependidikan) merupakan pengembangan dari Kurikulum 1995 dan Kurikulum tahun 1995 program studi Pendidikan Seni Rupa dikembangkan berdasarkan tuntutan atas program pengembangan tenaga kependidikan sekolah menengah. Walaupun secara utama lulusannya diprogramkan menjadi guru sekolah menengah, melalui kurikulum 1995 ini, disiapkan juga program fleksibilitas dan profesional. Program fleksibilitas terinci atas fleksibilitas vertikal dan horisontal. Melalui program fleksibilitas vertikal lulusan program studi Pendidikan Seni Rupa (IKIP Semarang ketika itu) tidak hanya disiapkan menjadi tenaga guru pada sekolah menengah akan tetapi juga pendidikan dasar, termasuk guru Taman Kanak-Kanak dengan spesialisasi Seni Rupa. Kurikulum tahun 2002 (baik program kependidikan dan non Kependidikan) dirancang berdasarkan bergulirnya konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan bergaungnya empat pilar pendidikan (learning to do, learning to know, learning to be, dan learning to live together) yang dicanangkan UNESCO. Pemikiran kurikulum berbasis kompetensi ini, sesungguhnya telah lama dirintis oleh program studi Pendidikan Seni Rupa Unnes sejak tahun 1979 sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang menerapkan prinsip Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi yang lebih dikenal dengan PGBK. Konsep PGBK ini merinci kompetensi guru ke dalam kompetensi personal, sosial, dan profesional. Kompetensi personal merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dengan berkepribadian yang bersumber pada nilai-nilai budaya bangsa. Kompetensi sosial merupakan kemampuan lulusan agar adaptif untuk hidup di lingkungan masyarakat. Sementara 97

6 Penaksiran Kebutuhan Penguat Kompetensi Profesional kompetensi profesional mempersiapkan lulusan agar memiliki kemampuan untuk mengajar di depan kelas sesuai dengan bidang keahliannya, yakni pendidikan seni rupa. Kompetensi profesional ini dirinci ke dalam 10 kompetensi dasar, antara lain menguasai bidang studi termasuk bidang studi yang diajarkan di sekolah, menguasai pengelolaan kelas, mampu merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi pembelajaran, serta mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. Kurikulum 2005 dan 2008, sesungguhnya merupakan penyempurnaan atas kurikulum 2002, dengan memasukkan sejumlah mata kuliah pilihan dan penambahan sejumlah mata kuliah umum. Dengan demikian kurikulum yang dilaksanakan saat ini tetap mempertimbangkan prinsip pengembangan kompetensi, commond ground, dan fleksibilitas. Mengacu kepada pengembangan kurikulum berdasarkan kompetensi, mata kuliah pada Jurusan Seni Rupa UNNES dikelompokkan ke dalam mata kuliah MPK, MKK, MKB, MPB, dan MBB. Struktur Mata Kuliah Keahlian Berkarya terutama diarahkan berdasarkan konsep DBAE (Dicipline-Based Art Education) yang menekankan materi-materi berkaitan dengan Estetika, Sejarah Seni, Kritik Seni, dan Pengalaman Studio. Di samping itu beberapa mata kuliah dikembangkan berdasarkan tinjauan atau perspektif keilmuan Pertimbangan pengembangan kurikulum program studi Pendidikan Seni Rupa berikutnya adalah potensi lokal wilayah Semarang dan sekitarnya, serta Jawa Tengah pada umunya. Potensi lokal yang ada adalah kerajinan ukir di Jepara, kerajinan keramik yang hampir menyebar di semua daerah dan kerajinan batik di Pekalongan, Surakarta, Lasem, dan sebagainya. Untuk mengantisipasi hal tersebut program studi Pendidikan Seni Rupa UNNES mengembangkan mata kuliah yang bermuatan lokal, yakni mata kuliah Seni Ukir, Keramik, dan Lukis Batik. Di samping itu, bergayut dengan konsep pendidikan multikultural dikembangkan mata kuliah Ornamen Nusantara, agar mahasiswa lebih peka tentang kekayaan seni nusantara, seni ornamen khususnya, dalam rangka mengembangkan potensi lokal. Pengembangan potensi lokal dan pendidikan multikultural terutama diarahkan dalam rangka pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah. Namun demikian, Jurusan Seni Rupa Unnes juga memperhatikan merambahnya perkembang-an teknologi, terutama komputer di bidang seni rupa dan desain. Dengan pertimbangan ini, maka bagi mahasiswa disiapkan mata kuliah Grafis Komputer 1 dan 2 masing-masing 2 SKS. Dengan demikian, lulusan program studi Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa Unnes diharapkan memiliki kompetensi dalam bidang pengembangan kesenian baik lokal, nasional, maupun internasional. Dalam rangka mengembangkan kompetensi profesional yang lebih spesifik bagi mahasiswa disiapkan bentuk-bentuk perkuliahan yang dapat dipilih. Mata kuliah pilihan ini adalah Skripsi dan sejumlah mata kuliah. Skripsi merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa program sarjana dalam bentuk penelitian, akan tetapi kenyataan menunjukkan mahasiswa Seni Rupa Unnes cukup kesulitan untuk menyelesaikannya. Bertolak dari hal tersebut Jurusan Seni Rupa mengembangkan alternatif penulisan skripsi dalam bentuk pengembangan karya seni rupa. Kegiatan ini mirip dengan penelitian laboratorium yang dilakukan dalam bidang eksakta dan teknik. Bentuk perkuliahan ini diberi label Proyek Studi yang dianggap equivalens dengan penulisan skripsi. Mata kuliah lain yang dikembangkan menjadi mata kuliah pilhan pada Program Studi 98

7 Pendidikan Seni Rupa adalah Seni Grafis Terapan, Gambar Alam Benda, Desain Poster, Kajian dan Pembinaan Seni Rupa Anak, Manajemen Pendidikan Seni Budaya, Seni Lukis Potret, Seni Patung Potret, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Ukir Kayu, Keramik Seni, Lukis Batik, Desain Interior, Desain Taman, Kajian Seni Rupa Nusantara, Kajian Seni Rupa Mancanegara, Esai Kritik Seni Rupa, dan Kajian Semiotika Visual. Matamata Kuliah pilihan ini disiapkan bagi mahasiswa yang ingin mengakhiri studinya lebih dari 144 SKS dan maksimal 160 SKS. Mata kuliah pilihan yang disiapkan untuk Program Studi Seni Rupa antara lain adalah Kajian Seni Rupa Nusantara, Kajian Seni Rupa Mancanegara, Esai Kritik Seni Rupa, dan Kajian Semiotika Visual, Seni Rupa Wayang, Fotografi Terapan, dan Seni Rupa Alternatif (untuk Konsentrasi Seni Rupa Murni). Mata kuliah Kajian Seni Rupa Nusantara, Esei Kritik Deskomvis, Kajian Semiotika Visual, Fotografi Terapan, Desain Website, Animasi Kartun, Reprografis, dan Kajian Merek & Periklanan untuk Konsentrasi Desain Komunikasi Visual. Mata-mata Kuliah pilihan ini disiapkan bagi mahasiswa yang ingin mengakhiri studinya dengan rentangan 144 SKS dan maksimal 160 SKS. Relevansi Mata Kuliah Pilihan Jurusan Seni Rupa FBS Unnes, saat ini mengelola 2 (dua) buah program S1, yakni Pendidikan Seni Rupa dan Seni Rupa. Program studi Seni Rupa memiliki 2 (dua) konsentrasi yakni Desain Komunikasi Visual dan Seni Rupa Murni. Kesemua program tersebut menyediakan sejumlah mata kuliah sebagaimana yang telah disiapkan dalam kurikulum. Guna melihat tingkat relevansi mata kuliah pilihan yang disiapkan dalam kurikulum dan kebutuhan mahasiswa dilakukan dengan melihat proporsi atau persentase mahasiswa yang menentukan pilihan (tingkat relevansi lihat bagian metode penelitian). Secara berturut-turut paparan berikut mendeskripsikan tingkat relevansi mata kuliah pilihan pada program studi Pendidikan Seni Rupa, Seni Rupa Konsentasi Desain Komunikasi Visual dan Seni Rupa Konsentrasi Murni. Berdasarkan angket yang diisi oleh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa sejumlah 66 orang yang menjadi responden penelitian ini menunjukkan bahwa kedelapanbelas mata kuliah yang ditawarkan semuanya ada peminatnya, paling rendah adalah mata kuliah Seni Patung Potret (6,06%) dan paling tinggi adalah mata kuliah Desain Interior (81,82%). Jika dilihat tingkat relevansi dari cukup relevan ke atas maka mata kuliah yang relevan bagi kebutuhan mahasiswa secara berturutan adalah Desain Interior (81,82%), Seni Lukis Potret (71,21%), Gambar Ilustrasi Buku (68,18%), Gambar Potret (63,64%), Desain Taman (62,12%), Desain Poster (57,58%), Lukis Batik (56,06%), Kajian Seni Rupa Anak (50,00%), Seni Grafis Terapan (46,97%), dan Gambar Alam Benda (43,94%). Simpulan yang dapat ditarik secara umum adalah mahasiswa Pendidikan Seni Rupa memiliki kecenderungan tertarik pada mata kuliah pilihan yang bersifat praktikum dibanding teori. Sementara mata kuliah prakatik yang dipilih berkecenderungan pada karya dua dimensi yakni yang berbasis lukis, gambar dan grafis. Mahasiswa Program Studi Seni Rupa konsentrasi Desain KomunikasiVisual dengan sampel 62 orang (angkatan 2007 dan 2008) menunjukkan bahwa mata kuliah pilihan yang memiliki tingkat relevansi sangat tinggi adalah Fotografi Terapan (98,38%), Desain Web (100,00%), Animasi Kartun (87,10%) dan Kajian Merk & Periklanan (87,10%), sementara yang cukup relevan yakni mata kuliah 99

8 Penaksiran Kebutuhan Penguat Kompetensi Profesional Reprografis (53,23%). Yang tidak memiliki relevansi yang signifikan adalah mata kuliah teori. Semua mata kuliah teori memiliki tingkat relevansi tidak relevan kecuali Kajian Merk & Periklanan. Oleh karena itu pula dapat disimpulkan mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual juga berkecenderungan untuk memilih mata kuliah yang bersifat praktik, khususnya yang berbasis teknologi. Responden mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Murni tidak banyak, oleh karena jumlah populasinya memang tidak sebanyak program studi yang telah diuraikan di atas. Dalam penelitian ini hanya ada 6 (enam) orang yang menjadi responden. Berdasarkan isian responden menunjukkan bahwa mahasiswa Seni Rupa Murni hanya menganggap mata kuliah pilihan yang tidak relevan adalah Kajian Seni Rupa Mancanegara, sementara mata kuliah lain yang ditawarkan ditanggapi cukup sampai dengan sangat relevan. Bahkan yang cukup mengejutkan semua responden (100%) memilih mata kuliah Fotografi Terapan sebagai pilihannya. Secara urut berdasarkan proporsi mata kuliah yang dianggap relevan oleh responden adalah Fotografi Terapan (100%), Esei Kritik Seni Rupa (83,33%), Seni Rupa Alternatif (83,33%), Kajian Seni Rupa Nusantara (66,67%), Kajian Semiotika Visual (50,00%), dan Seni Rupa Wayang (50,00%). Kompetensi Penguat Profesional Lain Kompetensi penguat profesional lain yang dimaksud adalah kompetensi yang terbangun pada diri mahasiswa di luar yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Hal tersebut dida-sarkan pada pemikiran bahwa kurikulum yang baik adalah jika mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya adalah kebutuhan mahasiswa. Responden yang menanggapi atas hal tersebut hanyalah mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa, itu pun tidak banyak. Mata kuliah yang diusulkan adalah Fotografi, Ornamen Nusantara, dan Karikatur. Fotografi dalam program studi Pendidikan Seni Rupa memang tidak tersaji secara monolitik menjadi mata kuliah akan tetapi menjadi salah satu bahasan dalam mata kuliah Seni Grafis 2, oleh karena itu dapat dipahami jika mahasiswa mengharapkan untuk tersaji sebagai mata kuliah. Mata Kuliah Ornamen Nusantara sesungguhnya sudah tersaji dalam mata kuliah wajib, namun ternyata mata kuliah ini menjadi yang diharapkan tersaji kembali sebagai mata kuliah pilihan. Ini menunjukkan bahwa di antara mahasiswa ada yang menyukai mata kuliah yang berbasis tradisi. Terakhir adalah mata kuliah Karikatur, walaupun kemampuan mahasiswa dalam menggambar karikatur telah terakomodasi dalam mata kuliah Ilustrasi namun tampaknya di antara mahasiswa tersebut masih memerlukan penguatan untuk dijadikan mata kuliah tersendiri. Pemetaan Mata Kuliah Pilihan pada Jurusan Seni Rupa Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, mata kuliah yang memiliki tingkat relevansi cukup sampai dengan sangat relevan pada program studi Pendidikan Seni Rupa adalah mata kuliah Seni Lukis Potret, Seni Grafis Terapan, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Gambar Alam Benda, Lukis Batik, Desain Interior, Desain Taman, Desain Poster dan Kajian Seni Rupa Anak. Mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa dalam hal pemilihan mata kuliah tersebut, berdasarkan ranking yang diberikan Gambar Potret sebagai urutan pertama, Desain Taman urutan kedua dan Lukis Batik sebagai urutan ketiga. Sementara mata kuliah lain menjadi urutan berikutnya. Peringkat ini didasarkan prioritas yang dibuat oleh mahasiswa. 100

9 Mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual, memilih mata kuliah Fotografi Terapan, Desain Web, Animasi Kartun, Reprografis dan Kajian Merk & Periklanan. Pemetaan yang dibuat berdasarkan perhitungan rerata rangking secara urut dari yang paling tinggi sampai dengan yang terendah adalah Animasi Kartun, Desain Web, dan Fotografi Terapan, Kajian Merk & Periklanan, dan Reprografis. Sementara mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Murni mata kuliah pilihan yang menjadi kebutuhannya adalah Kajian Seni Rupa Nusantara, Esei Kritik Seni Rupa, Kajian Semiotika Visual, Seni Rupa Wayang, Fotografi Terapan, dan Seni Rupa Alternatif. Setelah dibuat perangkingan mata kuliah tersebut dapat dipetakan secara urut Fotografi Terapan, Seni Rupa Wayang, Kajian Semiotika Visual, Seni Rupa Alternatif, Esei Kritik Seni Rupa, dan Kajian Seni Rupa Nusantara. Penutup Berdasarkan paparan data yang diuraikan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut (1) Mata kuliah pilihan yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang dianggap relevan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa secara urut adalah Desain Interior, Seni Lukis Potret, Gambar Ilustrasi Buku, Gambar Potret, Desain Taman, Desain Poster, Lukis Batik, Kajian Seni Rupa Anak, Seni Grafis Terapan, dan Gambar Alam Benda. Mata kuliah yang dianggap relevan oleh mahasiswa program studi Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual adalah Desain Web, Fotografi Terapan, Animasi Kartun, Kajian Merk & Periklanan, dan Reprografis. Sementara mahasiswa program Seni Rupa Murni menganggap relevan untuk mata kuliah Fotografi Terapan, Esei Kritik Seni Rupa, Seni Rupa Alternatif, Kajian Seni Rupa Nusantara, dan Kajian Semiotika Visual, (2) Komptensi lain yang dibutuhkan oleh mahasiswa, khususnya program studi Pendidikan Seni Rupa sebagai penguatan kompetensi profesionalnya adalah mata kuliah Fotografi, Ornamen Nusantara, dan Karikatur, dan (3) Peta mata kuliah pilihan sebagai penguat kompetensi profesional mahasiswa Jurusan Seni Rupa dapat dijelaskan sebagai berikut. Bagi mahasiswa Pendidikan Seni Rupa ada sejumlah mata kuliah pilihan yang diunggulkan yakni Gambar Potret, Desain Taman, Desain Interior, dan Lukis Batik. Bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Desain Komunikasi Visual adalah Animasi Kartun, Desain Web, dan Fotografi Terapan. Sementara bagi mahasiswa Seni Rupa Konsentrasi Murni adalah Fotografi Terapan, Seni Rupa Wayang, dan Kajian Semiotika Visual. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat dikemukakan saran sebagai berikut.(1) Dalam rangka mengantisipasi penyelenggaraan perkuliahan yang menjadi unggulan mahasiswa perlu segera disiapkan berbagai sarana yang diperlukan. Sarana yang dimaksud terkait dengan perangkat dan media pembelajaran dan penyiapan fasilitas laboratorium. (2) Penyusunan kurikulum di masa yang akan datang perlu memperhati-kan kebutuhan mahasiswa atas kemampuan yang menurut anggapan mereka relevan sebagaimana yang ditemukan melalui penelitian ini. Daftar Pustaka Borg, W.R. dan Gall, M.D Educational Research: An Introduction. New York: Longman. FBS UNNES Buku Panduan Fakultas Bahasa dan Seni. Semarang: Unnes. 101

10 Penaksiran Kebutuhan Penguat Kompetensi Profesional Kaufman, R. dan Thomas, S Evaluation Without Fear. New York: New Viewpoints. Lewy, A. (Ed.) Handbook of Curriculum Evaluation. New York: Longman. Muslich, M Dasar-dasar Pemahaman Kurikulum Malang: YA 3. Mulyasa, E Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Salam, S Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar. Makassar: UNM. 102

11 103

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN 2012 SENI RUPA (KONS. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL) S1

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN 2012 SENI RUPA (KONS. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL) S1 SENI RUPA (KONS. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL) S1 SEMESTER 1 22 SEMESTER 5 21 1 U0010010 Bahasa Inggris 2 42 U0010009 Bahasa Indonesia 2 2 B4004002 Sejarah SR Indonesia PraModern 2 43 B4004006 Estetika Barat

Lebih terperinci

IDENTITAS PROGRAM STUDI

IDENTITAS PROGRAM STUDI IDENTITAS PROGRAM STUDI 1 Nama Program Studi Seni Rupa S1 2 Izin 2114/D/T/2004; 3240/D/T/2006, 30-08-2006 3 Akreditasi B 4 Gelar Sarjana Seni (S.Sn.) 5 Deskripsi Program Studi Seni Rupa S1 FBS UNNES diselenggarakan

Lebih terperinci

KURIKULUM UNNES 2015

KURIKULUM UNNES 2015 KURIKULUM UNNES 2015 PROGRAM STUDI SENI RUPA JENJANG S1 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 Kurikulum Unnes 2015 (Sesuai SNPT dan Berciri Konservasi) 1 A. Identitas Program Studi

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA KULIAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA KULIAH FAKULTAS : PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN DEPARTEMEN: PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN SENI RUPA JENJANG : S1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA

Lebih terperinci

KURIKULUM UNNES 2015 (SESUAI SN DIKTI BERCIRI KONSERVASI)

KURIKULUM UNNES 2015 (SESUAI SN DIKTI BERCIRI KONSERVASI) KURIKULUM UNNES 2015 (SESUAI SN DIKTI BERCIRI KONSERVASI) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JENJANG S1 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 Kurikulum Unnes 2015 Sesuai SN Dikti Berciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program studi kebidanan merupakan suatu unit pelaksana teknis di bidang kesehatan yang mencetak lulusan tenaga bidan yang kompetensi dapat membantu memecahkan masalah

Lebih terperinci

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...? policy? pedoman? metoda? model belajar??...?...? POKOK MASALAHNYA ADALAH ADANYA PERUBAHAN : MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI TERUSIK KARENA MUNGKIN : KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK,

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 - SENI KARAWITAN PROGRAM STUDI S1 - SENI PEDALANGAN

PROGRAM STUDI S1 - SENI KARAWITAN PROGRAM STUDI S1 - SENI PEDALANGAN PROGRAM STUDI S1 - SENI KARAWITAN 1 MPK-01102 Pendidikan Agama 2 2 MPK-01104 Pendidikan Pancasila 2 3 MPK-01105 Bahasa Inggris I 2 4 MKK-01101 Filsafat Ilmu 3 5 MKK-01103 Seni Pertunjukan Indonesia 2 6

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2014 A. VISI Visi Program Studi Pendidikan Fisika: Menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) 495 60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015 PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN TAHUN 2015 BAGIAN RISET, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN JL. KI AGENG SELO NO. 15 PATI E-mail: lppmakbidbup@gmail.com Panduan Paten & HaKI_Akbid

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Besaran ruang studio seni murni Lukis. Besaran ruang studio seni murni patung

LAMPIRAN. Besaran ruang studio seni murni Lukis. Besaran ruang studio seni murni patung LAMPIRAN Besaran ruang studio seni murni Lukis Besaran ruang studio seni murni patung 246 Besaran ruang studio seni kriya kayu Besaran ruang studio seni kriya Keramik 247 Besaran ruang studio Jahit Besaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin penyelenggaraan dari DIKTI No. 7/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan lembaga pendidikan tinggi yang

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN

Lebih terperinci

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA SEMARANG

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA SEMARANG PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN MEDIA PEMBELAJARAN WAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA SEMARANG Syafii, M.Ibnan Syarif, Syakir Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Wayang merupakan

Lebih terperinci

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sebelum digunakan.

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sebelum digunakan. Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 1 dari 6 1 September 22 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum

Lebih terperinci

GUGUS KENDALI MUTU PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU

GUGUS KENDALI MUTU PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK USU Halaman : 1-15 Disiapkan Oleh Disahkan Oleh USU Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Ir. Nurlisa Ginting, MSc Ketua Program Studi Magister Arsitektur USU 25/11/2008 Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni

BAB I PENDAHULUAN. kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan terdiri dari mata kuliah teori dan praktek. Menurut Kurikulum Program Studi Pendidikan Seni Rupa di

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penawaran Matakuliah Pada Setiap Semester

Manual Prosedur Penawaran Matakuliah Pada Setiap Semester Manual Prosedur Penawaran Pada Setiap Semester Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Negeri Malang Daftar Isi 1. Tujuan... 2 2. Ruang Lingkup... 2 3. Definisi... 2 4. Rujukan... 2 5. Garis Besar...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Lebih terperinci

Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017 / 2018 Prodi Seni Rupa, S1

Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017 / 2018 Prodi Seni Rupa, S1 Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017 / 2018 Prodi Seni Rupa, S1 No Tanggal Jam Nama Mata Kuliah Rombel Dosen Pengampu Ruang Pengawas 1. 102-103 Desain Grafis Web 2013 Wandah Wibawanto,

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL SMK BERBASIS POTENSI UNGGULAN DAERAH DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENGELIMINASI CITRA SEKOLAH SECOND CHOICE

SEMINAR NASIONAL SMK BERBASIS POTENSI UNGGULAN DAERAH DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENGELIMINASI CITRA SEKOLAH SECOND CHOICE SMK BERBASIS POTENSI UNGGULAN DAERAH DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENGELIMINASI CITRA SEKOLAH SECOND CHOICE Andi Muhammad Irfan 1, Nurlaela 2, dan Sunardi 3 1,2,3 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) 627 79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25 1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Kode/No : STD/SPMI-A3/D.25 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-4 STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS. di Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS. di Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS Jurusan Pendidikan IPS merupakan salah satu jurusan kependidikan di Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Learning is a treasure that will follow its owner everywhere.. (chinese proverb) Our Motto Pergeseran Paradigma Pendidikan Pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Seni

Lebih terperinci

Identifikasi Kompetensi Lulusan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Tahun

Identifikasi Kompetensi Lulusan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Tahun Identifikasi Kompetensi Lulusan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Tahun 2011-2015 Nunuk Giari Murwandani 1 *, Muhajir 2, Indah Chrysanti Angge 3 Jurusan Seni Rupa/Universitas Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA oleh Ida Zulaeha dan Deby Luriawati Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Micro teaching

Lebih terperinci

STANDAR ISI PENDIDIKAN TINGGI BSNP

STANDAR ISI PENDIDIKAN TINGGI BSNP STANDAR ISI PENDIDIKAN TINGGI BSNP 2010 0 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II ACUAN DASAR A. Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi... 6 1. Pengertian Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi 2.

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KBK DI PERGURUAN TINGGI. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KBK DI PERGURUAN TINGGI. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004 KONSEP DASAR PENGEMBANGAN KBK DI PERGURUAN TINGGI Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004 EMPAT PERTANYAAN ESENSIAL DALAM KURIKULUM 1. What to teach? (Pengetahuan

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118

Lebih terperinci

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Kurikulum Program Studi / Jurusan Teknik Informatika jenjang pendidikan Strata 1 (satu) Fakultas Teknik Universitas Janabadra didesain untuk peserta didik (mahasiswa)

Lebih terperinci

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI No. Butir Aspek Penilaian Bobot 1 1.1.a Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi. 1.04 2 1.1.b Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu

Lebih terperinci

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017 / 2018 Prodi Pendidikan Seni Rupa, S1

Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017 / 2018 Prodi Pendidikan Seni Rupa, S1 Jadwal Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2017 / 2018 Prodi Pendidikan Seni, S1 No Tanggal Jam Nama Mata Kuliah Rombel Dosen Pengampu Ruang Pengawas 1. 101-102 Kajian Semiotika Visual 2014/01 Dr.

Lebih terperinci

BORANG BARU VS BORANG LAMA

BORANG BARU VS BORANG LAMA I II III Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu Mahasiswa dan lulusan BORANG BARU VS BORANG LAMA 1 1.1.a Kejelasan

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MUHIBAH SENI PERGURUAN TINGGI KE LUAR NEGERI

PANDUAN PROGRAM MUHIBAH SENI PERGURUAN TINGGI KE LUAR NEGERI PANDUAN PROGRAM MUHIBAH SENI PERGURUAN TINGGI KE LUAR NEGERI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJASAMA TAHUN 2013 I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI S1 AKUNTANSI

PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI S1 AKUNTANSI PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI S1 AKUNTANSI Oleh : MF. ARROZI ADHIKARA Latar Belakang Perubahan kurikulum selain sebagai kegiatan rutin yang wajib dilakukan memiliki fungsi penting. Pertama, perubahan kurikulum

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 01 UNGARAN Standar Isi Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Magang DU/DI Magang Dunia Usaha/Dunia

Lebih terperinci

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

Lebih terperinci

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 06 SEMARANG 2O16 Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasitelahmaju dengan pesat. Perkembangannya membawa perubahan mendasar serta dampak

Lebih terperinci

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) 487 59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA Judul : PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MELALUI TRACER STUDY

PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA Judul : PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MELALUI TRACER STUDY PROPOSAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA 2014 Judul : PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MELALUI TRACER STUDY Oleh: Drs. Hajar Pamadhi, M.A (Hons) Drs. Bambang Prihadi, M.Pd.

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN UMUM

BAB 2. TINJAUAN UMUM BAB 2. TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek 2.1.1 Tinjauan Proyek (1) Gambar 2.1 Peta Jakarta Gambar 2.2 Peta Nama Proyek : Akademi Seni Rupa DI Jakarta Tema Proyek : Arsitektur Ekologis Alamat : Jn.

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNI- VERSITAS ISLAM INDONESIA TENTANG PEDOMAN PEMBUKAAN, PENGGABUNGAN, DAN PENUTUPAN SA- TUAN PROGRAM PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN UNI- VERSITAS

Lebih terperinci

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 008/Peraturan/MWA-UI/2005 TENTANG NORMA KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI DI UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 Peraturan Dikti Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 12 Februari 2006, 23:34:08 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Lebih terperinci

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) 80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

Peta Kegiatan Keahlian Praktek Industri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Busana UNY 1. Mohammad Adam Jerusalem Jurusan PTBB FT UNY

Peta Kegiatan Keahlian Praktek Industri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Busana UNY 1. Mohammad Adam Jerusalem Jurusan PTBB FT UNY Peta Kegiatan Keahlian Praktek Industri pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Busana UNY 1 Mohammad Adam Jerusalem Jurusan PTBB FT UNY ABSTRAK Kesenjangan antara kompetensi lulusan dengan kompetensi

Lebih terperinci

MENYUSUN KURIKULUM: MENJAWAB TANTANGAN KERJA GLOBAL

MENYUSUN KURIKULUM: MENJAWAB TANTANGAN KERJA GLOBAL MENYUSUN KURIKULUM: MENJAWAB TANTANGAN KERJA GLOBAL I ndonesia merupakan salah satu Negara yanga mempunyai jumlah perguruan tinggi terbanyak di dunia, baik negeri maupun swasta. Jenis program studi maupun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang:

Lebih terperinci

Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha

Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha Yuniarta, Suharsono, Diatmika Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Implementasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Fakultas Ekonomi Undiksha Gede Adi Yuniarta a*, Naswan Suharsono b, I

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik

Manual Mutu Akademik Manual Mutu Akademik MM 01 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Manual Mutu Akademik ini berisi tentang kebijakan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12. Mata Pelajaran Seni Budaya A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak

Lebih terperinci

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG Relevansi Penerapan Kurikulum...(M. Ridho Yoga)37 RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG RELEVANCE OF THE APPLICATION

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA I. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Program Studi Pendidikan Matematika (selanjutnya disebut Prodi Pendidikan Matematika)

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD. KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU 2016-2020 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 Page1 Kerangka Kerja SPM 2016-2020 Page 1 Kerangka Kerja Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad 2016-2020

Lebih terperinci

PETA KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS

PETA KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS PETA KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS I. VISI Pada tahun 2020 menjadi Program Studi yang bermartabat dan terkemuka di bidang kajian perubahan sosial dan pembangunan di Wilayah

Lebih terperinci

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) 479 58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Magang DU/DI Magang Dunia Usaha/Dunia

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Lebih terperinci

A. Identitas Program Studi

A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Teknik Informatika 2. Izin Pendirian : 163/DIKTI/Kep/2007 3. Status Akreditasi : B 4. Visi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Aprilia Setianingrum NIM : 4101409073 Program studi : Pendidikan Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PERGURUAN TINGGI. Wachyu Sundayana

PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PERGURUAN TINGGI. Wachyu Sundayana PENGEMBANGAN KURIKULUM/SILABUS di PERGURUAN TINGGI Wachyu Sundayana 1. Landasan Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusuanan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB (1) Fakultas adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas; (2) Fakultas

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN TIM POKJA BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN JENJANG PENDIDIKAN BAB VII STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4 di BPM UMY 3-4 Pebruari 2016 BOBOT PER SUBBUTIR PENILAIAN BORANG YANG DIISI OLEH PROGRAM STUDI I. 3,12 II. 6,24 III. 15,6 Visi, misi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SPESIFIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Disusun oleh PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2010 SPESIFIKASI PROGRAM

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan DESKRIPSI PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ASPEK SOSIAL DAN PERSONAL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA PROGRAM MAGANG 3 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 DI SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pada dasarnya adalah suatu bahasa komunikasi yang disampaikan melalui suatu media. Seniman sebagai sumber komunikasi, sedangkan karya seni sebagai media

Lebih terperinci

4.5 PRODI INFORMATIKA

4.5 PRODI INFORMATIKA 4.5 PRODI INFORMATIKA 4.5.1 Visi Prodi Informatika Menjadi pusat pendidikan dan penelitian dalam bidang informatika dan komputer yang unggul secara nasional dan dikenal secara internasional pada tahun

Lebih terperinci

SPESIFIKASI JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILIMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS

SPESIFIKASI JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILIMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS SPESIFIKASI JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILIMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS 1. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas 2. Pelaksana Proses Pembelajaran : a. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

Disampaikan pada PPM di MAN 2 Wates, 16 Mei

Disampaikan pada PPM di MAN 2 Wates, 16 Mei MENGENAL LEBIH DEKAT JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA Marfuatun, S.Pd.Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Kemana setelah lulus sekolah? Bekerja atau kuliah? Adik-adik yang ada di MAN 2 Wates yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan misi dari perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan menjadi bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan misi dari perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan menjadi bagian yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan sebuah organisasi nirlaba yang sengaja dibentuk untuk membantu pemustaka memenuhi kebutuhan informasinya. Informasi yang disediakan perpustakaan

Lebih terperinci