BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN PADA PT ERICSSON INDONESIA Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN PADA PT ERICSSON INDONESIA Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan"

Transkripsi

1 BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN PADA PT ERICSSON INDONESIA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Ericsson pertama kali didirikan oleh Lars Magnus Ericsson pada tahun Ericsson merupakan anak perusahaan dari Telefonaktiebolaget LM Ericsson (perusahaan registrasi number ) yang berpusat di Stockholm, Sweden. Hingga saat ini, Ericsson telah berada di 5 benua termasuk diantaranya di negara Australia, Amerika, China, Canada, Singapore, Thailand, Korea, Japan, German, Indonesia. Ericsson telah hadir di Indonesia selama hampir 100 tahun dan memiliki peranan yang signifikan dalam perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia, melalui PT Ericsson Indonesia. Ericsson menyediakan infrastruktur untuk solusi dan layanan komunikasi tetap dan bergerak kepada pelanggannya. Ericsson memasok jaringan selular (NMT) pertama pada tahun 1987 dan merupakan pelopor dalam menyediakan jaringan bergerak digital (GSM 900) di tahun 1995 dan juga jaringan GSM 1800 di tahun Ericsson berperan penting dalam perkembangan potensi lokal dan telah membangun catatan yang solid sebagai good corporate citizen di Indonesia 84

2 PT. Ericsson Indonesia berpusat di Wisma Pondok Indah Lt. 10, Jln Sultan Iskandar Muda V-TA, Jakarta Dan memiliki kurang lebih 5 gudang (warehouse) yang tersebar di Jakarta, Kalimantan (Balikpapan), dan Medan. Penelitian skripsi (tugas akhir) ini bertempat di salah satu gudang di Jakarta, yang beralamat di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jln. Pulo Kambing Raya II E no. 8, Jakarta Timur Visi dan Misi Perusahaan Ericsson memiliki visi menjadi penggerak utama dalam dunia telekomunikasi. Yang artinya menjadikan dunia dimana semua orang dapat menggunakan suara, data, gambar, dan video untuk saling berbagi ide dan informasi dimana saja dan kapan saja mereka mau. Karena Ericsson percaya bahwa kemudahan untuk berkomunikasi di mana saja dan kapan saja adalah merupakan kebutuhan dasar manusia. Dengan kemudahan teknologi komunikasi, Ericsson berharap dapat lebih memperkenalkan keindahan alam dan budaya Indonesia yang tersembunyi. Juga meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas masyarakat Indonesia. Misi Ericsson Indonesia adalah memahami kebutuhan dan kesempatan para konsumen dan menyediakan solusi komunikasi yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing lainnya. Karena itu, Ericsson harus memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik untuk para pemegang sahamnya. 85

3 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 Struktur Top Management 86

4 Gambar 3.2 Struktur Operasional Support 87

5 Gambar 3.3 Struktur Organisasi Devisi Logistic 88

6 3.1.4 Uraian Tugas Manajer Distribusi (Warehouse) : Mengelola dan mengatur kinerja tim secara keseluruhan untuk menjamin setiap bagian dalam perusahaan berjalan sesuai dengan sistem yang diinginkan perusahaan. Asisten Manajer Distribusi (Warehouse): 1. Membantu Manajer dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 2. Menggantikan manajer warehouse (distribusi) dalam menjalankan tugasnya jika sedang berhalangan hadir atau ada kepentingan lain. Logistic Controller 1. Memantau keadaan barang atau material melalui report atau laporanlaporan yang diterima dari Project Material Admin dalam kurun waktu tertentu, yang berupa laporan incoming dan outgoing material 2. Memesan barang ke Swedia untuk memenuhi kekurangan barang di gudang untuk menunjang permintaan dari konsumen atau proyek. 3. Memantau dan menjamin terlaksananya kinerja yang baik dari timnya untuk menunjang pelaksanaan proyek yang menjadi ditanganinya. 89

7 3.1.4 Uraian Tugas Manajer Distribusi (Warehouse) : Mengelola dan mengatur kinerja tim secara keseluruhan untuk menjamin setiap bagian dalam perusahaan berjalan sesuai dengan sistem yang diinginkan perusahaan. Asisten Manajer Distribusi (Warehouse): 1. Membantu Manajer dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 2. Menggantikan manajer warehouse (distribusi) dalam menjalankan tugasnya jika sedang berhalangan hadir atau ada kepentingan lain. Logistic Controller 1. Memantau keadaan barang atau material melalui report atau laporanlaporan yang diterima dari Project Material Admin dalam kurun waktu tertentu, yang berupa laporan incoming dan outgoing material 2. Memesan barang ke Swedia untuk memenuhi kekurangan barang di gudang untuk menunjang permintaan dari konsumen atau proyek. 3. Memantau dan menjamin terlaksananya kinerja yang baik dari timnya untuk menunjang pelaksanaan proyek yang menjadi ditanganinya. 89

8 Material Controller : 1. Mengawasi secara detil keadaan barang di gudang, baik keadaannya, jumlahnya, sehingga kekurangan material dapat diantisipasi dengan cepat. 2. Mengawasi keluar masuknya barang ke gudang. 3. Mengawasi proses penyiapan barang yang dilakukan karyawan gudang. 4. Membuat dan mengeluarkan dokumen permintaan barang (Material Request) untuk mengeluarkan barang dari gudang sesuai dengan permintaan dari konsumen atau proyek tim. Project Material Admin : 1. Membuat laporan incoming dan outgoing material ke gudang untuk digunakan oleh Logistic Controller untuk memantau jumlah barang di gudang. 2. Mengarsipkan dokumen-dokumen dan surat-surat yang berhubungan dengan proses pengiriman barang dari gudang sampai ke konsumen. 90

9 3.2 Gambaran Umum Sistem Gambaran umum sistem yang di evaluasi adalah Sistem Informasi Distribusi pada divisi logistik PT Ericsson Indonesia adalah : Dokumen yang Digunakan Dokumen-dokumen (dilampirkan) yang digunakan PT Ericsson untuk Sistem Informasi Distribusi Material Controller mereka : 1. Laporan Incoming dan Outgoing Material 2. DO (Delivery Order) dari supplier 3. Surat Jalan Surat Jalan adalah dokumen bukti pengiriman barang yang dilampirkan bersama dengan BAST (Berita Acara Serah Terima Barang) sebagai bukti bahwa barang yang dipesan dari supplier sudah diterima oleh pihak Ericsson. Dibuat oleh pihak supplier berdasarkan waktu pengiriman barang yang dilakukan ke warehouse Ericsson. Surat Jalan berisi data mengenai : a) No Surat Jalan b) Waktu dikirimkannya barang ke warehouse Ericsson c) Keterangan barang, kode produk, dan jumlah barang yang dikirim d) Nomor Purchase Order yang digunakan e) Nomor Material Request yang menjadi referensi f) Keterangan jam barang keluar dari warehouse supplier g) Jam dan tanggal diterimanya barang di warehouse Ericsson h) No polisi kendaraan yang digunakan untuk mengirimkan barang dari warehouse supplier ke warehouse Ericsson 91

10 i) Tanda tangan dan cap supplier yang mengirimkan barang j) Tanda tangan dan cap Ericsson sebagai pihak yang menerima barang 4. BAST (Berita Acara Serah Terima barang) dari supplier BAST atau Berita Acara Serah Terima barang adalah dokumen bukti pengiriman barang dari supplier ke warehouse Ericsson dan dilampirkan bersama dengan surat jalan sebagai bukti bahwa barang yang dipesan dari supplier sudah diterima oleh pihak Ericsson. Dibuat oleh pihak supplier berdasarkan waktu pengiriman barang yang dilakukan ke warehouse Ericsson. Berita Acara Serah Terima barang berisi data mengenai : a) Nomor Berita Acara Serah Terima barang b) Waktu dikirimkannya barang ke warehouse Ericsson c) Keterangan barang, kode produk, jumlah barang yang dikirim d) Nomor Purchase Order yang digunakan e) Nomor Material Request yang menjadi referensi f) Pilihan mengenai kondisi barang pada saat diterima di warehouse Ericsson g) Catatan mengenai keadaan barang ( Jika ditemukan masalah) h) Tanda tangan dan cap supplier yang mengirimkan barang i) Tanda tangan dan cap Ericsson sebagai pihak yang menerima barang 92

11 5. Proof of Delivery (POD) Proof of Delivery adalah dokumen bukti pengiriman barang dari warehouse Ericsson ke konsumen. Dibuat oleh pihak warehouse Ericsson untuk disertakan pada saat pengiriman barang ke konsumen dan mengacu pada Material Request dan Plan Spesification yang diterima dari Material Controller. Salinan dari Proof of Delivery diarsipkan oleh pihak Ericsson. Proof of Delivery berisi data mengenai : a) Nomor dan tanggal Proof of Delivery b) Nomor Material Request yang dijadikan referensi c) Nama Proyek yang meminta barang, keterangan tujuan (Nama tujuan, alamat dan kotanya), dan nomor Purchase Order dan Network Number yang digunakan (sesuai Material Request) d) Waktu dikirimkannya barang ke konsumen atau site. e) Keterangan barang, kode produk, dan jumlah barang yang dikirim (Sesuai Plan Spesification) f) Keterangan jam barang keluar dari warehouse supplier g) Nomor polisi kendaraan yang digunakan untuk mengirimkan barang dari warehouse supplier ke warehouse Ericsson h) Keterangan penerima barang i) Tanda tangan dan nama pihak warehouse Ericsson j) Tanda tangan dan nama transporter yang ditugaskan menerima barang 93

12 6. Purchase Requisition Purchase Requisition adalah rencana pembelian material yang dibuat harian untuk keperluan internal perusahaan. Purchase Requisition dibuat oleh Admin Proyek berdasarkan permintaan dari pihak konsumen kepada proyek, yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Admin Proyek kemudian mengirimkan dokumen tersebut kepada Proyek Manager dan Engineer untuk pembuatan Plan Spesification. Setelah disetujui oleh Proyek Manager, maka Purchase Requisition akan dipakai sebagai acuan untuk memproses Plan Spesification oleh Engineer. Purchase Requisition berisi data mengenai : a) Nama Proyek yang meminta barang b) Jumlah dan jenis barang yang diminta c) Harga dan currency yang digunakan d) Nama tujuan beserta areanya e) Nomor Purchase Order dan Network Number yang digunakan f) Nama dan nomor telepon penerima barang tersebut g) Kondisi pembayaran h) Perkiraan tanggal dibuat dan selesainya proses pengiriman tersebut ke site. 94

13 7. Plan Specification Plan Specification adalah spesifikasi dari barang-barang yang akan dibeli dari warehouse Ericsson. Dibuat oleh Engineer berdasarkan Purchase Requisition yang diterima dari Admin Proyek. Setelah membuat Plan Specification, Engineer mengirimkan dokumen tersebut kepada Material Controller dengan tembusan kepada Proyek Manajer dan Admin Proyek agar diproses lebih lanjut untuk pembuatan Material Request. Plan Specification berisi data mengenai : a) Nama Engineer yang membuat Plan Specification tersebut b) Nomor dokumen dan tanggal pembuatan Plan Specification c) Nomor referensi, nomor Purchase Order yang digunakan, nama proyek yang memesan barang, nama tujuan dan area (Sesuai Purchase Requisition) d) Alamat lengkap dari site yang dituju e) Spesifikasi barang yaitu kode produk, jumlah barang yang diminta, keterangan barang 8. Material Request Material Request adalah dokumen yang akan digunakan sebagai bukti untuk memproses permintaan barang dari proyek ke warehouse Ericsson. Dibuat oleh Material Controller berdasarkan Purchase Requisition dan Plan Spesification yang diterima dari Admin Project dan Engineer via . 95

14 Setelah membuat Material Request, Material Controller mengirimkan dokumen tersebut kepada pihak warehouse Ericsson dengan tembusan kepada Proyek Manager, Enginner dan Supplier untuk diproses lebih lanjut Material Request berisi data mengenai : a) Nomor Material Request b) Waktu pembuatan Material Request c) Nama konsumen dan proyek yang meminta barang d) Nomor Purchase Order dan Network Number yang digunakan (Sesuai Purchase Requisition) e) Nama site (Tujuan) dan areanya f) Jenis pengiriman yang digunakan g) Keterangan mengenai barang yang diminta h) Nama dan no telepon yang bertanggung jawab i) Tanggal perkiraan barang dari supplier tiba di warehouse j) Tanggal perkiraan barang diberangkatkan dari warehouse dan tiba di site k) Tanda tangan dan nama requestor dan authorised person 96

15 3.2.2 Unit-unit yang Terkait Unit-unit yang terkait pada Sistem Informasi Distribusi Material Controller PT Ericsson Indonesia, yaitu: 1. Departemen Proyek (Project Department) Departemen ini mengurus permintaan dari proyek atau konsumen, mengurus dan membuat Purchase Order, Purchase Requisiton, Plan Spesification, Bill of Quantity. 2. Departemen Gudang (Warehouse Departement) Departemen ini mengurus penempatan barang, keluar masuk barang dari warehouse, membuat Proof of Delivery, Incoming report, Daily Shipment Report, mengatur dan memantau pengiriman barang dari warehouse ke konsumen (site) Prosedur Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, PT Ericsson Indonesia menggunakan teknologi komputer. Salah satu penggunaan teknologi tersebut adalah digunakannya sistem aplikasi pada sistem material controller PT Ericsson Indonesia, yang digambarkan sebagai berikut : Bill of Quantity Purchase Requisition atau Purchase Order issue Purchase Order untuk Supplier Gambar 3.4 Alur Proses Purchase Requisition atau Purchase Order 97

16 Keterangan : a) BoQ (Bill of Quantity) diterima dari Engineer b) Purchase Requisition atau Purchase Order dikeluarkan oleh Logistic atau Procurement c) Purchase Requisition atau Purchase Order dibuat berdasarkan spesifikasi kontrak dengan konsumen d) Purchase Order berisi semua kebutuhan implementasi roll out dalam jangka waktu 1-2 bulan, dengan kemungkinan Purchase Order mungkin selesai lebih awal dari waktu yang ditetapkan. Purchase Order warehouse Plan Spesification Material Request issue Warehouse Site Supplier Gambar 3.5 Alur Proses Permintaan dan Pengiriman Barang Keterangan : a) Plan Spesification diterima dari Engineer b) Material Request dibuat oleh Material Controller untuk warehouse, supplier sesuai dengan nomor Purchase Order yang ditentukan c) Supplier mengirim paket lokal material ke warehouse Ericsson. d) Konsolidasi material di warehouse Ericsson dan dikirimkan ke site oleh Ericsson s Distribution Service Provider (DSP) yaitu DHL-Exel 98

17 Material Request And Delivery Process Material Request akan dikirim ke supplier melalui Material Controller. Data yang diperlukan dalam form supplier seperti dihubungi (Contact Person), nomor telepon dan fax, alamat , dan poin eskalasi. Paket Material akan diterima oleh pihak warehouse Ericsson, dan dokumen Delivery Order/Proof Of Delivery ditandatangani oleh Material Controller yang berwenang. 2 lembar Delivery Order/Proof Of Delivery akan dipegang oleh Material Controller (1 copy untuk dokumentasi Material Controller, dan 1 copy lagi dilampirkan pada dokumen pengiriman). Berita Acara Serah Terima dibuat oleh Material Controller. DHL- Exel (Ericsson s DSP) membuat 2 Delivery Order/Proof Of Delivery untuk dokumen pengiriman ke site. Satu Delivery Order/Proof Of Delivery untuk material import dan satu dokumen Proof Of Delivery yang lain untuk material lokal dalam bentuk paket. Proof Of Delivery dari supplier yang sudah ditandatangani dilampirkan bersama dengan Proof Of Delivery dari DHL-Exel (Ericsson s DSP). 99

18 Proses Invoice (Penagihan) Invoice (dokumen penagihan) diterima dari supplier dalam jangka waktu antara satu atau dua bulan. Dokumen-dokumen yang perlu dilampirkan pada invoice adalah: Delivery Order/Delivery Note, Berita Acara Serah Terima, Purchase Order dari Ericsson Indonesia, serta Purchase Order yang diperbaiki apabila ditemukan jumlah material yang tertulis dalam Purchase Order berbeda dengan jumlah material yang diterima. 3.3 Diagram Umum Sistem Membuat Material Request Respon Material Request Pengiriman Barang Pengecekan Barang Tidak Cocok? Mengacu ke Note A Keberangkatan Barang Handover disite Tidak Cocok? Mengacu ke Note B Gambar 3.6 Diagram Umum Sistem 100

19 3.4 Prosedur Distribusi Material Request Release 1. Material Contorller mengeluarkan Material Request dan dikirim ke DHL dengan lampiran Plan Spesification import material dan Material Request yang sama juga dikirimkan ke supplier dengan lampiran Plan Spesification lokal material. Pengiriman melalui . Keterangan pada Material Request harus jelas bahwa paket yang diminta mengacu kepada nomor Purchase Order dari PT Ericsson Indonesia ke supplier. 2. Nomor Purchase Order pada Material Request harus sesuai dengan nomor Purchase Order pada Plan Spesification 3. Material Request ditujukan pada supplier yang ditentukan oleh Logistic Controller Response or Preparation 1. DHL dan supplier memberikan respon bahwa Material Request sudah diterima dan penyiapan material dilakukan 2. Material Lokal akan tiba di gudang DHL paling lambat 6 jam setelah Material Request diterima oleh supplier 3. Supplier menyediakan lokal material dalam paket-paket yang sudah disepakati ukurannya 4. Paket-paket tersebut sudah dilengkapi dengan label yang menuliskan nama site dan jumlah koli 5. Supplier menuliskan isi atas setiap box yang dikirimkan dan menyegelnya 101

20 Material Delivery 1. Material lokal tiba di gudang Ericsson sesuai dengan jumlah Material Request yang diterima oleh supplier dilengkapi dengan copy Material Request dan Proof of Delivery dari supplier 2. Proof of Delivery berisi daftar lokal material yang sesuai dengan Plan Spesification pada Material Request. 3. Pembongkaran lokal material dari truk supplier dilakukan oleh pihak DHL-Exel. 4. Paket-paket lokal material tersebut ditempatkan di area transit untuk paket site di warehouse Ericsson. Pemeriksaan atau Pengecekan Barang (Material Checking) 1. Pemeriksaan paket lokal material yang baru tiba dilakukan oleh Material Controller, DHL-Exel dan supplier 2. Pemeriksaan difokuskan pada jumlah koli sesuai dengan nama site yang diminta pada Material Request dan tertulis pada Proof of Delivery dari supplier tersebut 3. Secara umum Material Controller dan DHL tidak melakukan pemeriksaan isi box yang sudah disegel supplier 4. Secara acak atau random Material Controller, DHL dan supplier akan melakukan pemeriksaan dengan membuka paket yang diterima 5. Material Controller menandatangani Proof of Delivery dari supplier 102

21 6. Note A : Apabila ada box yang rusak akan dilakukan pemeriksaan atas isi box. Supplier harus mengganti apabila ada barang yang rusak atau hilang dan box yang rusak tersebut. Departure atau Despatch 1. DHL menggabungkan Import material dan lokal material dalam satu shipment yang akan dikirim sesuai dengan Material Request 2. DHL membuat Proof of Delivery atas import material dan lokal material dalam list yang berbeda dan ditandatangani oleh Material Controller 3. Copy Proof of Delivery lokal material dari supplier harus disertakan pada pengiriman material ke site Site Handover 1. Import material dan lokal material harus tiba di site dalam satu shipment sesuai Material Request yang dimaksud 2. Setiap copy Proof of Delivery yang dikeluarkan DHL harus diterima oleh Material Controller sesuai lead time yang telah disepakati setelah material tiba di site 3. Note B : Kekurangan lokal material setelah tiba di site pada saat handover dari transporter ke installer menjadi tanggung jawab supplier dengan catatan kondisi box masih disegel dan box tidak rusak. Dalam hal ini pihak Domestik Transportation DHL harus segera memberikan informasi kepada Material Controller 103

22 4. Local material yang tidak lengkap atau rusak yang bukan disebabkan oleh kesalahan transporter, harus diganti supplier dan dikirimkan langsung ke site. 3.5 Data Flow Diagram Sistem Informasi Distribusi Project Departement -Request, Purchase Requisition, Plan Specification Bill of Quantity (BoQ) Laporan MR Daily Laporan Site Package Material Logistic Controller Incoming Material Report Fwd Request, Material Controller, Plan Specification Respon (Material Request & Plan Specification) Request Sistem Informasi Material Controller respon Daily Shipment, Incoming Material Report Copy POD/DO, BAST dari site Gudang Supplier BAST untuk Warehouse (gudang) POD/DO POD/DO, BAST untuk Site Konsumen Gambar 3.7 DFD Sistem Informasi Distribusi 104

23 3.6 Rich Picture Gambar 3. 8 Rich Picture 105

24 Gambar 3. 9 Rich Picture 106

25 3.7 Flowchart Sistem Informasi Distribusi Project Manager Admin Project Mulai 1 Order By phone, By By note Instruksi order Membuat instuksi pengorderan request Membuat dokumen Purchase Requisition (PR) Instruksi order 2 Instruksi order 1 Instruksi order 2 Purchase Requisition 1 N Dikirimkan ke Admin via Cc: Enginner, Material Controller, Konsumen 1 N 2 107

26 Engineer Material Controller (MC) 2 3 Instruksi order 2 Purchase Requisition 1 Instruksi order 3 Purchase Requisition 2 Plan Specification 1 Membuat Plan Specification (PS) Membuat Material Request (MR) Instruksi order 3 Purchase Requisition 2 Plan Specification 1 Instruksi order 4 Purchase Requisition 3 Plan Specification 2 Material Request 1 N Dikirim ke Material Controller (MC) via untuk diproses N 3 Dikirim ke Warehouse (Gudang) dan supplier via untuk proses pengeluaran barang dari gudang dan dikirim ke konsumen 4 108

27 Warehouse (Gudang) Domestik Transportation 4 5 Instruksi order 4 Purchase Requisition 3 Plan Specification 2 Material Request 1 Instruksi order 6 Purchase Requisition 5 Plan Specification 4 Material Request 3 BAST 2 POD 1 Membuat POD dan BAST Membuat laporan pengiriman barang (Daily Shipment) Laporan Daily Shipment Instruksi order 6 Purchase Requisition 5 Plan Specification 4 N Material Request 3 BAST 2 POD 1 Dikirim ke Material Controller via CC: PM. LC N Selesai Diserahkan ke bagian pengiriman bersama MR, dengan barang yang sudah dipaketkan 5 109

28 3.8 Laporan-Laporan yang Dihasilkan Laporan-laporan yang dihasilkan PT Ericsson Indonesia atas sistem distribusi oleh Material Controller, yaitu : 1. MR Daily Report Laporan yang berisi data mengenai jumlah dan detil dari dokumen Material Request yang dibuat setiap hari. MR Daily Report berisi : a) Tanggal dikeluarkannya Material Request b) Nomor Material Request c) Nama site (tempat tujuan pengiriman barang) d) Nomor Purchase Order, Network Number, Purchase Requisition e) Keterangan dan perincian material f) Material Tambahan g) MOT (Transportasi yang digunakan) h) Remarks 2. Site Package Material Report Laporan mengenai perincian pembelian paket-paket barang lokal dari supplier Site Package Material Report berisi : a) Nomor Material Request, Nomor Purchase Order b) Tanggal dan waktu dikeluarkannya Material Request c) ATA (Actual Time Arrived) Material Date and Time d) Remarks 110

29 3.9 Teknik Penilaian Resiko dan Pengendalian Matrik Penilaian Resiko Matrik penilaian resiko adalah metode analisis dengan menghitung aspek tingkat resiko (dampak) dan tingkat terjadinya resiko tersebut, dengan nilai L (low) = -1, M (Medium) = -2, dan H (High) = -3. Teknik perhitungan dalam matrik penilaian resiko menggunakan fungsi perkalian antara dampak dengan nilai terjadinya. Kriteria penilaian dalam matrik pengendalian terdiri dari : 1. Resiko kecil (low) nilainya berkisar antara -1 dan -2, seperti : a. Jika dampak low (-1) dan terjadinya low (-1), maka nilai resiko adalah -1. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah kecil. b. Jika dampak low (-1) dan terjadinya medium (-2), maka nilai resiko adalah -2. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah kecil. c. Jika dampak medium (-2) dan terjadinya low (-1), maka nilai resiko adalah -2. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah kecil. 2. Resiko sedang (medium) nilainya berkisar antara -3 dan -4, seperti : a. Jika dampak low (-1) dan terjadinya high (-3), maka nilai resiko adalah - 3. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah sedang b. Jika dampak medium (-2) dan terjadinya medium (-2), maka nilai resiko adalah -4. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah sedang c. Jika dampak high (-3) dan terjadinya low (-1), maka nilai resiko adalah - 3. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah sedang. 111

30 3. Resiko tinggi (high) nilainya berkisar antara -6 dan -9, seperti : a. Jika dampak medium (-2) dan terjadinya high (-3), maka nilai resiko adalah -6. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah tinggi, b. Jika dampak high (-3) dan terjadinya medium (-2), maka nilai resiko adalah -6. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah tinggi c. Jika dampak high (-3) dan terjadinya high (-3), maka nilai resiko adalah - 9. Artinya, nilai resiko dari dampak dan terjadinya adalah tinggi. Matrik Penilaian Pengendalian Matrik Penilaian Pengendalian adalah metode analisis desain (rancangan) dan tingkat efektifitas pengendalian intern. Biasanya tingkat efektifitas dan desain (rancangan) dinyatakan dengan nilai L (low) = -1, M (Medium) = -2, dan H (High) = -3. Teknik perhitungan dalam matrik penilaian resiko menggunakan fungsi perkalian antara efektifitas dengan desain (rancangan). Kriteria penilaian dalam matrik pengendalian terdiri dari : 1. Resiko kecil (low) nilainya berkisar antara -1 dan -2, seperti : a. Jika efektifitasnya low (-1) dan terjadinya low (-1), maka nilai pengendaliannya adalah -1. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah kecil. b. Jika efektifitasnya low (-1) dan terjadinya medium (-2), maka nilai pengendaliannya adalah -2. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah kecil. 112

31 c. Jika dampak medium (-2) dan terjadinya low (-1), maka nilai pengendaliannya adalah -2. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah kecil. 2. Resiko sedang (medium) nilainya berkisar antara -3 dan -4, seperti : a. Jika efektifitasnya low (-1) dan terjadinya high (-3), maka nilai pengendaliannya adalah -3. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah sedang b. Jika efektifitasnya medium (-2) dan terjadinya medium (-2), maka nilai pengendaliannya adalah -4. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah sedang c. Jika efektifitasnya high (-3) dan terjadinya low (-1), maka nilai pengendaliannya adalah -3. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah sedang 3. Resiko tinggi (high) nilainya berkisar antara -6 dan -9, seperti : a. Jika efektifitasnya medium (-2) dan terjadinya high (-3), maka nilai pengendaliannya adalah -6. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah tinggi, b. Jika efektifitasnya high (-3) dan terjadinya medium (-2), maka nilai pengendaliannya adalah -6. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah tinggi 113

32 c. Jika efektifitasnya high (-3) dan terjadinya high (-3), maka nilai pengendaliannya adalah -9. Artinya, nilai pengendalian dari efektifitas dan desain adalah tinggi. Penetapan tingkat efektifitas antara resiko dan pengendalian adalah sebagai berikut : 1. Jika jumlah penilaian resiko dan pengendaliannya adalah 0, maka tingkat pengendalian dan resiko adalah standar. Artinya setiap resiko yang terjadi dapat ditanggulangi oleh pengendalian yang ada 2. Jika jumlah penilaian resiko dan pengendaliannya adalah positif, maka tingkat pengendalian dan resiko adalah baik. Tapi jika nilai pengendaliannya terlalu tinggi dibanding dengan resiko, maka kemungkinan akan terjadi kelebihan pengendalian (overcontrol) yang menyebabkan terjadinya pemborosan dalam operasional. 3. Jika jumlah penilaian resiko dan pengendaliannya adalah negatif, maka tingkat pengendalian dan resiko adalah buruk. Sehingga perlu dilakukan pengingkatan terhadap pengendalian karena resiko yang dihadapi besar. 114

33 Matrix Penilaian Resiko dan Pengendalian No. Resiko Dampak Nilai Jumlah Keterjadi Nilai Efektifit Pengendalian Desain Pengenda Pengujia an Resiko as lian n 1 Login akses (password dan username), Unauthorized kartu identitas karyawan disertai foto, dan intrusion penempatan penjagan Larangan membawa minuman dan makanan 2 Polusi dari luar, penutup hardware yang tahan air dan udara Alarm dan tabung kebakaran, prosedur 3 Kebakaran kebersihan, kabel dan penghantar listrik dilapisi dengan bahan yang tidak mudah terbakar 4 Energy Variations Stabilizer dan UPS Power utama, pembersihan saluran air secara Kerusakan rutin, semua material aset sistem informasi karena air diletakan di tempat yang tinggi Virus Program anti virus dan scan virus secara rutin Jumlah Table 3.1 Pengendalian Manajemen Keamanan (Security Management Control) 115

34 No. Resiko Dampak Keterjadian Nilai Resiko 1 Unauthorized intrusion Pengendalian Efektifitas Desain Nilai Pengenda lian Jumlah Pengujia n Login akses, encryption, invisible password, otorisasi, dan manajemen user Jumlah Table 3.2 Pengendalian Aplikasi Batasan (Boundary Control) No. Resiko Dampak Nilai Jumlah Keterjadi Nilai Efektifit Pengendalian Desain Pengenda Pengujia an Resiko as lian n 1 Unauthorized Otorisasi dan prosedur persetujuan pemasukan intrusion data Kesalahan entry data Mendesain tampilan layar dengan baik Kesalahan yang terlewatkan Error message dan menu konfirmasi Pemasukan yang berulang kali Tanda check ( v ) Kehilangan dokumen sumber Arsip dokumen sumber Jumlah Table 3.3 Pengendalian Aplikasi Masukan (Input Control) 116

35 No. Resiko Dampak Nilai Jumlah Keterjadi Nilai Efektifit Pengendalian Desain Pengenda Pengujia an Resiko as lian n 1 Unauthorized intrusion Otorisasi dan contact person pada laporan Pengeluaran Sistem pengawasan catatan, prosedur laporan yang salah permintaan laporan Laporan yang tidak Judul, no urut, halaman, tanggal waktu dan jelas periode laporan Penumpukan 4 kesalahan dan pemusnahan laporan Catatan mutu Jumlah Table 3.4 Pengendalian Aplikasi Keluaran (Output Control) 117

36 Aplikasi yang Digunakan 1. Perangkat keras (hardware) yang digunakan berupa : a. Alat masukan (input device) : keyboard, mouse, scanner b. Alat pemroses (processing device) : processor pentium 4, server c. Alat keluaran (output device) : printer, mesin fotocopy, monitor d. Alat simpan luar (external memory): Floppy disk, Harddisk, Flashdisk 2. Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah : a. Sistem aplikasi umum a) Microsoft Outlook : Digunakan sebagai sarana untuk bertukar informasi via . Input : dari sumber sebelumnya, lampiran data dalam bentuk dokumen. Output : informasi dalam bentuk yang berisi respon atau jawaban dari informasi yang diminta atau pertanyaan yang diajukan. b) Microsoft Excel : Digunakan untuk membuat laporan-laporan data yang berhubungan dengan rumus, grafik, table. Input : data atau informasi dari dokumen Purchase Requisition, Material Request, Plan Spesification. Output : laporan-laporan yang dibutuhkan seperti laporan material request daily, dan laporan site package material dari supplier 118

37 119 c) Microsoft Word : Digunakan untuk membuat laporan tertulis dalam bentuk narasi. Input : poin-poin hasil rapat Output : dokumen notulen rapat /MOM (minutes of meeting) d) Microsoft Access : Digunakan sebagai database penyimpanan data, yang terdapat di LAN (Local Area Network) Sistem operasi : Windows NT : digunakan sebagai network. Sistem aplikasi khusus : Program Material Request (MR Logbook) Microsoft Visual Basic versi 6 : 1. Digunakan sebagai sarana membuat Material Request dokumen. 2. Input : data dari dokumen Plan Spesification, Purchase Requisition, dan permintaan via Output : dokumen Material Request 119

38 120 Gambar 3.10 Login awal Material Request Logbook 120

39 121 Gambar 3.11 Halaman awal setelah Login Material Request Logbook Gambar 3.12 Informasi mengenai Material Request yang perlu diperbaharui 121

40 122 Gambar 3.13 Halaman utama aplikasi Material Request Logbook Gambar 3.14 Aplikasi utama Material Request Logbook sebelum di input 122

41

42 124 Gambar 3.15 Aplikasi utama Material Request Logbook saat di input Gambar 3.16 Aplikasi utama Material Request Logbook setelah disimpan 124

43 125 Langkah kerja Material Request Logbook: 1. Klik icon Material Request Logbook pada desktop. 2. Tunggu beberapa saat sampai muncul login box pada layar 3. Isi username dan password pada login box. 4. Jika username dan password sesuai, maka icon yang berwarna merah berubah menjadi warna hijau. 5. Setelah data yang dimasukan benar, klik tombol login pada login box. 6. Maka tampilan pada layar akan berubah ke halaman utama aplikasi Material Request Logbook. 7. Pada saat halaman utama aplikasi Material Request Logbook muncul, kita akan menjumpai dialog box yang berisi beberapa informasi mengenai Material Request dalam database 8. Pilih No 9. Lalu pilih menu Maintain data yang terdapat pada bagian atas layar. 10. Setelah memilih Maintain data, tampilan akan berubah menjadi gambar Isi field-field pada halaman tersebut sesuai dengan data yang diperoleh dari Plan Spesification dan Purchase Requisition. 12. Jika sudah selesai mengisi data, pilih tombol print Material Request 13. Maka langsung didapatkan dokumen Material Request yang diinginkan (dalam halaman Excel) untuk mencetak Material Request. 125

44

45 127 Gambar 3.17 Langkah mengeksport data ke LAN 127

46 128 Gambar 3.18 Proses Mengekspor Data ke LAN (Berhasil) Gambar 3.19 Proses Mengekspor Data ke LAN (Gagal) 128

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT ERICSSON INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. 97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal perangkat keras

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. PC dengan Processor minimal 1800 MHz. sistem ini yaitu Windows 2000 atau XP, Microsoft Visual Basic.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. PC dengan Processor minimal 1800 MHz. sistem ini yaitu Windows 2000 atau XP, Microsoft Visual Basic. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Perangkat keras maupun lunak yang digunakan untuk mendukung jalannya sistem ini yaitu: a. Hardware 1. PC dengan Processor minimal 1800 MHz 2.

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi administrasi gudang.

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

Processor Intel Pentium III 233MHz

Processor Intel Pentium III 233MHz Spesifikasi Perangkat Keras (hardware) Spesifikasi kebutuhan minimum: Processor Intel Pentium III 233MHz Memory 128 MB Hard disk 20 GB Monitor SVGA (1028 x 860) Keyboard Mouse Printer dot matrix Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Kunjungan sales digunakkan untuk melihat berapa banyak kunjungan sales BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1. Analisis Dokumen Adapun dokumen dokumen yang digunakan perusahaan dalam sistem pemasaran adalah sebagai berikut: a. Kunjungan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan? Pembagian dan pemisahan tugas sesuai dengan wewenang

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC Pengendalian pada sistem informasi yang ada sangat penting dalam menjalankan kegiatan evaluasi. Penggunaan suatu sistem untuk data yang tidak diolah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) 267 Klik Master Pada Menu Utama-cek transaksi pemesanan Gambar 4.147 Rancangan Layar Form Master (cek Transaksi Pemesanan) Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) Gambar 4.148 Rancangan Layar Form Master

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis dan perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji coba, dan evaluasi aplikasi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tanggal 30 Maret 1993 dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tanggal 30 Maret 1993 dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Saga Machie didirikan pada tahun 1992 di Jakarta oleh Ibu Aulia Sucipto Lays dan Alm. Bapak Ananda Singgih

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI 105 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI Dalam bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap sistem informasi aktiva tetap pada PT. Triteguh Manunggal

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi yang diterapkan demi terciptanya suatu sistem informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi yang diterapkan demi terciptanya suatu sistem informasi 82 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Implementasi yang diterapkan demi terciptanya suatu sistem informasi yang dibutuhkan, membutuhkan suatu rincian implementasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun sistem penjualan online ini ada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun sistem penjualan online ini ada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Sistem Dalam merancang dan membangun sistem penjualan online ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan. Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proyek digitalisasi dokumen pada CV. Smart Solusi Indonesia. Sebelum memasuki

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proyek digitalisasi dokumen pada CV. Smart Solusi Indonesia. Sebelum memasuki BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi system berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab III. Pada

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: a. Software Pendukung

Lebih terperinci

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop aplikasi

4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur desktop aplikasi 4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem) Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dapat dinyatakan bahwa sistem berjalan pada arsitektur

Lebih terperinci

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 202 4.12.34 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 203 4.12.35 Layar Print Laporan Analisis ABC Berdasarkan Pemakaian Gambar 4.71 Layar Print

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. dibutuhkan pengembang untuk melakukan menuliskan kode-kode program. Selain

BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. dibutuhkan pengembang untuk melakukan menuliskan kode-kode program. Selain BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI Pada tahap ini, desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diimplementasikan dalam bentuk kode-kode program. Perangkat lunak lain dibutuhkan pengembang untuk melakukan

Lebih terperinci

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat lunak ini dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan hardware dan kebutuhan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat lunak ini dibagi menjadi dua, yakni kebutuhan hardware dan kebutuhan 74 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Fase implementasi sistem merupakan fase untuk mengeksekusi perangkat lunak yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Kebutuhan sistem ini

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana.

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA. yang terdapat pada PT Brahmana. 89 BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT BRAHMANA 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap Sistem Informasi Persediaan. Tujuan audit terhadap

Lebih terperinci

BAB 3. PT Metrotech Jaya Komunika diumumkan.

BAB 3. PT Metrotech Jaya Komunika diumumkan. 47 BAB 3 GAMBARAN UMUM S IS TEM INFORMAS I YANG S EDANG BERJALAN 3.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Didirikan pada bulan April 2003, awalnya bernama PT Hexindo International, PT Metrotech

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

MEDCOAGRO MEDCOAGRO. MIS Departement. Petunjuk Teknis AMS Admin Control. User Manual. 13/01/2010 Katalog No : Author : Harlies Fitra

MEDCOAGRO MEDCOAGRO. MIS Departement. Petunjuk Teknis AMS Admin Control. User Manual. 13/01/2010 Katalog No : Author : Harlies Fitra Kode : Revisi : Tgl Efektif : 13/01/2010 Katalog No : Author : Harlies Fitra MIS Departement Petunjuk Teknis AMS Admin Control The Energy Building Lt.20 SCBD Lot 11A Jl. Jendral Soedirman Kav. 52 53 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Aplikasi Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan photo barcode scanner pada android smartphone android ini ada beberapa spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Menginjak pada tahap keempat pada penyusunan laporan tugas akhir ini akan dijelaskan mengenai proses implementasi dan evaluasi dari proses rancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah spesifikasi Hardware dan Software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Aplikasi Sistem Informasi Smart Office. a. Processor

Lebih terperinci

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi sistem yaitu spesifikasi computer,personil dan sisi keamanan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN 106 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN 4.1 Persiapan dan Perencanaan Audit Pada bab ini akan dibahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Front Office

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan, sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan. Menggunakan Metode Single Moving Average.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan. Menggunakan Metode Single Moving Average. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan uji coba dari Aplikasi Penerimaan Pesanan Barang dan Peramalan Penjualan dengan Menggunakan Metode Single Moving

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Sebagai sebuah perusahaan besar,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi geografis lokasi karate wadokai Kota Medan yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. a. Halaman Beranda Halaman beranda

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan pemakaian barang, aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap kebutuhan sistem merupakan tahap menjelaskan kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta menjalankan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. pada SMA Negeri 15 Surabaya. Penjelasan yang diberikan yaitu mengenai

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. pada SMA Negeri 15 Surabaya. Penjelasan yang diberikan yaitu mengenai 72 BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil desain program sistem informasi perpustakaan pada SMA Negeri 15 Surabaya. Penjelasan yang diberikan yaitu mengenai spesifikasi hardware

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. mengecek benar atau tidaknya list barang dalam FPP melalui View FPP dan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. mengecek benar atau tidaknya list barang dalam FPP melalui View FPP dan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Yang Diusulkan Proses pembelian dimulai ketika divisi gudang mengetahui produk sudah mencapai ROP melalui sistem, kemudian divisi gudang akan mengentry

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diagram relasi antar entity (entity relationship diagram) yang telah dibahas pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diagram relasi antar entity (entity relationship diagram) yang telah dibahas pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Sistem ini dalam implementasinya, berpijak pada konsep disain, didapatkan alur sistem (sistem flow), diagram alur data (data flow diagram), serta diagram relasi antar entity

Lebih terperinci

Gambar 4.97Form Permintaan Barang header. khusus detil barang di bawah.

Gambar 4.97Form Permintaan Barang header. khusus detil barang di bawah. 183 Gambar 4.97Form Permintaan Barang header Pilih tombol next untuk melanjutkan ke detil-detil transaksi permintaan barang. Kode order barang akan otomatis dibuat oleh program berdasarkan surat tugas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan sistem ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil tampilan program aplikasi sistem informasi laporan pendapatan rawat jalan yang dirancang dapat dilihat pada gambar berikut ini: IV.1.1. Tampilan Input

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Teknologi yang dibutuhkan Setelah pada bab sebelumnya menjelaskan tentang analisis dan desain sistem yang baru, maka di bawah ini akan diuraikan piranti-piranti yang

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat disebut sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Pada tahapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implemetasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang telah dibuat sebelumnya telah di analisa dan di rancang dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara 1 Dengan: Sandi Kurniawan Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS Tanggal: 24 September 2012 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang apa? dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. 1. Bagian Direct Sales Distribution (DSD) mengambil Data Pesanan di Sistem

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS. 1. Bagian Direct Sales Distribution (DSD) mengambil Data Pesanan di Sistem BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1. Prosedur Pengiriman Barang 1. Bagian Direct Sales Distribution (DSD) mengambil Data Pesanan di Sistem BASIS, lalu sesuai pesanan bagian DSD membuat Delivery

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari analisa sistem informasi akuntansi pengakuan pendapatan pada PT. Hengyang Indokarya dengan Metode Persentase Penyelesaian yang dibangun dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 69 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Implementasi Metode Interpolasi Untuk Prediksi Penjualan Komputer pada CV. Bless Medan yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. 1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama komputer

Lebih terperinci

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Tampilan Implementasi Metode Bayesian Network dalam mendiagnosa penyakit sistem pencernaan pada manusia yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA 74 BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Perhitungan Jumlah Order Barang Efektif Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA. PT. ANTAM Tbk.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA. PT. ANTAM Tbk. BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. ANTAM Tbk. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan evaluasi terhadap sistem informasi sumber daya manusia PT. ANTAM Tbk. Hasil temuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBELIAN, PEMBAYARAN, PENERIMAAN BARANG, DAN PRODUKSI TERHADAP KETERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS PADA PT. LUNA NEGRA) Jakarta, 2 Agustus 2015

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah di buat sebelumnya. Tahap ini akan dijelaskan mengenai

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah di buat sebelumnya. Tahap ini akan dijelaskan mengenai BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah tahapan implementasi dari Analisa dan desain sistem yang telah di buat sebelumnya. Tahap ini akan dijelaskan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan

LAMPIRAN. Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan L1 LAMPIRAN Hasil Kuesioner Hasil kuesioner yang dilakukan dengan Manager PT. Timur Jaya, Bapak Jimmy Bostan dan Bagian Persediaan PT. Timur Jaya, Ibu Erni. 1. Apakah ruangan bagian persediaan memiliki

Lebih terperinci