BAB 1. Pendahuluan. A. Pendahuluan. B. Rumusan Masalah
|
|
- Ade Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 Pendahuluan A. Pendahuluan Perusahaan-perusahaan dapat memberikan saham atau opsi saham kepada para keryawannya, khususnya kepada direkturnya dan para eksekutif senior sebagai suatu ebntuk kompensasi yang diikat pada kinerja masa depan. IFRS 2 berkaitan dengan isu pengukuran dan pengungkapan kompensasi berbasis saham dan menetapkan, bahwa jumlah semacam itu dibukukan sebagai beban selama tahun jasa karyawan. IFRS 2 mencakup persoalan-persoalan seperti hak apresiasi saham, rencana pembelian saham karyawan, rencana kepemilikan karyawan atau rencana opsi saham. Namun ruang lingkup IFRS 2 melampaui saham autopsi yang diterbitkan kepada karyawan dalam pertukaran dengan jasa, termasuk semua pertukaran saham atau opsi untuk barang atau jasa diterima dari bukan karyawan. Barang-barang termasuk persediaan; yang dapat dikonsumsi; properti, pabrik dan peralatan; aset tidak berwujud; dan aset non-keuangan lainnya. Suatu contoh dari suatu perdagangan opsi untuk jasa yaitu dengan menerbitkan opsi saham dalam pertukaran dengan jasa konsultasi tertentu yang diterima oleh perusahaan. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam IFRS 2 dibagi sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup 2. Akuntansi untuk Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Ekuitas 3. Akuntansi untuk Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Kas 4. Akuntansi untuk Pembayaran Berbasis Saham yang dapat Diselesaikan melalui Kas atau Penerbitan Saham 5. Pengungkapan 1
2 A. Ruang Lingkup BAB 2 Pembahasan IFRS 2 Shared Based Payment IFRS ini harus diterapkan untuk semua transaksi pembayaran berbasis saham. IFRS 2 mencakup pengaturan pembayaran berbasis saham untuk pekerja dan pengeluaran saham (dan hak atas saham) dengan kompensasi barang atau jasa. Standar ini secara umum meliputi: Kriteria untuk menentukan pembayaran berbasis saham, dan Pembedaan dan akuntansi untuk berbagai tipe pembayaran berbasis saham, khususnya yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas, diselesaikan dengan kas, dan di mana ada pilihan untuk menyelesaikan transaksi dengan kas (atau aset lainnya) atau dengan pengeluaran instrumen ekuitas. Entitas harus menunjukkan dalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan dampak dari transaksi pembayaran berbasis saham, termasuk beban-beban sehubungan dengan transaksi di mana karyawan menerima opsi saham. B. Akuntansi untuk Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Ekuitas Pengakuan Suatu entitas harus mengakui barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas mendapatkan barang atau jasa telah diterima. Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan ekuitas, kenaikan yang menyertainya harus diakui dalam ekuitas. Pengukuran Nilai wajar dari instrumen ekuitas diterbitkan atau tidak diterbitkan harus diukur: 2
3 Pada tanggal pemberian kompensasi untuk transaksi dengan karyawan dan pihak lain yang menyediakan jasa sejenis, dan Pada tanggal di mana entitas menerima barang atau pihak lain memberikan jasa di kasus-kasus lainnya Nilai wajar dari instrumen ekuitas diterbitkan atau tidak diterbitkan harus didasarkan pada harga pasar. Nilai wajar pada tanggal pemberian kompensasi harus mempertimbangkan kondisi tetap pasar (sebagai contoh harga-harga pasar atau referensi kepada indeks) tapi bukan kondisi tetap bukan pasar (sebagai contoh periode pemberian jasa). Saham-saham terdaftar harus diukur pada harga pasar. Opsi saham harus diukur: Dengan dasar harga pasar dari opsi ekuivalen yang diperdagangkan, Menggunakan suatu model penilaian harga opsi jika tidak ada harga pasar, atau Pada nilai intrinsik ketika opsi saham tidak bisa diukur secara andal dengan dasar harga saham atau dengan model penilaian harga opsi saham. Dalam kasus-kasus yang jarang ketika entitas diharuskan mengukur instrumen ekuitas pada nilai intrinsiknya, entitas mengukur kembali instrumennya pada tiap tanggal pelaporan keuangan hingga penyelesaian terakhir dan mengakui perubahan pada nilai instrinsik dalam laba atau rugi. Entitas harus mengakui suatu aset atau beban dan kenaikan yang berhubungan dengannya saat ekuitas: Pada tanggal pemberian kompensasi jika tidak ada kondisi yang menyebabkan timbulnya hak atau jika barang dan jasa telah diterima Ketika jasa diberikan jika jasa non karyawan diterima lebih dari satu periode atau Selama periode pemerolehan hak untuk karyawan dan transaksi pembayaran berbasis saham lainnya ketika ada periode pemerolehan hak Jika instrumen ekuitas yang diberikan tidak menjadi hak sampai pihak lainnya menyelesaikan masa pemberian jasa yang ditentukan, jumlah yang diakui harus disesuaikan sepanjang periode pemerolehan hak untuk perubahan dalam perkiraan jumlah sekuritas yang akan diterbitkan (merujuk perhitungan yang benar), namun tidak untuk perubahan nilai wajar sekuritas-sekuritas tersebut. Oleh karena itu, pada tanggal 3
4 pemberian hak, jumlah yang diakui adalah jumlah pasti sekuritas yang dapat diterbitkan pada tanggal tersebut, diukur pada nilai wajar sekuritas tersebut pada tanggal pemberian kompensasi. Jika entitas membatalkan atau memberikan instrumen ekuitas dalam periode pemerolehan hak (bukan karena pemberian ini dibatalkan oleh pemberi karena kondisi pemerolehan hak tidak terpenuhi), syarat-syarat akuntansi berikut ini berlaku Entitas memberikan pembatalan atau penyelesaian sebagai percepatan pengakuan hak dengan mengakui segera jumlah yang seharusnya akan diakui pada sisa periode pemerolehan hak. Entitas mengakui dalam ekuitas semua kompensasi yang dibuat untuk pekerja atas pembatalan atau penyelesaian sampai pada tingkat di mana kompensasi tersebut tidak melebihi nilai wajar dari pembelian kembali pada saat instrumen ekuitas diberikan. Entitas mengakui sebagai biaya kelebihan pembayaran yang dibuat kepada karyawan atas pembayaran atau penyelesaian di atas nilai wajar pada tanggal pembelian kembali pada saat instrumen ekuitas diberikan. Entitas menghitung ekuitas baru yang diberikan kepada karyawan sebagai penggantian untuk instrumen ekuitas yang dibatalkan sebagai modifikasi dari pemberian yang asli. Perbedaan antara nilai wajar instrumen ekuitas yang digantikan dengan nilai wajar neto dari instrumen ekuitas yang dibatalkan pada tanggal ketika instrumen ekuitas pengganti diberikan diakui sebagai biaya. Contoh 1 IND Inc., menghibahkan 100 opsi saham kepada masing-masing 300 orang karyawannya dalam tahun ke-1. Karyawan harus bekerja paling tidak tiga tahun penuh untuk berhak (vested) menerima opsi tersebut. IND Inc., menggunakan model Black Scholes untuk menetapkan harga opsinya pada tanggal pemberian. Nilai masing-masing opsi yang dihibahkan dengan menggunakan model penetapan harga adalah $10. Dari pengalaman terdahulu, IND Inc., secara rata-rata menahan 75% dari jumlah karyawannya untuk tiga tahun. Berapakan total beban kompensasi opsi untuk masing-masing tahun selama tiga tahun? Dengan asumsi ini, nilai wajar opsi saham yang dihibahkan dihitung sebagai berikut: 100 opsi x 300 karyawan x 75% x $10 = $
5 Sebagai tambahan, kita harus mempertimbangkan jumlah karyawan yang akan mengundurkan diri dari perusahaan selama tiga tahun berikutnya. ID Inc., mengestimasikan bahwa 25% karyawan akan mengundurkan diri selama periode tiga tahun. Dengan demikian, jumlah tahun jasa yang diberikan oleh karyawan yang menjadi hak (vested) hingga akhir tahun ketiga dihitung sebagai berikut Total tahun jasa: 300 karyawan x 3 tahun= 900 dikurangi: rata-rata tahun karyawan yang mau mengundurkan diri 25% x 300 x 3/2= (113) jumlah tahun jasa yang diestimasi= 787 Dengan demikian rata-rata estimasi nilai wajar dari masing-masing tahun jasa adalah $225/787 = $285,90 Coba kita asumsikan bahwa IND Inc., menerima 310 tahun jasa dalam tahun ke dalam tahun ke-2 dan 197 dalam tahun ke-3. Maka, jumlah beban yang harus dibukukan menjadi sebagai berikut: Tahun Tahun ke- 1 Tahun ke- 2 Tahun ke- 3 Tahun Jasa Nilai per Opsi ($) Opsi 285,90 88, ,90 80, ,90 56, ,00 0 Total C. Akuntansi untuk Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Kas Pengakuan Suatu entitas mengakui barang-barang atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas mendapatkan barang atau ketika jasa diterima. Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, nilai pada sisi kredit diakui sebagai liabilitas. Pengukuran Barang dan jasa yang diterima dan liabilitas yang terjadi harus diukur pada nilai wajar liabilitas. Sampai liabilitas diselesaikan, entitas harus mengukur nilai wajar dari liabilitas tersebut pada setiap tanggal laporan 5
6 dan pada tanggal penyelesaian, dengan perubahan-perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laba rugi periode tersebut. Jika pembayaran berbasis saham tidak dipperoleh haknya sampai pihak lain menyelesaikan periode jasa tertentu, jumlah yang diakui harus disesuaikan selama periode pemerolehan hak untuk perubahanperubahan dalam perkiraan jumlah manfaat yang diharapkan diperoleh haknya (merujuk sebagai perhitungan yang benar) dan untuk perubahanperubahan dalam nilai wajar sekuritas tersebut. Jika entitas membatalkan atau menyelesaikan suatu pemberian kompensasi yang diselesaikan dengan kas, prinsip-prinsip yang sama dalam keterangan di atas harus diterapkan. Contoh 2 IND Inc., pada tanggal 1 Januari 2009 menghibahkan hak apresiasi saham (SAR) bernilai $ pada tanggal yang menggunakan suatu model penetapan harga opsi. Hak apresiasi saham (SAR) akan menjadi hak (vest) dalam tiga tahun. Hingga akhir tahun 2009, nilai hak apresiasi saham meningkat hingga $ saham tambahan, asumsikanlah bahwa nilai wajar dari hak apresiasi saham (SAR) turun menjadi $ di tahun 2010 dan menjadi $ ditahun Diminta : Hitunglah beban kompensasi hak apresiasi saham (SAR) tahunan untuk setiap tahun selama tiga tahun yang dijelaskan dalam contoh 1. Inilah perhitungan beban kompensasi setiap tahunnya selama tiga tahun. Tahu n Nilai wajar Hak Apresia si Saham ($) Persenta se yang Diakrual (%) Kompens asi Kumulati f yang Diakrual Tahunan ($) ,34 $ $ ,67 $ $ $ $
7 Total $ Sebagaimana yang diperlihatkan dalam perhitungan tersebut, beban kompensasi dan liabilitas yang terkait dengan HAK Apresiasi Saha (SAR) akan seterusnya diukur ulang setiap tahunnya hingga karyawan memilih untuk menggunakan opsinya dan liabilitas kas dibayarkan. D.Akuntansi untuk Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan melalui Kas atau Penerbitan Saham Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjiannya memberikan entitas dengan pilihan apakah akan diselesaikan dengan kas atau dengan menerbitkan instrumen ekuitas, entitas harus menentukan apakah entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas dan menghitung transaksi pembayaran berbasis saham secara benar. Entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas jika pilihan penyelesaian dengan instrumen ekuitas tidak memiliki aspek komersial (misalnya karena entitas tersebut dilarang secara hukum untuk menerbitkan saham) atau entitas memiliki praktek dimasa lalu atau kebijakan tertulis mengenai penyelesaian dengan kas, atau secara umum menyelesaikan dengan kas jika pihak lawan transaksi meminta penyelesaian dengan kas. Untuk transaksi berbasis saham di mana diselesaikan dengan ekuitas, saat pemberian yang diberikan adalah instrument ekuitasnya sendiri (bukan instrument ekuitas induk entitas atau entitas lain dalam satu grup) ; atau entitas tidak memiliki kewajiban untuk menyelesaikan transaksi pembayaran berbasis saham (jika perusahaan induk atau entitas lain dalam satu grup memiliki kewajiban untuk menyelesaikannya). Pengungkapan IFRS 2 mengharuskan pengungkapan secara ekstensif atas pembayaran berbasis saham. Tiga kategori utama dari pengungkapan tersebut yang diharuskan adalah: 1. Pengungkapan mengenai sifat dan sejauh mana perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada selama periode pelaporan. Pengungkapan ini paling tidak harus meliputi: a. Deskripsi jenis rencana pembayaran berbasis saham termasuk syarat dan kondisi umum dari rencana, kondisi vesting, dan metode penyelesaian (misalnya kas atau ekuitas). 7
8 b. Jumlah opsi yang beredar pada awal dan akhir tahun, dan jumlah opsi yang dihibahkan, ditebuskan, dipergunakan, dan kadaluwarsa selama tahun yang bersangkutan. c. Harga saham rata-rata tertimbang pada tanggal pelaksanaan d. Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, batasan harga yang dipergunakan dan masa manfaat kontraktual yang tersisa secara rata-rata tertimbang. 2. Informasi mengenai bagaimana nilai barang atau jasa yang diterima atau nilai harga opsi yang ditentukan. Pengungkapan semacam ini harus meliputi deskripsi model penetapan harga opsi yang digunakan. 3. Pengungkapan yang cukup mengenai dampak transaksi pembayaran berbasis saham atas laba neto atau rugi neto entitas untuk periode yang bersangkutan. Contoh 3 Skenario 1 Entitas memberikan 100 opsi saham kepada setiap orang dari 500 karyawan entitas tersebut. Setiap pemberian tersebut mensyaratkan bahwa karyawan tetap bekerja pada entitas selama tiga tahun mendatang. Entitas mengestimasi bahwa nilai wajar setiap opsi saham adalah Rp15. Atas dasar probabilitas rata-rata tertimbang, entitas mengestimasi bahwa 20 persen karyawan akan berhenti dalam periode tiga tahun dan oleh karena itu melepaskan hak mereka atas opsi saham. Skenario 1; Jika segala sesuatu berjalan seperti yang diharapkan, entitas mengakui jumlah berikut selama periode vesting, untuk jasa yang diterima sebagai imbalan atas pemberian opsi saham. Tah Perhitungan un remunerasi remunerasi 8
9 opsi x 80% x Rp 15 x 1/3 tahun 2 ( opsi x 80% x Rp 15 x 2/3 tahun) Rp ( opsi x 80% x Rp 15 x 3/3 tahun) Rp selama kumulatif periode Rp Rp Skenario 2 Selama tahun ke-1, 20 karyawan berhenti. Entitas merevisi estimasi jumlah karyawan yang berhenti dalam periode 3 tahun dari 20 persen (100 karyawan) menjadi 15 persen (75 karyawan). Selama tahun ke-2, 22 karyawan lagi berhenti. Entitas merevisi estimasi jumlah karyawan yang berhenti dalam periode 3 tahun dari 15 persen menjadi 12 persen (60 karyawan). Selama tahun ke-3, 15 karyawan lagi berhenti. Dengan demikian, sejumlah 57 karyawan melepaskan hak mereka atas opsi saham dalam periode tiga tahun, dan sejumlah opsi saham (443 karyawan x 100 opsi untuk setiap karyawan) vested pada akhir tahun ke 3. Th n Perhitungan remunerasi selama remunerasi kumulatif periode Rp Rp opsi x 85% x Rp 15 x 1/3 tahun 2 ( opsi x 88% x Rp 15 x 2/3 tahun) Rp ( opsi x Rp 15 x) Rp
10 Contoh dalam Laporan Keuangan yang Diterbitkan oleh PT Indonesia Tbk sebagaimana terlampir. Kesimpulan Bab 3 Penutup Dalam pembahasan IFRS 2 - Share Based Payment, terdapat tiga pilihan pembayaran berbasis saham yaitu pembayaran saham yang diselesaikan dengan ekuitas, pembayaran saham yang diselesaikan dengan kas, serta pembayaran berbasis saham yang menyediakan pihak lain pilihan penyelesaian melalui kas atau penerbitan saham. Ada berbagai jenis skema pembayaran berbasis saham dalam operasi dan pengaplikasian IFRS 2 menampilkan berbagai tantangan dalam menyiapkan laporan keuangan. Tantangan tersebut misalnya sebagai berikut. Penentuan apakah suatu kondisi adalah kondisi pemerolehan hak atau tidak dan apakah kondisi-kondisi tersebut terkait dengan pasar atau tidak. Menentukan nilai wajar dari pemberian dengan syarat-syarat dan kondisi yang kompleks. Klasifikasi dari transaksi sebagai diselesaikan dengan kas atau ekuitas ketika ada pilihan penyelesaian. Akuntansi untuk perjanjian pembayaran berbasis saham dalam situasi entitas konsolidasi (grup). 10
Pembayaran Berbasis Saham (PSAK 53)
Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi Fakultas Ekonomi UI, 6-9 Juni 2011 Hari 3 Sesi 3 Pembayaran Berbasis Saham (PSAK 53) Perbedaan dengan PSAK terdahulu Point-point
Lebih terperinciExposure Draft. ED PSAK No. 53 (revisi 2010) 22 Mei Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
exposure draft ED PSAK No. (revisi 00) Exposure Draft Mei 00 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pembayaran Berbasis Saham Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan
Lebih terperinciPEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM Jakarta, 14 July 2010 Dewan Standar Akuntansi Keuangan RUANG LINGKUP PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, yang didefinisikan sebagai berikut:
Lebih terperinciPEMBAYARAN BERBASIS SAHAM
ED PSAK PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta 00 Telp: (0) 0 Fax: (0) 000 Email: iai-info@iaiglobal.or.id,
Lebih terperinciSEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4
SEKURITAS DILUTIF Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4 Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan akuntansi untuk penerbitan, konversi, dan penarikan sekuritas yang dapat dikonversi (convertible securities).
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori dan Literatur II.1.1 Pengertian PSAK Menurut PSAK No. 1, paragraf 5, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan dan Interpretasi yang disusun oleh Dewan
Lebih terperinciDEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI. Balai Kartini, Ruang Mawar/ Kamis, 8 Juni 2017
DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 53: PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM TENTANG KLASIFIKASI DAN PENGUKURAN TRANSAKSI PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI Balai Kartini,
Lebih terperinciSEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
SEKURITAS DILUTIF Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Tujuan Pembelajaran 1. Mendeskripsikan akuntansi untuk penerbitan,
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (REVISI 0) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf - dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf
Lebih terperinciPSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita
PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI 2016 Aria Farah Mita Tujuan dan Ruang Lingkup Par. 01 : Tujuan Mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura bersama,dan entitas asosiasi
Lebih terperinciPT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan
Lebih terperinciORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto
KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat
Lebih terperinciLIMITED HEARING. PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. 14 November 2006 PUBLIC HEARING
LIMITED HEARING PSAK 50 (Revisi( 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 14 November 2006 TUJUAN PSAK 50 (1998) Vs PSAK 50 (2006) Menyamakan pengaturan akuntansi dan pelaporan investasi efek
Lebih terperinciKUIS & SOAL SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
KUIS & SOAL SEKURITAS DILUTIF Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Soal 1 Convertible bond memiliki karakteristik. a. memiliki
Lebih terperinciASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 53 AKUNTANSI KOMPENSASI BERBASIS SAHAM
0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. AKUNTANSI KOMPENSASI BERBASIS SAHAM Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks dengan
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20 /SEOJK.03/2016
Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional; dan 2. Direksi Bank Umum Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20 /SEOJK.03/2016 TENTANG FITUR KONVERSI MENJADI SAHAM BIASA ATAU WRITE
Lebih terperinciPERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP
PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP Materi ini dipersiapkan oleh Divisi Teknis IAI sebagai bagian yang takterpisahkan dari Discussion Paper Reviu 1 Ruang lingkup Small and medium entities (SMEs),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang cukup bagi pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan keuangan tidak
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di
Lebih terperinciPSAK 24 IMBALAN KERJA. Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita Dicky Andriyanto
PSAK 24 IMBALAN KERJA Oleh: Kelompok 4 Listya Nindita 2015271115 Dicky Andriyanto 2015271116 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 I. PENDAHULUAN 1.
Lebih terperinciPSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015
PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 Perbedaan PSAK 1 Tahun 2013 & 2009 Perihal PSAK 1 (2013) PSAK 1 (2009) Judul laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan
Lebih terperinciAnalisis Aktivitas Pendanaan
TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan
Lebih terperinciANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang
Lebih terperinciPENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN PADA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Nur Fadilla, Sofatul Lail Lisa, Rohmania Nur Laily, Fitriya Indah Wahyuni nurfadilajuniandra@gmail.com Abstrak Instrumen keuangan adalah
Lebih terperinciED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT
ED PSAK 70 EXPOSURE DRAFT AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK Diterbitkan oleh: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta
Lebih terperinci30 September 31 Desember Catatan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000
Lebih terperinci30 Juni 31 Desember
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah
Lebih terperinci1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR
Lebih terperinciMATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA
ASOSIASI SURANSI JIWA INDONESIA MATRIKS TANGGAPAN EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA Halaman: i Nomor: 1 Klasifikasi Aset Keuangan (4.1 Klasifikasi Aset
Lebih terperinciKOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI
KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI 1. Investasi pada Entitas Lain (PSAK 15) Definisi aset keuangan menurut PSAK 50 adalah etiap aset yang berbentuk: (a) kas; (b) instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
Lebih terperinciPSAK 50 (REVISI 2014): INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN
PSAK 50 (REVISI 2014): INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN 50 Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan PSAK LAMA sd Th 1998 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar PSAK 50 Sekuritas PSAK 43 Akuntansi
Lebih terperinciPSAK 56 LABA PER LEMBAR SAHAM IAS 33 Earning Per Share.
PSAK 56 LABA PER LEMBAR SAHAM IAS 33 Earning Per Share. 1 Agenda 1. 2. 3. Tujuan dan Lingkup Laba Per Lembar Saham Perbandingan PSAK 4. Contoh dan Ilustrasi 2 Laba per lembar saham Laba per saham (LPS)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.
Lebih terperinciJAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN
JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN L16-6 : PEMECAHAN SAHAM DAN DIVIDEN SAHAM Nilai nominal saham = $ 10 per lembar Harga perolehan saham
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsepsi Finansial atas Opsi Saham A.1. Definisi Opsi Saham Kontrak opsi adalah suatu perjanjian yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual suatu aktiva (underlying
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Kementerian Pariwisata Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Lebih terperinciPSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination
PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination 22 PSAK - 22 ISI Metode Akuisisi Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal Pengungkapan Pedoman Aplikasi Efektif berlaku 2011 Menggantikan
Lebih terperinciStandar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan
SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI
Lebih terperinciLAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.
LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam
Lebih terperinciPT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 0 (Revisi 0) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI 0) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf
Lebih terperinciASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga
Lebih terperinciAnalisis Sumber Penggunaan Dana Kas dan Modal Kerja pada PT.Ace Hardware Indonesia Tbk
Analisis Sumber Penggunaan Dana Kas dan Modal Kerja pada PT.Ace Hardware Indonesia Tbk Nama : Roby Aditya Negara NPM : 28213044 Kelas : 3EB12 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE., MM., FAKULTAS
Lebih terperinciLihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan ini
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Maret 31 Desember
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Opsi atau option sebagai instrumen keuangan derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang nilainya diturunkan (underlying) dari sesuatu yang lain. 1 Sesuatu yang
Lebih terperinciPT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi
Lebih terperinciBAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH
BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak
Lebih terperinciSSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR
SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri
Lebih terperincid1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET
Lebih terperinciEKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
EKUITAS Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 4 5 Karakteristik PT Transaksi Ekuitas Dividen Hibah Pemerintah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.
Lebih terperinciPT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) Serta Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 (tidak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Rerangka Teori dan Literatur 2.1.1. Pengertian Bank Pada Pasal 1 (Butir 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciLIABILITAS JANGKA PANJANG
LIABILITAS JANGKA PANJANG - Pertemuan 12 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 3 Utang Obligasi Wesel Bayar Jangka Panjang Isu-isu Spesial
Lebih terperinciED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN
ED PSAK 71 INSTRUMEN KEUANGAN RINGKASAN PERUBAHAN PSAK 71 Instrumen Keuangan Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Klasifikasi amortized cost dan fair
Lebih terperinciAmendemen PSAK 71 InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan
draf Eksposur Amendemen InStrumen KeuAngAn: FItur PercePAtAn PelunASAn dengan KomPenSASI negatif Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Tanggapan atas
Lebih terperinciLAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR/L-099/12 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Sidomulyo Selaras Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Sidomulyo Selaras Tbk
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri Periode 31 Desember Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif ini, kelangsungan hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP
Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Nia Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, niaherlina01@gmail.com Abstrak Tujuan_Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Standar
Lebih terperinciStandar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.
SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan
Lebih terperinciDaftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan keuangan konsolidasian Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4 Laporan
Lebih terperinciDENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF
DENGAR PENDAPAT PUBLIK DRAF EKSPOSUR AMENDEMEN PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN TENTANG FITUR PERCEPATAN PELUNASAN DENGAN KOMPENSASI NEGATIF DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IAI Grha Akuntan/ Jumat, 8 Desember
Lebih terperinciAKUNTANSI PERPAJAKAN DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70
AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70 Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak.,
Lebih terperinciREKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1
DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Aset dan Kewajiban Laporan
Lebih terperinciKOMBINASI BISNIS. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
KOMBINASI BISNIS Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya DEFINISI KOMBINASI BISNIS Kombinasi Bisnis --- adalah suatu transaksi di mana suatu perusahaan memperoleh pengendalian atas satu
Lebih terperinciPT Electronic City Indonesia Tbk dan Entitas Anak
PT Electronic City Indonesia Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian dan Informasi Tambahan 30 Juni 2013 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2012 (diaudit) dan untuk enam bulan yang berakhir pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai
Lebih terperinciPT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak
(d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit) dan untuk periode enam bulan yang berakhir
Lebih terperinciASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013
ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 Kelompok 7 : DANANG INDRA KURNIAWAN (7) GADING BAGASKORO (14) R. AHMAD FISKA ALBA FUAD
Lebih terperinciPSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS
PSAK 45 Organisasi Nir Laba Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS 1 Agenda 1. 2. 3. Perubahan PSAK 45 Tujuan dan Ruang Lingkup Pelaporan dan Penyajian 4. Contoh dan
Lebih terperinciANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954
ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Lebih terperinciANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam
Lebih terperinciJUMLAH ASET LANCAR
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750
Lebih terperinciKEWAJIBAN & MODAL. Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1
KEWAJIBAN & MODAL Dwi Martani 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1 Kewajiban dan Modal PSAK 1 Kewajiban Lancar dan Jangka Panjang PSAK 25 Laba atau rugi periode (pertemuan ke-5) PSAK 57 Kewajiban
Lebih terperinciIMBALAN KERJA. Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan Imbalan Kerja 1
IMBALAN KERJA Dwi Martani 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan Imbalan Kerja 1 PSAK Terkait PSAK 24 Imbalan Kerja PSAK 53 Kompensasi berbasis Saham 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan Imbalan Kerja
Lebih terperinciHUTANG JANGKA PENDEK, PROVISI, DAN KONTIJENSI (L. Marthayadi Zikrullah) NIM: A1C012070
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram Tahun 2014 HUTANG JANGKA PENDEK, PROVISI, DAN KONTIJENSI (L. Marthayadi Zikrullah) NIM: A1C012070 1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Definisi Kewajiban: Kewajiban
Lebih terperinciPT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
Lebih terperinciPSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi
Departemen Akuntansi dan PPA FEUI Workshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi FEUI Depok, 6-9 Juni 2011 Hari 3 - Sesi 4 PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi Departemen Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciREFINING ACHIEVEMENT. Keunggulan yang tidak terbatas pada hasil yang lebih baik, namun juga hasil yang lebih konsisten.
Pondok Indah Golf REFENING ACHIEVEMENT A N N UA L RE PO RT 2 0 13 03 PT. Pondok Indah Padang Golf, Tbk. REFINING ACHIEVEMENT Rincian pemetaan dalam perjalanan menuju keunggulan bisnis guna membantu PT.
Lebih terperinciPT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Lebih terperinciMODAL LABA PER SAHAM
MODAL LABA PER SAHAM Laba per saham adalah besarnya bagian laba untuk setiap lembar saham biasa yang beredar dalam periode tertentu. A. Sekuritas Dilutif Surat berharga yang mempunyai pengaruhg mengurangi
Lebih terperinciED PSAK 4. exposure draft
ED PSAK 4 exposure draft PERNYATAAN Standar Akuntansi Keuangan LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No.
Lebih terperinciPERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 31 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN
Instrumen Keuangan: Pengungkapan ED PSAK (Revisi 0) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (revisi 0) terdiri dari paragraf -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kriteria laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 1 (revisi 1998) dengan PSAK 1 (revisi 2009) adalah dalam butir (f) yang mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan
Lebih terperinciBAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENDAHULUAN 01. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan Bank. Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai
Lebih terperinciPEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.
PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan
Lebih terperinciPT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (diaudit) Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 (tidak diaudit)
Lebih terperinciLaba bersih. perubahan tertentu pada prinsip akuntansi.
A. Pengertian Laba ditahan Laba ditahan (retained earnings) adalah laba bersih yang tidak dibayarkan sebagai dividen tetapi diakumulasikan selama masa usaha perusahaan dan dilaporkan pada bagian kekayaan
Lebih terperinciSPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas
SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN
Lebih terperinci