Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung."

Transkripsi

1 Media Teknik Sipil, Volume XI, Januari 2011 ISSN ANALISIS BIAYA DAN TATA LAKSANA PEKERJAAN GROUTING DENGAN PERBANDINGAN GROUTING TIRAI TIPE JET DAN GROUTING TIRAI TIPE PERMEATION PADA PROYEK PEMBANGUNAN WADUK Zaky Abibakar 1), Felix Hidayat 2), Zulkifli Bachtiar Sitompul 3) 1) Alumni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. zaky_abibakar@yahoo.com 2)Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. felix_hidayat@yahoo.com 3) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. zbs_bdg@yahoo.com Abstrak Pada pembangunan suatu waduk, pekerjaan grouting diperlukan untuk membuat tirai atau lapisan kedap air yang berfungsi untuk menjaga stabilitas waduk, baik selama pelaksanaan konstruksi maupun pelaksanaan operasionalnya pada saat digunakan. Pekerjaan grouting untuk membuat tirai tersebut terdiri dari pelaksanaan curtain grouting dan consolidation grouting. Pelaksanaan pekerjaan grouting tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode grouting tipe permeation atau permeation grouting dan metode grouting tipe jet atau jet grouting. Kedua metode grouting tersebut memiliki perhitungan biaya injeksi grout dan cara penginjeksian grout yang berbeda pada pekerjaan grouting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya dan tata laksana pekerjaan grouting untuk membuat tirai antara permeation grouting dan jet grouting pada proyek pembangunan waduk. Studi kasus yang digunakan adalah Proyek Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano Tahap II di Kabupaten Majalengka.Hasil dari analisis tersebut yaitu, biaya total pekerjaan jet grouting lebih besar dibandingkan permeation grouting, tahapan pekerjaan jet grouting lebih sedikit dibandingkan permeation grouting, tekanan injeksi grout jet grouting lebih tinggi dibanding permeation grouting, cara distribusi grout ke dalam lubang untuk jet grouting menggunakan proses jetting dan untuk permeation grouting menggunakan metode manset. Jet grouting menggunakan alat khusus, sedangkan permeation grouting tidak menggunakan, dan pada jet grouting terjadi pencampuran grout dengan tanah, sedangkan pada permeation grouting tidak ada pencampuran. Kata Kunci : Analisis biaya dan tata laksana pekerjaan grouting, proyek pembangunan waduk. Abstract In dam construction project, grouting activity needed for making impermeable layer to mantain dam stability, whether during construction activity or operational activity when it was used. Grouting activity for making impermeable layer consisted of curtain grouting and consolidation grouting. Grouting activity implementation could be implemented with using permeation grouting and jet grouting. Both of method had different cost calculation in grout injection and method of grout injection in grouting activity. The objective of this paper, is to analyzed cost and implementation grouting activity for making impermeable layer between permeation grouting and jet grouting in dam construction project. The case study is used second step dam arrangement project of Lapangan Sindang Pano in Majalengka. The result of this analysis showed that total cost of jet grouting is bigger than permeation grouting, jet grouting activity phase less than permeation grouting, jet grouting injection pressure higher than permeation grouting, grout distribution to the hole in jet grouting using jetting process and in permeation grouting using manchette method. Jet grouting using special equipment but permeation grouting didn t use that equipment. In jet grouting there was mixture between grout and soil, but there was no mixture in permeation grouting. Keywords: Cost analysis and implementation grouting activity, dam construction project. 1. PENDAHULUAN Pembangunan waduk merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan air permukaan. Ketersediaan air permukaan akan memenuhi kebutuhan irigasi di daerah setempat. Selain untuk pemenuhan kebutuhan irigasi, pembangunan waduk ditujukan untuk pembangkit listrik dan tempat rekreasi. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka proyek pembangunan waduk dilaksanakan. Pelaksanaan proyek waduk mencakup bagian pekerjaan pondasi, pembuatan bangunan pelengkap, dan pekerjaan tubuh waduk. Dalam proyek pembangunan waduk, diperlukan pekerjaan grouting untuk perbaikan pondasi pada pelaksanaan konstruksinya. Pekerjaan grouting akan mengurangi angka kebocoran yang disebabkan oleh rembesan air pada tubuh waduk dan juga menambah daya dukung terhadap bangunan diatasnya. Pekerjaan 1

2 grouting pada proyek pembangunan waduk dimaksudkan untuk membuat tirai kedap air dibawah tubuh waduk dan menjaga kestabilan dari penurunan yang tidak merata, sehingga terjamin keamanannya. Lapisan Tirai atau lapisan kedap air sangat berguna untuk kelangsungan stabilitas waduk, baik selama pelaksanaan konstruksi maupun pelaksanaan operasionalnya pada saat digunakan. Pekerjaan grouting untuk membuat tirai pada proyek pembangunan waduk dilakukan dengan melaksanakan curtain grouting dan consolidation grouting. Kedua grouting tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode grouting tipe permeation atau permeation grouting dan metode grouting tipe jet atau jet grouting. Kedua tipe grouting tersebut memiliki perhitungan biaya injeksi grout dan cara penginjeksian grout yang berbeda pada pekerjaan grouting. Pekerjaan grouting merupakan bagian pekerjaan yang memiliki bobot yang cukup besar dari segi volume pekerjaan dan biaya yang dibutuhkan dibandingkan dengan tahapan pekerjaan lain. Inti permasalahan dari penulisan penelitian ini adalah bagaimana perbandingan total biaya dan tata laksana pekerjaan grouting untuk membuat tirai antara permeation grouting dan jet grouting pada proyek pembangunan waduk. Penulisan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan tata laksana pekerjaan grouting untuk membuat tirai dengan perbandingan permeation grouting dan jet grouting pada proyek pembangunan waduk. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan grouting pada Proyek Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano Tahap II di Kabupaten Majalengka. 2. WADUK Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangun bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. [3] Waduk dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan konstruksi pembentuk bendungannya, yaitu : i. Waduk dengan bendungan beton (concrete dam). ii. Waduk dengan bendungan urugan, yaitu urugan tanah (earth-fill dam) atau urugan batuan (rock-fil dam). iii. Waduk dengan bendungan pasangan batu (masonry dam) atau pasangan bata (brick dam). 3. GROUTING [2] Grouting adalah proses pengisian atau pemasukan bubur grout dengan cara injeksi, dimaksudkan untuk metode perbaikan pondasi.. Definisi lain grouting adalah metode perbaikan struktur dengan melakukan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar. Perkembangan dari sementasi atau grouting dimulai sebagai metode untuk memperbaiki material pondasi dari struktur teknik sipil tetap terpasang dan melindunginya sekeliling tubuhnya dari air. Konsep dari injeksi semen pengerasan sendiri pertama kali dipergunakan pada tahun 1802 di Perancis untuk memperbaiki daya dukung tanah di bawah pintu air. Perkembangan selanjutnya dari grouting semen diteruskan di Perancis dan Inggris sepanjang tahun Aplikasi grouting dikonsentrasikan dalam struktur sipil, seperti kanal, pintu air pada kanal, dermaga, dan jembatan. [4] Catatan pertama tentang penggunaan grout semen di konstruksi bawah tanah terjadi pada tahun 1864, dimana Peter Barlow mematenkan penggunaannya dalam pembangunan terowongan berbentuk silinder dengan perisai cetakan besi. Lapisan yang kosong yang tidak mempunyai perlindungan diisi dengan grout. Pada tahun 1893, sistematis grouting untuk batuan yang pertama di Amerika Serikat dilaksanakan pada pembangunan Bendungan New Croton di New York [4]. Program grouting di Bendungan Hoover yang dibangun antara tahun 1932 sampai dengan 1935, dapat dikatakan menjadi tanda permulaan dari desain sistematis program grouting di Amerika Serikat. Sekarang, sebagian besar proyek teknik sipil bawah tanah dan proyek pertambangan membutuhkan beberapa bentuk grouting. [1] Grouting diklasifikasikan berdasarkan pengaplikasiannya di permukaan dan bawah tanah. Pengaplikasian grouting tersebut adalah untuk tanah, batuan pondasi (rock foundation), dan interaksi tanah dengan struktur (ground-structure). [1] Grouting untuk tanah pada struktur bawah tanah (underground structure) bisa dilakukan dari permukaan atau dari bawah tanah, biasanya di pekerjaan permukaan (working face). Faktor yang mempengaruhi grouting tersebut adalah gradasi tanah, tingkat air tanah, kedalaman struktur dibawah permukaan, dan penentuan serta pemilihan jalan masuk permukaan untuk peralatan grouting agar didapatkan spesifikasi proyek yang terbaik. Metode grouting yang sering kali digunakan untuk tanah adalah : 3.1. Jet Grouting Jet grouting merupakan teknik baru yang dikembangkan sejak tahun Injeksi bertekanan tinggi secara simultan dengan grout yang disemprotkan tangkai bor yang dilengkapi pipa semprot untuk menyemprotkan air bertekanan kepada lapisan tanah. Sehingga memberikan perubahan pada karakter geoteknik 2

3 tanah, hasilnya adalah kolom tanah yang memiliki permeabilitas rendah dan kekuatan yang lebih tinggi. Pemakaian jet grouting, pada umumnya untuk tirai dibawah bendungan pencegah rembesan dan perbaikan pondasi dalam (underpining). Proses jet grouting dari mulai pemboran, pemasukan grout melalui pipa semprot, sampai dengan terbentuk kolom tanah, dapat dilihat pada Gambar 1. rembesan, perkuatan terowongan, perkuatan sumur dalam, dan perbaikan pondasi dalam (underpining) Grouting Hydrofracture Hydrofracture atau patahan tanah (soil-fracture), merupakan metode grouting yang melibatkan peretakan yang terbatas dan terkontrol dari tanah dengan menginjeksi grout berbahan semen yang cair dengan tekanan yang cukup tinggi, contohnya diatas 4 Mpa. [4] Metode ini digunakan utamanya untuk meningkatkan daya dukung dan ketahanan tanah. Hydrofracture grouting untuk proyek terowongan, dapat dipergunakan sebelum penggalian terowongan dimulai untuk meningkatkan struktur dan mengantisipasi penurunan. [2] Gambar 1. Pelaksanaan jet grouting. (Boulanger and Duncan, 2003) 3.2. Grouting Kompaksi (Compaction Grouting) Grouting kompaksi adalah teknik injeksi grout kaku dengan slump berukuran 25 mm sampai dengan 50 mm melalui pipa dimasukan ke tanah. Grout pada grouting kompaksi sangat kental dengan friksi yang tinggi, diinjeksikan ke dalam tanah yang lepas (loose stratum) untuk memadatkan lapisan tanah tersebut. Grout dimasukan dan diberi tekanan oleh pompa, kemudian grout keluar dari bawah pipa membentuk massa tanah berbentuk bulatan. Pemakaian grouting kompaksi, pada umumnya untuk perkuatan terowongan dan perbaikan pondasi dalam Permeation Grouting Dalam permeation grouting, grout diinjeksikan ke dalam ruang pori-pori tanah dengan tekanan yang rendah dan langsung, dimaksudkan untuk mengisi kekosongan diantara partikel. Teknik ini meliputi pemboran ke dalam tanah, pemasukan pipa (manchette tube) ke dalam tanah, dan memompa grout material ke dalam area yang bermasalah. Penyebaran grout dalam mengisi pori-pori tanah dapat dilihat pada Gambar 2. Teknik ini digunakan untuk mengontrol air dan memperbaiki struktur dari tanah. Permeation grouting merupakan tipe grouting yang tertua dan terbanyak digunakan. Pemakaian permeation grouting, pada umumnya untuk tirai dibawah bendungan pencegah 3 Gambar 2. Penyebaran grout dalam tanah (Keller Ground Engineering) Prosedur pelaksanaan pekerjaan grouting pada pembangunan waduk dengan menggunakan permeation grouting, mempunyai tahapan sebagai berikut: Pemboran dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan dengan disertai pemasangan pipa casing hingga dasar lubang bor; Flushing (pencucian lubang bor); Pengujian lubang bor; Pemasangan pipa manset (manchette tube) dengan menggunakan pipa pvc sebanyak 3 stage; Pencabutan pipa casing (pipa pelindung); Pemasangan packer (Air packer ataupun Mechanic packer); Injeksi semen tahap demi tahap sampai jenuh; Penutupan lubang grout dengan mortar; Selesai. Prosedur pelaksanaan pekerjaan grouting dengan menggunakan jet grouting, mempunyai tahapan sebagai berikut : Pemboran dilakukan oleh sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan tanpa disertai pemasangan pipa casing; Flushing untuk menstabilkan lubang bor, selama proses pemboran berlangsung; Pengujian lubang bor; Proses penyemprotan grout dengan menggunakan pipa semprot yang dipompa dengan tekanan dan kecepatan tinggi, disertai dengan proses jetting dari udara yang disemprotkan ke dinding tanah melalui pipa semprot kecil dengan tangkai bor

4 yang berputar. Sehingga lapisan tanah yang terpotong akan bercampur (mixture) dengan grout membentuk kolom yang kokoh dan kuat; Penyemprotan grout dilakukan secara simultan sampai dengan terbentuk kolom grout yang diinginkan; Selesai. 4. DATA UMUM PROYEK WADUK LAPANGAN SINDANG PANO [1] Lokasi proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano secara administratif, terletak di Desa Sindang Pano, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Sedangkan secara geografis Waduk Lapangan Sindang Pano terletak pada ' 01" ' 01" BT atau 6 50' 02" ' 02" LS. Tujuan proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah untuk meningkatkan ketersediaan air di musim kemarau yang akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air untuk Desa Sindang Pano dan desa-desa disekitarnya. Beberapa kegiatan yang akan memerlukan air baku yang berasal dari Waduk Lapangan Sindang Pano antara lain adalah kebutuhan air domestik, kebutuhan air irigasi, dan kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai. Dalam proyek ini, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Balai PSDA Wilayah Cirebon bertindak sebagai pengguna jasa. Sedangkan PT. NK bertindak sebagai penyedia jasa. Lingkup pekerjaan pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano dibagi menjadi pekerjaan persiapan dan pekerjaan pokok. Pekerjaan pokok tersebut terdiri dari pekerjaan dam atau bendungan, pekerjaan rumah dinas dan kantor, pekerjaan jembatan rangka baja, dan pekerjaan jalan Data Pekerjaan Grouting Proyek Waduk Lapangan Sindang Pano Pekerjaan grouting pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano dilakukan pada dinding kiri (area Spillway atau bangunan pelimpah), tubuh waduk termasuk bawah lantai Conduit (bangunan pengelak), dan dinding kanan. Pelaksanaan penginjeksian semen untuk curtain grouting dilakukan di lajur Spillway, di lajur Conduit, di tubuh bendungan, yaitu lajur A, lajur B, lajur C,dan lajur untuk Check hole. Sedangkan untuk consolidation grouting dilakukan di upstream sebanyak 2 baris dan downstream 1 baris, dimana sebagian besar ada di area dasar sungai (River Bed). Ketiga baris consolidation grouting tersebut dinamakan lajur A, lajur B, lajur C, dan ditambah dengan lajur untuk Check hole. Total pekerjaan grouting yang dilaksanakan pada proyek Waduk Lapangan Sindang Pano adalah m. Pekerjaan pemboran (drilling) lubang grouting termasuk lubang uji dapat dilihat pada Tabel 1. 4 Tabel 1 Daftar rincian lubang grouting Jumlah Jumlah No Lubang Bor Lubang Kedalaman (m) 1 Curtain 10 m 256 2, Pilot Hole 10 m Check Hole 10 m Spillway 10 m Conduit 5 m Konsolidasi 3 m Pilot Hole 3 m Check Hole 3 m Jumlah 580 3, Pelaksanaan operasi grouting pada lubang grouting tersebut dibagi kedalam tahapan grouting (grouting stage). Pada pelaksanaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano, ratarata untuk setiap tahapan (stage) umumnya 3,00 m. Tahapan grouting (grouting stage) di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Curtain Grouting sebanyak 256 lubang (768 stage); Spillway sebanyak 14 lubang (42 stage); Pilot hole sebanyak 7 lubang (21 stage); Check Hole sebanyak 8 lubang (24 stage); Conduit sebanyak 10 lubang (20 stage); Consolidation Grouting sebanyak 285 lubang (285 stage). Jumlah grouting stage pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah sebanyak stage Urutan pekerjaan grouting Urutan pekerjaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan persiapan (Preparation). Pekerjaan persiapan ini meliputi pengepakan peralatan grouting dan mesin pemboran, pembuatan gudang peralatan dan gudang semen, serta pembuatan platform untuk dudukan mesin. b. Site Office Running. Pekerjaan ini meliputi penyewaan tempat kantor sementara dan base camp, serta perlengkapannya seperti kendaraan, telepon, mesin fax, perabotan, dan komputer. c. Mobilisasi dan Demobilisasi. Pekerjaan ini meliputi pemuatan dan pembongkaran (loading and unloading) peralatan grouting dan mesin pemboran, serta material. d. Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling). Pekerjaan ini adalah pekerjaan pemboran lubang yang akan digunakan untuk lubang grout dengan diameter lubang 56 mm. e. Pekerjaan Drilling dan Sampling. Pekerjaan ini merupakan pemboran yang dilakukan untuk Pilot Hole dan Check Hole dengan diameter lubang 76 mm.

5 f. Pekerjaan Stand Pipe. Pekerjaan ini adalah pemasangan pipa casing atau pipa pelindung hingga dasar lubang bor. g. Pekerjaan Hook Up. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk pencucian lubang bor dengan melakukan injeksi air bertekanan dan juga dilakukan uji air bertekanan (Water Pressure Test). h. Permeability Test. Tes permeabilitas bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien permeabilitas yang menunjukan angka kelulusan air, dimana angka kelulusan air tersebut bisa tinggi atau rendah (kedap). Selain tes permeabillitas, pada lubang uji (Check hole) dilakukan juga uji air bertekanan (Water Pressure Test). i. Pekerjaan Grout Cap. Pekerjaan ini meliputi pengecoran Grout Cap dan proses pengeringan Grout Cap selama kurang lebih 8 jam. j. Pekerjaan Grout Curtain dan Consolidation. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan injeksi semen kedalam lubang grout. k. Pelaporan. Pada tahapan pelaporan dilakukan pembuatan laporan hasil pekerjaan, termasuk analisis data dan evaluasi Data Tenaga Kerja Pekerjaan Grouting Tenaga kerja pekerjaan grouting beserta jumlahnya di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano adalah sebagai berikut : Grouting Engineer (1 orang); Grouting Foreman (1 orang); Operator pompa (1 orang); Manifold Operator (1 orang); Mixer Operator (1 orang); Agitator Operator (1 orang); Pekerja grouting/grouting Labour (4 orang); Pembantu umum (2 orang); Tukang Bor (3 orang); Asisten tukang bor (3 orang); Pekerja pemboran/drilling Labour (3 orang); Tukang las/welder (1 orang); Mekanik (1 orang); Supir (1 orang); Operator Komputer (1 orang); Office Boy (1 orang). Bila pekerjaan grouting tersebut menggunakan jet grouting, maka tenaga kerja pekerjaan grouting tersebut ditambah 1 orang sebagai Air Compressor Operator Data Material Pekerjaan Grouting Material yang digunakan untuk menjalankan mesin pemboran dan peralatan grouting adalah bahan bakar (Fuel) dan pelumas (Lubricant). Material yang digunakan sebagai grout untuk diinjeksikan adalah semen, additive, dan air. Sedangkan material lainnya yang digunakan untuk pekerjaan grouting adalah sebagai berikut : Perkakas (Tools); Personal Safety Equipment; Karung plastik; Tali kawat (Tying Wire); Spraying Paint; Segel pengikat (Seal Tape); Pipa pvc dengan diameter 1 inch; Pipa baja dengan diameter 56 mm dan panjang 2 m (untuk Stand Pipe); Drilling Bit (untuk pemboran); Core Barrel (untuk pemboran); 5 Core Box (untuk pemboran sampel); Semen opc (untuk Grout Cap); Filler (untuk Grout Cap). Untuk jet grouting tidak menggunakan pipa pvc dan pipa baja yang digunakan untuk Stand Pipe Data Peralatan Pekerjaaan Grouting Peralatan pekerjaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano dengan menggunakan permeation grouting, meliputi peralatan pemboran dan peralatan grouting, yang terdiri dari mesin bor, mesin pompa grouting, mesin pompa air, Mixer, Agitator, stang bor, Air packer, Manifold, manometer, kunci pipa, Water swivel, perkakas, selang penghantar, dan selang grouting. Peralatan pekerjaan grouting dengan menggunakan jet grouting, meliputi peralatan pemboran dan peralatan grouting, yang terdiri dari mesin bor, mesin pompa grouting, mesin pompa air, Mixer, Agitator, Air Compressor, pipa semprot (nozzles), stang bor khusus untuk jet grouting, stang bor, Air packer, Manifold, manometer, kunci pipa, Water swivel, perkakas, selang penghantar, dan selang grouting. 4.6 Daftar Harga Pekerjaan Grouting Dengan Menggunakan Permeation Grouting dan Pekerjaan Grouting Menggunakan Jet Grouting Daftar harga pekerjaan grouting proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano meliputi daftar harga satuan tenaga kerja (labour), bahan atau material, dan peralatan. Daftar harga pekerjaan grouting menggunakan permeation grouting berdasarkan lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut: a. Pekerjaan persiapan (Preparation). Pekerjaan persiapan dengan harga satuan Rp ,- per lump sum. b. Site Office Running. Pekerjaan Site Office Running dengan harga satuan Rp ,- per lump sum. c. Mobilisasi dan Demobilisasi. Mobilisasi dan Demobilisasi dengan harga satuan Rp ,- per lump sum. d. Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling). Pekerjaan pemboran lubang untuk injeksi grout dilaksanakan untuk curtain grouting dengan total kedalaman m dan untuk consolidation grouting dengan total kedalaman 750 m. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan pemboran lubang grout merupakan harga per satu meternya. e. Pekerjaan Drilling dan Sampling (pemboran untuk Pilot Hole dan Check Hole). Pekerjaan pemboran dan pengambilan sampel dilaksanakan untuk

6 curtain grouting dengan total kedalaman 150 m dan untuk consolidation grouting dengan total kedalaman 105 m. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan pemboran dan pengambilan sampel merupakan harga per satu meternya. f. Pekerjaan Stand Pipe. Pekerjaan Stand Pipe dilaksanakan untuk curtain grouting sebanyak 280 lubang dan untuk consolidation grouting sebanyak 250 lubang. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan Stand Pipe merupakan harga per satu lubangnya. Pada pekerjaan Stand Pipe, selain dilakukan pemasangan pipa pelindung (casing pipe) juga dilakukan pemasangan pipa pvc yang telah dilubangi (perforated pipe) dengan harga satuan pipa pvc diameter 1 inch adalah Rp per meter. g. Pekerjaan Hook Up. Pekerjaan Hook Up dilaksanakan untuk curtain grouting sebanyak 1260 injeksi dan untuk consolidation grouting sebanyak 375 injeksi. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan Hook Up merupakan harga per satu kali injeksi. h. Pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test). Pekerjaan tes permeabilitas dilaksanakan untuk curtain grouting adalah sebanyak 80 tes dan untuk consolidation grouting adalah sebanyak 50 tes. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan tes permeabilitas merupakan harga per satu kali tes. i. Pekerjaan Grout Cap. Pekerjaan Grout Cap dilaksanakan untuk curtain grouting adalah sebanyak 280 lubang dan untuk consolidation grouting sebanyak 250 lubang. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan Grout Cap merupakan harga per satu lubangnya. j. Pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting. Pekerjaan injeksi grout dilaksanakan untuk curtain grouting dengan jumlah semen yang digunakan untuk curtain grouting, yaitu lajur A, B, C, Spillway, Conduit, dan Check Hole adalah ,85 kg. Sedangkan untuk consolidation grouting, yaitu lajur A, B, C, dan Check Hole adalah ,30 kg. Harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan injeksi grout merupakan harga per 1 ton atau 1000 kg. k. Pekerjaan pelaporan (termasuk analisis data dan evaluasi). Pekerjaan pelaporan dengan harga satuan Rp ,- per lump sum. Sedangkan untuk pekerjaan grouting menggunakan jet grouting memiliki daftar harga pekerjaan yang sama dengan daftar harga pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting, hanya berbeda pada pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting. 5. TATA LAKSANA PEKERJAAN GROUTING MENGGUNAKAN PERMEATION GROUTING DAN JET GROUTING Tata laksana pekerjaan grouting dengan menggunakan permeation grouting, dalam hal ini pelaksanaan pekerjaan grouting di proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano sesuai dengan urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling) b. Pekerjaan Drilling dan Sampling (pemboran untuk Pilot Hole dan Check Hole) c. Pekerjaan Stand Pipe d. Pekerjaan Hook Up e. Pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test) f. Pekerjaan Grout Cap g. Pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting Tata laksana untuk pekerjaan grouting menggunakan jet grouting, pelaksanaan dan tahapan pekerjaannya sama dengan permeation grouting dan hanya berbeda pada pelaksanaan pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting. Selain itu, pekerjaan grouting menggunakan jet grouting tidak melewati dan tidak membutuhkan tahapan pekerjaan Stand Pipe seperti pada permeation grouting. Pelaksanaan pemboran sampai dengan injeksi grout untuk satu lubang harus menyelesaikan satu rangkaian, selanjutnya diteruskan ke lubang yang lain. Kecuali bila terjadi kebocoran besar atau terjadi kerusakan alat pada saat injeksi yang menyebabkan pelaksanaan harus diulang, yang terparah pelaksanaannya tidak bisa dilanjutkan dan harus pindah ke lubang yang lain. 6. ANALISIS BIAYA PEKERJAAN GROUTING MENGGUNAKAN PERMEATION GROUTING DAN JET GROUTING Analisis biaya pekerjaan grouting pada proyek pembangunan Waduk Lapangan Sindang Pano, dimana pelaksanaannya menggunakan permeation grouting, terdiri dari perhitungan harga satuan pekerjaan setiap tahapan pekerjaan, perhitungan total harga setiap tahapan pekerjaan, dan perhitungan biaya keseluruhan pekerjaan grouting. Analisis harga satuan pekerjaan untuk setiap tahapan pekerjaan pada permeation grouting dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis total harga setiap tahapan pekerjaan pada permeation grouting dapat dilihat pada Lampiran 7. 6

7 Rekapitulasi biaya keseluruhan pekerjaan grouting dengan menggunakan permeation grouting dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi biaya keseluruhan permeation grouting. No Pekerjaan Total Harga (Rp) 1 Pekerjaan persiapan (preparation) Site Office Running Mobilisasi dan Demobilisasi Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling) Pekerjaan Drilling dan Sampling Pekerjaan Stand Pipe dan pemasangan pipa pvc Pekerjaan Hook Up Pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test) Pekerjaan Grout Cap Pekerjaan injeksi grout Pekerjaan pelaporan Total PPN 10% Total Harga Sedangkan analisis harga satuan pekerjaan dan total harga untuk pekerjaan grouting menggunakan jet grouting memiliki perhitungan yang sama dengan analisis harga satuan pekerjaan permeation grouting, hanya berbeda pada perhitungan harga satuan pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting. Selain itu, penggunaan jet grouting tidak menggunakan tahapan pekerjaan Stand Pipe. Analisis untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan untuk pekerjaan injeksi grout dengan menggunakan jet grouting dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis total harga setiap tahapan pekerjaan pada jet grouting dapat dilihat pada Lampiran 7. Rekapitulasi biaya keseluruhan pekerjaan grouting dengan menggunakan jet grouting dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi biaya keseluruhan jet grouting. No Pekerjaan Total Harga (Rp) 1 Pekerjaan persiapan (preparation) Site Office Running Mobilisasi dan Demobilisasi Pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling) 5 Pekerjaan Drilling dan Sampling Pekerjaan Hook Up Pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test) 8 Pekerjaan Grout Cap Pekerjaan injeksi grout Pekerjaan pelaporan Total PPN 10% Total Harga Dari hasil analisis biaya dan tata laksana yang telah dilakukan, dapat diperoleh perbedaan antara pelaksanaan pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting dengan pelaksanaan pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting. Perbedaan tersebut diambil dari beberapa aspek pembeda yang didapatkan dari hasil analisis biaya total dan pelaksanaan pekerjaan grouting. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan permeation grouting dengan jet grouting No Aspek Pembeda Permeation Grouting Jet Grouting 1 Biaya total pekerjaan Rp ,- Rp ,- 2 Tahapan pekerjaan 7 tahap 6 tahap 3 Tekanan injeksi grout Low pressure High pressure 4 Cara distribusi grout Metode manset Proses jetting ke dalam lubang 5 Alat khusus Tidak ada Ada 6 Grout dengan tanah Tidak bercampur bercampur Berdasarkan hasil analisis biaya pekerjaan grouting, biaya total untuk pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting adalah Rp , sedangkan biaya total untuk pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting adalah Rp Tahapan pekerjaan untuk pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting melewati 7 tahapan pekerjaan, yaitu pekerjaan pemboran lubang grout (Grout Hole Drilling), pekerjaan Drilling dan Sampling (pemboran untuk Pilot Hole dan Check Hole), pekerjaan Stand Pipe, pekerjaan Hook Up, pekerjaan tes permeabilitas (Permeability Test), pekerjaan Grout Cap, dan pekerjaan injeksi grout untuk curtain grouting dan consolidation grouting. Sedangkan untuk pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting hanya melewati 6 tahapan pekerjaan, yaitu tanpa melakukan pekerjaan Stand Pipe. Penggunaan jet grouting tidak membutuhkan pekerjaan Stand Pipe karena bila ada lapisan tanah yang runtuh di dalam lubang, maka keruntuhan lapisan tanah tersebut akan dipotong pada saat dilakukan proses jetting udara dan grout. Tekanan injeksi grout untuk permeation grouting dianggap low pressure karena hanya menggunakan tenaga tekanan dari pompa grouting, dengan besar tekanan kerja 30 kg cm². Karena tenaga yang diberikan adalah low pressure, sehingga pemasukan grout berlangsung dengan kecepatan tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk jet grouting, menggunakan tenaga tekanan dari pompa grouting, dengan besar tekanan kerja 30 kg cm² ditambah tekanan dari alat air compressor, dengan besar tekanan 4500 psi atau 306,2058 kg cm². Tenaga yang diberikan untuk injeksi grout adalah high pressure, sehingga grout akan menyemprot dinding lubang dengan kecepatan tinggi. 7

8 Cara distribusi grout ke dalam lubang untuk permeation grouting menggunakan metode manset, yaitu pemasangan pipa pvc yang berlubang untuk mendistribusikan grout ke sekeliling lubang secara bertahap pada grouting stage. Metode manset menyebabkan grout hanya mengisi lubang dan grout tidak bercampur dengan tanah. Sedangkan untuk jet grouting menggunakan proses jetting, yaitu proses penyemprotan udara dan grout dengan tekanan tinggi secara berputar dan simultan ke sekeliling lubang. Proses jetting menyebabkan grout bercampur dengan tanah hingga membentuk kolom tanah yang mengisi lubang. Pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting tidak menggunakan alat khusus dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sedangkan pelaksanaan jet grouting menggunakan alat khusus pada saat pekerjaan injeksi grout. Alat khusus tersebut adalah pipa semprot (nozzles) dan Special Drill String (stang bor khusus untuk jet grouting) yang diaplikasikan dengan pipa semprot pada saat proses jetting dilaksanakan. Karena adanya pemakaian alat khusus pada jet grouting, sehingga hanya perusahaan kontraktor yang biasa melakukan jet grouting yang memilikinya. Grout yang diinjeksikan ke dalam lubang pada permeation grouting akan mengisi lubang dan pori-pori tanah yang kosong tetapi tidak merubah stuktur tanah, sehingga tidak ada proses pencampuran hanya proses pengisian. Sedangkan pada jet grouting, proses jetting udara akan memotong tanah dan terjadi proses pencampuran tanah dengan penyemprotan grout. Proses tersebut terjadi secara simultan hingga membentuk kolom tanah dalam lubang. Karena terjadi proses pencampuran grout dengan tanah, kolom tanah yang terbentuk merupakan kolom yang kuat dan kokoh. Kolom tersebut lebih kuat dan kokoh bila dibandingkan dengan grout dalam lubang yang tidak bercampur tanah pada permeation grouting. 7. ANALISIS WAKTU PEKERJAAN GROUTING MENGGUNAKAN PERMEATION GROUTING DAN JET GROUTING Aspek waktu penyelesaian yang akan ditinjau untuk permeation grouting dan jet grouting adalah waktu penyelesaian untuk satu lubang. Untuk satu lubang curtain grouting yang menggunakan permeation grouting, rincian durasinya dapat dilihat pada Tabel 5. Rincian durasi untuk consolidation grouting yang menggunakan permeation grouting dapat dilihat pada Tabel 6. Sedangkan durasi pekerjaan curtain grouting yang menggunakan jet grouting, dapat dilihat pada Tabel 7. Rincian durasi untuk consolidation grouting yang menggunakan jet grouting dapat dilihat pada Tabel 8. 8 Tabel 5. Durasi curtain grouting yang menggunakan permeation grouting. No Pekerjaan Durasi 1 Pekerjaan pemboran lubang grout 3 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 3 hari 3 Pekerjaan Stand Pipe 1 jam 4 Pekerjaan Hook Up 1 jam, 40 menit 5 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 6 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 7 Pekerjaan injeksi grout 1 jam, 40 menit Total 6 hari, 14 jam, 20 menit Tabel 6. Durasi consolidation grouting menggunakan permeation grouting. No Pekerjaan Durasi 1 Pekerjaan pemboran lubang grout 2 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 2 hari 3 Pekerjaan Stand Pipe 1 jam 4 Pekerjaan Hook Up 50 menit 5 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 6 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 7 Pekerjaan injeksi grout 50 menit Total 4 hari, 12 jam, 40 menit Tabel 7 Durasi curtain grouting yang menggunakan jet grouting. No Pekerjaan Durasi 1 Pekerjaan pemboran lubang grout 3 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 3 hari 3 Pekerjaan Hook Up 1 jam, 40 menit 4 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 5 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 6 Pekerjaan injeksi grout 45 menit Total 6 hari, 12 jam, 25 menit Rincian durasi pekerjaan curtain grouting dan consolidation grouting yang menggunakan permeation grouting dan jet grouting merupakan hasil wawancara dengan Direksi Pengawas Proyek Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano Tahap II. Tabel 8. Durasi consolidation grouting yang menggunakan jet grouting. No Pekerjaan Durasi 1 Pekerjaan pemboran lubang grout 2 hari 2 Pekerjaan Drilling dan Sampling 2 hari 3 Pekerjaan Hook Up 50 menit 4 Pekerjaan tes permeabilitas 1 jam 5 Pekerjaan Grout Cap 9 jam 6 Pekerjaan injeksi grout 25 menit Total 4 hari, 11 jam, 15 menit 8. SIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini yang diperoleh berdasarkan hasil analisis perbandingan permeation grouting dengan jet grouting yaitu : a. Untuk pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting memiliki beberapa kelebihan, yaitu: i. Biaya total pekerjaan yang lebih kecil, sebesar Rp ,- ii. Pelaksanaan permeation grouting tidak memerlukan alat khusus pada injeksi grout, sehingga peralatan grouting untuk permeation grouting pada umumnya dimiliki perusahaan kontraktor yang biasa melakukan grouting.

9 b. Pekerjaan grouting yang menggunakan permeation grouting memiliki beberapa kekurangan, yaitu: i. Pemasukan grout ke dalam lubang berlangsung dengan kecepatan tidak terlalu tinggi, karena tekanan yang digunakan adalah low pressure. ii. Penggunaan metode manset menyebabkan grout hanya mengisi lubang dan pori-pori tanah yang kosong, jadi grout tidak bercampur dengan tanah. Karena tidak ada proses pencampuran grout dengan tanah, sehingga kekuatan grout rendah dan tidak kokoh di dalam lubang. iii. Durasi pekerjaan satu lubang untuk curtain grouting dan consolidation grouting memiliki waktu yang lebih lama, yaitu curtain grouting dengan durasi 6 hari, 14 jam, 20 menit dan consolidation grouting dengan durasi 4 hari, 12 jam, 40 menit. c. Untuk pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting memiliki beberapa kelebihan, yaitu: i. Pemasukan grout dengan proses penyemprotan ke dinding lubang berlangsung dengan kecepatan tinggi, karena tekanan yang digunakan adalah high pressure. ii. Penggunaan proses jetting menyebabkan grout bercampur dengan tanah hingga membentuk kolom tanah yang mengisi lubang. Karena terjadi proses pencampuran grout dengan tanah membentuk kolom tanah dan grout, sehingga kekuatan kolom tanah dan grout tinggi dan kokoh di dalam lubang. iii. Durasi pekerjaan satu lubang untuk curtain grouting dan consolidation grouting memiliki waktu yang lebih cepat, yaitu curtain grouting dengan durasi 6 hari, 12 jam, 25 menit dan consolidation grouting dengan durasi 4 hari, 11 jam, 15 menit. d. Pekerjaan grouting yang menggunakan jet grouting memiliki beberapa kekurangan, yaitu: i. Biaya total pekerjaan yang lebih besar, sebesar Rp ,- ii. Pelaksanaan jet grouting memerlukan alat khusus pada injeksi grout, sehingga peralatan grouting untuk jet grouting hanya dimiliki perusahaan kontraktor yang biasa melakukan jet grouting. 9. REKOMENDASI a. Untuk penelitian selanjutnya disarankan peninjauan dengan perbandingan metode grouting untuk pondasi yang lainnya. Peninjauan tersebut adalah dari segi tata laksana, biaya, maupun dari waktu penyelesaiannya, sehingga dapat diketahui perbedaan diantara metode grouting tersebut. b. Untuk segi waktu disarankan peninjauan selanjutnya untuk waktu penyelesaian pekerjaan grouting secara keseluruhan. Sehingga setelah waktu pekerjaan untuk satu lubang grouting diketahui, pada penelitian selanjutnya dapat diketahui waktu penyelesaian pekerjaan grouting, baik yang menggunakan permeation grouting ataupun jet grouting. 10. DAFTAR PUSTAKA [1] Dinas PSDA (2008). Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. Metoda Pelaksanaan Drilling & Grouting Penataan Waduk Lapangan Sindang Pano. Stabila Strata Eskava, Bandung. [2] Henn, Raymond. W. (1996), Practical to Grouting of Underground Structures, Thomas Telford Services, Ltd., London. [3] Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 98 Tahun 1993 Tentang : Organisasi Keamanan Bendungan [4] Kenneth, D. Weaver, Donald, A. Bruce, Ph.D. (2007), Dam Foundation Grouting, ASCE Press, Virginia. 9

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD) METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD) 1. Umum Pekerjaan drilling dan waterstop grouting ini dilakukan pada lokasi sepanjang upstream cofferdam hulu. Berdasarkan kondisi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD 1. Umum Tanah/ batuan dasar pondasi bangunan tidak sepenuhnya dapat memenuhi kriteria perencanaan. Untuk memenuhi kriteria perencanaan, maka diperlukan

Lebih terperinci

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH HASIL KOREKSI ARITMATIKA PROGRAM : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH YANG SIAP DIKONSUMSI MASYARAKAT PEKERJAAN : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH LOKASI : DESA SURYA

Lebih terperinci

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran

Lebih terperinci

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 1. PEKERJAAN UMUM Mobilisasi Cakupan

Lebih terperinci

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah. PONDASI Pondasi bangunan merupakan bagian yang penting dari konstruksi bangunan. Pondasi adalah bagian dari suatu konstruksi bangunan yang mempunyai kontak langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern ini pembangunan infrastruktur sipil di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur seperti bendungan, pelabuhan, fly over, jalan tol

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

DRILLING SERVICE BANDUNG

DRILLING SERVICE BANDUNG METODE KERJA PEKERJAAN HORIZONTAL DRILLING CV BORHAN & SON S DRILLING SERVICE BANDUNG Create and Presentation by Theissen Khadafi, S.Kel METODE KERJA PEMBORAN HORIZONTAL Secara umum pekerjaan Horizontal

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI

TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DEWATERING Disusun Oleh : Hilman Arief Ramadhan 4014030009 Fakultas : Teknik Sipil Program Studi : Manajeman Konstruksi Lanjutan Dosen :

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BILL OF QUANTITY ( BOQ) PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN CIPTA KARYA Jalan Datuk Setia Maharaja No. 2 Pekanbaru Telp (0761) 571524 571530 BILL OF QUANTITY ( BOQ) BELAKANG PERUM BUKIT BARISAN BLOK A MENUJU

Lebih terperinci

METODE PEKERJAAN BORE PILE

METODE PEKERJAAN BORE PILE METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODE PELAKSANAAN BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Pembersihan Lahan Pada umumnya dalam membangun bangunan, harus ada tanah sebagai tempat dimana bangunan tersebut berada. Tanah yang digunakan harus bersih, tidak ada rerumputan

Lebih terperinci

DESAIN CAMPURAN SEMEN DAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR

DESAIN CAMPURAN SEMEN DAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR DESAIN CAMPURAN SEMEN DAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR I Made Udiana Dosen Jurusan Teknik Sipil, FST, Universitas Nusa Cendana, Kupang ABSTRAK Injeksi semen

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C )

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C ) KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN : KUTAI KARTANEGARA SUMBER DANA : APBD II KAB. KUTAI KARTANEGARA

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT 5.1 Uraian Umum Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. UMUM 5.1.1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan di bagian ini meliputi: 1. Penentuan batas dan lokasi posisi diaphragm wall di lapangan sesuai dengan gambar rencana, termasuk

Lebih terperinci

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13 Bendungan Urugan II Dr. Eng Indradi W. Bendungan urugan Bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borrow area yang dipadatkan menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya pada hamparan dengan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

Standpipe Piezometer memberikan metode yang mudah dan ekonomis untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dan batuan. Aplikasi

Standpipe Piezometer memberikan metode yang mudah dan ekonomis untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dan batuan. Aplikasi Standpipe Piezometer Standpipe Piezometer Standpipe Piezometer memberikan metode yang mudah dan ekonomis untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dan batuan. Aplikasi Mengukur ketinggian permukaan air

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN TEKANAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR. I Made Udiana *)

TEKNIK PENGUJIAN TEKANAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR. I Made Udiana *) TENI PENGUJIAN TEANAN AIR PADA PEERJAAN GROUTING PROYE BENDUNGAN/WADU NIPAH MADURA-JAWA TIMUR I Made Udiana ABSTRA Injeksi semen bertekanan (grouting) adalah suatu proses, di mana suatu cairan diinjeksikan/disuntikan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL Rahmat Hidayatulloh NRP : 0321082 Pembimbing : Herianto Wibowo.Ir.,Msc

Lebih terperinci

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

5- PEKERJAAN DEWATERING

5- PEKERJAAN DEWATERING 5- PEKERJAAN DEWATERING Pekerjaan galian untuk basement, seringkali terganggu oleh adanya air tanah. Oleh karena itu, sebelum galian tanah untuk basement dimulai sudah harus dipersiapkan pekerjaan pengeringan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K) Yervi Hesna 1, Radhi Alfalah 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR Ferdinand Fassa TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR Outline Pertemuan 5 Pendahuluan Workabilitas Segregasi Bleeding Slump Test Compacting Factor Test Tugas Pendahuluan Beton segar atau

Lebih terperinci

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG BINA MARGA UNIT LAYANAN PENGADAAN ( ULP ) BARANG DAN JASA PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR KELOMPOK KERJA ( POKJA ) I DOKUMEN

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah 250 kg/cm 2 dan kuat tekan rencana ditargetkan mencapai 282 kg/cm 2. Menurut hasil percobaan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Pembahasan Tinjauan Khusus Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang telah di tugaskan oleh pembimbing kerja praktek kepada penulis, adapun pembahasan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

4- PEKERJAAN PERSIAPAN

4- PEKERJAAN PERSIAPAN 4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan memaparkan tahapan pelaksanaan pekerjaan kolom precast dan konvensional, dan membandingkan biaya dan waktu

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PERKUATAN DINnING GALIAN DENGAN METODE "SOIL NAILING" PADA PROYEK MENARA DEA

BABV PELAKSANAAN PERKUATAN DINnING GALIAN DENGAN METODE SOIL NAILING PADA PROYEK MENARA DEA BABV PELAKSANAAN PERKUATAN DINnING GALIAN DENGAN METODE "SOIL NAILING" PADA PROYEK MENARA DEA 5.1 Tinjauan Umum Proyek Menara Dea merupakan proyek pembangunan "multistorey building" di kawasan terpadu

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal No Uraian pekerjaan Sat Vol Harga Sat Jumlah harga I Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal PEKERJAAN PERSIPAN & PENGUJIAN 1 Mobilisasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 62 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Pada penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu pada Proyek Bendungan Jatigede yang direncanakan dibangun pada sungai Cimanuk sekitar

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM KEGIATAN : DAFTAR ANALISA SATUAN JENIS PEKERJAAN Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong KABUPATEN TOBA SAMOSIR PEKERJAAN : 0 NOMOR : SUB SEKTOR : PROGRAM : LOKASI : 0 KODE

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KEGIATAN : PEKERJAAN : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : TA. : NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA 1 I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II PEKERJAAN SALURAN III PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lebih terperinci

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG Pengertian Pondasi Adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas mendukung seluruh beban

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Perlu diketahui bahwa bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan dan kekakuan

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014 FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014 Judul Karya: Grouting dengan Metode Tube a Manchete (TAM) di Proyek Waduk Bajulmati X Kategori Karya *) Metode Konstruksi Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Pondasi Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan,

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH Pelatihan Tukang Bekisting dan Perancah Nomor Modul SBW 04 Judul Modul KONSTRUKSI BEKISTING DAN PERANCAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande

Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande Standar Nasional Indonesia Tata cara pengukuran tekanan air pori tanah dengan pisometer pipa terbuka Casagrande ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional i BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pekerjaan Galian Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan desain atau bentuk konstruksi yang sesuai dengan elevasi

Lebih terperinci

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja DAFTAR MODUL NO KODE JUDUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan etos Kerja 2. DCE - 02a Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan DCE - 02b Manajemen Lingkungan 3. DCE - 03 Dokumen Kontrak 4. DCE - 04 Spesifikasi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI ANALISIS RISIKO KONSTRUKSI STRUKTUR BORE PILE PADA PROYEK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : Proyek Perkuatan Lereng Kiri Kaki Bendungan Jatigede Sumedang Jawa Barat)

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH Dedy Fachrurrazi 1, Chairil Anwar 2, Afdhal Hasan 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

SDA RPT0. Konsep. Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian 7 : Pekerjaan Dewatering

SDA RPT0. Konsep. Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian 7 : Pekerjaan Dewatering RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian 7 : Pekerjaan Dewatering ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR

Lebih terperinci

BAB II HAND BORING. 2.1 Referensi. Tanah. ITB Dasar Teori

BAB II HAND BORING. 2.1 Referensi. Tanah. ITB Dasar Teori BAB II HAND BORING 2.1 Referensi - Laboratorium Mekanika Tanah. Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah. ITB. 2005. 2.2 Dasar Teori Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

Kajian Estimasi Biaya Pembangunan Breakwater untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (Studi Kasus: Pantai Cikidang)

Kajian Estimasi Biaya Pembangunan Breakwater untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (Studi Kasus: Pantai Cikidang) Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Kajian Estimasi Biaya Pembangunan Breakwater untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (Studi Kasus: Pantai Cikidang)

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN MESIN JET GROUT PADA PROYEK THE MANHATTAN MALL & CONDOMINIUM-MEDAN

ANALISIS PEMAKAIAN MESIN JET GROUT PADA PROYEK THE MANHATTAN MALL & CONDOMINIUM-MEDAN ANALISIS PEMAKAIAN MESIN JET GROUT PADA PROYEK THE MANHATTAN MALL & CONDOMINIUM-MEDAN Oleh: Dharma Sembiring (Fakultas Teknik Universitas Quality) email: dharmapribadidp@gmail.com Davin Lois (Fakultas

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017 Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

MAKALAH PENGEBORAN DAN PENGGALIAN EKSPLORASI

MAKALAH PENGEBORAN DAN PENGGALIAN EKSPLORASI MAKALAH PENGEBORAN DAN PENGGALIAN EKSPLORASI Disusun Oleh : ERWINSYAH F1B3 13 125 TEKNIK JURUSAN PERTAMBANGAN FAKULTAS ILMU TEKNOLOGI KEBUMIAN UNIVERSITAS HALUOLEO 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur

Lebih terperinci

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi 1. Fase Tanah (1) Sebuah contoh tanah memiliki berat volume 19.62 kn/m 3 dan berat volume kering 17.66 kn/m 3. Bila berat jenis dari butiran tanah tersebut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

RINTA ANGGRAINI

RINTA ANGGRAINI TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS. (Secant Pile dan Soldier Pile)

BAB VI TINJAUAN KHUSUS. (Secant Pile dan Soldier Pile) BAB VI TINJAUAN KHUSUS (Secant Pile dan Soldier Pile) 6.1 Uraian umum Pada proyek Brooklyn Soho and Apartment, didnding penahan tanah menggunakan metode Secant pile dan Soldier pile. 6.1.1 Secant Pile

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bendungan Way Biha merupakan bendungan yang sangat dibutuhkan keberadaannya bagi masyarakat yang menggunakan sungai Way Biha dan masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya beban diatasnya. Pondasi

Lebih terperinci

FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN

FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN Pintu Intake Irigasi 4513 ha Pintu intake ini ada 2 (dua) lokasi disebelah Kiri dan Kanan (dari sisi arah aliran) Pintu Intake Kanan Pintu Intake

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

NO KODE JUDUL MODUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan Etos Kerja 2. DCE 02a Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Lingkungan 3.

NO KODE JUDUL MODUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan Etos Kerja 2. DCE 02a Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Manajemen Lingkungan 3. NO KODE JUDUL MODUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan Etos Kerja 2. DCE 02a Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja DCE 02b Manajemen Lingkungan 3. DCE - 03 Dokumen Kontrak 4. DCE - 04 Spesifikasi Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002 LAMPIRAN I ATAS BERUPA SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNAN YANG TELAH DIKENAKAN PAJAK YANG BERSIFAT FINAL BERDASARKAN

Lebih terperinci

BAB X METODE PELAKSANAAN

BAB X METODE PELAKSANAAN X - 1 BAB X METODE PELAKSANAAN 10.1 Tinjauan Umum Metode pelaksanaan digunakan sebagai panduan atau monitoring jalannya pelaksanaan pekerjaan bangunan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana, efektif

Lebih terperinci

No. U R A I A N KODE KOEF.

No. U R A I A N KODE KOEF. ITEM PEMBAYARAN NO. : Skh 16.7.(1) JENIS PEKERJAAN : Bubur Aspal Emulsi (Slurry) Dimodifikasi dengan Latex SATUAN PEMBAYARAN : M2 No. U R A I A N KODE KOEF. I. ASUMSI 1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)

Lebih terperinci