VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA"

Transkripsi

1 VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Pada umumnya lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal dibagi menjadi lima kategori besar, yaitu (1) Kekuatan ekonomi, (2) Kekuatan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan, (3) Kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum, (4) Kekuatan teknologi, dan (5) Kekuatan kompetitif Kekuatan Ekonomi Kekuatan ekonomi yang mempengaruhi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber adalah sebagai berikut : 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Badan Pusat Statistik Provinsi Banten (2008) menyatakan bahwa PDRB per kapita dapat digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. PDRB per kapita kabupaten/kota di Provinsi Banten dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Pada Tahun Kabupaten/Kota PDRB Per Kapita (Rupiah) *) 2008 **) Kabupaten Pandeglang , , ,00 Lebak , , ,30 Tangerang , , ,20 Serang , , ,32 Kota Tangerang , , ,52 Cilegon , ,44 Serang Keterangan : *) : Angka Perbaikan **) : Angka Sementara Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Tangerang Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten (2009)

2 Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa tiap kabupaten/kota di Provinsi Banten mengalami peningkatan jumlah PDRB per kapita. Kota Cilegon memiliki PDRB per kapita paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Banten. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Cilegon memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten. Selain itu besarnya PDRB per kapita Kota Cilegon pun meningkat sejak tahun 2006 sampai tahun Peningkatan jumlah PDRB per kapita berdasarkan harga konstan tahun 2000 pada tahun 2008, yakni sebesar 42,90 persen, memiliki nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk tahun , yakni sebesar 1,93 persen. Hal ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon mengalami peningkatan yang berimplikasi pada peningkatan daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli dapat dilihat dari peningkatan rata-rata pengeluaran konsumsi makanan per kapita per bulan yang terjadi di Kota Cilegon seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rata-Rata Pengeluaran Makanan Per Kapita Per Bulan Kota Cilegon Tahun Tahun Jumlah Pengeluaran (Rupiah) Perubahan (%) , ,00 12, ,00 29,51 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten (2009) 2. Laju Inflasi Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Perkembangan laju inflasi Indonesia pada Tahun dapat dilihat pada Tabel 14. Pada tahun 2005, inflasi di Indonesia mencapai 17,11 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 6,40 persen. Laju inflasi yang sangat tinggi ini diakibatkan karena naiknya harga BBM pada Maret dan Oktober Kenaikan harga BBM secara langsung akan mempengaruhi 59

3 kenaikan harga-harga barang lain karena BBM merupakan bagian dari faktor input. Tabel 14. Perkembangan Tingkat Inflasi Indonesia Tahun Tahun Tingkat Inflasi (%) , , , , , ,78 Sumber : [Diakses tanggal 25 Maret 2010] Pada tahun 2006 perekonomian Indonesia mulai membaik, terlihat dari penurunan tingkat inflasi yang cukup signifikan menjadi 6,60 persen, sedangkan pada tahun 2007 inflasinya sebesar 6,59 persen. Sejak awal tahun 2008, tingkat inflasi terus meningkat dan mengalami peningkatan yang cukup tajam pada Mei 2008, dimana inflasinya sebesar 10,38 persen. Hal ini seiring dengan kenaikan harga BBM pada saat itu, dimana harga premium mencapai harga tertinggi yaitu Rp 6.000,00, solar Rp 5.500,00, dan minyak tanah Rp 2.500,00. Pada akhir tahun 2008 inflasi Indonesia mencapai 11,06 persen. Pada tahun 2009 inflasi Indonesia sebesar 2,78 persen. Hal ini sejalan dengan dikeluarkannya peraturan menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2009 yang menurunkan harga eceran BBM, premium Rp 4.500,00, solar Rp 4.500,00, dan minyak tanah Rp 2.500,00. Penurunan tingkat inflasi tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 menyebabkan penurunan harga barang atau jasa. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan biaya produksi suatu usaha dan peningkatan daya beli masyarakat Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan Gaya hidup super sibuk membuat orang-orang lebih memilih makanan yang cepat saji, mudah diperoleh, mudah dikemas, dan sesuai selera. Istilah kangen pada makanan rumah kini tampaknya akan semakin jarang diucapkan, sebab kebiasaan makan di luar rumah saat ini semakin menjadi-jadi. Paling tidak hal itu terlihat dari hasil penelitian perusahaan riset Nielsen dan tren itu memang sudah mendunia. 60

4 Catherine Eddy, direktur eksekutif penelitian konsumen menyebutkan sekitar 44 persen masyarakat dunia, termasuk Indonesia, makan di luar rumah satu hingga tiga kali dalam seminggu dan sekitar 38 persen melakukannya sebulan sekali bahkan kurang. Dalam hal memilih tempat, sebanyak 44 persen responden di Indonesia mempertimbangkan jenis makanannya. Setelah itu, pertimbangan harga sebesar 25 persen. Masakan lokal menjadi favorit (59 persen), diikuti makanan Cina (23 persen) dan sisanya Jepang (18 persen). Berkumpul untuk menikmati makanan di luar rumah tak hanya dengan keluarga, tapi juga teman-teman. Ada juga yang lebih sering dengan pasangannya. Pengamat gaya hidup Muara Bagja menyebutkan, makan di luar rumah ini memang bagian dari gaya hidup 5). Jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 diperkirakan mencapai jiwa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk sekitar 29 juta jiwa dibandingkan dengan tahun 2000 yang hanya mencapai jiwa 6). Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia, Kota Cilegon juga mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 1,93 persen dari tahun Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan permintaan pasar meningkat. Peningkatan jumlah penduduk yang diikuti oleh tren makan di luar rumah yang berkembang di Kota Cilegon, dapat dilihat pada banyaknya usaha/rumah makan di Kota Cilegon dengan kondisi jumlah penduduk yang sedikit dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya di Provinsi Banten. Hal tersebut dapat menjadi peluang bagi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber untuk terus bertahan dan bersaing dalam industri Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian, dan penetapan harga liquefied petroleum gas (LPG) tabung tiga kilogram, menyebutkan bahwa pemerintah menjamin penyediaan dan pengadaan bahan bakar di dalam negeri dan mengurangi subsidi BBM guna meringankan beban keuangan negara, sehingga perlu dilakukan subtitusi penggunaan minyak tanah ke liquefied petroleum gas. Dengan dikeluarkannya 5) Hadriani. Op.cit. Hlm 3 6) Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Provinsi Tahun Op.cit. Hlm 1 61

5 peraturan ini, maka pemerintah mulai mengurangi subsidi terhadap BBM dan harga BBM pun mulai meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Perkembangan Harga BBM Tahun Berlaku Harga (rupiah per liter) Tahun Tanggal Premium Minyak Tanah Minyak Solar Desember 4.500, , , Mei 6.000, , , Desember 5.500, , , Desember 5.000, , , Januari 4.500, , ,00 Sumber : [Diakses Tanggal 5 April 2010] Pada tabel 15 dapat dilihat bahwa harga minyak tanah sejak tahun adalah Rp 2.500,00. Harga tersebut berbeda dengan harga yang ada di pasaran saat ini. Menurut hasil wawancara dengan penanggung jawab bagian produksi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh penulis di Kota Cilegon, harga minyak tanah pada bulan Maret 2010 berkisar antara Rp , ,00 per liter. Harga minyak tanah di agen adalah Rp 7.500,00 per liter, sedangkan harga eceran minyak tanah di warung mencapai Rp 8.000,00 per liter. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber sangat bergantung pada pasokan minyak tanah, karena kompor yang mereka gunakan untuk produksi merupakan kompor semawar yang berbahan bakar minyak tanah. Menurut pernyataan mantan Presiden RI Jusuf Kalla, subsidi untuk minyak tanah pada tahun 2010 akan dihapuskan, terkait dengan dilakukannya konversi penggunaan minyak tanah ke gas yang akan selesai dilakukan pada tahun 2010, khususnya di Pulau Jawa. Pemerintah akan menarik penyebaran minyak tanah hingga 90 persen dan yang menjadi target utama adalah Pulau Jawa 7). Hal tersebut akan menyebabkan sulitnya perolehan minyak tanah yang diikuti oleh harganya yang tinggi. Terbatasnya pasokan minyak tanah dan harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan jenis bahan bakar yang lain dapat menjadi ancaman bagi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. 7) Digo Tahun 2010 Subsidi Minyak Tanah Akan di Hapus [Diakses tanggal 21 April 2010] 62

6 Kekuatan Teknologi Perkembangan teknologi dapat memberikan kemudahan bagi siapa saja termasuk para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya. Suatu usaha dapat mengambil keuntungan dari teknologi yang berkembang, misalnya mereka dapat mempercepat proses produksi ataupun menciptakan inovasi produk dan jasa. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber menggunakan teknologi baik di bagian produksi maupun pemasaran. Teknologi produksi yang digunakan yaitu freezer dan telepon. Freezer digunakan untuk menyimpan sate-sate yang telah dibumbui hari ini untuk dijual keesokan harinya, sedangkan telepon digunakan usaha ini untuk menghubungi pemasok terkait dengan supply bahan baku. Teknologi pemasaran yang digunakan adalah internet dan telepon. Teknologi internet digunakan untuk mempromosikan usaha mereka melalui situs jejaring sosial facebook, sedangkan telepon digunakan untuk menerima pesanan dari konsumen. Kedua bidang tersebut, yaitu produksi dan pemasaran juga dibantu oleh teknologi transportasi berupa motor dan mobil, sehingga penggunaan teknologi ini semakin mempermudah usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dalam menjalankan usahanya Kekuatan Kompetitif Menurut Porter (1991) hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu ancaman masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, ancaman produk atau jasa pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan persaingan antara perusahaan yang ada. 1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru Terdapat enam faktor hambatan masuk bagi pendatang baru ke dalam suatu industri, yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, dan biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala. a. Skala Ekonomis Untuk mendirikan usaha rumah makan sate bebek tidak harus beroperasi pada skala usaha besar. Hal ini karena siapa saja dapat memulai usaha sate bebek mulai dari skala kecil yang disesuaikan dengan kemampuan 63

7 kapasitas produksi yang dimiliki tanpa harus mengikuti skala usaha usaha sate bebek yang telah ada. b. Diferensiasi produk Pada umumnya sate bebek yang diproduksi oleh rumah makan hampir sama secara fisik. Perbedaan yang terjadi antar usaha dapat dilihat dari kualitas rasa sate bebek, variasi ukuran sate bebek, pelayanan, promosi, suasana ruangan dan lokasi usaha. c. Kebutuhan Modal Usaha rumah makan sate bebek dapat dibangun mulai dari skala kecil hingga skala besar yang tentunya akan berdampak pada modal yang dibutuhkan. Modal yang diperlukan misalnya untuk pengadaan peralatan produksi, peralatan makan ataupun biaya sewa tempat. d. Biaya Beralih Pemasok Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup besar agar pelaku usaha sate bebek yang telah ada mau berpindah dari pemasok tetapnya. Hal ini karena hubungan antara pelaku usaha (pembeli) dengan pemasok telah terjalin cukup baik sehingga pendatang baru akan merasa kesulitan untuk membuat pelaku usaha sate bebek yang telah ada pindah dari pemasok yang lama. Namun banyaknya jumlah pemasok memungkinkan pendatang baru untuk menjalin kerjasama dengan pemasok lainnya. e. Akses ke Saluran Distribusi Usaha-usaha yang telah mapan biasanya telah memiliki saluran distribusi sendiri untuk pemasaran produknya sehingga perusahaan pendatang baru sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri. Pada usaha rumah makan sate bebek, pada umumnya saluran yang digunakan yaitu saluran distribusi langsung, produsen langsung menyampaikan produknya kepada konsumen atau konsumen langsung datang ke tempat produsen untuk memperoleh produk atau jasa. Pendatang baru harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen mau berpindah dari rumah makan sate bebek yang biasa mereka kunjungi. 64

8 f. Biaya Tidak Menguntungkan Terlepas dari Skala Para pelaku usaha sate bebek yang telah mapan mungkin memiliki keunggulan biaya yang mungkin tidak dapat ditiru pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri sate bebek, misalnya dalam hal pengalaman, teknologi, penguasaan terhadap sumber daya produksi, atau lokasi yang menguntungkan. Meskipun demikian pendatang baru masih berpotensi masuk ke dalam industri usaha sate bebek karena bahan baku dan peralatan yang digunakan untuk mendirikan usaha sate bebek cukup banyak tersedia. 2) Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Analisis kekuatan tawar-menawar pemasok ditujukan untuk melihat kemampuan pemasok dalam mempengaruhi suatu industri melalui kemampuan mereka untuk menaikkan harga dan mengurangi kualitas produk. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber menggunakan bebek sebagai bahan baku utamanya. Dalam pembelian bebek, biasanya usaha ini membeli di Pasar Hewan Kalodran Serang setiap Selasa dan Sabtu. Usaha ini biasanya membeli di penjual bebek langganannya, namun jika pemasok tersebut tidak mampu menyediakan bebek dengan harga yang bersaing dalam jumlah yang banyak, usaha ini dapat mencari bebek di penjual yang lainnya, karena penjual bebek banyak terdapat di pasar hewan tersebut. Selain itu, usaha ini pun mendapat pasokan bebek dari Labuan dan Desa Teratai Kabupaten Serang, namun waktu pengirimannya tidak pasti. Menurut data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten (2009), populasi bebek/itik di Provinsi Banten menempati urutan ke dua setelah populasi ayam. Pada tahun 2008, populasi bebek/itik mencapai ekor, diikuti oleh populasi kambing, domba, kerbau, sapi potong, babi, kuda, dan sapi perah. Sedangkan rumah tangga yang mengusahakan itik berjumlah Jumlah tersebut sebagian besar tersebar di Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Pandeglang. Jumlah rumah tangga yang mengusahakan itik merupakan jumlah terbesar dibandingkan dengan jumlah rumah tangga yang mengusahakan ternak lainnya. Rumah tangga yang mengusahakan ayam berjumlah , kerbau sebanyak , kambing sebanyak , domba sebanyak , sapi sebanyak 1.635, dan 65

9 babi sebanyak 536. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemasok bebek/itik di Provinsi Banten memiliki jumlah yang banyak. Usaha ini biasanya melakukan pembelian bumbu-bumbu di Pasar Rau Serang ataupun di Pasar Baru dan Pasar Kelapa Cilegon. Sedangkan tusuk sate, arang, dan minyak tanah diperoleh dari pemasok yang datang langsung ke lokasi usaha untuk mengantarnya. Kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dapat dikatakan lemah. Hal ini disebabkan karena jumlah pemasoknya banyak dan usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber melakukan pembelian dalam jumlah banyak. Selain itu produk dari pemasok tidak terdiferensiasi serta pemasok tidak mampu menciptakan produk yang dihasilkan oleh usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. 3) Ancaman Produk Subtitusi Produk subtitusi adalah produk lain yang berbeda namun dapat memberikan kepuasan yang sama seperti produk yang diproduksi oleh suatu usaha. Keberadaan produk subtitusi tersebut menjadi ancaman bagi suatu usaha jika produk subtitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah namun memiliki kualitas yang sama dengan produk yang ditawarkan oleh suatu usaha. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber tidak terlepas dari adanya produk subtitusi. Produk subtitusi dari usaha rumah makan sate bebek adalah rumah makan yang menawarkan sate ayam, sate kambing, sate sapi, dan berbagai jenis sate lainnya. Rumah makan yang menawarkan sate ayam dan sate kambing mudah ditemukan di Kota Cilegon. Harga sate bebek pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan sate ayam dan sate kambing. Adanya produk subtitusi dengan jumlah yang banyak dan harga yang lebih murah menjadi ancaman bagi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. 4) Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Kekuatan tawar menawar pembeli dalam usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber tergolong kuat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah rumah makan sate bebek yang disertai tidak adanya diferensiasi produk dari usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. Selain itu harga yang ditawarkan oleh usaha lain relatif sama 66

10 sehingga biaya peralihan yang dihadapi konsumen kecil dan konsumen memiliki kebebasan dalam memilih rumah makan mana yang akan dikunjungi. 5) Persaingan antara Perusahaan yang Ada Sate bebek merupakan salah satu makanan khas Provinsi Banten yang berasal dari Kota Cilegon. Usaha rumah makan yang menjual sate bebek mudah ditemui di kota ini. Jumlah rumah makan yang menjual sate bebek tidak terhitung secara pasti. Tidak adanya data pasti jumlah usaha ini dikarenakan banyak dari usaha tersebut yang tidak dikenakan pajak, sehingga tidak ada kewajiban bagi pengusaha rumah makan sate bebek untuk melaporkan usahanya kepada dinas terkait. Secara umum persaingan yang terjadi dalam industri rumah makan sate bebek ini yaitu mutu produk, lokasi usaha, pelayanan, promosi, dan suasana ruangan. Persaingan mutu produk ini meliputi kualitas rasa sate bebek serta variasi ukuran satenya. Hal ini dilakukan dalam upaya memasarkan produknya agar diterima oleh konsumen, sehingga pelaku usaha harus mampu melihat selera konsumen tentang sate bebek seperti apa yang diminati. Selanjutnya juga terdapat persaingan lokasi usaha. Lokasi usaha ini berkaitan dengan kemudahan tempat usaha tersebut dilihat dan diakses oleh konsumen. Selain itu karyawan pun harus memiliki sikap yang ramah dan cepat tanggap terhadap keinginan konsumen. Promosi pun menjadi bagian yang penting dari suatu rumah makan sehingga konsumen mengetahui keberadaannya. Suasana ruangan dalam sebuah usaha rumah makan menjadi salah satu nilai jualnya. Suasana rumah makan ini juga terkait dengan tata ruang dan fasilitas yang dimiliki oleh rumah makan tersebut. Menurut informasi yang diperoleh dari grup usaha sate bebek Kota Cilegon, rumah makan sate bebek di Kota Cilegon terdiri dari sate bebek H. Syafe i Cibeber, sate bebek Cindelaras, sate bebek Bang Hazin PCI, sate bebek Abu Faisal, sate bebek Banyu Milli Kang Zukky, sate bebek Nong Inul, warung sate bebek Cibeber dan sate bebek Bung Hatta. Persaingan tersebut mempengaruhi besarnya pangsa pasar usaha dalam industri. Semakin 67

11 banyaknya jumlah pesaing, maka pangsa pasar usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber semakin berkurang Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan serta berpengaruh langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. Aspek-aspek lingkungan internal yang dianalisis meliputi aspek manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen Manajemen Aspek manajemen yang di analisis dalam usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber terdiri dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, penempatan staf, dan aspek pengendalian/kontrol. 1) Perencanaan Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber belum memiliki perencanaan tertulis baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Hal ini terlihat dari belum adanya visi dan misi usaha secara tertulis. Usaha ini hanya memiliki perencanaan usaha secara umum dan tidak dituangkan dalam tulisan, sehingga pelaksanaannya tidak terarah. Usaha sate bebek H Syafe i Cibeber berencana untuk membuka cabang usaha di kota-kota lain selain Kota Cilegon. Dalam waktu dekat usaha ini berencana untuk membuka cabang di Kota Serang. Namun hal tersebut tidak diikuti oleh adanya perencanaan usaha secara jelas. 2) Pengorganisasian Struktur organisasi suatu usaha menggambarkan pembagian kerja dalam usaha tersebut yang berkaitan dengan tanggung jawab dan wewenang berdasarkan posisinya masing-masing. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber belum memiliki struktur organisasi secara tertulis, namun secara umum gambaran mengenai struktur organisasi usaha tersebut telah tersirat dalam wawancara dengan penanggung 68

12 jawab bagian pemasaran. Struktur organisasi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dapat dilihat pada Gambar 6. PEMILIK BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PRODUKSI BAGIAN PEMASARAN Gambar 6. Struktur Organisasi Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber Gambar 6 menunjukkan bahwa pemilik usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber membawahi tiga bagian dalam usahanya, yaitu bagian keuangan, bagian produksi, dan bagian pemasaran. Setiap bagian memiliki penanggung jawab, dimana penanggung jawab tersebut merupakan anak dan cucu dari pemilik. Mereka memberi laporan secara lisan tiap harinya kepada pemilik usaha. Pemilik usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber saat ini adalah Ibu Hj. Junenah. Pada awalnya pemilik usaha ini adalah almarhum H. Syafe i. Namun setelah beliau wafat pada tahun 2008, usaha ini diambil alih oleh istrinya, yaitu Hj. Junenah. Karena usia yang sudah tua, beliau mengelola usaha sate bebek ini dibantu oleh anak dan cucunya. Beliau hanya mengawasi serta menerima laporan mengenai keuangan dan jalannya usaha setiap hari dari para penanggung jawab bagian. Bagian keuangan berada di bawah tanggung jawab Hj. Unwanah. Hj. Unwanah bertindak sebagai kasir dan membantu Hj. Junenah untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan keuangan dalam menjalankan usaha sate bebek ini, baik dalam hal pembayaran upah karyawan, biaya pengadaan bahan baku dan keperluan operasional lainnya. Hj. Hasanah merupakan penanggung jawab bagian produksi. Tugas bagian produksi meliputi pengadaan bahan baku, pemeliharaan bebek, serta pembuatan sate dan sop bebek. Bagian pemasaran berada di bawah tanggung jawab Bapak Rustomyani. Bagian pemasaran ini bertanggung jawab dalam hal pelayanan kepada konsumen, baik konsumen yang datang langsung ke lokasi usaha maupun 69

13 konsumen yang melakukan pemesanan lewat telepon. Selain itu, bagian pemasaran juga bertugas untuk merumuskan ide-ide pengembangan usaha agar usaha tersebut tetap dapat bersaing dalam industri. 3) Pemberian Motivasi Pengelola usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, yakni para penanggung jawab tiap bagian, tidak memandang karyawan lainnya sebagai bawahan, melainkan memandangnya sebagai rekan kerja. Hal tersebut dilakukan agar para karyawan merasa nyaman dalam bekerja terkait dengan kelancaran usaha, sehingga tercipta hubungan kerjasama yang harmonis. Pengelola usaha tidak menunjukkan adanya jurang pemisah dengan karyawan, hal tersebut terlihat dari tindakan mereka yang melibatkan diri dalam kegiatan operasional rumah makan, seperti turut serta dalam proses produksi dan proses pelayanan kepada konsumen. Hal tersebut dilakukan para penanggung jawab untuk memotivasi karyawan lainnya agar selalu bekerja dengan baik. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja karyawan, usaha ini juga memberi makan siang dan makan malam karyawan secara gratis. 4) Penempatan Staf Seperti yang telah dijelaskan pada bagian pengorganisasian, pemilik usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber membawahi tiga bagian, yaitu bagian keuangan, produksi, dan pemasaran. Bagian keuangan hanya dikelola oleh satu orang, yaitu putri dari pemilik usaha. Bagian produksi memiliki empat orang karyawan dengan satu orang penanggung jawab yang juga merupakan salah satu anak dari pemilik usaha. Sedangkan bagian pemasaran memiliki enam orang karyawan dengan satu orang penanggung jawab yang merupakan cucu dari pemilik usaha. Dua orang karyawan bagian pemasaran membantu di lokasi usaha yang beralamat di jalan K.H. Mabruk, sedangkan empat orang lainnya mengelola cabang usaha. Pembagian gaji karyawan, dilakukan oleh pemilik dan bagian keuangan. Gaji dapat diberi per hari, per minggu, dan per bulan, tergantung permintaan dari karyawan. Untuk karyawan produksi, yang bekerja dari jam WIB, gaji per harinya sebesar Rp ,00 ditambah dengan makan siang. Sedangkan untuk karyawan pemasaran, yang bertugas untuk melayani 70

14 konsumen, dimana hanya bekerja dari jam WIB, gaji per harinya yaitu Rp ,00 ditambah dengan makan malam. Namun jika karyawan produksi membantu pekerjaan para karyawan pemasaran pada malam harinya, maka mereka mendapat upah berupa makan malam. Untuk para penanggung jawab di tiap bagian, mereka memperoleh gaji sebesar Rp ,00 per bulan. Menjelang Idul Fitri, karyawan mendapat insentif berupa uang dan satu ekor bebek. Karyawan yang bekerja di rumah makan ini merupakan orang-orang yang kurang mampu dan berasal dari lingkungan sekitar rumah pemilik. Karyawan bekerja selama tujuh hari dalam seminggu, namun mereka dapat mengajukan izin apabila sakit atau ada urusan keluarga. Untuk karyawan baru, biasanya mereka mendapat pelatihan terlebih dahulu selama satu hari. 5) Pengendalian/Kontrol Pada umumnya pengendalian pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dilakukan pada bagian produksi dan pemasaran kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas konsumen pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber. Pengendalian pada bagian produksi terkait dengan pengadaan bahan baku dan proses pengolahan. Pengendalian pengadaan bahan baku sangat penting dilakukan karena terkait langsung dengan proses produksi pembuatan sate dan sop bebek sehingga kontinuitas pembuatannya tetap terjaga. Sama halnya dengan pengendalian pengadaan bahan baku, pengendalian pada proses pengolahan juga penting dilakukan karena terkait dengan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, penanggung jawab bagian produksi selalu mengingatkan dan mengontol para karyawannya agar membuat produk mereka sesuai dengan takaran penggunaan bahannya masing-masing. Pengendalian pada bagian pemasaran juga penting dilakukan. usaha ini melakukan kontrol pada pelayanan. Pengelola usaha selalu mengingatkan dan mengontrol karyawannya agar memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, baik dalam bentuk kecepatan penyajian pesanan, transaksi, komunikasi yang baik dengan konsumen maupun kebersihan tempat dan 71

15 peralatan makan konsumen sehingga kualitas produk yang disajikan tetap terjaga. Usaha ini membersihkan ruangan setiap hari, sebelum dan setelah usaha ini buka. Hal-hal tersebut dilakukan agar konsumen merasa nyaman ketika menikmati produk dan jasa yang ditawarkan usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber Pemasaran Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber termasuk dalam kategori rumah makan, sehingga untuk pemasarannya terkait dengan tujuh bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. 1) Produk Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber menawarkan menu sate bebek, sop bebek, nasi, lontong, dan aneka minuman. Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 30 orang konsumen, sebanyak sepuluh orang konsumen (33,33%) menyarankan agar usaha ini menambah variasi menunya. Sate bebek dapat disajikan bersama nasi atau lontong, tergantung permintaan dari konsumen. Tampilan sate bebek berbeda dengan sate ayam ataupun sate kambing pada umumnya. Sate bebek tidak menggunakan bumbu kacang ataupun kecap. Sate ini disajikan tanpa campuran apapun, karena telah dibumbui sebelum sate bebek dibakar. Namun jika konsumen ingin menambah bumbu kecap atau kacang, usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber juga menyediakannya. Sate ini biasanya disajikan berdampingan dengan potongan bawang dan tomat. Kemasan yang digunakan untuk membungkus sate bebek yang dipesan konsumen untuk dibawa pulang menggunakan kertas nasi, sedangkan sopnya menggunakan plastik transparan. Namun untuk pembelian 50 sate atau lebih, usaha ini menyediakan kotak kardus untuk membungkus sate bebek yang dipesan. 2) Harga Menurut Kotler dan Amstrong (2007) penetapan harga yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada umumnya didasarkan oleh tiga pendekatan, yaitu (1) Berdasarkan biaya, yang terdiri dari penetapan harga berdasarkan biaya-plus (cost-plus pricing) dan pendekatan harga titik impas (penetapan harga laba- 72

16 sasaran). Cost-plus pricing yaitu menambahkan bagian laba (mark up) standar ke biaya produk, sedangkan pendekatan harga titik impas yaitu menetapkan harga pada titik impas atau biaya pembuatan dan pemasaran sebuah produk, atau menetapkan harga untuk menghasilkan laba sasaran; (2) Berdasarkan nilai (persepsi pembeli), yaitu melakukan survei untuk harga barang yang sama oleh beberapa penjual yang ditanyakan langsung kepada konsumen; dan (3) Berdasarkan persaingan, yaitu penetapan harga yang dilakukan setelah meneliti harga yang ditetapkan oleh para pesaing dekatnya. Berdasarkan wawancara dengan penanggung jawab bagian pemasaran, diketahui bahwa usaha sate bebek H. Syafe i melakukan penetapan harga produk berdasarkan pendekatan biaya (cost-plus pricing), yaitu usaha ini menambahkan mark up ke biaya produk. Selain melayani pembelian langsung, usaha ini juga melayani pemesanan dalam jumlah banyak yang dilakukan melalui telepon. Walaupun konsumen memesan dalam jumlah banyak, namun usaha ini tidak memberikan potongan harga jual. Hanya saja jika konsumen memesan sate bebek sebanyak 1000 tusuk atau lebih, maka usaha ini akan mengantarkan pesanan tersebut langsung kepada konsumen. Namun jika konsumen memesan kurang dari 1000 tusuk, maka konsumen sendiri yang mengambilnya ke lokasi usaha ini. Harga untuk menu yang ditawarkan di rumah makan ini dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Daftar Harga Menu Pada Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber No Produk Harga (Rupiah) 1 Sate bebek/10 tusuk ,00 2 Sop Bebek/mangkuk 5.000,00 3 Nasi/porsi 3.000,00 4 Lontong/porsi 3.000,00 5 Aneka minuman 2.000, ,00 Tabel 16 menunjukkan bahwa harga sate bebek per porsinya (10 tusuk) adalah Rp ,00. Sedangkan harga untuk semangkuk sop bebek yaitu Rp 5.000,00. Konsumen juga dapat memesan nasi atau lontong dengan harga Rp 3.000,00 untuk melengkapi menu mereka dalam menyantap sate ataupun sop bebek. Harga minuman yang ditawarkan berkisar antara Rp 2.000, ,00. 73

17 3) Tempat Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber buka sejak pukul WIB dan hanya memiliki satu saluran distribusi, yaitu distribusi langsung, produk yang dihasilkan diterima langsung oleh konsumen dari produsen. Konsumen dapat menikmati sate ataupun sop bebek dengan cara langsung mendatangi lokasi usaha. Lokasi usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dapat dikatakan kurang strategis karena terletak di dalam perkampungan yang padat penduduk (sekitar 100 m dari jalan raya Cilegon) dengan kondisi jalan yang rusak dimana konsumen sulit untuk melihat serta menjangkaunya dengan angkutan umum. Hal ini juga dapat menyebabkan saluran distribusi terganggu. 4) Promosi Usaha ini telah berdiri sejak tahun Pada awal berdirinya, usaha ini hanya melakukan promosi dengan cara word of mouth (WOM). Cara ini dilakukan karena keterbatasan modal yang dimiliki. Namun karena usaha ini merupakan pionir usaha sate bebek, promosi dengan WOM dianggap mampu memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat. Pada umumnya konsumen mengetahui mengenai usaha ini dari teman atau saudaranya yang sudah terlebih dahulu mengunjungi dan menikmati sate bebek H. Syafe i Cibeber. Sampai saat ini tidak ada papan nama usaha yang dapat menunjang kegiatan promosi dan dapat menunjukkan lokasi usaha. Berdasarkan kuesioner, sebanyak empat orang konsumen (13,33%) menyarankan agar usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber membuat papan nama usaha yang diletakkan di depan jalan masuk usaha, sehingga konsumen menyadari keberadaan usaha, mengetahui arah menuju lokasi usaha dan menu apa saja yang ditawarkan. Pada saat membuka cabang usaha yang pertama, mereka melakukan promosi melalui radio dan penyebaran pamflet. Namun promosi dengan cara seperti itu sudah tidak dilakukan lagi. Saat ini mereka hanya menggunakan teknik promosi word of mouth dan melalui situs pertemanan facebook. 5) Orang Pelayanan kepada konsumen merupakan kunci membuat konsumen untuk datang dan menggunakan atau membeli produk kembali. Dalam 74

18 pelayanannya kepada konsumen, usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber selalu berusaha untuk bersikap ramah dan sopan. Hal tersebut dapat dilihat dari pakaian para karyawannya yang sopan, walaupun mereka tidak menggunakan seragam dalam kesehariannya. Namun untuk pesanan yang diantar ke tempat konsumen, karyawan usaha ini menggunakan seragam sebagai identitas usaha. Sikap yang ramah dalam melayani konsumen juga merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh para karyawannya. Hal ini dilakukan agar konsumen merasa nyaman berkomunikasi dengan para karyawan dan terciptanya loyalitas konsumen. 6) Proses Aspek proses ini dapat dilihat dari sistem pemesanan menu yang dilakukan di rumah makan ini. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber berupaya untuk memberikan pelayanan dengan proses yang cepat tapi tetap mengutamakan kualitas. Rumah makan ini menerapkan sistem first order first served, dimana konsumen yang datang terlebih dahulu dipastikan mendapat prioritas untuk dilayani. 7) Bukti fisik Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana layanan diciptakan, penyediaan jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa. Bukti fisik pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dapat dilihat dari layout bangunan dan fasilitas di dalamnya. Usaha ini memiliki kapasitas kursi untuk 50 orang pengunjung, baik untuk pengunjung yang menggunakan kursi dan meja makan maupun pengunjung yang ingin lesehan. Selain itu terdapat juga wastafel, televisi, mushola, toilet, dapur bersih, dapur kotor, meja kasir, tempat pembakaran sate dan lahan parkir. Usaha ini berdiri di atas tanah seluas 200 m 2 dengan luas bangunan 120 m 2. Berdasarkan hasil kuesioner, 16 orang konsumen (53,33%) menyarankan bahwa usaha ini perlu melakukan perbaikan pada kondisi ruangan, sehingga terlihat lebih rapi, bersih, dan menarik. Pada bulan Ramadhan, usaha ini menyewa tempat yang berada di depannya untuk menambah kapasitas ruangan, karena ruangan yang ada tidak mampu 75

19 untuk menampung banyaknya jumlah konsumen yang datang. Pada hari-hari biasa pun, konsumen kadang harus menunggu antrian tempat duduk untuk dapat menikmati menu sate ataupun sop bebek yang ada di rumah makan ini. Kondisi lahan parkir yang ada pun kurang memadai karena konsumen sering kali harus memarkir kendaraannya di depan halaman rumah warga sekitar. Tata ruang usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber dapat dilihat pada Gambar 7. Toilet mushola Dapur bersih Dapur kotor Meja kasir Wastafel TV Tidak Lesehan Lesehan Tempat pembakaran sate Tempat Parkir Pintu masuk Gambar 7. Tata Ruang Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber Keuangan/Akuntansi Untuk mendirikan sebuah perusahaan diperlukan sejumlah modal. Modal tersebut tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga termasuk lahan, bangunan dan alat-alat produksi yang dimiliki perusahaan. Modal yang digunakan pun dapat berasal dari modal pribadi atau modal pinjaman. Pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, modal awal yang digunakan berasal dari modal pribadi. Hal tersebut dilakukan karena pada awalnya produk yang dihasilkan oleh usaha ini tidak dalam jumlah yang banyak. Namun sampai saat ini, ketika jumlah produksinya bertambah, usaha ini tetap mengandalkan modal pribadinya tersebut tanpa melakukan pinjaman pada pihak manapun. Pengelolaan keuangan usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber masih sederhana. Pencatatan keuangan belum dilakukan dengan baik. Mereka menghitung pendapatan harian dengan menggunakan kalkulator dan belajar dari pengalaman sebelumnya dalam hal pengalokasian dana yang dikeluarkan untuk 76

20 keperluan usaha. Biasanya transaksi yang terjadi hanya dicatat dalam bentuk nota ataupun catatan-catatan kecil dan itu pun tidak disimpan dengan baik. Pemisahan antara dana pribadi dan dana usaha pun belum dilakukan. Hal-hal tersebut mengakibatkan pengelola usaha mengalami kesulitan untuk dapat mengetahui secara pasti berapa banyak dana yang dimiliki usaha saat ini. Meskipun pengelolaan keuangan usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber masih sederhana dan belum rapi, namun dalam yang berkaitan dengan absensi karyawan biasanya dicatat oleh penanggung jawab keuangan, yaitu H. Unwanah yang digunakan sebagai kontrol dalam pemberian upah kepada karyawan tiap harinya Produksi/Operasi Ketersediaan bahan baku secara kontinyu merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan produk tertentu. Dalam pembuatan produk usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, khususnya bahan baku pembuatan sate bebek sebagai menu utamanya, yaitu daging bebek, bawang merah, cabe merah, garam, gula putih, dan ketumbar. Daging bebek adalah bahan baku utamanya. Bebek yang digunakan bisa bebek lokal maupun bebek peking, bebek dengan tubuh gemuk lebih diutamakan. Bagian produksi menyebutkan bahwa bebek yang gemuk memiliki daging yang lebih empuk. Sebagian dari tulang bebek yang ada diproduksi untuk membuat sop bebek. Bahan baku utamanya yaitu tulang bebek, sedangkan bahan baku pendukungnya yaitu bawang merah, bawang putih, merica, pala, cengkih, garam, dan penyedap rasa. Akses bahan baku sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan suatu produksi tertentu. Terkait dengan hal tersebut, usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber memiliki pemasok yang berbeda untuk masing-masing bahan baku. Bagian produksi membeli bebek dalam keadaan hidup di Pasar Kalodran, setiap hari Selasa dan Sabtu. Bebek yang dibeli sebanyak 150 ekor bebek setiap kali melakukan pembelian di pasar. Bebek yang dibeli tersebut, tidak semuanya langsung dipotong untuk diolah, bagian produksi hanya memotong 30 ekor bebek per hari. Sisanya mereka pelihara untuk dapat diolah di hari berikutnya. Kadangkadang usaha ini pun mendapat kiriman bebek dari Panimbang, Labuan dan Desa Teratai Kabupaten Serang. Untuk tusuk sate, usaha ini memiliki pemasok di 77

21 daerah Parung Panjang. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber memesan tusuk sate setiap seminggu atau dua minggu sekali. Untuk semua bumbu, usaha ini melakukan pembelian di Pasar Rau setiap seminggu sekali ataupun di pasar Kelapa dan Pasar Baru Cilegon. Sedangkan untuk arang dan minyak tanah, usaha ini mendapatkannya dari pemasok yang datang langsung ke lokasi usaha. Satu ekor daging bebek dapat menghasilkan tusuk sate bebek, sehingga dalam sehari usaha ini dapat membuat sate bebek mencapai 3000 tusuk. Namun jika usaha ini sedang tidak ramai dikunjungi konsumen, sate yang tersisa disimpan dalam freezer untuk dijadikan stok dan dijual di hari berikutnya. Penyimpanan dalam freezer ini dilakukan untuk menjaga kualitas sate agar tetap baik dan menggunakan sistem first in first out. Dalam mengolah produknya, usaha ini melakukannya secara manual. Namun usaha ini pun pernah menggunakan alat pencabut bulu bebek, tapi alat tersebut tidak berfungsi secara maksimal, karena masih ada bulu yang tidak tercabut. Sehingga mereka memutuskan untuk mengolah semuanya secara manual. Peralatan yang digunakan hampir sama dengan peralatan yang digunakan oleh rumah tangga. Hanya terdapat perbedaan pada kompor yang digunakan. Usaha ini menggunakan kompor semawar berbahan bakar minyak tanah untuk mengolah setiap produknya. Bagian produksi mengatakan bahwa kompor semawar memiliki api yang lebih besar dibandingkan dengan api pada kompor gas. Proses pembuatan sate bebek H. Syafe i Cibeber diawali dengan pemotongan bebek, selain leher bebek yang dipotong, bagian produksi juga memotong berutu bebek. Pemotongan berutu adalah kunci agar daging bebek tidak amis. Setelah bebek tersebut dipotong dan dibersihkan darahnya, maka bebek yang sudah mati itu direndam dalam air panas kurang lebih selama tiga menit. Tujuannya agar bulu-bulunya mudah untuk dibersihkan. Cara tersebut hanya dilakukan untuk membersihkan bulu-bulu kasarnya saja, sedangkan untuk membersihkan bulu-bulu halusnya maka bagian produksi membakar bebek tersebut dalam waktu yang singkat, sehingga bulu-bulu halusnya tidak terasa lagi. Tahap selanjutnya yaitu daging bebek dipisahkan dari tulangnya. Setelah itu daging bebek dipotong-potong sesuai ukuran sate bebek yang akan disajikan. 78

22 Kemudian potongan daging tersebut diaduk dengan bumbu yang telah disiapkan, lalu ditusuk-tusuk dan siap untuk di bakar. Proses produksi mendapatkan perhatian yang besar dari manajemen usaha, khususnya bagian produksi, agar menghasilkan produk dengan kualitas yang baik Penelitian dan Pengembangan Banyak perusahaan saat ini tidak menjalankan penelitian dan pengembangan (litbang), tetapi banyak juga perusahaan yang mengandalkan keberhasilan aktivitas litbang untuk bartahan hidup. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk khususnya, harus memiliki orientasi penelitian dan pengembangan yang kuat. Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber tidak memiliki bagian penelitian dan pengembangan. Bagian ini dianggap belum terlalu penting untuk diadakan, karena untuk semua hal yang berhubungan dengan inovasi produk, bagian produksi masih bisa untuk melakukannya. Sebagai contohnya, pada saat bagian produksi tidak mampu memproduksi bubur bebek lagi, mereka mencoba untuk membuat sop bebek sebagai penggantinya, dan sampai saat ini, menu sop bebek tersebut masih bertahan di rumah makan ini Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (SIM) menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan eksternal suatu organisasi. SIM mengumpulkan data tentang pemasaran, keuangan, produksi, dan yang berhubungan dengan karyawan secara internal, serta faktor sosial, budaya, demografi, lingkungan, ekonomi, politik, peraturan pemerintah, teknologi, dan kompetitif secara eksternal. Data diintegrasikan dalam cara yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. Saat ini usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber belum memiliki SIM. Informasi mengenai lingkungan internal maupun eksternalnya tidak dikelola dengan baik. Misalnya saja, usaha ini belum memiliki data-data yang dikelola dengan menggunakan sistem komputerisasi tentang karyawan, fasilitas usaha, ataupun pesaing-pesaingnya serta kondisi ekonomi yang dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajerialnya. Walaupun demikian SIM dianggap belum perlu diadakan dalam usaha karena skala usahanya belum 79

23 terlalu besar dan pengambilan keputusan manajerialnya dapat dilakukan tanpa harus mempertimbangkan keberadaan SIM. 80

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara ke-4 dunia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2009 diperkirakan mencapai 230.975.120 jiwa. Hal

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM USAHA

V GAMBARAN UMUM USAHA V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Sejarah Pendirian Usaha Sate Bebek H. Syafe i Cibeber Usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber merupakan pionir usaha sate bebek di Provinsi Banten, khususnya Kota Cilegon. Usaha

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas peternakan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh karakteristik produk yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Kondisi ini

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK. Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal 48 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK Ancaman Pendatang Baru: 1) Menurut Anda, apakah bisnis ini termasuk yang membutuhkan modal besar atau tidak sehingga mudah ditiru oleh para pendatang baru? Apa alasannya? 2)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan suatu sistem yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Http ://www.id-wikipedia.com/2009. (27 Juli 2009) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Sate Sop Kambing Sate adalah sejenis makanan yang dibuat dari potongan-potongan daging berupa daging ayam atau daging kambing yang ditusuk dengan lidi atau tusuk

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran Pemasaran Cabai Rawit Merah Saluran pemasaran cabai rawit merah di Desa Cigedug terbagi dua yaitu cabai rawit merah yang dijual ke pasar (petani non mitra) dan cabai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber :

I. PENDAHULUAN. Sumber : I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia sejak tahun

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Restoran Ikan Bakar dalam Bambu Karimata terletak di Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2 Grand Sentul City, baru didirikan pada tahun 2009

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Waroeng Taman Waroeng Taman berdiri pada tanggal 5 Mei 2001. Waroeng Taman merupakan jenis usaha perorangan dengan nama pemilik Ibu Dwi Jayanti

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran (rumah makan) merupakan lapangan usaha yang sangat berperan terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING 6.1 Analisis Lingkungan Usaha Kecil Menengah Sate Sop Kambing Usaha kecil menengah mempunyai peran yang strategis dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gresik adalah sebuah daerah yang memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Penduduk Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. makan berdiri. Rumah makan intan didirikan oleh ibu Etik Latifah, rumah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. makan berdiri. Rumah makan intan didirikan oleh ibu Etik Latifah, rumah BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Rumah Makan Intan Jatibarang Seiring berjalannya waktu, bisnis rumah makan kian berkembang dan menjamurdi berbagai tempat, tidak terkecuali Jatibarang Brebes,

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL. Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A /

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL. Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A / KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SATE AYAM AMBAL Akhmad Nur Prasetya Ginanjar S1 TI 2A / 10.11.3596 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur Yogyakarta 2011 A. ABSTRAK Peluang usaha makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis disusun oleh I. Martiandos MH 11.02.7960 JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN VII ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN 7.1 Indeks Kepuasan Konsumen Analisis kepuasan konsumen sangat penting untuk dilakukan, karena hasil dari perhitungan mengenai kepuasan konsumen dapat berguna

Lebih terperinci

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 6.1 Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Martabak merupakan salah satu jenis makanan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak swasta bekerja sama untuk meningkatkan bidang pariwisata dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. pihak swasta bekerja sama untuk meningkatkan bidang pariwisata dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pariwisata Indonesia dewasa ini semakin berkembang seiring dengan laju perekonomian di dunia. Bidang pariwisata merupakan salah satu bidang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih rumah makan dapur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III awalnya merupakan salah satu cabang dari Rumah Makan Pondok Bambu Tirza I. Rumah Makan Pondok Bambu Tirza I pertama

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Profil Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan menu masakan sunda dengan menu

Lebih terperinci

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN... Page1 TUGAS PROPOSAL BISNIS E-COMMERCE NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN... OLEH : DEWI SRI RAHAYU 11120056 4MP S1 Pagi Page2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber : 2016

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Logo Bebek Kaleyo Sumber :  2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Bebek Kaleyo merupakan bisnis keluarga yang bergerak di bidang makanan. Restoran ini dikelola oleh empat pemilik yang terdiri dari dua keluarga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

(Diferentiated Marketing)

(Diferentiated Marketing) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPOT RAWON SETAN DALAM MEMPERTAHANKAN KONSUMEN A. Implementasi Strategi Pemasaran Depot Rawon Setan 1. Analisis Strategi Pemasaran yang Membeda-bedakan

Lebih terperinci

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Disusun Oleh. : Tri Firdaus N. Jabar NIM : UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Disusun Oleh Nama : Tri Firdaus N. Jabar NIM : 11.11.4907 Kelas : 11.S1TI.04 UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011-2012 ABSTRAK Sekarang banyak

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Bebek H. Slamet merupakan salah satu restoran tradisional yang menyajikan menu khusus bebek yang terdapat di Kota Bogor dan beralamat di Jalan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi Telur dan Daging Broiler pada Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009

PENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi Telur dan Daging Broiler pada Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan, baik dari segi pakan unggas, komoditi unggas, dan pengolahan produk unggas dalam skala besar

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN oleh bapak Kuswandi (alm.), dengan status pemilikan pribadi atau V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 PD Kaswari Lampion PD Kaswari Lampion merupakan perusahaan yang memproduksi moci dengan merek Moci Kaswari Lampion. Perusahaan ini menjual produknya secara langsung di toko

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada kedai iga bakar Mang Opan, maka diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Hasil analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning. Nasi Kuning, Menu Sarapan Jadi Peluang Bisnis Rumahan Menjalankan bisnis dari rumah? Kenapa tidak. Sekarang ini hanya dengan mengandalkan peluang bisnis dari lingkungan sekitar tempat tinggal saja, kita

Lebih terperinci

Pada saat ini, perkembangan bisnis sangat berkembang pesat, hal tersebut. berpindah ke perusahaan lain yang memiliki jenis usaha yang sama.

Pada saat ini, perkembangan bisnis sangat berkembang pesat, hal tersebut. berpindah ke perusahaan lain yang memiliki jenis usaha yang sama. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, perkembangan bisnis sangat berkembang pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pelaku bisnis atau perusahaan yang mendirikan usaha

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi LAMPIRAN yang diajukan untuk Bapak Agus selaku pengusaha generasi kedua Soto Ayam Dargo Pak Tanto sesuai dengan indikator pada definisi operasional berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur 1 BAB I PENDAHULUAN Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk Alamat Perusahaan Nomor Telepon : Corp. : Produk Makanan : Nugget Tahu : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur : 083895161xxx A. Identifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam, baik di darat maupun di laut. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia berupa hasil pertanian, perkebunan,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016

PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016 PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016 PENGENDALIAN INFLASI DI KABUPATEN BOGOR Latar Belakang Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang sangat vital. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM mengambil peran di hampir semua

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Atribut yang dianggap penting oleh pelanggan BSW Mart Skala peringkat untuk tingkat kepentingan suatu atribut menggunakan skala 4 titik (1,2,3,4). Rata-rata

Lebih terperinci

secara modern (online), keduanya mampu meningkatkan daya jual sapi. Saat ini pemasaran secara online telah terbukti lebih efektif dalam hal

secara modern (online), keduanya mampu meningkatkan daya jual sapi. Saat ini pemasaran secara online telah terbukti lebih efektif dalam hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat ditunda-tunda dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat ditunda-tunda dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, Untuk itu manusia harus memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut. Dengan demikian, makanan merupakan salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI (PEMILIK USAHA) 1. Lingkungan Internal Aspek Keuangan 1. Berapakah modal awal yang dimiliki untuk menjalankan usaha swalayan ini? 2. Apakah Bapak pernah

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA LAMPIRAN ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Responden Tema Pertanyaan Daftar Pertanyaan Pemilik / Manajemen Rumah Makan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peringkat yang paling atas bagi kehidupan suatu organisme, terutama manusia adalah kebutuhan fisiologis (Maslow, 1954). Kebutuhan fisiologis ini penting, karena terdiri

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI. TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : 10. 12. 5144 Kelas : S1. SI. 2K STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya tulis ini dibuat untuk membantu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan

Lebih terperinci

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi :

Persiapan yang wajib diperhatikan para calon pengusaha warung kopi : Warung Kopi, Bisnis Sampingan Yang Tak Pernah Sepi Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga

Lebih terperinci

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang Tugas lingkungan bisnis Nama : Vicky Niyanda Libriyanto NIM : 10.12.4419 Kelas : S1-SI-2A USAHA RUMAH MAKAN Rumah makan dapat diartikan sebagai suatu tempat yang menyediakan atau menjual makanan untuk

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Variabel yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih Rumah Makan Taliwang adalah sebagai berikut: Variasi menu makanan yang disajikan (Variabel 1) Variasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi. Selain sebagai komoditas publik, sektor

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

BAB 3 Analisis dan perancangan

BAB 3 Analisis dan perancangan BAB 3 Analisis dan perancangan 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.D. Rimba Alam Jaya berdiri pada tahun 1983 yang terletak di Jalan Srengseng Jakarta Barat, merupakan sebuah industri perdagangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang. LMPIRN-LMPIRN Wawancara terhadap owner Sate Tomang Bapak drio Wirjadi (uestion) (nswer) Bisa diceritakan secara singkat mengenai bisnis Sate Tomang? Sate Tomang merupakan bisnis yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Steak Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang biasanya diolah menjadi steak adalah daging merah dan dada ayam. Kebanyakan steak dipotong

Lebih terperinci

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN IX. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 9.1. Hubungan Hasil Analisis Karateristik Umum dengan Kepuasan Secara Umum Variabel yang ingin diketahui hubungannya dengan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS) Rumah makan spesial sambal telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pelayanan agar tercapai

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA TELUR ASIN Di susun Oleh: Nama Jurusan : Hendra Purnama : Manajemen Informatika 2D NIM : 10.02.7895 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN Rumah Makan Ullan merupakan salah satu rumah makan yang khusus menyediakan menu makanan laut yang memiliki cita rasa

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Perekonomian di Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran sebesar 35,02 persen, yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar

Lebih terperinci

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA Analisis lingkungan usaha adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor, baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Menurut Galler (dalam Sinaga, 2003: 16), perubahan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Menurut Galler (dalam Sinaga, 2003: 16), perubahan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu dan teknologi, serta keadaan ekonomi yang semakin membaik dapat menyebabkan perubahan pada pola konsumsi dan cara makan masyarakat. Menurut Galler

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan UD. TRIJAYA adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang makanan ringan yang masih bersifat tradisional,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI (PENGELOLA USAHA) 1. Lingkungan Internal Aspek Keuangan 1. Bagaimana modal awal usaha yang dimiliki untuk menjalankan usaha jasa cuci pencucian mobil Doorsmeer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan memang ada dimana saja. Dalam setiap perlombaan atau kompetisi kita bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini didasarkan pada kontribusi sektor pertanian yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan UKM Rengginang sari ikan merupakan salah satu produsen Rengginang di Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS NAMA NIM : GAGAH PRAYOGI : 10.12.4744 / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Menekuni berbagai peluang bisnis di bidang makanan memang menjanjikan untung besar bagi para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging. Ayam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesatnya, terutama pada usaha kecil menengah yang selalu mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. pesatnya, terutama pada usaha kecil menengah yang selalu mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha dewasa ini tambah dan berkembang begitu pesatnya, terutama pada usaha kecil menengah yang selalu mengalami perubahan seiring dengan kemajuan

Lebih terperinci