Outline Rancangan Bimbingan Kelompok. 1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Outline Rancangan Bimbingan Kelompok. 1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri."

Transkripsi

1 \

2 Outline Rancangan Bimbingan Kelompok Layanan Materi Tujuan Metode Ke 1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri. a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan 2.Anggota kelompok dapat menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan negative. 3.Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan sehari- hari. 2. Percaya diri 1.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri. 2. Anggota kelompok mampu menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya. 3. Anggota kelompok mampu mengubah sikap kurang percaya dirinya. 3. Bergaul yang baik 1. Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk. 2. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik. 4. Memahami diri 1. Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri. 2. Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain. 5. Menyikapi kegagalan 1.Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan. 2.Anggota kelompok dapat mendefinisikan keberhasilan. 3.Anggota kelompok dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya. 6. Menghargai orang lain 1.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti penting menghargai orang lain. 2.Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan d. Problem Solving a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan a. Ceramah b.diskusi d.permainan a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan a.ceramah b. Diskusi c. Permainan

3 serta menghormati keberhasilan orang lain. 7. Optimis 1. Anggota kelompok mampu menjelaskan arti Optimis 2. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis. a. Ceramah b.diskusi c. Permainan

4 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN I A. TOPIK : Konsep diri. B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan E. TUJUAN LAYANAN : 1. Anggota kelompok dapat mengetahui arti penting dari konsep diri. 2. Anggota kelompok dapat menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan negative. 3. Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan sehari- hari. F. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti G. URAIAN KEGIATAN : Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan a. Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) b. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok. 20 c. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok. d. Menjelaskan azaz- azaz yang digunakan. (azaz kesukarelaan, azaz keterbukaan) e. Perkenalan masing- masing anggota kelompok. f. Permainan Ini Namaku Peralihan a. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. b. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki 10 kegiatan. Kegiatan a. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan pengertian konsep diri juga cirricirri konsep diri positif dan negative. b. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan 40 pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. c. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat menerapkan konsep diri yang positif. Pengakhiran a. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. b. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan

5 format yang sudah disediakan. c. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan. 20 H. MATERI LAYANAN : Konsep Diri (Terlampir) I. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Permainan Ini Namaku J. WAKTU/ TANGGAL : 16:00 WIB/ Jumat 20 April 2012 K. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti L. PIHAK YANG DILIBATKAN : - M. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint N. SUMBER : Agustiani, Hendriati Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitanyya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung : PT Refika Aditama. Sobur, Alex Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia. O. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 1. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 2. Penilaian Hasil a. Laiseg : 1) Jelaskan pengertian konsep diri. 2) Sebutkan cirri- cirri konsep diri positif. 3) Sebutkan cirri- cirri konsep diri negative.

6 4) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 5) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 6) Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan konsep diri anda? 7) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah menerapkan konsep diri positif. Panduan wawancara : 1) Bagaimana dengan konsep diri anda sekarang, apakah sudah menerapkan konsep diri positif? 2) Masalah apa yang anda alami untuk mengembangkan konsep diri positif anda? 3) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan konsep diri positif anggota kelompok melalui wawancara tentang menerapkan konsep diri positif anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 3. Tindak Lanjut a. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. b. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, April 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

7

8

9 SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN INI NAMAKU ) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Topik/ Pokok Bahasan : Konsep Diri 3. Waktu Pelaksanaan : 15 menit 4. Tujuan Permainan : Menjalin keakraban antara peserta dan bisa saling mengenal satu sama lain. 5. Alat yang Diperlukan : 1 bola tennis 6. Langkah Permainan : a. Peserta diminta melingkari fasilitator. b. Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu pesertanya dan memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bolanya ke atas sebanyak tiga kalii sambil menyebutkan namanya. Misalnya ini namaku Ria (lempar) Ria (lempar), Ria (lempar) c. Kemudian peserta tersebut (Ria) diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara acak, sambil mengatakan giliranmu d. Peserta yang mendapatkan bola menjawab Terimakasih Ria..,setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat Saya Asih. Saya mendapat bola dari Ria. Giliranmu e. Peserta yang mendapat lemparan bola dari Asih menjawab dengan Terimakasih Asih, setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat Saya Mia. Saya mendapat bola dari Asih, Asih mendapatkan dari Ria. Giliranmu f. Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri serta mengenal peserta- peserta sebelumnya. g. Peserta terakhir harus mengembalikan bola kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan Terima kasih (sebut nama pemberi bola ). Nama saya Manis. Saya mendapat bola dari menerima dari yang sebelumnya mendapatkan dari dst (menyebut semua nama anggota kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ria.

10 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN II P. TOPIK : Percaya diri. Q. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial R. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok S. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan T. TUJUAN LAYANAN : 4. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri. 5. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang percaya diri. 6. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang kurang percaya diri. 7. Anggota kelompok dapat menyebutkan cara mengatasi rasa kurang percaya diri. 8. Anggota kelompok mampu menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya. 9. Anggota kelompok mampu mengubah sikap kurang percaya dirinya. U. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti V. URAIAN KEGIATAN : Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) 10 Peralihan c. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. d. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki 15 kegiatan. Kegiatan d. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan pengertian percaya diri. e. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. 45 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. f. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan sikap percaya dirinya. Permainan Kursi Tumpuan Pengakhiran d. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. e. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. f. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan 20

11 rencana kegiatan layanan lanjutan. W. MATERI LAYANAN : Percaya Diri (Terlampir) X. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan Kursi Tumpuan, Diskusi Y. WAKTU : 16:00 WIB/ 22 April 2012 Z. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti AA. PIHAK YANG DILIBATKAN : - BB. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint CC. SUMBER : Jacinta F. Rini,2000: DD. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 4. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 5. Penilaian Hasil d. Laiseg : 8) Jelaskan pengertian percaya diri. 9) Sebutkan karakteristik individu yang percaya diri. 10) Sebutkan karakteristik individu yang kurang percaya diri. 11) Bagaimana cara mengatasi rasa kurang percaya diri? 12) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 13) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 14) Apa yang akan anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda? 15) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

12 e. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah lebih percaya diri. Panduan wawancara : 4) Bagaimana kepercayaan diri anda sekarang? 5) Masalah apa yang anda alami untuk meningkatkan kepercayaan diri anda? 6) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? f. Laijapang : Memantau perkembangan kepercayaan diri anggota kelompok melalui wawancara tentang cara meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 6. Tindak Lanjut c. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. d. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, April 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

13 PERCAYA DIRI A. Pengertian Percaya Diri. Percaya diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baiak terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.(jacinta F. Rini,2000: B. Karakteristik individu yang percaya diri. Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang profesional diantaranya : 1. Percaya akan kemampuan diri sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun rasa hormat dari orang lain. 2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterimanya oleh orang lain atau kelompok. 3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri. 4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil). 5. Memiliki internal locus of kontrol (memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung pada orang lain). 6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi terhadap dirinya. C. Karakteristik individu yang kurang percaya diri. 1. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok. 2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan. 3. Sulit menerima realita diri dan memandang rendah kemampuan diuri sendiri, namun dilain pihak memasang harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri. 4. Pesimis, mudah menilai sesuatu dari sisi negatif. 5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. 6. Cenderung untuk menolak pujian yang ditujukan secara tulus. 7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir karena menilai dirinya tidak mampu.

14 8. Mempunyai eksternal locus of control (mudah menyerah pada nasib sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan dari orang lain). D. Upaya mengatasi rasa kurang percaya diri. Dalam Jacinta F. Rini (2000: untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu baru memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa individu yang bersangkutan dapat mengurangi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran berikut yang menjadi pertimbangan untuk meningkatkan rasa kurang percaya diri: 1. Evaluasi secara obyektif. 2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri. 3. Positive thinking. 4. Gunakan self affermation (berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri). 5. Berani mengambil resiko. 6. Berani mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan. 7. Menetapkan tujuan yang realistik.

15 SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN KURSI TUMPUAN ) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Topik/ Pokok Bahasan : Percaya Diri 3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit 4. Tujuan Permainan : Melatih kepercayaan para peserta serta keberanian mengambil resiko bahaya. 5. Alat yang Diperlukan : Kursi setinggi lutut 6. Langkah Permainan : a. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Tunjuk empat orang anggota kelompok itu untuk menjadi contoh pertama. c. Minta orang pertama untuk merebahkan diri diatas kursi dengan posisi kenyang, kemudian orang kedua merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang pertama, dan orang ketiga merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang kedua, dan orang terakhir merebahkan tubuhnya diatas orang ketiga. d. Setelah mereka siap, kursi bisa ditarik selama beberapa detik kemudian dikembalikan lagi. e. Usahakan memilih orang- orang yang berpostur tubuh hampir sama untuk dijadikan pasangan.

16 EE. TOPIK FF. BIDANG BIMBINGAN SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN III : Bergaul yang baik. : Pribadi dan Sosial GG. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok HH. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan II. TUJUAN LAYANAN : 10. Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk. 11. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik. JJ. SASARAN LAYANAN KK. URAIAN KEGIATAN : : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) 10 Peralihan Kegiatan Pengakhiran e. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. f. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. g. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan cara bergaul yang baik. h. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. Ice breaking Jenis Tepuk Tangan i. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan sikap bergaul yang baik. g. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. h. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. i. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan LL. MATERI LAYANAN : Bergaul yang baik (Terlampir) MM. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Ice breaking jenis tepuk tangan,

17 Diskusi NN. WAKTU : 16:00 WIB/ 24 April 2012 OO. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti PP. PIHAK YANG DILIBATKAN : - QQ. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint RR. SUMBER : SS. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 7. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 8. Penilaian Hasil g. Laiseg : 16) Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik? 17) Sebutkan contoh pergaulan yang buruk. 18) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 19) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 20) Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik. 21) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya? h. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan baik. Panduan wawancara :

18 7) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang? 8) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain? 9) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? i. Laijapang : Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 9. Tindak Lanjut e. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. f. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, April 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

19 BERGAUL YANG 1. Menghargai Orang lain Kita sebagai Manusia Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk apapun yang ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang lainâ Kalo kamu mau dihargai oleh orang lain. 2. Bercanda Memang benar bercanda adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai kita Over Low dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda. Kalo pun dia sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa membuat dia tertawa, tersenyum dan merasa nyaman bila berada di samping kita meskipun dalam keadaan yang segmenting mungkin. 3. Menjadi Orang Yang di Percaya Kalo kita di Percaya oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita, emang sih dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga kepercayaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita?? Jadi, agar kita bisa memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan menjadi mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga. 4. Menjadi Teman Yang bisa diandalkan Apakah kita sudah bisa menjadi teman yang Baik?Apakah kita sudah pantas di sebut sebagai seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan oleh oranglain bila mereka mendapatkan hal yang sangat sulit. Untuk menjadi teman yang bisa diandalkan memang susah susah gampang. Cara gampangnya ialah.. cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu : Kita bisa menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Teman/Orang.

20 SKENARIO KEGIATAN (ICE BREAKING JENIS TEPUK TANGAN ) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Topik/ Pokok Bahasan : Bergaul yang baik 3. Waktu Pelaksanaan : 10 menit 4. Tujuan Permainan : Menyemangatkan dan menyegarkan suasana. 5. Alat yang Diperlukan : - 6. Langkah Permainan : 4x 3x 2x 1x Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu ekspresi kegembiraan disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan dengan tepuk tangan adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang lain yang memiliki hubungan dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan tertentu. Misalnya kita mendengar kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa juga anak kita sedang memenangi suatu perlombaan tertentu. Ice breaking atau energizer jenis tepuk tangan dapat dilakukan oleh siapa saja. Bagi peserta yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memiliki rasa percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat bagus dilakukan oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak kecil sampai orangtua tetap pantas melakukan jenis ini. Beberapa model tepuk tangan : TEPUK ANGGOTA BADAN TEPUK DIBALAS TEPUK Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1x Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2x Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3x Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4x Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk

21 TT. TOPIK SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN IV : Memahami diri. UU. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial VV. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok WW. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan XX. TUJUAN LAYANAN : 12. Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri. 13. Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain. YY. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti ZZ. URAIAN KEGIATAN : Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) 10 Peralihan g. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. h. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki 15 kegiatan. Kegiatan j. Eksplorasi Permainan Diriku Menurut Dirimu Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan cara memahami diri. k. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan 45 pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. l. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain. Pengakhiran j. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. k. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. l. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan. 20 AAA. MATERI LAYANAN : Memahami diri (Terlampir)

22 BBB. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan Diriku Menurut Dirimu, Diskusi CCC. WAKTU : 16:00 WIB/ 27 April 2012 DDD. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti EEE. PIHAK YANG DILIBATKAN : - FFF. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint GGG. SUMBER : HHH. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 10. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 11. Penilaian Hasil j. Laiseg : 22) Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik? 23) Sebutkan contoh pergaulan yang buruk. 24) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 25) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 26) Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik. 27) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya?

23 k. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan baik. Panduan wawancara : 10) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang? 11) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain? 12) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? l. Laijapang : Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 12. Tindak Lanjut g. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. h. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, April 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

24 MEMAHAMI DIRI Hidup ini terasa sangat berharga bila kita menempuhnya secara sadar. Kesadaran yang dimaksudkan di sini adalah "mengerti secara utuh". Kesadaran membuat kita tenang karena mengerti, sehingga memungkinkan kita merespon dengan tepat berbagai situasi yang kita hadapi tanpa rasa konflik, tanpa rasa terpaksa, tanpa rasa terbeban, tanpa rasa takut, cemas, dan sebagainya. Di sisi lain, hidup yang dijalani dengan kecemasan atau sebaliknya dengan penuh ambisi yang tidak realistis dan menghalalkan segala cara, berarti dijalani tanpa kesadaran penuh; berarti perhatian kita terlalu terfokus pada suatu hal tertentu di masa lalu atau di masa mendatang (yang bukan merupakan kenyataan) dan mengabaikan banyak hal saat ini yang sebenarnya sungguh berharga untuk disadari. Menempuh hidup secara sadar memerlukan keberanian untuk melihat diri sendiri secara apa adanya. Bila kita telah dapat melihat diri sendiri secara utuh atau jernih siapa diri kita, kita akan mampu juga melihat realitas di luar diri secara jernih. Lain halnya bila kita tidak sungguhsungguh mengenali diri sendiri, pemahaman kita terhadap dunia di luar diri akan terdistorsi (disesatkan) oleh motif-motif dan emosi-emosi kita yang tidak kita sadari. Pada umumnya kita melihat diri sendiri hanya sepotong-sepotong, seperti rangkaian puzzle yang tidak tersusun secara utuh. Mengapa? Kita cenderung menghindari melihat atau menyentuh bagian diri kita yang tidak menyenangkan, yang tidak sesuai gambaran ideal yang kita angankan. Padahal, penolakan terhadap bagian diri yang manapun pasti menghasilkan emosi negatif yang akan mengganggu ketenangan hidup kita. Mengapa? Bagian diri yang kita tolak akan berkembang menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Padahal, bila kita terima, ia akan selaras dengan bagian-bagian din yang lain. Mungkinkah kita dapat melangkah maju secara sehat bila bagian-bagian diri kita dalam keadaan berkonflik? Itulah sebabnya kita perlu memiliki keberanian untuk berhenti sejenak.

25 Beberapa langkah dapat kita tempuh untuk dapat lebih mengenal diri kita sendiri, di antaranya adalah melalui introspeksi, mengamati perilaku sendiri, dan melalui orang lain. 1. Mengenal diri sendiri melalui introspeksi Introspeksi adalah proses individu melihat ke dalam dirinya dan menguji pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan motif-motifnya sendiri. Meskipun jarang berpikir mengenai diri sendiri, tentu saja kadang-kadang kita mengubah arah perhatian menyadari diri sendiri, terutama bila menghadapi situasi yang memicu kesadaran diri, misalnya bila kita sedang menghadapi masalah, melihat diri sendiri dalam cermin, dan sebagainya.

26 SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN DIRIKU MENURUT DIRIMU ) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Topik/ Pokok Bahasan : Memahami Diri 3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit 4. Tujuan Permainan : Melatih kepekaan dalam menerima saran dan kritikan dari orang lain. 5. Alat yang Diperlukan : Kertas dan pulpen 6. Langkah Permainan : a. Peserta membentuk lingkaran. b. Peserta menggambarkan wajahnya pada kertas yang sudah tersedia, lalu menuliskan namanya. c. Setelah selesai peserta menggeserkan kertasnya ke teman sebelah kanannya, lalu teman dsebelah kanannya mengisikan saran/ kritikan untuk orang yang kertasnya dpegang. Misal, Ima menggambar setelah selesai menggambar, diberikan teman sebelah kanannya yaitu si Winda, lalu winda memberi komentar tentang diri Ima. d. Setelah selesai menuliskan komentar, gentian teman dsebelahnya mengisikan komentar dan begitu seterusnya sampai kertas itu kembali kepada pemiliknya/ si penggambar. e. Setelah selesai semua dan kembali ketempat semula, si pemilik kertas satu persatu membaca komentar dari teman- temannya.

27 III. TOPIK JJJ. BIDANG BIMBINGAN SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN V : Menyikapi kegagalan. : Pribadi dan Sosial KKK. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok LLL. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan MMM. TUJUAN LAYANAN : 14. Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan. 15. Anggota kelompok dapat mendefinisikan keberhasilan. 16. Anggota kelompok dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya. NNN. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti OOO. URAIAN KEGIATAN : Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) 10 Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. j. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki 15 kegiatan. Kegiatan m. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti kegagalan dan keberhasilan. n. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. 45 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. Ice Breaking Jenis Menyanyi o. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya. Pengakhiran m. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. n. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. o. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan. 20 PPP. MATERI LAYANAN : Menyikapi kegagalan (Terlampir) QQQ. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Ice Breaking jenis menyanyi,

28 Diskusi RRR. WAKTU : 16:00 WIB/ 30 April 2012 SSS. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti TTT. PIHAK YANG DILIBATKAN : UUU. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint VVV. SUMBER : WWW. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 13. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 14. Penilaian Hasil m. Laiseg : 28) Apa arti kegagalan menurut anda? 29) Apa arti keberhasilan menurut anda? 30) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 31) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 32) Apa yang akan anda lakukan agar dapat mencapai keberhasilan? 33) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya? n. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menyikapi kegagalan. Panduan wawancara : 13) Bagaimana cara anda menyikapi kegagalan anda?

29 14) Masalah apa yang anda alami dalam menyikapi suatu kegagalan? 15) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? o. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menyikapi kegagalan anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 15. Tindak Lanjut i. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. j. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, April 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

30 MENYIKAPI KEGAGALAN Bagaimana Anda menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang Anda alami? Mengapa Anda berhasil lulus ujian? Mengapa Anda gagal diterima kerja? Ada beberapa kemungkinan yang Anda lakukan untuk menjelaskannya. Pertama, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari disposisi Anda yang stabil (misalnya karena bakat, kecerdasan, kemampuan atau karakteristik fisik). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo. Pada saat SMU ia pelajar yang tekun, rajin dan sering juara kelas. Maka pada saat Mimo lulus ujian UMPTN dan diterima di perguruan tinggi ternama, orang menganggap Mimo lulus UMPTN karena cerdas dan berkemampuan tinggi. Kedua, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari situasi yang stabil (misalnya karena tugasnya sulit atau aturannya terlampau ketat). Sebagai contoh adalah kegagalan Mimo. Ia gagal berjalan diatas batang bambu yang dilintangkan diatas sungai. Orang menganggap Mimo gagal karena tugasnya memang sulit; berjalan diatas sebatang bambu bukan pekerjaan mudah. Ketiga, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang tidak stabil (misalnya karena usaha, mood, kelelahan, atau emosi). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo memperbaiki motor meskipun ia bukan montir. Nah, orang akan menganggap Mimo berhasil karena Mimo berusaha keras. Demikian juga pada saat Mimo kalah dalam pertandingan bulu tangkis, padahal biasanya menang. Maka orang akan menganggapnya karena kelelahan. Keempat, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang tidak stabil (misalnya karena nasib, ketidaksengajaan atau kesempatan). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo mencetak gol ke gawang lawan saat bermain bola. Awal mulanya dia hanya asal menendang bola ke arah depan. Tapi ternyata penjaga gawang terpeleset jatuh, akibatnya bolanya masuk gawang. Kelima, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang dapat dikendalikan atau tidak dapatdikendalikan. Misalnya orang berhasil dalam ujian karena usaha keras (orang bisa berusaha untuk lulus, oleh karena itu bisa dikendalikan). Bisa juga orang berhasil karena bakat yang luar biasa besar sehingga tidak dapat dikendalikan. Misalnya

31 keberhasilan Albert Einstein menemukan teori relativitas adalah karena bakat luar biasa dalam diri Einstein. Keenam, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan. Misalnya orang gagal tiba tepat waktu karena bangun terlambat (bangun terlambat dapat dikendalikan). Demikian juga orang gagal menerbangkan layang-layang karena angin tidak berhembus (angin mati tidak dapat dikendalikan).

32 SKENARIO KEGIATAN (ICE BREAKING Jenis Menyanyi ) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Topik/ Pokok Bahasan : Menyikapi Kegagalan 3. Waktu Pelaksanaan : 15 menit 4. Tujuan Permainan : Menyemangatkan dan menyegarkan suasana. 5. Alat yang Diperlukan : - 6. Langkah Permainan : Untuk kepentingan ice breaking menyanyi tidaklah harus lagu- lagu original ciptaan sendiri, tetapi bisa juga kita hanya menyanyikan lagu- lagu yang sedang ngetrend tetapi dengan lirik yang diganti sesuai dengan tema pelatihan. Misalnya kita ajak peserta menyanyikan lagu Munajat CInta pada peserta dengan lirik sebagai berikut : Hari ini kami di sini Memperhatikan materi penyaji Seperti hari- hari yang sudah- sudah semuanya kami lakukan untuk menambah ketrampilan seperti orang- orang yang professional Tuhan jadikanlah aku orang yang penuh dedikasi ntuk memajukan bangsaku Indonesia tercinta Tentu masih banyak sekali contoh lagu- lagu lain yang bisa digunakan untuk energizer. Bahkan tidak hanya lagu- lagu yang sedang trend, tetapi lagu anak- anak yang dulu pernah kita kenal juga bisa tetap menarik. Tentu dengan merubah lirik- liriknya.

33 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN VI XXX. TOPIK : Menghargai orang lain. YYY. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial ZZZ. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok AAAA. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan BBBB. TUJUAN LAYANAN : 17. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti penting menghargai orang lain. 18. Anggota kelompok dapat menyebutkan cirri- cirri tidak menghargai orang lain. 19. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati. CCCC. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti DDDD. URAIAN KEGIATAN : Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) 10 Peralihan k. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. l. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki 15 kegiatan. Kegiatan p. Eksplorasi Pengakhiran Permainan Giring Bola Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti penting menghargai orang lain. q. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masingmasing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. r. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati. p. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. 45

34 q. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. r. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan. 20 EEEE. MATERI LAYANAN : Menghargai orang lain (Terlampir) FFFF. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan giring bola, Diskusi GGGG. WAKTU : 16:00 WIB/ 3 Mei 2012 HHHH. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti IIII. PIHAK YANG DILIBATKAN : - JJJJ. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint KKKK. SUMBER : LLLL. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 16. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 17. Penilaian Hasil p. Laiseg : 34) Apa arti menghargai menurut anda? 35) Sebutkan cirri- cirri orang yang tidak menghargai orang lain! 36) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 37) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 38) Apa yang akan anda lakukan agar dapat menghargai orang lain?

35 39) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya? q. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menghargai orang lain. Panduan wawancara : 16) Bagaimana cara anda menghargai orang lain? 17) Masalah apa yang anda alami dalam menghargai orang lain? 18) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? r. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menghargai orang lain dan masalah- masalah yang dihadapi. 18. Tindak Lanjut k. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. l. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, Mei 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

36 Arti Menghargai MENGHARGAI ORANG LAIN Suatu sikap memberi terhadap suatu nilai yang diterima oleh manusia. Seberapa besar apapun bentuknya kita terima dengan lapang dada dan syukuri. Seberapa besarusaha orang itu lakukan kita harus menghargainya, tidak dengan meremehkan atau menyepelekan. Dimulai dengan niat yang terdapat pada orang tersebut untuk berusaha namun timbale-balik yang ia terima tidak ada. Terima Kasih adalah dua buah kata yang langkah awal paling tepat untuk menghargai seseorang. Memang terkadang kita tidak sadari perbuatan atau perkataan kita yang menurut kita sepele dapat menyakiti hati seseorang yang berniat untuk melakukan sesuatu ciri tidak menghargai orang lain : 1.Tidak pernah mengucapkan terima kasih. 2.Tidak pernah berpuas hati dengan kerja orang lain. 3.Tidak mempunyai rasa percaya terhadap orang lain. 4.Lebih suka membanggabanggakan dirinya sendiri. 5.Merasakan dirinya paling hebat berbanding orang lain. 6.Suka menghamburkan kemarahan kepada individu lain, sedangkan mereka tidak bersalah. 7.Meletakkan kesalahan di bahu orang lain dan tidak mahu bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan. 8.Suka mendapat pujian hasil kerja orang lain. 9.Suka mencari kesalahan orang lain. 10.Tidak boleh menerima pendapat orang lain dan beranggapan pendapatnya sahaja yang betul dan harus diterima pakai.

37 SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN GIRING BOLA ) 1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial 2. Topik/ Pokok Bahasan : Menghargai orang lain 3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit 4. Tujuan Permainan : Untuk bekerjasama sebaik mungkin dan memperhatikan kemampuan fisik pasangannya. 5. Alat yang Diperlukan : Bola plastik sejumlah kelompok 6. Langkah Permainan : a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan membagikan satu pola pada setiap kelompok. b. Tugas setiap kelompok adalah menggiring bola menggunakan punggung dari START sampai FINISH. c. Pasangan pertama memulai lomba dari titik START sampai FINISH dan dilanjutkan oleh pasangan berikutnya dari titik FINISH ke START, begitu seterusnya sampai semua pasangan mendapat giliran. d. Jika ada pasangan yang menjatuhkan bola, maka pasangan itu harus mengulangi dari awal. e. Kelompok yang paling cepat menyelesaikan lomba adalah pemenangnya.

38 MMMM. TOPIK SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN VII : Optimis NNNN. BIDANG BIMBINGAN : Belajar, Pribadi dan Sosial OOOO. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok PPPP. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan QQQQ. TUJUAN LAYANAN : 20. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti optimis. 21. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis. RRRR. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti SSSS. URAIAN KEGIATAN : Asuhan Aisyiyah TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) 10 Peralihan m. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. n. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki 15 kegiatan. Kegiatan s. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti optimis. t. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. 45 Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. u. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat mengembangkan sikap optimis. Pengakhiran s. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. t. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. u. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan. 20 TTTT. MATERI LAYANAN : Optimis (Terlampir) UUUU. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi VVVV. WAKTU : 16:00 WIB/ 5 Mei 2012 WWWW. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti

39 XXXX. PIHAK YANG DILIBATKAN : - YYYY. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint ZZZZ. SUMBER : AAAAA. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 19. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus SANGAT KURANG TIDAK 20. Penilaian Hasil s. Laiseg : 40) Apa arti optimis menurut anda? 41) Apa arti pesimis menurut anda? 42) Bagaimana cara menjadi orang yang pesimis menurut anda? 43) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 44) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 45) Apa yang akan anda lakukan agar menjadi orang yang optimis? 46) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok berikutnya? t. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menjadi orang yang optimis. Panduan wawancara : 19) Bagaimana cara anda menjadi orang yang optimis?

40 20) Masalah apa yang anda alami dalam menjadi orang yang optimis? 21) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? u. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menjadi orang yang optimis dan masalah- masalah yang dihadapi. 21. Tindak Lanjut m. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. n. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda. Mengetahui, Pengasuh Salatiga, Mei 2012 Perencana Layanan Praktikan Nirmala Septi

41 OPTIMIS Definisi Optimis: kecenderungan untuk bersikap tetap berharap akan terjadinya sesuatu yang menyenangkan walaupun mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Kegagalan adalah sukses yang tertunda Definisi Pesimis: seseorang hanya memperhatikan sisi gelap dari suatu peristiwa yang terjadi dan mengharapkan hal terburuk yang terjadi. Alan Loy McGinnis menyatakan bahwa salah satu ciri dari orang optimis adalah selalu mencari kebaikan dalam situasi yang buruk. Karakteristik Pemikiran Orang yang Optimis (menurut McGinnis) a. mampu memecahkan masalah b. memilili alternatif pemecahan masalah (berpikir secara divergen) c. mampu berbicara mengenai perasaan negatif Karakteristik Pemikiran Orang yang Pesimis (menurut Dr. Martin Seligman) 1. Permanence. Kejadian masa lalu dianggap sebagai sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Misalnya : Seorang atasan menegur Anda dengan sangat keras di depan rekan-rekan kerja yang lain. Anda bereaksi dengan berkata dalam hati bahwa Anda sangat membenci dia. Peristiwa tersebut telah berlalu dan Anda tetap membenci atasan Anda serta segala sesuatu yang dilakukannya. Sebaliknya dengan orang yang optimis, dia akan berpikir, Kemarin dia sedang tidak mood, sehingga mudah marah. barangkali ada sesuatu yang sedang terjadi. 2. Pervasiveness. Bagi orang yang pesimis, ketika mengalami satu kegagalan maka ia akan menganggap bahwa dirinya tidak mampu melakukan semua hal. Atau sama halnya ketika ditolak oleh satu orang, maka ia akan merasa bahwa dirinya ditolak oleh semua orang. Biasanya orang seperti ini kehilangan rasa percaya dirinya dan mudah merasa tertekan.

42 3. Personalization. Orang yang pesimistik menganggap bahwa ketika terjadi suatu kegagalan maka dia akan menganggap itu adalah kesalahannya. Tetapi ketika keberhasilan tercapai, maka itu seharusnya karena orang lain bukan karena dirinya. Beberapa saran yang dapat diberikan untuk dapat menjadi orang yang optimis, diantaranya : Berpikir positif. Menilai diri sendiri dengan positif, bukan mengatakan bahwa Saya adalah orang yang tidak berguna. Atau Saya adalah seorang pekerja yang gagal yang tidak mungkin berhasil.. PIkiran yang positif akan mengarahkan kita untuk memiliki sikap-sikap yang tidak mudah menyerah. Membantah keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Seringkali kita berbicara dengan diri sendiri (self talking) mengenai keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Kita tidak menyadarinya karena sudah sering dilakukan dan akhirnya menjadi kebiasaan. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, Dr. Seligman menyarankan agar menuliskan pemikiran atau keyakinan yang negatif apa saja yang muncul tentang diri sendiri. Kemudian beranikan diri untuk membantah pemikiran tersebut. Misalnya, Saya gagal lagi dalam wawancara kerja ini, pasti karena saya memang bukan orang yang pintar. Pemikiran tersebut dapat Anda bantah dengan mengatakan, Saya tidak lolos dalam interview kerja karena posisi tersebut kurang tepat untuk diri saya. Pasti akan ada posisi yang lebih tepat untuk saya dikemudian hari. Cara lain yang dapat dilakukan selain membantah keyakinan yang negatif yaitu dengan berdoa. Menikmati. Berusaha untuk menemukan hal-hal yang dapat dinikmati seburuk apa pun situasi yang dihadapi. Menikmati percakapan yang terjadi dengan sang interviewer walaupun akhirnya tidak lolos dalam seleksi kerja, menikmati dinginnya udara ketika hujan turun dengan sangat derasnya, dan sebagainya. Hal-hal di atas harus sering dilatih dalam diri kita supaya menjadi kebiasaan dan akhirnya kita dapat menuju sebagai orang yang optimis. Sama halnya seperti orang yang pernah belajar naik sepeda atau berenang, sekali melakukan maka tidak akan pernah bisa dilupakan.

43 Data Mentah Konsep Diri item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 total

44 UJI HOMOGENITAS Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum KONSEPDIRI KELOMPOK Mann-Whitney Test Ranks KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks KONSEPDIRI EKSPERIMEN KONTROL Total 20 Test Statistics b KONSEPDIRI Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed).849 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].853 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: KELOMPOK

45 POST TEST MANN WHITNEY KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum KONSEPDIRI KELOMPOK Mann-Whitney Test Ranks KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks KONSEPDIRI EKSPERIMEN KONTROL Total 20 Test Statistics b KONSEPDIRI Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed).017 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)].015 a a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: KELOMPOK

46 UJI INSTRUMEN Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a 0.0 Total a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cronbach's Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Item Statistics Mean Std. Deviation N item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item

47 item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item Summary Item Statistics Maximum / Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items Item Means Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

48 item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item

49 item item item item item item item item Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items

50

51

52

53

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Ade Irma Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 23 Juli 1989 Agama : Islam Alamat : Jl. Pendidikan No. 20A Dusun III Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Asfahana Asyiqin Binti Mohamad Sahimi Tempat/ Tanggal Lahir : Selangor/ 27 Juni 1987 Agama Alamat Riwayat Pendidikan : Islam : Jln. B. Cempaka 3, No.4, Medan Baru : 1. Sekolah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Melakukan Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Melakukan Penelitian LAMPIRAN LAMPIRAN Surat Ijin Melakukan Penelitian Lampiran Surat Ijin Melakukan Uji Instrumen Penelitian Lampiran Surat Keterangan Uji Pakar Insrtumen Lampiran 4 Surat Keterangan Melakukan Uji

Lebih terperinci

KUESIONER. Strata Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. Semester I 2. Semester III 3. Semester V 4. Semester VII

KUESIONER. Strata Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. Semester I 2. Semester III 3. Semester V 4. Semester VII KUESIONER Identitas Subjek Penelitian (*) Lingkari Salah Satu *) : P / W Pendidikan yang Sedang Diikuti *) : 1. I 2. III 3. V 4. VII Berilah tanda ( ) pada SATU jawaban yang PALING BENAR menurut Anda.

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Pasal I...

MEMUTUSKAN : Pasal I... PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 64/Menhut-II/2008 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN

Lebih terperinci

PRAKTEK DASAR. Praktek posisi tengah meliputi huruf di barisan tengah, yaitu: A S D F G H J K L ;.

PRAKTEK DASAR. Praktek posisi tengah meliputi huruf di barisan tengah, yaitu: A S D F G H J K L ;. PRAKTEK DASAR Praktek pengetikan pada bab ini berfokus untuk menguasai pengetikan secara mendatar. Latihan dapat juga dilakukan dari komputer saja dengan menggunakan aplikasi Rapid Typing maupun file Office

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 39 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 39 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 39 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1267 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. : (0717) 92536 Faximile : (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN INFORMED CONSENT

PENGANTAR DAN INFORMED CONSENT Lampiran : Informed Consent ENGANTAR DAN INFORMED CONSENT engantar Sa, Amilia D.S., mahasiswi FK USU semester VI, sedang melakukan penelitian tentang Gambaran engetahuan Dampak enggunaan Kosmetik emutih

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 201 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN I

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN I LAMPIRAN SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN I A. TOPIK : Pemahaman diri B. BIDANG BIMBINGAN : Karir C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan E. TUJUAN

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU 1 BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DAN DESA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Biaya

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Biaya BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Biaya Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan itu dapat tercapai

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 12 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 12 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87

Bagian Humas dan Protokol Pasal 87 Bagian Humas dan Protokol Pasal 87 (1) Kepala Bagian Humas dan Protokol dipimpin oleh seorang Kepala dan mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI f NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 42 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI. Tanggal Observasi : No. Aspek yang Diamati Keterangan. 1. Lokasi. 2. Kondisi fisik desa. 3. Karakteristik masyarakat

Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI. Tanggal Observasi : No. Aspek yang Diamati Keterangan. 1. Lokasi. 2. Kondisi fisik desa. 3. Karakteristik masyarakat Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI Tanggal Observasi : No. Aspek yang Diamati Keterangan 1. Lokasi 2. Kondisi fisik desa 3. Karakteristik masyarakat 4. Kondisi ekonomi 5. Karakteristik kelompok mina mawar 6.

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Lebih terperinci

SKALA SELF EFFICACY KARIR

SKALA SELF EFFICACY KARIR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Nama : Kelas : SKALA SELF EFFICACY KARIR PETUNJUK PENGISIAN SKALA Pada skala ini terdapat 25 pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas

UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas Case Processing Summary N % Cases Valid 15 100.0 Excluded a 0.0 Total 15 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std.

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LAMPIRAN Kelas Semester / Tahun Hari / Tanggal Alokasi Waktu Tempat Bidang Bimbingan Judul / spesifikasi Layanan Jenis Layanan Fungsi Layanan Sasaran Identifikasi kebutuhan dan Permasalahan SATUAN LAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 91 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 91 TAHUN 2013 TENTANG A BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 91 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

Kerangka Acuan SURVEI MAWAS DIRI A. PENDAHULUAN

Kerangka Acuan SURVEI MAWAS DIRI A. PENDAHULUAN Kerangka Acuan SURVEI MAWAS DIRI A. PENDAHULUAN Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokok masyarakat setempat dibawah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL TERJADWAL I. IDENTITAS A. Satuan Pendidikan : SMPN 30 Padang B. Tahun Ajaran : 2017/2018 Semeseter Ganjil C. Sasaran Layanan : Semua

Lebih terperinci

Skala Perencanaan Karir Siswa No SS S TS STS

Skala Perencanaan Karir Siswa No SS S TS STS Skala Perencanaan Karir Siswa Berilah tanda centang (V) pada setiap pertanyaan yang menggambarkan diri anda saat ini. SS : Sangat Sesuai S : Sesuai TS : Tidak Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai No Pertanyaan/pernyataan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 73 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 73 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 73 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1267 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR

INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR LAMPIRAN 48 INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR IDENTITAS Nama : Kelas : No Absen : PETUNJUK 1. Angket ini terdiri atas 31 item pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban yaitu: Hampir Tidak Pernah (HTP) Kadang-kadang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 24 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Atlet Atlet adalah Individu yang memiliki keunikan dan memiliki bakat tersendiri lalu memiliki pola perilaku dan juga keperibadia tersendiri serta memiliki latar belakang

Lebih terperinci

SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763

SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER I TAHUN 2016 1. Topik : Membangun pertemanan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Bagaimana latar belakang keadaan guru, pegawai TU dan siswa MAN 1 Tanjung?

PEDOMAN WAWANCARA Bagaimana latar belakang keadaan guru, pegawai TU dan siswa MAN 1 Tanjung? PEDOMAN WAWANCARA A. Wawancara dengan Kepala Madrasah. 1. Sudah berapa lama Bapak menjabat sebagai kepala MAN 1 Tanjung?...... 2. Bagaimana latar belakang sejarah berdirinya MAN 1 Tanjung?...... 3. Bagaimana

Lebih terperinci

191- WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 80 TAHUN 2009 TENTANG

191- WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 80 TAHUN 2009 TENTANG 191- SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 80 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG ., GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG HONORARIUM DAN SATUAN BIAYA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG HONORARIUM DAN SATUAN BIAYA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data 94 BAB IV ANALISIS DATA Setelah menyajikan data hasil lapangan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Spesifikasi Buku Berikut rincian spesifikasi buku: Ukuran : 15 cm x 21 cm Jenis cover : Art carton Material : Fancy Bentuk buku : Persegi panjang (portrait) Fungsi

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI... xv ABSTRACT...

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan yang lainnya pasti membutuhkan kerjasama. Ketergantungan manusia satu dengan yang lain merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang

BAB II KAJIAN TEORITIK. sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Nasution (2010), memecahkan masalah dapat dipandang sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya

Lebih terperinci

LAMPIRAN I LEMBAR PENJELASAN

LAMPIRAN I LEMBAR PENJELASAN LAMPIRAN I LEMBAR PENJELASAN Dengan hormat, Saya, Syifa Khairunnisa Nasution mahasiswi Fakultas Kedokteran (USU) angkatan 2008. Saat ini, saya sedang menjalankan penelitian dengan judul Gambaran Karakteristik

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainserta mau belajar untuk mengembangkan diri dari kekalahan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. lainserta mau belajar untuk mengembangkan diri dari kekalahan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kalah atau menang dalam permainan adalah hal yang biasa. Kekalahan jika dirasakan memang terasa pahit, tapijika diresapi bisa terasa manis. Ada yang memaknai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 41 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/3/KPTS/013/2014 TENTANG SEKRETARIAT PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA BUPATI NGAWI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Suruh merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini berada di Dusun Mesu Desa Suruh Kecamatan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

Angket Optimisme. Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap. persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah

Angket Optimisme. Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap. persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah LAMPIRAN Lampiran 1 Angket Optimisme Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah mengalaminya. Pilihlah salah satu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Blue Print Kuisioner. Dukungan Sosial

LAMPIRAN 1. Blue Print Kuisioner. Dukungan Sosial LAMPIRAN 1 Blue Print Kuisioner Dukungan Sosial Variabel Aspek Indikator Favorable Unfavorable Dukungan Sosial Emotional esteem support or Menerima perhatian dari keluarga Menerima perhatian dari teman/kerabat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI Z GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan!

Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Membangun : & Strategi dan kiat-kiat untuk menuju kesuksesan! Bagian I Teori Kesuksesan dan Kekayaan Percaya Bahwa Anda Akan Kaya dan Sukses Percaya Anda akan sukses, maka sukseslah Anda. Berpikir positif

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. : (0717) 92536 Fax : (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Implementasi Implementasi adalah suatu proses penerapan rancangan program yang telah dibuat kedalam sebuah pemrograman sesuai dengan rencana yang telah di rancang sebelumnya

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing orang selalu menginginkan harga diri yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing orang selalu menginginkan harga diri yang tinggi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia dan kehidupan kita sering mendengar tentang kepemilikan harga diri. Tiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri dan tentunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDAN DESA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa 62 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Sosiometri Setelah data yang berasal dari sosiometri yang diberikan kepada siswa kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok merupakan kesatuan unit yang terkecil dalam masyarakat. Individu merupakan kesatuan dari kelompok tersebut. Anggota kelompok tersebut merupakan individu-individu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas V SDN 47 Bengkulu Selatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas V SDN 47 Bengkulu Selatan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas V SDN 47 Bengkulu Selatan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang

Lebih terperinci

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI Danu Hoedaya Ilustrator: Didin Budiman Kementerian Negara Pemuda & Olahraga Republik Indonesia Bidang Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga Pengembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN SKALA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS Quote of The Day 12 Desember 2017 3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS Kabar serangan siber yang melanda 125.000 sistem komputer di seluruh dunia pada Jumat (12/05) lalu mendadak viral. Akibat serangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431 PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 203 KODE 43. Persamaan lingkaran dengan pusat (,) dan menyinggung garis 3xx 4yy + 2 0 adalah Sebelum menentukan persamaan lingkarannya, kita tentukan

Lebih terperinci

Kecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :...

Kecerdasan Emosional. Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011. Kelas :. Umur :... Kecerdasan Emosional Adaptasi dari James D.A Parker et al,2011 Nama : Kelas :. Umur :... Petunjuk mengerjakan Didalam skala ini terdapat 24 buah pertanyaan. Pada etiap pertanyaan disediakan 5 buah pilihan

Lebih terperinci

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar

Lebih terperinci