LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA JL. JEND. SUDIRMAN NO.1 NO. TELP (0737) Website ARGA MAKMUR Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

2 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA INSPEKTORAT Jl. Prof. M. Yamin, SH Tlp. (0737) ARGA MAKMUR PERNYATAAN TELAH DIREVIU PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2015 Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk Tahun Anggaran 2015 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara aktual, andal dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. Arga Makmur, 2016 Inspektur Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara ABD. SALAM, SH, MM Pembina Utama Muda NIP Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 i

3 FORMULIR CEK LIST DIREVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN ANGGARAN 2015 No Pernyataan Check list I. Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan data penting IP 2. LKj telah menyajikan informasi target kinerja 3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP yang memadai 4. Telah menyajikan dengan lampiran yang mendukung informasi pada badan laporan 5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke depan 6. Telah menyajikan akuntabilitas keuangan II. Mekanisme Penyusunan 1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang memiliki tugas fungsi untuk itu 2. Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung dengan data yang memadai 3. Telah terdapat mekanisme penyampaian data dan informasi dari unit kerja ke unit penyusun LKj. 4. Telah ditetapkan penanggung jawab pengumpulan data/informasi di setiap unit kerja. 5. Data/informasi kinerja yang disampaikan dalam LKj telah diyakini keandalannya. 6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah diketahui oleh unit kerja terkait. 7. LKj IP bulanan merupakan gabungan partisipasi dari di bawahnya. III. Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian kinerja. 2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras dengan rencana strategis. 3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai. 4. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam indikator kinerja. 5. Tujuan/sasaran dalam telah sesuai dengan tujuan/sasaran dalam indikator kinerja utama. 6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak, maka terdapat penjelasan yang memadai. 7. Telah terdapat perbandingan data kinerja dengan tahun lalu, standar nasional dan sebagainya yang bermanfaat. 8. IKU dan IK telah cukup mengukur tujuan/sasaran. 9. Jika tidak telah terdapat penjelasan yang memadai. 10. IKU dan IK telah SMART Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 ii

4 EXECUTIVE SUMMERY Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan 152 program dan 457 kegiatan untuk mencapai 26 sasaran strategis. Secara umum, capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 menunjukkan tingkat capaian kinerja rata-rata 139,97% dengan serapan dana mencapai 93,2%. Ini berarti hampir seluruh kegiatan yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk Tahun Anggaran 2015 dapat dilaksanakan dengan baik oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada. Kendati demikian disadari masih adanya kegiatan yang berorientasi proses semata, belum pada output dan outcome yang real dan terukur. Hal ini disebabkan karena kapasitas sumber daya aparatur dan sarana penunjangnya yang masih perlu ditingkatkan. Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan kegiatankegiatan dalam rangka pencapaian 26 (dua puluh enam) sasaran strategis. 1. Dalam upaya melaksanakan Misi Pertama Mewujudkan Perekonomian Masyarakat Berbasis Potensi Dan Sumber Daya Daerah Serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, telah dilaksanakan 30 program dengan 106 kegiatan, mencapai 180,08% dari target kinerja dan 96,62% dari target anggaran. 2. Dalam upaya mewujudkan Misi Kedua Membangun Dan Mengembangkan Infrastuktur Daerah Terpadu, telah dilaksanakan 35 program dengan 88 kegiatan, mencapai 128,99% dari target kinerja dan 89,47% target anggaran. 3. Upaya Misi Ketiga Meningkatkan Daya Saing Dan Pengembangan Produk Unggulan Daerah, telah dilaksanakan 6 program dengan 13 kegiatan, mencapai 122,18% target kinerja dan 90,14% target anggaran. 4. Misi Keempat Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Akses Ketersediaan Pendidikan Dan Kesehatan Yang Bermutu, dilaksanakan dengan 24 program dan 76 kegiatan, mencapai 108,43% target kinerja dan 94,08% target anggaran. 5. Misi Kelima Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Prima Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih, dilaksanakan dengan 30 program dan 69 kegiatan, mencapai 180,98% target kinerja dan 94,48% target anggaran. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 iii

5 6. Misi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur sebagai misi keenam diupayakan dengan pelaksanaan 10 program dengan 59 kegiatan, capai 162,91% target kinerja dan 92,80% target anggaran. 7. Misi Memberikan Ruang Seluas-Luasnya Bagi Perempuan Dalam Pembangunan (misi ketujuh) dengan dilaksanakan 4 program dan 7 kegiatan, mencapai 42,44% target kinerja dan 97,10% target anggaran. 8. Sedangkan Misi Mendorong Berkembangnya Masyarakat Yang Religius, Berbudaya Dan Memiliki Karakter Kooperatif, Kolaboratif, Produktif Dan Kompetitif, dengan 13 program dan 39 kegiatan, dengan mencapai 193,75% target kinerja dan 90,91% target anggaran. Dalam hal laporan keuangan Pemerintah Daerah, Kabupaten Bengkulu Utara telah berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2012, Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014, sedangkan untuk tahun 2015 masih menunggu audit dari BPK. Dalam hal evaluasi SAKIP di tingkat SKPD dalam Kabupaten Bengkulu Utara telah dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara bersama sama dengan Inspektorat Kabupaten Bengkulu Utara dengan nilai rata rata cukup baik. Sedangkan untuk penilaian SAKIP tingkat Kabupaten dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Bengkulu sebagai perpanjangantangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Meskipun masih bernilai C, akan tetapi nilai evaluasi SAKIP Kabupaten Bengkulu Utara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terus berupaya meningkatkan kinerja pemerintahannya untuk menjadikan kegiatan pembangunan dan pemerintahan menjadi lebih terarah dan terukur. Selain itu juga melakukan perbaikan perbaikan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah menuju pada sistem pemerintahan yang akuntabel. Dengan disusunnya laporan akuntabilitas kinerja ini, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah melaksanakan upaya dalam mencapai visi Kabupaten Bengkulu Utara Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat BUPATI BENGKULU UTARA Dr. Ir. H.M. IMRON ROSYADI, MM, MSi.Si Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 iv

6 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 sebagai bahan pertanggungjawaban Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dapat diselesaikan. Laporan Kinerja disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun yang diaplikasikan dalam suatu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2015 yang kemudian menjadi dasar bagi pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dalam mengemban tugas pembangunan serta dalam memberikan pelayanan publik. Kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam penyusunan laporan kinerja diharapkan akan mendapat koreksi dan saran dari berbagai pihak guna membantu kami dalam penyempurnaan pada tahun tahun berikutnya. Harapan kami laporan kinerja ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan program kegiatan serta kebijakan Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara di masa mendatang. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua dan senantiasa memberikan petunjuk-nya. Amin. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. BUPATI BENGKULU UTARA Dr. Ir. H.M. IMRON ROSYADI, MM, MSi.Si Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 v

7 DAFTAR ISI REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015 OLEH INSPEKTORAT DAERAH EXECUTIVE SUMMERY KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. GAMBARAN ORGANISASI 1 C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI 8 D. SISTEMATIKA PENULISAN 17 BAB II PERENCANAAN KINERJA 19 A. PERENCANAAN STRATEGIS 19 B. RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN C. PENJANJIAN KINERJA TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN 29 A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 29 B. REALISASI ANGGARAN 66 BAB IV PENUTUP 101 LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Hal ii iv vi vii viii Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 vi

8 DAFTAR TABEL Halaman 1.1 Data Jumlah Desa / Kelurahan dalam Kecamatan di Kab. BU Data Aparatur Sipil Negara Kab. BU Pada Dinas / Instansi Tahun Data Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan pada Dinas/Instansi Kab.BU Tahun Data Aparatur Sipil Negara Kab.BU Menurut Golongan Tahun Prioritas Pembangunan Daerah dalam RPJMD Kab. BU dan Prioritas Pembangunan Daerah dalam RKPD Kab. BU Tahun Rincian Perkembangan Pendapatan Daerah Kab. BU Tahun Proyeksi Pendapatan Daerah Kab. BU Tahun Rincian Perkembangan Belanja Daerah Kab. BU Tahun Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Pencapaian Target Kinerja Misi Memajukan Perekonomian Masyarakat Berbasis Potensi dan Sumber Daya Daerah serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Peningkatan PAD dan Kontribusi PAD dalam Pendapatan Daerah Kab.BU Perbandingan Populasi Gabah dan Beras Kab. BU Tahun 2012 s.d Tahun Perbandingan Populasi Ternak dan Konsumsi Daging Tahun 2013 s.d Data Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kab. BU Capaian Kinerja Bidang Perikanan dan Kelautan Kab.BU Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB Tahun Perkembangan Penduduk Miskin dan Rumah Tangga Miskin Kab.BU Tahun 2012 s.d Tahun Pencapaian Target Kinerja Misi Membangun dan Mengembangkan Infrastruktur Daerah Terpadu Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam Pembentukan PDRB dan Pertumbuhan PDRB dalam Berbagai Sektor Perkembangan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) Jalan, Jembatan dan Irigasi Dengan Kondisi Baik di Kab. BU Cakupan Pengawasan terhadap Amdal dan Penegakan Hukum Lingkungan Tahun Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Daya Saing dan Pengembangan Produk Unggulan Daerah Perkembangan Jumlah Industri pada Sektor Pertanian Tahun 2012 s.d Perkembangan Investasi di Kab. BU Tahun 2012 s.d Tahun Realisasi Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja Kab.BU Tahun Pencapaian Target Kinerja Misi Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Akses Ketersediaan Pendidikan dan Kesehatan yang Bermutu Jumlah Sekolah dan Siswa SMK dalam Kab. BU Data Peserta UAN/UAS dalam Kab. BU Perpustakaan yang dimiliki oleh Pemerintah Kab. BUTahun 2012 s.d Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 vii

9 3.22. Jumlah Perpustakaan yang Dimiliki Pemerintah Kabupaten Jumlah Pengunjung Perpustakaan Daerah Kab.BU Tahun 2013 s.d Tahun Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Daerah dari Tahun 2013 s.d Tahun Koleksi Bahan Pustaka Buku Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.BU Tahun Angka Usia Harapan Hidup dan Persentase Balita Gizi Buruk di Kab. BU Capaian Standar Pelayanan Minimal Tahun Perbandingan Capaian SPM Tahun 2015 dengan Tahun Sarana Kesehatan di Kab. BU Evaluasi dan Analisis Kinerja Berdasarkan Indikator SPM di BLUD RSUD Arga Makmur Tahun Indikator Penilaian Pelayanan Rawat Inap RS di BLUD RSUD Arga Makmur Tahun Indikator Penilaian Pelayanan Rumah Sakit di BLUD RSUD Arga Makmur Jumlah Kematian dan 48 jam dan 48 jam di RSUD Arga Makmur Tahun Pencapaian Target Kinerja Misi Mewujudkan Pelayanan Publik yang Prima Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Perkembangan Belanja APBD yang dialokasikan ke APBDes Angka Pertumbuhan Penduduk dan Penerapan SIAK dan NIK Pelaksanaan Tindak Lanjut Tahun Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Data Pejabat Struktural yang Mengikuti Diklatpim Pemkab BU Tahun Persentase Guru Bersertifikasi di Kab. BU Pencapaian Target Kinerja Misi Memberikan Ruang Seluas luasnya bagi Perempuan dalam Pembangunan Persentase Jumlah Tenaga Kerja di Bawah Umur dan Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan Kab. BU Pencapaian Target Kinerja Misi Mendorong Berkembangnya Masyarakat yang Religius, Berbudaya dan Memiliki Karakter Kooperatif, Kolaboratif, Produktif dan Kompetitif Sarana Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkulu Utara Intensitas Pembinaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Perkembangan Bidang Pariwisata Kab.BU Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kab.BU T.A Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran SKPD Tahun Anggaran Realisasi Anggaran Belanja Langsung SKPD Tahun Anggaran Target dan Realisasi Keuangan Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 viii

10 BAB I PENDAHULUAN Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran, merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja bertujuan untuk : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. B. GAMBARAN ORGANISASI 1. Gambaran Umum Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Bengkulu Utara adalah salah satu dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, dengan Ibukota Arga Makmur, terdiri dari 19 kecamatan, 215 desa dan 5 kelurahan, dengan luas wilayah daratan 4.324,60 Km2. Dari luas wilayah tersebut, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia maka secara keseluruhan bagian daratan yang berbatasan dengan lautan sepanjang lebih kurang 239,1 Km terdiri dari bagian daratan yang berada di Pulau Sumatera sepanjang 115,9 Km dan wilayah yang berada di Pulau Enggano dengan panjang pantai lebih kurang 123,2 Km, sehingga sesuai dengan kewenangannya maka Kabupaten Bengkulu Utara memiliki wilayah laut seluas Km2. Adapun batas wilayah Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Muko Muko; 2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bengkulu Tengah; 3. Sebelah Timur dengan Provinsi Jambi dan Kabupaten Lebong, dan Rejang Lebong; 4. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia. Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak posisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara BT dan LS. Kota Arga Makmur sebagai Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara, dari Kota Bengkulu (Ibukota Provinsi Bengkulu) dapat ditempuh melalui beberapa alternatif jalan dengan jarak sebagai berikut : Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

12 a. Melalui Lubuk Durian dengan jarak 76 Km. b. Melalui Lais dengan jarak 72 Km. c. Melalui Tanjung Agung Palik-Dusun Kali dengan jarak 60 Km. d. Melalui Tanjung Agung Palik-Dusun Curup-Kemumu dengan jarak 63 Km. e. Melalui Kota Agung-Dusun Curup-Dusun Kali dengan jarak 74 Km. Selain wilayah daratan atau wilayah yang berada di Pulau Sumatera, Kabupaten Bengkulu Utara juga memiliki wilayah kepulauan yaitu Pulau Enggano dan Pulau Mega. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada umumnya memiliki topografi yang sangat variatif, mulai dari dataran sampai berbukit-bukit. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berada di Pulau Sumatera dengan patahan semangko merupakan wilayah rawan bencana alam gempa bumi. Dan apabila gempa bumi terjadi dengan pusat gempa (epicentrum) di lautan, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki panjang pantai (termasuk pantai Enggano) sekitar 239,1 Km dan ketinggian rata-rata kurang dari 30 meter dari permukaan laut merupakan daerah rawan tsunami. Selain memiliki potensi untuk budidaya pertanian dalam arti luas, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki potensi di bidang pertambangan dan galian antara lain batu bara, emas serta bahan galian C yang tersebar di seluruh Kabupaten Bengkulu Utara. Kabupaten Bengkulu Utara pada awalnya dibentuk berdasarkan Undang undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten dalam Tingkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran 2009). Pada waktu itu ibukotanya ditetapkan di Kotamadya Bengkulu dan terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, 24 (dua puluh empat) marga, 296 (Dua ratus sembilan puluh enam) desa. Kemudian berdasarkan PP No.23 Tahun 1976, Kabupaten Bengkulu Utara dibentuk menjadi 340 desa definitif dan 7 Kelurahan dalam 9 kecamatan. Selanjutnya pada PP Nomor 46 Tahun 1986 tentang Perluasan Wilayah Kotamadya Bengkulu, bahwa sebagai wilayah Kabupaten Bengkulu Utara di kecamatan Talang Empat dan Pondok Kelapa termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yg dulunya hektar, sekarang menjadi hektar. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Kota Arga Makmur menjadikan Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 10 kecamatan. Dan pada PP Nomor 61 Tahun 1991 menetapkan perwakilan Padang Jaya dan Putri Hijau menjadi kecamatan induk, sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi 12 kecamatan, 10 kecamatan perwakilan, 340 desa dan 7 kelurahan. Berdasarkan PP Nomor 47 tahun 1999 tentang Pembentukan Kecamatan Teras Terunjam di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkulu Utara dalam wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi 13 kecamatan. Selanjutnya berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2001 tentang Pendefiitifan Kecamatan Pembantu dalam Kabupaten Bengkulu Utara dan Perda Nomor 21 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Utara maka pada tahun 2001 Kabupaten Bengkulu Utara telah terdiri dari 22 kecamatan yang meliputi 7 kelurahan, 388 desa definitf dan 3 desa persiapan. Terakhir Kabupaten Bengkulu Utara dimekarkan menjadi 2 kabupaten Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

13 yaitu Kabupaten Muko-Muko berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2003, dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan UU Nomor 24 Tahun Gambaran Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara yang telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara dan terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Utara. Saat ini organisasi perangkat daerah yang ada di Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD 3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 4. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata 5. Dinas Kesehatan 6. Dinas Sosial 7. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 10. Dinas Pekerjaan Umum 11. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 12. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13. Dinas Pertanian dan Peternakan 14. Dinas Kelautan dan Perikanan 15. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 16. Dinas Pertambangan dan Energi 17. Dinas Pendapatan Daerah 18. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 20. Badan Lingkungan Hidup 21. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 22. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 23. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 24. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah 25. Inspektorat Daerah 26. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 27. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

14 28. Rumah Sakit Umum Daerah 29. Satuan Polisi Pamong Praja 30. Badan Narkoba Kabupaten 31. Badan Penangulangan Bencana Daerah 32. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu 33. Kantor Camat 34. Kantor Lurah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu merupakan badan baru yang terbentuk pada tahun 2014 dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bengkulu Utara, namun operasionalnya baru berjalan efektif pada awal tahun 2015 bersamaan dengan pelantikan para pejabat strukturalnya. Dalam tahun 2015 ini telah dilaksanakan proses pemekaran kecamatan. Ada 2 kecamatan yang baru dibentuk yaitu : 1. Kecamatan Pinang Raya dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 16 Juni Kecamatan Marga Sakti Sebelat dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 8 Tahun 2015 tanggal 16 Juni Saat ini sampai dengan tahun 2015 Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 19 (tujuh belas) kecamatan, dengan 215 desa dan 5 kelurahan. Adapun ke-19 kecamatan dimaksud adalah : 1. Kecamatan Arga Makmur, terdiri dari 14 desa dan 2 kelurahan. 2. Kecamatan Arma Jaya, terdiri dari 11 desa dan 1 kelurahan. 3. Kecamatan Padang Jaya, terdiri dari 12 desa. 4. Kecamatan Giri Mulya, terdiri dari 6 desa. 5. Kecamatan Kerkap, terdiri dari 17 desa dan 1 kelurahan. 6. Kecamatan Hulu Palik, terdiri dari 15 desa. 7. Kecamatan Putri Hijau, terdiri dari 9 desa. 8. Kecamatan Ketahun, terdiri dari 11 desa dan 6 desa persiapan. 9. Kecamatan Air Besi, terdiri dari 15 desa. 10. Kecamatan Lais, terdiri dari 12 desa dan 1 kelurahan. 11. Kecamatan Napal Putih, terdiri dari 10 desa. 12. Kecamatan Air Napal, terdiri dari 12 desa. 13. Kecamatan Enggano, terdiri dari 6 desa. 14. Kecamatan Air Padang, terdiri dari 10 desa. 15. Kecamatan Batik Nau, terdiri dari 15 desa. 16. Kecamatan Ulok Kupai, terdiri dari 10 desa. 17. Kecamatan Tanjung Agung Palik, terdiri dari 10 desa. 18. Kecamatan Marga Sakti Sebelat, terdiri dari 10 desa, dan 19. Kecamatan Pinang Raya, terdiri dari 10 desa. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

15 Sedangkan 220 desa dan kelurahan yang dimiliki oleh kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1.1 Data Jumlah Desa / Kelurahan dalam Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Utara No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Keterangan 1. Arga Makmur Batik Nau Giri Mulya Kerkap Hulu Palik Ketahun Putri Hijau Lais Air Padang Enggano Air Napal Air Besi Padang Jaya Napal Putih Arma Jaya Tanjung Agung Palik Ulok Kupai Marga Sakti Sebelat Pinang Raya Jumlah 215 Desa 5 Kelurahan 220 Desa/Kel Sumber : Bagian Adm.Pemerintahan Setdakab BU, Komposisi Aparatur Sipil Negara pada Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan Desember 2015 berjumlah sebanyak orang, terdiri dari orang ASN pria dan orang ASN wanita. Sebaran ASN pada dinas/instansi termasuk kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.2. Data Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara Pada Dinas / Instansi Tahun 2015 No. SKPD Jumlah 1. Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Sekretariat KPUD Inspektorat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Dinas Kesehatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Pekerjaan Umum Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 91 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

16 No. SKPD Jumlah 17. Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Pendapatan Daerah Dinas Sosial Satpol PP Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Lingkungan Hidup Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Badan Narkotika Kabupaten Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu 32 Satu Pintu (BPMPPTSP) 31. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Camat Enggano Kantor Camat Air Napal Kantor Camat Air Besi Kantor Camat Kerkap Kantor Camat Arga Makmur Kantor Camat Padang Jaya Kantor Camat Giri Mulya Kantor Camat Lais Kantor Camat Batik Nau Kantor Camat Ketahun Kantor Camat Putri Hijau Kantor Camat Napal Putih Kantor Camat Air Padang Kantor Camat Hulu Palik Kantor Camat Tanjung Agung Palik Kantor Camat Arma Jaya Kantor Camat Ulok Kupai Kantor Camat Pinang Raya Kantor Camat Marga Sakti Sebelat Kantor Lurah Gunung Alam Kantor Lurah Purwodadi Kantor Lurah Kemumu Kantor Lurah Lubuk Durian Kantor Lurah Pasar Lais Rumah Sakit Umum Arga Makmur 198 Puskesmas 651 Guru, TU dan Penjaga Sekolah Jumlah orang Sumber : BKPPD Kab. BU, 2015 Sebagian besar pegawai Kabupaten Bengkulu Utara adalah pegawai bergolongan III yaitu berjumlah orang. Sedangkan pegawai golongan IV sebanyak orang, golongan II sebanyak orang, dan golongan 1 berjumlah 74 orang. Dinas Kesehatan terdiri dari pegawai kantor dinas kesehatan berjumlah 93 orang dan 651 orang bertugas di puskesmas puskesmas. Sedangkan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari pegawai di Kantor Dinas berjumlah orang dan orang merupakan pegawai yang tersebar di sekolah - sekolah terdiri dari guru, Tata Usaha dan Penjaga Sekolah. Secara lengkap data aparatur sipil negara berdasarkan golongan pada SKPD yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara seperti terlihat pada tabel berikut : Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

17 No. Tabel 1.3. Data Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan Kabupaten Bengkulu Utara Pada Dinas / Instansi Tahun 2015 SKPD Golongan I II III IV Jumlah 1. Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Sekretariat KPUD Inspektorat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Dinas Kesehatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Pekerjaan Umum Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Pendapatan Daerah Dinas Sosial Satpol PP Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Lingkungan Hidup Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes Badan Narkotika Kabupaten Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPMPPTSP Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Camat Enggano Kantor Camat Air Napal Kantor Camat Air Besi Kantor Camat Kerkap Kantor Camat Arga Makmur Kantor Camat Padang Jaya Kantor Camat Giri Mulya Kantor Camat Lais Kantor Camat Batik Nau Kantor Camat Ketahun Kantor Camat Putri Hijau Kantor Camat Napal Putih Kantor Camat Air Padang Kantor Camat Hulu Palik Kantor Camat Tanjung Agung Palik Kantor Camat Arma Jaya Kantor Camat Ulok Kupai Kantor Camat Pinang Raya Kantor Camat Marga Sakti Sebelat Kantor Lurah Gunung Alam Kantor Lurah Purwodadi Kantor Lurah Kemumu Kantor Lurah Lubuk Durian Kantor Lurah Pasar Lais Rumah Sakit Umum Arga Makmur Jumlah orang Sumber : BKPPD Kab. BU, 2015 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

18 Secara detail pergolongan Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : No. Tabel 1.4. Data Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bengkulu Utara Menurut Golongan Tahun 2015 Jumlah Golongan a b c d Jumlah 1. Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Jumlah Sumber : BKPPD Kab. BU, 2015 C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI Dalam hubungannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, beberapa permasalahan daerah dalam Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut : Permasalahan yang ada di bidang pendidikan antara lain: 1. belum optimalnya pelaksanaan program paud, dikdas, dikmen, tenaga pendidik dan kependidikan, pendidikan non formal, dan manajemen pelayanan pendidikan yang disebabkan oleh : a. keterbatasan anggaran b. terbatasnya jumlah SDM/pegawai yang memiliki kompetensi di bidang tertentu yang dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan perkantoran. c. kurangnya pemerataan tenaga pengajar di tingkat sekolah dasar dan menengah, khususnya guru SMK produktip dan sekolah di daerah terpencil. d. kurangnya sarana dan prasarana penunjang di tingkat sekolah dasar dan menengah khususnya di daerah terpencil, seperti listrik, ruang belajar, ruang praktek, ruang laboratoriun, ruang perpustakaan, sarana olahraga dan media pembelajaran. e. keterlambatan petunjuk teknis operasional dari pemerintah pusat sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang direncanakan. 2. tingkat pendidikan penduduk relatif rendah dan belum merata; 3. masih rendahnya kualitas dan kuantitas serta belum optimalnya penyebaran tenaga guru; 4. masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup besar antar kelompok masyarakat; 5. fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan menengah pertama dan yang lebih tinggi belum tersedia secara merata; 6. kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik; 7. masih belum maksimalnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; 8. kualitas tenaga pendidik yang relatif rendah. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

19 Permasalahan yang ada di bidang kesehatan antara lain: 1. proporsi penempatan tenaga kesehatan belum maksimal sesuai dengan luas wilayah. 2. belum maksimal pelayanan kesehatan dipuskesmas dan jaringannya oleh karena perubahan struktur dan komposisi petugas di puskesmas. 3. masih rendahnya penampilan sarana kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. 4. belum maksimalnya anggaran sektor kesehatan sesuai dengan amanat undang undang kesehatan dan WHO 5. akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan belum optimal; 6. masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya; 7. masih rendahnya kinerja sumber daya manusia di bidang kesehatan; 8. masih rendahnya akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan; 9. kondisi kesehatan lingkungan masih rendah; 10. perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah; 11. jumlah tenaga kesehatan masih kurang dan tidak merata; 12. pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal; 13. peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal; Permasalahan yang ada di bidang pekerjaan umum antara lain: 1. tingginya laju tingkat kerusakan jalan baik jalan nasional, propinsi maupun kabupaten sehubungan tidak sebandingya antara laju pertambahan volume kerusakan dengan laju volume perbaikan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan anggaran, serta kondisi geografis, cuaca serta perilaku pengguna jalan yang tidak mematuhi peraturan yang terkait dengan batasan tonase jalan. 2. masih terbatasnya jumlah personil yang memiliki keahlian teknis 3. terbatasnya kemampuan mobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat kontraktor 4. kondisi geografis kabupaten bengkulu utara yang masih banyak perbukitan terjal sehingga biaya pengangkutan material ke lokasi pekerjaan pada umumnya tinggi 5. masih banyaknya jalan baik jalan negara, provinsi maupun kabupaten yang rusak; 6. masih banyaknya irigasi teknis dan jembatan yang rusak; 7. kondisi alat-alat berat yang sudah tidak memungkinkan untuk beroperasi; 8. banyaknya jalan desa dan lingkungan yang rusak; 9. masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas jalan, jembatan, dan irigasi; 10. masih minimnya dana untuk pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur (jalan, jembatan, dan irigasi); 11. masih rendahnya peran masyarakat dalam mendukung program kebersihan dan pertamanan; 12. masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani dalam hal air bersih; 13. masih banyaknya jaringan perpipaan air bersih yang sudah tua dan memerlukan pemeliharaan; 14. banyaknya gorong-gorong yang sudah rusak. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

20 Permasalahan yang ada di bidang perumahan antara lain: 1. masih adanya permukiman masyarakat yang kurang layak; 2. masih terbatasnya jumlah investor yang menginvestasikan dananya ke bidang perumahan;24 3. belum adanya Rencana Pengembangan Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman Daerah (RP4D) Kabupaten Bengkulu Utara. Permasalahan yang ada di bidang penataan ruang antara lain: 1. masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah. 2. sosialisasi perlu dilakukan lebih efektif disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. 3. personil bidang yang menangani penataan ruang daerah masih kurang. 4. kurang ditaatinya ketentuan penggunaan ruang wilayah dalam pelaksanaan pembangunan oleh seluruh komponen daerah, yaitu masyarakat, pihak swata maupun pemerintah sendiri. Permasalahan yang ada di bidang perhubungan antara lain: 1. banyaknya angkutan barang yang membawa barangnya tidak sesuai dengan klas jalan; 2. masih kurangnya rambu-rambu lalu lintas pada ruas jalan kabupaten; 3. masih kurangnya papan penunjuk arah. Permasalahan yang ada di bidang informasi dan komunikasi antara lain: 1. kurangnya koordinasi antar unit pengolah data di SKPD dengan pusat data dalam hal ini bidang data dan informatika Bappeda kabupaten bengkulu utara yang berakibat kurang sinkronnya data antar berbagai dokumen. 2. belum terbangunnya aplikasi program strategis dan integrasi. 3. belum optimalnya lembaga peyiaran publik lokal radio Kharisma Ratu Samban sebagai alat informasi dan komunikasi. Permasalahan yang ada di bidang lingkungan hidup antara lain: 1. kekurangan sarana dan prasarana baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua. 2. terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) bidang lingkungan seperti D III Analisa Kimia, S1 MIPA Kimia, S1 Biologi, 3. Perlu adanya servis dan kalibrasinya alat-alat laboratorium lingkungan hidup karena ada beberapa alat yang rusak, strategi yang dilakukan adalah dengan mengajukan anggaran untuk servis dan kalibrasi alat-alat laboratorium; 4. belum adanya Pos Pelayanan Pengaduan Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH) strategi yang dilakukan adalah dengan mengajukan anggaran kepada Pemerintah Daerah untuk Pembentukan P3SLH; 5. kurangnya kuantitas sumber daya manusia yang dapat melakukan pemantauan lingkungan secara berkala, untuk mengukur kualitas lingkungan; 6. masih terbatasnya alat laboratorium untuk mengukur tingkat kualitas lingkungan; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

21 7. belum adanya sanksi yang tegas terhadap perusahaan/ pelaku usaha yang merusak lingkungan; 8. masih banyaknya perambahan hutan pada kawasan hutan produksi, hutan produksi terbatas dan hutan lindung. Permasalahan yang ada di bidang kependudukan dan catatan sipil antara lain: 1. kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya validitas data penduduk, sehingga dalam pengisian biodata penduduk masih banyak yang tidak sesuai dengan data legal yang dimiliki. 2. upgrade Program SIAK untuk kecamatan dan kabupaten memerlukan waktu, sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga pengelola SIAK. 3. terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur pengelola SIAK 4. masih ada masyarakat yang enggan mengurus KTP / KK sebelum benar-benar membutuhkan, terutama penduduk yang tempat tinggalnya jauh dari tempat pelayanan kependudukan 5. belum optimalnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal ini dapat dilihat bahwa adanya peningkatan permohonan akta kelahiran, penyelesaiannya belum dapat diselesaikan dengan tepat waktu karena terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yang ada. 6. kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya Akta akta Catatan Sipil khususnya akta kelahiran, hal ini dapat dilihat pada saat mereka mengurus akta kelahiran masih banyak yang terlambat pelaporannya, sehingga hal ini dikhawatirkan adanya manipulasi data. 7. belum optimalnya kinerja aparat desa/kelurahan dalam melaksanakan tertib administrasi kependudukan. 8. kurangnya kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan. 9. validasi data belum optimal. 10. masih tingginya laju pertumbuhan penduduk; 11. masih tingginya tingkat kelahiran penduduk; 12. penyebaran penduduk yang tidak merata pada masing-masing wilayah; 13. kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi; 14. rendahnya partisipasi pria dalam keluarga berencana; 15. masih kurangnya akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana dan masih lemahnya institusi daerah dalam menunjang pelaksanaan program keluarga berencana; 16. belum serasinya kebijakan kependudukan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan; 17. belum tertatanya administrasi kependudukan dalam rangka membangun sistem pembangunan, pemerintahan dan pembangunan yang berkelanjutan; 18. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan dan tertib administrasi belum memadai; 19. belum tersedianya bank data sebagai basis data kependudukan; 20. meningkatnya jumlah pengangguran terbuka; 21. berkurangnya lapangan kerja formal di perkotaan dan pedesaan; 22. banyaknya pekerja yang bekerja di lapangan kerja yang kurang produktif. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

22 Permasalahan yang ada di bidang pemberdayaan perempuan antara lain: 1. lemahnya jaringan pemberdayaan perempuan dan kelembagaannya. 2. belum adanya persepsi yang sama tentang pengarusutamaan gender. 3. masih lemahnya perlindungan perempuan dan anak, terkait dengan kurangnya sosialisasi serta dukungan dan kepedulian masyarakat. 4. kurangnya informasi implementasi kebijakan serta lemahnya data pelaksanaan pembangunan yang berperspektif gender. Permasalahan yang ada di bidang penanaman modal antara lain: 1. prosedur perizinan investasi relatif panjang dan membutuhkan biaya tinggi; 2. regulasi investasi yang belum maksimal dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif; 3. masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur penunjang investasi; 4. kurang optimalnya jaminan kepastian hukum terhadap iklim usaha investor. Permasalahan yang ada di bidang kebudayaan antara lain: 1. masih lemahnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan; 2. belum adanya konsep, kebijakan dan strategi kebudayaan nasional yang dapat dijadikan rujukan dalam memajukan kebudayaan daerah; 3. masih lemahnya ketahanan budaya daerah dalam menghadapi budaya asing (luar) dan media masa juga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam upaya pembentukan watak dan jati diri bangsa; 4. belum adanya pedoman perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kebudayaan; 5. masih lemahnya tenaga pengelola kebudayaan yang profesional; 6. hasil-hasil penelitian kebudayaan belum dimanfaatkan secara optimal; 7. data dan informasi kebudayaan belum dikelola secara profesional. Permasalahan yang ada di bidang kepemudaan dan olah raga antara lain: 1. prestasi olahraga dalam berbagai cabang dan event olahraga baik pada tingkat provinsi maupun nasional masih belum memuaskan; 2. pembinaan dan pembibitan olahraga serta peningkatan prestasi olahraga belum didukung ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga; 3. jumlah dan mutu sumber daya manusia pelaku olahraga belum mamadai; 4. belum terintegrasinya pembinaan dan pembibitan olahraga masyarakat untuk olahraga prestasi; 5. masih terbatasnya sarana dan prasarana olahraga masyarakat untuk menunjang olahraga prestasi; 6. pembudayaan dan pemasyarakatan olahraga sebagai bagian dari upaya pembentukan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, belum menumbuhkan kepedulian masyarakat; 7. kesegaran jasmani belum dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terpola, sehingga hasilnya kurang memuaskan baik bagi peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat sejak dini, maupun dalam kaitannya dengan upaya peningkatan produktivitas kerja masyarakat; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

23 8. organisasi atau lembaga keolahragaan yang ada, kualitas dan kinerjanya masih sangat memprihatinkan, karena pada umumnya belum dikelola secara profesional dan sungguh - sungguh; 9. kesejahteraan dan jaminan penghargaan bagi atlet, pelatih dan pembina olahraga yang berprestasi, menjadi salah satu masalah yang menyebabkan bidang olahraga kurang diminati untuk dijadikan sebagai profesi yang menjamin masa depan; 10. belum adanya sistem pendanaan yang sistematis dan berkesinambungan. Permasalahan pokok bidang pertanian diantaranya: 1. sulitnya petani untuk mendapatkan sarana produksi; 2. harga sarana produksi yang cukup tinggi; 3. tingginya tingkat fluktuatif harga harga produksi petani; 4. produk pertanian tidak mampu bersaing dengan daerah lain; 5. tingginya angka alih fungsi lahan dari sawah ke perkebunan; 6. masih rendah ketersediaan sarana akses infrastruktur jalan usaha tani; 7. terbatasnya modal petani untuk berusaha tani; 8. terbatasnya akses masyarakat tani untuk mendapatkan akses permodalan; 9. kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi; 10. lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tata niaga dan belum adilnya sistem pemasaran; 11. lahan pengusahaan petani relatif sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi; 12. masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan produk pertanian sehingga produktifitas dan nilai tambah produk pertanian rendah; 13. tingginya ketergantungan pada beras dan rentannya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga; 14. lemahnya koordinasi antar stakeholder dan birokrasi untuk pembangunan bidang pertanian; 15. masih rendahnya sumber daya manusia yang bekerja pada sektor pertanian; 16. harga jual hasil pertanian masih rendah; 17. ingginya biaya pemasaran; 18. minimnya sarana dan upaya penelitian bidang pertanian. Permasalahan sektor perkebunan ini diantaranya: 1. banyaknya perkebunan rakyat yang sudah tua dan rusak, yang perlu diremajakan; 2. rendahnya produktifitas perkebunan rakyat: a. petani masih terbatas menggunakan bibit unggul; b. sulitnya petani untuk mendapatkan bibit unggul serta tingginya harga bibit unggul; c. kurangnya kesadaran petani dalam pemeliharaan kebun; d. kurangnya informasi dan kemampuan penciptaan peluang pasar. 3. masih rendahnya penggunaan sarana teknologi baik untuk budidaya, maupun pengolahan hasil produksi perkebunan; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

24 4. lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran; 5. masih rendahnya sumber daya manusia perkebunan; 6. masih terdapat perkebunan besar swasta yang bermasalah; 7. rendahnya kesadaran pemilik kebun-kebun kecil (maksimal 25 ha) untuk mengurus izin usaha perkebunan; 8. terbatasnya akses petani ke sumber daya produktif termasuk permodalan dan layanan usaha; 9. lahan pengusahaan petani relatif sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi; 10. masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan produk perkebunan sehingga produktifitas dan nilai tambah produk perkebunan rendah; 11. akses pasar rendah, disebabkan oleh belum dimanfaatkannya informasi pasar secara optimal, masih tingginya peranan tengkulak dalam pemasaran, tidak adanya pasar lelang dan minimnya infrastruktur pendukung pemasaran; 12. sistem pemasaran kurang efisien; 13. kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi. Permasalahan pokok bidang kehutanan diantaranya: 1. tingginya laju deforestasi akibat perambahan hutan, illegal logging, dan kebakaran hutan; 2. masih rendahnya kegiatan rehabilitasi dan perlindungan hutan; 3. kurangnya tenaga personil pembinaan dan pengamanan hutan (polisi hutan, PPNS, penyuluh kehutanan dan petugas lapangan lainnya); 4. kurangnya sarana dan prasarana pengamanan hutan; 5. masih banyaka ketidakjelasan tata batas kawasan hutan; 6. belum optimalnya sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan; 7. tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengawasan dan pengolahan hutan masih rendah; 8. rendahnya nilai hasil hutan non kayu yang sebenarnya berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar kawasan hutan; 9. tingginya ancaman terhadap kerusakan keanekaragaman hayati; 10. lemahnya penegakan hukum bidang kehutanan. Permasalahan pokok bidang energi dan sumber daya mineral diantaranya: 1. masih banyaknya masyarakat yang belum memperoleh fasilitas listrik; 2. masih terbatasnya jaringan listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN); 3. belum optimalnya pelayanan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN); 4. masih kurangnya pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha pertambangan; 5. kurangnya ketaatan perusahan untuk melaksanakan reklamasi; 6. masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kerusakan lingkungan karena usaha pertambangan; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

25 7. minimnya ketersediaan data potensi pertambangan yang akurat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); 8. lemahnya penegakan peraturan bidang energi dan sumber daya mineral; 9. eksploitasi bahan galian yang tidak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan, masih adanya pemilik izin usaha pertambangan yang belum menempatkan dana reklamasi. Permasalahan pokok bidang pariwisata diantaranya: 1. belum terdatanya objek-objek pariwisata yang potensial secara rinci; 2. belum terjalinnya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah serta industri pariwisata untuk menangani pariwisata daerah secara terpadu; 3. belum terolahnya objek-objek dan kawasan potensial pariwisata; 4. perencanaan pariwisata yang masih parsial; 5. belum adanya pengembangan sistem informasi kepariwisataan; 6. belum tercapainya keterpaduan berbagai sektor untuk secara bersama mengembangkan pariwisata; 7. belum tersosialisasinya rencana pengembangan pariwisata ke berbagai sektor, instansi dan lembaga terkait lainnya. Permasalahan pokok bidang kelautan dan perikanan diantaranya: 1. masih rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi pembudidaya ikan; 2. belum optimalnya sarana pembenihan, baik balai benih ikan (bbi) maupun upr sehingga belum didapatkannya benih yang bermutu, dengan jumlah yang cukup dan berkelanjutan; 3. dana operasional Balai Benih Ikan (BBI) masih sangat kecil; 4. kurangnya biaya dan sarana petugas penyuluh; 5. mahalnya harga pakan ikan; 6. lemahnya sistem pemasaran ikan budidaya; 7. kebijakan pengelolaan pulau kecil terluar (pulau enggano dan pulau mega) masih belum optimal; 8. konflik pemanfaatan ruang wilayah laut; 9. degradasi garis pantai dan terumbu karang; 10. kurang pengawasan perizinan kapal; 11. lemahnya permodalan nelayan; 12. masih kurangnya sarana dan prasarana perikanan tangkap; 13. rendahnya mutu hasil perikanan tangkap; 14. kurangnya sarana prasarana yang menunjang pemasaran ikan segar; 15. rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pengolahan hasil perikanan; 16. kurangnya tenaga profesional pengolahan hasil perikanan; 17. lemahnya manajemen informasi pemasaran ikan; 18. lemahnya pengawasan terhadap sumber daya kelautan dan perikanan, karena keterbatasan dana; 19. sarana pengawasan/kapal patroli yang ada tidak dapat beroperasi karena mengalami rusak berat; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

26 20. illegal fishing yang dilakukan oleh kapal asing (luar daerah) maupun nelayan lokal. pelanggaran nelayan lokal dalam hal penggunaan alat tangkap terlarang, bahan terlarang, dan pelanggaran jalur penangkapan; 21. masih terbatasnya jumlah personil yang terlatih. Permasalahan yang ada di bidang koperasi dan usaha kecil menengah antara lain: 1. rendahnya produktivitas, sehingga menimbulkan kesenjangan antara pelaku usaha kecil, menengah dan besar: a. rendahnya kualitas sumber daya manusia umkm khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi dan pemasaran; b. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM. 2. terbatasnya variasi usaha maupun produk yang dihasilkan sehingga produk yang dihasilkan bersifat umum/ tidak unik; 3. industri belum tumbuh berdasarkan keunggulan komparatif yang dimiliki sehingga sulit bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain; 4. terbatasnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi dan pasar; 5. masih rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi UMKM; 6. kurang kondusifnya iklim usaha, diantaranya adalah: (a). Ketidakpastian dan ketidakjelasan prosedur perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya transaksi, panjangnya proses perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi, (b). Praktek bisnis dan persaingan usaha yang tidak sehat, (c). Lemahnya koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM dan belum optimalnya peran dunia perbankan dalam pembinaan UMKM. Permasalahan yang ada pada sektor peternakan: 1. lemahnya manajemen usaha peternakan, terutama ternak besar; 2. terbatasnya petugas Inseminasi Buatan (IB), serta sarana dan prasarana; 3. belum optimalnya pelayanan kesehatan hewan; 4. pola usaha tani tradisional dengan melepas ternak ke alam terbuka tanpa pengawasan menimbulkan tingginya serangan penyakit dan gangguan keamanan ternak itu sendiri; 5. rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berkecimpung di sub sektor peternakan baik di bidang manajemen usaha peternakan maupun teknis peternakan; 6. kurangnya pengawasan terhadap kualitas pakan ternak. Permasalahan yang ada di bidang investasi: 1. peruntukan lahan untuk kegiatan usaha yang ditentukan pemerintah masih banyak yang terlantar dan tidak dipergunakan secara produktif oleh investor; 2. terbatasnya ketersediaan infrastruktur penunjang investasi; 3. kurang optimalnya jaminan kepastian hukum terhadap iklim usaha bagi investor. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

27 Permasalahan yang ada di bidang aparatur: 1. kelembagaan pemerintah masih belum sepenuhnya berdasarkan prinsip organisasi yang efisien dan efektif; 2. penerapan manajemen kepegawaian belum mampu mendorong peningkatan profesionalitas dan kinerja aparatur; 3. masih banyaknya celah terjadinya penyimpangan yang mengarah pada penyalahgunaan wewenang dalam birokrasi; Permasalahan yang ada di bidang hukum: 1. masih rendahnya kesadaran masyarakat akan penegakan hukum; 2. terjadinya pelanggaran hukum masih banyak karena dasar ketidaktahuan masyarakat terhadap hukum. D. SISTEMATIKA PENULISAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sistematika penulisan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 adalah sebagai berikut : Executive Summery Kata Pengantar Berisikan pengantar dari Bupati Bengkulu Utara Daftar Isi Daftar Tabel BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memuat latar belakang penyusunan Laporan Kinerja B. Gambaran Organisasi Memuat tentang gambaran Kabupaten Bengkulu Utara meliputi gambaran umum, gambaran Pemerintahan kabupaten Bengkulu Utara dan komposisi pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. C. Permasalahan Utama Organisasi BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Menyajikan perencanaan kinerja yang digariskan di dalam RPJMD mulai dari Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran dan Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan Pembangunan. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

28 B. Rencana Kinerja Tahunan Menyebutkan Rencana Kinerja Tahun 2015 berdasarkan prioritas dan sasarannya dengan melihat permasalahan yang dihadapi, dan menetapkan anggarannya. C. Perjanjian Kinerja Menyebutkan Perjanjian Kinerja oleh Bupati Bengkulu Utara untuk dapat melaksanakan program kegiatan dan mencapai target kinerja dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam satu tahun anggaran. BAB III. BAB IV. AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. Capaian Kinerja Organisasi Menyajikan capaian kinerja setiap misi dan sasaran beserta target indikator kinerjanya sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi, sebagaimana diperjanjikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Daerah yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian diuraikan analisis/penjelasannya, beserta data pendukungnya. Juga menjelaskan fruktuasi yang terjadi pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya. B. Realisasi Anggaran Menggambarkan alokasi anggaran serta realisasi seluruh anggaran daerah tahun 2015 untuk melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai sasaran strategis. PENUTUP Menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

29 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

30 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun merupakan penjabaran dari visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara terpilih pada saat Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) tanggal 15 Desember 2010 dan telah dilantik pada Jumat tanggal 4 Februari 2011 yang lalu. 1. Visi dan Misi Visi adalah cara pandang jauh ke depan, kemana organisasi harus dibawa, agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif serta merupakan suatu gambaran yang menantang tentang suatu keadaan masa depan yang diinginkan dan ingin dicapai. Visi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara 5 ( lima ) tahun dirumuskan sebagai berikut : Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun tersebut di atas sebagai gambaran harapan yang ingin dicapai pada periode pembangunan Tahun Mengandung makna bahwa masyarakat Bengkulu Utara dalam lima tahun ke depan harus menjadi maju dan sejahtera. Variabel mandiri ditandai dengan indikator kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan parameter ekonomi makro dan struktur perekonomian yang kokoh. Variabel maju ditandai dengan indikator terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Variabel bermartabat ditandai dengan meningkatnya prestasi daerah di tingkat regional dan nasional, kesetaraan gender, kerukunan antar umat beragama dan tersedianya sarana dan prasarana serta kegiatan yang mendukung kualitas kerohanian masyarakat. Visi tersebut memiliki tiga makna utama yang dapat diuraikan sebagaimana berikut ini : Mandiri, yaitu kemampuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara menjadi sejajar dan sederajat dengan daerah lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Untuk membangun kemandirian harus dibangun melalui kemajuan ekonomi, kemampuan untuk berdaya saing yang menjadi kunci untuk mencapai kemajuan dan kemandirian. Kemandirian berkaitan langsung dengan daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi makro. Salah satu makna kemandirian adalah adanya kemapanan ekonomi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan paramater ekonomi makro yang berkesinambungan, struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan komperatif dan kompetitif dan didukung oleh daya saing ekonomi akan diperoleh dari peningkatan dan pertumbuhan pendapatan daerah dengan mengembangkan leading sector dan produk serta komoditas unggulan daerah. Kemandirian juga dapat terlihat melalui ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

31 dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam daerah makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber dari luar daerah menjadi kecil; kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok. Masyarakat yang maju merupakan wujud dari kondisi seluruh masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara yang terbebas dari ketergantungan dan ketertinggalan, sehingga dapat tercipta masyarakat yang berwawasan luas. Masyarakat yang maju juga merupakan tekad dan wujud dari keinginan dari segenap stakeholder untuk selalu bergerak dan tumbuh dan berkembang sehingga dapat mensejajarkan diri dengan masyarakat daerah lain yang telah lebih dahulu berkembang. Kemajuan dan kemandirian suatu daerah tidak hanya dicerminkan oleh perkembangan ekonomi, tetapi juga mencakup aspek yang lebih luas. Kemajuan dan kemandirian juga tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, dalam kelembagaan (pranatapranata), dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dan sosial. Masyarakat bermartabat yang mengandung arti bahwa masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai harkat dan harga diri yang tinggi dengan dasar meyakini akan kebenaran ajaran dan nilai-nilai agama yang menjadi pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupannya, dalam wujud keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada sisi lainnya, martabat yang tinggi tersebut hanya akan tertanam disegenap dada masyarakat Bengkulu Utara dan tercermin dalam setiap rumah tangga apabila setiap rumah tangga ada dalam kondisi kehidupan yang berkecukupan (terpenuhinya kebutuhan dasar rohani dan jasmaninya). Dari visi tersebut lebih lanjut diturunkan delapan misi yang akan memayungi arah Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) pembangunan daerah. Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Penjabaran misi dilakukan agar tujuan organisasi dapat dilaksanakan sesuai dengan target. Pernyataan misi dimaksudkan agar di seluruh sistem dalam organisasi, pihak-pihak yang berkepentingan dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui dan mengerti sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Misi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk mewujudkan visi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun terwujudnya Kabupaten Bengkulu Utara yang mandiri, maju dan bermartabat yang dalam hal ini mencakup aspek kewilayahan, kepemerintahan dan kependudukan, maka ditempuh melalui misi pembangunan sebagai berikut : 1. Memajukan perekonomian masyarakat berbasis potensi dan sumber daya daerah serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan; 2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur daerah terpadu; 3. Meningkatkan daya saing dan pengembangan produk unggulan daerah; 4. Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas melalui akses ketersediaan pendidikan dan kesehatan yang bermutu; 5. Mewujudkan pelayanan publik yang prima, tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih; 6. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur; 7. Memberikan ruang seluas-luasnya bagi perempuan dalam pembangunan; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

32 8. Mendorong berkembangnya masyarakat yang religius, berbudaya dan memiliki karakter kooperatif, kolaboratif, produktif dan kompetitif. 2. Sasaran Strategis Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama tahun , merupakan rumusan perencanaan pembangunan daerah yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan bagaimana Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Strategi yang ditetapkan merupakan langkah langkah yang disusun berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi daerah. Secara lebih operasional, rumusan strategi dalam dokumen ini berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ingin dicapai Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2016, diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih oleh pemerintah daerah agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam setiap tahapan pembangunan selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan adalah komponen yang dapat merasionalkan strategi yang telah dipilih sehingga strategi tersebut memiliki fokus dan sesuai dengan aturan-aturan pelaksanaannya. Secara kuantitatif dapat dijabarkan bahwa misi daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama 5 (lima) tahun ke depan adalah sebanyak delapan poin. Dari delapan poin misi tersebut dijabarkan dalam 20 ( dua puluh ) poin tujuan, 26 ( dua puluh enam ) sasaran, 33 ( tiga puluh tiga ) strategi dan 124 ( seratus dua puluh empat ) arah kebijakan. Adapun sasaran strategisnya adalah : Misi 1 Memajukan Perekonomian Masyarakat Berbasis Potensi Dan Sumber Daya Daerah Serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan 1. Peningkatan dan optimalisasi investasi daerah bagi kesejahteraan masyarakat; 2. Optimalisasi kebijakan revitalisasipertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan; 3. Peningkatan kemampuan daya beli masyarakat; 4. Optimalisasi pendapatan dan pengeluaran pemerintah daerah; 5. Penguatan usaha rumah tangga dan peluang pasar UMKM dan koperasi. Misi 2 Membangun dan mengembangkan infrastruktur daerah secara terpadu. 1. Pembangunan dan pengembangan data dan informasi spasial; 2. Penyelenggaraan dan optimalisasi penataan ruang; 3. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Perkotaan; 4. Pembangunan dan pengembangan pedesaan; 5. Peningkatan pembangunan sarana transportasi, perumahan dan pemukiman; 6. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam, energi dan kelistrikan serta lingkungan hidup; 7. Meningkatkan pengelolaan kawasan rawan bencana. Misi 3 Meningkatkan daya saing dan pengembangan produk unggulan daerah. 1. Mengembangkan produk unggulan daerah yang berbasis sumber daya lokal; 2. Pengembangan industri hulu produk unggulan daerah; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

33 3. Pembangunan industri hilir terhadap produk unggulan daerah; 4. Pengembangan promosi produk unggulan daerah. Misi 4 Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas melalui akses dan ketersediaan pendidikan dan kesehatan yang bermutu. 1. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Misi 5 Mewujudkan pelayanan publik yang prima, tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. 1. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial; 3. Pembangunan daerah tertinggal; 4. Peningkatan pelayanan kependudukan; 5. Peningkatan kualitas ketenagakerjaan; 6. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN; 7. Peningkatan pelaksanaan reformasi birokrasi; 8. Peningkatan efektifitas peraturan perundang-undangan daerah. Misi 6 Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur. 1. Penciptaan sistem pemerintahan dan sumber daya aparatur yang profesional; 2. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Misi 7 Memberikan ruang seluas-luasnya bagi perempuan dalam pembangunan. 1. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; 2. Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan. Misi 8 Mendorong berkembangnya masyarakat yang religius, berbudaya dan memiliki karakter kooperatif, kolaboratif, produktif dan kompetitif. 1. Peningkatan partisipasi pemuda, budaya dan prestasi olahraga; 2. Peningkatan kualitas kehidupan beragama; 3. Penguatan jati diri masyarakat serta pelestarian budaya. B. RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015, merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun , sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, RKPD Tahun 2015 memuat langkah-langkah untuk mendukung perwujudan visi Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat yang menjadi visi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Selain sebagai penjabaran RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun , RKPD Tahun 2015 juga disusun Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

34 dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir kondisi daerah pada tahun 2014 serta permasalahan dan tantangan prioritas yang diestimasi akan terjadi pada tahun 2015 yang hasilnya diformulasikan menjadi tema pembangunan tahun Selanjutnya tema ini mendasari rencana aksi RKPD 2015 sebagai pelaksanaan prioritas pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berikut gambaran secara umum persandingan prioritas pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara dan prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 seperti yang terlihat pada tabel 2.1. sebagai berikut. Tabel 2.1. Prioritas Pembangunan Daerah dalam RPJMD Kab. Bengkulu Utara dan Prioritas Pembangunan Daerah dalam RKPD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DALAM RPJMD KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN Pendidikan dan Kesehatan (Prioritas 2 dan 3 RPJMN, Prioritas 2 RPJMD Provinsi Bengkulu ) 2. Kesejahteraan rakyat dan penanggulangan kemiskinan (Prioritas 4 RPJMN, Prioritas 3 RPJMD Provinsi Bengkulu) 3. Pembangunan Infrastruktur Terpadu - (Prioritas 6 RPJMN, Prioritas 5 Dalam RPJMD Provinsi Bengkulu) 4. Revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan (Prioritas 5 RPJMN, Prioritas 4 RPJMD Provinsi Bengkulu) 5. Lingkungan Hidup dan Bencana Alam (Prioritas 9 RPJMN, Prioritas 6 RPJMD Provinsi Bengkulu) 6. Investasi Daerah (Prioritas 7 RPJMN, Prioritas 1 RPJMD Provinsi Bengkulu ) PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DALAM RKPD KAB. BENGKULU UTARA TAHUN Pendidikan dan Kesehatan (Prioritas 1 dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara ) 2. Kesejahteraan rakyat dan penanggulangan kemiskinan (Prioritas 2 dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara ) 3. Pembangunan Infrastruktur Terpadu (Prioritas 3 dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara ) 4. Revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan (Prioritas 4 dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara ) 5. Lingkungan Hidup dan Bencana Alam (Prioritas 5 dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara ) 6. Investasi Daerah (Prioritas 6 dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara ) 7. Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Prioritas 1 RPJMN, Prioritas 1 RPJMD Provinsi Bengkulu) Sumber : RKPD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Prioritas 7 RPJMD dalam Kabupaten Bengkulu Utara ) Dari hasil pada tabel 2.1. dimaksud maka dapat dilihat bahwa seluruh prioritas pembangunan dalam rancangan RPJMD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun menjadi acuan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Bengkulu Utara tahun Perencanaan Anggaran Tahun 2015 Rencana anggaran tahun 2015 disusun berdasarkan proyeksi pendapatan daerah, proyeksi belanja dan pembiayaan daerah serta arah kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk mencapai target kinerja yang telah disusun sebelumnya dengan melihat kondisi daerah yang ada. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

35 Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pada Tahun 2011 pendapatan daerah mengalami pertumbuhan positif sebesar 12,35% dari total pendapatan pada Tahun Sedangkan total pendapatan pada Tahun 2012, kembali diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 14,65%. Pada Tahun 2013, Pendapatan Daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 17,49% dari tahun 2012, atau mencapai Rp ,27,- (enam ratus Sembilan puluh miliar enam ratus sembilan juta tiga ratus lima puluh lima koma dua tujuh rupiah). Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan asli daerah pada Tahun 2011 berada pada asumsi kenaikan sebesar 18% dari Tahun 2010, sedangkan pada Tahun 2012 pendapatan asli daerah mengalami pertumbuhan sebesar 4,97%, hal itu dikarenakan faktor pertimbangan realisasi pada Tahun 2011 lalu yang tidak mencapai target maksimal. Pada Tahun 2014 pendapatan asli daerah diasumsikan mengalami kenaikan 13,67%. Dana Perimbangan. Pendapatan daerah dari dana bagi hasil pajak/bukan pajak pada Tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 33,33% dari Tahun 2010, sedangkan pada Tahun 2012 penadapatan dari dana perimbangan, dana bagi hasil pajak/bukan pajak mengalami sedikit penurunan dari Tahun 2011 dengan pertumbuhan 22,49%. Untuk Tahun 2014 dana bagi hasil pajak/bukan pajak diasumsikan mengalami pertumbuhan dari dari sebelumnya. Pertumbuhan Dana Alokasi Umum (DAU) 14,39% pada Tahun 2011, 19,62% pada Tahun Pada Tahun 2013, DAU mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan pertumbuhan sebesar 7,83% dari Tahun Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Pada Tahun 2014 diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 23.13% dari Tahun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Selanjutnya perkembangan perolehan pendapatan dari sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah pada Tahun 2011 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 11,09% dikarenakan realisasinya pada Tahun 2010 tidak sesuai dengan asumsi yang diprediksi dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Pada Tahun 2012, perolehan pendapatan dari sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah berada pada pertumbuhan 10,25%. Sedangkan pada Tahun 2014 Lain-lain pendapatan daerah yang sah diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 134,88% dari tahun sebelumnya. Perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Bengkulu Utara sebagaimana dimaksud dapat dilihat pada Tabel 2.2. sebagai berikut. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

36 Tabel 2.2. Rincian Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun No Uraian Tahun 2012 (N-3) Tahun 2013 (N-2) Tahun 2014 (N-1) PENDAPATAN DAERAH , , ,51 1 Pendapatan Asli Daerah , , ,00 1. Pajak Daerah , , Retribusi Daerah , , Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang , ,00 0,00 dipisahkan 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah , , Dana Perimbangan , , Dana Bagi Hasil Pajak/bagi hasil bukan , , Pajak 2. Dana Alokasi Umum , , ,00 3. Dana Alokasi Khusus , , ,00 3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah , , Pendapatan Hibah - - 0,00 2. Dana Darurat - - 0,00 3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan , , ,00 Pemerintah Daerah Lainnya Penyesuaian dan Otonomi Khusus 4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus , , Daerah lainnya 5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau - - 0,00 Pemerintah Daerah Lainnya Jumlah Pendapatan , , ,51 Sumber : DPKAD dan Bappeda, 2015 Dari tabel 2.2. di atas, dapat dilihat bahwa proporsi pendapatan di Kabupaten Bengkulu Utara masih sangat didominasi oleh pendapatan dari sektor dana perimbangan seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Tahun 2014, asumsi pendapatan masih sangat memperhatikan trend dua tahun terakhir dikarenakan tingkat ketergantungan Kabupaten Bengkulu Utara terhadap dana perimbangan yang sangat besar. Sebagai acuan dalam rangka perencanaan pembangunan tahunan ke depan dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016 (N+1) perlu dilakukan asumsi pendapatan daerah, dimana pendapatan Tahun 2013 sebagai pedoman proyeksi. Estimasi dilakukan terhadap sumber-sumber pendapatan daerah yang bersifat reguler, antara lain pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, khusus untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah hanya pada jenis pendapatan dana bagi hasil pajak dari provinsi. Dalam melakukan proyeksi pendapatan dilakukan dengan melihat potensi masing-masing kelmpok pendapatan yang didasarkan pada trend pertumbuhan pendapatan dua tahun terakhir yaitu dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun Pendapatan asli daerah diproyeksi tidak mengalami pertumbuhan pada Tahun Sedangkan untuk dana perimbangan pada Tahun 2015, jenis pendapatan dana bagi hasil juga diproyeksi mengalami juga tidak mengalami pertumbuhan, Dana Alokasi Umum (DAU) dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 16% dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan proyeksi tidak mengalami pertumbuhan positif. Proyeksi jenis pendapatan Dana Alokasi Khusus dengan tidak adanya pertumbuhan dengan pertimbangan bahwa pendapatan dana alokasi khusus penggunaan sudah ditentukan dari pemerintah pusat yang diatur oleh masing-masing kementerian teknis terkait, sehingga pertumbuhan berapapun besarnya yang diasumsikan pada RKPD Tahun 2015, tidak bisa digunakan untuk keperluan lain, selain sebagaimana yang telah ditentukan secara spesifik oleh petunjuk teknis pengelolaan dana alokasi khusus. Proyeksi untuk kelompok pendapatan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah hanya dilakukan terhadap jenis pendapatan yang bersifat reguler, antara lain Dana Bagi Hasil Dari Provinsi. Untuk Dana Bagi Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

37 Hasil dari Provinsi pertumbuhannya diproyeksi tidak akan mengalami kenaikan pada Tahun 2015 mengacu pada data realisasi Tahun Dari proyeksi per kelompok pendapatan tersebut, maka diperoleh total proyeksi pendapatan daerah dari Tahun 2015 sampai 2016 (N+1) sebagaimana pada Tabel 2.3. Besaran kenaikan pendapatan daerah kemungkinan dapat melebihi proyeksi, maka dapat digunakan untuk membiayai program-program pada prioritas berikutnya yang terintegrasi dalam RKPD Tahun Sebab apabila dilihat pertumbuhannya terhadap sumber-sumber pendapatan daerah yang reguler sebagaimana tersebut di atas, pada kondisi Tahun 2012 pendapatan mengalami kenaikan sebesar 12,35% (dari Tahun 2011). Peningkatan pendapatan terjadi dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu meningkat sebesar 14,65% dan tahun 2013 ke tahun 2014 juga terjadi peningkatan pendapatan daerah sebesar 18,37%. Digunakannya pendapatan daerah tahun 2014 sebagai pedoman penentuan proyeksi mengingat pada tahun dimaksud Kabupaten Bengkulu Utara berada pada posisi yang sudah relatif stabil terhadap pengaruh terjadinya pemekaran Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2008 dan pengaruh perolehan dana yang bersifat non regular seperti dana DPPID-KT tahun 2011 untuk mempercepat pembangunan di wilayah khusus transmigrasi. Secara rinci, proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Bengkulu Utara dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 (N+1) sebagaimana pada tabel 2.3 sebagai berikut. Tahun PAD (Rupiah) Tabel 2.3. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Lain - lain Dana Perimbangan Pendapatan Daerah Yang DBH (Rupiah) DAU (Rupiah) DAK (Rupiah) Sah (Rupiah) Total Proyeksi Pendapatan Daerah JUMLAH PROPORSI 4,53% 4,07% 76,26% 6,64% 8,49% 100% Sumber : RKPD Kab.BU Tahun 2015 Proporsi proyeksi pendapatan daerah pada Tahun 2015 diasumsikan mengalami pertumbuhan mencapai 8,54%. Asumsi perolehan pendapatan asli daerah, dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus dan lain-lain pendapatan daerah yang sah diasumsikan berdasarkan data realisasi pendapatan dalam APBD Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 dan data asumsi pendapatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun dengan pola rasionalisasi pendapatan pada APBD Tahun Anggaran Proporsi pendapatan pada Tahun 2015 diproyeksi mengalami pertumbuhan sebesar 8,50%. Pertumbuhan dimaksud didasarkan pada asumsi pendapatan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun dengan tahapan klarifikasi dan rasionalisasi kembali khusus pada asumsi pendapatan sektor dana alokasi umum dan dana alokasi khusus yang diproyeksi menggunakan data realisasi pendapatan pada APBD Tahun Anggaran 2013, untuk menghindari ketidakakuratan data analisis dalam proses proyeksi pendapatan. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

38 Belanja Daerah Belanja daerah digunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pemenuhan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Belanja daerah terdiri dari kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung. Sedangkan berdasarkan urusan, maka terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan dan masing-masing untuk urusan wajib meliputi 26 urusan wajib dan urusan pilihan meliputi 8 urusan pilihan. Total belanja daerah Kabupaten Bengkulu Utara dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp ,00s dengan besaran per tahun dan pertumbuhannya sebagaimana tabel 2.4 sebagai berikut. Tabel 2.4. Rincian Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun No Uraian Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 (N-1) (N-3) (N-2) BELANJA DAERAH , , ,73 1 Belanja Tidak Langsung , , ,73 1. Belanja Pegawai , , ,73 2. Belanja Bunga Belanja Subsidi , , ,00 4. Belanja Hibah , , ,00 5. Belanja Hibah Kepada ,00 Badan/Lembaga/Organisasi 6. Belanja Belanja Hibah Kepada Kelompok ,00 Masyarakat/Perorangan 7. Belanja Hibah Kepada Instansi Vertikal ,00 8. Belanja Hibah kepada Instansi Non ,00 Pemerintah 9. Belanja Bantuan Sosial , , , Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi / , , ,00 Kabupaten / Kota dan Pemerintahan desa 11. Belanja Bantuan Keuangan kepada , , ,00 Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa 12. Bantuan Kepada Partai Politik , Belanja Tidak Terduga , , ,00 2. Belanja Langsung , , ,00 1. Belanja Pegawai , , ,00 2. Belanja Barang dan Jasa , , ,00 3. Belanja Modal , , ,00 Jumlah Belanja , , ,73 Sumber : APBD Kabupaten Bengkulu Utara Tahun (Data Diolah). Tahun 2012 peningkatan belanja daerah mencapai 8,82% sedangkan pada tahun 2013 belanja daerah mengalami kenaikan sebesar 13,93%. Untuk tahun 2014 belanja daerah naik sebesar 9,37%. Trend Belanja daerah setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Dengan mempertimbangkan kondisi dan proyeksi pendapatan daerah jangka menengah ke depan, maka untuk memproyeksikan kemampuan pendanaan belanja daerah untuk jangka pendek (tahunan) ke depan yaitu periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 adalah dengan melakukan estimasi berdasarkan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

39 pertumbuhan pendapatan dan penerapan pola anggaran defisit sebagaimana telah dilakukan dalam periode jangka menengah sebelumnya. Sehingga proyeksi belanja tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 (N+1) adalah proyeksi target pendapatan tahun berkenaan ditambah dengan estimasi defisit. Dengan pertimbangan bahwa kerangka pendanaan jangka menengah ke depan menggunakan pola anggaran defisit, dan defisit tersebut ditutup dari pembiayaan netto yang merupakan selisih lebih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Sementara itu dalam perencanaan penggunaan belanja langsung perlu mempertimbangkan pengalokasian pendanaan yang bersifat wajib reguler yaitu kegiatan dana alokasi khusus beserta pendamping dan penunjang yang dalam periode jangka pendek (tahunan) sebelumnya, sehingga proyeksi belanja tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 (N+1) sebagaimana dalam Tabel 2.5 sebagai berikut. Tahun Tabel 2.5. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Belanja Daerah Belanja Tidak Belanja Langsung (Rp) Langsung (Rp) (Rp) (N+1) JUMLAH TAHUN Sumber : RKPD Kab. Bengkulu Utara Tahun 2015 Proyeksi belanja tidak langsung pada Tahun 2015 diasumsikan mencapai proporsi 68,06% dan belanja langsung mencapai proporsi 31,94%. Pada Tahun 2016 asumsi belanja tidak langsung berada pada proporsi 60,04% dan belanja langsung berada pada posisi 39,96%. Pembiayaan Daerah Proyeksi pendanaan tahunan ke depan adalah dengan pola defisit. Dalam rangka menutup defisit tersebut bersumber dari pembiayaan netto, yaitu penerimaan pembiayaan dikurangi pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA). Sedangkan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk penyertaan modal ke Bank Bengkulu atau pengeluaran pembiayaan lainnya seperti piutang daerah yang diproyeksikan mengalami kenaikan 10% setiap tahunnya. Rincian proyeksi pembiayaan daerah Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016 (N+1) sebagaimana pada tabel 2.6 sebagai berikut. Tahun Tabel 2.6. Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Penerimaan Pengeluaran Pembiayaan Netto (Rp) Pembiayaan (Rp) Pembiayaan (Rp) (N+1) JUMLAH TAHUN Sumber : RKPD Kab.Bengkulu Utara Tahun 2015 Total proyeksi pembiayaan daerah dari penerimaan pembiayaan tahun 2015 dan Tahun 2016 (N+1) sebesar Rp sedangkan pengeluaran pembiayaan mencapai Rp ,00. C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebagaimana terlampir dalam laporan ini. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

40 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

41 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pada bagian ini berdasarkan data yang berhasil dihimpun akan disajikan capaian kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 termasuk di dalamnya keberhasilan dan kegagalan, hambatan maupun permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Secara rinci, pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2015 untuk setiap Misi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : MISI 1 Memajukan Perekonomian Masyarakat Berbasis Potensi dan Sumber Daya Daerah serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Tabel 3.1 Pencapaian Target Kinerja Misi Memajukan Perekonomian Masyarakat Berbasis Potensi dan Sumber Daya Daerah serta Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan No Indikator Target Realisasi Pencapaian Target (%) 1. Sasaran meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi daerah 1. Peningkatan laju pertumbuhan 5,66 % - 5,69 % 5,75% 101 ekonomi 2. Peningkatan nilai PDRB atas dasar harga konstan Rp ,27 Rp ,51 Rp ,00 458,5 2. Sasaran meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat 1. Peningkatan nilai PDRB perkapita Rp , , Rp ,46 2. Peningkatan nilai PDRB atas dasar harga berlaku Rp ,57 Rp , ,00 277,87 3. Sasaran optimalisasi alokasi anggaran daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat 1. Peningkatan Pendapatan Asli Rp Rp ,- 134,42 Daerah (PAD) Rp Kontribusi PAD dalam pendapatan 4,22 % % 5,00 % 102 daerah 3. Proporsi belanja langsung dalam 42,4 % - 57,6 % 39,2% 92,45 APBD 4. Penururan persentase penduduk miskin 21,54 % - 21,34 % 9,91% 46,44 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

42 Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kontribusi PAD dalam pendapatan daerah dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2. Peningkatan PAD dan Kontribusi PAD dalam Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara No. Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun PAD Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Kontribusi PAD dalam Pendapatan Daerah 2,89 % 5,82 % 5,26 % 5,00 % Sumber Dinas Pendapatan Daerah Kab. BU, 2015 Luas panen padi tahun 2014 adalah hektar sawah meningkat dibanding tahun 2013 dengan luas panen padi hektar sawah. Demikian juga dengan total produksi gabah kering dan produksi beras bersih yang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yaitu tahun 2013 sebesar ,54 ton menjadi ton di tahun Namun di tahun 2015 panen padi mengalami penurunan menjadi Ha. Demikian juga dengan produksi gabah kering sebesar ,44 ton dengan total produksi beras bersih menjadi ,69 ton, seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.3. Perbandingan Produksi Gabah dan Beras Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 No. Indikator Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun Luas panen padi Ha Ha Ha 2. Total produksi Gabah Kering ,54 ton ton ,44 Ton Panen (GKP) 3. Total produksi beras bersih ton ,4 ton ,69 Ton Sumber Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. BU, 2015 Jika jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2014 sebanyak jiwa dan kebutuhan beras perkapita sebanyak 113,72 kg, dengan demikian kebutuhan beras per tahun mencapai ,32 ton. Pertumbuhan penduduk dalam 10 tahun terakhir mencapai 3,24 % sehingga pertumbuhan penduduk tersebut harus diimbangi dengan peningkatan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi tanaman pangan khususnya beras, bila tidak dilakukan dikhawatirkan akan terjadi kerawanan pangan. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam usaha peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan di Kabupaten Bengkulu Utara adalah : (a.) konstruksi jaringan irigasi di tingkat usaha tani banyak mengalami kerusakan, (b). Terjadinya alih fungsi lahan dari komoditas tanaman pangan menjadi komoditas perkebunan, pertambangan dan pemukiman, (c). Kondisi jalan usaha tani yang belum memadai sehingga mengurangi mobilitas alsintan, (d). Belum optimalnya penerapan teknologi tanaman pangan seperti penggunaan benih unggul, pupuk dan obat-obatan, (e). Masih kurangnya peralatan dan mesin pertanian, (f). Masih rendahnya permodalan petani. Ketersediaan komoditi ternak sangat penting guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan gizi baik berbentuk protein, lemak dan karbohidrat. Populasi ternak dan komsumsi daging di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami fruktuasi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

43 Tabel 3.4. Perbandingan Populasi ternak dan konsumsi Daging Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 No. Indikator Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun Populasi ternak ruminansia ekor, ekor ekor (sapi, kerbau, dan kambing) 2. jenis unggas terutama ayam ekor ekor ekor (buras, petelor, pedaging), 3. Konsumsi daging 573,35 ton ,56 ton 437,10 ton Sumber : Dipertanak Kab. BU, 2015 Kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan populasi ternak dan produksi daging di Kabupaten Bengkulu Utara adalah : (a). Masih tingginya angka ternak keluar daerah, (b). Belum adanya kelembagaan pembibitan ternak, (c). Masih lemahnya permodalan dan kemampuan SDM peternak yang masih bertumpu pada cara-cara pemeliharaan tradisional, (d). Belum memadainya sarana-prasarana pos IB yang ada dan petugas insiminator. Ketersediaan ketahanan pangan tahun 2014 surplus dengan realisasi ,98 ton dengan total produksi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan ubi. Sedangkan produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya mencapai 4,28 ton/hektar untuk tahun 2014 mencukupi. Sedangkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB tahun 2014 hanya sedikit di bawah target yaitu 40% dari 40,08 yang ditargetkan. Kontribusi pertanian (padi dan palawija) tahun 2014 mencapai 16,43% di bawah target 18,35% disebabkan terjadi peningkatan lapangan usaha di sektor pertanian lainnya. Kontribusi sektor perkebunan tahun 2014 meski tidak mengalami peningkatan namun tetap mencapai target yaitu 7,91 %. Sedangkan kontribusi sektor pertanian sendiri dari tanaman bahan makanan, peternakan dan hasil hasilnya mencapai 22,91%. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bengkulu Utara sebagai lembaga ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan (pertanian, perikanan dan kehutanan) tertinggi di tingkat kabupaten memiliki 17 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Tabel 3.5. Data Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kab. Bengkulu Utara No Kecamatan / BPP Jumlah Gapoktan 1. Arga Makmur Kerkap Padang Jaya Air Besi Lais Air Napal Giri Mulya 6 8. Ketahun Napal Putih Batik Nau Putri Hijau Enggano 5 Jumlah 176 Sumber data : BKP3 Kab.BU Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

44 Di bidang kelautan dan perikanan, capaian kinerja melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti tertera pada tabel berikut. Tabel 3.6. Capaian Kinerja Bidang Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkulu Utara NO INDIKATOR TARGET REALISASI % KETERANGAN 1. Produksi Perikanan Tangkap 6.151,32 ton 5.969,42 ton 104,06 Over Target 2. Produksi Perikanan Budidaya ton ,90 ton 135,66 Over Target 3. Konsumsi ikan 34,47 30,70 89,06 - kg/kapita/tahun kg/kapita/tahun 4. Cakupan bina kelompok nelayan 60 KUB 75 KUB 125 Over Target 5. Produksi perikanan kelompok nelayan 5.971,41 ton 6.151,32 ton 103,01 Over Target Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 Kegiatan kegiatan yang dilaksanakan tahun anggaran 2015 guna mewujudkan capaian kinerja bidang kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut : 1) Program Pengelolaan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Iklim Laut, melalui kegiatan pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir (KKP) dengan hasil dokumen rencana pengelolaan KKP dan Penetapan KKP Pulau Enggano. Serta melaksanakan sosialisasi mitigasi bencana di wilayah pesisir meliputi Kecamatan Air Napal, Lais, Batik Nau, Ketahun, Putri Hijau dan Enggano. 2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, melalui kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya di Kawasan Budidaya Air Tawar, yaitu dengan menebarkan benih ikan nila dan ikan mas di perairan umum di Kecamatan Air Besi, Arma Jaya, Hulu Palik, Air Padang, Air Napal dan Putri Hijau. Kegiatan pembinaan Pokdakan dan UPR Kawasan Minapolitan, yaitu melakukan pembinaan terhadap 10 (sepuluh) pokdakan penerima PUMM-PB di kawasan Minapolitan. Kegiatan Temu Usaha Pelaku Perikanan Budidaya, yaitu dengan diadakanya pertemuan 80 (delapan puluh) pelaku usaha perikanan Kabupaten Bengkulu Utara guna mencari peluang pemasaran hasil produksi dan permodalan. 3) Program Pengembangan Perikanan Tangkap, melalui kegiatan pengadaan sarana prasarana perikanan tangkap dan perikanan budidaya berupaya untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya, meningkatkan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan air tawar, serta memberikan penyuluhan kepada nelayan dan pembudidaya. Adapun kegiatannya berupa : rehabilitasi lanjutan pagar pembatas BBI Lubuk Durian Kecamatan Kerkap; rehabilitasi lanjutan pagar pembatas BBI Pagar Mas Kecamatan Arga Makmur; pembangunan saluran kolam pokdakan telaga biru kecamatan Padang Jaya; pembangunan saluran kolam pokdakan tunggal jaya kecamatan Padang Jaya; pembangunan saluran kolam pokdakan Pangudi Luhur kecamatan Padang Jaya; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

45 pembangunan dam dan saluran kolam pokdakan air buat 4 kecamatan Padang Jaya; pembangunan saluran kolam pokdakan Mina Putra kecamatan Padang Jaya; pembangunan saluran kolam pokdakan Pagar Mas kecamatan Padang Jaya; pembangunan dam dan saluran kolam pokdakan Nila Mas kecamatan Padang Jaya; pembangunan saluran kolam pokdakan Karya Abadi kecamatan Padang Jaya; pembangunan saluran kolam pokdakan Mina Tirta kecamatan Padang Jaya; pembangunan tempat pemasaran benih ikan kawasan minapolitan; Pengadaan Fish Finder Kapal Nelayan di atas 3 GT: Pengadaan sepeda motor dan kelengkapan petugas penyuluh perikanan daerah terpencil; Pembangunan jalan produksi pokdakan Mina Sejahtera Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan jalan produksi pokdakan Mekar Mulia Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan jalan produksi pokdakan Mina Makmur Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan jalan produksi pokdakan Mina Utama Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan jalan produksi pokdakan Mina Pratama Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan jalan produksi pokdakan Bangkit Bersama Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan jalan produksi pokdakan Nimas Daya Tani Kecamatan Padang Jaya; Pembangunan kantor administrasi PPI Air Napal Kecamatan Air Napal; Pembangunan lanjutan breakwater PPI Air Napal Kecamatan Air Napal; Pengadaan calon induk ikan BBI Lubuk Durian dan BBI Pagar Mas 4) Melalui kegiatan Pengembangan KUB Nelayan, disalurkan dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) ke 10 Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Kecamatan Batik Nau dan Putri Hijau. 5) Seleksi calon penerima sertifikat tanah nelayan melalui Program Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan yang merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN),Dari seleksi terpilih 100 persil bidang tanah dari Kecamatan Putri Hijau dan Air Napal untuk dibuatkan sertifikat tanah. 6) Kegiatan penunjang promosi produk produk hasil perikanan, yaitu dengan terlaksananya pameran potensi dan hasil pembangunan kelautan dan perikanan pada HUT Arga Makmur ke-38. 7) Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidaya ikan, melalui : Penyediaan lahan demfarm untuk 8 (delapan) pokdakan Pengadaan alat alat perikanan untuk 8 (delapan) pokdakan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

46 Pengadaan benih ikan nila sebanyak ekor untuk 8 (delapan) pokdakan Pengadaan pakan ikan (pellet) sebanyak kg untuk 8 (delapan) pokdakan 8) Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) berupa bantuan sosial kepada 2 (dua) kelompok budidaya ikan di Kecamatan Padang Jaya, 4 (empat) kelompok usaha bersama (KUB) nelayan di Kecamatan Putri Hijau dan Batik Nau. Untuk sektor kehutanan, kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 3.7. Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB Tahun Indikator Target Realisasi Keterangan N o Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%) Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. BU Rendahnya kontribusi bidang kehutanan terhadap PDRB dikarenakan : 1. Berkurangnya hasil hutan dari hutan alam; 2,33 2,33 2,33 1,71 1,71 1,62 Pencapaian target 69,53% 2. Retribusi pajak Potensi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) dari luar kawasan (hutan hak) tidak dapat dipungut lagi sesuai dengan Peraturan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun Macam pajak dan retribusi daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara meliputi : 1. Pajak hotel 2. Pajak restoran 3. Pajak hiburan 4. Pajak reklame 5. Pajak penerangan jalan 6. Pajak mineral bukan logam dan batuan 7. Pajak air tanah 8. Pajak sarang burung wallet 9. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 10. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan Peraturan Daerah yang mendukung iklim usaha yaitu : 1. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pajak Daerah; 2. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum; 3. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha; 4. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu; Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

47 5. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah; 6. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Penyertaan Modal Pada PT. Bank Bengkulu 7. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Penyertaan Modal Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Ratu Samban Bengkulu Utara; 8. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Pariwisata Bengkulu Utara. Dalam pencapaian sasaran penguatan usaha rumah tangga dan peluang pasar UMKM dan koperasi, koperasi yang tercatat di Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan tahun 2015 adalah 193 buah koperasi dengan 140 buah di antaranya adalah koperasi aktif. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bengkulu Utara melaksanakan pembinaan pada Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan omzet di bawah 2 milyar rupiah. Perkembangan jumlah penduduk miskin dan rumah tangga miskin Kabupaten Bengkulu Utara dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.8. Perkembangan Penduduk Miskin dan Rumah Tangga Miskin Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2015 No. Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun Jumlah penduduk miskin orang orang orang orang 2. Jumlah Rumah Tangga Miskin RTM RTM RTM RTM Sumber Dinas Sosial Kab. BU, 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap tahun penduduk miskin di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami penurunan, yaitu dibanding tahun 2012, maka tahun 2013 penurunan penduduk miskin berkisar 0,44%, tahun 2014 menurun 0,27% dan tahun 2015 penurunannya mencapai 9,91%. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

48 MISI 2 Membangun dan Mengembangkan Infrastruktur Daerah Terpadu Tabel 3.9. Pencapaian Target Kinerja Misi Membangun dan Mengembangkan Infrastruktur Daerah Terpadu No Indikator Target Realisasi Pencapaian Target (%) 4. Sasaran terwujudnya data dan informasi spasial 1. Tersedianya data dan informasi penggunaan ruang 1 dokumen 1 dokumen Sasaran terlaksananya penyusunan, pengendalian dan pengawasan rencana tata ruang 1. Tersedianya perda RTRW 1 dokumen 1 dokumen Tersedianya rencana detail tata ruang 1 dokumen - - kabupaten 3. Tersedianya rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten 1 dokumen 1 dokumen Tersedianya PPNS bidang tata ruang 2 orang 2 orang Sasaran meningkatnya fungsi wilayah perkotaan 1. Persentase pelanggaran penggunaan ruang % Sasaran meningkatnya fasilitasi pemerintah daerah dalam pengembangan pedesaan 1. Persentase belanja APBD yang dialokasikan 2,96% - 3,16% 11,58% 366,45 ke APBDes 2. Jumlah bantuan keuangan Kabupaten ke Desa 2,84% - 2,44% 11,46% 403,5 8. Sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi, perumahan dan pemukiman 1. Jumlah jalan lingkungan dalam kondisi baik 165 km 220 km km 47,62 9. Sasaran Meningkatnya kontribusi SDA, energy, kelistrikan dan lingkungan hidup terhadap taraf kesejahteraan masyarakat 1. Kontribusi sektor pertanian dalam 38,9% - 39,80% 42,06% 105,68 pembentukan PDBR 2. Kontribusi sektor pertambangan dan 12,3% - 13,00% 11,79% 90,69 penggalian dalam pembentukan PDRB 3. Kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih dalam pembentukan PDRB 0,28% - 0,34% 0,05% 17, Sasaran menurunnya resiko akibat bencana alam 1. Ketersediaan lembaga penanggulangan 1 SKPD 1 SKPD 100 bencana 2. Tingkat pemahaman masyarakat terkait 70% - 75% 65% 87 mitigasi bencana 3. Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana peringatan dini bencana 70% - 75% 65% 87 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2014 mencapai juta rupiah (Atas Dasar Harga Berlaku). Jumlah ini merupakan total nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh sektor usaha di Kabupaten Bengkulu Utara selama tahun Sedangkan bila menggunakan harga konstan tahun 2000, PDRB Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2014 mencapai ,- rupiah. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

49 Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, secara sektoral, nilai tambah terbesar terjadi pada sektor pertanian diikuti oleh sektor lainya. Berikut ini adalah perkembangan kontribusi sektor sektor dalam pembentukan PDRB, serta pertumbuhan PDRB dalam berbagai sektor : Tabel Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam Pembentukan PDRB Dan Pertumbuhan PDRB dalam Berbagai Sektor No. Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun Kontribusi sektor pertanian dalam 42,28 % 42,33 % 42,06 % pembentukan PDRB 2. Kontribusi sektor pertambangan dan 11,49 % 11,35 % 11,79 % penggalian dalam pembentukan PDRB 3. Kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih 0,23 % 0,23 % 0,05 % dalam pembentukan PDRB 4. Pertumbuhan PDRB sektor pertanian 6,79 % 4,87 % 4,06 % 5. Pertumbuhan PDRB sektor pertambangan dan 7,06 % 3,64 % 9,09 % penggalian 6. Pertumbuhan PDRB sektor jasa - jasa 4,5 % 4,78 % 7,75% Sumber : Bappeda Kab.BU, 2015 Untuk melihat perkembangan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Bengkulu Utara atas dasar harga konstan 2000 dan atas dasar harga berlaku dan nilai PDRB perkapita dari tahun 2012 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Perkembangan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDRB) No. Indikator Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun Nilai PDRB atas dasar harga konstan Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Nilai PDRB per kapita Rp ,00 Rp ,- Rp ,- 3. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku Sumber : Bappeda Kab.BU, 2015 Rp ,1 Rp ,3 Rp ,00 Secara umum dapat disimpulkan bahwa baik dihitung berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan, pendapatan regional perkapita Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi regional Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2013 secara umum mengalami perlambatan yaitu sebesar 5,58 % dari tahun sebelumnya yang dilihat berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000.Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2013 ini dikarenakan terjadinya perlambatan pertumbuhan dari beberapa sektor PDRB. Sektor pertanian mengalami perlambatan dengan pertumbuhan 5,34 %, dikarenakan adanya perlambatan pertumbuhan beberapa subsektor, seperti sub sektor tanaman pangan dan peternakan. Hal yang menggembirakan adalah prosentase penduduk di atas garis kemiskinan sudah mencapai 85,50% dan melewati target pemerintah kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2014 yaitu sebesar 77,46 sampai dengan 77,66%. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

50 Kondisi Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan tahun 2015 jalan sepanjang 460 km dengan dalam kondisi jalan baik, sedangkan jalan lingkungan dengan kondisi baik adalah 95,231 km. Jumlah jembatan kabupaten dalam kondisi baik sebanyak 123 unit dan luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik sejumlah 68,54%. Setiap tahunnya kondisi jalan, jembatan dan irigasi terus diperbaiki sehingga kondisi baik terus meningkat seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel Jalan, Jembatan dan Irigasi Dengan Kondisi Baik di Kabupaten Bengkulu Utara No. Indikator Tahun Tahun Tahun 2014 Tahun Jumlah jalan lingkungan km km km km dalam kondisi baik 2. Jumlah jalan kabupaten 324 km 329 km 335 km 460 km dalam kondisi baik 3. Jumlah jembatan kabupaten 69 unit 80 unit 94 unit 123 unit dalam kondisi baik 4. Luas irigasi kabupaten 66,32% 67,21% 68,03% 68,54% dalam kondisi baik Sumber Dinas PU Kab. BU, Sedangkan jaringan irigasi dalam kondisi baik mencapai 68,54%, karena tahun 2015 intensitas hujan yang tidak terlalu tinggi sehingga kerusakan jaringan irigasi dapat diminimalisir. Capaian kinerja tahun 2014 untuk irigasi dalam Kabupaten Bengkulu Utara dalam kondisi baik adalah 68,03 % tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun ini. Tahun Anggaran 2015 melalui Dinas Pekerjaan Umum telah melaksanakan pembangunan jalan lingkungan meliputi : 1. Jalan Pasar Minggu Dusun Suak Makmur 2. Jalan Lingkungan SDN 04 Tanjung Anom 3. Jalan Lingkungan SD Sengkuang Tanjung Agung 4. Jalan Tegal Sari RT 08 Desa Karang Suci 5. Jalan Halaman Perumahan Dokter 6. Jalan Masuk MAN Arga Makmur 7. Jalan Lingkungan RT V Desa Karang Anyar II 8. Jalan Lingkungan BL 12 Desa Marga Sakti 9. Jalan Lingkungan Desa Aur Gading 10. Jalan Lingkungan Perum KODIM 0423 Gunung Alam 11. Jalan Belimbing Perumnas 12. Jalan Lingkungan RT 03 Padat Karya 13. Jalan Lingkungan Blok II Karang Anyar 14. Gang Baljuri RT 03 Gunung Alam 15. Jalan Lingkungan Desa Gunung Selan 16. Jalan Lingkungan RW 07 Desa Wono Harjo 17. Jalan Lingkungan Desa Kemumu 18. Rehab Jalan Charitas TPA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

51 19. Jalan Lingkungan Perumnas BTN Desa Karang Anyar II 20. Jalan Lingkungan POLRI Desa Lubuk Sahung. Pemeliharaan jalan lingkungan dalam Kota Arga Makmur meliputi : Gang Manggis Desa Karang Anyar II, Jalan Gang Lamtoro Gang RT 04 Desa Karang Suci, Jalan Lingkungan Eks P3DT Desa Lubuk Sahung, Jalan Perumnas Taba Tembilang, Jalan Lingkungan Desa Datar Ruyung Lubuk Sahung, Rehab Jalan Komplek Kandepag.Untuk pemeliharaan jalan dalam Kota Arga Makmur meliputi Jalan Hazairin Gang Satari/Gang Famili Karang Suci, Pasar Purwodadi, Karang Suci, Jalan Simpang Dharma Wanita Ketahun, Jalan Sudirman Bundaran, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bundaran Pasar Purwodadi dan Jalan SKB Rumah Tumbuh. Sedangkan program rehab/pemeliharaan jembatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 meliputi : 1. Jembatan Air Palik Tanjung Putus Kecamatan Kerkap 2. Jembatan Air Telantang II Desa Pagar Banyu Kecamatan Arma Jaya 3. Jembatan Air Palik Kota Lekat Kecamatan Kerkap 4. Jembatan Air Jelutung Tanjung Anom Kecamatan Anom Giri Mulya 5. Jembatan Air Manganyau Desa Suka Makmur Kecamatan Giri Mulya 6. Jembatan Air Kotok Simpang Gudang Kecamatan Padang Jaya 7. Jembatan Air Sebayur Talang Dall KM.5 Kecamatan Giri Mulya 8. Jembatan Air Serangai Ds. Sebayur Kecamatan Ketahun 9. Jembatan Air Serangai I Desa Suka Merindu Kecamatan Putri Hijau 10. Jembatan Air Serangai II Desa Suka Makmur Kecamatan Putri Hijau 11. Jembatan Air Sabai Desa Cipta Mulya Kecamatan Putri Hijau 12. Jembatan Air Palik Aur Gading Kecamatan Kerkap 13. Jembatan Air Ketahun Desa Tanjung Kemenyan Kecamatan Napal Putih 14. Jembatan Air Napal Desa Tanjung Ginting Kecamatan Air Besi 15. Jembatan Air Napal Desa Talang Pungguk Kecamatan Air Besi 16. Jembatan Air Nokan Lubuk Sahung I Kecamatan Arga Makmur 17. Jembatan Air Ketenong Padang Bendar Simpang Ginting Simpang Gatot Kecamatan Hulu Palik. 18. Jembatan Gantung Desa Batik Nau Bintunan Kecamatan Ketahun 19. Jembatan Gantung Lubuk Titik Air Palik Desa Aur Gading Kecamatan Kerkap. Cakupan pengawasan pelaksanaan AMDAL (UKL dan UPL) dan penegakan hukum lingkungan dari tahun 2012 sampai dengan 2015 dapat terlihat dari tabel berikut : Tabel Cakupan Pengawasan terhadap Amdal dan Penegakan Hukum Lingkungan Tahun No. Indikator Realisasi Keterangan Cakupan pengawasan terhadap Meningkat pelaksanan AMDAL (UKL dan UPL) 2. Penegakan hukum lingkungan 3 kasus 3 kasus 4 kasus 3kasus Sumber Badan Lingkungan Hidup Kab. BU, 2015 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

52 Dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkulu Utara diperoleh data tahun 2014 tercatat ada 18 buah dokumen AMDAL yang dikeluarkan, 71 buah rekomendasi UKL-UPL, 10 buah izin pembuangan air limbah terolah, 6 izin penyimpanan sementara limbah berbahaya dan beracun dan 1 dokumen data lingkungan (PLN). Sedangkan dalam hal penegakan hukum lingkungan tahun 2014 terdapat 4 kasus dugaan pencemaran lingkungan akibat dari kegiatan atau usaha yang ada di wilayah kabupaten Bengkulu Utara. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah memberikan sanksi administrasi terhadap kegiatan atau usaha yang melanggar peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup yang berlaku berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang PPLH pasal 76, melakukan pengumpulan data dari laporan pelaksanaan RKL/RPL yang dikirimkan oleh pihak perusahaan setiap triwulannya, serta perlunya penambahan dana kegiatan pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup, melakukan pengumpulan data dan informasi baik dari pihak perusahaan maupun masyarakat yang terkena dampak, serta memberikan sanksi administrasi terkait hasil inspeksi terhadap dugaan pencemaran lingkungan hidup jika benar benar terjadi pelanggaran. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

53 MISI 3 Meningkatkan Daya Saing dan Pengembangan Produk Unggulan Daerah Tabel Pencapaian Target Kinerja Misi Meningkatkan Daya Saing dan Pengembangan Produk Unggulan Daerah No Indikator Target Realisasi Pencapaian Target (%) 11. Sasaran daya saing produk unggulan daerah 1. Meningkatnya volume pemasaran produk unggulan daerah 2 kali pertahun 3 kali pertahun Sasaran Terbangunnya industri hulu dan hilir terhadap produk produku unggulan daerah terutama pertanian, perkebunan dan kelautana perikanan 1. Jumlah industri pada sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan) 496 unit 565 unit 782 unit 138,4 13. Sasaran terciptanya peluang pasar produk unggulan daerah 1. Pertumbuhan PDRB sektor 6,40% - 6,50% 4,06% 63,4 pertanian 2. Pertumbuhan PDRB sektor 6,40% - 6,50% 9,09% 139,85 pertambangan dan penggalian 3. Pertumbuhan PDRB sektor jasa jasa 6,40% - 6,50 % 7,75% 119,23 Volume pemasaran produk unggulan daerah Kabupaten Bengkulu Utara dilaksanakan 3 kali setiap tahun sejak tahun 2012 sampai dengan tahun Namun jumlah industri pada sektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan) mengalami perbaikan dari tahun ke tahun, seperti pada tabel berikut : Tabel Perkembangan Jumlah Industri pada Sektor Pertanian Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 No. Tahun Jumlah investasi Keterangan unit Meningkat unit Meningkat unit Meningkat unit Meningkat Sumber : Dinas Perindag Kab. BU, 2015 Untuk mengoptimalkan investasi daerah, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melakukan kegiatan mengenalkan potensi dan peluang investasi melalui kegiatan Kabupaten Expo di Jakarta, dan operasional UPTD Pengembangan dan Promosi di Jakarta, serta dengan penyediaan jaringan internet kapasitas 5 Mbps dan website serta menyediakan infrastruktur jaringan computer / hotspot yang mendukung layanan informasi. Selain itu juga dilakukan kegiatan pelayanan perizinan dan pengendalian terhadap calon investor dan investor, updating website pendukung investasi, serta penyerdehanaan prosedur perizinan dan peningkatan pelayanan penanaman modal dengan operasionalisasi PTSP. Pelayanan perizinan dilakukan dengan memberikan izin prinsip kepada investor. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

54 Banyaknya investasi menurut sektor di kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015 BANYAKNYA INVESTASI MENURUT SEKTOR DI KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2015 Industri Pengolahan dan lainnya 10% PLTMH 10% Pertanian 19 % Pertambangan 32% Perdagangan, hotel dan restoran 29% Sumber : BPMPPTSP, 2015 Berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal tahun 2015 jumlah realisasi investasi tahun 2015 berjumlah Rp ,- terdiri dari realisasi investasi PMA Rp ,- dan realisasi investasi PMDN sebesar Rp ,- Sedangkan investasi tahun sebelumnya berjumlah Rp ,- terdiri dari Investasi PMDN sebesar Rp ,- dan Investasi PMA sebesar Rp Rp ,-. Hal ini berarti investasi tahun ini adanya peningkatan dari tahun sebelumnya. Sedangkan bila dibanding tahun tahun sebelumnya, terjadi fruktuasi yaitu adanya penurunan pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, selanjutnya terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun Perbandingan realisasi investasi selama empat tahun terakhir dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel Perkembangan Investasi di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 No. Tahun Jumlah investasi Keterangan Rp , Rp ,- Menurun Rp ,- Meningkat Rp ,- Meningkat Sumber : BPMPPTSP,2015 Realisasi investasi di Kabupaten Bengkulu Utara dari tahun 2007 sampai dengan 2015 dapat dilihat dari tabel berikut : Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

LAPORAN KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA JL. JEND. SUDIRMAN NO.1 NO. TELP (0737) 521018 Website : www.bengkuluutarakab.go.id ARGA MAKMUR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Bangkulu Utara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan (2011-2016) tidak ringan, terdapat beberapa tantangan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 Halaman : i RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH - 1 - BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012 Halaman : i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai dengan kewenangan atau mandat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Ringkasan/Ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 disusun dengan mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Dasar Hukum... I-1 1.2. Gambaran Umum Wilayah... I-2 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah... I-2 1.2.2. Topografi...

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Lebih terperinci

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan prioritas merupakan uraian rinci yang menjelaskan nama program, nama kegiatan, indikator keluaran (output) kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Kalimatan Tengah merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT SALINAN GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPAHIANG

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci