Detail Engineering Design

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Detail Engineering Design"

Transkripsi

1 IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN Detail Engineering Design DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN IV.01 I.1 Latar Belakang IV.02 I.2 Maksud dan Tujuan IV.03 I.3 Lingkup Kegiatan IV.03 I.4 Keluaran IV.03 BAB II SYARAT DAN KETENTUAN IV.05 II.1 Syarat Penentuan Lokasi dan Perencanaan RTH IV.06 II.2 Ketentuan RTH IV.07 II.3 RTH TEMA KHUSUS IV.08 BAB III PROSES DAN TAHAPAN KEGIATAN IV.11 III.1 Pengumpulan Data IV.12 III.2 Analisis IV.13 III.3 Perencanaan IV.14 III.4 Penyusunan Dokumen Konstruksi dan Pelelangan IV.15 III.5 Komponen Rencana Anggaran Biaya IV.16 III.6 Jadwal Pekerjaan IV.17

3 BAB IV PELAKSANA KEGIATAN IV.19 IV.1 Tenaga Ahli IV.20 IV.2 Mekanisme Kerja IV.21 BAB V LAMPIRAN : CONTOH DED (TAMAN KOTA SIPIROK - KABUPATEN TAPANULI SELATAN) IV.25 V.1 Daftar Gambar IV.26 V.2 Site Plan IV.27 V.3 Gambar Tampak Potongan IV.28 V.4 Gambar Detail Teknis IV.28 V.5 Gambar Detail Konstruksi IV.29 V.6 Gambar Detail Penanaman IV.30 V.7 Gambar Simulasi3D IV.31

4

5 BAB I PENDAHULUAN IV.01

6 I.1 LATAR BELAKANG Pengembangan Kota Hijau di Indonesia memerlukan gerak bersama seluruh unsur pemangku kepentingan kota. Pada tahun 2011, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum memprakarsai Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH. P2KH diawali dengan penggalangan prakarsa dan komitmen kabupaten kabupaten/kota untuk mewujudkan Kota Hijau melalui perumusan local action plan atau rencana aksi kota hijau (RAKH). Salah satu atribut yang menjadi fokus di dalam RAKH adalah terkait Green Open Space yakni berupa peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai dengan karakteristik Kabupaten/kota. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan dari P2KH yaitu meningkatkan kualitas ruang kota khususnya melalui perwujudan RTH 30% s e k a l i g u s i m p l e m e n t a s i R T R W Kota/Kabupaten. Untuk menindaklanjuti rencana aksi yang t e l a h d i s e p a k a t i o l e h p e m e r i n t a h Kabupaten/Kota tersebut, maka di tahun 2012 ini pemerintah melaksanakan kegiatan penyusunan DED (Detail Engineering Design) RTH Perkotaan. Kegiatan ini merupakan turunan dari masterplan RTH Perkotaan dan ditujukan untuk memberikan panduan dalam perencanaan RTH perkotaan. IV.02 02

7 I.2 MAKSUD DAN TUJUAN A. MAKSUD Kegiatan Penyusunan DED dimaksudkan sebagai salah satu upaya mendorong terwujudnya kota hijau melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sesuai dengan karakteristik Kota dalam rangka implementasi RTRW Kota/Kabupaten amanat UU No. 26/ 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat (2). B. TUJUAN Tujuan kegiatan ini adalah menyusun Detail Engineering Design (DED) RTH sebagai acuan bagi pelaksana konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi serta mengawal proses terkait penyelenggaraan konstruksi implementasi pengembangan RTH. I.3 RUANG LINGKUP 1) Kegiatan Pekerjaan Pra Rancangan a. Gambar pra-rancangan arsitektur lanskap yang meliputi : siteplan, tampak, potongan, jaringanm/e. b. Garis besar persyaratan teknis (outline specification) c. Perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost estimate) 2) Kegiatan Pekerjaan Pengembangan Rancangan. a. Gambar Rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : siteplan, denah, tampak, potongan, gambar detail dan jaringan utilitas. b. Gambar Rancangan M/E beserta konsep dan perhitungannya. c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan. d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar). e.penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen pelelangan. 3) Kegiatan Pekerjaan Dokumen Lelang : a. Petunjuk Pelelangan. b. Persyaratan teknis. c. Gambar rancangan detail arsitektur landscape. d. Rencana Kerja dan Syarat. e. Rincian Volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate) I.4 KELUARAN 1. Dokumen DED yang meliputi : a.laporan perencanaan arsitektur lansekap lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan. b.gambar-gambar Rancangan Teknis, yang terdiri dari : Rencana Lansekap (Site Plan), Rencana Tata Hijau (Planting Plan), Detail Rancangan Lansekap Lainnya c.gambar DED terutama untuk menjelaskan softscape dan hardscape (skala 1:200, 1:100, 1:50) d.gambar rancang teknis softscape dan hardscape lengkap dalam ukuran kertas A3 dan A1 2. Dokumen Lelang : a. Rencana anggaran biaya (RAB/EE), b. Rician volume pekerjaan (BQ), c. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) 3. Dokumen pengadaan jasa pemborongan implementasi pengembangan RTH. IV.03

8 IV.04

9 BAB II SYARAT DAN KETENTUAN IV.05

10 II.1. SYARAT PENENTUAN L O K A S I D A N PERENCANAAN RTH Sebelum pelaksanaan perancangan konstruksi, setiap Kota/Kabupaten harus menentukan lokasi strategis dan signifikan dalam rangka peningkatan kuantitas RTH kawasan perkotaan. Kawasan Perkotaan yang termasuk dalam cakupan kegiatan P2KH adalah ibukota kota/kabupaten sehingga akan memberikan dampak optimal terhadap perwujudan Kota Hijau secara keseluruhan. Syarat Penentuan Lokasi Penambahan RTH : - Status lahan milik PEMDA - Kemudahan aksesibilitas - Kedekatan dengan pusat kegiatan masyarakat kota, serta bisa digunakan untuk publik Syarat Perencanaan RTH : - 1 (satu) lokasi dengan luasan minimal 5000m2 atau bisa pada (maksimal) 2 (dua) lokasi yang dihubungkan dengan koridor penghubung 'hijau' misalkan: 2 lokasi, dengan luas 2000m2/lokasi dengan koridor penghubung 1000m2 berupa jalur pejalan kaki, jalur sepeda, jalur vegetasi, atau bentuk lain) - Komposisi Ruang Hijau (Softcape) : Perkerasan (Hardscape) = Softcape min. 70% : Hardcape max.30% berupa material ramah lingkungan (bisa dimungkinkan untuk menyerap air) IV.06

11 II.2. KETENTUAN RTH Penyusunan DED RTH Perkotaan diarahkan berbentuk Taman Ramah Lingkungan (Ecopark). Atribut yang harus tercakup dalam perencanaan Taman Ramah Lingkungan : 1. Green Waste : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Material Bekas (Sampah), dalam bentuk : - pemilahan sampah dengan penggunaan tempat sampah organik-anorganik - pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan komposter. Kompos digunakan untuk pemeliharaan taman itu sendiri. - penggunaan furniture hijau (terbuat dari bahan daur ulang) di dalam taman, seperti untuk bangku taman, patung, dll. 2. Green Water : Sistem Pengolahan dan Penggunaan Ulang (Daur Ulang) Air, dalam bentuk : - pembuatan sumur resapan air - pembuatan kolam penampung air (jika memungkinkan) - pengolahan atau penggunaan kembali air bekas, misalnya dari air dari toilet untuk penyiraman tanaman. 3. Green Energy : Sistem Penyedia Sumber Listrik dari Matahari, dengan pemakaian : - Lampu Surya - Pohon Surya (penyedia instalasi stop kontak & wi-fi dengan solar panel) 4. Green Building : Naungan sederhana, sebagai sarana pendukung utama taman, dari material ramah lingkungan dengan penghawaan alami - Shelter atau Halte Bus - Gazebo - Pergola - Toilet 5. Green Transportation : Sistem Kemudahan & Kenyamanan Aksesibiltas, dalam bentuk : - Trotoar Tepi Jalan-Taman dan Jalur Pejalan Kaki dalam Taman - Jalur & Parkir Sepeda - Halte Bus 6. Green Open Space : Pemilihan Jenis Vegetasi dengan tinggi minimal 3 meter, diameter minimal 5cm, berupa - Vegetasi Lokal (Endemik) - Vegetasi Peneduh (Penyerap Polutan atau Pereduksi Emisi Karbon) - Vegetasi Pembentuk Iklim Mikro - Vegetasi Produsen Oksigen - Vegetasi Penarik Satwa Liar 7. Green Community : Sistem Penggunaan Taman, untuk kegiatan komunitas masyarakat setempat sehingga taman berfungsi optimal sebagai wadah interaksi sosial IV.07

12 II.3. RTH TEMA KHUSUS Jenis RTH lain yang menjadi alternatif utama dalam penyusunan DED RTH adalah Hutan Kota, atau yang berfungsi sebagai arboretum (museum hidup untuk flora) RTH dengan Tema Khusus 1.Tema Mitigasi Bencana RTH yang termasuk dalam kategori ini antara lain Hutan Mangrove sebagai penahan abrasi pantai dan gelombang, RTH penahan longsor, dan RTH penyaring polutan 2. Tema Perubahan Iklim RTH yang difokuskan pada tanaman-tanaman penyerap emisi karbon sehingga dapat mengurangi kandungan Co2 di atmosfir 3.Tema Konservasi RTH yang difokuskan untuk mendukung ciri natural heritage dari Kota/Kabupaten misalnya melalui penanaman flora yang menjadi identitas kota/kabupaten 4.Tema Keanekaragaman Hayati Perencanaan RTH yang ditujukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati. Sebagai contoh, Hutan konservasi bekantan di Tarakan-Kaltim atau RTH yang menjadi persinggahan atau tujuan migrasi burung IV.08

13 IV.09

14 04 IV.10

15 BAB III PROSES DAN TAHAPAN KEGIATAN IV.11

16 III.1. PENGUMPULAN DATA A. Data Primer START Data Visual Kegiatan ini berupa pendokumentasian/foto yang menunjukkan visualisasi lokasi perencanaan. Data visual ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata kondisi eksisting di lapangan terutama mengenai potensi dan masalah yang ada. Data Pengukuran Pengukuran dilakukan pada lokasi perencanaan untuk mendapatkan data ukur sebagai dasar penyusunan DED. B. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder berupa: a. Peraturan pemda setempat, yang meliputi: 1) Peraturan yang terkait dengan Penataan Ruang; Peruntukan lahan. KDB (Koefisien dasar bangunan). KDH (Koefisien dasar hijau). KLB (Koefisien lantai bangunan). KB (Ketinggian bangunan). Tipe bangunan. GSB (garis sepadan bangunan). 2) Peraturan mengenai persyaratan bangunan berupa persyaratan: Disain. Struktur. Instalasi mekanikal/ elektrikal. Kebakaran. Aksesibilitas bagi penyandang cacat. 3) Peraturan dan standar perencanaan lainnya yang secara langsung ataupun tidak langsung terkait dengan kegiatan perencanaan bangunan tersebut. a. Gambar peta eksisiting dan LRK (Lembar Rencana Kota). b. Studi literatur ADVIS PLANNING TPAK, TPOB, dan TPKB BLOK PLAN SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA ANALISIS DAN KONSEPSI DESAIN ASISTENSI KE OWNER SCHEMATIC DESIGN ASISTENSI KE OWNER BASIC DESIGN ASISTENSI KE OWNER FINAL DESIGN ASISTENSI KE OWNER DESIGN DEVELOPMENT / GAMBAR KERJA CONSTRUCTION DOCUMENT / DOKUMEN KONSTRUKSI BIDDING PROCESS CONSTRUCTION PENGAWASAN BERKALA TIDAK DISETUJUI TIDAK DISETUJUI TIDAK DISETUJUI TIDAK DISETUJUI LAPORAN PENDAHULUAN LAP. ANTARA LAP. KONSEP FINAL LAP. AKHIR LAP. PENGAWASAN SELESAI IV.12

17 III.2. ANALISIS Kegiatan analisis yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk-bentuk penanganan yang bisa dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, seperti tanah, slope, vegetasi, klimatologi, dan lainnya. Adapun elemen analisis perancangan lansekap ini adalah: 1. Zonasi tapak Pembagian zonasi tapak dari taman yang akan direncanakan sebagai RTH publik. 2. Sirkulasi kendaraan Perencanaan pola sirkulasi kendaraan yang berada didalam tapak dikontekskan dengan sirkulasi sekitar. 3. Sirkulasi pedestrian Perencanaan pola sirkulasi pejalan kaki yang berada di dalam tapak. 4. Tata Hijau Pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi dan zonasi tapak. 5. Site Furniture Perencanaan berbagai site furniture yang dapat mendukung aktifitas sosial di RTH. 6. Parkir Tata letak dan jumlah parkir yang d a p a t m e n a m p u n g k e n d a r a a n pengguna RTH. 7. Sosial Budaya I d e n t i f i k a s i a s p e k n o n f i s i k s o s i a l budaya yang berada di lingkungan sekitar RTH. Ilustrasi : IV.13

18 III.3. PERENCANAAN Setelah dilakukan analisis dan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, selanjutnya disusun bentukbentuk penanganan dalam kegiatan pembangunan atau penataan RTH. Selanjutnya dilakukan pengembangan potensi dan pemecahan masalah dengan cara merumuskan konsep pembamgunan atau penataan RTH yang dituangkan dalam bentuk perencanaan teknis. Adapun keluaran atau produk penyusunan DED adalah: 1. Gambar Rencana Teknis (Gambar Rancangan, Detail Rancangan dan Gambar Konstruksi) 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (Spesifikasi Teknis) 3. Estimate Enginer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB). Semua produk hasil perencanaan tersebut selanjutnya dijadikan acuan pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik (Pemerintah Pusat /Ditjen Penataan Ruang, Pemerintah kota dan Kabupaten, Kontraktor, dan juga masyarakat secara umum). IV.14 Ilustrasi :

19 III.4. PENYUSUNAN DOKUMEN KONSTRUKSI DAN PELELANGAN A. Dokumen Konstruksi Tahap ini meliputi pembuatan gambar-gambar detail, BQ, RKS dan RAB dan menyusun dokumen perancangan berupa laporan perancanan Arsitektur Lansekap, lengkap dengan perhitungannya. Adapun rincian kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan gambar-gambar detil yang penting. 2. Pembuatan gambar kerja. 3. Pembuatan gambar-gambar: a. Rencana tapak (Site plan). b. Rencana Tata Hijau (Planting Plan). c. Gambar Arsitektur. b. Gambar Struktur. c. Gambar M/E. f. Gambar Detail (skala 1:50, 1:20, 1:10, 1:5, sesuai kebutuhan). g. Pembuatan visualisasi 3D (tiga dimensi) bangunan paling tidak dari 2 (dua) sudut pandang. Gambar-gambar dibuat mengikuti kaidah-kaidah gambar kerja. B.Dokumen Pelelangan Tahap ini adalah tahap persiapan pelelangan untuk pekerjaan pelaksanaan RTH 1. Pembuatan dokumen tender: a. Pembuatan spesifikasi teknis pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. b. Pembuatan spesifikasi khusus pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. c. Pembuatan rencana kerja dan syarat (RKS) pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. d. Pembuatan rencana volume (BQ) pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. e. Pembuatan rencana anggaran dan biaya pekerjaan lansekap, struktur, dan M/E. f. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n administrasi. g. Pembuatan dokumen persyaratan umum. 2. Persiapan Pelelangan Meliputi : membantu pemberi tugas dalam menyusun dokumen untuk pelelangan, membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan: a. Pembuatan jadwal dan program lelang b. P e m b u a t a n d o k u m e n p e r s y a r a t a n administrasi. c. Pembuatan dokumen persyaratan umum. d. Koordinasi dengan semua pihak yang terkait. 3. Pendampingan Pelelangan Meliputi : membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan termasuk menyusun berita acara penjelasan pekerjaannya, membantu panitaia pelelangan dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang, dan menyusun dokumen pelelangan. IV.15

20 III.5. KOMPONEN RENCANA ANGGARAN Dalam perhitungan biaya terdapat beberapa komponen biaya yang harus diperhatikan sebagai kebutuhan utama RTH. adapun komponen tersebut antara lain: a. Pekerjaan Persiapan Lahan 1. Pembersihan lahan 2. Persiapan direksi kit (bedeng kerja) 3. Pengukuran lahan 4. Grading lahan 5. Air tanah dan listrik proyek 6.Sumur resapan b. Pekerjaan Hardscape 1.Jalur Pedestrian & Jogging track 2. Kanstien / pembatas 3. Sirkulasi kendaraan 4. Parkir 5. Saluran Drainase 6. Bollard c. Pekerjaan Softscape Penanaman: 1. Pohon 2. Perdu 3. Rumput 4.Ground Cover d. Pekerjaan Mekanikal 1. Pemipaan 2. Sprinkler air Bersih 3. Kran air bersih 4. Hydrant e. Pekerjaan Elektrikal 1. Lampu taman 2. Lampu jalan 3. Panel Listrik dan utilitas f. Pekerjaan Bangunan / Site Furniture 1. Gazebo IV.16

21 III.6 JADWAL PEKERJAAN No Tahapan Kagiatan Bulan Mei Juni Juli 1 Pengumpulan data dan survey lapangan 2 Penyusunan gambar konsep pengembangan rancangan arsitektur lansekap 3 Penyusunan gambar teknis 4 Penyusunan Dokumen Lelang (RKS, BQ, EE) IV.17

22 IV.18

23 BAB IV PELAKSANA KEGIATAN IV.19

24 IV.1 TENAGA AHLI Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan Tenaga Ahli sebanyak 3 (tiga) orang sesuai dengan bidang keahliannya. Adapun kualifikasi tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut: 1. Ketua Tim (Arsitek Lanskap): Disyaratkan memiliki spesialisasi dan bersertifikat Tenaga Ahli Arsitektur Lanskap, denganpendidikan s e k u r a n g - k u r a n g n y a j e n j a n g S 1 b i d a n g ArsitekturLansekap, yang dibuktikandengan ijasah S1, dan memiliki pengalaman profesional di bidang Arsitektur Lansekapsekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. 2. Ahli Sipil: Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya jenjang S1 bidang Teknik Sipil yangdibuktikan dengan ijasah S1, dan memiliki pengalaman profesional di bidang ManajemenKonstruksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun Selain Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Tenaga Pendukung, yaitu: 1. Quantity Surveyor sejumlah 1 orang 2. Juru Gambar sejumlah 1 orang 3. Tenaga Administrasi sejumlah 1 orang IV.20

25 IV.2 MEKANISME KERJA Tanggung Jawab A. Tanggung Jawab Tim Tenaga Ahli Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan fungsi teknis konstruksi, manajemen, pengaturan, dan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan RTH berdasarkan kebutuhan yang dijelaskan dalam Dokumen Pengadaan. Tim Tenaga Ahli paling sedikit harus melaksanakan tugas-tugas berikut: 1. Memberikan hasil kerja menyeluruh dan cukup terperinci dengan telah memperhatikan baik fase-fase Perancangan lansekap, konstruksi dan commisioning maupun operasi dan pemeliharaan pekerjaan. 2. Menggabungkan informasi atau masukan yang diterima dari Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten), Masyarakat, dan informasi lainnya. 3. Menyerahkan hasil kerjanya ke Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) sesuai Jadwal Pekerjaan. 4. Mengatur hubungan teknis antara Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan pelaksana konstruksi, sebagaimana diperlukan untuk mendapatkan masukan atas Perancangan DED RTH. 5. Menyiapkan informasi teknis kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat sehingga dapat berhubungan dengan kelompok pihak ketiga, namun tidak terbatas pada: - Lembaga-lembaga Keuangan dan para penasehat teknis independen mereka. - Instansi Pemerintah sektoral - Dan sebagainya. B. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) Pemerintah Daerah akan menyediakan Tim Teknis dan administrasi untuk memeriksa pekerjaan Konsultan dan berpartisipasi dalam proses Pembangunan RTH, Tim Tenaga Ahli tersebut akan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: 1. Memberikan persetujuan untuk semua keputusan manajemen proyek dan teknis 2. Menyediakan staf teknis yang memiliki wewenang serta tenaga ahli untuk mengawasi dan menyetujui pekerjaan Tenaga Ahli. 3. Mengatur hubungan komersil dengan semua pihak seperti Pelaksana Konstruksi, dan pemasok. 4. Memberitahukan Tenaga Ahli terhadap perubahan mengenai lingkup pekerjaan, persyaratan dan jadwal. 5. Mengatur hubungan antara Tenaga Ahli dan Mitra Strategis, jika ada, sesuai keperluan. 6. Menyediakan data yang diperlukan konsultan untuk kelancaran pekerjaan merujuk pada Dokumen Pengadaan. IV.21

26 IV.2.2 Koordinasi Kegiatan A. Rapat Kemajuan Pekerjaan Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan rapat kemajuan perkerjaan penyusunan DED setiap Bulan disyaratkan dan disetujui oleh Tim Teknis Pemerintah Daerah. Rapat tersebut merupakan waktu kerja dengan Tim Teknis untuk meninjau kemajuan dan jadwal, permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan dan peluang penyelesaiannya, mengindentifikasi tindakan yang diperlukan dan menindak lanjuti yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut. Laporan kemajuan pekerjaan dan informasi tentang jadwal harus disiapkan untuk rapat tersebut. Dari waktu ke waktu, Tim Teknis akan selalu meminta Konsultan untuk melaksanakan pertemuan untuk melaporkan status Pekerjaan Penyusunan DED RTH dan kemajuan pekerjaan kepada Tim Teknis Pemerintah Daerah, perwakilan masyarakat dan yang lainnya. B. Laporan Bulanan Setiap bulan, Konsultan harus menyajikan laporan singkat yang akurat dan tidak bias mengenai status pekerjaan yang dilaksanakan dan dikelola. Laporan tersebut harus tersedia dalam kurun waktu 2 (dua) hari kerja setelah tenggat waktu setiap bulannya. Tenggat waktu adalah tanggal 25 pada setiap bulan. Laporan tersebut akan digunakan Tim Teknis Pemerintah Daerah sebagai dasar untuk melaporkan status proyek kepada masyarakat. Konsultan harus mendapatkan persetujuan Tim Teknis untuk format pelaporan awal dan revisi-revisi berikutnya sebelum persiapan pembuatan laporan. Laporan pada dasarnya akan termasuk informasi yang berikut ini: Jadwal pencapaian Ringkasan Jadwal Pekerjaan Laporan Pencapaian Kualitas Daftar Kendali Perubahan Laporan pendukung yang terperinci akan dikeluarkan secara terpisah sesuai permintaan Tim Teknis Pemerintah Daerah untuk melengkapi penerbitan Laporan Kemajuan Kerja Bulanan IV.22

27 IV.23

28 IV.24 04

29 BAB V LAMPIRAN CONTOH DED (TAMAN KOTA SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN) IV.25

30 V.1 DAFTAR GAMBAR TEKNIS DED IV.26

31 V.2 SITE PLAN/LANDSPACE PLAN Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.27

32 V.3 GAMBAR TAMPAK POTONGAN V.4 GAMBAR DETAIL TEKNIS Sumber: Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.28

33 V.5 GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.29

34 V.6 GAMBAR DETAIL PENANAMAN Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.30

35 V.7 GAMBAR 3D RTH Sumber : Taman Kota Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan IV.31

36

IMPLIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH) TERHADAP PEMENUHAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN

IMPLIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH) TERHADAP PEMENUHAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN G.5 IMPLIKASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH) TERHADAP PEMENUHAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN Yohanes Dicky Ekaputra *, Margareta Maria Sudarwani Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan DED Pembangunan Pantai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang 3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang 22 BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di Oemardi_zain Landscape Consultant, yaitu sebuah studio konsultan lanskap yang berlokasi di Bumi Menteng Asri Blok BE No.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG a. Setiap bangunan Gedung harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Setiap bangunan taman harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan mutu dan kualitas, sehingga

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Satker Nama PPK KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SULAWESI TENGGARA : Destinasi Pariwisata : Aswad Laembo, SE Nama Pekerjaan : Perencanaan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Provinsi

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI A. PENDAHULUAN 1. Umum a. Paket Pekerjaan Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri adalah perencanaan Renovasi

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan. Latar Belakang : Kegiatan Perencanaan Teknis Pembuatan Liftt dan Eskalator Gedung DPRD Kota Bontang ini untuk mengakomodir kebutuhan pengguna gedung

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1. LATAR BELAKANG

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1. LATAR BELAKANG BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum Landasan yuridis kegiatan ini adalah : 1) Undang-Undang Nomor : 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung; 2) Undang-undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang

Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang Sistem Penyelenggaraan Penataan Ruang (Berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang) PENGATURAN Penataan ruang sebagai acuan pembangunan sektoral dan wilayah; Pendekatan sistem dilakukan dalam penataan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY 3.1. Deskripsi Proyek Apartemen Daan Mogot City 1.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner Pendanaan Harga Kontrak : Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10 MK. DASAR DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

PERENCANAAN TAMAN KOTA SEBAGAI SALAH SATU ATRIBUT KOTA HIJAU DI KECAMATAN GEDEBAGE, BANDUNG

PERENCANAAN TAMAN KOTA SEBAGAI SALAH SATU ATRIBUT KOTA HIJAU DI KECAMATAN GEDEBAGE, BANDUNG ISSN: 2088-8201 PERENCANAAN TAMAN KOTA SEBAGAI SALAH SATU ATRIBUT KOTA HIJAU DI KECAMATAN GEDEBAGE, BANDUNG Anendawaty Roito Sagala 1, Adityas Prasetyo 2, Dwi Abdul Syakur 3, Nur Rahmah Amania 4, Daisy

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 26 BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal,

Lebih terperinci

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) Perencanaan MK. DASAR-DASAR ARSITEKTUR LANSKAP (ARL 200) Perencanaan merupakan suatu alat sistematik yang digunakan untuk menentukan kondisi yang diharapkan dari suatu tapak serta cara untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011). 16 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Bandara Internasional SoekarnoHatta, Tangerang, Banten dengan lokasi yang berada pada Terminal 3 (Gambar 2). Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Area Taman Ayodia, Jalan Barito, Jakarta Selatan. Gambaran umum terhadap wilayah studi pada awalnya akan dipaparkan gambaran

Lebih terperinci

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK)

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK) K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK) PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT STIKIP KIERAHA TERNATE TAHUN ANGGARAN A. LATAR BELAKANG Sebagai Provinsi yang terhitung baru, Provinsi Maluku Utara dituntut

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KAJIAN PEMBANGUNAN SIRKUIT DI MIJEN (PENYUSUNAN DED SIRKUIT MOTOCROSS BSB MIJEN)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KAJIAN PEMBANGUNAN SIRKUIT DI MIJEN (PENYUSUNAN DED SIRKUIT MOTOCROSS BSB MIJEN) KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KAJIAN PEMBANGUNAN SIRKUIT DI MIJEN (PENYUSUNAN DED SIRKUIT MOTOCROSS BSB MIJEN) A. LATAR BELAKANG Kecenderungan perkembangan olahraga otomotif di ikuti peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU MENDUKUNG PEMBANGUNAN KOTA

KAJIAN EFEKTIFITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU MENDUKUNG PEMBANGUNAN KOTA 2434.001.107.B LAPORAN AKHIR KAJIAN EFEKTIFITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU MENDUKUNG PEMBANGUNAN KOTA TAHUN ANGGARAN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI SULAWESI TENGGARA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pengadaan Jasa Konsultan PERENCANAAN RENOVASI TOTAL GEDUNG ASRAMA UNIT

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) NAMA KEGIATAN: DED GEDUNG HAMIDAH Dokumen Addendum DED GEDUNG HAMIDAH 0 Pada hari Senin,

Lebih terperinci

KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH)

KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH) Direktorat Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH) Rerspons terhadap perubahan iklim Sumber : Bagaimana

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN : DED Lapangan Lasinrang Di Kab. Pinrang Prov. Sulsel PEKERJAAN : Jasa Konsultansi Detail Engineering Desain Revitalisasi Lapangan Lasinrang Di Kab. Pinrang Prov. Sulsel

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN Oleh: Syahroji A34204015 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SYAHROJI. Perancangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Pemilihan

Lampiran Dokumen Pemilihan Lampiran Dokumen Pemilihan REVISI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana Renovasi Gedung/Bangunan Bagi Penyandang Disabilitas Badan Pendidikan dan PelatihanKesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akhir ini merupakan penyempurnaan dari Laporan Antara yang merupaka satu rangkaian kegiatan dalam Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Daruba, untuk meningkatkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN DED PEMBANGUNAN SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGA JATIDIRI I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Paket Pekerjaan Penyusunan DED Pembangunan Sekolah Khusus Olahraga Jatidiri adalah perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP 1 BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP 1 BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR Uraian Pendahuluan. Latar Belakang. Setiap bangunan negara

Lebih terperinci

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KEGIATAN PEMULIHAN KERUSAKAN LAHAN AKSES TERBUKA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2017

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KEGIATAN PEMULIHAN KERUSAKAN LAHAN AKSES TERBUKA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2017 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KEGIATAN PEMULIHAN KERUSAKAN LAHAN AKSES TERBUKA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 217 Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007) PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007) pengertian Penataan bangunan dan lingkungan : adalah kegiatan pembangunan untuk merencanakan, melaksanakan, memperbaiki,mengembangkan atau melestarikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI 1. PENDAHULUAN A. Umum 1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 I. LATAR BELAKANG Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi syarat optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Latar Belakang Proyek Proyek adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau di luar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap

Lebih terperinci

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK HANDOUT PERKULIAHAN MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU PROF. Dr. H. MAMAN HILMAN, MPd, MT. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

1.9. Kerangka Pemikiran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Sampah Pengertian Sampah

1.9. Kerangka Pemikiran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Sampah Pengertian Sampah Daftar Isi Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Halaman Persembahan... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Diagram... xiii Abstrak... xiv Abstract...

Lebih terperinci

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013 PEMERINTAH ACEH DINAS SOSIAL POKJA ULP BARANG DAN JASA Jl. Prof A. Majid Ibrahim No. 001A Gampong Lhokbanie Telp. 0641-424290, Fax. 0641-21922 K O T A L A N G S A BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013

Lebih terperinci

Science&Learning&Center!di!Universitas!Mulawarman!! dengan!konsep!green&building!

Science&Learning&Center!di!Universitas!Mulawarman!! dengan!konsep!green&building! Science&Learning&CenterdiUniversitasMulawarman dengankonsepgreen&building IntanTribuanaDewi 1,AgungMurtiNugroho 2,MuhammadSatyaAdhitama 2 1MahasiswaJurusanArsitektur,FakultasTeknik,UniversitasBrawijaya

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Perbaikan Wisma Ahmad Subardjo

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No. 21 - Bogor GAMBARAN UMUM P2KH merupakan inisiatif untuk mewujudkan Kota Hijau secara inklusif dan komprehensif yang difokuskan pada 3

Lebih terperinci

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN 2015 2035 KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL 1. MS Mangrove atau

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA KEDUDUKAN PERENCANAAN TATA RUANG DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR PADANG BULAN ( ARSITEKTUR PERILAKU ) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Lebih terperinci

PENGERTIAN GREEN CITY

PENGERTIAN GREEN CITY PENGERTIAN GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

6.1 Peruntukkan Kawasan

6.1 Peruntukkan Kawasan 6.1 Peruntukkan Kawasan BAB VI RBAN DESIGN GIDELINES Peruntukan kawasan di Sempadan Sungai Jajar ditentukan dengan dasar : 1. Hasil analisis zoning 2. Karakteristik penggunaan lahan Peruntukkan kawasan

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama.

BAB 3 METODOLOGI JL.TERAPI PERUM. BUMI MENTENG ASRI. Gambar 2. Lokasi Konsultan Lanskap Oemardi_zain (googlemaps.com, serigama. 14 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang Kegiatan magang dilakukan di kantor Konsultan Lanskap Oemardi_zain yang terletak di Perumahan Bumi Menteng Asri, Blok BE No. 2, Bogor Jawa Barat. Kantor ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS 5.1. Konsep Filosofis Dilatarbelakangi oleh status kawasan industri Cikarang yang merupakan kawasan industri

Lebih terperinci

DED RUSUNAWA KEMENTERIAN PU BERBASIS DESAIN PROTOTYPE T - 24 TA Jakarta, 24 Nopember 2014

DED RUSUNAWA KEMENTERIAN PU BERBASIS DESAIN PROTOTYPE T - 24 TA Jakarta, 24 Nopember 2014 DED RUSUNAWA KEMENTERIAN PU BERBASIS DESAIN PROTOTYPE T - 24 TA 2014-2015 Jakarta, 24 Nopember 2014 I. PENDAHULUAN Latar Belakang dibangun dan dikembangkannya Rumah Susun Sederhana Sewa : a. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA

IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 25 IV. KONDISI UMUM PT. ENVIROSPACE CONSULTANT INDONESIA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Envirospace Consultant Indonesia (ESCI) berdiri pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan cabang dari perusahaan Envirospace

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN BIDANG KE CIPTA KARYA - AN DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2010

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN BIDANG KE CIPTA KARYA - AN DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2010 KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN BIDANG KE CIPTA KARYA - AN DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2010 A. PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN 1.1. Nama Kegiatan. Nama Kegiatan

Lebih terperinci

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki disampaikan oleh: DR. Dadang Rukmana Direktur Perkotaan 26 Oktober 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Outline Pentingnya Jalur Pejalan

Lebih terperinci

VII. RENCANA TAPAK. Tabel 15. Matriks Rencana Pembagian Ruang, Jenis Aktivitas dan Fasilitas (Chiara dan Koppelman, 1990 dan Akmal, 2004)

VII. RENCANA TAPAK. Tabel 15. Matriks Rencana Pembagian Ruang, Jenis Aktivitas dan Fasilitas (Chiara dan Koppelman, 1990 dan Akmal, 2004) VII. RENCANA TAPAK Tahap perencanaan ini adalah pengembangan dari konsep menjadi rencana yang dapat mengakomodasi aktivitas, fungsi, dan fasilitas bagi pengguna dan juga makhluk hidup yang lain (vegetasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber:

BAB III METODOLOGI. Gambar 1 Peta Lokasi Magang (Sumber: BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Magang Kegiatan magang studi perancangan lanskap Green Permata Residence (GPR) ini dilaksanakan selama 3,5 bulan yang terhitung sejak tanggal 7 Februari 2012 hingga

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui Kata Pengantar Kabupaten Bantul telah mempunyai produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul yang mengacu pada Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Carolina 1301028500 08 PAR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii v vi viii xi xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Transportasi khususnya transportasi darat, fasilitas bagi pengguna jalan akan selalu mengikuti jenis dan perilaku moda yang digunakan. Sebagai contoh, kendaraan

Lebih terperinci

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN DAN LAYAK HUNI Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 FARID BAKNUR, S.T. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E N D U K U N G P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KAWASAN PASAR DAN SEKITARNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV Kelurahan/Desa : Caile Kota/kabupaten : Bulukumba NO Substansi 1 Apa Visi Spatial yang ada di dalam RPLP? Bagaimana terapan visi tersebut ke dalam Rencana Teknis Penataan Lingkungan Permukiman kita? Status

Lebih terperinci

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana?? DASAR PENATAAN RUANG DAN PENGGUNAAN LAHAN Semakin menurunnya kualitas permukiman Alih fungsi lahan Kesenjangan antar dan di dalam wilayah Kolaborasi bangunan yang tidak seirama Timbulnya bencana Mamanasnya

Lebih terperinci

Uraian Pendahuluan 1

Uraian Pendahuluan 1 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare berdasarkan tema ekowisata, konsep belajar dan bermain bersama alam dan wawasan keislaman menghasilkan perancangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang diterapkan pada perancangan pusat industri pengalengan ikan layang di Brondong lamongan adalah arsitektur hemat energi. Pada perancangan pusat

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP) 14 III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) yaitu pada Departemen Research and Development (RDD). Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH

TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Lebih terperinci