RENCANA STRATEGI BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGI BISNIS"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KESEHATAN RI RENCANA STRATEGI BISNIS POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK JALAN 28 OKTOBER SIANTAN HULU PONTIANAK Telp/Fax. (0561) poltekkes_pontianak@yahoo.com Website :

2 KATA PENGANTAR Rencana Strategi Bisnis ini merupakan dokumen perencanaan yang disusun untuk jangka waktu lima tahun, sebagai salah satu syarat administratif pengajuan proposal Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Dokumen ini memaparkan seluruh aspek strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak yang menjadi dasar perencanaan kegiatan dan penganggaran. Dasar hukum Rencana Strategis Bisnis adalah paket Undang-Undang mengenai keuangan negara yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, yang dilanjutkan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sistematika penyajian Rencana Strategis Bisnis secara garis besar adalah: 1. Pendahuluan, memuat latar belakang, tujuan, landasan penyusunan dan sistematika penyajian. 2. Gambaran Umum 3. Kinerja tahun berjalan 4. Analisis Lingkungan 5. Rencana Strategi Bisnis 6. Penutup Diharapkan dokumen ini nantinya dapat dijadikan pedoman dalam perencanaan dan penganggaran Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak. Pontianak, Juni 2011 Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Khayan, SKM,M.Kes NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv Daftar Grafik viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum Penyusunan Renstra 3 C. Sistematika Penyajian 5 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat 6 B. Keunggulan Poltekkes Kemenkes Pontianak 7 C. Visi dan Misi 9 D. Kedudukan, Tugas, Fungsi Organisasi dan Jenis Layanan 10 BAB III KINERJA TAHUN BERJALAN A. Gambaran Umum Kinerja Tahun Berjalan 13 B. Pengukuran Kinerja 50 BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN A. Analisis SWOT Faktor Internal 54 B. Analisis SWOT Faktor Eksternal 56 C. Hasil Analisis SWOT 57 BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN A. Asumsi Makro dan Mikro 68 B. Nilai-nilai Budaya Kerja 70 C. Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Pontianak 70 D. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Poltekkes Kemenkes Pontianak 72 ii

4 E. Indikator Kinerja Program 74 F. Indikator Kinerja Kegiatan 81 G. Biaya Satuan 85 H. Anggaran Indikatif 92 BAB VI PROYEKSI KEUANGAN A. Layanan Poltekkes Kemenkes Pontianak 97 B. Proyeksi Kinerja Layanan 101 C. Asumsi Tarif Layanan 102 D. Proyeksi Pendapatan 106 E. Proyeksi Pendapatan dan Belanja 111 F. Proyeksi Laporan Arus Kas 112 G. Proyeksi Neraca 113 BAB VII PENUTUP 114 iii

5 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Halaman Pendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Pelaksanaan Kegiatan PBM Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Pelaksanaan Kegiatan PBM Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Ketersediaan Dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Rasio Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Persentase Keberadaan Silabus pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Persentase Keberadaan RPP pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Penelitian Bersumber DIPA RM pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Penelitian Bersumber PNBP pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.10 Publikasi Hasil Penelitian Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Kegiatan Seminar Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Jumlah Ketersediaan Bahan Ajar Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.14 Pemanfaatan Laboratorium Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun iv

6 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Kegiatan Pengabdian Masyarakat pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Kemitraan pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.17 Kegiatan Promosi Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.18 Jumlah Kelulusan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.19 Kualitas Lulusan Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.20 Penyerapan Lulusan Diploma III Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.21 Realisasi Pendapatan Anggaran Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.22 Realisasi Belanja 39 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 3.25 Tabel 3.26 Tabel 3.27 Tabel 3.28 Perkembangan Tenaga Pengajar Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Distribusi Tenaga Pengajar menurut Jurusan pada Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Perkembangan Tenaga Administrasi Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Persentase Kehadiran Dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu bagi Dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu bagi Staf Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.29 Data Luas Tanah Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun v

7 Tabel 3.30 Perkembangan Sarana dan Prasarana Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 3.31 Kinerja Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun Tabel 4.1 Analisis SWOT Faktor Internal 54 Tabel 4.2 Analisis SWOT Faktor Eksternal 56 Tabel 4.3 Hasil Analisis SWOT (Analisis Kekuatan) 57 Tabel 4.4 Hasil Analisis SWOT (Analisis Kelemahan) 59 Tabel 4.5 Hasil Analisis SWOT (Analisis Peluang) 60 Tabel 4.6 Hasil Analisis SWOT (Analisis Ancaman) 62 Tabel 4.7 Rekapitulasi Perhitungan Hasil Analisis SWOT 64 Tabel 5.1 Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia 68 Tabel 5.2 Indikator Kinerja Kegiatan 81 Tabel 5.3 Biaya Satuan 85 Tabel 5.4 Anggaran Indikatif 92 Tabel 6.1 Proyeksi Kinerja Layanan Akademik 101 Tabel 6.2 Proyeksi Kinerja Layanan Non Akademik 102 Tabel 6.3 Asumsi Tarif Layanan 103 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Proyeksi Pendapatan Akademik Poltekkes Pontianak Tahun Proyeksi Pendapatan Non Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Proyeksi Pendapatan dan Belanja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun vi

8 Tabel 6.6 Tabel 6.7 Proyeksi Laporan Arus Kas Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Proyeksi Neraca Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun vii

9 Grafik 3.1 Grafik 3.2 Grafik 3.3 DAFTAR GRAFIK Halaman Pendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Rasio Dosen dan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Trend Rasio Dosen dan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Grafik 3.4 Realisasi Penelitian Bersumber DIPA RM 20 Grafik 3.5 Realisasi Penelitian Bersumber PNBP 21 Grafik 3.6 Grafik 3.7 Grafik 3.8 Grafik 3.9 Grafik 3.10 Grafik 3.11 Grafik 3.12 Grafik 3.13 Grafik 3.14 Publikasi Hasil Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Ketersediaan Bahan Ajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Pemanfaatan Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Kemitraan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Persentase Kelulusan Mahasiswa Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Persentase Kelulusan Mahasiswa Program Diploma IV Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Persentase Serapan Lulusan Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Pendapatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun viii

10 Grafik 3.15 Grafik 3.16 Target dan Realisasi DIPA Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Perkembangan Tenaga Pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Grafik 3.17 Tenaga Pengajar menurut Jurusan 42 Grafik 3.18 Grafik 3.19 Grafik 3.20 Kualifikasi Pendidikan Tenaga Administrasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Kehadiran Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Kegiatan Pelatihan/Penyegaran Ilmu bagi Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun ix

11 Lampiran 1 MATRIKS KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK Instansi Visi : Poltekkes Kemenkes Pontianak : Menjadi Institusi pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing ditingkat regional Misi Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran Kegiatan Meningkatkan Proram Pendidikan Tinggi Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif Uraian Indikator Kebijakan Program 1 Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar 1. Rasio pendaftar dan jumlah yang diterima meningkat pada Program Studi D III 2. Rasio pendaftar dan jumlah yang diterima meningkat pada Program Studi D IV Melakukan upaya promosi dan meningkatkan sistem Sipenmaru kualitas Uraian Indikator Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Layanan Sipensimaru 1. Jumlah pameran pendidikan yang diikuti 2. Jumlah sosialisasi sipenmaru ke SMA di Prov. Kalbar 3. Jumlah sosialisasi sipenmaru di media massa (cetak dan elektronik) 1. Peningkatan Promosi Institusi 2. Peningkatan akses tempat pendaftaran sipensimaru 3. Peningkatan sistem teknologi informasi sipensimaru 2. Meningkatkan kualitas proses balajar mengajar 1. Terlaksananya kajian kurikulum pada jurusan 2. Tercapainya penerapan kurikulum berbasis kompetensi se- Melakukan pengkajian kurikulum tiap tahun Penerapan Kurikulum berbasis kompetensi 1 Jumlah kajian kurikulum setiap jurusan dengan user 2 Jumlah pelatihan pengembangan KBK 3 Jumlah pelatihan 1. Penyelenggaraan kajian kurikulum 2. Peningkatan kemampuan implemen- 117

12 Lampiran 1 3. Mengembangkan sarana dan prasara 4. Mengembangkan institut dan membuka prodi baru 5. Meningkatkan jumlah lulusan 3. Terselenggaranya kajian kurikulum dengan user/pemangku kepentingan 1. Bertambahnya sarana pembelajaran 2. Bertambahnya prasarana pembelajaran 1. Tersusunnya proposal Institut Ilmu Kesehatan 2. Dibukanya Prodi D IV baru 1. Indeks Prestasi lulusan minimal Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai dengan standar kompetensi Meningkatkan Status Kelembagaan Meningkatkan Kerjasama Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran Pengembangan kelembagaan Peningkatan kualitas lulusan penyusunan silabus dan RPP 4 Jumlah peserta pelatihan asesor kompetensi bagi Pendidik 1. Jumlah gedung yang dibangun untuk menunjang pembelajaran 2. Jumlah jalan lingkungan dan riool yang dibangun 3. Jumlah alat laboratorium 4. Jumlah AVA 5. Jumlah buku perpustakaan 6. Jumlah kendaraan roda empat 7. Jumlah penambahan daya listrik 8. Jumlah pengadaan sarana TI 9. Jumlah genset kva 1. Jumlah proposal konversi Poltekkes menjadi Institut Ilmu Kesehatan 2. Jumlah proposal pembukaan prodi baru 3. Jumlah pengelolaan prodi baru 1. Jumlah SKS Semester Pen- tasi KBK Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran 1. Penyusunan proposal konversi Poltekkes menjadi institut 2. Pembukaan prodi baru 1. Peningkata n IPK lu- 118

13 Lampiran 1 Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik yang berkualitas dan berdaya saing tinggi 6. Meningkatkan jumlah bahan ajar 7. Meningkatkan SDM tenaga kependidikan 1. Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik 2,75 2. Kelulusan tepat waktu 3. Terlaksananya penilaian pencapaian kompetensi 4. Kelulusan penilaian pencapaian kompetensi 5. Peningkatan kegiatan kemahasiswaan pada setiap UKM 1. Terselenggaranya pelatihan penyusunan bahan ajar 2. Tersusunnya bahan ajar 1. Peningkatan jumlah tenaga kependidikan yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2. Peningkatan jumlah tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan 3. Penambahan jumlah tenaga kependidikan 1. Peningkatan jumlah proposal penelitian terapan yang diusulkan Pendidik 2. Peningkatan jumlah penelitian dengan instansi terkait Meningkatkan kemampuan Pendidik menyusun bahan ajar Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga Kependidikan Meningkatkan kinerja Pendidik melakukan penelitian Pengadaan ajar bahan Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan dan penambahan tenaga kependidikan Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian terapan dek 2. Jumlah benchmarking dengan Lembaga Uji kompetensi dan sertifikasi 3. Jumlah MoU dengan institusi tempat uji kompetensi 4. Jumlah kegiatan UKM 1. Jumlah pelatihan penyusunan bahan ajar 2. Jumlah judul bahan ajar 1. Jumlah tenaga kependidikan yang melanjutkan studi 2. Jumlah pelatihan yang diikuti tenaga kependidikan 3. Jumlah pengangkatan tenaga kependidikan baru Jumlah penelitian yang didanai lusan 2,75 2. Pelaksanaan uji kompetensi 3. Peningkatan kegiatan kemahasiswaan pada setiap UKM 1. Pelatihan penyusunan bahan ajar 2. Peningkatan bahan ajar Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian Pendidik 119

14 Lampiran 1 Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan Meningkatkan kemitraan dengan 2. Meningkatkan publikasi hasil penelitian 3. Meningkatkan SDM tenaga pendidik 1. Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan 1. Meningkatkan kepercayaan yang didanai 3. Peningkatan sumber dana penelitian Peningkatan jumlah publikasi penelitian terapan yang dilakukan Pendidik 1. Peningkatan jumlah Pendidik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2. Peningkatan jumlah Pendidik yang mengikuti pelatihan 3. Penambahan jumlah Pendidik 4. Terbentuknya kelompok Pendidik seminat 1. Peningkatan jumlah pengabdian masyarakat 2. Peningkatan jumlah binaan 1. Peningkatan jumlah desa kerja Meningkatkan Kinerja Pendidik dalam mempublikasikan hasil penelitian Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Mengembangkan pelaksanaan pengabdian masyarakat Meningkatkan upaya kerjasa- Peningkatan publikasi penelitian hasil Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan,dan penambahan tenaga pendidik Penyelenggaraan pengabdian masyarakat secara terpadu Peningkatan kerja sama/kemitraan 1. Jumlah pelatihan penyusunan artikel publikasi hasil penelitian 2. Jumlah jurnal yang diterbitkan jurusan dan direktorat 3. Jumlah majalah yang diterbitkan direktorat 1. Jumlah tenaga pendidik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2. Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan 3. Penambahan jumlah tenaga pendidik 4. Jumlah Pendidik yang magang 5. Jumlah kelompok Pendidik seminat Jumlah pengabdian masyarakat 1. Jumlah MoU dengan institusi Peningkatan publikasi hasil penelitian Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Penyelenggaraan pengabdian masyarakat secara terpadu Peningkatan kerjasama/kemitr 120

15 Lampiran 1 sektor lain, baik nasional maupun internasional dan kerjasama dengan institusi/sektor lain, nasional maupun internasional 2. Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa 3. Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar sama dengan sektor terkait ditandai dengan peningkatan jumlah MoU 2. Terealisasinya kerjasama antar pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan 3. Terealisasinya kerjasama dengan institusi non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan ma/kemitraan dengan institusi/sektor terkait dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu 1. Penyerapan lulusan di pasaran kerja dengan masa Mengembangkan sistem informasi alumni dalam rang- dengan sektor/institusi terkait Pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu Peningkatan penyerapan lulusan pemerintah terkait dalam rangka peningkatan kualitas lulusan 2. Jumlah MoU antara Kemenkes RI dengan Kemenkes Malaysia dalam rangka kerja sama twinning programme 3. Jumlah MoU antara institusi non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan 1. Jumlah penerima beasiswa mahasiswa dari keluarga tidak mampu 2. Jumlah penerima beasiswa mahasiswa berprestasi 3. Jumlah kerjasama dengan perusahaan/le mbaga untuk memberi beasiswa 1. Jumlah sistem informasi bagi alumni 2. Jumlah per- aan dengan sektor/institusi terkait Peningkatan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu Peningkatan penyerapan lulusan 121

16 Lampiran 1 Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan 1. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu 2. Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran tunggu < 1 tahun 2. Terselenggaranya kerja sama dengan alumni dalam rangka pendayagunaan lulusan 1. Tersedianya standar SPMI 2. Terselenggaranya audit internal 3. Terakreditasinya prodi di lingkungan Poltekkes 4. Diraihnya SMM ISO 9001: Terlaksananya layanan perkantoran 2. Terealisasinya dokumen perencanaan dan pengelolaan ka penyebaran informasi pasar kerja Meningkatkan standardisasi pendidikan melalui penerapan SPMI, akreditasi dan sertifikasi mutu Meningkatkan kinerja perkantoran Implementasi SPMI, akreditasi dan sertifikasi mutu Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel temuan dengan alumni dalam rangka pendayagunaan lulusan 1. Jumlah standar penyusunan SPMI 2. Jumlah pelatihan SPMI 3. Jumlah penyelenggaraa n audit internal 4. Jumlah sosialisasi BAN PT 5. Jumlah self assessment borang akreditasi BAN PT 6. Jumlah penilaian akreditasi BAN PT 7. Jumlah pelatihan SMM ISO 9001: Jumlah penyusunan SMM ISO 9001: Jumlah audit eksternal dengan SMM ISO 9001: Jumlah tahun pembayaran gaji dan tunjangan 2. Jumlah penyelenggaraan operasional dan 1. Implement asi SPMI 2. Akreditasi BAN-PT 3. Implement asi SMM ISO 9001: Pelaksanaa n layanan perkantora n 2. Penyusuna n dokumen perencanaa 122

17 Lampiran 1 anggaran 3. Terealisasinya dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara 4. Terealisasinya dokumen laporan kinerja pemeliharaan perkantoran 3. Jumlah tahun pembayaran Remunerasi 4. Jumlah dokumen perencanaan dan pengelolaan Anggaran (RKAKL dan RBA) 5. Jumlah dokumen persyaratan administratif BLU 6. Jumlah dokumen pola tariff 7. Jumlah dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan Negara 8. Jumlah dokumen laporan kinerja n dan pengelolaa n anggaran 3. Penyusuna n dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara 4. Penyusuna n dokumen laporan kinerja 123

18 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak merupakan pengembangan institusi pendidikan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan tujuan agar proses pendidikan tenaga kesehatan berjalan efektif dan efesien serta mempunyai standar yang sama di seluruh Indonesia. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak didirikan dari gabungan beberapa Akademi Kesehatan milik pemerintah yang berada di Kalimantan Barat berdasarkan SK MenKes Kesos Nomor 298/MenKes. Kesos/SK/IV/ 2001 tanggal 16 April Jurusan dan program studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pada Tahun 2006 terdiri dari: Jurusan Kesehatan Lingkungan dengan prodi D-III dan D-IV Kesehatan Lingkungan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi dengan Prodi Kebidanan dan Keperawatan, dan Jurusan Analis Kesehatan. Berdasarkan Permenkes Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak mempunyai 6 jurusan yaitu: Jurusan Kesehatan Lingkungan (Program Studi D III dan D IV), Jurusan Gizi Program D III, Jurusan Kesehatan Gigi Program D III, Jurusan Analis Kesehatan Program D III, Jurusan Kebidanan (Program Studi D III dan D IV), Jurusan Keperawatan (Program Studi D III dan D IV), merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan RI. Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak (Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak) mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional, melakukan pengabdian kepada 1

19 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak masyarakat, melakukan penelitian di bidang kesehatan dan penyelenggaraan administrasi. Tugas dan fungsi tersebut ditujukan untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan yang berkualitas dan berwawasan global sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya tenaga kesehatan yang handal dan mampu bersaing di pasar global. Pada penyelenggaraan pendidikan agar tercapai lulusan yang berkualitas dan berwawasan global tersebut, maka perlu memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Selain itu juga memperhatikan strategi pemerintah dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) Perguruan tinggi harus mempunyai ciri nation s competitiveness, autonomy, dan organizational health. Organisasi yang sehat memiliki ciri kinerja yang berkualitas dan terukur secara finansial dengan suasana akademik yang baik dan kompetisi untuk memperoleh peluang masa depan dan tanggap terhadap perubahan. Provinsi Kalimantan Barat secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia. Tidak jarang dijumpai masyarakat di Kalimantan Barat memanfaatkan pelayanan kesehatan di Kuching, Malaysia. Menghadapi hal tersebut, Provinsi Kalimantan Barat membutuhkan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang mampu bersaing dengan pelayanan kesehatan di Kuching (negara tetangga). Sementara jumlah tenaga kesehatan di provinsi ini belum mencukupi. Sebagai contoh belum seluruh Puskesmas memiliki tenaga sanitarian dan gizi. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di daerah perbatasan. Keberadaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dituntut untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut. Sebagai institusi milik pemerintah, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak memperoleh biaya penyelenggaraan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan DIPA Rupiah Murni (RM). Pada pelaksanaannya, penyelenggaraan pelayanan pendidikan tenaga 2

20 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak kesehatan dengan pengelolaan sumber pembiayaan di atas, mengalami kendala dalam pengelolaan PNBP. Hal ini disebabkan dibatasinya penggunaan PNBP sesuai dengan pagu yang ditetapkan oleh pemerintah, bukan berdasarkan target penerimaan PNBP. Ditambah lagi dengan rumitnya birokrasi jika diperlukan revisi anggaran. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) merupakan solusi yang tepat untuk menjawab tantangan dan kendala tersebut. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, saat ini Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak secara substantif, teknis dan administratif telah siap melaksanakan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Pengelolaan Keuangan BLU menjadikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan memiliki otonomi dalam pengembangan dan peningkatan pelayanan termasuk pola pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas dan pengadaan barang/jasa secara efektif dan efisien secara akuntabel, sehingga Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak akan mampu menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk mencapai produktivitas yang optimal dalam rangka melayani masyarakat. Rencana strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak disusun dalam rangka mempersiapkan pengembangan institusi menuju Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Dengan demikian, pengelolaan keuangan di institusi dapat terencana dan terealisasi dengan baik dengan mekanisme finansial secara transparan dan akuntabel. Hasil dari unit usaha yang ada dapat digunakan untuk menunjang pengembangan program studi, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. B. Landasan Hukum Penyusunan Renstra Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renstra Bisnis adalah sebagai berikut : 3

21 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang No. 17/2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kesehatan; 9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 Tanggal 16 Februari 2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum; 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 Tanggal 6 September 2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum; 4

22 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 Tanggal 27 September 2007 tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/PER/VIII/2007, tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Poltekkes. 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tanggal 23 Mei 2008 tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum; 16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis Dan Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum; 17. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Nomor HK tentang Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun C. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Rencana Strategi Bisnis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun 2011 s.d 2015 adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab II Gambaran Umum Organisasi Bab III Kondisi Kinerja Tahun Berjalan (2007 s.d. 2010) Bab IV Analisis Lingkungan Bab V Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011 s.d. 2015, Bab VI Proyeksi Keuangan, dan Bab VII Penutup 5

23 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak merupakan pengembangan institusi pendidikan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan tujuan agar efektif dan efesien dalam proses yang mempunyai standar sama di seluruh Indonesia. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak didirikan dengan menggabungkan beberapa Akademi Kesehatan milik pemerintah yang berada di Kalimantan Barat berdasarkan SK Menkes-Kesos No. 298/Menkes.Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April Jurusan dan program studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pada tahun 2006 terdiri dari: Jurusan Kesehatan Lingkungan dengan Prodi D-III dan D-IV Kesehatan Lingkungan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi dengan Prodi Kebidanan dan Keperawatan, dan Jurusan Analis Kesehatan. Berdasarkan Permenkes 890/Menkes/Per/VIII/2007, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak mempunyai 6 jurusan yaitu: Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Kebidanan dan Jurusan Keperawatan. Konversi akademi-akademi kesehatan menjadi jurusan adalah sebagai berikut : 1. Akademi Kesehatan Lingkungan menjadi Jurusan Kesehatan Lingkungan. 2. Akademi Gizi menjadi Jurusan Gizi 3. Akademi Kesehatan Gigi menjadi Jurusan Kesehatan Gigi 4. Akademi Analis Kesehatan menjadi Jurusan Analis Kesehatan 5. Akademi Kebidanan menjadi Jurusan Kebidanan. 6. Akademi Keperawatan menjadi Jurusan Keperawatan. 6

24 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan R.I, tujuan pendidikan Politeknik Kesehatan diselaraskan dengan tujuan pendidikan nasional. B. Keunggulan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Walaupun Kalimantan Barat merupakan daerah yang curah hujannya tinggi dan dikenal dengan daerah seribu sungai, namun ketersediaan air bersih menjadi permasalahan sampai sekarang. Hampir seluruh wilayah di Kalimantan Barat mengalami hal ini. Hal ini diperparah dengan adanya Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang tersebar di sepanjang aliran sungai yang melintasi Kalimantan Barat. Kualitas air sungai menurun dan tidak aman untuk dikonsumsi. Padahal, air sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat dan menjadi sumber air baku PDAM. Masyarakat di wilayah ini kini mengharapkan air hujan untuk dikonsumsi. Sementara air tanah tidak dapat digunakan secara langsung akibat tingginya kandungan mineral (besi). Jika musim kemarau tiba, air menjadi permasalahan utama. Air yang diproduksi PDAM (terutama di kota Pontianak) menjadi payau bahkan asin akibat intrusi air laut. Persediaan air hujan terbatas. Hal ini mengakibatkan tingginya kejadian penyakit yang disebabkan oleh air. Penyakit diare misalnya, masih termasuk lima besar penyakit yang diderita oleh masyarakat. Pada musim penghujan, keberadaan air juga menjadi masalah. Air yang tergenang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk. Akibatnya penyakit Demam Berdarah merajalela. Tahun 2010 terjadi kasus kematian karena penyakit ini. Di samping penyakit yang ditimbulkan oleh kelangkaan air ini, masalah kesehatan gigi juga dialami masyarakat. Kenyataan ini disebabkan oleh kurangnya mineral yang dibutuhkan dalam makanan/minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat. Data dari Dinas Kesehatan Prov. Kalbar pada tahun 2009 menunjukkan bahwa kesehatan 7

25 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak gigi di Kalimantan Barat paling buruk di Indonesia. Rata-rata 34% dari empat juta penduduk mengalami kerusakan gigi. Masalah lain adalah tingginya angka kematian ibu melahirkan. Tahun 2010 tercatat AKI di Kalbar sebesar 288 per seribu kelahiran hidup. Angka ini melebihi AKI nasional, yaitu 226 per seribu kelahiran hidup. Selain karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, masalah kemudahan mengakses layanan kesehatan juga menjadi penyebab. Ditambah lagi jumlah tenaga bidan yang bertugas di daerah masih belum mencukupi. Kasus gizi buruk juga ditemukan di Prov. Kalbar. Pada tahun 2010 tercatat angka gizi buruk pada balita sebesar 3,2%. Selain faktor ekonomi, kasus gizi buruk disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Menghadapi permasalahan di atas, pemerintah memerlukan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi untuk menanggulanginya. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, maka pemerintah berkepentingan untuk mendidik calon tenaga kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang merupakan UPT Kemenkes RI didirikan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Jurusan/prodi yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak sesuai dengan permasalahan yang ada. Kegiatan unggulan yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak antara lain menyediakan jasa pengeboran air, membuat unit pengolahan air bersih/minum, pengolahan sampah dan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan diselenggarakan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan. Penyuluhan gizi, pelatihan pengolahan makanan dari bahan yang ada di sekitar masyarakat dan kegiatan lain diselenggarakan oleh Jurusan Gizi. Sedangkan Jurusan Kesehatan Gigi memberikan pelayanan asuhan perawatan gigi dan pemberian tablet flour 8

26 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pada masyarakat terutama pada murid sekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan organisasi profesi dan masyarakat. C. Visi dan Misi Visi : Menjadi institusi pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing di tingkat regional 1. Visi tersebut merupakan upaya untuk terciptanya suatu kondisi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak bermutu, sehingga mampu bersaing di tingkat regional. 2. Pendidikan yang bermutu adalah gambaran pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak di masa depan yang lulusannya berkualitas, memiliki kepribadian iman dan taqwa, memilki prestasi belajar yang memuaskan, keterampilan keilmuan yang profesional, kemampuan berbahasa Inggris yang baik. 3. Mampu bersaing di tingkat regional adalah lulusan Politeknik kesehatan yang memiliki kemampuan optimal untuk berkompetisi di tingkat regional Asia Tenggara, sesuai dengan keterampilan dan profesional. 4. Misi : Misi I : Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis kompetensi Misi ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang lebih optimal baik secara manajemen, sumber daya manusia, teknologi informasi, peningkatan dan perbaikan kurikulum, metode pembelajaran dan sarana prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang berbasis kompetensi. 9

27 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Misi II : Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis penelitian Misi ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang dikembangkan oleh civitas akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Hal ini akan menumbuhkan kreativitas dan inovasi civitas akademika dalam bidang kesehatan. Misi III : Mengembangkan upaya pengabdian masyarakat yang berbasis IPTEK dan teknologi tepat guna Misi ini ditetapkan dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat serta peningkatan kepercayaan dan kerja sama dengan institusi, sehingga dapat meningkatkan aplikasi ilmu pengetahuan di masyarakat. Hal ini didasarkan pada pendidikan vokasional seperti Politeknik Kesehatan yang tidak mungkin hanya dapat diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi sangat memerlukan peran masyarakat dan swasta serta semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu peningkatan kerja sama dengan semua pihak baik dalam maupun luar negeri harus diupayakan secara terus menerus dan sistematis. Misi IV : Mengembangkan program pendidikan tinggi kesehatan yang mandiri, transparan dan akuntabel Misi ini ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak menjadi institusi yang mampu menyelenggarakan proses pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang mengedepankan penjaminan mutu sehingga menjadi institusi yang mandiri, transparan dan akuntabel. D. Kedudukan, Tugas, Fungsi Organisasi dan Jenis Layanan 1. Kedudukan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan 10

28 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak dalam melaksanakan tugas secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan dan secara teknis di bawah pembinaan Kepala Pusdiklatnakes PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. 2. Tugas Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program pendidikan Diploma Kesehatan, yaitu D III dan D IV. 3. Fungsi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan. b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan. c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksanaan kegiatan administrasi. f. Pelaksanaan kegiatan sistem penjaminan mutu. 4. Jenis Layanan a. Pendidikan dan Pengajaran Jenis layanan yang dilaksanakan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak meliputi : 11

29 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 1). Jurusan Kesehatan Lingkungan a). Program Studi D III Kesehatan Lingkungan b). Program Studi D IV Penyehatan Air c). Program Studi D IV Epidemiologi Kesehatan Lingkungan 2). Jurusan Gizi a). Program Studi D III Gizi b). Program Studi D IV Gizi Masyarakat 3). Jurusan Kesehatan Gigi a). Program Studi D III Kesehatan Gigi 4). Jurusan Analis Kesehatan a). Program Studi D III Analis Kesehatan 5). Jurusan Kebidanan a). Program Studi D III Kebidanan b). Program Studi D IV Kebidanan Komunitas 5). Jurusan Keperawatan a). Program Studi D III Keperawatan b). Program Studi D IV Keperawatan Medikal Bedah c). Program Studi D IV Keperawatan Komunitas b. Penelitian 1). Penelitian dosen 2). Penelitian mahasiswa 3). Penelitian kerjasama c. Pengabdian pada masyarakat 1). KKN Terpadu 2). Penyuluhan 3). Klinik terpadu 4). Konsultasi kesehatan 5). Aplikasi teknologi tepat guna kesehatan 12

30 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak BAB III KINERJA TAHUN BERJALAN A. Gambaran Umum Kinerja Tahun Berjalan Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun meliputi 4 (empat) aspek, yaitu : 1. Aspek Kinerja Layanan Ukuran kinerja ini menggambarkan capaian layanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak selama empat tahun. Capaian kinerja layanan tahun terakhir disajikan dengan membandingkan target dengan realisasi. 2. Aspek Keuangan Ukuran kinerja ini menggambarkan perolehan pendapatan (PNBP dan RM) dan pengeluarannya dalam periode empat tahun. Pada aspek ini pula digambarkan capaian realisasi dibandingkan dengan anggaran pada tahun terakhir. 3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan proses pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pemangku kepentingan. 4. Aspek Sarana dan Prasarana Ukuran kinerja ini menggambarkan seluruh sarana yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan. 13

31 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 1. Aspek Kinerja Layanan a. Penerimaan mahasiswa baru Tabel 3.1 Pendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No. Jurusan pendaftar Diterima rasio Program Diploma III 1. Kesehatan Lingkungan : 1 2. Gizi : 1 3. Kesehatan Gigi : 1 4. Analis Kesehatan : 1 5. Kebidanan : 1 6. Keperawatan : 1 Jumlah : 1 Program Diploma IV 1. Keperawatan : 1 2. Kesehatan Lingkungan : 1 Jumlah : 1 Tabel 3.1 menunjukkan terjadi fluktuasi jumlah pendaftar. Penurunan terjadi pada tahun 2008 (sekitar 26%) dari tahun Hal ini disebabkan pada tahun 2007 terdapat program beasiswa Health Work Service (HWS) dari Pemerintah Kabupaten Landak dan Sekadau untuk Jurusan Kebidanan dan Keperawatan. Di samping itu tempat pendaftaran Sipensimaru tahun 2007 dibuka di empat kabupaten bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten yaitu di Kab. Kapuas Hulu, Kab. Sintang, Kab. Landak dan Kab. Ketapang untuk memudahkan masyarakat mengakses Poltekkes, sehingga animo masyarakat untuk mendaftar cukup tinggi. Kegiatan ini hanya berlangsung pada tahun Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi peningkatan jumlah pendaftar. Selain karena Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak sudah semakin dikenal masyarakat, peningkatan ini disebabkan adanya program beasiswa untuk keluarga miskin yang bersumber dari DIPA Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. 14

32 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.1, hampir semua jurusan mengalami peningkatan jumlah pendaftar kecuali Jurusan Kebidanan dan Keperawatan. Turunnya animo masyarakat untuk mendaftar pada kedua jurusan ini disebabkan adanya institusi pendidikan sejenis yang dikelola swasta. Selain di Pontianak, lokasinya pun tersebar di kabupaten-kabupaten, sehingga masyarakat dari kabupaten dapat dengan mudah menjangkaunya. Sementara empat jurusan lainnya belum memiliki pesaing. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk mendaftar di Jurusan Gizi, Analis Kesehatan, Kesehatan Gigi dan Kesehatan Lingkungan Gambar 3.1 Pendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun b. Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tabel 3.2 memperlihatkan situasi kegiatan proses belajar mengajar selama kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir di Politeknik Kemenkes Pontianak. Pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada perubahan dari tahun ke tahun karena telah disesuaikan dengan jumlah SKS yang ditempuh oleh mahasiswa setiap semesternya. 15

33 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan PBM Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No Tahun Rerata jumlah jam kegiatan PBM/Minggu Pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan utama pada institusi pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai Jum at selama 8 jam perhari sehingga jumlah jam pelaksanaan adalah 40 jam. Tabel 3.3 Pelaksanaan Kegiatan PBM Poltkekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2010 No. Jurusan Rerata jumlah jam kegiatan PBM/Minggu 1 Kesehatan Lingkungan 40 2 Gizi 40 3 Kesehatan Gigi 40 4 Analis Kesehatan 40 5 Kebidanan 40 6 Keperawatan 40 Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua jurusan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak telah merealisasikan kegiatan PBM dengan menerapkan beban studi yang disebut Satuan Kredit Semester (SKS). Kegiatannya terjadwal setiap minggu sebanyak 1 (satu) jam perkuliahan teori atau 2 (dua) jam praktikum atau 4 (empat) jam praktik kerja lapangan. Masing-masing pengalaman belajar tersebut diiringi sekitar 1 2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1 2 jam kegiatan mandiri. 16

34 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak c. Ketersediaan dosen tetap Tabel 3.4 Ketersediaan Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun 2010 No Jurusan Jumlah Dosen Mahasiswa Rasio 1. Kesehatan Lingkungan : 14 2 Gizi : 6 3 Kesehatan Gigi : 8 4 Analis Kesehatan : 9 5 Kebidanan : 25 6 Keperawatan : 20 Jumlah : 14 Berdasarkan surat yang dikeluarkan Dirjen Dikti No. 2920/DT/2007 tanggal 28 September 2007 tentang penetapan daya tampung mahasiswa, rasio dosen dan mahasiswa adalah sebesar 1 : 25. Tabel 3.4 dan Gambar 3.2 menunjukkan bahwa semua jurusan sudah memenuhi standar tersebut. Dosen yang dimaksud pada tabel 3.4 adalah dosen yang berpendidikan S2/S1 dan ditetapkan sebagai pengajar tetap pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak berdasarkan SK Direktur. Di samping dosen tetap, jurusan juga bekerja sama dengan para profesional untuk membantu mengajar di Poltekkes yang disebut sebagai dosen tidak tetap. 1:40 1:26 1:12 0:57 0:43 0:28 0:14 0:00 rasio dosen di Poltekkes Pontianak standar rasio dosen Gambar 3.2 Rasio dosen dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun

35 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tabel 3.5 Rasio dosen dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No Tahun Rasio dosen mahasiswa : : : : 14 Pada tabel 3.5 diketahui bahwa rasio dosen dengan mahasiswa dalam kurun waktu di tingkat Politeknik Kemenkes Pontianak terlihat sudah memenuhi standar. Pemenuhan standar rasio ini terjadi sejak tahun 2007 sudah memenuhi standar. Sementara pada tahun jumlah dosen bertambah sehingga perbandingan rasio dosen dan mahasiswa menjadi kecil. Penambahan tenaga dosen pada beberapa jurusan ini diperoleh dari pengangkatan CPNS, tenaga pindahan dan tenaga/staf yang telah selesai pendidikan lanjut. 1:21 1:21 1:17 1: Gambar 3.3 Trend rasio dosen dan mahasiswa tahun

36 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak d. Ketersediaan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 3.6 Persentase Keberadaan Silabus pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH / RATA RATA Tabel 3.6 menunjukkan bahwa pada tahun 2010 semua jurusan sudah menyediakan silabus secara lengkap. Keberadaan silabus pada tahun 2007 belum tersedia seluruhnya pada tiap jurusan. Setiap tahunnya jurusan berusaha melengkapi silabus. Demikian juga halnya dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seperti yang disajikan pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Persentase Keberadaan RPP pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH / RATA RATA e. Kegiatan penelitian Penelitian dosen yang dilakukan oleh Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak seperti yang ditampilkan pada tabel 3.8 menunjukkan terjadinya penurunan jumlah penelitian yang didanai melalui DIPA RM pada tahun 2010 dibandingkan tahun Penurunan ini disebabkan pagu yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI tidak berdasarkan kebutuhan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Secara keseluruhan proposal yang 19

37 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dapat didanai sebanyak 23 proposal dari 41 proposal yang diajukan atau sebesar 56%. Tabel 3.8 Kegiatan Penelitian bersumber DIPA RM pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO JURUSAN Proposal Realisasi % 1 Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Jika dilihat dari sebaran dosen berdasarkan jurusan yang melakukan penelitian, maka dapat diketahui bahwa semua jurusan mendapatkan kesempatan untuk meneliti. Hanya saja jumlahnya tidak merata. Hal ini terkait dengan adanya seleksi yang dilakukan oleh Unit Litbang Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4, Jurusan Kesehatan Lingkungan merupakan jurusan yang terbanyak dalam hal penelitian yang didanai. proposal realisasi Gambar 3.4 Realisasi penelitian bersumber DIPA RM tahun

38 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Selain didanai dari DIPA RM Poltekkes, penelitian yang dilakukan oleh dosen juga didanai dari PNBP. Namun, jumlah penelitian ini masih terbatas seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.9. Jika dibandingkan dengan jumlah dosen tetap yang ada di jurusan, belum semua dosen dapat melakukan penelitian meskipun penelitian didanai dari DIPA RM dan PNBP. Padahal, dosen wajib melakukan penelitian minimal satu kali tiap tahun. Tabel 3.9 Kegiatan Penelitian bersumber PNBP pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO JURUSAN Proposal Realisasi % 1 Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Walaupun realisasi penelitian yang didanai melalui PNBP cukup besar (78% penelitian dari 18 proposal yang diajukan), namun jumlahnya masih terbilang kecil. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.5, pada tahun 2010 Jurusan Gizi dan Kesehatan Gigi hanya mendanai satu penelitian, Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Analis Kesehatan mendanai dua penelitian, sementara Jurusan Keperawatan dan Kebidanan mendanai empat penelitian. Proposal Realisasi Gambar 3.5 Realisasi penelitian bersumber PNBP

39 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak f. Kegiatan publikasi Tabel 3.10 menunjukkan publikasi hasil penelitian belum sepenuhnya dilakukan oleh dosen yang melakukan penelitian. Publikasi terhadap hasil penelitian pada tahun 2010 berkisar 51% dari target. Hal ini disebabkan adanya pembatasan jumlah halaman yang dimuat dalam Jurnal Nakes Khatulistiwa pada setiap terbitannya. Tabel 3.10 Publikasi Hasil Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO JURUSAN Target Realisasi % 1 Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Pubilkasi hasil penelitian dosen di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang dimuat di Jurnal Nakes Khatulistiwa merupakan hasil penelitian dari tahun sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan publikasi dari Jurusan Kesehatan Lingkungan menunjukkan jumlah yang tertinggi di antara jurusan lainnya seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.6, karena jumlah dosen yang melakukan penelitian dari Jurusan Kesehatan Lingkungan setiap tahunnya lebih banyak dari jurusan lain. Agar hasil penelitian seluruhnya dapat dipublikasikan, idealnya setiap jurusan menerbitkan jurnal yang sesuai dengan bidang kajiannya. Saat ini baru Jurusan Kesehatan Lingkungan yang melakukannya dengan menerbitkan Jurnal Sanitarian. Meskipun Jurnal Nakes Khatulistiwa dan Jurnal Sanitarian belum terakreditasi, keduanya sudah memiliki ISSN. 22

40 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Gambar 3.6 Publikasi Hasil Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun g. Kegiatan Seminar Kegiatan seminar adalah jenis pelayanan lain yang dilakukan Politeknik Kemenkes Pontianak. Pada tabel 3.11 seluruh jurusan yang ada di lingkungan Politeknik Kemenkes Pontianak dalam 5 tahun terakhir telah melakukan seminar minimal 1 kali. Pelaksanaan seminar ini dilakukan oleh dosen dan bekerja sama dengan mahasiswa. Tabel 3.11 Kegiatan Seminar Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Kegiatan seminar yang dimaksud berupa workshop/seminar ilmiah sesuai dengan profesi/keilmuan masing-masing Jurusan. Kegiatan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme para dosen, 23

41 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak instruktur dan tenaga kependidikan, termasuk mahasiswa. Peserta seminar berasal dari dalam dan luar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. h. Layanan Perpustakaan Perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar memegang peranan penting dalam memfasilitasi mahasiswa pada kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan perpustakaan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak diukur melalui jumlah pengunjung perpustakaan. Tabel 3.12 Kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan Jumlah Tabel 3.12 menunjukkan bahwa jumlah pengunjung perpustakaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Gambar 3.7 memperlihatkan kunjungan perpustakaan dari Jurusan Analis Kesehatan merupakan kunjungan yang terendah dari jurusan lain. Hal ini disebabkan jumlah mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan tidak sebanyak jurusan lainnya. Sementara mahasiswa Jurusan Keperawatan merupakan jumlah terbanyak dalam mengunjungi perpustakaan. Keadaan ini disebabkan sebagian besar mahasiswa Jurusan Keperawatan tinggal di asrama yang berada satu lokasi dengan kampus sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan. 24

42 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 40,000 30,000 20,000 10, l. Ketersediaan bahan ajar Gambar 3.7 Kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Ketersediaan bahan ajar bagi mahasiswa merupakan salah satu bentuk pelayanan bagi mahasiswa. Tabel 3.13 menunjukkan bahwa seluruh jurusan yang ada di lingkungan Politeknik Kemenkes Pontianak telah menyediakan bahan ajar bagi mahasiswanya. Hal ini terlihat dari angka ketersediaan bahan ajar sesuai dengan materi yang sudah ditentukan. Bahan ajar yang dimaksud adalah modul/diktat/pedoman praktikum dan buku. Tabel 3.13 Jumlah Ketersediaan Bahan Ajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Selain dibuat oleh dosen di lingkungan Poltekkes, penyusunan bahan ajar untuk mata kuliah teori pada semua jurusan dilakukan bekerjasama 25

43 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dengan forum komunikasi jurusan yang sama dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut masih terus berlangsung dan akan bekerjasama dengan penerbit untuk dipublikasikan ke tingkat nasional. Pertemuan nasional untuk penyusunan bahan ajar tersebut diperlukan untuk menentukan standar kompetensi yang disyaratkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi, sehingga terdapat kesesuaian antara kompetensi yang diharapkan masyarakat dan profesi dengan kurikulum dan bahan ajar. Sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan jumlah bahan ajar, diperlukan pelatihan penyusunan bahan ajar bagi dosen sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan kemampuan dosen di seluruh jurusan Gambar 3.8 Ketersediaan Bahan Ajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun m. Layanan Laboratorium Tabel 3.14 menunjukkan jam pemakaian laboratorium dalam satu minggu. Terdapat perbedaan jam pemakaian laboratorium pada jurusan yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Tabel 3.14 menunjukkan bahwa Jurusan Kesehatan Lingkungan merupakan jurusan yang paling rendah pemanfaatan laboratoriumnya. Hal ini disebabkan praktikum mahasiswa tidak hanya dilakukan di laboratorium, namun juga di bengkel kerja dan lapangan. Sementara Jurusan Analis Kesehatan merupakan jurusan yang tertinggi dalam 26

44 Jam/minggu Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pemanfaatan laboratorium. Sesuai dengan kompetensinya, maka mahasiswa jurusan ini menghabiskan lebih banyak waktu praktikumnya di laboratorium. Tabel 3.14 Pemanfaatan Laboratorium Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun NO. JURUSAN (jam/minggu) Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Gambar 3.9 menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan pemanfaatan laboratorium pada semua jurusan disebabkan bertambahnya jumlah mahasiswa yang diterima, sehingga jam perkuliahan di laboratorium bertambah Gambar 3.9 Pemanfaatan Laboratorium Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun

45 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak n. Kegiatan pengabdian masyarakat Seperti yang terlihat dalam tabel 3.15, Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kesehatan Lingkungan memiliki frekuensi yang paling banyak (10-12 kali) dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Hal ini terkait dengan program studi yang dimiliki Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kesehatan Lingkungan. Kedua jurusan ini telah membuka Prodi D IV, sehingga jumlah pengabdian masyarakat menjadi lebih banyak dibanding jurusan lainnya. Kegiatan pengabdian masyarakat melibatkan dosen dan mahasiswa yang dilakukan dalam rangka menunjang pemenuhan kompetensi mahasiswa. Pengabdian masyarakat dalam bentuk Praktik Kuliah Kerja Nyata (PKN), pelaksanaannya dikoordinasikan oleh UPT Litbang Poltekkes. Secara keseluruhan dalam setiap tahunnya Politeknik Kemenkes Pontianak menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak kali. Di masa yang akan datang diharapkan setiap jurusan dapat lebih meningkatkan frekuensi kegiatan pengabdian masyarakatnya, karena kegiatan ini terkait dengan salah satu program Tridharma Perguruan Tinggi dan dapat menjadi ajang promosi bagi masyarakat sekitar lokasi khususnya dan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya. Tabel 3.15 Kegiatan pengabdian masyarakat pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Pengabdian masyarakat diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Program ini dilakukan dalam bentuk kegiatan yang mempunyai nilai positif bagi masyarakat sesuai kompetensi yang dimiliki oleh setiap jurusan. 28

46 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak o. Kegiatan Kemitraan Kegiatan kerjasama merupakan salah satu kegiatan dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM). Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam hal ini perusahaanperusahaan, rumah sakit, institusi kesehatan lain yang merupakan UPT Kemenkes misalnya Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan lain-lain. Kerjasama ini tertuang dalam MoU untuk menjalin kemitraan dengan instansi-instansi tersebut. Upaya ini dilakukan dalam rangka memperkaya pengetahuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kampus. Seiring dengan perubahan kurikulum Diploma III yang berbasis kompetensi pada tahun 2010, maka jumlah kemitraan semakin bertambah, meskipun peningkatannya tidak terlalu dramatis. Tabel 3.16 menyajikan kegiatan kerjasama dengan mitra Poltekkes. Tabel 3.16 Kegiatan Kemitraan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Tabel 3.16 memperlihatkan bahwa semua jurusan melaksanakan kerjasama baik yang diprakarsai oleh jurusan maupun direktorat sebagai lahan praktik. Jurusan yang paling banyak melaksanakan kerjasama dengan mitra kerja adalah Jurusan Keperawatan seperti yang ditampilkan pada Gambar Jurusan ini melakukan kerjasama dengan rumah sakit pemerintah dan swasta baik di Kalimantan Barat, pulau Jawa, maupun luar negeri (Malaysia). Kerjasama dengan Malaysia ini belum dilaksanakan antar pemerintah, baru terbatas antar Jurusan Keperawatan dengan Direktur RS Normah Kuching. 29

47 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Gambar 3.10 Kegiatan kemitraan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Terlihat pada Gambar 3.10 bahwa jumlah kerjasama pada Politeknik Kemenkes Pontianak dalam kurun waktu empat tahun terakhir mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa usaha pendidikan di Politeknik Kemenkes Pontianak dalam rangka memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kemampuan keterampilan mahasiswa mendapat perhatian yang serius. Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada lingkungan yang dijadikan lahan praktik saja seperti rumah sakit, industri, Dinas Kesehatan Kota ataupun institusi UPT Kemenkes, namun lebih jauh juga dilakukan kerjasama dengan instansi pemerintah seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kerja sama ini juga melibatkan institusi pendidikan swasta yang memanfaatkan fasilitas di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak seperti Akbid Aisyiah, Universitas Muhammadiyah, STIKES Yarsi dan lainnya. p. Kegiatan promosi Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah pendaftar di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Calon pendaftar akan menilai dan mengetahui prospek pendidikan setelah mereka lulus melalui kegiatan promosi. Jumlah dan frekuensi kegiatan promosi sangat menentukan 30

48 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tingkat keberhasilan promosi. Dengan pengelolaan anggaran bersumber DIPA baik melalui DIPA RM maupun DIPA PNBP kegiatan promosi ini mendapat alokasi yang sangat kecil. Maka diharapkan dengan pengelolaan anggaran yang bersifat mandiri diharapkan dapat meningkatkan kegiatan promosi yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah pendaftar pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Tabel 3.17 menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dari tahun hanya 2 3 kali dalam setahun. Promosi dilakukan dalam bentuk pameran pendidikan, pemasangan iklan di media cetak/elektronik serta kegiatan bakti sosial. Tabel Kegiatan Promosi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No. Tahun Jumlah rerata kegiatan promosi q. Kelulusan mahasiswa Tabel 3.18 Jumlah Kelulusan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No. Jurusan target Realisasi % Program Diploma III 1. Kesehatan Lingkungan ,1 2. Gizi ,4 3. Kesehatan Gigi ,2 4. Analis Kesehatan Kebidanan ,1 6. Keperawatan ,6 Jumlah ,9 Program Diploma IV 1. Keperawatan ,3 2. Kesehatan Lingkungan ,8 Jumlah ,2 31

49 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Rerata kelulusan mahasiswa Program Diploma III pada tahun 2010 sebesar 82,9%. Jurusan Analis Kesehatan berhasil meluluskan 100% mahasiswanya. Sementara Jurusan Kesehatan Gigi, Kesehatan Lingkungan dan Kebidanan berada di bawah 80% seperti yang tampak pada Gambar Rendahnya persentase kelulusan mahasiswa tersebut antara lain disebabkan belum terpenuhinya target klinik yang merupakan syarat mengikuti ujian akhir Gambar 3.11 Persentase kelulusan mahasiswa Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun 2010 Sementara itu rerata kelulusan Program Diploma IV pada tahun 2010 sebesar 90,2%. Tingginya angka kelulusan ini disebabkan oleh mahasiswa yang menempuh pendidikannya pada Program Diploma IV sebagian besar merupakan pegawai yang telah mempunyai pengalaman bekerja, sehingga mereka mudah beradaptasi dengan pengetahuan yang baru. 32

50 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Keperawatan Kesehatan Lingkungan Rerata Kelulusan Gambar 3.12 Persentase kelulusan mahasiswa Program Diploma IV Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun 2010 Pada tabel 3.19, dapat diketahui bahwa lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak sebagian besar (> 90%) mempunyai IPK 2,75. Sementara pada Program Diploma III, ketepatan waktu kelulusan pada tahun 2010 (38,2%) terdapat penurunan jika dibandingkan tahun 2009 (95%). Hal ini disebabkan mulai tahun 2010 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak mengadakan dua kali wisuda, yaitu pada semester ganjil dan semester genap. Sehingga sebagian mahasiswa pada beberapa jurusan tidak bersegera menyelesaikan tugas akhirnya. Selain itu, seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, target klinik (menangani pasien dan klien) yang belum terpenuhi merupakan salah satu penyebab mahasiswa lulus tidak tepat waktu. 33

51 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak No Tabel 3.19 Kualitas Lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Tahun Jml mhs Program Diploma III IPK Ketepatan waktu kelulusan < 2,75 2,75 Tepat Tdk tepat Jml % Jml % Jml % Jml % , , , , , , , , , , ,0 18 5, , , , ,8 Program Diploma IV Penyerapan lulusan Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun 2010 mencapai 70% dengan masa tunggu kurang dari satu tahun seperti yang disajikan pada tabel Lulusan dari Jurusan Analis Kesehatan 85% terserap di lapangan kerja, sementara lulusan dari Jurusan Kesehatan Gigi pada tahun 2010 tercatat 56%. Rendahnya persentase serapan lulusan Jurusan Kesehatan Gigi tahun 2010 disebabkan para lulusan belum melaporkan kegiatannya setelah selesai pendidikan. Ketersediaan sistem informasi bagi alumni masih terbatas, sehingga penulusuran data penyerapan lulusan mengalami kendala. Selain itu, sosialisasi kompetensi lulusan kepada pengguna di luar institusi kesehatan belum optimal. Hal ini menyebabkan rendahnya persentase penyerapan lulusan. Tabel 3.20 Penyerapan Lulusan Diploma III dengan waktu tunggu < 1 tahun Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun No. Jurusan Lulusan Serapan % 1. Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan Jumlah

52 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Selain institusi kesehatan milik pemerintah pusat dan daerah, lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak juga bekerja pada institusi non kesehatan milik pemerintah (Badan Lingkungan Hidup Daerah, PDAM, Dinas Pekerjan Umum), institusi kesehatan milik swasta (seperti rumah sakit, klinik, dokter praktik, laboratorium klinik) dan institusi swasta lainnya (industri pariwisata, industri makanan). Rerata Serapan Lulusan 70 Keperawatan 72 Kebidanan 70 Analis Kesehatan 85 Kesehatan Gigi 56 Gizi 66 Kesehatan Lingkungan 63 Gambar 3.13 Persentase serapan lulusan Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun Kinerja Aspek Keuangan Sejak tahun 2009, sumber pembiayaan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak ditetapkan hanya berasal dari dua sumber yaitu anggaran DIPA RM dan DIPA bersumber PNBP, sedangkan sumber biaya dari DAPARMAS dimasukkan ke dalam biaya PNBP. Perubahan tersebut mengakibatkan realisasi penggunaan dirasakan semakin sulit karena harus mengikuti peraturan dari Kementerian Keuangan yang secara umum lebih rumit atau kurang fleksibel. Hal ini mengakibatkan semua kegiatan pembelajaran berjalan kurang lancar, sehingga diperlukan sistem pengelolaan keuangan yang lebih baik dan fleksibel. Dengan demikian maka keinginan untuk dapat menyelenggarakan sistem 35

53 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak pengelolaan keuangan melalui Badan Layanan Umum (BLU) sangat diharapkan agar pelayanan prima terhadap proses program pembelajaran kepada mahasiswa dapat terwujud. 36

54 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak a. Realisasi Pendapatan Tabel 3.21 Realisasi Pendapatan Anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun NO URAIAN TARGET REALISASI % 1 Pendapatan Negara Bukan Pajak ( PNBP) a. Akademik Sipensimaru ,33 DPP ,75 SPP ,97 PPS ,00 Wisuda ,60 Ijazah ,60 JUMLAH ,76 b. Non Akademik KTM ,00 Internet dan Perpustakaan ,00 JPKM ,00 Asrama ,44 Pendapatan Lain - Lain JUMLAH ,92 JUMLAH PENDAPATAN PNBP ,71 37

55 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Pada tabel 3.21 diketahui bahwa realisasi pendapatan PNBP pada tahun 2010 sebesar 110,71%. Kelebihan pendapatan ini disumbang dari sisa DPP tahun 2009 sebesar 75% yang dibayarkan pada tahun 2010, sementara DPP tahun 2010 dibayarkan oleh mahasiswa baru secara penuh (100%). Demikian juga halnya dengan SPP yang realisasinya melebihi 100%. Pembayaran SPP semester ganjil dibayarkan secara bertahap, yaitu sebanyak empat bulan pada tahun 2009 dan sisanya (dua bulan) dibayarkan pada tahun Pendapatan dari asrama melebihi target yang telah ditetapkan, karena mahasiswa banyak yang memilih tinggal di asrama melebihi target yang telah ditetapkan. Gambar 3.14 menunjukkan peningkatan PNBP yang sangat tajam dari tahun 2008 ke tahun Hal ini terjadi karena pada tahun 2009 diberlakukan PP No.13 tahun 2009 yang mengatur besarnya penarikan dana dari masyarakat. Sementara peningkatan yang terjadi pada tahun 2010 diakibatkan sebagian dana 2009 (SPP semester ganjil dan DPP) dibayarkan pada tahun ,151,895,550 7,102,990,170 1,183,130,000 1,325,990, Gambar 3.14 Pendapatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun

56 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak b. Realisasi Belanja Tabel 3.22 Realisasi Penyerapan Anggaran Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun SUMBER ALOKASI ANGGARAN REALISASI % Pegawai 5,638,616,966 5,845,171,909 6,744,232,000 8,053,215,000 7,409,208,676 92,00 Barang 2,379,290,494 3,382,466,745 7,218,326,000 6,897,123,000 6,661,627,394 96,59 RM Modal 3,262,012,550 1,947,620,000 21,452,772, ,000, ,225,000 99,90 Bansos/Tubel 916,234,400 1,012,860, ,790,000 Jumlah 12,196,154,410 12,188,118,654 36,414,120,000 15,695,338,000 14,815,061,070 94,39 Pegawai 322,176,250 Barang 466,977, ,528,843 6,470,861,000 8,413,633,000 8,340,878,611 99,14 PNBP Modal 24,780, ,375, ,509,000 Bansos/Tubel Jumlah 813,933, ,904,043 7,182,370,000 8,413,633,000 8,340,878,611 99,14 Pegawai 5,960,793,216 5,845,171,909 6,744,232,000 8,053,215,000 7,409,208,676 92,00 Barang 2,846,267,519 3,956,995,588 13,689,187,000 15,310,756,000 15,002,506,005 97,99 TOTAL Modal 3,286,792,550 2,252,995,200 22,164,281, ,000, ,225,000 99,90 Bansos/Tubel 916,234,400 1,012,860, ,790,000 - Jumlah 13,010,087,685 13,068,022,697 43,596,490,000 24,108,971,000 23,155,939,681 96,05 39

57 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tabel 3.22 menunjukkan realisasi anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun 2010 sebesar 96,05%. Kesenjangan antara target dan realisasi terjadi pada belanja pegawai dan barang. Pada belanja pegawai tahun 2010 direncanakan pegawai yang termasuk dalam daftar gaji Badan PPSDM akan dipindahkan ke dalam daftar gaji Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Namun, sampai akhir 2010 hal tersebut belum dapat direalisasikan karena persyaratan administrasi yang belum terpenuhi. Sementara perencanaan tugas belajar (tubel) yang dimasukkan pada belanja barang tidak dapat terserap pada tahun Hal ini disebabkan oleh batalnya rencana pendidikan lanjut ke jenjang S3 sebanyak tiga orang. Pembatalan ini terkait dengan pemenuhan rasio dosen dan menunggu beberapa peserta tubel menyelesaikan pendidikannya yang tertunda. 25,000,000,000 20,000,000,000 15,000,000,000 10,000,000,000 5,000,000,000 0 Pegawai Barang Modal Jumlah target 8,053,215,000 15,310,756, ,000,000 24,108,971,000 realisasi 7,409,208,676 15,002,506, ,225,000 23,155,939,681 Gambar 3.15 Target dan realisasi DIPA 2010 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun

58 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 3. Kinerja Aspek Sumber Daya Manusia a. Perkembangan tenaga pengajar Tabel 3.23 Perkembangan Tenaga Pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No. Pendidikan S S1/D IV Jumlah Tenaga pengajar pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak mengalami peningkatan yang mencolok seperti yang ditampilkan pada tabel 3.23 dan Gambar Tahun 2008 terdapat penambahan 24 dosen. Selain adanya pengangkatan CPNS, penambahan ini disebabkan adanya perubahan tingkat pendidikan pegawai Poltekkes ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga mereka ditempatkan sebagai tenaga pengajar. Selain dalam rangka memenuhi persyaratan dosen sesuai dengan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, peningkatan status pendidikan ini juga dalam rangka meningkatkan kualitas dosen. Sebagian dosen saat ini sedang mengikuti pendidikan S3 dan S2. Demikian juga halnya dengan staf yang masih berpendidikan S1 dan diproyeksikan menjadi dosen, saat ini sedang mengikuti pendidikan lanjut S2 S1/D IV Jumlah Gambar 3.16 Perkembangan Tenaga Pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun

59 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tabel 3.24 Distribusi Tenaga Pengajar menurut Jurusan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun 2010 No. Jurusan S2 S1/D IV Jumlah 1. Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan Jumlah Jika dilihat distribusi dosen menurut jurusan, maka diketahui bahwa sebaran jumlah tenaga pengajar tersebar merata. Kuantitas dan kualitas pengajar ini akan terus bertambah mengingat pada saat ini sedang menyelesaikan pendidikan lanjutannya ke jenjang S3, S2 dan S1/D IV di samping penambahan pengangkatan CPNS baru S2 S1 Jumlah Gambar 3.17 tenaga pengajar menurut jurusan b. Perkembangan tenaga administrasi Tabel 3.25 memperlihatkan perkembangan tenaga administrasi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dari tahun Tenaga administrasi yang dimaksud pada tabel 3.25 ini adalah PNS Politeknik 42

60 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Kesehatan Kemenkes Pontianak di luar tenaga dosen. Terjadi fluktuasi jumlah tenaga berdasarkan jenis pendidikan disebabkan oleh adanya perubahan status pendidikan tenaga yang telah selesai melanjutkan pendidikannya baik ke jenjang D III, S1/D IV dan S2 serta pengangkatan tenaga PNS baru. Sementara penambahan jumlah tenaga dengan pendidikan SD dan SMP disebabkan adanya pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS pada tahun Tabel 3.25 Perkembangan Tenaga Administrasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No. Pendidikan S S1/D IV D III SMA SMP SD Jumlah Berdasarkan kualifikasi pendidikan, tenaga administrasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak didominasi oleh tenaga yang berpendidikan SMA (47%) seperti yang tampak pada Gambar Sementara tenaga yang berpendidikan SD dan SMP masing-masing 4%, dan S2 hanya 2%. SMP 4% SD 4% S2 2% S1/D IV 7% SMA 47% D III 36% Gambar 3.18 Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun

61 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak c. Kehadiran dosen Tabel 3.26 Persentase Kehadiran Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak Tahun NO. JURUSAN Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH / RATA RATA Kehadiran dosen merupakan indikator pelayanan kepada mahasiswa yang paling penting. Pada tabel 3.26 diketahui bahwa kehadiran dosen pada semua jurusan pada tahun 2010 adalah 90.0%. Angka kunjungan dosen tersebut dapat diartikan bahwa dosen selalu hadir dalam memberikan pengajaran/perkuliahan baik di kelas maupun di laboratorium. Penerapan kurikulum pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak terlihat dari pemenuhan tatap muka perkuliahan yang diukur melalui kehadiran dosen baik teori maupun praktik. Tatap muka perkuliahan yang diterapkan adalah 16 kali pertemuan diikuti dengan kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Akademik Politeknik Kemenkes Pontianak dan sejalan dengan standar penerapan kurikulum pada Standar Nasional Pendidikan dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 44

62 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Gambar 3.19 Kehadiran Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun d. Pelatihan dan penyegaran ilmu Tabel 3.27 Kegiatan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu bagi Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Menurut Jurusan Tahun No. Jurusan Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan JUMLAH Kegiatan pelatihan di Politeknik Kemenkes Pontianak dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen. Pada tabel 3.27 dilaporkan bahwa frekuensi kegiatan penyegaran ilmu mengalami peningkatan. Kegiatan penyegaran ilmu merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dan pelatihan yang dilaksanakan oleh institusi di luar Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Jika dilihat dari frekuensi pelatihan pada tahun 2010 dengan jumlah dosen, maka hampir semua dosen telah mengikuti peltihan/penyegaran ilmu. 45

63 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Gambar 3.20 Kegiatan Pelatihan/Penyegaran Ilmu bagi Dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Pelatihan dan penyegaran ilmu tidak hanya untuk dosen, namun juga dilaksanakan bagi staf di lingkungan Direktorat dan jurusan. Penyelenggara kegiatan ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Badan PPSDM Kesehatan, Pusdiknakes dan Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak serta institusi pemerintah lainnya. Jumlah pelatihan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini terkait dengan adanya perubahan kebijakan dari pemerintah dalam hal penyelenggaraan lembaga negara. Jenis pelatihan berupa pelatihan pengadaan barang dan jasa, bendahara, SIPTK, SIMKA, SIMAK BMN, SAI, perpustakaan dan lainnya. Perkembangan pelatihan untuk staf dapat dilihat pada tabel Tabel 3.28 Kegiatan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu bagi Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Menurut Jurusan Tahun No. Jurusan Kesehatan Lingkungan Gizi Kesehatan Gigi Analis Kesehatan Kebidanan Keperawatan Direktorat JUMLAH

64 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 4. Kinerja Aspek Sarana dan Prasarana a. Tanah Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak memiliki 6 (enam) jurusan yang tersebar di 3 (tiga) kampus terdiri dari 1). Kampus A (Kesling, Gizi dan Kesehatan Gigi) Jl. 28 Oktober Pontianak 2). Kampus B (Analis Kesehatan dan Kebidanan) Jl. Dr. Soedarso Pontianak. 3). Kampus C (Keperawatan) Jl. Dr. Soetomo Singkawang. Keragaman alamat yang terdapat di dua kota tersebut sebenarnya memiliki nilai strategis, yaitu dalam hal penjaringan mahasiswa baru dimana calon mahasiswa yang berdomisili pada dua kota tersebut lebih mudah dalam mengakses untuk mencari tempat pendidikan lanjut setelah lulus SMA. Namun bila ditinjau dari aspek kemudahan koordinasi dan administratif, kondisi tersebut kurang menguntungkan institusi. Tersebarnya lokasi jurusan tersebut karena sesuai sejarah bahwa semula Jurusan yang ada di Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak sebelumnya merupakan institusi pendidikan yang berdiri sendiri atau masih berbentuk akademi kesehatan yang bernaung di bawah Kemenkes (Pusdiklatnakes). Tabel 3.29 Data Luas Tanah Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak menurut Lokasi Tahun No Direktorat / Jurusan / Prodi Luas tanah (hektar) Kampus A : 3,413 3,413 3,413 3,413 Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Jurusan Kesling Jurusan Kesehatan Gigi Jurusan Gizi 2 Kampus B : Jurusan Analis Kesehatan Jurusan Kebidanan 2,353 3,697 2,353 3,697 2,353 3,697 2,353 3,697 3 Kampus C : 3,235 3,235 3,235 3,235 Jurusan Keperawatan Jumlah 12,698 12,698 12,698 12,698 47

65 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Sampai akhir tahun 2010 jumlah luas tanah yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak sekitar 3 Ha (Kampus A) seperti ditampilkan pada tabel Tanah tersebut statusnya adalah milik Kementerian Kesehatan RI. Sedangkan status tanah Kampus B dan C dengan luas ±9 Ha merupakan milik Pemda Kota Pontianak dan Singkawang. Kondisi ini merupakan kekuatan bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak karena masih berpotensi untuk dapat memanfaatkan tanah yang luas tersebut menjadi lahan yang produktif dalam rangka menggali dana sebagai modal untuk dapat meningkatkan pendapatan. Hal ini akan terlaksana apabila pengelolaan keuangannya dalam bentuk Badan Layanan Umum (BLU) dan sekaligus berpotensi untuk menunjang meningkatkan status kelembagaan institusi pendidikannya menuju STIKES /Institut. b. Perkembangan Sarana dan Prasarana Dalam kurun waktu tahun , terdapat perubahan luas bangunan karena adanya penambahan bangunan ruang kelas dan gedung klinik terpadu perpustakaan pusat pada Kampus A. Sementara pada Kampus B dan C tidak ada penambahan gedung, sebagian besar merupakan renovasi dan pemeliharaan saja. Luas bangunan yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dapat dilihat pada tabel Berdasarkan data pada tabel 3.30 nampak bahwa luas bangunan milik Poltekkes seluruhnya tahun 2007 sebesar ,40 m 2. Luas ini bertambah menjadi ,7 m 2 pada tahun Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, penambahan luas ini sehubungan dengan adanya penambahan ruang kelas dan gedung laboratorium terpadu di Kampus A. Konsekuensi dari penambahan bangunan ini berakibat pada penambahan sarana dan prasarana lain seperti jaringan listrik, air, AC dan meubelair. Pada tabel 3.30 tampak bahwa keempat hal tersebut bertambah pada tahun Sementara jaringan internet sudah tersambung pada semua jurusan dan direktorat. 48

66 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Laboratorium di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak berjumlah 22 dan tersebar di seluruh jurusan. Alat laboratorium dan bengkel untuk praktikum mahasiswa setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pengadaan barang-barang ini bersumber dari DIPA (APBN dan PNBP). Walaupun ada penambahan jumlah alat laboratorium setiap tahun, sampai tahun 2010 kelengkapan alat-alat tersebut dalam rangka menunjang kompetensi rerata baru mencapai 75%. Sementara jumlah alat laboratorium setiap kompetensi rerata baru tiga set. Perpustakaan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak berjumlah tujuh unit dan berada di setiap jurusan dan di Direktorat Poltekkes yang merupakan UPT Perpustakaan Pusat. Secara keseluruhan, buku yang ada sampai tahun 2010 berjumlah eksemplar. Penambahan buku dalam jumlah besar terjadi pada tahun 2010 yang bersumber dari APBNP Semua jurusan yang berada di lingkungan Poltekkes Kementerian Kesehatan Pontianak memiliki fasilitas asrama, sedangkan jumlah kamar yang ada saat ini seluruhnya sebanyak 117 kamar dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 307 tempat tidur dan sebagian mahasiswa tinggal di asrama. Fasilitas asrama di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak, dapat dilihat pada tabel Pada tabel 3.30 terlihat bahwa rerata jurusan mempunyai kendaraan roda empat dan roda dua. Pada tahun 2010 terdapat penambahan kendaraan satu unit roda empat dan satu unit roda enam. Penambahan ini bersumber dari APBNP

67 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tabel 3.30 Perkembangan sarana dan prasarana Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun No. Jenis Sarana Prasarana Satuan Bangunan m , , , ,7 2. Kelas Ruang Klinik terpadu unit Kelengkapan ABBM % Laboratorium Ruang Kelengkapan alat lab. % Jumlah Alat lab. setiap kompetensi set Alat laboratorium/bengkel unit Perpustakaan unit Jumlah Buku Buah Jaringan Listrik Sambungan Jaringan Telpon Sambungan Jaringan Air Sambungan Internet Sambungan Sound System unit Genset unit Alat Pemadam Kebakaran Unit Gardu Jaga Unit Meubelair Unit AC Unit Asrama unit Asrama Kamar Asrama Tempat tidur Kendaraan roda 2 unit Kendaraan roda 4 unit Kendaraan roda 6 unit B. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja yang dikembangkan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak adalah dengan menggunakan sistem AKIP dengan pendekatan proses mulai dari input hingga outcome. Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dapat dilihat pada tabel Penyerapan anggaran pada tahun 2010 secara keseluruhan mencapai 96%. Kegiatan penyelenggaraan operasional perkantoran pada mata anggaran 50

68 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak langganan daya dan jasa hanya mencapai 84%. Rendahnya pencapaian ini disebabkan oleh tertundanya penambahan daya listrik pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang baru direalisasikan pada akhir tahun anggaran oleh PLN Pontianak. Pengembangan pendidikan profesional keahlian pada mata anggaran bantuan beasiswa, penyerapan hanya mencapai 91%. Penyebab rendahnya penyerapan anggaran ini karena batalnya rencana tiga orang dosen untuk melanjutkan pendidikan S3. Pembatalan ini terkait dengan pemenuhan rasio dosen dan menunggu beberapa peserta tubel menyelesaikan pendidikannya yang tertunda. 51

69 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tabel 3.31 Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun 2010 Output Keuangan No Uraian Target Realisasi Anggaran Realisasi % % % Rp. Rp. % 1. Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan a. Pembayaran Gaji, Honorarium dan Vakasi % 8,053,215,000 7,409,208,676 92% 2. Penyelenggaran Operasional Perkantoran a. Pengadaan Makanan/Minuman penambah daya tahan tubuh/uang makan PNS % 126,720, ,720, % b. Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai % 59,160,000 59,068, % c. Pengadaan Toga/Pakaian Kerja Sopir/Pesuruh/Perawat/Dokter/Satpam/Lainnya % 4,400,000 4,356,000 99% d. Perawatan Gedung Kantor % 651,785, ,836, % e. Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/ % 247,050, ,824, % f. Perawatan Kendaraan Bermotor Roda % 57,000,000 56,968, % g. Langganan Daya dan Jasa % 409,977, ,866,615 84% h. Operasional Perkantoran dan Pimpinan % 240,150, ,136, % 3. Pengembangan Pendidikan Profesional dan Keahlian a. Administrasi Kegiatan % 1,671,939,000 1,669,386, % b. Pengadaan Buku - Buku Perpustakaan % 270,000, ,625, % c. Penelitian Ilmu Pengetahuan Terapan % 504,399, ,399, % d. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program % 112,940, ,470, % e. Bantuan Beasiswa % 1,688,740,000 1,530,096,600 91% f. Rapat-rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan/Kelompok Kerja/Konsultasi % 473,563, ,992,505 99% g. Pengadaan Meubelair % 475,000, ,600, % 52

70 Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak h. Pencetakan/Penerbitan/Penggandaan/Laminasi % 264,000, ,576, % i. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian dan Pengabdian Masy % 385,300, ,929, % 4. Pelayanan Pendidikan Poltekes/Balpakes (PNBP) a. Administrasi Kegiatan % 1,691,578,000 1,679,650,440 99% b. Penerbitan Majalah / Jurnal % 49,200,000 49,157, % c. Pendidikan dan Pelatihan Teknis % 136,390, ,329,800 98% d. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional % 270,540, ,684, % e. Pendidikan/Pengajaran/Perkuliahan (Termasuk Penyelenggaraan Praktek) % 4,974,951,000 4,942,519,366 99% f. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program % 336,064, ,586, % g. Pendaftaran dan Seleksi % 298,950, ,604,470 95% h. Dies Natalis / Wisuda % 172,266, ,996,700 94% i. Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium % 190,000, ,920, % j. Penyelenggaraan Sosialisasi / Workshop/Diseminasi/Seminar/Publikasi % 61,967,000 61,865, % k. Pembinaan Akademik dan Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan % 191,177, ,077, % l. Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat % 40,550,000 40,485, % TOTAL 24,108,971,000 23,155,939,681 96% 53

71 BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN Analisis lingkungan internal dan eksternal yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dilakukan dengan melalui pencermatan (scanning) metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) meliputi aspek : 1) Aspek layanan 2) Aspek Keuangan 3) Aspek Organisasi dan SDM 4) Aspek Sarana dan Prasarana A. Analisis SWOT Faktor Internal Tabel 4.1 Analisis SWOT Faktor Internal No. Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1. Aspek layanan 1. Adanya dukungan kebijakan pimpinan terhadap program magang kemahiran baik dosen dan mahasiswa pada Institusi layanan kesehatan % Dosen sudah memiliki silabus/rpp 3. Adanya upaya peningkatan pelaksanaan Pengabdian masyarakat 4. Tersedianya media publikasi berupa jurnal, majalah,website 5. Telah terjalin 44 kerjasama kemitraan dengan stakeholder dalam praktek kerja lapangan baik lokal, nasional maupun Internasional. 6. Tersedianya dana untuk pelaksanaan penelitian dosen 1. Belum melakukan pengkajian kurikulum bersama user/stakeholder profesi di Poltekkes Kemenkes Pontianak. 2. Kurang adanya dukungan tekhnologi sumber belajar yang berbasis IT (elearning). 3. Belum diakreditasinya Poltekkes Kemenkes Pontianak oleh BAN-PT 4. Belum terakreditasi standar ISO 54

72 2. Aspek Keuangan 1. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah untuk Poltekkes Kemenkes Pontianak. 2. Adanya komitmen pimpinan Poltekkes Kemenkes Pontianak dalam mendukung realisasi anggaran. 3. Potensi pengembangan unit-unit usaha Poltekkes Kemenkes Pontianak. 4. Pemanfaatan aset sebagai investasi 3. Aspek Organisasi dan SDM 4. Aspek Sarana dan Prasarana 1. Telah terakreditasinya Poltekkes Kemenkes Pontianak oleh Kemenkes dengan nilai A pada 2 jurusan dan nilai B pada 4 jurusan. 2. Memiliki 4 Jurusan dari 6 Jurusan yang tidak ada pesaing (Kesehatan Gigi, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan) % Dosen pendidikan S2. 4. Adanya struktur organisasi dan Job Deskripsi yang terstandar dan akuntabel untuk semua komponen SDM Poltekkes Kemenkes Pontianak orang dosen sudah memiliki Sertifikat Pendidik 6. Adanya 4 orang dosen kandidat Doktor (S3) 1. Telah memiliki 2 bus guna menunjang kegiatan Mahasiswa 2. Memiliki Gedung Auditorium dan Laboratorium Terpadu 3. Semua jurusan memiliki kendaraan operasional. 4. Adanya fasilitas asrama mahasiswa yang cukup memadai. 5. Memiliki Lab. Skill yang memadai 1. Kurangnya tenaga administrasi dalam bidang keuangan 2. Target pendapatan tidak sesuai dengan Pagu anggaran 3. Belum adanya program untuk audit keuangan oleh lembaga independen. 1. Adanya tambahan beban kerja dosen untuk tugas administrasi 2. Belum adanya tenaga fungsional non kependidikan 3. Masih adanya tenaga pendidik yang belum mempunyai SK fungsional dosen 4. Terbatasnya SDM Administrasi perkantoran 1. Alat praktek tidak sesuai dengan kemajuan teknologi 2. Kurangnya bangunan gedung untuk membuka prodi baru 3. Kurang daya listrik untuk mendukung proses belajar mengajar 4. 50% Status kepemilikan tanah belum milik Kemenkes 55

73 B. Analisis SWOT Faktor Eksternal Tabel 4.2 Analisis SWOT Faktor Eksternal No. Faktor Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) 1. Aspek layanan 1. Dukungan kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Pembukaan Prodi baru D.IV dan program khusus. 2. Dukungan Kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Proyeksi Poltekkes Kemenkes Pontianak menjadi Institut Kesehatan. 3. Tingginya potensi lulusan SLTA dan animo masyarakat serta kemudahan regulasi masuk menjadi mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Pontianak. 4. Adanya kepercayaan dan kebutuhan dari masyarakat profesi terhadap Poltekkes Kemenkes Pontianak untuk menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK). 2. Aspek Keuangan 1. Potensi penerimaan sumber dana dari masyarakat pengguna jasa 2. Dukungan kebijakan dari Kemenkes dalam meningkatkan layanan pendidikan melalui PK BLU sesuai PP. No. 23 Th Adanya sumber dana dari pihak lain atau sponsorship dalam pengembangan penyelenggaraan pendidikan 4. Adanya Kebutuhan dari lembaga mitra kerja untuk pengembangan usaha dalam bentuk produk barang maupun jasa 3. Aspek SDM dan Organisasi 1. Pengembangan SDM daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. 2. Adanya alih bina bidang Akademik oleh Kemenkes dan bidang tekhnis oleh Kemendiknas 3. Adanya sertifikasi dosen mendorong percepatan 1. Semakin banyaknya institusi pendidikan kesehatan sejenis di Kalimantan Barat khusus kebidanan dan keperawatan 2. Meningkatnya kompetitor lulusan dari pendidikan luar negeri karena adanya arus globalisasi (AFTA). 1. Panjangnya birokrasi penganggaran dan penggunaan keuangan Poltekkes. 2. Dasar hukum penentuan tarif yang ada belum sepenuhnya mendukung tuntutan peningkatan layanan pendidikan. 1. Masih rendahnya serapan tenaga kesehatan oleh Pemerintah disebabkan regulasi belum optimal. 2. Kemampuan kelembagaan unit pelayanan perpustakaan, informasi, dan saranaprasarana belum 56

74 4. Aspek Sarana dan Prasarana profesionalisme 4. Potensi adanya pengembangan kemitraan pada jurusan tertentu dengan lembaga dalam dan luar negeri 1. Pemanfaatan Auditorium, lab. terpadu dan fasilitas lain oleh pihak ketiga 2. Adanya kesediaan institusi lain (pemerintah dan swasta) untuk kerja sama dalam melengkapi kebutuhan praktikum mahasiswa ditingkatkan. 1. Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan yang tidak dibarengi dengan pemenuhan alat praktikum di lahan praktek. 2. Cepatnya perkembangan tekhnologi sarana dalam bidang pelayanan kesehatan C. Hasil Analisis SWOT No. Uraian Faktor (a) Tabel 4.3. Hasil Analisis SWOT (Analisis Kekuatan) Sub Faktor Uraian 1. Aspek layanan 35 % 1. Adanya dukungan kebijakan pimpinan terhadap program magang kemahiran baik dosen dan mahasiswa pada Institusi layanan kesehatan % Dosen sudah memiliki silabus/rpp 3. Adanya upaya peningkatan pelaksanaan Pengabdian masyarakat 4. Tersedianya media publikasi berupa jurnal, majalah,website 5. Telah terjalin 44 kerjasama kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam praktek kerja lapangan baik lokal, nasional maupun internasional. Nilai (b) Rating (c) (1 3) Nilai (a x b x c)

75 6. Tersedianya dana untuk pelaksanaan penelitian dosen. 2. Aspek Keuangan 25% 1. Adanya dukungan anggaran dana dari pemerintah untuk Poltekkes Kemenkes Pontianak. 3. Aspek SDM dan Organisasi 2. Adanya Komitmen pimpinan Poltekkes Kemenkes Pontianak dalam mendukung realisasi anggaran. 3. Potensi pengembangan unit-unit usaha Poltekkes Kemenkes Pontianak. 4. Potensi pemanfaatan sarana dalam meningkatkan pendapatan non akademik 20% 1. Telah terakreditasinya Poltekkes Kemenkes Pontianak oleh Kemenkes dengan nilai A pada 2 jurusan dan nilai B pada 4 jurusan. 2. Memiliki 4 Jurusan dari 6 Jurusan yang tidak ada pesaing (Kesehatan Gigi, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan) % Dosen pendidikan S2. 4. Adanya struktur organisasi dan Job deskripsi yang terstandar dan akuntabel untuk semua komponen SDM Poltekkes Kemenkes Pontianak orang dosen sudah memiliki Sertifikat Pendidik. 6. Adanya 4 orang dosen kandidat Doktor (S3) ,

76 4. Aspek Sarana dan Prasarana 20 % 1. Telah memiliki 2 bus guna menunjang kegiatan Mahasiswa 2. Memiliki Gedung Auditorium dan Laboratorium Terpadu 3. Semua jurusan memiliki kendaraan operasional. 4. Adanya fasilitas asrama mahasiswa yang cukup memadai. 5. Memiliki Lab. Skill yang Memadai No. Uraian Faktor (a) Tabel 4.4. Hasil Analisis SWOT (Analisis Kelemahan) Uraian Sub Faktor 1. Aspek Layanan 35% 1. Belum melakukan pengkajian kurikulum bersama pemangku kepentingan profesi di Poltekkes Kemenkes Pontianak. 2. Kurang adanya dukungan teknologi sumber belajar yang berbasis IT (e-learning). 3. Belum diakreditasinya Poltekkes Kemenkes Pontianak oleh BAN-PT 4. Belum terakreditasi standar ISO. 2. Aspek Keuangan 25% 1. Kurangnya tenaga administrasi dalam bidang keuangan 2. Target pendapatan tidak sesuai dengan Pagu anggaran 3. Belum adanya program untuk audit keuangan oleh lembaga independen. Nilai (b) Rating (c) (1 3) Nilai (a x b x c)

77 3. Aspek SDM dan Organisasi 4. Aspek Sarana dan Prasarana 20% 1. Adanya tambahan beban kerja dosen untuk tugas administrasi 2. Belum adanya tenaga fungsional non kependidikan 3. Masih adanya tenaga pendidik yang belum mempunyai SK fungsional dosen 4. Terbatasnya SDM Administrasi perkantoran 20% 1. Alat praktek tidak sesuai dengan kemajuan teknologi 2. Kurangnya bangunan gedung untuk membuka prodi baru 3. Kurang daya listrik untuk mendukung proses belajar mengajar 4. 50% Status kepemilikan tanah belum milik kemenkes No. Uraian Faktor (a) Tabel 4.5 Hasil Analisis SWOT (Analisis Peluang) Sub Faktor Uraian 1. Aspek Pelayanan 35 % 1. Dukungan kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Pembukaan Prodi baru D.IV dan program khusus. 2. Dukungan Kebijakan Badan PPSDMK Kemenkes tentang Proyeksi Poltekkes Kemenkes Pontianak menjadi Institut Kesehatan. Nilai (b) Rating (c) (1 3) Nilai (a x b x c)

78 3. Tingginya potensi lulusan SLTA dan animo masyarakat serta kemudahan regulasi masuk menjadi mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Pontianak. 4. Adanya kepercayaan dan kebutuhan dari masyarakat profesi terhadap Poltekkes Kemenkes Pontianak untuk menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK). 2. Aspek Keuangan 25 % 1. Potensi penerimaan sumber dana dari masyarakat pengguna jasa. 2. Dukungan kebijakan dari Kemenkes dalam meningkatkan layanan pendidikan melalui PK BLU sesuai PP. No. 23 Th Adanya sumber dana dari pihak lain atau sponsorship dalam pengembangan penyelenggaraan pendidikan. 3. Aspek SDM dan Organisasi 4. Kebutuhan dari lembaga mitra kerja untuk pengembangan usaha dalam pengembangan usaha baik bentuk produk barang maupun jasa. 20 % 1. Pengembangan SDM daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. 2. Adanya alih bina bidang Akademik oleh Kemenkes dan bidang teknis oleh Kemendiknas 3. Adanya sertifikasi dosen mendorong percepatan profesionalisme

79 4. Aspek Sarana dan Prasarana 4. Potensi adanya pengembangan kemitraan pada jurusan tertentu dengan lembaga dalam dan luar negeri. 20 % 1. Pemanfaatan Auditorium, LAB terpadu dan fasilitas lain oleh pihak ketiga. 2. Adanya kesediaan institusi lain (pemerintah dan swasta) untuk kerja sama dalam melengkapi kebutuhan praktikum mahasiswa No Uraian 1. Aspek Pelayanan 2. Aspek Keuangan 3. Aspek SDM dan Organisasi Faktor (a) Tabel 4.6 Hasil Analisis SWOT (Analisis Ancaman) Sub Faktor Uraian 35 % 1. Semakin banyaknya institusi pendidikan kesehatan sejenis di Kalimantan Barat khusus kebidanan dan keperawatan. 2. Meningkatnya kompetitor lulusan dari pendidikan luar negeri karena adanya arus globalisasi (AFTA). 25 % 1. Panjangnya birokrasi penganggaran dan penggunaan keuangan Poltekkes. 2. Dasar hukum penentuan tarif yang ada belum sepenuhnya mendukung tuntutan peningkatan layanan pendidikan. 20 % 1. Masih rendahnya serapan tenaga kesehatan oleh Pemerintah disebabkan regulasi belum optimal. Nilai (b) Rating (c) (1 3) Nilai (a x b x c)

80 4. Aspek sarana dan Prasarana 2. Kemampuan kelembagaan unit pelayanan perpustakaan, informasi, dan sarana-prasarana belum ditingkatkan. 20% 1. Tingginya tuntutan pasar terhadap kompetensi lulusan yang tidak dibarengi dengan pemenuhan alat praktikum di lahan praktek. 2. Cepatnya perkembangan tekhnologi sarana dalam bidang pelayanan kesehatan

81 Tabel 4.7. REKAPITULASI PERHITUNGAN HASIL ANALISIS SWOT No. Uraian Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) 1. Aspek Pelayanan Aspek Keuangan Aspek SDM dan Organisasi 4. Aspek Sarana dan Prasarana Jumlah Sumbu X (S - W) = = Sumbu Y (O - T) = = KUADRAN II Stabil Peluang EKSTERNAL 0 75, 0 5, (+ ) 0 25, KUADRAN I Tumbuh Kekuatan : : 0,46 Peluang 0,40 ( -) 0, ,, (+ ) KUADRAN III Bertahan Ancaman (-) KUADRAN IV Diversifikasi Gambar 4.1 Matrik Posisi Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak 64

82 D. Posisi Strategi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, diketahui posisi strategi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak berada pada kuadran I strategi tumbuh. Strategi ke depan yang akan digunakan adalah menggunakan kesempatan sebaik-baiknya, mencoba mengantisipasi dan menanggulangi ancaman sebagai peluang dengan menggunakan kekuatan sebagai potensi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin serta mengurangi atau menghilangkan kelemahan yang ada secara bertahap. Kondisi tersebut terlihat dari nilai kekuatan yang lebih besar dibandingkan nilai ancaman. Grand strategi Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengembangan jenis program pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang selanjutnya akan berubah status kelembagaannya menjadi institut. Jumlah dan kualitas penelitian akan ditingkatkan dengan cara memperluas kerja sama dengan lembaga penelitian lain. Upaya pengabdian masyarakat ditingkatkan jumlah dan kualitasnya melalui KKN terpadu, pengembangan teknologi tepat guna dan konsultasi. 2. Peningkatan sistem pengelolaan dan pengawasan keuangan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengawasan keuangan adalah dengan cara kerja sama dengan pihak bank secara online untuk pembayaran dana pendidikan. Pelatihan pengelola keuangan untuk menjadi tenaga satuan pengawas internal (SPI). 3. Pengembangan SDM sesuai kebutuhan. Tenaga pendidikan dan kependidikan ditingkatkan kuantitasnya dengan cara pengangkatan pegawai baru dan peningkatan kualitas melalui tugas belajar/izin belajar ke jenjang yang lebih tinggi serta mengikutsertakan SDM dalam pelatihan, bench marking, workshop atau short course. 65

83 4. Peningkatan sarana prasarana. Sarana prasarana ditingkatkan sesuai dengan standar Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM), penambahan buku, pembangunan gedung laboratorium terpadu, ruang kuliah, auditorium, asrama dan gedung pengelola terpadu. 5. Pengembangan unit-unit bisnis Potensi yang dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak saat ini memungkinkan untuk dikembangkan menjadi unit bisnis, seperti auditorium, bus, laboratorium, klinik terpadu, bengkel kerja (pengembangan teknologi tepat guna). 66

84 Peningkatan Kualitas Pelayanan Kepuasan Pemangku Kepentingan Perubahan Paradigma Pelayanan Keuangan Organisasi & SDM Sarana & prasarana Peningkatan kualitas pendidikan dan pengabmas Peningkatan sistem pengelolaan keuangan Pengembangan SDM sesuai kebutuhan Peningkatan sarana dan parasarana Peningkatan kualitas lulusan Laporan keuangan reliabel Peningkatan kualitas, etos & budaya kerja Ketersediaan dan memadai Peningkatan daya serap lulusan Efisiensi, akuntabel dan transparan Produktivitas dan profesionalisme Standardisasi dan optimalisasi Total Quality Management Kepuasan Pemangku Kepentingan Gambar 4.2 Grand design Politeknik Kesehatan Kemenkes Ponntianak 67

85 BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN A. Asumsi Makro dan Mikro 1. Asumsi Makro a. Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 17 Juni 2011 adalah Rp ,00 (Sumber: Bisnis Indonesia tanggal 17 Juni 2011 ). b. Laju Inflasi Tabel 5.1 Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia No. Uraian Suku Bunga 1. Pertumbuhan Ekonomi 6,4 % 2. Laju Inflasi 5,54 % 3. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia 3 bulan 6,5 % c. Data lulusan SMA/MA/SMK di Kalimantan Barat Data lulusan SMA/MA/SMK di Kalimantan Barat pada tahun ajaran 2008/2009 sebesar orang dan pada tahun ajaran 2009/2010 sebesar orang. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah lulusan cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini merupakan peluang bagi Poltekkes Pontianak untuk memperoleh calon mahasiswa baru. d. Daya Beli Masyarakat Daya beli masyarakat yang stabil dapat menjadi asumsi hasil positif pertumbuhan ekonomi. LKM Triwulan-IV 2010 Bank Indonesia, Biro Kebijakan Moneter Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 6,1% - 6,5% tahun 2011 serta 6,1% - 6,6% tahun Konsumsi 68

86 rumah tangga diperkirakan tumbuh kuat pada kisaran 4,8% - 5,3% pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 4,9% - 5,4% pada tahun 2012 (Sumber : ; Jakarta ; 4 Januari 2011). Keadaan ini menggambarkan masih tingginya kemampuan masyarakat untuk menjadikan pendidikan sebagai bagian penting dalam konsumsi masyarakat kita, khususnya konsumsi untuk melanjutkan pendidikan bagi lulusan SMA/sederajat ke jenjang perguruan tinggi. 2. Asumsi Mikro a. Asumsi pengembangan layanan 1). Pada tahun 2011 ada pembangunan laboratorium terpadu, CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1, dan pendidikan satpam. 2). Pada tahun 2012 ada pembangunan 18 ruang kelas, satu auditorium, pengadaan dua unit kendaraan roda empat, alat kantor dan alat laboratorium/kesehatan, penambahan daya listrik, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1. 3). Pada tahun 2013 ada pembangunan gedung administrasi terpadu pengadaan dua unit kendaraan roda empat dan alat laboratorium/kesehatan, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1. 4). Pada tahun 2014 ada pembangunan asrama dan pengadaan dua unit kendaraan roda empat dan alat laboratorium/ kesehatan, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1. 5). Pada tahun 2015 ada pengadaan alat laboratorium/ kesehatan, pengadaan genset, penambahan CPNS dengan kualifikasi pendidikan D III, D IV, S1. 69

87 b. Asumsi volume layanan 1). Pada tahun 2013 ada penambahan penambahan dua Program Diploma IV. 2). Pada tahun 2014 ada penambahan satu Program Diploma IV. B. Nilai-nilai Budaya Kerja Nilai Budaya kerja Poltekkes Kemenkes Pontianak adalah MAJU M = Mandiri Dapat menyelesaikan tugas dengan tuntas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. A = Akuntabel Dapat diandalkan dan transparan dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. J = Jujur Menjunjung tinggi kejujuran dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban yang diemban. U = Unik Berfikir global dan bertindak dengan tidak meninggalkan budaya lokal. C. Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Pontianak Visi : Menjadi institusi pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing di tingkat regional 1. Visi tersebut merupakan upaya untuk terciptanya suatu kondisi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak bermutu, sehingga mampu bersaing di tingkat regional. 2. Pendidikan yang bermutu adalah gambaran pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak di masa depan yang lulusannya berkualitas, memiliki kepribadian iman dan taqwa, memilki prestasi belajar yang memuaskan, keterampilan keilmuan yang profesional, kemampuan berbahasa Inggris yang baik. 70

88 3. Mampu bersaing di tingkat regional adalah Lulusan Politeknik kesehatan yang memiliki kemampuan optimal untuk berkompetisi di tingkat regional Asia Tenggara, sesuai dengan keterampilan dan profesional. Misi : Misi I : Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis kompetensi Misi ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang lebih optimal baik secara manajemen, sumber daya manusia, teknologi informasi, peningkatan dan perbaikan kurikulum, metode pembelajaran dan sarana prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak yang berbasis kompetensi. Misi II : Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis penelitian Misi ini ditetapkan dalam rangka meningkatkan penelitian dan publikasi hasil penelitian yang dikembangkan oleh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Pontianak. Hal ini akan menumbuhkan kreativitas dan inovasi civitas akademika dalam bidang kesehatan. Misi III : Mengembangkan upaya pengabdian masyarakat yang berbasis IPTEK dan teknologi tepat guna Misi ini ditetapkan dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat serta peningkatan kepercayaan dan kerja sama dengan institusi, sehingga dapat meningkatkan aplikasi ilmu pengetahuan di masyarakat. Hal ini didasarkan pada pendidikan vokasional seperti Politeknik Kesehatan tidak mungkin hanya dapat diselenggarakan oleh pemerintah tetapi sangat memerlukan peran masyarakat dan swasta serta semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu peningkatan kerja sama dengan semua pihak baik dalam 71

89 negeri maupun luar negeri harus diupayakan secara terus menerus dan sistematis. Misi IV : Mengembangkan program pendidikan tinggi kesehatan yang mandiri, transparan dan akuntabel Misi ini ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Pontianak menjadi institusi yang mampu menyelenggarakan proses pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang mengedepankan penjaminan mutu sehingga menjadi institusi yang mandiri, transparan dan akuntabel. D. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatam Poltekkes Pontianak Tujuan: 1. Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif 2. Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik 3. Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan 4. Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional 5. Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan Sasaran Tujuan 1 Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif Sasaran 1. Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar 2. Meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar 3. Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran 4. Membuka prodi baru 5. Meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. 72

90 6. Meningkatkan jumlah bahan ajar 7. Meningkatkan SDM tenaga kependidikan. Tujuan 2 Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik Sasaran 1. Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik 2. Meningkatkan publikasi hasil penelitian 3. Meningkatkan SDM tenaga pendidik (Pendidik) Tujuan 3 Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan Sasaran 1. Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan Tujuan 4 Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional Sasaran 1. Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan institusi/sektor lain, nasional maupun internasional 2. Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa 3. Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar Tujuan 5 Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan Sasaran 1. Pengembangan Penjaminan Sistem Penjaminan Mutu 2. Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran 73

91 E. Indikator Kinerja Program Tujuan 1 Sasaran 1 Kebijakan Program : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Meningkatkan jumlah/rasio pendaftar : Melakukan upaya promosi dan meningkatkan kualitas sistem Sipenmaru : Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Layanan Sipenmaru Indikator Kinerja Program a. Rasio pendaftar dan jumlah yang diterima meningkat pada Program Studi D III b. Rasio pendaftar dan jumlah yang diterima meningkat pada Program Studi D IV Satuan Rencana Tingkat Capaian Rasio 5:1 6:1 7:1 8:1 9:1 Rasio 3:1 4:1 5:1 6:1 7:1 Tujuan 1 Sasaran 2 Kebijakan Program : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Meningkatkan kualitas Proses Belajar Mengajar : Melakukan pengkajian kurikulum setiap tahun : Penerapan kurikulum berbasis kompetensi Indikator Kinerja Program a. Terlaksananya kajian kurikulum pada jurusan b. Tercapainya penerapan kurikulum berbasis kompetensi c. Terselenggaranya kajian kurikulum dengan user/pemangku kepentingan Satuan Rencana Tingkat Capaian Kegiatan % Kegiatan Tujuan 1 Sasaran 3 Kebijakan Program : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai dengan standar kompetensi : Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran 74

92 Indikator Kinerja Program a. Bertambahnya sarana pembelajaran b. Bertambahnya prasarana pembelajaran Satuan Rencana Tingkat Capaian Unit Unit 1 1 Tujuan 1 Sasaran 4 Kebijakan Program : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Mengembangkan institut dan membuka prodi baru : Meningkatkan Status Kelembagaan : Pengembangan kelembagaan Indikator Kinerja Program a. Tersusunnya proposal Institut Ilmu Kesehatan b. Dibukanya Prodi D IV baru Satuan Rencana Tingkat Capaian Proposal 1 Prodi Tujuan 1 Sasaran 5 Kebijakan Program : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. : Meningkatkan Kerjasama dengan instansi terkait : Peningkatan kualitas lulusan Indikator Kinerja Program a. Indeks Prestasi lulusan minimal 2,75 Satuan Rencana Tingkat Capaian % b. Kelulusan tepat waktu % c. Terlaksananya penilaian pencapaian kompetensi d. Kelulusan penilaian pencapaian kompetensi e. Peningkatan kegiatan kemahasiswaan pada setiap UKM % % Kegiatan Tujuan 1 Sasaran 6 : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Meningkatkan jumlah bahan ajar 75

93 Kebijakan Program : Meningkatkan kemampuan Pendidik menyusun bahan ajar. : Pengadaan bahan ajar Indikator Kinerja Program a. Terselenggaranya pelatihan penyusunan bahan ajar Rencana Tingkat Capaian Satuan Kali b. Tersusunnya bahan ajar Judul Tujuan 1 Sasaran 7 Kebijakan Program Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah tenaga kependidikan yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi b. Peningkatan jumlah tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan c. Penambahan jumlah tenaga kependidikan : Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif : Meningkatkan SDM tenaga kependidikan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga Kependidikan : Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan dan penambahan tenaga kependidikan Satuan Rencana Tingkat Capaian % 87,9 91,9 96,0 98,0 100 % 16,1 34,7 55,1 76,8 100 Orang Tujuan 2 Sasaran 1 Kebijakan Program : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik : Meningkatkan jumlah penelitian terapan yang dilakukan Pendidik : Meningkatkan kinerja Pendidik melakukan penelitian. : Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian terapan Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah proposal penelitian terapan yang diusulkan Pendidik Satuan Rencana Tingkat Capaian proposal

94 b. Peningkatan jumlah penelitian yang didanai c. Peningkatan sumber dana penelitian Penelitian Sumber Tujuan 2 Sasaran 2 Kebijakan Program : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik : Meningkatkan publikasi hasil penelitian : Meningkatkan Kinerja Pendidik dalam mempublikasikan hasil penelitian : Peningkatan publikasi hasil penelitian Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah publikasi penelitian terapan yang dilakukan Pendidik Rencana Tingkat Capaian Satuan % Tujuan 2 Sasaran 3 Kebijakan Program : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas Pendidik : Meningkatkan SDM tenaga pendidik : Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik : Peningkatan jumlah peserta tugas belajar, jenis pelatihan,dan penambahan tenaga pendidik Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah Pendidik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi b. Peningkatan jumlah Pendidik yang mengikuti pelatihan c. Penambahan jumlah Pendidik d. Terbentuknya kelompok Pendidik seminat Satuan Rencana Tingkat Capaian % % Orang Kelompok

95 Tujuan 3 Sasaran 1 Kebijakan Program : Meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pengabdian masyarakat bidang kesehatan : Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat di bidang kesehatan : Mengembangkan pelaksanaan pengabdian masyarakat : Penyelenggaraan pengabdian masyarakat secara terpadu Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah pengabdian masyarakat b. Peningkatan jumlah desa binaan Satuan Rencana Tingkat Capaian % % Tujuan 4 Sasaran 1 Kebijakan Program : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional : Meningkatkan kepercayaan dan kerjasama dengan institusi/sektor lain, nasional maupun internasional : Meningkatkan upaya kerjasama/kemitraan dengan institusi/sektor terkait dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan : Peningkatan kerja sama/kemitraan dengan sektor/institusi terkait Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah kerja sama dengan sektor terkait ditandai dengan peningkatan jumlah MoU b. Terealisasinya kerjasama antar pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan c. Terealisasinya kerjasama dengan institusi non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan Satuan Rencana Tingkat Capaian % MoU MoU 1 78

96 Tujuan 4 Sasaran 2 Kebijakan Program : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional : Meningkatkan mutu mahasiswa penerima beasiswa : Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu : Pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu Indikator Kinerja Program a. Peningkatan jumlah penerima beasiswa mahasiswa dari keluarga tidak mampu b. Peningkatan jumlah penerima beasiswa mahasiswa berprestasi c. Terealisasinya kerjasama dengan perusahaan/lembaga pemberi beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu dan berprestasi Satuan Rencana Tingkat Capaian % % MoU Tujuan 4 Sasaran 3 Kebijakan Program : Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain, baik nasional maupun internasional : Meningkatkan penyerapan lulusan di pangsa pasar : Mengembangkan sistem informasi alumni dalam rangka penyebaran informasi pasar kerja : Peningkatan penyerapan lulusan Indikator Kinerja Program a. Penyerapan lulusan di pasaran kerja dengan masa tunggu < 1 tahun b. Terselenggaranya kerja sama dengan alumni dalam rangka pendayagunaan lulusan Satuan Rencana Tingkat Capaian % MoU

97 Tujuan 5 Sasaran 1 Kebijakan Program : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan : Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu : Meningkatkan standardisasi pendidikan melalui penerapan SPMI, akreditasi dan sertifikasi mutu : Implementasi SPMI, akreditasi dan sertifikasi mutu Indikator Kinerja Program a. Tersedianya standar SPMI b. Terselenggaranya audit internal c. Terakreditasinya prodi di lingkungan Poltekkes d. Diraihnya SMM ISO 9001:2008 Satuan Rencana Tingkat Capaian Standar 7 Kali Prodi Sistem 1 Tujuan 5 Sasaran 2 Kebijakan Program : Meningkatkan penjaminan mutu pendidikan : Penjaminan kinerja kegiatan perkantoran : Meningkatkan kinerja perkantoran : Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel Indikator Kinerja Program a. Terlaksananya layanan perkantoran b. Terealisasinya dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran c. Terealisasinya dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara d. Terealisasinya dokumen laporan kinerja Satuan Rencana Tingkat Capaian Bulan Dokumen Dokumen Dokumen

98 F. Indikator Kinerja Kegiatan Tabel 5.2 Indikator kinerja kegiatan No Kegiatan Peningkatan promosi institusi Peningkatan akses tempat pendaftaran sipenmaru Peningkatan sistem teknologi informasi Sipenmaru Penyelenggaraan Sipenmaru Peningkatan kemampuan implementasi KBK Penyelenggaraan kajian kurikulum Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran Indikator Target Ouput Kegiatan/Output Satuan Jumlah pameran pendidikan yang Kali diikuti Jumlah sosialisasi sipenmaru ke SMA di Kali Prov. Kalbar Jumlah sosialisasi sipenmaru di media massa (cetak dan Kali elektronik) Jumlah tempat pendaftaran di kabupaten yang jauh Kota dari kota Pontianak Jumlah sistem teknologi informasi Sistem Sipenmaru Jumlah kegiatan Sipenmaru Kegiatan Jumlah peserta pelatihan Peserta pengembangan KBK Jumlah peserta pelatihan penyusunan silabus Peserta dan RPP Jumlah peserta pelatihan asesor kompetensi bagi Peserta Pendidik Jumlah Kajian kurikulum setiap jurusan dengan Kali Pemangku Kepentingan Jumlah gedung yang dibangun untuk menunjang Unit pembelajaran Jumlah jalan lingkungan dan riool Unit 1 yang dibangun Jumlah alat laboratorium Paket Jumlah AVA Paket Jumlah buku perpustakaan Buku

99 No Kegiatan Penyusunan proposal konversi Poltekkes menjadi institut Pembukaan prodi baru Peningkatan IPK lulusan 2,75 Pelaksanaan uji kompetensi Peningkatan kegiatan kemahasiswaan pada setiap UKM Pelatihan penyusunan bahan ajar Peningkatan bahan ajar Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian Pendidik Indikator Kegiatan/Output Jumlah kendaraan roda empat Jumlah penambahan daya listrik kva Jumlah pengadaan sarana TI Jumlah genset kva Jumlah proposal konversi Poltekkes menjadi Institut Ilmu Kesehatan Jumlah proposal pembukaan prodi baru Jumlah SKS Semester Pendek Jumlah benchmarking dengan Lembaga Uji kompetensi dan sertifikasi Jumlah MoU dengan institusi tempat uji kompetensi Satuan Target Ouput Unit Paket 1 Paket Unit 1 Proposal 1 Proposal 2 1 SKS Kegiatan MoU 2 2 Jumlah kegiatan UKM Kegiatan Jumlah pelatihan penyusunan bahan ajar Jumlah judul bahan ajar Jumlah tenaga kependidikan yang melanjutkan studi Jumlah pelatihan yang diikuti tenaga kependidikan Jumlah pengangkatan tenaga kependidikan baru Jumlah penelitian yang didanai Kegiatan Judul Orang Orang Kali (OK) Orang Penelitian

100 No Kegiatan Peningkatan publikasi hasil penelitian Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Penyelenggaraan pengabdian masyarakat secara terpadu Peningkatan kerjasama/kemitraan dengan sektor/institusi terkait Indikator Kegiatan/Output Jumlah pelatihan penyusunan artikel publikasi hasil penelitian Jumlah jurnal yang diterbitkan jurusan dan direktorat Jumlah majalah yang diterbitkan direktorat Jumlah tenaga pendidik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan Penambahan jumlah tenaga pendidik Jumlah Pendidik yang magang Jumlah kelompok Pendidik seminat Jumlah pengabdian masyarakat Jumlah MoU dengan institusi pemerintah terkait dalam rangka peningkatan kualitas lulusan Jumlah MoU antara Kemenkes RI dengan Kemenkes Malaysia dalam rangka kerja sama twinning programme Jumlah MoU antara institusi non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaatan lulusan Satuan Orang Kali (OK) Target Ouput Jurnal Majalah Orang Orang kali (OK) Orang Orang kali (OK) Kelompok Kegiatan MoU MoU 1 MoU

101 No Kegiatan Peningkatan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu Peningkatan penyerapan lulusan 23 Implementasi SPMI 24 Akreditasi BAN-PT Implementasi SMM ISO 9001:2008 Pelaksanaan layanan perkantoran Indikator Kegiatan/Output penerima beasiswa mahasiswa dari keluarga tidak mampu Jumlah penerima beasiswa mahasiswa berprestasi Jumlah kerjasama dengan perusahaan/lembaga untuk memberi beasiswa Jumlah sistem informasi bagi alumni Jumlah pertemuan dengan alumni dalam rangka pendayagunaan lulusan Jumlah standar penyusunan SPMI Jumlah pelatihan SPMI Jumlah penyelenggaraan audit internal Jumlah sosialisasi BAN PT Jumlah self assessment borang akreditasi BAN PT Jumlah penilaian akreditasi BAN PT Jumlah pelatihan SMM ISO 9001:2008 Jumlah penyusunan SMM ISO 9001:2008 Jumlah audit eksternal dengan SMM ISO 9001:2008 Jumlah tahun pembayaran gaji dan tunjangan Jumlah penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Jumlah tahun pembayaran Remunerasi Jumlah paket penyelenggaraan pengelolaan PNBP Satuan Target Ouput Orang Orang MoU Unit 1 Kegiatan Standar Kegiatan Kegiatan Kegiatan 1 Kegiatan 2 10 Kegiatan 12 Kegiatan 1 Standar 1 Kegiatan 1 Tahun Kegiatan Tahun Paket

102 No Kegiatan Penyusunan dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran Penyusunan dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara Penyusunan dokumen laporan kinerja Indikator Kegiatan/Output Jumlah dokumen perencanaan dan pengelolaan Anggaran (RKAKL dan RBA) Jumlah dokumen persyaratan administratif BLU Jumlah dokumen pola tarif Jumlah dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara Jumlah dokumen laporan kinerja Satuan Target Ouput Dokumen Dokumen 1 Dokumen 1 1 Dokumen Dokumen

103 No G. Biaya Satuan Kegiatan Peningkatan promosi institusi Peningkatan akses tempat pendaftaran sipenmaru Peningkatan sistem teknologi informasi Sipenmaru Penyelengga raan Sipenmaru Peningkatan kemampuan implementas i KBK Penyelengga raan kajian kurikulum Indikator Kegiatan/ Output Pameran pendidikan yang diikuti Sosialisasi sipenmaru ke SMA di Prov. Kalbar Sosialisasi sipenmaru di media massa (cetak dan elektronik) Tempat pendaftara n di kabupaten yang jauh dari kota Pontianak Sistem teknologi informasi Sipenmaru Kegiatan Sipenmaru Peserta pelatihan pengemba ngan KBK Peserta pelatihan penyusuna n silabus dan RPP Peserta pelatihan asesor kompetens i bagi Pendidik Kajian kurikulum setiap jurusan dengan pemangku kepentingan Tabel 5.3 Biaya Satuan Biaya Satuan (dalam ribuan rupiah) Satuan Kali Kali Kali Kota Sistem Kegiatan Peserta Peserta Peserta Kali

104 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Biaya Satuan (dalam ribuan rupiah) Gedung yang dibangun untuk menunjang pembelajara n Jalan lingkungan dan riool yang dibangun Unit Unit Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran Alat laboratorium Paket AVA Paket Buku perpustakaa n Kendaraan roda empat Buku Unit Penambaha n daya listrik kva Penyusunan proposal konversi Poltekkes menjadi institut Pembukaan prodi baru Peningkatan IPK lulusan 2,75 Pelaksanaan uji kompetensi Peningkatan kegiatan kemahasiswaa n pada setiap UKM Pengadaan sarana TI Genset kva Proposal konversi Poltekkes menjadi Institut Ilmu Kesehatan Proposal pembukaan prodi baru SKS Semester Pendek Benchmarki ng dengan Lembaga Uji kompetensi dan sertifikasi MoU dengan institusi tempat uji kompetensi Kegiatan UKM Paket Unit Proposal Proposal SKS Kegiatan MoU Kegiatan

105 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Biaya Satuan (dalam ribuan rupiah) Pelatihan penyusunan bahan ajar Pelatihan penyusunan bahan ajar Kegiatan Peningkatan bahan ajar judul bahan ajar Judul Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian Pendidik Peningkatan publikasi hasil penelitian Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Tenaga kependidika n yang melanjutkan studi Pelatihan yang diikuti tenaga kependidika n Pengangkat an tenaga kependidika n baru Penelitian yang didanai Pelatihan penyusunan artikel publikasi hasil penelitian Jurnal yang diterbitkan jurusan dan direktorat Majalah yang diterbitkan direktorat Tenaga pendidik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan Penambaha n tenaga pendidik Pendidik yang magang Orang Orang Kali (OK) Orang Penelitia n Orang Kali (OK) Jurnal Majalah Orang Orang kali (OK) Orang Orang kali (OK)

106 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Biaya Satuan (dalam ribuan rupiah) Penyelenggara an pengabdian masyarakat secara terpadu Peningkatan kerjasama/ke mitraan dengan sektor/institusi terkait Peningkatan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu Peningkatan penyerapan lulusan Kelompok Pendidik seminat Pengabdian masyarakat MoU dengan institusi pemerintah terkait dalam rangka peningkatan kualitas lulusan MoU antara Kemenkes RI dengan Kemenkes Malaysia dalam rangka kerja sama twinning programme MoU antara institusi non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaata n lulusan Penerima beasiswa mahasiswa dari keluarga tidak mampu Penerima beasiswa mahasiswa berprestasi Kerjasama dengan perusahaan/ lembaga untuk memberi beasiswa Sistem informasi bagi alumni Kelompo k Kegiatan MoU MoU MoU Orang Orang MoU Unit 30,000 89

107 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Biaya Satuan (dalam ribuan rupiah) Implementasi SPMI Akreditasi BAN-PT Implementasi SMM ISO 9001:2008 Pelaksanaan layanan perkantoran Pertemuan dengan alumni dalam rangka pendayagun aan lulusan Standar penyusunan SPMI Pelatihan SPMI Penyelengga raan audit internal Sosialisasi BAN PT Self assessment borang akreditasi BAN PT Penilaian akreditasi BAN PT Pelatihan SMM ISO 9001:2008 Penyusunan SMM ISO 9001:2008 Audit eksternal dengan SMM ISO 9001:2008 Pembayaran gaji dan tunjangan Penyelengga raan operasional dan pemeliharaa n perkantoran Kegiatan Standar Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Standar Kegiatan Tahun Kegiatan Pembayaran Remunerasi Tahun Penyelengga raan pengelolaan PNBP Paket

108 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Biaya Satuan (dalam ribuan rupiah) Penyusunan dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran Penyusunan dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara Penyusunan dokumen laporan kinerja Dokumen perencanaa n dan pengelolaan Anggaran (RKAKL dan RBA) Dokumen persyaratan administratif BLU Dokumen pola tarif Dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara Dokumen laporan kinerja Dokume n Dokume n Dokume n Dokume n Dokume n

109 H. Anggaran Indikatif Tabel 5.4 Anggaran Indikatif No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Peningkatan promosi institusi Peningkatan akses tempat pendaftaran sipenmaru Peningkatan sistem teknologi informasi Sipenmaru Penyelenggar aan Sipenmaru Peningkatan kemampuan implementasi KBK Penyelenggar aan kajian kurikulum Jumlah pameran pendidikan yang diikuti Jumlah sosialisasi sipenmaru ke SMA di Prov. Kalbar Jumlah sosialisasi sipenmaru di media massa (cetak dan elektronik) Jumlah tempat pendaftaran di kabupaten yang jauh dari kota Pontianak Jumlah sistem teknologi informasi Sipenmaru Jumlah kegiatan Sipenmaru Jumlah peserta pelatihan pengemban gan KBK Jumlah peserta pelatihan penyusunan silabus dan RPP Jumlah peserta pelatihan asesor kompetensi bagi Pendidik Jumlah Kajian kurikulum setiap jurusan dengan pemangku Kali Kali Kali Kota Sistem Kegiatan Peserta Peserta Peserta Kali

110 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran Penyusunan proposal konversi Poltekkes menjadi institut Pembukaan prodi baru Peningkatan IPK lulusan 2,75 Pelaksanaan uji kompetensi Jumlah gedung yang dibangun untuk menunjang pembelajara n Jumlah jalan lingkungan dan riool yang dibangun Jumlah alat laboratorium Jumlah AVA Jumlah buku perpustakaa n Jumlah kendaraan roda empat Jumlah penambahan daya listrik Jumlah pengadaan sarana TI Jumlah genset kva Jumlah proposal konversi Poltekkes menjadi Institut Ilmu Kesehatan Jumlah proposal pembukaan prodi baru Jumlah SKS Semester Pendek Jumlah benchmarkin g dengan Lembaga Uji kompetensi dan sertifikasi Jumlah MoU dengan institusi tempat uji kompetensi Unit Unit Paket Paket Buku Unit kva Paket Unit Proposal Proposal SKS Kegiatan MoU

111 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Peningkatan kegiatan kemahasiswaa n pada setiap UKM Pelatihan penyusunan bahan ajar Jumlah kegiatan UKM Jumlah pelatihan penyusunan bahan ajar Kegiatan Kegiatan Peningkatan bahan ajar Jumlah judul bahan ajar Judul Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan Peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian Pendidik Peningkatan publikasi hasil penelitian Jumlah tenaga kependidika n yang melanjutkan studi Jumlah pelatihan yang diikuti tenaga kependidika n Jumlah pengangkata n tenaga kependidika n baru Jumlah penelitian yang didanai Jumlah pelatihan penyusunan artikel publikasi hasil penelitian Jumlah jurnal yang diterbitkan jurusan dan direktorat Jumlah majalah yang diterbitkan direktorat Orang Orang Kali (OK) Orang Penelitia n Orang Kali (OK) Jurnal Majalah

112 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik Penyelenggar aan pengabdian masyarakat secara terpadu Peningkatan kerjasama/ke mitraan dengan sektor/institus i terkait Jumlah tenaga pendidik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan Penambahan jumlah tenaga pendidik Jumlah Pendidik yang magang Jumlah kelompok Pendidik seminar Jumlah pengabdian masyarakat Jumlah MoU dengan institusi pemerintah terkait dalam rangka peningkatan kualitas lulusan Jumlah MoU antara Kemenkes RI dengan Kemenkes Malaysia dalam rangka kerja sama twinning programme Orang Orang kali (OK) Orang Orang kali (OK) Kelompo k Kegiatan MoU MoU

113 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Peningkatan kualitas dan kuantitas penerima beasiswa mahasiswa berprestasi dan keluarga tidak mampu Peningkatan penyerapan lulusan Implementasi SPMI Jumlah MoU antara institusi non pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas dan pemanfaata n lulusan Jumlah penerima beasiswa mahasiswa dari keluarga tidak mampu Jumlah penerima beasiswa mahasiswa berprestasi Jumlah kerjasama dengan perusahaan/ lembaga untuk memberi beasiswa Jumlah sistem informasi bagi alumni Jumlah pertemuan dengan alumni dalam rangka pendayagun aan lulusan Jumlah standar penyusunan SPMI Jumlah pelatihan SPMI Jumlah penyelengga raan audit internal MoU Orang Orang MoU Unit Kegiatan Standar Kegiatan Kegiatan

114 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Jumlah sosialisasi BAN PT Kegiatan Akreditasi BAN-PT Jumlah self assessment borang akreditasi BAN PT Jumlah penilaian akreditasi BAN PT Kegiatan Kegiatan Jumlah pelatihan SMM ISO 9001:2008 Kegiatan Implementasi SMM ISO 9001:2008 Pelaksanaan layanan perkantoran Jumlah penyusunan SMM ISO 9001:2008 Jumlah audit eksternal dengan SMM ISO 9001:2008 Jumlah tahun pembayaran gaji dan tunjangan Jumlah penyelengga raan operasional dan pemeliharaa n perkantoran Jumlah tahun pembayaran Remunerasi Jumlah paket penyelengga raan pengelolaan PNBP Standar Kegiatan Tahun Kegiatan Tahun Paket

115 No. Kegiatan Indikator Kegiatan/ Output Satuan Anggaran (dalam ribuan rupiah) Penyusunan dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran Jumlah dokumen perencanaan dan pengelolaan Anggaran (RKAKL dan RBA) Jumlah dokumen persyaratan administratif BLU Dokumen Dokumen Jumlah dokumen pola tarif Dokumen Penyusunan dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara Penyusunan dokumen laporan kinerja Jumlah dokumen laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara Jumlah dokumen laporan kinerja Dokumen Dokumen JUMLAH

116 BAB VI PROYEKSI KEUANGAN A. Layanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Pelayanan yang diberikan kepada pemangku kepentingan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak selama ini belum optimal, misalnya rendahnya kegiatan pengabdian masyarakat, penelitian, publikasi, kegiatan kemahasiswaan, dan pelatihan bagi SDM. Sementara itu, pelayanan berupa pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, pendanaan PKL dalam rangka menunjang peningkatan kompetensi lulusan, kerja sama antar negara dalam rangka peningkatan kualitas lulusan belum dapat terwujud. Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak juga belum dapat mengembangkan layanan untuk meningkatkan pendapatan di luar PP No. 13 tahun Sementara kegiatan yang belum diatur pada peraturan tersebut sangat dibutuhkan dalam pengembangan layanan. Sebagai contoh, pendayagunaan dosen sebagai konsultan/narasumber, pemanfaatan klinik, pemanfaatan laboratorium, pemanfaatan teknologi tepat guna serta pemanfaatan sarana lain oleh masyarakat. Padahal, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak memiliki kemampuan untuk mengembangkan hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan perubahan pola pengelolaan keuangan menjadi PK-BLU. Perubahan pengelolaan keuangan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak menjadi PK-BLU akan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang tidak dibatasi penggunaannya dengan pagu anggaran. Kegiatankegiatan yang tidak dapat dibiayai sebelumnya dapat direncanakan pelaksanaannya setelah Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak menjadi PK-BLU. 99

117 B. Proyeksi Kinerja Layanan No. Jenis layanan/output Satuan Tabel 6.1 Proyeksi Kinerja Layanan Akademik Proyeksi output Pendaftar SIPENSIMARU OK Mahasiswa baru JKL D-III Reguler OK JKL D-IV Reguler OK JKL D-IV Non Reguler OK Gizi D-III Reguler OK Gizi D-IV Non Reguler OK 40 JKG D-III Reguler OK JKG D-III Non Reguler OK JKG Komunitas D-IV OK JAK D-III Reguler OK JAK D-III Non Reguler OK JAK D-IV OK Jurkeb D-III Reguler OK Jurkeb D-III Non Reguler OK Jurkeb Komunitas D-IV OK Jurkep D-III Reguler OK Jurkep D-III Non Reguler OK Jurkep D-IV Reguler OK Jurkep D-IV Non Reguler OK PBM JKL D-III Reguler OK JKL D-IV Reguler OK JKL D-IV Non Reguler OK Gizi D-III Reguler OK Gizi D-IV Non Reguler OK JKG D-III Reguler OK JKG D-III Non Reguler OK JKG Komunitas D-IV OK JAK D-III Reguler OK JAK D-III Non Reguler OK JAK D-IV OK Jurkeb D-III Reguler OK Jurkeb D-III Non Reguler OK Jurkeb Komunitas D-IV OK Jurkep D-III Reguler OK Jurkep D-III Non Reguler OK Jurkep D-IV Reguler OK Jurkep D-IV Non Reguler OK Wisuda OK PKL/PBL OK Semester Pendek SKS Legalisir Ijazah Lbr ,400 8,

118 No. Jenis layanan/output Satuan Tabel 6.2 Proyeksi Kinerja Layanan Non Akademik Proyeksi output Sewa Kantin Bulan Pemanfaatan Laboratorium Bagi Kegiatan Masyarakat 3. Klinik Kesehatan Prakt. Pasien 1,200 1,380 1,467 2, Klinik kesehatan Umum Pasien Klinik Kebidanan Pasien Laboratorium Klinik Parameter Jasa Konsultan Kegiatan Jasa Narasumber Kegiatan Jasa Pengeboran Air Kegiatan Sewa Auditorium Kegiatan Air Minum Isi Ulang Kegiatan 7,800 9,360 12,480 15, Sewa Kendaraan Bus Kegiatan Sewa Asrama OB 3,684 3,684 3,684 3,684 3,684 Jasa Penyehatan Kegiatan 14. Lingkungan Pemukiman Pembuatan kompos kilogram Jasa fogging Kegiatan Jasa Boga Kegiatan Laboratorium Lingkungan Parameter Tabel 6.1 dan tabel 6.2 merupakan proyeksi kinerja layanan Poltekkes Pontianak tahun bersumber pendapatan akademik dan non akademik. Proyeksi ini berdasarkan data saat ini dan rencana pengembangan kegiatan yang akan dilaksanakan. C. Asumsi Tarif Layanan Penyusunan asumsi tarif didasarkan pada PP No. 13 tahun 2009 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. Namun, tidak seluruh pendapatan berdasarkan PP No. 13 tahun 2009 antara lain PKL, Klinik Kebidanan, Klinik Kesehatan Umum, laboratorium klinik dan lainnya, sehingga asumsi yang ditampilkan pada kegiatan tersebut didasarkan pada analisis lingkungan. Asumsi tarif layanan dapat dilihat pada tabel

119 NO. KODE AKUN A. Pendapatan Akademik AKUN PENDAPATAN/JENIS PELAYANAN Tabel 6.3 Asumsi tarif SATUAN TARIF (Rp) Ujian masuk (Sipensimaru) per calon mahasiswa 100, , , , ,000 2 Program Pengenalan Studi per mahasiswa baru 350, , , , ,000 3 Kartu Tanda Mahasiswa per mahasiswa baru 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 4 Jasa Internet per mahasiswa/tahun 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 5 Perpustakaan per mahasiswa/tahun 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 6 Matrikulasi per mahasiswa baru 400, , , , ,000 7 JPKM per mahasiswa/tahun 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 8 Seragam, jaket almamater dan training * Per mahasiswa baru 850, , , ,000 9 DPP JKL D-III Reguler per mahasiswa baru 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 JKL D-IV Reguler per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 JKL D-IV Non Reguler per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 Gizi D-III Reguler per mahasiswa baru 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 Gizi D-IV Non Reguler per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 JKG D-III Reguler per mahasiswa baru 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 JKG D-III Non Reguler per mahasiswa baru 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 JKG Komunitas D-IV per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 JAK D-III Reguler per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 JAK D-III Non Reguler per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 JAK D-IV per mahasiswa baru 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 3,500,000 Jurkeb D-III Reguler per mahasiswa baru 5,500,000 5,500,000 5,500,000 5,500,000 5,500,000 Jurkeb D-III Non Reguler per mahasiswa baru 5,500,000 5,500,000 5,500,000 5,500,000 5,500,000 Jurkeb Komunitas D-IV per mahasiswa baru 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,

120 Jurkep D-III Reguler per mahasiswa baru 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 Jurkep D-III Non Reguler per mahasiswa baru 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 Jurkep D-IV per mahasiswa baru 4,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 9 SPP JKL D-III Reguler per mahasiswa/bulan 200, , , , ,000 JKL D-IV Reguler per mahasiswa/bulan 425, , , , ,000 JKL D-IV Non Reguler per mahasiswa/bulan 450, , , , ,000 Gizi D-III Reguler per mahasiswa/bulan 250, , , , ,000 Gizi D-IV Non Reguler per mahasiswa/bulan 450, , , , ,000 JKG D-III Reguler per mahasiswa/bulan 250, , , , ,000 JKG D-III Non Reguler per mahasiswa/bulan 300, , , , ,000 JKG Komunitas D-IV per mahasiswa/bulan 425, , , , ,000 JAK D-III Reguler per mahasiswa/bulan 300, , , , ,000 JAK D-III Non Reguler per mahasiswa/bulan 400, , , , ,000 JAK D-IV per mahasiswa/bulan 425, , , , ,000 Jurkeb D-III Reguler per mahasiswa/bulan 400, , , , ,000 Jurkeb D-III Non Reguler per mahasiswa/bulan 500, , , , ,000 Jurkeb Komunitas D-IV per mahasiswa/bulan 530, , , , ,000 Jurkep D-III Reguler per mahasiswa/bulan 300, , , , ,000 Jurkep D-III Non Reguler per mahasiswa/bulan 300, , , , ,000 Jurkep D-IV per mahasiswa/bulan 425, , , , , PKL/PBL** 11 Wisuda per mahasiswa/kegiatan per mahasiswa/kegiatan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000, , , , , , Semester Pendek Per SKS 50,000 50,000 50,000 50, Penatausahaan Ijazah dan Transkrip Per mahasiswa 20,000 20,000 20,000 20, Legalisir Ijazah per lembar 1,500 1,500 1,500 1,500 1,

121 B. Pendapatan Non Akademik 1 Sewa Kantin * per bulan/kantin 600, , , ,000 2 Pemanfaatan Laboratorium Bagi Masyarakat * per paket 3,000,000 3,166,200 3,341,607 3,526,733 3 Klinik Kesehatan Prakt. per orang 5,000 5,000 5,000 5,000 4 Klinik kesehatan Umum* per orang 15,000 15,831 16,708 17,634 5 Klinik kebidanan* Per orang 350, , , ,452 6 Laboratorium Klinik* Per parameter 20,000 21,108 22,277 23,512 7 Jasa Konsultan * per kegiatan 2,500,000 2,638,500 2,784,673 2,938,944 8 Jasa Narasumber * per kegiatan 575, , , ,957 9 Jasa Pengeboran Air * per kegiatan 5,000,000 5,277,000 5,569,346 5,877, Sewa Auditorium * per kegiatan 2,000,000 2,000,000 2,000, Air Minum Isi Ulang * per kemasan 4,000 4,250 4,500 4, Sewa Kendaraan Bus * per kegiatan 1,500,000 1,583,100 1,670,804 1,763, Sewa Asrama per orang/bulan 100, , , , , Jasa Penyehatan Lingkungan Pemukiman * Per kegiatan 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000, Pembuatan kompos* Per kilogram 4,000 4,222 4,455 4, Jasa Fogging* Per kegiatan 75,000 79,155 83,540 88, Jasa Boga* Per kegiatan 1,000,000 1,055,000 1,113,447 1,175, Laboratorium Lingkungan* Per parameter 25,000 26,385 27,847 29,389 *= kegiatan yang belum diatur dalam PP No. 13/2009 ** = kegiatan dilakukan di luar Provinsi Kalimantan Barat (Jurusan Gizi dan Kesehatan Lingkungan), belum diatur dalam PP N0. 13/

122 D. Proyeksi Pendapatan Tabel 6.4 Proyeksi Pendapatan Akademik tahun NO URAIAN SATUAN TARIF A SIPENMARU 100, B PROGRAM PENGENALAN STUDI 350, C KARTU TANDA MAHASISWA 20, D JASA INTERNET / TAHUN 30, E PERPUSTAKAAN / TAHUN 30, F MATRIKULASI 400, G JPKM / SEMESTER 30, H SERAGAM, JAKET ALMAMATER, TRAINING 850,

123 I SPP 1 Kesehatan Lingkungan D-III Reguler 200, Kesehatan Lingkungan D-IV Reguler 425, Kesehatan Lingkungan D-IV Non Reguler 450, Gizi D-III Reguler 250, Gizi D-IV Non Reguler 450, Kesehatan Gigi D-III Reguler 250, Kesehatan Gigi D-III Non Reguler 300, Kesehatan Gigi Komunitas D-IV 425, Analis Kesehatan D-III Reguler 300, Analis Kesehatan D-III Non Reguler 400, Analis Kesehatan D-IV 425,

124 12 Kebidanan D-III Reguler 400, Kebidanan D-III Non Reguler 500, Kebidanan Komunitas D-IV 600, Keperawatan D-III Reguler 300, Keperawatan D-III Non Reguler 300, Keperawatan D-IV Reguler 425, Keperawatan D-IV Non Reguler 450, J DPP 1 Kesehatan Lingkungan D-III Reguler 3,000, Kesehatan Lingkungan D-IV Reguler 3,500, Kesehatan Lingkungan D-IV Non Reguler 3,500, Gizi D-III Reguler 3,000,

125 5 Gizi D-IV Non Reguler 3,500, Kesehatan Gigi D-III Reguler 3,000, Kesehatan Gigi D-III Non Reguler 3,000, Kesehatan Gigi Komunitas D-IV 3,500, Analis Kesehatan D-III Reguler 3,500, Analis Kesehatan D-III Non Reguler 3,500, Analis Kesehatan D-IV 3,500, Kebidanan D-III Reguler 5,500, Kebidanan D-III Non Reguler 5,500, Kebidanan Komunitas D-IV 5,000, Keperawatan D-III Reguler 4,500, Keperawatan D-III Non Reguler 4,500,

126 17 Keperawatan D-IV Reguler 4,000, Keperawatan D-IV Non Reguler 4,000, K PKL/PBL* 5,000, L Wisuda 400, M Semester Pendek 50, N Penatausahaan Ijazah dan Transkrip 20, O Legalisir Ijazah 1, JUMLAH

127 Pendapatan akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun diproyeksikan meningkat seperti yang ditampilkan pada tabel 6.4 dan gambar 6.1. Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari penambahan jumlah mahasiswa yang diperoleh dari adanya pembukaan prodi baru dan penambahan jumlah kelas. Selain itu, peningkatan pendapatan juga disebabkan dimasukkannya biaya PKL/PBL dalam komponen pembiayaan. Sebelum Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak ditetapkan sebagai PK-BLU, komponen pembiayaan PKL/PBL dikelola oleh mahasiswa Gambar 6.1 Proyeksi pendapatan akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun

128 No. Jenis layanan Tabel 6.5 Proyeksi Pendapatan Non Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak Tahun Proyeksi Pendapatan Sewa Kantin - 21,600,000 21,600,000 28,800,000 28,800,000 2 Pemanfaatan Laboratorium Bagi Masyarakat - 24,000,000 31,662,000 36,757,682 42,320,790 3 Klinik Kesehatan Prakt. - 6,000,000 6,900,000 7,335,000 10,000,000 4 Klinik kesehatan Umum - 3,000,000 3,641,130 5,847,813 7,053,465 5 Klinik Kebidanan ,163,400 38,985,421 61,717,819 6 Laboratorium Klinik ,324,000 80,198,580 98,748,511 7 Jasa Konsultan - 225,000, ,850, ,314, ,673,253 8 Jasa Narasumber - 69,000,000 91,028, ,285, ,950,985 9 Jasa Pengeboran Air - 125,000, ,310, ,927, ,115, Sewa Auditorium - - 8,000,000 8,000,000 10,000, Air Minum Isi Ulang - 31,200,000 39,780,000 56,160,000 74,100, Sewa Kendaraan Bus - 7,500,000 9,498,600 11,695,626 14,106, Sewa Asrama 368,400, ,400, ,400, ,400, ,600, Jasa Penyehatan Lingkungan Pemukiman - 10,000,000 12,000,000 15,000,000 20,000, Pembuatan kompos - 1,600,000 2,110,800 2,673,286 3,291, Jasa Fogging - 150, , , , Jasa Boga - 2,000,000 4,220,000 5,567,235 5,875, Laboratorium Lingkungan - 2,500,000 3,957,750 5,569,346 7,347,359 Jumlah 368,400, ,950,000 1,110,604,240 1,287,683,649 1,665,878,

129 Pendapatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dari non akademik diproyeksikan meningkat selama periode tahun seperti yang tampak pada gambar 6.2. Peningkatan ini terjadi karena bertambahnya jenis layanan dan volume layanan pada kegiatan non akademik. 1,665,878, ,950,000 1,110,604,240 1,287,683, ,400, Gambar 6.2 Proyeksi pendapatan non akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK Jalan 28 Oktober Siantan Hulu Pontianak 78241 Telp. (0561) 882632

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin BAB I. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

RENCANA STRATEGIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN RENCANA STRATEGIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN 2012-2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Banten 2012-2016 1 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Pembinaan dan Supervisi - Uang Makan Mahasiwa yang di asramakan RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2015 1 2 No Sasaran Indikator Kinerja Meningkatnya lulusan tepat waktu Meningkatnya prestasi akademik peserta didik Persentase lulusan tepat waktu target

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2016 KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Rahmat dan hidayah-nya Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 telah selesai disusun dan dapat digunakan sebagai salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Pasal 6 dan 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) kementerian/lembaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 19 Januari 2018 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 19 Januari 2018 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LKJ) ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Program / Kegiatan. Penyusunan Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran

RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN Program / Kegiatan. Penyusunan Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran RENCANA KINERJA POLTEKKES KEMENKES BANTEN TAHUN 2016 No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Waktu Pelaksanaan Anggaran 1 Meningkatnya lulusan tepat waktu Persentase lulusan tepat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1. Pengembangan Institusi a. Persiapan Akreditasi

1. Pengembangan Institusi a. Persiapan Akreditasi RENCANA AKSI KEGIATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI TAHUN 2017 No Kegiatan Indikator Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember PJ Alokasi 1. Pengembangan

Lebih terperinci

laporan hasil audit internal

laporan hasil audit internal laporan hasil audit internal UNIT PENJAMINAN MUTU POLTEKKES KEMENKES KEMENKES SURAKARTA 2016 1 RINGKASAN EKSEKUTIF Kegiatan audit internal Poltekkes Kemenkes Surakarta dilakukan 2 kali dalam tahun 2016.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, Januari 2015 Direktur, Dhini, M.Kes NIP DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. Palangka Raya, Januari 2015 Direktur, Dhini, M.Kes NIP DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III TAHUN 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2016 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2016 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2016 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN 1. Meningkatnya jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN 1. Meningkatnya jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE TAHUN

RENCANA OPERASIONAL POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE TAHUN RENCANA OPERASIONAL POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE TAHUN 014-018 Disahkan Oleh Ketua Senat Poltekkes Kemenkes Ternate Dengan Surat Keputusan. HK. 0.04/I/15c/014 Pada tanggal 06 Oktober 014 KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA TAHUN 2015 ii KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN

LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN LAPORAN TAHUNAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TAHUN 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2016 Laporan Tahunan - 2016 POLTEKKES Tasikmalaya DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA Tahun 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembahasan isu-isu strategis dan analisis situasi dalam penyusunan rencana strategis (Renstra) Kopertis Wilayah

Lebih terperinci

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG Halaman : 1 dari 7 VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN Visi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Yang Profesional, Unggul dan Mandiri Pada Tahun 2025 Misi 1.

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA STD-SPM.Pol//34/26 29 September 26 1. Visi dan Misi VISI Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang unggul, kompetitif dan bertaraf Internasional pada tahun 2035.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF 1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF 1 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF 1 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI C. PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI 3 15 16 BAB II BAB III PERENCANAAN KINERJA

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan OUTLINE Pendahuluan Program Yang Dikembangkan Pendidikan Formal setelah RPL Peta

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 06/IT3/DT/2013 TENTANG STANDAR MUTU DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN. Nomor : HK.02.03/I/3/2/03478/2013. Tentang

KEPUTUSAN. Nomor : HK.02.03/I/3/2/03478/2013. Tentang KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : HK.02.03/I/3/2/03478/2013 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN (SIPENMARU POLTEKKES KEMENKES)

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2015 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN 1. Meningkatnya jumlah lulusan yang berkualitas dan berdaya

Lebih terperinci

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun 2010-2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM Jalan Prabu Rangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram Telp. (0370)

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2016 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 BAB I PENDAHULUAN 2 BAB II BAB III PRINSIP DASAR PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Geologi. Unpad

Fakultas Teknik Geologi. Unpad Fakultas Teknik Geologi P E N G A N T A R Sejalan dengan visi dan misi Universitas Padjadjaran, disusun rencana strategis Fakultas Teknik Geologi. Selain berisi tentang visi, misi, dan tujuan fakultas

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian

Lebih terperinci

LAKIP 2012 POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

LAKIP 2012 POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR LAKIP 2012 POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN RI TAHUN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii RINGKASAN EKSEKUTIF... iii BAB

Lebih terperinci

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI No. Butir Aspek Penilaian Bobot 1 1.1.a Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi. 1.04 2 1.1.b Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu

Lebih terperinci

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB I VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 3 A. Visi... 3 B. Misi... 3 C. Tujuan... 3 D. Sasaran... 3 BAB II KEBIJAKAN,PROGRAM DAN KEGIATAN... 5 A. Kebijakan...

Lebih terperinci

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG JL. PIET A TALLO, LILIBA KUPANG Tlp. (0380) 881880, 881881 Fax.

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta 2. Rasional Visi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun 2035 Misi

Lebih terperinci

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan OUTLINE Regulasi Program Percepatan Pendidikan Ketentuan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Pertemuan Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Hotel

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KM-AAYKPN Kebijakan Mutu 01-Tanpa 24 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Revisi KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG Page 1 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE TAHUN 205 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE TAHUN 205 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 tahun 999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

BORANG BARU VS BORANG LAMA

BORANG BARU VS BORANG LAMA I II III Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu Mahasiswa dan lulusan BORANG BARU VS BORANG LAMA 1 1.1.a Kejelasan

Lebih terperinci

USULAN PENETAPAN TARGET

USULAN PENETAPAN TARGET USULAN ANALISIS/KERTAS KERJA PEDOMAN REMUNERASI PEGAWAI PENETAPAN TARGET BADAN LAYANAN UMUM IKU POLTEKKES YOGYAKARTA (BLU)POLTEKKES KEMENKES MALANG BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAANSUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Mataram, Pebruari 2016 Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes NIP

Kata Pengantar. Mataram, Pebruari 2016 Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes NIP Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, sehingga Laporan Tahunan Poltekkes Kemenkes Mataram tahun 2015 Alhamdulillah dapat disusun dan diselesaikan

Lebih terperinci

Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Undana Tahun I. BIDANG PENDIDIKAN KODE INDIKATOR KINERJA Satuan Baseline

Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Undana Tahun I. BIDANG PENDIDIKAN KODE INDIKATOR KINERJA Satuan Baseline Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Undana Tahun 2011 2015 I. BIDANG PENDIDIKAN IK.1.1 Semua prodi memiliki ijin % 100 100 100 100 100 100 10% prodi A & 90% prodi B % 0 & 40 2 & 50 4 % 55

Lebih terperinci

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Dokumen Perorangan Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... Tanggal :... No. 1 1.1 2 1.2 3 1.3.1 4 1.3.2 5 2.1.1 6 2.1.2 7 2.1.3

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

LAKIP. Universitas Negeri Malang (UM) Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP. Universitas Negeri Malang (UM) Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Universitas Negeri Malang (UM) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Tahun 2017 LAKIP Universitas

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi

Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi Dokumen Pendukung Hasil Akreditasi Oleh As aril Muhajir (Ketua LPM IAIN Tulungagung, Asesor BAN-PT) Disampaikan pada acara Sosialisasi SAPTO dan Upgrading Hasil Akeditasi PS Tulungagung, 18 September 2017

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 282 TAHUN 2015 TANGGAL

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 282 TAHUN 2015 TANGGAL LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 282 TAHUN 2015 TANGGAL 29-4 - 2015 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

RENSTRA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG Renstra Poltekes Bandung

RENSTRA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG Renstra Poltekes Bandung RENSTRA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG 2015-2019 Renstra Poltekes Bandung 2015-2019 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sebuah perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Upaya untuk mewujudkan suatu

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2 MOR SP DIPA-24.12-/2 DS3612-4187-984-7 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Visi Menjadi institusi perguruan tinggi ilmu pelayaran yang berkelas dunia dan terdepan di Indonesia. Misi 1.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan Tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan Tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan Tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan secara makro yang perlu melakukan upaya perbaikan

Lebih terperinci

Tabel Evaluasi Program Undiksha (Indikator dan Capaian Kinerja) Tahun 2013 dan Rencana Sasaran Target 2015

Tabel Evaluasi Program Undiksha (Indikator dan Capaian Kinerja) Tahun 2013 dan Rencana Sasaran Target 2015 Tabel Evaluasi Undiksha ( dan Capaian Kinerja) Tahun 2013 dan Rencana Sasaran 2015 Strategi Umum P-1. Peningkatan Kontribusi Undiksha terhadap APK PT Realisasi Jumlah mahasiswa terdaftar 11308 12.031 12.156

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 03/IT3/KU/2013 Tentang PERUBAHAN PAGU ANGGARAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2013 SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Bab V. Rencana Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

Bab V. Rencana Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Bab 5. Rencana Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung 2011-2015 Bab V. Rencana Pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung 2011-2015 Dalam merumuskan strategi pengembangan Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016 ` PANDUAN PELAKSANAAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SIPENMARU) POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JALUR MANDIRI ALIH JENJANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016 POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2015 PANDUAN SELEKSI

Lebih terperinci

Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB I. A. Latar Belakang

Poltekkes Kemenkes Surabaya BAB I. A. Latar Belakang r BAB I A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM)

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Tahun 2018 Laporan lane/ja UM Tahun 2017 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERIINTAH POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III TAHUN 2014 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi...iii

Lebih terperinci

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA, KELAS JABATAN, DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI (SEKRETARIAT JENDERAL, DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Tujuan ii 1 BAB II BAB III BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah B. Kondisi Umum Poltekkes Kemenkes Kaltim C.

Lebih terperinci

TARGET SASARAN RENSTRA UNDIKSHA

TARGET SASARAN RENSTRA UNDIKSHA 1 TARGET SASARAN RENSTRA UNDIKSHA 2015-2019 No Strategi Umum Program Peningkatan Kontribusi UNDIKSHA terhadap APK PT Kode Prog P1 INDIKATOR 2013 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah mahasiswa terdaftar 12751

Lebih terperinci

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4 di BPM UMY 3-4 Pebruari 2016 BOBOT PER SUBBUTIR PENILAIAN BORANG YANG DIISI OLEH PROGRAM STUDI I. 3,12 II. 6,24 III. 15,6 Visi, misi,

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN STD-SPM.Pol//08/2017 Januari 2017 Halaman 1 dari 8 STD-SPM.Pol//08/2017 Januari 2017 1. Visi dan Misi Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran PS, serta pihak-pihak

Lebih terperinci

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan AGENDA PEMBAHASAN 1. Pendahuluan 2. Mekanisme Penyusunan dan Pengajuan RBA BLU 3. Hal-Hal yang Perlu

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN STD-SPM.Pol//7/2017 STD-SPM.Pol//7/2017 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf

Lebih terperinci

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag MANUAL MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2015-2019 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas 2015 Manual Mutu FISIP Tahun 2015-2019 1 BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang

PENDAHULUAN Latar belakang PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan aparatur negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia

Lebih terperinci

1 of 6 18/12/ :41

1 of 6 18/12/ :41 1 of 6 18/12/2015 15:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: (031) 5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman: (UM) Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telepon: 0341-551312 Laman: www.um.ac.id PERATURAN REKTOR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM KERJA TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Latar Belakang 1. UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan mengatur kualifikasi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV

RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN Oleh: Wakil Rektor IV RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 Oleh: Wakil Rektor IV 1 1) Penyampaian Alokasi Pagu Anggaran Unand Tahun 2016 2 4 5 Isu Mendasar Anggaran Unand 2016 - Berkurangnya Alokasi

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta STD-SPM.Pol//26/26 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun

Lebih terperinci

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR Lampiran Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 30 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Minimum Pembukaan Program Studi Program Profesi Insinyur BAN-PT INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM

Lebih terperinci

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun KONDISI DAN ISU STRATEGIS BAB III Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009-2013 Kode Dokumen : 0030103000 Revisi : 3 Tanggal : 5 Januari 2012 Diajukan oleh : Disetujui oleh :

Lebih terperinci