EVALUASI KINERJA ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN KEPMENDAGRI NO. 47 TAHUN 1999 PADA PDAM KOTA SAMARINDA PERIODE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI KINERJA ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN KEPMENDAGRI NO. 47 TAHUN 1999 PADA PDAM KOTA SAMARINDA PERIODE"

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 0, () : 7-9 ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org Copyright 0 EVALUASI KINERJA ASPEK KEUANGAN BERDASARKAN KEPMENDAGRI NO. 7 TAHUN 999 PADA PDAM KOTA SAMARINDA PERIODE Charles Munoz Hasyboni (alez_ok@yahoo.co.id atau charles.munoz@rocketmail.com) Abstrak PDAM dengan kinerja organisasi yang efektif dan efisien, dengan dilakukannya penilaian kinerja aspek keuangan ini, maka segala pengambilan keputusan dapat ditelaah apakah sudah dilakukan secara tepat dan objektif. Hal ini, juga berguna untuk mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkan dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja periode berikutnya. Hasil perhitungan kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda periode sesuai Kepmendagri No. 7 Tahun 999, sebagai berikut ; di tahun 008 dengan katagori cukup, di tahun 009 dengan katagori Baik sekali, di tahun 00 dengan katagori Baik, dan di tahun 0 dengan katagori Baik. Tingginya kinerja di tahun 009, tidak bisa dikatakan sebagai suatu prestasi kinerja, dikarenakan kenaikan kinerja yang begitu drastis dipengaruhi adanya kenaikan tarif air sebesar 6%. Sehingga dari kenaikan tarif air tersebut berdampak positif pada pendapatan yang dihasilkan PDAM (laba). Peningkatan suatu kinerja aspek keuangan dapat dilakukan dengan cara terus melakukan efisiensi biaya, selalu mengadakan control dan perawatan rutin pada jaringan/pipa instalasi sehingga mampu menekan angka kehilangan air. Kata kunci : Kinerja, Rasio, Kepmendagri No. 7 Tahun 999 Pendahuluan Di Indonesia, dalam sejarah pembentukan BUMD pada umumnya diberikan tugas utama, yaitu pertama pelayanan masyarakat dan kedua memperoleh keuntungan. Tugas pelayanan masyarakat dimaksudkan untuk lebih menjamin tersedianya pelayanan tersebut dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, tugas kontribusi ke Anggaran Pendapatan Daerah (APBD), kontribusi BUMD dalam APBD termasuk kategori Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai bagian laba perusahaan milik daerah atau bagian laba BUMD. Tugas pertama sering dianggap menjadi penyebab terjadinya kerugian perusahaan, karena lebih memperhatikan penyediaan jasa pelayanan dari pada memperoleh keuntungan. (Andries, 0:)

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume, Nomor, 0: 7-9 Pemerintah mendirikan PDAM bertujuan untuk menyediakan air bersih yang struktur organisasinya berinduk pada pemerintah daerah. PDAM merupakan badan usaha yang harus menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai social oriented dan profit oriented. Social oriented adalah pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam penyediaan air bersih, sedangkan profit oriented adalah tujuan untuk menghasilkan laba sebagai dana untuk beroperasi dan sebagai sumber penerimaan daerah. Maka sudah menjadi keharusan agar didalamnya menjalankan kedua fungsi tersebut. (Widyanto, 0 : ) Untuk menjalankan fungsi di atas sangat dibutuhkan suatu kondisi perusahaan yang sehat, baik dalam arti ekonomi maupun dalam arti sosial, sehat dalam arti ekonomi dapat diukur kinerja ekonomi yang umumnya digunakan dalam menilai kesehatan atau kinerja perusahaan, sedangkan sehat dalam arti sosial di ukur dari tujuan perusahaan dalam kaitanya dengan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, PDAM Kota Samarinda dituntut untuk dapat melakukan segala upaya perbaikan dan penyempurnaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan air minum yang telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat banyak, apalagi pada saat ini PDAM dinilai masih rendah dalam cakupan pelayanan ini disebabkan keterbatasan jaringan pipa distribusi air kepada masyarakat dan tenaga tehnik yang ada dilapangan yang melayani penyambungan pelanggan serta kecepatan penanggulangan kebocoran pipa air yang di distribusikan kepada masyarakat. Untuk itu dilakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan kualitas pelayanan air minum, ini diharapkan dapat tercapainya PDAM dengan kinerja organisasi yang efektif dan efisien. Menghadapi kondisi tersebut perlu dilakukan penilaian kinerja manajemen dengan penilaian kinerja, maka manajemen dapat mengetahui, kualitas dan pelayanan air minum yang telah diberikan kepada masyarakat. (Andries, 0:6) Dan untuk melakukan penilaian kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda perlu dilakukannya analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan pada setiap akhir tahun buku. Untuk mencapai nilai maksimum dan bobot kinerja dari indikator aspek keuangannya dapat dilihat sesuai dengan Kepmendagri no. 7 tahun 999 pasal ayat () huruf a, ayat () huruf a, dan ayat () huruf a dan b, serta ayat () huruf a. Dan untuk tolok ukur tingkat keberhasilan PDAM Kota Samarinda dapat dilihat pada pasal ayat (), Kepmendagri no.7 tahun 999. Mengingat cakupan pelayanan mencapai 8,86 % dari penduduk samarinda dan kenaikan tarif air sebesar 6%, serta hutang yang ditanggung PDAM hingga tahun 0 mencapai Rp ,-, bagaimana kinerja PDAM khususnya aspek keuangan dalam kurun waktu tahun terakhir, apabila terjadi peningkatan atau penurunan kinerja bisa ditunjukan dengan kegiatan ini. Diharapkan dengan meningkatnya kinerja merupakan jaminan PDAM untuk mampu melunasi hutang yang dimiliki tersebut. Aspek keuangan merupakan faktor penting penunjang optimalnya pelayanan PDAM pada masyarakat, sehingga dianggap perlu dilakukannya evaluasi kenerja keuangan guna mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu tahun 8

3 Evaluasi kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda Hasyboni terakhir. Dengan dilakukan penilaian kinerja ini, maka segala pengambilan keputusan dapat ditelaah apakah sudah dilakukan secara tepat dan objektif. Hal ini, juga berguna untuk mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkan dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja periode berikutnya. Kerangka Dasar Teori Manajemen keuangan Menurut Sutrisno dalam Juriani (0 : 9), manajemen keuangan adalah semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunkan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan. Penilaian kinerja Menurut Bambang Wahyudi ( 00 : 0 ) penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. (Wikipedia, 0) Laporan keuangan Menurut Kasmir (0 : 7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Analisis laporan keuangan Menurut Foster 986 : 8, Mengemukakan pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut : mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu. (Harahap, 006 : 90 9) Rasio keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). (Harahap, 006 : 99) Penilaian kinerja PDAM Penilaian kinerja pada PDAM berbeda dengan penilaian kinerja pada perusahaan swasta atau bidang pemerintah lainnya. Karena untuk PDAM sendiri telah memiliki alat ukur perhitungan dalam menganalisis tingkat keberhasilan kinerja PDAM yaitu berdasarkan SK Mendagri No. 7 tahun 999. Penilaian tingkat kesehatan PDAM didasarkan pada keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 999 tentang pedoman penilaian kinerja PDAM. Dan untuk melakukan penilaian kinerja aspek keuangan PDAM perlu dilakukannya analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan pada setiap akhir tahun buku. Untuk mencapai nilai maksimum dan bobot kinerja dari indikator aspek keuangannya dapat dilihat sesuai dengan Kepmendagri no. 7 tahun 999 pasal ayat () huruf 9

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume, Nomor, 0: 7-9 a, ayat () huruf a, dan ayat () huruf a dan b, serta ayat () huruf a. Dan untuk tolok ukur tingkat keberhasilan PDAM Kota Samarinda dapat dilihat pada pasal ayat (), Kepmendagri no.7 tahun 999. Metode Penelitian Ruang lingkup penelitian dan pembahasannya hanya di fokuskan pada kinerja aspek keuangan, berdasarkan Kepmendagri No. 7 Tahun 999 pasal ayat (), ayat () huruf a, ayat () huruf a, ayat () huruf a dan b, ayat () huruf a, yang lebih menitikberatkan pada laporan keuangan perusahaan (laporan laba rugi dan neraca) untuk periode Data yang diperoleh berupa data sekunder tersebut di analisis dengan pendekatan kuantitatif termasuk penyajian data melalui table dan grafik kemudian diperbandingkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda. Alat analisis yang digunakan adalah ; Tabel.. Perhitungan kinerja aspek keuangan PDAM menurut Kepmendagri No.7 Tahun 999 No Indikator Rumus Rasio Nilai Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif Rasio Laba Terhadap Penjualan Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang > 0% > 7%-0% > %-7% > 0%-% 0% > 0% > % - 0% > 6% - % > 0% - 6% 0% >,7,00 >,0,7 >,,0 >,00,,00 < 0, > 0, 0,7 > 0,7 0,8 > 0,8,0 >,0 >,0 >,7,0 >,,7 >,0,,0 0

5 B o n u s Evaluasi kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda Hasyboni Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air Jangka Waktu Penagihan Piutang Evektifitas Penagihan Peningkatan rasio laba terhadap aktiva produktif Peningkatan rasio laba terhadap penjualan Rasio laba terhadap aktiva produktif tahun ini rasio laba terhadap aktiva produktif tahun lalu Rasio laba terhadap penjualan tahun ini - rasio laba terhadap penjualan tahun lalu 0,0 > 0,0 0,6 > 0,6 0,8 > 0,8,00 >,00 >,0 >,7,0 >,,7 >,0,,0 >,0,0 >,0 6,0 > 6,0 8,0 > 8,0 < 60 > > 90 0 > 0 80 > 80 > 90% > 8% - 90% > 80% - 8% > 7% - 80% 7% > % > 9% - % > 6% - 9% > % - 6% 0% - % > % > 9% - % > 6% - 9% > % - 6% 0% - % Dari alat analisis diatas, perhitungan nilai kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda untuk dinyatakan sudah mencapai nilai maksimum atau belum adalah sebagai berikut : Penilaian indikator aspek keuangan :

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume, Nomor, 0: 7-9 Keterangan : 60 = Nilai maksimum indikator aspek keuangan = Bobot kinerja aspek keuangan Penilaian keadaan tingkat keberhasilan PDAM digolongkan, sebagai berikut: Tabel.. Klasifikasi kinerja PDAM Nilai kinerja Katagori > 7 Baik sekali > 60 7 Baik > 60 Cukup > 0 Kurang 0 Tidak baik Sumber : Kepmendagri No. 7 Tahun 999 Hasil Penelitian dan Pembahasan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Samarinda adalah suatu Badan Usaha Pemerintah Daerah dibidang pelayanan jasa pelayanan air minum yang memenuhi syarat. PDAM Kota Samarinda beralamat di jalan Tirta Kencana No. Kelurahan Kampung Jawa. Tabel.. Rangkuman penilaian kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda periode No Keterangan Rasio Interval Nilai Rasio Interval Nilai Rasio Interval Nilai Rasio Interval Nilai Rasio laba terhadap aktiva produktif -6.% 0%.8% > 0% 8.6% > 7%-0%.86% > %-7% Rasio laba terhadap penjualan -.% 0%.08% > %-0%.7% > 6%-% 0.0% > 6%-% Rasio aktiva lancar terhadap utang lancar > >.00.8 >.00 Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas 0.6 < < < < 0. Rasio total aktiva terhadap total utang.79 > >.0. >.0.79 >.0 6 Rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi. > > > 0, > 0, Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan >.0 >.0 >.0 8 Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air.9 > Jangka waktu penagihan piutang 9 < 60 < 60 0 < > Efektifitas penagihan 9.6% > 90% 9.0% > 90% 89.98% > 8%-90% 9.% > 90% B o n u s Peningkatan rasio laba terhadap aktiva produktif.% > %-6% 8.7% > % -.% 0%-% -.77% 0%-% Peningkatan rasio laba terhadap penjualan.6% 0%-% 6.0% > % -.% 0%-% -.07% 0%-% Jumlah nilai yang diperoleh 7 Dari tabel. ditunjukan bahwa jumlah nilai yang diperoleh untuk tahun 008 sebanyak poin, tahun 009 sebanyak 7 poin, tahun 00 sebanyak poin, dan tahun 0 sebanyak poin. Kemudian untuk menghitung nilai kinerja aspek keuangan untuk masing-masing tahun buku, penulis menyesuaikan nilai kinerja aspek keuangan yang telah diperoleh pada setiap tahun buku, sesuai dengan standard tingkat keberhasilan PDAM menurut kepmendagri no. 7 tahun

7 Evaluasi kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda Hasyboni 999 pasal ayat (), (lihat pada Tabel.. Klasifikasi kinerja PDAM) dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : Tabel.6. Penilaian tingkat keberhasilan PDAM Kota Samarinda periode Nilai kinerja Nilai Tahun Bobot aspek Katagori maksimal keuangan Cukup Baik sekali Baik Baik Rata-rata Baik Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa, PDAM Kota Samarinda di tahun 008 memiliki nilai kinerja aspek keuangan sebesar,67 dengan katagori cukup, di tahun 009 memiliki nilai kinerja aspek keuangan sebesar 9,00 dengan katagori Baik sekali, di tahun 00 memiliki nilai kinerja aspek keuangan sebesar 7,00 dengan katagori Baik, dan di tahun 0 memiliki nilai kinerja aspek keuangan sebesar 7,67 dengan katagori Baik. Kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda ditinjau dari 0 rasio keuangan dan rasio perbaikan indikator berdasarkan Kepmendagri No. 7 Tahun Rasio laba terhadap aktiva produktif Berdasarkan tabel dan grafik, diketahui bahwa PDAM menunjukkan kinerja yang cukup baik, jika dilihat dari kemampuannya dalam menghasilkan laba dari jumlah aset produktif yang dikelola. Pada tahun 008 PDAM belum mampu mencetak laba sehingga mengalami defisit sebesar Rp. (,6,,.8), dengan rasio (-6,%). Kemudian pada tahun 009 PDAM berhasil mencetak laba sebesar Rp.,8,,9. sehingga rasio meningkat menjadi,8%. Namun di tahun 00 dan 0, laba PDAM mengalami penurunan kembali, sehingga rasio laba terhadap aktiva produktif di tahun 00 menjadi 8,6% dan,86% tahun 0, dengan rata-rata rasio,0%. Terjadinya kenaikan rasio pada tahun 009 disebabkan naiknya laba yang diperoleh PDAM Kota Samarinda mencapai Rp..8..9,,- terhadap aktiva produktif sebesar Rp ,9,- sehingga rasio menjadi,8% dari tahun sebelumnya hanya -6,%, atau dapat pula diartikan Rp.,- laba yang dihasilkan ditahun 009 merupakan kontribusi Rp.,8,- aktiva produktif ditahun tersebut.. Rasio Laba Terhadap Penjualan Berdasarkan tabel dan grafik, pada tahun 008 rasio laba terhadap penjualan sebesar -,%, kemudian mengalami kenaikan drastis pada tahun 009 menjadi,08% dan mengalami penurunan kembali pada tahun 00

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume, Nomor, 0: 7-9 sampai dengan tahun 0 menjadi 0,0%, dengan rata-rata rasio 6,% dalam empat tahun terakhir. Kenaikan pada rasio ini disebabkan oleh naiknya tarif air yang terjadi pada akhir tahun 008, yang memiliki dampak positif pada harga pokok penjualan air. Ditambah lagi bertambahnya jumlah pelanggan dari tahun 008 ke tahun 009 sebanyak,8 pelanggan tentunya turut berpengaruh pada laba yang dihasilkan.. Rasio aktiva lancar terhadap utang lancar Berdasarkan tabel dan grafik, rasio aktiva lancar terhadap utang lancar pada tahun 008 s/d 00 mengalami peningkatan secara terus menerus selama tiga tahun berturut-turut, kondisi ini menunjukkan dalam tahun terakhir yaitu dari tahun 008 sampai dengan tahun 00, PDAM memiliki kinerja yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam kegiatan aktivitas operasi perusahaan. Namun pada tahun terakhir yaitu tahun 0 telah mengalami penurunan menjadi,8, tetapi tidak perlu dikhawatirkan karena rasio tahun 0 masih menunjukan nilai dan masih tergolong baik. Terjadinya penurunan rasio ditahun 0 disebabkan karena meningkatnya hutang usaha ditahun tersebut menjadi Rp ,00,- sehingga total hutang lancar pun meningkat menjadi Rp ,8,- dengan rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar menjadi,8 dengan perolehan nilai. Jadi dapat di artikan bahwa dalam tahun terakhir PDAM telah mampu memanfaatkan aset/aktiva lancarnya secara maksimal untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas Berdasarkan tabel dan grafik rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas, dalam kurun waktu empat tahun terakhir yaitu dari tahun 008 sampai dengan tahun 0 telah terjadi penurunan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas secara terus menerus, yaitu 0,6 di tahun 008, 0,8 tahun 009, 0, tahun 00 dan 0,07 di tahun 0. Namun dengan adanya penurunan tersebut tidak berarti negatif bagi PDAM, karena pada rasio ini PDAM mendapat nilai atau dapat dikatagorikan sempurna. Yang berarti di tahun 008, Rp.,- ekuitas menjamin Rp. 0,6,- hutang jangka panjang di tahun tersebut, sampai dengan tahun 0, Rp.,- ekuitas menjamin Rp. 0,07,- hutang jangka panjang perusahaan. Jadi katakana bahwa sumber dana untuk pembiayaan aset perusahan yang dibiayai oleh hibah dan modal sendiri serta penggunaan modal dan hibah terus menurun sampai dengan tahun 0.. Rasio total aktiva terhadap total utang Berdasarkan tabel dan grafik pada rasio total aktiva terhadap total utang, terlihat adanya peningkatan secara terus menerus dari tahun 008 rasio yang dicapai,79 sampai dengan tahun 0 mencapai,79 dengan rata-rata rasio, dalam kurun waktu tahun terakhir. PDAM Kota Samarinda sudah mulai mampu mengoptimalkan seluruh penggunaan aset-aset perusahaan untuk mendapatkan laba yang maksimal, yang berdampak langsung terhadap utang perusahaan yang semakin menurun sehingga dapat membantu

9 Evaluasi kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda Hasyboni mengurangi pinjaman kepada pemerintah. Dapat pula diartikan pada tahun 008, setiap Rp.,- total utang dijamin oleh Rp.,79,- total aktiva ditahun tersebut, sampai dengan tahun 0, setiap Rp.,- utang dijamin oleh Rp.,79,- aktiva yang dimiliki pada tahun tersebut. 6. Rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi Berdasarkan tabel dan grafik rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi, pada tahun 008 sampai dengan tahun 009 telah terjadi penurunan rasio menjadi 0,8. Namun mengalami sedikit peningkatan kembali pada tahun 00 menjadi 0,89, hingga tahun 0 mencapai 0,9 dengan rata-rata rasio 0,9. Akibat tingginya biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional yang diterima, besarnya biaya administrasi dan umum serta biaya transmisi dan distribusi yang membuat PDAM harus mengeluarkan banyak biaya agar kegiatan operasional perusahaan terus berjalan. Pada tahun 009 merupakan pencapaian terbaik yang di peroleh PDAM dalam kurun waktu tahun terakhir disebabkan bertambahnya jumlah pelanggan mencapai 0.9 pelanggan dan di ikuti naiknya tarif air yang juga sangat mendukung PDAM mendapatkan laba yang tinggi sehingga rasio mampu mencapai 0,8 dan mendapatkan nilai. 7. Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo Berdasarkan tabel dan grafik rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo, menunjukkan peningkatan rasio dari 0,6 pada tahun 008 menjadi,8 ditahun 009, namun cenderung menurun di tahun 00 menjadi sampai dengan tahun 0, diperkirakan pihak perusahaan tidak memiliki hutang jangka panjang jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 00 dan tahun 0 pihak PDAM Kota Samarinda sudah tidak memiliki hutang jatuh tempo yang dimana menurut perkiraan penulis hutang tersebut telah di hapuskan, sehinggga dapat dikatakan hutang jangka panjang jatuh tempo PDAM telah lunas. Dan hal tersebut berdampak baik pada rasio perolehan bagi PDAM. 8. Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air Berdasarkan tabel dan grafik rasio aktiva produktif terhadap penjualan air, rasio ditahun 008 menunjukan,9, selanjutnya di tahun 009 sampai dengan tahun 00 mengalami sedikit penurunan menjadi,9 dan, setelah itu meningkat kembali menjadi,97 ditahun 0 dengan rata-rata rasio,78. Dapat diartikan bahwa di tahun 008, setiap Rp.,- hasil penjualan air merupakan kontribusi dari Rp.,9,- aktiva produktif yang dimiliki pada tahun tersebut, kemudian di tahun-tahun berikutnya manajemen PDAM mampu mendayagunakan aset lebih baik lagi sampai pada puncaknya ditahun 00, setiap Rp.,- hasil penjualan air berasal dari kontribusi Rp.,,- aset produktif yang dimiliki ditahun tersebut, walaupun kembali meningkat ditahun 0. Semakin menurunnya rasio tersebut maka menggambarkan

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume, Nomor, 0: 7-9 semakin optimallah penggunaan aset produktif oleh pihak PDAM Kota Samarinda. 9. Jangka waktu penagiahan piutang Berdasarkan tabel dan grafik jangka waktu penagihan piutang, terlihat di tahun 008 sampai dengan tahun 00 terus terjadi penurunan jangka waktu piutang tertagih dari 9 hari menjadi 0 hari, dan pada tahun 0 nominal piutang usaha sebesar Rp. 7,07,886,687.,- (pada neraca tidak ditunjukan nominal piutang ragu-ragu dan penyisihan puitang usaha) terjadi peningkatan jangka waktu piutang tertagih menjadi 98 hari. Namun hal tersebut tidak berdampak negatif bagi PDAM Kota Samarinda, karena nilai yang dihasilkan dari rasio ini dari tahun 008 sampai dengan tahun 00 masih menunjukkan nilai tertinggi kecuali pada tahun 0, sehingga dalam kurun waktu tahun terakhir rata-rata jangka waktu piutang tertagih selama 8 hari sebelum berubah menjadi kas. 0. Efektifitas penagihan Berdasarkan tabel dan grafik efektifitas penagihan, pada tahun 008 efektifitas penagihan yaitu sebesar 9,6% dan meningkat ditahun 009 menjadi 9,0%, namun ditahun 00 mengalami penurunan sehingga hanya mencapai 89,98% dan ditahun 0 efektifitas penagihan kembali meningkat menjadi 9,%, sehingga dapat diketahui bahwa rata-rata efektifitas penagihan sebesar 9,%. Dilihat dari tingkat efektifitas penagihan yang telah dicapai oleh PDAM dalam kurun waktu tahun terakhir, tentunya dipengaruhi adanya peraturan denda apabila terlambat melakukan pembayaran rekening air dan disertai dengan pemutusan sambungan aliran air oleh pihak PDAM apabila pembayaran rekening air menunggak sampai bulan, berdampak positif terhadap pemenuhan kewajiban para pelanggan untuk tertib administrasi dalam pembayaran rekening air. Kemudian dua bonus rasio terhadap perbaikan indikator aspek keuangan sesuai pasal ayat huruf (a) dan (b) yaitu sebagai berikut:. Peningkatan rasio laba terhadap aktiva produktif Dapat di lihat pada tabel dan grafik, peningkatan rasio laba terhadap aktiva produktif mengalami kenaikan pada tahun 009. Hal tersebut dapat diketahui dari rasio tahun sebelumnya, yaitu tahun 008 hanya sebesar,% dan meningkat pada tahun 009 menjadi 8,7%. Namun pada tahun 00 rasio laba terhadap aktiva produktif mengalami penurunan secara drastis, sehingga hanya menjadi -,%, selanjutnya pada tahun 0 mengalami kenaikan menjadi -,77%. Penjelasan penurunan Peningkatan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif sama halnya dengan penjelasan yang dikemukakan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif, yang disebabkan adanya kenaikan tarif air di akhir tahun 008. Jadi dapat dikatakan bahwa PDAM kota samarinda tidak menunjukkan adanya perbaikan pada indikator rasio laba terhadap aktiva produktif pada tahun 00 dan 0, dibandingkan rasio pada tahuntahun yang lalu. 6

11 Evaluasi kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda Hasyboni. Peningkatan rasio laba terhadap penjualan Dapat kita lihat pada grafik, bahwa pada tahun 008 rasio terhadap penjualan hanya sebesar,6% dan terjadi kenaikan yang begitu signifikan menjadi 6,0% di tahun 009. Namun pada tahun 00 rasio terhadap penjualan PDAM kembali mengalami penurunan menjadi -,%, kemudian pada tahun 0 dapat meningkat menjadi -,07%. Penjelasan naik turunnya Peningkatan Rasio Laba terhadap Penjualan, ini sama halnya dengan penjelasan yang dikemukakan pada Rasio Laba terhadap Penjualan, yang disebabkan adanya kenaikan tarif air di akhir tahun 008. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio rasio terhadap penjualan PDAM sebesar,89%. Dan penurunan rasio terjadi disebabkan PDAM tidak mampu mengoptimalkan rasio laba terhadap penjualan melebihi tahun 009 sebagai tolok ukur bagi tahun-tahun berikutnya. Penulis beranggapan bahwa tingginya nilai kinerja PDAM Kota Samarinda ditahun 009 bukanlah suatu prestasi kinerja aspek keuangan, karena peningkatan kinerja tersebut dipengaruhi oleh adanya kenaikan tarif air sebesar 6% di akhir tahun 008 yang berdampak positif pada pendapatan perusahaan (laba) sehingga mempengaruhi rasio-rasio yang diperoleh ditahun tersebut. Dapat dilihat pada tabel.. Rangkuman Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PDAM Kota Samarinda Periode 008-0, yang menunjukan peningkatan hanya terjadi pada tahun 009, sedangkan ditahun 00 sampai dengan tahun 0 terus terjadi penurunan kinerja. Dapat dikatakan sebagai prestasi apabila peningkatan tersebut selalu terjadi secara terus menerus dan bukan di sebabkan adanya kenaikan tarif air melainkan peningkatan terjadi karena pihak manjemen mampu melakukan efisiensi biaya (biaya operasional & biaya administrasi dan umum) serta menekan angka kehilangan air, dengan begitu kinerja akan meningkat. Tetapi pada laporan keuangan PDAM Kota Samarinda menunjukan dalam kurun waktu tahun terakhir biaya operasional terus meningkat dari tahun ke tahun, oleh karena itu penulis berpendapat peningkatan tersebut bukanlah sebuah prestasi. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan. Berdasarkan Kepmendagri No. 7 Tahun 999 pasal ayat (), tentang tingkat keberhasilan PDAM, PDAM Kota Samarinda di tahun 008 memiliki nilai kinerja aspek keuangan sebesar,67 dengan katagori cukup, di tahun 009 memiliki nilai kinerja aspek keuangan 9,00 dengan katagori Baik sekali, di tahun 00 memiliki nilai kinerja aspek keuangan 7,00 dengan katagori Baik, dan di tahun 0 memiliki nilai kinerja aspek keuangan 7,67 dengan katagori Baik.. Kinerja aspek keuangan terbaik ditunjukan pada tahun 009 dengan nilai perolehan sebanyak 7 poin dari jumlah poin maksimal sebanyak 60 poin, mendapat nilai kinerja 9,00. Tingginya kinerja di tahun 009, penulis 7

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume, Nomor, 0: 7-9 beranggapan bahwa hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai suatu prestasi kinerja, dikarenakan kenaikan kinerja yang begitu drastis dipengaruhi adanya kenaikan tarif air PDAM Kota Samarinda sebesar 6%. Saran. Peningkatan suatu kinerja aspek keuangan dapat dilakukan dengan cara terus melakukan efisiensi biaya, seperti menekan biaya administrasi dan umum.. Mengingat tingkat kebocoran/ kehilangan air yang begitu tinggi mencapai 9,% ditahun 0, hendaknya bagian distribusi selalu mengadakan control dan perawatan rutin pada jaringan/pipa instalasi sehingga mampu menekan angka kehilangan air dan mampu mengurangi biaya operasional untuk perbaikan pipa instalasi. Daftar Pustaka Brigham dan Houston Fundamentals of Financial Management. buku edisi ke 0. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 8 Erlangga Manajemen Keuangan. edisi ke 8. Jakarta: Penerbit Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. edisi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Kasmir, Dr. 0. Analisis Laporan Keuangan. cetakan ke-. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Ps, Djarwanto. Drs. 00. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. edisi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Dokumen-dokumen : Andries, Yudi Afriana. 0. Analisis kinerja perusahaan daerah air minum (PDAM) kabuapaten brebes. Tesis tidak diterbitkan. Yokyakarta : UPN Veteran Faizal, M Zally Ridha Analisis Rasio Keuangan dalam Mendukung Kelayakan Pembiayaan (Studi Kasus pada Bank BRI Syariah Cabang Yokyakarta). Skripsi tidak diterbitkan. Yokyakarta: STAIN SURAKARTA-SEM INSTITUTE. Juriani. 0. Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Rasio Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas pada PT. Bintang Widya Lestari Samarinda. Skripsi tidak diterbitkan. Samarinda: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 999. Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Keputusan Walikota Samarinda Nomor : 00/6/HK-KS/008. Tentang Tarif PDAM Kota Samarinda.

13 Evaluasi kinerja aspek keuangan PDAM Kota Samarinda Hasyboni Norrachmad, Dwi. 0. Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas pada CV. Al-Gazali Berau Periode Skripsi tidak diterbitkan. Samarinda: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 007 Tentang Organ Dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 006. Tentang Pedoman Teknis Dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. 00. Profil PDAM kota samarinda tahun 00. Samarinda. 0. Kondisi Exsisting PDAM Kota Samarinda Tahun 0. Samarinda. Sumber internet : Admin. 00. Asset PDAM Samarinda Rp 0 Milyar. (diakses Oktober 0) Arjunaung, Arie. 0. Tujuan dari Analisis Laporan Keuangan. (diakses 07 Oktober 0) Ernawan, Budi. 0. BUMD Miliki Peran Strategis Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah. (diakses 8 Desember 0) Firdaus, Muhammad. 0. Referensi Keuangan, (diakses 9 Desember 0) Ismono, Ir Tarif PDAM Samarinda Resmi Naik 6 Persen. (diakses 8 Desember 0) Widyanto, Eko Adi. 0. Analisis Kinerja Keuangan PDAM Tirta Kencana Samarinda Periode Berdasrkan Sk Mendagri No 7 Th 999. Jurnal Eksis Vol 8 No. (diakses 07 Oktober 0) Wikipedia. 0. pengertian Evaluasi. (diakses 8 Desember 0). 0. pengertian Kinerja. (diakses 8 Desember 0) 9

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN)

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN) ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN) Mayosi Anggita, H. Eddy Soegiato K, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda mayosianggita@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAKMUR KABUPATEN SUKOHARJO BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NO.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAKMUR KABUPATEN SUKOHARJO BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NO. ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAKMUR KABUPATEN SUKOHARJO BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 47 TAHUN 1999 Endah Tri Winarni 1) Djoko Kristianto 2) Fadjar Harimurti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Laporan Keuangan a. Memahami latar belakang data keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PDAM TIRTA KENCANA SAMARINDA PERIODE BERDASARKAN SK MENDAGRI No 47 Th 1999

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PDAM TIRTA KENCANA SAMARINDA PERIODE BERDASARKAN SK MENDAGRI No 47 Th 1999 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS KINERJA KEUANGAN PDAM TIRTA KENCANA SAMARINDA PERIODE 006-00 - BERDASARKAN SK MENDAGRI No 7 Th 999 Eko Adi Widyanto (Staf Pengajar Jurusan AKuntansi Politeknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu data tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu data tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yaitu data tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan yang diteliti. yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah dikemukakan di muka, bahwa pengaturan tata cara restrukturisasi pinjaman PDAM / penyelesaian piutang negara pada PDAM telah ditetapkan dalam PMK nomor

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RASIO SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS RASIO SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya untuk mendapatkan keuntugan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya untuk mendapatkan keuntugan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dunia usaha yang penuh dengan dinamika dan situasi yang tidak pasti akan banyak terjadi perubahaan-perubahan. Perusahaan atau badan usaha sebagai pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah instrumen yang digunakan untuk menilai hasil akhir pelaksanaan kegiatan terhadap target dan tujuan kegiatan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75 1. Likuiditas Perusahaan 2009 2010 2011 2012 Rasio Lancar 2.35 2.43 2.75 2.8 Rasio Cepat 1.5 1.6 1.76 1.82 Periode penagihan rata-rata 34.15 42.26 41.13 45.4 Perputaran piutang usaha 10.69 8.64 8.88 8.04

Lebih terperinci

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN

BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN BAB 4 KINERJA PDAM KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2007-2009 Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Ponorogo tahun 2007-2009 berdasarkan Kepmendagri No.47 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM. Kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) KOTA SAMARINDA

LAPORAN PENELITIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) KOTA SAMARINDA KodePuslitbang :4-TN LAPORAN PENELITIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) KOTA SAMARINDA TIM PENELITI : 1. Nama Ketua : Prof. Dr. H. Eddy Soegiarto K., SE. MM. NIP : 19541020 198503

Lebih terperinci

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 43 Lampiran 1 Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006 No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan Realisasi I PENDAPATAN DAERAH 1.142.122.565.100 1.153.474.367.884

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Novita Sari Mahasiswa

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA DAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KENCANA SAMARINDA

PENGARUH PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA DAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KENCANA SAMARINDA PENGARUH PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA DAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KENCANA SAMARINDA MUHAMAD YANI Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus1945

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Salah satu kebutuhan masyarakat yaitu kebutuhan air bersih, maka air bersih yang berkualitas akhirnya menjadi tuntutan saat ini bagi penunjang kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2013

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2013 ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 0 Bayu Imam Prakoso, L.C.A. Robin Jonathan, Elfreda A Lau, Fakultas Ekonomi, Universitas 7 Agustus 9 Samarinda ABSTRAKSI Kebutuhan

Lebih terperinci

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman. ejournal Administrasi Bisnis, 2017, (2): 6-0 ISSN 2-08, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang paling pokok

Lebih terperinci

PROFIL KEUANGAN DAERAH

PROFIL KEUANGAN DAERAH 1 PROFIL KEUANGAN DAERAH Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang adalah menyelenggarakan otonomi daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta

Lebih terperinci

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT OUTLINE 1 2 3 PENDAHULUAN PENJELASAN MENGENAI PENILAIAN KINERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMPUNG-SELATAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMPUNG-SELATAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMPUNG-SELATAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS DI PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM LOMBOK TENGAH TAHUN 2011

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS DI PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM LOMBOK TENGAH TAHUN 2011 GaneÇ Swara Vol. No. September 0 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS DI PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM LOMBOK TENGAH TAHUN 0 ABSTRAKSI HJ. DEWI YANI WAHYUTI Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, dengan fokus melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4 (empat)

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO) TBK (Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor :KEP- 100/MBU/2002) ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 103-115 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDOFARMA (PERSERO)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. Merry Christiani Email: mei.limei000@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Analisis kinerja keuangan pada perusahaan daerah air minum (pdam) kabupaten Sukoharjo tahun BAB I

Analisis kinerja keuangan pada perusahaan daerah air minum (pdam) kabupaten Sukoharjo tahun BAB I Analisis kinerja keuangan pada perusahaan daerah air minum (pdam) kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005 Oleh Purnama Bakti NIM K 7402126 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara seperti negara

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pada analisis common size laporan laba

Lebih terperinci

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU BAB V ANALISIS APBD 5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 5.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan yang dapat dinilai dengan

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup gambaran kinerja dan pengelolaan keuangan daerah tahuntahun sebelumnya (20102015), serta kerangka pendanaan. Gambaran

Lebih terperinci

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI SAMARINDA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI SAMARINDA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda TINGKAT KOLEKTIBILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI SAMARINDA Rian Saputra (1), LCA Robin Jonathan (2), Imam Nazaruddin Latif (2) rianpicces@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kinerja Keuangan Menurut Fahmi (2012), Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e

2016, No c. bahwa dalam rangka perbaikan kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu meningkatkan e BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 280, 2016 KEMENKEU. PDAM. Piutang Negara. Penyelesaian. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk. KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Lidwina Wenny Sinja email: wdwina95@yahoo.com

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN SEKOLAQ DARAT

KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN SEKOLAQ DARAT Priana Lisnani, Titin Ruliana, Adi Suroso Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Emal : prianalisnani@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DI PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO BERDASARKAN ASPEK KEUANGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

EVALUASI PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DI PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO BERDASARKAN ASPEK KEUANGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR EVALUASI PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DI PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO BERDASARKAN ASPEK KEUANGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: CHRISTANTIA SASMITA SARI 2013410004 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Harahap (2011:105) mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TEGAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TEGAL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TEGAL Sulistiowati 1, Asrofi Langgeng Nurmansyah 2 Email : sulistiow2@gmail.com 1,2 D3 Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta Graha Sejahtera yang beralamat di Jalan Kendal No. 4 A-B, Menteng

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur Maria B. Ringa Politeknik Negeri Kupang, Kupang, Indonesia * (ringasoba@gmail.com)

Lebih terperinci

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui kesehatan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode ) ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI ejournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4): 886-898 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI Iswan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

DAFTAR PUSTAKA. Sartono, Agus Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. DAFTAR PUSTAKA Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta. BPFE. James, Gill dan Chatton, Moira. (2003). Dasar-Dasar Analisis Keuangan. Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk 30 BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa Bali, mengelola

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG Oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR: 13 SERI E. 13 ================================================================ PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK Ayu Nur Rakhmawati, Tri Lestari, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah terkait penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dan sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik

Lebih terperinci

Oleh : SYERIF WICAKSONO NIM. B

Oleh : SYERIF WICAKSONO NIM. B ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PATI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Management Fakutas Ekonomi dan Bisnis Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN PASAR

MANAJEMEN KEUANGAN PASAR MANAJEMEN KEUANGAN PASAR A.PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Perencanaan : Menyusun Rencana Strategis Bisnis Pasar, yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian p kinerja, rencana

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PDAM KOTA SURAKARTA

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PDAM KOTA SURAKARTA PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PDAM KOTA SURAKARTA Yuliana Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN Disusun Oleh Ayang Suchita M R PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEMESTER VI INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA Jln. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112 Telp.

Lebih terperinci

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan pertumbuhan bisnis

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Hasil analisis kinerja keuangan menggunakan analisis rasio keuangan pada perusahaan yang mengalami penurunan marjin laba bersih adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Common size statement Hasil analisis Common

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN. (Studi Kasus pada KPRI Rejeki Mulur, Kecamatan Bendosari,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN. (Studi Kasus pada KPRI Rejeki Mulur, Kecamatan Bendosari, ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN (Studi Kasus pada KPRI Rejeki Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2013) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Andalan Finance Indonesia Tahun 2011-2013) Oleh : Putu Sulastri & Nurul Marta Hapsari ABSTRAKSI Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Studi Kasus PDAM TirtaDharmaKabupaten Klaten ) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci