ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI"

Transkripsi

1 ejournal Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4): ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DUNGGIO DRILLING DI BEKASI Iswan Huntoyungo 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal kerja jika ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas dengan menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian terhadap masalahmasalah berupa fakta-fakta saat ini. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio dianggap cukup baik karena nilai tingkat likuiditas dari Current Ratio sesuai standar yang telah ada yaitu diatas 200%, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio solvabilitas selama tahun mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Solvabilitas yang dicapai secara keseluruhan selama tiga tahun berturut-turut tergolong baik karena berada di atas standard bagi perusahaan industri yang besarnya adalah %. Sedangkan hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat diketahui besarnya rentabilitas ekonomi tertinggi yang dicapai oleh perusahaan selama kurun waktu tiga tahun terjadi pada tahun Kondisi ini disebabkan besarnya Profit Margin dan Turn Over Operating Assets perusahaan yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan perusahaan. Pendapatan yang cukup besar pada tahun 2009 tidak berlanjut pada tahun 2010 yang mengalami penurunan pendapatan cukup signifikan dari tahun Sehingga mengakibatkan tingkat profitabilitas perusahaan mengalami penurunan yang mana juga menjadi tingkat rentabilitas ekonomis terendah yang dicapai oleh perusahaan. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi kenaikan rentabilitas ekonomis yang disebabkan oleh kembali naiknya pendapatan perusahaan serta ditekannya biaya atas pendapatan perusahaan. Kata Kunci : Efisiensi, Modal Kerja, Penggunaan Modal Kerja Pendahuluan Menjalankan sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan pengelolaan dana. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mengelola dana yang dimiliki tergantung pada efisien atau tidak efisiennya dalam mengelola dana yang ada dalam perusahaan. Hal ini dapat dilihat dalam laporan keuangan yang disajikan perusahaan, tanpa laporan keuangan yang baik bisnis 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. iswan@dunggiodrilling.com

2 Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PT. D2 (Iswan Huntoyungo) tidak akan berjalan dengan baik. Kemudian laporan keuangan tersebut dianalisis dengan berbagai metode analisis keuangan. Laporan keuangan tersebut akan lebih berarti lagi bagi manajemen perusahaan apabila diperbandingkan untuk dua tahun atau lebih, sehingga dapat diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan yang diambil. Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan (Sudarsono dan Edilius, 2002:169). Modal tersebut berasal dari kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan dapat beroperasi seekonomis mungkin sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan sebagai akibat adanya krisis atau kekacauan keuangan. Maulana (1992:202) mendefinisikan efisiensi sebagai perbandingan antara keluaran dan masukan, jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan. Efisiensi juga dapat disebut sebagai daya guna yang mana penekanannya disamping hasil yang ingin dicapai, juga memperhitungkan pengorbanan untuk mencapai hasil. Hartanto (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas pada PT Goodyear Tbk. Dengan periode pengamatan sejak tahun Variabel yang digunakan terdiri dari variabel X yang diukur dengan aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar (Current Assets Current Liabilities). Variabel ini digunakan sebagai indikator untuk melihat modal kerja, dan variabel yang diukur dengan ROE (Earning After Tax/Equity) yang digunakan untuk melihat kemampuan memperoleh laba. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan kemampuan memperoleh laba adalah lemah dan negatif, sedangkan dari hasil uji t menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas tetapi hubungannya lemah dan tidak signifikan. Penggunaan modal kerja harus dikelola seefektif mungkin agar profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal secara tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat dari penanaman modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Agar dapat menilai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya, maka perlu digunakan alat analisis yang dinamakan rasio Likuiditas, artinya rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Dari perhitungan rasio ini diharapkan dapat membantu para manajer untuk menilai efisiensi modal kerja yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Analisis rasio terhadap modal kerja perusahaan pun sangat perlu dilakukan untuk mengetahui dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek 887

3 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: perusahaan serta meneliti efisiensi dan penggunaan modal kerja dalam perusahaan. PT. Dunggio Drilling adalah perusahaan kontraktor pengeboran batubara dan mineral yang didirikan di Indonesia pada tahun PT. Dunggio Drilling harus bersaing dengan beberapa perusahaan sejenis yang ada seperti PT. Asia Drill, PT. Sumagud Sapta Sinar, PT. Boart LongYear, serta masih banyak lainnya. Dalam memberikan jasa pengeborannya, PT. Dunggio Drilling berkomitmen untuk mencapai kinerja maksimum dalam menciptakan dan memelihara keselamatan dan lingkungan kerja yang sehat pada seluruh usahanya dan terus fokus untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan prestasi pengeboran, praktik manajemen dan teknologi. Dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, PT. Dunggio Drilling dituntut untuk mempunyai modal kerja yang cukup. Modal kerja pada PT. Dunggio Drilling digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan seperti membayar gaji karyawan, pembelian mesin, dan lain-lain. Dana atau uang yang telah keluar untuk membiayai operasi sehari-hari berputar kembali masuk ke perusahaan melalui hasil penjualan jasa pengeborannya. Dengan penjualan jasa tersebut perusahaan diharapkan memperoleh keuntungan atau laba yang akan digunakan lagi sebagai modal kerja perusahaan untuk periode selanjutnya. Maka dari itu efisiensi modal kerja perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan yang bermanfaat. Selanjutnya dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal kerja adalah keseluruhan dari jumlah Aktiva Lancar yang dikurangi dengan keseluruhan jumlah Hutang Lancar yang dimiliki oleh PT. Dunggio Drilling selama tahun Jika dilihat dari perubahan setiap tahun, pada tahun 2010 modal kerja mengalami penurunan sebesar Rp ,69,- dari tahun Hal ini disebabkan karena jumlah aktiva lancar mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding dengan menurunnya jumlah hutang lancar. Sedangkan pada tahun 2011 modal kerja PT. Dunggio Drilling mengalami penurunan yang lebih sedikit dari sebelumnya yaitu sebesar Rp ,66,-. Hal ini disebabkan karena jumlah aktiva lancar yang bertambah dan menurunnya jumlah hutang lancar. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengajukan penelitian mengenai Analisis efisiensi modal kerja pada PT. Dunggio Drilling di Bekasi. Kerangka Dasar Teori Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain. Penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan baik dan buruk posisi keuangan perusahaan terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Analisis rasio ini menghubungkan satu pos dengan pos lainnya dalam 888

4 Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PT. D2 (Iswan Huntoyungo) laporan keuangan dan memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antar pos tersebut. Menurut Kasmir (2008: 104) mengemukakan bahwa pengertian analisis rasio keuangan adalah kegiatan mem-bandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Sedangakan menurut Munawir (2004: 64) menjelaskan tentang analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut: Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan tidak berarti apa-apa bila tidak dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dibandingkan dengan rasio perusahaan lain. Analisis rasio keuangan berguna bagi investor untuk memprediksi keuntungan perusahaan dimasa mendatang dan juga bagi manajer untuk mengetahui kinerja perusahaan, mengantisipasi kondisi masa depan dan untuk kepentingan perencanaan. Bentuk Analisis Rasio Keuangan Menurut Harahap (200: 301) mengemukakan bahwa bentuk-bentuk analisis rasio keuangan, yaitu: a. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. (Harahap, 2007: 301) b. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. (Harahap, 2007: 303). c. Rasio Profitabilitas / Rentabilitas Rasio profitabilitas atau disebut juga rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada. Rasio ini disebut juga dengan Operating Ratio. (Harahap, 2007: 304). d. Rasio Leverage 889

5 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). (Harahap, 2007: 306). e. Rasio Aktifitas Rasio ini menggambarkan aktifitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. (Harahap, 2007: 308). f. Rasio Pertumbuhan Rasio pertumbuhan (growth) menggambarkan persentase pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun. (Harahap, 2007: 309). g. Rasio Penilaian Pasar Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. (Harahap, 2007: 310). Pengertian Modal Kerja Menurut Riyanto (2001: 18) modal kerja adalah segala sesuatu baik yang berupa barang-barang kongkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat didalam neraca sebelah debit maupun yang berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang yaitu yang tercatat disebelah kredit. Modal kerja perlu dibedakan dalam bentuk modal kerja secara merupakan keseluruhan dan modal kerja inti. Yang dikatakan dengan modal kerja keseluruhan adalah sebagai dana yang terikat pada unsur-unsur harta lancar baik yang dibelanjai dengan kredit jangka panjang maupun jangka pendek. Menurut Indriyo (2002: 35) modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Modal yang dimaksud adalah modal kerja neto (aktiva lancar) perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2007: 288), Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Modal kerja bisa juga dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar. Berdasarkan ketiga teori di atas, maka dapat dikatakan bahwa modal kerja adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar (modal kerja neto) dikurangi utang lancar yang dimiliki perusahaan baik yang dipakai oleh perusahaan dalam kegiatan usaha jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi pengendalian intern maupun ekstern. Disamping masalah modal kerja tersebut erat hubungannya dengan operasional koperasi sehari-hari, juga menunjukkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek. Adanya modal 890

6 Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PT. D2 (Iswan Huntoyungo) kerja dalam jumlah yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan modal kerja yang cukup memungkinkan untuk beroperasi seekonomis mungkin serta diharapkan tidak mengalami kesulitan masalah keuangan. Adapun mengenai pengertian modal kerja dapat dikemukakan tiga konsep modal kerja yang digunakan, yaitu: a. Konsep Kuantitatif (Riyanto, 2001: 57) Konsep ini berdasarkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar, dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam jangka pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini disebut modal kerja bruto (Gross working capital). b. Konsep Kualitatif (Riyanto, 2001: 58) Modal kerja dalam konsep kualitatif ini di kaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar dan utang lancar. Oleh karenanya modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa diganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja kualitatif disebut modal kerja neto (Net working capital). c. Konsep Fungsional (Riyanto, 2001: 58) Modal kerja menurut fungsional mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Modal kerja dalam artian neto yaitu kelebihan dari aktiva lancar di atas utang lancar (Riyanto, 2001: 351). Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tersebut tidak tercantum didalamnya unsur-unsur sumber dan penggunaan modal kerja itu sendiri, karena perubahan-perubahan yang menyangkut unsur-unsur aktiva lancar dan utang lancar saja tidak akan mengakibatkan perubahan modal kerja (neto). Jadi modal kerja yang dimaksud disini adalah selisih dari aktiva lancar di atas utang lancar (modal kerja neto) bukan dalam arti dana (kas) dan dalam artian modal kerja bruto yang merupakan keseluruhan dari altiva lancar saja. Sumber modal kerja adalah sumber-sumber dana yang dapat menambah jumlah aktiva lancar sedangkan penggunaan modal kerja yang dimaksud adalah pospos yang menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan modal kerja ini digunakan dalam mengukur efisiensi penggunaan modal kerja pada perusahaan. Pengertian Efisiensi Efisiensi dapat diartikan sebagai daya guna yang penekanannya disamping pada hasil yang ingin dicapai dan juga pada besarnya pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut perlu diperhitungkan, sehingga secara definitif adalah rasio antara output dan input untuk tujuan-tujuan pengembangan usaha maupun untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Perusahaan berusaha 891

7 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: untuk meningkatkan laba secara berangsur-angsur atas dasar perhitungan yang telah menguntungkan perusahaan. Keadaan seperti ini lebih dikenal dengan istilah efisiensi. Selanjutnya efisiensi adalah ketepatan cara antara usaha dan kerja dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya dan kegunaannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 219). Segi hasil adalah suatu kegiatan yang dapat disebut efisien kalau dengan usaha tertentu memberikan hasil yang maksimal, baik mutu maupun hasilnya. Segi usaha adalah suatu kegiatan disebut efisien kalau hasil tertentu tercapai dengan usaha yang maksimal. Pengertian usaha dapat dikembangkan dengan unsur-unsur antara lain pikiran, jasmani, dan benda termasuk uang. Efisien yang dimaksud penelitian ini adalah efisiensi penggunaan modal kerja. Efisiensi penggunaan modal kerja adalah suatu cara atau ketepatan usaha dan kerja dalam menggunakan modal kerja untuk kegiatan usaha perusahaan. Pengukuran Efisiensi Apabila perusahaan dapat menghitung efisiensi penggunaan modal kerja, yang dirumuskan sebagai berikut (Husnan, 2001: 190): Penjualan Modal Kerja Rasio ini menunjukkan berapa penghasilan yang dapat diciptakan dari sejumlah tertentu modal kerja. Semakin tinggi rasio ini berarti bahwa dengan modal kerja tertentu bisa diciptakan penjualan yang semakin besar. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan rasio ini sebagai pengukur efisiensi penggunaan modal adalah: Pertama, efisiensi tidak selalu dihubungkan dengan penjualan tetapi bisa juga dengan laba. Kedua, bahwa besar kecilnya modal kerja akan dipengaruhi oleh kebijaksanaan Likuiditas, Pembelian dan Persediaan. Rasio lain yang kadang-kadang dipergunakan adalah rasio laba operasi dengan modal kerja neto (aktiva lancar). Komponen utang lancar sehingga tidak dipergunakan karena akan mempengaruhi besarnya rasio ini (yang disebut sebagai Return on Working Capital), apabila perusahaan merubah kebijaksanaan pembelian maka terjadi Return on Working Capital. Laba Operasi Aktiva lancar x 100 % Penggunaan rasio ini sebagai pengukur efisiensi penggunaan modal kerja neto (aktiva lancar) dan perlu memperhatikan apakah komponenkomponen aktiva lancar sudah optimal. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan rasio ini adalah bahwa laba operasi diperoleh dari besarnya investasi pada aktiva tetap dan aktiva lancar. Karena itu penggunaan rasio ini 892

8 Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PT. D2 (Iswan Huntoyungo) akan tepat, kalau investasi pada aktiva tetap tidak berubah karena terjadinya perubahan laba operasi sebenarnya disebabkan oleh investasi pada aktiva tetap dan bukan investasi modal kerja. Menurut Muslich (2007: 50) rasio efisiensi digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan mempergunakan aktivanya. Rasio ini semuanya mempergunakan perbandingan antara tingkat penjualan atau pendapatan dengan inbestasi dalam beberapa aktiva. Asumsi yang diambil adalah terdapat hubungan antara penjualan dengan berbagai aktiva tersebut. Penjualan Sales to Current Assets = Aktiva lancar (Muchlis, 2007: 51) Standard pengukuran efsiensi modal kerja suatu perusahaan biasanya telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dimana standard tersebut mengalamai pembaharuan sesuai dengan perkembangan-nya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan standard sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI, Nomor: 129/MPP/Kep/XI/2002. Tabel Standard Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal kerja Rasio Interval Rasio Kriteria >300% Sangat Baik Likuiditas % Baik (Current Ratio) % Cukup Baik <100% Kurang Baik Solvabilitas (Total Capital Assets) Profitabilitas (Rentabilitas Ekonomis) >201% Sangat Baik % Baik <100% Kurang Baik >11% Sangat Efisien 8-11% Efisien < 8% Tidak Efisien Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (2002) Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif yaitu penelitian yang ditujukan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau suatu metode dalam meneliti suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis dan actual serta akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-sifat dan hubungan antara fenomenafenomena yang diselidiki. 893

9 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: Penulis akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan analisis efisiensi penggunaan modal kerja, yaitu: a. Modal kerja adalah seluruh komponen aktiva lancar dalam neraca yang telah dikurangi dengan utang lancar pada PT. Dunggio Drilling. b. Sumber modal kerja adalah sumber dana yang menaikkan jumlah uang kas seperti: berkurangnya aktiva tetap yaitu penjualan tanah, gedung atau kendaraan milik perusahaan ke pihak lain; bertambahnya utang jangka panjang yaitu pemberian pinjaman dari bank kepada perusahaan; adanya keuntungan dalam operasi perusahaan yaitu pembayaran jasa operasional dari klien kepada PT. Dunggio Drilling. c. Penggunaan modal kerja adalah pos-pos yang akan menurunkan jumlah uang kas, seperti: pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan yaitu pembayaran gaji dan upah, biaya operasional kendaraan, biaya bulanan listrik dan air, administrasi dan perlengkapan; adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap yaitu pembelian tanah, kendaraan operasional; pengambilan uang oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive). Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel Sandingan Hasil Analisis Ratio Komponen Analisis Rasio (%) Current Ratio Total Capital Assets 187,09 311,50 375,50 Rentabilitas Ekonomi 40,38 15,97 21,25 Wolking Capital Turnover 3,79 kali 3,18 kali 4,67 kali Working Capital to Total Assets 41,31 44,89 31,60 Sumber: Data diolah Dengan memperhatikan hasil perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa keadaan modal kerja yang dialami oleh PT. Dunggio Drilling adalah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari seluruh hasil analisis yang secara umum mencerminkan suatu keadaan yang baik selama kurun waktu tiga tahun terakhir. Dilihat dari segi likuiditas perusahaan selama kurun tiga tahun terakhir, dapat diketahui bahwa keadaan likuiditas dari perusahaan adalah cukup tinggi. Kondisi likuiditas perusahaan pada tahun 2009 adalah yang paling rendah yaitu sebesar 216,63%, yang mana berarti bahwa setiap Rp1,00,- hutang lancar perusahaan dijamin oleh harta lancar perusahaan sebesar Rp2,17,-. Pada tahun 2010, terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap kondisi jumlah aktiva lancar perusahaan yakni dari Rp ,40 menjadi Rp ,71. Meski demikian, hutang lancar perusahaan juga mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan aktiva lancar, hutang lancar pada tahun 2009 sebesar 894

10 Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PT. D2 (Iswan Huntoyungo) Rp ,85 dan pada tahun 2010 turun menjadi sebesar Rp ,85. Sehingga hal ini memicu kenaikan yang cukup signifikan pada kondisi likuiditas perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu menjadi sebesar %. Sedangkan pada tahun 2011, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, juga mengalami penurunan jumlah aktiva lancar menjadi Rp ,02 dan diikuti oleh penurunan yang lebih besar di sektor hutang lancar dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp ,82 yang membuat kondisi likuiditas perusahaan ditahun ini mengalami kenaikan yaitu sebesar 430,48%. Tabel Hasil Analisis Current Ratio Tahun Current Ratio Standard Kriteria % % Baik % >300% Sangat Baik % >300% Sangat Baik Sumber: Data diolah Likuiditas yang dicapai secara keseluruhan selama tiga tahun berturutturut tergolong baik karena batas minimum yang umumnya dipakai perusahaan industri adalah 100% - 150%. Bila diamati lebih lanjut, hal ini disebabkan kerena besarnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar terutama pada piutang, sehingga perusahaan masih memiliki banyak cadangan yang dapat digunakan untuk melunasi utang jangka pendeknya bila sewaktu-waktu ditagih. Dengan demikian likuiditas yang dicapai oleh PT. Dunggio Drilling dapat dikatakan tergolong sangat baik karena tidak akan menemui kesulitan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Dilihat dari segi solvabilitas perusahaan selama kurun waktu tiga tahun terakhir dapat diketahui bahwa keadaan solvabilitas dari perusahaan yang tertinggi dicapai pada tahun 2010 yaitu sebesar 311,50%, ini berarti bahwa setiap Rp l,00,- kewajiban jangka panjang perusahaan dijamin dengan harta perusahaan sebesar Rp3.11,-. Sedangkan solvabilitas yang terendah dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 187,09%. Solvabilitas perusahaan mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya, namun kembali menurun pada tahun berikutnya di tahun Kenaikan solvabilitas pada tahun 2010 dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah hutang perusahaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp ,63 di tahun 2009 menjadi hanya sebesar Rp ,08 pada tahun Sementara pada tahun 2011, jumlah hutang perusahaan mengalami sedikit kenaikan menjadi sebesar Rp ,02. Namun hal ini tidak membuat kemampuan solvabilitas perusahaan menurun karena jumlah aktiva mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp ,98 pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp ,26 di 895

11 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: tahun selanjutnya. 896 Tabel Hasil Analisis Ratio Solvabilitas Tahun Ratio Solvabilitas Standard Kriteria ,09% % Baik ,50% >200% Sangat Baik ,50% >200% Sangat Baik Sumber: Data diolah Solvabilitas yang dicapai secara keseluruhan selama tiga tahun berturutturut tergolong baik karena berada di atas standard bagi perusahaan industri yang besarnya adalah persen. Dengan demikian solvabilitas yang dapat dicapai oleh PT. Dunggio Drilling dapat dikatakan tergolong sangat baik karena tidak akan menemui kesulitan dalam melunasi kewajiban-kewajiban pada saat dilikuiditas. Dari hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat diketahui besarnya rentabilitas ekonomi tertinggi yang dicapai oleh perusahaan selama kurun waktu tiga tahun berturut-turut terjadi pada tahun 2009 dengan tingkat rentabilitas ekomonis sebesar 40,38%. Kondisi ini disebabkan oleh besarnya Profit Margin dan Turn Over Operating Assets perusahaan yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan perusahaan pada tahun tersebut. Pendapatan yang cukup besar pada tahun 2009 tidak berlanjut pada tahun berikutnya, pada tahun 2010 terjadi penurunan pendapatan yang cukup signifikan yakni sebesar Rp ,32 di tahun 2009 dan turun menjadi Rp ,37 pada tahun Sehingga mengakibatkan tingkat profitabilitas perusahaan mengalami penurunan yaitu menjadi 15,97% yang mana juga menjadi tingkat rentabilitas ekonomis terendah yang dicapai oleh perusahaan. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi kenaikan rentabilitas ekonomis yaitu sebesar 21,25% yang disebabkan oleh kembali naiknya pendapatan perusahaan menjadi Rp ,62 serta ditekannya biaya atas pendapatan perusahaan. Tabel Hasil Analisis Rasio Profitabilitas Tahun Rentabilitas Ekonomis Standard Kriteria ,38% >11% Sangat Efisien ,97% >11% Sangat Efisien ,25% >11% Sangat Efisien Sumber: Data diolah Dilihat dari standard efisiensi yang berlaku untuk profitabilitas secara keseluruhan tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang dicapai perusahaan dapat

12 Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja PT. D2 (Iswan Huntoyungo) dikatakan tergolong sangat baik karena dapat melampaui batas yang ditetapkan yaitu sebesar 10%, sehingga dapat dikatakan telah efisien. Jika dilihat dari hasil analisis dan pembahasan likuiditas dan solvabilitas perusahaan, terjadinya kelebihan modal kerja pada perusahaan juga merupakan hal yang kurang baik bagi perusahaan itu sendiri yang sebaiknya kelebihan tersebut digunakan untuk keperluan ekspansi perusahaan, dll, agar dapat lebih mengoptimalkan penggunaan modal kerjanya. Namun, secara keseluruhan keadaan yang cukup meyakinkan yang dicapai oleh perusahaan baik ditinjau dari segi Likuiditas, Solvabitilas, Rentabilitas, perbandingan modal kerja terhadap total aktiva, dan analisis efisiensi penggunaan modal kerja dalam menghasilkan penjualan serta analisisi sumber dan penggunaan Modal Kerja, akan dapat diketahui bahwa PT. Dunggio Drilling telah menggunakan Modal Kerjanya untuk usaha secara efisien. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan tentang kemampuan PT. Dunggio Drilling dalam menggunakan modal kerjanya, yaitu sebagai berikut: a. Hasil analisis likuiditas menunjukkan peningkatan disetiap tahunnya dan jika dilihat berdasarkan angka rasio yang dihasilkan menunjukkan angka yang baik atau likuid pada analisis Current Ratio yaitu dengan angka sesuai standard (216,63% pada tahun 2009, 368,65% pada tahun 2010 dan dan 430,48% pada tahun 2011), b. Analisis solvabilitas juga mengalami peningkatan disetiap tahunnya dan hasil perhitungan menunjukkan hasil yang baik atau solvabel dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang maupun pendeknya. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis selama tiga tahun terakhir diperoleh angka berturut-turut: 187,09%, 311,50% dan 375,50% yang menunjukkan sesuai standard yang telah ditetapkan. c. Meskipun terjadi fluktuasi pada tiga tahun penelitian, analisis rentabilitas menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba cukup baik atau rentabel. Hal ini dilihat dari angkaangka rasio yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan yaitu 40,38% pada tahun 2009, 15,97% pada tahun 2010 dan 21,25% pada tahun Saran a. PT. Dunggio Drilling sebaiknya memanfaatkan kelebihan pada modal kerjanya yaitu dengan melakukan ekspansi ataupun memperbesar unit usaha yang telah ada. Misalnya dengan memperbesar, memperbaiki serta menambah fasilitas kantor sebagai penunjang pekerjaan, membuka kantor cabang di Samarinda ataupun di Balikpapan untuk mempermudah proses administrasi mengingat jumlah karyawan yang 897

13 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: berasal dari kedua kota tersebut tidak sedikit serta untuk mempermudah proses Relationship dengan para calon pengguna jasa. Ataupun dengan jalan menambah jumlah persediaan barang dan spareparts, sehingga diharapkan akan dapat mengurangi biaya operasional yang secara langsung akan dapat mempengaruhi perolehan laba bersih perusahaan. b. Melakukan pengendalian pada biaya terutama pada Biaya Operasi, sehingga biaya-biaya tersebut dapat ditekan semaksimal mungkin. c. Penulis menyarankan kiranya PT. Dunggio Drilling menjaga dalam memanfaatkan modal kerja dengan seefisien mungkin agar perputaran modal kerja meningkat dan dapat berinvestasi pada aktiva lancar yang kemudian menyebabkan laba perusahaan meningkat. Penelitian ini akan lebih baik dengan memasukkan beberapa rasio yang dianggap perlu atau mendukung penelitian ini, misalnya mengenai Debt to Equity, Rasio Perputaran Piutang, Receivable Turnover dan rasio modal kerja lainnya. Untuk itu, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar menambahkan variabel modal kerja lain agar dapat lebih aplikatif menjelaskan hubungan antara modal kerja dan efisiensi penggunaan modal kerja. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gitosudarmo, Indriyo Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Husnan, Suad Pembelanjaan Perusahaan (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan). Yogyakarta: Liberty. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE. Munawir Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Muslich, Mohamad Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Bumi Aksara Sudarsono Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. 898

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses kegiatan pencatatan akuntansi yang memberikan informasi mengenai perkembangan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat berkembang dalam mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubahubah serta bersaing untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13 Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk Mahrunnisa Wira Subroto 21209601 3 EB 13 Latar Belakang PENDAHULUAN Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Modal Kerja Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pusataka 2.1.1 Rasio Profitabilitas Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN ANALISIS RASIO RLS (RENTABILITAS, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS) PADA KUD DWI TUNGGAL KECAMATAN BULUS PESANTREN KABUPATEN KEBUMEN SLAMET JUPRI Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penghitungan dan analisis terhadap kinerja keuangan PT. MCP, maka pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan dan analisis diatas serta saran-saran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari tentunya membutuhkan dana untuk membiayainya. Dana yang telah dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Penilaian kinerja keuangan bagi manajemen dapat diartikan sebagai pengukiran atas kontribusi yang dapat diberikan oleh suatu bagian pencapaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Modal Kerja Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Housten (2006:131) mengatakan bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiatan operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu masalah modal merupakan

Lebih terperinci

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR ANALISIS RASIO A. RASIO STANDAR Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal kerja Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, modal kerja sangat berpengaruh dalam perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviuw Penelitian Terdahulu Penelitian yang berhubungan dengan analisis efisiensi modal kerja usaha adalah penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2013) tetang Analisis Efisiensi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis 13 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Modal Kerja Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis dewasa ini, semakin memacu dunia usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan efisiensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu David Lianto (2013) yang mengkaji tentang Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Pada umumnya kinerja merupakan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang telah digunakan dalam mendayagunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 1, No.2, April 2017 ISSN 2541-1438; E-ISSN 2550-0783 Published by STIM Lasharan Jaya Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar St. Salmah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal dan Klasifikasi Modal Dalam perusahaan, masalah modal merupakan masalah yang tidak akan berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu mengandung banyak dan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal kerja Bersih a. Pengertian Modal kerja Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang dengan baik. Salah satu sektor industri manufaktur yang cukup baik untuk dicermati adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. 54 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. Sesuai dengan lingkup pembatasan, maka penulis hanya akan membahas permasalahan kuangan yang berupa neraca dan laporan

Lebih terperinci

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman.

Arbaniah 1. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan. Universitas Mulawarman. ejournal Administrasi Bisnis, 2017, (2): 6-0 ISSN 2-08, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS

Lebih terperinci