MAKALAH PENGERTIAN QOWA IDUL IMLA, TUJUAN DAN MANFAATNYA Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowai dul Imla Dosen : M.Masud, S.Pd.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH PENGERTIAN QOWA IDUL IMLA, TUJUAN DAN MANFAATNYA Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowai dul Imla Dosen : M.Masud, S.Pd."

Transkripsi

1 MAKALAH PENGERTIAN QOWA IDUL IMLA, TUJUAN DAN MANFAATNYA Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowai dul Imla Dosen : M.Masud, S.Pd.I Disusun oleh : 1. Muhammad Syakroni Eky Cahya Nugraha Nur Arifin JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN) SALATIGA 2014/2015

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkah,rahmat serta Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini, dengan pokok pembahasan Pengertian Qowa idul imla Tujuan dan Manfaatnya. Semoga dengan ini menemukan kebenaran yang sebenarnya. Dan dapat menjadi pedoman kita untuk memepertahankan agama kita dari problem yang ada. Penulis juga menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan, oleh karena itu di mohon untuk kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih.

3 DAFTAR ISI 1. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I.PENDAHULUAN LATARBELAKANG BAB II.PEMBAHASAN A. Pengertain Qowa id...4 B. Pemgertian Imla...8 C. Tujuan imla...12 D. Manfaat Qowa idul Imla BAB III.PENUTUP KESIMPULAN BAB IV.DAFTAR PUSTAKA...15

4 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa arab adalah bahasa dunia setelah bahasa inggris yang di gunakan oleh penduduk dunia dalam kehidupanya, apalagi sebagai muslim di tuntut beribadahnya menggunakan bahasa arab khususnya shalat Dalam bahasa arab penggunakan kaidah-kaidah sangat menentukan arti dari bahasa itu sandiri, karena kaidah yang ada di bahasa arab lebih banyak di gunakan di bandingkan bahasa arab sehingga bahasa arab lebih sulit untuk di pelajari orang Indonesia di bandingkan bahasa inggris. Dalam penulisan bahasa arab di perlukan ketelitian oleh karena itu latihan qowa idul imla merupakan salah satu pelajaran penting bagi pelajar yang khususnya jurusan bahasa arab untuk melatih menulis tulisan bahasa arab Jadi sebelum ke metode imla, kita hendaklah belajar terlebih dahulu tentang Qawa id. Qawa id itu sendiri adalah tata bahasa untuk menyusun kalimat di dalam Bahasa Aarab, bila kita sudah menguasai Qawa id secara baik,metode selanjutnya adalah dengan belajar imla. dengan kita mempelajari Imla, yang dimana bahasa arab adalah salah satu bahasa internasional setelah bahasa inggris, maka kita sebagai seorang muslim hendaklah mendalami bahasa arab.dengan teknik imla ini bisa memudahkan kita untuk cepat mengerti bahasa arab, jadi secara tidak langsung kita juga mampelajari salah satu bahasa internasional dan itu adalah keuntungan kita sendiri. Dapat disimpulkan bahwa belajar Bahasa Arab kita harus menguasai Qawaid dan Imla, dengan menguasai metode tersebut penguasaan Bahasa Arab kita menjadi baik.

5 A. Pengertian Qowa id BAB II PEMBAHASAN Qowa id adalah Pengajaran bahasa arab tidak akan lepas dari al qowa id (al nahwu),dimana ia merupakan ilmu yang berorientasi pada berbagai kata di tinjau dari berbagai segi susunan ataupun hal ikhwalnya, baik ketika ia menjadi mubtada,khobar,marfu,mansob,majrur,dsb. Di samping mempelajari bentuk susunan kata juga mempelajari bentuk perubahan setiap kalimat e tuk mufrod kemusannah atau ke jama,dari madi ke mudhorek,dsb. Walaupun metode pengajaran bahasa arab telah menggunakan integral sisitem,tetapi dalam mengajarkan al qowa id tetp menggunakan metode pada umunya,agar tujuan yang di capai bisa berhasil seoptimal mungkin. Sesungguhnya al kalam yang benar-benar belum tentu berdasarkan pada al qowa id,tetapi sebaliknya al qowa id mendasarkan pada al-kalam yang benar karna al-kalam (kalimat) lebih dahulu muncul dari al qowa id. Dari al-kalam muncullah al-qowa id.murid harus bicara dengan bahasa yang benar yang telah ia peroleh sebelum mempelajari tata bahasa. Guru yang mengajar murid-murid mulai dari tata bahasa (al nahwu) atau al aorof adalah tidak baik,karna meninggalkan bahasa itu sendiri. Ia hendaklah memperbanyak al mukhadasah atau al mahfudzot atau al mutila ah,kemudian mempelajari al qowa d,karna semuanya dapat membantunya dalam mempelajari al qowa id. Jika menempuh cara ini,yaitu mendahulukan al mutola ah,al insya,dan mengakhirkan al qowa id,maka sesungguhnya guru telah menemouh jalan yang wajar dan ia menyadari bahwa al qowa id mendasarkan pada bahasa bukan pada sebaliknya. Kegunaan praktis pengajaran al qowa id ialah agar murid membiasakan diri berbicara dengan bahasa yang benar dan jauh dari kesalahan. Di samping itu,pengajaran tersebut dapat membiasakan murid menulis secara benar dengan berbagai gaya bahasa yang mantap. Adapun secara pedagogis,memanfaatan pengajaran al qowa id dapat menumbuhan murid suka mengadakan observasi,dapat mendidiknya memiliki rasa untuk membaca berbagai buku sehingga ia bisa membandingkan antar pendapat. Di samping itu,pengajaran al qowa id dapat pula melatihnya untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan umum atau (generalisasi) dari

6 berbagai macam peristiwa atau bisa mengambil pengalaman kongkrit dari sesuatu peristiwa yang terjadi. (Fachrudin,Metodologi Pelajaran Bahasa Arab (Salatiga:Stain Salatiga press,2006)) Menurut penulis dapat di simpulkan bahwa qowa id adalah ilmu yang membahas tentang susunan kata dalam kalimat untuk menentukan kedudukan mubtada, khabar, mrfu, mansub, majrur dan sebagainya. Serta untuk mengetahui perubahan setiap kalimat. Metode mengajarkan al qowa id 1. Sebelum mulai pelajaran, guru mempersiapkan berbagai macam contoh kalimat yang banyak menurut kaidah-kaidah al nahwu yang akan di gunakan hendaklah menarik,mudah di pahami oleh murid-murid. 2. Guru menulis beberapa contoh di papan tulis lalu di diskusikan di antara murid-murid membandingkan kalimat yang satu dengan yang lain untuk di ketahui persamaan dan perbedaan yang ada di antara kalimat-kalimat tersebut.guru mendiskusikan pula di antara mereka untuk mengetahui fungsi serta jabatan kata ataupun pola struktur kalimat. yang menyangkut fungsi,adakah kalimat yang ada dalam al jumlah sebagai mubtada ataukah khobar. Sedangkan yang berhubungan dengan jabatan adakah kata (al kalimah) yang ada al jumlah berkedudukan sebagai khobar mubtada dsb. Yang menyangkut pola struktur misalnya adakah sesuatu jumlah berupa jumlh fi liyah ataukah ismiyah. 3. Guru menyimpulkan berbagai kalimat yang ada persamaannya untuk menuju ke dalil-dalil umum. Dalam hal ini murid-murid sebaiknya di suruh mrnyimpulkan, sebab hal itu merupakan pekerjaan yang harus berhati-hati bagaimana cara menyimpulkan, sehingga,mereka memperoleh pengalaman yang amat berguna dan berkesan secara mendalam. 4. Guru menulis difinisi dengan betul di papan tulis untuk mencari kesimpulan dari berbagai al jumlah yang ada. 5. Guru menyuruh murid-murid mengambil berbagai kalimat yang ada kaitannya dengan defin isi yang telah di tentukan,sesuai dengan kemampuan mereka sebagai latihan daya imajinasi 6. Guru menyajikan berbagai kalimat untuk di masukkan kedalam al jumlah yang sempurna sesuai dengan al qowa id yang baru di pelajari, seterusnya ia membuat al jumlah lalu menyuruh meraka untuk mengeluarkan berbagai kata yana terdapat di dalamnya sesuai dengan kaidah kaidah yang di pelajarinya, misalnya siswa di suruh mencari fi il, isim, mubtada, khabar, dan sebagainya. Beberapa Petunjuk Penting bagi Guru Bermacam macan al jumlah yang di kemukakan guru betuk contoh di buat dalam bentuk susunan sempurna, sebab suatu kalimat tak dapat di ketahui kedudukannya kecuali jika telah di masukkan dalam al jumlah sempurna. Sesuatu isim dapat dikatakan maru, mansub, ataupun majrur jika sudah di masukkan dalam jumlah yang sempurna Contoh yang di buat oleh guru di usahakan sebanyak mungkin bukan terdiri dari kalimat kalimat yang jarang di pakai tetapi hendaklah menggunakan kalimat kalimat yang hidup, serta mempunyai arti dan kandungan makna yang dalam dan mengesan.

7 Di dalam pelajaran al qowa id terdapat keterpaduan antara dua metode ialah al istiqro iyyah (induksi) dari berbagia contoh menuju kesimpulan dan istinbatiyah (deduksi) dari kesimpulan ke contoh, yang induksi misalnya jika sesuatu isim di dahului oleh ila maka isim sesudahnya dibaca jarr, demikian juga jika ia di dahului oleh min maka ia di bajca jarr pula. Kesumpulan jika sesuatu isim di dahului oleh huruf jarr maka isim tersebut di baca jarr (isim majrur). Contoh sepadan dari dua isim tersebut merupakan analogi, sedang kesimpulannya merupakan induksi. Hendaklah guru menggunakan al istiqra iyyah sebagaimana tersebut di atas. Langkah selanjutnya ia memberikan sebagai contoh isim majrur menggunakan kesimpulan (defenisi) yang telagh ada. Hal ini di namakan metode al istinbatiyah (deduksi), misalnya guru menyuruh murid dengan usahanya sendiri membuat isim isim majrur selain yang tersebut di papan tulis. Hal tersebut menu jukan bahwa guru telah menerapkan dua metode disebut al jami iyah, yakni perpaduan anatara induksi dan deduksi. Definisi yang dibuat untuk penerapan bebagai contoh tidak terlalu banyak, cukup dua atau tiga yang penting mereka bisa membuat contoh dengan pola kalimat yang betul sesuai dengan definisi yang ada, dan guru selalu memberi bimbingan bagaiman cara membuat kalimat-kalimat yang benar, sehingga akirnya mereka tak akan mengalami kesulitan. Guru hendaklah rutin memberikan soal-soal sebagai usaha agar murid pandai menerapkan definisi dengan cara menyuruh membua beberapa al-jumlah dalam lembar pekerjaan, guru senantiasa mengoreksinya dan hal ini merupakan pekerjaan yang amat menyibukan. Tidak benar guru dalam mengajarkan al-qowaid hanya menyebut definisi berulang kali, sehingga seolah-olah pelajaran bahasa tenggelam dalam al-qowa id, dengan demikian murid akan menjadi bingung dan ragu-ragu, kepercayaan terhadap guru akan hilang. Oleh karenanya, guru seyogyanya memberikan sebagai al jumlah yang bervariasi yang tidak melupakan garis besar bahasan pokok tata bahasan yang disamapaikan. Dengan al-jumlah yang benar dapat menimbulkan kesan yang indah dalam lubuk hati. Dalam latihan di mana guru membuat beberapa al-jumlah yang dibuat salah, lalu ia menyuruh murid untuk membetulkanya, maka cara ini tidaklah mendidik dan akan merusak sistem pola pikir murid. Guru semestinya harus memberikan berbagai contoh yang benar, sehingga murid senantiasa mengetahui hal yang benar. Di bidang pelajaran ini jika murid tidak memperhatikan sepenuhnya pada lafaz-lafaz yang benar tidak dapat diharapkan mereka bisa sukses dalam al-qawa id. Kelemahan metode lama

8 Dalam mengajarkan al-qawaid, gaya lama terlalu memusatkan pada definisi, sehingga waktu untuk belajar terkuras habis untuk menghafal berbaai definisi, bahkan sering terjadi murid-murid tidak mengerti apa makna dari definisi yang telah dipelajarinya. Jika mereka banyak ditekankan untuk memahami makna definisi, maka mereka tidak akan bisa memberikan contoh karena kurang terlatih dalam menerapkan definisi yang baru di pelajari. Dalam menghadapi pelajaranpelajaran Qawa id, murid sering mengeluh karena al-qawa id dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Jika guru tidak pandai-pandai mengajar, mereka akan bersikap acuh terhadappelajaran Bahasa Arab dan akan lari karena pelajaran tersebut dianggap sebagai momok atau penghalang dalam menuju kesuksesan belajar di sekolah. Pelajaran al-qawa id sebagai salah satu dari komponen pelajaran bahasa arab, bagaikan daun yang tak terlepas dari pohon, sebab sebagaimanapun pula murid haus bisa menulis dan berbicara dengan bahasa tersebut. (Fachrudin,Metodologi Pelajaran Bahasa Arab(Salatiga:Stain Salatiga press,2006)) Dapat disimpulkan bahwa suatu metode pengajarn qowa id pada dasarnya untuk melatih peserta didik untuk belajar tata bahasa arab, dan suatu metode pengajaran qowa id itu adalah setartegi yang penting untuk mempermudah peserta didik supaya cepat menguasai tata bahasa arab. B. Pengertian Imla Imla berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa dan pempelajarinya. ( imla adalah pelajaran yang melatih siswa untuk dapat menulis dengan benar dari apa yang di dengar dan diketahui dengan menggunakan bahasa arab. Tujuan imla adalah agar siswa mampu menulis dengan benar dan betul, melatih panca indra, melatih konsentrasi dan tenang, rajin dan tertib waltu. (Susilowati,Ulfa,Menejemen Mutu Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Tinggi(Salatiga:Stain Salatiga Press,2009)) Imla adalah Pelajaran al-imla memiliki kegunaan praktis maupun pedagogis. Secara praktis murid dapat menulis berbagai kalmah(kata) dengan benar, jika terjadi salah tulis maka

9 pembaca akan mengalami kebingungan apa yang dimaksud. Al imla (dikte) bisa melatih mata, telinga dan tangan untuk memperhatikan, mendengarkan serta menulis dengan benar. Mata wajib dilatih untuk mengamati atau meneliti berbagai kalimah, bahkan samapai yang rumit dan mendetail sehingga tergores dalam benak. Tangan perlu mendapat latihan kecekatan menulis dengan lancar, benar dan tepat, demikian pula telinga agar dibiasakan mendengarkan ucapanucapan yang fasih. Ucapan yang fasih dapat diwujudkan dalam tulisan yang bebar. Al-imla dapat digunakan sebagai alat bantu pelajaran L-Insya, dimana mereka dapat mengekspresikan kalmat-kalimat indah. Hal itu memungkinkan sekali jika guru dapat memilih maudu yang bagus. Dengan Al-Imla murid akan memperoleh cakrawala pengetahuan Bahasa Arab secara luas. Al-Imla secara pedagogis dapat melatih kemampuan menghafal, mengingat, menumbuhkan kejelian dan ketelitian, mendidik kebebasan berfikir dan berpendapat, membiasakan murid menjaga kebersihan dan keteraturan. (Fachrudin,Metodologi Pelajaran Bahasa Arab (Salatiga:Stain Salatiga press,2006)) Kedudukan Imla Para ahli bahasa bersepakat bahwa imla memiliki kedudukan yang sangat besar diantara cabangcabang ilmu bahasa, karena ia merupakan dasar yang penting dalam mengungkapkan bahasa lewat tulisan. Jadi menurut penulis dapat di simpulkan bahwa imal adalah metode pembelajaran bahasa arab yang berguna untuk melatih istima, muhadasah, qiro ah, kitabah. Serta melatih seseorang untuk bisa menulis arab dengan benar. Metode Mengajar Imla Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam pengajaran imla di kelas. Yakni dengan cara mengimla kan materi pelajaran itu di papan tulis dan murid mencatat / menuliskannya di buku tulis. Kemudian imla dengan cara,gru hanya membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing. Adapun metode imla tersebut adalah sebagai berikut : 1) Memeberikan, apersepsi terlebih dahulu, sebelum memulai imla. Gunanya adlah agar perhatian anak didik terpusat kepada pelajaran yang akan dimulai.

10 2) Jika imla dilakukan dengan cara menuliskan materi imla maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : Guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis dengan tulisan yang menarik Membacakan materi pelajaran imla yang telah ditulis itu secara pelan dan fasih Setelah guru membacakan imla, maka suruhlah di antara mereka untuk membacakan acara imla hingga benar dan fasih. Jikaperlu semua siswa dapat membaca imla tersebut Setelah selesai membca imla dari semua siswa, maka guru menyuruh mereka untuk mencatatnya di buku tulis Menagdakan soal jawab, hal-hal yang dianggap belum dimengerti dan dipahami. Dan kemudian mengulangi sekali lagi bacaan tersebut hingga tidak ada lagi kesalahan Menuliskan kata-kata sulit serta ikhtisar dari materi imla Guru menyuruh semua siswa untuk mencatat / menulis imla didepan papan tulis itu ke dalam buku tulis mereka masing-masing, dengan benar dan rapi. Setelah selesai imla, guru mengumpulkan catatan imla semua anak didik untuk diperiksa atau dinilai 3) Dan jika imla dilaksanakan dengan cara : Guru membacakan materi pelajaran imla itu kepada siswa, maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : Mengadakan apersepsi terlebih dahulu, agar perhatian siswa semua terpusat pada acar imla Guru memulai mendikte acara imla secara terang / jelas, dan tidak terlalu cepat, apakah itu dengan cara sebagian-sebagian atau dengan membacakan secara keseluruhan. Dan murid melalui perhatiannya dan pendengarannya yang cermat, mencatatnya pada buku tulis mereka masing-masing Mengumpulkan semua catatan imla siswa, untuk kemudian diperiksa, apakah sudah benar atau belum imla nya Guru mengadakan soal jawab mengenai imla yang baru saja dikerjakan itu, dan kemudian menyuruh salah satu diantara siswa untuk menuliskannya di papan tulis Guru membetulkan imla secara keseluruhan, dan dapat menjelaskan kembali mengenai kalimat yang belum dipahami oleh siswa

11 Akhirilah pengajaran dengan memberi berbagai petunjuk dan nasihat-nasihat kepada anak didik. 4) Mengadakan penilaian (evaluasi), atau post test, mengenai materi imla, apakah tujuannya telah mengenai sasaran atau belum, jika belum, maka perlu diulang dan perbaikan-perbaikan Saran-Saran Dalam Menggunakan Metode Imla Adapun berikut ini adalah beberapa saran dalam menggunakan metode imla sebagai berikut : Jika imla dengan cara menuliskan di papan tulis, maka tulisan hendaknya rapi danterang, yang dapat dibaca oleh semua anak didik. Dan kalau imla dilakukan dengan cara guru membacakan, maka hendaknya bacaan imla dibacakan dengan suara yang lantang (terang), jangan terlalu lembek sehingga tidak diengar murid yang duduk di belakang. Jadi bacakanlah acara pelajaran imla tersebut dengan tenang tidak tergesa-gesa. Guru janganlah memulai acara imla, jika suasana kelas belum ditertibkan, sehingga siswa benar-benar dalam keadaan siap menerima imla yang akan disajikan. Mulailah acara imla jika siswa telah dalam keadaan siap, bacakanlah secara terang dan pelan. Adakanlah soal jawab dan diskusi mengenai materi imla tersebut kepada siswa dan mejelaskan maksud dari padanya. Mengadakan evaluasi / post test. Dapat disimpilkan bahwa metode pengajaran imla itu sangat berpengaruh untuk peserta didik agar cepat memahami mufrodat, dengan cara guru mendiktekan mufrodat bahasa arab dengan jelas supaya pesert didik dapat menerima informasi dari guru juga jelas dan dapat menuliskan mufrodat tersebut dengan baik dan benar.

12 C. Tujuan Imla 1. Memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan kalimat-kalimat dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak terjadi kesalahan dalam penulisan 2. Imla merupakan salah satu cabang dari cabang-cabang bahasa, sehingga dapat memastikan tugas utama dari bahasa yaitu pemahaman. 3. Memperbaiki tulisan dan memperjelasnya 4. Melatih beberapa indra yang berkaitan dengan imla yaitu: telinga, tangan dan mata 5. Memperluas pengalaman, bekal ilmu bahasa 6. Melatih penulisan secara cepat, jelas dan benar sehingga membiasakan peserta didik untuk mendengarkan dengan baik 7. Membiasakan peseta didik hidup bersih, teratur, cermat dan kritis. 8. Menambah penguasaan mufradat kepada peserta didik ( ismitasman.blogspot.com/.../pengertian-imla-dictation...) Tujuan dari pembelajaran ilma tidaklah terbatas pada apa yang telah disebutkan, akan tetapi seyogyanya kita mengambil imla sebagai sarana untuk mewarnai berbagai hal. Baik kegiatankegiatan bahasa, latihan-latihan ketrampilan dan kebiasaan yang baik. Di bawah ini beberapa kaitan imla dnegan lainnya: Ungkapan yang baik, jika mampu memilih tema-tema tertentu dari imla Membaca, ada beberapa jenis imla yang menuntut seseorang untuk membaca terlebih dahulu sebelum menuliskannya Pengetahuan umum, beberapa tema imla dapat membekali peserta didik dengan berbagai macam pengetahuan serta memperbaharui info-info yang berkaitan dengan kehidupan. Khatt, pada setiap praktek penulisan imla kita seyogyanya mengajarkan kepada peserta didik untuk memperbaiki tulisan mereka. Jadi imla itu sangat berguna bagi peserta didik untuk cepat memahami bahasa arab, dan banyak melatih panca indra seperti istima, kitabah, muhadatsah dan lain-lain.

13 D. Manfaat Qowa idul imla 1. Dapat menulis kalimat-kalimat bahasa arab dengan baik 2. Dapat memahami makna bahasa arab itu sendiri 3. Lebih menguasai cara memperbaiki penulisan dan memperjelasnya 4. Manambah penguasaan bahasa arab 5. Melatih panca indra yang bekaitan dengan imla secara kritis 6. Menambah penguasaan mufrodat 7. Dapat melatih peserta didik dalam penulisan bahasa arab dengan capat, jelas, dan benar, sehingga peserta didik dapat terbiasa dengan bahasa arab. Secara garis besar, manfaat qowa idul imla adalah memberikan pelajaran dasar tentang caracara penulisan bahasa arab sesuai dengan qowa idnya.

14 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Makalah ini membahas tenteng qowa idul imla beserta tujuan dan manfaatnya. Qowa idul imla itu sendiri dapat diartikan talqin yang berarti mendiktekan mufrodat kepada peserta didik agar dapat menuliskan mufrodatnya dengan kaidah qowa idnya atau tata bahasanya. Sedangkan qowa idul imla itu sendiri mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk melatih peserta didik agar dapat menulis bahasa arab dan melatih panca indra seperti istima, kitabah, dan muhadatsah. Dan qowa idul imal juga sangat bermanfaat bagi peserta didik seperti halnya dapat menambah mufrodat dan kitabah, serta muhadatsah dengan baik dan benar sesuai kaidah qowa idnya. Demikian makalah dari kelompok kami tentang pengertian, tujuan, dan manfaat qowa idul imla, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan tentang qowa idul imla. Jika ada penulisan yang salah dan kekurangannya, kami mohon maaf.

15 BAB IV DAFTAR PUSTAKA 1. (Fachrudin,Metodologi Pelajaran Bahasa Arab(Salatiga:Stain Salatiga press,2006)) 2. (Susilowati,Ulfa,Menejemen Mutu Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Tinggi(Salatiga:Stain Salatiga Press,2009)) 3. (

BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA

BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA BAB IV PEMBELAJARAN KITÃBAH DAN KEMAMPUAN IMLA SISWA KELAS XA MA MAZROATUL HUDA A. Problematika Pembelajaran Latar belakang siswa sebelum masuk ke MA Mazroatul Huda sangat mempengaruhi pola pembelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH ALIF LAYYINAH DI AKHIR KATA

MAKALAH ALIF LAYYINAH DI AKHIR KATA MAKALAH ALIF LAYYINAH DI AKHIR KATA Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah qowaidul imla Dosen : M.Masud, M.Pd.I Disusun oleh : 1. Isna Khoirunnisak 111-13-130 2. Alfrida Dyah Septiyani

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran. Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab di STAIN

BAB V PENUTUP. Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran. Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab di STAIN BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengadakan penelitian dan penelaahan secara seksama tentang Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

TRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA

TRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA TRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Qawaidul imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fakhruni Nur Karimah (111.11.170) Nanda

Lebih terperinci

STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (A. Suherman)

STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (A. Suherman) STRUKTUR KEBAHASAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (A. Suherman) A. Sruktur Kebahasaan Yang dimaksud dengan struktur-struktur kebahasaan adalah struktur- struktur grammar atau tata bahasa. Terdapat banyak

Lebih terperinci

MAKALAH. Hamzah di Akhir Kalimat. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I.

MAKALAH. Hamzah di Akhir Kalimat. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. MAKALAH Hamzah di Akhir Kalimat Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Hamidah Nur Vitasari 111-13-262 Lailia Anis Afifah 111-13-264

Lebih terperinci

MAKALAH. Hamzah di Tengah Kalimat

MAKALAH. Hamzah di Tengah Kalimat MAKALAH Hamzah di Tengah Kalimat Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Muhammad Yanis Abdillah 111-13-012 Tolhah Husen 111-13-124

Lebih terperinci

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF )

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Masita Mulyaningtyas 111-13-283 Nur Azizah 111-13-298 Aisah Umi Zar I 111-13-302

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

MAKALAH CARA MENGHILANGKAN ALIF DI AWAL,TENGAH,DAN AKHIR KALIMAT

MAKALAH CARA MENGHILANGKAN ALIF DI AWAL,TENGAH,DAN AKHIR KALIMAT MAKALAH CARA MENGHILANGKAN ALIF DI AWAL,TENGAH,DAN AKHIR KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Kuliah Qowa idul Imla Dosen Pengampu : Muhammad Mas ud,m.pd.i Disusun Oleh : Suniar Siwi Mahanani (111-13-045)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan yang sangat penting. Metode dalam kegiatan pengajaran sangat bervariasi, pemilihannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara sosialisasi, bahasa merupakan media verbal yang paling penting bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa adanya pemahaman tentang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskriptif dan analisis yang penulis lakukan terhadap teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah di SMA Islam Pekalongan dan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita

Lebih terperinci

MAKALAH. Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti

MAKALAH. Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti MAKALAH Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti 111-13-098 Kurnia Luthfiyani 111-13-099 Fina Luthfina Aldian 111-13-100

Lebih terperinci

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokasi waktu. Sumber/ Bahan/Media/Alat 1.

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokasi waktu. Sumber/ Bahan/Media/Alat 1. Mata Kuliah : N A H W U 1 Bobot : 2 sks Kelompok MK : Mata Kuliah Kompetensi (MKKU) Prodi : Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya Kompetensi Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11

BAB II KAJIAN TEORI. menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10. kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara 1. Pengertian Keterampilan Berbicara Keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. 10 Menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun sering menjadi momok bagi peserta didik, bahkan banyak yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata I Program

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata I Program CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata I Program 2013 The Effectiveness of Vocabulary Building Through Nursery Rhymes For K-2 Kindergarten Students

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53). 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Secara etimologi pengertian metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53). metode

Lebih terperinci

MAKALAH ALIF LAYYINAH. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.P.I.

MAKALAH ALIF LAYYINAH. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.P.I. MAKALAH ALIF LAYYINAH Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.P.I. Disusun oleh: 1. Dwi Wahyu Rofiqoh NIM: 111 13 159 2. Endang Asmiatun NIM. 111

Lebih terperinci

MAKALAH ALIF LAYYINAH DI TENGAH KATA

MAKALAH ALIF LAYYINAH DI TENGAH KATA MAKALAH ALIF LAYYINAH DI TENGAH KATA Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Bapak Muhammad Mas ud M.Pd.I. Oleh : 1. Umi Mahmudah / 111-13-040 2. ShintaYuniati / 111-13-052 SEKOLAH

Lebih terperinci

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7? 7 Sekolahku Tahukah kamu profesi juru bicara presiden? Mereka dipilih karena keahliannya berbicara di depan umum. Agar kamu bisa seperti mereka, biasakanlah berlatih berbicara di depan umum dengan berpidato

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, oleh siswa dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada jenjang

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF BUKU AJAR BAHASA ARAB KELAS XI MA KARANGAN KEMENAG. Muchammad Huud Almuafa

ANALISIS DESKRIPTIF BUKU AJAR BAHASA ARAB KELAS XI MA KARANGAN KEMENAG. Muchammad Huud Almuafa ANALISIS DESKRIPTIF BUKU AJAR BAHASA ARAB KELAS XI MA KARANGAN KEMENAG Muchammad Huud Almuafa 103211031 ABSTRAK Nama : Muchammad Huud Almuafa NIM : 103211031 Judul : Analisis Deskriptif buku ajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Strategi reflektif pembelajaran guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs Syekh Subakir Nglegok Blitar Strategi pembelajaran refleksi siswa dapat

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal 15 Tips Keren Menghadapi Ujian Ketika Kebanyakan, ekspresi mahasiswa jadi suram menjelang minggu ujian akhir semester. Nggak percaya? Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja,

Lebih terperinci

MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT

MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Qow aidul Imla Dosen Pengampu : Muhammad Mas ud, M.Pd.I Disusun Oleh : 1. Diah Fajar Utami : 111-13-267 2. Nurul Hidayah : 111-13-290 3. Nurul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, ada dua istilah penting yang saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Dua istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

Teknis Penulisan Karya Ilmiah

Teknis Penulisan Karya Ilmiah Modul ke: Teknis Penulisan Karya Ilmiah Silahkan mencoba menulis karya ilmiahsesuai dengan sistematika yang benar Fakultas TEKNIK Drs. Masari, MM Program Studi TEKNIK MESIN http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka, peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama pebangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples BAB V PEMBAHASAN 5.1 Keterampilan Guru Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA kelas IV

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah penulis mengadakan penelitian dengan seksama menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan senantiasa dapat mengembangkan dan menyempurnakan penguasaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masih rendahnya kualitas pendidikan. Hal tersebut disebabkan oleh lemahnya proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL- KITABAH DI SMP ISLAM YMI WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL- KITABAH DI SMP ISLAM YMI WONOPRINGGO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL- KITABAH DI SMP ISLAM YMI WONOPRINGGO PEKALONGAN Dalam bab ini akan diuraikan analisis hasil penelitian. Analisis yang dilakukan meliputi analisis

Lebih terperinci

MAKALAH. MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT. Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Muhammad Mas ud M.Pd.i. Oleh :

MAKALAH. MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT. Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Muhammad Mas ud M.Pd.i. Oleh : MAKALAH MENAMBAH ALIF dalam KALIMAT Disusun guna memenuhi tugas Qowa idul Imla yang diampu oleh : Muhammad Mas ud M.Pd.i. Oleh : 1.Ali Faqih Syarifuddin 111-13-078 2.Denny Arizal.R 111-13-091 3.Muhammad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

Kemunculan Al-Kitabah di Prodi PAI UIN Ar-Raniry

Kemunculan Al-Kitabah di Prodi PAI UIN Ar-Raniry Kemunculan Al-Kitabah di Prodi PAI UIN Ar-Raniry Huwaida UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia Email: huwaida@ar-raniry.ac.id Abstrak Al-Kitabah yang selama ini dikenal sebagai salah satu maharah (kemahiran)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya, termasuk dengan lingkungan sekitarnya, sehingga peranan bahasa sebagai alat pengungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa perlu dibekali dengan kompetensi yang memadai agarmenjadi peserta aktif

BAB I PENDAHULUAN. siswa perlu dibekali dengan kompetensi yang memadai agarmenjadi peserta aktif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad tehnologiinformasi. Perubahan yang sangat cepat ini merupakan fakta dalam kehidupansiswa sehingga siswa perlu dibekali

Lebih terperinci

BAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU

BAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU 21 BAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU A. Metode Qiyasiyyah 1. Pengertian Metode Qiyasiyyah Menurut Muhammad Abdul Qadir Ahmad bahwa metode qiyasiyyah merupakan metode yang pertama

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA (Studi Kasus Pada Siswa SMP Muhammadiyah 04 Sukorejo Kendal Tahun Ajaran 2007/2008) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas dan Syarat-Syatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat berperan dalam perkembangan dunia. Matematika sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dalam pemecahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia, mereka akan berusaha mencari pengetahuan dimana saja sebagai bekal hidupnya di dunia maupun di akhirat nanti. Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung

Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung Teknik Presentasi Oleh FMIPA Institut Teknologi Bandung Suryadi Siregar 1 P r e s e n t a s i Alat yang ampuh untuk menyampaikan gagasangagasan, perkembangan baru ataupun kemajuan suatu proyek Dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan bernalar dan berimajinasi serta kemampuan untuk mengapresiasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan 522 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan dan saran dipaparkan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab rumusan masalah yang dijabarkan melalui

Lebih terperinci

5517 PROFIL OCEAN LEMBAGA OCEAN adalah lembaga bahasa Arab dan Inggris yang selalu mengikuti perkembangan pendidikan, mulai dari model variasi, system pembelajaran, kegiatan sampai bahasa gaul sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan di semua aspek kehidupan. Dalam hal ini diperlukan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa khususnya mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karangan di kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. Observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karangan di kelas IV MI Miftahul Ulum 2 Pereng Wetan Gresik. Observasi 63 BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Hari Minggu tanggal 24 Februari 2013 peneliti melakukan observasi dengan mengamati kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia materi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam penelitian ini. Berikut ini adalah paparan hasil penelitian dari masing-masing

BAB V PENUTUP. dalam penelitian ini. Berikut ini adalah paparan hasil penelitian dari masing-masing BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasar rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa diperlukan perhatian dosen dalam melihat aspek psikologis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

Keistimewaan Membaca Al-Qur an

Keistimewaan Membaca Al-Qur an Keistimewaan Membaca Al-Qur an Oleh : Drs.H. Hasan Mansur Nasution, MA Pendahuluan Diketahui secara mudah bahwa setiap agama memiliki kitab suci yang merupakan pedoman dalam menjalani kehidupan saat ini

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Meningkatkan Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Meningkatkan Hasil Belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Metode pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran SKI Kelas V MI H. Ahmad

Lebih terperinci

Sedikit Membaca Kalam Tak Pernah Membaca Alam

Sedikit Membaca Kalam Tak Pernah Membaca Alam Sedikit Membaca Kalam Tak Pernah Membaca Alam Zaidah Rifah Uswatun SMA N 1 Muntilan Masalah, bencana, dan musibah terus saja terjadi. Semua itu dikarenakan faktor alam dan ulah manusia yang tidak bertanggung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Keterampilan menyimak merupakan dasar keterampilan dalam komunikasi lisan. Apabila

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2 Upaya Peningkatan Pembelajaran... UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Sri Sudarminah 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI SKRIPSI

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI SKRIPSI PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA DI SMA ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifda Zulfia, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifda Zulfia, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Koentjaraningrat (Heru Kurniawan, 2009: 139) menulis adalah pelibatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

tentang Standar Nasional Pendidikan.

tentang Standar Nasional Pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran di kelas sebagai awal dari sebuah upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dilakukan secara terencana guna membentuk insan manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Model Inkuiri Inkuiri merupakan model pembelajaran yang membimbing siswa untuk memperoleh dan mendapatkan informasi serta mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. keputusan Menteri Agama No. 155 A Tanggal 20 November 1995.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat MIN Pemurus Dalam Banjarmasin. keputusan Menteri Agama No. 155 A Tanggal 20 November 1995. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat MIN Pemurus Dalam Banjarmasin MIN Pemurus Dalam beralamat di kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan ke-an menjadi BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Pada Anak Usia Dini 1. Pengertian kemampuan berbahasa Kemampuan berasal dari kata mampu yang bermakna cakap atau terampil dan cekatan. Kata mampu mendapat imbuhan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7 Sekolah : SD dan MI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah peneliti melaksanakan penelitian di SMPN 2 Sumbergempol kabupaten Tulungagung, peneliti memperoleh data-data di lapangan melalui wawancara, observasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga formal inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga formal inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan formal pada umumnya adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksanakan

Lebih terperinci

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Yang Dibina Oleh Bpk. Muhammad Mas ud, S.Pd.I

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Validasi instrumen penelitian Sebelum diadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses validasi untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

SEBUAH BACAAN KRITIS UNTUK MENDEWASAKAN GEREJA

SEBUAH BACAAN KRITIS UNTUK MENDEWASAKAN GEREJA SEBUAH BACAAN KRITIS UNTUK MENDEWASAKAN GEREJA THE BREAKTHROUGH Denardi Winata THE BREAKTHROUGHT Penulis : Denardi Winata Hak Cipta 2012 pada Penulis Penerbit BRIGHT FUTURE PUBLISHER Dilarang mengutip,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia itu sendiri (Dwi Siswoyo,dkk, 2007: 16). Oleh karena itu pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas telah mulai dilaksanakan sejak manusia berada dimuka bumi ini. Adanya pendidikan adalah setua dengan adanya kehidupan manusia itu

Lebih terperinci

PUNYAKU, PUNYAMU, DAN PUNYA KITA (STIMULUS PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR BAHASA ARAB SECARA MANDIRI DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG)

PUNYAKU, PUNYAMU, DAN PUNYA KITA (STIMULUS PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR BAHASA ARAB SECARA MANDIRI DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG) PUNYAKU, PUNYAMU, DAN PUNYA KITA (STIMULUS PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR BAHASA ARAB SECARA MANDIRI DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG) SITI NUR MAMBAUS SHAFA Pascasarjana Universitas Negeri Malang mambausshafa@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH

PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH Devita Vuri Guru SDN Karawang Kulon II Kabupaten Karawang Abstrak Pembelajaran bahasa di SD kelas rendah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan pemikiran dan mengembangkan bakat atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jenjang sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran matematika menunjukan pola pembelajaran cenderung berpusat pada guru sehingga siswa hanya menjadi objek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan-tahapan pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB II KAJIAN TEORI. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan 20 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Metode Demontrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung

Lebih terperinci