ARTIKEL ILMIAH OLEH ELITA DWI RAHMAWATI NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL ILMIAH OLEH ELITA DWI RAHMAWATI NIM"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TARI TOPENG PATIH SENGGRENG DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII KOMPETENSI EKSPRESI BERUPA VCD DI SMP NEGERI 2 SUMBERPUCUNG ARTIKEL ILMIAH OLEH ELITA DWI RAHMAWATI NIM UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI DAN MUSIK DESEMBER 2012

2 LEMBAR PERSETUJUAN Nama : Elita Dwi Rahmawati NIM : Jurusan/Prodi Fakultas/Program : Seni dan Desain/Pendidikan Seni Tari dan Musik : Sastra Telah menyelesaikan artikel ilmiah dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Tari Topeng Patih Senggreng Dalam Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII Kompetensi Ekspresi Berupa Vcd di Smp Negeri 2 Sumberpucung Malang, 30 November 2012 Rahmawati Elita Dwi Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II Dra. Ida Siti Herawati, M.Pd Dra. Ninik Harini, M.Sn NIP NIP

3 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TARI TOPENG PATIH SENGGRENG DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII KOMPETENSI EKSPRESI BERUPA VCD DI SMP NEGERI 2 SUMBERPUCUNG Elita Dwi Rahmawati, Ida Siti Herawati, Ninik Harini Universitas Negeri Malang Elita_anel@yahoo.com Abstrak: VCD pembelajaran tari Topeng Patih adalah media pembelajaran audio visual dalam bentuk VCD, yang bertujuan untuk membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran kompetensi ekspresi pada materi mengekspresikan diri melalui seni tari Topeng Patih. Tari Topeng Patih dipilih sebagai fokus utama penelitian, karena tari Topeng Patih merupakan tari daerah setempat yang merupakan seni tari tradisional Desa Senggreng, Sumberpucung, Malang yang sudah hampir punah. Hasil pengembangan berupa VCD pembelajaran yang proses pembelajaran dan media tari Topeng Patih diharapkan mampu sebagai media oleh guru dalam proses pembelajaran. VCD pembelajaran berisi tujuan pembelajaran, sejarah, tata busana, gerak tari dan profil. Kata kunci: Tari Topeng Patih, media pembelajaran ekspresi seni tari daerah setempat, SMPN 2 Sumberpucung. Abstrack: VCD is learning dance masks Patih media audio visual learning in the form of VCD, which aims to help students and teachers in the learning process on the material expression of competence to express themselves through the art of dance masks Patih. Mask Dance Patih been a major focus of research, because the mask dance is a dance of the local duke who is a traditional village dance Senggreng, Sumberpucung, Malang which is almost extinct. The results in the form of VCD learning can help students in the learning process and the media dance masks Patihdiharapkan capable as a medium by the teacher in the learning process. Key words: Patih Mask Dance, dance instructional media expression of the local area, SMPN 2 Sumberpucung. Dalam Pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Sumberpucung awalnya hanya melakukan kegiatan praktek yang diberikan dan siswa menirukan gerakan dari guru pengajar tanpa ada media lainya. Oleh karena itu, penulis membuat upaya terobosan baru yakni dengan pembelajaran yang menggunakan media audio visual yang berupa VCD. Tari Topeng Patih sebagai fokus utama penelitian, karena merupakan tari daerah setempat yang suadah hampir punah. 1

4 2 Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu proses pembelajaran guru dan siswa SMP Negeri 2 Sumberpucung kelasviii dalam proses pembelajaran kompetensi ekspresi pada materi mengekspresikan diri melalui seni tari Topeng Patih. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode prosedural yang bersifat deskriptif. Karena menitik beratkan langkah-langkah yang harus di ikuti untuk menghasilkan produk. Proses uji validasi dan uji uji coba dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kevalidan dalam hasil pembuatan media pembelajaran. Uji validasi kelompok dilakukan di SMPN 2 Sumberpucung kelas VIII. Uji validasi juga dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Berdasarkan hasil pengembangan, di peroleh beberapa kesimpulan. Berdasarkan uji validasi dari ahli media memperoleh nilai dengan prosentase 90% dengan kriteria valid tidak perlu revisi. Hasil uji validasi ahli materi memperoleh nilai dengan prosentase 95% dengan kriteria valid tidak perlu revisi. Dari hasil uji joba pengguna kelompok besar dan kelompok kecil memperoleh nilai dengan prosentase 98% dengan kriteria valid tidak perlu revisi. Dari hasil prosentase menunjukan bahwa VCD pembelajaran Tari Topeng Patih Senggreng layak digunakan dalam pembelajaran siswa SMP Negeri 2 Sumberpucung. METODE Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk pembuatan media pembelajaran ini adalah metode prosedural yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus di ikuti untuk menghasilkan produk. Dalam merancang suatu media pembelajaran, diperlukan persiapan dan perencanaan yang teliti, agar memudahkan dalam pelaksanaan operasional dan implementasinya. (PPKI, 2010:46). HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian Data Uji Coba Hasil dari pengembangan audio visual yang berupa VCD pembelajaran tari Topeng Patih Senggreng untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Sumberpucung. Pada bagian ini akan terlihat data tentang tanggapan dari ahli media, ahli materi dan siswa SMP sebagai alat uji validasi media pembelajaran tari Topeng Patih Senggreng. Perancang menggunakan metode pengumpulan data berupa angket. Ahli media terdiri dari 1 orang, ahli materi 2 orang dan sampel populasi siswa kelas VIII sejumlah 30 siswa digunakan untuk mewakili komunitas pengguna kelompok besar. Kelompok kecil diwakili sejumlah 10 siswa di ambil dari perwakilan setiap kelas. Hasil validasi dari ahli media, ahli materi dan siswa SMP disajikan dalam bentuk tabulasi data uji coba. Data dalam bentuk tabel tersebut selanjutnya diolah untuk menemukan tingkat validitasnya. Teknik yang digunakan untuk mengolah data hasil penilaian tersebut adalah, teknik tabulasi frekuensi yang kemudian dihitung prosentasinya.

5 3 Adapun data hasil validasi ahli media, ahli materi dan pengguna dapat dilihat pada tabel berikut: Aspek penilaian ahli media mencakup: (1) Teknik pengambilan gambar dalam media, (2) Kejelasan objek gambar dalam media, (3) Transisi gambar dalam media, (4) Kejelasan narasi dalam media, (5) Kejelasan teks dalam media, (6) Pemilihan jenis font huruf dalam media, (7) Pencahayaan selama pengambilan gambar, (8) Komposisi gambar dalam media, (9) Integrasi antara gambar dan suara dalam media, (10) Keseluruhan tampilan media dalam menarik minat siswa atausiswa SMP selama proses belajar. Aspek penilaian ahli materi mencakup: (1) Bahasa dalam media, (2) Penulisan dan tata bahasa dalam media, (3) Kelengkapan materi dalam media, (4) Sistematika materi dalam media, (5) Kejelasan materi dalam media, (6) Kesesuaian konsep materi dalam media, (7) Kesesuaian konsep materi dengan objek gambar, (8) Kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media, (9) Materi ini cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran, (10) Keseluruhan isi/materi pembelajaran dari media ini sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Aspek penilaian dari pengguna dalam kelompok kecil dan besar ini mencakup: (1) Kejelasan tulisan dalam media, (2) Penggunaan bahasa dalam media, (3) Kejelasan objek gambar dalam media, (4) Kejelasan narasi dalam media, (5) Sistematika materi dalam media, (6) Peran media dalam kemudahan memberi pemahaman materi, (7) Peran media dalam meningkatkan antusiasme belajar, (8) Ada pengetahuan baru yang didapat setelah menyaksikan tayangan media pembelajaran ini, (9) Kecocokan dan kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar, (10) Keseluruhan penilaian terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar. Analisis Data Data dianalisis dengan menggunakan teknik prosentasi yang terdiri dari jawaban analisis data ahli media, ahli materi dan siswa. Untuk menentukan validasi dilakukan penjumlahan rerata pada jawaban setiap item pertanyaan. Karena setiap kelompok responden memiliki jenis pertanyaan yang berbeda. 1. Analisis Data Ahli Media Dari hasil uji coba pada media, indikator 1 yang berisi teknik pengambilan gambar dalam media mendapat penilaian 2 dengan klasifikasi cukup puas dan sesuai. Pada indikator 2 yang berisi kejelasan objek gambar dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 3 yang berisi transisi gambar dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 4 yang berisi kejelasan narasi dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 5 yang berisi kejelasan teks dalam media memiliki penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 6 berisi tentang kesesuaian konsep materi dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 7 berisi tentang pencahayaan selama pengambilan gambar penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 8 berisi tentang komposisi gambar dalam media mendapat penilaian 2 dengan klasifikasi cukup puas dan sesuai. Pada indikator 9 berisi tentang integrasi antara gambar dan suara dalam media mendapat penilaian 2

6 4 dengan klasifikasi sangat cukup puas dan sesuai. Pada indikator 10 berisi tentang keseluruhan tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar pembelajaran mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Berdasarkan analisis pada semua indikator, maka diperoleh rata-rata hasil uji coba pada ahli media memberikan penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Dari hasil uji coba pada ahli media mengatakan sesuai dan layak tapi masih perlu adanya revisi, peneliti akan merevisi produk agar lebih sempurna sebelum dilanjutkan ke uji lapangan. Berdasarkan data hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi penilaian yang termasuk dalam katagori valid pada pernyataan no 1, yang masuk dalam katagori cukup valid terdapat pada pernyataan no 2, 4, 5, 6, 7, dan 10. Sedangkan kategori kurang valid terdapat pada pernyataan no 1, 8 dan 9. Kriteria valid mencakup butir-butir sebagai berikut: a. Transisi gambar dalam media. Kriteria cukup valid mencakup butir-butir sebagai berikut: a. Kejelasan objek gambar dalam media. b. Kejelasan narasi dalam media. c. Kejelasan teks dalam media. d. Pemilihan jenis font huruf dalam media. e. Pencahayaan selama pengambilan gambar. f. Keseluruhan tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar. Pada butir pernyataan yang termasuk dalam katagori kurang valid, dan perlu dilakukan penyempurnaan mencakup butir-butir sebagai berikut: a. Teknik pengambilan gambar dalam media. b. Komposisi gambar dalam media. c. Integrasi antara gambar dan suara dalam media. 2. Analisis data ahli materi Uji coba ahli materi 1 dilakukan oleh Drs. Supriyono pada tanggal 15 November Uji coba ahli materi 2 dilakukan oleh Tri wahyuningtyas, S.Pd, M.Si pada tanggal 15 November Dari hasil uji coba pada ahli materi 1, indikator 1 yang berisi penggunaan bahasa dalam media mendapat penilaian 2 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 2 yang berisi penulisan dan tata bahasa dalam dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 3 yang berisi kata kelengkapan materi dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 4 yang berisi sistematika materi dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 5 yang berisi kejelasan materi dalam media memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 6 berisi tentang kesesuaian konsep dengan media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 7 berisi tentang isi kesesuaian konsep materi dengan obyek gambar memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 8 berisi tentang kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 9 berisi tentang kecocokan materi untuk digunakan sebagai media pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 10 berisi tentang kesesuaian keseluruhan materi

7 pembelajaran dari media dengan materi pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Dari hasil uji coba pada ahli materi 2, indikator 1 yang berisi penggunaan bahasa dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 2 yang berisi penulisan dan tata bahasa dalam dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 3 yang berisi kata kelengkapan materi dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 4 yang berisi sistematika materi dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 5 yang berisi kejelasan materi dalam media memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 6 berisi tentang kesesuaian konsep dengan media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 7 berisi tentang isi kesesuaian konsep materi dengan obyek gambar memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 8 berisi tentang kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 9 berisi tentang kecocokan materi untuk digunakan sebagai media pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 10 berisi tentang kesesuaian keseluruhan materi pembelajaran dari media dengan materi pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Berdasarkan analisis pada semua indikator, maka diperoleh rata-rata hasil uji coba pada ahli media memberikan penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Penilaian paling kecil terdapat pada indikator 1 yaitu penggunaan bahasa dalam media, hal ini menunjukan bahwa pada indikator tersebut perlu adanya perbaikan supaya sesuai dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam media. Meskipun hasil uji coba penilaian tertinggi pada ahli media sudah mengatakan sangat puas, sesuai dan layak tidak perlu revisi, tetapi peneliti akan merevisi produk agar lebih sempurna sebelum dilanjutkan ke uji lapangan. Berdasarkan data hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi penilaian yang termasuk dalam katagori valid terdapat pada pernyataan no 3, 4, 5, 7, 9 dan 10. Termasuk dalam kategori cukup valid terdapat pada pernyataan no 2, 6, dan 8. Dalam katagori kurang valid sebanyak terdapat pada pernyataan no 1. Kriteria valid mencakup butir-butir sebagai berikut : a. Kelengkapan materi dalam media. b. Sistematika materi dalam media. c. Kejelasan materi dalam media. d. Kesesuaian konsep materi dengan obyek gambar. e. Penggunaan materi ini cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran. f. Keseluruhan isi/materi pembelajaran dari media ini sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Pada butir pernyataan yang termasuk dalam katagori cukup valid, dan perlu dilakukan penyempurnaan mencakup butir-butir sebagai berikut : a. Penulisan dan bahasa dalam media. b. Kesesuaian konsep materi dalam media. c. Kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media. 5

8 6 Sedangkan pada butir pernyataan yang termasuk dalam katagori kurang valid, dan perlu dilakukan penyempurnaan terdapat pada butir penggunaan bahasa dalam media. 3. Analisis data uji coba lapangan Uji coba lapangan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sumberpucung Malang kelas VIII A, tanggal 10 November 2012 pukul WIB. Objek yang menjadi responden pada uji coba lapangan ini adalah siswa sebanyak 30 siswa. Hasil uji coba lapangan yang dilakukan oleh 30 responden adalah sebagai berikut: a. Indikator 1, dengan pertanyaan tentang kejelasan tulisan dalam video yaitu 2 responden menunjukan bahwa produk tersebut cukup puas, jika dipersentase mendapat 6,6% dengan klasifikasi tidak valid, 1 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 3,3% dengan klasifikasi tidak valid sedangkan 16 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 53% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejelasan tulisan dalam video kurang valid. b. Indikator 2, dengan pertanyaan tentang penggunaan bahasa, yaitu 4 responden menyatakan bahwa cukup puas, jika dipersentase mendapat 13,3% dengan klasifikasi tidak valid, 22 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 73% dengan klasifikasi cukup valid, sedangkan 4 responden menyatakan sangat puas, jika dipersentasekan 13,3%. Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan bahasa valid. c. Indikator 3, dengan pertanyaan tentang kejelasan obyek, yaitu 1 responden menyatakan tidak puas, jika dipersentase mendapat 3,3% dengan klasifikasi tidak valid, 3 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentasekan memperoleh 10% dengan klasifikasi tidak valid, 9 responden menyatakan puas dengan persentase 30% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 17 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 56% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan kejelasan obyek kurang valid. d. Indikator 4, dengan pertanyaan tentang kejelasan narasi, yaitu 13 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 43,3% dengan klasifikasi tidak valid, 9 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 30% dengan klasifikasi tidak valid, 8 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 26,6% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 8 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 26,6% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan kejelasan narasi tidak valid. e. Indikator 5, dengan pertanyaan sistematika materi dalam media, yaitu 15 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 50% dengan klasifikasi tidak valid, 15 responden menyatakan sangat puas, jika dipersentasekan memperoleh 50% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa sistematika materi dalam media tidak valid. f. Indikator 6, dengan pertanyaan tentang peran media dalam memberi pemahaman materi serta memudahkan belajar, yaitu 18 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 60% dengan klasifikasi cukup valid, 12 responden menyatakan sangat puas, jika dipersentasekan memperoleh 30% dengan klasifikasi tidak valid. Dari

9 hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa peran media dalam memberi pemahaman materi serta memudahkan belajar cukup valid. g. Indikator 7, dengan pertanyaan tentang apakah media dapat meningkatkan antusiasme belajar, yaitu 1 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 3,3% dengan klasifikasi tidak valid,13 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 43,3% dengan klasifikasi tidak valid, 16 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 53% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah media dapat meningkatkan antusiasme belajar tidak valid. h. Indikator 8, dengan pertanyaan apakah ada pengetahuan baru yang di dapat setelah menyaksikan tayangan media pembelajaran, yaitu 1 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 3,3% dengan klasifikasi tidak valid, 10 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 33,3% dengan klasifikasi tidak valid, 19 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 63,3% dengan klasifikasi cukup valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah ada pengetahuan baru yang di dapat setelah menyaksikan tayangan media pembelajaran cukup valid. i. Indikator 9, dengan pertanyaan tentang kecocokan dan kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar, yaitu 2 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 6,6% dengan klasifikasi tidak valid, 11 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 36,6% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 17 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 56,6% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa kecocokan dan kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar tidak valid. j. Indikator 10, dengan pertanyaan tentang apakah keseluruhan penilaian terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa/audiens selama proses belajar, yaitu 15 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 50% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 15 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 50% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan apakah keseluruhan penilaian terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar tidak valid. Hasil uji coba lapangan yang dilakukan oleh 10 responden adalah sebagai berikut: a. Indikator 1, dengan pertanyaan tentang kejeslasan tulisan dalam vidio yaitu 4, jika dipersentase mendapat 40% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 6 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 60% dengan klasifikasi cukup valid. Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejeslasan tulisan dalam video cukup valid. b. Indikator 2, dengan pertanyaan tentang penggunaan bahasa, yaitu 7 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 70% dengan klasifikasi cukup valid, 2 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 20% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 1 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 10% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan bahasa cukup valid. c. Indikator 3, dengan pertanyaan tentang kejelasan obyek, yaitu 4 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 40% dengan klasifikasi tidak valid, 7

10 4 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 40% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 2 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 20% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa tentang kejelasan obyek tidak valid. d. Indikator 4, dengan pertanyaan tentang kejelasan narasi, yaitu 8 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 80% dengan klasifikasi valid, sedangkan 2 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 20% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa kejelasan narasi valid. e. Indikator 5, dengan pertanyaan sistematika materi dalam media, yaitu 1 responden menyatakan tidak puas, jika dipersentase mendapat 10% dengan klasifikasi tidak valid, 4 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 40% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 6 responden menyatakan sangat puas jika dipersentasekan memperoleh 60% dengan klasifikasi cukup valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa jenis sistematika materi dalam media cukup valid. f. Indikator 6, dengan pertanyaan tentang peran media dalam memberi pemahaman materi serta memudahkan belajar, yaitu 9 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 90% dengan klasifikasi valid, 1 responden menyatakan sangat puas, jika dipersentasekan memperoleh 10% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan peran media dalam memberi pemahaman materi serta memudahkan belajar valid. g. Indikator 7, dengan pertanyaan tentang apakah media dapat meningkatkan antusiasme belajar, yaitu 1 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 10% dengan klasifikasi tidak valid, 1 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 10% dengan klasifikasi tidak valid, 9 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 90% dengan klasifikasi valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa jenis huruf yang digunakan pada sampul dan isi produk buku teks ini cukup layak/tidak revisi. h. Indikator 8, dengan pertanyaan apakah ada pengetahuan baru yang di dapat setelah menyaksikan tayangan media pembelajaran, yaitu 10 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 3%. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah media dapat meningkatkan antusiasme belajar valid. i. Indikator 9, dengan pertanyaan tentang kecocokan dan kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar, yaitu 8 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 80% dengan klasifikasi cukup baik, sedangkan 2 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 10% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan kecocokan dan kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar valid. j. Indikator 10, dengan pertanyaan tentang apakah keseluruhan penilaian terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa/audiens selama proses belajar, yaitu 10 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 100% dengan klasifikasi valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah keseluruhan penilaian terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar valid. 8

11 9 Revisi Produk Revisi produk dilakukan sesuai dengan saran dari ahli media, ahli materi, sedangkan hasil dari revisi tersebut akan diterapkan untuk pengerjaan dalam waktu 1 minggu dari setelah uji coba tahap pertama. Revisi dilakukan dengan meliputi: 1. Proses editing teks dan bahasa untuk mencapai artikulasi terhadap kualitas audio dan kebahasaan yang dipakai. 2. Proses editing dalam transisi gambar, terutama dibagian awal (durasi dari pembukaan slide antara 15-8 menit). Gambar cover depan, belakang dan label produk ujicoba History produk Gambar 1.1 cover depan, belakang dan label produk uji coba 1 gambar menu utama Gambar 1.2 gambar menu utama 2 keterangan gambar tujuan pembelajaran Gambar 1.3 tujuan pembelajaran 3 gambar sejarah Gambar 3.4 sinopsis

12 10 4 gambar biografi seniman 5 gambar sejarah tari Topeng Patih Gambar 3.5 biografi seniman 6 gambar tata busana Gambar 3.6 sejarah tari Topeng Patih Gambar 3.7 tata busana 7 gambar video tata busana 8 gambar video pembelajaran tari Gambar 3.8 video tata busana Gambar 3.9 video pembelajaran tari

13 11 9 gambar peragaan video pembelajaran tari Gambar 3.10 peragaan video pembelajaran tari 10 gambar peragaan video penampilan live tari 11 gambar peragaan video detail gerak tari Gambar 3.11 peragaan video penampilan live tari Gambar 3.12 peragaan video detail gerak tari 12 gambar peragaan video detail gerak tari Gambar 3.13 peragaan video detail gerak tari 13 gambar profil Gambar 3.14 profi

14 12 KAJIAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uji coba dan revisi terhadap hasil produk yang pertama kemudian di uji coba kembali terhadap produk yang telah direvisi. Berdasarkan hasil uji coba tersebut diperoleh bahwa: Produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat siswa dalam mempelajari tari patih secara lebih antusias dan menarik, sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Hal ini bisa ditunjukkan dari pendapat siswa dan guru yang mengaku memiliki pendapat sebagai berikut: Kekuatan produk adalah memberikan bentuk apresiasi, strategi meniru pembelajaran interaktif dan berfariasi dengan siswa, sehingga para siswa memperoleh gambaran yang lebih hidup, bagaimana seorang penari tampil dengan aksesoris lengkap serta musik pengiring yang memiliki ritme dan irama yang standar. Kelemahan produk jika di bagikan kepada siswa tidak semua siswa memiliki alat multi media, sehingga lebih cenderung sebagai alat pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini media pembelajaran tari Topeng Patih sudah layak untuk di pakai dalam proses pembelajaran, karena menurut Anderson (dalam Munadi, 2010:154), hubungan program video dengan tujuan pembelajaran yaitu: 1. Pemakaian video untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak yang serasi. 2. Pemakaian video untuk tujuan psikomotor dapat digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak, seperti gerakan shalat, dll. Melalui media ini, siswa dapat langsung mendapatkan umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka mencobakan keterampilan yang menyangkut gerakan tadi. 3. Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi media yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi. Saran yaitu: Pengembangan produk penulis sarankan untuk dilakukan dengan 3 pendekatan, 1. Segi Pemanfaatan Produk yang telah dihasilkan digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah menengah, sebagai salah satu penerapan materi muatan lokal. Hal ini dimaksudkan sebagai elemen pembelajaran yang memiliki model interaktif. Selain itu, pemanfaatan elemen video akan memberikan berbagai keuntungan yaitu: a. Bersifat dinamis. b. Memiliki standarisasi dalam gerakan, irama dan musik pengiring. c. Meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. 2. Segi Pengembangan produk Video atau multi media untuk memperkaya pembelajaran tari topeng mencakup sejarah yang membahas asal mulanya tari Topeng Patih itu sendiri, biografi seniman dan sinopsis. Detail gerak, nama dan cara pemakaian kostum. Hal ini diperlukan untuk memberikan wawasan yang lebih lengkap terhadap siswa terutama yang berminat untuk mempelajari tarian ini lebih lanjut. Sehingga bukan tidak mungkin akan melahirkan

15 13 seniman generasi berikutnya yang akan mengembangkan tari topeng ini tanpa meninggalkan filosofi dan karakter asli budaya setempat.video ini juga dapat dijadikan sebagai pijakan guru seni budaya dan sumber untuk penelitian lebih lanjut. 3. Segi Diseminasi Diseminasi merupakan kegiatan yang ditujukan kepada sekelompok orang atau individu, untuk memperoleh informasi tentang topeng patih, sehingga timbul kesadaran menerima yang akhirnya mereka memanfaatkan informasi tersebut. Faktor utama yang dapat mendukung perkembangan suatu kegiatan/praktik dalam suatu keilmuan tertentu, didasarkan dari manfaat hasil-hasil penelitian. Terutama akan membantu para siswa dalam mengekspresikan diri melalui karya seni. Selain itu diseminasi ini akan mendorong siswa untuk menumbuhkan budaya kreatif agar para siswa melakukan apresiasi, evaluasi tertentu akan menghapuskan kepasifansiswa yang akan membantu mencapai tujuan keilmuan lebih efisien dan efektif. Diharapkan dengan demikian para siswa dapat dengan mudah menguasai kompetensi dasar berupa menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan tari daerah setempat. Indikator yang bisa diperoleh untuk mengukur tingkat diseminasi para siswa adalah kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan atau menampilkan tari Topeng Patih dengan urutan gerak sesuai ritme dan dalam ekspresi yang tepat. DAFTAR RUJUKAN Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munadi, Yudhi, 2008, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada. Suharsimi, Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang. Universitas Negeri Malang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Wido, Soerjo Minarto, M. Pd Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya, Bidang Seni tari Dalam Mengimplementasikan Seni Tradisi Daerah Setempat Berdasarka KTSP. Malang: Jurusan Managemen Pendidikan Universitas Negeri Malang.

PENGEMBANGAN BUKU AJAR DALAM PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK PENGENALAN TARI KHAS BLITAR DI TK KECAMATAN DOKO KABUPATEN BLITAR

PENGEMBANGAN BUKU AJAR DALAM PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK PENGENALAN TARI KHAS BLITAR DI TK KECAMATAN DOKO KABUPATEN BLITAR 1 PENGEMBANGAN BUKU AJAR DALAM PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK PENGENALAN TARI KHAS BLITAR DI TK KECAMATAN DOKO KABUPATEN BLITAR Ayu Ridho Saraswati, Tjitjik Sriwardhani, Tri Wahyuningtyas FS Universitas

Lebih terperinci

Devy Mardiana, Universitas Negeri Malang

Devy Mardiana, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BUKU TEKS TARI GAMBUH PAMUNGKAS SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA (SENI TARI) KELAS VII SMP Devy Mardiana, Universitas Negeri Malang E-mail : Devy_mardiana11@yahoo.co.id ABSTRAK : Tari Gambuh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT

Lebih terperinci

OLEH DEBI BUDIANA NIM

OLEH DEBI BUDIANA NIM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS PASPOP MINI SEBAGAI PERAGA KOSTUM TARI TOPENG MALANG ARTIKEL OLEH DEBI BUDIANA NIM 108252410720 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ANALISIS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SDN GADINGKEMBAR 2 KECAMATAN JABUNG MALANG Ratih Kartika Werdiningtiyas 1, Cicilia Ika Rahayunita 2, Universitas Kanjuruhan Malang Email: ratihkartika26@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS TAYANGAN ACARA TELEVISI UNTUK SISWA KELAS VIII Oleh: Idrus Nasinha 1 Wahyudi Siswanto 2 Muakibatul Hasanah 3 Email: naszinsky@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) Sekolah : SMP Negeri 2 Gerokgak Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Pertemuan ke : 1-2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Satandar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS SEJARAH LOKAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SD DI KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS SEJARAH LOKAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SD DI KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam p-issn 2355-8237 e-issn 2503-300X PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS SEJARAH LOKAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SD DI KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang tingkat ketertarikan siswa terhadap film animasi dalam pembelajaran,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang tingkat ketertarikan siswa terhadap film animasi dalam pembelajaran, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa film animasi dalam bentuk 3 dimensi yang berisi materi Interaksi

Lebih terperinci

Kata kunci: Efektivitas, Media Audio Visual, Topeng Malangan, SMP

Kata kunci: Efektivitas, Media Audio Visual, Topeng Malangan, SMP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EKSPRESI SENI TERAPAN DAERAH SETEMPAT BERUPA MATERI TOPENG MALANGAN DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG Oleh Yuda Eka Pratama NIM 108251416399

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti Dinamika Vol. 5, No. 4, April 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian yaitu

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C210001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 Elsa Novyarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta untuk membantu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP Izmi Handayani, Ipung Yuwono, dan Mimiep S. Madja Universitas Negeri Malang E-mail : izmi_270189@yahoo.com;

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Pengembangan Modul Teknik... (Safrudin Budi Utomo Dwi Hartanto) 1 PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DEVELOPMENT

Lebih terperinci

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe IV. HASIL PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian pengembangan ini adalah multimedia pembelajaran sains bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe Flash. Materi

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis 37 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk materi kemagnetan kelas IX

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG (Jurnal) Oleh NADIA APRINA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI

TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI TARI ZAPIN PECAH LIMA SEBAGAI STIMULUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PROSES EKSPLORASI GERAK TARI Putri Nandia Septiawani Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik FKIP UNTAN Email : putrinandia89@gmail.com

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA Tri Kukuh Prasetiyo Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF Zeny Dwi Cahyanto 1) Maryaeni 2) Azizatuz Zahro 2) E-mail zenyreog@gmail.com Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa) Kelas / Semester : VII (tujuh) / (satu) Standar Kompetensi :. Mengapresiasikan Karya Seni Rupa Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media, metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku bangsa di Indonesia memiliki seni dan budaya tradisional masing-masing yang kemudian secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu yang berlokasi di Jalan Pabean No. 15 Indramayu. Populasi pada penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE Tujuan penelitian ini adalah guna mengembangkan seni Rudat sebagai seni daerah setempat pada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya menjadi sebuah bahan ajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian 28 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Desain Pengembangan Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian pengembangan karena penelitian ini menghasilkan media video untuk mengefektifkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA Arif Harjanto, Rancang Bangun Media Pembelajaran 23 RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA Arif Harjanto* 1, Nur Lailly 2 1 Fakultas Teknik Universitas Mulawarman,

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG Ronal.Yulmiando 1, Ardipal 2, Jagar.L.Toruan 3 Program Studi Pendidikan Sendratatasik FBS Universitas Negeri Padang ABSTRACK The aim of this

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK Tersedia secara online EISSN: 252-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 217 Halaman: 147 151 PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Arifta Yuhda Prawira Universitas Negeri Surabaya Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir utara Jawa Barat atau dikenal dengan Pantura yang menghubungkan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS) ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS) Khoirotul Ummah (Cr_Klurak@yahoo.com) Aunillah Lambang Kurniawan Program

Lebih terperinci

Fashion and Fashion Education Journal

Fashion and Fashion Education Journal FFEJ 3 (1) (2014) Fashion and Fashion Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN SMOCK JEPANG SISWA SMK NEGERI 03

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan manusia untuk menjadikan manusia yang berkualitas. Salah satu upaya pembangunan pendidikan untuk

Lebih terperinci

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Pengembangan Modul Powerpoint Pada Program Pendidikan D1 (Prodistik)... PENGEMBANGAN MODUL POWERPOINT PADA PROGRAM PENDIDIKAN D1 (PRODISTIK) UNTUK SEMESTER II DI MAN MOJOSARI Windha Silviana Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO DENGAN PIRANTI LUNAK NETOP SCHOOL 6.0 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN TIK KELAS 7.4 TAHUN 2011-2012 DI SMP NEGERI 6 MALANG M. Syarif Hidayatullah

Lebih terperinci

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Ari Rahmawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahmawatiarie21@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 dikembangkan dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh: PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO (Jurnal Penelitian) Oleh: DWI SAKTIA NINGRUM 1113043017 Pembimbing: Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF DI SMP NEGERI 6 KABUPATEN SITUBONDO Try Sevita Haryanto Wasis Djoko Dwiyogo Sulistyorini Universitas Negeri Malang Jl. Semarang

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Standar : SMP : VII (Tujuh) / 1 (Satu) : SENI BUDAYA : SENI RUPA 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa 1.1. Mengindentifikasi jenis karya seni rupa

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JANUARI 2012

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JANUARI 2012 PEMBELAJARAN TARI REYOG DHODHOG PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMPN 1 BOYOLANGU ARTIKEL OLEH: AYU RATRI PRATIWI 105252479204 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu negara adalah pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS VII SMP Syafrina Dewi, Ardi, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

KURIKULUM SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 5 LUBUK ALUNG: STUDI KASUS PENERAPAN KTSP

KURIKULUM SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 5 LUBUK ALUNG: STUDI KASUS PENERAPAN KTSP KURIKULUM SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 5 LUBUK ALUNG: STUDI KASUS PENERAPAN KTSP Peniyanti 1, Idawati Syarif 2,Esy Maestro 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang E-mail: peniyanti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN

PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN Andang Anggoro, A. Dakir, Karsono. PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan disajikan pembahasan pada produk final hasil pengembangan, di mana wujud akhir dari produk yang dikembangkan setelah direvisi perlu dikaji secara objektif dan tuntas.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono Ayu Lestari, Suwasono, Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC Vivin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasal 19 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Wisnu Ardiansyah, Khairudin, Rini Widyastuti Program Studi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP NEGERI 2 BANJAR Kelas : VII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 ( satu ) Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar kompetensi : 3. Mengapresiasi

Lebih terperinci

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP

S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II. Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP Universitas Negeri Padang Silabus (Kurikulum 2013) S I L A B U S MATA KULIAH SENI ANAK USIA DINI II Oleh : INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. NIP. 19710330.200604.2.001 Reviewer : Prof. Dr. NURHIZRAH GISTITUATI,

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS VIII SMP Dini Hadesti, Ardi, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI BASIC LEARNING DI SMP NEGERI 17 SURABAYA. Oleh: VINA NUR INDAH SARI NIM:

PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI BASIC LEARNING DI SMP NEGERI 17 SURABAYA. Oleh: VINA NUR INDAH SARI NIM: PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI BASIC LEARNING DI SMP NEGERI 17 SURABAYA Oleh: VINA NUR INDAH SARI NIM:072134017 Dosen pembimbing Dra. Noordiana, M.Sn Abstrak Suatu hal yang mendorong ketertarikan peneliti

Lebih terperinci

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.** Pengembangan Media CD Interaktif pada Materi Ajar Substansi Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X KPR di SMK Negeri 11 Malang The development

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Rupa Kelas/Semester : IX / I Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Satandar Kompetensi : 1 Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang di dalamnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar LKS (Lembar Kegiatan Siswa) berbasis masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembalajaran berbasis Adobe Flash CS6 yang didalamnya membahas

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM: SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR TARI PUSPAWRESTI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TAMANBALI BANGLI TAHUN AJARAN 2015/2016 OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM: 201209014

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) NON EKSPERIMEN UNTUK MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI IPA SMA N 8 MUARO JAMBI Syamsurizal *, Epinur * dan Devi Marzelina * * Program Studi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs Pipin Sumarni*, Delsi K**, Alfi Yunita** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan gambaran kehidupan manusia yang dinyatakan dalam bentuk bunyi berirama sebagai wujud pikiran dan perasaannya. Setiap daya cipta manusia dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa menjadi seniman atau pekerja seni. Tuntutan secara mendalam bahwa pembelajaran seni dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET RESPONSE OF GRADE VII STUDENTS ON THE USE OF LEARNING

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII Netty Rusdaniah, Imam Ghozali, Imma Fretisari Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA Anis Nur Wahyuni Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR 162 PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI TUTORIAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT AUTOCAD DASAR M. Ridwan*, Indrati Kusumaningrum**, Risma Apdeni*** Email: mhdridwan33@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG Pengembangan Media Pembelajaran... (Drajat Nugroho) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG MEDIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Rafiqah Sari Neli 1, Erman Har 1, Azrita 2 Program

Lebih terperinci

PENGEMASAN BAHAN AJAR TARI TOPENG MALANG PADA MATA KULIAH VOKASI TARI MALANG

PENGEMASAN BAHAN AJAR TARI TOPENG MALANG PADA MATA KULIAH VOKASI TARI MALANG PENGEMASAN BAHAN AJAR TARI TOPENG MALANG PADA MATA KULIAH VOKASI TARI MALANG Wida Rahayuningtyas Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang, No. 5, Malang E-mail: swidarahayu@yahoo.com Abstrak Pengemasan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH Gusmiati 1), Gusmaweti 2), Erman Har 2) 1) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK)

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK) PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA ANAK PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK) Edy Sabara Dosen PTA FT Universitas Negeri Makassar edysabara66@unm.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SENI TARI PADA SISWA SMP MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SENI TARI PADA SISWA SMP MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SENI TARI PADA SISWA SMP MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI Herlinah FBS Universitas Negeri Yogyakarta Abstract This research was aimed at improving learning motivation

Lebih terperinci

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Leni Purwanti, Sukidin Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL SEBAGAI MEDIA DALAM BELAJAR MANDIRI MATERI BUNYI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ninda Ekawati, Supurwoko, Daru Wahyuningsih Pendidikan Fisika, FKIP, UNS Jl. Ir. Sutami No. 36A,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO Biodik Vol 2 No. 1 Juni 2016 Hal 1-6 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat evaluasi keterampilan menyimak apresiatif novel.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG Novila Hesti 1, Susmiarti 2, Darmawati 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci