PENDAHULUAN. Perubahan mekanisme Pemilukada dari sistem perwakilan ke sistem langsung diperjelas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Perubahan mekanisme Pemilukada dari sistem perwakilan ke sistem langsung diperjelas"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Perubahan mekanisme Pemilukada dari sistem perwakilan ke sistem langsung diperjelas melalui Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan ditegaskan pengaturannya dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Perubahan tersebut telah membuka ruang kesempatan yang luas kepada seluruh warga negara untuk dapat berpartisipasi dalam politik. Partisipasi politik tersebut tidak hanya berjalan dalam bentuk pemberian hak suara, melainkan adanya antusiasme warga yang terus meningkat untuk mendaftarkan diri sebagai kontestan di pemilukada. Jika menengok ke belakang, keberhasilan menyelenggarakan pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden secara aman dan tertib, mengindikasikan semakin tingginya kedewasaan berpolitik rakyat Indonesia. Rasio lanjutan yang bisa diterima adalah masyarakat akan semakin kritis dalam menjalani pemilihan-pemilihan umum berikutnya, termasuk pemilukada. Hal tersebut menjadikan kemenangan pertarungan di pemilukada semakin ditentukan oleh strategi yang dibawa para kandidat. Strategi memang mutlak dibutuhkan bagi siapa saja yang ingin menang dalam persaingan, terlebih lagi persaingan di kancah politik, yang terkenal sangat keras dan penuh intrik. Persoalan yang dihadapi dalam pemilukada saat ini adalah kurangnya partisipasi politik masyarakat, yang diakibatkan oleh hilangnya kepercayaan terhadap partai politik dan elit politik. Hal tersebut merupakan kelalaian partai politik dalam menjalankan fungsi pendidikan politik pada masyarakat. Kondisi ini menuntut para kontestan untuk dapat memberikan pendidikan politik dan pendekatan kepada konstituen untuk mengembalikan kepercayaan pemilih terhadap

2 partai politik dan kontestan, serta meyakinkan para konstituen untuk menentukan pilihan politiknya. Guna mengefektifkan strategi pendekatan kepada pemilih di pemilukada, maka seorang kontestan dituntut harus mampu memasarkan dirinya ditengah-tengah masyarakat sesuai dengan kemajuan zaman dan kondisi di daerah pemilihan. Metode pemasaran politik (political marketing) merupakan strategi kampanye yang sedang disukai saat ini, secara sadar ataupun tidak pendekatan marketing dalam dunia politik telah dilakukan oleh para kontestan untuk dapat menyampaikan pesan-pesan politik mereka kepada pemilih (warga). Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah otonom di Indonesia yang baru selesai menggelar pemilukada pada tanggal 9 Desember Tahun 2010, secara umum proses pemilukada Kota Bitung berjalan dengan lancar dan damai. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 khususnya pasal 58 ayat 8 menyebutkan bahwa Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat: mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya. Kemudian dalam pasal 76 ayat 2 menyebutkan bahwa pasangan calon wajib menyampaikan visi, misi dan program secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat. Hal-hal inilah yang mendorong bagi setiap pasangan untuk menggunakan metode-metode ataupun strategistrateginya untuk dapat mempengaruhi rakyat sebagai pemilih untuk berpihak sekaligus memenangkan pemilihan umum. Persaingan adalah satu konsekuensi logis dalam demokrasi, dimana masing-masing kandidat bersaing untuk meyakinkan pemilih bahwa kandidat merekalah yang layak untuk dipilih dan keluar sebagai pemenang pemilu. Melalui persaingan ini pula rakyat akan dapat menilai dan melihat mana kontestan yang mampu menawarkan produk politik yang paling sesuai

3 dengan kebutuhan mereka. Kampanye pemilu merupakan salah satu media dan periode bagi tiaptiap kontestan memiliki kesempatan untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan ide dan inisiatif politik mereka. Masing-masing kontestan saling berlomba untuk menawarkan produk politik yang paling menarik. Demikian halnya dengan metode, strategi dan konsep pemasaran politik yang dilakukan oleh Pasangan calon Walikota dan calon wakil walikota Bitung Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si. Dimana dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah terdapat perkembangan politik yang menarik, khususnya dalam pergulatan Pemilukada di Kota Bitung Tahun Hal ini dilihat dari beberapa aspek yang dimiliki baik oleh Hanny Sondakh maupun pasangannya, Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si. Lebih jelasnya, bila menilik lebih dalam pada sosok Hanny Sondakh yang maju sebagai calon Walikota, terdapat beberapa aspek yang dapat dikatakan kurang mendukung dalam proses pemasaran politiknya. Aspek tersebut dapat dilihat dari segi etnis, agama, dan background. Seperti yang diketahui bersama bahwa Hanny Sondakh berasal dari etnis Tionghoa dan menganut agama Kristen Katolik yang keduanya tidak dominan di kota Bitung. Belum lagi bila ditelaah dari background Hanny Sondakh yang merupakan seorang yang baru berkecimpung di dunia politik karena sebelumnya merupakan seorang pengusaha. Kondisi yang hampir serupa juga dialami oleh pasangannya yaitu Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si. Beliau merupakan seorang birokrat yang bukan merupakan penduduk asli kota Bitung, walaupun mengemban jabatan sebagai Sekretaris Kota Bitung sebelumnya. Aspek-aspek tersebutlah yang membuat strategi dan pemasaran politik dari kedua pasangan calon untuk memenangkan Pemilukada di Kota Bitung tahun 2010 menjadi menarik untuk diangkat sebagai bahan penelitian.

4 PEMBAHASAN A. Produk Politik Kepada Pasar Produk politik kepada pasar adalah identitas khas dan konsisten dari kontestan dihadapan pemilih. Mengenai pendekatan produk politik kepada pasar menurut Nursal, sebuah kontestan harus memiliki produk yang sesuai dengan aspirasi pemilih. Tetapi harus disadari bahwa produk yang berkualitas tersebut tidak begitu saja diminati para pemilih. Banyak hal yang menjadikan pemilih bersikap demikian, misal terlalu banyaknya kontestan yang dianggap berkualitas sehingga sulit sekali bagi pemilih untuk melihat kontestan mana yang lebih berkualitas. Agar memudahkan pengenalan, sebuah kontestan perlu menciptakan identitas khas dan konsisten berupa nama, logo, disain visual dan ciri-ciri lainnya sebagai alat identifikasi kontestan tersebut sekaligus membedakan diri dengan kontestan lainnya. Dengan bahasa lain, produk politik diartikan sebagai figur, visi-misi dan identitas lainnya yang membedakan seorang kontestan dengan kontestan lainnya. Mengenai figur dari calon Walikota Hanny Sondakh, dikenal dimasyarakat merupakan sosok seorang Pengusaha sukses Kota Bitung yang memiliki beberapa perusahan besar yang bergerak di bidang Perikanan Laut, seperti PT. Sari Cakalang. Sebagai pengusaha, ia dinilai masyarakat sangat dermawan yang banyak membantu masyarakat. Marly Pamaruntuan, seorang warga Kelurahan Apela satu, mengakui bahwa Hanny Sondakh telah membantu warga dengan menyumbang dana besar dalam pembangunan gedung Gereja setempat. Sebelum Hanny Sondakh menjadi walikota, beliau telah melakukan banyak

5 aktivitas sosial pada masyarakat Kota Bitung, karena kepedulian bapak Sondakh, maka saya sangat mendukungnya dan memilihnya menjadi Walikota Kota Bitung, Ungkap Marly. Demikian tokoh Hanny Sondakh dalam opini masyarakat telah dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan warga, berjiwa sosial, dan tokoh yang kharismatik. Mereka menilai juga bahwa Hanny Sondakh adalah seorang figur yang diterima oleh semua golongan agama, karena Ia membantu kelompok-kelompok agama seperti pembangunan Gereja, Masjid, dan Klenteng. Karena itu, berdasarkan dedikasinya terhadap masyarakat Kota Bitung, maka bisa terpilih untuk kedua kalinya menjadi walikota kota Bitung. Belum lagi sosok dari seorang Hanny Sondakh yang mengabdikan diri bagi daerah dan tidak menerima gaji sebagai walikota pada periode sebelumnya dan dengan kenyataan di lapangan beliau merupakan pengusaha yang sukses, sehingga semakin mendukung opini masyarakat bahwa beliau merupakan sosok yang bersih. Masyarakat sudah terpolarisasi bahwa seorang Hanny Sondakh dalam mengemban jabatannya pasti tidak akan melakukan pencurian terhadap uang rakyat, mengingat beliau memiliki sumber daya kekayaan yang besar sebelum mencalonkan diri sebagai Walikota. Hanny Sondakh, selain orang melihat kiprah sosialnya dan terobosannya, Ia juga telah menjalani dan membuktikan kemampuan memimpin Kota Bitung, dimana menjadi seorang wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Bitung Periode (tidak selesai) dan menjadi Walikota Bitung tahun (incumbent). Modal inilah yang memberikan nilai yang lebih dalam pencalonannya ditambah segudang prestasi telah ditorehkannya, segenap warga Kota Bitung tutur mengakuinya. Pembangunan Kota Bitung selama kepemimpinan bapak Hanny Sondakh telah berlangsung dengan baik dan Kota Bitung telah mengalami kemajuan yang sangat pesat

6 sehingga Kota Bitung mendapat berbagai penghargaan pembangunan seperti penghargaan Adipura, kata Jhonly seorang warga Aertembaga. Segudang prestasi Hanny Sondakh juga memberikan nilai tambah dalam pencalonannya yang kedua kali. Kota Bitung banyak mendapat penghargaan di bawah pemerintahannya. Hal ini di buktikan dengan penghargaan Adipura 3 kali berturut-turut, Kota Bitung sebagai Kota sehat nasional pada tahun 2010, Penghargaan dari BPK RI sebagai kota dengan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) yang merupakan satu-satunya kabupaten/kota di Sulawesi Utara yang meraih penghargaan tersebut. Belum lagi penghargaan-penghargaan secara pribadi yang begitu banyak ditorehkan oleh Hanny Sondakh. Sementara itu Maximilian Jonas Lomban, seorang public figure yang cukup terkenal, aktivitas Maximilian Jonas Lomban merambah ke dunia politik dimulai setelah lama menjadi seorang birokrat handal di Kota Bitung yakni dengan menjabat Sekretaris Kota Bitung di masa Hanny Sondakh menjadi Walikota dan Robert Lahindo sebagai Wakil Walikota. Disamping dikenal sebagai figur birokrat, Maximilian Jonas Lomban juga seorang tokoh GMIM yang banyak berkiprah dalam aktivitasnya di pelayanan keagamaan. Ada beberapa faktor yang mendukung kemenangan pasangan Sondakh-Lomban, meliputi faktor internal kedua calon maupun faktor eksternal, yaitu peran partai politik. Beberapa pengamat politik, mengatakan bahwa faktor internal kedua calon sangat mempengaruhi para pemilih, seperti popularitas Hanny Sondakh sebagai tokoh pengusaha dermawan dan Maximilian Jonas Lomban sebagai tokoh birokrat handal, kemampuan kedua calon memikat semua lapisan masyarakat, model kampanye Sondakh-Lomban yang mampu two ways communications yang artinya Sondakh-Lomban tidak segan-segan menghampiri masyarakat untuk mewujudkan hubungan yang setara, dan adanya strategi stratifikasi sosial politik, dimana adanya pembagian

7 segmen-segmen pemilih seperti ada segmentasi politik dari generasi muda ibu-ibu, kalangan kampus, kaum intelektual, pendidik, dan masyarakat menengah perkotaan. B. Push Marketing Push marketing pada dasarnya adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh para pemilih secara langsung atau dengan cara yang lebih personal (constomized), dalam hal ini kontak langsung dan personal mempunyai beberapa kelebihan, yaitu : Pertama, mengarahkan para pemilih menuju suatu tingkat kognitif yang berbeda dibandingkan dengan bentuk kampanye lainnya. Politisi yang berbicara langsung akan memberikan efek yang berbeda dibandingkan dengan melalui iklan. Kedua, kontak langsung memungkinkan pembicaraan dua arah, melakukan persuasi dengan pendekatan verbal dan non verbal seperti tampilan, ekpresi wajah, bahasa tubuh dan isyarat-isyarat fisik lainnya. Ketiga, menghumaniskan kandidat dan keempat, meningkatkan antusiasme massa dan menarik perhatian media massa. Upaya yang dilakukan pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban dalam pendekatan pada masyarakat begitu efektif dan efisien. Hanny Sondakh banyak turun ke masyarakat dalam setiap acara yang di rencanakan maupun secara tiba-tiba, baik pribadi maupun dengan keluarga sebelum beliau mencalonkan diri sebagai kandidat walikota. Dari ko hanny blum bacalon jo torang so kenal lebe dulu, karena dia banya ja datang di acara-acara kedukaan. Ungkap Leo, warga Manembo-nembo. Hanny Sondakh juga merupakan sosok yang dikenal ramah oleh masyarakat lebih khusus para karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaannya. Kondisi ini sangat menunjang mengingat banyaknya karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang dimilikinya di Kota Bitung. Hanny Sondakh pun memiliki salah satu ciri yang menarik perhatian yakni dalam hal berpakaian. Beliau ketika sedang tidak bertugas biasa ditemui oleh masyarakat dalam busana

8 yang kasual dengan hanya memakai sendal jepit. Sehingga membentuk pola pikir masyarakat bahwa beliau merupakan sosok yang sederhana dan merakyat. Maximilian Jonas Lomban dikenal sebagai seorang birokrat yang begitu dekat dengan stakeholders. Perilaku beliau dalam memimpin bawahannya memberikan dampak positif terhadap penilaian masyarakat dan para pegawainya. Pak Lomban kalu bakudapa slalu ja bategor deng senyum-senyum nyanda ja pandang sapa, so itu torang pegawai suka skali pa bapak. Ujar, Berty pegawai di Pemkot Kota Bitung. Figur kedua pasangan ini sangat memberikan kesan dan harapan bagi masyarakat untuk memimpin Kota Bitung ke arah yang lebih baik. Selain faktor partai politik yang mengusung kedua pasangan ini, figur dari keduanya begitu memberikan nilai yang lebih dalam proses pemenangan. C. Pull Marketing Pull Marketing adalah penggunaan media dengan dua cara yaitu dengan membayar dan tidak membayar. Proses penyampaian melalui pull marketing yaitu penyampaian produk politik dengan memanfaatkan atau disampaikan melalui instrumen media masa. Pull Marketing bagian dari elemen Marketing politik untuk mengefektifkan pemenangan dalam pemilukada. Upaya inilah yang dilakukan oleh pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban dalam memasarkan kinerja dan prestasi dari keduanya yang dibungkus melalui media masa. Lewat sarana inilah figur dari Hanny Sondakh yang notabene menjabat walikota periode sebelumnya ditonjolkan untuk menarik simpati dari konstituen. Program serta visi misi pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Lomban dituangkan dalam media masa sebagai salah satu kampanye untuk memikat hati pemilih. Contohnya penggunaan media masa yang menitikberatkan pada profil Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban yang dikemas begitu menarik. Pasangan

9 calon ini juga menggunakan konsultan media yang begitu baik sehingga menunjang pemberitaan baik di media massa maupun media cetak, sehingga segala bentuk kerja dan kinerja yang dilakukan oleh pasangan ini selalu menjadi sorotan media-media lokal. Beberapa hal inilah yang tidak dilakukan oleh pasangan calon lainnya. Kalaupun ada yang meniru gaya dari pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban pasti tidak dapat menyayingi popularitas kandidat ini dalam mengemas media. Sehingga masyarakat Kota Bitung yang pada umumnya sudah menjadikan koran sebagai suatu kebutuhan akan melihat pengemasan berita pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban begitu menarik dan dapat menunjang tingkat keterpilihan masyarakat terhadap pasangan ini. Kondisi ini tentunya juga membutuhkan finansial yang besar, tetapi mengingat pasangan ini ditunjang dengan kekuatan dana yang besar dalam pencalonan mereka. D. Pass Marketing Pass marketing merupakan pihak-pihak, baik perorangan maupun kelompok yang berpengaruh besar terhadap para pemilih. Pengaruh (influencer) dikelompokan kedalam dua jenis yakni influencer aktif dan influencer pasif. Influencer aktif adalah perorangan atau kelompok yang melakukan kegiatan secara aktif untuk mempengaruhi para pemilih. Mereka adalah aktivis isu-isu tertentu atau kelompok dengan kepentingan tertentu yang melakukan aktivitas nyata untuk mempengaruhi para pemilih. Adakalanya pesan-pesan tersebut disampaikan secara halus adakalanya juga secara terang-terangan untuk mengarahkan pemilih agar memilih atau tidak memilih kontestan tertentu. Sebagian melakukan kegiatan dengan organisasi yang rapih dan sebagian lainya secara informal. Sedangkan influencer pasif adalah individu atau kelompok yang tidak mempengaruhi para pemilih secara aktif tapi menjadi rujukan para pemilih. Mereka inilah para selebriti, tokoh-tokoh,

10 organisasi sosial, organisasi massa yang menjadi rujukan atau panutan masyarakat. Suara mereka didengar dan sepak terjang mereka memiliki makna politis tertentu bagi para pengikutnya. Mereka memiliki pengikut dengan berbagai macam kategori seperti anggota, pendukung, dan penggemar. Para pengikut tersebut dekat dengan para influencer, baik dalam pengertian fisik maupun emosional. Dalam implementasi di lapangan, terlihat bahwa Partai PKPI Kota Bitung merupakan partai yang memiliki mesin politik yang terstruktur dan baik. Partai PKPI merupakan partai pemenang di Kota Bitung dengan mengirim 6 anggota legislatifnya duduk di DPRD Kota Bitung. Meskipun salah satu kadernya yakni, Santi G. Luntungan tidak mendukung secara total karena ayahnya juga maju sebagai calon walikota yang diusung partai PDI Perjuangan. Partai PKPI dan partai Demokrat yang merupakan partai pengusung pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban di Kota Bitung dapat dikatakan sebagai partai besar. Hal tersebut tercermin dari mayoritas kursi yang diperoleh PKPI dan Demokrat di DPRD Kota Di samping itu, PKPI juga berhasil menempatkan kandidatnya sebagai Walikota Kota Bitung dan wakil Walikota Bitung periode sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa PKPI memiliki amunisi politik yang cukup besar pada percaturan politik di Kota Bitung. Ditunjang lagi dengan 17 partai pendukung lainnya, baik yang memiliki kursi di dewan kota maupun partai non-seat. Sekretaris Tim Penjaringan Calon Walikota dari PKPI, Ricky Gosal menerangkan bahwa Mereka dalam memenangi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bitung, mengandalkan mesin internal PKPI, Mesin Partai 17 parpol pendukung. Kemudian menggunakan tim-tim sukses yakni ; Tim sukses Tingkat Kota (Gabungan Parpol), Tim Sukses Tingkat Kecamatan, Tim Sukses Tingkat Kelurahan. Ditambah dengan kelompok-kelompok masyarakat pendukung

11 lainnya meliputi; kelompok komunitas agama katolik, Brigade Manguni Kota Bitung, Kumpulan pengusaha perikanan, komunitas etnis tionghoa dan kelompok adat minahasa dan sangihe. Pada akhirnya dari usaha memenfaatkan segenap elemen partai baik internal maupun eksternal telah membuat capaian suara yang diraih melebihi target. Segenap tim sukses telah melakukan kerja yang bagus, ungkap Ricky. Frans Natang Ketua BAPPILU PKPI Kota Bitung, mengungkapkan bahwa Partai telah membagi orang-orangnya untuk membantu suksesi. Partai mengeluarkan kebijakan tentang pembagian wilayah kampanye di sebuah Daerah Pemilihan. Semisal ada 3 tim, dan satu Dapil mencakup 3 kecamatan. Maka pembagian dilakukan dengan masing-masing 1 kecamatan untuk digarap. Dari sisi berfungsinya mesin Partai, sebenarnya PKPI Bitung memiliki mesin partai yang cukup berfungsi. Perolehan suara dalam Pemilihan Umum Legislatif begitu signifikan, menunjukkan bahwa mesin partai berjalan. Terdapat alasan kenapa mesin partai PKPI dikatakan berjalan. Alasan paling nyata yakni ketika DPP PKPI menginstruksikan agar PKPI Sulut, termasuk Bitung, harus bekerja secara optimal memenangkan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban. Bahkan DPP siap memberikan sangsi bila partai tidak mampu memenangkan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban. Instruksi ini memberi efek nyata dalam usaha-usaha partai. Mesin partai PKPI Bitung dianggap berhasil karena disebabkan oleh tekanan keras dari DPP PKPI. Tekanan tersebut menyebabkan PKPI Bitung bersatu dalam rangka mempertahankan eksistensi mereka di Partai. Mesin partai Demokrat kota Bitung yang dipimpin oleh Hanny Ruru, menjalankan fungsi pemenangan dengan baik karena juga mendapat instruksi langsung dari DPP Partai Demokrat. Sehingga sangat menunjang kerja tim pemenangan Hanny Sondakh dan

12 Maximilian Jonas Lomban. Disamping itu 17 partai pengusung lainnya pun turut bekerja optimal dalam membantu proses pemenangan kandidat mereka. E. Paid Media Paid media merupakan salah satu bagian marketing politik yakni berupa penggunaan media yang lazim digunakan untuk memasang iklan adalah televisi, radio, media cetak, website dan media luar ruang. Saat masa kampanye berlangsung, para kandidat mulai mengiklankan diri. Wajah mereka seringkali muncul dalam sejumlah iklan politik yang ditayangkan di televisi dan media cetak, juga di media luar ruang (outdoor). Spanduk, billboard dan baliho besar di pinggirpinggir jalan dan tempat-tempat umum terbuka lainnya di sejumlah kota berisikan wajah mereka. Pada dasarnya, beriklan politik merupakan langkah awal para kandidat untuk mengenalkan diri mereka kepada masyarakat luas dengan cara yang efektif dan efisien. Tujuan utama dari iklan-iklan politik tersebut tentu saja untuk merebut hati dan simpati para calon pemilih. Diharapkan suara pemilih akhirnya diberikan kepada kandidat yang bersangkutan. Seperti yang kita ketahui, ada bermacam-macam jenis media iklan yang dapat digunakan. Hampir semua jenis media iklan yang ada, seperti stiker, spanduk, baliho dan iklan di media massa, digunakan oleh semua kandidat. Dari hasil pengamatan peneliti, pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, lebih sering menggunakan koran sebagai media iklan politik mereka. Di harian Koran Lokal hampir setiap hari kita dapat menikmati iklan testimony yang ditujukan untuk Hanny Sondakh. Iklan iklan testimony tersebut dipasang oleh para pimpinan dan fungsionaris Partai PKPI. Selain itu, pasangan ini juga gencar beriklan lewat baliho-baliho yang terpasang di beberapa jalan di kota Bitung. Pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban juga menggunakan media elektronik seperti, iklan televisi dan radio. Menurut Recky Gosal, SPd.

13 Sekretaris penjaringan calon walikota dan wakil walikota PKPI dan anggota tim sukses SoLo, bahwa Pasangan kandidat ini menggunakan media cetak selama 6 bulan sebelum pemilihan sampai pada hari H pelaksanaan, contohnya koran lokal manado post, komentar dan posko. Ada juga iklan yang tersiar lewat radio, contohnya radio lokal bitung Gita lestari FM, dan Trendy FM selama 3 bulan sebelum pemilihan.

14 PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian setelah menganalisa dan membahas data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, strategi pemasaran politik dalam pemenangan pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, sebagai berikut: - Produk politik kepada pasar yang dilakukan oleh pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, sangat memberikan dampak yang signifikan dalam tahapan pemilukada yang berlangsung di kota Bitung. Hal ini dilihat dari visi-misi dan program yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat kota Bitung. Lebih lanjut lagi figur dari pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si melekat dihati rakyat, dapat dilihat dari perilaku dan kapasitas yang ditonjolkan oleh pasangan ini. - Push marketing yang dilakukan oleh pasangan calon Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, terlihat dari aktivitas yang sering dilakukan oleh pasangan calon tersebut yang turun ke lapangan untuk dapat langsung berinteraksi dengan konstituen, seperti dalam kegiatan keagamaan, dukacita, maupun undangan-undangan lainnya. Figur pasangan ini pun dikenal sangat dekat dengan masyarakat dengan banyak melakukan kunjungan-kunjungan atau agenda yang tidak direncanakan. - Pull marketing dari pasangan calon Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, terlihat dari strategi penggunaan media dalam memasarkan kinerja dan prestasi dari keduanya yang dibungkus melalui media masa. Lewat sarana inilah figur dari Hanny Sondakh yang notabene menjabat walikota periode sebelumnya ditonjolkan untuk menarik simpati dari konstituen. Begitu juga sosok Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si

15 yang di kenal sebagai figur birokrat yang handal karena sebelumnya menjabat Sekretaris Kota Bitung. - Pass marketing yang dilakukan oleh pasangan calon Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, terlaksana dengan efektif. Hal ini dilihat dari mesin partai pengusung yang bekerja begitu optimal, mengingat partai PKPI merupakan partai pemenang pemilu di Kota Bitung. Belum lagi didukung oleh mesin partai Demokrat dan 17 partai pendukung lainnya. Penggunaan organisasi-organisasi sayap partai juga terlihat sangat memberi andil dalam tahapan pemilukada untuk memenangkan pasangan ini. Tim sukses pasangan ini juga menarik organisasi-organisasi keagamaan, adat, budaya dan figur-figur yang dianggap berpengaruh dalam organisasi-organisasi tersebut, seperti tokoh-tokoh agama, tokoh masyarkat dan tokoh pemuda yang memiliki basis massa untuk menunjang perolehan suara pasangan tersebut. - Paid media yang dilakukan oleh pasangan Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, nampak pada penggunaan media massa baik dalam bentuk elektronik maupun cetak yang dikemas sangat menarik dan memberikan kesan positif pada masyarakat. Sejumlah prestasi dari pasangan ini dimuat dalam suatu pemberitaan dan juga visi-misi serta program yang pasarkan lewat media. Sehingga dapat menunjang elektabilitas dan proses sosialisasi pasangan tersebut.

16 DAFTAR PUSTAKA Alie, Marzuki, 2013, Pemasaran Politik di era Multi Partai, Penerbit, Expose : Jakarta Firmanzah, 2012, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, Yayasan Obor Indonesia : Jakarta Ibrahim, Herman dan Faisal Siagian, 1999, Kampanye Tanpa Kekerasan, Penerbit Biro Humas Depdagri : Jakarta Kotler, Philip, 1994, Marketing Management: Analysis Planning, Implementation, and Control. Prentice Hall International: New Jersey Lukmantoro, Triyono, Politik Representasi dan Rekayasa Citra dalam Arena Pilkada, dalam Seminar Internasional Dinamika Politik lokal di Indonesia:Etika, Politik dan Demokrasi, 2-5 Agustus 2005, Kampoeng Percik Salatiga Manulang, 2004, Pedoman Teknis Menulis Skripsi, Penerbit Andi : Yogyakarta Mapilu PWI Bitung,2010, Pilwako Bitung 2010, Pijafrel Mapilu PWI : Bitung Marbun, BN, 2003, Kamus Politik, Pustaka Sinar Harapan : Jakarta Moleong, Lexy J, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, Remaja Rosdakarya : Bandung Muhtadi, Asep S, 2008, Kampanye Politik, Humaniora: Bandung Nimmo, Dan, 2004, Komunikasi Politik-Komunikator, Pesan dan Media, Remaja Rosdakarya : Bandung Nursal, Adman, 2004, Political Marketing: Strategi Memenangkan Pemilu, Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Pradhanawati, Ari, 2007, Pemilihan Walikota Gerbang Demokrasi Rakyat, Jalan Mata : Bitung Rendra, Widyatama, 2007, Pengantar Periklanan, Pustaka Book Publisher : Yogyakarta

17 Sardini, Nur Hidayat, 3 Juli 2005, Rasionalitas Pilkada : Siapa Menang, Siapa Pecundang?, Koran Lokal Schroder, Peter, 2008, Strategi Politik: Edisi revisi untuk Pemilu Fridrich Naumann Stiftung Fuer die Freiheit: Jakarta Setiyono, Budi dan RTS Masli, 2010, Iklan dan Politik: Menjaring Suara Dalam Pemilihan Umum, AdGoal Com : Jakarta Steinberg, Arnold, 1981, Kampanye Politik, PT.Intermasa : Jakarta Stoner, James AF, 1996, Manajemen, Erlangga : Jakarta Sugiono, Arif, 2013, Strategic Political Marketing : Strategi Memenangkan Pemilu (Pemilukada, Pilpres, Pemilihan legislatif DPRD, DPR-RI, DPD) Dengan Menempatkan Pemilih Sebagai Penentu Kemenangan, Ombak : Yogyakarta Literatur-literatur lainnya Data KPUD Kota Bitung Badan Pusat Statistik Kota Bitung

MARKETING POLITIK PASANGAN CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU DAN SONNY TANDAYU PADA PEMILUKADA KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN 2010

MARKETING POLITIK PASANGAN CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU DAN SONNY TANDAYU PADA PEMILUKADA KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN 2010 MARKETING POLITIK PASANGAN CHRISTIANY EUGENIA PARUNTU DAN SONNY TANDAYU PADA PEMILUKADA KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN 2010 Oleh : Risky Sembang NIM : 090814008 ABSTRAK Fenomena pemilihan Bupati dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia politik adalah suatu pasar, dalam pasar itu terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan. Dan seperti halnya pertukaran dalam dunia bisnis yang perlu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara langsung dapat berlangsung tertib dan lancar. Animo masyarakat yang besar atas pesta demokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan dan tuntutan adanya pemilihan langsung sebenarnya diilhami praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

Strategi PDI Perjuangan Dalam Memenangkan Pasangan Jokowi- Jusuf Kalla Pada Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden 2014

Strategi PDI Perjuangan Dalam Memenangkan Pasangan Jokowi- Jusuf Kalla Pada Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden 2014 Strategi PDI Perjuangan Dalam Memenangkan Pasangan Jokowi- Jusuf Kalla Pada Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden 2014 Oleh : Yerik Agama Nim : 100814030 ABSTRAK Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam

I. PENDAHULUAN. Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Marketing politik adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan dalam pemilihan. Marketing politik digunakan untuk memperkenalkan kandidat kepada masyarakat agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan pesta, yang di tunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2014. Pemilu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. masyarakat sebanyak-banyaknya. Partai berbondong-bondong menjual diri untuk. suara. Sebuah proses yang tentunya sangat melelahkan.

Bab V. Penutup. masyarakat sebanyak-banyaknya. Partai berbondong-bondong menjual diri untuk. suara. Sebuah proses yang tentunya sangat melelahkan. Bab V Penutup A. Kesimpulan Dalam menghadapi Pemilu, tentu dibutuhkan Strategi Pemenangan. Partai Politik sebagai kontestan utama mempersiapkan segalanya agar dapat meraih suara masyarakat sebanyak-banyaknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Liberalisasi politik yang hadir bersamaan dengan liberalisasi ekonomi dalam satu dasawarsa terakhir ini, telah melahirkan karakteristik tertentu dalam pemilihan umum

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Ilmu marketing dalam dunia politik sudah lazim digunakan terlebih dalam hal pemasaran ide, gagasan dan program kerja dari sebuah partai politik ataupun kandidat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

BAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif

BAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif BAB V1 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif perempuan dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2014 di Dapil 1 Kabupaten Manggarai Timur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAFTAR ISI Persembahan.................................... i Abstrak.................................... ii Ringkasan Eksekutif.................................... iii Lembar Pengesahan........................................

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan betapa efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka untuk mencapai

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sejak reformasi tahun 1998 merupakan langkah awal sistem demokrasi di indonesia yang membawa pada sistem politk yang sifatnya terbuka. Hal tersebut memungkinkan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara, politik merupakan kegiatan yang dekat dengan masyarakat. Bukan hanya para penyelenggara pemerintahan yang mempraktekan ilmu tersebut. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan sebuah penggunaan media kampanye bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan evaluasi media akan kampanyenya hanya berupa daftar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa orde baru, kepala pemerintahan di daerah baik tingkat satu dan dua, para

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa orde baru, kepala pemerintahan di daerah baik tingkat satu dan dua, para 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perubahan sistem pemilihan di tingkat nasional ternyata memiliki implikasi politis terhadap sistem pemilihan kepala pemerintahan di tingkat daerah. Pada masa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon 95 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon Kepala Daerah dalam pilkada Sidoarjo 2010 Pemilihan kepala daerah secara langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan perilaku pemilih memiliki signifikansi yang kuat. Terdapat hubungan positif antara konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Analisis Modal Petahana (Busyro Karim) Busyro Karim adalah kandidat petahana yang mencalonkan kembali pada Pemilu Bupati Sumenep 2015 dengan strategi yang dianalisis dengan

Lebih terperinci

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi adalah suatu cara atau taktik dalam meraih dan memperoleh sesuatu. Sehingga dalam wahana politik strategi merupakan sesuatu hal yang sangat urgen yang kianhari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilih pemula merupakan salah satu segmen pemilih dalam pemilihan umum yang menjadi sorotan dalam pemilihan umum 2014 silam. Kategori pemilih pemula sendiri, salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilih kelompok pemula di Indonesia dari pemilu ke pemilu terus bertambah. Dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih tetap yang terdaftar tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Disebut tahun politik antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan setidaknya

Lebih terperinci

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

Tanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014

Tanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014 Tanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014 Hilda Virgiani / F. Anita Herawati Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Pola Jaringan Komunikasi Komunitas Kaskuser Regional Kalimantan Barat di Yogyakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah Tingkat I Gubernur Kalimantan Barat 2012 Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas Program Studi

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan

Lebih terperinci

BAB IV PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya

BAB IV PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya BAB IV PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN TAHUN 2014 A. Perilaku Pemilih Dan Pilpres 2014 Secara umum partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya mempunyai orientasi,

Lebih terperinci

Pengaruh Komunikasi Politik Pasangan Calon Kepala Daerah Terhadap Pemilih Dikalangan Mahasiswa Di Banjarmasin

Pengaruh Komunikasi Politik Pasangan Calon Kepala Daerah Terhadap Pemilih Dikalangan Mahasiswa Di Banjarmasin Pengaruh Komunikasi Politik Pasangan Calon Kepala Daerah Terhadap Pemilih Dikalangan Mahasiswa Di Banjarmasin Samsul Rani Fakultas Dakwah Dan Komunikasi IAIN Antasari This study aims to determine the effect

Lebih terperinci

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama. Pengantar: Pemilihan umum legislatif berlangsung 9 April. Banyak pihak berharap hasil pemilu bisa membawa perubahan bagi Indonesia. Bisakah itu terwujud? Dan bagaimana hukum syara tentang pemilu legislatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya

Lebih terperinci

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. 106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

PR POLITIK & MARKETING POLITIK. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si

PR POLITIK & MARKETING POLITIK. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si PR POLITIK & MARKETING POLITIK Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si Secara umum dapat dikatakan bahwa PR merupakan kegiatan terlembagakan yang dilaksanakan berbagai lembaga, organisasi, atau perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain sumber daya manusia (man), sumber daya pembiayaan (money), sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. lain sumber daya manusia (man), sumber daya pembiayaan (money), sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang perlu dicapai melalui pelaksanaan kebijakan dan kegiatan organisasi secara terpola, terpadu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi. Hal ini dipertegas oleh Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi

I. PENDAHULUAN. demokrasi. Hal ini dipertegas oleh Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan, bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat atau negara demokrasi. Hal ini dipertegas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kajian political marketing mix saat ini sudah cukup pesat, dibuktikan semenjak paska reformasi terdapat pergeseran yang sangat signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu 2009 merupakan pemilu ketiga yang dilaksanakan selama Era Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat Nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk dan karakter kebijakan publik dalam kerangka prinsip-prinsip dan kepentingan ideologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat capres mulai berlomba melakukan kampanye dengan berbagai cara dan melalui berbagai media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan global yang begitu cepat terjadi di masa sekarang disebabkan oleh bertambah tingginya tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pendapatan, arus informasi serta

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI

PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI PARTAI POLITIK dan PEMILU (Suatu Studi Marketing Politik Terhadap Partai Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2009) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. BAB IV KESIMPULAN Pelaksanaan pemilu 2009 yang berpedoman pada UU No. 10 Tahun 2008 membuat perubahan aturan main dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Melalui UU tersebut diharapkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. Baik dewan perwakilan rakyat pusat (DPR), dewan perwakilan rakyat propinsi (DPRD propinsi)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : BAB V Kesimpulan Pembahasan untuk menjawab pertanyaan Bagaimana Strategi Marketing Politik Partai Amanat Nasional Kabupaten Banjarnegara dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA)

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA) PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN LEGISLATIF DPRD KOTA TOMOHON TAHUN 2014 (STUDI DI KECAMATAN TOMOHON UTARA) Oleh : Sandy Brian Randang ABSTRAKSI Partisipasi politik merupakan

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek politik di Indonesia telah berkembang sedemikian pesat dengan memanfaatkan aplikasi berbagai disiplin ilmu manajemen seperti marketing. Hal ini didorong oleh

Lebih terperinci