PENERAPAN METODE SERVICE QUALITY UNTUK MENGANALISIS KEPUASAN PELANGGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE SERVICE QUALITY UNTUK MENGANALISIS KEPUASAN PELANGGAN"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE SERVICE QUALITY UNTUK MENGANALISIS KEPUASAN PELANGGAN Widhy Wahyani ; Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Jl. Arief Rahman Hakim no. 100, Surabaya Iksan xsan_farouq@yahoo.com Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Jl. Arief Rahman Hakim no. 100, Surabaya ABSTRAK Truk merupakan alat angkutan yang sangat penting terutama perannya dalam mendukung bisnis dalam bidang transportasi. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi truk, dimana dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, maka pihak perusahaan berusaha untuk memperbaiki kualitas layanannya. Walaupun dalam kenyataannya banyak kendala yang dihadapi PT. X, tetapi perusahaan harus berusaha untuk tetap menjalankan bisnisnya dan berkiat menjadi satu-satunya perusahaan alat transportasi truk yang terbaik, dimana menitikberatkan pada tingkat kepuasan pelanggan. Dalam hal kepuasan pelanggan, pendekatan servqual bisa diterapkan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Metode ini menggunakan kuesioner yang digunakan sebagai alat untuk membantu dalam mengetahui keinginan/persepsi dan apa yang menjadi harapan dari pelanggan. Selanjutnya kualitas layanan diukur berdasarkan kesenjangan/gap antara persepsi dan harapan. Untuk mengetahui kriteria yang mempenggaruhi kualitas layanan dilakukan dengan menggunakan analisis servqual. Dari hasil tersebut didapatkan 5 variabel layanan yaitu kebersihan dan kerapian para karyawan, ketepatan waktu keberangkatan (departure), keamanan barang dalam perjalanan, keramahan, kesopanan dalam melayani pelanggan, reputasi perusahaan di mata pelanggan. Kelima kriteria tersebut merupakan hal yang perlu diperbaiki dari layanan yang diberikan oleh PT. X Kata kunci : layanan, konsumen, servqual, persepsi, harapan APPLYING SERVICE QUALITY METHODE TO ANALIZE CUSTOMER SATISFACTON ABSTRACT Truck is a very important tool, especially it s role in supporting business in the field of transportation. PT. "X" is a company engaged in the field of truck transportation. Nowdays, specially in an increasingly tight business competition, then the firm tries to improve the quality of its services. Although in reality many of the constraints faced by PT. "X", but the company have to try to keep running the business and being the only company of the best means of transport trucks, which focuses on the level of customer satisfaction. In terms of customer satisfaction, service quality is a tool to approach which can be applied to measure the level of customer satisfaction (customer satisfaction). This method uses a questionnaire that is used as a tool to assist in knowing the desire/perception and what the expectations of customers. Furthermore, service quality is measured by the gap between perception and expectation. To know the criteria that is able to persuade the quality of service performed by using analysis service quality. From the result is obtained 5 variables that cleanliness and neatness of service employees, punctuality of departure, security of goods in transit, friendliness, politeness in customer s service, the company's reputation in the eyes of the customer. The five criterias are thing that is needed to be repaired from the services provided by PT. "X". Key words: service, customers, service quality, perceptions, expectations

2 A. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis terutama bisnis jasa transportasi dari waktu ke waktu, semakin menggelitik minat para investor untuk menanamkan modalnya di bisnis ini. Mencuatnya keberadaan jasa transportasi sebagai kebutuhan primer dalam dunia bisnis, dimana sarana transportasi sebagai salah satu alasan untuk kelancaran bisnis merupakan pendorong maraknya persaingan dalam bisnis ini. Khususnya pebisnis yang berlokasi di wilayah perkotaan, seperti halnya di Surabaya, semakin ketat bersaing, terutama dalam hal ketepatan waktu pengiriman ataupun kesingkatan kedatangan barang. Nugroho memaparkan dalam karya ilmiahnya bahwa dengan semakin bertambah banyaknya para pemain dalam bisnis jasa transportasi tersebut, memaksa pihak pengelola angkutan beradu strategi dalam merebut pasar. Mereka bersaing untuk mendapatkan konsumen sebanyak banyaknya, apalagi di saat sekarang ini, banyak bermunculan alternative pilihan khususnya dalam bidang jasa transportasi. Hal inilah yang memaksa pihak manajemen perusahaan selalu melakukan inovasi dan meningkatkan pelayanannya agar supaya dapat melangsungkan keberadaan perusahaan dan tidak mengalami kebangkrutan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pihak perusahaan berusaha keras mempertahankan konsumennya yaitu dengan cara menawarkan pelayanan yang memuaskan juga harga yang kompetitif. Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan, maka manajemen perusahaan harus meningkatkan kualitas layanannya, maka mereka dituntut untuk memiliki kesadaran akan kepuasan konsumen. pengetahuan mengenai perilaku konsumen, karena konsumen merupakan sumber keberlangsungan hidup perusahaan. Lebih jauhnya mengenai faktor faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk memakai ataupun memilih suatu jasa transportasi. Dalam hal ini diperlukan kesesuaian antara persepsi dan harapan pelanggan terhadap kualitas layanan yang diterimanya, sehingga dapat menimbulkan kepuasan. Dengan demikian perusahaan bisa mengoreksi kekurangan yang terdapat pada pelayanannya dan diharapkan bisa melakukan perbaikan, agar memenangkan persaingan dalam merebut pasar sehingga memperoleh profit. Berbicara mengenai pelayanan khususnya kualitas pelayanan, maka kepuasan pelanggan bisa digunakan sebagai barometer kualitas. Menurut Schnaars (dalam Tjiptono, 1997:27), pada dasarnya tujuan dari sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sedangkan menurut Day (dalam Tjiptono, 2002), Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Sementara itu Kotler (dalam Tjiptono), berpendapat bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Dari beberapa definisi tersebut, ternyata terdapat persamaan yaitu menyangkut komponen kepuasan pelanggan (harapan dan persepsi yang dirasakan). Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila menggunakan produk atau jasa, dimana dalam bahasan penulis ini adalah jasa transportasi truk. Sedangkan persepsi adalah penilaian pelanggan terhadap apa yang diterima setelah mengkonsumsi produk. Seperti penuturan Erwan dalam tulisan ilmiahnya bahwa dalam pelayanan transportasi diperlukan adanya kesesuaian antara persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas layanan yang diterimanya sehingga dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Adapun tujuan utama jasa pelayanan di bidang transportasi dalam memberikan pelayanan adalah tercapainya kepuasan pelanggan yang ditandai dengan berkurangnya keluhan (complain) dari para pelangggan. Mengacu pada hal tersebut, maka pihak manjemen perlu melakukan suatu riset untuk mengetahui harapan konsumen yang sebenarnya sehingga tidak timbul suatu gap antara keinginan dan harapan konsumen terhadap kualitas layanan yang diterimanya. Adapun penelitian yang dilakukan di PT. X bertujuan untuk menganalisa kepuasan konsumen terhadap kualitas layanan jasa transportasi, dengan mempertimbangkan gap-gap yang ada sehingga diharapkan bisa memberikan suatu rancangan strategi dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. A. 1. Perumusan Masalah 1. Bagaiman.a menentukan antara persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas layanan yang ada? 2. Bagaimana menentukan kriteria faktor yang mempengaruhi prioritas utama untuk ditingkatkan kualitas layanannya?

3 A. 2. Tujuan dan Manfaat Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisa kesesuaian antara persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas layanan yang ada. 2. Mengetahui kriteria faktor yang merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan kualitas layanannya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis a. Mampu menerapkan metode Servqual sebagai alat untuk menganalisa kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan PT. X b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelangggan terhadap kualitas pelayanan jasa transportasi. 2. Bagi Perusahaaan a. Memberikan informasi untuk pihak manajemen mengenai tingkat kepuasan pelanggan sebagai konsumen terhadap kualitas pelayanan yang ada. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan di dalam perusahaan. b. Mengetahui bagaimana persepsi pelanggan mengenai kualitas pelayanan di perusahaan, bila dibandingkan dengan perusahaan lainnya sehingga dapat digunakan untuk menyusun strategi pemasaran.

4 A. 3. Batasan Masalah Untuk membatasi serta menyederhanakan permasalahan agar sesuai dengan tujuan penelitian maka ditetapkan batasan-batasan permasalahan yang digunakan yaitu : 1. Konsumen yang dilibatkan dalam penelitian ialah konsumen yang sedang memakai jasa transportasi truk. 2. Data diambil secara sampling acak (random). A. 4. Asumsi Adapun konsumen yang diambil sebagai sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sudah pernah memakai jasa transportasi truk. B. Dasar Teori 1. Konsep Jasa Menurut Kotler (1995), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin atau tidak berkaitan dengan produk fisik. Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (Barry et.al. 1992) mendefinisikan jasa sebagai berikut : service is provided by individual and commercial organization, by not-for- profit organization, and by government agencies. Service is consumed by indvidual for their personal use and to benefit ther assets or possesion; service is also consumed by organizatins. Dari dua pergertian di atas, dapat dikatakan bahwa jasa merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang tidak bisa dilihat tetapi bisa dirasakan dan dapat diambil manfaatnya bagi individu maupun organisasi. 2. Karakteristik jasa Adapun karakteristik utama membedakan jasa dari barang menurut Fandy Tjiptono (1996) yaitu : a. Intangibility ( tidak berwujud ) Konsep intangible pada jasa memiliki dua pengertian yaitu : sesuatu yang tidak dapat disentuh tidak dapat dirasakan dan sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinikan, diformulasikan atau dipahami secara roahaniah. b. Inseparability ( tidak dapat dipisahkan ) Maksudnya disini jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan. Jasa tidak dipisahkan dari penyedia jasa dan pelanggan dan interaksi kedua pihak ini mempengaruhi hasil dari jasa tersebut. c. Variability ( variabilitas ) Jasa bersifat sangat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tesebut dihasilkan. Menurut Bovee, Hounton, dan Thill (Fandy, 1996) ada tiga aktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa yaitu kerjasama atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa, moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan dan beban kerja perusahaan. Dalam hal ini penyedia jasa dapat melakukan tiga tahap dalam pengendali kualitasnya, yaitu : melakukan invetasi dalam seleksi dan personal yag baik, melakukan stdarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh bagian organiasi, serta melakukan pemantuan kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan dan comparison shopping. d. Perishability ( tidak tahan lama ) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Lebih jauh, pasar jasa berubah-ubah. Kombinasi dari sifat tahan lama dan permintaan yang berubah-ubah menawarkan tanntangna perencanaan produk, pemberian harga dan promosi bagi pennyedia jasa. Menurut Stanton, Etzel da Walker ( Fandy, 1996) ada pengecualian dalam karakteristik Perishability dan penyimpanan jasa. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (Misalnya reservasi tiket pesawat) dan penundaan penyampaian jasa (Misalnya Asuransi ). 3. Kualitas Jasa Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keungulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan, sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan (Kotler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah bersadarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang

5 menkonsumsi dan menikmaati jasa perusahaan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan. Harapan pelanggan dapat didefinisikan sebagai perkiraan atau kenyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila pelanggan membeli atau menkonsumsi suatu produk atau jasa. Menurut Zeithaml et.al. 1993, harapan pelanggan didefinisikan sebagai kenyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standard atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut (Tjiptono, F, 1997). Faktor-faktor yang mempengaruhi harapan pelanggan atas suatu kualitas jasa, yaitu : a. Personal Need Kebutuhan yang dirasakan mendasar bagi kesejahteraanseseorang sangat menentukan harapannya. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisik, sosial dan spikologis. b. Situational Faktor Terdiri atas segala kemungkinanyang bisa mempengaruhi kinerja jasa yang berada diluar kendali penyedia jasa. c. Percived Service Alternatives Merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis. Jika pelanggan memiliki beberapa alternatif, maka harapannya terhadap suatu jasa cenderung akan semakin besar. d. Enduring Service Intensifiers Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan untuk meningkatkan sensitifitasnya terhadap jasa. Faktor meliputi harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang tentang jasa, yaitu bagaimana ia ingin dilayani dengan baik dan pelayanan yang benar. e. Past Experience Pelanggan masa lampau meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui pelanggan dari yang telah diterimanya dimasa lalu. f. Transitory Service Intensifiers Merupakan faktor individual bersifat sementara yang meningkatkan minat pelanggan terhadap jasa. Misalnya jasa asuransi mobil pada kecelakaan, baik buruknya jasa terakhir yang digunakan dapat menjadi acuan selanjutnya. g. Self Perceived Service Role Adalah persepsi pelanggan terhadap sikap atau keterlibatkannya dalam mempengaruhi jasa yang diterimanaya. h. Explicit service Promises Merupakan pernyataan perusahaan tentang jasa kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan, personal selling, dll i. Implicit Service Promises Menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang memberikan kesimpulan tentanng jasa yang akan diberikan dan bagaimana cara penyampaiannya. Petunjuk yang diberikan meliputi harga (biaya) dan alat-alat pendukung jasa lainya (fasilitas dan service). j. Word of Mouth Merupakan pernyataan yang disampaikan orang lain selain organisasi kepada pelanggan. 4. Kepuasan Pelanggan Tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk yang dijual di pasar adalah untuk memaksimumkan kepuasan total (total satisfaction). Para ahli ekonomi menyebut kepuasan total ini sebagai utilitas total (total utility) dari konsumen yang diperoleh ketika mengkonsumsi suatu produk. Karena kualitas berfokus pada kepuasan konsumen, perlu di pahami komponen-kompenen yang berkaitan dengan kepuasan konsumen itu. Pada dasarnya kepuasan konsumen dapat didefnisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh penyedia jasa. karena kepuasan konsumen sangat mempengaruhi keputusan konsumen apakah konsumen akan menggunakan kembali jasa tersebut atau tidak, dan apakah konsumen akan memutuskan untuk membeli yang terakhir kalinya atau memutuskan untuk menjadi pelanggan (Gaspersz, 1996). Adapun konsep kepuasan pelanggan baik secara umum maupun menurut organisasi akan dijelaskan berikut ini :

6 5. Konsep Pelanggan Pelanggan dapat didefinisikan sebagai orang yang membeli dan menggunakan produk atau jasa dari suatu perusahaan. Pelanggan merupakan orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses menghasilkan produk atau jasa. Tjiptono, F (1997) menyatakan bahwa ada tiga macam pelanggan, yaitu : a. Pelanggan Eksternal Orang yang membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa dari perusahaan. b. Pelanggan Internal Merupakan orang yang tergantung pada pelayanan internal dalam menciptakan suatu pelayanan. c. Competitor Customer Pelanggan perusahaan yang akan direbut oleh perusahaan pesaing. 6. Konsep Kepuasan Pelanggan Pembeli atau pengguna jasa memutuskan memberikan suatu penilaian terhadap produk atau jasa dan bertindak atas dasar kepuasan. Apakah pembeli puas, hal ini tergantung pada penampilan yang ditawarkan dalam hubungannya dengan harapan pembeli. Banyak pakar yang memberikan definisi tentang kepuasan pelanggan. Day (dalam tse dan Wilton, 1998) menyatakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Engel, et. Al (1990) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan pelanggan. Sedangkan pakar pemasaran kotler (1994) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Tjiptono, F, 1997). 7. Dimensi Kualitas Jasa Beberapa pakar pemasaran seperti parasuraman, Zeithaml, dan Berry melakukan beberapa penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa. Kesepuluh faktor tersebut sebagai dimensi kualitas yang terdiri dari (Tjiptono, F, 1997) : a. Tangibles, b. Reliability, c. Responsiveness, d. Competance, e. Credibility, e. Courtesy, f. Security, g. Access, h. Communication, i. Understanding Dalam perkembangan selanjutnya secara umum, dimensi kualitas ini dapat disederhanakan menjadi 5 dimensi pokok yaitu : 1. Bukti langsung (Tangibles), 2. Keandalan (Reliability), 3. Daya tanggap (Responsiveness), 4. Jaminan (Assurance), 5. Empati (Emphaty). 8. Metode Servqual Ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu harapan pelayanan dan persepsi pelayanan. Jadi servqual adalah suatu metode untuk mengukur kualitas layanan. Metode servqual sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu penilaian dan pembobotan. Penilaian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner, dimana suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepad responden, dengan harapan mereka memberikan respon atas daftar petanyaan tersebut untuk menyatakan ekspektasi dan persepsinya. Pembobotan dilakukan dengan menyebarkan kuisioner dimana seorang pelanggan dalam masyarakat memberikan bobot (constart sum ratting scale) atau penilaian tingkat kepentingan untuk kelima dimensi utama jas tesebut maupun untuk masing-masing kriteria layanan yang diukur. Nilai servqual diperoleh dengan mencari selisih antara nilai persepsi pelanggan dengan nilai harapan pelanggan. Nilai servqual tersebut menunjukkan kesenjangan antara persepsi dengan harapan pelanggan. Kemudian nilai servqual dikalikan dengan bobot masing-masing criteria layanan bagi perusahaan. Nilai kualitas layanan (Servqual) = (Nilai persepsi Nilai harapan) x Bobot. C. METODE PENELITIAN Langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi empat tahap sebagai berikut : 1. Tahap identifikasi 2. Tahap pengumpulan 3. Tahap pengolahan data 4. Tahap analisis dan kesimpulan Adapun diagram alir penelitian seperti yang tertera pada gambar G.1.

7 Mulai Identifikasi Dan Perumusan Masalah Identifikasi Dan Perumusan Masalah Menentukan Tujuan Penelitian Survey Pendahuluan Tinjauan Pustaka Identifikasi Metode Analisis Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Sample Penelitian Perbaikan Pembuatan & penyebaran kuisioner Samplel Penelitian Pengumpulan & Pengolahan Data Perbaikan Uji Validitas Dan Reliabilitas Tidak Valid Reliabilitas Tidak D. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pembuatan & penyebaran kuisioner Samplel Penelitian Pembuatan & penyebaran kuisioner Samplel Penelitian Gambar G.1 : Diagram Alir Metode Penelitian 10. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Ms. Office dan SPSS v. D. 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada pihak konsumen yang telah menggunakan jasa trasportasi. Dalam hal ini bertujuan agar konsumen dapat memberikan jawaban yang akurat sesuai pertanyaan yang ada pada kuisioner. Pertanyaan yang telah dibuat diujicobakan dengan cara membagikan kuisioner uji coba atau sering disebut sebagai pre-sampling kepada 35 orang responden. Dari 35 orang responden

8 terdapat 2 kuisioner yang dianggap gagal karena jawaban tidak konsisten. Dari perhitungan, jumlah sample minimal adalah 83 responden, sehingga berikutnya akan disebarkan sebanyak 100 kuisioner. Penyebaran kuisioner dilakukan pada tanggal 15 Desember 2009 s/d 15 Januari Dengan menggunakan teknik penarikan sample acak sederhana. Hal ini dilakukan agar sample yang dilakukan dapat semirip mungkin dengan populasi yang ada. D. 2. Pengolahan Data Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya sehingga jawaban yang diperoleh benar-benar akurat dan handal. Pegolahan data dilakukan dalam 4 bagian yaitu, pengolahan data untuk segmentasi konsumen, penilaian persepsi dan harapan konsumen, pembobotan variabel yang mempengaruhi kualitas layanan menurut persepsi manajemen dan juga menghubungkannya dengan perhitungan nilai sevqual yang didapat pada setiap kritteria.

9 Pada bagian pengolahan data segmentasi, konsumen akan dikelompokkan berdasarkan tingkat harapannya dengan dilakukan analisis diskriminan dan analisis tabulasi silang untuk melihat lebih jauh karakteristik konsumen pada setiap segmen. Pada pengolahan data, untuk menentukan bobot semua variabel penelitian dilakukan dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) menggunakan Ms. Expert Choice. Sebelum bobot dari semua variabel, terlebih dahulu dilakukan uji konsistensi untuk melihat konsistensi bobot yang diberikan oleh para reesponden. Setelah terbukti penilaian yang diberikan responden benar-benar konsisten, maka dapat ditentukan dari setiap varriabel. Sedangkan pengolahan data penilaian yang diberikan responden pada setiap variabel dari mulai perhitungan kecukupan data sampai dengan uji validitas dan reliabilitas. Setelah bobot dan nilai telah diperoleh maka dapat dilakukan penilaian kualitas layanan pada setiap criteria dengan cara mengalikan nilai setiap kriteria dengan bobotnya masing-masing. Dari perhitungan tersebut, maka didapatkan kriteria yang memiliki prioritas untuk ditingkatkan kualitas layanannya. 4.3 Pengolahan Data Kualitas Jasa Transportasi. Kuisioner kualitas jasa transportasi yang disebarkan kepada konsumen terdiri dari dua bagian, yaitu identifikasi konsumen pengguna jasa transportasi PT. Mansen dan identifikasi persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas jasa transportasi PT. Mansen.

10 Pada bagian identifikasi konsumen pengguna jasa transportasi PT. Mansen diolah dengan menggunakan K-Mean Quick Cluster untuk menenttukan segmentasi konsumen penggguna jasa transportasi PT. Mansen brdasarkan tingkat harapannya. Kemudian dilakukan analisis diskriminan untuk menggetahui prosentase kebenaran dari hasil pengolompokan yang telah diihasilkan analisis Cluster. Selanjutnya dilakukan uji tabulasi silang untuk mengetahui hubungan antara Cluster yang terbentuk dengan data karakteristik pengguna jasa transportasi PT. Mansen. Selanjutnya pada bagian identifikasi persepsi dan harapan konsumen terhadap kualitas jasa transporrtasi PT. Mansen yang sebelumnya data kuisioner dilakukan uji validitas dan reliditas terlebih dahulu. Jika data tersebut telah valid dan reliabel maka dilakukan perhitungan rata-rata persepsi dan harapan responden untuk masing-masing variabel dengan mencari selisih antara ratarata persepsi responden dengan rata-rata harapan responden Uji Validitas Dan Reliabilitas. Pada penelitian ini uji validitas dilakalakukan pada seluruh data hasil penyebaran kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi porduk untuk masing masing variabel kualitas jasa yang ditanyakan dalam kuesioner. Dari tabel tersebut dpat diketahui bahwa hasil uji validitas menghasilkan r hitung > r kritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan dapat dipahami oleh responden. Hasil uji validitas pada kuesioner penilaian untuk persepsi pelanggan dan harapan pelanggan dapat dilihat dari pada tabel 4.1 sebagi berikut :

11 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Penilaian Pelanggan. No Variabel R. Kritis R.Hitung Data Persepsi Responden n = 100, df = 98 Kesimpula n R. Hitung Data Harapan Responden n = 100, df = 98 Kesimp n 1 Var Valid Vali 2 Var Valid Vali 3 Var Valid Vali 4 Var Valid Vali 5 Var Valid Vali 6 Var Valid Vali 7 Var Valid Vali 8 Var Valid Vali 9 Var Valid Vali 10 Var Valid Vali 11 Var Valid Vali 12 Var Valid Vali 13 Var Valid Vali REFERENSI Erwan Widhianto, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan PO. Purwo Widodo Di Sidoharjo, Wonogiri, Skripsi FE-UNMUH, Surakarta, Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004 Gaspers. P, Total Quality Manajemen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Fandy Tjiptono, Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, Singgih Santoso, SPSS Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, Nugroho Setyo Wibowo, Peningkatan Kualitas Jasa Transportasi Menggunakan Metode Servqual (Studi Kasus : Bus Malam Cepat Eksekutif Lorena Jurusan Jember Jakarta), Tugas Akhir FTI-ITS, Surabaya, Kotler, Philip, Amstrong, Gary, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ketiga, Jakarta, 1997 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, Andy Yogyakarta, Yogyakarta, 1996 Kotler, Philip, Manajemen Perusahaan, Jilid I. Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta, Saaty. Thomas. L, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1993.

12

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN I. KONSEP KEPUASAN PELANGGAN Ada beberapa pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan/ketidakpuasan pelanggan. Fandy Tjiptono (2000:24) 1. Day menyatakan bahwa

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya

Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya Analisis Kualitas Layanan dengan Metode Servqual dan AHP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Surabaya Erlina Purnamawati Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jatim Abstraksi Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya. Perusahaan dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Dwi Novirani 1), Hendang Setyo R 2), Ali Muchtar 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai industri jasa seperti pelayanan jasa transportasi, kesehatan, konsultasi, dan jasa perbankan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Anjar Rahmulyono (2008) dalam penelitiannya yang menguji pengaruh tingkat kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan pasien dengan membagi variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan yang ada di kantor bersama Samsat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia yang sempat terpuruk pada tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia yang sempat terpuruk pada tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Sekarang ini pertumbuhan bisnis sudah mulai bergerak untuk memperbaiki perekonomian di Indonesia yang sempat terpuruk pada tahun 1998 (www.kompas.com). Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mencari keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para pelanggan atau konsumen, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN

Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi P-ISSN X Volume 11, No 2, September 2016 E-ISSN EKSPEKTASI DAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Rozalina Novianty 1 Lina Sugiyanto 2 Istiana Wijayanti Mala 3 Universitas Soerjo Ngawi Korespondensi : roza_nov@yahoo.com

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. 1996). Jasa adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap

BABI PENDAHULUAN. 1996). Jasa adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan diberbagai bidang pekerjaan makin ketat. Kenyataan ini membuat manusia yang terlibat didalamnya ingin memberikan yang terbaik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Rosalina Sofyan (0633013), Studi Deskriptif mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan kafe X. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis Rumah Makan semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, Yogyakarta merupakan salah satu tempat komunitas pelajar, mahasiswa bahkan para wisatawan

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan

ABSTRAK ABSTRACT. Pendahuluan Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa dengan Pendekatan Metode Servqual (Studi Kasus pada Pusat Pelatihan Bahasa dan Budaya CILACS UII, Yogyakarta) Hendy Ahmad Febrian 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra Ali Türkyılmaz and Coskun Ozkan, et al (2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra Ali Türkyılmaz and Coskun Ozkan, et al (2007) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah uraian mengenai penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian ini. Berfokus pada pengaruh citra perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) Nia Budi Puspitasari 1), Dyah Ika Rinawati 1), Retno Indriartiningtias 2) 1) Program Magister Teknik Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha, umumnya yang harus diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau costumer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa (Lassar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian dari Tantrisna dan Prawitasari (2006) dengan judul Analisa

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian dari Tantrisna dan Prawitasari (2006) dengan judul Analisa BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian dari Tantrisna dan Prawitasari (2006) dengan judul Analisa Harapan dan Persepsi Penumpang terhadap Kualitas Makanan yang disediakan oleh Maskapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperoleh laba yang besar dan terus meningkat dalam usahanya. Salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan konsumen terhadap lima aspek kualitas pelayanan, yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy yang berperan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT.

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil Pengukuran Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) Di PT. Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Berdasarkan Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengkajian, percobaan dan berbagai cara lainnya untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengkajian, percobaan dan berbagai cara lainnya untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pendidikan merupakan hal yang penting di Indonesia. Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi manusia, banyak ahli-ahli yang melakukan penelitian,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mencari keuntungan, dalam hal ini adalah laba. Laba dapat diperoleh dari para pelanggan atau konsumen, maka

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Karakteristik Jasa Jasa mempunyai banyak arti, mulai pelayanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran

Lebih terperinci

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok

Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok Raudhah Maria Ulfah Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Brech, pemasaran adalah proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi penjualan produk atau jasa tersebut dan mendistribusikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Semakin terbukanya akses informasi termasuk di bidang kesehatan dan kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Semakin terbukanya akses informasi termasuk di bidang kesehatan dan kedokteran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan gigi menjadi pusat perhatian masyarakat di Indonesia. Semakin terbukanya akses informasi termasuk di bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelanggan Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk

Lebih terperinci

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) *

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi sosial ekonomi Indonesia yang terus meningkat dewasa ini menumbuhkan tantangan baru dalam dunia bisnis. Konsep bisnis tidak hanya berpusat pada produk,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak sebagai bekal

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan memberikan pendidikan bagi anak-anak sebagai bekal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah lembaga sosial didirikan dengan maksud membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelayanan bagi masyarakat. Lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Nora Tristiana Abstrak

Nora Tristiana Abstrak PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNA PADA KERETA API BOGOWONTO EKONOMI AC JURUSAN PURWOREJO-JAKARTA Nora Tristiana raraalenna@yahoo.com Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 2, 75 82 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan setiap manusia, terdapat moment-moment khusus yang dirasakan memiliki arti dan makna mendalam, sehingga manusia menggelar acara acara untuk merayakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Jasa pengujian Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimasa depan adalah masyarakat dengan perilaku hidup sehat, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dimasa depan adalah masyarakat dengan perilaku hidup sehat, memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam visi Indonesia Sehat tahun 2010, maka gambaran masyarakat dimasa depan adalah masyarakat dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotller (2003;20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotller (2003;20) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti, dikarenakan begitu kayanya alam Indonesia dengan keindahan yang tiada habisnya

Lebih terperinci

UPAYA MENCIPTAKAN KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENGELOLAAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

UPAYA MENCIPTAKAN KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENGELOLAAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL) UPAYA MENCIPTAKAN KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENGELOLAAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL) Oleh : Alit Sarino 1 ABSTRAK Pemasaran yang berorientasi pada pelanggan melalui pelayanan yang berkualitas sangat efektif

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017 PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PADA BUS BANDARA KUALANAMO-BINJAI Oleh: Kristianus Boby A.M.S.,MSc.0026041005 (Politeknik Negeri Medan, Dohar Sinabutar, S.T, M.T.0013107907 (Politeknik Negeri

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotler & Keller (2009;143) . Koran Edukasi.kompasiana.com, edisi Jumat, 9 Agustus 2011,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotler & Keller (2009;143) . Koran Edukasi.kompasiana.com, edisi Jumat, 9 Agustus 2011, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang terjadi pada era globalisasi seperti saat ini, memberikan dampak yang besar bagi aktivitas perekonomian di seluruh dunia. Hal ini berdampak

Lebih terperinci

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL Ali Rokhman hhtp://arokhman.blog.unsoed.ac.d Sumber utama: Tjptono, Fandy (2008), Service Management, Penerbit ANDI, Yogyakarta Dasar Singkatan Service Quality

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Pada prinsipnya kesehatan merupakan

Lebih terperinci

BAB VII KUALITAS JASA DAN

BAB VII KUALITAS JASA DAN BAB VII KUALITAS JASA DAN CUSTOMER VALUE PENDAHULUAN Kualitas produk (baik barang maupun jasa) berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, komunikasi gethok tular (word-of-mouth communication),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jasa merupakan pemberian kinerja atau tindakan tidak kasat mata yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jasa merupakan pemberian kinerja atau tindakan tidak kasat mata yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa merupakan pemberian kinerja atau tindakan tidak kasat mata yang diberikan dari satu pihak ke pihak yang lainnya. Definisi jasa banyak diungkapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. a. Hadiati dan Ruci (1999) melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja

BAB II. KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. a. Hadiati dan Ruci (1999) melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja BAB II KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Beberapa hasil penelitian mengenai sikap konsumen yang pernah dilakukan antara lain sebagai berikut: a. Hadiati dan Ruci (1999) melakukan penelitian

Lebih terperinci

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN Faster, Better, Cheaper 8 Dimensi Kualitas: 1. Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti: misal konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lain. (George R. Terry, Ph.D) Jasa adalah pendekatan keseluruhan dari perusahaan dalam mewujudkan

BAB II LANDASAN TEORI. lain. (George R. Terry, Ph.D) Jasa adalah pendekatan keseluruhan dari perusahaan dalam mewujudkan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Usaha jasa Manajemen sebagai proses yang khas yang terdiri dari tindakantindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ABSTRACT The purpose of this study is to seek service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator untuk menentukan kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki, karena pengetahuan menjadi sumber daya utama

Lebih terperinci

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012 Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012 Analisis Kualitas Pelayanan (Service Quality) akronimnya SERVQUAL merupakan suatu metode desktiptif guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan agar dapat lebih melakukan inovasi dalam melakukan usahanya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik suatu produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dapat dinyatakan langsung. Definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menyebabkan banyak

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menyebabkan banyak BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menyebabkan banyak perusahaan menetapkan strategi pemasarannya yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat di jaman sekarang yang segalanya dituntut agar serba cepat dan efisien. Transportasi

Lebih terperinci

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP JASA PELAYANAN KESEHATAN (Menggunakan Metoda Performance Importance Analysis Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sumedang) PRIMA NAOMI ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang secara cepat, sehingga pengelolaan informasi akan lebih mudah diolah dan disalurkan kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Travel Agency Travel Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci