BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB Analisis ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada penelitian ini akan dibangun sistem yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi pasien menurut body mass index (BMI), Basal Metabolic Rate (BMR), usia dan ukuran kerangkanya berdasarkan data fisik dari pasien yang telah diambil sebelumnya. Data fisik yang digunakan adalah tinggi badan, berat badan, usia, ukuran lingkar lengan bawah serta aktifitas sehari-hari. Proses-proses yang dilakukan dalam melakukan pengelompokkan pasien dengan algoritma K-Means Clustering adalah: a. Bangkitkan cluster-cluster b. Hitung iterasi ke n dengan menghitung jarak antara pusat cluster dengan data (BMI dan UK). c. Hitung cluster baru d. Bandingkan cluster baru dengan cluster sebelumnya e. Jika pusat cluster masih berubah maka lanjutkan iterasi (n=n+1) f. Jika pusat cluster tidak berubah hentikan iterasi BMI merupakan suatu pengukuran yang membandingkan berat badan dengan tinggi badan. BMI merupakan teknik untuk menghitung index berat badan, sehingga dapat diketahui kategori tubuh kita apakah tergolong kurus, normal atau gemuk. BMI dapat digunakan untuk mengontrol berat badan sehingga dapat mencapai berat badan normal yang sesuai dengan tinggi badan. Dalam menghitung BMI diperlukan dua parameter, yaitu berat badan (cm) dan tinggi badan (m). BMI dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: BB BMI = TB (1)

2 Dimana : BMI = Nilai Body Mass Index BB = Berat Badan dalam kilogram TB = Tinggi Badan dalam centimeter. Untuk mengukur apakah berat badan seseorang ideal atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai BMI (Body Mass Index) tubuhnya dan membandingkan nilainya dengan aturan dengan kategori: a. Balita umur 1-5 tahun b. Remaja umur > 5 17 tahun c. Dewasaumur > tahun d. Lansia (lanjut usia) umur > 60 tahun Berat badan ideal untuk dewasadapat dilihat pada pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Nilai BMI Dewasa Nilai BMI Keterangan Ideal <18,5 Berat Kurang Tidak 18,5,9 Berat Normal Ya 3 4,9 Obesitas Ringan Tidak 5 9,9 Obesitas Sedang Tidak >= 30 Obesitas Berat Tidak Pengukuran kerangka tubuh manusia merupakan pengukuran yang membandingkan parameter tinggi badan dan lingkar lengan bawah. Dalam mengukur kerangka tubuh manusia diperlukan 3 buah parameter, yaitu tinggi badan (cm), lingkar lengan bawah (cm) dan jenis kelamin. Rumus untuk menghitung ukuran kerangka manusia seperti ditunjukkan pada persamaan berikut: TB. () UK = Dimana : LLB UK = Ukuran Kerangka TB = Nilai Tinggi Badan LLB = Ukuran Lingkar Lengan Bawah

3 Dengan batas pengelompokkan Laki-laki : < 9,6 : kerangka kecil 9,6 10,4 : kerangka sedang >10,4 : kerangka besar Perempuan : <10,1 : kerangka kecil 10,1 11,0 : kerangka sedang >11,0 : kerangka besar BMR pasien dapat dihitung melalui rumus berikut ini, dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin: BMR (wanita) = (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U) BMR (pria) = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB - (6,8 x U)..(3) Dimana : BB = Berat badan dalam kilogram TB = Tinggi Badan dalam centimeter U = Usia dalam tahun Setelah kita mendapatkan hasil BMR pasien, kita harus menghitung kebutuhan kalori harian dengan menggunakan Persamaan Harris Benedict, sebagai berikut : Kelompok 1: Tidak berolah raga Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1. Kelompok : Berolah raga ringan (1-3 kali seminggu) Kebutuhan Kalori Harian = BMR x Kelompok 3: Berolah raga sedang (3-5 kali seminggu) Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.55 Kelompok 4: Berolah raga berat (6-7 kali seminggu) Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.75 Kelompok 5: Berolah raga berat dan sangat aktif Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.9 (4)

4 Distance Space (euclidean distance) adalah jarak terpendek yang bisa didapatkan antara data dengan centroid. Distance space dihitung dengan rumuseuclidean:.. (5) Dimana: D = distance space X = data yang diperhitungkan dalam k-means(umur, BMI, UK, dan Kalori) X1 = centroid dari Umur, BMI, UK, dan Kalori Diperoleh data awal pasien yang berisi tinggi badan, berat serta ukuran lingkar lengan bawah seperti Tabel 3.. Tabel 3. Tabel Pasien Kategori Dewasa No.Pasien Tinggi Berat Jenis LLB Aktifitas Umur Badan Badan Kelamin (cm) (Cm) (Kg) 1 Laki-Laki Tidak berolahraga Perempuan Berolah raga ringan 3 Perempuan Berolah raga sedang 4 Laki-laki Berolah raga berat 5 Perempuan Berolah raga berat dan sangat aktif Perhitungan Nilai BMI Berdasarkan data pada tabel 3. dilakukan perhitungan Nilai BMI adalah menghitung BMI dengan menggunakan persamaan (1) adalah sebagai berikut: 1. Pasien 1 = BB/(TB) = 55/(160/100) = Pasien = BB/(TB) = 58/(159/100) = Pasien 3 = BB/(TB) = 60/(17/100) = Pasien 4 = BB/(TB) = 57/(17/100) = Pasien 5 = BB/(TB) = 70/(168/100) = 4.80

5 3.1. Perhitungan Nilai UK Perhitungan Ukuran Kerangka (UK) pasien dengan menggunakan persamaan () sebagai berikut: 1. Pasien 1 = TB/LLB = 160/15 = 15. Pasien = TB/LLB = 159/14 = Pasien 3 = TB/LLB = 17/15 = Pasien 4 = TB/LLB = 17/18 = Pasien 5 = TB/LLB = 168/17 = Perhitungan BMR Perhitungan Basal Metabolic Rate (BMR) pasien dengan menggunakan persamaan (3) sebagai berikut: Pasien 1 (Pria): BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB - (6,8 x U)) = 66 + (13,7 x 55) + (5 x (6,8 x 18)) = Pasien (Wanita) BMR (wanita) = (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U)) = (9,6 x 58) + (1,8 x (4,7 x 0)) = 1404 Pasien 3 (Wanita) BMR (wanita) = (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U)) = (9,6 x 60) + (1,8 x 17 - (4,7 x 35)) = Pasien 4 (Pria): BMR (Pria) = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB - (6,8 x U)) = 66 + (13,7 x 57) + (5 x 17 - (6,8 x 0)) = Pasien 5 (Wanita) BMR (wanita) = (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U)) = (9,6 x 70) + (1,8 x (4,7 x 8)) = Perhitungan Kebutuhan Kalori Harian Perhitungan kebutuhan kalori harian pasien dengan menggunakan persamaan (4) sebagai berikut:

6 Pasien 1: Tidak berolah raga Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1. = x 1. = Pasien : Berolah raga ringan (1-3 kali seminggu) Kebutuhan Kalori Harian = BMR x = 1404 x = Pasien 3: Berolah raga sedang (3-5 kali seminggu) Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.55 = x 1.55 = Pasien 4: Berolah raga berat (6-7 kali seminggu) Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.75 = x 1.75= Pasien 5: Berolah raga berat dan sangat aktif Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.9 = x 1.9 = Hasil perhitungan BMI, UK, BMR, dan Kalori Harian di atas dimasukkan ke dalam tabel seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Inisial Cluster Tinggi Berat No. LLB Kalori Badan Badan Usia BMI UK BMR Pasien (cm) Harian (Cm) (Kg) Tahap awal perhitungan K-MeanCluster adalah dengan membangkitkan clustercluster secara acak. Pertama-tama bangkitkan 3 bilangan acak untuk Usia ; BMI ; UK ; Kalori, misalnya diperoleh Cluster 1 (5;17;9;000), Cluster (35;0;10;500), Cluster 3 (45;5;11;3000) Perhitungan Iterasi Perhitungan iterasi adalah menghitung jarak pusat cluster dengan data menggunakan persamaan (5).

7 a. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster pertama: D11= (18 5) + ( ) + (10.6 9) + ( ) = b. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster kedua: D1= (18 35) + (1.48 0) + ( ) + ( ) = c. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster ketiga: D31= (18 45) + (1.48 5) + ( ) + ( ) = d. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster pertama: D1= (0 5) + (.94 17) + ( ) + ( ) = = e. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster kedua: D= (0 35) + (.94 0) + ( ) + ( ) = f. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster ketiga: D3= (0 45) + (.94 5) + ( ) + ( ) = g. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster pertama: D13= (35 5) + (0.8 17) + ( ) + ( ) =

8 h. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster kedua: D3= (35 35) + (0.8 0) + ( ) + ( ) = i. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster ketiga: D33= (35 45) + (0.8 5) + ( ) + ( ) = j. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster pertama: D14= (0 5) + ( ) + (9.55 9) + ( ) = k. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster kedua: D4= (0 35) + (1.48 0) + ( ) + ( ) = l. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster ketiga: D34= (0 45) + (1.48 5) + ( ) + ( ) = 91.9 m. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster pertama: D15= (8 5) + ( ) + (10.6 9) + ( ) = n. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster kedua: D5= (8 35) + (4.80 0) + ( ) + ( ) =

9 o. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster ketiga: D35= (8 45) + (4.80 5) + ( ) + ( ) = Hasil perhitungan di atas dimasukkan ke dalam tabel pusat cluster, sehingga diperoleh Tabel 3.4. Tabel 3.4 Pusat Cluster Iterasi 1 No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C C Dari Tabel Cluster Iterasi 1 di atas, pilih cluster yang paling kecil seperti pada tabel 3.5: Tabel 3.5 Pusat Cluster Terkecil Iterasi 1 No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C C * * * * * 1. Hitung pusat cluster. Cluster pertama adalah data nomor pasien 1,, dan 3 sehingga C11 = ( )/3= 4.33 C1 = ( )/3 = 1.58 C13 = ( )/3 = C14 = ( )/3 = Cluster-1 adalah (4.33; 1.58; 11.14; )

10 Cluster kedua adalah hanya data nomor pasien 4 saja, sehingga: C1 = 0 C = 19.6 C3 = 9.55 C4 = Cluster- adalah (0; 19.6; 9.55; 709.8) Cluster ketiga adalah hanya data nomor pasien 5 saja, sehingga: C31 = 8 C3 = 4.80 C33 =9.88 C34 = Cluster-3 adalah (8; 4.80; 9.88; 844.3). Lakukan Iterasi yang kedua dengan langkah di atas dan diperoleh: Cluster-1 adalah (4.33 ; 1.58 ; ; ) Cluster- adalah (0 ; 19.6 ; 9.55 ; 709.8) Cluster-3 adalah (8 ; 4.80 ; 9.88 ; 844.3) a. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster pertama: D11= ( ) + ( ) + ( ) + ( ) = b. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster kedua: D1= (18 0) + ( ) + ( ) + ( ) = c. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster ketiga: D31= (18 8) + ( ) + ( ) + ( ) =

11 d. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster pertama: D1= (0 4.33) + ( ) + ( ) + ( ) = 3.5 e. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster kedua: D= (0 0) + ( ) + ( ) + ( ) = f. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster ketiga: D3= (0 8) + ( ) + ( ) + ( ) = g. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster pertama: D13= ( ) + ( ) + ( ) + ( ) = h. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster kedua: D3= (35 0) + ( ) + ( ) + ( ) = i. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster ketiga: D33= (35 8) + ( ) + ( ) + ( ) =

12 j. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster pertama: D14= (0 4.33) + ( ) + ( ) + ( ) = k. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster kedua: D4= (0 0) + ( ) + ( ) + ( ) =. l. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster ketiga: D34= (0 8) + ( ) + ( ) + ( ) = m. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster pertama: D15= (8 4.33) + ( ) + ( ) + ( ) = n. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster kedua: D5= (8 0) + ( ) + ( ) + ( ) = o. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster ketiga: D35= (8 8) + ( ) + ( ) + ( ) = 0 Hasil perhitungan di atas dimasukkan ke dalam Tabel 3.6.

13 Tabel 3.6 Pusat Cluster Iterasi No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C C Dari Tabel 3.5 di atas, pilih cluster yang paling kecil sehingga hasilnya diperoleh seperti pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Pusat Cluster Terkecil Iterasi No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C C * * * * * Pada Tabel 3.6 di atas dapat dibandingkan dengan Tabel 3.7, jika posisi cluster masih berubah, maka iterasi 3 dilanjutkan. Namun dari data diatas ternyata posisi cluster tidak berubah maka iterasi dihentikan dan hasil yang diperoleh satu cluster: Cluster pertama adalah data nomor pasien 1,, dan 3 sehingga C11 = ( )/3= 4.33 C1 = ( )/3 = 1.58 C13 = ( )/3 = C14 = ( )/3 = Cluster-1 adalah (4.33; 1.58; 11.14; ) Cluster kedua adalah hanya data nomor pasien 4 saja, sehingga: C1 = 0 C = 19.6 C3 = 9.55 C4 = 709.8

14 Cluster- adalah (0; 19.6; 9.55; 709.8) Cluster ketiga adalah hanya data nomor pasien 5 saja, sehingga: C31 = 8 C3 = 4.80 C33 =9.88 C34 = Cluster-3 adalah (8; 4.80; 9.88; 844.3) Cluster 1 ini dapat diartikan sebagai kelompok pasien dengan berat normal dan. Hasil perhitungan bahwa: Cluster Pertama dengan BMI : 1.58 (Berat Normal) ; UK: 11.14(kerangka besar untuk laki-laki dan perempuan ); dan kebutuhan Kalori Harian pasien adalah kal/hari. Untuk melakukan pengelompokan data pasien dengan cluster-cluster pada proses iterasi-, maka digunakan Tabel 3.1 dan persamaan () dengan hasil seperti pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Hasil Pengelompokan Pasien No.Pasien Jenis Kalori BMI UK Kelamin Harian Berat Kerangka Ideal 1 Laki-Laki Normal Besar Ya Perempuan Normal Besar Ya 3 Perempuan Normal Besar Ya 4 Laki_laki Normal Kecil Ya 5 Perempuan Obesitas Ringan Kecil Tidak Flow Chart Sistem Flow Chart Sistem proses pengelompokan data pasien berdasarkan nilai BMI dan Ukuran Kerangka (UK) dapat dilihat pada Gambar 3.1.

15 Start Input Tinggi, Berat, Ukuran Lingkar lengan, Usia, Aktifitas Hitung BMI, UK, BMR, Kalori Harian Bangkitkan titik pusat tiap-tiap cluster secara acak Kelompokkan data pada cluster berdasarkan jarak terdekat Hitung jarak data dengan masing-masing cluster berdasarkan titik pusatnya Hitung rata-rata titik pusat data pada masing-masing cluster Bangkitkan titik pusat baru tiap-tiap cluster Tidak Posisi sama? Ya Bandingkan posisi titik pusat cluster yang lama dengan yang baru Tampilkan hasil pengelompokan End Gambar 3.1Flow Chart Sistem 3. Perancangan Rancang sistem yang digunakan adalah dalam model Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD) yang menampilkan kebutuhan sistem serta entitas luar yang terlibat dalam proses K-MeanClustering.

16 3..1 Diagram Konteks Sistem Pengelompokkan K-Means Clustering Pada diagram konteks di bawah ini terdapat dua entiti luar (external entity) yang terdapat pada perangkat lunak yang dibangun yaitu Admin dan User. Admin berfungsi sebagai pengguna sistem yang memberikan masukan berupa data pasien yang terdiri dari IDPasien, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan serta ukuran lingkar lengan bawah. Selain memberikan masukan berupa data pasien, Admin juga dapat memberikan masukan untuk data BMI, data UK, dan data cluster acak awal yang digunakan dalam proses perhitungan metode k-means clustering. Sedangkan, fungsi dari user sebagai pengguna sistem hanya dapat melakukan proses perhitungan k- means clustering dengan memberikan masukan data cluster acak awal. Diagram Konteks dapat dilihat seperti pada Gambar 3.. Admin User Hasil Pengelompokkan Data Pasien, Data BMI, Data UK, Data Cluster Acak Awal Data Cluster Acak Awal Hasil Pengelompokkan Gambar 3. Diagram Konteks 0 Sistem Pengelompokkan k-means clustering 3.. Data Flow Diagram Level 0 Data Flow DiagramLevel 0 adalah diagram yang menggambarkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem pengelompokkan k-means clustering. Proses-proses yang terjadi dalam DFD Level 0 adalah proses pengisian data pasien, proses pengisian data BMI, proses pengisian data UK, dan proses perhitungan k-means clustering. Dalam DFD level 0 tersebut dapat dilihat proses-proses apa saja yang dapat dilakukan oleh admin dan user. DFD Level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.3.

17 Admin Data BMI Data UK Data Pasien.0 Pengisian Data BMI Data UK 1.0 Pengisian Data Pasien tdatauk tdatabmi Data BMI Data Pasien tpasien tbmi 3.0 Pengisian Data UK Data UK Data BMI Data Umur, Berat,Tinggi, Aktivitas Hasil Pengelomp okkan User Data Cluster Acak Awal Data Umur, BMI, UK, Kalori Data Cluster Acak Awal Hasil Pengelompokkan Data Pasien, Kluster, Umur, BMI, UK, Kl i 4.0 k-means clustering Data Cluster Pusat tnewkluste Data Pasien, Kluster, Jarak Kluster tkluster thasillaporan Data Kluster, BMI, UK thasilkluster Data Pasien, Kluster Data Pasien, Kluster,Umur, BMI, UK, temkluster tembmi Gambar 3.3DFD Level0Sistem Pengelompokkan K-MeansClustering 3..3 Data Flow Diagram Level 1 Proses K-Means Clustering Data Flow DiagramLevel 1Proses K-Means Clustering menggambarkan langkahlangkah proses dari metodek-meansclustering untuk melakukan pengelompokan pasien dengan menghitung BMI, menghitung ukuran kerangka (UK), BMR, dan kalori harian, membangkitkan centroid acak, menghitung jarak data dengan centroid, menghitung cluster baru serta pengelompokan data pasien berdasarkan posisi cluster pada iterasi terakhir.

18 Admin User Data Cluster Pusat Data Cluster Pusat Data Cluster Acak Awal Data Cluster Acak Awal 4. Perhitungan Cluster Pusat 4.1 Perhitungan BMI, UK, dan Kalori 4.3 Perhitungan distance space Data Umur, Berat,Tinggi, Aktivitas Data Umur, BMI, UK, Kalori tpasien tbm Data Umur, BMI, UK, Kalori Data Pasien,Kluster, Umur, BMI, UK, Kalori tembmi Data Pasien,Kluster, Umur, BMI, UK, Kalori Data Pasien, Kluster, Jarak Kluster Data Pasien, Kluster, Jarak Kluster 4.4 Pengelompok kan Data tiap Cluster tkluster DataUmur,BMI, UK Kalori tnewkluster Data Cluster Pusat Status Kluster Data Pasien,Kluster, Umur, BMI, UK, Kalori 4.5 Pengecekan posisi cluster lama dan baru Data Pasien, Kluster Data Pasien, Kluster temkluster 4.6 Simpan Hasil Akhir Cluster Data Kluster, BMI, UK thasilkluste Data Kluster, BMI, UK 4.7 Cetak Laporan Data BMI tdatabmi Data UK Data Pasien, Kluster,Umur, BMI,UK, Kalori tdatauk thasillaporan Data Pasien,Kluster, Umur, BMI,UK, Kl i Hasil Pengelompokkan Gambar 3.4DFD Level1Proses K-Means Clustering Hasil Pengelompokkan

19 3..4 Perancangan Database Perancangan database merupakan proses untuk menentukan isi data yang dibutuhkan untuk mendukung rancangan sistem. Model rancangan database yang dibangun adalah model relationship dimana seluruh tabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Rancangan database yang berisi tabel data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tabel tadmin Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang data administrator sistem yang memiliki hak otoritas atas pemasukan data pasien. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Tabel tadmin No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 UserID Char 10 User Name (Primary Key) Passwd Char 10 Password. Tabel tpasien Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang pasien yang akan dikelompokkan berdasarkan ukuran kerangka. Tabel ini terdiri dari field IdPasien, NmPasien, JK, Berat, Tinggi, LLB, UserID, Umur dan Aktivitas. Struktur tabel tpasien ini dapat dilihat pada Tabel 3.10.

20 No Nama Field Tabel 3.10 Tabel tpasien Tipe Ukuran Keterangan 1 IDPasien Integer Kode Pasien (Primary Key) NmPasien Char 50 Nama Pasien 3 JK Char 1 Jenis Kelamin 4 Berat Integer 3 Berat Badan 5 Tinggi Integer 3 Tinggi Badan 6 LLB Integer 3 Lingkar Lengan Bawah 7 UserID Char 10 ID Admin 8 Umur Integer 3 Umur Pasien 9 Aktivitas Char 10 Aktifitas harian pasien 3. Tabel tbmi Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungan body mass index (BMI), ukuran kerangka, umur, dan kalori dari setiap data pasien. Struktur tabel tbmi dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.11 Tabel tbmi No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 IDPasien Integer Kode Pasien (Primary Key) BMI Single Nilai BMI dari pasien 3 UK Single Nilai ukuran kerangka pasien 4 Umur Single Nilai umur dari pasien 5 Kalori Single Nilai kalori dari pasien

21 4. Tabel tkluster Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungandari nilai setiap kluster masing-masing pasien pada setiap iterasi. Struktur tabel tkluster dapat dilihat pada Tabel 3.1. No Nama Field Tabel 3.1 Tabel tkluster Tipe Ukuran Keterangan 1 IDKluster Integer 1 Nomor yang menandakan kluster yang bersangkutan (Primary Key) IDPasien Integer Kode pasien 3 Kluster Single Nilai kluster 4 Iterasi Integer Nilai iterasi 5 Status Text 1 Nilai yang menunjukkan kluster yang memiliki nilai kluster terrendah pada masingmasing pasien tiap iterasi 5. Tabel tembmi Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungan sementara nilai BMI, UK, Umur, Kalori, Kluster yang ditempati pasien pada satu iterasi. Struktur tabel tembmi dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.13 Tabel tembmi No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 IDPasien Integer Kode pasien (Primary Key) IDKluster Integer 1 Nomor kluster

22 3 Umur Single Nilai umur 4 BMI Single Nilai BMI 5 UK Single Nilai UK 6 Kalori Single Nilai Kalori 7 Status Integer Nilai yang menandakan iterasi yang berlangsung pada saat itu 6. Tabel temkluster Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perbandingan status posisi kluster masingmasing pasien antara posisi kluster pada iterasi sekarang dengan posisi kluster pada iterasi sebelumnya. Struktur tabel temkluster dapat dilihat pada Tabel No Nama Field Tabel 3.14 Tabel temkluster Tipe Ukuran Keterangan 1 IDPasien Integer Kode pasien (Primary Key) KlusterBaru Integer 1 Posisi Kluster pada iterasi sekarang 3 KlusterLama Integer 1 Posisi kluster pada iterasi sebelumnya 4 Status Text 9 Status perubahan posisi kluster 7. Tabel tnewkluster Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi nilai pusat masing-masing kluster pada setiap iterasi. Struktur tabel tnewkluster ini dapat dilihat pada Tabel 3.15.

23 No Nama Field Tabel 3.15 Tabel tnewkluster Tipe Ukuran Keterangan 1 IDIterasi Integer 3 Nomor unik untuk setiap nilai pusat kluster(primary Key) IDKluster Integer 1 Nomor kluster 3 BMI Single Nilai pusat BMI 4 UK Single Nilai pusat ukuran kerangka 5 Iterasi Integer Nomor iterasi 6 Umur Single Nilai pusat umur 7 Kalori Single Nilai pusat kalori 8. Tabel thasilkluster Tabel ini berfungsi untuk menyimpannilai akhir pusat kluster. Struktur tabel thasilkluster ini dapat dilihat pada Tabel No Nama Field Tabel 3.16 Tabel thasilkluster Tipe Ukuran Keterangan 1 IDKluster Integer 1 Nomor Kluster (Primary Key) Umur Single Nilai pusat akhir dari umur 3 BMI Text 0 Nilai pusat akhir dari BMI 4 UKL Text 0 Nilai pusat akhir dari ukuran kerangka untuk jenis kelamin laki-laki 5 UKP Text 0 Nilai pusat akhir dari ukuran kerangka untuk jenis kelamain perempuan 6 Kalori Single Nilai pusat akhir dari kalori

24 9. Tabel thasillaporan Tabel ini berfungsi untuk menyimpan nilai akhir dari BMI, UK, umur, kalori, dan posisi kluter pada tiap pasien. Struktur tabel thasillaporan ini dapat dilihat pada Tabel No Nama Field Tabel 3.17 Tabel thasillaporan Tipe Ukuran Keterangan 1 IDPasien Integer Kode Pasien (Primary Key) IDKluster Integer 1 Posisi kluster dari pasien 3 Umur Single Nilai akhir dari umur 4 BMI Text 0 Nilai akhir dari BMI 5 UKL Text 0 Nilai akhir dari ukuran kerangka untuk jenis kelamin laki-laki 6 UKP Text 0 Nilai akhir dari ukuran kerangka untuk jenis kelamin perempuan 7 Kalori Single Nilai akhir dari kalori 3..5 Relasi Antar Tabel Dari kumpulan tabel yang dibuat, maka dapat dibentuk hubungan relasi antar tabel. Relasi tesebut dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut ini.

25 tembmi PK,FK1 IDPasien PK PK,FK1 thasilkluster tbmi IDKluster IDPasien BMI UK Umur Kalori PK FK1 tkluster IDKluster IDPasien Kluster Iterasi Status PK FK1 IDKluster Umur BMI UK Kalori Status tpasien IDPasien NmPasien JK Berat Tinggi LLB Umur Aktivitas UserID PK,FK1 temkluster IDPasien thasillaporan PK,FK1 KlusterBaru Status KlusterLama IDPasien IDKluster Umur BMI UKL UKP Kalori Umur BMI UKP UKL Kalori PK FK1,FK FK1 tnewkluster IDIterasi IDKluster BMI UK Umur Kalori Iterasi PK tadmin UserID Passwd Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel 3..6 Rancangan Antarmuka (Interface) Rancangan Antarmuka merupakan sarana yang menghubungkan antara sistem dan pengguna (user). Rancangan antarmuka Perangkat Lunak untuk Menentukan Berat Badan Ideal dengan Menggunakan Algoritma K-MeansClustering terdiri dari rancangan Login, Pengukuran Manual,K-Mean Clustering yang berfungsi untuk melakukan proses pengelompokan pasien, Inisial Data yang berfungsi sebagai pemasukan data user, data pasien, Data ketetapan Body Mass Index (BMI) dan Data ketetapan Ukuran Kerangka (UK), About dan Keluar.

26 Rancangan Menu Utama Rancangan Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat program dijalankan. Rancangan Menu Utama dapat dilihat seperti pada Gambar 3.6. Login Pengukuran Manual K-Mean Clustering Data User Data Pasien About Keluar Data Body Mass Index Data Ukuran Kerangka Gambar Pembukaan Judul Skripsi XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXX Gambar 3.6 Rancangan Tampilan Menu Utama Rancangan Menu Utama ini terdiri dari tombol sub menu Login, Pengukuran Manual, K-Mean Clustering, Inisial Data, About dan tombol Keluar untuk menutup tampilan Rancangan Login Rancangan Login adalah rancangan untuk melakukan otorisasi user untuk melakukan pemasukan data pasien, BMI serta Ukuran Kerangka. Tampilan ini terdiri dari Nama Pasien serta Password. Setelah mengisi data di atas, maka pilih tombol Login dan jika hendak membatalkan Login, maka pilih Batal dan sekaligus menutup rancangan Login untuk kembali ke menu Utama. Rancangan Login dapat dilihat seperti Gambar 3.7. Nama Password xxxxxxxxx xxxxxxxxx Ok Batal Gambar 3.7 Rancangan Login

27 Rancangan Pengukuran Manual Rancangan Pengukuran Manual adalah rancangan untuk melakukan perhitungan pengukuran berat badan ideal untuk masing-masing pasien. Data yang dimasukkan terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, ukuran lengan, aktivitas. Rancangan Pengukuran Manual dapat dilihat seperti gambar 3.8. Nama xxxxxxxxxx Usia xxxxxxxx tahun Jenis l i xxxxxxxxxx Berat Badan xxxxxxxx kg Aktivitas Anda Tinggi Badan xxxxxxxx cm xxxxxxxxxx Ukuran xxxxxxxx cm Proses Keluar Gambar 3.8 Rancangan Pengukuran Manual Rancangan K-Means Clustering Rancangan K-Means Clustering adalah rancangan untuk melakukan proses clustering dengan metode K-Means terhadap data yang telah dimasukkan terlebih dahulu. Rancangan K-Means Clustering dapat dilihat seperti Gambar 3.9.

28 ID Nama Jen. Proses K-Means Clustering Umur Berat Tinggi Lingkar Pasien Pasien Kelamin Badan Badan Lengan 1 Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxx Xxxxx Xxxx 3 Xxxxx Xxxx Xxxx Xxxx Xxxx Xxxx ID Pasien Nama Pasien Umur Body Mass Index Ukuran Kerangka Kalori yang dibutuhkan 1 Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxx Xxxxx 3 Xxxxx Xxxx Xxxx Xxxx Xxxx Cluster Acak Urutan Input : Umur; BMI; UK; Kalori Cluster 1 Xxx Xxx Xxx Xxx Cluster Xxx Xxx Xxx Xxx Cluster 3 Xxx Xxx Xxx Xxx Tombol Proses Pusat Cluster Tiap Iterasi Keluar Cek Cluster Tiap Iterasi Laporan Akhir Gambar 3.9 Rancangan Proses K-Means Clustering Keterangan 1. Petugas yang melakukan pemasukan data ini adalah bebas tanpa otoritas.. Sebelum Proses, user harus memasukkan data pasien berupa nama pasien, jenis kelamin, berat tubuh, tinggi badan serta ukuran lingkar lengan, data BMI dan data Ukuran Kerangka. 3. Untuk menampilkan pada layar atau mencetak hasil cluster, user diharuskan menyimpan hasil kluster terlebih dahulu.

29 Rancangan Pusat Cluster Tiap Iterasi Rancangan Pusat Cluster tiap Iterasi adalah salah satu bagian yang ada pada proses k- mean clustering yang berfungsi untuk melihat/memeriksa proses cluster yang menghasilkan pusat cluster dari masing-masing iterasi. Rancangan Pusat Cluster tiap Iterasi dapat dilihat pada Gambar Iterasi Rancangan Pusat Cluster Tiap Iterasi Cluster 1 Cluster Cluster 3 1 Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx 3 Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Dst Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Gambar 3.10 Rancangan Pusat Cluster Tiap Iterasi Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi Pada bagian Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi ini berisikan hasil K-Means Clustering yang menampilan pusat data terkecil pada masing-masing iterasi. Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi dapat dilihat pada Gambar Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi Iterasi ke : xxxxxxxxxx ID Pasien Cluster 1 Cluster Cluster 3 1 xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx 3 xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx 4 xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx Gambar 3.11 Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi

30 Laporan Akhir Laporan akhir ini berisikan data hasil pengujian system K-Means Clustering terhadap data pasien. Laporan akhir dapat dilihat pada gambar 3.1. Tanggal Hasil Pengujian K-Means Clustering No Nama Pasien Jenis Kelamin Umur Berat Tinggi Kalori Kluster 1 dengan rata-rata pasien berumur 36., Berat Normal, lak-laki dan perempuan berkerangka besar, serta kalori yang dibutuhkan sekitar kal/hari 1 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx 3 xxx xxx xxx xxx xxx xxx 4 xxx xxx xxx xxx xxx xxx 5 xxx xxx xxx xxx xxx xxx 6 xxx xxx xxx xxx xxx xxx Gambar 3.1 Rancangan Laporan akhir Rancangan Inisial Data Rancangan Data Admin Rancangan ini berguna untuk memasukkan nama serta password yang dilakukan oleh seorang Admin. Pada rancangan ini terdapat pemasukan Nama Admin serta password. Selain itu juga terdapat dua tombol yaitu tombol Tambah berfungsi untuk melakukan pemasukan data, tombol Edit untuk merubah data, tombol Hapus untuk menghapus data serta Keluar untuk menutup halaman.

31 Rancangan tampilan Data Admin dapat dilihat seperti Gambar User ID Password xxxxxxxxx xxxxxxxxx Tambah Cari Ubah Hapus Batal Keluar Gambar 3.13 Rancangan Data Admin Rancangan Data Pasien Rancangan ini berfungsi untuk memasukkan data pasien yang akan dikelompokkan. Pada bagian ini terdapat inputan sebagai berikut : ID Pasien; Nama Pasien; Jenis Kelamin; Tinggi Badan; Lingkar Lengan; Berat Badan; Umur; Aktivitas. Juga disertai tompol import; tambah; update; hapus; batal; keluar. Rancangan data pasien dapat dilihat pada Gambar IDPasien xxxxx Import Nama Pasien Jenis Tinggi Badan Lingkar Berat Badan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Umur xxx xxx Aktivitas xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxx xxx Tambah Update Hapus Batal Keluar Hapus semua data Data Pasien Gambar 3.14 Rancangan Data Pasien

32 Rancangan Data BMI Rancangan ini berguna untuk pemasukan nilai body mass index (BMI) serta keterangan, rancangan Data BMI dapat dilihat seperti Gambar ID BMI 9999 Nilai BMI Keterangan Tambah 9999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Update Hapus Batal Keluar Data BMI Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Gambar 3.15 Rancangan Data BMI Keterangan: Petugas yang melakukan pemasukan data ini adalah administrator sistem yang melakukan pemasukan data Pasien, Data user, Data BMI serta Data Ukuran Kerangka Rancangan Data UK Rancangan ini berguna untuk pemasukan nilai ukuran kerangka (UK) serta keterangan. Rancangan Data UK dapat dilihat seperti Gambar 3.16.

33 ID UK 9999 Jenis Kelamin Nilai UK Keterangan xxxxxxxxxx 9999 xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tambah Edit Hapus Batal Keluar Data UK Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Gambar 3.16 Rancangan Data UK Keterangan: Petugas yang melakukan pemasukan data ini adalah administrator sistem yang melakukan pemasukan data ukuran kerangka tubuh pasien Rancangan About Rancangan About hanya memiliki satu tombol yaitu tombol Keluar dan dirancang untuk menampilkan informasi tentang profil penulis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar Foto Penulis Profil Penulis xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Gambar 3.16 Rancangan About Gambar 3.17 Profil Penulis

34 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak dalam menentukan berat badan ideal dengan menggunakan algoritma k-meansclustering berdasarkan masukan (input) data pasien oleh user yang mengoperasikan aplikasi. Hasil akhir proses adalah pengelompokan pasien sesuai dengan nilai body mass index (BMI), umur, ukuran kerangka dan kalori harian Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang berisi judul skripsi, gambar latar serta tampilan menu. Tampilan Menu Utama terdiri dari menu K-Mean Clustering, Input Data, About serta menu Keluar untuk menutup halaman menu utama. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada Gambar4.1. Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama

35 Keterangan: Pada Gambar 4.1 di atas, menu yang aktif adalah sub menu Login, menu Pengukuran Manual, menu K-Mean Clustering, About serta menu Keluar. Menu-menu ini bebas digunakan oleh user tanpa otoritas. Sedangkan sub menu Inisial Data harus melakukan otorisasi user dengan pemanggilan menu Login Tampilan Login Tampilan Login merupakan tampilan yang berfungsi untuk melakukan otorisasi user dalam mendapatkan hak akses masuk ke dalam sistem. Tampilan Login dapat dilihat pada Gambar 4.. Gambar 4. Tampilan Login Keterangan: Pada Gambar 4.3 di atas Login dilakukan oleh user dengan nama pengguna desfa serta password ***. Maka tampilan menu utama akan berubah menjadi seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama Otoritas Desfa

36 Keterangan: Hasil otorisasi desfa adalah sub menu Inisial Data menjadi aktif. Dengan memilih sub menu Inisial Data, maka dapat dilihat program-program yang dapat diakses user desfa antara lain: 1. Data User. Data Pasien 3. Data BMI 4. Data Ukuran Kerangka Menu Input Data dapat dilihat seperti pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Tampilan Sub Menu Input Data Tampilan Menu Pengukuran Manual Data ini dapat diakses tanpa harus melakukan otorisasi data login terlebih dahulu. Berikut tampilan pengukuran manual sebelum mengalami input data seperti pada gambar 4.5.

37 Gambar 4.5 Tampilan Menu Pengukuran Manual Tampilan Data User Data User berfungsi untuk pemasukan data administrator sistem yang memiliki otoritas sebagai Admin. Setelah pemilihan program Data User maka tampilan dapat dilihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6Tampilan Data User

38 4.1.5 Tampilan Data Pasien Tampilan data pasien berfungsi untuk pemasukan data pasien yang terdiri dari ID pasien, nama pasien, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan serta ukuran lingkar lengan. Tampilan Data Pasien dapat dilihat pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 Tampilan Data Pasien Tampilan Data BMI Tampilan data BMIberfungsi untuk pemasukan nilai BMI yang berhubungan dengan proses Clustering. Tampilan Data BMI dapat dilihat pada Gambar4.8.

39 Gambar 4.8 Tampilan Data BMI Tampilan Data Ukuran Kerangka Tampilan Data Ukuran Kerangka berfungsi untuk memasukkan nilai ukuran kerangka pasien yang digunakan untuk proses clustering. Tampilan Data Ukuran Kerangka dapat dilihat pada Gambar4.9. Gambar 4.9 Tampilan Data Ukuran Kerangka

40 4.1.8 Tampilan Menu K-Mean Clustering Tampilan K-Mean Clustering merupakan tampilanyang berguna untuk melakukan proses pengelompokan data pasien berdasarkan nilai Umur, BMI, ukuran kerangka serta Kalori Harian. Tampilan awal K-Mean Clustering dapat dilihat pada Gambar Gambar4.10 Tampilan Awal K-Mean Clustering Keterangan: 1. Data pasien yang diproses berjumlah 78 pasien.. Cluster acak adalah cluster yang diperoleh dengan cara mengacak data Umur, BMI, Ukuran Kerangka dan Kalori Tampilan About Pada Tampilan About terdapat tempat untuk menampilkan keterangan tentang aplikasi.tampilan About dapat dilihat pada Gambar 4.11.

41 Gambar 4.11Tampilan About 4. Pengujian Sistem Proses pengelompokkan data pasien dengan metode k-means clustering dimulai dari Tampilan K-Means Clustering yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tombol Proses yang terdapat pada Tampilan K-Means Clustering tersebut mengarah pada tampilan halaman baru yang akan menunjukkan proses perhitungan k-means clustering dari setiap iterasi. Gambar 4.1 Tampilan Awal Proses K-Means Clustering

42 4..1 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Tiap Iterasi Tampilan Hasil K-Means Clustering tiap iterasi memperlihatkan posisi cluster setiap pasien. Posisi cluster yang ditampilkan tersebut bertujuan untuk memperlihatkan perbandingan dengan posisi cluster pada iterasi sebelumnya. Tampilan tersebut juga memperlihatkan setiap pusat cluster yang digunakan pada setiap iterasi dalam proses perhitungan K-Means Clustering. Tampilan Hasil K-Means Clustering dapat dilihat pada Gambar Tombol Next yang terdapat pada tampilan tersebut berguna untuk melanjutkan iterasi selanjutnya dari proses perhitungan K-Means Clustering. Gambar 4.13 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Tiap Iterasi 4.. Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Pada Iterasi Terakhir Proses perhitungan K-Means Clustering berakhir ketika posisi cluster setiap pasien tidak mengalami perubahan posisi dengan posisi cluster pada proses iterasi sebelumnya. Tampilan pada Gambar 4.14 memperlihatkan pesan konfirmasi bahwa proses perhitungan telah selesai dilakukan. Sedangkan, tampilan pada Gambar 4.15 memperlihatkan hasil pengujian K-Means Clustering pada iterasi terakhir.

43 Gambar 4.14 Tampilan Pesan Hasil Pengujian Pada Gambar 4.15 diperlihatkan bahwa ketika proses perhitungan K-Means Clustering berakhir, tombol Next menjadi tidak berfungsi. Pada tampilan tersebut user dapat melihat posisi cluster tiap iterasi dengan memilih nomor iterasi yang disediakan dalam bentuk combo box. Pada tabel bagian bawah yang terlihat pada Gambar 4.15 menunjukkan bahwa nilai pusat cluster pada tiap iterasi. Gambar 4.15 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Pada Iterasi Terakhir 4..3 Tampilan Hasil Laporan Akhir Pengujian Pada bagian ini akan menampilkan laporan akhir pengujian data yang sudah mengalami proses pengelompokan dengan metode K-Means Clustering. Tampilan hasil laporan akhir pengujian dapat dilihat pada gambar 4.16.

44 Gambar 4.16 Tampilan Laporan Akhir

45 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan atas Implementasi Algoritma K- Means Clustering Dalam Menentukan Berat Badan Ideal, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penentuan berat badan ideal dengan menggunakan Algoritma K-Means Clustering berhasil dilakukan.. Proses clustering dapat menggunakan beberapa pusat cluster (centroid) 3. Aplikasi ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam menentukan berat badan ideal dari sebuah kelompok yang titik pusat cluster (centorid) telah ditentukan terlebih dahulu sesuai kebutuhan user (pengguna) 4. Pasien dapat mendapatkan informasi tidak hanya mengenai berat badan ideal namun juga dengan tambahan kebutuhan kalori harian. 5. Saran Adapun saran-saran untuk pengembangan selanjutnya adalah: 1. Agar dapat melakukan pengelompokandata status sosial dengan melihat: a) Gaya hidup. b) Pola makan. c) Aktifitas sehari-hari. Sehingga data dari perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai acuan pola hidup sehat berdasarkan status soasial dan gaya hidup.. Menambah fitur aplikasi agar dapat membandingkan dengan metode cluster lainnya.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait.

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait. BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi Literatur Pada tahap ini, dilakukan pencarian referensi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING

PERANCANGAN APLIKASI MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PERANCANGAN APLIKASI MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING Johan Candra Juliner Hutabarat Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Rumah Kost adalah, untuk pencarian lokasi Rumah Kost, user haruslah mendata langsung ke

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan. Perancangan sistem juga adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Tentang Pakaian Adat Dalam Pernikahan. Adapun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Inventoris bagi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dalam sistem operasionalnya. Pengawasan terhadap Inventoris merupakan tolak ukur sebuah

Lebih terperinci

APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI BODY MASS INDEX (BMI) & UKURAN KERANGKA

APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI BODY MASS INDEX (BMI) & UKURAN KERANGKA APLIKASI K-MEANS UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA BERDASARKAN NILAI BODY MASS INDEX (BMI) & UKURAN KERANGKA Tedy Rismawan 1 dan Sri Kusumadewi 2 1 Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 37 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan adalah suatu kegiatan membuat pola teknis atau bentuk teknis sistem berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM digilib.uns.ac.id BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi yang diperoleh dari di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten meliputi : a. pegawai yang meliputi nip,nama,tanggal lahir, jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Clustering Pada dasarnya clustering terhadap data adalah suatu proses untuk mengelompokkan sekumpulan data tanpa suatu atribut kelas yang telah didefinisikan sebelumnya, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam BAB PEMBAHASAN.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan posting

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN. Tahap iniakan mencari dan memahami bahan-bahan pustaka seperti jurnal, buku, dan

BAB III METODE DAN PERANCANGAN. Tahap iniakan mencari dan memahami bahan-bahan pustaka seperti jurnal, buku, dan BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut a. Pengumpulan Data Tahap iniakan mencari dan memahami bahan-bahan

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 45 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan. Perancangan sistem juga adalah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada BKKKS Provinsi Jawa Timur, pencatatan data organisasi yang masih dilakukan secara manual. Mengacu pada permasalahan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses konsultasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan sistem, menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan dalam pembuatan sebuah sistem informasi yaitu menganalisa sistem yang telah ada. Analisa tersebut merupakan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pengolahan data pada sistem akumulasi penyusutan inventaris pada PT. Alfa Scorpii masih menggunakan pengolahan data secara manual.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada data input yang dimasukkan oleh user serta kemampuan sistem untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pada data input yang dimasukkan oleh user serta kemampuan sistem untuk BAB III METODE PENELITIAN Keberhasilan dari sistem pendukung keputusan ini akan sangat bergantung pada data input yang dimasukkan oleh user serta kemampuan sistem untuk menganalisa dan mengolah data input

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. khusus : Sistem ini hanya sebatas penjualan tas.

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. khusus :  Sistem ini hanya sebatas penjualan tas. BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 2.1 Analisis Kebutuhan Sistem Secara fungsional dalam sistem penjualan tas wanita secara online(studi khusus : www.penjualantas.com). Sistem ini hanya sebatas penjualan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa sedang yang dihadapi

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah apa sedang yang dihadapi 35 BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. AnalisisMasalah Berdasakan analisis dan hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi peramalan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Berdasarkan analisis masalah, maka perangkat lunak sistem data mining varian produk elektronik sound system untuk Pengguna ketepatan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH PERUSAHAAN

BAB III SEJARAH PERUSAHAAN 20 BAB III SEJARAH PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Jakarta Propertindo berdiri sejak tahun 1990 bergerak dibidang properti. Semenjak berdiri perusahaaan ini telah menbangun dua unit perumahan, satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pengubahan SMS pada ponsel menjadi suara dilakukan dengan mengolah data SMS dan membandingkannya dengan kamus kata. Kamus kata berguna sebagai acuan apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk mempermudah penulisan dan penyusunan dalam laporan ini, metode tersebut adalah : 1. Observasi (Observation)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA 4.1 Perancangan Antar Muka Aplikasi 4.1.1 Admin Web 4.1.1.1 Halaman Login Sebelum masuk ke halaman Admin maka diharuskan untuk Login terlebih dahulu, dengan memasukkan username

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang jasa export dan import yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di SMA Negeri 2 Sidoarjo, permasalahan yang terjadi adalah proses yang berkaitan dengan perhitungan data presensi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi yang utuh kedalam berbagai bagian-bagian komponennya serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Sesuai dengan topik yang diajukan penulis yaitu Aplikasi Rapor Siswa berbasis Web pada SD Muhammadiyah 6 Gadung, maka penulis menganalisis bagaimana proses terjadinya pembuatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING DALAM MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL

IMPLEMENTASI ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING DALAM MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL IMPLEMENTASI ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING DALAM MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL SKRIPSI OLEH DESFA MAULANI 061401072 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Permasalahan Pada transaksi administrasi pendaftaran pasien di RSUD Dr.Soewandhie dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya proses pelayanan pasien.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 38 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model waterfall, maka pada bab ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan data mining varian produk elektronik sound system dengan metode K-Means Clustering yang dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponenkomponen dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi persediaan barang pada CV. BARUMUN. Yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo saat ini kurang efisien dan tidak ekonomis, akibatnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 34 BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem yang Sedang Berjalan Dalam perancangan sebuah sistem, dibutuhkan suatu analisis sistem. Dari analisis tersebut dapat diketahui kelemahan-kelemahan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan dalam membangun Aplikasi Data Mining. Analisis meliputi analisis data mining, analisis lingkungan sistem serta

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tempat bagi para mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan menambah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tempat bagi para mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan menambah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Perpustakaan merupakan salah satu gudang ilmu pengetahuan bagi sebagian masyarakat. Perpustakaan STIKOM Surabaya merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

USER MANUAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (DOSEN LUAR BIASA)

USER MANUAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (DOSEN LUAR BIASA) USER MANUAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (DOSEN LUAR BIASA) LOGIN Langkah-langkah untuk melakukan autentifikasi atau pengecekan hak akses user pada Sistem Kepegawaian adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI BAB III ANALISIS DAN EVALUASI 3.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan Prosedur yang berjalan pada proses pemindahbukuan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang saat ini adalah : 1. Wajib Pajak (WP) mengajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam kegiatan bisnis untuk mempertahankan area pemasaran, toko komputer mengalami beberapa permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan data

Lebih terperinci

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek BAB III Pembahasan 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 3.1.1 Lokasi Kerja Praktek Penulis mengambil bahan penelitian tentang suatu lembaga keuangan PT. Bank BTPN Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kota Cimahi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Situs Web Seperti langkah-langkah yang dilakukan pada salah satu model proses rekayasa perangkat lunak yaitu model System Development Life Cycle,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Pasar di Kota Medan, masih bersifat manual, yaitu untuk pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Hal ini tentu menjadi masalah bagi bagian inventory dalam pengolahan persediaan akhir stok ATK, diantaranya sulit memasukan data pembelian dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju tempat ibadah yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DISAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Berdasarkan hasil dari pengamatan-pengamatan terhadap data di kantor dan secara langsung di lapangan yang dilakukan oleh penulis,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari perangkat lunak Hikmah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari perangkat lunak Hikmah BAB IV AALISIS DA PERACAGA SISTEM 4.. Analisis Sistem Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari perangkat lunak Hikmah Aplications yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Aplikasi Perancangan aplikasi dimaksudkan untuk menggambarkan aplikasi yang akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki input

Lebih terperinci

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI CARA MENGGUNAKAN APLIKASI Untuk menjalankan aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis penyakit jantung dengan teorema bayes, yaitu : Jalankan aplikasi sistem pakar dengan memilih toolbar start pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANANGAN 4. Analisis Sistem 4.. Analisis sistem yang berjalan. Narasi sistem yang berjalan Pada saat sebuah posisi karyawan tertentu kosong, tiap departemen akan memberikan pengajuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi dan Seleksi Proyek Dalam perancangan ini, penulis menggunakan metode SDLC sebagai metode pengembang sistem. Ini adalah fase pertama dalam metode System

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK PT. Layindo Surya Gemilang adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan ini memiliki beberapa lingkup usaha meliputi kafe, franchise

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Aplikasi Aplikasi ini akan dikemas dan dirancang dengan menggunakan design dimana admin dapat memasukkan data-data yang terkait dengan aplikasi tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi yang memiliki jurusan komputer di kota Medan berbasis web yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Implementasi dari perancangan cetak biru sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya menghasilkan tampilan piranti lunak. Tampilan aplikasi tersebut dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Proses Berbelanja Pada Minimarket Proses berbelanja merupakan langkah-langkah yang terjadi pada minimarket dalam melakukan kegiatan jual beli, dimana pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi PT. Matahari Department Store Medan adalah kesulitan dalam menerapkan penilaian kinerja karyawan sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Proses persediaan pompa yang sedang berjalan masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian melalui daftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam membangun sistem yang akan dibuat ini, adapun tahapan yang akan dilakukan yaitu : 4.1 Analisa 4.1.1 Pengumpulan Data Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi web Bincang Santai dengan menggunakan konsep System Development Life Cycle

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Lunak (Software) Perangkat keras komputer tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci