BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses konsultasi untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit Diabetes Mellitus secara manual. III.1.1. Analisa Input Agar proses konsultasi dapat dilakukan dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan maka pakar perlu mengetahui data input dari pasien. Data input yang diberikan pasien kepada pakar masih diinputkan secara manual yaitu dengan menyampaikan langsung data pasien kepada pakar. Adapun inputan yang diperlukan adalah : Data inputan yang dimasukkan yaitu nama pasien, umur, berat badan actual, tinggi badan, jenis Kelamin, dan Aktivitas. Dari berat badan aktual dan tinggi badan, dengan rumus : Berat badan ideal : 90% * (tinggi badan 100) Golongan berat badan : (berat aktual / Berat ideal) * 100 Dengan range : 30

2 31 - Kurus < 90 - Normal = Lebih = Gemuk > 120 Contoh data input yang diberikan pasien adalah : Nama : wawan Jenis Kelamin : Pria Umur : 50 Tahun Berat badan aktual : 70 kg Tinggi badan : 170 cm Aktivitas : Ringan Berdasarkan pengamatan penulis tentang data input diatas, penulis berpendapat bahwa data yang diberikan telah cukup dan telah memenuhi semua data yang dibutuhkan pakar untuk melakukan proses perumusan komposisi nilai gizi yang dibutuhkan oleh pasien dan akan di peroleh output berat badan ideal, golongan berat badan, kalori basal, dan Total akhir kalori. III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan kerja atau proses penghitungan kalori penyakit Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut :

3 32 1. Nama yang diinput oleh pasien digunakan untuk berkomunikasi dengan dokter. 2. Pasien dicek kondisi fisiknya berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan actual, tinggi badan, aktivitas. Untuk untuk menentukan jumlah asupan kalori yang harus di konsumsi per hari. 3. Bekerja sama dengan ahli gizi, dokter membagi lagi kebutuhan kalori untuk asupan pasien diabetes, baik untuk karbohidrat, protein dan lemak. Pembagian ini bertujuan agar diet yang pasien jalani bisa memperoleh hasil yang maksimal. 4. Pasien mendapatkan pedoman untuk menyiapkan makanan yang sehat dan tidak menyebabkan naiknya gula darah secara signifikan. III.1.3. Analisa Output Output merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan. Output atau hasil keluaran dari sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet yang baik untuk penyandang Dm untuk Hariannya III.2. Evaluasi Sistem Yang Berjalan Berdasarkan Analisa terhadap input, proses dan output pada sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet pada Penyandang Dm yang sedang berjalan penulis menemukan beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut :

4 33 1. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konsultasi relatif tidak efektif karena pada umumnya pasien yang akan melakukan konsultasi harus membuat janji dan mengantri untuk bertemu dengan pakar. 2. Biaya yang dikeluarkan relatif mahal. 3. Ahli gizi di Indonesia berlokasi dipusat kota sehingga masyarakat yang jauh dari pusat kota kesulitan mengakses ahli gizi di tempat tinggalnya. Untuk menangani kelemahan-kelemahan sistem yang ada salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan merancang sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet pada Penyandang DM. Sistem ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif untuk pemeliharaan kalori penyandang DM. III.3. Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan yang dikembangkan adalah aplikasi untuk rekomendasi diet pasien di Rumah Sakit yang merupakan program aplikasi berbasis vb.net dengan menggunakan metode Fuzzy sugeno, Sql Server 2008 sebagai aliran data sistem. Program aplikasi ini meminta suatu input berupa data pasien DM, kemudian output yang dihasilkan oleh system ini berupa rekomendasi asupan makanan per hari dengan jumlah kalori yang mendekati kebutuhan kalori per hari terhadap pasien. Dari pengujian metode yang diusulkan yaitu metode Fuzzy Sugeno yang telah dilakukan maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa aplikasi system pendukung keputusan yang dibuat ini mampu untuk merekomendasikan diet kepada pasien beserta

5 34 penjelasan mengenai kebutuhan kalori per hari untuk asupan makanan per hari. Berdasarkan uraian tersebut, maka dibangunlah sebuah aplikasi SPK untuk menentukan jumlah asupan kalori perhari bagi penderita diabetes untuk mempermudah penderita diabetes mengatur pola makan dan dietnya sehingga bisa terhindarkan dari ancaman kenaikan gula darah secara drastis III.3.1 Metode Aturan Fuzzy Untuk menentukan kebutuhan kalori dalam memperoleh status gizi ideal, fuzzy memiliki 40 aturan yang dapat dilihat pada tabel III.1. Aturan tersebut diperoleh dari, data klasifikasi status gizi berdasarkan IMT menurut Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) dan pengeluaran kalori secara teoritis mengunakan persamaan -. Kode [R1] [R2] [R3] [R4] [R5] Aturan Tabel III.1 Aturan fuzzy If umur SMUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur SMUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur SMUDA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then Rumus Energy Konsekuen Tambahan Energi 45% 45% 30% 30% 15% [R6] If umur SMUDA and setatus gizi 15%

6 35 NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then [R7] If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then 5% [R8] If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 5% [R9] If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then -5% [R10] If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI- LAKI then -5% [R11] If umur MUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then 40% [R12] If umur MUDA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 40% [R13] If umur MUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then 20% [R14] If umur SMUDA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 20% [R15] If umur MUDA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then 10% [R16] If umur MUDA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 10% [R17] If umur MUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then 0 [R18] If umur SMUDA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 0 [R19] If umur MUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then -10% [R20] If umur MUDA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then -10% [R21] If umur PAROBAYA and setatus 30%

7 36 gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then [R22] If umur PAROBAYA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 30% [R23] If umur PAROBAYA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then 20% [R24] If umur PAROBAYA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 20% [R25] If umur PAROBAYA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then Normal [R26] If umur PAROBAYA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then Normal [R27] If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then 0 [R28] If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 0 [R29] If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then -15% [R30] If umur PAROBAYA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then -15% [R31] If umur TUA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then -25% [R32] If umur TUA and setatus gizi KURUS BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then -25% [R33] If umur TUA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then 10% [R34] If umur TUA and setatus gizi KURUS RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then 10% [R35] If umur TUA and setatus gizi NORMAL and Jenis kelamin PEREMPUAN then -5% [R36] If umur TUA and setatus gizi -5%

8 37 [R37] [R38] [R39] [R40] NORMAL and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi GEMUK RINGAN and Jenis kelamin LAKI-LAKI then If umur TUA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin PEREMPUAN then If umur TUA and setatus gizi GEMUK BERAT and Jenis kelamin LAKI-LAKI then -15% -15% -25% -25% Jenis kelamin menentukan perhitungan untuk kalori basal, yaitu jumlah kalori yang dibutuhkan oleh orang sehat pada umumnya dengan berat badan, tinggi badan aktual orang tersebut. Ketentuan kalori per kilogram di bagi menjadi 2 sesuai dengan jenis kelamin, yaitu: Laki-laki : 30 kal/kg Perempuan : 25 kal/kg Berikut rumus cara menghitung kalori basal: Kalori basal : berat badan ideal * kalori/kg Selanjutnya, yang harus di hitung adalah koreksi nilai bagi pasien diabetes, berupa umur, aktifitas, dan golongan berat badan: 1. Koreksi nilai : Umur : -5% * kalori basal

9 38 2. Aktifitas Ringan Sedang : 10% * kalori basal : 20% * Kalori basal 3. Golongan berat badan Gemuk Lebih Kurus : -20% * kalori basal : -10% * kalori basal : 20 % * kalori basal Bagi pasien dengan golongan berat badan normal, tidak di wajibkan ikut diet kalori ini, tapi lebih dianjurkan untuk menjaga asupan makanannya. Berikut merupakan keterangan dari rumus diatas: 1. Perhitungan umur (-5% * kalori basal) digunakan hanya untuk pasien dengan usia di atas 40 tahun. Jika pasien tersebut kurang dari 40 tahun, maka rumus koreksi umur ini tidak berlaku. 2. Koreksi aktifitas di bagi menjadi 2 bagian yaitu ringan dan sedang. Kegiatan ringan yang dimaksud adalah hanya duduk, makan, minum, mengobrol atau kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari. Kegiatan sedang adalah berjalan-jalan atau kegiatan yang mengeluarkan sedikit keringat. Koreksi aktifitas ringan digunakan untuk pasien dengan golongan berat badan lebih dan gemuk. Karena nasien dengan golongan tersebut cenderung lebih malas atau lebih sulit bergerak dalam melakukan kegiatan. Dan untuk aktifitas sedang digunakan untuk pasien dengan

10 39 golongan berat badan kurus, karena pasien tersebut biasanya lebih sering bergerak. 3. Koreksi golongan berat badan dilakukan sesuai dengan perhitungan yang sudah di terangkan sebelumnya. Secara umum, rumus perhitungan kalori diet penderita diabetes adalah : Sheet Perhitungan kalori BB aktual = Tinggi badan = Jenis kelamin = Umur = (lebih dari 40 tahun) BB ideal = 90% * (TB 100) Golongan berat badan = (BB aktual BB ideal) * 100 Kalori basal = BB ideal * kalori/kg Koreksi nilai : Umur : -5% * kalori basal Aktifitas - Ringan : 10% * kalori basal - Sedang : 20% * Kalori basal Golongan berat badan - Gemuk : -20% * kalori basal - Lebih : -10% * kalori basal

11 40 - Kurus : 20 % * kalori basal Koreksi nilai : Kalori akhir = Kalori basal + Koreksi nilai Perbedaan rumus bagi setiap golongan berat badan terletak pada koreksi nilai. Berikut pembagiannya: 1. Untuk Pasien Usia 40 tahun ke atas. a. Kurus Koreksi nilai: - Umur : -5% * Kalori Basal - Aktifitas : 20% * Kalori Basal - Kurus : 20% * Kalori Basal b. Lebih Koreksi nilai: - Umur : -5% * Kalori Basal - Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Lebih : -10% * Kalori Basal c. Gemuk Koreksi nilai: - Umur : -5% * Kalori Basal - Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Gemuk : -20% * Kalori Basal 2. Untuk Pasien kurang dari 40 tahun

12 41 a. Kurus Koreksi nilai: - Aktifitas : 20% * Kalori Basal - Kurus : 20% * Kalori Basal b. Lebih Koreksi nilai: - Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Lebih : -10% * Kalori Basal c. Gemuk Koreksi nilai: - Aktifitas : 10% * Kalori Basal - Gemuk : -20% * Kalori Basal Setelah mendapatkan kalori akhir, langkah selanjutnya adalah menghitung konsumsi kalori: 1. Sarapan = 20% * Kalori akhir = Kalori pagi - Karbohidat : 60% * Kalori pagi - Protein : 20% * Kalori pagi - Lemak : 20% * Kalori pagi 2. Snack = 12,5 % * Kalori akhir 3. Makan siang = 30% * Kalori akhir = Kalori siang - Karbohidat : 60% * Kalori siang - Protein : 20% * Kalori siang - Lemak : 20% * Kalori siang

13 42 4. Snack = 12,5% * Kalori akhir 5. Makan malam = 25% * Kalori akhir = Kalori malam - Karbohidat : 60% * Kalori malam - Protein : 20% * Kalori malam - Lemak : 20% * Kalori malam Pembatasan kegiatan olahraga bagi penderita diabetes atau lebih sering di sebut denyut nadi maksimal (DNM) mempunyai rumus: DNM = 220 umur pasien Tetapi para praktisi kesehatan memakai rumus target DNM, yaitu: Target DNM = 70% * (220 umur pasien) Untuk aktivitas harianya mempunyai rumus : Aktivitas harian : - Ringan = 5% - Sedang = 10% - Berat = 15% Perhitungan aktivitas yaitu : Total kalori = Kalori akhir * Aktivitas harian Kalori akhir = Total kalori + Kalori Akhir

14 43 Contoh kasus untukpasien di atas 40 tahun: Seorang lelaki penderita diabetes mempunyai berat badan 70kg dan tinggi badan 170cm, maka asupan kalori dan kapasitas olahraga yang harus dia lakukan di umurnya yang sudah memasuki usia 50 tahun dan dengan perkiraan dengan aktivitas Ringan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: - Jenis kelamin : Laki-laki ( 30kal/kg) - Berat badan : 70 kg - Tinggi badan : 170 cm - Usia : 50 tahun - Aktivitas : Ringan ( 5%) - Berat badan ideal = 90% * (TinggiBadan 100) = 90% * ( ) = 63 kg - Golongan = (BB actual / BB ideal) * 100 = (70 / 63) * 100 = 111 pasien tersebut termasuk dalam berat badan lebih - Kalori basal = BB ideal * Kalori menurut jenis kelamin = 63 * 30 = 1890 kalori - Koreksi nilai : 1. Umur : -5% * 1890 = -94,5 kal 2. Aktifitas : 10% * 1890 = 189 kal 3. Lebih : -10% * 1890 = -189 kal Total koreksi : -94,5 kal

15 44 - Kalori akhir : (-94,5) = 1795,5 kal - Total Kalori : 1795,5 * Ringan (5%) = 89,775 kal - Kalori akhir : ,775 = 1885,27 kal - Target DNM : 70% * (220 50) = 119 denyut/menit - Pembagian porsi makan: 1. Sarapan : 20% * 1885,27 = 377,0 kal - Karbohidrat : 60 % * 377,0 = 226,2 kal - Protein : 20% * 377,0 = 75,4 kal - Lemak : 20% * 377,0 = 75,4 kal 2. Snack : 12,5 % * 1885,27 = 235,6 kal 3. Makan siang : 30% * 1885,27 = 565,5 kal - Karbohidrat : 60 % * 565,5 = kal - Protein : 20% * 565,5 = 113,1 kal - Lemak : 20% * 565,5 = 113,1 kal 4. Snack : 12,5% * 1885,27 = 235,6 kal 5. Makan malam : 25% * 1885,27 = 471,3 kal - Karbohidrat : 60 % * 471,3 = 282 kal - Protein : 20% * 471,3 = 94,2 kal - Lemak : 20% * 471,3 = 94,2 kal

16 45 Contoh kasus untuk pasien di bawah 40 tahun: Seorang perempuan penderita diabetes mempunyai berat badan 45kg dan tinggi badan 170cm, maka asupan kalori dan kapasitas olahraga yang harus dia lakukan di umurnya yang sudah memasuki usia 20 tahun dan dengan perkiraan dengan aktivitas Ringan dihitung dengan cara sebagai berikut: - Jenis kelamin : Perempuan ( 25kal/kg) - Berat badan : 45 kg - Tinggi badan : 170 cm - Usia : 20 tahun - Aktivitas harian : Ringan (5%) - Berat badan ideal = 90% * (TinggiBadan 100) = 90% * ( ) = 63 kg - Golongan = (BB aktual / BB ideal) * 100 = (45 / 63) * 100 = 71 pasien tersebut termasuk dalam berat badan kurus - Kalori basal = BB ideal * Kalori menurut jenis kelamin = 63 * 30 = 1890 kalori - Koreksi nilai : 1. Aktifitas : 20% * 1575 = 315 kal 2. Kurus : 20% * 1575 = 315 kal Total koreksi : 630 kal - Kalori akhir : = 2205 kal

17 46 - Total Kalori : 2205 * Ringan (5%) = kal - Kalori akhir : = 3308 kal - Target DNM : 70% * (220 20) = 140 denyut/menit - Pembagian porsi makan: 1. Sarapan : 20% * 3308 = 661 kal - Karbohidrat : 60 % * 661 = kal - Protein : 20% * 661 = 132 kal - Lemak : 20% * 661 = 132 kal 2. Snack : 12,5 % * 3308 = 413 kal 3. Makan siang : 30% * 3308 = 992kal - Karbohidrat : 60 % * 992= 595 kal - Protein : 20% * 992= kal - Lemak : 20% * 992= kal 4. Snack : 12,5% * 3308 = 413kal 5. Makan malam : 25% * 3308 = 827 kal - Karbohidrat : 60 % * 827 = kal - Protein : 20% * 827 = 165 kal - Lemak : 20% * 827 = 165 kal III.4. Desain Sistem III.4.1. Perancangan Sistem Secara Global Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan Unified Modelling System ( UML ). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram,class diagram, activity diagram, dan squence diagram.

18 47 III Use Case Diagram Diagram ini menggambarkan interaksi beberapa aktor dengan sistem digambarkan pada gambar III.1 berikut ini: Menu Utama Tambah Pengguna Edit pasien Edit pasien admin Melihat Info DM Melihat Info DM pasien Melihat Laporan Konsultasi pasien Melihat Laporan Konsultasi pasien Input Data Pasien Input Data Pasien Melihat about Melihat about Menu Diet Konsumsi Menu Diet Konsumsi Gambar III.1 Use Case Diagram

19 48 III Class Diagram Class diagram pada aplikasi yang akan dibangun untuk penggunanya seorang pakar yaitu dimulai dari Login pasien untuk proses selanjutnya yaitu Menu Program, untuk seorang pasien yaitu konsultasi, iput data, hasil perhitungan, melihat laporan dan melihat info. III Class Diagram Konsultasi Pasien Class diagram konsultasi pasien akan menampilkan halaman konsultasi, input data serta hubungannya. Class diagram konsultasi pasien pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar III.4 berikut ini: Loginpasien.view Image1.PictureBox Image2.PictureBox txtusername.textbox txtpassword.textbox btnlogin.button btnback.button Get.username.Varchar Get.Password.Varchar MenuProgram.show() 1 1 Konsultasi.View Txtidpasien.TextBox Txtnapas.TextBox Txtalamt.TextBox Txtjk.TextBox Txttanggal.TextBox Txtumur.TextBox txttinggibadan.textbox Txtberatbadan.TextBox Aktivitas.textbox btnproses.button Back..Button Exit.PictureBox Get.id_pasien.char Get.napas.varchar Get.jk.char Get.umur.int GetBB.Varchar Get.alamat.varchar Get.TinggiBdn.Varchar Get.Aktivitas.varchar Get.tanggal.datetime ProgramDM.show() 1 1 AturanFuzzy.view Image1.PictureBox Image2.PictureBox listview.textbox btnproses.button btnback.button Get.umur.Varchar Get.jenisbadan.Varchar Get.jeniskelamin.Varchar Get.hasil.Varchar ListView.show() 1 1 MenuDiet.View Txtidpasien.TextBox Txtnapas.TextBox Txtalamt.TextBox Txtjk.TextBox Txttanggal.TextBox Txtumur.TextBox txttinggibadan.textbox Txtberatbadan.TextBox Aktivitas.textbox btnproses.button Back..Button Exit.PictureBox Get.id_pasien.char Get.napas.varchar Get.jk.char Get.umur.int GetBB.Varchar Get.alamat.varchar Get.TinggiBdn.Varchar Get.Aktivitas.varchar Get.kal_sarapan.varchar Get.kal_Siang.varchar Get.kal_malam.varchar Get.sarapan.varchar Get.mkn_siang.varchar Get.mkn_malam.varchar Get.tanggal.datetime Laporan.show() Gambar III.2. Class Diagram Konsultasi Pasien

20 49 III Squence Diagram Penggambaran kolaborasi antar objek dari kelas-kelas yang ada serta pesan dan jawaban yang diterima atau dikirim oleh objek. Squence diagram pada aplikasi yang akan dibuat yaitu Squence diagram login pasien, Squence diagram Menu Program, Squence diagram konsultasi, Squence diagram melihat info, Squence diagram login pasien dan Squence diagram halaman pasien. III Squence Diagram Login Pasien Squence diagram login pasien menggambarkan interaksi antar objek pada proses login pasien. Squence diagram login pasien ditunjukkan pada gambar III.3 berikut ini: Loginpasien: Halaman Pasien: :Pasien Input Data Login Berhasil Login Gagal Login Logout Gambar III.3 Squence Diagram Login Pasien

21 50 III Squence Diagram Edit Pasien Squence diagram halaman edit pasien menggambarkan interaksi antar objek pada proses edit pasien. Squence diagram halaman edit pasien ditunjukkan pada gambar III.4 berikut ini: Edit Pasien Pasien pasien Pilih Botton Simpan pasien baru Back Update data Hapus data Gambar III.4 Squence Diagram Edit Pasien III Squence Diagram Konsultasi Pasien Squence diagram konsultasi pasien menggambarkan interaksi antar objek pada proses konsultasi. Squence diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.5 berikut ini:

22 51 Perhitungan kalori Proses Hasil: Laphasil: :Pasien Input data pasien Melihat Jumlah Kalori Melihat Menu Diet Back Mencetak Hasil Back Gambar III.5 Squence Diagram Konsultasi Pasien III Squence Diagram Melihat Info Squence diagram melihat info menggambarkan interaksi antar objek pada proses melihat info. Squence diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.6 berikut ini:

23 52 Info: Info About: Info About: Info Data Info Data: :Pasien Pilih Menu Info Pembuat Back Info RS Pelabuhan Back Info Metode Back Info Diabetes Back Gambar III.6 Squence Diagram Melihat Info III Squence Diagram Melihat Laporan Squence diagram melihat laporan menggambarkan interaksi antar objek pada proses login pasien. Squence diagram melihat laporan ditunjukkan pada gambar III.7 berikut ini:

24 53 menuprogram: Laporan menu Report: pasien Pilih Button Melihat data Pasien Back Lap. Hal menu Back Gambar III.7 Squence Diagram Melihat Laporan III.5. Desain Sistem Secara Detail III.5.1. Desain Ouput Terdapat delapan antar muka yang menjadi output dari sistem yang akan di bangun yaitu Konsultasi Pasien, Hasil Perhitungan Kalori, Menu Diet, Report, dan Laphasil. III Rancangan Antar Muka Konsultasi Pasien Antar muka filepasien merupakan antar muka yang berisi data pasien yang berkonsultasi. Rancangan antar muka Konsultasi Pasien ditunjukkan pada gambar III.8 berikut ini:

25 54 Input Data Pasien Id Pasien Hari, bln hr thn Nama Pasien Alamat Jenis Kelamin Tinggi Badan Umur Berat Badan Aktivita Proses Batal Gambar III.8 Rancangan Antar Konsultasi Pasien III Rancangan Antar Muka Hasil Perhitungan Kalori Antar muka filepasien merupakan antar muka yang berisi data pasien yang berkonsultasi. Rancangan antar muka hasil perhitungan kalori ditunjukkan pada gambar III.9 berikut ini:

26 55 Judul KMJK BBI GOL Koreksi nilai JBB umur * Aktivitas * Lebih * Kal Basal Kal Basal Kal Basal sarapan M siang M Malam Karb Protein Lemak Snack P kalori * = Kal Basal Total nlai DNM Total Proses aturan Konsultasi Menu Makanan DataGridview Gambar III.9 Rancangan Antar Hasil Perhitungan Kalori III Rancangan Antar Muka Hasil Menu Makanan Antar muka filepasien merupakan antar muka yang berisi data pasien yang berkonsultasi. Rancangan antar muka hasil menu makanan ditunjukkan pada gambar III.10 berikut ini:

27 56 Konsultasi Makanan ID sarapan sarapan M siang nama jk M siang tinggi M Malam umur bb M Malam aktivitas tanggal Simpan Tambah Data Print Laporan Back DataGridview Gambar III.10 Rancangan Antar Hasil Menu Makanan III Rancangan Antar Muka Lap hasil Antar muka laphasil merupakan antar muka yang berisi laporan hasil konsultasi pasien. Rancangan antar muka laphasil ditunjukkan pada gambar III.11 berikut ini:

28 57 Hasil Konsultasi Dicetak pada : dd/mm/yy Id Pasien nama sarapan M Siang M Malam xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx Gambar III.11 Rancangan Antar Laphasil III.5.2. Desain Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database. III Desain Input Terdapat sepuluh antar muka yang menjadi input dari sistem yang akan di bangun yaitu Menu Program, Pengaturan Pengetahuan, Input Data, ProgramDM, Menu Diet, Loginpasien dan Editpasien.

29 58 III Rancangan Antar Loginpasien Antar muka Loginpasien merupakan tampilan Login untuk mengakses halaman hakpasien. Rancangan antar muka Loginpasien ditunjukkan pada gambar III.12 berikut ini: Selamat Datang di halaman login Pasien Username Gambar Password Login Batal Gambar III.12 Rancangan Antar Muka Loginpasien III Rancangan Antar Ganti Password pasien Antar muka Editpasien merupakan tampilan untuk memanupulasi datapasien. Rancangan antar muka Editpasien ditunjukkan pada gambar III.13 berikut ini:

30 59 Exit Username Password Lama Password Baru Konfirmasi Gambar Password III.37 Rancangan Antar Muka Loginpasien Ubah Batal Gambar III.13 Rancangan Antar Muka Ganti Password Pasien III Disain Tabel/ File Perancangan struktur tabel pada sistem manajemen basis data yang akan digunakan terdiri dari tabel Menu Diet, pasien dan pasien. III Struktur Pasien Tabel pasien adalah tabel untuk menyimpan data pasien. Properti atribute username dan password. Tabel pasien ditunjukkan pada tabel III.2: Tabel III.2 Tabel Pasien No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Username Varchar 50 Not null 2. Password Varchar 50 Not Null

31 60 III Struktur pasien Tabel pasien adalah tabel untuk menyimpan data pasien. Properti atribute id_pasien, napas, Jk, Umur, alamat, tanggal dll. Tabel pasien ditunjukkan pada tabel III.3 Tabel III.3 T_Konsultasi No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id nchar 10 Primary Key 2. tanggal nvarchar 50 Not Null 3. nama nvarchar 50 Not Null 4. alamat nvarchar 50 Not Null 5. Jk nvarchar 50 Not Null 6. Tinggi nvarchar 50 Not Null 7. umur nvarchar 50 Not Null 8. Berat nvarchar 50 Not Null 9. aktivitas nvarchar 50 Not Null 10. Total_kalori nvarchar 50 Not Null 11. sarapan nvarchar 50 Not Null 12. Makan_siang nvarchar 50 Not Null 13. Makan_malam nvarchar 50 Not Null

32 61 III Struktur Menu Diet Tabel pasien adalah tabel untuk menyimpan Menu Diet. Properti atribute Sarapan, Makan Siang, Makan Malam, Snack dll. Menu Diet ditunjukkan pada tabel III.4 Tabel III.4 T_Menu1 No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_pasien nchar 15 Primary Key 2. nama nvarchar 50 Not Null 3. jk nvarchar 50 Not Null 4. tinggi nvarchar 50 Not Null 5. umur nvarchar 50 Not Null 6. Berat nvarchar 50 Not Null 7. aktivitas nvarchar 50 Not Null 8. Kal_sarapan nvarchar 50 Not Null 9. Kal_siang nvarchar 50 Not Null 10. Kal_malam nvarchar 50 Not Null 11. sarapan nvarchar 255 Not Null 12. makan_siang nvarchar 255 Not Null 13. makan_malam nvarchar 255 Not Null 14. Tanggal nvarchar 50 Not Null

33 62 III.6. Activity Diagram Setiap aktivitas suatu aktor dieksentasikan ke aktivitas aktor lain dapat disatukan dengan swimline. Aktivitas yang terjadi pada sistem yang akan dibangun memiliki gabungan aktivitas antar aktor Pasien, dan Pasien. III.6.1. Activity Diagram Login Pasien Activity diagram login pasien merupakan activity diagram untuk proses login pasien. Activity diagram login pasien ditunjukkan pada gambar III.14. berikut ini: Isi Username dan Password Mengecek Username dan Password Invalid Aktifkan Menu Program Valid Gambar III.14 Activity Diagram Login Pasien III.6.2. Activity Diagram Konsultasi

34 63 Activity diagram konsultasi merupakan activity diagram untuk proses konsultasi pasien terhadap sistem. Activity diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.15 diberikut ini: Mengisi data pasien Melihat hasil Kalori Cetak hasil Menu Gambar III.15 Activity Diagram Konsultasi III.6.3. Activity Diagram Melihat Info Activity diagram melihat info merupakan activity diagram untuk proses melihat informasi. Activity diagram melihat info ditunjukkan pada gambar III.16 diberikut ini: Melihat info Ya Tidak Melihat Info Metode Mel Info DM1,DM2,DM3 Gambar III.16 Activity Diagram Melihat Info

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan pemilihan menu diet bagi penyandang Diabetes Mellitus dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Adapun analisa masalah pada Aplikasi Kontrak Kerja Berbasis Sistem Terdistribusi pada Koperasi PT.Inalum yaitu : 1. Dalam menginput data Karyawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem pada penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari input, proses, dan output sistem sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang lama dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penghitung Kalori Diet bagi Diabetesi (Decision Support System to Count Calorie Diet for Diabetics)

Sistem Pendukung Keputusan Penghitung Kalori Diet bagi Diabetesi (Decision Support System to Count Calorie Diet for Diabetics) Sistem Pendukung Keputusan Penghitung Kalori Diet bagi Diabetesi (Decision Support System to Count Calorie Diet for Diabetics) Feryani Aldyningtyas 1), Tito Pinandita 2), dan Harjono 3) 1)2)3) Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa sistem yang sedang berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masih seringnya terjadi kesalahan dalam menentukan seorang anak apakah termasuk menderita penyakit autis atau tidak. Hal ini cenderung terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Seiring berkembangnya internet dan banyaknya informasi bahkan dapat mengakses konten pornografi yang dapat diakses dengan mudah,indonesia masuk dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 37 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan adalah suatu kegiatan membuat pola teknis atau bentuk teknis sistem berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III. 1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Berbagai produsen handphone menawarkan produk dengan berbagai pilihan beragam serta kelebihan yang berbeda dari masing masing

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 40 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh RSUD Lukas Nias Selatan adalah kesulitan dalam mengolah data rekam medis akan pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam proses pencarian peringkat siswa, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 23 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam penyusutan inventaris kantor pada Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Belawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan dunia bisnis yang ada pada saat ini terutama nasabah perkreditan, dimana tiap-tiap nasabah selalu memiliki system masing-masing dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem yang di jelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui sifat anak umumnya para orantua harus pergi ke seorang pakar pisikolog anak, untuk berkonsultasi dengan seorang pisikolog anak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam mencari kepastian terjangkitnya sebuah penyakit, masyarakat harus pergi berkonsultasi ke dokter ahli untuk melakukan pemeriksaan dari gejala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut : 37 3. Jenis Kelamin Contoh input data jenis kelamin adalah : Jenis Kelamin : Laki-Laki III.1.2. Analisa Proses Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses deteksi adanya viskositas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 8 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit usus merupakan penyakit yang tidak asing lagi dalam kehidupan, penyakit ini muncul dikarenakan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BAB 4 PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Bab ini mengenai analisis yang dilakukan sebelum membuat aplikasi kesehatan untuk menentukan menu diet dengan model What-If Analyisis serta tampilan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga pola makan sehat masih sangat rendah. Masyarakat lebih cenderung memilih

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada saat ini dalam melakukan aktifitas chat user cenderung menggunakan media internet, sebagai contoh menggunakan media sosial dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan pada CV. Gong Kelola Mandiri dalam hal pengolahan laporan penyusutan aktiva tetap diolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 40 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem ng Sedang Berjalan III.1.1 Formulir Input Bentuk yang digunakan PT. PS Maju Bersama, sebagai dasar Sistem Informasi Stok Barang yaitu berupa Daftar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit amblyopia pada anak dengan menggunakan metode dempster-shafer yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses konsultasi pemilihan alat KB jangka panjang dengan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses konsultasi pemilihan alat KB jangka panjang dengan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem siklus anggaran yang saat ini sedang berjalan di CV. Surat Kabar ICWPost masih dilakukan secara pembukuan manual, pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. CCBI Northern Sumatra adalah kesulitan dalam mencatat Akumulasi Penyusutan Aktiva yang diterapkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit saraf tulang belakang pada manusia adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 3.1 Analisis ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada penelitian ini akan dibangun sistem yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi pasien menurut body mass index (BMI), Basal Metabolic Rate (BMR), usia dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah dimana PT. Coca Cola melakukan Proses pendataan aktiva memerlukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Valentine Ponsel dalam melakukan pemilihan perangkat Android masih dilakukan secara manual berdasarkan model dan merk. Cara seperti ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dinas Kesejahteraan Dan Sosial masih menggunakan Microsoft Word dan juga menggunakan buku besar dalam proses pencatatan dan diagnosa penyakit dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini pencatatan dan pengelolaan penginventarisan dan penyusutan barang-barang pada PT. Langkat Nusantara Kepong masih dilakukan secara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Mendiagnosa Penyakit Akromegali Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem pengolahan pendapatan yang saat ini sedang berjalan di PT. Lembaga Mutiara Media Koreksi masih dilakukan secara semi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada data input yang dimasukkan oleh user serta kemampuan sistem untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pada data input yang dimasukkan oleh user serta kemampuan sistem untuk BAB III METODE PENELITIAN Keberhasilan dari sistem pendukung keputusan ini akan sangat bergantung pada data input yang dimasukkan oleh user serta kemampuan sistem untuk menganalisa dan mengolah data input

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam knowledge management system tentang jasa export dan import yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi yang memiliki jurusan komputer di kota Medan berbasis web yang meliputi analisa sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 27 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pemasaran Produk pada CV. Kiki Anugrah Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Di Kota Medan Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem pengolahan piutang yang saat ini sedang berjalan di PT. Ekspedisi Muatan Kapal Laut masih dilakukan secara semi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam pencarian lokasi Stokis dan sub stokis di Kota Medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA BAB III ANALISIS DAN UJI COBA III.1. Analisis Masalah Analisa masalah yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi sistem informasi geografis lokasi toko pancing di kota Medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Ada Sistem yang sedang berjalan saat ini dalam melakukan perhitungan PPh 21 dapat dilihat dari beberapa analisa yang penulis temukan berikut ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem pengolahan pendapatan yang saat ini sedang berjalan di CV. Bonie Mekar Jaya masih dilakukan secara manual yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Sistem pengolahan piutang yang saat ini sedang berjalan di CV. Surat Kabar ICW Post Medan masih dilakukan secara semi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada PT.TUV Rheinland sistem yang berjalan sekarang ini masih menggunakan aplikasi microsoft excel dalam penginputan hasil audit spbu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci