Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta"

Transkripsi

1 WHAT IS LEARNING? Belajar adalah salah satu bidang kajian terpenting dalam psikologi dan merupakan suatu konsep yang benar-benar sulit didefinisikan. Dalam American Heritage Dictionary, belajar diartikan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, penguasaan melalui pengalaman atau penyelidikan (study). Akan tetapi, menurut kebanyakan psikolog, definisi tersebut kurang dapat diterima terkait dengan mengertian pengetahuan, pemahaman dan penguasaan tersebut. Definisi yang lebih bisa diterima mengarah pada adanya perubahan perilaku yang dapat diamati. Definisi paling popular adalah yang diusulkan oleh Kimble (1961) bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relatif permanen dalam potensialitas perilaku yang terjadi sebagai hasil latihan yang mendapat penguatan (reinforcement). Meskipun definisi tersebut populer, tetapi tidak dapat diterima secara universal, terutama karena dibatasinya belajar pada perubahan perilaku yang harus mendapat penguatan. Definisi dari Kimble ini kemudian direvisi sehingga menjadi lebih netral dan lebih dapat diterima secara luas. Belajar adalah suatu perubahan perilaku atau potensialitas perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman dan tidak dapat ditujukan pada kondisi tubuh yang temporer yang disebabkan oleh penyakit, kelelahan atau pengaruh obat-obatan (Hergenhahn, 1976). Secara lebih sederhana, Feldman (1999) menyebut belajar sebagai sebuah proses, yaitu suatu perubahan perilaku yang relatif permanen karena adanya suatu pengalaman. Feldman membedakan perubahan-perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman dengan perubahan perilaku sebagai akibat kematangan yang mengikuti pertumbuhan fisik. Ia mencontohkan semakin baiknya seorang anak bermain tenis, tidak dapat dikatakan begitu saja sebagai hasil belajar, melainkan terjadi karena semakin kuatnya fisik dan kemampuan koordinasi otot anak tersebut seiring dengan pertumbuhannya. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku disebut sebagai hasil belajar jika perubahan tersebut terjadi sebagai konsekuensi dari pengalaman. Para ahli mengakui bahwa memang tidak mudah membedakan kedua hal tersebut (Druckman & Bjork; dalam Feldman, 1999).

2 Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta pembandingan dengan beberapa istilah lain yang memiliki pengertian hampir sama. 1. Perubahan perilaku yang relatif permanen. Para ahli, kecuali Skinner, umumnya sepakat bahwa belajar adalah sesuatu yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman tertentu dan mendahului terjadinya perubahan dalam perilaku. Jadi, perubahan perilaku tersebut adalah hasil dari belajar. Maksudnya, bahwa belajar itu sendiri sebagai suatu intervening variable yang memperantarai pengalaman dengan perubahan perilaku, sedang menurut Skinner belajar adalah perubahan perilaku itu sendiri. Perubahan perilaku yang relatif permanen ini harus dibedakan dengan adanya perubahan perilaku yang bersifat sementara yang disebabkan oleh hal-hal lain seperti kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Sebagai contoh, seseorang yang begitu percaya diri tampil di panggung pertunjukan untuk mementaskan sesuatu karena telah mengkonsumsi obat-obat perangsang tertentu (ekstasi), tetapi pada situasi lain pada umumnya ia tidak berani tampil di muka umum. Keberanian tampil di pentas tersebut bukan merupakan hasil belajar karena tidak permanen. Untuk memahami perubahan perilaku yang relatif permanen ini, beberapa istilah lain, misalnya sensitisasi dan habituasi juga perlu dipahami. Keduanya adalah istilah yang digunakan dalam modifikasi perilaku. Sensitisasi adalah suatu proses dimana organisme dibuat menjadi lebih responsif (sensitif) terhadap aspek tertentu dalam lingkungannya, sehingga asosiasi atau hubungan antara stimulus respon menjadi lebih kuat. Sebaliknya, habituasi adalah proses dimana organisme menjadi kurang responsif (kurang sensitif) terhadap lingkungannya, membuat asosiasi antara stimulus respon melemah. Keduanya merupakan bentuk-bentuk pembelajaran yang hasilnya diharapkan akan relatif permanen. Istilah lain yang juga sering dijumpai terkait dengan belajar adalah pengkondisian (conditioning) yang akan dijelaskan pada bagian lain berikutnya. 2. Belajar dan performa Belajar menghasilkan perubahan perilaku atau potensialitas perilaku. Hasil belajar tidak seketika, sehingga mungkin saja perubahan potensialitas perilaku tersebut

3 sudah ada, tetapi tidak dapat segera terlihat. Performa adalah perwujudan potensialitas perilaku tersebut dalam perilaku nyata. 3. Hasil dari pengalaman Tidak semua perilaku dipelajari, ada perilaku-perilaku tertentu yang dapat dilakukan tanpa belajar, misalnya refleks. Perilaku yang lebih kompleks, terutama pada hewan, juga ada yang tidak diperoleh melalui pengalaman. Ini yang disebut dengan insting, misalnya aktivitas membangun sarang, bermigrasi dan kawin. Penjelasan mengenai perilaku yang tidak dipelajari ini lebih banyak terjadi pada hewan, sedang pada manusia umumnya dapat dikatakan bahwa all behavior are learned, artinya semua diperoleh melalui pengalaman, baik langsung maupun tidak langsung. 4. Pengkondisian Pengkondisian adalah salah satu bentuk belajar, suatu proses yang disengaja untuk memunculkan suatu perilaku tertentu. Teori mengenai pengkondisian merupakan landasan pokok dalam membahas masalah belajar. Gagne (1970) menyebut ada delapan jenis belajar yang bersifat hirarkis dimana yang satu merupakan prasyarat bagi yang berikutnya dan ia menyebut kondisioning sebagai dasarnya. Ada dua teori pengkondisian yang paling terkenal yaitu pengkondisian klasik (classical conditioning) dan pengkondisian operan (operant conditioning) atau disebut juga pengkondisian instrumental (instrumental conditioning). Classical conditioning berangkat dari eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov, seorang dokter Rusia peraih Hadiah Nobel tahun Ia melakukan eksperimen mengenai belajar dengan menggunakan seekor anjing yang gambarannya sebagai berikut: UCS UCR NS UCS UCR CR CR

4 Dari eksperimennya, ia menggambarkan bahwa proses belajar terjadi karena adanya asosiasi antara stimulus netral (NS) dengan stimulus tak terkondisikan (UCS). Belajar adalah proses pengkondisian, yaitu mengkondisikan seseorang agar memberi respon secara tertentu terhadap suatu stimulus sebagaimana yang diinginkan, yang disebut dengan stimulus terkondisikan (CS). Dalam situasi yang sewajarnya (netral) stimulus tersebut tidak akan memunculkan respon apapun (disebut sebagai stimulus netral). Dalam proses pengkondisian, diupayakan terjadinya asosiasi antara stimulus netral tersebut dengan stimulus tak terkondisikan, yaitu suatu stimulus yang secara wajar akan memunculkan suatu respon tertentu. Artinya, telah terjadi suatu proses belajar jika respon tertentu tersebut muncul ketika subjek dihadapkan pada stimulus yang netral. Berbeda dengan teori pengkondisian klasik yang lebih menekankan pada stimulus dalam suatu pengkondisian, operant conditioning lebih menekankan pada konsekuensi. Proses belajar berawal dari perilaku yang bersifat coba-coba (trial and error), kemudian perilaku tersebut dihubungkan dengan konsekuensi yang muncul. Ketika konsekuensi yang muncul memuaskan, subjek cenderung mengulangi perilakunya, demikian pula sebaliknya. Thorndike (dalam Feldman, 1999) menyebutnya sebagai the law of effect. Konsekuensi atau efek yang memuaskan tersebut, yang menyebabkan subjek semakin sering mengulangi perilakunya, disebut sebagai penguat (reinforcer). Keberhasilan proses belajar atau kuat lemahnya kemunculan perilaku yang diinginkan, bergantung pada proses penguatannya (reinforcement), yaitu bagaimana penguat (reinforcer) diberikan. Mengapa Perlu Mempelajari Belajar? Mempelajari tentang prinsip-prinsip belajar akan membantu kita memahami bagaimana kita berperilaku. Hal ini akan sangat berguna dalam berbagai aspek kehidupan, untuk mengerti mengapa suatu perilaku baik yang normal dan adaptif maupun abnormal dan tidak adaptif terjadi. Hal ini akan terkait dengan bagaimana proses-proses terapi dapat dirancang. Dalam proses pengasuhan anak juga akan sangat bermanfaat, karena dengan menguasai prinsip-prinsip belajar akan memudahkan bagi kita untuk mengajarkan

5 perilaku-perilaku tertentu, termasuk ketika harus mengurangi atau menghilangkan perilaku-perilaku buruk anak yang tidak kita inginkan. Lebih nyata lagi, penguasaan prinsip-prinsip belajar akan sangat membantu dalam proses pendidikan, baik formal maupun informal. Perancangan kurikulum, materi dan metode pembelajaran di kelas-kelas, di sekolah-sekolah, yang didasarkan pada prinsipprinsip belajar yang dikuasai akan menjadi lebih efektif. Demikian pula dalam merancang pelatihan-pelatihan yang bersifat informal, baik dalam konteks dunia industri maupun kemasyarakatan pada umumnya, diperlukan penguasaan prinsip-prinsip belajar tersebut. Referensi: Feldman, R.L. (1999) Understanding Psychology, Massachucets: McGraw Hill Books Company Hergenhahn, B.R. (1976) An Introduction to Theories of Learning. New Jersey: Prentice- Hall, Inc.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, UNTUK APA? Zakarija Achmat

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, UNTUK APA? Zakarija Achmat PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, UNTUK APA? Zakarija Achmat Kita sangat sering mendengar istilah Pendidikan dan Pelatihan, yang banyak digunakan oleh instansi-instansi pemerintah. Misalnya, Departemen Dalam Negeri

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep Belajar Mandiri (Self-directed Learning) sebenarnya berakar dari. dipaparkan Munir (2001:1-4) sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep Belajar Mandiri (Self-directed Learning) sebenarnya berakar dari. dipaparkan Munir (2001:1-4) sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Umum Pengertian Belajar Jarak jauh Dengan Sistem Tutorial Konsep Belajar Mandiri (Self-directed Learning) sebenarnya berakar dari konsep pendidikan orang

Lebih terperinci

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem

E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem TEORI BELAJAR Rosita E.K., M.Si E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kemampuan untuk melakukan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU

TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU 1. Teori Belajar Tingkah Laku (Behaviorisme) Paham behaviorisme memandang belajar sebagai perkayaan/penambahan materi pengetahuan (material) dan atau perkayaan pola-pola respon

Lebih terperinci

TEORI behaviorism. Teori belajar koneksionisme

TEORI behaviorism. Teori belajar koneksionisme TEORI behaviorism Ada dua jenis pengkondisian: Tipe S : respondent conditioning (pengkondisian responden) identik dengan pengkondisian klasik. Menekankan arti penting stimulus dalam menimbulkan respons

Lebih terperinci

Le L ar a n r i n ng n g (Pa P r a t r 1) 1 By : Ika Sari Dewi

Le L ar a n r i n ng n g (Pa P r a t r 1) 1 By : Ika Sari Dewi Learning (Part 1) By : IkaSari Dewi Definisi Perubahan perilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalaman. Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar Perubahan perilaku karena

Lebih terperinci

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id DEFINISI UMUM semua bentuk modifikasi perilaku untuk

Lebih terperinci

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian

Lebih terperinci

Behavior and Social Learning Theory

Behavior and Social Learning Theory MODUL 4 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 Behavior and Social Learning Theory Materi yang akan di bahas: a. Pendekatan Umum Teori b. Penekanan pada Perilaku Belajar c. Hukum Universal d. Teori Belajar Modern e.

Lebih terperinci

antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung

antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung Teori teori Behaviorisme 1. Classical Conditioning, Ivan Pavlov (1849 1936) Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia yang menemukan hubungan antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang

Lebih terperinci

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Oleh: Alimul Muniroh 1 Abstrak Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang mendasar sebagai hasil dari pengalaman di sebuah organisasi/ lembaga

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Pertemuan ke-2 1 Pemerolehan vs Pembelajaran Pemerolehan memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa pertama, seorang anak penutur asli, sedangkan belajar bahasa

Lebih terperinci

TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER

TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER A. Bentuk Teori Skinner B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan

Lebih terperinci

Social Learning Theory

Social Learning Theory Modul ke: 04Fakultas Erna PSIKOLOGI Social Learning Theory Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si Program Studi Psikologi Pendekatan Umum Teori P E R I L A K U o B S E R V A T I O N A l Teori Belajar Tradisional

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Behaviorisme Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Tokoh Tokoh: Ivan P. Pavlov 1849 1936 John Broadus

Lebih terperinci

Teori Belajar Behavioristik

Teori Belajar Behavioristik Teori Belajar Behavioristik Pandangan tentang belajar : Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (stimulus- respon) Ciri-ciri teori belajar behavioristik : a. Mementingkan

Lebih terperinci

Teori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.

Teori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran. Teori-teori Belajar Teori Behavioristik Afid Burhanuddin Belajar Mengajar Kompetensi Dasar Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran Indikator Memahami hakikat teori pembelajaran

Lebih terperinci

B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner

B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner B.F. Skinner Teori Kepribadian Behaviorisme Pendahuluan Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologis yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Seperti halnya psikoanalisa, behaviorisme

Lebih terperinci

Bab 5 Proses Belajar Konsumen

Bab 5 Proses Belajar Konsumen Bab 5 Proses Belajar Konsumen Arti Proses Belajar 1. Solomon {1999, hal 71} Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan pengalaman. 2. Schiffman dan kanuk {2000, hal 160} Dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

I. PENDAHULUAN. TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dalam rangka sistem pendidikan nasional yang merupakan salah satu bentuk

Lebih terperinci

Behaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean

Behaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean Behaviorisme Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR SKINNER

TEORI BELAJAR SKINNER TEORI BELAJAR SKINNER A. ALIRAN PSIKOLOGI TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang

Lebih terperinci

AWAL MUNCULNYA TEORI BEHAVIORISME

AWAL MUNCULNYA TEORI BEHAVIORISME TEORI BEHAVIORISTIK KELOMPOK 2 ABRAR YUSRA (5115153527) ACHMAD RIZQI AGFIAN (5115152309) ARI PRABOWO (5115152234) CITRATRI AYUNINGTIAS (5115152673) DHIMAZ IDRIS (5115151820) EKA MARDIANA (5115154962) ENCIK

Lebih terperinci

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI

MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Alimul Muniroh Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan, Indonesia E-mail: alimulmuniroh1@gmail.com Abstract: Learning is a fundamental process

Lebih terperinci

RELEVANSI METODE PENCAPAIAN TARGET PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MAHASISWA

RELEVANSI METODE PENCAPAIAN TARGET PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MAHASISWA RELEVANSI METODE PENCAPAIAN TARGET PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MAHASISWA Estu Lovita Pembayun* Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya

Lebih terperinci

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY

Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY Materi Kuliah BIOLOGI UMUM Perilaku Makhluk Hidup Anna Rakhmawati Jurdik Biologi FMIPA UNY Email: anna_rakhmawati@uny.ac.id 2014 Pengertian perilaku (behavior): -bertindak, bereaksi, atau berfungsi dalam

Lebih terperinci

Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt

Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan sejumlah teori belajar yang bersumber dari aliran aliran psikologi. Di bawah ini akan dikemukakan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.Si oleh Yunida Ekawati 110321406344 Zul Farida Arini 110321406367 Elies

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans)

Lebih terperinci

Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I

Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I Hakikat Belajar Belajar merupakan proses mencapai berbagai dan sikap untuk bekal hidup di masa mendatang. macam kompetensi, Belajar adalah proses mendapatkan perubahan dalam

Lebih terperinci

SKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER

SKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER 3 SKINNER Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Kode / SKS : PSI-202 / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah psikologi yang memperkenalkan mengenai teori-teori Psikologi yang memfokuskan

Lebih terperinci

Konsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi

Konsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi Konsep-konsep Modifikasi Perilaku Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi POKOK BAHASAN 1. Dasar Pemikiran 2. Definisi Modifikasi Perilaku 3. Perilaku 4. Pendekatan behavioristik 5. Prinsip dasar Modifikasi

Lebih terperinci

Pengantar Modifikasi Perilaku

Pengantar Modifikasi Perilaku Modul ke: 01 Ainul Fakultas Psikologi Pengantar Modifikasi Perilaku Pengertian, Sejarah, Review Psikologi belajar, Ruang lingkup, Manfaat mempelajari Modifikasi Perilaku Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi

Lebih terperinci

PROSES BELAJAR KONSUMEN

PROSES BELAJAR KONSUMEN Consumer Behavior PROSES BELAJAR KONSUMEN Sengguruh Nilowardono Seorang konsumen, baik anak, remaja, dewasa maupun orang tua, melakukan proses belajar Seseorang yang menyukai produk tertentu, memilih bentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah, terutama masalah perkembangannya. Oleh karena itu, perkembangan. anak perlu diperhatikan, khususnya oleh orang tua dan guru.

I. PENDAHULUAN. masalah, terutama masalah perkembangannya. Oleh karena itu, perkembangan. anak perlu diperhatikan, khususnya oleh orang tua dan guru. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap orang tua memiliki kewajiban untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak serta membantu anak dalam menyelesaikan masalah,

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PENDEKATAN TEORI REINFORCEMENT DALAM PROSES PEMBELAJARAN

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PENDEKATAN TEORI REINFORCEMENT DALAM PROSES PEMBELAJARAN KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PENDEKATAN TEORI REINFORCEMENT DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Etty Ratnawati Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon Email: ettyratnawati69@gmail.com Abstrak Dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Teori Konseling Behavioral konseling

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Teori Konseling Behavioral konseling BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu. Pendidikan

Lebih terperinci

MAKALAH KONTRIBUSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR ORANG DEWASA DI MASYARAKAT. Disampaikan pada seminar nasional

MAKALAH KONTRIBUSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR ORANG DEWASA DI MASYARAKAT. Disampaikan pada seminar nasional MAKALAH KONTRIBUSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR ORANG DEWASA DI MASYARAKAT Disampaikan pada seminar nasional kontribusi Pendidikan NonFormal dalam Pembangunan Bandung, 23

Lebih terperinci

Tugas Aliran Pendidikan dan teori-teori Belajar Page 1

Tugas Aliran Pendidikan dan teori-teori Belajar Page 1 TEORI BELAJAR MENURUT ALIRAN BEHAVIORISME DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN Afandi dan Tulus Junanto Program Doctor Pascasarjana Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: pandi.fkip.untan@gmail.com

Lebih terperinci

LEARNING OLEH: ASEP SUPENA

LEARNING OLEH: ASEP SUPENA LEARNING OLEH: ASEP SUPENA BELAJAR (LEARNING) PROSES PERUBAHAN YANG RELATIF PERMANEN PADA PENGETAHUAN ATAU TINGKAH LAKU YANG DISEBABKAN OLEH SUATU PENGALAMAN (Woolfolk, 2004) BELAJAR (LEARNING) Perubahan

Lebih terperinci

MATERI PENDEKATAN KONSELING PERILAKU

MATERI PENDEKATAN KONSELING PERILAKU MATERI PENDEKATAN KONSELING PERILAKU 1. Latar Belakang Konseling behavior dikembangkan sejak 1950-an dan 1960-an. Konseling tersebut merupakan pemisahan yang radikal dari psikoanalisis yang berlaku saat

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1. Fakultas psikologi Universitas pancasila 2016

PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1. Fakultas psikologi Universitas pancasila 2016 PENGANTAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 Fakultas psikologi Universitas pancasila 2016 What do you think about Developmental Psychology 1? Tuliskan pemikiran atau dugaan Anda mengenai Psikologi Perkembangan

Lebih terperinci

Implikasi dan dampak teori Operant Condiioning dalam proses pengajaran Aqidah Akhlak

Implikasi dan dampak teori Operant Condiioning dalam proses pengajaran Aqidah Akhlak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menerapkan metode yang baik untuk suatu proses pembelajaran, maka harus diperlukan teori yang cocok untuk sebuah model pembelajaran yang mampu diserap dan

Lebih terperinci

EDWIN RAY GUTHRIE UMBY 2015

EDWIN RAY GUTHRIE UMBY 2015 EDWIN RAY GUTHRIE 1886-1959 UMBY 2015 ONE TRIAL LEARNING Teori utama : one trial learning Prinsip : hukum kontiguitas Konsep belajar : asosiasi akan terbentuk dengan kuat antara S R saat pertama kali

Lebih terperinci

Teori Koneksionisme (Kn) Oleh Muna Erawati

Teori Koneksionisme (Kn) Oleh Muna Erawati Teori Koneksionisme (Kn) Oleh Muna Erawati Edward Lee Thorndike Sekilas tentang Penemu Thorndike lahir di Williamsburg, Massachusett. Mendengar kata psikologi pertama kali di Universitas Wesleyan Mengambil

Lebih terperinci

Rizka Amalia. A ( ) Ahmad Nur Fadholi ( ) BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik

Rizka Amalia. A ( ) Ahmad Nur Fadholi ( ) BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik Rizka Amalia. A (152071000026) Ahmad Nur Fadholi (152071000015) BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teori Behavioristik Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral

Lebih terperinci

Dasar Perilaku Individual. Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta

Dasar Perilaku Individual. Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta Dasar Perilaku Individual Arum Darmawati Jurusan Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta Karakteristik Biografis Karakteristik pribadi yang objektif dan mudah diperoleh dari catatan pribadi, misalnya:

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: 03 Ainul Fakultas Psikologi Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Punishment, stimulus control, respondent conditioning Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi Psikologi Punishment Adanya

Lebih terperinci

KONSEP PEMBELAJARAN AUD. Oleh: Nur Hayati, M.Pd

KONSEP PEMBELAJARAN AUD. Oleh: Nur Hayati, M.Pd KONSEP PEMBELAJARAN AUD Oleh: Nur Hayati, M.Pd KONSEP BELAJAR PENGERTIAN BELAJAR: To gain knowledge, komprehension, or mastery through experience or study (American Heritage Dictionary) Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN

KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN KEPRIBADIAN (Personality) Kepribadian merupakan jumlah total dari caracara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. sesuatu yang terdapat dalam

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI E PEDAGOGIK: KAIDAH BELAJAR DALAM BIMBINGAN

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 62 TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY RK Rusli 1a dan MA Kholik 1 1 Program

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dari empat pilihanjawaban B, C, atau D)

Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dari empat pilihanjawaban B, C, atau D) :;:::~ LatihanSoal Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dari empat pilihanjawaban B, C, atau D) yang ada (A, 1. Respon tunggal yang diperkuat menurut dua atau lebih pengoperasian penjadwalan

Lebih terperinci

Teori-Teori Belajar: Behaviorisme Watson dan Teori Kondisioning Klasik Pavlov

Teori-Teori Belajar: Behaviorisme Watson dan Teori Kondisioning Klasik Pavlov Teori-Teori Belajar: Behaviorisme Watson dan Teori Kondisioning Klasik Pavlov TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendahuluan Watson menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkah laku. Ia percaya

Lebih terperinci

Program Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR. (Learning Theory) Oleh. Dr. H. MUKMINAN. PPs. UNY /

Program Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR. (Learning Theory) Oleh. Dr. H. MUKMINAN. PPs. UNY / Program Pascasarjana - UNY TEORI BELAJAR (Learning Theory) Oleh Dr. H. MUKMINAN PPs. UNY - 2015/2016 Email: mukminan@yahoo.co.id HP: 08157956800 1 Hand-Out Untuk Perkuliahan Program Doktor (S3) Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR IVAN PETROVICH PAVLOV (CLASSICAL CONDITIONING ) DALAM PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR IVAN PETROVICH PAVLOV (CLASSICAL CONDITIONING ) DALAM PENDIDIKAN Titin Nurhidayati, Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich Pavlov (Classical Conditioning ) dalam Pendidikan IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR IVAN PETROVICH PAVLOV (CLASSICAL CONDITIONING ) DALAM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR. Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd.

TEORI BELAJAR. Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd. TEORI BELAJAR Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd. Belajar adalah suatu aktifitas atau kegiatan dimana terdapat sebuah proses dan tahapan dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa

Lebih terperinci

PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME

PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Dosen Pengampu: Baidi Bukhori, S. Ag., M. Si. Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah (1601016054) Mukoyimah

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Pengajar : PSIKOLOGI KEPRIBADIAN II : Dwi

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER)

PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER) PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER) MUHAMMAD MAHMUDI Mahasiswa Keguruan Bahasa Arab Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

Pengertian Belajar, Teori Belajar dan Implikasinya

Pengertian Belajar, Teori Belajar dan Implikasinya MODUL Pengertian Belajar, Teori Belajar dan Implikasinya Pendahuluan Untuk memahami hakikat dan fenomena pembelajaran gerak, diperlukan pemahaman yang mencukupi dalam pengertian belajar secara umum. Oleh

Lebih terperinci

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku

Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Modul ke: Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Punishment, stimulus control, respondent conditioning Fakultas Psikologi Rizka Putri Utami, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM TERAPI BEHAVIORAL

BAB III TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM TERAPI BEHAVIORAL BAB III TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM TERAPI BEHAVIORAL A. Pengertian Behavioral 1. Pengertian behavioral Behavioral adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Dalil dasarnya adalah bahwa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2* KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2* KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2 SKS TIU : Agar mahasiswa memahami teori-teori serta mengenal beberapa pandangan dan teori dari dunia timur dan barat 1 Pengantar dan Teori-teori Aliran Behavioristik A. Konsep dan lingkup psikologi : memahami

Lebih terperinci

MELURUSKAN KONSEP KONDISIONING OPERAN

MELURUSKAN KONSEP KONDISIONING OPERAN BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA VOLUME 19, NO. 1, 2011: 38 43 ISSN: 0854 7108 MELURUSKAN KONSEP KONDISIONING OPERAN T. Dicky Hastjarjo Fakultas Psikologi Universitas Gadjah

Lebih terperinci

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Mempelajari psikologi individu melalui fungsi biologi/tubuh Fokus : Bagaimana tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang Biologi mempengaruhi

Lebih terperinci

Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget TEORI PERKEMBANGAN 1. PENDEKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF Pendekatan ini di dasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku

Lebih terperinci

Ika Khusniawati, Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung

Ika Khusniawati, Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung Ika Khusniawati, Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Salah satu permasalahan yang kini masih menghantui pendidikan di Indonesia ialah, masih rendahnya hasil belajar siswa dan penurunan motivasi

Lebih terperinci

MEMELAJARI TEORI-TEORI BELAJAR. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon

MEMELAJARI TEORI-TEORI BELAJAR. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon MEMELAJARI TEORI-TEORI BELAJAR Oleh Muh. Samad Rumalean Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Abstrak: Teori dan praktek merupakan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Bevahiorisme: Neo-Behaviorisme

PSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Bevahiorisme: Neo-Behaviorisme PSIKOLOGI UMUM 1 Aliran Bevahiorisme: Neo-Behaviorisme Edward C. Tolman Clark L. Hull B.F. Skinner Alberd Bandura Julian Rotter Neobehaviorisme 1930 1960: Tolman, Hull & Skinner Beberapa prinsip Neobehaviorisme:

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mata Kuliah Keilmuan & Keterampilan (MKK)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mata Kuliah Keilmuan & Keterampilan (MKK) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mata Kuliah Keilmuan & Keterampilan (MKK) KPBF 102 Psikologi Belajar & Pembelajaran SKS / JP : 2 / 2 Program Studi/Sem. : BK/3, PBI/3, PEk/3,

Lebih terperinci

REAKTUALISASI PENDIDIKAN BEHAVIORISTIK

REAKTUALISASI PENDIDIKAN BEHAVIORISTIK REAKTUALISASI PENDIDIKAN BEHAVIORISTIK Faizatul Muazzaroh Sekolah Tinggi Agama Islam Ma arif (STAIM) Sampang Email: faizatul_muazzaroh@ymail.com Abstrak : Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa persoalan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016 TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PLPG PGSD UAD 2016 Kompetensi Inti : Memahami teori belajar dan prinsip pembelajaran yang dapat diterapkan pada Pendidikan Anak Usia Dini Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Pengertian Psikologi

Pengertian Psikologi 1 Pengertian psyche Pengertian Psikologi Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : ilmu yang mempelajari tentang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKPP16002 Psikologi Umum Disusun oleh: Herio Rizki Dewinda, M.Psi, Psikolog PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan LANDASAN PSIKOLOGI Imam Gunawan PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan tentang perkembangan manusia menurut Sukmadinata (2008) ialah: 1. Pendekatan pentahapan: perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME

PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME Disiplin Mental Behaviorisme Kognitifisme Belajar merupakan penyeimbangan dari kekuatan, kemampuan dna potensipotensi yang

Lebih terperinci

Perkembangan Individu dan Pengaruhnya dalam Proses belajar

Perkembangan Individu dan Pengaruhnya dalam Proses belajar Modul ke: Perkembangan Individu dan Pengaruhnya dalam Proses belajar Faktor-faktor perkembangan, pengaruh perkembangan, perkembangan kognitif individu Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc. Program Studi

Lebih terperinci

Agus Triyanto, M.Pd. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2011

Agus Triyanto, M.Pd. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2011 Agus Triyanto, M.Pd. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2011 Teori Belajar Behavioristik Tokoh Teori Behavioristik a. Edward Lee Thorndike

Lebih terperinci

PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA. PSIKOLOGI SDM Modul ke: MOTIVASI INDIVIDU www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum :

Lebih terperinci

Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif

Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Modul ke: Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif Instrument Conditioning Observational Learning Aplikasi dalam Komsar Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 2.0 DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL Fasilitator : Prof.dr. Makmuri Muchlas, SpKJ.,PhD MINAT UTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2

Lebih terperinci

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR Makalah yang disampaikan dalam Sarasehan Pendidikan Membentuk Siswa yang Rajin Belajar dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Balai Dukuh Mulo Wonosari, 14 Juli 2013. BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

Lebih terperinci

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia PRINSIP PEMBELAJARAN Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia A. Kompetensi yang diharapkan: Mahasiswa diharapkan dapat

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (Psikologi Pendidikan) Silabus

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL (Psikologi Pendidikan) Silabus No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. berlaku Hal 1 dari 5 Silabus Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : PEP213 SKS : 2 sks Dosen : Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Program Studi : S2 PEP (Penelitian

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN PERILAKU KONSUMEN. Jenis-Jenis Pembelajaran. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN PERILAKU KONSUMEN. Jenis-Jenis Pembelajaran. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PERILAKU KONSUMEN Jenis-Jenis Pembelajaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Advertising & A41435EL Sugihantoro, S.Sos, M.Ikom Marketing 07 Communications

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH : EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI TEKNIK OPERANT CONDITIONING TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS XI APK DI SMKN 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN Novi Irwan Nahar Anggota DPRD Kabupaten Agam Sumatera Barat Abstrak Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan

Lebih terperinci

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 14 61033 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan ini akan

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY

MODIFIKASI PERILAKU. (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY MODIFIKASI PERILAKU (Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Pengertian Modifikasi Perilaku Eysenk dalam Soetarlinah Soekadji (1983) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BIOPSYCHOLOGY: LEARNING AND MEMORY

BIOPSYCHOLOGY: LEARNING AND MEMORY BIOPSYCHOLOGY: LEARNING AND MEMORY Disusun dan Dipresentasikan dalam kegiatan Oral Presentation pada Konferensi Biopsikologi Pertama di Indonesia 2007 Biopsychology: Improving The Quality of Life Oleh:

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. Jenis-Jenis Pembelajaran. SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

PERILAKU KONSUMEN. Jenis-Jenis Pembelajaran. SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: PERILAKU KONSUMEN Jenis-Jenis Pembelajaran Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGI HANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id TEORI-TEORI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Tumbuh kembang anak prasekolah 1.1 Pengertian tumbuh kembang Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru, menghasilkan

Lebih terperinci

STUDI KASUS: MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU

STUDI KASUS: MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU STUDI KASUS: MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU Mata Kuliah Nama Lengkap : Perilaku Konsumen : Sri Setiawaty Npm : 18211261 Dosen Kelas : Tomy Adi Sumiars, SE : 3EA27 Program Sarjana Ekonomi Manajemen UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran

Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran - Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Remaja dipandang sebagai periode perubahan, baik dalam hal fisik, minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku

Lebih terperinci

Keempat konteks ini dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam terbentuknya suatu perilaku

Keempat konteks ini dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam terbentuknya suatu perilaku Models of child Psychopath Oleh: Dra. Elvi Andriani Y, M.si P P W F P K K K K Keempat konteks ini dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam terbentuknya suatu perilaku MEDICAL MODEL (Model medis): Model

Lebih terperinci