HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA, MODEL KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DAN METODOLOGI ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA, MODEL KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DAN METODOLOGI ILMIAH"

Transkripsi

1 1 HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA, MODEL KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DAN METODOLOGI ILMIAH Dr. Abdul Muhith

2 2 KASUS PEMICU SITUASI: Penelitian merupan upaya ilmiah dalam menumbuh kembangkan pengetahuan dan ilmu. Keperawatan sebagai ilmu dan seni juga memasukkan penelitian sebagai salah satu kegiatan untuk mengaktualisasikan ilmu keperawatan sebagai landasan bagi profesi untuk berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan ilmiah ini tidak terwujud secara instan, terutama dalam keperawatan. Berbagai upaya para ahli keperawatan mengawalinya dengan menegakkan falsafah keperawatanm mengembangkan paradigma keperawatan sampai pada upaya pengembangan model konseptual, teori keperawatan yang pada akhirnya mewujudkan kegiatan ilmiah penelitian sebagai metoda ilmiah yang berkadar tinggi dalam menyepakati dan mendukung hipotesis yang muncul dari sebuah fenomena. Namun, tidak banyak para ahli yang mampu menjelaskan secara tegas saling keterkaitannya antara falsafah, paradigma, model konseptual, teori keperawatan dengan metoda ilmiah yaitu penelitian keperawatan. TUGAS: - Identifikasi komponen dan sub komponen yang ada dan relevan untuk disusun sebagai skema keterhubungan antara falsafah sampai dengan metoda ilmiah. - Gambarkan dengan jelas dan rinci skema saling keterkaitan tersebut. - Uraikan setiap sub-komponen dan komponen yang terkait secara narasi. - Bagaimana cara mengoperasionalisasikan suatu falsafah dan paradigma kedalam kehidupan sehari2. Beri suatu contoh situasi secaea lengkap. Catatan: - Materi yang diberikan tidak boleh menjadi satu2nya acuan dalam melakukan tugas ini.

3 3 HUBUNGAN ANTARA FALSAFAH, PARADIGMA, MODEL KONSEPTUAL, TEORI KEPERAWATAN DAN METODOLOGI ILMIAH ( Dr. Abdul muhith) Pengantar Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang diberikan oleh seseorang atau lebih kepada seseorang atau sekelompok orang yang sedang menghadapi masalah kesehatan aktual dan potensial di suatu tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan diberikan dengan tujuan memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan orang atau sekelompok orang tersebut. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan, konsep dan prinsip dari berbagai kelumpok ilmu. Pengetahuan keperawatan merupakan sintesis dari berbagai kelompok ilmu tersebut. Keberhasilan seorang perawat profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada orang-orang yang membutuhkannya sangat tergantung pada kemampuannya mensintesis berbagai ilmu tersebut dan aplikasinya ke dalam suatu bentuk pelayanan profesional. Pelayanan keperawtan profesional merupakan dasar perkembangan ilmu dan teori keperawatan karena teori membantu memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktek keperawatan melalui cara menyebutkan, menerangkan, memperkirakan dan mengendalikan fenomena. Dengan demikian, kemampuan perawat akan meningkat melalui pengetahuan teoritis karena secara sistematik dapat menegmbangkan metodametoda yang dapat mengakselerasi keberhasilan. Selain itu, para perawat akan mengetahui alasan mengapa perlu mengerjakan sesuatu dan apa yang mereka lakukan. Teori juga memberikan otonomi profesional dengan cara mengrahkan praktek, pendidikan, dan penelitian keperawatan terutama fungsi-fungsi profesi.

4 4 Keperawatn juga merupakan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusai sepanjang daur kehidupan manusia berlandaskan falsafah keperawatan yang meyakini manusai sebagai dindividu yang unik dan holistik. Falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model konseptual dapat melandasi perkembangan suatu teori keperawatan yang merupakan komponen disiplin keilmuan keperawatan yang kemudian dapat lebih memperluas suatu pengetahuan keperawatan. Keterkaitan dari setiap komponen ini menghasilkan suatu pengayaan dan pengembangan ilmu keperawatan melalui suatu penggunaan metoda ilmiah yang dapat menganalisis dan mensintesis ilmu keperawatan dari berbagai disiplin ilmu lain. Pemahaman akan pengetahuan keperawatan memerlukan suatu wawasan tentang berbagai komponen yang terdapat dalam pengetahuan keperawatan dan menguraikan tentang pengetahuan keperawatan itu sendiri. Agar dapat memahami hubungan dari berbagai komponen tersebut, maka pemahaman setiap komponen sangat diperlukan untuk melandasi analisis hubungan beberapa komponen tersebut. FALSAFAH KEPERAWATAN Falsafah adalah pengetahuan yang menguraikan logika, etika, estetika, metafisika, dan epistemologi. Falsafah juga merupakan kajian tentang penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingin-tahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris. Tujuan dari adanya falsafah adalah untuk menyajikan suatu gambaran pengetahuan ilmiah yang diformalisasikan, termasuk didalamnya adalah suatu aplikasi prinsip logis untuk mempertanyakan tentang gambaran ilmiah. Hal ini karena logika memberikan prinsip utama hubungan antar pernyataan ilmiah. Dengan memeriksa hubunganhubungan ini, landasan pengetahuan ditujukan untuk menghasilkan kebutuhan logis yang sistematik untuk semua pengetahuan ilmiah. Falsafah keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan tentang alam semesta.

5 5 Keperawatan merupakan profesi yang mengidentifikasi dirinya sebagai profesi yang humanistik, dan memberikan perhatian besar pada falsafah dasar yang berfokus pada individulitas dan keyakinan bahwa kegiatan manusia merupakan sesuatu yang dapat dilakukan secara bebas. Pilihan seseorang merupakan hak menentukan keinginan diri sebagai individu yang aktif. Falsafah keperawatan adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit, serta terutama berfokus kepada respons mereka terhadap suatu situasi. Orientasi filosofis suatu pengetahuan adalah naturalistik dan empiris. Orientasi ini melibatkan kegiatan mengeksplorasi, menjelaskan dan mengklasifikasikan fenomena melalui proses observasi dan pemeriksaan langsung. Falsafah keperawatan hampir secara universal memiliki keyakinan tentang manusia yang holistik. Pandangan tentang manusia yang holistik menekankan bahwa manusia memiliki integrasi yang tidak memungkinkan analisis tentang manusia dipilah-pilah menjadi sesuatu bagian kecil dan kemudian menyatukannya kembali. Oleh karena itu, manusia perlu dikaji secara bersamaan pada berbagai tingkatan dan perspektif yaitu status fisik, psikologis, pengetahuan diri, tujuan hidup, lingkungan sekelilingnya dan sebagainya. Disamping itu, manusia sebagai sistem terbuka memiliki kemampuan pertumbuhan yang tidak terbatas. Falsafah keperawatan merupakan landasan pemahaman perawat tentang manusia sehatsakit yang unik dan individualistik serta memiliki kemampuan untuk berespons secara negatif dan positif. Keunikan individu dinilai dan dikatakan terkait dengan kebudayaan, sosial ekonomi, agama, dan pengalaman yang relatif. Berdasarkan keholistikan, sistem terbuka, dan pandangan unik manusia, maka setiap individu akan mengalami pengalaman tentang realita dirinya sendiri. Selain itu, setiap individu juga akan mendapatkan pengalaman yang mencerminkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan adaptif terhadap berbagai tingkat perubahan dan tantangan. Berdasarkan keyakinan ini, seyogyanya perawat mampu mengeliminir respon negatif dan meningkatkan respon positif, serta memberdayakan kemampuan bersosialisasi dan

6 6 beradaptasi dari seorang individu agar tetap dapat melangsungkan kehidupannya ditengah-tengah periode sakit atau ketika sehat. Perawat juga merupakan advokat untuk membantu mempertahankan hak-hak individu yaitu klien yang menjadi tanggung jawabnya. Perawat tidak membantu mewakili klien untuk menentukan pilihan akan tetapi mendidik klien bagaimana menentukan pilihan dan mendukungnya ketika klien telah menentukan pilihannya. Hal ini untuk menjamin bahwa hak menentukan diri sendiri dari k1ien dapat dipertahankan dan memberi kesempatan pada k1ien untuk terlibat atau tidak terlibat dalam merancang program perawatan kesehatannya. PARADIGMA KEPERAWATAN Paradigma merupakan pola atau skema yang mencoba mengorganisasikan atau menerangkan suatu proses. Paradigma juga disebut sebagai tahap kedua perkembangan ilmu pengetahuan (Kuhn, 1962) dimana pada tahap ini pencarian jalan keluar permasalahan yang rasional dilakukan berdasarkan asumsi metodologis dan metafisik untuk memahami bagaimana hagian-bagian dari alam semesta melakukan kegiatan dan bagaimana cara mempelajari hal tersebut. Paradigma memiliki arti pengetahuan umum dimana didalamnya terdapat proses ilmiah umum yang secara historis mencerminkan berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin. Para ilmuwan di bidang sosial menganggap pendapat Kuhn terlalu sempit untuk diaplikasikan kedalam pengetahuan sosial. Para ilmuwan ini berpendapat bahwa paradigma menyajikan kesepakatan bersama antar ilmuwan dalam suatu disiplin tentang konsep atau beberapa konsep yang akan mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin tersebut. Paradigma memiliki dimensi penting dan memperlihatkan citra keilmuan mereka sebagai agen scientifik. Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan mendasari pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan kesehatan. Seperti halnya definisi paradigma secara umum, maka paradigma keperawatan merupakan serangkaian konsep yang bisa sama dan terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak memiliki definisi umum yang dapat berlaku secara universal. Paradigma ini terdiri dari empat komponen yaitu manusia, sehat dan kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta

7 7 komponen keperawatan. Manusia Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan pelayanan keperawatannya bahwa manusia merupakan individu yang layak diperlakukan secara terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan individualitas, dalam berbagai situasi, kondisi, dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat kemanusiaannya. Perspektif keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan bukan obyek. Konseptualitas keperawatan tentang manusia dapat dibuktikan melalui model-model keperawatan tentang kemanusiaan, penghargaan terhadap manusia, dan perasaan sebagai manusia, yang telah berlaku sejak lama. Meskipun demikian, mengkonseptualisasikan manusia sebagai suatu sumber energi atau beberapa set sistem perilaku, atau memperlakukan pikiran dan perasaan manusia sebagai lingkungan internal dapat menimbulkan keraguan keperawatan untuk menerangkan tentang manusia secara jelas. Sehat dan Kesehatan Definisi sehat & kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas penyakit menjadi kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi secara konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui interaksi positif dengan lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai sebuah kisaran antara sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang berharga tentang kesehatan dan bukan semata-mata suatu fenomena empiris tentang kondisi seseorang. Para teologis berpendapat bahwa kesehatan bukan suatu elemen utama yang menjadi gambaran alami seorang individu, tetapi merupakan elemen tambahan bagi gambaran alami individu. Mereka menyatakan bahwa tingkat kesehatan individu dapat berbeda dan dapat dipersepsikan sebagai pelengkap yang bervariasi. Selain itu, makna kesehatan dikaitkan dengan dua elemen dasar proses kehidupan yaitu identitas diri dan perubahan diri. Sebaliknya, keperawatan menolak bahwa kesehatan hanya merupakan kondisi bebas dari penyakit. Hal ini didukung oleh Smith yang mencarikan jalan keluar terhadap keragu-raguan keperawatan tentang kesehatan, dan memperkenalkan empat model

8 8 yaitu (a) model klinik berdasarkan tidak terdapatnya tanda dan gejala penyakit, (b) model kinerja peran dimana kinerja peran yang adekuat mencerminkan kriteria sehat, (c) model adaptif dimana kesehatan merupakan kondisi interaktif yang efektif antara fisik seseorang dan lingkungannya, dan (d) model "eudaemonistik" yang memperluas makna kesehatan menjadi kesejahteraan umum dan realisasi diri (Nicoll, 1993). Bcrdasarkan model yang dikemukakan diatas serta keyakinan keperawatan akan definisi sehat dan kesehatan yang tidak terbatas pada kondisi bebas dan penyakit, maka komponen paradigma tentang sehat & kesehatan dapat berkembang menjadi suatu pemahaman tentang terciptanya suatu kondisi fisik dan psikologis seseorang yang bebas dari tanda dan keluhan akibat terjadinya masalah kesehatan, dimana orang tersebut dapat tetap memperlihatkan kinerja aktif, dinamis, dan efektif serta kemampuan untuk menyesuaikan diri. terhadap setiap tantangan dan ancaman yang datang baik dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungannya, dan berkemampuan untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spmtualnya secara seimbang melalui upaya aktualisasi diri yang positif. Masyarakat dan Lingkungan Masyarakat dan lingkungan merupakan komponen dalam paradigma keperawatan dimana setiap individu berinteraksi. Masyarakat dan lingkungan juga dianggap sebagai sumber terjadinya keadaan sakit (tidak sehat) dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan atau kondisi sakit seseorang. Orem (Marriner-Tomey, 1994) mengidentifikasi bahwa hubungan antara individu dan Iingkungannya serta kemampuan individu untuk mempertahankan kesehatan dirinya dapat dipenagruhi oleh lingkungan dimana individu itu berada. Individu selalu berada pada lingkungan fisik, psikologis, dan sosial. Fokus perhatian terhadap interaksi manusia dan lingkungannya dalam teori keperawatan dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu teori keperawatan yang berfokus parsial dan teori keperawatan yang berfokus total. Pada fokus parsial, perawat berperan sebagai pengganti, dimana peran perawat diperlukan pada saat klien tidak mampu melakukan kegiatannya. Teori ini beranggapan bahwa perawat bertanggung jawab terhadap kesehatan dan kebutuhan harian klien sampai mereka dapat pulih kembali dan mampu bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup selanjutnya

9 9 (Marriner-Tomey, 1994). Aplikasi teori ini dapat dilihat dalam teori Orem, Henderson, dan Orlando, dimana ketiga ahli teori ini sepakat bahwa peran perawat merupakan peran pengganti ketika klien tidak mampu, tidak mau atau tidak tahu merawat diri dalam menjalankan fungsi interaksinya yang seimbang dengan lingkungan, yang dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, faktor ketidak mampuan, faktor keterbatasan lingkungan, faktor respons berlawanan terhadap interaksi lingkungan dan faktor ketidakmampuan berkomunikasi. Teori yang berfokus total dikemukakan melalui dukungan beberapa ahli teori keperawatan yaitu Nightingale, Levine, Rogers, Roy, Neuman, dan Johnson (Marriner- Tomey, 1994) yang memandang bahwa lingkungan merupakan kondisi eksternal sebagai sumber ventilasi, kehangatan, kebisingan, dan pencahayaan dimana perawat dapat mengatur dan memanipulasinya dalam rangka membantu klien memulihkan diri. Dengan demikian, kegiatan keperawatan meliputi antara lain menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyembuhan dan pemulihan kesehatan seorang klien. Teeri ini juga menekankan bahwa keperawatan seyogyanya berperan aktif dalam memfasilitasi interaksi antara individu dan lingkungannya melalui upaya menciptakan lingkungan fisik yang kondusif agar kondisi kesehatan dapat tercapai. Selain itu, berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan lingkungan yang tidak terpisahkan dan amat ekstensif (komplementer, helisi, dan resonansi). Juga, melalui upaya mempertahankan dan meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien terhadap berbagai stimulus. Disamping itu, melalui kemampuan meningkatkan sistem terbuka klien secara intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal, dan memfasilitasi sistem perilaku yang positif rnelalui peningkatan fungsi - fungsi interrelasi dan interdependensi subsistem yang terdapat dalam setiap individu. Keperawatan Menurut Henderson, keperawatan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau menjelang ajal, dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan kehidupannya akibat ketidak mampuan, ketidak mauan, dan ketidak-tahuan (Marriner-Tomey, 1994). Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan kepada klien (individu atau kelompok) yang sedang mengalami stress kesehatan - stress penyakit dimana situasi

10 10 kehidupan yang seimbang menjadi terganggu dan menghasilkan tekanan (biologis, psikologis, dan sosial) serta ketidak-nyamanan. Berbeda dengan profesi kedokteran yang memfokuskan kepada diagnosis medis dan pengobatan penyakit, serta masalah-masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit, maka penekanan dalam keperawatan lebih kepada kehidupan manusia dan pola hidupnya serta respon terhadap penyakit. Penyakit dan masalah kesehatan bagi keperawatan bukan merupakan fokus yang dominan, tetapi faktor-faktor tersebut perlu untuk difahami karena efek dan konsekuensi faktor-faktor tersebut terhadap kehidupan manusia dan pola hidupnya (Nicoll, 1993). Oleh karena itu fokus, penekanan, tujuan, pohon keilmuan, model, teori, dan riset amat berbeda antara profesi medik dan keperawatan. Demikian pula aktivitas dari para praktisi dalam keperawatan akan berbeda dengan praktisi medik. Keperawatan dapat dipandang sebagi suatu proses kegiatan dan juga sebagai suatu keluaran kegiatan, tergantung dari cara memandang dan perspektif pandangan. Sebagai proses serangkaian kegiatan, maka keperawatan perlu mengorganisasikan, mengatur, mengkoordinasikan serta mengarahkan berbagai sumber (termasuk klien didalamnya) untuk digunakan seefektif dan efisien mungkin dalam rangka memenuhi kebutuhan klien. Selain itu, untuk mengatasi masalah-masalah aktual dan potensial klien melalui suatu bentuk pelayanan keperawatan yang menekankan pada pengadaan fasilitasi interaksi klien dan lingkungannya. Keperawatan sebagai dimensi keluaran dipandang sebagai titik akhir pencapaian tujuan dimana keperawatan berhasil menghantarkan klien kembali kepada keadaan awal sebelum sakit sehingga mampu berfungsi sebagai individu sosial yang dapat berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mempertahankan kesejahteraan fisik, psikologis dan sosial. Keperawatan sering diartikan pula sebagai serangkaian kegiatan atau fungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa belum jelas, apakah fungsi-fungsi, proses dan tujuan keperawatan ini, apakah keperawatan hanya memberikan perawatan, ataukah sejenis penyembuhan, apa indikasi keperawatan, apakah keperawatan berfokus pada orang atau lingkungan atau interaksi antara orang dan lingkungan?. Untuk menjawab hal hal ini telah banyak diperkenalkan model-

11 11 model keperawatan. Dan banyak tujuan keperawatan terkait dengan upaya mempertahankan keseimbangan, upaya adaptasi, merancang pola kehidupan kembali dimana kesemuanya dilakukan dalam rangka pulihnya situasi sehat dan kesehatan. Konseptualisasi keperawatan yang memfokuskan kepada proses interpersonal atau hubungan antar manusia telah mengarahkan keperawatan sebagai suatu pelayanan kesehatan yang menekankan pada hubungan saling menolong antar manusia. MODEL KONSEPTUAL Model konseptual tersusun dari idea-idea (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan proposisi yang menspesifikasi hubungan diantara keduanya. Model konseptual amat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Tetapi, perbedaan antara skema yang abstrak dan teori substansi sering membingungkan profesi keperawatan itu sendiri. Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena ini diklasifikasikan menjadi konsep, terdiri dari kata kata yang mengandung citra mental dari sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa idea abstrak (seperti adaptasi, ekuilibrium) atau idea konkrit (misalnya bangku atau papan tulis). Karena itu, model konseptual dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran yang berrnakna. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stressor yang mengakibatkan seseorang individu berupaya menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk rnengatasi stressor ini. Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan abstrak maka model konseptual mencerminkan langkah pertama. mengembangkan formulasi teoritis yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

12 12 Model konseptual sering tersusun sebagai hasil dari pendalaman intuitif seorang ilmuwan terutarna terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Sintesis yang terjadi dalam pengembangan skema konseptual baru sering mengakibatkan suatu hasil yang unik untuk lingkup keilmuan tersebut. Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan surnber awal masalah tetapi juga merupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien). Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, rnasyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer. Model konseptual mendefinisikan sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang, dan lingkungan kondusif untuk pemulihan kesehatan. Model ini juga mengidentifikasi tujuan keperawatan yang biasanya menterjemahkannya dari definisi sehat yang dimaksud. Dalam konsep keperawatan juga terlibat suatu penjelasan tentang proses keperawatan dan pola pikir yang terbentuk dari konsep ini. TEORl KEPERAWATAN Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang menunjukkan gambaran fenomena yang sistematik dan yang bertujuan menyebutkan, menjelaskan, dan memprediksikan. Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang menspesifikasi hubungan antar variabel. Dengan demikian, teori keperawatan adalah

13 13 serangkaian pemyataan tentang fenomena yang saling terkait yang amat berguna untuk menyebutkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan (Walker & Avant, 1995, 2004). Teori terdiri dari set, postulate, definisi dan hipotesa. Set adalah sekumpulan obyek atau elemen. Tetapi fakta, prinsip, dan hukum tidak merupakan suatu teori. Meskipun demikian, apabila seorang ilmuwan memilih fakta, prinsip, dan hukum tertentu dari rangkaian universal karena keterhubungan dan relevansi dari masalah yang diteliti, maka ilmuwan tersebut telah. memenuhi persaratan set yang diperlukan untuk pengembangan suatu teori. Akan tetapi ketika seorang ilmuwan ingin mengembangkan suatu teori baru, selayaknya ia juga mengkaji apa tujuan dan inti dari teori ini serta bagaimana penjelasannya. Titik sentral suatu teori terdiri dari beberapa postulat dan merupakan suatu pernyataan kebenaran umum yang memberikan janji (harapan) penting tentang apa yang sedang diteliti. Postulat biasanya dinyatakan sebagai generalisasi yang konsisten dengan buktibukti ilmiah dari suatu masalah penelitian. Sebagai contoh, Roger mengembangkan teori tentang manusia dimana teori ini terdiri dari empat postulat yang membahas tentang keutuhan seorang individu, fluiditas, sense pola dan organisasi, dan kalimat (Nicoll, 1993). Definisi dari suatu teori merupakan cara berkomunikasi yang penting bagi semua ilmuwan. Definisi konsep-konsep yang membentuk teori perlu dijabarkan secara jelas dan mencerminkan operasionalisasi dari teori itu sendiri. Ada tiga jenis definisi teori yaitu primitif, teoritis, dan kunci. Definisi primitif adalah definisi yang tidak dapat dioperasionalisasikan, dan hanya dapat diinterpretasikan bila seseorang yang akan menerapkan teori ini pernah mengalami atau secara intuitif memahami latar belakangnya. Definisi teoritis adalah definisi yang juga tidak dapat dioperasionalisasikan secara independent, tetapi hanya akan dapat dioperasionalisasikan apabila dikaitkan dengan konsep / terminologi lain. Definisi kunci merupakan definisi yang dapat dioperasionalisasikan sehingga hipotesis yang sedang diteliti dapat diujikan. Definisi kunci hampir sama artinya dengan definisi operasional suatu riset dimana melalui penggunaan instrumen yang valid dan reliable, hipotesa dapat diuji.

14 14 Hipotesis merupakan perkiraan atau prediksi yang berasal dari serangkaian postulat, yang menyebutkan hubungan antar dua atau lebih variabel. Melalui hubungan ini maka variabel dapat diobservasi dan diuji. Pengujian ini penting untuk rnenjembatani teori dan pengetahuan. Berdasarkan keempat denominator suatu teori. rnaka definisi teori adalah serangkaian pernyataan yang berhubungan yang berasal dari data ilmiah, dimana dari hal tersebut hipotesis dapat disusun, diuji, dan diverifikasi. Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek dan berbagai dimensi kemanusiaan telah dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap praktek keperawatan, dimana teori menghasilkan suatu situasi yang diharapkan. Sebaliknya, situasi yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong seorang ilmuwan untuk menyusun, menguji, merevisi atau rnenghaluskan serta menggunakan teori keperawatan. Kegiatan praktek keperawatan bertujuan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seorang klien. Kegiatan ini seyogyanya berlandaskan teori dan hasil riset, karena melalui hasil uji suatu hipotesa maka kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Skema berikut ini menjelaskan tentang ilmu keperawatan yang merupakan sintesis dari berbagai ilrnu dasar dan ilmu aplikatif terkait, dapat menghasilkan suatu operasionalisasi kegiatan pengetahuan keperawatan yang mencerminkan suatu seni dari kegiatan keperawatan. Ilmu keperawatan ( sintesis, reorganisasi, ekstensi substansi ilmu diambil dari I untuk) Ilmu dasar dan ilmu aplikasi ( medik dan lainlain) Pola intervensi yang menghasilkan respon yang dapat diduga Asuhan Keperawatan Stress Individu, Keluarga, Kelompok Pola respon thd stress Kegiatan pengetahuan sebagai seni keperawatan

15 15 Skema I: Ilmu keperawatan dan operasionalisasinya. (Nicoll, 1993, p.i92). Perbedaan model konseptual dan teori keperawatan harus diawali dengan penjelasan karakteristik dari masing-masing model konseptual dan teori. Model konseptual terrnasuk asumsinya merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori, dimana ditekankan tentang konsep-konsep, definisi, dan proposisi dari teori tersebut. Sedangkan teori adalah serangkaian konsep yang saling berhubungan yang menggambarkan tentang sesuatu situasi yang diharapkan. Teori disusun secara induktif, deduktif ataupun retroduktif. Cara apapun yang ditempuh untuk menciptakan suatu teori, maka untuk mencapai akhir dari sebuah teori (menggunakan teori) perlu suatu imaginasi, pengetahuan tentang materi/substansi teori, dan pemikiran logis. Selain itu, menyusun teori bukan pekerjaan yang lurus dan mudah karena tidak banyak model konseptual yang tersedia bagi pengembangan suatu teori tertentu. Oleh karena itu, perbedaan model konseptual dan teori keperawatan terletak pada lingkar abstraksi, dimana model konseptual lebih abstrak dari teori, dan teori mengandung konsep, definisi, dan proposisi yang lebih konkrit serta memberikan spesifikasi fenomena yang lebih besar dan penjelasan hubungan postulat yang lebih rinci. METODOLOGI ILMIAH Metodologi ilmiah telah ditemukan sebagai cara yang paling efektif untuk menentukan hubungan antar variabel, sehingga memungkinkan tumbuhnya pengertian, prediksi, dan suatu tingkatan kendali. Metodologi ilmiah dapat diperlakukan sebagai suatu proses, dimana setiap langkah dalam metodologi ilmiah mencerminkan suatu keyakinan yang memberikan kontribusi terhadap falsafah keilmuan dan terhadap suatu cara utama dalam memandang dunia. Para ilmuwan akan memilih apa yang akan dipelajari, dan kernudian terlibat dalam proses reduksionisme diri. Dengan memilih sesuatu yang dapat diobservasi atau bagian yang dapat diukur dari suatu lingkungan individu, ilmuwan akan rnenentukan batasan-batasan rnasalah. Hal ini rnerupakan persyaratan pertarna suatu metoda ilmiah. Para ilmuwan biasanya berusaha menjaga jarak dengan masalah yang sedang diteliti agar tetap dapat bersikap obyektif tentang fenomena yang diteliti. Peneliti menjadi

16 16 obyektif, dan apa yang diteliti menjadi obyektif, suatu obyek penelitian. Masalah yang tidak terbatas perlu dibuat definisinya, dan definisi dibuat secara operasional, sehingga rnenjadi sesuatu yang dapat diobservasi dan diukur. Realitas diuraikan rnenjadi sesuatu yang empirik dan dapat diukur, dan definisi lebih lanjut yang disesuaikan dengan pengalaman peneliti akan dapat rnenetapkan arti dari sebuah fenornena, rneskipun jarang sekali seorang peneliti dapat mengalami hal itu. Pengendalian adalah serangkaian upaya untuk mengintervensi variabel dari luar. Sebagai contoh, setiap kelompok individu dibuat sehomogen mungkin untuk rnengurangi pengaruh variabel yang mendominasi variabel lain diluar variabel yang akan diukur. Percobaan dilakukan, variabel dimanipulasi, instrumen diberikan, diukur, dan dianalisa secara statistik. Pengukuran tendensi sentral sering rnengarahkan pada terjadinya dukungan hipotesa atau tidak didukungnya hipotesa. Teori dihasilkan secara rerata untuk rata-rata individual. Kategorisasi, labeling dan manipulasi lebih lanjut memungkinkan prediksi dan pengendalian berikutnya. Metodologi ilmiah keperawatan rnerupakan suatu kegiatan penelitian yang terdiri dari metoda riset kuantitatif dan kualitatif. Dan praktek keperawatan membutuhkan pengembangan teori- teori sebagai bagian dari suatu disiplin keilmuan, termasuk didalamnya kegiatan riset yang mempelajari perilaku perawat dan riset yang meneliti tentang aspek-aspek klien. Harapan dasar dari suatu metodologi ilmiah adalah bahwa (1) individual merupakan mahluk yang hampir mirip satu sama lain sesuai dengan kategori, (2) pengalaman dapat dikuantifikasi, dan (3) kekonstanan atau kepasifan manusia dan lingkungan dapat dihasilkan. Hasil akhir adalah suatu teori yang menghasilkan situasi yang bersifat deterministik, atomistik, dan scientifik. Pandangan alam semesta yang mendasar adalah mekanistik, yaitu manusia berreaksi terhadap stimuli untuk menghasilkan suatu hasil yang diinginkan sesuai dengan yang ditetapkan oleh perawat, sebagai pemberi asuhan keperawatan. Dalam pengembangan teori, metoda ilmiah kualitatif berperan lebih konsisten dengan keyakinan falsafah keperawatan yang telah ditetapkan dimana subyektifitas, berbagi pengalaman, berbagi bahasa, saling keterkaitan, interpretasi manusiawi, dan realitas yang dialami dapat dikemukakan melalui proses riset.

17 17 Kesimpulan Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang menekankan pada kemanusiaan, dan rnanusianya yang individual, unik, utuh, dan holistik. Pelayanan keperawatan yang dihasilkan juga seyogyanya merupakan hentuk pelayanan keperawatan yang humanistik dan komprehensif, berlandaskan pada falsafah keperawatan yang menspesifikasi manusia sebagai titik sentral keyakinan keperawatan. Melalui pemahaman tentang paradigma keperawatan yang terdiri dari manusia, sehat dan kesehatan, lingkungan, dan keperawatan, suatu model konseptual keperawatan dari keempat komponen paradigrna tersebut telah menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar keempat konsep yang juga melandasi teori keperawatan. Teori keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan pada tiga sumber yaitu kesadaran akan status teori aplikasi, minat untuk mengembangkan teori aplikasi, dan keterbukaan terhadap realitas empiris yang relevan. Dan teori keperawatan dapat diperoleh melalui konseptualisasi proses riset yang memfokuskan terhadap berbagai upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan manusia yang diberikan melalui pelayanan keperawatan. Penggunaan metode ilmiah sebagai model pendekatan yang paling serius dan penting untuk memahami tempat manusia di alam semesta telah mendapat porsi perdebatan yang kontinyu dikalangan ilmuwan. Profesi keperawatan telah menentukan komitmennya melalui perhatian dan persepsinya tentang penerima asuhan keperawatan sebagai fokus dan orientasi utama dalam riset keperawatan. Sebaliknya, melalui kegiatan riset ini dapat mengembangkan teori- teori keperawatan baru yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan individu yang memerlukan tindakan keperawatan. Skema berikut ini mencoba untuk merangkum keterkaitan antara falsafah, paradigma, model konseptual, dan teori keperawatan serta metodologi ilmiah.

18 18

19 19 Falsafah Keyakinan Paradigma Fokus orientasi Interaksi Manusia Dan Lingkungan Model Konseptual Abstraksi konsep Kesehatan dan kesejahteraan manusia di alam semesta Teori Keperawatan Operasionalisasi konsep tentang fenomena Metodologi ilmiah Uji hipotesa tentang teori keperawatan manusia dan spesifikasinya Sebagai fokus dan inti kegiatan pengembangan pengetahuan keperawatan Daftar Rujukan Nicoll, L. H. (1992). Perspectives on nursing theory. Second edition. Philadelphia: J. B. Lippincott Company. Marriner-Tomey, A. (2004). Nursing theorists and their work. Sixth edition. St. Louis: Mosby Company. Walker, L. 0., & Avant, K. C. (1995). Strategies for theory construction in nursing. Third edition. Norwalk, CT : Appleton & Lange. Walker, L. 0., & Avant, K. C. (2004). Strategies for theory construction in nursing. Fifth edition. Norwalk, CT : Appleton & Lange.

20 20

B. Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalamanpengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang

B. Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalamanpengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang KONSEP DASAR TEORI DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN A. Pendahuluan Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional merupakan pelayanan yang bersifat humanistic, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat yang

Lebih terperinci

Ringkasan Teori-teori Keperawatan

Ringkasan Teori-teori Keperawatan Ringkasan Teori-teori Keperawatan Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.

Lebih terperinci

KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY TINJAUAN PUSTAKA KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY Salbiah* ABSTRAK Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi

Lebih terperinci

Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli

Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli Konsep dan teori dalam keperawatan. Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan

Lebih terperinci

GRAND THEORY BETTY NEUMAN. KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah

GRAND THEORY BETTY NEUMAN. KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah GRAND THEORY BETTY NEUMAN KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah Grand teori Grand teori adalah struktur konseptual model keperawatan yang hampir abstrak,

Lebih terperinci

Level Of Nursing Theory

Level Of Nursing Theory Level Of Nursing Theory Struktur Hirarki Ilmu Keperawatan Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 5 komponen dari ilmu keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 1. Pengertian Peran 1.1 Peran Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi

Lebih terperinci

makalah teori keperawatan

makalah teori keperawatan makalah teori keperawatan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Keperawatan 1. Pengertian perawat Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seseorang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Ensiklopedi Amerika mengartikan perilaku sebagai suatu aksireaksi organism terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara

Lebih terperinci

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.

Lebih terperinci

Reality Therapy. William Glasser

Reality Therapy. William Glasser Reality Therapy William Glasser 1. Latar Belakang Sejarah William Glasser lahir tahun 1925, mendapatkan pendidikan di Cleveland dan menyelesaikan sekolah dokter di Case Western Reserve University pada

Lebih terperinci

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR Slamet Heri Winarno JARUM SEJARAH PENGETAHUAN Kriteria kesamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep dasar Berlaku metode ngelmu yang tidak membedakan

Lebih terperinci

FILSAFAT METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN PAT S2 2017 Minat : Rekayasa Struktur Website: www.zacoeb.lecture.ub.ac.id e-mail : zacoebc93@gmail.com FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

KONSEP TEORI MODEL KEPERAWATAN

KONSEP TEORI MODEL KEPERAWATAN KONSEP TEORI MODEL KEPERAWATAN Oleh : Makhfudli Bagian Keperawatan Komunitas Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya 03 April 2009 Pendahuluan Tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN Modul ke: 14Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN BAB XIII Metode Penelitian KUALITATIF Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Menurut Banister, dkk (1994) penelitian

Lebih terperinci

Drs. Rudi Susilana, M.Si. -

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - Keterkaitan antara Masalah, Teori dan Hipotesis Kegiatan penelitian dimulai dari adanya masalah, dan penelitian itu sendiri merupakan salah satu upaya menemukan jawaban atau pemecahan masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,

Lebih terperinci

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF METODOLOGI PENELITIAN DR. ADI SETIAWAN, M. SC PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian C. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

3. Model System Henderson Keperawatan menurut Henderson di deinisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan

3. Model System Henderson Keperawatan menurut Henderson di deinisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan Konsep Keperawatan Menurut Para Ahli Posted 26 January 2013 by Rahma Muti Hidayah in Uncategorized. Leave a Comment 1. Model system Dorothea Orem Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan

Lebih terperinci

KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2.1 Definisi Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu keperawatan medikal bedah dan teknik

Lebih terperinci

KONSEP, TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN Oleh : Akhmadi.SKp.

KONSEP, TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN Oleh : Akhmadi.SKp. KONSEP, TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN Oleh : Akhmadi.SKp. Pendahuluan Setiap individu selalu berusaha untuk mencari hal-hal yang baru atau pun menyempurnakan hal yang sudah ada dan atau mereka ingin membuktikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktekk yang bertujuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktekk yang bertujuan dalam BAB I PENDAHULUAN Ilmu Keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktekk yang bertujuan dalam peningkatan kualitas pelayanann pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya berarti membekali diri dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang digantungkan kepadanya. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun

PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting dlm man kep : Menurut

Lebih terperinci

TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN

TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu, pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu, pengaruh 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pasien 1. Pengertian Menurut Sabarguna (2004), kepuasan pasien adalah merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, tapi walaupun subyektif

Lebih terperinci

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp. FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp. Definisi Keperawatan Dawat Darurat: Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu kqperawatan gawat darurat

Lebih terperinci

Ria Fitriani A12/A Tingkatan teori

Ria Fitriani A12/A Tingkatan teori Ria Fitriani 131211132026 A12/A-2 1. Tingkatan teori Model promosi kesehatan Nolla J. Pender termasuk dalam middle-range theory yaitu teori yang menyeimbangkan kepesifikanya dengan konsep ekonomi secara

Lebih terperinci

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070

Lebih terperinci

manusia yang holistik; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan memperhatikan aspek kemanusiaan;

manusia yang holistik; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan memperhatikan aspek kemanusiaan; Falsafah dan Paradigma Keperawatan By.Rahmad Gurusinga, S.Kep.,Ns.,M.Kep Falsafah Keperawatan Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam

Lebih terperinci

TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO. Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Nursing Theory

TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO. Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Nursing Theory TEORI KEPERAWATAN IDA JEAN ORLANDO Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Nursing Theory Oleh : KELOMPOK 1 Tatang Tri Budi. S Leli Ekasari Yuyun. R Monalisa PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN ANAK SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenali meliputi kausa pada area organobiologis, area psikoedukatif, dan area sosiokultural.

BAB I PENDAHULUAN. dikenali meliputi kausa pada area organobiologis, area psikoedukatif, dan area sosiokultural. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab yang sangat bervariasi. Kausa gangguan jiwa selama

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur (2) PENGAMATAN mengidentifikasi minat bidang penelitian DEFINISI MASALAH menentukan masalah penelitian KERANGKA TEORITIS mengidentifikasi dan menguraikan variabel dgn jelas PENYUSUN- AN HIPOTE- SIS DESAIN

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu tipe penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung

Lebih terperinci

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK 31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Caring Caring adalah kegiatan langsung untuk memberikan bantuan, dukungan, atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan, sehingga jelas pelayanan keperawatan di Rumah sakit (RS) merupakan pelayanan yang terintegrasi

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Abnormal Psikologi Kepribadian PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Perkembangan Asesmen dan Intervensi Psikopatologi Pengertian Metode yg digunakan untuk mengubah dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1. KERANGKA TEORITIS Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor faktor penting yang telah diketahui

Lebih terperinci

FALSAFAH KEPERAWATAN

FALSAFAH KEPERAWATAN FALSAFAH KEPERAWATAN A. PENDAHULUAN Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY

BAB II TINJAUAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY BAB II TINJAUAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY 2.1. Sejarah Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint

Lebih terperinci

TEORI AKUNTANSI PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI TEORI AKUNTANSI PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI DISUSUN OLEH : TARADIPA NUR ANGGRAENI (12 312 232) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2014 / 2015 Akuntansi yang dipraktikan di suatu

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan Metodologi: sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu Penelitian: suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa dipaparkan sebagai berikut. 1. Model

Lebih terperinci

Prosedur Penelitian (1)

Prosedur Penelitian (1) HAND OUT MATA KULIAH Prosedur Penelitian (1) Tedi Priatna Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan kenyataan dan harus

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON

APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TELAAH PUSTAKA 1. MINAT a. Pengertian minat Menurut Purwanto (2001) minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak

Lebih terperinci

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR A. ASUMSI MODEL Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu konsep. Sebagai pendekatan, model dapat digunakan

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS

MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS MASALAH-MASALAH POKOK TEORITIS Walaupun teori adalah suatu abstraksi dari realitas, penting disadari akan hubungan antara keduanya. Teori bukanlah murni abstrak, tanpa berdasarkan pengalaman yang nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan yang dihadapi klien. Menurut Hojat et al (2013), rasa

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan yang dihadapi klien. Menurut Hojat et al (2013), rasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan layanan konsultasi terletak pada interaksi klien dan konsultan yang didasari oleh rasa saling percaya dan kemampuan konsultan dalam memahami serta memecahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan

Lebih terperinci

SEJARAH KEPERAWATAN KOMUNITAS & KONSEP MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS

SEJARAH KEPERAWATAN KOMUNITAS & KONSEP MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS SEJARAH KEPERAWATAN KOMUNITAS & KONSEP MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS Elfrida Nainggolan, SKM SEJARAH CHN Early Home care Nursing (Before mid- 1800s) District Nursing (Mid-1800s to 1900) Visiting nurse William

Lebih terperinci

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu :

Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : Tujuan Belajar : Setelah mempelajari Materi ini, diharapkan Mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan Studi Kepustakaan 2. Menjelaskan Macam macam Pustaka 3. Menyusun Tinjauan Pustaka / Tinjauan Teori 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

Penelitian di Bidang Manajemen

Penelitian di Bidang Manajemen Penelitian di Bidang Manajemen Frans Mardi Hartanto Fmhartanto@gmail.com Bandung Manajemen - Ilmu Hibrida yang Multidisipliner 1 Ilmu manajemen adalah hasil perpaduan dari berbagai ilmu yang berbeda namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah Pertama adalah agar peserta didik memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut

Lebih terperinci

Sofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005

Sofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005 Metodologi Penelitian Sofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005 PENDEKATAN SAINS MODERN PENDEKATAN SAINS Pendekatan terhadap fenomena dengan menyederhanakan kompleksitas fenomena dan mengisolasi fenomena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORISTIS

BAB II TINJAUAN TEORISTIS BAB II TINJAUAN TEORISTIS 2.1 Perilaku Caring 2.1.1 Pengertian Caring Perawat Menurut Carruth, dalam Nurachmah (2001) asuhan keperawatan yang bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. KONSEP DIAGNOSA. Definisi Keperawatan Keluarga Diagnosis keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diri diagnosis ke sistem keluarga dan subsistemnya

Lebih terperinci

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

HIPOTESIS PENELITIAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH. Tujuan Pembelajaran

HIPOTESIS PENELITIAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH. Tujuan Pembelajaran Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIPOTESIS PENELITIAN Tujuan Pembelajaran Setelah mendapatkan materi ini, maka diharapkan agar para mahasiwa dapat memahami mengenai; a. Definisi hipotesis penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANGAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANGAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA AJAR TEORI KEPERAWATAN KODE MATA AJAR : KP 11012 Koordinator Mata Ajar : Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

SEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER

SEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER SEJARAH PROSES KEPERAWATAN RAHMAD GURUSINGA Proses keperawatan mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal proses keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan serta

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan suatu hal yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran fisika pada umumnya dikenal sebagai mata pelajaran yang ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari pengalaman belajar

Lebih terperinci

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT

Lebih terperinci

MODEL KONSEPTUAL KESEHATAN KOMUNITAS

MODEL KONSEPTUAL KESEHATAN KOMUNITAS MODEL MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS Oleh : Makhfudli Bagian Keperawatan Komunitas Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya 03 April 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus

BAB I PENDAHULUAN. pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008). Perawat sebagai pelaksana layanan keperawatan (care provider) harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berinteraksi secara langsung dengan pasien, mempunyai tugas dan fungsi yang sangat penting bagi kesembuhan serta keselamatan

Lebih terperinci

The Sunrise Model ( Model matahari terbit)

The Sunrise Model ( Model matahari terbit) The Sunrise Model ( Model matahari terbit) Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai pada

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi : VI Pertemuan Ke : 1 Pokok Bahasan Dosen : Konsep-konsep Dasar Penelitian

Lebih terperinci

1. Bab II Landasan Teori

1. Bab II Landasan Teori 1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

Lebih terperinci

Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan individu

Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan individu Konsep Dasar Konseling Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan

Lebih terperinci

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dalam bidang kesehatan adalah salah satu bentuk kongkret 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat. Kesehatan bagi masyarakat menjadi sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak ditemukan berbagai jenis penyakit baru yang mengancam kesehatan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

Lebih terperinci

TEORI KEPERAWATAN MYRA LEVINE

TEORI KEPERAWATAN MYRA LEVINE TEORI KEPERAWATAN MYRA LEVINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence Nightingale mulai menulis catatan di atas keperawatan, teori lebih banyak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar untuk membekali warga negara agar menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan dan kepribadian yang baik. Hal tersebut sesuai

Lebih terperinci

PROFESI KEPERAWATAN. Perawat memiliki peran seperti pemberi perawatan, pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti dan pendidik

PROFESI KEPERAWATAN. Perawat memiliki peran seperti pemberi perawatan, pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti dan pendidik Definisi PROFESI KEPERAWATAN Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang pengetahuannya bersumber dari ilmu fisika, kemanusiaan, ilmu sosial, dan kompetensi klinik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensive Care Unit Intensive care unit (ICU) merupakan suatu area yang sangat spesifik dan canggih di rumah sakit dimana desain, staf, lokasi, perlengkapan dan peralatan, didedikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi. dengan pedang panjang dan juga melempar batu.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi. dengan pedang panjang dan juga melempar batu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tawuran terjadi dikalangan pelajar sudah menjadi suatu hal yang biasa, sebagai contoh kasus tawuran (metro.sindonews.com, 25/11/2016) yang terjadi di tangerang,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan kerangka berpikir. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 6.1. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier

BAB I LATAR BELAKANG. masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier BAB I LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG MASALAH Masa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan masa transisi menuju ke masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karier yang sebenarnya

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I KONTEK PENELITIAN

BAB I KONTEK PENELITIAN BAB I KONTEK PENELITIAN Pembahasan bagian ini menempatkan kegiatan penelitian ke dalam beberapa aspek penelitian. Aspek pertama akan membahas penelitian yang bersifat positif dan ilmiah dan diproses untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Praktik Kolaboratif Definisi praktik kolaboratif menurut Jones (2000) dalam Rumanti (2009) adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Madrasah adalah sarana efektif dan strategis untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006,

Lebih terperinci