TEORI KEPERAWATAN MYRA LEVINE
|
|
- Vera Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TEORI KEPERAWATAN MYRA LEVINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Profesi keperawatan terus berkembang dan dinamis. Sejak Florence Nightingale mulai menulis catatan di atas keperawatan, teori lebih banyak dan model tentang profesi keperawatan berkembang selama dekade terakhir, salah satunya adalah Myra Levine Konservasi Teori yang diselesaikan pada Myra Estrin Levine ( ) lahir di Chicago, Illinois. Dia adalah tertua dari tiga anak. Dia punya satu kakak dan satu adik. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya (yang memiliki masalah gastrointestinal) sering sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan pada banyak kesempatan. Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar BS dalam keperawatan dari University of Chicago pada tahun Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat tugas pribadi, sebagai perawat sipil untuk Angkatan Darat AS, sebagai pengawas perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar MS dalam keperawatan di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga (George, 2002) seperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Dia menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk "An Introduction to Clinical Nursing" dengan beberapa publikasi tahun pada tahun 1969, 1973 & Dia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Loyola pada tahun Dia meninggal pada tahun B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memenuhi tugas mata ajar Konsep Dasar Keperawatan. 2. Untuk mengetahui konsep teori sistem model Mery Levine. C. Ruang Lingkup Penulisan Dalam penulisan makalah ini penulis hanya membatasi penulisan tentang Teori Sistem Model Neuman. D. Metode Penulisan
2 Penulisan makalah ini diperoleh dengan study kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur yang ada, untuk mendapatkan bahan dalam pembuatan makalah. E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika dari penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu : Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Tujuan Penulisan, Ruang Lingkup Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II: Tinjauan Teoritis yang terdiri dari sumber-sumber teori Mery Levine. Komposisi Model konversi, Konsep utama, Konsep Kunci, Asumsi, Pembatasan, Evaluasi. Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Levine mengatakan kepada orang lain bahwa dia tidak berangkat untuk mengembangkan sebuah "teori keperawatan" tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam perawatan medis bedah dan berusaha untuk mengajar siswa gelar associate pendekatan baru untuk kegiatan menyusui sehari-hari. Levine juga ingin pindah dari praktik pendidikan keperawatan yang sangat prosedural berorientasi dan kembali fokus pada pemecahan masalah aktif dan perawatan pasien individual (George, 2002). BAB II TINJUAN TEORITIS A. KOMPOSISI MODEL KONSERVASI Levine's Conservation Model difokuskan dalam mempromosikan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Panduan Model perawat untuk fokus pada pengaruh dan tanggapan pada tingkat organismic. Perawat menyelesaikan tujuan model melalui konservasi energi, struktur, dan integritas pribadi dan sosial (Levine, 1967). Meskipun konservasi adalah dasar hasil yang diharapkan saat model yang digunakan, Levine juga membahas dua konsep penting lainnya penting untuk penggunaan model nya - adaptasi dan keutuhan. Adaptasi adalah proses perubahan, dan konservasi adalah hasil dari adaptasi. Adaptasi
3 adalah proses dimana pasien mempertahankan integritas dalam realitas lingkungan (Levine, 1966, 1989a). Adaptasi ini dicapai melalui "penggunaan hemat, ekonomi, berisi, dan dikendalikan sumber daya lingkungan dengan individu dalam bunga-nya yang terbaik" (Levine, 1991, hal 5). Keutuhan didasarkan pada Erikson (, 1964 hal 63) uraian tentang keutuhan sebagai sistem terbuka: "Keutuhan menekankan suara, organik, kebersamaan progresif antara fungsi beragam dan bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka dan cairan." Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa "interaksi gencar organisme individu dengan lingkungannya ini merupakan sebuah sistem terbuka dan cairan ', dan kondisi kesehatan, keutuhan, terjadi ketika interaksi atau adaptasi konstan terhadap lingkungan, izin kemudahan jaminan integritas... di semua dimensi kehidupan "ini dinamis terus menerus, interaksi terbuka. antara lingkungan internal dan eksternal memberikan dasar untuk berpikir holistik, pandangan dari individu secara keseluruhan. Konservasi, di sisi lain, adalah produk adaptasi. Konservasi dari conservatio kata Latin, yang berarti "untuk tetap bersama-sama" (Levine, 1973). "Konservasi menggambarkan cara sistem kompleks dapat terus berfungsi bahkan ketika sangat menantang." (Levine, 1990, hal 192). Melalui konservasi, individu dapat menghadapi kendala, beradaptasi sesuai, dan mempertahankan keunikan mereka. "Tujuan dari konservasi adalah kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi kecacatan" sebagai "... aturan konservasi dan terus integritas "dalam semua situasi di mana menyusui membutuhkan" (Levine, 1973, hlm ). Fokus utama dari konservasi adalah menjaga keutuhan bersama dari individu. Meskipun intervensi keperawatan mungkin berurusan dengan satu prinsip konservasi particualr, perawat juga harus mengakui pengaruh prinsip-prinsip konservasi lainnya (Levine, 1990). B. KONSEP UTAMA Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia Konservasi Model, semua berbagi teori empat konsep pusat atau utama: orang, lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Selain ini, Levine Model juga dibahas orang dan lingkungan bergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu, karena akan dibahas di bawah. 1. Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan dan integritas dan satu "yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar." The keutuhan
4 (integritas) dari tuntutan individu yang hidup "individu memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal 17). Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem. 2. Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Individu telah baik lingkungan internal dan eksternal. 3. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari individu dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorrhesis daripada homeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk energi. 4. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Dengan kata lain, unsur-unsur fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak dirasakan oleh kedua. Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang berasal dari pengalaman hidup. 5. Kesehatan dan penyakit adalah pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi orang dirinya sendiri... Ini bukan hanya penyembuhan bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian akan terjadi ". 6. Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973, hal.1). "Perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu
5 beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya pada setiap pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan). 7. Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara di mana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang dengan kesulitan nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang mungkin terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis, dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989): historisitas, spesifisitas dan redundansi. C. KONSEP KUNCI (Konservasi prinsip) Inti, atau konsep sentral, teori Levine adalah konservasi (Levine, 1989). Ketika seseorang dalam keadaan konservasi, itu berarti bahwa respon adaptif individu menyesuaikan perubahan produktif, dan dengan pengeluaran sedikit usaha, sambil menjaga fungsi optimal dan identitas. Konservasi yang berhasil dicapai melalui aktivasi jalur adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai tanggapan yang dibutuhkan oleh manusia berfungsi. Myra Levine menggambarkan Empat Prinsip Konservasi. Prinsip-prinsip ini berfokus pada pelestarian keutuhan individu. Dia menganjurkan bahwa keperawatan adalah interaksi manusia dan prinsip-prinsip konservasi yang diusulkan empat keperawatan yang berkaitan dengan persatuan dan integritas individu. kerangka nya meliputi: energi, integritas struktural, integritas pribadi, dan integritas sosial. D. ASUMSI Model Myra Levine juga membahas pernyataan lain dan asumsi: * Perawat menciptakan lingkungan di mana penyembuhan dapat terjadi * Seorang manusia lebih dari jumlah bagian * Manusia merespons dengan cara yang dapat diprediksi * Manusia adalah unik dalam respon mereka * Manusia tahu dan menilai benda-benda, situasi dan kondisi * Manusia yang rasa, mencerminkan, alasan dan memahami
6 * Tindakan Manusia adalah ditentukan diri sendiri bahkan ketika emosi * Manusia mampu memperpanjang refleksi melalui strategi seperti itu * Seorang manusia memiliki kesatuan dalam tanggapannya terhadap lingkungan * Ada perintah dan kelangsungan untuk mengubah hidup adalah tidak acak * Seorang manusia menanggapi organismically dengan cara yang selalu berubah E. PEMBAHASAN Meskipun kelengkapan aplikasi dan luas teori Levine, model ini bukan tanpa batasan. Sebagai contoh, model konservasi Levine berfokus pada penyakit dibandingkan dengan kesehatan, dengan demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi menyajikan individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine memiliki fokus saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung promosi kesehatan dan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada pasien ketergantungan. Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok, ketidakseimbangan ini akan menjadi daerah konflik. Ada beberapa keterbatasan ketika datang ke empat prinsip. Konservasi energi, tujuan Levine adalah untuk menghindari penggunaan yang berlebihan kelelahan atau energi. Hal ini dikelola dalam perawatan samping tempat tidur klien sakit. Dalam kasus di mana kebutuhan energi untuk dimanfaatkan daripada dilestarikan seperti di pasien manik, ADHD pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine tidak berlaku. Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi. Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana struktur anatomi tidak begitu sempurna namun tanpa cacat diidentifikasi atau masalah seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang terganggu tapi itu adalah pilihan pasien mencari kecantikan fisik
7 dan kepuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika tidak demikian, prosedur tidak boleh dipromosikan. Pada konservasi integritas pribadi, perawat diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, asalkan dengan privasi, mendorong dan psikologis s didukung. Keterbatasan sini akan berpusat pada klien yang mengalami gangguan psikologis dan tidak mampu dan tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu, individu bunuh diri atau klien. Terakhir, konservasi bertujuan integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi manusia, khususnya dengan klien, yang lain yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Pembatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan seperti anggota keluarga. Ditinggalkan anak-anak, pasien penyakit jiwa yang tidak mampu untuk berinteraksi, klien tidak responsif seperti individu sadar, fokus di sini adalah bukan lagi pasien sendiri tetapi orang yang terlibat dalam / perawatan kesehatannya. F. Evaluasi * Observasi respon organismic untuk intervensi * Ini adalah menilai apakah hipotesis didukung atau tidak didukung * Jika tidak didukung, rencana ini direvisi, hipotesis baru diusulkan Untuk meringkas, Levine menyatakan pandangan bahwa dalam hubungan perawat-pasien keadaan kesehatan pasien tergantung pada proses perawat-didukung adaptasi. Perawat ini panduan untuk fokus pada pengaruh dan tanggapan dari klien untuk mempromosikan keutuhan melalui Prinsip Konservasi. Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai ini melalui konservasi energi, integritas struktural, pribadi dan sosial. Tujuan keperawatan adalah untuk mengenali, membantu, mempromosikan, dan mendukung proses adaptif yang menguntungkan pasien. DAFTAR PUSTAKA Perawatan saat ini. (N.d.). Perawatan teori: empat Levine prinsip-prinsip konservasi. Diperoleh dari pada bulan Juli Leach, MJ (nd) Luka manajemen: Menggunakan Levine's Conservation Model untuk
8 membimbing praktek. Vol. 52, Issue No 8. Diperoleh dari: pada bulan Juli Sitzman, K. & Eichelberger, L.W. (2009). Memahami kerja perawat teori: Sebuah awal kreatif. Diperoleh dari pada bulan Juli Jones dan Penerbit Bartlett. Yeager, S. (2002). Sekilas teori perawat: model konservasi Myra Levine. Diperoleh dari: ~ sey0/levine.html pada bulan Juli 2009.
Teori Myra E Levine Falsafah Konsep Teori
Teori Myra E Levine Teori Levine berfokus pada interaksi manusia. Asumsi dasar Teori Levine adalah : 1.Pasien membutuhkan pelayanan keperawatan atau kesehatan jika mempunyai masalah kesehatan. 2.Perawat
Lebih terperinciRingkasan Teori-teori Keperawatan
Ringkasan Teori-teori Keperawatan Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.
Lebih terperinci1. HIYAL KHAIRUNIZAR 2. ISMAYANI 3. RAMADHAN PUTRA
1. HIYAL KHAIRUNIZAR 2. ISMAYANI 3. RAMADHAN PUTRA STIKES DARUSSALAM LHOKSEUMAWE PRODI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan dasar tersebut
Lebih terperinciGRAND THEORY BETTY NEUMAN. KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah
GRAND THEORY BETTY NEUMAN KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah Grand teori Grand teori adalah struktur konseptual model keperawatan yang hampir abstrak,
Lebih terperinciKONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY
TINJAUAN PUSTAKA KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY Salbiah* ABSTRAK Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural.
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi biopsiko-sosio-spiritual-kultural. Ini menjadi prinsip keperawatan bahwa asuhan keperawatan yang
Lebih terperincimakalah teori keperawatan
makalah teori keperawatan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep
Lebih terperinciPRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PRINSIP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA BY: BASYARIAH LUBIS, AMKeb, sst, mkes Makhluk Yang Utuh atau paduan dari unsur biologis, psikologis, sosial & Spiritual. Makhluk Biologis : Sistem organ tubuh Lahir, tumbang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status nutrisi Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan manfaat zat zat gizi. Perubahan pada dimensi tubuh mencerminkan keadaan kesehatan
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinciDAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013
FILOSOFI PEMBELAJARAN DAFTAR ISI 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran/ Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 2 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1.1.Belajar
Lebih terperinciKonsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli
Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli Konsep dan teori dalam keperawatan. Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang meliputi bio-psiko-sosio-spritual-kutural. Asuhan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan keseluruhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rumah sakit terdapat banyak institusi yang padat karya dengan berbagai sifat, ciri,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena di dalam rumah sakit terdapat banyak institusi yang padat karya dengan berbagai sifat, ciri, serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang dihadapi
Lebih terperinciPage 1 http://www.uri.edu/nursing/schmieding/orlando/schapters/files/chapter1.pdf Terjemahkan Bantuan Masuk Terjemahkan dari: Inggris Terjemahkan ke: Bahasa Indonesia Lihat: Terjemahan Asli http://translate.google.com/translate_n?hl=id&langpair=en%7cid&u=http://www.uri.edu/nursing/schmieding/orlando/schapters/files/chapt...
Lebih terperinciFILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.
FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp. Definisi Keperawatan Dawat Darurat: Pelayanan profesional yg didasarkan pada ilmu kqperawatan gawat darurat
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun
PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting dlm man kep : Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh memiliki pusat pengaturan yang diatur oleh otak. Otak merupakan organ paling besar dan paling kompleks pada sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem fungsional
Lebih terperinciTeori peplau. Kelompok 2 Afif D Alba. Suntara Resi Novia
Teori peplau Kelompok 2 Afif D Alba Ditte Suntara Resi Novia Ayu Biografi hildegard. E. Peplau Lahir di Reading, Pennsilvania (1909) Lulus dari Hospital School of Nursing di Pottstown, Pennsilvania pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan
Lebih terperinci. Riwayat Hildegard E.Peplau
. Riwayat Hildegard E.Peplau Hildegard peplau( Hilda) di lahirkan di reading pennisylvia merupakan keluarga imigran dari jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang pekerja keras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi keperawatan dewasa ini adalah memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini, keperawatan telah memberikan
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON
APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam dunia medis, telah membawa banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi dalam dunia medis, telah membawa banyak perubahan pada peningkatan kualitas hidup perawat melalui kesehatan. Dengan adanya obat-obatan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY
BAB II TINJAUAN TEORI MODEL ADAPTASI ROY 2.1. Sejarah Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman global seperti sekarang ini berakibat makin kompleks kebutuhan masyarakat. Industrialisasi dan urbanisasi makin lekat
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS
MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Lebih terperinciTEORI MODEL KEPERAWATAN FAYE GLENN ABDELLAH
TEORI MODEL KEPERAWATAN FAYE GLENN ABDELLAH OLEH: 1. Dian Gustie Aprimavista (04101003019) 2. Falentina Dwi Citra (04101003049) 3. Nopriansyah (04101003007) 4. Ronita Sitanggang (04101003030) 5. Herlinda
Lebih terperincidibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Keperawatan 1. Pengertian perawat Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa manusia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenali meliputi kausa pada area organobiologis, area psikoedukatif, dan area sosiokultural.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa atau penyakit jiwa merupakan penyakit dengan multi kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab yang sangat bervariasi. Kausa gangguan jiwa selama
Lebih terperinciThe Sunrise Model ( Model matahari terbit)
The Sunrise Model ( Model matahari terbit) Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan anak perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dari pemerintah, petugas kesehatan maupun masyarakat. Hal ini merupakan dampak dari semakin meningkatnya jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 1. Pengertian Peran 1.1 Peran Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi
Lebih terperinciKONSEP SEHAT SAKIT. Disampaikan Pada Perkuliahan Konsep Dasar Keperawatan II Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Semester Ganjil 2010/2011
KONSEP SEHAT SAKIT Disampaikan Pada Perkuliahan Konsep Dasar Keperawatan II Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM Semester Ganjil 2010/2011 A. DEFINISI SEHAT MENURUT : 1. WHO ( 1947 ) - Sehat suatu
Lebih terperinciKesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lebih dari 35 tahun yang lalu burnout menjadi isu yang. menarik ketika para peneliti Maslach dan Freudenberger mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari 35 tahun yang lalu burnout menjadi isu yang menarik ketika para peneliti Maslach dan Freudenberger mulai menulis tentang fenomena yang terus-menerus tidak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep koping 1.1. Pengertian mekanisme koping Koping adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan, ancaman, luka, dan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Sepanjang daur kehidupan tidak terlepas dari situasi yang dapat mempengaruhi respon emosi individu. Salah satu situasi yang mempengaruhi emosi individu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres dialami oleh setiap orang dengan tidak mengenal jenis kelamin, usia, jabatan, kedudukan, atau status sosial ekonomi. Tanggapan dan tingkat stres dapat bervariasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Kanker sebetulnya bukanlah nama penyakit atau rasa sakit. Kanker merupakan sebuah nama untuk sekelompok besar bermacam-macam perasaan tidak sehat dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri dan dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
Lebih terperinciPANDUAN PENGEMBANGAN RPP
PANDUAN PENGEMBANGAN RPP 1. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat kerja yang sehat dan aman merupakan hal yang diinginkan oleh pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan RI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Batasan Kualitas Hidup Kualitas hidup adalah keadaan yang dipersepsikan terhadap keadaan seseorang sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan, sampai saat ini sebagian besar orang menganggap bahwa semua pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. pengelolaan yang baik pula organisasi akan mendapatkan karyawan-karyawan
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan bisnis, karyawan merupakan suatu aset yang penting bagi organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan berujung pada keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit di mana terdapat pertumbuhan sel tubuh secara tidak normal dan tidak terkontrol sehingga kemudian tampak menjadi benjolan yang disebut tumor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk beberapa orang bekerja itu merupakan
Lebih terperinciKEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro
KEMITRAAN SEKOLAH Workshop Strategi Pengembangan Mutu Sekolah Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah diselenggarakan Prodi S2 Manajemen Pendidikan dan S3 Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Dosen 1.1 Definisi Dosen Menurut Undang-undang Nomor 14 (2005 dalam Dikti, 2010) mengenai Guru dan Dosen dijelaskan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas
Lebih terperinciMenuju Lanjut Usia Aktif Sebagai Aset Bangsa yang Efektif
Memperingati Hari Lansia 29 Mei 2011 Menuju Lanjut Usia Aktif Sebagai Aset Bangsa yang Efektif Oleh : Agus Samsudrajat S, SKM Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia telah mencapai tingkat perkembangan kota yang pesat dan cukup tinggi. Kecelakan merupakan salah satu faktor penyebab kematian terbesar
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN ) A. PENGERTIAN Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak melihat ada alternative
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Praktik Kolaboratif Definisi praktik kolaboratif menurut Jones (2000) dalam Rumanti (2009) adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan yang dihadapi klien. Menurut Hojat et al (2013), rasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan layanan konsultasi terletak pada interaksi klien dan konsultan yang didasari oleh rasa saling percaya dan kemampuan konsultan dalam memahami serta memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter, jenis yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80% adalah melalui mata. Mata sering disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Tim pelayanan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Tim pelayanan kesehatan merupakan sekelompok
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN
Kompetensi Keahlian: Keperawatan Farmasi Keperawatan gigi Farmasi Industri Analisis Kesehatan KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN KESEHATAN Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Kompetensi
Lebih terperincimanusia yang holistik; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan memperhatikan aspek kemanusiaan;
Falsafah dan Paradigma Keperawatan By.Rahmad Gurusinga, S.Kep.,Ns.,M.Kep Falsafah Keperawatan Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengertian Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan
Lebih terperinci2015 POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pola asuh pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan oleh orang dewasa kepada seorang anak dalam upaya mendidik anak tumbuh dan dapat beradaptasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intensive Care Unit Intensive care unit (ICU) merupakan suatu area yang sangat spesifik dan canggih di rumah sakit dimana desain, staf, lokasi, perlengkapan dan peralatan, didedikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan pengalaman yang biasa menimbulkan kecemasan, kecemasan biasanya berhubungan dengan segala macam prosedur asing yang dijalani pasien dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada suatu saat dalam hidup mereka. Kerusakan punggung dan tulang belakang, suatu masalah kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan mencakup pelayanan yang holistik karena kerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara memelihara kesehatan.upaya kesehatan masyarakat meliputi : peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stres pada dasarnya menyerang setiap individual (Noi & Smith, 1994). Noi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres pada dasarnya menyerang setiap individual (Noi & Smith, 1994). Noi dan Smith (1994) mengungkapkan bahwa stres akan terus dialami individual selama masih hidup,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Caring Caring adalah kegiatan langsung untuk memberikan bantuan, dukungan, atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi kebutuhan untuk
Lebih terperinciTantangan Dasar Desain Organisasi
Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan cukup signifikan, seusai dengan ramalan perkembangan bisnis oleh
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri layanan kesehatan merupakan salah satu bidang industri yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan, seusai dengan ramalan perkembangan bisnis oleh
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.
BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan sejatinya sangat diutamakan dalam kehidupan sehari-hari karena sehat sangatlah mahal. Orang yang mengalami sakit akan merasa menderita karena fungsi tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Industri kesehatan sedang mengalami transformasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari pasien. Berbagai permasalahan bertambah seperti persaingan antar
Lebih terperincia. Model dokumentasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu : 1) Data Dasar Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pert
A. Model Dokumentasi Keperawatan Ada 6 model dokumentasi yang dapat digunakan di dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia yaitu sebagai berikut : 1) SOR (Source Oriented Record), 2) POR (Problem Oriented
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun oleh : TRI ARI AYUNANINGRUM J 200 080 051 KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinci2016 GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN HOSPITAL HOMECARE DI RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperincisikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk
A. SEMANGAT KERJA 1. Pengertian Semangat Kerja Davis (2000) mengemukakan semangat kerja merupakan suasana kerja yang positif yang terdapat dalam suatu perusahaan dan terungkap dalam sikap individu maupun
Lebih terperinciManusia dan Sistem Kepribadian
Manusia dan Sistem Kepribadian Pengantar Antropologi Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1 Kepribadian dalam Psikologi Dilihat sebagai: Ciri-ciri wakat seorang individu yang sifatnya konsisten, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia telah mencapai tingkat perkembangan kota yang pesat dan cukup tinggi. Kecelakan merupakan salah satu faktor penyebab kematian terbesar
Lebih terperinci1. Bab II Landasan Teori
1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.
Lebih terperinciTEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN
TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting
Lebih terperinciMenjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari
Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan
Lebih terperinciEKSPLORASI RISET KEPERAWATAN
EKSPLORASI RISET KEPERAWATAN Riset Keperawatan? Riset (penelitian) Proses pencarian kebenaran yang belum terungkap secara sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) Riset keperawatan
Lebih terperinciKomunikasi dengan tenaga kesehatan lain. Lilik s
Komunikasi dengan tenaga kesehatan lain Lilik s Perbedaan peran antar profesi Peluang melakukan kolaborasi berbagi, mengisi dan memberi masukan dalam tim menciptakan iklim kerja yang saling memuaskan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Permenkes RI, 2011). Institusi yang kompleks memiliki arti bahwa rumah sakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya (Permenkes RI,
Lebih terperinciPARADIGMA KEBIDANAN. By: Basyariah Lubis, SST, MKes
PARADIGMA KEBIDANAN By: Basyariah Lubis, SST, MKes PENGERTIAN 1. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan. 2. Paradigma asuhan kebidanan adalah berupa pandangan terhadap manusia/wanita,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amputasi adalah menghilangkan satu atau lebih bagian tubuh dan belum pernah terjadi sebelumnya yang bisa sebabkan oleh malapetaka atau bencana alam seperti kecelakaan,
Lebih terperinci