Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Di SMP Negeri 2 Purwokerto Dan SMP Negeri 1 Baturaden Kabupaten Banyumas) Isnaeni Praptanti 1, Noorliana 2 1,2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281) Isnaenipraptanti@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kualitatif pengajaran Bahasa Indonesia di SMP berdasarkan kurikulum Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Sumber data yang digunakan meliputi arsip atau dokumen, informan atau narasumber, tempat dan peristiwa atau aktivitas berupa proses belajar mengajar bahasa Indonesia di SMP. Sumber data ini akan memberikan informasi riil atau nyata tentang implementasi kurikulum 2013 bahasa Indonesia pada sekolah tempat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumen kurikulum belum lengkap terutama silabus dan buku pegangan guru dan siswa, pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik, penilaian pada kurikulum 2013 yang terlalu rumit dan kompleks. Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada dasarnya sudah baik meskipun ruhnya belum tampak, aktivitas siswa belum sepenuhnya aktif, pada aspek pola pikir, pola mengajar guru belum banyak berubah dari deduktif ke induktif, aktivitas siswa harus dibangun seperti: mengamati gejala atau kondisi lingkungan, aktif menanyakan hal yang diamati, mencoba suatu kegiatan, mengasosiasikan dan menyimpulkan dari apa yang diamati. Kata Kunci: Kurikulum 2013; Mata Pelajaran Bahasa Indonesia; Sekolah Menengah Pertama PENDAHULUAN Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern sangat pesat, Ilmu pengetahuan senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan penyesuaian kurikulum di dunia pendidikan. Untuk itu, pembaharuan kurikulum yang ideal dilaksanakan setiap saat bila ada perubahan ilmu pengetahuan dan tuntutan dari dunia kerja (Sujoko, 2003). Tahun 2013 ini pemerintah memberlakukan kurikulum Kurikulum mempunyai peran strategis dalam dunia pendidikan. Fungsi utama kurikulum adalah sebagai wahana/alat untuk mengantarkan peserta didik pada pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu masyarakat tertentu untuk suatu tujuan kehidupan dalam suatu masyarakat tertentu pula. Masyarakat sekarang tengah mengalami perubahan dan peningkatan sebagai akibat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.perubahan masyarakat itu tentunya harus senantiasa diikuti dengan perubahan pendidikan. Pendidikan yang hanya sekedar diartikan transfer pengetahuan dan transfer kebudayaan mulai ditinggalkan. Yang terpenting pendidikan itu harus dapat mempertahankan dan memperbaiki taraf hidup. Pendidikan harus tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan dari suatu masyarakat yang terus mengalami perubahan. Disamping itu pendidikan juga harus tanggap terhadap perubahan dan menyerap perkembangan baru yang terjadi dalam hal materi belajar dan memungkinkan seseorang menyesuaikan dirinya untuk turut serta secara kreatif dalam perubahan tersebut. Berkaitan dengan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum 2013, yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan sesuai dengan tuntutan dan reformasi yang sedang bergulir, guna menjawab tantangan arus globalisasi dan berkonstribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial yang lentur dan adaptif terhadap berbagai perubahan. Dalam hal ini kurikulum 2013 diharapkan mampu memecahkan persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna. Namun perlu 246

2 disadari bahwa sebagai sebuah instrument, kurikulum yang baik belum tentu menjamin mutu pendidikan akan baik pula jika dalam pelaksanaannya tidak optimal. Mutu, proses dan hasil pendidikan akan lebih banyak bergantung pada guru sebagai pihak yang mengimplementasikan kurikulum tersebut dalam praktik pembelajaran. Hal itu bukan berarti bahwa keberhasilan dan ketidakberhasilan pendidikan ditentukan oleh faktor guru semata.peran guru dalam pelaksanaan kurikulum ini sangat penting, disamping pihak-pihak lain seperti peserta didik, masyarakat maupun pemerintah.oleh karena itu, keberadaan guru yang professional, yang mampu menyiapkan segala sesuatunya sampai pada pelaksanaan dan evaluasinya sangat penting. Untuk mengetahui apa dan bagaimana penerapan kurikulum 2013 di lapangan, maka peneliti ingin mengetahui apa isi kurikulum, bagaimana implementasinya, serta bagaimana pendapat dan sikap guru dalam melaksanakan kurikulum 2013, khususnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah pilot proyek yang ada di kabupaten banyumas khususnya SMP Negeri 2 Purwokerto dan SMP Negeri 1 Baturaden. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan secara kualitatif pengajaran Bahasa Indonesia di SMP berdasarkan kurikulum Menurut Muhammad Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) kurikulum 2013 dikonsep untuk memperkukuh kompetensi siswa dalam tiga hal, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kurikulum 2013 juga disiapkan karena masih lemahnya pendidikan karakter sehingga terlihat gersang secara sosial akibat adanya lemah etika dalam interaksi sosial. Untuk itu, kurikulum 2013 mengorganisasikan materi yang berupa kompetensi inti (KI). KI merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pada pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills (kemendikbud, 2013). KI berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertical kompetensi dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/ jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasat satu mata pelajaran dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat (Kemendikbud, 2013). Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Dalam menjalankan tugasnya para guru apalagi guru bahasa Indonesia harus memahami benar-benar bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Untuk mencapai tujuan tersebut maka para guru bahasa hendaknya berupaya kuat mengajar dan mendidik dirinya terlebih dahulu untuk menggunakan bahasa dengan baik dan benar agar mereka dapat menjadi contoh teladan bagi siswanya (Tarigan, 1990). Ada beberapa faktor yang perlu diketahui dalam mempengaruhi sebuah bahasa yakni mencakup kompetensi gramatikal, kompetensi komunikatif dan kemahiran berbahasa (Richard, 1985). Menurutnya tiga faktor ini merupakan unsur pembentuk yang disebut kemampuan berbahasa, antara lain, kompetensi gramatikal, kompetensi komunikatif, kemahiran berbahasa. Pendekatan kompetensi merupakan pendekatan yang diambil oleh suatu lembaga pendidikan dengan perencanaan pada pembentukan kompetensi. Secara langsung dan sistematis, yaitu dengan cara mengkaji dan menguji kaitan antara persyaratan tugas, kompetensi dan pengalaman belajar, sedangkan Kriteria pendekatan saintifik meliputi, materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu. Guru adalah jabatan profesional, maka profesionalisasi guru terus harus diupayakan. Melalui P3G (dalam Arikunto, 1990) telah berhasil merumuskan tiga kemampuan dasar guru yang professional. Ketiga kemampuan tersebut dikenal dengan istilah Tiga Kompetensi, yaitu (a) kompetensi profesional, (b) kompetensi personal, dan (c) kompetensi sosial. Pada perkembangannya depdiknas 2003 menambahkan kompetensi pedagogis. 247

3 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Adapun dua sekolah tersebut adalah SMP Negeri 2 Purwokerto dan SMP Negeri 1 Baturaden. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan maret 2014 sampai dengan juli Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini lebih memungkinkan untuk mendapatkan informasi kualitatif yang lebih teliti karena tujuan utama penelitian deskriptif adalah menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang isi kurikulum, implementasi kurikulum, pendapat dan sikap guru dan hambatan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Purwokerto dan SMP Negeri 1 Baturaden. Sumber data yang digunakan meliputi arsip atau dokumen, informan atau narasumber, tempat dan peristiwa atau aktivitas berupa proses belajar mengajar bahasa Indonesia di SMP. Sumber data ini akan memberikan informasi riil atau nyata tentang implementasi kurikulum 2013 bahasa Indonesia pada sekolah tempat penelitian. Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Isi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 dikonsep untuk memperkokoh kompetensi siswa dalam tiga hal yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun alasan diberlakukannya kurikulum 2013 karena pendidikan karakter masih lemah karena kelemahan etika dalam interaksi sosial. Standar kompetensi lulusan (SKL) yang dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS) dipergunakan untuk merumuskan kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapai SKL. SKL SMP/MTS yang harus ditempuh selama tiga tahun dicapai melalui kompetensi dasar yang merupakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas. Capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari kelas VII sampai dengan kelas IX disebut kompetensi inti. Pada Bab 1 siswa diajak mengenali teks laporan hasil observasi tentang lingkungan hidup, pada bab II siswa diajak mengenali teks tanggapan deksriptif tentang budaya Indonesia, pada bab III dan IV siswa diajak mengenali teks eksposisi tentang penidikan karakter dan teknologi tepat guna, pada bab V siswa diajak mengenali teks eksplanasi tentang peristiwa alam dan pada bab VI siswa diajak mengenali teks cerita pendek, sebagai tambahan pada bab VII siswa diajak mengenali, mencermati dan memahami berbagai jenis teks. Terakhir, pada bab VIII siswa diajak untuk menganalisis, meringkas dan merevisi berbagai jenis teks Jenis-jenis teks itu dapat dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak layak adalah fungsi sosial teks)., struktur teks (tata organisasi, dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks tersebut. Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi berbeda, struktur teks berbeda dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian, pembelajaran bahasa yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut di masyarakat. Buku teks dirancang agar siswa aktif melakukan kegaiatan belajar melalui tugas-tugas, baik secara kelompok maupun mandiri. Untuk mengajarkan bahasa Indonesia dengan menggunakan buku ini, pengajar hendaknya menempuh empat tahap pembelajaran, yaitu (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap pemodelan teks, (3) tahap pembuatan teks secara bersama-sama dan (4) tahap pembuatan teks secara mandiri. Pendapat dan Sikap Guru Terhadap Penerapan Kurikulum Materi di buku kurang jelas, selain itu juga sub judul tidak sesuai dengan kompetensi dasar. 2. Fitur kebahasaan di silabus dengan di buku teks tidak sesuai dan fitur kebahasaan kurang jelas/membingungkan. 3. Keterampilan berbahasa (membaca,menulis tidak runtut/ wacana tidak runtut) 4. Waktu pembelajaran hanya 6 jam, idealnya 2x nya (12jam). 248

4 Implementasi Kurikulum Hasil Wawancaradengan guru di SMP Negeri 1 Baturaden (Dra. Eli Sundari) a. Pelaksanaan kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Baturaden dimulai sejak tahun ajaran b. Waktu yang digunakan untuk pembelajaran dapat dikatakan cukup. c. Pelaksanaan kurikulum 2013 ini masih sangat terasa baru, jadi menjadikan siswa untuk berperan aktif dalam kurikulum ini. d. Dalam persiapan materi di kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum KTSP. e. Sumber bahan ajar yang digunakan diperoleh dari buku paket dan internet. f. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memberikan tugas individu dan kelompok kepada siswa melalui portofolio. g. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan 2013 yaitu siswa dituntun untuk menemukan sendiri (mandiri) tetapi siswa masih harus didampingi karena belum begitu mandiri. h. Untuk peningkatan pembelajaran, kelas VIII dan IX kurang cekatan (kemandirian pembelajaran, namun untuk kelas VII terlihat lebih aktif, lebih pandai apalagi mengenai teknologi. i. Begitu juga dalam peningkatan karakter pada kurikulum 2013 terlihat meningkat. Karena pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang mencakup semua mapel. Jadi tidak hanya mencakup materi bahasa Indonesia saja. j. Media pembelajaran yang digunakan antara lain LCD dan Laptop. k. Informan pernah mengikuti pelatihan lima hari di magelang bersama Pak Kirno. l. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 sangat antusias. 2. Hasil Observasi a. Guru melakukan salam pembuka b. Kemudian menjelaskan KI dan KD yang harus dicapai. Setelah itu guru melakukan kegiatan apersepsi dengan membangun konteks melalui Tanya jawab mengenai unsur intrinsik pada cerpen. c. Kemudian guru menjelaskan materi pembelajaran kali ini menjelaskan isi cerita pendek dengan bertemakan sejarah dan sub topic candi prambanan. d. Kemudian guru membagi kelompok kepada siswa dengan cara berhitung putar dan membagi kertas portofolio kepada setiap kelompok untuk mendiskusikannya. e. Setelah itu siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok tadi di depan kelas yang sudah dituliskan ke dalam lembar portofolio dan kemudian dilakukan diskusi dengan kelompok lain dengan cara Tanya jawab antar kelompok maupun menanggapi. f. Aspek yang ditemukan dalam proses pembelajaran: 1) Berbicara, yaitu dilakukan antara guru dan murid, guru bertanya kepada murid mengnai pengalaman wisata ke objek candi prambanan. Karena materi yang diajarkan berkaitan dengan candi prambanan kemudian dijawab oleh siswa secara serempak. 2) Menulis, yaitu siswa menuliskan hasil kerja diskusi kelompok ke dalam lembar portofolio yang telah disediakan oleh guru. 3) Membaca, yaitu pada kegiatan diskusi, guru meminta kepada setiap kelompok untuk membacakan satu per satu hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian. 4) Menyimak, yaitu guru menjelaskan mengenai cerita pendek dan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Selain itu, siswa juga menyimak hasil kerja setiap kelompok yang melakukan presentasi karena pada akhir pembelajaran, guru meminta siswa untuk berkelompok dan menentukan orientasi, komplikasi, dan resolusi pada teks cerpen candi prambanan. 249

5 3. Hasil Wawancara dengan guru di SMP Negeri 2 Purwokerto (Budi Artini, S.Pd) a. Pelaksanaan kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Purwokerto dimulai sejak tahun ajaran b. Waktu yang digunakan untuk pembelajaran dirasa kurang, dari 6 jam pelajaran idealnya 2x nya (12jam). c. Bangunan bagus dan kokoh serta fasilitas yang memadai menjadi proses berjalan dengan baik. d. Sekolah yang bersih dan asri menjadikan anak-anak nyaman dalam pembelajaran. e. Perpustakaan lengkap, buku, majalah, kamus, dan ensiklopedia, akses internet yang lengkap memudahkan anak mengembangkan pengetahuan. f. Tersedianya Guru atau SDM yang berpengalaman memudahkan pelaksanaan kurikulum g. Siswa cepat dan tanggap ketika diberi tugas bekelompok. 4. Hasil Observasi a. Guru membuka pelajaran dan menyapa serta mengecek kehadiran siswa. b. Guru menghubungkan materi yang akan diajarkan dengan materi terdahulu. c. Guru menjelaskan tentang KD dan Indikator. d. Guru memancing pemahaman siswa tentang struktur teks cerpen dengan menanyakan pada siswa. e. Menghubungkan struktur cerpen dengan cerpen di media lain. f. Mengadakan tanya jawab dengan siswa mengenai unsur pembangun cerpen. g. Guru membacakan cerpen yang akan digunakan dalam pembelajaran. h. Guru membagi kelompok siswa dengan anggota 4-5 siswa untuk masing-masing kelompoknya dengan metode acak. i. Guru memberikan banyak tugas dan sering memberikan kesempatan terhadap siswa untuk banyak bertanya dan tidak malu dalam melakukan sesuatu. j. Setiap anak wajib mengungkapkan apa yang didapatnya dari materi yang diberikan. Disinilah sikap mandiri ditanamkan sehingga yang awalnya malu dan hanya diam saja kemudian dapat mengikuti temanya, akhirnya berani mengungkapkan pendapat di depan kelas maupun di forum diskusi. k. Guru memberi waktu 30 menit untuk siswa berdiskusi. l. Guru mengawasi dan mendampingi diskusi terjadi. m. Guru menunjuk kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. n. Guru membahas hasil diskusi masing-masing kelompok yang maju presentasi dengan melibatkan kelompok yang lain. o. Guru memberikan simpulan tentang cerpen yang berhubungan dengan struktur dan unsur pembangun cerpen. p. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan. q. Mengenai tugas pengamatan, hal ini ditujukan untuk melatih berpikir atau membangun pikiran yang luas, antara lain mengamati lingkungan sekolah dan sekitar sekolah melalui lorong-lorong kelas yang biasanya dihiasi oleh majalah dinding atau hasil karya yang dapat dijadikan objek pnelitian siswa. Hambatan Implementasi Kurikulum Penyajian Buku a. Buku tidak lengkap atau kurang. b. Buku guru hampir sama dengan buku siswa. Selain itu, buku guru tidak disertai kunci sehingga tidak ada penjelasan tentang isi buku. c. Guru mengalami kesulitan dalam menyesuaikan silabus dengan buku siswa. 250

6 d. Pada buku teks terdapat istilah ilmiah yang terlalu tinggi, sedangkan penalaran anak masih rendah. 2. Penilaian a. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran aktif berbasis tugas, sehingga banyak tugas yang tertunda atau tidak terselesaikan dengan baik. b. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran saintifik sehingga banya siswa yang masih bingung dan perlu dibimbing, terlebih pada saat menyusun sebuah teks. c. Terlalu rumit karena terdapat penilaian kuantitatif dan kualitatif. d. Penilaian karakter dalam pembelajaran sulit dipisahkan dengan karakter umum. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; 1. Dokumen kurikulum belum lengkap terutama silabus dan buku pegangan guru dan siswa. 2. Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya dapat berjalan dengan baik. 3. Penilaian pada kurikulum 2013 yang terlalu rumit dan kompleks. 4. Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada dasarnya sudah baik meskipun ruhnya belum tampak. 5. Aktivitas siswa belum sepenuhnya aktif. 6. Pada aspek pola pikir, pola mengajar guru belum berubah dari deduktif ke induktif. 7. Aktivitas siswa harus dibangun seperti: a. Mengamati gejala atau kondisi lingkungan b. Aktif menanyakan hal yang diamati c. Mencoba suatu kegiatan d. Mengasosiasikan e. Menyimpulkan dari apa yang diamati. DAFTAR PUSTAKA Sujoko. (2003). Perubahan Kurikulum Dalam Pendidikan. Surakarta: UNS Press Tarigan H.G. (1990). Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa. 251

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi dan proses belajar dapat terjadi kapan saja

Lebih terperinci

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

IKLAN. File bisa dikirim Via  ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda. IKLAN Kami menyediakan Paket Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 lengkap untuk semua mata pelajaran tingkat SMA/Ma/SMK, SMP/MTs, dan SD/Mi lengkap Semester 1 dan 2. File bisa dikirim Via email ataupun

Lebih terperinci

Kemampuan Membaca Teks Berita Dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition

Kemampuan Membaca Teks Berita Dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition Kemampuan Membaca Teks Berita Dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan akan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pembentukan kepribadian, baik melalui

Lebih terperinci

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menginterpretasi Teks Eksplanasi dalam Kurikulum 2013 Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam

Lebih terperinci

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013 MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DIAH AYUK TRIUTAMI A310100090 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pembelajaran Mengabstaksi Teks Eksplanasi Kompleks dengan Menggunakan Model Auditory, Intellectualy, Repetition pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 14 Bandung Pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergantian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 sangat mempengaruhi berubahnya elemen-elemen dalam pendidikan.elemen yang berubah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan keterbatasan produk yang dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi pilar utama bagi proses perubahan tingkah laku pada setiap manusia. Interaksi antar individu dan lingkungan menjadi salah satu proses pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika ditinjau dari segi sejarah kurikulum Indonesia yang dimulai tahun 1945 sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) 0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Meta Melisa Br. Ginting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan, nilai dan keterampilan. Melalui pendidikan kualitas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu) PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari pihak pembicara atau penulis kepada pihak pendengar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Kedudukan Pembelajaran Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum 2013 melingkupi keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 menempatkan bahasa memegang peranan penting sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang lain. Penerima akan dapat menyerap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan, sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Bahkan masalah pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 5 KEDIRI

PENGGUNAAN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 5 KEDIRI PENGGUNAAN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 5 KEDIRI Raditya Ranabumi, Muhammad Rohmadi, Slamet Subiyantoro FKIP UNS, FKIP UNS, FKIP UNS bumidito@gmail.com,

Lebih terperinci

Oleh. Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Model Pembelajaran Saintifik, Teks Laporan Hasil Observasi.

Oleh. Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Model Pembelajaran Saintifik, Teks Laporan Hasil Observasi. 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIT 5 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ ceramah/ khotbah yang didengar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas 15.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah sudah menerapkan kurikulum yang dikembangkan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara umum diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi para siswa. Kemampuan berkomunikasi siswa yang dimaksud adalah menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Berdasarkan Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan mutu

Lebih terperinci

III. BAHASA INDONESIA

III. BAHASA INDONESIA III. BAHASA INDONESIA Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas : VII (Tujuh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan diharapkan mampu melahirkan suatu generasi masa depan yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak sehingga menjadikan anak lebih tanggap terhadap lingkungan di sekelilingnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. Pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dapat ditunjukkan dengan kenyataan bahwa

Lebih terperinci

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum BAB V BAHAN AJAR TEKS SASTRA DI SMP A. Dasar Pemikiran Hasil kajian struktur dan nilai-nilai moralpada cerpen-cerpensurat kabar Suara Merdeka yang telah dilakukan perlu ditindaklanjuti dengan menawarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi dalam Kurikulum 2013 Kurikulum merupakan landasan atau acuan bagi setiap proses pembelajaran di sekolah,

Lebih terperinci

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman SP-002-008 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 97-101 Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Muhammad Joko Susilo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan akan diperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan pembentukan kepribadian, dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa pada masa kini maupun masa yang akan

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi kebahasaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 BIODATA PENULIS

Lampiran 1 BIODATA PENULIS Lampiran 1 BIODATA PENULIS 1. Nama lengkap Drs. Sawali, M.Pd. 2. Tempat, tanggal lahir Grobogan, 19 Juni 1964 3. Alamat Perum BTN Blok C-21 RT 03/RW X Kelurahan Langenharjo, Kec. Kendal, Kabupaten Kendal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. Komponen terpenting implementasi kurikulum adalah pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa diharapkan mampu memiliki kompetensi dengan menguasai empat keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan kita. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan kegiatan pembelajaran menentukan kesuksesan guru di sekolah dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu, seorang

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI GURU DENGAN KURIKULUM (Studi Kasus Pada Guru Akuntansi Kelas X Di Smk Negeri 1 Banyudono. Tahun Ajaran 2013/2014)

ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI GURU DENGAN KURIKULUM (Studi Kasus Pada Guru Akuntansi Kelas X Di Smk Negeri 1 Banyudono. Tahun Ajaran 2013/2014) ANALISIS KESESUAIAN KOMPETENSI GURU DENGAN KURIKULUM 2013 (Studi Kasus Pada Guru Akuntansi Kelas X Di Smk Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang sangat penting, karena dengan pembelajaran bahasa anak memiliki keterampilan dan kemahiran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING. Oleh

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING. Oleh EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH BERSAING Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Berorientasi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar Oleh Ketua Dr. Arju Muti'Ah, M.Pd NIDN:0012036007 Anggota

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA Dra. Isnaeni Praptanti, M.Pd., dan Drs. Karma Iswasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di mana pun berada. Pendidikan sangat penting artinya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah dasar untuk membentuk generasi-genarasi bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Lebih terperinci

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH DASAR Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan nasional diharapkan mampu melahirkan generasi dengan sumber daya manusia yang unggul dalam menghadapi tantangan jaman di masa kini dan di

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG. PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG Oleh Ayu Wandira Nurlaksana Eko Rusminto Ni Nyoman Wetty S. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas X SMK 10 Bandung Dalam penelitian ini penulis bermaksud

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa dampak bagi dunia pendidikan, sehingga muncul persaingan antar lembaga pendidikan. Salah satu cara yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi Jual Beli

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi Jual Beli 15 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi Jual Beli Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Menggunakan Metode Think Talk Write

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi bagi peserta didik. Tidak semua lulusan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi bagi peserta didik. Tidak semua lulusan Sekolah Menengah Atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditunjukkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Nurul Aprianingsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nurul.aprianingsih93@gmail.com

Lebih terperinci

masalah, penelitian yakni: (1) kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam

masalah, penelitian yakni: (1) kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Penelitian tentang kemampuan guru menerapkan metode pemodelan pada materi pembelajaran menyampaikan pengumuman kelas VII SMP Negeri Tapa, difokuskan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar Hetty Dwi Agustin Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN 3 Surakarta Jl. Kartini No.18

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu seberapa baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Setelah menamatkan studi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar ABSTRAK

Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar ABSTRAK Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar Peneliti : Arju Muti`ah 1, Suhartiningsih 2, Arief Rijadi 3, Agustiningsih 4 Mahasiswa Terlibat : - Sumber

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN 2014/1015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN 2014/1015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN 2014/1015 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR Oleh Janatun Naim Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : Jannaim21@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi kalangan masyarakat sekitar. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban masyarakat. Berdasarkan

Lebih terperinci