SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH
|
|
- Sudirman Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH
2 SUPLEMEN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH DASAR Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3 PETA KONSEP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SD PENYIAPAN DOKUMEN PERENCANAAN PENGATURAN SDM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PEMENUHAN SARANA PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN, PENDAMPINGAN SUPERVISI AKADEMIK EVALUASI SUPERVISI MANAJERIAL PENDAHULUAN Pengkondisian peserta Apersepsi Struktur Tujuan pembelajaran Pemberian motivasi KEGIATAN INTI Pembahasan materi Diskusi Problem solving Pemaparan Penilaian otentik PENUTUP Mengingatkan point penting Mengapresiasi pencapaian peserta Menghubungkan dengan materi berikutnya 20 menit 120 menit 20 menit 2
4 PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Deskripsi Materi Pembelajaran tematik terpadu merupakan pola pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan pada proses pembelajaran di sekolah dasar. Pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar merupakan amanat kurikulum Pembelajaran ini membutuhkan sumberdaya yang bervariasi baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain. Pengawas sekolah berkewajiban untuk membimbing kepala sekolah selaku pimpinan pada satuan pendidikan untuk dapat mengelola pembelajaran tematik tersebut. Pengawas mendampingi kepala sekolah bersama dengan Tim Pengembang Sekolah untuk melaksanakan: 1. Penyusunan perencanaan: Perencanaan pengelolaan pembelajaran tematik terpadu dilakukan dengan mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum 2013; merevisi KTSP, mengatur penugasan bagi pendidik dan tenaga kependidikan; merencanakan pemenuhan kebutuhan sarana pembelajaran. 2. Pelaksanaan program: Pada tahap ini pengawas memantau kepala sekolah dalam melakukan pemantauan dan pendampingan kepada gurunya dalam mengimplementasikan pembelajaran tematuk terpadu, untuk memastikan bahwa program yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana. 3. Evaluasi: Pengawas sekolah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan evaluasi program melalui kegiatan supervisi akademik. Melalui kegiatan ini pengawas dapat memastikan kemampuan kepala sekolah dalam mendeteksi hambatanhambatan yang dialami guru dan segera bisa membantu menemukan solusinya. B. Tujuan Pembelajaran Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam membimbing kepala sekolah mengelola pembelajaran tematik terpadu di satuan pendidikan yang di pimpinnya, dan membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. C. Ruang Lingkup Pengelolaan pembelajaran tematik terpadu meliputi: 1. Perencanaan a. Penyiapan dokumen b. Pengaturan sumber daya manusia c. Pemenuhan kebutuhan sarana pembelajaran 2. Pelaksanaan : Pemantauan dan pendampingan 3. Evaluasi : a. Supervisi akademik b. Supervisi manajerial 3
5 D. Uraian Materi Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut: Dari berpusat pada guru satu arah Isolasi Pasif maya/abstrak pembelajaran pribadi stimulasi rasa tunggal alat tunggal produksi massa satu ilmu pengetahuan kontrol terpusat pemikiran faktual penyampaian pengetahuan Menuju ke berpusat pada siswa Interaktif, kooperatif lingkungan jejaring aktif-menyelidiki konteks dunia nyata pembelajaran berbasis tim stimulasi ke segala penjuru multimedia kebutuhan pelanggan pengetahuan disiplin jamak otonomi dan kepercayaan kritis pertukaran pengetahuan Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan. Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut: 1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 4
6 5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris ( organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat ( reinforced) dan memperkaya ( enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema. Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut. (lihat di permendikbud 81A) Pengawas sekolah diharapkan dapat membimbing Kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran tematik di satuan pendidikan yang dipimpinnya. Kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, pelaksanaan, dan evaluasi. A. Perencanaan: 1. Penyiapan Dokumen a. Dokumen KTSP Kurikulum merupakan komponen penting penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan. Untuk itu setiap satuan pendidikan wajib memilikinya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) setiap tahun perlu direvisi berdasarkan hasil evaluasi dan untuk disesuaikan dengan perkembangan. Pengawas sekolah sebagai pengarah dalam pelaksanaan revisi kurikulum di sekolah. Setelah dilakukan revisi maka kepala sekolah bersama dengan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah (TPS) menyusunnya menjadi KTSP yang baru, demikian dilakukan setiap tahun. Untuk menyusun KTSP yang berorientasi pada kurikulum 2013 maka sekolah perlu menyiapkan beberapa dokumen, diantaranya adalah: Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Dasar. Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Panduan Teknis Penilaian SD dari Direktorat Pendidikan Dasar tahun Beberapa komponen yang mengalami perubahan (Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan) disesuaikan dengan peraturan yang baru. 5
7 Revisi kurikulum meliputi dokumen I dan dokumen II KTSP. Materi tentang penyusunan KTSP diuraikan pada bahan pelatihan Manajemen Implementasi Kurikulum). Pengawas sekolah memastikan bahwa setiap sekolah dalam binaanya telah memiliki dokumen-dokumen tersebut. 2. Pengaturan Sumber Daya Manusia. Perubahan sistem pembelajaran di sekolah dasar yang semula berbasis mata pelajaran menjadi berbasis tema. Adanya buku guru sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tematik, menimbulkan permasalahan teknis di lapangan. Guru menafsirkan secara beragam posisi penjasorkes dalam pembelajaran tematik terpadu. Permasalahan tersebut menyangkut penyusunan jadwal yang semula jadwal mata pelajaran menjadi jadwal tematik. Penempatan guru mata pelajaran (penjasorkes) yang dalam buku guru masuk dalam jaringan tema, sehingga menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan di kelas. Menghadapi berbagai permasalahan tersebut, Pengawas sekolah bersama dengan kepala sekolah berkewajiban mengatur penempatan guru mata pelajaran tersebut ke dalam jadwal tematik. Guru mata pelajaran memiliki kewajiban sama seperti guru kelas dalam membuat RPP dan melaksanakan pembelajaran tematik. Sekolah harus membuat jadwal yang jelas untuk kedua guru mata pelajaran tersebut. Untuk menjamin pelaksanaan kurikulum 2013, secara teknis kepala sekolah perlu mengatur penempatan setiap guru, terlebih guru mata pelajaran agama dan penjasorkes dalam konteks pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu. Pengaturan tersebut dibuat kepala sekolah dengan memberikan surat penugasan kepada yang bersangkutan. Guru agama dan guru olah raga dijadwalkan secara secara pasti kapan masuk ke kelas mana. Penyusunan jadwal tersebut berkolaborasi dengan guru kelasnya agar materi yang disajikan sesuai dengan tema yang sedang dibahas di kelas. Jadi guru kelas, guru agama, dan guru penjasorkes memiliki kewajiban sama dalam menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada tema. Contoh pengaturan guru Penjasorkes dan Guru Agama Kelas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu I II III IV V VI Keterangan Penjasorkes 3 Jp Penjasorkes 1 Jp Pendidikan Agama 2 Jp 6
8 Berdasarkan pengaturan tersebut maka guru mata pelajaran dan guru kelas akan bersamasama menyusun jadwal pelajaran di kelas masing-masing. Contoh Jadwal Tematik kelas I Bulan Juli ( awal masuk sekolah senin 14, Juli 2014) Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Upacara P. Agama Penjasorkes T. 1 T. 1 T Penjas orkes P. Agama Penjasorkes ST. 1 ST. 1 ST T. 1, ST 1, T. 1, ST 1, Penjasorkes PB. 4 PB. 5 PB PB 1 PB 2 T.1, ST, 1 P. Agama ISTIRAHAT PB. 3 P. Agama Keterangan T.1 : Tema I (diriku) ST.1: Sub tema 1. (aku dan teman baru) PB.1 : Pembelajaran 1. Sekolah boleh mengatur sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing. 3. Pemenuhan Sarana Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu berimplikasi pada penggunaan sarana pembelajaran. Pergeseran aktivitas belajar siswa dari menerima menuju pada aktivitas mencari membutuhkan sumber belajar yang lebih luas. Pengawas sekolah dapat membimbing Kepala sekolah dalam mengidentifikasi kebutuhan tersebut melalui kegiatan evaluasi diri sekolah yang kemudian hasilnya dituangkan dalam rencana kerja sekolah (RKS). RKS memotret kebutuhan dan rencana kerja jangka menengah (RKJM), rencana kerja tahunan (RKT), dan mengalokasikan pembiayaannya dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Rencana kerja tersebut meliputi 8 standar nasional pendidikan. RKAS sangat penting karena dalam RKAS ada jaminan pemenuhan kebutuhan yang tertuang dalam besaran anggaran biaya yang dialokasikan. B. Pelaksanaan Selanjutnya pengawas sekolah memantau dan mendampingi kepala sekolah dalam pelaksanaan program-programnya. Tahap ini adalah tahapan penting karena sebagus apapun perencanaan kalau tidak digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan maka akan sekedar menjadi dokumen mati. Dalam tahap pelaksanaan tugas terpenting pengawas sekolah adalah memastikan bahwa kepala sekolah memantau dan mengadakan pendampingan kepada gurunya dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. C. Evaluasi Dalam sebuah sistem manajemen, evaluasi merupakan salah satu komponen penjaminan mutu ( quality insurance). Dalam dunia pendidikan evaluasi program dapat diartikan sama dengan kegiatan supervisi. Secara sederhana supervisi 7
9 dipahami sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai bahan untuk pembinaan. Supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah meliputi supervisi manajerial dan supervisi akademik. Supervisi manajerial sasarannya adalah Kepala sekolah, sedangkan supervisi akademik sasarannya adalah guru. Materi lengkap tentang supervisi akademik dan supervisi manajerial terdapat pada buku bahan pelatihan. E. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran berbasis aktivitas (lesson learning), pembelajaran berbasis tugas (learning based project). Langkah kegiatan pembelajaran dilakukan pada beberapa langkah berikut: 1. Membaca, mendengar, menyimak, melihat bahan ajar materi Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu 2. Menyusun beberapa pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati 3. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan. 4. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya F. Penilaian Penilaian Otentik dengan instrument pengamatan Indikator Pencapaian 1. Sikap a. Kedisiplinan : hadir tepat waktu, menyelesaikan tugas tepat waktu b. Kerjasama : memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas dengan baik c. Tanggung jawab : Mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dan bersama-sama mencari solusit erhadap permasalahan yang dihadapi kelompok 2. Pengetahuan Tes Tulis : Pre dan Post tes 3. Keterampilan a. Keterampilan berpikir b. Keterampilan reaktif c. Keterampilan interaktif d. Keterampilan kontribusi dalam kelompok e. Keterampilan memimpin 8
10 LK KS. 02. A Berdasarkan contoh pada suplemen materi tematik terpadu tersebut, anda berikan contoh cara mengatur penempatan guru agama dan guru olah raga sesuai dengan kondisi sekolah berikut: Data rombongan Kelas I : 1 rombongan Kelas II : 1 rombongan Kelas III : 1 rombongan Kelas IV : 2 rombongan Kelas V : 1 rombongan Kelas VI : 1 rombongan Data guru Guru kelas : 7 orang Guru penjasorkes : 1 orang Guru Agama : 1 orang PEMBAGIAN TUGAS GURU PENJASORKES DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA Kelas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu I II III IV A IV B V VI 9
11 Berdasarkan pada pembagian tugas tersebut berikan contoh cara menyusun jadwal pembelajaran tematik kelas IV A! CONTOH JADWAL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A BULAN : WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU 10
12 N T U WURI HANDAYA T I PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.1a RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 2 Kurikulum 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masuk pada era globalisasi yang menuntut adanya perubahan di segala bidang, termasuk bidang pendidikan. Perubahan dalam bidang pendidikan dilakukan sebagai
Lebih terperinciPembelajaran Matematika SD
Pembelajaran Matematika SD Yasin Yusuf, S.Pd Kurikulum 2013 1 Perkembangan Penduduk sebagai Modal SDM Usia Produktif (2020-2035) Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi melalui
Lebih terperinciRASIONAL KURIKULUM 2013
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum menurut Undang-undang Nomor
Lebih terperinciRUBRIK KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD/SMP/SMA/SMK. Nama SD/SMP/SMA/SMK Alamat Sekolah. Kabupaten/Kota. Nama Kepala Sekolah
RUBRIK KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD/SMP/SMA/SMK Nama SD/SMP/SMA/SMK Alamat Sekolah Telp. Kabupaten/Kota Provinsi Nama Kepala Sekolah Nomor Hp/email :... :... :... :... :... :... :. /... Pengantar
Lebih terperinciElemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)
Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 Pergeseran Komponen Kurikulum 2013 Komponen Silabus: (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) kompetensi inti, (4)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga mengalami perubahan. Begitu pula dengan kurikulum yang dicanangkan oleh pemerintah. Menurut bahan
Lebih terperinciBAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup
Lebih terperinciMANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN
ISSN : 2088-4095 TARBIYAH ISLAMIYAH, Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2015 MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN Yahya MOF Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) merumuskan 16 prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan abad ke 21 yaitu (1) dari berpusat
Lebih terperinciStruktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd
Struktur Kurikulum 2013 Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 1 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2 Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian
Lebih terperinciTJETJEP RONY BUDIMAN
TJETJEP RONY BUDIMAN tjetjeprb@gmail.com 06-03-2014 TJETJEP RONY BUDIMAN - 2014 2 Pengertian KURIKULUM UU No. 20 Tahun 2003 - SPN seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum yang berlaku di Indonesia mulai tahun ajaran 2013/2014 adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini mempunyai dua dimensi. Dimensi pertama yaitu perencanaan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
Lebih terperinciBAB III KTSP VS KURIKULUM A. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1. Pengertian KurikulumTingkat Satuan Pendidikan.
50 BAB III KTSP VS KURIKULUM 2013 A. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1. Pengertian KurikulumTingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
Lebih terperinciPRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama
1 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
Lebih terperinciPENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013
PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) GELOMBANG 4 TAHUN 2014 DI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPerubahan Mindset. Kompetensi Keterampilan Guru. Kualitas. Perubahan Sikap. Rancangan aktivitas. Proses. Kualitas. Implementasi Kurikulum
Perubahan Mindset Kualitas Proses Kompetensi Keterampilan Guru Perubahan Sikap Rancangan aktivitas Kualitas Implementasi Kurikulum Kemauan dan Kegigihan melatih diri selama pelatihan Format: Refleksi,
Lebih terperinciLAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013
LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 DASAR HUKUM, RASIONAL PENGEMBANGAN SERTA ELEMEN PERUBAHAN TENTANG KOMPETENSI PEMBELAJARAN, PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN RANCANGAN KURIKULUM 2013 Oleh : Intan Mustika Noor
Lebih terperinciAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin Bab I. Pendahuluan Rasional Disvaritas kondisi persekolahan di Indonesia sangat tinggi.
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sejak lahir kedunia sudah mendapatkan pendidikan hingga ia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak lahir kedunia sudah mendapatkan pendidikan hingga ia masuk ke bangku sekolah. Kata pendidikan sudah tidak asing lagi ditelinga, karena semua manusia hidup
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PPT 2.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pengertian Pembelajaran tematik
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VII PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 5 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA ANALISIS
Lebih terperinciKTSP DAN IMPLEMENTASINYA
KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN
Lebih terperinciKeberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu komponen penting dalam mentransformasi pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai akhlak dalam pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciPerbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pemisahan antara mata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu seberapa baik
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciRENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar
RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH Sekolah kami belum memiliki semua sarana dan alat-alat yang dibutuhkan untuk memenuhi ketetapan dalam standar STANDAR SARANA DAN PRASARANA TINGKATAN MASALAH
Lebih terperinciRAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciModel Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,
Lebih terperinciLamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &
Lebih terperinciINTEGRASI MUATAN LOKAL PADA KURIKULUM 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan INTEGRASI MUATAN LOKAL PADA KURIKULUM 2013 Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi KS Dikdas Jakarta, 8-13 September 2014 INTEGRASI MUATAN LOKAL PETA KONSEP
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi
Lebih terperinciKETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013
KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013 Yokhebed 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciLAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS
LAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTIS BAGI ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
PANDUAN PRAKTIS BAGI ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR TAHUN 2013 1
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP Landasan & Acuan Penyusunan & Pengembangan KTSP UU
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG
SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG Kegiatan Belajar 5 : Med PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Penulis: Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si Penelaah: Prof. Dr. rer. nat. Sadjidan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Hal ini karena pendidikan merupakan proses budaya yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan mampu mempercedaskan kehidupan bangsa. Seperti yang diamanatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan keterbatasan produk yang dikembangkan.
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
HO-3D-01 PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki
PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004
Lebih terperinciGS-SD/ME-KUR-2013-PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [2014] INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR KOMPONEN: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RESPONDEN GURU 1. Nama Guru :... 2. Asal Sekolah :... 3. Kelas : I/II/IV/V* (lingkari salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.
SILABUS Satuan pendidikan : Kompetensi keahlian : Mata pelajaran : Kelas / semester : Alokasi waktu : Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN MENENGAH BAB I PENDAHULUAN
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH STANDAR PROSES PENDIDIKANDASAR DAN MENENGAH BAB
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciPemahaman Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Dalam Kurikulum 2013
Pemahaman Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Dalam Kurikulum 2013 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SEKOLAH JENJANG SMP Langkah Kegiatan Pengantar (15 ) Curah Pendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan bahwa sistem penjaminan dan
Lebih terperinciPEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN
Lebih terperinciRASIONAL KURIKULUM 2013
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
Lebih terperinciKelompok Materi: MATERI POKOK
Modul 2.1 a. Kelompok Materi: MATERI POKOK 1 Materi Pelatihan Belajar Tematik AlokasiWaktu : 2.1. Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2.1. a. Analisis Dokumen : SKL,KI-KD, Silabus,
Lebih terperinciEDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP
EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP Mekanisme Pengembangan RPP 1. Perencanaan Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut
Lebih terperinciBAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH
BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH A. Pandangan tentang Pembelajaran Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Edward dalam Imas Kurniasih (2014) menyatakan bahwa kurikulum terdiri dari
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi dan Pengertian Kurikulum Edward dalam Imas Kurniasih (2014) menyatakan bahwa kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang
Lebih terperinciINSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Nama Kepala Sekolah : Unit Kerja/Sekolah asal : Petunjuk cara mengisi % keberhasilan adalah lihat tagihan sesuai nomor lembar kerja (LK) dan pendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-undang No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003) didefinisikan sebagai berikut pendidikan kejuruan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran
129 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi siswa
Lebih terperinciOBSERVASI TERHADAP RPP DALAM MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS
LAMPIRAN H OBSERVASI TERHADAP RPP DALAM MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS NO KOMPONEN OBSERVASI 1. Perencanaan guru untuk mengajar a. Indikator b. Tujuan Pembelajaran c. Metode Pembelajaran d. Langkah-langkah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mata pelajaran : Gambar Teknik Kelas/Semester : XI / 2 Materi Pokok/Topik : Pengenalan Tanda Dan Letak Hasil Gambar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP
1 A. Judul BAB I PENDAHULUAN Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di B. Latar Belakang Kurikulum di Indonesia telah seringkali mengalami perubahan. Selama dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
Lebih terperinciClick to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO
Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud
Lebih terperinciJakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52
` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan cerminan, ide, gagasan, sikap, nilai dan ideologi penggunanya. Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Bahasa berperan
Lebih terperinci(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG
(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL LAPORAN PENELITIAN
BAB IV HASIL LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat MIN 4 Kota Banjarmasin Terbentuknya dan berdirinya Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Kota Banjarmasin disebabkan
Lebih terperinciInstrumen Review. Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1. Terdapat logo sekolah/daerah
Instrumen Review KTSP Berikut ini Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1 1 Cover/halaman judul Terdapat logo sekolah/daerah Terdapat judul yang tepat (Kurikulum Sekolah...) Menulis alamat
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan Pemerintah Negara Indonesia antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perwujudan dari
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PROFESSOR GOES TO SCHOOL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2017 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Wiyanto (wiyanto_fis@yahoo.com) PERENCANAAN PEMBELAJARAN Perencanaan pembelajaran dirancang dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciDRAFT AS OF 15/03/2016
Ide Kurikulum TERIMA KASIH Learning to KNOW Learning to DO Learning to BE Learning to LIVE TOGETHER Learning to LEARN Learning to INNOVATE (UNESCO) Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Karakter
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI
PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN KKPI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi
Lebih terperinciMENJAWAB DINAMIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR. Faisal PGSD FIP UNIMED Surel :
MENJAWAB DINAMIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR Faisal PGSD FIP UNIMED Surel : faisalpendas@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait dengan isuisu menonjol
Lebih terperinci