POLA BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN METODE THINK ALOUD (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 MALANG)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLA BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN METODE THINK ALOUD (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 MALANG)"

Transkripsi

1 1 POLA BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN METODE THINK ALOUD (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 MALANG) Reny Mufidah, Kadim Masjkur, Sutopo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang reny.muf@gmail.com ABSTRAK: Perbedaan cara atau bentuk berkembangnya ide dan konsep pada diri siswa menjadi latar belakang adanya perbedaan kemampuan dalam memecahkan masalah antara siswa expert dan novice. Metode yang digunakan adalah metode think aloud. Metode ini menggunakan penyampaian kerja memori otak dengan lisan. Penelitian ini mendiskripsikan pola berpikir 5 siswa expert dan 5 siswa novice dalam memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata-kata lisan, tulisan pekerjaan siswa, dan transkrip wawancara siswa dikumpulkan dengan teknik tes tertulis, rekaman think aloud, wawancara, dan observasi.untuk menjaga keabsahan data, dilakukan dengan teknik triangulasi data. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa expert dan novice menggunakan strategi dalam memecahkan soal. expert menganalisis variabel, kemudian mengkaitkan dengan prinsip fisika yang sesuai, dan menarik kesimpulan/jawaban. Sedangkan siswa novice menyampaikan jawaban, kemudian mengkaitkan dengan prinsip fisika tetapi tidak sesuai. novice hanya menyelesaikan tugas, tidak berusaha untuk mencari prinsip-prinsip yang dibutuhkan dalam memecahkan soal. Kata Kunci : Pola berpikir, Pemecahan Masalah, Think Aloud, siswa expert dan novice Tujuan pembelajaran fisika adalah membentuk kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang fisika, bidang ilmu lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari (Slavin, 2009). Pemecahan masalah melibatkan proses berpikir dan melibatkan penuh usaha sesuai yang diungkapkan Marteen (1994) Problem solving is the cognitive process. Hal ini mengartikan bahwa tanpa proses berpikir dan tanpa usaha yang penuh, maka bukan dikatakan memecahkan masalah. Pandangan ini menyatakan bahwa proses pemecahan masalah, melibatkan proses berpikir dan dilakukan penuh usaha, memilih di antara banyak kemungkinan yang ada. Ada perbedaan mendasar cara siswa expert dan novice dalam memecahkan masalah. dengan kemampuan tinggi akan menggunakan pengetahuannya lebih efektif dibandingkan siswa berkemampuan rendah. expert lebih mampu melihat dan menyelesaikan masalah dari pada novice pada keadaan yang sama. dengan kemampuan tinggi memiliki mekanisme kualitas kontrol lebih baik di suatu kondisi dibandingkan novice (Kathleen, 2007) sehingga ketika menyelesaikan masalah keduanya mempunyai pola berpikir yang berbeda. Dalam pernyataan Elizabeth (2003), think Aloud merupakan sebuah metode yang baik dalam mengungkapkan bagaimana siswa mengkonstruksi pikiran mereka, apa saja yang mereka pikirkan, apa yang sulit dan apa yang mudah bagi mereka. Perbedaan-perbedaan siswa novice dan expert dalam memecahkan masalah

2 2 berupa soal uraian (essay) menjadikan hal menarik untuk dipelajari dan diteliti. menggunakan metode think aloud, metode ini sangat baik untuk melihat proses konstruksi pemikiran pada siswa SMP sehingga guru akan sangat terbantu dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan diberikan di SMP Negeri 4 pada materi pokok Getaran dan Gelombang. METODE Penelitian merupakan deskriptif kualitif. Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan perbedaan pola berpikir antara siswa expert dan novice dalam memecahkan masalah Getaran dan Gelombang dengan menggunakan metode Think Aloud siswa SMPN 4 Malang kelas VIII. Data penelitian ini berupa kata-kata lisan/tertulis, dan coretan siswa ketika memecahkan soal fisika secara tertulis. Subjek penelitian ini dipilih dengan menentukan dasar kategori siswa expert dan siswa novice dengan memberikan soal uraian sebanyak empat soal uraian. Tabel 1. Pengkategorian siswa novice dan expert Kemampuan Kesalahan soal Novice 2-4 Expert 0-1 Dari 40 siswa yang mengerjakan tes, kemudian hasil dioalah berdasarkan Tabel.1 didapatkan 5 siswa expert dan 35 siswa novice. Subjek penelitian yang diambil adalah 5 siswa expert dan 5 siswa novice. Selanjutnya kesepuluh subjek penelitian diberikan soal yang sama dengan sebelumnya, namun yang berbeda adalah proses pengerjaanya. Untuk mendukung analiss data, dilakukan wawancara kepada kesepuluh subjek. Untuk mempermudah pemaparan, kelima subjek penelitian diberikan inisial (S.E) untuk siswa expert, dan inisial (S.N) untuk siswa novice. Hasil wawancara akan diolah dengan metode triangulasi untuk menentukan kevalidan hasil penelitian. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. HASIL 1. Pemecahan Masalah Bagi Expert. Hasil pemecahan masalah tentang faktor yang mempengaruhi periode bandul. Tabel 2. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan pertama Expert S.E 1 Menganalis variabel yang ditanyakan (periode) Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (periode di pengaruhi oleh panjang tali) Mengidentifikasi variabel yang diketahui (panjang tali) Menarik kesimpulan/ jawaban (waktu ayunan sama) S.E 2 Menganalisis variabel yang diketahui (mencari perbedaan dan kesamaan kedua bandul )

3 3 Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (panjang tali bandul mempengaruhi waktu ayunan) (amplitudo tidak mempengaruhi waktu ayunan) S.E 3 diam (kemungkinan menganalisis berbagai kemungkinan untuk menjawab masalah) Menjawab permasalahan(kecepatan sama) Mengkaitkan prinsip yang sesuai (panjang tali bandul sama sehingga tidak mempengaruhi) S.E 4 Menganalisis variabel yang diketahui (amplitudo) Mengkaitkan variabel yang diketahui dengan prinsip fisika yang sesuai (amplitudo tidak mempengaruhi waktu) (waktu yang dibutuhkan sama) S.E 5 Menganalisis variabel yang diketahui (panjang tali, perbedaan simpangan) Memberikan alasan yang berkaitan dengan prinsip fisika yang sesuai (amplitudo tidak mempengaruhi waktu) Hasil pemecahan masalah tentang konsep perambatan gelombang membawa energi tidak memindahkan materi. Tabel 3. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan kedua Expert S.E 1 Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (gelombang memindahkan energi) (uang tidak berpindah) S.E 2 Menganalisis variabel yang diketahui dihubungkan dengan pengalaman prakteknya (Menganalogikan kertas = uang) Mengidentifikasi prinsip fisika yang sesuai (tali yang diberi kertas, kertas tidakberpindah ketikan diberi usikan) (uang tidak akan bergerak) S.E 3 Diam (kemungkinan menganalisis berbagai kemungkinan) Menjawab kesimpulan / jawaban (uang tidak berpindah) Menyatakan prinsip yang sesuai dengan permasalahan, tetapi prinsipnya kurang ada penjelasan (gelombang memindahkan energi bukan materi ) S.E 4 Menganalisis variabel yang diketahui (pemberian usikan) Mengakaitkan variabel yang diketahui dengan akibatnya(usikan mengakibatkan timbul gel. tranversal) Prinsip fisika tentang gel.transversalnya salah. (uang menuju sumber usikan) S.E 5 Menjawab kesimpulan / jawaban (uang akan mengarah ke bayu) akan menyebabkan materi (uang) berpindah tempat) Hasil pemecahan masalah tentang memvisualisasikan soal dalam bentuk gambar. Tabel 4. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan ketiga Expert S.E 1 Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut, S.E 2 Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut, S.E 3 Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut,

4 4 S.E 4 Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut, Mencari kalimat mana yang menjadi kunci S.E 5 Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut, Hasil pemecahan masalah tentang aplikasi rumus hubungan cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi. Tabel 5. Langkah siswa expert memecahkan permasalahan keempat Expert S.E 1 S.E 2 S.E 3 S.E 4 Menganalis variabel yang diketahui (data lebar satu bukit) Menganalisis pengertian dari variabel yang dibutuhkan (λ) Mengkaitkan dengan variabel yang diketahui (lebar 1 bukit λ). Menyatakan variabel yang diketahui (frekuensi) Menyatakan variabel yang ditanyakan (amplitudo) Menganalisis variabel yang diketahui (mencari data kalimat yang dibutuhkan untuk menjawab amplitudo) Menganlisis variabel yang ditanyakan (pengertian amplitudo) dan mengolah informasi dengan perhitungan matematis Hasil perhitungan sebagai kesimpulan / jawaban Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f) Hasil dari pengolahan data pada sebelumnya, nilainya dimasukkan secara matematis dalam rumus. Hasil perhitungan sebagai kesimpulan / jawaban Menganalisis variabel yang ditanyakan (mencari kalimat yang menjadi kunci permasalahan) Mengolah data variabel dengan perhitungan matematik (amplitudonya 2,5 m) Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat) Menganalis variabel yang diketahui (data panjang 1 bukit gel) Menghubungkan dengan prinsip fisika (λ = 1 bukit dan 1 lembah) Mengolah data secara matematik (melakukan perhitungan dalam rumus) Menyatakan variabel yang ditanyakan (amplitudo) Menggunakan perhitungan matematik Konteks: mencari amplitudo adalah jarak dibagi dua yaitu 5 dibagi 2 = 2,5 m Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat) Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f) Menggunakan perhitungan matematik Menganalisis variabel yang diketahui (menggaris bawahi kalimat yang menjadi kunci untuk menjawab amplitudo)

5 5 S.E 5 Memberikan alasan jawaban dengan menggunakan perhitungan matematik disertai mengakaitkan prinsip fisika yang sesuai Konteks: 2,5 m hasil dari 5 dibagi 2, kenapa dibagi 2 karena kan itu dari titik titik tertinggi dan terendah Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat gelombang) Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f) Menganalisis variabel yang diketahui dengan menggaris bawahi (panjang satu bukit adalah 1,5) Mengolah data untuk memenuhi variabel yang dibutuhkan dalam perhitungan Konteks: lamdanya adalah 1,5 x 2, soalnya kenapa lamdanya satu bukit dan satu lembah berarti 3 m. Mengakaitkan prinsip fisika yang sesuai dan melakukan langkah matematis (3 x 10) (30 m/s) Menganalisis variabel yang diketahui (data frekuensi, jarak simpangan dan panjang 1 bukit) (mengalami beberapa kesalahan / keraguan) Konteks: amplitudonya 5 m, eh salah amplitudonya itu kan 5, berarti amplitudonya 2,5. Memberikan alasan yang berhubungan dengan prinsip fisika yang sesuai (Prinsip amplitudo) Menyatakan variabel yang ditayakan (cepat rambat gelombang air) Menganalisis variabel yang diketahui dan menganalisisnya ( 1 bukit gelombang = 0,5 gelombang) Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f) Melakukan perhitungan matematik (1,5 x 2; λ = 3) Menarik kesimpulan/ jawaban 2. Pemecahan Masalah Bagi Expert. Hasil pemecahan masalah tentang faktor yang mempengaruhi periode bandul. Tabel 6. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan pertama Novice S.N 1 Memberikan jawaban (waktu berbeda) Alasan yang sesuai dengan prinsip fisika (tali bandul pendek maka waktu ayunan lebih cepat) S.N 2 Memberikan jawaban (hubungan T = λ x v) Alasan yang diberikan tidak berhubungan (panjang tali = lebar simpangan) S.N 3 Memberikan jawaban (t ani > t budi) Alasan tidak sesuai dengan prinsip fisika (simpangan mempengaruhi waktu ayun) S.N 4 Memberikan jawaban (t ani < t budi) Alasan tidak sesuai dengan prinsip fisika (simpangan mempengaruhi waktu ayun) S.N 5 Memberikan jawaban (budi lebih cepat dari pada ani) Alasan tidak sesuai dengan prinsip fisika (simpangan lebih lebar lebih cepat untuk berayun) Hasil pemecahan masalah tentang konsep perambatan gelombang membawa

6 6 energi tidak memindahkan materi. Tabel 7. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan kedua Novice S.N 1 Menjawab permasalahan (uang akan mengarah ke bayu) S.N 2 Menjawab permasalahan (uang akan mengarah ke bayu) S.N 3 Menyatakan variabel yang diketahui Menjawab permasalahan (uang akan mengarah ke bayu) S.N 4 Menjawab permasalahan (uang akan mendekat ke bayu) S.N 5 Menjawab permasalahan (uang akan menjauh dari bayu) Hasil pemecahan masalah tentang memvisualisasikan soal dalam bentuk gambar. Tabel 7. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan ketiga Novice S.N 1 Menjawab permasalahan / jawaban (hasil gambar tidak tepat) Tidak mencari kalimat yang menjadi kunci S.N 2 Menjawab permasalahan / jawaban (hasil gambar tidak tepat) Tidak mencari kalimat yang menjadi kunci S.N 3 Menjawab permasalahan / jawaban (hasil gambar tidak tepat) Tidak mencari kalimat yang menjadi kunci S.N 4 Tidak mampu mengunkapkan proses menggambarnya, S.N 5 Menjawab permasalahan / jawaban secara runtut, Hasil pemecahan masalah tentang aplikasi rumus hubungan cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi. Tabel 9. Langkah siswa novice memecahkan permasalahan keempat Novice S.N 1 S.N 2 Memberikan penjelasan (gerakan gabus + lebar 1 bukit) Menjawab permasalahan / jawaban Menyatakan variabel yang ditanyakan Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f) Hasil dari pengolahan data pada bagian awal, nilainya dimasukkan secara matematis dalam rumus. Hasil perhitungan / jawaban (Jawaban belum tepat) Menjawab permasalahan / jawaban, dengan memberikan penjelasan (penjelasanya tidak berhubungan dengan prinsip fisika hanya dikaitkan dengan variabel yang ada

7 7 S.N 3 S.N 4 S.N 5 pada soal) Memberikan pernyataan (tidak tahu apa itu amolitudo) Menyatakan variabel yang ditanyakan (cepat rambat) Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f) Tidak ada kesimpulan masalah / jawaban Menjawab permasalahan, dengan memberikan penjelasan matematik (perhitungan matematiknya salah, cara perhitungan matematik juga tidak berhubungan dengan prinsip fisika yang seharusnya digunakan) Manganalisis rumus apa yang dibutuhkan (v = λ x f) Memberiakan jawaban, tanpa ada proses (hasil data di bagian a salah) Memberikan jawaban secara perhitungan matematik, namun tidak sesuai dengan rumus fisika yang seharusnya digunakan. Memberikan jawaban secara perhitungan matematik, namun tidak sesuai dengan rumus fisika yang seharusnya digunakan. Soal A Memberikan jawaban Memberikan alasan yang berhubungan dengan variabel yang diketahui, namun kurang tepat (Prinsip amplitudo) Soal B Menyatakan variabel yang ditayakan (cepat rambat gelombang air) Mengidentifikasi rumus yang sesuai (v = λ x f) Melakukan perhitungan matematik Menarik kesimpulan (jawaban karena salah dalam memasukkan nilai λ) PEMBAHASAN 1. Cara Pemecahan Masalah Bagi Expert Pada pemecahan masalah pertama tentang faktor yang mempengaruhi periode sebuah bandul, langkah pengerjaan siswa expert dengan alur maju. Strategi yang diterapkan dimulai dengan menganalisis varibel yang diketahui, mencari hubungan prinsip yang dibutuhkan, kemudian mengolah dengan cara menganalisis atau perhitungan matematik, dan sebagai hasil akhir menarik kesimpulan / jawaban. Penggunaan prinsip yang dibutuhkan diperlukan pemahaman, dan pengetahuan yang baik, sehingga siswa harus tahu kapan konsep digunakan. Keefektifan dalam menggunakan pengetahuannya, membantu siswa dalam mengidentifikasi prinsip-prinsip utama. Keyakinan prinsip yang benar itu, membantu siswa dalam mengambil kesimpulan yang benar. Pada permasalahan kedua tentang konsep perambatan gelombang tidak memindahkan materi, tetapi hanya energi. Dari penyelesaian tersebut menunjukkan tidak semua siswa expert menjawab dengan benar. Kelima siswa menyelesaikan permasalahan ini dengan strategi yang sama pada permasalahan pertama yaitu menganalisis variabel, menggunakan prinsip dan menyimpulkan. Lebih khususnya prinsip yang digunakan S.E 2 adalah recall memori dari hasil pengetahuan ketika melaksanakan praktikum. S.E 4, dan 5 melakukan strategi yang sama, namun prinsip yang digunakan kurang tepat (perambatan gelombang dapat memindahkan materi). Kedua siswa cenderung masih terpengaruh oleh intuisinya bahwa gelombang akan dapat memindahkan materi (uang lembaran) ke tepi kolam mendekati Bayu tidak berusaha menemukan prinsip yang melandasi persoalan.

8 8 Pada permasalahan ketiga yakni cara memvisualisasikan persoalan dalam bentuk gambar, kelima siswa melakukan dengan baik. Salah satu cara dengan menggarisbawahi untuk menentukan kalimat yang menjadi kunci untuk menjawab permasalahan. Hal ini menunjukkan cara penggunaan strategi yang baik dalam memahami permasalahan. Pada permasalahan keempat yakni aplikasi dari hubungan bahwa besar cepat rambat sama dengan panjang gelombang dikali frekuensinya. Dalam proses penyelesaian ini, kelima siswa expert menggunakan cara strategi pemecahan sama dengan permasalahan pertama. Lebih khususnya, siswa S.E 1 untuk memahami soal, dengan cara memvisualisasikan dalam bentuk gambar terlebih dahulu sebelum menganalis yang ditujukkan dari hasil pengerjaan secara tertulis. Pada soal ini, perlu diperhatikan bahwa siswa harus memahami prinsip amplitudo dan panjang gelombang dengan baik. tidak hanya mampu memilih rumus dan prinsip mana yang sesuai, tetapi kelima siswa mampu mempertimbangkan kemungkinan konsep-konsep apa dapat membantu pemecahan masalah. Berdasarkan pembahasan dari keempat soal diatas, siswa expert menunjukkan mempunyai keefektifan dalam menggunakan pengetahuan, dengan cara merecall memori atau menganalis dengan pemahaman agar dapat menentukan prinsip yang sesuai pada suatu permasalahan. expert mempunyai strategi yang baik dan bekerja dengan alur maju. Dalam proses penyelesaian ada beberapa permasalahan yang masih terpengaruh dengan intuisi yang dimiliki, tetapi dalam permasalahan lain mereka mampu memilah hanya prinsip utama yang digunakannya dan mempertimbangkan kemungkinan hubungan antara konsep-konsep yang didapat. 2. Cara Pemecahan Masalah Bagi Novice Pada keempat permasalah yang disajikan, proses penyelesaian yang dilakukan siswa novice dengan alur mundur. memberikan pernyataan jawaban terlebih dahulu, kemudian memberikan alasan. Pada permasalahan pertama dan kedua, alasan yang diberikan oleh siswa novice seluruh prinsip fisikanya belum tepat. Kelima siswa novice masing terpengaruh dengan intuisinya dalam memberikan penjelasan alasan. Pada permasalahan yang ketiga, keempat siswa novice belum tepat dalam memvisualisasikan soal cerita dalam bentuk gambar, kecuali S.N 5. belum menunjukkan pencarian kunci kalimat untuk membantu menggambar, sehingga pemahaman akan variabel yang diketahui dan ditanyakan perlu digali lagi. Pada permasalah keempat yakni aplikasi rumus dalam gelombang, dan amplitudo diperlukan pemahaman, dan pengetahuan yang baik, sehingga siswa tahu kapan konsep harus digunakan. Pada kenyataanya siswa tidak mencoba menganalisis dari variabel ataupun mencoba menghubungkan antar konsep. Beberapa siswa menggunakan rumus yang benar, namun karena tidak ada pertimbangan untuk hubungan antar variabel, dan prinsip yang digunakan belum sesuai yang dibutuhkan sehingga hasil akhir yang didapatkan belum tepat. Berdasarkan pembahasan keempat permasalahan yang disajikan, menunjukkan proses kognitif siswa novice belum mampu dalam menghubungkan data yang diketahui, dibutuhkan dan yang ditanyakan. novice belum mampu mengolah dan menggunakan informasi yang diperoleh pada soal untuk merencanakan pemecahan suatu masalah. Kegagalan dalam memahami soal berakibat pada ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. novice kurang dapat memahami informasi yang didapatkan sehingga tidak menggunakan informasi tersebut untuk dapat

9 9 menyelesaikan permasalahan. Bentuk permasalahan yang tidak diperintahkan untuk menyelesaikan dengan cara tertentu tetapi siswa dibebaskan menyelesaikan masalahnya dengan caranya sendiri sehingga menjadi kesulitan dalam menentukan cara yang akan digunakan. Prinsip fisika yang digunakan terbawa oleh intuisinya, dan caranya yang digunakan hanya untuk menyelesaikan tugas bukan memecahkan. KESIMPULAN DAN SARAN Pola berpikir pada siswa expert adalah menggunakan strategi sesuai yang mereka fahami untuk memecahkan masalah meliputi menganalisis variabel, mengkaitkan prinsip fisika yang sesuai, dan menarik kesimpulan. Pola berpikir pada siswa novice strategi yang digunakan adalah, menjawab pertanyaan secara langsung, kemudian menjelaskan alasan secara fisika, tetapi tidak tepat. Adanya kecenderungan merespon permasalahan hanya dari luar, tidak berusaha untuk menggunakan prinsip fisika yang sesuai sehingga siswa hanya berusah menyelesaikan tugas bukan memecahkan masalah. Terdapat perbedaan pola berpikir antara kedua kelompok siswa. Dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sebaiknya guru lebih menekankan proses memahami masalah sehingga siswa dapat menggunakan informasi dan memberikan latihan kepada siswa untuk menggunakan strategi/teknik pemecahan masalah seperti yang dilakukan siswa expert, sehingga ketika siswa menemukan masalah terutama siswa novice sudah dapat merencanakan dan mengerjakan permasalahan dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Elizabeth The Use of Think Aloud Methods in Qualitative Research an Introduction to Think Aloud Methods. In the domain of physics and the practice of engineering, University of Wisconsin: Chicago Herper, Kathleen Making Problem Solving Priority. Departemen of Physics, Pittsburg. U.S.A Laura, E.H Problem Solving Concepts and Theories Educational Strategies. Young University og Technology: Sydney Marteen, W The Think Aloud Method a Practical Guide To Modelling Cognitive Processes. Departemen of Social Informatics University of Amsterdam, London: Published by academic press. Slavin, Robert Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan Jilid II. Jakarta : PT. Indeks

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Bidang Kajian Jenis Artikel : Pendidikan Matematika : Hasil Penelitian PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA Setyati Puji Wulandari 1), Imam

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan : Getaran dan Gelombang

Soal dan Pembahasan : Getaran dan Gelombang Soal dan : Getaran dan Gelombang IPA Fisika Kelas 8 Semester 2 Soal 1 Perhatikan grafik simpangan gelombang terhadap waktu pada gambar di atas! Jika jarak AB = 250 cm, tentukan cepat rambat gelombang tersebut!

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Na im Matul Kiftiyah 1, Yudyanto 2, Sutopo 3 1 Mahasiswa Fisika,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas Alokasi Waktu Materi Pokok : SMA NEGERI 4 PALU : XI MIA : 1 x 35 Menit : Gelombang Tranversal A. KOMPETENSI INTI KI.1 Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

GELOMBANG. Lampiran I.2

GELOMBANG. Lampiran I.2 GELOMBANG 1. Pengertian Gelombang Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya ciptaan Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA Shofia Hidayah Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang shofiahidayah@gmail.com

Lebih terperinci

Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Oleh :, M.Pd Jurusan Matematika FMIPA UNNES Abstrak Tingkat kemampuan berpikir

Lebih terperinci

INTERFERENSI GELOMBANG

INTERFERENSI GELOMBANG INERFERENSI GELOMBANG Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Perambatan gelombang tidak disertai dengan perpindahan materi-materi medium perantaranya. Gelombang dalam perambatannya memindahkan energi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian, tehnik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan tehnik analisis data. A. Jenis

Lebih terperinci

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG A. Getaran Benda Getaran adalah gerakan bolak balik terhadap titik keseimbangan. - Penggaris melakukan getaran dari posisi 1 2 1 3 1 - Bandul melakukan gerak bolak balik dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SLB Negeri Surakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013. Alasan memilih

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA (THE STUDENT THINKING PROCESS IN SOLVING MATH STORY PROBLEM) Milda Retna (mildaretna@yahoo.co.id) Lailatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4) metologi

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATA KULIAH FISIKA MODERN MAHASISWA CALON GURU FISIKA

ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATA KULIAH FISIKA MODERN MAHASISWA CALON GURU FISIKA ANALISIS KESULITAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATA KULIAH FISIKA MODERN MAHASISWA CALON GURU FISIKA Dewi Sartika 1, Nur Aisyah Humairah 2 1,2 Universitas Sulawesi Barat 1 dewi.sartika@unsulbar.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlatar belakang permasalahan yang terjadi di kelas yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlatar belakang permasalahan yang terjadi di kelas yaitu 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini berlatar belakang permasalahan yang terjadi di kelas yaitu rendahnya kemampuan C2 dan C3 siswa dalam pembelajaran Fisika, karena siswa

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. 41 BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. Objek penelitian ini adalah novel Bait-Bait Multazam karya Abidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah penelitian kuasi eksperimen, karena subjek tidak dikelompokkan secara acak tetapi peneliti menerima keadaan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6 1. Perhatikan bandul pada gambar berikut! SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6 http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis8-6-01.png Jika bandul bergerak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang berfungsi untuk mencari kebenaran yang objektif terhadap suatu peristiwa, dimana kegiatan itu dilakukan secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Juliana 1, Darma Ekawati 2, Fahrul Basir 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang Doc. Name: K3AR08FIS030 Version : 204-09 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar). Definisi satu getaran,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Untuk optimalnya penelitian yang dilakukan, maka perlu disusun metode dan desain penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2) ardiyanti23@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program

Lebih terperinci

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP KRISTEN 2 SALATIGA Emilia Silvi Indrajaya, Novisita Ratu, Kriswandani Program Studi S1 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini, peneliti akan mendeskripsikan tentang kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Semua fakta baik lisan maupun tulisan dari sumber manusia yang telah diamati serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

Ditanya : v =? Jawab : v =

Ditanya : v =? Jawab : v = 1. Telinga manusia mampu menanggapi gelombang longitudinal pada jangkaun frekuensi ± 20 Hz-20.000 Hz. Hitunglah panjang gelombang di udara dengan perambatan v = 344 m/s! Diket : v = 344 m/s f 1 = 20 Hz

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM:

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM: MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR PADA MATERI STATISTIKA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Mutawafaq Haerunnazillah 15B08011

Mutawafaq Haerunnazillah 15B08011 GELOMBANG STASIONER Gelombang stasioner merupakan perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar namun merambat dalam arah yang berlawanan. Singkatnya, gelombang

Lebih terperinci

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG 38 FISIKA KELAS VIII BAB V GETARAN DAN GELOMBANG Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran Menyelidiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kota Bandung dengan subjek penelitian yaitu tiga pekerja anak yang berusia 15,14 dan 15 tahun. Namun, pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

Profil Berpikir Logis dalam Memecahkan Masalah oleh Mahasiswa Calon Guru Tipe Camper

Profil Berpikir Logis dalam Memecahkan Masalah oleh Mahasiswa Calon Guru Tipe Camper SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Profil Berpikir Logis dalam Memecahkan Masalah oleh Mahasiswa Calon Guru Tipe Camper Titin Masfingatin, Wasilatul Murtafiah IKIP PGRI MADIUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Surakarta yang beralamatkan di Jalan Kolonel Sutarto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang - Latihan Soal Pilihan Ganda Doc. Name: AR08FIS0499 Version : 20-07 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang. SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang beralamat di Jl. RM. Hadisobeno Sosrowardoyo

Lebih terperinci

DESKRIPSI ASIMILASI DAN AKOMODASI MAHASISWA BERKEMAMPUAN SEDANG DALAM BELAJAR ELLIPS, HIPERBOLA, DAN PARABOLA

DESKRIPSI ASIMILASI DAN AKOMODASI MAHASISWA BERKEMAMPUAN SEDANG DALAM BELAJAR ELLIPS, HIPERBOLA, DAN PARABOLA p-issn: 503-473 3 DESKRIPSI ASIMILASI DAN AKOMODASI MAHASISWA BERKEMAMPUAN SEDANG DALAM BELAJAR ELLIPS, HIPERBOLA, DAN PARABOLA Herfa Maulina Dewi Soewardini Universitas Wijaya Kusuma Surabaya herfa.soewardini@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

Yaumil Sitta Achir, Budi Usodo, Rubono Setiawan* Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta

Yaumil Sitta Achir, Budi Usodo, Rubono Setiawan* Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta DOI:10.20961/paedagogia.v20i1.16600 Hal. 78-87 Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 20 No. 1,Februari Tahun 2017 http://jurnal.uns.ac.id/paedagogia p-issn 0126-4109; e-issn 2549-6670 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penggunaan pendekatan kualitatif ini merupakan suatu cara

Lebih terperinci

PERCOBAAN MELDE TUJUAN PERCOBAAN II. LANDASAN TEORI

PERCOBAAN MELDE TUJUAN PERCOBAAN II. LANDASAN TEORI 1 PERCOBAAN MELDE I. TUJUAN PERCOBAAN a. Menunjukkan gelombang transversal stasioner pada tali. b. Menentukan cepat rambat gelombang pada tali. c. Mengetahui hubungan antara cepat rambat gelombang (v)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Fraenkel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selain itu, Fraenkel dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bodgan dan Guba (Suharsaputra, 2012:181) penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan profil abstraksi siswa

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN. Abstrak

PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN. Abstrak PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN SIDOREJO LOR 03 SALATIGA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN Mawar Kelana, Tri Nova Hasti Yunianta, Novisita Ratu Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan langkah-langkah yang tepat agar tujuan penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai. Metode merupakan cara yang disiapkan peneliti untuk

Lebih terperinci

CLASSROOM ACTION RESEARCH

CLASSROOM ACTION RESEARCH CLASSROOM ACTION RESEARCH PENELITIAN TINDAKAN KELAS Analisis Data Kualitatif By Mada Sutapa Disampaikan Pada Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru-Guru SMP 4 Sentolo Kulonptogo Disampaikan oleh:

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel. n Getaran dan Gelombang Bab XXI GETARAN DAN GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya. Peta Konsep Getaran terdiri atas - Frekuensi

Lebih terperinci

Profil Proses Kognitif Siswa SMP Laki-laki dalam Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika

Profil Proses Kognitif Siswa SMP Laki-laki dalam Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Profil Proses Kognitif Siswa SMP Laki-laki dalam Investigasi Matematik Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika Sri Subarinah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH PADA SOAL CERITA SPLDV DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SALATIGA

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH PADA SOAL CERITA SPLDV DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SALATIGA STRATEGI PEMECAHAN MASALAH PADA SOAL CERITA SPLDV DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SALATIGA Vivin Isna Tuti, Wahyudi, S.Pd., M.Pd., Erlina Prihatnani, S.Si., M.Pd. Program s1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian desain (design research). Menurut Gravemeijer (Hasanah, 2012), design research also

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

Lebih terperinci

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Luthfi Faza Afina Riza Walida 1) Rudiana Agustini 2), Tukiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan 89 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5. Tes uji coba soal Nama : Sekolah : Kelas : Hari/tanggal :

LAMPIRAN 5. Tes uji coba soal Nama : Sekolah : Kelas : Hari/tanggal : LAMPIRAN 5 Tes uji coba soal Nama : Sekolah : Kelas : Hari/tanggal : Assalamu alaikum ananda, sekarang kalian adalah asisten tuan Heinrich Rudolf Hertz untuk melakukan penelitian terhadap getaran gelombang,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG Nur Fadilah Sri Untari Siti Awaliyah Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3) 1. Simpangan terjauh pada suatu benda bergetar disebut. a. Amplitudo c. Periode b. Frekuensi d. Keseimbangan 2. Berikut ini adalah sebuah contoh getaran. a. Roda yang berputar pada sumbunya b. Gerak buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang berjudul Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Karya Diyana Millah Islami dan Relevansinya sebagai Materi

Lebih terperinci

PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI

PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI BUADDIN HASAN E-mail: buaddin87@gmail.com Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O MODAL IQ? EQ? Curiosity? Buku? Komputer? Internet? EQ Curiosity KONSEP DASAT GETARAN DAN GELOMBANG Standar Kompetensi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran mengenai semiotik siswa dalam memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut

I. PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari IPA adalah fisika yang merupakan cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari IPA adalah fisika yang merupakan cabang ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya konsep saja tetapi juga merupakan proses penemuan. 1 Salah satu bagian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS Tatik Liana Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nhalyana1@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sejalan dengan fokus masalah dan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu

I. PENDAHULUAN. kepada siswa sejak tingkat dasar secara umum dalam mata pelajaran ilmu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sains terdiri dari beberapa cabang ilmu pengetahuan alam, yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia. Dalam dunia pendidikan, fisika telah diperkenalkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan dedukasi untuk menghasilkan suatu

Lebih terperinci

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester II Nama : Kelas : Gelombang Berjalan dan Gelombang Stationer Page 1 Satuan Pendidikan : SMA N 9 PADANG Kelas : XI MIA

Lebih terperinci

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang

Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Laporan Praktikum IPA Modul 6. Gelombang Kegiatan Praktikum 1: Jenis dan Bentuk Gelombang 1.Percobaan jenis-jenis gelombang a. Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung

Lebih terperinci

Kata kunci: komunikasi matematis, perbedaan gender, faktor penyebab

Kata kunci: komunikasi matematis, perbedaan gender, faktor penyebab ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SECARA TERTULIS PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 SUKOHARJO DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Retno Putri Dwi Rahmawati 1), Budi Usodo 2), Henny Ekana Chrisnawati 3) 1)

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL KERJA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK SOAL CERITA DI KELAS VIII SMP

ANALISIS HASIL KERJA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK SOAL CERITA DI KELAS VIII SMP ANALISIS HASIL KERJA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK SOAL CERITA DI KELAS VIII SMP Ruswan Alhadi, Ade Mirza Dan Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan E-mail: ruswanalhadi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP dirancang untuk mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan penalaran induktif

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Materi Pokok : Gelombang Mekanik Alokasi Waktu : 1 x 4 JP (1 x pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Materi Pokok : Gelombang Mekanik Alokasi Waktu : 1 x 4 JP (1 x pertemuan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pembelajaran : SMA N 3 Martapura Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / II (dua) Program : IPA Materi Pokok : Gelombang Mekanik Alokasi Waktu : 1 x

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk membantu meminimalisir kesulitan yang dihadapi siswa berbakat matematika berdasarkan hasil temuan pada tes kemampuan M3. Oleh karena itu, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses pembelajaran banyak guru menggunakan media interaktif ketika menjelaskan materi pelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberanian dalam belajar matematika itu penting. Melalui keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru, mau mengemukakan pendapat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang meneliti kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen

Lebih terperinci