IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Na im Matul Kiftiyah 1, Yudyanto 2, Sutopo 3 1 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 2 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 3 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Alamat naimmatul05@gmail.com Abstrak: Penelitian tentang identifikasi pemahaman siswa pada pokok bahasan tertentu dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan mengetahui persentase siswa yang paham terhadap konsep tersebut. Diperolehnya data-data empiris mengenai pemahaman siswa dalam memahami materi tertentu dapat digunakan untuk perbaikan proses atau pengembangan pembelajaran, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran fisika dapat tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep pada materi getaran dan. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang semester II tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi: (1) konsep getaran, (2) konsep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian identifkasi pemahaman konsep siswa ini dilakukan di kelas VIIIA dan VIIIB yang dipilih dengan teknik sampling purposive. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dengan validitas isi sebesar 97%; validitas butir soal pilihan ganda antara 0,06-0,61; reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,74. Data penelitian dianalisis dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang semester II tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi: (1) konsep getaran sebesar 73,76% dengan kategori tinggi, (2) konsep sebesar 67,27% dengan kategori tinggi. Kata Kunci : Pemahaman, Getaran dan. Pendahuluan Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Pemahaman konsep merupakan pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak. Jadi pemahaman konsep adalah proses, cara, perbuatan mengerti atau mengetahui secara detail mengenai konsep tentang materi ajar yang diajarkan, yang tercermin meningkatnya hasil belajar siswa. Konsep-konsep materi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah getaran dan. Penelitian tentang identifikasi pemahaman siswa pada pokok bahasan tertentu dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan mengetahui persentase siswa yang paham terhadap konsep tersebut. Diperolehnya datadata empiris mengenai pemahaman siswa dalam memahami materi tertentu dapat digunakan untuk perbaikan proses atau pengembangan pembelajaran, sehingga tujuan yang

2 ingin dicapai dalam pembelajaran fisika dapat tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep pada materi getaran dan. Salah satu topik fisika yang sering dipahami secara salah oleh siswa ataupun mahasiswa adalah getaran dan. Hamdani (2007) melakukan penelitian tentang miskonsepsi pada materi getaran di SMP Negeri 2 Pontianak dan menemukan sebanyak 16,75% siswa menganggap gerak sembarang yang diakibatkan oleh bunyi disebut getaran. Sebanyak 44,5% siswa keliru menentukan arti satu getaran dan bagian-bagiannya, 11,1% siswa menganggap perioda adalah jumlah getaran yang terjadi dan frekuensinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran, 16,7% siswa menganggap pada saat benda bergerak cepat perioda dan frekuensinya sama, 11,1% menganggap pada saat benda bergerak lambat, perioda dan frekuensinya sama, sebanyak 66,7% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa, panjang tali, dan amplitudo, 16,5% siswa mengatakan frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa dan amplitudo, 5,6% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh panjang tali dan amplitudonya, 5,6% siswa menganggap hanya massa yang mempengaruhi frekuensi pada ayunan, dan sebagian besar siswa (99,4%) mengatakan frekuensi pada pegas dipengaruhi oleh massa dan amplitudonya. Dari penelitian ini ternyata dapat disimpulkan bahwa konsep pada materi getaran dan masih banyak siswa yang belum paham. Perlu dilakukan penelitian terkait dengan identifikasi pemahaman konsep terhadap materi getaran dan. Berdasarkan informasi dari guru, jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi getaran dan belum diketahui. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang Semester II Dalam Materi Getaran dan Gelombang Tahun Ajaran 2013/ Teori Pemahaman Menurut Poerwodarminto (1994:878) dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar tentang sesuatu hal. Seseorang dapat dikatakan paham akan sesuatu bila mengerti benar dan mampu menjelaskan tentang sesuatu tersebut dengan benar pula. Pemahaman siswa mengenai suatu konsep dapat diketahui berdasarkan kenaikan prestasi belajar siswa.

3 Pemahaman Konsep Fisika Pemahaman siswa pada materi getaran dan diukur dengan menggunakan soal tes. Soal tes yang digunakan beragam macamnya, seperti soal pilihan ganda, uraian, menjodohkan, dan benar salah. Namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes yang berbentuk pilihan ganda. Siswa yang memahami materi konsep getaran dan dapat dilihat dari jawaban siswa terhadap soal tes yang diberikan. Apabila siswa dapat menjawab soal tes yang diujikan dengan benar pada setiap nomornya, maka dapat dikatakan siswa telah memahami materi konsep fisika. Sebaliknya, apabila siswa tidak bisa menjawab dengan benar soal tes yang diujikan pada setiap nomornya, maka dapat dikatakan siswa belum atau tidak memahami materi konsep fisika. Semakin besar persentase jawaban benar siswa, maka semakin banyak pula siswa yang memahami konsep fisika. 2. Metode Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih atas pertimbangan bahwa untuk mendapatkan data yang terkait diperlukan penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian sehingga dapat memperoleh data akurat yang mendalam dari subjek penelitian. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang digunakan berupa statistik deskriptif. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP Negeri 4 Malang terdiri dari delapan kelas, yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, VIIIG dan VIIIH. Kemampuan awal siswa hampir sama pada setiap kelas. Berdasarkan saran guru fisika SMPN 4 Malang diperoleh dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas VIIIA dan VIIIB dari 8 kelas yang ada. Kelas VIIIA terdiri dari 39 siswa dan kelas VIIIB terdiri dari 40 siswa. Jumlah total sampel penelitian sebanyak 79 siswa.

4 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang berbentuk pilihan ganda. Penyusunan soal tes ditentukan berdasarkan variabel yang akan diukur, kemudian dibuat indikator soal. Selanjutnya dari indikator tersebut dikembangkan menjadi butir soal. Dari 2 variabel yang kemudian dikembangkan menjadi 28 indikator, dihasilkan 28 butir soal pilihan ganda. Selanjutnya butir soal tersebut divalidasi oleh 3 orang guru fisika SMP Negeri 4 Malang. Uji Validitas Uji validitas yang dilakukan ada 2 macam, yaitu validitas isi oleh ahli dan validitas butir soal yang diperoleh dari hasil uji coba. a) Validitas Isi Validitas isi dianalisis oleh validator, yaitu tim penilai yang terdiri dari 3 orang guru fisika SMP Negeri 4 Malang. Setiap validator memberikan penilaian dengan cara memberikan skor pada setiap butir soal. Selain memberikan skor, validator juga memberikan catatan atau saran perbaikan agar soal instrumen yang dibuat menjadi valid. No Tabel 3.1 Hasil Validitas Isi Soal Tes Pemahaman pada Materi Getaran dan Gelombang Validator Persentase Skor Penilaian (%) Validator Validator Validator Rata-rata (%) Suatu tes dianggap valid jika rata-rata prosentase skor penilaian antara validator yang satu dengan yang lain telah mencapai 95%. b) Validitas Butir Soal Uji validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus produk momen Pearson (Bivareate Pearson) dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Kriteria pengujian yang digunakan dijabarkan sebagai berikut. 1) Jika rhitung rtabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau butir soal berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). 2) Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau butir soal tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid) (Priyatno, 2009:18).

5 Soal tes menggunakan 20 soal untuk penelitian. Hasil uji validitas butir soal pilihan ganda antara 0,105-0,761. Hasil uji validitas butir soal pilihan ganda diperoleh 2 butir soal tidak valid, yaitu nomor soal 17 dan 21. Kedua butir soal yang tidak valid tersebut, soal tidak digunakan. Dari 28 butir soal yang ada, di ambil 20 soal yang valid serta mewakili indikator yang digunakan. Soal yang tidak digunakan yaitu soal pada nomor 6, 17, 20, 21, 24, 25, 27, dan 28. Reliabilitas Soal Tes Uji reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05. Nilai rtabel untuk jumlah data (n) = 36 pada signifikansi 0,05 uji 2 sisi adalah sebesar 0,33 (Sugiyono, 2011:333). Dari hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda didapat nilai Alpha sebesar 0,74. Nilai Alpha lebih besar dari rtabel (0,74>0,33) sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes tersebut reliabel. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun prosedur penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: 1) Peneliti meminta izin kepada Kepala SMP Negeri 4 Malang untuk mengadakan penelitian. 2) Peneliti menguji coba soal pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal. 3) Peneliti menentukan kelompok uji kemampuan pemahaman konsep dengan teknik sampling purposive. 4) Peneliti mengambil nilai test siwa sebagai data. 5) Setelah pelaksanaan penelitian selesai, peneliti menyusun hasil penelitian. Pengumpulan Data Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal tes bentuk pilihan ganda untuk diselesaikan oleh siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Negeri 4 Malang. Waktu pengerjaan soal tes adalah 30 menit. Waktu pelaksanaannya tanggal 24 april 2014 untuk kelas VIIIA dan kelas VIIIB. Analisis Data Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam analisis data (zaenal arifin, 2010: 108) adalah: a. Jawaban siswa yang dikoreksi dengan berpedoman pada kunci jawaban. Diberlakukan kriteria penskoran yang sama untuk seluruh butir soal pilihan ganda yaitu skor satu

6 untuk jawaban yang benar dan nol untuk salah. Penskoran untuk soal pilihan ganda dilakukan dengan cara sebagai berikut: jika jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan jika jawaban salah diberi skor 0 (nol). Setiap kesalahan tidak mendapat nilai dan berarti akan mengurangi satu angka dari skor maksimal. Apabila jawaban tidak ada (tidak dijawab oleh siswa) maka diberikan skor 0 (nol). b. Data yang telah diperoleh dari hasil pemberian skor selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif dengan teknik persentase. Perhitungan presentase siswa yang menjawab benar dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah siswa yang menjawab benar dengan skor maksimal siswa, dengan rumus: Jumlah skor siswa yang menjawab benar P x100 0 skor maksimal Keterangan: P adalah presentase tingkat pemahaman siswa Kategori untuk menentukan pemahaman siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Kategori Pemahaman Siswa Nilai P (persentase pemahaman siswa) Kategori 0-20% sangat rendah 21-40% Rendah 41-60% Cukup 61-80% Tinggi % sangat tinggi Sumber: Berg (dalam sihaloho, 2001:61) 0 Analisis dan pembahasan Analisis data pemahaman siswa pada materi getaran dan dilakukan dengan tekhnik persentase. Jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 77 siswa. Deskripsi data pemahaman siswa pada materi getaran dan dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Deskripsi Data Pemahaman Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang Indikator No. Soal Jumlah siswa yang menjawab benar Persentase (%) A. Memahami Konsep Getaran 1. Mengidentifikasi ciri-ciri getaran ,81 2. Menganalisis perbedaan besaran yang dimiliki oleh getaran dan 3. Mengidentifikasi amplitudo berdasarkan gambar yang disediakan , ,63

7 4. Mengidentifikasi jumlah satu getaran pada penggaris ditempeli lilin dengan menyimpangkan penggaris yang ditempeli lilin sehingga terjadi ,1 ayunan 5. Menghitung jumlah getaran pada sebuah gambar penggaris plastik yang bergetar ,81 6. Menghitung periode dari ayunan sebuah bandul ,62 7. Menjelaskan pengaruh amplitudo terhadap ayunan ,27 8. Menganalisis konsep frekuensi getaran pada ayunan ,1 9. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul , Menganalisis frekuensi sebuah benda yang bergetar ,43 Rata-rata = 73,76% (kategori tinggi) B. Memahami Konsep Gelombang 1. Menentukan puncak dan lembah ,01 2. Menentukan jumlah transversal ,51 3. Mengklasifikasikan ciri-ciri longitudinal ,14 4. Menentukan panjang suatu pegas ,31 5. Menentukan nilai panjang berdasarkan gambar ,38 6. Menentukan nilai amplitudo suatu berdasarkan gambar ,52 7. Mengidentifikasi suatu materi pada sebuah tali yang digetarkan ,96 8. Menjelaskan penyebab peristiwa erosi karang di tepi pantai ,42 9. Menganalisis besaran pada suatu gambar , Menganalisis suatu gambar untuk menghitung cepat rambat ,47 Rata-rata = 67,27% (kategori tinggi) Berdasarkan kedua variabel yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1 di atas, dibuat diagram batang pemahaman siswa pada materi getaran dan seperti gambar pada Gambar 4.1 berikut Persentase (%) Variabel Gambar 4.1 Diagram Batang Pemahaman Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang Keterangan : 1 : persentase siswa yang memahami materi konsep getaran

8 2 : persentase siswa yang memahami materi konsep Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1 di atas, diperoleh pemahaman siswa pada materi getaran dan dapat dijabarkan sebagai berikut. A. Pemahaman Siswa pada Materi Konsep Getaran Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada materi konsep getaran dipaparkan pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Kesalahan-kesalahan Siswa Tiap Indikator pada Materi Konsep Getaran Indikator 1. Mengidentifikasi ciri-ciri getaran 2. Menganalisis perbedaan besaran yang dimiliki oleh getaran dan 3. Menganalisis amplitudo pada ayunan 4. Mengidentifikasi jumlah satu getaran pada penggaris ditempeli lilin dengan menyimpangkan penggaris yang ditempeli lilin sehingga terjadi ayunan 5. Menghitung jumlah getaran pada sebuah penggaris plastik yang bergetar 6. Menghitung periode dari ayunan sebuah bandul 7. Membandingkan periode dari dua buah ayunan 8. Menganalisis konsep frekuensi getaran pada ayunan Persentase dan Kategori 81,81% 85,71% 63,63% Tinggi 96,10% 81,81% 76,62% Tinggi 27,27% Rendah 96,10% Kesalahan Utama yang dilakukan siswa - Siswa menganggap benda yang bergetar tidak memiliki frekuensi dan amplitudo - Sebagian siswa menganggap benda yang bergetar tidak memiliki periode dan amplitudo - Siswa menganggap bahwa amplitudo dan periode itu hanya dimiliki oleh, tidak dimiliki oleh getaran - Siswa menganggap bahwa amplitudo itu ditentukan dari titik terjauh bandul ke titik terdekatnya (yang ditunjukkan pada gambar) - Siswa menganggap amplitudo itu berada diantara titik terjauh bandul yang merupakan ½ getaran - Siswa menganggap lintasan yang dilalui penggaris saat berayun merupakan satu getaran. Padahal lintasan yang dilalui penggaris saat itu hanya ¾ getaran - Siswa menganggap lintasan yang dilalui bandul yang tidak kembali ke keadaan awal merupakan satu getaran - Siswa menganggap jumlah getaran sebanyak 1,5 getaran, padahal getaran tersebut hanya sebanyak 1,25 getaran. - Siswa menganggap rumus untuk periode itu merupakan perkalian antara jumlah getaran dan waktu getar - Siswa menganggap jumlah getaran sebanyak ½ getaran merupakan 1 getaran - Siswa menganggap semakin besar amplitudo semakin besar periode ayunan - Siswa menganggap semakin besar amplitudo ayunan, periode ayunan lebih kecil - Siswa menganggap rumus untuk periode merupakan rumus untuk mencari frekuensi - Siswa belum paham rumus untuk mencari frekuensi, itu terlihat dari jawaban siswa

9 yang tidak memilih jawaban berupa rumus yang diberikan 57,14% - Siswa menganggap periode itu Cukup dipengaruhi oleh massa beban dan amplitudo - Siswa menganggap panjang tali semakin kecil periode semakin besar 71,43% - Siswa menganggap jumlah getaran Tinggi satuannya adalah Hz - Siswa menganggap suatu benda melakukan pergerakan sejauh 20 m itu merupakan jumlah getaran yang dimiliki benda Secara rata-rata, persentase siswa yang memahami materi konsep getaran sebesar 9. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul 10. Menganalisis frekuensi sebuah benda yang bergetar 73,76%. Persentase ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VIII SMPN 4 Malang pada materi konsep getaran dalam kategori tinggi. B. Pemahaman Siswa pada Materi Konsep Gelombang Kesalahan kesalahan yang dilakukan siswa pada materi konsep dipaparkan pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Kesalahan-kesalahan Siswa Tiap Indikator pada Materi Konsep Gelombang Indikator 1. Menentukan puncak dan lembah 2. Menentukan jumlah transversal 3. Mengklasifikasikan ciriciri longitudinal 4. Menentukan panjang suatu pegas 5. Menentukan nilai panjang berdasarkan gambar 6. Menentukan nilai amplitudo suatu Persentase dan Kategori 87,01% 93,51% 57,14% Cukup 88,31% 23,38% Rendah 80,52% Tinggi Kesalahan Utama yang dilakukan siswa - Siswa menganggap titik keseimbangan merupakan dasar - Ada juga siswa yang menganggap titik keseimbangan merupakan puncak - Siswa menganggap setengah adalah seperempat - Siswa salah dalam menentukan jumlah, siswa menganggap jumlah mendekati 3. Padahal sudah jelas bahwa jumlah tersebut 2,5 - Siswa menganggap ciri-ciri transversal merupakan ciri-ciri longitudinal - Siswa menganggap bukit dan lembah ini merupakan ciri-ciri transversal - Siswa menganggap arah getar longitudinal tegak lurus dengan arah rambatnya - Siswa menganggap 1λ itu terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan - Kebanyakan siswa menganggap 1 rapatan itu 1λ dan 1 renggangan juga 1λ - Nilai satu lembah dianggap 1 panjang - Nilai 2 kali amplitudo dianggap nilai 1 panjang - Siswa menganggap bahwa setengah panjang merupakan amplitudo

10 berdasarkan gambar 7. Mengidentifikasi suatu materi pada sebuah tali yang digetarkan 8. Menjelaskan penyebab peristiwa erosi karang di tepi pantai 9. Menganalisis besaran pada suatu gambar 10. Menganalisis suatu gambar untuk menghitung cepat rambat 38,96% Rendah 84,42% 87,01% 32,47% Cukup - Siswa menganggap bahwa amplitudo itu merupakan jarak dari titik terendah lembah hingga titik tertinggi bukit - Kebanyakan siswa menganalisa kertas bergerak mengikuti arah rambat getaran, sedangkan kertas tersebut hanya bergerak naik turun mengikuti arah getar - Siswa menganggap membawa medium dalam perambatannya - Ada juga siswa yang menganggap membawa getaran - Kebanyakan siswa menganggap membawa rambatan - Siswa menganggap frekuensi dapat dihitung ketika nilai t tidak diketahui - Kesalahan siswa dalam menjawab cepat rambat karena frekuensi tidak dapat dihitung sehingga cepat rambat tidak dapat ditentukan - Siswa salah dalam menentukan panjang dan salah dalam menentukan rumus cepat rambat - Siswa belum paham dengan rumus yang akan digunakan, itu terlihat dari jawaban siswa yang salah dalam menentukan rumus - Siswa menganggap tersebut memiliki panjang 90 cm Secara rata-rata, persentase siswa yang memahami materi konsep sebesar 67,27%. Persentase ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VIII SMPN 4 Malang pada materi konsep dalam kategori tinggi. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 terhadap materi konsep getaran termasuk dalam kategori tinggi (73,76%). 2. Tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 terhadap materi konsep termasuk dalam kategori tinggi (67,27%). Tingkat pemahaman konsep siswa pada pemahaman konsep getaran dan termasuk dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 sudah paham dengan materi getaran dan.

11 Daftar Rujukan Arifin, Z Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ayyildiz, Yildizay dan Tarhan, Leman The Effective Concepts on Students Understanding of Chemical Reactions and Energy. H. U. Journal Of Education, 42: Aziz, Benni Pengaruh Metode Pembelajaran Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang di Kelas VIII SMP Negeri 12 Binjai. Jurnal Pendidikan Fisika. ISSN X. Vol. 1 No.1. Dahar, Ratna Wilis Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Hamdani Deskripsi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak Tentang Getaran. Skripsi. Pontianak: FKIP UNTAN I Wayan Gde Wiradana Pengaruh Strategi Konflik Kognitif dan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas VII SMP Negeri 1 Nusa. (Online). ( index.php/jurnal_ipa/article/view/444, diakses 20 Mei 2014). Nakhleh, Mary B Why Some Student Don t Learn Chemistry. Journal of Chemical Education, 69 (3): Poerwodarminto, W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Priyatno, Dwi Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Media Kom. Sihaloho, Mangara Analisis Pemahaman Konsep Larutan Elektrolit Melalui Penggambaran Mikroskopik Siswa dan Guru di SMUN Kotamadya Gorontalo. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pps UM. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Soal dan Pembahasan : Getaran dan Gelombang

Soal dan Pembahasan : Getaran dan Gelombang Soal dan : Getaran dan Gelombang IPA Fisika Kelas 8 Semester 2 Soal 1 Perhatikan grafik simpangan gelombang terhadap waktu pada gambar di atas! Jika jarak AB = 250 cm, tentukan cepat rambat gelombang tersebut!

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

GELOMBANG. Lampiran I.2

GELOMBANG. Lampiran I.2 GELOMBANG 1. Pengertian Gelombang Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya ciptaan Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG A. Getaran Benda Getaran adalah gerakan bolak balik terhadap titik keseimbangan. - Penggaris melakukan getaran dari posisi 1 2 1 3 1 - Bandul melakukan gerak bolak balik dari

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang - Latihan Soal Pilihan Ganda Doc. Name: AR08FIS0499 Version : 20-07 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar).

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 8 Fisika

Antiremed Kelas 8 Fisika Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang Doc. Name: K3AR08FIS030 Version : 204-09 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar). Definisi satu getaran,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Dwi Fajar Yanti, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas

Lebih terperinci

STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013

STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013 STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013 Laily Sa idatul Faizah, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6 1. Perhatikan bandul pada gambar berikut! SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6 http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis8-6-01.png Jika bandul bergerak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vii UCAPAN TERIMA KASIH... ix DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandar Lampung tahun pelajaran 011/01 sebanyak 4 siswa yang terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis.

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis. 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Kedua jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 01/013 Kelas VIII semester genap sebanyak 10 siswa yang terdistribusi dalam enam kelas, yaitu VIIIA-VIIIF dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kota Agung Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Agung Barat semester genap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Wiyatama Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG Lailatul Maghfiroh, Santosa, Ida Bagus Suryadharma Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai eksperimen semu atau quasy experiment karena tidak dapat mengontrol semua variabel internal maupun eksternal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester 24 BAB III METODE PENETILIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMAN 1 Tanjung Bintang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Kotabumi Tahun 014/015 sebanyak

Lebih terperinci

A. Populasi dan Sampel

A. Populasi dan Sampel III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Abung Selatan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, pada kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 013/014

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh: PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI Oleh: 1) Elisabet Agsellina Y.S Lumbanbatu, 2) Maison, 3) Nehru 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam hal ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, teknik analisis

Lebih terperinci

1. BAB III METODE PENELITIAN

1. BAB III METODE PENELITIAN 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu peneliti ingin melihat peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih

BAB III METODE PENELITIAN. pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian. Memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian memerlukan sebuah pendekatan yang digunakan sebagai pijakan dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 12 Bandar 33 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N Bandar Lampung pada Semester Genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 6 kelas berjumlah

Lebih terperinci

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O MODAL IQ? EQ? Curiosity? Buku? Komputer? Internet? EQ Curiosity KONSEP DASAT GETARAN DAN GELOMBANG Standar Kompetensi:

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN FLIP CHART UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG GETARAN DI SMP

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN FLIP CHART UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG GETARAN DI SMP PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN FLIP CHART UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG GETARAN DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh: NUR ARIFIADI NIM F03109007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan model Taba dengan Strategi Concept Mapping. Oleh karena itu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG Septinia Alriska, Marungkil Pasaribu dan Amiruddin Hatibe

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun 22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun Pelajaran 2013-2014. Tempat Penelitian adalah SMP Negeri 1 Kotabumi, SMP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 17 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 314 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasy experiment atau eksperimen semu. B. DesainPenelitian Desain penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR EVALUASI (Pilihan Ganda)

LEMBAR EVALUASI (Pilihan Ganda) LEMBAR EVALUASI (Pilihan Ganda) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Materi : SMA Negeri 9 Makassar : Fisika : XI : Gelombang Stasioner Tes Pilihan Ganda PilihSatuJawaban yang paling tepat!. Pernyataan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatam keterampilan proses matematis terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Isna Riyanurani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

INTERFERENSI GELOMBANG

INTERFERENSI GELOMBANG INERFERENSI GELOMBANG Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Perambatan gelombang tidak disertai dengan perpindahan materi-materi medium perantaranya. Gelombang dalam perambatannya memindahkan energi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted BAB III METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Blado, Batang Jawa Tengah. Penelitian difokuskan pada kelas VIII Semester genap tahun ajaran 2015/2016,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3) 1. Simpangan terjauh pada suatu benda bergetar disebut. a. Amplitudo c. Periode b. Frekuensi d. Keseimbangan 2. Berikut ini adalah sebuah contoh getaran. a. Roda yang berputar pada sumbunya b. Gerak buah

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan non-eksperimen. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Dengan demikian metode penelitian dapat diartikan sebagai tata cara untuk

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG

KARAKTERISTIK GELOMBANG KARAKTERISTIK GELOMBANG Pemahaman tentang Gelombang 4/17/2017 SMA NEGERI 1 PANGKAJENE AHSAN WAHYUDIN Pada subbab ini Anda harus mampu: Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Gelombang PERCOBAAN MELDE. Atika Syah Endarti Rofiqoh

Laporan Praktikum Gelombang PERCOBAAN MELDE. Atika Syah Endarti Rofiqoh Laporan Praktikum Gelombang PERCOBAAN MELDE Atika Syah Endarti Rofiqoh 4201408059 Anggota Kelompok : Sri Purwanti 4201408045 Zulis Elby Pradana 4201408049 Esti Maretasari 4201408057 Jurusan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober-November 2013 di SMA N 1 Adiluwih Kab. Pringsewu. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL Amplitudo Amplitudo (A) Amplitudo adalah posisi maksimum benda relatif terhadap posisi kesetimbangan Ketika tidak ada gaya gesekan, sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik

Lebih terperinci

Ditanya : v =? Jawab : v =

Ditanya : v =? Jawab : v = 1. Telinga manusia mampu menanggapi gelombang longitudinal pada jangkaun frekuensi ± 20 Hz-20.000 Hz. Hitunglah panjang gelombang di udara dengan perambatan v = 344 m/s! Diket : v = 344 m/s f 1 = 20 Hz

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian Semu. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis tentang efektif atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian didahului dengan meneliti penguasaan matematika dan konten pedagogik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Bandung, yaitu SMA Negeri 14 Bandung yang melibatkan 36 orang siswa untuk enam soal tes esai, 36

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan pendekatan expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id (Bandung:Alfabeta,2016), h.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id (Bandung:Alfabeta,2016), h. 37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Uji Validitas Instrumen a. Uji Validitas Isi Setelah angket gaya belajar siswa disusun berdasarkan aspek-aspek dalam landasan teori, selanjutnya divalidasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis menentukan lokasi dan subjek penelitian dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG 38 FISIKA KELAS VIII BAB V GETARAN DAN GELOMBANG Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran Menyelidiki

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan

A. Jenis dan Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu

BAB III METODE PENELITIAN. semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen dibedakan menjadi dua jenis, yaitu eksperimen murni (true experimental) dan

Lebih terperinci