BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan penelitian dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan penelitian dan"

Transkripsi

1 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini merupakan deskripsi tentang tahap-tahap proses pembuatan video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Selain itu bab ini juga akan membahas pendapat dosen ahli mengenai kualitas tampilan video serta kesesuaian dengan materi yang disampaikan, dan pandangan guru terhadap video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit Temuan Pengembangan Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Proses pembuatan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: analisis level makroskopik, pembuatan rancangan prosedur eksperimen, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan Garis-garis Besar Isi Program Media (GBIPM), pembuatan naskah video demonstrasi, uji coba prosedur eksperimen, pengambilan gambar, dan editing. Tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 36

2 A. Analisis Level Makroskopik Level makroskopik yang akan ditampilkan di dalam video berupa fenomena-fenomena yang berhubungan dengan pengujian daya hantar listrik larutan elektrolit dan nonelektrolit, antara lain: 1. Pada pengujian larutan elektrolit, fenomena yang ditampilkan adalah menyalanya lampu uji dan timbulnya gelembung gas disekitar elektroda. 2. Pada pengujian larutan nonelektrolit, fenomena yang ditampilkan adalah tidak menyalanya lampu uji dan tidak timbulnya gelembung gas disekitar elektroda. 3. Pada pengujian larutan elektrolit kuat, fenomena yang ditampilkan adalah terangnya nyala lampu uji dan timbulnya banyak gelembung gas disekitar elektroda. 4. Pada pengujian larutan elektrolit lemah, fenomena yang ditampilkan adalah redupnya nyala lampu uji dan timbulnya sedikit gelembung gas disekitar elektroda. B. Pembuatan Rancangan Prosedur Eksperimen Setelah menganalisis level makroskopis yang akan ditampilkan dalam video, langkah selanjutnya adalah membuat rancangan prosedur eksperimen. Prosedur ekperimen diperoleh dari berbagai literatur dan disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan. Prosedur percobaan dapat dilihat pada lampiran lima, halaman

3 C. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimaksudkan untuk mengetahui kapan dan dimana video demonstrasi akan digunakan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi tampilan video demonstrasi yang akan dikembangkan. RPP dapat dilihat pada lampiran dua halaman 89. D. Pembuatan Garis-garis Besar Isi Program Media Garis-garis Besar Isi Program Media (GBIPM) adalah petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis naskah di dalam penulisan naskah program media (Siswosumarto, 2006). GBIPM merupakan penjabaran dari standar isi yang secara baku sudah ditentukan dan merupakan uraian pelaksanaan dari sebuah kurikulum. Oleh karenanya, hasil dari penyusunan GBIPM yang berasal dari GBPP harus merujuk kepada pelaksanaan kurikulum (Siswosumarto, 2006). GBIPM dapat dilihat pada lampiran tiga, halaman 95. E. Pembuatan Skenario Pada tahap ini, pokok-pokok materi yang akan disajikan kepada siswa telah diuraikan dalam GBIPM. Agar materi tersebut dapat disampaikan melalui video, materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan dan gambar. Penulisan skenario video dimulai dengan identifikasi topik atau gagasan. Dalam pengembangan pembelajaran, topik maupun gagasan dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Konsep gagasan, topik maupun tujuan pembelajaran kemudian 38

4 dikembangkan menjadi naskah dan diproduksi menjadi program video. Skenario merupakan petunjuk operasional dalam pelaksanaan produksi atau pembuatan program. Skenario media video mempergunakan lebih banyak istilah-istilah atau bahasa produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional. Proses pembuatan skenario dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Skenario dapat dilihat pada lampiran empat, halaman 97. Skenario yang dibuat disesuaikan dengan RPP. Gambar dan suara yang ditampilkan disesuaikan dengan letak penggunaan video pada pembelajaran yang direncanakan. Skenario tidak hanya terpaku pada RPP yang telah dibuat. Tapi masih tetap berkembang disesuaikan dengan proses pengambilan gambar dan suara. F. Uji Coba Prosedur Eksperimen Sebelum memasuki tahap pengambilan gambar, terlebih dahulu dilakukan uji coba prosedur ekperimen yang akan dibuat videonya. Hal ini dimaksudkan agar prosedur percobaan benar-benar tepat sehingga pada saat pengambilan gambar tidak akan terjadi kesalahan dalam hal teknis serta mempersingkat waktu pengambilan gambar. Uji coba prosedur dilakukan beberapa kali dalam waktu dua bulan. Percobaan uji daya hantar listrik larutan elektrolit dan nonelektrolit merupakan suatu percobaan dengan prosedur yang cukup sederhana. Akan tetapi, pada saat pelaksanaan uji coba, fenomena perbedaan nyala lampu pada uji larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah kurang bisa diamati dengan jelas oleh kamera, sehingga peneliti menambahkan satu prosedur khusus untuk 39

5 menunjukkan perbedaan larutan elektrolit kuat dengan larutan elektrolit lemah yaitu menguji larutan NaCl 1 M dan NH 4 OH 1 M secara bersamaan. Pada awal uji coba, lampu uji yang digunakan berdaya 5 watt, dan arus yang digunakan adalah arus bolak-balik. Adapun data yang dihasilkan pada awal uji coba adalah: Tabel 4.1 Data Uji Coba Pertama Prosedur Eksperimen Uji Daya Hantar Listrik Larutan No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 1 NaCl 1 M Menyala terang Banyak 2 Air Ledeng Menyala Redup Sedikit 3 CH 3 COOH 1 M Menyala Redup Sedikit 4 Alkohol 70% Tidak menyala Tidak ada 5 NH 4 OH 1 M Menyala redup Sedikit 6 NaOH 1 M Menyala terang Banyak 7 H 2 SO 4 1 M Menyala terang Banyak 8 Larutan Gula Tidak menyala Tidak ada Pada uji coba selanjutnya arus yang digunakan adalah arus searah, dan daya lampu uji diganti menjadi 2,5 watt. Tegangan yang dipakai adalah 5 volt. Data yang diperoleh adalah: 40

6 Tabel 4.2 Data Uji Coba Kedua Prosedur Eksperimen Uji Daya Hantar Listrik Larutan No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 1 NaCl 1 M Menyala terang Banyak 2 Air Ledeng Tidak Menyala Sedikit 3 CH 3 COOH 1 M Tidak Menyala Sedikit 4 Alkohol 70% Tidak menyala Tidak ada 5 NH 4 OH 1 M Tidak Menyala Sedikit 6 NaOH 1 M Menyala terang Banyak 7 H 2 SO 4 1M Menyala terang Banyak 8 Larutan Gula Tidak menyala Tidak ada Uji coba berikutnya dilakukan dengan menggunakan LED (Light Electrode Display) sebagai lampu uji. LED dapat menyala dengan adanya aliran arus yang cukup kecil yaitu sekitar 0,1 ampere. Sedangkan tegangan yang digunakan adalah 9 volt. Jika tegangan yang digunakan lebih kecil dari 9 volt, fenomena yang dapat diamati hanya kualitas menyalanya lampu uji, sedangkan kuantitas gelembung gas yang dihasilkan disekitar elektroda tidak dapat diamati. Data yang diperoleh antara lain adalah: Tabel 4.3 Data Uji Coba Ketiga Prosedur Eksperimen Uji Daya Hantar Listrik Larutan No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 1 NaCl 1 M Menyala terang Banyak 2 Air Ledeng Menyala redup Sedikit 41

7 No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 3 CH 3 COOH 1 M Menyala redup Sedikit 4 Alkohol 70% Tidak Menyala Tidak ada 5 NH 4 OH 1 M Menyala redup Sedikit 6 NaOH 1 M Menyala terang Banyak 7 H 2 SO 4 1 M Menyala terang Banyak 8 Larutan Gula Menyala redup Tidak ada Pada uji selanjutnya, gula yang digunakan diganti dengan sukrosa p.a, lampu uji LED dan voltase 9 volt. Data yang dihasilkan adalah: Tabel 4.4 Data Akhir Percobaan Uji Daya Hantar Listrik Larutan No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 1 NaCl 1 M Menyala terang Banyak 2 Air Ledeng Menyala redup Sedikit 42

8 No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 3 CH 3 COOH 1 M Menyala redup Sedikit 4 Alkohol 70% Tidak Menyala Tidak ada 5 NH 4 OH 1 M Menyala redup Sedikit 6 NaOH 1 M Menyala terang Banyak 7 H 2 SO 4 1M Menyala terang Banyak 8 Larutan Gula Tidak Menyala Tidak ada 43

9 Uji coba terakhir dilakukan selama beberapa kali agar data yang diperoleh tepat dan valid. Data percobaan tersebut merupakan data-data yang akan ditampilkan dalam video. G. Pengambilan Gambar Setelah uji coba prosedur dilaksanakan dan dihasilkan data seperti pada Tabel 4.4, langkah selanjutnya adalah pengambilan gambar. Pengambilan gambar disesuaikan dengan skenario yang telah dibuat. Pengambilan gambar dilakukan selama kurang lebih dua bulan. Pengambilan gambar dilakukan menggunakan sebuah kamera 3 CCD (Charge Coupled Device). Ukuran gambar yang akan disajikan dalam video adalah medium close up dan close up. Untuk beberapa scene tertentu, gambar diambil dengan teknik zoom-in pada objek yang direkam. Pada awal pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan latar (background) dinding berwarna putih tulang, selanjutnya pengambilan gambar dilakukan di dalam studio mini dengan latar hitam. H. Proses Editing Gambar yang telah direkam oleh kamera lalu dipindahkan (capture) ke komputer dengan menggunakan software Adobe Premiere 6.5 kemudian diedit menggunakan software yang sama. Proses editing berlangsung selama satu bulan. Hal-hal yang dilakukan selama proses editing adalah: 1. Memilih gambar yang akan ditampilkan pada video. Pengambilan gambar dilakukan selama beberapa kali dan kualitas gambar 44

10 tersebut berbeda-beda. Pada akhirnya, gambar dengan kualitas terbaik yang dipilih untuk ditampilkan pada video 2. Membuang gambar yang tidak akan ditampilkan pada video. 3. Memberi transisi untuk setiap pergantian gambar. Gambar yang direkam masih berupa potongan-potongan gambar yang belum bersambungan. Untuk memperhalus tampilan video keseluruhan maka diberikan transisi pada setiap pergantian gambar. Tanpa adanya transisi, tampilan gambar lebih kaku. 4. Membuat judul pada halaman pembuka. Judul merupakan identitas video. Dengan adanya judul pengguna dapat memperkirakan isi dari video tersebut. 5. Memberi keterangan pada tiap gambar video. Video yang dibuat merupakan video demonstrasi yang menampilkan langkah-langkah percobaan, dan menampilkan fenomena yang berhubungan dengan materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Setiap gambar pada video mengandung tujuan yang berbeda-beda. Untuk memperjelas tujuan dari setiap gambar yang ditampilkan, maka dibuat keterangan berupa teks. 6. Menyisipkan rekaman suara (narasi) kedalam video dan disesuaikan dengan gambar video. Perekaman suara dilakukan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Rekaman suara tersebut kemudian dijadikan narasi untuk memperjelas tampilan gambar. 45

11 7. Memilih musik yang dijadikan musik latar pada video. 8. Musik yang dipilih disesuaikan dengan tampilan gambar. Musik yang dipilih adalah musik instrumental. Musik latar yang telah dipilih kemudian disisipkan ke dalam video, kemudian disesuaikan dengan narasi dan tampilan video Hasil Angket Dosen Penelitian dilakukan kepada empat orang dosen ahli media dan memahami kimia. Aspek video yang dievaluasi adalah kualitas isi video dan kualitas tampilan video. a. Kualitas isi video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Hasil respon dosen mengenai kesesuaian antara isi video dengan materi,konsep, atau prosedur yang sebenarnya adalah: Tabel 4.5 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Apersepsi Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai APERSEPSI a. Pengujian daya hantar listrik paku b. Pengujian daya hantar listrik kayu JUMLAH (Prosentase) 8 (100%) - Berdasarkan data pada Tabel 4.5, segmen apersepsi yang menampilkan pengujian daya hantar listrik benda sesuai dengan konsep sebenarnya. 46

12 Tabel 4.6 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Pengenalan Alat Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai ALAT-ALAT a. Gelas kimia 50 ml b. Elektroda tembaga c. Power Supply d. Lampu Uji JUMLAH (Prosentase) 32 (100%) - Berdasarkan data pada Tabel 4.6, seluruh alat-alat yang ditampilkan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan alat-alat yang sebenarnya. Tabel 4.7 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Pengenalan Bahan Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai BAHAN-BAHAN a. Tissue b. Aquades c. Larutan H 2 SO 4 1M d. Air ledeng e. Larutan CH 3 COOH 1M f. Larutan gula g. Larutan NH 4 OH 1M h. Larutan NaCl 1M i. Larutan NaOH 1M j. Alkohol 70% JUMLAH (Prosentase) 40 (100%) - 47

13 Berdasarkan data pada Tabel 4.7, seluruh bahan-bahan yang ditampilkan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan bahanbahan yang sebenarnya. Tabel 4.8 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Uji Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN NaCl 1 M a. Penuangan Larutan NaCl 1M ke dalam gelas kimia 50 ml b. Pencucian dan pengeringan elektroda tembaga c. Pencelupan elektroda ke dalam gelas kimia berisi larutan NaCl 1M d. Penyusunan rangkaian alat 3 1 e. Pengaliran arus litrik f. Susunan rangkaian alat 3 1 g. Pengamatan pada lampu uji h. Pengamatan disekitar elektroda tembaga i. Pencucian dan pengeringan Kembali elektroda tembaga 3 1 UJI DAYA HANTAR LISTRIK AIR LEDENG a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji c. Gelembung gas disekitar elektroda UJI DAYA HANTAR a. Susunan rangkaian alat LISTRIK CH 3 COOH 1 M a. Nyala lampu uji 48

14 Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai b. Gelembung gas disekitar elektroda UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN NH 4 OH 1 M b. Gelembung gas disekitar elektroda a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji c. Gelembung gas disekitar elektroda UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN NaOH 1 M UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN H 2 SO 4 1 M a. Susunan rangkaian alat 4 b. Nyala lampu uji c. Gelembung gas disekitar elektroda 3 1 a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji c. Gelembung gas disekitar elektroda 3 1 JUMLAH (Prosentase) 91 (94,8%) 5 (5,2%) Berdasarkan data pada Tabel 4.9, hampir seluruh isi percobaan uji daya hantar listrik larutan elektrolit pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep dan prosedur yang sebenarnya. 49

15 Tabel 4.9 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Uji Daya Hantar Listrik Larutan Nonelektrolit Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN ALKOHOL 70% (Menunjukkan fenomena yang terjadi pada uji daya hantar Alkohol 70%)) UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN GULA (Menunjukkan fenomena yang terjadi pada uji daya hantar listrik larutan gula) a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji c. Gelembung gas disekitar elektroda JUMLAH (Prosentase) 20 (100%) - Berdasarkan data pada Tabel 4.9, seluruh isi percobaan uji daya hantar listrik larutan nonelektrolit pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep dan prosedur yang sebenarnya. Tabel 4.10 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Penafsiran Data Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai PENAFSIRAN DATA a. Tabel Pengamatan 3 1 b. Penyebab lampu uji menyala 3 1 c. Penyebab munculnya gelembung gas disekitar elektroda

16 Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai d. Penyebab lampu uji tidak menyala 3 1 e. Penyebab tidak munculnya gelembung gas disekitar elektroda 2 2 JUMLAH (Prosentase) 14 (70%) 6 (30%) Berdasarkan data pada Tabel 4.10, sebagian besar isi segmen penafsiran data pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Tabel 4.11 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Kekuatan Elektrolit Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai KEKUATAN ELEKTROLIT a. Perbedaan kualitas nyala lampu pada uji daya hantar listrik larutan NaCl 1 M dan larutan NH 4 OH 1 M b. Nyala lampu uji pada uji larutan NaCl 1 M 4 - c. Nyala lampu uji pada uji larutan NH 4 OH 1 M 4 - d. Perbedaan kuantitas gelembung gas pada larutan NaCl 1M dan larutan NH 4 OH 1 M e. Gelembung gas disekitar elektroda pada uji larutan NaCl 1 M 51

17 Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai f. Pengamatan disekitar elektroda tembaga pada uji larutan NH 4 OH 1 M 3 1 JUMLAH (Prosentase) 23 (95.8%) 1 (4.2%) Berdasarkan data pada Tabel 4.11, hampir seluruh isi segmen kekuatan elektrolit pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep sebenarnya. Tabel 4.12 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Penarikan Kesimpulan Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai PENARIKAN KESIMPULAN a. Penjelasan dan ciri-ciri larutan elektrolit kuat b. Penjelasan dan ciri-ciri larutan elektrolit lemah c. Tabel klasifikasi larutan d. Penjelasan dan ciri-ciri larutan elektrolit kuat e. Penjelasan dan ciri-ciri larutan elektrolit lemah JUMLAH (Prosentase) 20 (100%) - Berdasarkan data pada Tabel 4.12, seluruh isi segmen penarikan kesimpulan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep yang sebenarnya. 52

18 Tabel 4.13 Rekapitulasi Jawaban Dosen mengenai Kesesuaian Isi Video pada Segmen Aplikasi Kesesuaian Segmen Tampilan Sesuai Tidak sesuai UJI DAYA HANTAR LISTRIK MINUMAN ISOTONIK MERK A UJI DAYA HANTAR LISTRIK MINUMAN PENGGANTI ION TUBUH MERK B KESIMPULAN a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji c. Gelembung gas disekitar elektroda a. Susunan rangkaian alat b. Nyala lampu uji c. Gelembung disekitar elektroda Jenis kedua minuman berdasarkan sifat daya hantar listriknya. (0:14:12-0:14:19) JUMLAH (prosentase) 28 (100%) - Berdasarkan data pada Tabel 4.13, seluruh isi segmen aplikasi sesuai dengan konsep dan prosedur yang sebenarnya. b. Kualitas tampilan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Hasil respon dosen mengenai kualitas gambar pada video demontrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah: 53

19 Tabel 4.14 Respon Dosen mengenai Kualitas Gambar pada Video Demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Kualitas Jawaban Gambar Sangat Baik Baik Cukup Buruk Lain-lain Tata Warna Kekontrasan Brighness Berdasarkan data pada Tabel 4.14, secara keseluruhan gambar pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan berkualitas baik. Hasil respon dosen mengenai narasi pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah: Tabel 4.15 Respon Dosen mengenai Narasi pada Video Demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Aspek Penilaian Jawaban Ya Tidak Lain-lain Narasi terdengar jelas 2-2 (kurang) Narasi dapat memperjelas eksperimen yang ditampilkan Berdasarkan data pada Tabel 4.14, narasi pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan terdengar cukup jelas, sementara itu narasi pada video Uji Daya Hantar Listrik Larutan dapat memperjelas eksperimen yang ditampilkan. Hasil respon dosen mengenai caption yang ditampilkan pada video demontrasi Uji Daya Hantar listrik Larutan: 54

20 Tabel 4.16 Respon Dosen mengenai Caption yang Ditampilkan pada Video Demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Aspek Penilaian Jawaban Ya Tidak Lain-lain Title/judul dapat memperjelas - eksperimen yang ditampilkan Penjelasan dalam bentuk teks dapat memperjelas penyajian eksperimen - Berdasarkan data pada Tabel 4.16, title/judul pada halaman pembuka video demontrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dapat memperjelas eksperimen yang ditampilkan, dan penjelasan dalam bentuk teks pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dapat memperjelas eksperimen yang ditampilkan. Hasil respon dosen mengenai kecepatan tampilan tiap scene pada video demontrasi Uji Daya Hantar Listrik larutan adalah: Tabel 4.17 Respon Dosen mengenai Kecepatan Tampilan Tiap Scene pada Video Demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Jawaban Aspek Penilaian Terlalu cepat Cepat Cukup Lambat Lain-lain Kecepatan tampilan tiap scene Berdasarkan Tabel 4.17, secara umum, kecepatan tampilan tiap scene pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan cukup. Respon dosen mengenai sifat video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah: 55

21 Tabel 4.18 Respon Dosen mengenai Sifat Video Demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Aspek Penilaian Jawaban Ya Tidak Lain-lain Video demonstrasi Uji Daya - Hantar Listrik bersifat komunikatif Berdasarkan data pada Tabel 4.18, video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan bersifat komunikatif. Sementara itu, respon dosen mengenai komposisi musik pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah: Tabel 4.19 Respon Dosen mengenai Komposisi Musik pada Video Demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan Jawaban Aspek Penilaian Ya Tidak Lain-lain Komposisi musik sesuai dengan tampilan 3-1 Gambar Berdasarkan data pada Tabel 4.19, komposisi musik latar yang terdapat pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan tampilan Gambar. Berdasarkan hasil analisis data angket evaluasi video yang ditujukan kepada dosen, diperoleh temuan sebagai berikut: 1. Secara umum isi video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep, prosedur, alat atau bahan yang sebenarnya. 2. Tampilan Gambar, caption, dan komposisi musik pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan berkualitas baik, serta narasi yang terdapat dalam video ini cukup jelas. 56

22 Hasil Angket Guru Penelitian dilakukan kepada lima orang guru mata pelajaran kimia dari lima SMA yang ada di Bandung. Berdasarkan hasil angket, kelima sekolah tersebut memiliki fasilitas untuk menayangkan video pembelajaran. Tiga orang guru menyatakan tidak pernah menayangkan video pembelajaran pada kegiatan pembelajaran sebelumnya. Khusus untuk penayangan video demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit, seorang guru menyatakan pernah menayangkan video demonstrasi sejenis tapi berbeda dari segi isi, sedangkan empat orang guru lainnya menyatakan tidak pernah menayangkan video demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Sementara itu, selama kegiatan pembelajaran sebelumnya, materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit disampaikan melalui metode ceramah, praktikum dan demonstrasi. Sebagian besar guru menyatakan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah melalui ceramah dan demonstrasi, metode praktikum jarang dilakukan karena keterbatasan fasilitas sekolah khususnya yang berhubungan dengan ketersediaan bahan-bahan untuk praktikum. Juga, karena keterbatasan waktu untuk mempersiapakan praktikum Hasil respon guru mengenai kejelasan fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah: 57

23 Tabel 4.20 Respon Guru mengenai Kejelasan Fenomena yang Ditampilkan. Fenomena yang ditampilkan pada Video Jawaban Demonstrasi Ya Ragu-ragu Tidak Fenomena menyalanya lampu uji pada uji larutan elektrolit teramati dengan jelas 5 Fenomena timbulnya gelembung gas disekitar elektroda pada uji larutan elektrolit teramati dengan jelas Fenomena tidak menyalanya lampu uji pada uji larutan non-elektrolit teramati dengan jelas Fenomena tidak timbulnya gelembung gas disekitar elektroda pada uji larutan elektrolit teramati dengan jelas Fenomena berbedanya kualitas nyala lampu pada uji larutan elektrolit kuat (NaCl 1M) dan uji larutan elektrolit lemah (NH 4 OH 1M) teramati dengan jelas Fenomena terangnya nyala lampu uji pada uji larutan elektrolit kuat (NaCl 1M) teramati dengan jelas Fenomena redupnya nyala lampu uji pada uji larutan elektrolit lemah (NH 4 OH 1M) teramati dengan jelas Fenomena berbedanya kuantitas gelembung gas yang timbul disekitar elektroda tembaga pada uji larutan elektrolit kuat (NaCl 1M) dan uji larutan elektrolit lemah (NH 4 OH 1M) teramati dengan jelas

24 Fenomena yang ditampilkan pada Video Jawaban Demonstrasi Ya Ragu-ragu Tidak Fenomena timbulnya banyak gelembung gas disekitar elektroda tembaga pada uji larutan elektrolit kuat (NaCl 1M) teramati dengan jelas 4 1 Fenomena timbulnya sedikit gelembung gas disekitar elektroda tembaga pada uji larutan elektrolit lemah (NH 4 OH 1M) teramati dengan jelas 3 2 JUMLAH (prosentase) 41 (82%) 7 (14%) 2 (4%) Berdasarkan data diatas, hampir seluruh fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dapat diamati jelas. Hasil respon guru mengenai keterampilan proses sains siswa yang dapat dikembangkan setelah menyaksikan tayangan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutann adalah: Tabel 4.21 Respon Guru mengenai Keterampilan Proses Sains Siswa yang Dapat Dikembangkan. Keterampilan Proses Jawaban Sains Ya Ragu-ragu Tidak Mengobservasi/mengamati 4 1 Manafsirkan Data 5 Berdasarkan data pada Tabel 4.21, muatan keterampilan proses sains yang terdapat dalam video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah mengobservasi/mengamati dan menfsirkan data. Sementara itu, hasil respon guru 59

25 mengenai kegunaan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dalam kegiatan pembelajaran adalah: Tabel 4.22 Respon Guru mengenai Kegunaan Video Demonstrasi dalam Kegiatan Pembelajaran. Aspek Jawaban Ya Ragu-ragu Tidak Durasi Video sesuai dengan alokasi 4 1 waktu pertemuan pembelajaran Video demonstrasi Uji daya Hantar Listrik Larutan dapat menunjang kegiatan pembelajaran pada materi pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. 5 Berdasarkan data pada Tabel 4.22, secara umum durasi video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan alokasi waktu pertemuan pembelajaran. Sementara itu, secara keseluruhan video ini dapat menunjang kegiatan pembelajaran pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Hasil respon guru mengenai perbandingan durasi video demonstrasi dengan percobaan sebenarnya. Tabel 4.23 Respon Guru mengenai Perbandingan Durasi Video Demonstrasi dengan Percobaan Secara Langsung. Aspek Lebih singkat Sama Lebih lama Durasi video demonstrasi dibandingkan dengan percobaan secara langsung (Praktikum/Demonstrasi) 5 60

26 Berdasarkan data pada Tabel 4.23, durasi video lebih singkat daripada percobaan secara langsung. Hasil respon guru mengenai minat untuk menggunakan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan pada kegiatan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah: Tabel 4.24 Respon Guru mengenai Minat untuk Menggunakan Video Demonstrasi. Aspek Jawaban Ya Ragu-ragu Tidak Bapak/Ibu guru berminat untuk 4 1 menggunakan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan pada kegiatan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Berdasarkan data pada Tabel 4.24, hampir semua guru berminat untuk menggunakan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan pada kegiatan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Berdasarkan hasil analisis data angket yang ditujukan kepada guru, diperoleh temuan sebagai berikut: 1. Hampir seluruh fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dapat diamati dengan jelas. 2. Muatan keterampilan proses yang terdapat dalam video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan adalah keterampilan proses mengamati dan menafsirkan data. 3. Video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan dapat digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran materi pokok larutan 61

27 elektrolit dan nonelektrolit Pembahasan Pembahasan pada penelitian ini diarahkan terhadap empat masalah utama yaitu: (1) proses pemroduksian video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit, (2) kualitas tampilan video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit, (3) kualitas isi materi video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit, dan (4) pandangan guru tentang video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit Proses Pemroduksian Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Suatu video diproduksi melalui beberapa tahap. Antara satu tahap dengan tahap lainnya sangat berkitan erat. Tahap pertama adalah analisis level makroskopik. Analisis level makroskopik pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit dimaksudkan untuk menemukan fenomena apa saja yang perlu diamati oleh siswa dan akan ditampilkan dalam video demonstrasi. Berdasarkan data level makroskopik yang telah ditemukan, kemudian dibuat rancangan prosedur ekperimen yang berasal dari berbagai literatur disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan. Prosedur ekperimen merupakan acuan bagi peneliti dalam melaksanakan uji coba prosedur. Pada pelaksanaannya, pembuatan rancangan prosedur eksperimen bersamaan dengan pembuatan RPP. Berdasarkan RPP yang telah dibuat dapat 62

28 diketahui dimana dan kapan video akan digunakan dalam pembelajaran. RPP dijadikan acuan untuk menentukan bagaimana tampilan video yang akan dibuat. RPP yang telah dibuat kemudian dijabarkan menjadi GBIPM. GBIPM memuat pokok-pokok dari media yang akan diproduksi, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi dan submateri yang akan ditampilkan serta bentuk penyajian media. Langkah selanjutnya adalah pembuatan skenario. Skenario disesuaikan dnegan GBIPM yang telah dibuat. Garis-garis besar mengenai video yang telah dijabarkan dalam GBIPM kemudian dijelaskan lebih rinci dalam bentuk skenario. Skenario merupakan petunjuk praktis bagi semua pihak yang berhubungan dengan pemroduksian video, yaitu: sutradara, pemain, juru kamera, juru lampu, dan lainlain. Kendala yang dihadapi selama pembuatan skenario adalah kesulitan dalam menyesuaikan gambar dengan suara yang akan di tampilkan pada video. Hal ini diatasi pada saat proses editing gambar. Langkah berikutnya adalah uji coba prosedur. Uji coba prosedur yang dilakukan hanya sebatas prosedur yang telah tercantum dalam skenario. Akan tetapi, pada pelaksanaannya terjadi perubahan-perubahan selama uji coba prosedur, perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi skenario yang telah dibuat. Artinya terdapat hubungan timbal balik antara pembuatan skenario dengan uji coba prosedur. Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam uji coba prosedur, yaitu: 1. Kebenaran konsep Video demonstrasi yang diproduksi mengandung beberapa konsep yang berhubungan dengan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan 63

29 nonelektrolit. Uji coba prosedur dilakukan agar konsep yang disampaikan melalui video sesuai dengan konsep sebenarnya. Salah satunya adalah mengenai fenomena-fenomena yang berhubungan dengan pembelajaran materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Fenomena-fenomena yang ditampilkan akan membantu siswa dalam memahami konsep larutan elektrolit, larutan nonelektrolit, dan perbedaan kekuatan elektrolit. Uji coba prosedur dilakukan untuk memastikan bahwa fenomena yang akan disajikan melalui video dapat terekam sempurna menggunakan kamera dan sesuai dengan pengamatan tanpa kamera, sehingga konsep yang ada pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat tersajikan dan tersampaikan melalui video. 2. Visibilitas percobaan saat perekaman gambar Pada awal uji coba, beberapa fenomena yang berhubungan dengan pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit ternyata tidak dapat teramati dengan sempurna. Oleh karena itu, selama uji coba perlu dipertimbangkan mengenai visibilitas percobaan, khususnya mengenai fenomena yang akan ditampilkan. Selain itu, perlu diperhatkan mengenai kemampuan kamera dalam menangkap gambar, sehingga perlu dilakukan uji coba prosedur untuk memastikan fenomena yang akan ditampilkan dapat teramati dengan jelas pada saat perekaman gambar. Berdasarkan hasil temuan diperoleh bahwa fenomena perbedaan nyala lampu pada uji kekuatan elektrolit kurang bisa teramati jelas oleh kamera, sehingga dibuatlah satu prosedur tambahan untuk pengujian ini. Percobaan yang dilakukan adalah membandingkan kekuatan daya hantar larutan 64

30 NaCl 1 M dengan larutan NH 4 OH 1 M. Arus yang dialirkan berasal dari power supply yang sama, lampu uji pada alat uji terdiri dari dua buah LED yang disusun secara berdampingan. Seperti terlihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Pengujian Kekuatan Elektrolit Dengan susunan rangkaian seperti pada Gambar 4.1, perbedaan kualitas nyala lampu pada uji larutan NaCl 1 M dengan NH 4 OH 1 M dapat diamati secara langsung. Untuk lebih jelasnya perbedaan kekuatan nyala lampu pada uji larutan NaCl 1 M dengan NH 4 OH 1 M ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Perbedaan Kekuatan Nyala Lampu pada Uji Daya Hantar Listrik NaCl 1 M dan NH 4 OH 1 M Menurut Cahyana (2004), Rasyid (2004), dan Tim Penulis Kimia (2005), data yang diperoleh pada uji daya hantar listrik larutan NaCl 1 M, NH 4 OH 1 M, air ledeng, alkohol 70%, CH 3 COOH 1 M, NaOH 1 M, H 2 SO 4 1 M dan larutan gula adalah: 65

31 Tabel 4.25 Data Literatur pada Percobaan Uji Daya Hantar Listrik Larutan No Larutan Uji Pengamatan Lampu Uji Gelembung gas 1 NaCl 1 M Menyala terang Banyak 2 Air Ledeng Menyala Redup Sedikit 3 CH 3 COOH 1 M Menyala Redup Sedikit 4 Alkohol 70% Tidak menyala Tidak ada 5 NH 4 OH 1 M Menyala redup Sedikit 6 NaOH 1 M Menyala terang Banyak 7 H 2 SO 4 1 M Menyala terang Banyak 8 Larutan Gula Tidak menyala Tidak ada Sementara itu, pada beberapa uji coba prosedur yang telah dilakukan di peroleh data yang tidak sesuai dengan data pada Tabel Pada uji coba pertama (Tabel 4.1) arus yang digunakan adalah arus bolak-balik. Jika digunakan arus bolak-balik maka tidak akan terjadi pengkutuban pada elektroda, sehingga reaksi elektrolisis sukar terjadi. Pada uji coba kedua (Tabel 4.2) ternyata masih terdapat perbedaan dengan data pada Tabel 4.17, yaitu pada uji larutan CH 3 COOH 1 M, air ledeng dan larutan NH 4 OH 1 M. Pada uji ketiga larutan tersebut seharusnya lampu uji menyala redup, tetapi pada uji coba yang telah dilakukan ternyata lampu uji tidak menyala. Hal tersebut terjadi karena ketiga larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah, sehingga fraksi arus yang dapat dihantarkan oleh ion-ion dalam larutan tersebut sangat kecil. Sementara itu, lampu uji yang digunakan memiliki 66

32 daya sebesar 2,5 watt dan memerlukan arus yang cukup besar untuk bisa menyala. Agar fenomena yang ditampilkan sesuai dengan data literatur, kemudian voltase dinaikkan menjadi 15 volt, ternyata pada uji daya hantar listrik ketiga larutan tersebut lampu uji masih tidak menyala Pada uji coba selanjutnya diperoleh data pada Tabel 4.3. Ternyata, data yang diperoleh hampir sesuai dengan data pada Tabel 4.17, kecuali untuk larutan gula. Saat dilakukan uji daya hantar listrik pada larutan gula, lampu uji menyala redup. Hal tersebut terjadi karena zat terlarut yang digunakan bukan sukrosa p.q (pro analyst), melainkan gula yang biasa dijual di pasaran. Menyalanya lampu uji pada uji daya hantar listrik larutan gula kemungkinan besar disebabkan karena ada zat-zat lain yang bercampur dengan gula, zat-zat tersebut terionisasi dalam air sehingga bisa menghantarkan listrik menyebabkan lampu uji menyala. Setelah dihasilkan skenario dan data uji coba prosedur yang tepat, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pengambilan gambar. Ukuran gambar yang digunakan selama proses pengambilan gambar adalah medium close up dan close up. Menurut Ismail (2005), orang yang ditangkap dalam jarak medium close up akan kelihatan dari batas siku sampai beberapa inci diatas kepalanya, sedangkan close up merupakan shot penekanan untuk mengundang perhatian terhadap suatu aspek dari subjek. Pada pengambilan gambar yang telah dilakukan ukuran peraga yang ditangkap kamera hanya sebatas dada sampai pinggang, hal tersebut dilakukan agar jarak pandang kamera lebih terfokus pada eksperimen yang dilakukan diatas meja. Ukuran medium close up dilakukan agar langkah/prosedur eksperimen yang dilakukan oleh demonstran dapat teramati dengan jelas. 67

33 Sementara itu pengambilan gambar ukuran close up dilakukan agar fenomena timbulnya gelembung gas disekitar elektroda tembaga dapat teramati dengan jelas. Beberapa kendala yang dihadapi selama proses pengambilan gambar, antara lain: 1. Tata cahaya yang tidak sesuai menyebabkan gambar yang dihasilkan tampak terlalu terang atau bahkan tampak terlalu gelap. Percobaan dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar (LKD). Cahaya di dalam LKD sangat terang karena terdapat banyak jendela yang menghadap langsung ke arah matahari akibatnya ruangan menjadi sangat terang. Selain itu, pada awal pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan latar belakang dinding berwarna putih sehingga Gambar yang dihasilkan memiliki tingkat kekontrasan yang cukup tinggi. Sementara itu, fenomena yang berkaitan dengan uji daya hatar listrik larutan lebih mudah teramati jika ruangan berada dalam keadaan cukup gelap, khususnya untuk fenomena berbedanya kualitas nyala lampu pada uji larutan NaCl 1 M dan NH 4 OH 1 M. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan mini studio berlatar hitam pada saat pengambilan gambar yang dapat mengurangi intensitas cahaya pada ruangan. Posisi mini studio membelakangi cahaya yang masuk untuk mengurangi efek bayangan pada saat pengambilan gambar, sehingga kualitas gambar yang dihasilkan menjadi lebih baik. 2. Kesulitan untuk mengamati perbedaan fenomena yang terjadi karena keterbatasan resolusi kamera. 68

34 Ketika pengambilan gambar uji daya hantar listrik larutan elektrolit kuat dan dan uji daya hantar listrik larutan elektrolit lemah, fenomena berbedanya nyala lampu uji kurang bisa teramati dengan jelas karena keterbatasan resolusi yang dimiliki kamera. Sehingga nyala lampu uji pada uji larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah teramati hampir sama. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pengambilan gambar uji dua larutan secara bersamaan dengan lampu uji yang dirangkai berdampingan, sehingga fenomena perbedaan kualitas nyala lampu pada uji larutan elektrolit lemah dan elektrolit kuat dapat teramati oleh kamera. 3. Kesulitan dalam hal teknis kamera. Karena keterbatasan pengalaman peneliti, pergerakan kamera kurang halus (smooth) dan menghasilkan gambar yang buram. Selain itu juga teknik zoom in/zoom out yang dilakukan kurang memberikan hasil yang maksimal, hal tersebut sangat mempengaruhi pengamatan pada femonema yang seharusnya terjadi. Oleh sebab itu, pengambilan gambar dilakukan selama beberapa kali sampai diperoleh gambar dengan kualitas terbaik. Proses editing dilakukan sebagai tahap akhir pemroduksian video demonstrasi. Editing dilakukan untuk menggabungkan potongan-potongan gambar dan menambahkan penjelasan dalam bentuk narasi atau teks serta menambahkan efek-efek tertentu, sehingga dihasilkan sebuah video demonstrasi. Selama proses editing, terdapat beberapa kendala antara lain: 1. Kesulitan dalam menginterpretasikan bahasa tulisan pada buku teks menjadi bahasa lisan. Agar tidak terjadi miskonsepsi penjelasan suara 69

35 yang dibuat harus sesuai dengan penjelasan pada teks/buku sumber. Sementara itu, agar video bersifat komunikatif, penjelasan suara harus menggunakan bahasa lisan. 2. Kesulitan dalam merekam suara sehingga rekaman suara (narasi) yang dihasilkan kurang jernih dan terdapat banyak noise. Hal tersebut terjadi karena perekaman suara tidak dilakukan di dalam studio kedap suara. Selain itu, volume yang digunakan saat perekaman suara cukup besar sehingga suara-suara lain yang berasal dari lingkungan ikut terekam. Untuk memperoleh rekaman suara yang berkualitas maka perekaman suara dilakukan selama beberapa kali. 3. Kesulitan dalam menyesuaikan gambar dengan rekaman suara jika gambar yang direkam terlalu sebentar. Hal tersebut diatasi dengan membuat gambar diam (still image) dari gambar bergerak. Dengan menggunakan software power DVD gambar bergerak dapat ditangkap (capture) menjadi gambar diam. Pada proses editing, gambar diam tersebut kemudian ditambahkan menjadi bagian dari gambar bergerak sehingga durasi yang dihasilkan menjadi lebih panjang Kualitas Isi Materi Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Berdasarkan hasil temuan, secara umum isi video demontrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sesuai dengan konsep, prosedur, alat atau bahan yang sebenarnya. Hanya saja pada beberapa segmen, isi video kurang sesuai dengan 70

36 materi, konsep, atau prosedur yang sebenarnya. Pada segmen percobaan, ketidaksesuaian terjadi pada tampilan susunan alat dan pengamatan pada elektroda tembaga. Pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan tidak dijelaskan secara spesifik proses penyusunan rangkaian alat. Tampilan penyusunan alat yang ditampilkan hanya dibantu dengan penjelasan teks dan narasi singkat. Menurut peneliti, penyusunan alat cukup teramati walaupun tanpa adanya penjelasan secara spesifik, proses penyususnan alat dilakukan secara berulang pada setiap tampilan percobaan yang berbeda. Peneliti bermaksud agar pengguna dapat mengamati dengan seksama proses penyusunan rangkaian alat tersebut. Sementara itu untuk tampilan gelembung gas disekitar elektroda, seorang dosen menyatakan bahwa tampilan gelembung gas pada beberapa uji larutan yaitu uji NaCl 1 M, NaOH 1 M, dan H 2 SO 4 1 M kurang sesuai dengan tampilan yang sebenarnya. Berdasarkan data percobaan yang diperoleh dari beberapa literatur (Cahyana 2004, Rasyid 2004, dan Tim Penulis Kimia 2005) pada uji daya hantar listrik ketiga larutan tersebut timbul banyak gelembung gas disekitar elektroda. Sementara itu, pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan, gelembung gas pada uji ketiga larutan tersebut kurang bisa teramati dan teramati hampir sama dengan uji larutan elektrolit lemah. Hal tersebut terjadi karena perbesaran (zoom) kamera yang digunakan kurang maksimal pada saat pengambilan gambar femonema timbulnya gelembung gas disekitar elektroda. Selain itu, kemungkinan lain yang menyebabkan fenomena gelembung gas kurang bisa teramati dengan jelas adalah kualitas pencahayaan yang kurang baik saat pengambilan gambar. 71

37 Segmen lain yang kurang sesuai adalah segmen penjelasan larutan elektrolit dan nonelektrolit. Pada tampilan penjelasan mengenai larutan elektrolit, narasi yang ditampilkan adalah Lampu uji menyala karena larutan dapat menghantarkan arus listrik. Pernyataan tersebut kurang tepat karena menyalanya lampu uji merupakan ciri-ciri dari larutan elektrolit, bukan merupakan akibat dari larutan dapat menghantarkan arus listrik. Peneliti menggunakan istilah karena untuk mempermudah penjelasan yang diberikan, karena pada tampilan selanjutnya dijelaskan mengenai ciri-ciri larutan elektrolit. Selain itu, seorang dosen menyatakan bahwa tampilan penjelasan mengenai penyebab timbulnya gelembung gas disekitar elektroda tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan konsep reaksi elektrolisis untuk menjelaskan penyebab timbulnya gelembung gas disekitar elektroda. Pada beberapa literatur, penyebab timbulnya gelembung gas disekitar elektroda karena terjadi reaksi kimia pada elektroda tersebut. Peneliti bermaksud untuk mengenalkan pada siswa mengenai istilah reaksi elektrolisis. Materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ditujukan untuk siswa SMA kelas X, sementara itu konsep elektrolisis ditujukan atau diberikan untuk siswa SMA kelas XI. Hal serupa terjadi untuk tampilan penjelasan larutan nonelektrolit. Sementara itu pada segmen alat dan bahan, seluruh dosen menyatakan bahwa tampilan alat dan bahan sesuai dengan yang sebenarnya. Pada tampilan bahan, narasi menyebutkan nama bahan berdasarkan rumus kimianya. Beberapa dosen berpendapat bahwa, nama bahan yang digunakan lebih baik menggunakan nama umum yang lebih dikenal siswa bukan nama berdasarkan rumus kimia. 72

38 Pemakaian nama bahan berdasarkan rumus kimianya dimaksudkan agar siswa terbiasa menggunakan tatanama senyawa berdasarkan IUPAC serta mengingatkan kembali pada pembelajaran sebelumnya yaitu mengenai tatanama senyawa Kualitas Tampilan Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Selain aspek isi, aspek lain yang tidak kalah penting dalam suatu video adalah aspek tampilan. Secara umum, kualitas tampilan video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan cukup baik. Gambar pada video terdiri dari dua jenis gambar yaitu gambar bergerak dan gambar diam (still image). Proses pengambilan gambar dilakukan pada waktu yang berbeda, sehingga kualitas gambar yang dihasilkan berbeda-beda dari aspek warna, kekontrasan, dan kecerahan (brigthness). Untuk mengatasi hal tersebut, selama proses editing tata warna, kekontrasan, dan kecerahan gambar-gambar tesebut diatur sedemikian rupa sehingga menampilkan kualitas yang sama untuk setiap gambar. Berdasarkan temuan penelitian, dua orang dosen menyatakan bahwa narasi pada video Uji Daya Hantar Listrik larutan terdengar jelas, tapi dua orang lainnya menyatakan bahwa narasi kurang terdengar jelas. Menurut pendapat kedua dosen tersebut terlalu banyak noise dalam narasi. Noise adalah suara yang tidak diinginkan, meliputi suara-suara akustik latar belakang yang tidak diperlukan seperti suara hiss atau hum, gemuruh atau semua suara elektromagnetik yang tidak diperlukan (Ismail, 2005). Hal tersebut terjadi karena pengambilan suara 73

39 tidak dilakukan di ruangan kedap suara, sehingga mempengaruhi kualitas rekaman suara yang dihasilkan. Tapi, narasi yang ditampilkan pada video demonstrasi tersebut dapat memperjelas eksperimen yang disajikan. Menurut semua dosen, caption berupa teks dan judul yang ditampilkan dalam video demontrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan sangat bermanfaat untuk memperjelas eksperimen yang akan ditampilkan. Manfaat penambahan judul adalah untuk menjelaskan dan mengambarkan mengenai keseluruhan isi video demonstrasi, sementara itu penambahan teks dimaksudkan agar setiap tampilan video sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu, semua dosen berpendapat bahwa tampilan kecepatan tiap scene cukup. Durasi untuk setiap tampilan tidak terlalu cepat. Semua dosen juga berpendapat bahwa video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan bersifat komunikatif karena narasi yang ditampilkan tidak terlalu formal dan mengajak siswa untuk berpikir. Sementara itu, mayoritas dosen berpendapat bahwa komposisi musik pada video sesuai dengan tampilan gambar, tidak mengganggu konsentrasi pengguna, tapi seorang dosen berpendapat bahwa komposisi musik cukup sesuai dengan tampilan gambar, hanya saja tempat berhenti musik kurang sesuai. Musik berhenti pada saat gambar masih ditampilkan, seharusnya musik berhenti bersamaan dengan berhentinya tampilan gambar. Hal tesebut kemungkinan besar disebabkan karena pada saat proses editing, pemotongan musik kurang tepat sehingga tidak sesuai dengan durasi tampilan video Pandangan Guru mengenai Video Demonstrasi pada Materi Pokok 74

40 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Berdasarkan hasil temuan yang telah dibahas sebelumnya, hampir seluruh fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik dapat diamati dengan jelas. Akan tetapi, pada beberapa tampilan fenomena khususnya pada tampilan fenomena timbul atau tidak timbulnya gelembung gas disekitar elektroda kurang bisa diamati. Fenomena timbul atau tidak timbulnya gelembung gas disekitar elektroda kurang bisa diamati karena perbesaran (zoom) kamera yang digunakan kurang maksimal, sehingga fenomena tersebut kurang bisa diamati dengan jelas. Selain itu durasi tampilan gambar fenomena tersebut terlalu sebentar yaitu delapan detik. Hal lain yang juga mempengaruhi adalah jenis gambar. Pada segmen pengujian kekuatan elektrolit larutan NaCl 1 M dan NH 4 OH 1 M, gambar fenomena gelembung yang ditampilkan adalah gambar diam (still image). Salah satu tujuan dari pengajaran mata pelajaran kimia menurut GBPP adalah memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah dalam percobaan atau eksperimen (Pusat Kurikulum, 2006). Ketika siswa menerapkan metode ilmiah dalam percobaan atau eksperimen, secara langsung siswa mengembangkan beberapa keterampilan proses seperti mengamati, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi, meramal, mengukur, menggunakan bilangan, mengontrol variabel, menginterpretasi data, serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis. Melalui ekperimen secara langsung, siswa dapat mengembangkan beberapa keterampilan proses sains. 75

41 Berbeda dengan eksperimen secara langsung, video yang telah diproduksi hanya menampilkan demonstrasi secara tidak langsung. Tapi video demonstrasi yang telah diproduksi tersebut mengandung beberapa muatan keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan data pada temuan, menurut pendapat guru video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan mengandung muatan keterampilan proses sains mengamati dan menafsirkan data. Menurut Rustaman (2003), salah satu karakteristik mengamati adalah menggunakan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, peraba pada saat mengamati suatu fenomena makroskopis. Keterampilan proses mengamati dalam video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan terdapat pada segmen percobaan. Pada segmen tersebut siswa dapat mengamati (dengan menggunakan indera penglihat dan pendengar) mengenai fenomena yang terjadi, yaitu mengamati yang terjadi pada lampu uji dan mengamati keadaan disekitar elektroda dalam gelas kimia saat dilakukan uji daya hantar listrik pada larutanlarutan uji. Keterampilan proses mengamati juga terdapat pada segmen kekuatan eletkrolit. Pada segmen ini siswa dapat mengamati perbedaan fenomena yang terjadi pada uji larutan NaCl 1 M dan NH 4 OH 1 M. Akan tetapi, seorang guru menyatakan ragu-ragu mengenai keterampilan proses mengobservasi yang dapat dikembangkan dari video demonstrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan, karena menurut pendapat guru tersebut fenomena timbul/tidak timbulnya gelembung gas di sekitar elektroda kurang bisa teramati dengan jelas. Keterampilan proses menafsirkan data terdapat pada segmen penjelasan mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit. Menurut Rustaman (2003) salah 76

42 satu karakteristik dari menafsirkan data adalah menemukan pola atau keteraturan satu seri pengamatan. Pada segmen tersebut dimunculkan tabel pengamatan. Berdasarkan tabel tersebut, siswa dapat menemukan pola atau keteraturan satu seri pengamatan. Pola atau keteraturan pengamatan dari demonstrasi yang telah dilakukan adalah persamaan pengamatan pada lampu uji dan persamaan pengamatan gelembung gas disekitar elektroda tembaga. Dari data pada tabel pengamatan ini, siswa dapat menafsirkan larutan mana saja yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantarkan listrik. Dalam video demontrasi Uji Daya Hantar Listrik Larutan keterampilan proses menafsirkan data juga terdapat pada segmen kesimpulan. Menurut Rustaman (2003), karakteristik lain dari menafsirkan data adalah menyimpulkan. Tujuan dari percobaan uji daya hantar listrik larutan adalah mengelompokkan larutan berdasarkan sifat daya hantar listriknya, sehingga kesimpulan yang ditampilkan pada video demonstrasi adalah tabel klasifikasi larutan berdasarkan sifat daya hantar listriknya. Sebelum segmen kesimpulan ditampilkan, terlebih dahulu ditampilkan segmen kekuatan elektrolit yaitu menguji daya hantar listrik larutan NaCl 1 M dan NH 4 OH 1 M secara bersamaan. Dari segmen ini siswa dapat mengetahui perbedaan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Segmen perbedaan kekuatan elektrolit dapat mengantarkan siswa untuk menarik kesimpulan pada segmen kesimpulan, karena pada segmen kesimpulan ditampilkan kembali Tabel pengamatan. Berdasarkan Tabel pengamatan tersebut siswa diminta untuk mengelompokkan larutan berdasarkan sifat daya hantar listriknya. Hal ini 77

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang. DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v viii xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. 1.2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pemroduksian video demonstrasi pada materi pokok larutan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pemroduksian video demonstrasi pada materi pokok larutan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian pemroduksian video demonstrasi pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit merupakan suatu penelitian dan pengembangan (Research and

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini merupakan deskripsi tentang tahap-tahap proses pembuatan video pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall dalam Sukmadinata (2007), penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai temuan-temuan selama penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai temuan-temuan selama penelitian 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai temuan-temuan selama penelitian berlangsung. Hasil dari penelitian ini merupakan deskripsi tentang proses dalam pembuatan video

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang diakibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang diakibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang diakibatkan oleh pengalaman. Definisi lain mengenai belajar adalah proses aktif siswa untuk

Lebih terperinci

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT STANDAR KOMPETENSI 3 : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 3.1 : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Penilaian

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Penilaian Silabus, RPP, LKS SMA Kelas X ( PK dan Putri) SILABUS Nama Sekolah : SMA SEDC Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya proses belajar-mengajar adalah berkomunikasi, guru berperan sebagai pemberi informasi, peserta didik berperan sebagai penerima informasi dan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit Standard BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Laporan Hasil Uji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit 1.2 Latar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (2009) penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

DAYA HANTAR LISTRIK 1. Tujuan Percobaan 2. Dasar Teori

DAYA HANTAR LISTRIK 1. Tujuan Percobaan 2. Dasar Teori DAYA HANTAR LISTRIK 1. Tujuan Percobaan 1. Menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan 2. Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listriknya. 2. Dasar Teori Larutan merupakan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT 5 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT A. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT B. ELEKTROLIT DAPAT BERUPA SENYAWA ION ATAU SENYAWA KOVALEN Ketika Anda terluka, luka tersebut dapat dibersihkan disterilkan

Lebih terperinci

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit Laporan Praktikum Kimia Dasar II Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit Oleh: Kelompok : I (satu) Nama Nim Prodi : Ardinal : F1D113002 : Teknik Pertambangan FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing,

Lebih terperinci

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Nama : Kelompok : 78 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi Pokok : Sifat dan jenis larutan elektrolit dan non elektrolit. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : X/2 Alokasi Waktu : 3x40 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : X/2 Alokasi Waktu : 3x40 menit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/ Semester : X/2 Alokasi Waktu : 3x40 menit I. STANDAR KOMPETENSI : 3. Memahami sifat-sifat larutan non

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,

Lebih terperinci

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB KIM ) 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB KIM ) 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB KIM 22.2.3.8) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Kimia b. Semester : Genap c. Kompetensi Dasar : 3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya 4.8 Membedakan

Lebih terperinci

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator   Sumber Belajar Lampiran 3 104 INTRUKSI 1. Setiap siswa harus membaca penuntun praktikum ini dengan seksama. 2. Setelah alat dan bahan siap tersedia, laksanakanlah percobaan menurut prosedur percobaan. 3. Setelah melakukan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK Nama : Ririn Vidiastuti NIM : 06111010015 Shift : A Kelompok : 5 (Lima) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA HANTAR LISTRIK A. Jumlah Ion yang Ada Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut Ruseffendi (1988) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Boud (Zulharman, 2007) peer assessment merupakan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Boud (Zulharman, 2007) peer assessment merupakan proses 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peer Assessment Menurut Boud (Zulharman, 2007) peer assessment merupakan proses seorang siswa menilai hasil belajar teman atau siswa lainnya yang setingkat. Maksud dari setingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Arsyad (2007), belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut terjadi karena

Lebih terperinci

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik, seperti

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA LAMPIRAN Lampiran 1 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA Satuan Pendidikan Kelas/ Semester : SMA Negeri 4 Metro : X / 2 (dua) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.5

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.5 1. Hasil basa kuat pada uji elektrolit kecuali... SMP kelas 7 - KIMIA BAB 3. ASAM, BASA, DAN GARAMLatihan Soal 3.5 Lampu menyala terang Gelembung banyak Terionisasi secara semppurna menjadi OH- Lampunya

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan cabang dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia dibangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia pada hakikatnya mencakup dua hal yaitu kimia sebagai produk dan kimia sebagai proses. Kimia sebagai produk meliputi pengetahuan yang terdiri atas fakta,

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

K Log M = L. K Log L = M. M Log L = K. M Log K = L. L Log M = K

K Log M = L. K Log L = M. M Log L = K. M Log K = L. L Log M = K 1. Sebuah lingkaran mempunyai persamaan X 2 +Y 2 +6=0 ialah lingkaran yang mempunyai: a. Pusat M(0,0), jari-jari=6 b. Pusat M(0,6), jari-jari=6 c. Pusat M(3,0), jari-jari=3 d. Pusat M(-3,0), jari-jari=3

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Bahwa dalam penelitian ini diperoleh data sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Keterampilan Generik Sains Berdasarkan penelitian diperoleh data obsevasi

Lebih terperinci

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT-NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING.

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT-NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING. ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT-NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING Ali Rifa i, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar Pendidikan Kimia, Universitas Lampung ali_rifai@ymail.com

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Analisis Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa nilai pretest dan posstest keterampilan memprediksi dan penguasaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. potensi dalam diri siswa itu sendiri. Menurut Sardiman (1994), aktivitas adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. potensi dalam diri siswa itu sendiri. Menurut Sardiman (1994), aktivitas adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah serangkaian belajar yang dilakukan oleh siswa yang memiliki potensi dalam diri siswa itu sendiri. Menurut Sardiman (1994), aktivitas adalah

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1 BAB 5 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih

BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN. merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih BAB 4 TEMUAN DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu merumuskan indikator dan konsep pada submateri pokok kenaikan titik didih larutan setelah menganalisis standar

Lebih terperinci

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013 PENGEMBANGAN PROSEDUR PRAKTIKUM KIMIA SMA PADA TOPIK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Oleh : Reni Tresnawati 1, Gebi Dwiyanti 2 Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA UPI - email : boney_mutz@yahoo.co.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Satuan Pendidikan: SMAN. Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XMIA/GENAP Alokasi Waktu : 6 JPx 45 menit (2 minggu) A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, membawa hasil dan merupakan

Lebih terperinci

SMA N 1 PALIMANAN Jl. KH. Agus Salim no. 128 PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

SMA N 1 PALIMANAN Jl. KH. Agus Salim no. 128 PALIMANAN KABUPATEN CIREBON 1 PENGAMATAN MENGENAI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON-ELEKTROLIT AHSIN FAUZI ARIEF NURRAHMAN IBNU FAISHAL M. WILDAN K. KELAS X5 ANGGOTA : SMA N 1 PALIMANAN Jl. KH. Agus Salim no. 128 PALIMANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang didapatkan dari penelitian ini yaitu hasil pretest dan posttest. Hasil pretest digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan metode penelitian yang mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomenafenomena yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah enam orang siswa SMA kelas XI IPA yang sudah

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian atau kajian pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, diantara adalah ilmu kimia dan kegiatan praktikum, pengertian alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA ELEKSIDO MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8 PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK SISWA KELAS X MIA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA

PENGEMBANGAN MEDIA ELEKSIDO MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8 PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK SISWA KELAS X MIA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA PENGEMBANGAN MEDIA ELEKSIDO MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8 PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT UNTUK SISWA KELAS X MIA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA Ilyana Simehatte, Zulfadli, Muhammad Nazar Prodi Kimia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 13 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang sangat dekat dengan manusia.

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang sangat dekat dengan manusia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang sangat dekat dengan manusia. Ilmu ini mempelajari alam sekitar beserta isinya, mulai dari benda-benda yang berada di alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah mulai diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting

Lebih terperinci

ANALISIS SKL-KI-KD. SKL KI KD Indikator Indikator keterampilan 1. Menghayati Mensyukuri keteraturan struktur dan

ANALISIS SKL-KI-KD. SKL KI KD Indikator Indikator keterampilan 1. Menghayati Mensyukuri keteraturan struktur dan LAMPIRAN 1 ANALISIS SKL-KI-KD SKL KI KD Indikator Indikator keterampilan 1. Menghayati 1.1.1. Mensyukuri keteraturan struktur dan partikel materi sebagai wujud kebesaran mengamalkan Tuhan YME sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN yang mengadopsi langkah-langkah ilmiah dalam memecahkan suatu

I. PENDAHULUAN yang mengadopsi langkah-langkah ilmiah dalam memecahkan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendekatan ilmiah merupakan suatu pendekatan yang diamanatkan oleh kurikulum 2013 yang mengadopsi langkah-langkah ilmiah dalam memecahkan suatu masalah. Tim Penyusun (2013)

Lebih terperinci

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD Lampiran 1 1 PEMETAAN / ANALISIS SK-KD Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA Negeri Bandar Lampung : Kimia : XI/Genap Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tingkat Ranah KD Indikator Pencapaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu manusia

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 176 KIMIA X SMA S AL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Suatu zat padat dilarutkan dalam air, ternyata larutannya dapat menghantarkan arus listrik. Pernyataan yang benar tentang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Metode Pemisahan dan Analisis Kimia (2 sks) Kode Mata Kuliah : SKM 205 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 2 A. Kompetensi Dasar : Menerapkan metode pemisahan

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, yang sangat erat kaitannya

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, yang sangat erat kaitannya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia merupakan mata pelajaran dalam rumpun sains, yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu ilmu kimia yang diperoleh siswa seharusnya tidak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme menurut Von Glasersfeld dalam Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme menurut Von Glasersfeld dalam Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni SMA Negeri 1 Ujungbatu, dan SMA Negeri 2 Ujungbatu.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni SMA Negeri 1 Ujungbatu, dan SMA Negeri 2 Ujungbatu. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Kimia UIN SUSKA Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan IPA di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subyek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori konstruktivistik dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad 20.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori konstruktivistik dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad 20. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Konstruktivisme Teori konstruktivistik dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad 20. Piaget berpendapat bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Diskusi

Bab IV Hasil dan Diskusi Bab IV Hasil dan Diskusi IV.1 Hasil Eksperimen Eksperimen dikerjakan di laboratorium penelitian Kimia Analitik. Suhu ruang saat bekerja berkisar 24-25 C. Data yang diperoleh mencakup data hasil kalibrasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemilihan Kelas Penentuan kelas yang akan digunakan sebagai kelas pengembangan butir soal didasarkan pada rata-rata kelas pada ujian semester 1 kelas X MAN 1 Model Kota

Lebih terperinci

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB I TEORI DASAR LISTRIK BAB I TEORI DASAR LISTRIK 1. Teori Elektron Apabila sebatang plastik/ebonite kita gosok dengan rambut, setelah itu dekatkan pada potongan-potongan kertas kecil, maka tertariklah potongan kertas tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat penggunaannya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian,

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Mata Pelajaran : Kimia Kelas : X (Sepuluh) Nomor Modul : Kim.X.07 Penulis : Drs. Asep Jamal Nur Arifin Penyunting Materi : Drs. Ucu Cahyana, M.Si Penyunting Media

Lebih terperinci

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Praktikum Skala-Kecil Seperti kita ketahui bahwa tidak mungkin mengukur potensial elektroda mutlak tanpa membandingkannya terhadap elektroda pembanding. Idealnya elektroda

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada materi

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada materi BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada materi pokok kesetimbangan kimia secara garis besar penelitian terbagi dalam beberapa tahapan yaitu: Tahap pertama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan peer dan self assessment, peer dan self assessment dalam mengungkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan peer dan self assessment, peer dan self assessment dalam mengungkap 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dijelaskan dalam beberapa bagian yaitu mengenai pelaksanaan peer dan self assessment, peer dan self assessment dalam mengungkap kemampuan

Lebih terperinci

KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A

KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A KONDUKTOMETRI OLEH : AMANAH FIRDAUSA NOFITASARI KIMIA A 2011 11030234016 Pengertia n Konduktometri Metode analisis yang memanfaatkan pengukuran daya hantar listrik, yang dihasilkan dari sepasang elektroda

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT MENGGUNAKAN CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH REJEKI L SITUMORANG NIM RRA1C110009

Lebih terperinci

Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia

Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia Sri Haryati 1,a), Djulia Onggo 2,b) 1 SMAN 17 Garut Magister Pengajaran Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

I. Tujuan. Dasar Teori

I. Tujuan. Dasar Teori I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi,

Lebih terperinci

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 26. Diketahui lambing unsur Fe, maka jumlah p +, e - dan n o dalam ion Fe 3+ adalah.... Jawab :, Fe 3+ + 3e - Fe [ 18 Ar] 4s 2 3d 6 [

Lebih terperinci

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi

Lebih terperinci

2015 PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT MELALUI CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT)

2015 PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT MELALUI CONCEPTUAL CHANGE TEXT (CCT) DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM Nama Anggota : 1. Christover Tony Manurung (08) 2. Ganda Fikri (15) 3. Muhammad Rizal Adamy (23) 4. Nukris Ariyo Cokro (24) 5. Ratna Dwi Hapsari (25) 6. Vita Oktanti

Lebih terperinci