VARIAN TULISAN MUS{H}AF AL-QUR AN RASM UTHMA<NI< QIRA< AH A<S{IM RIWAYAT H{AFS{ DI INDONESIA. Tesis. Oleh: M. Solahudin NIM:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VARIAN TULISAN MUS{H}AF AL-QUR AN RASM UTHMA<NI< QIRA< AH A<S{IM RIWAYAT H{AFS{ DI INDONESIA. Tesis. Oleh: M. Solahudin NIM:"

Transkripsi

1 VARIAN TULISAN MUS{H}AF AL-QUR AN RASM UTHMA<NI< QIRA< AH A<S{IM RIWAYAT H{AFS{ DI INDONESIA Tesis Oleh: M. Solahudin NIM: PROGRAM PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN KEDIRI 2015

2 VARIAN TULISAN MUS{H}AF AL-QUR AN RASM UTHMA<NI< QIRA< AH A<S{IM RIWAYAT H{AFS{ DI INDONESIA (Kajian atas Surah al-fa>tih{ah dan Juz Amma pada Mus{h{af al-qur an Terbitan Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, al-hidayah Surabaya, Menara Kudus, dan Mubarakatan Thayyibah Kudus) A. Latar Belakang Masalah Tidak ada informasi yang pasti kapan pertama kali ditemukan mus}h}af di Indonesia. Diduga kuat keberadaan mus}h}af di negeri ini bersamaan dengan kehadiran Islam itu sendiri. Karena, seperti yang berlaku hingga saat ini, membaca al-qur an adalah pelajaran awal yang diajarkan kepada anak-anak Muslim sebelum mereka mempelajari kitab-kitab atau buku-buku lain tentang ajaran Islam. Dengan kata lain, kemampuan membaca al-qur an atau mengenal aksara Arab adalah pelajaran dasar yang harus dikuasai setiap anakanak Muslim tidak hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai dunia Islam lainnya. Tentu saja keberadaan mus}h}af menjadi hal yang wajib dalam proses belajar-mengajar ini. Di samping itu, kebiasaan umat Islam pada umumnya adalah membaca al-qur an setiap hari meski hanya beberapa ayat saja yang dibaca. Jadi, mereka yang telah mengenal aksara Arab akan membaca al-qur an setiap hari, dan mereka yang belum mampu membaca tulisan Arab akan belajar secara bertahap dengan tujuan agar mampu membaca al-qur an. Selanjutnya, setelah mampu membaca al-qur an, jika ingin mengetahui atau mendalami isinya, mereka akan mempelajari bahasa Arab dan ilmu-ilmu lain yang terkait. Dan, bagi mereka yang mencukupkan diri dengan membaca al-qur an

3 tanpa mengetahui maknanya, hal itu tidak menjadi persoalan dan bukan merupakan hal yang sia-sia. Karena, membaca al-qur an dalam keyakinan umat Islam berpahala meski pembacanya tidak tahu artinya sama sekali. Dengan alasan ini, mampu membaca al-qur an, baik mengetahui maknanya atau tidak, menjadi sesuatu yang penting bagi setiap orang Muslim, dan tentunya ini membutuhkan kehadiran mus}h}af al-qur an itu sendiri. Mula-mula proses penyalinan mus}h}af al-qur an di Indonesia dilakukan dengan cara manual (menulis ulang). Ketika itu mesin cetak belum ditemukan atau belum marak seperti sekarang. Karena itu, di beberapa wilayah di Nusantara ditemukan beberapa mus}h}af al-qur an yang masih dalam bentuk manuskrip. Para penulis mus}h}af ini menulis sendiri tanpa ada pihak yang menjadi pentashihnya. Dengan kata lain, sejak Islam masuk ke Indonesia hingga seperempat terakhir abad XX belum ada apa yang dikenal sebagai Lajnah Pentashih Al-Qur an yang kemudian melahirkan mus}h}af al- Qur an standar Indonesia. Di Indonesia ketika itu yang beredar adalah mus}h}af al-qur an terbitan dari Bombai India dan dari Istambul Turki yang dikenal dengan al-qur an Bahriyah. Gagasan tentang mus}h}af al-qur an standar Indonesia mulai muncul sejak dilaksanakan Musyawarah Kerja (Muker) Ulama Ahli al-qur an I se- Indonesia di Ciawi Bogor, 5-9 Februari Salah satu keputusan dari muker ini adalah menjadikan al-qur an yang terkenal dengan nama Bahriyah cetakan Istambul Turki sebagai pedoman mus}h}af al-qur an di Indonesia, dengan catatan apabila terdapat kalimat-kalimat yang sukar dibaca akan diberikan penjelasan tersendiri. Lalu dilaksanakan beberapa kali Muker

4 Ulama Ahli al-qur an. Di antara keputusan Muker Ulama Ahli al-qur an IX di Jakarta, Februari 1983, adalah menyetujui hasil penulisan al-qur an standar Usmani sebagai al-qur an standar Indonesia dan melanjutkan penulisan al-qur an Bahriyah sebagai al-qur an standar para huffazh. Pada 1984 dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Agama nomor 25 tentang penetapan al- Qur an Standar Indonesia, yaitu al-qur an Standar Usmani, Bahriyah dan al- Qur an Braille. Berikutnya pada tahun yang sama dilaksanakan Muker Ulama Ahli al-qur an X di Masjid Istiqlal Jakarta. Di antara keputusan muker ini adalah menetapkan al-qur an standar Usmani, al-qur an Bahriyah dan al- Qur an Braille hasil Muker Ulama Ahli al-qur an I-IX sebagai al-qur an standar Indonesia, menyambut baik dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Agama No. 25 Tahun 1984 tentang penetapan al-qur an standar dan menetapkannya sebagai pedoman dalam mentashih al-qur an, dan memasyarakatkan al-qur an standar di kalangan para penerbit al-qur an dan umat Islam di seluruh Indonesia. Dengan begitu, penerbit di Indonesia yang ingin mencetak mus}h}af al-qur an harus mendapatkan surat keputusan dari Lajnah Pentashih al-qur an. Selain itu, para penerbit di Timur Tengah (Lebanon, Suriah, Mesir, dan lain-lain) juga menjajakan mus}h}af al-qur an cetakannya di Indonesia. Tentu saja mus}h}af al-qur an terbitan Timur Tengah ini tidak (perlu) mendapatkan tanda tashih dari Lajnah Pentashih mus}h}af al-qur an Indonesia. Juga para jamaah haji Indonesia yang pulang dari tanah suci mendapatkan hadiah mus}h}af al-qur an dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia.

5 Hal yang menarik ternyata beberapa mus}h}af al-qur an yang beredar di Indonesia ini tidak memiliki keseragaman tulisan atau ada beberapa perbedaan. Perbedaan-perbedaan tulisan ini tidak saja antara mus}h}af al-qur an yang terbit di Indonesia (telah ditashih oleh Lajnah Pentashih al-qur an) dan mus}h}af al-qur an terbitan Timur Tengah serta mus}h}af yang dibawa para jamaah haji, tapi juga sesama mus}h}af al-qur an terbitan Indonesia yang tentunya telah lolos tashih, misalnya mus}h}af al-qur an terbitan Karya Toha Putra Semarang dan Al-Hidayah Surabaya. Apa saja perbedaannya menjadi menarik untuk dikaji lebih dalam. Lebih lanjut, apakah perbedaan tersebut menyalahi kaidah ilmu rasm atau tidak menjadi pertanyaan yang perlu dicari jawabannya. Dengan begitu akan diketahui tulisan mus}h}af al-qur an di Indonesia mengikuti madzhab siapa, dan apa saja yang perlu dibenahi dalam tulisan tersebut untuk mengurangi kesalahan baca yang mungkin timbul. B. Rumusan Masalah Tesis ini mengkaji tulisan al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari mus}h}af al- Qur an qira> ah A<s}im riwayat H{afs} dari lima mus}h}af yang beredar di Indonesia, yaitu mus}h}af terbitan Dar al-fajr al-islami Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, al-hidayah Surabaya, Menara Kudus, dan Mubarakatan Thayyibah Kudus. Agar lebih sistematis, penelitian ini dibimbing dengan tiga pertanyaan berikut: 1. Bagaimana bentuk tulisan dan tanda baca surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari mus}h}af al-qur an terbitan Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus,

6 Karya Toha Putra Semarang, al-hidayah Surabaya, Menara Kudus, dan Mubarakatan Thayyibah Kudus? 2. Apa saja persamaan dan perbedaan tulisan dan tanda baca surah al- Fa>tih}ah dan Juz Amma dari lima mus}h}af al-qur an tersebut? 3. Apa saja perbedaan tulisan surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari lima mus}h}af ini yang dapat menimbulkan salah baca? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk tulisan dan tanda baca surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari mus}h}af al-qur an terbitan Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, al-hidayah Surabaya, Menara Kudus, dan Mubarakatan Thayyibah Kudus. 2. Untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan tulisan dan tanda baca surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari lima mus}h}af al-qur an tersebut. 3. Untuk mengkritisi perbedaan tulisan dan tanda baca surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari lima mus}h}af tersebut yang dapat menimbulkan salah baca. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan terhadap khazanah intelektual Islam, terutama kajian al-qur an, khususnya ilmu rasm.

7 E. Kajian Pustaka Keberadaan mus}h}af Indonesia sebenarnya telah lama menarik minat para pengkaji untuk menelitinya. Maftuh Basthul Birri misalnya, menulis buku berjudul Mari Memakai al-qur an Rosm Utsmaniy (RU): Kajian Tulisan Qur an dan Pembangkit Generasinya. Dalam bukunya ini, pengasuh Madrasah Murottilil Qur anil Karim (MMQ) Lirboyo Kediri ini menyimpulkan bahwa mus}h}af Indonesia secara umum tidak lagi sesuai dengan Rasm Uthma>ni>. Menurutnya, mus}h}af di negeri ini yang tulisannya dapat dikategorikan sebagai Rasm Uthma>ni> adalah mus}h}af hadiah dari Rabithah Alam Islami yang dikirim ke Indonesia. Adapun mus}h}af yang tulisannya dapat dipertanggungjawabkan orisinalitas Rasm Uthma>ninya adalah mus}h}af yang biasanya diterbitkan oleh para penerbit di Mesir, Arab Saudi maupun Lebanon. 1 Untuk mempopulerkan mus}h}af Rasm Uthmani, Maftuh hanya membolehkan murid-muridnya menggunakan al-qur an terbitan Timur Tengah. Dan meski menerbitkan banyak buku, Maftuh tidak mau menerbitkan mus}h}af Rasm Uthmani karena kuatir dianggap hanya mencari keuntungan finansial dengan mempopulerkan mus}h}af Rasm Uthmani. Dia mempersilakan murid-muridnya membeli mus}h}af al-qur an terbitan Timur Tengah di toko-toko kitab atau buku. Tulisan Maftuh ini memberikan banyak informasi, terutama nama-nama kitab yang menjadi standar dalam pengkajian Rasm Uthma>ni>. Hanya saja, buku tersebut pertama kali diterbitkan pada 1996, sehingga banyak informasi yang perlu diperbaharui untuk saat ini. Karena, tidak sedikit mus}h}af 1 Maftuh Basthul Birri, Al-Qur an Rosm Utsmaniy (RU) Kajian Tulisan Qur an dan Pembangkit Generasinya (Kediri: Madrasah Murottilil Qur anil Karim, 1417 H/1996 M),

8 terbitan negeri ini yang penulisannya mengikuti mus}h}af terbitan Timur Tengah. Ketika Maftuh menyelesaikan tulisannya tersebut, memang kebanyakan mus}h}af terbitan Indonesia memiliki tulisan yang berbeda dengan mus}h}af terbitan Timur Tengah. E. Badri Yunardi pernah menulis artikel berjudul Sejarah Lahirnya Mushaf Standar Indonesia. Artikel tersebut dimuat dalam Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 3 No. 2, Artikel ini, seperti terlihat dari judulnya, membicarakan sejarah kemunculan mus}h}af Indonesia. Banyak informasi penting yang diberikan dalam artikel ini, khususnya kapan saja dilaksanakan Musyawarah Kerja (Muker) Ulama Ahli al-qur an. 2 Informasi tentang sejarah mus}h}af Indonesia juga dapat ditemukan dalam Mengenal Mushaf al- Qur an Standar Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Agama (Balitbang) Departemen Agama pada Buku yang disebutkan terakhir ini menginformasikan banyak hal tentang tanda baca yang digunakan mus}h}af Indonesia. 3 Karya tulis lainnya yang membicarakan mus}h}af Indonesia adalah Prinsip-Prinsip Penulisan dalam al-qur an Standar Indonesia yang ditulis oleh Mazmur Sya roni. Artikel ini dipublikasikan dalam Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 5 No. 1, Lalu ada tulisan dari Abdul Aziz Sidqi yang berjudul Sekilas tentang Mushaf Standar Indonesia. Artikel ini dapat ditemukan dalam Perkembangan Mushaf, Terjemahan, dan Tafsir al-qur an di Indonesia yang diedit oleh Ali Akbar. Kedua artikel ini banyak mem- 2 E. Badri Yunardi, Sejarah Lahirnya Mushaf Standar Indonesia dalam Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 3 No. 2, 2005, Proyek Penelitian Keagamaan, Mengenal Mushaf al-qur an Standar Indonesia (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama (Balitbang) Departemen Agama, 1984).

9 bicarakan tanda baca yang digunakan dalam mus}h}af Indonesia. 4 Tulisan lain yang membincangkan mus}h}af Indonesia adalah artikel dari Zaenal Arifin yang berjudul Kajian Ilmu Rasm Usmani dalam Mushaf al-qur an Standar Usmani Indonesia. Artikel ini menginformasikan sejarah mus}h}af di Indonesia. Berbeda dengan pendapat Maftuh Basthul Birri yang disebutkan sebelumnya, Zaenal Arifin menyimpulkan bahwa mus}h}af Indonesia dapat dikatakan telah sesuai dengan mus}h}af Rasm Uthma>ni>. 5 Meski isi beberapa tulisan di atas membandingkan tulisan mus}h}af al- Qur an di negeri ini, dari penelusuran mengenai kajian mus}h}af di Indonesia, penulis tidak menemukan kajian yang secara khusus membandingan bentuk tulisan dan tanda baca surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma dari mus}h}af al- Qur an terbitan Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, al-hidayah Surabaya, Menara Kudus, dan Mubarakatan Thayyibah Kudus. Jadi, tema besar tesis yang akan ditulis ini merupakan sesuatu yang baru atau belum dilakukan peneliti lain sebelumnya. F. Landasan Teori Ada dua istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu mus}h}af al-qur an Rasm Uthma>ni> dan qira> ah A<s}im riwayat H{afs}. Yang dimaksud mus}h}af al-qur an Rasm Uthma>ni> adalah tulisan al-qur an yang sudah diterbitkan berdasarkan tulisan yang dibakukan pada masa Uthma>n bin 4 Mazmur Sya roni, Prinsip-Prinsip Penulisan dalam al-qur an Standar Indonesia dalam Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 5 No. 1, 2007, ; dan Abdul Aziz Sidqi, Sekilas tentang Mushaf Standar Indonesia dalam Ali Akbar (ed.), Perkembangan Mushaf, Terjemahan, dan Tafsir al-qur an di Indonesia (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-qur an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2011), Zaenal Arifin, Kajian Ilmu Rasm Usmani dalam Mushaf al-qur an Standar Usmani Indonesia, 55.

10 Affa>n. Adapun maksud dari qira> ah A<s}im riwayat H{afs} adalah varian bacaan al-qur an berdasarkan apa yang disampaikan A<s}im bin Abi> al-nuju>d (w. 128 H/745 M), salah seorang tokoh qurra dari qira> a>t sab yang diakui mutaw>atirah, berdasarkan riwayat H{afs} bin Sulayma>n (w. 180 H/796). H{afs} adalah salah seorang perawi otoritatif dari qira> ah A<s}im. Perawi lain dari A<s}im adalah Syu bah bin Ayyasy (w. 193 H). Obyek penelitian dalam tesis ini adalah mushaf al-qur an Rasm Uthma>ni> menurut qira> ah A<s}im riwayat H{afs} yang ada di Indonesia, yaitu mushaf yang diterbitkan oleh Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, Al-Hidayah Surabaya, Menara Kudus dan Mubarakatan Thayyibah Kudus. Penelitian ini menggunakan pendekatan multi disipliner, yakni menggabungkan pendekatan filologi, ilmu rasm dan ilmu tajwid. Filologi digunakan untuk membandingkan bentuk tulisan dari lima mus}h}af yang diteliti. Dalam istilah bahasa Arab, filologi disebut dengan tah}qi>q. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seperti dikutip oleh Oman Fathurahman, filologi adalah ilmu tentang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis. Istilah filologi sendiri awalnya berasal dari bahasa Yunani: philos yang artinya cinta dan logos yang artinya kata. Lalu, filologi disimpulkan sebagai investigasi ilmiah atas teks-teks tertulis (tangan) dengan menelusuri sumbernya, keabsahan teksnya, karakteristiknya, serta sejarah lahir dan penyebarannya. 6 Dalam perkem- 6 Oman Fathurahman, Filologi Indonesia: Teori dan Metode (Jakarta: Prenadamedia Group bekerjasama dengan UIN Jakarta Press, 2015), 12-13; dan Mahrus el-mawa, Filologi dan Studi Islam Kontemporer, Makalah Workshop Penelitian di STAIN Kediri, 27 Nopember 2013.

11 bangannya, filologi juga dapat diterapkan pada tulisan-tulisan baru atau yang telah dicetak. Obyek penelitian filologi adalah naskah atau tulisan tangan. Dalam kajian filologi, isi dari naskah disebut dengan teks. Jadi dibedakan antara naskah dan teks: naskah bersifat kongkret sedangkan teks bersifat abstrak. 7 Adapun ilmu rasm digunakan untuk menelusuri madzhab yang dianut oleh mus}h}af-mus}h}af yang dikaji. Seperti diketahui, dalam ilmu rasm, dikenal dua tokoh yang dapat disejajarkan imam madzhab dalam kajian fikih, yaitu al-da>ni> (w. 444 H) dan Abu Da>wu>d (w. 496 H), misalnya Mus}h}af Jamahiriyah Libya mengikuti madzhab al-da>ni> dan Mus}h}af Madinah mengikuti madzhab Abu Da>wu>d. 8 Sementara mus}h}af-mus}h}af yang beredar di Indonesia yang diteliti dalam tesis ini, khususnya surah al-fa>tih}ah dan Juz Amma, belum mendapat perhatian, apakah mengikuti madzhab al-da>ni> atau Abu> Da>wu>d, misalnya lafal al- a>lami>n dimana setelah huruf ayn terkadang ada alif dan terkadang tidak. Adapun ilmu tajwid dipakai untuk menganalisis kemungkinan salah baca dari tulisan mus}h}af-mus}h}af yang ada. Misalnya, pada lafal alla>h surah al- Ikhla>s} (112): 2, di sebagian mus}h}af ditemukan harakat fathah pada hamzah was}l yang terdapat pada permulaan alla>h, sementara sebagian mus}h}af lainnya tidak memberinya harakat atau hanya ada tanda hamzah was}l berupa bulatan kepala s}a>d kecil di atas huruf hamzah. Jika ayat pertama dan kedua dalam surah ini dibaca bersambung, tidak berhenti pada akhir ayat pertama, 7 Siti Baroroh Baried, dkk., Pengantar Teori Filologi (Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM, 1994), 6. 8 Zainal Arifin, Kajian Ilmu Rasm Usmani dalam Mushaf al-qur an Standar Usmani Indonesia dalam Suhuf, Vol. 6, No. 6, 2013: 43.

12 sementara hamzah was}l diharakati fath}ah, tentu akan menimbulkan salah baca, yakni ah}adun alla>hu. Padahal, tidak ada bacaan iz}ha>r dalam ayat ini. Jadi, ilmu tajwid digunakan untuk mengetahui bagian mana saja dari tulisan mus}h}af yang diteliti yang dapat menimbulkan salah baca. G. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif-eksplanatif. Data yang menjadi sumber dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua: data primer dan data sekunder. Yang dimaksud data primer adalah mus}h}af al-qur an yang diterbitkan oleh Da>r al- Fajr al-isla>mi> Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, Al-Hidayah Surabaya, Menara Kudus, dan Mubarakatan Thoyyibah Kudus, sedangkan data sekunder adalah buku-buku yang membicarakan filologi, ilmu rasm dan ilmu tajwid, seperti Filologi Indonesia: Teori dan Metode karya Oman Fathurahman, Al- Muqni fi> Rasm Mas}a>h}if al-ams}a>r karya Abu> Amr Uthma>n bin Sa i>d al- Da>ni> (w. 444 H) dan Niha>yah al-qawl al-mufi>d fi> Ilm al-tajwi>d karya Muh}ammad Makki> Nas}r, maupun buku-buku lain dan artikel-artikel yang masih berkaitan dengan kajian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelusuran ke tempattempat yang memungkinkan tersedia bacaan yang berkaitan dengan penelitian ini, misalnya toko buku dan perpustakaan. Untuk menjawab persoalan yang disebutkan dalam rumusan masalah di atas digunakan pendekatan filologis, ilmu rasm dan ilmu tajwid.

13 Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, mengumpulan data dengan inventarisasi seluruh data terkait dengan penelitian ini, baik data primer maupun data sekunder. Seperti disebutkan di atas, yang dimaksud data primer adalah lima mus}h}af al-qur an yang dikaji dalam penelitian ini, sementara data sekunder adalah kitab-kitab maupun buku-buku yang masih terkait dengan penelitian ini, khususnya yang membicarakan filologi, ilmu rasm dan ilmu tajwid. Kedua, melakukan kritik sumber, baik kritik intern maupun kritik ekstern. Kritik intern berfungsi untuk menguji kesahihan isi sumber (data), sementara kritik ekstern untuk menguji keaslian sumber. Ketiga, melakukan analisis data, dengan membandingkan untuk mencari sisi-sisi persamaan dan perbedaan dari lima mus}h}af al-qur an yang diteliti, dengan pendekatan filologi, ilmu rasm dan ilmu tajwid. Dalam membandingkan ini, penulis ingin menemukan perbedaanperbedaan tulisan yang dapat menimbulkan salah baca dan yang tidak. Keempat, menyimpulkan hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah sehingga dapat menimbulkan pemahaman baru atas varian tulisan mus}h}af al-qur an yang beredar di Indonesia. Oman Fathurahman menyebutkan enam alur tertib penelitian filologi, yaitu (1) penentuan teks, (2) inventarisasi naskah, (3) deskripsi naskah, (4) perbandingan naskah dan teks, (5) suntingan teks, (6) terjemahan teks, dan (7) analisis isi. 9 Empat hal ini telah terwakili dalam metode penelitian yang disebutkan di atas. Adapun suntingan teks, terjemahan teks dan analisis isi tidak perlu dilakukan terkait dengan penelitian ini. 9 Fathurahman, Filologi, 69.

14 H. Sistematika Pembahasan Tesis ini direncanakan terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan, Sejarah al-qur an, Mus}h}af al-qur an di Indonesia, Perbandingan Mus}h}af al-qur an di Indonesia, dan Penutup. Bab I yaitu Pendahuluan membicarakan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. Bab ini menggambarkan secara umum apa yang akan ditulis pada bab-bab berikutnya. Bab II adalah Sejarah al-qur an yang membicarakan bagaimana al- Qur an dijaga keasliannya agar terus dapat dikaji oleh generasi-generasi berikutnya pasca era Nabi Muhammad. Dalam sejarah dikenal dua cara dalam usaha menjaga keaslian al-qur an, yaitu melalui hapalan dan tulisan. Hapalan al-qur an telah dilakukan sejak masa Nabi dan hapalan itulah sebenarnya yang menjadi standar dalam penulisan al-qur an. Dalam perkembangannya, hapalan al-qur an ini memunculkan Qira at Sab (tujuh varian bacaan ), Qira at Ashr (10 varian bacaan) hingga Qira at Arba Ashrah (14 varian bacaan). Hal ini dijelaskan dalam sub bab Sejarah Lahirnya Qira ah. Kemudian, sub bab Sejarah Penulisan al-qur an mendiskusikan bagaimana proses penulisan al-qur an sejak masa Nabi hingga lahirnya Rasm Uthmani pada masa Uthman bin Affan (Khalifah ke-3 dari al-khulafa> al- Ra>shidu>n), serta setelah lahir Rasm Uthmani hingga munculnya tanda baca. Karena, pada masa Nabi, tulisan al-qur an masih gundul, yakni tanpa ada titik yang membedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya dan tanpa tanda baca (fath}ah, kasrah, d}ammah, dan lain-lain). Dalam sub bab ini juga

15 dibicarakan madzhab dalam penulisan mus}h}af Rasm Uthmani. Selanjutnya, ada sub bab Sejarah Pencetakan Mus}h}af al-qur an yang membicarakan sejarah pencetakan mus}h}af al-qur an, baik di luar negeri maupun di negara kita. Dengan adanya sub bab ini, kita akan mengetahui bagaimana proses peralihan dari penulisan mus}h}af secara manual (dalam bentuk manuskrip) hingga dalam bentuk cetakan seperti yang kita kenal sekarang, meskipun penulisan secara manual masih dilakukan oleh kalangan tertentu. Berikutnya Bab III berisi kajian secara umum Mus}h}af al-qur an di Indonesia. Dalam bab ini dibicarakan bagaimana qira ah A<s}im riwayat H{afs} dianut oleh mayoritas umat Islam Indonesia sehingga hal itu juga berpengaruh terhadap mus}h}af yang ada di negeri ini, yakni tulisannya disesuaikan dengan qira ah A<s}im riwayat H{afs. Ada mus}h}af lokal dan mus}h}af nasional. Maksud dari mus}h}af lokal adalah mus}h}af yang umumnya masih berbentuk tulisan tangan (manuskrip) yang ada di daerah-daerah di Indonesia, misalnya Sunda, Lombok, dan lain-lain. Sementara mus}h}af nasional adalah mus}h}af yang biasanya telah dicetak dan mendapat pengesahan dari Lajnah Pentashih al-qur an. Mus}h}af impor dari negara-negara Timur Tengah dapat disejajarkan dengan mus}h}af nasional. Sejarah lahirnya Lajnah Pentashih al-qur an diuraikan dalam sub bab tersendiri. Bab IV yang menjadi inti dari tesis ini diberi judul Perbandingan Mus}h}af al-qur an di Indonesia. Dalam bab ini dibahas bentuk tulisan dan tanda baca dari lima mus}h}af yang diteliti, yaitu mus}h}af terbitan Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus, Karya Toha Putra Semarang, Al-Hidayah Surabaya, Menara Kudus dan Mubarakatan Thayyibah Kudus. Berikutnya diuraikan perbedaan

16 dan persamaan tulisan dan tanda baca dari kelima mus}h}af tersebut. Dengan begitu akan diketahui madzhab tulisan Rasm Uthmani yang diikuti dan timbulnya kemungkinan salah baca akibat dari tulisan atau tanda baca yang ada. Adapun Bab V merupakan Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan masalah, sedangkan saran berisi anjuran-anjuran dari penulis terkait dengan kajian mus}h}af.

17 RENCANA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Kajian Pustaka F. Landasan Teori G. Metode Penelitian H. Sistematika Pembahasan BAB II SEJARAH AL-QUR AN A. Sejarah Lahirnya Qira ah 1. Qira> at Sab 2. Qira> at Ashr 3. Qira> at Arba Ashrah B. Sejarah Penulisan al-qur an 1. Sebelum Lahir Rasm Uthmani 2. Setelah Lahir Rasm Uthmani 3. Madzhab Rasm Uthmani C. Sejarah Pencetakan Mus}h}af al-qur an 1. Pencetakan Mus}h}af al-qur an di Luar Negeri 2. Pencetakan Mus}h}af al-qur an di Indonesia BAB III MUS{H}AF AL-QUR AN DI INDONESIA A. Masuk Islam B. Qira ah A<s}im riwayat H{afs} C. Penulisan al-qur an di Indonesia 1. Mus}h}af Lokal 2. Mus}h}af Nasional D. Lahirnya Lajnah Pentashih al-qur an BAB IV PERBANDINGAN MUS{H{AF AL-QUR AN DI INDONESIA A. Bentuk Tulisan dan Tanda Baca 1. Mushaf Terbitan Da>r al-fajr al-isla>mi> Damaskus 2. Mushaf Terbitan Karya Toha Putra Semarang 3. Mushaf Terbitan Al-Hidayah Surabaya 4. Mushaf Terbitan Menara Kudus 5. Mushaf Terbitan Mubarakatan Thayyibah Kudus B. Persamaan Tulisan dan Tanda Baca C. Perbedaan Tulisan dan Tanda Baca D. Kemungkinan Salah Baca BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

-2- Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara

-2- Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1605, 2016 KEMENAG. Mushaf Al-Qur an. Penerbitan. Pentashihan, Peredaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PENERBITAN,

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN MUSHAF AL-QUR AN STANDAR USMANI INDONESIA DAN MUSHAF MADINAH

BAB III KAJIAN MUSHAF AL-QUR AN STANDAR USMANI INDONESIA DAN MUSHAF MADINAH BAB III KAJIAN MUSHAF AL-QUR AN STANDAR USMANI INDONESIA DAN MUSHAF MADINAH Kajian tentang mushaf al-qur an, muncul dipermukaan dengan berbagai riwayat sesuai dengan Imam qira at dari masing-masing pembawa.

Lebih terperinci

RASM UTHMANI; HUBUNGANNYA DALAM BIDANG ILMU QIRAAT Oleh: Norazman bin Alias Abdul Muhaimin bin Ahmad Muhammad Hafiz bin Saleh

RASM UTHMANI; HUBUNGANNYA DALAM BIDANG ILMU QIRAAT Oleh: Norazman bin Alias Abdul Muhaimin bin Ahmad Muhammad Hafiz bin Saleh RASM UTHMANI; HUBUNGANNYA DALAM BIDANG ILMU QIRAAT Oleh: Norazman bin Alias Abdul Muhaimin bin Ahmad Muhammad Hafiz bin Saleh Abstrak: Rasm Uthmani merupakan kaedah penulisan al-quran mengikut gaya penulisan

Lebih terperinci

URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI

URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI A. Latar Belakang Al-Qur an adalah Kalamullah, selain berfungsi sebagai bukti kebenaran risalah Nabi besar Muhammad saw.,

Lebih terperinci

INDEKS Vol. 5, No. 1 2, 2012

INDEKS Vol. 5, No. 1 2, 2012 Indeks 307 INDEKS Vol. 5, No. 1 2, 2012 INDEKS SUBJEK A Akhbārī Ashabul Kahfi B Al-Ba rānī (Sayyid Hasyim) Bombay (cetakan) Braille (mushaf) C Cerdas (kecerdasan spiritual) Lokus Kecerdasan Spiritual dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci ummat Islam yang diharapkan menjadi pembimbing dan pedoman dalam kehidupan. Didalamnya terkandung berbagai nilai dan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Al-Qur an adalah sumber ajaran utama dan pertama bagi agama islam, karena ia adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENERBITAN, PENTASHIHAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA (PPs) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2016 M/1437 H

PROGRAM PASCASARJANA (PPs) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2016 M/1437 H IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 4 TAMANSARI KECAMATAN GEDONGTATAAN TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at)

QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) Oleh Ratna Umar * Abstrak: Qira at adalah tata cara melafalkan ayat-ayat al-qur an dengan menisbahkan kepada penukilnya. Bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI MASTER MUSHAF AL-QUR'AN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Allah menguraikan segala sesuatu yang belum jelas di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ilmu Qira at Oleh: Eka Safitri Anasari (C1011015) Faisal Abdillah (C1011016) Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Ilmu qira at adalah termasuk bagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang tertuang dalam bentuk naskah sejak abad IX 1. Berkaitan dengan tulisan dalam bentuk naskah, Saputra

Lebih terperinci

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Publication: 1439 H_2018 M MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Dikutip dari Mushaf Al-Qur an Cetakan DarSyafii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

Mengenal Mushaf Al-Qur an Standar Usmani Indonesia Studi Komparatif atas Mushaf Standar Usmani 1983 dan 2002

Mengenal Mushaf Al-Qur an Standar Usmani Indonesia Studi Komparatif atas Mushaf Standar Usmani 1983 dan 2002 Mengenal Mushaf Al-Qur an Standar Indonesia Zainal Arifin 1 Mengenal Mushaf Al-Qur an Standar Usmani Indonesia Studi Komparatif atas Mushaf Standar Usmani 1983 dan 2002 Zainal Arifin M. Lajnah Pentashihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu ibadah. Sebagai umat Islam, sudah menjadi

Lebih terperinci

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif,alquran di rumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran dirumuskan sebagai kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi 1 NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA (Kajian Filologis) Proposal Skripsi Oleh : Reza Sukma Nugraha 206500034 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Hal itu disebabkan karena budaya merupakan hasil olah rasa dan olah pikir manusia demi menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap mahkluk bernama manusia, dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem pendidikan yang dapat mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara

Lebih terperinci

PROGRAM/ KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2016

PROGRAM/ KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2016 PROGRAM/ KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2016 A. Puslitbang Kehidupan Keagamaan: 1. Penelitian Kehidupan Keagamaan a. Penelitian Bahan Kebijakan Kehidupan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrahim

KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrahim LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN TADQIQ LEKTUR KEAGAMAAN Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI 2009 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, segala puji

Lebih terperinci

Merenungkan Sejarah Alquran

Merenungkan Sejarah Alquran Merenungkan Sejarah Alquran oleh Luthfi Assyaukanie Pengkajian sejarah Alquran bukan hanya dimaksudkan untuk mengungkap dimensi-dimensi tersembunyi yang selama ini tak terpikirkan oleh umat Islam, tapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perlu diketahui bahwa bahasa Arab memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya, diantaranya keistimewaan bahasa Arab dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai ilmu pengetahuan yang ada pada jaman sekarang dapat dikatakan merupakan buah pikir dari warisan leluhur. Warisan leluhur dapat berupa artefak yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al- BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bentuk peneletian sistematis, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan rumusan masalah yang telah ditelusuri yaitu: 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan

BAB 5 KESIMPULAN. kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan BAB 5 KESIMPULAN 5.1 PENGENALAN Bab kelima ini merupakan bab yang terakhir dalam kajian ini. Dalam bab ini, kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan al-marbawi

Lebih terperinci

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4 ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL QURAN DAN AL SUNNAH 2014 MINGGU KE-4 PERBINCANGAN MINGGU INI Biodata Imam Hafs Faktor-faktor penyebaran bacaannya Keistimewaan bacaannya Pembagian Qiraat BIODATA IMAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw.

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw. Pelajaran 1 Kasih Sayang Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Amati dan ceritakan gambar berikut Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw. Muhammad Rasulullah menyayangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Al- Kelas : II (Dua) Semester : Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya aksara Latin pada awal abad ke-20 secara perlahan-lahan menggeser penggunaan aksara Arab-Melayu di Nusantara. Campur tangan bangsa Eropa (Belanda) dalam

Lebih terperinci

MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT

MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT MAKALAH HAMZAH DIAWAL KALIMAT Disusun Guna Memenuhi Tugas Qow aidul Imla Dosen Pengampu : Muhammad Mas ud, M.Pd.I Disusun Oleh : 1. Diah Fajar Utami : 111-13-267 2. Nurul Hidayah : 111-13-290 3. Nurul

Lebih terperinci

KRITERIA DAN KETENTUAN QIRA AT AL-QUR AN. M. Ridha DS Dosen Jurusan Syari ah dan Ekonomi Islam STAIN Kerinci

KRITERIA DAN KETENTUAN QIRA AT AL-QUR AN. M. Ridha DS Dosen Jurusan Syari ah dan Ekonomi Islam STAIN Kerinci Al-Qishthu Volume 13, Nomor 2 2015 218 KRITERIA DAN KETENTUAN QIRA AT AL-QUR AN M. Ridha DS Dosen Jurusan Syari ah dan Ekonomi Islam STAIN Kerinci ridha_ds@yahoo.com Abstrak Qira ah al-qur an adalah mazhab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti kebenaran atas kenabian muhammad) yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang tertulis di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

(Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 8 )

(Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 8 ) PANDUAN HADITS ARBA IN DAN SYARAHNYA MENGGUNAKAN JAVAFX (Studi Kasus : SMA Muhammadiyah 8 ) TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Syarat dalam Menyelesaikan dan Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas

Lebih terperinci

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya,

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran : Al-Qur an Hadis Kelas : I (Satu) Semester : Ganjil SILABUS PEMBELAJARAN Kompetensi Inti : KI-1 KI-2 KI-3 KI-4 : Menerima dan menjalankan ajaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut: Kemampuan membaca Al quran siswa Madrasah Tsanawiyah Hidayatullah Martapura Kab. Banjar meliputi: 1. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama, yaitu bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa Arab sangat penting bagi umat Islam,

BAB I PENDAHULUAN. agama, yaitu bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa Arab sangat penting bagi umat Islam, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci bagi umat Islam. Kitab suci ini menggunakan bahasa agama, yaitu bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa Arab sangat penting bagi umat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam pemerintahan. Seperti yang terdapat pada kerajaan-kerajaan di Indonesia yang hingga saat ini

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang secara mutlak harus dilakukan karena melalui pendidikan manusia dapat menjadi manusia seutuhnya, yaitu manusia

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Makalah Ulumul Qur an : Rasm Al-Qur an hal [1]

PEMBAHASAN. Makalah Ulumul Qur an : Rasm Al-Qur an hal [1] PEMBAHASAN 1. Pengertian dan Sejarah Rasm Al-Qur an A. Pegertian Rasm Al-Qur an atau adalah ilmu yang mempelajari tentang penulisan Mushaf Al-Qur an yang dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan sebuah bentuk karya tulis yang berupa bahan kertas atau buku tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan tidak lahir dari kekosongan. Ia didahului oleh kebudayaan-kebudayaan lain yang menjadi unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an adalah firman Allah SWT. yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur an adalah bacaan yang mulia. Maha Pemurah Allah SWT. yang mengajarkan al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB SATU PENGENALAN. Hikmat terbesar daripada penurunan al-qur an al-karim dengan tujuh

BAB SATU PENGENALAN. Hikmat terbesar daripada penurunan al-qur an al-karim dengan tujuh BAB SATU PENGENALAN 1.0 Pendahuluan Hikmat terbesar daripada penurunan al-qur an al-karim dengan tujuh huruf (bacaan) adalah untuk memberi kemudahan kepada umat Islam membaca al-qur an al-karim. Faktor

Lebih terperinci

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF )

MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) MAKALAH QOWAIDUL IMLA AZ-ZIYADAH ALIF PENAMBAHAN ALIF ) Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qowaidul Imla Masita Mulyaningtyas 111-13-283 Nur Azizah 111-13-298 Aisah Umi Zar I 111-13-302

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur an berisikan ajaran untuk memberikan pedoman bagi setiap umat muslim. Oleh karena itu mempelajari, memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas selama ini termasuk di SMP Negeri 1 Pegandon. pembelajaran masih didominasi oleh pembelajaran yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kelas selama ini termasuk di SMP Negeri 1 Pegandon. pembelajaran masih didominasi oleh pembelajaran yang menggunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Realitas yang terjadi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas selama ini termasuk di SMP Negeri 1 Pegandon Kendal, proses pembelajaran masih didominasi

Lebih terperinci

STRATEGI BIMBINGAN QIRA AT SAB AH

STRATEGI BIMBINGAN QIRA AT SAB AH 1 STRATEGI BIMBINGAN QIRA AT SAB AH PADA LEMBAGAPENGAJIAN NURUL JIHAD DI DESA WATUNGGARANDU KECAMATAN LALONGGASUMEETO KABUPATEN KONAWE Musdalipa Wati PENDAHULUAN Qira at merupakan salah satu cabang ilmu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Untuk itu, masalah pendidikan sejak dahulu hingga sekarang mendapat perhatian sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

SEJARAH ISLAM AHMADIN

SEJARAH ISLAM AHMADIN SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG Bentuk penelitian dalam skripsi kualitatif, yakni penelitian dengan cara memaparkan dalam bentuk kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al quran. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Al quran. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Lembaga-lembaga pendidikan di Kalimantan Selatan sekarang semakin memperhatikan kemampuan calon generasi muda

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an merupakan sumber utama ajaran Islam, yang isinya mencakup pelbagai aspek kehidupan. Dari ajaran yang dicakupnya, maka segala urusan umat, ada keterangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk kegiatan manusia dalam lapangan mu amalah ialah Ijarah. Menurut bahasa, Ijarah berarti upah atau ganti atau imbalan. Karena itu lafaz Ijarah mempunyai

Lebih terperinci

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3

ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3 ILMU QIRAAT 1 DIPLOMA PENGAJIAN AL- QURAN DAN AL-SUNNAH 2014 MINGGU KE-3 SAMBUNGAN MINGGU LEPAS Faktor kemasyhuran Qiraat 7 MINGGU INI Pengenalan ringkas Imam Asy-Syatibi dan Imam Al-Jazari Latihan surah

Lebih terperinci

ISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER)

ISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER) ISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER) TESIS Oleh: SYAHDIAN NOOR, LC. NIM: 11.0202.0767 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus

BAB I PENDAHULUAN. agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan sebuah agama yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Konsekuensinya adalah agama Islam harus mengatur seluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuna mempunyai peran penting dalam peradaban umat manusia, karena naskah kuna berisi berbagai macam tulisan tentang: adat istiadat, cerita rakyat, sejarah, budi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendididkan sangat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi orang tua bahkan lebih khusus lagi bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Karena munculnya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua,

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, harus menguasai huruf Hijaiyyah beserta perubahannya. Kedua, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekatnya belajar membaca al Qur`an adalah bukan suatu perkara yang sulit, tidak membosankan dan tidak membutuhkan waktu yang lama, karena pada prinsipnya hanya

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan ibadah dipraktikkan dan dimanifestasikan melalui pengabdian keseluruhan diri manusia beserta segala apa yang dimilikinya. Ada ibadah melalui bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran sebagai kitab suci umat Islam yang merupakan sumber utama dan pertama ajaran Islam, menjadi petunjuk kehidupan umat manusia diturunkan Allah swt. kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Pendidikan yang diberikan kepada anak sebagaimana yang dikonsepkan melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat sebuah metode yang disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yang diantaranya

Lebih terperinci