BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Beberapa penelitian terdahulu dalam bentuk jurnal, digunakan sebagai referensi guna memperkaya pembahasan dalam penelitian ini. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan konsep brand positioning statement, storytelling brand dan proses public relations. Penelitian yang berjudul "Communicating Your Brand" ini, dilakukan oleh Melanie Harwood tahun 2002 dan dimuat dalam Community Banker, vol. 11 (5) hal Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pentingnya mengkomunikasikan sebuah brand. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara individual untuk memperoleh data, dan menjadikan America's Community Bankers' sebagai objek dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada tiga aspek penting dalam mengkomunikasikan dan mengembangkan sebuah brand, yaitu melalui media relations campaign, community sponsorship dan marketing jingle. (Harwood, 2002) Selain itu, terdapat penelitian yang berjudul "The Strategic Importance of Brand Positioning in The Place Brand Concept: element, structure and application capabilities" ini, dilakukan oleh Karolina Janiszewska dan Andrea Insch tahun 2012 pada Journal of International Studies. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pentingnya strategi brand positioning bagi sebuah brand. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam untuk memperoleh data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa brand positioning sebuah brand merupakan kerangka visual sebuah brand dan sangat berhubungan dengan apa yang dikomunikasikan oleh brand tersebut. (Janiszewska& Insch, 2012) Selanjutnya, penelitian yang berjudul "Communicating Brand Through Engagement with lived Experiences" ini, dilakukan oleh Susan Whelan dan Markus Wohlfeil tahun 2006 pada Journal of Brand Management. Penelitian ini 9

2 10 dilakukan untuk melihat bagaimana cara mengkomunikasikan sebuah brand dengan adanya hubungan melalui pengalaman secara langsung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menjadikan German University sebagai objek penelitian dan sumber untuk memperoleh data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara tradisional dalam mengkomunikasikan sebuah brand secara langsung melalui diskusi informal secara personal merupakan salah satu fasilitas yang dapat membangun hubungan dengan konsumen mengenai sebuah brand. (Whelan& Wohlfeil, 2006) Dalam penelitian selanjutnya yang berjudul "How Does a Company Communicate Through Storytelling?" ini, dilakukan oleh Elisabeth Hermansson dan Jia Na tahun 2008 dan dimuat pada Kristianstad University, hal Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplor bagaimana storytelling digunakan di dalam perusahaan secara internal dan eksternal serta untuk mendalami konsep dari storytelling. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara untuk memperoleh data. Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah dua perusahaan yaitu Swedish Hasbeens dan The Volvo Group. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa storytelling merupakan bagian terpenting dalam komunikasi, dimana storytelling yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan dan peningkatan hubungan baik kepada karyawan maupun dengan customer. Storytelling kedalam internal perusahaan dilakukan dengan cara mengedepankan keaslian pesan atau cerita yang disampaikan, sedangkan storytelling keluar eksternal dilakukan dengan cara lebih memperhatikan pesan atau nilai dasar yang ingin disampaikan kepada publik. (Hermansson& Na, 2008) Terakhir, penelitian yang berjudul "A Public Relations Role in Brand Messaging" ini, dilakukan oleh Ron Prindle tahun 2011 pada International Journal of Business and Social Science. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana peran seorang public relations dalam melakukan brand messaging. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara individual untuk memperoleh data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran dan fungsi dari public relations fokus dalam menceritakan (storytelling) dan social media, dimana keduanya menjadi alat yang penting dalam mengkomunikasikan sebuah brand. (Prindle, 2011)

3 11 Judul Penelitian Tempat dan tahun Penelitian Pendekatan Populasi dan Informan Communicating Your Brand Oleh: Melanie Harwood Washington, 2002 Kualitatif America's Community Bankers' The Strategic Importance of Brand Positioning in The Place Brand Concept: element, structure and application capabilities Oleh: Karolina Janiszewska dan Andrea Insch New Zealand, 2012 Kualitatif - Communicating Brand Through Engagement with lived Experiences Oleh: Susan Whelan dan Markus Wohlfeil Basingstoke, 2006 Kuantitatif The Fachhochschule Nordostniedersachsen (FH NON) University How Does a Company Communicate Through Storytelling? Oleh: Elisabeth Hermansson dan Jia Na Santa Barbara, 2008 Kualitatif Swedish Hasbeens dan The Volvo Group A Public Relations Role in Brand Messaging Oleh: Ron Prindle USA, 2011 Kualitatif - Tabel 1.2 Tabel State of The Art

4 Landasan Konseptual Definisi Public Relations Profesi sebagai seorang public relations menjadi salah satu profesi yang dianggap penting dan dipercaya sebagai perwakilan bagi perusahaan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan publiknya. Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Bromm dalam bukunya Effective Public Relations, public relations didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik serta melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik. Setiap perusahaan atau organisasi berkewajiban untuk menjalin hubungan yang baik dengan publik-publiknya, yaitu publik internal dan publik eksternal. (Cutlip, Center, & Broom, 2009) Sedangkan menurut Rex Harlow, beliau menyatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu membangun dan mempertahankan jalur komunikasi, saling pengertian, dan membangun kerja sama antara perusahaan dengan masyarakat. Seorang PR dituntut untuk bisa mengatasi suatu masalah yang dialami oleh perusahan dan membantu perusahaan agar tetap terinformasi dan responsif terhadap opini publik. PR juga berkewajiban untuk membantu perusahaan dalam menekankan tanggung jawab perusahaan untuk melayani kepentingan umun, membantu perusahaan untuk tetap mengikuti perubahan yang terjadi, mengantisipasi terhadap tren yang sedang terjadi disekitar perusahaan, dan menjadikan penelitian serta teknisi komunikasi sebagai alat utama mereka. (Ruslan, 2010) Dapat ditarik kesimpulan bahwa public relations memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan yang berperan sebagai fasilitator penghubung antara perusahaan dengan publiknya untuk mencapai citra yang positif bagi perusahaan, melalui kegiatan komunikasi baik ke dalam dengan publik internal, dan ke luar dengan publik eksternal.

5 Fungsi Public Relations Adapun fungsi dari public relations adalah sebagai berikut (Cutlip, Center, & Broom, 2009): 1. Hubungan Internal Hubungan internal merupakan bagian khusus dari public relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan dalam perusahaan. Bagian dari praktik public relations ini merupakan aspek yang sangat penting bagi kesuksesan sebuah organisasi, karena karyawan merupakan aset paling penting dalam sebuah perusahaan. 2. Publisitas Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah metode yang tidak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi tersebut. Menjadi peran seorang public relations dalam menyebarkan informasi yang ada kepada para stakeholders, dalam hal ini media. 3. Advertising Advertising merupakan informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi tersebut. Public relations menggunakan advertising untuk menjangkau audiens yang lebih luas, dan dalam waktu yang cukup singkat. 4. Press Agentry Press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang memiliki nilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Dalam hal ini public relations berperan dalam menarik perhatian publik lebih dari sekedar membangun pemahaman publik, public relations juga turut andil dalam memperbanyak liputan media massa yang akan

6 14 menentukan persepsi publik terhadap sesuatu yang dilakukan oleh public relations perusahaan. 5. Public Affairs Public affairs merupakan bagian khusus dari public relations yang membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik. Dalam sebuah perusahaan public affairs biasanya mengacu pada usaha public relations yang berkaitan dengan kebijakan publik dan corporate citizenship. Dalam hal ini public relations berfungsi sebagai perantara atau penghubung dengan unit-unit pemerintah, mengimplementasikan program bantuan masyarakat, mendorong aktivisme politik, mengkampanyekan kontribusi, voting, dan melakukan kegiatan amal seta turut serta dalam organisasi pembangunan masyarakat. 6. Lobbying Lobbying adalah bagian khusus dari public relations yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi. Lebih spesifiknya, lobbying merupakan salah satu kegiatan public relations dimana seorang PR akan berusaha untuk mempengaruhi keputusan legislatif dan peraturan pemerintah. 7. Manajemen Isu Manajemen isu merupakan proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan publik mereka. 8. Hubungan Investor Hubungan investor merupakan bagian dari corporate public relations yang membangun dan menjaga hubungan bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar. Tugas seorang public relations dalam menjalankan tugasnya sebagai hubungan investor atau investor relation yaitu menambah nilai saham perusahaan.

7 15 Dapat ditarik kesimpulan bahwa public relations berfungsi sebagai pihak yang membina hubungan internal, bertanggung jawab dan melakukan kegiatan publisitas dengan media, menggunakan advertising untuk menjangkau publik yang lebih luas dalam waktu singkat, menciptakan sebuah berita yang menarik media massa dan mendapatkan perhatian publik, membangun hubungan baik dengan pemerintah yang menentukan kebijakan publik, melakukan kegiatan lobbying, menjalankan proses manajemen isu, serta menjalin hubungan baik dengan para investor perusahaan Peran Public Relations Peran seorang public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi/perusahaan. Public relations berperan sebagai penghubung antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai mutual understanding (saling pengertian) antar kedua belah pihak. Public relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. Terdapat empat peran utama public relations yang mendeskripsikan sebagian besar praktik mereka, yaitu sebagai berikut: (Cutlip, Center, & Broom, 2009) 1. Teknisi Komunikasi Dalam sebuah perusahaan, public relations biasanya bertugas untuk menjadi teknisi komunikasi, pada hal ini seorang public relations dituntut untuk ahli dalam menulis, mengedit newsletter, menulis press release dan feature, mengembangkan isi web dan menangani kontak media. 2. Expert Prescriber Public relations bertugas untuk mewakili perusahaan dalam mendefinisikan problem, mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas implementasinya. Pada peranan ini, seorang public relations tanggap terhadap sesuatu yang sedang terjadi diperusahaan dan dapat berperan sebagai penasihat ahli.

8 16 3. Fasilitator Komunikasi Untuk hal ini praktisi public relations bertindak sebagai pendengar yang peka dan perantara komunikasi. Public relations menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama. 4. Fasilitator dalam proses pemecahan masalah Dalam hal ini, seorang public relations bekerja sama dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan suatu masalah. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Dapat ditarik kesimpulan bahwa peran public relations dalam sebuah perusahaan adalah melakukan semua kegiatan komunikasi yang ada di dalam perusahaan, menjadi penasihat bagi perusahaan jika terjadi masalah terkait perusahaan, menjadi penghubung dan perantara komunikasi dalam perusahaan untuk memperlancar komunikasi dua arah, dan berperan sebagai fasilitator dalam memecahkan sebuah masalah yang terjadi dalam perusahaan Definisi Brand dan Konsep Branding Dalam persaingan yang kompetitif, perusahaan mencari cara untuk terhubung dengan konsumennya secara emosional, menjadi yang tak tergantikan, serta menciptakan hubungan seumur hidup. Brand menjadi sebuah trade mark yang dibentuk untuk membantu masyarakat dalam membuat keputusan pembelian baik dalam skala besar maupun kecil. Brand is a special promise of value that is admired and recognized. (Kaputa, 2012) Yang dimaksud dengan brand dalam buku Breakthrough Branding, brand merupakan sebuah nilai yang dijanjikan untuk dikagumi dan dikenali oleh publik. Sedangkan branding, menurut Wheeler, branding adalah sebuah proses disiplin yang digunakan perusahaan untuk membangun brand awareness dan memperpanjang loyalitas publik dengan mengunakan setiap kesempatan dan juga

9 17 mengungkapkan alasan publik dalam memilih brand perusahaan tertentu dibandingkan brand kompetitor. (Wheeler, 2009) Selain itu, Blech & Blech menuliskan definisi branding merupakan proses dalam membangun dan memelihara identitas citra perusahaan melalui asosiasi brand yang berada di dalam benak konsumen. (Belch& Belch, 2011) Dapat ditarik kesimpulan bahwa brand merupakan sesuatu yang ditawarkan dan dijanjikan kepada publik untuk mengenali sebuah produk tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan branding adalah kegiatan yang dilakukan untuk memelihara sebuah brand agar dapat menciptakan brand awareness dan juga brand positioning yang baik di benak publik Brand Positioning Dalam membangun sebuah brand dan agar dapat bertahan dalam waktu yang lama, perlu adanya brand positioning yang relevan dan realistis. Brand positioning adalah, A clear benefit or promise of worth that your product can own in the minds of prospects and that is different from that of its competitors (Kaputa, 2012) Memposisikan sebuah brand, seperti layaknya memberikan brand promise atau sebuah janji yang ditawarkan sebuah brand, dimana pada akhirnya hal tesebut akan melekat di benak masyarakat mengenai sebuah produk tertentu yang memiliki perbedaan dengan produk serupa lainnya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa brand positioning menjadi sebuah ide dari bisnis yang dibuat untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing, yang pada akhirnya akan melekat di benak publik akan sebuah produk tertentu Brand Positioning Statement Untuk mendukung brand positioning tersebut, sebuah statement diperlukan untuk memperkuat dan memperjelas gambaran akan sebuah brand agar apa yang melekat dalam benak masyarakat sesuai dengan tujuan dari brand positioning. Brand positioning statement is leverage where you are on the love curve to determine how much emotion you are able to build into your brand positioning statement. (Robertson, 2012) Sehingga, yang dimaksud dengan brand positioning statement adalah sebuah pengaruh yang akan menentukan seberapa besar kecintaan publik terhadap sebuah brand.

10 18 Brand positioning statement merupakan sebuah pernyataan dalam satu sampai dua kalimat yang memuat dan menyuarakan inti dari positioning perusahaan atau brand perusahaan. Oleh karena itu, menjadi salah satu hal terpenting untuk memperkuat ikatan dengan publik, disamping juga untuk mempermudah dalam membuat strategi marketing. Melihat kondisi pasar di Indonesia yang sangat dinamis, menuntut sebuah brand untuk selalu melakukan cara baru dalam mengkomunikasikan brand-nya. Salah satu cara mengkomunikasikan brand yaitu dengan memperkuat kembali brand positioning statement dari sebuah brand. (Nielsen& Media, Marketing Plans, n.d.) Dapat ditarik kesimpulan bahwa agar brand positioning dapat melekat di dalam benak publik, maka diperlukanlah sebuah statement dari brand positioning tersebut secara jelas. Dimana brand positioning statement inilah yang akan mendukung dan memperkuat brand positioning dari sebuah brand. (Consulting, 2007) Storytelling Brand Storytelling brand adalah sebuah penerapan pemikiran dalam bentuk narasi dan dengan teknik bercerita untuk menggambarkan sebuah brand. Storytelling brand juga merupakan cara berpikir mengenai sebuah brand dalam bentuk narasi, untuk dapat menempatkan brand tersebut di hati publiknya, sehingga cerita atau story tentang brand dibuat secara menarik dan bermakna. (Fog, Budtz, Munch, & Blanchette, 2011) Berdasarkan penelitian terdahulu yang berjudul The essential brand persona: storytelling and branding, dalam mengkomunikasikan sebuah brand, perusahaan perlu menceritakan sebuah kisah menarik mengenai sebuah brand yang kemudian dapat menghubungkan brand tersebut dengan publiknya. Storytelling brand membutuhkan karakter yang dapat dipahami secara jelas oleh publik sehingga dapat menciptakan emotional bonding yang kuat antara brand dengan publiknya dalam jangka waktu yang lama. (Herskovitz& Crystal, 2010) Dapat ditarik kesimpulan bahwa storytelling sebuah brand adalah salah satau bentuk komunikasi yang dapat dilakukan perusahaan atau brand kepada publiknya dengan membuat sebuah narasi atau cerita menarik mengenai sebuah brand sehingga dapat menciptakan emotional bonding antara brand tersebut dengan publiknya.

11 Empat Tahapan dalam Proses Public Relations Public relations is a process that is, a series of actions, changes, or functions that bring about a result. (Wilcox, Reber, & Shin, 2011) Oleh karena itu, kegiatan public relations bukanlah sebuah kegiatan instant, dibutuhkan proses panjang didalamnya agar dapat menghasilkan sebuah kegiatan yang pada akhirnya dapat menjadi sebuah prestasi dan investasi perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Cutlip dalam buku Effective Public Relations, terdapat empat tahap proses public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah: (Cutlip, Center, & Broom, 2009) 1. Research (penelitian) Riset adalah cara pengumpulan data yang sistematik untuk menganalisa dan menjelaskan situasi di masyarakat sekaligus mengkonfirmasi asumsi atau fenomena yang terjadi di masyarakat. Kalimat pertanyaan yang dapat menggambarkan dan menjelaskan tahap pertama ini adalah What s happening now?. Tujuan dilakukannya riset adalah untuk menganalisa situasi yang terjadi saat ini (current situation) di masyarakat dan kemudian hasil dari riset dapat digunakan sebagai referensi dalam menyusun dan menentukan strategi. Seorang PR harus jeli dalam melihat fakta dan fenomena yang erat dan berhubungan dengan project yang akan dilakukan. Keterangan berupa data lengkap menjadi sebuah keharusan untuk mendukung project atau kegiatan yang akan dilakukan oleh PR. Dalam tahap ini, seorang praktisi PR harus mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Riset dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode informal dan metode formal. Metode informal dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut: a. Personal Contacts b. Key Informants c. Focus Group and Community Forums

12 20 d. Advisory Committees and Boards e. Ombudsman f. Call-in Telephone Lines g. Mail Analysis h. On-Line Sources i. Field Reports Sedangkan untuk metode formal dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut: a. Secondary Analysis and On-Line Databases Untuk melakukan riset, tidak selalu harus mengumpulkan data sendiri. Riset dapat dilakukan dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh orang lain ataupun lembaga resmi lainnya untuk kemudian disimpulkan menjadi sebuah kesimpulan atau data yang dapat mendukung kegiatan public relations. b. Content Analysis Analisis konten adalah cara yang dilakukan secara sistematik dengan melihat berita atau isi dari terbitan (reported) di media. c. Surveys Kuisioner dan interview secara personal (in-person interview) adalah cara yang dilakukan ketika survey pada saat riset. Proses PR tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusunan data sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengimplementasiannya. 2. Planning (perencanaan) Setelah tahap riset untuk pencarian data, tahap kedua yaitu perencanaan (planning). Dalam tahap ini, seorang PR menyusun strategi. Perencanaan strategi ini disusun berdasarkan data dan fakta yang telah diperoleh di tahap pertama berdasarkan hasil riset, bukan berdasarkan keinginan PR ataupun perusahaan semata. Pertanyaan yang dapat menjelaskan tahap ini secara umum adalah, What should we do and say, and why?.

13 21 Dalam menyusun perencanaan secara detail, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: a. Program Goal Program Goal adalah gambaran situasi secara umum yang akan dilakukan. Ini menjadi hal pertama yang harus disusun dan ditentukan. Dalam menentukan program goal, pertanyaan yang dapat menggambarkan secara umum yaitu What is the desired situation? b. Target Publics Dalam membuat sebuah program, menentukan target audience baik secara internal maupun eksternal sangatlah penting. Untuk menentukan target, pertanyaan yang dapat menggambarkan secara umum yaitu Who internal dan external must the program respond to, reach, and affect? c. Objectives Untuk menentukan objektif sebuah program, berikaitan dengan program goal yang telah ditentukan. Pertanyaan yang dapat menggambarkan objektif secara umum adalah What must be achieved with each public to accomplish the program goal? d. Action Strategies Setelah menentukan program goal, target publics dan objectives, hal yang selanjutnya yaitu menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai objektif tersebut. Pertanyaan untuk menentukan action yaitu What changes must be made to achieve the outcomes stated in the objective? e. Communication Strategies Setelah menentukan tindakan yang akan dilakukan, kemudian perlu diperhartikan bagaimana cara dalam mengkomunikasikan hal tersebut. Pertanyaan yang dapat menggambarkan communications strategies ini secara umum adalah What message content must be communicated to achieve the outcomes stated in the objective? selain itu juga harus dipertimbangkan pemilihan media untuk mengkomunikasikan hal tersebut, What media best deliver that content to the target publics?

14 22 3. Action and Communication (aksi dan komunikasi) Tahap selanjutnya yaitu tahap ketiga adalah action and communication. Pertanyaan untuk menggambarkan tahap ini yaitu, How and when do we do it and say it. Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh PR. Seorang PR harus dapat mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk turut serta mendukung pelaksanaan program tersebut. Selain itu, PR juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan PR sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional. 4. Evaluation (evaluasi) Tahap terakhir dari proses ini yaitu evaluasi. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keberhasilan proses atau strategi yang diimplementasikan secara keseluruhan. Pada tahap ini, PR dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Dengan demikian, tahap ini juga dapat digunakan sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Pertanyaan How did we do? menjadi acuan dalam tahap ini. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa dalam melakukan kegiatan public relations, terdapat sebuah proses yang berkesinambungan. Proses tersebut dilalui dengan empat tahap, yaitu mulai dari tahap penelitian (research), kemudian melakukan perencanaan (planning) yang berdasarkan hasil riset, tahap selanjutnya adalah menjalankan strategi dan mengkomunikasikan kepada publik (action and communication), dan tahap terakhir adalah melakukan evaluasi (evaluation) terhadap strategi yang sudah dijalankan sebagai bahan pertimbangan kedepannya.

15 Kerangka Konsep Brand Positioning Brand Positioning Statement Public Relations Step 1 Research Step 2 Planning Step 3 Action & Communication Jadi Oreo memperkuat brand positioning sebagai family brand dengan mengkomunikasikan brand positioning statement. Public relations sebagai penghubung antara perusahaan dengan publik internal dan eksternal, perlu mengkomunikasikan brand positioning statement brand Oreo yaitu Oreo mengajak keluarga Indonesia untuk mendukung kebersamaan keluarga melalui #AsyiknyaBersama, sebuah inisiatif dari Oreo yang mendorong keluarga Indonesia menciptakan beragam momen kebersamaan setiap hari., dimana proses komunikasi tersebut dilakukan melalui empat tahap proses PR. Tahap pertama adalah dengan melakukan penelitian (research) terlebih dahulu, kemudian selanjutnya yaitu melakukan perencanaan (planning) strategi berdasarkan hasil riset yang sudah dilakukan, tahap ketiga adalah menjalankan strategi yang sudah direncanakan untuk mengkomunikasikan brand positioning statement tersebut (action and communication), dan pada tahap terakhir yaitu melakukan evaluasi (evaluation) terhadap startegi yang sudah dijalankan. Step 4 Evaluation

16 24

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

DISEMINASI BRAND POSITIONING STATEMENT OREO MENGGUNAKAN EMPAT TAHAP PROSES PUBLIC RELATIONS OLEH PT MONDELEZ INDONESIA

DISEMINASI BRAND POSITIONING STATEMENT OREO MENGGUNAKAN EMPAT TAHAP PROSES PUBLIC RELATIONS OLEH PT MONDELEZ INDONESIA DISEMINASI BRAND POSITIONING STATEMENT OREO MENGGUNAKAN EMPAT TAHAP PROSES PUBLIC RELATIONS OLEH PT MONDELEZ INDONESIA Isabella Nyssa Amelia Maria Anggia Widyakusumastuti, S.Sos., M.M Binus University

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum Perkembangan Public Relations atau PR saat ini baik pada ranah praktis, keilmuwan maupun dalam aspek aspirasi masyarakat terhadap Public Relations sangat menggembirakan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis terutama di pasar Indonesia menjadi semakin kompetitif. Industri makanan dan minuman merupakan industri dengan tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan Phase 1 PR Management ( Fact Finding) Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan Phase 1 PR Management ( Fact Finding) Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: MANAGEMENT PR Pokok Bahasan Phase 1 PR Management ( Fact Finding) Fakultas Ilmu Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Proses PR (Cutlip, Center

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

PR Writing 2. Review about PR, Publicity

PR Writing 2. Review about PR, Publicity PR Writing 2. Review about PR, Publicity 27 February 2013 Prepared by: Vita Monica, S.Sos Faculty of Communications Petra Christian University Surabaya DefinisiPR menurutcutlip, Center, & Broom Public

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

HELPING AN ORGANIZATION tell its story, building good will and understanding, forging and nurturing

HELPING AN ORGANIZATION tell its story, building good will and understanding, forging and nurturing What Is PR?? Definisi CPR Career Guide, page 4 HELPING AN ORGANIZATION tell its story, building good will and understanding, forging and nurturing strong bonds with the public and those who influence the

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN 162 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam menghadapi era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk lebih maju serta mampu mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti sama, communico,

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising Modul ke: Integrated Marketing Communication Public Relation Fakultas 10FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Public Relation menurut James Grunig dan Todd Hunt,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS Modul ke: MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS Role and Position in PR Management Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Public Relations management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

3. To use communication to influence public opinion (menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum)

3. To use communication to influence public opinion (menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum) PENGANTAR PUBLIC RELATIONS TUJUAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATIONS Tujuan adalah membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Penelitian Studi Kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah Public Relations berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu Public, yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah Public Relations berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu Public, yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations Istilah Public Relations berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu Public, yang artinya publik, rakyat atau masyarakat dan Relations yang berarti hubungan.

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

Manajemen Public Relations

Manajemen Public Relations MODUL PERKULIAHAN Manajemen Public Relations Fact Finding Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan 4 Masyarakat 04 Abstract Modul ini membahas langkah pertama perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sarana dalam membangun suatu hubungan interpersonal dengan orang adalah dengan melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit

BAB 2 LANDASAN TEORI. perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Journal Building and Measuring Hotel Brand Equity: The customers perspective (So & King:2011) mengatakan keuntungan signifikan yang benefit dilakukan untuk

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press Media Relations, oleh Nina Yuliana Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Buku ini diterbitkan atas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 2 Marketing Public Relation & Sponsorship Marketing Fakultas ILMU KOMUNIKASI Cherry Kartika, SIP, M. Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations)

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Humas (Public Relations) BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Hubungan Masyarakat (Humas) 2.1.1 Pengertian Humas (Public Relations) (Cutlip, Center dan Broom, 2009:4) menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 04 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Penulisan dan Penyajian Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Bagaimana caranya menulis suatu berita, artikel atau feature dan

Lebih terperinci

Konsep Public Relations

Konsep Public Relations Konsep Public Relations di Universitas Negeri dan Universitas Swasta (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH LOKAKARYA KEHUMASAN DALAM MEMBANGUN CITRA PTS DAN KOPERTIS OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH 15/03/2017 HUMAS (YY) 2 15/03/2017 HUMAS (YY) 3 15/03/2017 HUMAS (YY) 4 15/03/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum

Integrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Industri media mengalami perkembangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Semakin banyak muncul stasiun TV baru di industri pertelevisian ini, praktis telah

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu metode yang paling efektif dalam menjalin relasi dengan berbagai jenis kegiatan. Disadari atau tidak, setiap gerakan yang dihasilkan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam setiap penelitian pada umumnya menggunakan teori umum dimana teori umum adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, yang didukung oleh data dan

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Public Relations Public relations adalah fenomena yang mulai ramai dibicarakan pada abad ke-20, yang mana public relation adalah layaknya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5 PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5 KONSEP PERIKLANAN: Seni (menulis, men-desain, produksi) Ilmu pengetahuan (pemikiran strategis) MAKA Diperlukan: Perencanaan Strategis Perencanaan Pemasaran Perencanaan

Lebih terperinci

11 Media Relations. Manajemen Isu dan Manajemen Krisis. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. Public Relations. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

11 Media Relations. Manajemen Isu dan Manajemen Krisis. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. Public Relations. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Manajemen Isu dan Manajemen Krisis Modul ke: 11 Media Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pertemuan 11 Media Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan KONSEP MANAJEMEN PR DALAM ORGANISASI. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MANAGEMENT PR. Pokok Bahasan KONSEP MANAJEMEN PR DALAM ORGANISASI. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: MANAGEMENT PR Pokok Bahasan KONSEP MANAJEMEN PR DALAM ORGANISASI Fakultas Ilmu Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id Definisi Public Relations

Lebih terperinci

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Pertemuan 2 A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Aspek penting yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana strategi adalah Riset. Mengapa riset? Mengetahui peta pasar Memantau persaingan Melihat posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways 150 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam identifikasi masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi yang menggunakan jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

BAB 1 PENDAHULUAN. di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI EFEKTIVITAS PERAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN ( Studi kasus PT. Kereta Api Indonesia DAOP I Jakarta) Nama NPM PRODI : Aji prakoso : 1B815829 : ILMU

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations HUMAS SEBAGAI PROFESI ETIS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pengantar Public Relations memiliki karakteristik,

Lebih terperinci

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 702~705 PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN 702 Rawit Sartika AKOM BSI Jakarta rawit.rwk@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) merupakan salah satu lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat berupa keyankinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat berupa keyankinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran dapat berupa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dasar yang masih berkaitan dalam penelitian namun tidak terlalu berkaitan dalam pembahasan. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir

PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir ZARA adalah sebuah merek dari fashion product. Merek ini sudah mendunia. Mari mencoba untuk membuat dokumen perencanaan periklanan dari merek ini. Sebelum memulai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/umum Adapun teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis di antaranya : 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Pengertian Public Relations Menurut Scott M. Cutlip, Allen

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti mengenai strategi public relations PT. Angkasa Pura II (Pesrero) dalam mengkomunikasikan pembangunan Bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations

BAB I PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktifitas manusia sehari-hari sesama jenis maupun lawan jenis, sesama teman atau atasan, dan banyak lainnya. Dengan demikian komunikasi

Lebih terperinci

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Menulis di Media Massa Jenis-jenis Tulisan di Media Massa Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer Peluang Dimuat Berita Opini Berita Ditulis oleh wartawan Bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan,

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dimana PR

Lebih terperinci

IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI JANGKA PANJANG (SOFT SELL)

IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI JANGKA PANJANG (SOFT SELL) Modul ke: 13 Berliani Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication IMC 2 AKTIVITAS PROMOSI JANGKA PANJANG (SOFT SELL) Ardha, SE, M.Si Fresh red flowers send the clear and powerful

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara

Lebih terperinci