RANCANGAN MODEL SIMULASI OPTIMALISASI ANTRIAN PENUMPANG BUSWAY-TRANSJAKARTA DENGAN MULTICHANNEL QUEUE
|
|
- Johan Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANGAN MODEL SIMULASI OPTIMALISASI ANTRIAN PENUMPANG BUSWAY-TRANSJAKARTA DENGAN MULTICHANNEL QUEUE Alryadi 1 ; Ngarap Im Manik 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat manik@binus.edu ABSTRACT To reduce the level of congestion in Jakarta nowadays is overcome by operating several TransJakarta busway lanes. But, on the other hand, by operating this busway raises another problem which is the accumulation of service users at shelter dismissals. To solve the problem, a simulation model was designed for the optimization of Transjakarta busway arrival by implementing a method of multichannel queue single phase. The model results gave advice on optimizing each busway shelter to reduce the accumulation of passengers at each shelter. Keywords: queue optimization, multichannel queue, transjakarta ABSTRAK Untuk mengurangi tingkat kemacetan kota Jakarta saat ini diatasi dengan beroperasinya beberapa jalur busway TransJakarta. Namun, di lain pihak, dengan beroperasi busway ini menimbulkan suatu masalah lain yaitu menumpuknya pengguna jasa tersebut di shelter-shelter pemberhentian. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dirancang suatu model simulasi untuk optimalisasi kedatangan busway Transjakarta dengan menggunakan metode multichannel queue single phase. Hasil model ini memberikan masukan tentang optimalisasi tiap shelter busway untuk mengurangi penumpukan penumpang di setiap shelter. Kata kunci: optimalisasi antrian, multichannel queue, transjakarta Rancangan Model Simulasi... (Alryadi; Ngarap Im Manik) 15
2 PENDAHULUAN Kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta telah menjadi kejadian yang biasa saja dan bukan merupakan keanehan. Hal ini dilalui oleh masyarakat kota setiap harinya. Jika kita melihat dan mencatat perkembangan kendaraan bermotor di kota Jakarta sangatlah cepat, tapi tidak diimbangkan dengan perluasan jalan-jalan yang ada di Jakarta. Jika kita melihat angka secara statistik, maka kita akan melihat bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 14,03% per tahun; sedangkan perkembangan jalan-jalan di Jakarta hanya mencapai 4,15% per tahun. Hal ini sungguh ironis bagi masyarakat kota Jakarta. Angka tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor tiga kali lipat lebih cepat daripada perkembangan sarana dan prasarana umum. Banyak faktor yang menyebabkan kemacetan di Jakarta di antaranya adalah banyak jalan yang mengalami dwifungsi akibat dipakai untuk kegiatan ekonomi (pedagang kaki lima dan parkir), tata ruang yang kurang optimal, tidak terintegrasi dengan perencanaan transportasi, dan rendahnya disiplin berlalu lintas. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor (pribadi) terus bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, arus urbanisasi yang tinggi rata-rata setiap tahun (setelah Hari Raya Lebaran) jumlah pendatang baru mencapai 300 ribu orang, dalam 3 tahun terjadi penambahan penduduk hampir satu juta jiwa. Hal ini memiliki konsekuensi terhadap peningkatan jumlah perjalanan di Jakarta. Dengan sendirinya berimplikasi pada peningkatan kendaraan bermotor, takkala angkutan umum yang tersedia tidak mencukupi. Terutama menyangkut aspek keamanan dan kenyamanan penumpang, warga urban yang mampu kemudian memecahkan persoalan perjalanan mereka dengan menggunakan kendaraan pribadi. Bus kota Transjakarta merupakan salah satu alternatif kendaraan umum yang menawarkan pelayanan kepada customer untuk melakukan traveling dari satu tempat ke tempat lain. Dengan adanya Busway-Transjakarta memungkinkan para pengemudi kendaraan pribadi akan menggunakan fasilitas tersebut sehingga mengurangi kemacetan jalan raya yang dapat menyebabkan antrian yang begitu panjang dan menyita waktu. Busway dipilih sebagai prioritas transportasi massal Jakarta sebab lebih ekonomis dan mampu memberikan alternatif terbaik bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan. Dengan diterapkannya Busway, maka masyarakat Jakarta dapat menikmati angkutan umum yang nyaman, aman, tepat waktu, dan dengan sarana dan prasarana Busway yang disediakan dapat diciptakan budaya tertib bagi pengguna angkutan umum. Demikian pula bagi awak Busway yang bergaji sehingga sistem setoran tidak berlaku, maka budaya tertib bagi awak Busway dapat tercapai. Karena kenyamanannya, maka diharapkan Busway menjadi salah satu wadah untuk memanusiakan warga Jakarta dan dapat meningkatkan produktivitas warga kota Jakarta (Murdiono, 2006). Tetapi, dengan meningkatnya jumlah pengguna Busway di Jakarta setiap hari, maka mereka yang menggunakan jasa Busway ini pun semakin banyak. Pada jam-jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari, pengguna jasa ini semakin menumpuk di shelter-shelter (stasiun-stasiun atau halte-halte) Busway. Antrian yang semakin panjang membuat kualitas jasa dari Busway semakin sering dipertanyakan. Kenyamanan para customer pun menjadi terganggu. Selain itu, waktu kedatangan bus yang tidak terjadwal membuat waktu menunggu yang cukup lama. Setiap hari, antrian di setiap shelter semakin menumpuk saja. Apalagi pada jam sibuk, setiap jam terdapat pengguna jasa yang mengantri di shelter tersebut. Waktu menunggu bisa berkisar antara 5-15 menit sehingga dapat membuat keterlambatan di pihak pengguna jasa. Perlunya dibuat pengoptimalisasian atas antrian para penumpang Busway tersebut sehingga pada akhirnya diharapkan di shelter-shelter tidak akan lagi terjadi antrian yang begitu panjang, yang membuat tidak efektifnya pelayanan tersebut. Penelitian ini membahas tentang pengoptimalan waktu kedatangan busway dan usulan penambahan fasilitas di shelter-shelter sehingga dapat mengurangi antrian yang panjang dengan 16 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 1 Januari 2010: 15-22
3 menggunakan program komputer. Selain itu, penelitian ini dibatasi pada koridor 1 saja, yaitu Kota Blok M. Dari program ini, nanti dibuat perbandingan 3 waktu yang dapat dipilih untuk menjadi pengoptimalan yang terbaik untuk digunakan di lapangan. Program aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan metode multichannel Queue single phase. Multi Channel Single Phase Sistem Multi Channel Single Phase terjadi kapan saja, di mana ada 2 atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Proses dalam sistem ini dapat ditunjukkan pada Gambar 1 (Borodin, 2001). Antri Fasilitas Pelayanan (jenis 1) Fasilitas Pelayanan (jenis 1) Gambar 1 Model Multi Channel Single Phase Parameter model antrian ditentukan dengan notasi sebagai berikut. = rata-rata kecepatan kedatangan (jumlah kedatangan persatuan waktu). 1/λ = rata-rata waktu antar kedatangan. = rata rata kecepatan pelayanan (jumlah satuan yang dilayani persatuan waktu bila pelayan sibuk). 1/μ = rata-rata waktu yang dibutuhkan pelayan. Ρ = faktor penggunaan pelayan (proporsi waktu pelayan ketika sedang (sibuk). Pn = probabilita bahwa n satuan (kedatangan) dalam sistem. Lq = rata-rata jumlah satuan dalam antrian (rata-rata panjang antrian). Ls = rata-rata jumlah satuan dalam sistem. Wq = rata-rata waktu tunggu dalam antrian. Ws = rata-rata waktu tunggu dalam sistem. Asumsi dan Rumus -Rumus Dalam penelitian ini, permasalahan antrian didasarkan pada asumsi berikut (Gupta, 2008). Satu pelayanan dan 2 tahap. Jumlah kedatangan per unit waktu digambarkan oleh Distribusi Poisson dengan λ = rata-rata kecepatan kedatangan, waktu pelayanan eksponensial dengan μ = rata-rata kecepatan pelayanan, disiplin antrian adalah first come first served (aturan antrian pertama datangpertama dilayani) seluruh kedatangan dalam barisan hingga dilayani, dimungkinkan panjang barisan yang tak terhingga, populasi yang dilayani tidak terbatas, rata-rata kedatangan lebih kecil dari rata-rata waktu pelayanan, dan rata-rata tingkat kedatangan lebih kecil dari tingkat pelayanan semua channel (= jumlah channel dikalikan rata-rata tingkat pelayanan per channel). Rancangan Model Simulasi... (Alryadi; Ngarap Im Manik) 17
4 Dari asumsi tersebut, dapat diperoleh hasil secara statistik sebagai berikut (Caputo, 2003). Po = probabilitas semua saluran (pemberi layanan) menganggur Po = (1) di mana k = jumlah saluran Nilai Po dilihat nilainya di tabel Lampiran pada berbagai nilai ρ. Pw = probabilitas semua saluran secara simultan sibuk (utilization factor). Pw =! (2) Ls = jumlah rata-rata dalam sistem. Ls =! Lq = jumlah rata-rata dalam antrian. Lq = (3) (4) Ws = rata-rata waktu dalam sistem. Ws = Wq = rata-rata waktu dalam antrian. Wq = (5) (6) METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah di atas adalah multichannel queue single phase karena ada 2 pintu yang tersedia di dalam shelter untuk tujuan yang berbeda. Kemudian, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan di lapangan (data primer) secara langsung mengambil data dengan cara penyebaran pengisian kuisioner oleh para responden pengguna busway. Seadngkan data sekunder yang digunakan adalah data yang tersedia dari literature, internet yang berkaitan tentang jasa angkutan Transjakarta, service quality, dan kepuasan pelanggan. Data lain berasal dari media cetak yang memuat rubrik tentang jasa angkutan Transjakarta, dari Badan Pusat Statistik, dan Badan Pengelola Transjakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) Observasi, yaitu mengamati secara langsung perilaku pekerja di lapangan. Dalam hal ini adalah pengemudi, petugas keamanan, penjaga tiket Bus Transjakarta dalam memberikan pelayanan kepada konsumen; (2) Wawancara, yaitu bertanya langsung kepada pengelola perusahaan Transjakarta dan juga kepada pekerja lapangan. Dalam hal ini adalah pengemudi, petugas keamanan, penjaga tiket Bus Transjakarta, dan pengguna Bus Transjakarta. Kemudian, dari hasil pengumpulan data dilakukan analisis data dengan menggunakan metode Statistika Deskriptif dan Inferential. Terdapat 2 macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferential. 18 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 1 Januari 2010: 15-22
5 Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sementara itu, statistik Inferential adalah tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Pada statistik inferential terdapat statistik parametris dan non parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, sedangkan statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik nonparametris digunakan dalam kajian ini untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal (Sugiyono, 2005: 144). Studi juga menggunakan pengujian nonparametrik Kruskall-Walis untuk menguji hubungan antar dimensi kepuasan konsumen. Selanjutnya untuk memudahkan perhitungannya, maka dirancang sebuah program simulasi yang dapat menghitung optimasi tiap shelteri, yang meliputi data tentang jumlah kecepatan pelayanan, waktu rata-rata menunggu dalam sistem, jumlah rata-rata dalam sistem, jumlah rata-rata dalam antrian serta berbagai jenis perhitungan lainnya yang dibutuhkan untuk menganalisis sistem yang ada. Program model dibuat dengan sistem berbasis web program PHP dan MySQL sebagai aplikasi database, dengan XAMPP sebagai paket PHP, MySQL, dan Apache selaku web-server. TRANSPORT adalah nama dari sistem berbasis web yang digunakan untuk mengoptimasikan kedatangan Busway secara, dibangun dengan bahasa pemrograman PHP, web-server Apache, dan database MySQL. Paket yang menggabungkan PHP, MySQL, dan Apache yang digunakan penulis adalah XAMPP TRANSPORT dapat dijalankan pada komputer yang mendukung web browser yang dapat menampilkan halaman website, apapun sistem operasi yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Konfigurasi hardware yang digunakan untuk merancang dan menguji program optimasi ini adalah sebagai berikut. Prosesor Intel Core2 Duo CPU T5750 2GHz; Memori:2056 MB; Hardidisk: 200 GB dan Input device: Mouse dan Keyboard. Setelah program dijalankan, maka diperoleh beberapa tampilan hasil seperti berikut (Gambar 1). Gambar 1 Main Page TRANSPORT Rancangan Model Simulasi... (Alryadi; Ngarap Im Manik) 19
6 Ini adalah halaman muka dari program aplikasi ini. Di halaman ini, pengguna dapat melihat gambar-gambar seputar Busway dan 4 navigasi untuk pindah ke halaman berikutnya, yaitu Maps, Data, Program, dan About. Selain itu, ada satu navigasi lagi dengan tulisan Click here for history yang akan pindah ke halaman About. Gambar 2 Data (1) TRANSPORT Pada halaman data, ditampilkan semua data yang ada dilapangan yang beberapanya didapat dari rata-rata sesungguhnya. Data ini terdiri dari field-field seperti (1) Shelter Name, berisi nama-nama shelter secara berurutan dari koridor 1; (2) Time 1, berisi data rata-rata pengguna jasa yang mengantri di setiap shelter pada pukul ; (3) Time 2, berisi data rata-rata pengguna jasa yang mengantri di setiap shelter pada pukul ; (4) Time 3, berisi data rata-rata pengguna jasa yang mengantri di setiap shelter pada pukul ; (5) Time 4, berisi data rata-rata pengguna jasa yang mengantri di setiap shelter pada pukul ; (6) Avg Seat, berisi data rata-rata pengguna jasa yang dapat menaiki Busway pada setiap kedatangannya disetiap shelter; (7) Arrival 1, berisi data kemungkin pertama, lama kedatangan Busway ke setiap shelter dengan kedatangan Busway berikutnya. Data rata-rata pengguna jasa menunggu di shelter untuk Busway berikutnya; (8) Arrival 2, berisi data kemungkin kedua, lama kedatangan Busway ke setiap shelter dengan kedatangan Busway berikutnya. Data rata-rata pengguna jasa menunggu di shelter untuk Busway berikutnya; (9) Arrival 3, berisi data kemungkin ketiga, lama kedatangan busway ke setiap shelter dengan kedatangan Busway berikutnya. Data rata-rata pengguna jasa menunggu di shelter untuk Busway berikutnya. Pada halaman bagian Gambar 3, ada 3 pilihan dari program optimasi yang dapat dipilih, yaitu (1) Halaman View, berisi gambar beserta optimasi perhitungan dari setiap shelter; (2) Halaman Update, berisi perubahan yang dapat dilakukan dari setiap shelter, dari kemungkinan perubahan data di lapangan. Perubahan ini termasuk menghapus semua data dari 1 shelter; (3) Halaman Insert, berisi form untuk penambahan shelter baru yang mungkin ditambahkan di koridor. Di halaman bagian Gambar 4, terdapat gambar dari setiap shelter. Selain itu, ada juga perhitungan optimasi pada shelter yang bersangkutan. Perhitungan tersebut antara lain (1) Rata-rata kecepatan kedatangan per 1 jam; (2) Perbandingan awal 3 waktu menunggu kedatangan Busway dengan kedatangan berikutnya. Lalu, selanjutnya dibuat perhitungan 3 kali berdasarkan waktu 20 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 1 Januari 2010: 15-22
7 kedatangan Busway di atas. Angka 1 untuk 10 menit, angka 2 untuk 5 menit, dan angka 3 untuk 3 menit; (3) Dihitung rata-rata kecepatan pelayanan dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda; (4) Dihitung probabilitas semua saluran menganggur (Po) dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda; (5) Dihitung probabilitas semua saluran secara simultan sibuk (Pw) dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda; (6) Dihitung jumlah rata-rata dalam sistem (Ls) dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda; (7) Dihitung jumlah rata-rata dalam antrian (Lq) dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda; (8) Dihitung rata-rata waktu dalam sistem (Ws) dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda; (9) Dihitung rata-rata waktu dalam antrian (Wq) dengan 3 waktu kedatangan yang berbeda. Ditampilkan dalam bentuk tabel perhitungan, yang didapat dari semua perhitungan di atas yang memudahkan pengguna untuk memilih waktu mana yang terbaik diterapkan di lapangan untuk mendapatkan optimasi antrian. Gambar 3 Program TRANSPORT Gambar 4 View (Glodok) TRANSPORT Dari hasil implementasi TRANSPORT, kemudian dilakukan suatu evaluasi. Hasil yang didapatkan dari evalusasi tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, sistem perancangan optimasi TRANSPORT telah dapat melakukan tujuan yang ingin dicapai, yakni dengan melakukan optimasi Rancangan Model Simulasi... (Alryadi; Ngarap Im Manik) 21
8 yang dapat dipilih dari antara 3 waktu yang diperbandingkan untuk memperoleh waktu terbaik kedatangan Busway. Kedua, dengan adanya aplikasi program sebagai dasar TRANSPORT, dapat menjadi rujukan untuk membentuk sistem yang berjalan di kenyataan maupun sistem yang berjalan secara komputerisasi sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Ketiga, dengan model dan sistem ini, bisa didapatkan data pengoptimalisasian yang mendekati kenyataan sehingga bisa diterapkan kendali (control) terhadap keseluruhan pengelolaan Bus TransJakarta. Dengan adanya kendali terhadap pengoptimalan, dapat membuat pengelolaan Bus TransJakarta yang lebih baik. Keempat, perlu adanya perubahan-perubahan di lapangan yang harus disesuaikan sehingga akan didapatkan hasil yang optimal. Kelima, program optimasi ini sudah bersifat user friendly. Dengan menjalankan program optimasi antrian ini, maka diketahui bahwa program tersebut sudah memenuhi 8 aturan utama (8 golden rules) interaksi manusia dan komputer. PENUTUP Dari hasil evaluasi terhadap program aplikasi optimasi antrian yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa program yang dibuat dapat memberikan dasar yang cukup untuk membentuk sebuah sistem yang berlaku di kenyataan. Selain untuk kenyataan di lapangan, juga dapat digunakan untuk membentuk sistem yang berjalan secara komputerisasi. Pengoptimasian dapat dilakukan dengan baik pada setiap shelter dan pengguna program aplikasi dapat memilih optimasi sesuai dengan keinginan dan kenyataan dilapangan. Perubahan data yang terus terjadi dapat terus disesuaikan dengan program, sehingga dapat diperoleh optimasi yang sesuai pula. Dengan menggunakan TRANSPORT yang dibangun ini, dapat mendekatkan data awal dari model ke kenyataan yang sebenarnya. Pembaharuan berasal dari data-data yang didapat dari para pegawai shelter akan menjadi rujukan yang baik untuk membentuk sistem yang mendekati kenyataan. Dengan mempercepat kedatangan Busway di setiap shelter khususnya, dapat mengubah antrian pengguna jasa yang setiap hari semakin menumpuk di shelter-shelter sehingga penumpukkan ini dapat berkurang dan mutu dari pelayanan dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Borodin, A., KleinBerg, J., Raghavan, P., Sudan, M., and Willianson, D.P. (2001). Adversarial queue theory. Journal of the ACM, 48(1), Bowen, J.T, and Shiang-Lih, C. (2001). The relationship between customer loyalty and customer satisfaction. International Journal of Contemporary Hospitality Management, 13(3), Caputo, A.C., Pelagagge, P.M., and Scacchia, F. (2003). Integrating transport systems in supply chain management software tools. Industrial Management and Data Systems, 103(7), Gupta, M.C., and Boyd, L.H. (2008). Theory of constraints: A theory for operation management. Internatinal Journal of Operatioan and Production Management, 28(10), Jatmiko, M. (2006). Persepsi komsumen terhadap pelayanan busway transjakarta. EKUBANK, 3(1), Stefansson, G., and Lumsden, K. (2009). Performance issues of smart transport management systems. International Journal of Productivity and Performance Management, 58(1), Taha, H.A. (2003). Operation research: An introduction, 7 th ed, Singapore: Prentice Hall International. 22 Jurnal Mat Stat, Vol. 10 No. 1 Januari 2010: 15-22
BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia, dikenal juga sebagai kota metropolitan. Sebagai kota besar Jakarta pasti memiliki banyak masalah, salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (bisnis) menyebabkan orang-orang, barang-barang maupun komponen-komponen harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya keterbatasan sumber daya dalam suatu sistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) menyebabkan orang-orang, barang-barang maupun komponen-komponen harus menunggu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat dari masyarakat baik yang tinggal di desa maupun di kota membutuhkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Mobilitas yang sangat cepat dari masyarakat baik yang tinggal di desa maupun di kota membutuhkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena semakin banyaknya jumlah antrian,yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota
40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota Kegiatan pelayanan di terminal bustransjakarta tujuan Blok M Kota di mulai sejak pukul
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS
ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS Umi Marfuah 1), Anita Syarifah 2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Email: umi.marfuah1@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN BAB 10 Teori Antrian PENDAHULUAN ntrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan checkin,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif
Lebih terperinciMODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM
MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas
Lebih terperinciPertemuan 2 Judul Materi Pertemuan 2
Pertemuan 2 Judul Materi Pertemuan 2 ANTRIAN (MULTI CHANNEL SINGLE PHASE) Objektif: 1. Mahasiswa dapat merumuskan masalah. 2. Mahasiswa dapat menghitung lama antrian. 3. Mahasiswa dapat mencari persentase
Lebih terperinciOptimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian
Borneo Engineering: Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 Desember 2017 ISSN 2581-1134 (Online) Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian Budi Setiawan
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 593-601 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan
Lebih terperinciTeori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi
Teori Antrian Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Bentuk Umum Teori Antrian Pelayanan Tunggal Pelayanan Multipel Pendahuluan Banyak waktu dihabiskan untuk menunggu oleh manusia, produk, dll Penyediaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi sera penggunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi yang selalu berkembang menuntut perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada teknologi komputerisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta
Lebih terperinciTeori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1
Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash & SPA pada saat ini perusahaan PITSTOP Autowash & SPA memiliki 1
Lebih terperinci3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan
Lebih terperinciAplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk
Scientific Journal of Informatics, Vol. 1, No. 1, Mei 2014 ISSN 2407-7658 Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk Nafiul Anam 1 & Putriaji Hendikawati
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah Bank Mega cabang Puri Indah. Berlokasi di Rukan Sentra Niaga Puri Indah Blok T-6 No.22 Kembangan,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU
PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU Harliwanti Prisilia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bus Pemindah Cepat (Bus Rapid Transit, BRT) adalah sebuah sistem transportasi massal yang berorientasi pengguna (customer-oriented) yang menggabungkan elemen stasiun,
Lebih terperinciMetode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009
Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Analisis Data 2.1.1 Definisi Sistem Antrian Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu aturan yang mengatur kedatangan pelanggan dan pemrosesan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU
65 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 1, April 2017, hlm. 65-71 ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah antrian adalah masalah umum yang pernah dan akan dialami oleh siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti antrian kendaraan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada
Lebih terperinciNAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI
ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi,
Lebih terperinciek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ANALISIS ANTRIAN PADA TERMINAL KAROMBASAN KOTA MANADO Joy Fredi Batti * Abstract This research aims to know arrival time, queuing time, service time and departure time
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma
TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapapun yang pergi
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi
MODEL ANTRIAN Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 11 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Teori antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method
INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2017, 167 174 E-ISSN: 2548-3587 167 Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method Ridwansyah
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring
Lebih terperinciCONTOH STUDI KASUS ANTRIAN
CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN
ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN Nama :Budi Santoso NPM : 11210474 Kelas : 3 EA 16 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen
Lebih terperinciPRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN
PRAKTIKUM TOKATIK MODUL TEORI ANTRIAN.. Tujuan Praktikum Dari kegiatan praktikum ini, praktikan diharapkan :. Dapat memahami fungsi dan manfaat dari teori antrian.. Dapat memahami konsep dasar dari teori
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU
JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA
Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] Lhokseumawe-Aceh, 13-14 Agustus 2017 ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Anwar 1, Mukhlis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian Pengertian manajamen adalah, dalam mengelola suatu sistem manajemen selalu dibutuhkan suatu manajemen yang baik agar tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya dunia perdagangan dan investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang
Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI - Universitas Stikubank
Lebih terperinciModel Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog
Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan
Lebih terperinciAntrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang
Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember
Analisis Penerapan Teori Antrian Pada Supermarket Roxy Square-Mandiri Land Di Jalan Hayam Wuruk Jember The Analysis Queuing Theory Application In Roxy Square- Supermarket-Mandiri Land In Hayam Wuruk Jember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sementara para pelanggan tiba di satu sarana pelayanan, mereka bergabung
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Dari sudut pandang model antrian,
Lebih terperinciT-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN
T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN Sudradjat 1), Diah Chaerani 2), Farida C. Kusuma 3) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Proses analisis data dari pembahasan dilakukan setelah selesai melaksanakan inventarisasi atau pengumpulan data, baikyang berupa data primer maupun data sekunder.
Lebih terperinciSesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG SKRIPSI Oleh: ANGGIT RATNAKUSUMA NIM. J2E009025 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,
Lebih terperinciModel Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako
Vol. 5 No. 99-07 Januari 009 Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako Muhammad Rusman Abstrak Pengangkutan slag merupakan bagian penting dari sistem
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :
ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM : 14211323 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Latar Antrian yang panjang dan menghabiskan waktu yang terlalu
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN
ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI Oleh: NURSIHAN 24010210110001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan ini karena makin banyaknya jumlah antrian
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sentra Anugerah Motor Yamaha cabang
53 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sentra Anugerah Motor Yamaha cabang Cijagra. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah sistem antrian yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani
Lebih terperinciAdrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...
1 ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER (Analysis Theory Application on the Payment System at Carrefour Supermarket Hayam Wuruk
Lebih terperinciJ. Kakiay, Thomas Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi (Andi Offset). Yogyakarta.
73 DAFTAR PUSTAKA J. Kakiay, Thomas. 004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Penerbit Andi (Andi Offset). Yogyakarta. Purnomo, Hari. 004. Pengantar Teknik Industri, Edisi Kedua. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PITSTOP Autowash & SPA PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal 14 Juli 2010 dengan notaris R.Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. /
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN MODEL MULTI CHANNEL - SINGEL PHASE DAN OPTIMALISASI LAYANAN AKADEMIK (STUDI KASUS PADA STMIK ASIA MALANG)
ANALISIS ANTRIAN MODEL MULTI CHANNEL - SINGEL PHASE DAN OPTIMALISASI LAYANAN AKADEMIK (STUDI KASUS PADA STMIK ASIA MALANG) Sunu Jatmika ), Broto Poernomo Tri Prasetyo 2) STMIK Asia Malang email : sunu.srg@gmail.com
Lebih terperinciTeori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi
Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 44 51 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG ZUL AHMAD ERSYAD, DODI DEVIANTO
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1
TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model
Lebih terperinciLAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY
LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY I. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perancangan Program Saat melakukan perancangan program aplikasi ini digunakan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi
Lebih terperinciRiska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri
OPTIMALISASI FASILITAS PELAYANAN DI LOKET PENERBITAN SURAT IJIN EKSPOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN METODE ANTRIAN Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)
2013 ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research) Disusun oleh: Dian Fitriana Arthati (09.5934), Dede Firmansyah (09.5918), Eka Fauziah Rahmawati
Lebih terperinciPENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract
PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNDIP Abstract In daily activities, we often face in a situation of queueing.
Lebih terperinciPADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG
IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : NIKEN NINDYAISWARI 24010211140099 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM Deiby T. Salaki 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115 e-mail: deibytineke@yahoo.co.id
Lebih terperinciModel Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado
Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado Marni Sumarno 1, Yohanes Langi 2, Luther Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, marnisumarno93@gmail.com 2
Lebih terperinciTingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere.
Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere. Oleh Lantara Febriyantotyas S Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem antrian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah PT. Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (PermataBank) merupakan hasil merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT.
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas beberapa materi antara lain, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian, yaitu
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(
Lebih terperinci