BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti
|
|
- Yuliana Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah antrian adalah masalah umum yang pernah dan akan dialami oleh siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti antrian kendaraan di tempat parkir dan terminal, antrian pesawat di bandara, antrian di tempat hiburan atau tempat pembelian tiket, dan tempat-tempat lain yang tidak dapat lepas dari masalah antrian ini. Teori antrian mempelajari kejadian-kejadian pada satu garis antrian. Dalam satu sistem antrian biasanya melibatkan pelanggan (customer) yang datang secara acak (random) dan antrian yang diakibatkan keterbatasan waktu layanan (service time). Sedangkan layanan yang diselenggarakan bisa menunjukkan kemampuan dari sistem tersebut, dengan kata lain mungkin saja kedatangan lebih besar dari kemampuan layanannya (over load). Perbandingan rata-rata antara waktu pelayanan dan waktu kedatangan pelanggan adalah muatan ( load) sistem. Sehingga pelayanan sistem berbentuk multiserver diharapkan mampu mengakomodasi jumlah antrian pelanggan yang akan masuk kedalam antrian dan memilih antrian pada jalur pelayanan yang dikehendaki. Banyak diantara para pengambil kebijaksanaan pada kasus-kasus antrian, memusatkan pertanyaan bagaimana menemukan level layanan ideal yang perusahaan seharusnya berikan, sehingga terjadi keseimbangan antara penyediaan layanan yang baik dengan nilai atau waktu tunggu pelanggan dalam antrian.
2 2 Antrian multiserver multiqueue yang dibahas pada penelitian ini adalah sistem antrian yang terdiri atas beberapa jalur pelayanan yang ditempati oleh beberapa server, dengan setiap fasilitas pelayanan ( server) mempunyai antrian masing-masing dimana hanya ada satu kedatangan dapat masuk kedalam sistem untuk tiap kedatangan. Pola kedatangan ke dalam sistem umumnya adalah pola kedatangan Poisson, dengan pola pelayanan semua server dianggap sama, berdistribusi eksponensial serta disiplin antrian FIFO ( First In First Out ). Sistem dimulai ketika seorang pelanggan memilih antrian dan bergabung didalamnya, dan dibagi ketika ia meninggalkan jalur pelayanan setelah selesai proses pelayanan oleh server. Pada saat pelanggan sedang dilayani dalam sistem antrian multiserver multiqueue, dan ternyata dalam antrian ada pelanggan yang sedang antri kemudian berpindah ke antrian lain yang baru saja selesai melayani, yang lebih pendek dari antriannya. Maka terjadi fenomena yang disebut jockeying dalam antrian tersebut. Orang yang pindah dari suatu antrian ke-j akan langsung dilayani oleh pelayanan ke-i jika status pelayanan ke-i adalah kosong (idle), atau menjadi ekor antrian ke-i jika pelayanan ke-i sedang sibuk (busy). Peristiwa jockeying ini akan menyebabkan perubahan pada posisi pelanggan dalam antrian, sehingga dibutuhkan suatu metode dalam menganalisa perubahan yang terjadi pada sistem antrian yang melibatkan peristiwa jockeying. Ada beberapa masalah antrian yang umumnya melibatkan peristiwa jockeying dalam model antriannya seperti antrian nasabah pada bank, antrian
3 3 ditempat perbelanjaan (misal : swalayan), serta pelayanan pelanggan pada rumah makan cepat saji. Meskipun kasus jockeying dikembangkan dari analisa pola perilaku manusia, namun masalah antrian dengan jockeying dapat diaplikasikan untuk menangani masalah antrian yang lain misalnya pada bidang teknologi komputer, untuk layanan sistem operasi yang berkenaan dengan penjadwalan proses tentang scheduling queue proses-proses yang masuk kedalam sistem yang diletakkan pada job queue sebelum masuk kedalam ready queue. Pada masalah antrian ini saya memusatkan pada pusat perbelanjaan. Untuk mengetahui berapa jumlah server yang akan digunakan pada jam-jam tertentu agar waktu pelayanan lebih efesien dan apakah terjadi peristiwa jockeying. Saat ini telah banyak digunakan metode pemecahan masalah untuk kasuskasus antrian diantaranya dengan metode analitik maupun metode simulasi. Metode analitik lebih berkenaan dengan model matematika dan rumus-rumus, meskipun tidak semua masalah dalam kehidupan sehari-hari dapat dipecahkan dengan menerapkan suatu teknik tertentu dan kemudian dilakukan dengan perhitungan. Simulasi sendiri banyak digunakan untuk mempelajari sistem pada tahapan desain, sebelum sistem yang sesungguhnya dibangun. Pemodelan simulasi dapat digunakan sebagai alat penganalisa untuk memprediksi pengaruh dari perubahanperubahan yang terjadi pada sistem. Selain itu juga sebagai alat desain untuk memprediksi performansi dari sistem baru dalam lingkungan yang bervariasi. Simulasi juga memberikan kemungkinan untuk mengerjakan seluruh bagian dalam sistem analisis yang sebenarnya merupakan persoalan yang kompleks yang
4 4 harus dikerjakan dengan analisis. Dengan demikian dapat dipelajari interaksi antara bagian atau unsur-unsur suatu sistem. Di dalam sistem simulasi terdapat suatu deskripsi dari alternatif-alternatif yang dapat memberikan gambaran yang lebih baik, oleh karena itu dibutuhkan suatu pemodelan dan simulasi yang spesifik dalam mengamati tingkah laku sistem antrian, untuk dapat mengetahui karakteristik antrian yang melibatkan peristiwa jockeying, termasuk diantaranya beberapa besaran seperti waktu tunggu, waktu antar kedatangan dan utilisasi server yang mencerminkan waktu-waktu dimana server sibuk dari rata-rata waktu kedatangan dan waktu layanan server yang diketahui. Maka dari itu perlu mempelajari sistem antrian multiserver multiqueue dengan metode jockeying sekaligus melihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.oleh karena itu,penulis mengambil tugas akhir dengan judul Perancangan Sistem Antrian Multiserver Multiqueue Dengan Metode Jockeying. I.2. Ruang Lingkup Masalah Antrian multiserver multiqueue adalah sistem antrian yang terdiri atas beberapa jalur pelayanan yang ditempati oleh beberapa server, dengan setiap fasilitas pelayanan (server) mempunyai antrian masing-masing dimana hanya ada satu kedatangan dapat masuk kedalam sistem untuk tiap kedatangan. Pola kedatangan ke dalam sistem umumnya adalah pola kedatangan Poisson, dengan pola pelayanan semua server dianggap sama, berdistribusi eksponensial serta disiplin antrian FIFO ( First In First Out ). Pada masalah antrian ini saya
5 5 memusatkan pada pusat perbelanjaan. Untuk mengetahui berapa jumlah server yang akan digunakan pada jam-jam tertentu agar waktu pelayanan lebih efesien dan apakah terjadi peristiwa jockeying. I.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan sistem antrian yang dibuat maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya keseimbangan antara penyediaan layanan yang baik dengan waktu tunggu pelanggan dalam antrian di Home Smart. 2. Tidak mampu mengakomodasi jumlah antrian pelanggan yang akan masuk kedalam antrian dan memilih antrian pada jalur pelayanan yang dikehendaki di Home Smart. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengetahui karakteristik pada antrian yang berbentuk multiserver multiqueue yang melibatkan peristiwa jockeying. Dengan menghitung beberapa besaran seperti waktu tunggu rata-rata, waktu antar kedatangan dan panjang antrian rata-rata, rata-rata waktu dalam antrian serta utilitas server dengan menggunakan pemodelan dan simulasi. 2. Bagaimana menentukan level pelayanan yang ideal pada sistem antrian.
6 6 I.2.3. Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan maka ruang lingkup permasalahan dalam merancang perangkat lunak ini adalah sebagai berikut : 1. Perangkat lunak yang digunakan Delphi 7.0 dan menggunakan database desktop. 2. Waktu datang customer dihasilkan secara acak oleh komputer. 3. Jumlah server minimal 2 orang dan maksimal 10 orang. 4. Jumlah antrian maksimal Jika jumlah server belum maksimal, dan jumlah customer dalam antrian telah melebihi batas optimal maka komputer akan membuka server baru. 6. Pada saat customer mengantri, jika ada server kosong atau antriananya lebih pendek, customer yang di dalam antrian tersebut dapat pindah ke antrian yang lebih pendek atau antrian yang kosong. 7. Output yang dihasilkan antara lain simulasi jockeying dan perbandingan hasil simulasi dengan hasil analitik. 8. Output dari simulasi jockeying adalah jumlah customer yang datang dan dilayani, jumlah customer yang dilayani diluar durasi, rerata pelanggan dalam antrian, rerata pelanggan dalam sistem, probabilitas kosong, average Time in system, average delay, delay maximum, delay minimum, utilisasi server, dan jumlah terjadinya jockeying.
7 7 I.3. Tujuan Dan Manfaat Penulisan Adapun tujuan dari sistem antrian yang dibuat ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat aplikasi simulasi pada antrian yang berbentuk multiserver multiqueue yang melibatkan peristiwa jockeying. 2. Menghitung dan mengetahui waktu tunggu rata-rata, waktu antar kedatangan, panjang antrian rata-rata, rata-rata waktu dalam antrian serta utilitas server. Adapun manfaat dari sistem antrian yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Membantu pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat layanan ideal yang diberikan kepada pelanggan. 2. Menentukan keseimbangan waktu antara peyediaan layanan yang ideal dengan nilai atau waktu tunggu pelanggan dalam antrian. I.4. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, dilakukan penelitian yang akan menunjang terciptanya suatu informasi yang baik. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tinjauan pustaka (Library Research) Penulis ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersifat sekunder yaitu dengan membahas dan mempelajari buku-buku di perpustakaan,majalah,surat kabar serta informasi lainya yang relevan berhubungan dengan simulasi antrian dan analisa sistem antrian.
8 8 2. Tinjauan Lapangan (Field research) Penulisan ini dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari objek penelitian,yakni dengan melakukan observasi,yakni studi yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan jumlah server dan waktu tunggu yang menjadi objek penelitian di Home Smart. 1. Prosedur Perancangan Target: Tujuan Penelitian Analisis Kebutuhan Spesifikasi Desain &Implementasi Gagal Verifikasi Berhasil Validasi Finalisasi Gambar 1.1. Prosedur Perancangan
9 9 2. Analisis Kebutuhan Sistem antrian multiserver multiqueue yang dibahas dalam penelitian ini, menyediakan beberapa buah pelayanan dan setiap pelayanan mempunyai antriannya masing-masing dengan pelayanan FIFO. Pengunjung yang datang memilih antrian yang terpendek pada saat dia datang. Jika seorang selesai dilayani, ternyata terjadi fenomena yang disebut jockeying, yaitu berpindahnya seorang yang sedang antri ke antrian lain yang baru selesai melayani, yang lebih pendek dari antriannya. Antri [i] adalah jumlah orang dalam antrian ke-i pada suatu saat. Jika dengan selesainya sebuah pelayanan pada i menyebabkan antri [j] > antri [i+1] setelah selesainya pelayanan ke-i, maka orang yang berada pada ekor antrian ke-j akan berpindah ke ekor antrian ke-i. Jika ada lebih dari satu j yang memenuhi persyaratan tersebut, harga j yang diambil adalah yang terdekat dengan i, prioritas pencarian disebelah kiri i dulu, baru kemudian di kanan i. Orang yang pindah dari antrian ke-j ini akan langsung dilayani oleh pelayan ke-i jika status pelayanan ke-i adalah kosong, atau menjadi ekor antrian ke-i jika server ke-i sedang sibuk. Pola kedatangan ke dalam sistem adalah pola kedatangan Poisson, dengan waktu antar kedatangan berdistribusi eksponensial. Dengan pola pelayanan semua server dianggap sama, juga dianggap terdistribusi eksponensial. Simulasi selama selang waktu tertentu hendak dilakukan untuk jumlah pelayanan yang diubah-ubah untuk mengetahui waktu tunggu rata-rata, waktu antar kedatangan, panjang antrian rata-rata, rata-rata waktu dalam antrian serta utilitas sever.
10 10 Analisis event simulasi ada 2 macam yaitu : 1. Arrival, kedatangan seseorang untuk dilayani ke salah satu antrian. 2. Departure, selesainya sebuah server dari suatu proses pelayanan. Peristiwa jockeying bukan dianggap event, karena terjadi sebagai akibat dari departure. 3. Spesifikasi dan Desain Pada tahap ini dilakukan spesifikasi dan desain perangkat lunak yang akan direalisasikan yaitu untuk membangun aplikasi sistem antrian ini menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 2007 dan database desktop untuk desain tabel database. Spesifikasi hardware dan software yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi sistem antrian ini adalah: 1. Spesifikasi Hardware a. Monitor 14 Inch. b. Procesor Core i Ghz. c. Harddisk 80GB. d. RAM 2GB. e. Keyboard dan Mouse. 2. Spesifikasi Software a. Sistem operasi : Windows Xp Sp 3 atau Windows 7 b. Development tool : Borland Delphi 2007 dan Database Desktop
11 11 4. Implementasi dan Verifikasi Setelah analisis dan perancangan, maka perlu dilakukan implementasi atau uji coba aplikasi kemudian evaluasi dilakukan untuk pengembangan atau perbaikan dalam perancangan sistem antrian multiserver bila masih ditemukan kekurangan. 5. Validasi Pembahasan hasil simulasi ini menyajikan hasil pengujian melalui beberapa percobaan dari metode simulasi dan metode analitik yang menggunakan model analitik MMC, untuk menjawab beberapa pertanyaan penting tentang karakteristik dalam sistem antrian multiserver multiqueue yang melibatkan peristiwa jockeying, yaitu nilai waktu tunggu rata-rata, panjang antrian rata-rata, rata-rata waktu yang dihabiskan dalam sistem antrian serta tingkat kesibukan server. 1.5 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Mega Mas Plaza Bangunan Home Smart yang beralamat di jalan Gatot Subroto no 102 Medan.
12 12 I.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN Membahas latar belakang meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Membahas teori-teori yang digunakan dalam pembahasan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu konsep antrian yang melibatkan sistem jockeying, khususnya pada multiserver multiqueue. BAB III : ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM Membahas analisis masalah meliputi analisis data, perancangan form, deskripsi masalah, kemudian diikuti dengan memodelkannya, dan metode penyelesaiannya. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Menampilkan hasil dan uji coba yang meliputi menterjemahkan model dan simulasi ke suatu bahasa komputer, dan selanjutnya melakukan pengujian dan perbaikan model, sampai ke taraf yang dapat diterima, yaitu mendapatkan kesimpulan yang benar dari model yang bersangkutan.
13 13 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menjelaskan pendapat atau pemikiran penulis berupa kesimpulan dan saran dalam pengembangan aplikasi yang dirancang.
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Sistem pelayanan multiple (multiple-server system) atau biasa disebut multiserver single queue merupakan baris antrian tunggal yang dilayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Menurut J. Liberman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sementara para pelanggan tiba di satu sarana pelayanan, mereka bergabung
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Dari sudut pandang model antrian,
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian adalah sesuatu yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antrian pembelian tiket konser artis ternama, antrian pembayaran supermarket.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi telah berkembang pesat, sehingga penggunaan teknologi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini teknologi telah berkembang pesat, sehingga penggunaan teknologi dapat ditemukan pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara penyelesaian pelayanan dengan diterimanya seorang pelanggan baru di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Antrian adalah sekumpulan proses dan mekanisme di dalam suatu sistem yang berkaitan dengan urutan (prioritas) yang dilakukan oleh sistem. Dari sudut pandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori Antrian merupakan studi matematika dari suatu kejadian garis tungggu, yakni suatu garis dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem pelayanan yang ada.
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakan perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan keputusan
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.
SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas. List/file/set: entitas-entitas dengan properti yang sama.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana
Lebih terperinciPengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1
Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan
Lebih terperinci2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit
Pokok Bahasan Pendahuluan Sistem, Model dan Simulasi Keuntungan dan Kerugian Simulasi Jenis-jenis Simulasi Simulasi Komputer Bahasa Simulasi Tahapan Pemodelan Simulasi 19 20 PENGANTAR PEMODELAN & SIMULASI
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI
PEMODELAN DAN SIMULASI DES Model tersusun atas komponen-komponen sistem yang melibatkan : entitas event sistem state activity delay komponen-komponen sistem tersebut masingmasing mempunyai nilai atau parameter
Lebih terperinciPengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1
Pengembangan Simulasi Komputer Model Antrian Nasabah Untuk Menganalisa Unjuk Kerja Layanan Teller Bank 1 M Munawar Yusro, Nurul Hidayat, Maharani 2 Abstrak Sistem antrian merupakan faktor yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dibidang keuangan, laporan-laporan yang diperlukan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan infomasi sangat mendorong perancangan pengolahan data supaya dapat menghasilkan informasi yang baik, berkualitas dan bermanfaat salah satunya adalah dibidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di kasir supermarket, antrian di pom bensin, antrian saat bayar parkir, antrian pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem antrian adalah masalah yang biasa terjadi dalam sistem kejadian diskrit, sistem komputer, sistem komunikasi, dan sistem transportasi. Sebagai akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat saat ini membuat arus kebutuhan dalam dunia teknologi informasi turut berkembangan cepat. Internet sebagai salah satu media untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel sangatlah erat hubungannya dengan sistem reservasi, baik itu reservasi kamar maupun ballroom. Setiap hotel memiliki sistem reservasi yang berbeda-beda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pendukung keputusan yang cepat, akurat, handal dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin global saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mampu mengembangkan sistem
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz
62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam bidang usaha, penggunaan komputer dapat mempermudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang diidentifikasikan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan perancangan sistem informasi kedalam bentuk bahasa pemrograman juga implementasi aplikasi dalam instansi atau perubahan dan dioperasikan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. belajar mengajar. Pada tahap ini guru ataupun administrator akan mengolah datadata
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Sistem Aplikasi yang di buat akan di gunakan oleh guru komputer (TIK) pada SMP N 1 Punggur Kec. Punggur Lapung Tengah, sebagai alat bantu dalam proses
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidupnya, baik dari segi kualitas maupun
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Pada tahap ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dari segala aspek kehidupan dan berbagai bidang.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita kemudahan dan wawasan yang luas sehingga kita dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki kinerja yang baik adalah kemampuan perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat menuntut pengelolaan perusahaan yang lebih baik. Bagi manajemen, pengetahuan yang baik tentang akuntansi akan membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melanjutkan studi kejenjang selanjutnya merupakan kebutuhan pokok yang harus dilakukan seorang siswa yang setelah lulus dari sekolah tingkat pertama. Seorang siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)
BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat misalnya terjadi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah salah satu contoh dari hasil olah pikiran manusia yang kemudian disebut kebudayaan. Iptek terus berkembang sejalan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepeda motor lengkap dengan keunggulan dan kelebihannya. Hal ini tentunya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang di gemari masyarakat karena memiliki ukuran yang kecil, cepat dan harga yang tidak terlalu mahal di bandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berbuat lebih banyak dalam teknologi dan membuka diri terhadap
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ketika menghadapi era globalisasi dibutuhkan tenaga kerja yang siap dipakai menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu kita selalu dituntut untuk berbuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu
Lebih terperinci@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia semakin terbantu dengan adanya teknologi yang berkembang. Salah satu teknologi tersebut adalah alat transportasi. Sepeda motor adalah salah
Lebih terperinci1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan jaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi sekarang ini menyebabkan perubahan hampir di segala bidang. Salah satu aspeknya ialah teknologi komputerisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang furniture khususnya untuk daerah Medan. Adapun dalam pengolahan data harga pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja maupun orang dewasa. Game ini terdiri dari game tradisional dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permainan atau sering disebut dengan game merupakan suatu sarana hiburan yang diminati dan dimainkan oleh banyak orang baik dari kalangan anakanak, remaja maupun orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini telah menciptakan aplikasi-aplikasi baru dengan produktivitas dan biaya teknologi yang lebih efisien. Teknologi Informasi membuat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi adalah fenomena penungguan. Fenomena ini biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang paling sering digunakan oleh manusia adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini teknologi telah berkembang pesat. Penggunaan teknologi dapat ditemukan pada hampir setiap aspek kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pendapatan merupakan salah satu tujuan didirikannya sebuah usaha. Dengan adanya pendapatan itu berarti sebuah usaha masih berjalan dan layak untuk dipertahankan walaupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan setiap pekerjaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena fungsi penjualan sangat menentukan roda bisnis dari suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi yang saling terintegrasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan, agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan, perencanaan,
Lebih terperinciPerubahan keadaan karena adanya suatu kejadian (event). Kejadian terjadi dengan selang waktu acak Sistem Simulasi Diskret
Permodelan dan Simulasi Sistem Kejadian Diskret Sistem Kejadian Diskrit Perubahan keadaan karena adanya suatu kejadian (event). Kejadian terjadi dengan selang waktu acak Sistem Simulasi Diskret Simulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kebanyakan dari Perusahaan atau Instansi sudah menggunakan teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan komputerisasi di dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian juga PT. Global Duta Development yang menyediakan sistem
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dilihat dari perkembangan pada saat ini maupun yang akan datang informasi selalu di butuhkan oleh perusahaan sebagai salah satu komponen dalam menunjang pengambilan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mengalami perkembangan yang pesat di era saat ini. Banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk memberi informasi tentang perusahaannya
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jadwal merupakan salah satu hal penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Membuat jadwal memerlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan pada saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat pada era sekarang. Banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk memuaskan pelayanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar yang telah dilakukan mengakibatkan anak didik
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar yang telah dilakukan mengakibatkan anak didik cenderung menghafalkan materi sebagai cara yang mudah untuk memahami. Pemahaman atas
Lebih terperinciSTMIK POTENSI UTAMA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN PINJAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP PADA KOPDIT CU HARAPAN KITA
STMIK POTENSI UTAMA Title : PROPOSAL SKRIPSI Document No. : F-PK1-03-02 Revision No. : 01 Date of Issue : 01 Juli 2009 Page : 0 of 1 PROPOSAL SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENDATAAN AGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu dalam menghasilkan suatu sistem informasi secara cepat, akurat,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan dunia usaha yang semakin meningkat menimbulkan persaingan yang sangat ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, misalnya pada perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap
BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementai aplikasi ini merupakan tahap meletakkan perancangan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan), yang jika digabung artinya menjadi Sepak Bola dalam Ruangan. Perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Indonesia harus mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan dalam mengambil keputusan untuk memilih merek-merek suatu barang yang akan ditambahkan tidaklah dapat dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kelemahan pada pencatatan laporan dan mengenai informasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan keuangan pada Butik Roemah Gaya yang sedang berjalan saat ini terdapat beberapa kelemahan pada pencatatan laporan dan mengenai informasi keuangan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Secara umum Sistem Informasi Geografis merupakan suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peran penting Sistem Informasi terhadap aktifitis bisnis suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan didukung Sistem Informasi yang baik maka sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Barang masuk dan barang keluar pada perusahaan adalah sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini merupakan persediaan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat beberapa proses pengelolaan dan penanganan yang kurang berjalan secara efektif, diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih bersifat manual yang membuat keterlambatan dalam pekerjaannya. Sistem
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya konsinyasi yaitu penyerahan barang dari pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, disertai amanat untuk dijual dengan upah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi telah banyak membantu setiap orang dengan berbagai fitur dan jenis
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi saat ini menjadi salah satu aplikasi yang sangat dibutuhkan oleh beberapa pihak, dimana dengan pemanfaatan sistem informasi sangat membantu kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan manajemen yang baik dalam mempergunakan sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan usaha di Indonesia mulai mencoba bangkit kembali setelah mengalami krisis. Dalam perekonomian yang sedang mengalami krisis ini, dunia usaha tidak hanya
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan dari sistem
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi aplikasi Control Chart proses produksi PT. Dharma Gravire ini memerlukan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat dalam mencari informasi yang sekarang mengalami peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat. Fenomena teknologi informasi ini harus dicermati dengan baik, terutama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Maranatha Information and Customer Service (MICS) adalah biro di Universitas Kristen Maranatha yang khusus melayani customer customer. MICS memiliki beberapa tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Trimega Cipta Kreasindo (TritaK) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur kendaraan khusus dan mobil komunikasi untuk perusahaan atau organisasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan Pengantar
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pengantar Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat. Hal ini terlihat dengan adanya penggunaan komputer dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang bisnis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. naungan Dinas Pendidikan Kota Medan, MTs Swasta Al UMM dibawah naungan Kementerian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Yayasan Perguruan Mandiri merupakan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan, dengan mengikuti akte notaris yayasan maka yayasan ini mengasuh SD Swasta Mandiri dibawah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
Lebih terperinciAnalisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya
Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi pada saat sekarang ini, penggunaan komputer yang baik juga berperan. penting pada siklus penyusunan laporan akuntansi.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer merupakan alat elektronik yang sangat penting di zaman era globalisasi pada saat sekarang ini, penggunaan komputer yang baik juga berperan penting pada siklus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Dengan semakin majunya teknologi komputer, banyak orang tertarik untuk menggunakan komputer. Kemampuan komputer saat ini dirasa dapat memudahkan manusia dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik lebih mudah memahami konsep yang terkandung dalam setiap materi yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pembelajaran matematika di sekolah merupakan pembelajaran yang bersifat abstrak, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan matematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan setiap pekerjaan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penggunaan Mesin yang berguna bagi bagian produksi. hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan aplikasi yang akan dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulis melihat pada perkembangan zaman saat ini yang tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pengambilan judul skripsi ini berlatar belakang beberapa hal antara lain penulis melihat pada perkembangan zaman saat ini yang tidak terlepas dari kebutuhan dari sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat-alat yang modern dan serba digital. Kehadiran komputer sangat memberi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan komputerisasi berkembang sangat pesat, berbagai penemuan baru dan munculnya teknologi yang semakin canggih menciptakan alat-alat yang modern
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang
Lebih terperinci