Apple dalam film Twilight dan kriteria ini juga telah terpenuhi karena 55 responden tersebut mengetahui adanya produk Volvo atau Apple. Kriteria selan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Apple dalam film Twilight dan kriteria ini juga telah terpenuhi karena 55 responden tersebut mengetahui adanya produk Volvo atau Apple. Kriteria selan"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu melihat pengaruh product placement Volvo dan Apple dalam film Twilight terhadap sikap remaja Twilight Nusantara. Responden yang didapatkan oleh peneliti berjumlah 55 responden. Hasil yang didapat oleh peneliti akan dibagi kedalam kelompok, yaitu hasil data demografis responden, hasil mengenai hubungan korelasi antar variabel berdasarkan Spearman Correlation, dan penjabaran hasil penelitian responden terhadap dimensi-dimensi dari variabel X (product placement) dengan variabel Y (Sikap penonton remaja terhadap product placement). Berikut ini merupakan uraian dan pembahasan data kuesioner yang diperoleh oleh peneliti: V.1. Data Demografis Responden Di dalam melakukan pengisian kuesioner, terdapat beberapa filter yang menjadi kriteria bagi responden didalam melakukan pengisian kuesioner tersebut. Kriteria pertama yang wajib dipenuhi oleh responden adalah sudah menonton film Twilight. Kriteria ini sudah terpenuhi 100% oleh responden dikarenakan 55 responden yang melakukan pengisian kuesioner telah menonton film Twilight bahkan bukan hanya sekali saja. Kriteria kedua didalam melakukan pengisian kuesioner ini adalah responden mengetahui adanya product placement Volvo atau 70

2 Apple dalam film Twilight dan kriteria ini juga telah terpenuhi karena 55 responden tersebut mengetahui adanya produk Volvo atau Apple. Kriteria selanjutnya adalah responden berumur (remaja akhir) dan juga telah terpenuhi karena 55 responden adalah pria dan wanita yang berumur tahun. Dan kriteria terakhir adalah responden harus berada pada kategori SES A+, A, atau B. Hal ini juga sudah terpenuhi karena 55 responden berada pada kriteria SES A+. A, atau B, yaitu memiliki pengeluaran per bulan rata-rata sebesar keatas. Sebagai tambahan, penelitian mengenai SES masyarakat Indonesia dilakukan oleh AC Nielsen. Nielsen membagi SES masyarakat Indonesia ke dalam kelompok-kelompok sebagai berikut: 1) A+: Di atas Rp ,00 2) A: Rp ,00 Rp ,00 3) B: Rp ,00 Rp ,00 4) C: Rp ,00 Rp ,00 5) D: Rp ,00 Rp ,00 6) E: Rp ,00 Rp ,00 7) F: Di bawah Rp ,00 Hasil dari data demografis yang didapatkan oleh peneliti setelah penyebaran kuesioner kepada komunitas Twilight Nusantara adalah sebagai berikut: 71

3 V.1.1 Jenis Kelamin Gambar 5.1 Jenis Kelamin Responden Dari gambar 5.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang telah mengisi kuesioner pada penelitian ini adalah sebanyak 55 orang, dimana sebanyak 19 orang (35%) adalah pria dan 36 orang (65%) adalah wanita. V.1.2 Usia Responden Gambar 5.2 Usia Responden 72

4 Dari gambar 5.2 dapat dilihat bahwa kriteria umur yang harus dipenuhi oleh responden Twilight Nusantara telah terpenuhi, yakni remaja yang berumur 18 tahun sampai 22 tahun (remaja akhir). Dari hasil penyebaran kuesioner, hasil yang didapatkan oleh peneliti dari 55 responden bermayoritaskan umur 21 tahun sebanyak 17 orang (30,9%), responden berumur 20 tahun sebanyak 12 orang (21,8%), responden berumur 22 tahun sebanyak 10 orang (18,2%), responden berumur 19 tahun sebanyak 9 orang (16,4%) dan yang terakhir responden berumur 18 tahun sebanyak 7 orang (12,7%). V.1.3 Pengeluaran Per Bulan Responden Gambar 5.3 Pengeluaran per bulan Responden Dari gambar 5.3 bisa dilihat bahwa rata-rata pengeluaran per bulan responden didapatkan hasil sebanyak 39 responden (70,9%) memiliki pengeluaran rata-rata per bulan Rp Rp (SES B), diikuti sebanyak 11 responden (20,0%) memiliki pengeluaran rata-rata per bulan Rp (SES 73

5 A) dan yang terakhir sebanyak 5 responden (9,1%) memiliki pengeluaran rata-rata per bulan diatas Rp (SES A+) V.1.4 Frekuensi Menonton Film Twilight Gambar 5.4 Frekuensi Menonton Film Twilight Dari gambar 5.4 bisa diketahui bahwa 55 responden telah menonton film Twilight lebih dari satu kali, dimana 13 responden (23,6%) telah menonton 2 kali, 23 responden (41,8%) telah menonton 3 kali, 9 responden (16,4%) telah menonton 4 kali, 6 responden (10,9%) telah menonton 5 kali, dan 4 responden (7,4%) telah menonton 6 kali. 74

6 V.2 Hasil Penilaian Responden Terhadap Product Placement Volvo dan Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara Peneliti akan menjabarkan hasil penilaian dari 55 responden yang diperoleh terhadap indikator- indikator product placement Volvo dan indikator-indikator sikap remaja Twilight Nusantara yang dilihat berdasarkan skala likert. V.2.1 Hasil Penilaian Responden Terhadap Seen Placement Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai seen placement Volvo yang terdapat dalam film Twilight. Tabel 5.1 Seen Placement Volvo 1 Saya melihat logo Volvo pada saat mobil tersebut di shot secara close up di parkiran dalam film Twilight. Sumber: Data olahan, (10,9%) 17 (30,9%) 21 (38,2%) 11 (20,0%) setuju melihat logo Volvo saat mobil tersebut di shot secara close up di parkiran dalam film Twilight, yaitu sebanyak 21 responden (38,2%) Tabel 5.2 Seen Placement Volvo 2 Saya melihat mobil Volvo yang diparkir dalam film (3,6%) (30,9%) (50,9%) (14,5%) Twilight. Sumber: Data Olahan,

7 setuju melihat mobil Volvo yang diparkir dalam film Twilight, yaitu sebanyak 21 responden (38,2%). Tabel 5.3 Seen Placement Volvo 3 Saya melihat warna mobil Volvo milik Edward Cullen dalam film Twilight adalah silver Sumber: Data Olahan, (29,1%) 21 (38,2%) 18 (32,7%) setuju melihat warna mobil Volvo milik Edward Cullen dalam film Twilight adalah silver, yaitu sebanyak 21 responden (38,2%) V.2.2 Hasil Penilaian Responden Terhadap Used Placement Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai used placement Volvo yang terdapat dalam film Twilight. Tabel 5.4 Used Placement Volvo 1 Saya melihat ketika Volvo digunakan oleh Edward Cullen untuk mengantar dan (30,9%) (43,6%) (25,5%) menjemput Bella dalam film Twilight setuju melihat ketika Volvo digunakan oleh Edward Cullen untuk mengantar dan menjemput Bella dalam film Twilight, yaitu sebanyak 24 responden (43,6%) 76

8 Tabel 5.5 Used Placement Volvo 2 Saya melihat interior mobil Volvo ketika digunakan oleh Edward Cullen setelah menjemput Bella dari kerumunan penjahat dalam film Twilight. Sumber: Data Olahan, (3,6%) 9 (16,4%) 24 (41,8%) 13 (25,5%) 7 (12,7%) netral melihat interior mobil Volvo ketika digunakan oleh Edward Cullen setelah menjemput Bella dari kerumunan penjahat, yaitu sebanyak 24 responden (41,8%) V.2.3. Hasil Penilaian Responden Terhadap Mentioned Placement Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai mentioned placement Volvo yang terdapat dalam film Twilight. Tabel 5.6 Mentioned Placement Volvo 1 Saya mendengar merek Volvo ketika menonton film Twilight (7,3%) (25,5%) (49,1%) (18,2%) netral mendengar merek Volvo ketika menonton film Twilight, yaitu sebanyak 27 responden (29,1%) Tabel 5.7 Mentioned Placement Volvo 2 Saya mendengar merek Volvo disebutkan oleh karakter utama 3 (5,5%) 15 (27,3%) 28 (50,9%) 7 (12,7%) 2 (3,6%) dalam film Twilight 77

9 netral mendengar merek Volvo disebutkan oleh karakter utama dalam film Twilight, yaitu sebanyak 28 responden (50,9%) Tabel 5.8 Mentioned Placement Volvo 3 Saya mendengar adanya dialog dalam film Twilight yang 1 (1,8%) 8 (14,5%) 29 (52,7%) 14 (25,5%) 3 (5,5%) memuji mobil Volvo milik Edward Cullen netral mendengar adanya dialog yang meuji mobil Volvo dalam film Twilight, yaitu sebanyak 29 responden (52,7%) V.2.4 Hasil Penilaian Responden Terhadap Attention Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai attention mereka terhadap product placement Volvo. Jika melihat pertanyaan-pertanyaan pada dimensi attention, keempat pertanyaan ini merupakan gabungan dari pertanyaan-pertanyaan pada dimensi seen placement, used placement, dan mentioned placement. Namun yang membedakannya adalah penonton pada dimensi attention sudah mulai memperhatikan produk Volvo atau Apple dalam film Twilight, bukan hanya sekedar melihat atau mendengar saja. 78

10 Tabel 5.9 Attention Volvo 1 Saya lebih memperhatikan product placement mobil Volvo dalam film Twilight dibandingkan dengan product placement lainnya. 0 4 (7,3%) 20 (40,0%) 24 (43,6%) 5 (9,1%) setuju lebih memperhatikan product placement mobil Volvo dalam film Twilight dibandingkan dengan product placement lainnya, yaitu 24 responden (43,6%). Tabel 5.10 Attention Volvo 2 Saya memperhatikan saat mobil Volvo digunakan dalam film 0 5 (9,1%) 17 (30,9%) 27 (49,1%) 6 (10,9%) Twilight setuju memperhatikan saat mobil Volvo digunakan dalam film Twilight, yaitu 27 responden (49,1%). Tabel 5.11 Attention Volvo 3 Saya memperhatikan merek Volvo ketika diperlihatkan 0 8 (14,5%) 20 (36,4%) 22 (40,0%) 5 (9,1%) dalam film Twilight setuju memperhatikan merek Volvo ketika diperlihatkan dalam film Twilight, yaitu 22 responden (40,0%). 79

11 Tabel 5.12 Attention Volvo 4 Saya memperhatikan ketika merek Volvo disebutkan dalam film Twilight 2 (3,6%) 11 (20,0%) 26 (47,3%) 10 (18,2%) 6 (10,9%) netral memperhatikan merek Volvo ketika disebutkan dalam film Twilight, yaitu 26 responden (47,3%). V.2.5 Hasil Penilaian Responden Terhadap Acceptance Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai acceptance mereka terhadap product placement Volvo. Tabel 5.13 Acceptance Volvo 1 Saya merasa penampilan merek Volvo dalam film (29,1%) 31 (56,4%) 8 (14,5%) Twilight adalah sesuatu hal yang wajar setuju bahwa penampilan merek Volvo dalam film Twilight adalah sesuatu hal yang wajar, yaitu 31 responden (56,4%). 80

12 Tabel 5.14 Acceptance Volvo 2 Saya setuju dengan adanya merek Volvo dalam film 0 2 (3,6%) 21 (38,2%) 24 (43,6%) 8 (14,5%) Twilight karena sesuai dengan alur cerita setuju dengan adanya merek Volvo dalam film Twilight karena sesuai dengan alur cerita, yaitu 24 responden (43,6%). Tabel 5.15 Acceptance Volvo 3 Saya tidak merasa terganggu dengan adanya product (27,3%) 27 (49,1%) 13 (23,6%) placement Volvo dalam film Twilight setuju tidak merasa terganggu dengan adanya product placement Volvo dalam film Twilight, yaitu 27 responden (49,1%). V.2.6 Hasil Penilaian Responden Terhadap Reference Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai reference mereka terhadap product placement Volvo. 81

13 Tabel 5.16 Reference Volvo 1 Saya ingin mencoba/ memakai mobil Volvo yang 1 (1,8%) 13 (23,6%) 21 (38,2%) 14 (25,5%) 6 (10,9%) digunakan dalam film Twilight netral ingin mencoba/ memakai mobil Volvo yang digunakan dalam film Twilight, yaitu 21 responden (38,2%). Tabel 5.17 Reference Volvo 2 Jika bisa, saya lebih memilih untuk membeli mobil Volvo 1 (1,8%) 12 (21,8%) 27 (49,2%) 11 (20,0%) 4 (7,3%) yang digunakan oleh Edward Cullen netral untuk pertanyaan jika bisa, saya lebih memilih mobil Volvo yang digunakan oleh Edward Cullen, yaitu 27 responden (49,2%). Tabel 5.18 Reference Volvo 3 Opini saya akan sebuah merek mobil akan dipengaruhi oleh aktor dalam film Twilight yang menggunakan mobil Volvo tersebut 0 7 (12,7%) 10 (18,2%) 28 (50,9%) 10 (18,2%) setuju bahwa opini mereka akan sebuah merek mobil akan dipengaruhi oleh aktor 82

14 dalam film Twilight yang menggunakan mobil Volvo tersebut, yaitu 28 responden (50,9%). Tabel 5.19 Reference Volvo 4 Merek Volvo akan menjadi pertimbangan saya ketika 0 11 (20,0%) 27 (49,2%) 15 (27,3%) 2 (3,6%) saya mau membeli mobil. netral bahwa merek Volvo akan menjadi pertimbangan ketika mau membeli mobil, yaitu 27 responden (49,2%). V.2.7 Hasil Penilaian Responden Terhadap Interest Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai interest mereka terhadap product placement Volvo. Tabel 5.20 Interest Volvo 1 Saya mencoba mencari tahu lebih jauh mengenai tipe mobil Volvo yang ditampilkan dalam film Twilight 2 (3,6%) 13 (23,6%) 30 (54,5%) 8 (14,5%) 2 (3,6%) netral untuk mencoba mencari tahu lebih jauh mengenai tipe mobil Volvo yang ditampilkan dalam film Twilight, yaitu 30 responden (54,5%). Tabel 5.21 Interest Volvo 2 83

15 (9,1%) (43,6%) (36,4%) Saya merasa tertarik terhadap mobil Volvo yang ditampilkan dalam film Twilight 6 (10,9%) netral bahwa merasa tertarik terhadap mobil Volvo yang ditampilkan dalam film Twilight, yaitu 24 responden (43,6%). Tabel 5.22 Interest Volvo 3 Saya memiliki keinginan untuk membeli mobil Volvo 0 11 (20,0%) 26 (47,3%) 14 (25,5%) 4 (7,3%) setelah menonton film Twilight netral memiliki keinginan untuk membeli mobil Volvo setelah menonton film Twilight, yaitu 26 responden (47,3%). V.3 Hasil Penilaian Responden Terhadap Product Placement Apple dan Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara Peneliti akan menjabarkan hasil penilaian dari 55 responden yang diperoleh terhadap indikator- indikator product placement Apple dan indikator-indikator sikap remaja Twilight Nusantara yang dilihat berdasarkan skala likert. 84

16 V.3.1 Hasil Penilaian Responden Terhadap Seen Placement Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai seen placement Apple yang terdapat dalam film Twilight. Tabel 5.23 Seen Placement Apple 1 Saya melihat logo Apple pada saat laptop tersebut di shot (21,8%) 27 (49,1%) 16 (29,1%) secara close up dalam film Twilight setuju melihat logo Apple pada saat laptop tersebut di shot secara close up dalam film Twilight, yaitu 27 responden (49,1%). Tabel 5.24 Seen Placement Apple 2 Saya melihat laptop Mac dalam kamar Bella pada film (20,0%) (36,4%) (38,2%) (5,5%) Twilight. setuju melihat laptop Mac dalam kamar Bella, yaitu 21 responden (38,2%). Tabel 5.25 Seen Placement Apple 3 Saya melihat warna laptop Mac milik Bella dalam film (29,1%) 25 (45,5%) 14 (25,5%) Twilight adalah hitam 85

17 setuju melihat warna laptop Mac milik Bella dalam film Twilight adalah hitam, yaitu 25 responden (45,5%). V.3.2 Hasil Penilaian Responden Terhadap Used Placement Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai used placement Apple yang terdapat dalam film Twilight. Tabel 5.26 Used Placement Apple 1 Saya melihat ketika laptop Mac digunakan oleh Bella untuk mencari tahu siapa Edward dalam film Twilight (29,1%) 24 (43,6%) 15 (27,3%) setuju melihat ketika laptop Mac digunakan oleh Bella untuk mencari tahu siapa Edward Cullen dalam film Twilight, yaitu 24 responden (43,6%). Tabel 5.27 Used Placement Apple 2 Saya melihat model Mac (keyboard, layar) ketika digunakan oleh Bella untuk mencari data tentang vampir dalam film Twilight 0 8 (14,5%) 23 (41,8%) 20 (36,4%) 4 (7,3%) 86

18 netral melihat model Mac (keyboard, layar) ketika digunakan oleh Bella untuk mencari data tentang vampir dalam film Twilight, yaitu 23 responden (41,8%) V.3.3. Hasil Penilaian Responden Terhadap Mentioned Placement Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai mentioned placement Apple yang terdapat dalam film Twilight. Tabel 5.28 Mentioned Placement Apple 1 Saya mendengar merek Apple ketika menonton film 1 (1,8%) 16 (36,4%) 32 (58,2%) 5 (9,1%) 1 (1,8%) Twilight netral mendengar merek Apple ketika menonton film Twilight, yaitu 32 responden (58,2%) Tabel 5.29 Mentioned Placement Apple 2 Saya mendengar merek Apple disebutkan oleh 4 (7,3%) 21 (38,2%) 21 (38,2%) 7 (12,7%) 2 (3,6%) karakter utama dalam film Twilight tidak setuju dan netral mendengar merek Apple disebutkan oleh karakter utama dalam film Twilight, yaitu 21 responden (38,2%) 87

19 Tabel 5.30 Mentioned Placement Apple 3 Saya mendengar adanya dialog dalam film Twilight yang mengatakan untuk menggunakan laptop Mac (3,6%) (36,4%) (47,3%) (12,7%) netral mendengar adanya dialog dalam film Twilight yang mengatakan untuk menggunakan laptop Mac, yaitu 30 responden (47,3%) V.3.4 Hasil Penilaian Responden Terhadap Attention Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai attention mereka terhadap product placement Apple. Tabel 5.31 Attention Apple 1 Saya lebih memperhatikan product placement Apple dalam film Twilight dibandingkan dengan product placement lainnya. 0 3 (5,5%) 20 (36,4%) 24 (43,6%) 8 (14,5%) setuju lebih memperhatikan product placement Apple dalam film Twilight dibandingkan dengan product placement lainnya, yaitu 24 responden (43,6%) 88

20 Tabel 5.32 Attention Apple 2 Saya memperhatikan laptop Mac yang digunakan dalam 0 2 (3,6%) 17 (30,9%) 26 (47,3%) 10 (18,2%) film Twilight setuju memperhatikan laptop Mac yang digunakan dalam film Twilight, yaitu 26 responden (47,3%) Tabel5.33 Attention Apple 3 Saya memperhatikan merek Apple ketika diperlihatkan 0 1 (1,8%) 18 (32,7%) 26 (47,3%) 10 (18,2%) dalam film Twilight setuju memperhatikan merek Apple ketika diperlihatkan dalam film Twilight, yaitu 26 responden (47,3%) Tabel 5.34 Attention Apple 4 Saya memperhatikan ketika merek Apple disebutkan dalam 1 (1,8%) 8 (14,5%) 23 (41,8%) 20 (36,4%) 3 (5,5%) film Twilight netral memperhatikan ketika merek Apple disebutkan dalam film Twilight, yaitu 23 responden (41,8%). 89

21 V.3.5 Hasil Penilaian Responden Terhadap Acceptance Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai acceptance mereka terhadap product placement Apple. Tabel 5.35 Acceptance Apple 1 Saya merasa penampilan merek Apple dalam film 0 2 (3,6%) 19 (34,5%) 24 (43,6%) 10 (18,2%) Twilight adalah sesuatu hal yang wajar setuju bahwa mereka merasa penampilan merek Apple dalam film Twilight adalah sesuatu hal yang wajar, yaitu 24 responden (43,6%) Tabel 5.36 Acceptance Apple 2 Saya setuju dengan adanya merek Apple dalam film 0 1 (1,8%) 16 (29,1%) 27 (49,1%) 11 (20,0%) Twilight karena sesuai dengan alur cerita Sumber: Data Olahan, 2011 setuju dengan adanya merek Apple dalam film Twilight karena sesuai dengan alur cerita, yaitu 27 responden (49,1%) 90

22 Tabel 5.37 Acceptance Apple 3 Saya tidak merasa terganggu dengan adanya product 0 1 (1,8%) 18 (32,7%) 26 (47,3%) 10 (18,2%) placement Apple dalam film Twilight setuju bahwa mereka tidak merasa terganggu dengan adanya product placement Apple dalam film Twilight, yaitu 26 responden (47,3%) V.3.6 Hasil Penilaian Responden Terhadap Reference Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai reference mereka terhadap product placement Apple. Tabel 5.38 Reference Apple 1 Saya ingin mencoba/memakai laptop Mac yang digunakan 0 6 (10,9%) 20 (36,4%) 22 (40,0%) 7 (12,7%) oleh Bella dalam film Twilight setuju ingin mencoba/memakai laptop Mac yang digunakan oleh Bella dalam film Twilight, yaitu 22 responden (40,0%) 91

23 Tabel 5.39 Reference Apple 2 Jika bisa, saya lebih memilih untuk membeli laptop Mac 0 4 (7,3%) 25 (45,5%) 21 (38,2%) 5 (9,1%) yang digunakan oleh Bella dalam film Twilight netral pada pertanyaan jika bisa, saya lebih memilih untuk membeli laptop Mac yang digunakan oleh Bella dalam film Twilight, yaitu 25 responden (45,5%) Tabel 5.40 Reference Apple 3 Opini saya akan sebuah merek apple akan dipengaruhi oleh 0 7 (12,7%) 17 (30,9%) 21 (38,2%) 10 (18,2%) aktris dalam film Twilight yang menggunakan Mac tersebut setuju pada pertanyaan opini saya akan sebuah merek apple akan dipengaruhi oleh aktris dalam film Twilight yang menggunakan Mac tersebut, yaitu 21 responden (38,2%). Tabel 5.41 Reference Apple 4 Merek Apple akan menjadi pertimbangan saya ketika 0 8 (14,5%) 19 (34,5%) 22 (40,0%) 6 (10,9%) saya mau membeli laptop. 92

24 setuju merek Apple akan menjadi pertimbangan saya ketika saya mau membeli laptop, yaitu 22 responden (40,0%) V.3.7 Hasil Penilaian Responden Terhadap Interest Tabel di bawah ini memaparkan hasil jawaban dari 55 responden terhadap indikator-indikator pertanyaan mengenai interest mereka terhadap product placement Apple. Tabel 5.42 Interest Apple 1 Saya mencoba mencari tahu lebih jauh mengenai tipe laptop Mac yang ditampilkan dalam film Twilight 0 7 (12,7%) 28 (50,9%) 16 (29,1%) 4 (7,3%) netral bahwa mereka mencoba mencari tahu lebih jauh mengenai tipe laptop Mac yang ditampilkan dalam film Twilight, yaitu 28 responden (50,9%). Tabel 5.43 Interest Apple 2 Saya merasa tertarik terhadap laptop Mac yang ditampilkan 0 6 (10,9%) 20 (36,4%) 22 (40,0%) 7 (12,7%) dalam film Twilight setuju merasa tertarik terhadap laptop Mac yang ditampilkan dalam film Twilight, yaitu 22 responden (40,0%) 93

25 Tabel 5.44 Interest Apple 3 Saya memiliki keinginan untuk membeli laptop Mac setelah 0 7 (12,7%) 19 (34,5%) 21 (38,2%) 8 (14,5%) menonton film Twilight setuju memiliki keinginan untuk membeli laptop Mac setelah menonton film Twilight, yaitu 21 responden (38,2%) V.4. Analisis Peranan Integrated Marketing Communication dalam Product Placement Volvo dan Apple di film Twilight Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa Integrated Marketing Communcation memiliki peranan di dalam penempatan produk Volvo dan Apple dalam film Twilight. Hal tersebut terlihat dalam definisi IMC sebagai berikut: Integrated Marketing Communication (IMC) is a concept that directs the processes for planning, executing, and monitoring the brand messages that create brand- customer relationship. Berdasarkan pengertian IMC diatas, maka pengertian dari IMC adalah suatu konsep yang terdiri dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pesan dari suatu merek yang dapat menciptakan hubungan antara merek dengan pelanggan. Proses perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh Volvo dan Apple adalah menempatkan produknya dalam film Twilight agar bisa menarik dan mendapatkan perhatian dari penontonnya. Hal tersebut merupakan sallah satu 94

26 bentuk pelaksanaan yang dilakukan oleh Volvo dan Apple untuk mempromosikan produknya kepada penonton. Selain itu, Volvo dan Apple juga melakukan pengawasan pesan agar dapat menciptakan hubungan antara merek dengan pelanggan. Volvo dan Apple berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan konsumennya. Hubungan dengan konsumen tersebut dapat dilihat dari apakah keberadaan produk Volvo atau Apple diterima secara positif oleh penontonnya, diperhatikan, dijadikan bahan referensi dan petimbangan dalam membeli produk yang sejenis, dan apakah ada rasa ketertarikan dari penonton untuk membeli produk tersebut. Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti berusaha memberikan gambaran bagaimanakah hubungan yang tercipta antara product placement Volvo dan juga Apple dalam film Twilight dengan penontonnya. Berdasarkan penelitian melalui penyebaran kuesioner terhadap komunitas pencinta film Twilight atau Twilight Nusantara, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa merek Volvo dan Apple melakukan hubungan yang baik dengan penontonnya. Penonton menerima secara positif dan baik keberadaan dari produk Volvo dan juga Apple dalam film Twilight. Hal tersebut bisa dilihat pada dimensi acceptance, dimana hasil responden terbanyak ada dalam skala setuju untuk ketiga pertanyaan yang telah diajukan oleh peneliti. Hal ini dapat dijadikan gambaran bahwa penonton menerima dengan baik keberadaan merek Volvo dan juga Apple dalam film Twilight karena dianggap sesuatu hal yang wajar, sesuai dengan alur cerita, dan tidak mengganggu jalan cerita. 95

27 Penelitian ini serupa dengan penelitian penelitian terdahulu tentang product placement yang juga secara garis besar bisa disimpulkan bahwa secara umum khalayak menerima adanya product placement dalam suatu film karena penonton menganggap product placement merupakan kegiatan pemasaran yang efektif. Selain itu, dikatakan pula bahwa pada umumya khalayak merasa jenuh dengan iklan konvensional dan lebih menyukai kegiatan komunikasi pemasaran yang sifatnya tidak langsung. Selain itu, hubungan baik yang terjalin juga dapat dilihat dari sikap penonton yang memperhatikan product placement Volvo dan juga Apple. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator pada dimensi attention dimana banyak yang menjawab setuju pada pertanyaan-pertanyaan yang peneliti telah ajukan. Menurut Maynard dan Scala (2006) product placement akan mudah diingat apabila produk terlihat besar (close up) dalam suatu adegan karena semakin mendukung potensi kemungkinan khalayak memperhatikan produk tersebut. Hal itu pula yang diakukan oleh produk Volvo dan Apple dimana merek mereka muncul secara close up dalam film Twilight agar penonton terekspos dengan merek yang dipakai oleh pemeran utama dalam film Twilight. V.5. Implementasi Iklan dalam Product Placement Volvo dan Apple di film Twilight Menurut Wells et al. (2007, 5) iklan adalah komunikasi non personal berbayar yang dilakukan oleh sponsor yang teridentifikasi, dengan menggunakan media massa untuk mempersuasi atau mempengaruhi khalayak. Iklan adalah 96

28 bentuk komunikasi non personal mengenai suatu produk, jasa, ide, atau organisasi yang diidentifikasikan oleh sponsor. Product placement merupakan salah satu bentuk iklan dan promosi produk atau jasa dengan cara menampilkan produknya dalam suatu program acara, film, video game, video musik, dan sebagainya dan membuat suatu kesan bahwa keberadaan produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari karakter tokoh atau alur ceritanya. Dalam film Twilight, product placement yang dilakukan oleh Volvo dan Apple memberi kesan bahwa keberadaan produknya merupakan bagian dari alur cerita film Twilight dan juga bagian dari karakter dari pemeran utamanya. Seperti yang sudah peneliti jelaskan pada bab- bab sebelumnya bahwa Volvo menjadi bagian dari certa film Twilight karena Volvo ingin mendukung karakter dari Edward Cullen yang suka melindungi dan juga cepat, Volvo hadir di dalam film Twilight untuk menunjukkan kepada penonton bahwa mobil Volvo tipe C30R mampu melindungi dan juga cepat seperti karakter dari Edward Cullen. Dengan dukungan dari kedua peran utama yang memakai langsung produk tersebut membuat penonton lebih cepat sadar akan keberadaan produk Volvo dan juga Apple. Hal ini terbukti dari penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti, dimana peneliti bertanya produk apa saja yang mereka ingat ada dalam film Twilight, dan hampir semua responden menjawab Volvo dan Apple kemudian baru diikuti dengan produk-produk lain terbanyak diingat yaitu Google, Mercedes, dan Chevrolet. 97

29 V.6. Analisis Korelasi antara variabel X (product placement) dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement) Berikut ini peneliti akan membahas mengenai hubungan antara variabel X dengan variabel Y yang didapatkan dari hasil uji statistik menggunakan Spearman Correlation. Untuk mengukur product placement Volvo dan Apple yang tampil dalam film Twilight, peneliti membagi product placement tersebut ke dalam tiga bagian berdasarkan jenis-jenis product placement menurut Turcotte (1995). Ketiga jenis product placement tersebut adalah seen placement, used placement, dan juga mentioned placement. Sedangkan untuk melihat sikap yang dihasilkan oleh penonton, peneliti menggunakan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Argan et Al (2007) dan juga Rumambi (2007) yang mengatakan bahwa sikap penonton terhadap product placement dapat diukur melalui empat skala dimensi, yaitu attention, acceptance, reference, dan interest. V.6.1 Korelasi antara Variabel X (Product Placement Volvo) dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Peneliti telah melakukan uji statistik dengan Spearman Correlation untuk melihat hubungan korelasi yang terbentuk antara variabel independen (product placement Volvo) dengan variabel dependen (sikap penonton remaja terhadap product placement Volvo), nilai/ value yang dihasilkan dari korelasi antara product placement Volvo (variabel X) dengan sikap penonton remaja terhadap product placement Volvo (variabel Y) adalah sebesar.721 di mana hal tersebut 98

30 bisa disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X dengan variabel Y adalah kuat. Selain itu ditemukan pula signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti adanya hubungan yang benar-benar signifikan antara dua variabel tersebut. Tabel 5.45 Korelasi antara Variabel X (Product Placement Volvo) dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Correlations Product Sikap Spearman's rho Product Correlation Coefficient ** Sig. (2-tailed)..000 N Sikap Correlation Coefficient.721** Sig. (2-tailed).000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel diatas, dapat diartikan bahwa penonton memberikan sikap yang baik atau positif terhadap variabel product placement Volvo. Nilai/ value yang dihasilkan tersebut menyatakan pula bahwa product placement Volvo memberikan pengaruh terhadap sikap penonton remaja Twilight Nusantara. Hal ini mengidentifikasikan bahwa hipotesis Hi peneliti diterima yaitu semakin kuat product placement Volvo, maka sikap penonton remaja Twilight Nusantara akan semakin baik/ positif terhadap merek Volvo. Korelasi yang kuat antara product placement Volvo dengan sikap penonton remaja Twilight Nusantara ini menunjukkan bahwa produk Volvo dalam film Twilight telah melakukan penempatan yang baik dimata penontonnya, sehingga sikap yang dihasilkan dari penonton Twilight menunjukkan sikap positif/ baik terhadap merek Volvo. Merek Volvo yang ditampilkan dalam film 99

31 Twilight secara berulang-ulang bersama dengan karakter Edward Cullen yang sangat kuat turut memberikan pengaruh sikap yang positif kepada penonton film Twilight karena banyak yang mengagumi tokoh Robert Pattinson dalam film tersebut. Secara garis besar, hasil yang didapatkan oleh peneliti menunjukkan bahwa sikap responden terhadap seen placement, used placement dan mentioned placement secara attention dan acceptance menunjukkan hasil yang baik karena responden memperhatikan dan menerima keberadaan produk Volvo dalam film Twilight dan secara reference dan interest dihasilkan pula jawaban yang cukup baik, bahwa cukup banyak responden yang menjadikan Volvo sebagai referensi ketika ingin membeli mobil dan beberapa orang merasa tertarik pada mobil Volvo yang ditampilkan dalam film Twilight. Hal menarik bisa dilihat pada indikator pertanyaan reference, yaitu opini saya akan sebuah merek mobil akan dipengaruhi oleh aktor dalam film Twilight yang menggunakan mobil Volvo tersebut lebih dari 50% menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh/ karakter dalam film sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap sikap penonton dalam menilai sebuah merek, sehingga karakter yang baik atau disukai oleh banyak penonton akan menunjang pula kesuksesan penempatan produk dalam sebuah film. Namun perlu diketahui bahwa product placement berbeda dengan penggunaan selebriti sebagi endorser dalam sebuah iklan. Penggunaan selebriti dalam mengendorse produk dan merek dilakukan untuk tujuan komersil dimana dilakukan pada pertengahan sebuah acara televisi ataupun diawal pemutaran film 100

32 layar lebar. Hal tersebut membuat konsumen merasa anti terhadap iklan televisi karena merasa bahwa selebriti hanya dibayar untuk mempromosikan sebuah produk/jasa. Sedangkan product placement memberikan kesempatan untuk melibatkan konsumen dalam melihat, mengenal, menyadari, mengetahui sebuah merek dan produk dengan proses natural dari narasi atau adegan dan juga program acara televisi. Untuk menjelaskan lebih dalam lagi mengenai korelasi antara product placement Volvo dengan sikap penonton remaja Twilight Nusantara, peneliti akan menjelaskan satu per satu mengenai korelasi dimensi product placement terhadap sikap penonton. Tabel 5.46 Korelasi antara Dimensi Variabel X (Product Placement Volvo) dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Spearman's rho x1 x2 x3 Sikap Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlations **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). x1 x2 x3 Sikap ** ** ** **.464**.432**

33 V Korelasi Antara Seen Placement dengan Variabel Y (Sikap Penonton RemajaTwilight Nusantara) Melalui uji statistik Spearman Correlation, hubungan korelasi antara dimensi seen placement Volvo dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement Volvo) adalah cukup kuat/ moderat dengan nilai/ value yang dihasilkan sebesar.402. Mobil Volvo muncul secara seen placement dimana produk ditampilkan secara visual, namun penampilan produk dalam film hanya terlihat baik merek atau produk secara utuh, dan tidak terkait oleh pemeran. Melalui hasil penilaian responden terhadap dimensi seen placement pada variabel X (product placement Volvo) sebanyak 50% lebih responden menjawab setuju bahwa mereka melihat mobil Volvo saat diparkir pada film Twilight. Pada fillm Twilight, mobil Volvo milik Edward Culllen memang di shot cukup dekat dengan merek yang terlihat cukup jelas agar penonton sadar akan merek mobil yang digunakan oleh pemeran utama dalam film Twilight. Nilai/ value cukup kuat yang diperoleh menunjukkan bahwa penonton dari film Twilight cukup menaruh perhatian ketika Volvo ditampilkan secara seen placement. Dengan munculnya mobil Volvo secara seen placement dalam film Twilight memunculkan sebuah sikap dari penontonnya. Seen placement sangat penting dilakukan agar penonton bisa sadar akan sebuah merek yang ditunjukkan dalam sebuah film. 102

34 V Korelasi Antara Used Placement dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Hasil korelasi antara dimensi used placement dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement Volvo) juga dipatkan hasil cukup kuat/ moderat dengan nilai/ value sebesar.464. Mobil Volvo muncul secara used placement dimana produk berinteraksi langsung dengan pemain film atau dipakai dan disentuh oleh karakter pemain. Namun nilai/ value yang dihasilkan dari dimensi used placement paling besar jika dibandingkan dengan seen placement dan mentioned placement. Hal ini terjadi dikarenakan mobil Volvo digunakan berulang kali oleh tokoh utama dari film Twilight, sehingga penonton bisa lebih memperhatikan dan melihat mobil tersebut berulang- ulang. Dengan mobil Volvo dipakai berulang-ulang oleh pemeran utama dalam film Twilight, tentu saja memunculkan sebuah sikap terhadap produk tersebut. Menurut seorang psikolog, Daniel Katz, seseorang menilai suatu produk tidak hanya dari fungsi dan kegunaannya, tetapi mempunya nilai lebih terhadap siapa yang menggunakan produk tersebut. Dan karena banyak orang yang sangat mengidolakan karakter Edward dalam film Twilight, sikap yang dihasilkan penonton terhadap Volvo tentunya akan baik karena mobil tersebut digunakan oleh tokoh yang mereka kagumi. Pada film Twilight, ditunjukkan bahwa kemanapun Edward pergi, ia selalu bersama Volvonya. Selain itu hal ini juga didukung dari jawaban responden terbanyak, dimana mereka menjawab setuju dengan pertanyaan saya melihat ketika Volvo digunakan oleh Edward Cullen untuk mengantar dan menjemput Bella dalam film Twilight. Menurut Belch dan 103

35 Belch (2004), frekuensi penggunaan sebuah merek yang muncul berulang-ulang (lebih dari sekali) akan membuat penonton mengalami repeated exposure sehingga memberikan peluang exposure yang lebih besar pada merek tersebut. V Korelasi Antara Mentioned Placement dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Hasil yang diperoleh dari korelasi dimensi mentioned placement dengan variabel Y juga sama dengan kedua dimensi yang lain. Mobil Volvo muncul dalam bentuk narasi atau disebutkan ini juga memperoleh hasil korelasi yang cukup kuat/ moderat dengan nilai/ value sebesar.432. Namun hasil penelitian kuesioner menunjukkan bahwa beberapa responden menjawab tidak setuju dan hasil terbanyak menjawab netral pada indikator mentioned placement, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara hasil korelasi yang cukup kuat antara dimensi mentioned placement dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement Volvo) dengan hasil jawaban kuesioner yang dilakukan oleh responden Twilight Nusantara. Hal ini mungkin terjadi karena setiap orang memiliki pandangan dan pendengaran yang berbeda mengenai mentioned placement. Ada orang yang beranggapan bahwa merek Volvo disebutkan atau ada didalam dialog dari film Twilight, namun ada yang tidak sadar/ menganggap merek tersebut tidak disebutkan sehingga kebanyakan orang menjawab netral karena mereka ragu. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh produsen film dan pengiklan, dimana ketika ingin menggunakan praktek mentioned placement, penyebutan merek dan penekanan melalui gaya bahasa, intonasi, dan penempatan pada dialog harus jelas 104

36 agar penonton benar-benar mengerti ketika merek disebut atau dibicarakan dalam dialog film agar tidak terjadi ambiguitas. Namun hasil korelasi yang cukup kuat antara dimensi mentioned placement terhadap sikap penonton remaja ini mengidentiikasikan bahwa mentioned placement memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap sikap remaja Twilight Nusantara. V.6.2 Korelasi antara Variabel X (Product Placement Apple) dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja terhadap Product Placement Apple) Peneliti telah melakukan uji statistik dengan Spearman Correlation untuk melihat hubungan korelasi yang terbentuk antara variabel independen (product placement Apple) dengan variabel dependen (sikap penonton remaja terhadap product placement Apple), nilai/ value yang dihasilkan dari korelasi antara product placement Apple (variabel X) dengan sikap penonton remaja terhadap product placement Apple (variabel Y) adalah sebesar.737 di mana hal tersebut dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel X dengan Y adalah kuat. Ditemukan pula signifikansi sebesar < 0.05 yang berarti adanya hubungan yang benar-benar signifikan antara dua variabel tersebut. Gambar 5.47 Korelasi antara Variabel X (Product Placement Apple) dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) 105

37 Correlations Product sikap Spearman's rho Product Correlation Coefficient ** Sig. (2-tailed)..000 N sikap Correlation Coefficient.737** Sig. (2-tailed).000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel diatas, sama pula pada product placement Volvo, bahwa dapat disimpulkan product placement Apple memberikan pengaruh yang kuat terhadap sikap penonton remaja Twilight Nusantara. Hal ini berarti dapat diartikan bahwa penonton memberikan sikap yang baik atau positif terhadap variabel product placement Apple. Korelasi yang kuat antara product placement dengan sikap remaja Twilight Nusantara ini memberikan gambaran bahwa Apple telah menempatkan produknya secara tepat dalam film Twilight dan juga didukung oleh karakter Kristen Steward yang memakai produk tersebut membuat sikap dari penonton Twilight Nusantara menjadi positif/ suka terhadap merek Apple. Korelasi yang kuat ini juga mengidentifikasikan bahwa hipotesa Hi peneliti diterima yaitu semakin kuat product placement Apple, maka sikap penonton remaja Twilight Nusantara akan semakin baik/ positif terhadap merek Apple Secara garis besar, sikap remaja dalam menilai produk Apple dalam film Twilight memberikan sikap yang sangat baik. Bisa dilihat pada attention dan acceptance, banyak responden yang memperhatikan dan menyetujui adanya 106

38 produk Apple dalam film Twilight. Selain itu bisa dilihat dari indikator pertanyaan reference, yaitu merek Apple akan menjadi pertimbangan saya ketika saya mau membeli laptop dan saya ingin mencoba/memakai laptop Mac yang digunakan oleh Bella dalam film Twilight mendapatkan hasil terbanyak juga adalah jawaban setuju. Selanjutnya bisa dilihat pada jawaban responden yang memberikan hasil yang baik pada indikator interest, bahwa banyak yang menjawab tertarik pada laptop Mac yang ditampilkan dalam film Twilight. Hal ini menunjukkan bahwa sikap positif dan respon yang baik diberikan oleh penonton terhadap merek Apple dalam penempatannya pada film Twilight. Untuk menjelaskan lebih dalam lagi mengenai korelasi antara product placement Apple dengan sikap penonton remaja Twilight Nusantara, peneliti akan menjelaskan satu per satu mengenai korelasi dimensi product placement terhadap sikap penonton. Tabel 5.48 Korelasi antara Dimensi Variabel X (Product Placement Apple) dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Spearman's rho x1 x2 x3 sikap Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) Correlations *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). x1 x2 x3 sikap ** * ** **.307*.552**

39 V Korelasi Antara Seen Placement dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Melalui uji statistik Spearman Correlation, hubungan korelasi antara dimensi seen placement Apple dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement Apple) adalah cukup kuat/ moderat dengan nilai/ value yang dihasilkan sebesar.493. Melalui hasil penilaian responden terhadap dimensi seen placement pada variabel X (product placement Apple) hasil terbanyak menjawab setuju pada pertanyaan Saya melihat logo Apple pada saat laptop tersebut di shot secara close up dalam film Twilight Pemunculan seen placement Apple memang hanya sekali pada film Twilight dan sangat cepat namun logo Apple di shot secara sangat dekat sehingga membuat penonton terekspos dengan cepat karena logo Apple tidak asing lagi dimata semua orang. Menurut Maynard dan Scala (2006) penempatan produk secara close up akan memiliki tingkat exposure yang lebih tinggi bila dengan produk yang menggunakan medium shot dan long shot. Karena itulah ditemukan korelasi yang cukup kuat antara dimensi seen placement dengan sikap penonton remaja Twilight Nusantara karena Apple menaruh dengan baik posisi laptopnya dalam film Twilight, yaitu hanya logo dan laptopnya saja di shot secara dekat dalam kamar Bella setelah Bella selesai menggunakannya untuk mencari tahu siapa Edward Cullen. Sehingga penonton akan langsung terekspos dengan merek Apple yang begitu terlihat jelas. 108

40 V Korelasi Antara Used Placement dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantara) Melalui uji statistik Spearman Correlation, hubungan korelasi antara dimensi seen placement Apple dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement Apple) berbeda dengan semua hasil yang didapatkan, karena korelasi yang didapatkan adalah lemah dengan nilai/ value yang dihasilkan hanya sebesar.307. Hal ini tidak sebanding lurus dengan hasil jawaban dari responden yang justru memberikan jawaban setuju terbanyak pada indikator pertanyaan saya melihat laptop Mac ketika digunakan Bella untuk mencari tahu siapa Edward Cullen sebenarnya. Dalam film Twilight, Bella terlihat dua kali memakai laptop Mac untuk mencari tahu mengenai Edward Cullen, dan logo Apple terlihat jelas beberapa detik pada pemakaiannya. Namun hasil korelasi yang lemah ini mungkin disebabkan karena posisi pengambilan gambar setelah merek nya ditunjukkan adalah hanya keyboard dan layar dari laptop Mac saja, sehingga mungkin penonton mengabaikannya begitu saja dan terlalu fokus pada layar laptop Bella yang sedang mencari data mengenai siapa Edward Cullen yang sebenanya. Selain itu hampir semua orang mengetahui logo Apple dan bentuk laptop Mac, karena Apple merupakan merek yang paling banyak melakukan praktek product placement bahkan hampir dalam semua tipe film ( dan Apple selalu digunakan oleh pemeran utama dalam semua film. Sesuai dengan sikap menurut Suryani (2008) dimana seseorang dapat bersifat suka (sebagai nilai sikapnya) atau sebaliknya tidak suka atau hanya netral, korelasi yang didapatkan antara used placement dengan sikap penonton remaja 109

41 terhadap product placement Apple dalam film Twilight adalah cenderung lemah karena penonton seperti tidak asing lagi melihat merek Apple dalam sebuah film dan digunakan oleh pemeran utamanya sehingga sikap yang dihasilkan adalah netral. Selain itu ditemukan angka signifikansi sebesar 0,023 yang hampir sama dengan batas 0,05. Menurut Santoso (2000, 161) untuk kasus ini bisa dilakukan pengujian ulang dengan data yang diperbaharui untuk memastikan lagi apakah kedua variabel berkorelasi secara signifikan. V Korelasi Antara Mentioned Placement dengan Variabel Y (Sikap Penonton Remaja Twilight Nusantar) Hasil yang diperoleh dari korelasi dimensi mentioned placement Apple dengan variabel Y adalah cukup kuat/ moderat dengan nilai/ value sebesar.552. Nilai/ value dari dimesi mentioned placement paling besar jika dibandingkan dengan kedua dimensi product placement Apple yang lain. Namun hampir sama dengan mentioned placement produk Volvo, jawaban dari responden terbanyak menjawab netral, namun korelasi yang dihasilkan adalah cukup kuat. Hal ini terjadi karena penonton merasa bimbang antara yakin dan juga tidak yakin bahwa mereka mendengar adanya produk Apple disebutkan dalam film Twilight. Namun dari hasil ini, peneliti melihat bahwa mentioned placement merupakan praktek product placement yang cukup penting dalam mempengaruhi sikap penonton. Karena dengan adanya mentioned placement akan menguatkan keyakinan 110

42 konsumen akan suatu merek, apalagi jika diucapkan oleh pemeran utama dari film tersebut. V.7 Penjelasan Berdasarkan tipe product placement menurut Turcotte yang menjelaskan terdapat tiga jenis product placement, yaitu seen placement (terdapat dalam adegan), used placement (digunakan oleh aktor/ aktris), dan mentioned placement (disebutkan oleh aktor/aktris) dijelaskan bahwa used placement lebih bernilai dibandingkan dengan mentioned placement, sedangkan mentioned placement lebih bernilai dibandingkan dengan seen placement. Dalam penelitian product placement Volvo hasilnya selaras, bahwa used placement lebih disadari dan memiliki pengaruh sikap yang lebih kuat dibandingkan dengan mentioned placement. Dan mentioned placement lebih disadari dan memiliki pengaruh sikap yang lebih kuat dari pada seen placement. Sedangkan berbeda dengan hasil yang didapat dari product placement Apple, dimana mentioned placement lebih memiliki korelasi yang cukup kuat dibandingkan dengan seen placement, dan seen placement lebih memiliki korelasi yang cukup kuat dibandingkan dengan used placement. Perbedaan korelasi antara masing-masing dimensi variabel X (Product Placement) terhadap variabel Y (Sikap penonton remaja terhadap product placement) dihasilkan dari pola pikir dan pandangan masing-masing orang dalam menilai dan melihat product placement itu sendiri. Perbedaan pengetahuan dan pemahaman mengenai merek juga bisa mempengaruhi sikap yang dihasilkan oleh 111

43 penonton terhadap merek tersebut. Melalui pengamatan, pengalaman dan kesimpulan yang dibuat terhadap suatu objek akan dapat terbentuk sikap. Hal yang perlu dilihat adalah bahwa masing-masing jenis product placement memiliki peran masing-masing dalam mempengaruhi sikap penontonnya. Seperti hasil yang didapatkan peneliti bahwa masing-masing dimensi product placement (seen placement, used placement, dan mentioned placement) memberikan pengaruh/ korelasi yang cukup kuat terhadap sikap penonton. Kombinasi dari ketiga dimensi tersebut dapat menciptakan efektifivitas yang baik dalam product placement dan demikian sebaliknya. Satu hal yang menarik menurut D Astaus dan Chartier (2002) menyatakan bahwa apabila produk ditampilkan bersama aktor/ aktris maka akan menimbulkan sikap yang lebih positif terhadap produk. Dalam film Twilight, pemain film dan juga karakter yang dibawakan oleh kedua pemeran utama ini sangat mempengaruhi sikap penonton terhadap produk-produk yang dipakainya, yaitu Volvo dan Apple. Penonton akan semakin suka atau memberikan sikap yang positif ketika sebuah produk dipakai oleh tokoh yang dikaguminya. Film yang sukses dan pemain yang dikagumi akan memberikan dampak yang baik pada attention, acceptance, reference, dan interest dari khalayak. 112

44 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan dari seluruh penelitian ini, serta saran yang diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya dan juga untuk para pemasar mengenai penempatan produk VI.1 Kesimpulan Berdasarkan dari data-data dan anilisis yang peneliti bahas pada bab sebelumnya, peneliti mendapatkan kesimpulan untuk menjawab permasalah penelitian. Kesimpulan tersebut adalah: 1. Berdasarkan korelasi yang didapat dari variabel X (product placement Volvo dan Apple) dengan variabel Y (sikap penonton remaja terhadap product placement Volvo dan Apple) ditemukan hasil bahwa korelasi yang terjadi adalah kuat dan memiliki korelasi yang signifikan. Jadi, penelitian ini telah menjawab rumusan permasalah dari peneliti yaitu: Product placement Volvo dan Apple dalam film Twilight memberikan pengaruh yang kuat terhadap sikap penonton remaja Twilight Nusantara. 2. Berdasarkan analisis, diperoleh pula kesimpulan bahwa responden secara umum menunjukkan sikap yang positif terhadap product placement Volvo dan Apple dalam film Twilight. Responden menunjukkan sikap yang baik/ positif terhadap variabel indikator 113

45 attention, acceptance, dan interest. Kemudian sikap netral terhadap variabel indikator reference untuk mobil Volvo mungkin dikarenakan mobil tersebut jarang ditemukan di Indonesia dan harganya yang cukup mahal sehingga responden hanya memberikan sikap netral pada variabel indikator tersebut. 3. Dalam penggunaan tipe-tipe product placement yaitu seen placement, used placement dan mentioned placement terdapat ketidak selarasan dengan hasil yang didapatkan untuk product placement Apple. Konsep used placement seharusnya lebih disadari atau memiliki tingkat eksposure yang lebih besar dibandingkan dengan mentioned placement. Namun hasil yang didapatkan malah terbalik. VI. 2 Saran VI.2.1 Saran Akademis 1. Keterbatasan waktu pengambilan data merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penelitian ini mempunyai ruang lingkup yang kecil. Oleh karea itu peneliti menyarankan agar penelitian lebih lanjut nanti ruang lingkup lebih luas, jumlah responden lebih banyak sehingga objek penelitian lebih dapat terwakili. 2. Selain itu, dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan survei dengan menyebarkan kuesioner tanpa melakukan wawancara dan bertanya-tanya kepada responden untuk mendapatkan informasi lebih dalam lagi mengenai product placement dan pengaruhnya terhadap 114

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu hal yang membosankan. Hal ini dibuktikan pula dengan adanya zipping

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu hal yang membosankan. Hal ini dibuktikan pula dengan adanya zipping BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Riset yang dilakukan oleh LOWE Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 53,7% audiens televisi akan menggunakan jeda iklan untuk melakukan aktivitas lain. Sementara

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bauran promosi di perusahaan snack Ribut di Purwokerto, minat beli konsumen snack Ribut, dan pengaruh pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi iklan televisi, menurut survey yang dilakukan oleh LOWE Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi iklan televisi, menurut survey yang dilakukan oleh LOWE Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Brand placement bukan merupakan suatu hal yang asing lagi dalam dunia pemasaran. Istilah Brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus meningkat sekaligusdapat menarik perhatian konsumen.salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus meningkat sekaligusdapat menarik perhatian konsumen.salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periklanan merupakan salah satu strategi pemasaran yang menjadi perhatian khusus dalam suatu bisnis dimana melalui periklanan pangsa pasar perusahaan dapat terus meningkat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULA DA SARA

BAB 5 KESIMPULA DA SARA BAB 5 KESIMPULA DA SARA 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan yang terjadi antara karakteristik audience yang diwakili oleh product category/brand familiarity, pleasure-emotional-cognitive

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi 113 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa data variabel variabel penelitian. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai produk dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai produk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia televisi merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dimanjakan dengan berbagai alternatif produk dan jasa, sehingga menjadi bingung untuk memilih produk atau jasa yang akan digunakannya. Untuk memenuhi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 118 Lampiran 1. KUESIONER IKLAN MANULIFE TERHADAP BRAND AWARENESS NASABAH PT. ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA DI KOTA MEDAN Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Anda diminta untuk memberikan tanggapan atas

Lebih terperinci

1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Persaingan berbagai merek di setiap industri sangat ketat dan sudah memasuki kategori hyper-competitive atau mega-competition. Perusahaan yang mampu bersaing

Lebih terperinci

Kuesioner Brand Image

Kuesioner Brand Image Reliability Statistics Kuesioner Brand Image No item Spearman Diterima/Ditolak 1. 0,762 diterima 2. 0,465 diterima 3. 0,535 diterima 4. 0,718 diterima 5. 0,406 diterima 6. 0,6 diterima 7. 0,311 diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis produk melakukan berbagai macam strategi dalam menarik minat konsumen. Strategi ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merek sangat berperan penting dalam menarik perhatian dari konsumen. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. merek sangat berperan penting dalam menarik perhatian dari konsumen. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan teknologi membuat perusahaan berusaha menjual produknya dengan berbagai cara. Tidak hanya menjual produk saja namun juga merek sangat berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan periklanan maupun perusahaan pengiklan untuk menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan periklanan maupun perusahaan pengiklan untuk menampilkan BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak perusahaan periklanan maupun perusahaan pengiklan untuk menampilkan produknya dengan kesan

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan analisis ini

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan analisis ini BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data dan Analisis Awal Pada awal tahap analisis, peneliti menyajikan data prosentase hasil dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu untuk menggunakan kekreatifitasannya untuk menjadi lebih unggul dibandingkan para pesaing. John Howkins

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam fenomena saat ini pertumbuhan perekonomian dalam bidang bisnis bergerak semakin cepat. Banyaknya pesaing dalam bisnis yang menawarkan berbagai macam produk kepada

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Periklanan, minat beli konsumen. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Periklanan, minat beli konsumen. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Banyaknya persaingan antar produk sejenis yang mempunyai kemiripan baik dalam segi bentuk, desain, warna, dll menyebabkan kesulitan baik bagi konsumen maupun produsen untuk membedakan produknya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 005 Kelurahan Sukabumi Utara Barat Periode Februari Maret 2009 ) yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 005 Kelurahan Sukabumi Utara Barat Periode Februari Maret 2009 ) yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian tentang Sikap Remaja Terhadap Adegan Kekerasan Dalam Sinetron Cinta Fitri Season 3 ( Survei terhadap Remaja Di RW 005 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pemasaran. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pemasaran. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Product/brand placement bukan merupakan suatu hal yang asing lagi dalam dunia pemasaran. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran dewasa ini sudah sangat berkembang. Pemasaran sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia memiliki kebutuhan dan keinginan. Pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum responden, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Penulis telah menyebarluaskan kuesioner guna mendapatkan data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil

Lebih terperinci

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan

KUESIONER. Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan 100 KUESIONER Tayangan Sinetron India dan Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan (Studi Korelasional Pengaruh Sinetron India terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan pada Ibu Rumah Tangga di Dusun V, Graha Tanjung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Pre-Test Pre-test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Jumlah responden yang diambil untuk pre-test sebanyak 30 orang. Pre-test dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu pesat, mempengaruhi dunia pemasaran saat ini. Dunia pemasaran saat ini menuntut semua perusahaan untuk berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak persaingan antar perusahaan untuk dapat tetap bertahan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam Bab 4 ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah peneliti melakukan uji lapangan mengenai hubungan daya tarik tayangan variety show

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan pesan produk perusahaan adalah dengan menggunakan promosi iklan. Promosi yang sering digunakan oleh perusahaan adalah promosi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

Sumber :

Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sitkom Tetangga Masa Gitu? Merupakan sitkom yang menampilkan kehidupan dua pasangan suami istri. Pasangan yang pertama sudah menikah sekitar 10 tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan perkembangan ini membuat segala hal dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan perkembangan ini membuat segala hal dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin maju dan semakin pesat, dengan perkembangan ini membuat segala hal dapat dilakukan lebih praktis dan mudah. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Pada bab ini akan dipaparkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data di lapangan. Penulis menjabarkan dengan metode deskriftif kuantitatif dengan persentase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal dan yang paling efektif sekaligus paling umum digunakan dalam upaya mengarahkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa: 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah tindakan menginformasikan, memberitahukan ataupun pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk maupun jasa yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi, Objek, dan Subjek Penelitian. peneliti tinggal. Data diperoleh melalui jaringan online dengan menyebar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi, Objek, dan Subjek Penelitian. peneliti tinggal. Data diperoleh melalui jaringan online dengan menyebar 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Objek, dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Tempat peneliti tinggal. Data diperoleh melalui jaringan online dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang kreatif dan bisa mempengaruhi minat membeli.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang kreatif dan bisa mempengaruhi minat membeli. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi pemasaran merupakan proses penyampaian pesan suatu produk atau jasa kepada calon konsumen. Komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kulit cantik dan sehat saat ini benar-benar merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan rasa percaya diri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Lebih terperinci

2 jam 4 jam. 3 jam 5 jam. 5. Dari mana Anda mengetahui informasi mengenai produk Yamaha mio GT? Keluarga / relasi / teman

2 jam 4 jam. 3 jam 5 jam. 5. Dari mana Anda mengetahui informasi mengenai produk Yamaha mio GT? Keluarga / relasi / teman LAMPIRAN 1 KUESIONER Kuesioner 1 : Data Responden Petunjuk : Berilah tanda Checklist ( ) pada tempat yang telah disediakan 1. Jenis kelamin Pria wanita 2. Usia 20 tahun 21-23 tahun 24 tahun 3. Tingkat

Lebih terperinci

Semoga kuesioner ini bermanfaat bagi anda yang telah mengisinya. Atas perhatian dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

Semoga kuesioner ini bermanfaat bagi anda yang telah mengisinya. Atas perhatian dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih. Bandung, Desember 2013 Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Konsumen Suzuki Karimun Di Bandung Dengan Hormat, Berkaitan dengan pelaksanaan penelitian skripsi yang merupakan syarat utama sidang Sarjana

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER

Lampiran 1 KUESIONER LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER Kepada Yth. Saudara/i responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa jurusan manajemen S1, Universitas Widyatama Bandung, sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh

Lebih terperinci

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN Banyaknya kompetitor dan kemunculan produk baru dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadikan pasar teh di Indonesia semakin berwarna. Masing-masing produsen melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan situasi dan peristiwa membahas masalahnya sendiri, ncari hubungan,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6): Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. iklan interaktif di media sosial youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. iklan interaktif di media sosial youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang analisis faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan interaktif di media sosial youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Suasana Toko Utami (2006:238) definisi suasana toko adalah sebagai berikut: Suasana toko adalah desain lingkungan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas. BAB III PENYAJIAN DATA A. Hasil Uji Coba Angket Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out ( uji coba ) kepada 30 responden di SMP Negeri 2 Klaten. Try Out

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka sektor industri dan perdagangan pun semakin berkembang dengan pesat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian bahwa dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan iklan Coffee Good Day Freeze

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden berjumlah 137 orang yang terdiri dari 61 orang laki-laki (44,5%) dan 76 orang perempuan (55,5%) merupakan mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan 92 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah menyelesaikan tabel tunggal dan tabel silang, maka peneliti akan melakukan langkah selanjutnya, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas Kristen Maranatha Fakultas Ekonomi dapat terlihat bahwa mayoritas responden memiliki uang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama, karena manusia berkomunikasi setiap hari. Dimana manusia sebagai mahluk sosial yang saling

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 Analisis Hasil

BAB 4 Analisis Hasil BAB 4 Analisis Hasil Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum responden, uji normalitas dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran umum responden Responden pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden

Lebih terperinci

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun mengingatkan kembali kepada konsumen tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi.

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan berbagai perusahaan saat ini menyebabkan perusahaan tidak dapat hanya menawarkan produk biasa tanpa kelebihan namun diperlukan suatu usaha pembeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat sehari-hari, salah satunya adalah perilaku membeli. Untuk mendapatkan pasar konsumen, para

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab III, Landasan Teori, penulis akan menjelaskan secara teoritis mengenai promosi, jenis, tujuan promosi,. 3.1 Pengertian, Tujuan, dan Jenis Promosi Promosi merupakan suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dan pesatnya perkembangan di bidang industri membuat setiap perusahan bersaing untuk memasarkan produknya melalui berbagai media

Lebih terperinci

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Gambaran Umum Subjek Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran umum dari subjek penelitian yang dilakukan di kantor pusat PT. Bank X. Dari 200 kuesioner yang telah disebar,

Lebih terperinci