BAB IV KAJIAN POTENSI TERJADINYA TUNTUTAN PENYEDIA JASA PADA PROYEK KONSTRUKSI
|
|
- Widyawati Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KAJIAN POTENSI TERJADINYA TUNTUTAN PENYEDIA JASA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJAJARAN) 4.1 Umum Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran yang berlokasi di Jalan Prof. Eyckman Bandung direncanakan akan dilakukan secara bertahap (5 tahap) dimana pada masing-masing tahap akan ada tendernya masingmasing. Sumber dana proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini berasal dari DIPA UNPAD (Universitas Padjadjaran) Tahun Angaran Saat ini proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran telah berada pada tahap IV (Arsitektur dan M/E) yang merupakan kelanjutan proyek tahap III (Struktur) sebelumnya, dimana proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini diharapkan nantinya akan meningkatkan mutu pendidikan kedokteran Universitas Padjadjaran dan juga dapat berfungsi sebagai Rumah Sakit penunjang sarana kegiatan perkuliahan. Untuk merealisasikan hal tersebut diatas, Universitas Padjadjaran selaku pengguna jasa akan memulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan tahap IV yaitu Arsitektur dan M/E/P pada tanggal 1 September 2008 dan akan berakhir tanggal 30 Desember 2008, serta diharapkan pada awal tahun 2009, sebagian Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran sudah dapat beroperasi. Jadwal pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran yang sangat cepat harus didukung dengan perencanaan yang baik, metode pelaksanaan yang baik dan tepat, ketersediaan material yang berkelanjutan dan kualitas produk pembangunan yang baik, serta pelaksana konstruksi yang berpengalaman, sehingga dengan semua dukungan tersebut proyek ini dapat IV-1
2 selesai tepat pada waktunya dan memenuhi target kualitas dan biaya yang telah direncanakan sebelumnya.. Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh dari proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV yaitu: Analisis terhadap pasal-pasal dalam dokumen kontrak Analisis terhadap organisasi proyek dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Analisis terhadap faktor-faktor penyebab tuntutan pada proyek Analisis pekerjaan tambah kurang pada proyek Analisis hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tuntutan pada proyek Analisis kemungkinan alternatif penyelesaian tuntutan yang terjadi pada proyek 4.2 Analisis Pasal-Pasal dalam Dokumen Kontrak Jenis kontrak dan persyaratan kontrak dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini menggunakan standar teknis PU-Cipta Karya. Hal ini dikarenakan proyek tersebut merupakan proyek pemerintah. Umumnya seluruh pasal yang ada dalam dokumen kontrak mempunyai potensi untuk menjadi tuntutan dan pasal-pasal tersebut digunakan sebagai dasar penyedia jasa untuk melakukan tuntutan. Selain itu, berdasarkan studi literatur, terdapat pasal-pasal yang umumnya digunakan untuk mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa. Pasalpasal itu terdapat pada dokumen kontrak proyek ini dan dapat dilihat pada Lampiran. Berikut ini pengelompokkan pasal-pasal yang umum digunakan untuk mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa dalam dokumen kontrak (Benny, 1998), yaitu: 1. Pasal tentang kewajiban umum IV-2
3 2. Pasal tentang penundaan pekerjaan 3. Pasal tentang dimulainya pekerjaan 4. Pasal tentang perpanjangan waktu 5. Pasal tentang prosedur tuntutan 6. Pasal tentang pembayaran 7. Pasal tentang kelalaian pemberi kerja 8. Pasal tentang perubahan-perubahan biaya 1. Pasal tentang kewajiban umum Pada dokumen kontrak proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini telah diuraikan mengenai kewajiban-kewajiban dalam pelaksanaan proyek. Pasal yang dapat mengakomodasi tentang kewajiban umum tersebut adalah pasal 1 (tugas pekerjaan) dan pasal 2 (tugas pekerjaan). Pada pasal tersebut telah diuraikan kewajiban penyedia jasa (PT. PP) untuk melaksanakan, menyelesaikan, dan memelihara serta memperbaiki kerusakan sesuai dengan ketentuan. Pasal tentang kewajiban umum ini dapat dipahami secara jelas oleh penyedia jasa dan kewajiban-kewajiban tersebut dilaksanakan dengan baik oleh penyedia jasa sehingga gedung tersebut dapat beroperasi sesuai jadwal yang telah ditentukan, yaitu awal tahun Pasal ini juga dapat mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa. 2. Pasal tentang penundaan pekerjaan Pasal mengenai penundaan pekerjaan proyek seperti yang dijelaskan pada pasal pasal 15 (keadaan memaksa) dan pasal 17 (pasal resiko). Keadaan memaksa ini seperti bencana alam, perang, revolusi, kerusuhan. Sedangkan resiko meliputi kelalaian, kemacetan-kemacetan bahan dan alat-alat yang disebabkan penyedia jasa sehingga segala kerugian yang timbul akibat penundaan pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab penyedia jasa. Pasal-pasal ini dapat dipahami oleh penyedia jasa dengan jelas dan dapat mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan yang berasal dari penyedia jasa. Tetapi pada kenyataannya di lapangan penyedia jasa bisa menyelesaikan proyek sesuai target karena memang tidak terjadi penundaan pekerjaan yang sampai mengakibatkan waktu penyelesaian menjadi terlambat. IV-3
4 3. Pasal tentang dimulainya pekerjaan Dalam dokumen kontrak proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini pasal dimulainya pekerjaan tertuang secara jelas pada pasal 2 (tugas pekerjaan) yang menyatakan bahwa Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani oleh pengguna jasa dan penyedia jasa pada tanggal 1 September Jadi pasal tentang dimulainya pekerjaan dapat dipahami penyedia jasa dengan jelas sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dimulai pada tanggal yang telah disepakati bersama dan mampu mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa. 4. Pasal tentang perpanjangan waktu Pada pasal 14 ayat 4 (pekerjaan tambah kurang) disebutkan bahwa adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk mengubah jangka waktu penyelesaian pekerjaan sehingga penyedia jasa diharapkan dapat menyelesaikan tepat waktu karena proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini merupakan proyek pemerintah yang sumber dananya berasal dari DIPA UNPAD (Universitas Padjadjaran) Tahun Anggaran 2008 yang dimulai dari tanggal 1 September 2008 dan harus selesai tanggal 30 Desember 2008 seperti yang telah disepakati dalam kontrak. Bila pada akhir tahun proyek tidak selesai maka pekerjaan proyek harus dihentikan dan proyek tahap selanjutnya akan ditender ulang untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Maka bila ada tuntutan tentang perpanjangan waktu yang melebihi target waktu penyelesaian, maka pihak pengguna jasa tidak bisa mengabulkannya karena proyek nantinya akan memasuki tahun anggaran yang baru. Jadi pasal tentang perpanjangan waktu dapat dipahami secara jelas dari pihak penyedia jasa sehingga waktu penyelesaian proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan pasal ini juga dapat mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa. 5. Pasal tentang prosedur tuntutan Dalam dokumen kontrak proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran pasal tentang prosedur tuntutan tidak ada karena penyedia jasa dan pengguna jasa tidak menginginkan adanya pelaksanaan tuntutan yang IV-4
5 prosedural. Kedua pihak menginginkan segala tuntutan yang terjadi dapat diselesaikan melalui musyawarah. Prosedur tuntutan yang dapat digunakan pada proyek ini dilakukan dengan cara pemberitahuan melalui surat kepada pengguna jasa yang selanjutnya dievaluasi oleh pengguna jasa dan konsultan dan selanjutnya dimusyawarahkan bersama penyedia jasa untuk memperoleh hasil yang saling menguntungkan. 6. Pasal tentang pembayaran Dalam dokumen kontrak proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini pasal tentang pembayaran telah diatur secara jelas dalam dokumen kontrak pasal 11 (cara pembayaran). Pembayaran biaya proyek ini tidak mengalami hambatan dikarenakan sumber dana proyek ini yang berasal dari DIPA UNPAD (Universitas Padjadjaran) Tahun Anggaran 2008 dan pihak pengguna jasa selalu memenuhi kewajibannya untuk membayar jika penyedia jasa mengajukan progress pekerjaan. Jadi pasal tentang pembayaran ini dapat dengan jelas dipahami oleh penyedia jasa dan dilaksanakan dengan baik serta pasal ini juga dapat mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa.. 7. Pasal tentang kelalaian pengguna jasa Dalam dokumen kontrak proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini pasal tentang kelalaian yang disebabkan pengguna jasa tidak ada, yang ada hanya pasal tentang kelalaian yang disebabkan oleh penyedia jasa seperti yang dijelaskan pada pasal 16 (sanksi dan denda) dan pasal 17 (resiko). Hal ini dikarenakan pemerintah yang membuat dokumen kontrak tidak menginginkan adanya kejadian yang dapat merugikan negara. 8. Pasal tentang perubahan-perubahan biaya Pasal tentang perubahan-perubahan biaya pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini telah diatur secara jelas sehingga dapat dipahami penyedia jasa dan dilaksanakan dengan baik. Pasal ini juga dapat mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa. Pasal yang dapat mengakomodasi perubahan-perubahan biaya tersebut antara IV-5
6 lain pasal 10 (biaya pelaksanaan borongan), pasal 12 (kenaikan harga), dan pasal 14 (pekerjaan tambah kurang). Karena dalam proyek ini terdapat pekerjaan tambah kurang maka terjadi perubahan biaya dari penyedia jasa Di bawah ini merupakan tabel hasil analisis pasal-pasal yang umunya digunakan untuk mengakomodasi kompensasi yang ditimbulkan dari tuntutan penyedia jasa dalam dokumen kontrak. Tabel 4.1 Pengelompokan Pasal dalam Dokumen Kontrak Pengelompokan Pasal-Pasal dalam Dokumen Kontrak Pasalnya Isinya Pasal tentang kewajiban umum pasal 1,2 Pasal tentang penundaan pekerjaan pasal 15,17 Pasal tentang dimulainya pekerjaan pasal 2 Pasal tentang perpanjangan waktu pasal 14 dapat dipahami & mengakomodasi tuntutan dapat dipahami & mengakomodasi tuntutan dapat dipahami & mengakomodasi tuntutan dapat dipahami & mengakomodasi tuntutan Pasal tentang prosedur tuntutan tidak ada tidak ada Pasal tentang pembayaran pasal 11 Pasal tentang kelalaian pemberi dapat dipahami & mengakomodasi tuntutan kerja tidak ada tidak ada Pasal tentang perubahanperubahan biaya pasal 10,12,14 dapat dipahami & mengakomodasi tuntutan Dari hasil analisis di atas, terlihat bahwa dalam surat perjanjian dokumen kontrak proyek ini terdapat pasal yang tidak mengatur prosedur tuntutan dan kelalaian pengguna jasa. Hal ini dikarenakan pemerintah menginginkan pelaksanaan tuntutan yang dilakukan penyedia jasa dapat terselesaikan dengan cepat tanpa prosedur yang berbelit. Selain itu pemerintah juga tidak menginginkan terjadinya IV-6
7 kejadian yang dapat merugikan negara pada pelaksanaan proyek ini. Dalam bagian dokumen kontrak yang lain seperti gambar, spesifikasi teknis, dan BQ juga berpotensi menimbulkan tuntutan dari pihak penyedia jasa, karena bila terjadi perubahan-perubahan pekerjaan maka gambar, spesifikasi, dan BQ merupakan bagian yang paling berpengaruh. 4.3 Analisis Organisasi Proyek dan Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Proyek Organisasi proyek yang digunakan dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini merupakan organisasi manajemen proyek. Dalam organisasi manajemen proyek ini ada empat pihak yang terlibat yaitu pengguna jasa (UNPAD) yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen (P2K), konsultan perencana (PT.Darena), konsultan MK (PT. Architeam DC), dan penyedia jasa (PT.PP). Konsultan perencana, konsultan manajemen konstruksi, dan penyedia jasa mempunyai hubungan kontraktual dengan pengguna jasa. Untuk hubungan fungsional, semua urusan penyedia jasa (PT.PP) harus dikomunikasikan dahulu dengan konsultan MK (PT. Architeam DC) sehingga tidak dapat langsung berhubungan dengan pengguna jasa (P2K UNPAD) maupun konsultan perencana (PT.Darena). Gambar 4.1 Organisasi Manajemen Proyek IV-7
8 Setidaknya terdapat empat masalah yang teridentifikasi dapat menyebabkan tuntutan akibat organisasi proyek yang digunakan (Benny, 1998), yaitu : 1. Terhambatnya pekerjaan penyedia jasa oleh pihak lain 2. Birokrasi 3. Perbedaan persepsi/tanggung jawab terhadap lingkup pekerjaan 4. Redesain yang berpengaruh terhadap perubahan metode pelaksanaan dan waktu 1. Terhambatnya pekerjaan penyedia jasa oleh pihak lain Masalah terhambatnya pekerjaan penyedia jasa oleh pihak lain terjadi karena hubungan fungsional penyedia jasa (PT.PP) dalam organisasi proyek ini. Jika menghadapi suatu masalah di lapangan, penyedia jasa harus memberitahukan dahulu masalah tersebut kepada konsultan MK (PT. Architeam DC). Dalam hal ini, konsultan MK harus mendiskusikan dahulu masalah yang terjadi dengan pengguna jasa sehingga keputusan tidak dapat diberikan dengan cepat. Akibatnya penyedia jasa terpaksa memperlambat atau menunda dahulu pekerjaannya sampai keluar keputusan yang jelas dari konsultan MK. Terhambatnya pekerjaan penyedia jasa oleh pihak lain pada proyek ini disebabkan oleh sikap P2K yang kurang tegas. Hal ini dikarenakan oleh perselisihan yang terjadi di dalam tim pengguna jasa. Pengguna jasa yang terdiri dari para dokter dan perwakilan pihak Universitas Padjajaran memiliki keinginan yang berbeda mengenai konsep pembangunan gedung tersebut. Pihak dokter yang umumnya kurang mengerti tentang konstruksi menginginkan suatu konsep gedung yang mewah, namun hal ini tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia. Hal ini berbeda dengan pihak Universitas Padjajaran yang lebih mengerti tentang konstruksi sebagai penyedia anggaran untuk pembangunan gedung tersebut. Perselisihan tesebut pada akhirnya dimenangkan oleh pihak Universitas Padjajaran. Hal seperti ini yang mengakibatkan keputusan yang dikeluarkan pihak P2K hampir terlambat dan berpotensi menimbulkan tuntutan dari penyedia jasa. Hal ini sesuai dengan hasil studi literatur yang menyatakan bahwa kelemahan organisasi proyek manajemen konstruksi ini adalah bila ada masalah di lapangan, IV-8
9 waktu penyelesaian lebih lama karena birokrasi yang mengharuskan segala hubungan antara pengguna jasa dan konsultan perencana dengan penyedia jasa harus melalui konsultan manajemen konstruksi. 2. Birokrasi Masalah birokrasi sebenarnya juga berkenaan dengan masalah hubungan fungsional penyedia jasa yang harus melalui konsultan manajemen proyek dan hubungan penyedia jasa dengan pihak pengguna jasa, sehingga bila penyedia jasa membutuhkan persetujuan atau keputusan dari pengguna jasa maka penyedia jasa harus melewati birokrasi yang membutuhkan banyak tahapan yang harus dilalui untuk suatu pengambilan keputusan. Dalam proyek ini masalah birokrasi ini terlihat pada saat pekerjaan lapangan seperti birokrasi pada ijin pelaksanan dan persetujuan material. Salah satu kasus tentang ijin pelaksanaan adalah ijin pelaksanaan pekerjaan dinding. Ijin pekerjaan dinding ini berupa pelaporan mengenai luasan yang akan dikerjakan (m2), volume pekerjaan, jumlah mandor, dan jumlah pelaksana. Ijin tersebut diajukan ke konsultan MK, yang selanjutnya akan dilaporkan kepada P2K. Sedangkan untuk persetujuan material berupa pelaporan spesifikasi material dan distributornya. Hal yang berpotensi menimbulkan tuntutan pada birokrasi ijin pelaksanaan dan pesetujuan material adalah kemungkinan terhambatnya pekerjaan akibat kepentingan konsultan MK dalam hal pelaporan kepada P2K hanya tiap minggu sekali dan kehadiran P2K yang hanya seminggu sekali. Padahal pekerjaan ataupun persetujuan tersebut tidak bisa ditunda selama seminggu, yang akan mengakibatkan terganggunya waktu penyelesaian proyek. 3. Perbedaan persepsi/tanggung jawab terhadap lingkup pekerjaan Masalah perbedaan persepsi atau tanggung jawab terhadap lingkup pekerjaan biasanya terjadi antara konsultan MK dan penyedia jasa. Contohnya adalah pembuatan instruksi lapangan secara tertulis yang dilakukan oleh konsultan MK. Pada proyek ini instruksi lapangan tersebut hanya dilakukan secara lisan. Oleh karena itu penyedia jasa tidak memiliki rekaman data yang lengkap. Hal ini merugikan pihak penyedia jasa karena akan menjadikan posisi penyedia jasa tersebut menjadi lemah jika ingin mengajukan tuntutan. Namun demikian, pada IV-9
10 kenyataannya yang terjadi di lapangan hubungan antara konsultan MK dan penyedia jasa terjalin baik sehingga memudahkan untuk bekerjasama. 4. Redesain yang berpengaruh terhadap perubahan metode pelaksanaan dan waktu Pada proyek ini, redesain pekerjaan lantai basement ini terjadi pada lantai lobby lift seluas m 2 yang awalnya didesain berupa lantai granit lalu mengalami perubahan menjadi lantai keramik. Hal ini mengakibatkan terjadinya penundaan pekerjaan untuk pekerjaan lantai. Lamanya penundaan tersebut salah satunya dikarenakan sampel keramik yang akan digunakan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapat persetujuan dari pihak pengguna jasa. Hal ini dikarenakan pihak pengguna jasa tidak mempunyai latar belakang pengetahuan tentang material sehingga membutuhkan banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan. 4.4 Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tuntutan Pada bab telah dijelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab tuntutan, secara garis besar faktor-faktor penyebab tuntutan dapat dikelompokkan menjadi sembilan faktor (Herry, 2005), yaitu: 1. Keterlambatan akibat pengguna jasa 2. Perubahan oleh pengguna jasa 3. Perbedaan kondisi lapangan 4. Kondisi cuaca yang tidak biasa 5. Percepatan kerja atas perintah pengguna jasa 6. Penghentian kerja oleh pengguna jasa 7. Masalah pada Spesifikasi 8. Masalah Keuangan 9. Keterlambatan pengadaan material IV-10
11 1. Keterlambatan akibat pengguna jasa Proses pengurusan izin yang lama merupakan salah satu contoh keterlambatan akibat pengguna jasa, namun dalam proyek Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini, pengurusan izin dilimpahkan ke penyedia jasa sesuai dengan perjanjian dalam kontrak. Penyedia jasa melakukan pengurusan izin-izin atas nama pengguna jasa dan pengguna jasa membantu dalam hal birokrasi pengurusan izin tersebut. Karena pengurusan izin-izin dilakukan oleh penyedia jasa, jika terjadi keterlambatan pengurusan izin merupakan tanggung jawab penyedia jasa, pengguna jasa tidak akan memberikan perpanjangan waktu. Pada proyek ini proses pengurusan izin meliputi izin pemasangan PDAM, dan izin pemasangan penangkal petir. Proses pengurusan izin proyek tidak mengalami hambatan sehingga proyek dapat dimulai sesuai rencana. 2. Perubahan oleh pengguna jasa Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini, perubahan yang dilakukan atas keinginan pihak pengguna jasa hanya perubahan desain pekerjaan saja, yang kemudian pihak penyedia jasa memasukkan pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan tambah kurang. Perubahan desain itu terjadi pada beberapa pekerjaan yaitu: 1. Pekerjaan finishing lantai basement (area lobby lift) Redesain pekerjaan lantai basement ini terjadi pada lantai lobby lift seluas m 2 yang awalnya didesain berupa lantai granit lalu mengalami perubahan menjadi lantai keramik. IV-11
12 Gambar 4.2 Lantai Basement Area Lobby Lift 2. Pekerjaan finishing lantai 1 (area Plaza UNPAD) Pekerjaan finishing area Plaza UNPAD ini awalnya hanya dibeton saja, yang akan dilanjutkan dikeramik pada tahap proyek selanjutnya tetapi atas permintaan pengguna jasa, pekerjaan finishing keramik area Plaza UNPAD harus diselesaikan pada tahap ini, supaya area lantai plaza bisa segera digunakan. Gambar 4.3 Area Plaza UNPAD IV-12
13 3. Pekerjaan finishing lantai 3 (area laboratorium) Dilantai 3 ini terdapat 4 ruangan laboratorium seluas 65.34m 2, kemudian atas keinginan pihak pengguna jasa maka didalam setiap ruangan laboratorium itu dibuat 1 ruangan untuk kepala lab seluas 9m 2 yang dibatasi oleh sekat kaca. Gambar 4.4 Ruangan Kepala Laboratorium 3. Perbedaan kondisi lapangan Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini, penyedia jasa tidak mengalami masalah yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lapangan karena ditahap IV ini penyedia jasa hanya mengerjakan pekerjaan finishing arsitektur. 4. Kondisi cuaca yang tidak biasa Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini, kondisi cuaca yang tidak biasa seperti hujan atau kemarau panjang tidak terlalu menggangu pekerjaan proyek karena pekerjaan yang dilakukan di tahap ini adalah hanya finishing arsitektur dan pada saat memulai tahap IV ini atap gedung sudah selesai sehingga pekerjaan proyek bisa tetap dilakukan. Penyedia jasa juga menganggap bahwa kondisi cuaca yang tidak biasa merupakan resiko penyedia jasa dan seharusnya sudah IV-13
14 diantisipasi penyedia jasa dengan melihat jadwal pelaksanaan proyek dan mengetahui kondisi cuaca yang terjadi pada waktu tersebut. 5. Percepatan kerja atas perintah pengguna jasa Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran ini tidak ada perintah pengguna jasa (P2K UNPAD) supaya penyedia jasa mempercepat pekerjaan. Pengguna jasa hanya meminta supaya penyedia jasa dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai jadwal yang telah disepakati dalam kontrak yaitu 120 hari kalender. 6. Penghentian kerja oleh pengguna jasa Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini tidak terjadi penghentian pekerjaan oleh pengguna jasa karena semua pihak dalam proyek ini mengharapkan target waktu penyelesaian proyek dapat tercapai. 7. Masalah pada Spesifikasi Masalah dalam spesifikasi biasanya terjadi karena persediaan material dipasaran terbatas atau harga material yang menjadi lebih mahal dibandingkan pada saat proses penawaran. Perubahan spesifikasi ini bisa dilakukan atas persetujuan semua pihak dengan catatan tidak merubah fungsi dari suatu material yang akan digunakan. Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini terdapat beberapa kejadian yang berhubungan dengan perubahan spesifikasi yang diajukan oleh penyedia jasa yaitu: 1. Pekerjaan elektrikal basement (rak kabel) Pada pekerjaan rak kabel ini awalnya rak kabel ini menggunakan material pelat dengan tebal 1,2mm, namun karena harganya yang menjadi mahal sehingga pihak penyedia jasa mengusulkan kepada pihak konsultan untuk mengganti material rak kabel yang semula pelat dengan tebal 1,2mm diganti dengan material wiremesh galvanis yang harganya lebih murah. IV-14
15 Gambar 4.5 Rak Kabel 2. Pekerjaan finishing jendela lantai 4,5, dan 6 Pada pekerjaan ini awalnya finishing jendela memakai kaca dengan tebalnya 8 mm polos namun karena persediaan barang dipasaran yang jumlahnya terbatas sehingga diganti dengan kaca yang tebalnya 6 mm stop sol walaupun harganya menjadi lebih mahal. Gambar 4.6 Jendela Kaca 6 mm IV-15
16 8. Masalah Keuangan Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini tidak terjadi masalah dalam pembayaran biaya proyek. Setiap minggu pihak penyedia jasa (PT.PP) membuat progress mingguan proyek yang diajukan kepada konsultan MK (PT.Architeam DC) kemudian diakhir bulan, konsultan MK mengajukan penagihan termijn kepada pengguna jasa (P2K UNPAD). Proyek ini pendanaannya diambil dari DIPA UNPAD Tahun Anggaran 2008 jadi tidak ada masalah dengan pembayaran biaya proyek dari pengguna jasa (P2K UNPAD) ke penyedia jasa (PT.PP). Gambar 4.7 Alur Pengajuan Termijn 9. Keterlambatan pengadaan material Keterlambatan pengadaan material dalam proyek sering kali disebabkan karena persediaan material yang ada dipasaran jumlahnya terbatas atau bahkan sudah tidak diproduksi lagi sehingga penyedia jasa harus mencari solusi lain untuk bahan materialnya, misalnya dengan mengganti bahan material atau bisa juga dengan mengganti pemasok barang. Dalam proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini, kejadian yang berhubungan dengan keterlambatan pengadaan material terjadi pada pekerjaan sanitary yang membutuhkan material sink type SK 33. Keterlambatan disebabkan karena pihak pemasok barang Satya Langgeng yang berada di Jakarta hanya bisa memenuhi setengah dari kebutuhan material sink type SK 33 tersebut, sehingga pihak penyedia jasa harus mencari pemasok barang baru untuk bisa memenuhi seluruh kebutuhan material sink type SK 33 tersebut. IV-16
17 Akhirnya penyedia jasa bisa mendapatkan sisa kekurangan persediaan material sink type SK 33 dari pemasok barang Makmur Abadi di Surabaya. Gambar 4.8 Sink Type SK 33 Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa pada proyek ini masih terdapat kejadian yang tidak sesuai dengan kontrak seperti adanya perubahan desain pekerjaan oleh pengguna jasa, adanya masalah dengan spesifikasi, dan adanya keterlambatan pengadaan material. Hal tersebut berpengaruh pada pekerjaan lain dalam proyek dan berpotensi menjadi tuntutan penyedia jasa. Di bawah ini merupakan tabel hasil analisis dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tuntutan pada proyek. Tabel 4.2 Potensi Faktor-Faktor Penyebab Tuntutan Faktor-Faktor Penyebab Tuntutan Keterlambatan akibat pengguna jasa Perubahan oleh pengguna jasa Perbedaan kondisi lapangan Kondisi cuaca yang tidak biasa Percepatan kerja atas perintah pengguna jasa Penghentian kerja oleh pengguna jasa Masalah pada spesifikasi Masalah keuangan Tuntutan tidak terjadi terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi terjadi tidak terjadi IV-17
18 Keterlambatan pengadaan material terjadi 4.5 Analisis Pekerjaan Tambah Kurang pada Proyek Secara umum pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran tahap IV ini, pihak penyedia jasa tidak mengalami keterlambatan pekerjaan yang dapat membuat waktu penyelesaian proyek tertunda. Hanya saja didalamnya terdapat beberapa pekerjaan tambah kurang yang harus diselesaikan oleh pihak penyedia jasa sehingga dikeluarkan dokumen perubahan pekerjaan, dimana dokumen tersebut berkaitan dengan jumlah perubahan pekerjaan yang dimasukkan dalam kontrak dan pihak penyedia jasa berhak untuk mendapatkan biaya tambahan untuk perubahan pekerjaan yang dilakukan. Kondisi ini menjadi potensi terjadinya tuntutan karena bila pihak pengguna jasa menunda untuk mengeluarkan dokumen perubahan pekerjaan tersebut, maka dapat menyebabkan pihak penyedia jasa harus memperbaiki jadwal kerjanya serta mengeluarkan biaya tambahan. Kemudian pihak penyedia jasa memasukkan biaya pekerjaan tambah kurang ini pada akhir pengajuan termijn. Sebagian besar pekerjaan tambah kurang ini terjadi atas keinginan pihak pengguna jasa tetapi ada juga yang disebabkan oleh masalah pada spesifikasi dan tidak tersedianya material tertentu dipasaran. Detail pekerjaan dan subpekerjaan pekerjaan tambah kurang pada proyek ini dapat dilihat pada Tabel 4.3, sedangkan rekap biaya pekerjaan tambah kurang dapat dilihat pada Tabel 4.4. IV-18
19 Tabel 4.3 Detail Biaya Pekerjaan Tambah Kurang Pekerjaan Tambah Pekerjaan Kurang Selisih URAIAN PEKERJAAN satuan volume harga satuan (Rp) sub jumlah (Rp) volume harga satuan (Rp) sub jumlah (Rp) volume harga satuan (Rp) sub jumlah (Rp) UMUM Section Pekerjaan Persiapan penyambungan air dari PDAM ls (1,00) ,00 ( ,00) (1,00) ,00 ( ,00) pompa jet pump unit 1, , ,00 1, , , , ,00 ( ,00) PEKERJAAN ARSITEKTUR Section Finishing Lantai Basement B Pekerjaan Pintu, Jendela, Partisi & Accessories kusen type PB1 unit 2, , ,00 (2,00) ,00 ( ,00) 2,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 unit 4, , ,12 (4,00) ,97 ( ,88) 4,00 ( ,19) ( ,77) kusen type PB3 unit 1, , ,00 (1,00) ,00 ( ,00) 1,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB D1 unit 3, , ,20 (3,00) ,18 ( ,54) 3,00 ( ,78) ( ,33) kusen type J3 unit 1, , ,67 1, , , ,99 ( ,42) ( ,43) D Pekerjaan Penutup Dinding & Lantai lantai keramik 40x40 cm m3 158, , ,49 158, , ,49 floor hardener m2 (3536,38) ,00 ( ,00) (3536,38) ,00 ( ,00) Hospital plint granite 10x20 cm m (26,91) ,20 ( ,48) (26,91) ,20 ( ,48) Hospital plint keramik 8x20 cm m 26, , ,98 26, , ,98 Granit tile 60x60 m2 (158,25) ,28 ( ,31) (158,25) ,28 ( ,31) ( ,90) ( ,56) ,33 G Pekerjaan Khusus Besi siku mm groove ramp kg (998,78) ,44 ( ,70) (998,78) ,44 ( ,70) Besi scred groove ramp beton K-300 m3 (6,89) ,00 ( ,00) (6,89) ,00 ( ,00) ( ,70) ( ,70) Section Finishing Lantai 1 A Pekerjaan Dinding & Plesteran dinding bata ringan (waterproof) m2 153, , ,42 153, , ,42 kolom,balok beton praktis dan meja beton m3 2, , ,24 2, , , , ,90 B Pekerjaan Pintu, Jendela, Partisi & Accessories kusen type PB1 unit 2, , ,00 (2,00) ,00 ( ,00) 2,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 unit 2, , ,26 (2,00) ,97 ( ,94) 2,00 ( ,84) ( ,69) kusen type PB3 unit 1, , ,00 (1,00) ,00 ( ,00) 1,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB D1 unit 1, , ,60 (1,00) ,18 ( ,18) 1,00 ( ,58) ( ,58) kusen type PB D2 unit 1, , ,32 (1,00) ,08 ( ,08) 1,00 ( ,76) ( ,76) kusen type PK P1 dan PK' unit 1, , ,06 (1,00) 1, , ,06 kusen type GB2 unit 1, , ,00 (1,00) 1, , ,00 kusen type PR D1 unit 2, , ,00 (2,00) ,00 ( ,00) 2,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PR1 unit 2, , ,00 (2,00) ,00 ( ,00) 2,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PR D1E unit 2, , ,00 (2,00) ,00 ( ,00) 2,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB1 & PB1' unit 2, , ,00 (2,00) ,00 ( ,00) 2,00 ( ,00) ( ,00) (4,00) ,00 ( ,00) (4,00) ,00 ( ,00) ,24 ( ,20) ( ,97) D G Pekerjaan Penutup Dinding & Lantai Hospital plint granite 10x20 cm m (28,60) ,94 ( ,28) (28,60) ,94 ( ,28) Hospital plint keramik 8x20 cm m 28, , ,28 28, , ,28 keramik void x cm m2 575, , ,45 575, , , , ,45 ( ,28) Pekerjaan Khusus batu sikat cor di tempat m2 216, , ,00 (353,19) ,00 ( ,00) (137,87) ,00 ( ,00) Batu tempel m2 674, , ,47 674, , ,47 struktur dan finishing kanopi 1.Baja IWF, plate & hollow kg 198, , ,38 198, , ,38 2.resin angkur M-20 bh 6, , ,00 6, , ,00 3.pengelasan cm 702, , ,68 702, , ,68 4.Zinkchromate m2 4, , ,13 4, , ,13 5.Finishing cat duco m2 4, , ,88 4, , ,88 Treatment kolom dan balok entrance 57, , ,69 57, , ,69 Ramp entrance samping 1.pasangan batu kali m3 14, , ,48 14, , ,48 2.pasangan batu ringan m2 63, , ,04 63, , ,04 3.Urugan tanah m2 54, , ,89 54, , ,89 4.besi tulangan susut kg 144, , ,73 144, , ,73 5.Beton rabat ramp m3 39, , ,80 39, , ,80 6.Galian tanah m3 31, , ,00 31, , ,00 7.Pasir urug m3 1, , ,08 1, , ,08 8.Pas.Anstamping m3 7, , ,13 7, , ,13 9.Kolom praktis & ring balk praktis m3 2, , ,20 2, , ,20 Samping kanan land scape 1.pemadatan m2 38, , ,48 38, , ,48 2.beton rabat m3 38, , ,39 38, , , ,46 ( ,00) ,46 Section Finishing Lantai 2 B Pekerjaan Pintu, Jendela, Partisi & Accessories kusen type PB1 & PB1' unit 3, , ,00 (3,00) ,00 ( ,00) 3,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 & PB2' unit 1, , ,78 (1,00) ,97 ( ,97) 1,00 ( ,19) ( ,19) kusen type PR D1 unit 2, , ,80 (2,00) ,18 ( ,36) 2,00 ( ,78) ( ,56) kusen type PR D2 unit 2, , ,34 (2,00) ,08 ( ,16) 2,00 ( ,41) ( ,82) kusen type PKB4 & PKB4' unit (1,00) ,62 ( ,62) (1,00) ,62 ( ,62) kusen type B5 unit (2,00) ,32 ( ,64) (2,00) ,32 ( ,64) kusen type PS D1 unit 2, , ,43 2, , ,42 kusen type GB2 unit 1, , ,20 1, , , ,55 ( ,75) ( ,21) D Pekerjaan Penutup Dinding & Lantai Hospital plint granite 10x20 cm m (212,80) ,20 ( ,56) (212,80) ,20 ( ,56) Hospital plint keramik 8x20 cm m 212, , ,50 212, , , ,50 ( ,00) ( ,56) G Pekerjaan Khusus Nat 4 x 4 mm +sealant(pembatas cat) m (1554,53) 2.300,00 ( ,00) (1554,53) 2.300,00 ( ,00) Section Finishing Lantai 3 ( ,00) ( ,00) B Pekerjaan Pintu, Jendela, Partisi & Accessories kusen type PB1 & PB1' unit 4, , ,00 (4,00) ,00 ( ,00) 4,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 & PB2' unit 3, , ,99 (3,00) ,97 ( ,91) 3,00 ( ,64) ( ,92) kusen type PB D2 unit 2, , ,24 (2,00) ,08 ( ,16) 2,00 ( ,96) ( ,92) kusen type PK2 & PK2' lab biomedical unit 3, , ,52 3, , ,52 kusen type PS D1 unit 1, , ,21 1, , ,21 kusen type B2 & B2' unit 2, , ,83 2, , ,83 kusen type GB2 unit 1, , ,60 1, , , ,39 ( ,07) ,32 D Pekerjaan Penutup Dinding & Lantai Hospital plint granite 10x20 cm m (231,00) ,28 ( ,68) (231,00) ,28 ( ,68) Hospital plint keramik 8x20 cm m 231, , ,68 231, , , ,68 ( ,00) ( ,68) IV-19
20 G Pekerjaan Khusus Nat 4 x 4 mm +sealant(pembatas cat) m (385,15) 2.300,00 ( ,00) (385,15) 2.300,00 ( ,00) Talang air hujan area auditorium unit 8, , ,88 8, , , , ,88 ( ,00) Section Finishing Lantai 4 B Pekerjaan Pintu, Jendela, Partisi & Accessories kusen type PB1 & PB1' unit 4, , ,00 (4,00) ,00 ( ,00) 4,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 & PB2' unit 4, , ,40 (4,00) ,47 ( ,88) 4,00 ( ,37) ( ,48) kusen type PB D2 unit 3, , ,52 (3,00) ,58 ( ,74) 3,00 ( ,74) ( ,22) kusen type PS D1 unit 1, , ,71 1, , ,71 kusen type GB2 unit 1, , ,80 1, , , ,43 ( ,62) ( ,19) Section Finishing Lantai 5 B Pekerjaan Pintu, Jendela, Partisi & Accessories kusen type PB1 & PB1' unit 4, , ,00 (4,00) ,00 ( ,00) 4,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 & PB2' unit 3, , ,30 (3,00) ,17 ( ,51) 3,00 ( ,07) ( ,21) kusen type PB D2 unit 3, , ,52 (3,00) ,88 ( ,64) 3,00 ( ,04) ( ,12) ,82 ( ,15) ( ,33) Section Finishing Lantai 6 & Ruang mesin A Pekerjaan Dinding & Plesteran kusen type PB1 & PB1' unit 4, , ,00 (4,00) ,00 ( ,00) 4,00 ( ,00) ( ,00) kusen type PB2 & PB2' unit 3, , ,51 (3,00) ,67 ( ,01) 3,00 ( ,50) ( ,50) kusen type PB D1 unit 3, , ,32 (3,00) ,58 ( ,74) 3,00 ( ,14) ( ,42) kusen type PB D2 unit 4, , ,28 (4,00) ,38 ( ,52) 4,00 ( ,81) ( ,24) kusen type PK D2 unit 1, , ,66 1, , ,66 kusen type J2 & J2' unit 8, , ,66 8, , ,66 kusen type PK1 unit 1, , ,31 1, , , ,74 ( ,27) ,47 PEKERJAAN PLUMBING Section Peralatan Sanitary A Lantai - basement sink setara BROMO type K4K4Ao c/w unit (33,00) ,00 ( ,00) (33,00) ,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) Lantai - 1 B sink standard (stainless steel) unit (1,00) ,00 ( ,00) (1,00) ,00 ( ,00) sink setara BROMO type K4K4Ao unit 12, , ,00 c/w 12, , , , ,00 ( ,00) D Lantai - 3 sink setara BROMO type K4K4Ao c/w unit (30,00) ,00 ( ,00) (30,00) ,00 ( ,00) sink standard (stainless steel) unit (1,00) ,00 ( ,00) (1,00) ,00 ( ,00) bak mandi 65 x 65 cm unit (12,00) ,00 ( ,00) (12,00) ,00 ( ,00) ( ,00) ( ,00) PEKERJAAN ELEKTRIKAL Section Pekerjaan Elektrikal Lantai - Basement B Instalasi & Fixtures TLD 2 X 36W,V-shafe type bh 2, , ,00 2, , ,00 saklar ganda rating 10A bh 3, , ,00 3, , ,00 V shape TLD 1x36w + kit battery emergency bh 4, , ,00 4, , ,00 saklar hotel rating 10A bh 5, , ,00 5, , , , ,00 Section Pekerjaan Elektrikal Lantai - 1 B Instalasi & Fixtures PLC 2 x 13W, downlight type bh 2, , ,00 2, , ,00 instalasi titik lampu & outlet,rating 16A titik 50, , ,00 50, , , , ,00 Section Pekerjaan Elektrikal Lantai - 2 B Instalasi & Fixtures TLD 2 X 36W,cover M2 bh 3, , ,00 3, , ,00 TLD 1 X 36W,cover M2 bh 2, , ,00 2, , ,00 TLD 1 X 36W,V-shafe type bh 2, , ,00 2, , ,00 PLC 2 x 13W, downlight type bh 2, , ,00 2, , ,00 saklar tunggal rating 10A bh 10, , ,00 10, , ,00 saklar ganda rating 10A bh 7, , ,00 7, , ,00 General purpose outlet, 1 fasa rating 10A bh 30, , ,00 30, , ,00 Power outlet, rating 16A bh 23, , ,00 23, , ,00 General purpose outlet, 3 fasa rating 16A unit 3, , ,00 3, , ,00 saklar hotel rating 10A bh 2, , ,00 2, , ,00 TLD 1 x 10W lengkap battery (exit lamp) bh 5, , ,00 5, , , , ,00 Section Pekerjaan Elektrikal Lantai - 3 B Instalasi & Fixtures TLD 1 X 36W,V-shafe type bh 1, , ,00 1, , ,00 PLC 2 x 13W, downlight type bh 2, , ,00 2, , ,00 saklar ganda rating 10A bh 2, , ,00 2, , ,00 General purpose outlet, 3 fasa rating 16A unit 3, , ,00 3, , , , ,00 PEKERJAAN MEKANIKAL Section Sistem pemipaan sprinkler e Lantai - 4 pipa BSP schedule 40Ф25 mm m (258,00) ,33 ( ,00) (258,00) ,33 ( ,00) f Lantai - 5 pipa BSP schedule 40Ф25 mm m (258,00) ,33 ( ,00) (258,00) ,33 ( ,00) g Lantai - 6 pipa BSP schedule 40Ф25 mm m (258,00) ,33 ( ,00) (258,00) ,33 ( ,00) ( ,00) ( ,00) Section Pekerjaan Ducting AC b. Lantai - 2 SAD 300 x 300 unit 26, , ,00 26, , ,00 RAG 350 x 350 unit 20, , ,00 20, , , , ,00 c. Auditorium Grill linier 3 slot 1000x150 unit 38, , ,00 38, , ,00 Grill louver 300x500 unit 10, , ,00 10, , ,00 flexible duct & isolasi Ф 200 m 181, , ,00 181, , , , ,00 d. Lantai - 3 SAD 300 x 300 unit 13, , ,00 13, , ,00 flexible duct & isolasi Ф 200 m 24, , ,00 24, , , , ,00 TOTAL , ,08 ( ,56) IV-20
21 Tabel 4.4 Rekap Biaya Pekerjaan Tambah Kurang PEKERJAAN Pekerjaan Tambah (Rp) Pekerjaan Kurang (Rp) Selisih (Rp) PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN ARSITEKTUR PEKERJAAN PLUMBING PEKERJAAN ELEKTRIKAL PEKERJAAN MEKANIKAL TOTAL ,00 ( ,00) , ,64 ( ,56) ( ,92) ,00 ( ,00) ( ,00) , , ,00 ( ,00) , ,64 ( ,56) ,08 Berdasarkan data yang ditunjukkan di atas, total biaya pekerjaan tambah adalah sebesar Rp ,94,-, sedangkan total biaya pekerjaan kurang adalah sebesar Rp ,56,-, sehingga selisih pekerjaan tambah kurang dalam proyek ini adalah sebesar Rp ,08,-. Besarnya perbandingan antara biaya total pekerjaan tambah kurang dengan biaya total proyek dapat dilihat pada Gambar 4.9 Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Biaya Total Proyek & Biaya Total Pekerjaan Tambah Kurang Sehingga bila kita bandingkan biaya pekerjaan tambah kurang tersebut dengan biaya total proyek, dimana biaya total proyek adalah sebesar Rp ,-, IV-21
22 maka kita dapatkan bahwa persentase biaya pekerjaan tambah proyek tersebut sebesar 3,49%, sedangkan persentase biaya pekerjaan kurang proyek tersebut sebesar 3,47%, dan persentase selisih biaya pekerjaan tambah kurang pada proyek ini adalah sebesar 0,02%. Gambar 4.10 Diagram Persentase Perbandingan Biaya Pekerjaan Tambah Kurang Dengan Biaya Total Proyek Pekerjaan tambah pada proyek ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan arsitektur, pekerjaan plumbing, pekerjaan elektrikal, dan pekerjaan mekanikal. Perbandingan antara biaya pekerjaan tambah dari masing-masing subpekerjaan yang ada di proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.11 IV-22
23 Biaya Pekerjaan Tambah ,64 Tahap Persiapan Tahap Arsitektur , ,00 Tahap Plumbing Tahap Elektrikal Tahap Mekanikal , ,00 Gambar 4.11 Biaya Pekerjaan Tambah Pekerjaan kurang pada proyek ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan arsitektur, pekerjaan plumbing, dan pekerjaan mekanikal. Perbandingan antara biaya pekerjaan tambah dari masing-masing subpekerjaan yang ada di proyek ini dapat dilihat pada Gambar 4.12 Biaya Pekerjaan Kurang ( ,56) Tahap Persiapan Tahap Arsitektur Tahap Plumbing ( ,00) ( ,00) ( ,00) Tahap Mekanikal Gambar 4.12 Biaya Pekerjaan Kurang IV-23
24 Dari data pekerjaan tambah kurang yang disajikan di atas, penulis mengidentifikasi penyebab dari masing-masing pekerjaan tambah kurang dan mendapatkan 3 faktor yang mempengaruhi pekerjaan tambah kurang pada proyek ini yaitu faktor perubahan oleh pengguna jasa, faktor masalah pada spesifikasi, dan faktor keterlambatan material. Kemudian setelah dibandingkan antara ketiga faktor tersebut ternyata faktor perubahan oleh pengguna jasa merupakan faktor yang paling menentukan pada pekerjaan tambah kurang pada proyek ini. Perbandingan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan tambah kurang pada proyek ini dapat dilihat pada Gambar % 38.21% 56.91% Faktor perubahan oleh owner Faktor masalah pada spesifikasi Faktor keterlambatan material Gambar 4.13 Perbandingan Faktor Yang Mempengaruhi Pekerjaan Tambah Kurang Kemudian penulis membandingkan faktor penyebab terjadinya tuntutan yang paling berpengaruh pada proyek ini dengan dua penelitian tentang tuntutan sebelumnya, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan di kota Jakarta dan Bandung pada 11 perusahaan penyedia jasa dengan 11 responden (Hidayat, Benny dan Firstadi, Satria (1998), Kajian Tentang Klaim Dan Permasalahannya Dalam Industri Konstruksi Indonesia Beserta Kecenderungannya Menjadi Perselisihan dari Perspektif Kontraktor, Tugas Akhir S1 Teknik Sipil ITB, Bandung) menyatakan bahwa IV-24
25 faktor penyebab terjadinya tuntutan yang sering terjadi adalah keterlambatan akibat pengguna jasa. 2. Penelitian yang dilakukan pada 8 perusahaan penyedia jasa dengan 12 responden di Surabaya (Chandra, Herry P.,Tunardih, Eillen C.,dan Soetiono, Imelda, Studi Pengajuan Klaim Konstruksi dari Kontraktor ke Pemilik Bangunan, Universitas Kristen Petra, DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 7, NO. 2, September 2005: 90 96) menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya tuntutan yang sering terjadi adalah perubahan desain dan pekerjaan tambah oleh pengguna jasa. Dari hasil perbandingan di atas didapat bahwa hasil yang penulis dapatkan tentang faktor penyebab terjadinya tuntutan yang paling berpengaruh sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herry P Candra yaitu faktor perubahan oleh pengguna jasa. 4.6 Analisis Hambatan Tuntutan yang Berpotensi Terjadi di Proyek Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks sehubungan dengan standar-standar baru yang ditetapkan, teknologi yang canggih, dan keinginan pengguna jasa untuk melakukan penambahan ataupun perubahan lingkup pekerjaan. Suksesnya sebuah proyek tak lepas dari kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat didalamnya yaitu pengguna jasa, konsultan perencana dan penyedia jasa. Pihak-pihak tersebut mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda sehingga konflik selalu timbul akibat perbedaan pendapat pada saat perencanaan dan pembangunan proyek. Berikut ini penulis uraikan mengenai hambatan-hambatan yang mungkin terjadi selama proses pelaksanaan tuntutan yang diajukan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa. Selanjutnya hambatan-hambatan tersebut akan diperbandingkan dengan kejadian-kejadian yang dialami pada proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjajaran. Hambatan-hambatan yang dapat terjadi pada pengajuan tuntutan (Herry, 2005), yaitu: IV-25
26 1. Permohonan pengajuan tuntutan terlambat 2. Penyedia jasa tidak mengikuti prosedur kontrak 3. Kurang akuratnya rekaman data yang dibutuhkan 4. Tuntutan yang diajukan tidak mempunyai dasar yang kuat 5. Informasi yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran tuntutan tidak tersedia 1. Permohonan pengajuan tuntutan terlambat Permohonan pengajuan tuntutan suatu proyek kontruksi sangat tergantung pada metodologi yang membutuhkan pertimbangan teknis dan administrasi penyedia jasa. Jika pertimbangan teknis dan administrasi kurang matang maka akan menyebabkan keterlambatan didalam permohonan pengajuan tuntutan. Potensi keterlambatan pengajuan tuntutan pada proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjajaran ini bisa saja terjadi. Hal ini dikarenakan kondisi kerja penyedia jasa yang dihadapkan pada waktu yang singkat sehingga dituntut untuk selalu bekerja agar memenuhi target waktu penyelesaiaan proyek. Akibat yang timbul dari waktu proyek yang singkat adalah banyaknya rekaman data yang terlambat, serta kurang terkontrolnya keakuratan data dan keakuratan BQ. Untuk mengantisipasi permohonan pengajuan tuntutan yang terlambat diperlukan suatu perencanaan yang benar-benar matang dan terorganisir dalam melaksanakan prosedur pengajuan tuntutan. Selain itu diperlukan orang-orang yang benar-benar mampu melaksanakan prosedur pengajuan tuntutan tersebut. 2. Penyedia jasa tidak mengikuti prosedur kontrak Prosedur kontrak merupakan suatu prosedur yang telah disepakati oleh penyedia jasa dan pengguna jasa dan prosedur kontrak ini berkekuatan hukum. Prosedur ini harus dilaksanakan oleh kedua pihak jika mengalami masalah dalam pelaksanaan konstruksi. Prosedur tersebut berisi mengenai hal-hal teknis dan administrasi yang harus dipatuhi oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam konstruksi. IV-26
27 Hambatan dari penyedia jasa yang tidak mengikuti prosedur kontrak pada proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjajaran bisa saja terjadi dalam proses pengajuan tuntutan. Kasus yang terjadi pada proyek ini adalah prosedur administrasi, yaitu tentang kelengkapan dokumen untuk pengajuan tuntutan. Dokumen pendukung pengajuan tuntutan yang tidak tersedia pada proyek ini adalah dokumen instruksi lapangan. Dokumen ini seharusnya dikeluarkan oleh manajemen konstruksi, namun yang terjadi pada proyek ini, manajemen konstruksi tidak pernah mengeluarkan bukti tertulis tentang instruksi lapangan melainkan hanya berupa instruksi lapangan secara lisan. Hal ini menyebabkan penyedia jasa posisinya menjadi lemah jika ingin mengajukan tuntutan terhadap pengguna jasa. Salah satu kasus yang terjadi tentang instruksi lapangan secara lisan adalah perubahan keramik lantai basement. Granit yang semula ukuran 60x60 cm diganti menjadi keramik ukuran 40x40 cm. Hal ini dikarenakan jumlah granit yang ada dipasaran tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan untuk pekerjaan lantai sehingga diganti menjadi keramik. Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian dimana pihak penyedia jasa tidak mengikuti prosedur kontrak, maka diperlukan kepedulian yang tinggi dan pemahaman yang baik terhadap isi dokumen kontrak tersebutt. Hal ini diperlukan agar bila timbul masalah dalam pelaksanan konstruksi, penyedia jasa dapat segera menyelesaikannya sesuai dengan prosedur yang ada dalam dokumen kontrak. 3. Kurang akuratnya rekaman data yang dibutuhkan Masih berkaitan dengan hambatan sebelumnya, kurang akuratnya rekaman data yang dibutuhkan pada proyek ini dikarenakan kondisi kerja penyedia jasa yang dihadapkan pada waktu yang singkat sehingga dituntut untuk selalu bekerja agar memenuhi target waktu penyelesaiaan proyek. Data penting yang tidak ada pada proyek ini adalah data tentang instruksi IV-27
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA
Lebih terperinciLAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG
LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini
Lebih terperinciNo Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) Pekerjaan : Pembangunan Gedung kantor UPPD dan SAMSAT Semarang I Lokasi : Jl. Majapahit Semarang, No 428 Pedurungan Semarang A Pekerjaan Persiapan B C D 1 Pembersihan lahan
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2
Lebih terperinciRencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR & M/E BANGUNAN RUKO - Jl. Moh. Toha, Bandung Luas Konstruksi, A = 90 m 2 No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Jumlah Sub Total
Lebih terperinciPT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana
LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan
Lebih terperinciREKAPITULASI JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN PERSIAPAN. BANGUNAN RUMAH DINAS - Pekerjaan Struktur - Pekerjaan Arsitektur - Pekerjaan ME Sub Total
DAFTAR KUANTITAS PEKERJAAN Proyek PENBANGUNAN RUMAH DINAS WASEKJEN KPU & GUDANG Pekerjaan STRUKTUR, ARSITEKTUR DAN ME Pemilik KOMISI PEMILIHAN UMUM Lokasi JL. SIAGA RAYA No. 23 PEJATEN PASAR MINGGU JAKARTA
Lebih terperinciPSD III Desain Ars Undip TA 31
BILL OF QUANTITY (BQ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA LOKASI : JL. KI HAJAR DEWANTORO, SURAKARTA NO URAIAN
Lebih terperinciBAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN
DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN
STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PROYEK : PEMBANGUNAN/RENOVASI GEDUNG LABORATORIUM DAN KANTOR PEKERJAAN : RENOVASI DAN PEMBANGUNAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI 260 M2 LOKASI : JL. NUR ATMADIBRATA NO. 11 TELANAI
Lebih terperinciGAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU
PEMERINTAH DAERAH Jln. Trans Halmahera - Maba PEMBANGUNAN BARU GEDUNG /ICCU LOKASI : KOTA - TAHUN ANGGARAN 201 B 22. 4. 3.0 3.0 3.0 3.0 4. PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 201 PEMBANGUNAN GEDUNG BARU /ICCU
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI SURABAYA LOKASI : SURABAYA No. C. PEKERJAAN ARSITEKTUR I. LANTAI 1 I.1 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN 1 Pas. Batu Kali 1 Pc : 5
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh
Lebih terperinciDAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I
KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciHARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )
BILL OF QUANTITY (BQ) Pekerjaan : PERBAIKAN RUMAH KACA dan HEAD HOUSE CIMANGGU BOGOR Lokasi : BALAI BESAR PENELITIAN dan PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI dan SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN : CIMANGGU BOGOR Tahun
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00
Lebih terperinciREKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL
REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA 3.1 Umum Metodologi penelitian yang dilakukan untuk penelitian ini adalah dengan cara studi kasus. Yaitu dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang
Lebih terperinciPENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI NOMOR : 05-6/ /PPK-BUP/2012
i 1 2 BAB I. UMUM... Cukup Jelas SEMULA TERTULIS : BAB II. PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Jalan Kolonel Wahid Udin No. 257, Sekayu 30711 Website : www.mubakab.go.id PENGUMUMAN PEMILIHAN
Lebih terperinciPERNYATAAN ANTI PLAGIAT..
DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS. Kontrak Harga Satuan / Unit Price. Kontrak harga satuan adalah kontrak
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Kontrak Awal (Kontrak Harga Satuan / Unit Price) Pada Pekerjaan Revitalisasi Kawasan Simpanglima, Semarang menggunakan Kontrak Harga Satuan / Unit Price. Kontrak harga satuan
Lebih terperinciDAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN
A. PERSIAPAN UMUM 1 Pembuatan Bedeng Pekerja, Gudang Material 10.00 M² 2 Pengukuran & Pemasangan Bouwplank 72.00 M 3 Safety APD 10.00 Unit Listrik Kerja TDR PLN 3500 VA 500.00 Jam 5 Mobilisasi dan demobilisasi
Lebih terperinciLaporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,
Lebih terperinciBAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan
BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciBILL OF QUANTITY ( BQ )
BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN : PENINGKATAN FASILITAS RUMAH SAKIT PEKERJAAN : PENGADAAN KONSTRUKSI BANGUNAN AULA DAN ASRAMA DIKLAT RSUD TUGUREJO LOKASI : JL. TUGUREJO SEMARANG SUMBER DANA : APBD TAHUN
Lebih terperinciPSD III D.Ars Undip TA 31
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR REDESAIN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI SOKOSARI 1 TUBAN LUAS BANGUNAN LANTAI I : 338,85 m² LUAS BANGUNAN LANTAI II : 338,85 m² LUAS BANGUNAN TOTAL : 677,7 m² ESTIKA
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI TERJADINYA TUNTUTAN PENYEDIA JASA PADA PROYEK KONSTRUKSI
TUGAS AKHIR KAJIAN POTENSI TERJADINYA TUNTUTAN PENYEDIA JASA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJAJARAN) DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT KELULUSAN
Lebih terperinciDINAS PERHUBUNGAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PERHUBUNGAN Jalan Soekarno Hatta No. 205 Bandung, telp. (022) 5220768 ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Kegiatan: Pembangunan BalaiPengujianKendaraanBermotor Pekerjaan :Pembangunan
Lebih terperinciPERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3
TABEL 1. NO URAIAN I Pekerjaan Persiapan 1. Pembersihan Lahan 1LS II 15 2. Pemasangan Bouwplank Volume Tiang 0,288 m 3 > pnjg tiang (4/6):100 cm = jlh tiang x Dimensi tiang > jarak antar tiang: 1 m = 65
Lebih terperinciPROFIL WISMAYA RESIDENCE
PROFIL WISMAYA RESIDENCE Nama Apartemen : WISMAYA RESIDENCE Lokasi : Jl. M. Hasibuan No. 52 Bekasi 17113 Luas Tanah : 10.745 m2 Pengembang : PT. Langgeng Makmur Perkasa (LMP) Kontraktor : PT. Adhi Persada
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna. 2003. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT. Fikahati Aneka Chandra, Herry; Tunardih, Eillen; Soetiono, Imelda.
Lebih terperinciEBOOK PROPERTI POPULER
EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN KERJA
SURAT PERJANJIAN KERJA PROYEK UD. MITRA DUTA KONSTRUKSI JAYA ABADI, cv General Contractor Steel Building Constructor Consulting Engineering Taman Cibaduyut Indah Blok A No.108 Telp. (022)- 92570509-081220282868
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciKELOMPOK KERJA 49 BIRO LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Alamat : Komp. Bumi Praja Anduonohu Kendari
KELOMPOK KERJA 49 BIRO LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Alamat : Komp. Bumi Praja Anduonohu Kendari Kepada Yth. Penyedia pada Paket Penyelesaian Pembangunan Gedung Kelas/Ruang
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum 4.1.1 Data-data proyek Nama Proyek : Hotel Amaris Pettarani Lokasi Proyek : Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar Pelaksanaan : 2 September 2013 22 September
Lebih terperinciPANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS TATA KOTA KOTA TANGERANG
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS TATA KOTA KOTA TANGERANG Gedung Pusat Pemerintahan Lt. III Jl. Satria Sudirman No.1 Telp. (021) 55764955 ext. 401406 Fax. (021) 55768687 Kota Tangerang BERITA ACARA
Lebih terperinciDaftar Isi. 1. Latar Belakang 2. Referensi 3. Desain dan Spesifikasi Rumah T30 Perumnas 2016
Daftar Isi. Latar Belakang. Referensi. Desain dan Spesifikasi Rumah T0 Perumnas 0. ARSITEKTUR dan MEP. Variasi Desain Sistem Prefabrikasi 4. Perencanaan Struktur. Rencana Anggaran dan Biaya. Penutup .
Lebih terperinciA D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N
PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGADAAN JASA KONSTRUKSI PADA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SINTANG
Lebih terperinciPERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan
Lebih terperinciPanduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA
PENENTUAN KOEFISIEN PRODUKTIFITAS PEKERJAAN BEKISTING DAN PEMBESIAN PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA Nama : Asep Dian Heryadiana Nrp : 0221109 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGUNAN RUKO DAERAH JAYAPURA-PAPUA TERHADAP DAERAH MANADO-SULAWESI UTARA
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGUNAN RUKO DAERAH JAYAPURA-PAPUA TERHADAP DAERAH MANADO-SULAWESI UTARA Agryanto P. Parinding J. Tjakra, J. P. Rantung, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah
Lebih terperinciPEMERINTAH ACEH. ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK Nomor : 02.Add/Pokja-ULP/OTSUS-PERHUB/LSM/2013 Tanggal : 10 April 2013
PEMERINTAH ACEH UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK Nomor : 02.Add/Pokja-ULP/OTSUS-PERHUB/LSM/2013 Tanggal : 10 April 2013 PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI:
Lebih terperinciD O K U M E N P E N G A D A A N
D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: Tanggal: untuk Pengadaan Jasa Konstruksi Rehabilitasi Gedung Dekanat dan Kriya FSR ISI Yogyakarta Panitia Pengadaan Penyedia Jasa Kosntruksi Institut Seni Indonesia
Lebih terperinciPelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan
Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Nama : Bias Cahya Islami NPM : 21312452 Dosen Pembimbing : Remigius Hari S, ST.,M.Ars Latar
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciPSD III Desain Ars Undip TA 31
RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG KANTOR BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG BALIK PAPAN TAHUN 2012 I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,023.75 m² 6,300.00 12,749,625.00 2
Lebih terperinciKOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KOP PERUSAHAAN REKAPTULAS DAFTAR KUANTTAS DAN HARGA NO KOMPONEN JUMLAH A B C D PERSAPAN GAPURA Luas 8 M2 KANTOR Luas 216 M2 PETAK TOKO Luas 836 M2 E PEK. LOST PASAR TYPE ( Los Pakaian + Los Rempah Rempah
Lebih terperinciSTUDI PENYEBAB DAN BIAYA PEKERJAAN TAMBAH/KURANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS STIE EKUITAS YKP BANK JABAR
STUDI PENYEBAB DAN BIAYA PEKERJAAN TAMBAH/KURANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS STIE EKUITAS YKP BANK JABAR Hendra Suryaman NRP : 0021111 Pembimbing : Yohanes Lim Dwi Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1
Lebih terperinciPERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik
Lebih terperinciBAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai
BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, (1996), Tugas Akhir : Analisa Dampak Penerapan Percepatan Durasi Proyek Atas Permintaan Owner. Bandung, ITB. 2. Chandra, P, Herry, (2004), Jurnal Studi Tentang Pengajuan Klaim
Lebih terperinciPROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG
PROYEK TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG INFORMASI PROYEK LOKASI PROYEK DATA PROYEK DATA TEKNIS PERMODELAN BANGUNAN LOKASI PROYEK LOKASI PROYEK: TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK SEKUPANG DATA PROYEK NAMA PROYEK :
Lebih terperinciPANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 0 Jl. KH. Agus Salim Kota Baru (07) 7 Jambi 68 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) Nomor : 0/PAN/DINKES/0 KEGIATAN
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan
Lebih terperinciREKAPITULASI HASIL PENELITIAN ADMINISTRASI, TEKNIK, BIAYA DAN KUALIFIKASI
REKAPITULASI HASIL PENELITIAN, TEKNIK, BIAYA DAN Nomor : 07/PPBJ/PAGM/VI/2012 Satker : Pengadilan Agama Giri Menang egiatan : Renovasi dan Perluasan Gedung PA. Giri Menang No. NAMA REKANAN NILAI 1 CV.
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012
DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya
Lebih terperinciPENGARUH RANCANGAN DENAH TERHADAP RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TIPE 36 DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
Pengaruh Rancangan Denah terhadap Rencana Anggaran Biaya Rumah (Aunur Rafik dan Sofwan Hadi) PENGARUH RANCANGAN DENAH TERHADAP RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TIPE 36 DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
Lebih terperinciBAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI
BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material
Lebih terperinciBAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB
Lebih terperinciBAB IV Analisis Data
BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Nama Proyek Lokasi Proyek : Pembangunan Rumah Kost 3 Lantai : Taman Permata Blok A3 No 35, Lippo Village, Tangerang, Banten Peruntukan Luas Bangunan
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KEGIATAN PEKERJAAN : Penataan Lingkungan dan Kantor : Rehab Atap Bangunan Kantor dan Pavingisasi Halaman Kantor LOKASI : Kecamatan Kandangserang TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciRENCANA ANGGARAN BIAYA
RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAN DAN MOBILER SDN 004 RAMBAH LOKASI : KEC. RAMBAH KAB. ROKAN HULU HARGA SATUAN JUMLAH
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA PEKERJAAN KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT INFORMASI PARIWISATA LOKASI : KANTOR PARIWISATA PANGKALPINANG VOLUME : 1 PAKET BIAYA : Rp. 375.000.000,00 TAHUN ANGGARAN : 2011 ANALISA URAIAN
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan
Lebih terperinciA. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan
Lebih terperinciDaftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.
Daftar Harga & Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Mandor Rp 145.000 / Hari Kepala Tukang Rp 125.000 / Hari Tukang Rp 95.000 / Hari Pembantu Tukang Bangunan Rp 60.000 / Hari Daftar upah Lembur Tenaga
Lebih terperinciKajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan
Lebih terperinciBILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )
BILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) PROGRAM : KEGIATAN : PEKERJAAN : Penambahan Ruang Kelas Baru 5 (Lima) RUANG KELAS SDN NO. 167/X GERAGAI LOKASI : SDN NO. 167/X GERAGAI KAB. TANJAB TIMUR
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan
BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN
Lampiran RKS : 1767/LL/KCJ/RKS/VII/2015 ANALISA HARGA SATUAN RENOVASI TOILET KHUSUS WANITA DAN MEMBUAT TOILET BARU KHUSUS PRIA STASIUN SUDIRMAN 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2 Upah: 0.333 Oh Pekerja x Rp.
Lebih terperinciBILL OF QUANTITY ( BQ )
BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D
Lebih terperinciPanduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap
Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAAN WILAYAH VII KELOMPOK KERJA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SATKER KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII
UNIT LAYANAN PENGADAAAN WILAYAH VII KELOMPOK KERJA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SATKER KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII JL. M. R. ISWAHYUDI NO. (DEPAN BANDARA SEPINGGAN) BALIKPAPAN 765 Telp.
Lebih terperinciDATA PROYEK BAB II DATA PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keberhasilan suatu pelaksanaan proyek pembangunan dan hasil-hasil yang dicapai dipegaruhi oleh pemilihan metode pelaksanaan penjadwalan yang tepat serta diimbangi
Lebih terperinciANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI NO. URAIAN KOEF SAT. TOTAL 1 1 M2 PEK. PENGUKURAN KEMBALI (SITE) Tukang Batu 0,0100 org P e k e r j a 0,0200 org Peralatan 0,5000 lot 2 1 M1 PEK. PASANGAN BOUWPLANK
Lebih terperinciCara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST
Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton
Lebih terperinciREKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBUATAN RUMAH DINAS MEDIS Tahun Anggaran 2012
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Tahun Anggaran URAIAN JUMLAH (Rp.) ARSITEKTURAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. 5,097,312 II PEK. DINDING BATA Rp. 54,697,323 III. PEKERJAAN LANTAI Rp. 12,669,109 IV. PEKERJAAN
Lebih terperinciSURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO
Lebih terperinci