USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Transkripsi

1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perbedaan Tingkat Parasit Taenia Solium Pada Daging Babi Ternak dan Daging Babi Hutan yang Dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya BIDANG KEGIATAN: PKM Penelitian Diusulkan oleh: Kukuh Suryawan : Angkatan 2014 Depie Estiarini : Angkatan 2014 Setyo Rini Haryanti : Angkatan 2014 Yusuf Iqbal Setia : Angkatan 2014 UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALANGKA RAYA PALANGKA RAYA 2015

2

3 ABSTRAK Daging babi merupakan inang yang baik untuk perkembang biakan parasit cestoda spesies Tanea solium dan menyebabkan Penyakit Sisterkosis. Pada Tahun 2011, WHO melaporkan lebih dari 50 juta orang menderita sistiserkosis, namun jumlah ini masih diyakini melebihi jumlah yang sebenarnya. Di Indonesia kasus sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Bali, Papua (Irian Jaya) dan Sumatera Utara dengan prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua (42,7%). Di Kota Palangka Raya permintaan masyarakat lokal (dayak non muslim) akan daging babi sangat tinggi. Babi yang diolah dan dijual bukan hanya berasal dari babi hutan namun juga berasal dari babi peternakan. Berdasarkan hasil observasi, mayoritas ternak babi di Kota Palangka Raya dilakukan di halaman rumah penduduk dengan kondisi sanitasi yang kurang baik dan tak jarang babi ternak diberi makanan yang berasal dari sampah-sampah penduduk. Rancangan penelitian ini adalah observasional study dengan pendekatan deskriptif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat parasit Taenea solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di pasar Kahayan Kota Palangkaraya. Populasi adalah seluruh daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. Sedangkan sampel adalah daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual pada saat penelitian berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode kompresi otot dan metode pencernaan otot yang diamati secara mikroskopik. tingkat parasit menggunakan 3 (tiga) parameter, yaitu tingkat parasit tinggi apabila ditemukan > 1 larva Taenea solium pada sampel, tingkat parasit rendah apabila ditemukan 1 larva Taenea solium pada sampel dan tidak mengandung parasit apabila tidak ditemukan larva Taenea solium pada sampel. Kata Kunci : Daging babi ternak, daging babi hutan, Taenea solium

4 DAFTAR ISI Lembar Pengesah Ringkasan Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Luaran Manfaat...2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Babi Taenea Solium...3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Tehnik Pengumpulan Data Alat dan Bahan Variabel dan Definisi Operasional Prosedur Kerja Manajemen Data Analisis Data...8 BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Penelitian Jadwal Penelitian...9 Daftar Pustaka...10 Lampiran

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging babi merupakan salah satumakanan yang populer di kalangan mayarakat barat dan timur terutama di kalangan non muslim. Daging babi memiliki banyak manfaat, tidak berbeda dengan daging merah lainnya. Daging babi memiliki kandungan energi yang tinggi (457 kkal) sehinggga dapat meningkatkan tenaga untuk beraktiivitas, menjaga daya tahan tubuh, mencegah terjadinya kelelahan dan meningkatkan kosentrasi dalam melakukan akivitas. Meskipun daging babi sangat bermanfaat bagi kesehatan, namun babi juga merupakan inang yang baik untuk perkembang biakan parasit cestoda spesies Tanea solium.infeksi T. solium pada manusia terjadi saat parasit tersebut berbentuk larva sistierkus. Jika manusia makan daging sapi atau babi yang dimasak tidak sempurna dan mengandung sistiserkus bovis atau sistiserkus sellulose, maka dalam usus manusia sistiserkus ini akantumbuh menjadi cacing T. solium dewasa dan menyebabkan penyakit sisterkosis. Sistiserkosis ditemukan diberbagai tempat di dunia dan diperkirakan merupakan parasit manusia yang penting terutama di mana daging babi mentah atau setengah matang dimakan. WHO melaporkanlebih dari 50 juta orang menderita sistiserkosis pada Tahun 2010, namun jumlah ini masih diyakini melebihi jumlah yang sebenarnya. Sekitar ribu orang meninggal per tahun akibat komplikasi sistiserkosis pada jantung dan otak (CFSPH, 2005; Tolan, 2011). Prevalensi sistiserkosis akibat Taenia solium paling sering terjadi di Amerika Latin, Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Sub Sahara (CFSPH, 2005; Garcia et al., 1999; WHO, 2009). Di Indonesiakasus sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Bali, Papua (Irian Jaya) dan Sumatera Utara.Pada Tahun 2010 prevalensi sistiserkosis berada pada rentang 1,0%-42,7%, dimana prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua (42,7%) karena masyarakat papua mayoritas mengkonsumsi daging babi sebagai lauk pauk utama mereka. Di Kota Palangka Raya permintaan masyarakat lokal (dayak non muslim) akan daging babi sangat tinggi karena harganya yang relative terjangkau dibandingkan dengan daging merah lainnya (daging sapi, kambing dan kerbau). Daging babi banyak di jual di pasar-pasar tradisional maupun di pinggir jalan dalam bentukdaging mentah, olahan, masakan siap saji, bahkan babi yang masih hidup.babi yang diolah dan dijual bukan hanya berasal dari babi hutan namun juga berasal dari babi peternakan.besarnya

6 permintaan masyarakat lokal akan daging babi kadang-kadang menyebabkan ketersediaan daging babi di pasaran kian langka, apalagi hasil buruan akan babi semakin jarang. Keadaan tersebut mendorong masyarakat untuk menternak babi, selain untuk meningkatkan ekonomi, babi juga dapat dikonsumsi oleh keluarga yang berasangkutan. Berdasarkan hasil observasi, mayoritas ternak babi di Kota Palangka Raya dilakukan di halaman rumah penduduk dengan kondisi sanitasi yang kurang baik dan tak jarang babi ternak diberi makanan yang dipungut dari sampah-sampah penduduk. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan tingkat parasit T.solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. Tujuan Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membedakan tingkat parasit T.Solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi larva T.Solium pada daging babi ternak yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. b. Untuk mengidentifikasi larva T.Solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. c. Untuk membedakan tingkat parasit T. soliumpada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di pasar Kahayan Kota Palangka Raya Luaran 1. Materi buku ajar pada Mata Kuliah Parasitologi Program Studi rumpun keilmuan Kesehatan dan Pertanian ; 2. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi 1.4 Manfaat 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam bidang kesehatan, pertanian dan peternakan;

7 2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi terkait dalam pengendalian Penyakit Sisteserkosis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Babi Babi merupakan hewan unggul yang bermoncong panjang dan berhidung rata. Babi berasal dari Eurasia kadang juga dirujuk sebagai khinzir. babi merupakan omnivore yang berarti mereka mengkonsumsi dagging dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu babi merupakan salah satu mamalia yang paling cerdas dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara ketimbang anjing dan kucing (Hariyadi, 2012) Babi Ternak Ternak babi merupakan salah satu penghasil daging selain ternak lain (seperti ternak kambing, domba, kerbau). Ternak babi ini umumnya yang dipelihara adalah babi tipe pedaging, yang tujuan utamnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan daging babi tersebut. daging babi yang mungkin memiliki kelebihan dari daging babi lainnya seperti dari rasa yang lebih gurih dan empuk. namun daging babi jarang ditemukn di daerah yang umumnya beragama muslim karena tidak ada konsumen, tetappi lain halnya pada daerah yang umumnya beragama lain seperti di Bali, Kalimantan Tengah, Kalbar, Papua dan lain-lain. Babi ternak ada 312 varietas dan 87 varietas yag resmi kini dikenal sebagai babi unggul merupakan hasil seleksi dan persilangan babi beberapa beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan beberapa bangsa baru dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, misalnya 60 % babi komersil di dunia adalah Yorkshiree (Large White) 2.1.2Babi Hutan Jenis babi yang lain adalah babi liar (babi hutan) mungil, Aili (Batak), Jani (Dayak), Babui (Kayan), Dahak (Kapuas) dimana spesies ini belum dijinakan, namun sering diburu sebagai sumber daging tergolong hewan besar tinggi ( 1 meter) dan panjang 1 meter dengan berat dewasa bisa mencapai 150 kg, makanannya tumbuh-tumbuhan, bijibijian, bbuah-buahan, rumput rumputan, serangga, hewan melata dan liar.babi Indonesia asli adalah babi hutan yang sekarang berkeliaran di hutan-hutan. Bangsa babi yang dikenal di Indonesia antara lain babi bali, babi jawa, babi kerrawang, babi sumba, babi nias, babi batak, babi tanah toraja, babi dayak, dan lain-lain.

8 2.2Taenea Solium Taenia solium merupakan spesies cacing dimana manusia merupakan hospes definitifnya sedangkan babi merupakan hospes perantara, infeksi pada manusia terjadi bila termakan larva cacing pita yang ada dalam daging babi yang tidak dimasak dengan baik atau dimakan mentah(soedarto, 2003).Taenia soliumadalah bentuk dewasa dari cacing pita yang hidup pada hewan maupun manusia sebagai parasit dalam alat pencernaan Morfologi Cacing dewasa berukuran antara 2 sampai 3 meter dan dapat sampai 25 tahun lamanya. Skoleks bergaris tengah 1 milimeter, bulat dan mempunyai 4 buah alat hisap. Kepala juga dilengkapi dengan rostelum yang mempunyai dua deret kait yang melingkar. Leher pendek, berukuran panjang antara 5 sampai 10 milimeter. Jumlah segmen Taenia solium pada umumnya tidak lebih dari 1000 buah, segmen mature berukuran 12 milimeter. Lubang genetikal terletak didekat pertengahan segmen. Uterus gravid memiliki lima sampai sepuluh cabang lateral disetiap sisi. Segmen gravid dilepaskan tidak satu demi satu melaikan dalam bentuk rantai segmen yang terduri dari lima atau lebih segmen sekali dilepaskan. Telur berbentuk bulat, berwarna coklat, berdinding tebal dan bergaris radikal, ukurannya antara 30 sampai 45 mikron Siklus Hidup Parasit cacing ini termasuk dalam kelompok parasit zoonosis. Siklus hidup Taenia solium berlangsung dalam tubuh dua jenis tuan rumah (hospes), yaitu manusia sebagai hospes definisi dan babi sebagai hospes perantara.cacing dewasa yang terdapat dalam usus halus manusia melepaskan segmen yang paling ujung sehingga segmen atau telur cacing yang keluar dari segmen yang pecah akan dijumpai dalam tinja penderita.apabila telur tersebut tertelan oleh babi, didalam usus telur akan pecah dan onkospfer akan terlepas. Dengan bantuan kait, onskosfer akan menembuas dinding usus lalu masuk dalam pembuluh darah portal atau saluran limfe didaerah usus, akhirnya mencapai sirkulasi sistemik dan organ-organ misalnya jantung, hati, paru serta otot. Otot-otot yang paling disukai adalah otot lidah, leher, bahu, dan otot gerak lainnya, termasuk otot jantung. Kemudian sel-sel dibagikan pertengahan dari onkosfer akan mencair dan membentuk rongga, sehingga dalam waktu hari sesudah terinfeksi, masingmasing, sistiserkusberubah menjadi cacing pita dewasa.( Soedarto, 1992 ).

9 2.2.3 Gejala Klinis Adanya larva cacing pita pada daging babi dapat dikenal dengan melihat bentuk bercak-barcak putih seperti beras karena terjadi pengapuran pada daerah organ yang ditempati. Hewan yang terinfeksi oleh Sistiserkus yang ringan tidak menunjukan gejala apapun, barulah pada kasus yang berat gejala akan muncul yaitu perasaan tidak enak badan (malaise), mudah teruksi (irritabiliti), perubahan tingkah nafsu makan (capricius appetite), bulu kusut (shaggy coat), sedikit diare dan tubuh menjadi kurus (Soeharsono,2002) Identifikasi Parasit Adanya larva cacing pita pada daging babi dapat dikenal dengan melihat bentuk bercak-barcak putih sepert beras karena terjadi pengapuran pada daerah organ yang ditempati. Hewan yang terinfeksi oleh Sistiserkus yang ringan tidak menunjukan gejala apapun, barulah pada kasus yang berat gejala akan muncul yaitu perasaan tidak enak badan (malaise), mudah teruksi (irritabiliti), perubahan tingkah nafsu makan (capricius appetite), bulu kusut (shaggy coat), sedikit diare dan tubuh menjadi kurus (Soeharsono,2002) Pencegahan Taenia Solium Dengan mempelajari siklus hidup dan penularan cacing Taenia solium, maka infeksi cacing ini dapat dicegah dengan caramengobati penderita, pengawasan atas daging babi yang dijual, memasak dengan baik daging babi yang dimakan, menjaga kebersihan lingkungan. Mengobati penderita sistiserkosis selain akan mengurangi sumber infeksi, juga akan mencegah kemungkinan terjadinya penulan oleh larva Taenia. Pengawasan atas daging babi yang akan dijual akan banyak megurangi kasus taeniasis terutama didaerah yang penduduknya mempunyai kebiasaan memakan daging babi mentah atau setengah matang. Memasak daging babi dengan baik merupakan cara pencegahan yang baik, oleh karena sistiserkus akan mati jika dipanaskan sampai 50 celcius selama 30 menit. Pengasinan daging tidak akan selalu dapat membunuh sistiserkus. Selain itu dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari ternak babi memakan tinja manusia merupakan cara syang sangat baik mengurangi taeniasis.

10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah observasional Studydengan pendekatan deskriptif yaitu menggambarkan perbedaan tingkat parasit T. solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual dipasar Kahayan Kota PalangkaRaya Tahun Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan dilaboratorium Klinik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang akan dilaksanakan selama bulan setelah proposal penelitian disetujui. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daging babi yang di jual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya baik daging babi ternak maupun daging babi hutan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah daging babi ternak mentah dan daging babi hutan mentah yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya pada saat penelitian berlangsung. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi yaitu pengamatan langsung kondisi daging babi di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya 2. Identifikasi Larva T.Solium pada daging babi ternak mentah dan daging babi hutan mentah secara mikroskopik di Laboratorium. 3.5 Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong plastik, karet, corong, kawat kasa, mikroskop, pisau, gelas objek, penggiling dan klem standar Bahan

11 Bahan yang digunakan adalah 500 gram daging babi ternak mentah, 500 gram daging babi hutan mentah, HCL, larutan pencernah danscale pepsin. 3.6 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu tingkat parasit T.solium, yang diidentifikasi melalui mikroskopik.tingkat parasitt. solium adalah banyaknya jumlah larva T.solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan, dengan kriteria objektif sebagai berikut : a. Tingkat parasit tinggi : ditemukan lebih dari 1 larva pada sampel b. Tingkat parasit rendah : ditemukan 1 larva pada sampel c. Tidak mengandung parasit : tidak ditemukan larva T.solium pada sampel 3.7 Prosedur Kerja Pengambilan sampel Pengambilan sampel daging babi hutan mentah dan daging babi ternak mentah dilakukan secara bersamaan. Dipersiapkan kantong plastik dan karet untuk tempat sampel dan alat tulis untuk mencatat data sumber daging babi sebelumdilakukan pemeriksaan laboratorium.daging babi yang diperoleh dari pasar kahayan dimasukan dalam kantong plastik diikat dengan karet gelang untuk mencegah kemungkinan terjadinya kontaminasi Pemeriksaan Laboratorium Daging babi hutan mentah dan daging babi ternak mentah diperiksa larva cacing pita dalam otot daging babi dengan metode sebagai berikut: 1. Metode kompresi otot a. Daging babi diiris setebal 2 milimeter b. Irisan tipis otot diletakan diatas gelas preparat c. Dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali d. Apabila telah ditemukan aging yang mempunyai kista maka dilanjutkan ke metode pencernaan otot 2. Metode Pencernaan Otot a. Otot daging babi yang diduga mengandung larva cacing pita digiling/dilumatkan. b. Disiapkan larutan pencerna yaitu air 600 mili liter, scale pepsin 5 gram, Asam clorida (HCL) jenuh 10 mili liter. c. Dicampur setiap 50 gram daging giling dengan larutan pencerna.

12 d. Campuran daging dituangkan dalam corong, dimana bagian bawah corong terdapat kawat kasa yang ditutup 4 lapisan kain.. e. Diletakkan gilingan daging pada kain dan dilakukan pencernaan selama 48 jam pada suhu C. f. Diambil larva cacing dan dimasukkan dalam larutan faali pada suhu C. g. Diperiksa larva dibawah mikroskop dengan hati-hati. 3.8 Managemen Data Managemen data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0 dengan beberapa tahap yaitu mengkode data (coding), mengkode ulang (decoding), tabulasi (tabulating) dan analisis data. 3.9 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik daging babi ternak dan daging babi hutan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji T- Independent untuk mengetahui perbedaan tingkat parasite T.solium pada daging babi ternak dan dan daging babi hutan, dengan rumus sebagai berikut : t ( S 2 1 ( x 1 ) / n ) ( S 1 x / n 2 ) atau t ( x 1 2 S p x ( 1 n 1 2 ) 1 n 2 ) Keterangan n = Jumlah populasi/ sampel s = standar deviasi x = rata-rata jumlah parasit pada sampel

13 BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Penelitian Anggaran yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Tabel 1 Anggaran Penelitian 4.2 Jadwal Penelitian No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1 Peralatan Penunjang (30%) ,- 2 Bahan Habis Pakai (40%) ,- 3 Perjalanan (15%) ,- 4 Lain-Lain (15%) ,- Total ,- Penelitian ini dilaksanakan sellama 5 bulan dengan rincian jadwal sebagai berikut : No Tabel 2 Jadwal Penelitian Kegiatan 1 Pengajuan Proposal PKM-P 2 Observasi lapangan dan Pengambilan Sampel 3 Penelitian 4 Analisis Data dan pelaporan 5 Publikasi Bulan DAFTAR PUSTAKA Lambert HP, Farrar WE: Infectious Diseases Illustrated.Philadelphia, W.B. Saunders,1982.

14 Markell EK, Voge M, John DT: Medical Parasitology, ed 6. Philadelphia, W.B. Saunders, Garcia S Lynne, Diagnostik Parasitologgi Kedokteran. Buku Kedokteran ECG : Jakarta Schmidt GD, Robert LS: Foundation of Parasitology. St Louis, C.V Mosby, Seri Malemna, Pemeriksaan Larva Cacing Pita pada Daging babi (porcina) Dirumah Makan babi pangang karo, USU Repository Soeparno, 1994.Ilmu dan Tehnologi Daging. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta Soedarto, 1992.Helmintologi Kedokteran. Airlangga University Press, 2003.Zoonosis kedokteran. Airllangga University Press Socharsono, 2002.Zoonosis, Penyakit Menular Dari Hewan Kemanusia.Penerbit kanisius Yogyakarta. Zaman V: Atlas of Medical Parasitology, Philadelphia, Lea & Febiger, 1979.

15

16 Lampiran 1 Identitas Mahasiswa Pengusul dan Pembimbing A. Identitas diri 1 Nama Lengkap Depie Estiarini 2 Jenis kelamin Perempuan 3 Bidang studi Analis Kesehatan 4 NIM Tempat dan tanggal lahir Kuala Kuayan, 5 Juni Depieestiarini@gmail.com 7 Nomor telp/hp B. RiwayatPendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN-2 Sumber Makmur SMPN-1 Mentaya Hilir Utara SMAN-1 Mentaya Hilir Utara Jurusan - - IPA Tahun masuk - lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan tahun

17

18 A. Identitas diri 1 Nama Lengkap (dengangelar) Setyo Rini Haryanti 2 Jenis kelamin Perempuan 3 Bidang studi Analis Kesehatan 4 NIM Tempat dan tanggal lahir Palembang, 27 November Rini.ankes@gmail.com 7 Nomor telp/hp B. RiwayatPendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN-2 Sei Gohong SMPN-5 Palangka Raya SMAN-6 Palangka Raya Jurusan - - IPA Tahun masuk - lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun

19 \

20 A. Identitas diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yusuf Iqbal Setia 2 Jenis kelamin Laki-Laki 3 Bidang studi Agroteknologi 4 NIM Tempat dan tanggal lahir Tumbang Samba, 31 Desember yusufiqbas@yahoo.com 7 Nomor telp/hp B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN-3 Samba Danum SMPN-1Katingan Tengah SAMN-1Katingan Tengah Jurusan - - IPS Tahun masuk - lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun

21

22 A. Identitas diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Kukuh Suryawan 2 Jenis kelamin L 3 Bidang studi Analis Kesehatan 4 NIM Tempat dan tanggal lahir Kuala Kapuas, 10 Desember kukuhsuryawan@yahoo.com 7 Nomor telp/hp B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SD Katolik Santo Paulus SMP Katolik Santo Paulus SMAN-2 Kuala Kapuas Jurusan - - IPA Tahun masuk - lulus C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun

23

24 IDENTITAS PEMBIMBING A. Identitasdiri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nurhalina 2 Jenis kelamin Perempuan 3 Bidang studi Epidemiologi 4 NIDN Tempat dan tanggal lahir Raha, 28 Mei Lina_wuna@yahoo.co.id 7 Nomor telp/hp B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN No.16 Raha SLTP No.1 Raha SPK PemdaMuna Jurusan Umum Umum Perawat Tahun masuk - lulus C. Perguruan Tinggi S1 S2 Nama Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Jurusan Epidemiologi dan Biostatistik Epidemiologi Komunitas Tahun masuk - lulus D. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) ( 3Tahun terakhir ) No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat 1 Dialog terbatas Revisi UU No.39 Tahun 2014 tentang Perlindungan TKI di luar negeri 2 Seminar Tantangan Generasi Muda Menghadapi MEA 3 Latihan Kader II Tingkat Nasional HMI Cabang Palangka Raya Tantangan dan hambatan perlindungan TKI di luar negeri Tantangan Dunia Pendidikan dalam menghadapi MEA Pandangan Hukum terhadap hak-hak perempuan Jakarta, 2012 Palangka Raya, 2014 Palangka Raya, 2015

25 D

26 Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Harga Kuantitas Pemakaian Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Mikroskop 1 kali 2 unit Rp Rp Termovigrometer 1 kali 2 unit Rp Rp Pisau 4 kali 1 paket Rp Rp Mortil dan Alu 1 kali 2 set Rp Rp Penggiling Daging 1 kali 1 unit Rp Rp Gelas Objek 2 kali 1 paket Rp Rp Pinset 2 kali 1 paket Rp Rp Sewa Lab 1 kali 1 unit Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp Bahan Habis Pakai Material Justifikasi HargaSatuan Jumlah Kuantitas Pemakaian (Rp) (Rp) HCl jenuh secukupnya 1 botol Rp Rp Kasa Secukupnya 1 pak Rp Rp Larutan Skalapepsin Secukupnya 1 botol Rp Rp Larutan Faali Secukupnya 1 botol Rp Rp Daging Babi Ternak Mentah Secukupnya 1 kg Rp Rp Daging Babi Hutan Mentah Secukupnya 1 kg Rp Rp Tissue Secukupnya 1 roll Rp Rp Sarung Tangan Latex Tiap kali di lab 1 kotak Rp Rp Masker Tiap kali di lab 8 buah Rp Rp Jas Lab Tiap kali di lab 4 lembar Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp Perjalanan Material JustifikasiPerjalanan Kuantitas Harga Jumlah (Rp) Transportasi 4 kali Rp. 4 orang Rp Konsumsi 2 kali 4 orang Rp Rp Perjalanan

27 SUB TOTAL (Rp) Rp Lain-lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Laporan 3 paket 3 buah Rp Rp Publikasi Jurnal terakreditasi nasional, koran dan seminar 1 paket Rp Rp SUB TOTAL (Rp) Rp Total (Keseluruhan) Rp REKAPITULASI ANGGARAN No Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp) 1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebututan (20-30%) ,- 2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan ,- 3 Perjalanan ,- 4 Lain-lain ,- Total ,-

BAB 2 TI JAUA PUSTAKA

BAB 2 TI JAUA PUSTAKA BAB 2 TI JAUA PUSTAKA 2.1. Infeksi Cacing Pita 2.1.1. Definisi Infeksi cacing pita atau taeniasis ialah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia (Taenia

Lebih terperinci

Taenia saginata dan Taenia solium

Taenia saginata dan Taenia solium Taenia saginata dan Taenia solium Mata kuliah Parasitologi Disusun Oleh : Fakhri Muhammad Fathul Fitriyah Ina Isna Saumi Larasati Wijayanti Sri Wahyuni Kelompok 6 DIV KESEHATAN LINGKUNGAN TAKSONOMI Taenia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Taenia saginata 2.1.1. Definisi Taenia saginata merupakan cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea, dan filum Platyhelminthes. Hospes definitif Taenia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup cacing parasitik yang ditunjang oleh pola hidup kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup cacing parasitik yang ditunjang oleh pola hidup kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakteristik fisik wilayah tropis seperti Indonesia merupakan surga bagi kelangsungan hidup cacing parasitik yang ditunjang oleh pola hidup kesehatan masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. menelan stadium infektif yaitu daging yang mengandung larva sistiserkus.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. menelan stadium infektif yaitu daging yang mengandung larva sistiserkus. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Taeniasis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada manusia karena menelan stadium infektif yaitu daging yang mengandung larva sistiserkus. Penyebab taeniasis yaitu

Lebih terperinci

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING 3.1. Virus Tokso Pada Kucing Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu gejala penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasmosis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berabad-abad lalu. Beberapa sinonim sapi bali yaitu Bos javanicus, Bos banteng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berabad-abad lalu. Beberapa sinonim sapi bali yaitu Bos javanicus, Bos banteng 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali berasal dari banteng (Bibos banteng) yang telah didomestikasi berabad-abad lalu. Beberapa sinonim sapi bali yaitu Bos javanicus, Bos banteng dan Bos sondaicus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada saat makanan tersebut siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. adalah pengangkutan dan cara pengolahan makanan.

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada saat makanan tersebut siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. adalah pengangkutan dan cara pengolahan makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANSEL CONSERVATION (RANCO) dengan Berbagai Warna dan Desain Menarik Sebagai Inovasi Pembuatan Tas Ransel Ramah Lingkungan Di Kampus Konservasi UNNES

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id la l b T'b ', */'i I. PENDAHULUAN zt=r- (ttrt u1 II. JENIS PENYAKIT CACINGA}I '"/ *

bio.unsoed.ac.id la l b T'b ', */'i I. PENDAHULUAN zt=r- (ttrt u1 II. JENIS PENYAKIT CACINGA}I '/ * i zt=r- (ttrt u1 la l b T'b ', */'i '"/ * I. JENIS.JENIS CACING PARASIT USUS YANG UMUM MENYERANG ANAK SEKOLAH DASAR-) Oleh : Dr. Bambang Heru Budianto, MS.**) I. PENDAHULUAN Penyakit cacing usus oleh masyarakat

Lebih terperinci

Ciri-ciri umum cestoda usus

Ciri-ciri umum cestoda usus Ciri-ciri umum cestoda usus Bentuk tubuh pipih, terdiri dari kepala (scolex) dilengkapi dengan sucker dan tubuh (proglotid) Panjang antara 2-3m Bersifat hermaprodit Hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. CESTODA Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea, filum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. CESTODA Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea, filum BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. CESTODA Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea, filum Platyhelminthes. Cacing dewasa menempati saluran usus vertebrata dan larvanya hidup dijaringan vertebrata

Lebih terperinci

PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Desi Riyana (1201414057) /2014 Itsna Ainun Nikmah

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : MUHAMMAD RINTO SURYO K ( F3615051 / 2015 ) MIKO DWI PRASETYO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan hewan dapat menularkan penyakit, manusia tetap menyayangi hewan

BAB I PENDAHULUAN. dengan hewan dapat menularkan penyakit, manusia tetap menyayangi hewan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia sulit terlepas dari kehidupan hewan, baik sebagai teman bermain atau untuk keperluan lain. Meskipun disadari bahwa kedekatan dengan hewan dapat menularkan

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN 2. JENIS PENYAKIT CACINGAN

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN 2. JENIS PENYAKIT CACINGAN I. JEMS.JENIS CACING PARASIT USUS YANG UMUM MENYERANG ANAK BALITA DAN ORANG YANG PROFESINYA BERHUBTJNGAN DENGAN TANAH Oleh: Dr. Bambang Heru Budianto, MS.*) I. PENDAHULUAN Penyakit cacing usus oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu malaria, schistosomiasis, leismaniasis, toksoplasmosis, filariasis, dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu malaria, schistosomiasis, leismaniasis, toksoplasmosis, filariasis, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit parasiter saat ini menjadi ancaman yang cukup serius bagi manusia. Ada 6 jenis penyakit parasiter yang sangat serius melanda dunia, yaitu malaria, schistosomiasis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan ternak lain, yaitu laju pertumbuhan yang cepat, mudah dikembangbiakkan,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN OPTIMALISASI LIMBAH SABUT KELAPA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR WUJUD KONSERVASI SUMBER DAYA TANAH di DESA TIMBANGREJA KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL BIDANG

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENJUALAN JILBAB BERBAHAN SATIN VELVET DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA MURAH

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENJUALAN JILBAB BERBAHAN SATIN VELVET DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA MURAH PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENJUALAN JILBAB BERBAHAN SATIN VELVET DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA MURAH BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. Ratna Dewi Murtiana NIM F3615055

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh : PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh :

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Mengembangkan Sebuah Game Puzzly Yaitu Game Puzzle Yang Bertujuan Untuk Mengasah Kemampuan Otak Anak BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan Oleh

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<<JUDUL>>> BIDANG KEGIATAN: PKM Karsa Cipta

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<<JUDUL>>> BIDANG KEGIATAN: PKM Karsa Cipta USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM Karsa Cipta Diusulkan oleh: Nama Ketua NIM Angkatan Nama Anggota 1 NIM Angkatan Nama Anggota 2 NIM Angkatan Nama Anggota 3 NIM Angkatan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MINUMAN MIM (MIX IN MOUTH) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MINUMAN MIM (MIX IN MOUTH) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MINUMAN MIM (MIX IN MOUTH) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH : Ketua: Ranti Waislami 2011430007 / Angkatan 2011 Anggota: Yenny Susilowati

Lebih terperinci

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI HASIL PEMERIKSAAN KECACINGAN di SD MUH. KEDUNGGONG, SD DUKUH NGESTIHARJO,SDN I BENDUNGAN dan SD CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Mranggen merupakan daerah yang berada di Kabupaten Demak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Mranggen merupakan daerah yang berada di Kabupaten Demak BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Mranggen merupakan daerah yang berada di Kabupaten Demak yang mempunyai banyak pemukiman kumuh, yaitu dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ascaris lumbricoides Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat Indonesia (FKUI, 1998). Termasuk dalam

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Nana Noviana 2302413017/2013 Fitri Awaliah 2201414082

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh:

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT DAN MENGELOLA WEB BLOG GURU-GURU SMP SE-KUDUS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SEMAR CETAR (Selimut Mangga Rasa Cepat Antar) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH: Ketua : Ranti Ayu Mustikawati F0215090 / Angkatan 2015

Lebih terperinci

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso BAB II VIRUS TOKSO 2.1. Definisi Virus Tokso Tokso adalah kependekan dari toksoplasmosis, istilah medis untuk penyakit ini. Toksoplasmosis gondii atau yang lebih sering disebut dengan tokso adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminth (STH) atau penyakit kecacingan yang penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA. Diusulkan oleh :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA. Diusulkan oleh : PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM KARSA CIPTA Diusulkan oleh :

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH BACA SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT TERUTAMA ANAK-ANAK DAN REMAJA DI DESA SIRAU KABUPATEN PEMALANG BIDANG KEGIATAN: PKM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cysticercus cellulosae, crude antigen, ELISA

ABSTRAK. Kata kunci: Cysticercus cellulosae, crude antigen, ELISA ABSTRAK Sistiserkosis merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh larva stadium metacestoda cacing pita yang disebut Cysticercus. Cysticercus yang ditemukan pada babi adalah Cysticercus cellulosae

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TERKAM (Budidaya Ternak dan Penggemukan Kambing Milik Individu) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT Diusulkan oleh: YENI TRIAS SAFITRI F0113093

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SANDAL BAN (Limbah Ban Bekas Menjadi Barang yang Lebih Bermanfaat)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. SANDAL BAN (Limbah Ban Bekas Menjadi Barang yang Lebih Bermanfaat) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SANDAL BAN (Limbah Ban Bekas Menjadi Barang yang Lebih Bermanfaat) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. Berliana Meisetyoningrum (C0213013

Lebih terperinci

OUTLINE PKM-K. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi.

OUTLINE PKM-K. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi. OUTLINE PKM-K Proposal PKM ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman

Lebih terperinci

Manual Prosedur Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)

Manual Prosedur Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Manual Prosedur Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 013 i Manual Prosedur Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing

BAB 1 PENDAHULUAN. nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan cacing kelas nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing yang termasuk STH antara lain cacing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging adalah salah satu hasil ternak yang hampir tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Selain penganekaragaman sumber pangan, daging juga dapat menimbulkan

Lebih terperinci

TREMATODA PENDAHULUAN

TREMATODA PENDAHULUAN TREMATODA PENDAHULUAN Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes Morfologi umum : Pipih seperti daun, tidak bersegmen Tidak mempunyai rongga badan Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut. Mempunyai

Lebih terperinci

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I (Bagian Parasitologi) Pengertian Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad renik yang hidup pada jasad lain di dalam maupun di luar tubuh dengan maksud mengambil

Lebih terperinci

OUTLINE PKM-P. Syarat lainnya yang harus dipenuhi:

OUTLINE PKM-P. Syarat lainnya yang harus dipenuhi: OUTLINE PKM-P Proposal PKM ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain:

Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Disebut Cacing Pipih (Flat Worm) dengan ciri antara lain: Tubuh simetri bilateral Belum memiliki sistem peredaran darah Belum memiliki anus Belum memiliki rongga badan (termasuk kelompok Triploblastik

Lebih terperinci

( Pastel Jagung Manis, Kentang,Telur,Wortel )

( Pastel Jagung Manis, Kentang,Telur,Wortel ) USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PAS JAGNIS KETOWO ( Pastel Jagung Manis, Kentang,Telur,Wortel ) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : IRMANIA CITRAWATI SORAYA NURUL HIDAYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing gelang Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang umum menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang dalam kehidupannya mengalami

Lebih terperinci

Pada dasarnya morfologi cacing dewasa terdiri dari : - Kepala/scolec, - Leher, -Strobila,

Pada dasarnya morfologi cacing dewasa terdiri dari : - Kepala/scolec, - Leher, -Strobila, CESTODA JARINGAN Cacing dalam kelas Cestoidea disebut juga cacing pita karena bentuk tubuhnya yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini tidak mempunyai saluran pencernaan ataupun pembuluh darah.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini di peroleh dari berbagai sumber, yaitu: 1. Wawancara dan survey kepada Dr.dr.Raditya wratsangka,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : 1. PRAPLIYATI

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA (AI) DI RW02 KELURAHAN PANUNGGANGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANUNGGANGAN KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MENINGKATKAN BUDAYA MEMBACA DI DUSUN TAMBAKAN MELALUI KANCIL (PERPUSTAKAAN KECIL) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI

UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan Oleh : Restian Rudy Oktavianto J500050011 Kepada : FAKULTAS

Lebih terperinci

OUTLINE PKM-M. 8. Diunggah sebelum 29 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id 9. Softcopy (Microsoft word) dikumpulkan ke perguruan tinggi.

OUTLINE PKM-M. 8. Diunggah sebelum 29 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id 9. Softcopy (Microsoft word) dikumpulkan ke perguruan tinggi. OUTLINE PKM-M Proposal PKM ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : Aprilianti Kusuma Dewi NIM: 2014820157 / ANGKATAN:

Lebih terperinci

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis)

BAB II TIJAUAN PUSTAKA. A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis) BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Infeksi cacing Enterobius vermicularis (Enterobiasis) Enterobiasis/penyakit cacing kremi adalah infeksi usus pada manusia yang disebabkan oleh cacing E. vermicularis. Enterobiasis

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh : Kartikaningtyas

Lebih terperinci

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN

Lebih terperinci

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT Kode/Nama Rumpun Ilmu* :.../... Bidang Fokus :... USULAN PENELITIAN SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT JUDUL PENELITIAN TIM PENGUSUL (Nama ketua dan anggota tim, lengkap dengan gelar, dan NIDN) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN LARVA CACING PITA PAOA DAGING BABI (PORCINA) DI RUMAH MAKANBABI PANGGANG KARO SEKITAR PADANG BlJLAN-SIl\1PANG SELAYANG MEDAN TAHlJN 2005

PEMERIKSAAN LARVA CACING PITA PAOA DAGING BABI (PORCINA) DI RUMAH MAKANBABI PANGGANG KARO SEKITAR PADANG BlJLAN-SIl\1PANG SELAYANG MEDAN TAHlJN 2005 PEMERIKSAAN LARVA CACING PITA PAOA DAGING BABI (PORCINA) DI RUMAH MAKANBABI PANGGANG KARO SEKITAR PADANG BlJLAN-SIl\1PANG SELAYANG MEDAN TAHlJN 2005 SKRIPSI oleh: SERI MALEMNA NIM.: 031.000.271 FAKlJLTAS

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan permasalahan yang banyak ditemukan di masyarakat namun kurang mendapat perhatian. Di dunia lebih dari 2 milyar orang terinfeksi berbagai jenis

Lebih terperinci

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis explanatory research atau penelitian penjelasan. Penelitian ini menguji hipotesis yang menyatakan hubungan

Lebih terperinci

OUTLINE PKM-KC. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id. 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi.

OUTLINE PKM-KC. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id. 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi. OUTLINE PKM-KC Proposal PKM ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5

I. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pemberdayaan Pemuda-Pemudi di Desa Jembungan dengan Pelatihan Pembuatan Tas dari Limbah Tali Pengepakan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pemberdayaan Pemuda-Pemudi di Desa Jembungan dengan Pelatihan Pembuatan Tas dari Limbah Tali Pengepakan i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pemberdayaan Pemuda-Pemudi di Desa Jembungan dengan Pelatihan Pembuatan Tas dari Limbah Tali Pengepakan BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PIPI AYSA ( PISANG KRISPI KAYA RASA ) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PIPI AYSA ( PISANG KRISPI KAYA RASA ) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PIPI AYSA ( PISANG KRISPI KAYA RASA ) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Tri Anggana Putra NIM 7111414055 Angkatan 2014 Taufik Himawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Suzuki Metode Suzuki adalah suatu metode yang digunakan untuk pemeriksaan telur Soil Transmitted Helmints dalam tanah. Metode ini menggunakan Sulfas Magnesium yang didasarkan

Lebih terperinci

OUTLINE PKM-T. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id. 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi.

OUTLINE PKM-T. 8. Diunggah sebelum 25 November 2017 ke simbelmawa.ristekdikti.go.id. 9. Hardcopy dikumpulkan ke perguruan tinggi. OUTLINE PKM-T Proposal PKM ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA

PEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA PEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA Disusun Oleh: Mochamad Iqbal G1B011045 Kelompok : VII (Tujuh) LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Babi Babi adalah binatang yang dipelihara dari dahulu, dibudidayakan, dan diternakkan untuk tujuan tertentu utamanya untuk memenuhi kebutuhan akan daging atau

Lebih terperinci

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2. PROTOZOA Entamoeba coli E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran 15-50 μm 2. sitoplasma mengandung banyak vakuola yang

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPSUL B-PAY (BIJI PEPAYA) PELANCAR MENSTRUASI SEBAGAI PRODUK PENGURANG LIMBAH BIDANG KEGIATAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPSUL B-PAY (BIJI PEPAYA) PELANCAR MENSTRUASI SEBAGAI PRODUK PENGURANG LIMBAH BIDANG KEGIATAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPSUL B-PAY (BIJI PEPAYA) PELANCAR MENSTRUASI SEBAGAI PRODUK PENGURANG LIMBAH BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Kamelia Nurul Utami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, anjing, burung, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TORCH adalah singkatan dari toxoplasma, rubella, citomegalovirus, dan herpes, yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau parasit darah dan virus. Penyebab

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RAINBOW CAKE MENGKUDU BIDANG KEGIATAN : PKM- KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan Oleh :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RAINBOW CAKE MENGKUDU BIDANG KEGIATAN : PKM- KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan Oleh : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RAINBOW CAKE MENGKUDU BIDANG KEGIATAN : PKM- KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Adelina Saraswati 8111415244 / 2015 Elva Septiana 8111415224/ 2015 Fadilla

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih dari satu miliar orang terinfeksi oleh Soil Transmitted Helminth (STH) (Freeman et al, 2015).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penduduk di dunia. Biasanya bersifat symtomatis. Prevalensi terbesar pada daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penduduk di dunia. Biasanya bersifat symtomatis. Prevalensi terbesar pada daerah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ascaris Lumbricoides Ascariasis merupakan infeksi cacing yang paling sering dijumpai. Diperkirakan prevalensi di dunia berjumlah sekitar 25 % atau 1,25 miliar penduduk di dunia.

Lebih terperinci

CESTODA USUS. >> Nama penyakit: teniasis solium, dan yang disebabkan stadium larva adalah. a. Ukuran: panjang 2-4 m, kadang-kadang sampai 8 m.

CESTODA USUS. >> Nama penyakit: teniasis solium, dan yang disebabkan stadium larva adalah. a. Ukuran: panjang 2-4 m, kadang-kadang sampai 8 m. CESTODA USUS Terdiri dari: 1. Taenia solium 2. Taenia saginata 3. Hymenolopis nana 4. Hymenolopis diminuta 5. Dypilobotrium latum 6. Dypilidium caninum 1. Taenia solium >> Hospes difinitif: manusia Hospes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Turki dan beberapa Negara Eropa) beresiko terkena penyakit malaria. 1 Malaria

BAB I PENDAHULUAN. Turki dan beberapa Negara Eropa) beresiko terkena penyakit malaria. 1 Malaria BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit malaria umumnya menyerang daerah tropis (Cina daerah Mekong, Srilangka, India, Indonesia, Filipina) dan subtropis (Korea Selatan, Mediternia Timur, Turki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sapi Bali Sapi bali adalah sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sapi Bali Sapi bali adalah sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali adalah sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) (Hardjosubroto, 1994). Menurut Williamson dan Payne (1993),

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA KERIPIK HAYAM BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA KERIPIK HAYAM BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA KERIPIK HAYAM BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH : Nasyukha D1815091 (Angkatan 2015) Novina Nandasari D1815097 (Angkatan 2015) Vivi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di kelasnya. Kuda dari spesies Equus caballus yang dahulu merupakan bangsa dari jenis kuda liar, kini sudah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi, Morfologi dan Daur Hidup Taenia sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi, Morfologi dan Daur Hidup Taenia sp. 4 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi, Morfologi dan Daur Hidup Taenia sp. Klasifikasi dan Morfologi Taenia sp didalam klasifikasi taksonomi termasuk ke dalam kelas Eucestoda, ordo Taeniidae, famili Taeniidae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Diare Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Selain penyakit ini masih endemis di hampir semua daerah, juga sering muncul

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ALTERNATIF PAKAN TERNAK TEKNIK FEMINAX OCE (FERMENTASI LIMBAH KAYU PUTIH MEIALEUCA LEUCADENDRA) DESA BANDUNGHARJO BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Babi merupakan salah satu hewan komersil yang dapat diternakkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dikalangan masyarakat. Babi dipelihara oleh masyarakat dengan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA <<JUDUL PROGRAM>> BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh : PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh :

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELFEDUS (PELET LELE FESES WEDUS) SEBAGAI SOLUSI PAKAN LELE KAYA PROTEIN BIDANG KEGIATAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELFEDUS (PELET LELE FESES WEDUS) SEBAGAI SOLUSI PAKAN LELE KAYA PROTEIN BIDANG KEGIATAN 1 PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELFEDUS (PELET LELE FESES WEDUS) SEBAGAI SOLUSI PAKAN LELE KAYA PROTEIN BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Iklas Supriyanto NIM K7113105/

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Sapi Penggolongan sapi ke dalam suatu Genera berdasarkan pada persamaan karakteristik yang dimilikinya. Karakteristik yang dimiliki tersebut akan diturunkan ke generasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada manusia. Organisasi Kesehatan Dunia World Healt Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. pada manusia. Organisasi Kesehatan Dunia World Healt Organization (WHO) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan penyakit pada ternak merupakan salah satu hambatan yang di hadapi dalam pengembangan peternakan. Peningkatan produksi dan reproduksi akan optimal, bila secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi protozoa usus adalah salah satu bentuk infeksi parasit usus yang disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan Cryptosporidium parvum

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan konsumsi pangan asal hewan di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang pesat, membaiknya keadaan ekonomi dan meningkatnya kesadaran masyarakat

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBUATAN SEPATU DAN SANDAL DENGAN TEKNIK MANUAL LUKIS TANGAN MENGGUNAKAN MEDIA CAT AKRILIK DENGAN MOTIF DOODLE ART BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BENGKEL APIN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK ANAK SD DI DAERAH KERJO LOR NGADIROJO WONOGIRI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BENGKEL APIN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK ANAK SD DI DAERAH KERJO LOR NGADIROJO WONOGIRI PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BENGKEL APIN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK ANAK SD DI DAERAH KERJO LOR NGADIROJO WONOGIRI BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh:

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN 2. JEMS PENYAKIT CACINGAN

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN 2. JEMS PENYAKIT CACINGAN - t::,a- _ \u\o\o A \rls\-r\ / I. JEMS.JEMS CACING PARASIT USUS YANG UMUM MEI{YERANG ANAK BALITA DAN ORANG YANG PROFESINYA BERHUBUNGAN DENGAN TANAH Oleh : Drs. Edi Basuki, Ph.D.') I. PENDAHULUAN Penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan

BAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara beriklim tropis, penyakit akibat parasit masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Salah satu di antaranya adalah infeksi protozoa yang

Lebih terperinci