MATRIKS 2.2 A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2011 II.8.MA-1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATRIKS 2.2 A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2011 II.8.MA-1"

Transkripsi

1 MATRIKS 2.2 A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN I FOKUS PRIORITAS I: PENINGKATAN EFEKTIVITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERLAKSANANYA AKSES TERHADAP KEADILAN DI BIDANG POLITIK LEGISLASI 1 Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis, Pengkajian dan Penelitian serta Pertemuan Ilmiah dalam rangka pengembangan Sistem Hukum Nasional Tersusunnya rekomendasi hasil: - 60 kajian hukum. - 4 kajian konstitusi - 40 penelitian hukum naskah akademik 100% 100% 5% 10% 18% 30% Program Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan 2 Kegiatan Perancangan Peraturan Perundang- undangan Persentase rancangan peraturan perundangundangan dibawah UU yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Pembentukan Hukum Kementerian Hukum dan II.8.MA-1

2 Persentase penyelesaian pembahasan rancangan undang-undang di DPR secara tepat waktu, Persentase tenaga fungsional perancang peraturan perundang-undangan yang mendapatkan kualifikasi dan promosi sesuai standar secara tepat waktu dengan administrasi yang akuntabel Persentase kelengkapan dokumentasi dan pustaka bidang peraturan perundangundangan secara akurat dan up to date Presentase Peraturan Perundang-undangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang yang mendorong pemberantasan korupsi 20% 20% 40% 60% 80% 100% 20% 20% 40% 60% 80% 100% II.8.MA-2

3 3 Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis, Perencanaan Pembangunan Hukum, Analisa dan Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan serta Kerjasama Bidang Hukum dalam rangka pembinaan dan pengembangan sistem hukum nasional Persentase Pemetaan kebutuhan hukum baik ditingkat nasional maupun daerah secara terintegrasi dan tepat waktu untuk jangka panjang, menengah dan tahunan 50% 50% 7,5% 10,5% 12% 15% Program Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Tersusunnya Daftar RUU Prioritas Prolegnas Pemerintah sejumlah 247 dan 50 % inventarisasi Prolegda Tersedianya mekanisme Prolegnas dan Prolegda yang mendukung perencanaan pembangunan nasional Persentase kesesuaian RUU yang dibahas dengan prioritas dalam Prolegnas II.8.MA-3

4 4 Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis, Pengembangan Jumlah desa sadar hukum dan kelompok 800 desa/ 800 desa/ Kelompok 900 desa/ 1000 desa/ 1100 desa/ 1200 desa/ Program Kementerian Hukum dan Penyuluhan Hukum dan Pembudayaan Kesadaran Hukum KADARKUM di setiap wilayah Kelompok KADARKUM Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Pembentukan Nasional KADARKUM KADARKUM KADARKUM KADARKUM KADARKUM Hukum Jumlah modul media pemberdayaan masyarakat penyuluh dan kader penyuluh hukum 500 orang 500 orang 1000 orang 1500 orang 2000 orang 2500 orang Jumlah unit pelayanan hukum dan jumlah instansi pusat dan daerah serta ormas yang aktif dalam pemberdayaan masyarakat di bidang hukum dan jumlah masyarakat yang menerima informasi hukum melalui penyuluh hukum langsung dan tidak langsung 66 unit/ instansi 66 unit/ instansi 79 unit/ instansi 92 unit/ instansi 104 unit/ instansi 120 unit/ instansi II.8.MA-4

5 5 Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang politik, hukum dan keamanan yang harmonis, 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Pembentukan Hukum Kementerian Hukum dan Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang keuangan dan perbankan yang harmonis, Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang industri dan perdagangan yang harmonis Persentase rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang kesejahteraan rakyat yang harmonis Persentase Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan Lingkungan Hidup Persentase Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor II.8.MA-5

6 Persentase Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan di bidang yang mendorong pemberantasan korupsi 6 Kegiatan fasilitasi perancangan peraturan daerah Persentase pemerintahan daerah (provinsi,kab/kota) yang dipetakan dan dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan daerah yang akurat dan up to date 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Pembentukan Hukum Kementerian Hukum dan Persentase pemerintahan daerah di wilayah I yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah Persentase pemerintahan daerah di wilayah II yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah Persentase pemerintahan daerah di wilayah III yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah II.8.MA-6

7 II. FOKUS PRIORITAS 2: PENINGKATAN KINERJA LEMBAGA DI BIDANG HUKUM Penurunan tunggakan perkara Tersedianya jumlah unit pengaduan masyarakat di tiap lembaga penegak hukum Terwujudnya lembaga peradilan yang dihormati dan disegani oleh setiap warga negara dengan diterapkannya sistem peradilan yang sederhana, cepat, transparan dan akuntabel 1 Percepatan peningkatan penyelesaian perkara Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara yang menarik perhatian masyarakat (perkara KKN dan ) pkr pkr pkr pkr pkr pkr Program Penyelesaian Perkara MA-RI Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi perkara secara akurat, efektif dan efisien dan transparan yang berbasis kinerja dan teknologi 8100 pkr 8150 pkr 8200 pkr 8250 pkr pkr pkr pkr pkr II.8.MA-7

8 2 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Jumlah penyelesaian administrasi perkara pkr pkr pkr pkr bdg pkr bdg pkr bdg Program (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat banding, pkr tk pkr tk pkr tk.1 Peningkatan Pertama dan Banding di lingkungan pkr Tk pkr pkr pkr Manajemen Peradilan Umum I, pkr tipiring tipiring tipiring Peradilan Umum Tipiring MA-RI Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat pkr pkr pkr pkr 3 Pengembangan kebijakan Peradilan Tipikor Tersusunnya kebijakan mengenai penyelenggaraan/tata laksana peradilan Tipikor 4 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Agama 6 Lokasi 6 Lokasi 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum pkr pkr pkr pkr pkr pkr Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama MA-RI MA-RI Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Kesyar iyahan yang lengkap dan tepat waktu pkr pkr pkr pkr 490 pkr 494 pkr 499 pkr 504 pkr II.8.MA-8

9 5 Peningkatan Manajemen Peradilan Militer Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer 3250 pkr 3250 pkr pkr pkr pkr pkr Program: Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN MA-RI Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Militer Jumlah standar tenaga teknis yang disusun Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan teknis Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan Militer II.8.MA-9

10 6 Peningkatan Manajemen Peradilan TUN Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan PeradilanTUN 1500 pkr 1500 pkr 1600 pkr 1621 pkr 1641 pkr 1671 pkr Program: Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan TUN Jumlah standar tenaga teknis yang disusun Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan teknis Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN MA-RI Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan Militer II.8.MA-10

11 7 Pembinaan Administrasi pengelolaan kepegawaian dan pengembangan SDM. Jumlah rekrutmen yang transparan,adil,akuntabel dan berdasar kompetisi. 802 Satker 802 Satker 806 satker 814 satker 814 satker 814 satker Program: Peningkatan Dukungan MA-RI Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA- Jumlah rekruitment CPNS 2275 orang 2960 orang 3850 orang 5005 orang RI Jumlah rekruitmen Cakim (4 Lingkungan Peradilan) 118 orang 424 orang 424 orang 424 orang Jumlah rekruitmen Hakim Ad Hoc Tipikor 12 orang Persentase Database kepegawaian kesekretariatan, diklat, dan pengawasan terintergrasi. Jumlah dokumen rencana kerja pengelolaan rekrutmen yang berisi proses, t d d t h k t Tersedianya dokumen rancangan pola karir 814 satker 814 satker 814 satker 814 satker 8 dokumen 8 dokumen 8 dokumen 8 dokumen 10 dokumen 10 dokumen 10 dokumen 10 dokumen Tersedianya dokumen rekomendasi perbaikan pola karir 10 dokumen 10 dokumen 10 dokumen 10 dokumen Tersedianya dokumen rencana kerja pelaksanaan perbaikan pola karir. 10 dokumen 10 dokumen 10 dokumen 10 dokumen II.8.MA-11

12 8 Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan MA Jumlah penyediaan sarana dan prasarana di lingkungan BUA 1 satker 1 satker 1 satker 1 satker 1 satker 1 satker Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara MA-RI MA-RI 9 Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan peradilan tingkat Jumlah pemenuhan kebutuhan sarana dan Pengad.tanah Pengad.tanah m2 Pengad.tanah Pengad.tanah Pengad.tanah Pengad.tanah Program Sarana dan MA-RI banding dan tingkat pertama prasarana teknis dan umum peradilan tingkat banding dan tingkat daerah m m m m2 m2 Prasarana Aparatur Negara MA-RI Pemb.ged baru 25 unit Pemb.ged baru 25 unit Pemb.ged baru 30 unit Pemb.ged baru 35 Pemb.ged baru 40 Pemb.ged baru 40 unit unit unit Pemb.lanjutan 48 unit Pemb.lanjutan 48 unit Pemb.lanjutan 50 unit Pemb.lanjutan 45 unit Pemb.lanjutan 35 unit Pemb.lanjutan 28 unit Pemb.rumah dinas 19 unit Pemb.rumah dinas 19 unit Pemb.rumah dinas 30 unit Pemb.rumah dinas 50 unit Pemb.rumah dinas Pemb.rumah dinas 35 unit 30 unit Rehab ged 90 unit Rehab ged 90 unit Rehab ged 120 unit Rehab ged 90 unit Rehab ged 30 unit Rehab ged 30 unit II.8.MA-12

13 Reha rumah dinas 43 unit Reha rumah dinas 43 unit Rehab rumah dinas 50 unit Rehab rumah dinas 50 unit Rehab rumah dinas 35 unit Rehab rumah dinas 30 unit Sarana dan prasarana 795 satker Sarana dan prasarana 795 satker Sarana dan prasarana 799 satker 0 0 Pengad kend roda empat utk 400 unit utk wkl dan pansek pengadilan tkt pertama Sarana dan prasarana 805 satker Pengad kend roda empat utk 410 unit utk wkl dan pansek pengadilan tkt pertama Sarana dan prasarana 819 satker Pengad kend roda empat utk 415 unit utk wkl dan pansek pengadilan tkt pertama Sarana dan prasarana 821 satker Pengad kend roda empat utk 400 unit utk wkl dan pansek pengadilan tkt pertama II.8.MA-13

14 Penyediaan sarana dan prasarana pengadilan Tipikor termasuk tunjangan Hakim Ad-hoc Tipikor (termasuk tunjangan kesehatan dan keamanan) 0 0 Penyediaan Sarana prasarana dan pengadilan tipikor di 17 PN di ibukota propinsi Penyediaan Sarana prasarana pengadilan Tipikor di 15 PN di ibukota propinsi Penyediaan Sarana prasarana pengadilan Tipikor di 20 PN di ibukota kabupaten/kota Penyediaan Sarana prasarana pengadilan Tipikor di 24 PN di ibukota kabupaten/kota Penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang penyelenggaraan Zitting Plaatz 64 lokasi 64 lokasi 50 lokasi 40 lokasi 25 lokasi 20 lokasi II.8.MA-14

15 10 Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Jumlah SDM yang mendapatkan pelatihan Aparatur Peradilan teknis peradilan dan Manajemen dan Kepemimpinan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja Jumlah pelatihan bagi Hakim/Hakim Adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai Tipikor, asset recovery dll Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan (needs-based curriculum) Program Pendidikan MA-RI dan Pelatihan MA- RI pkt 3 pkt 3 pkt 3 pkt 3 pkt 3 pkt Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan 1 pkt 1 pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt II.8.MA-15

16 11 Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Jumlah SDM yang mendapatkan pelatihan Aparatur Peradilan teknis peradilan dan Manajemen dan Kepemimpinan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja Jumlah pelatihan Mempim bagi Tenaga struktural Program Pendidikan MA-RI dan Pelatihan MA- RI Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan (needs-based curriculum) 3 pkt 3 pkt 3 pkt 3 pkt 3 pkt 3 pkt Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan 1 pkt 1 pkt 2 pkt 2 pkt 2 pkt 2 pkt II.8.MA-16

17 12 Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan Jumlah kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan hukum dan peradilan dengan mempertimbangkan kebutuhan lembaga peradilan dan rekomendasi unit kerja lainnya. 6 wil prop 6 wil prop 7 penelitian, Kajian 8 WilProp masingmasing 30 Audience, 6 pkt study banding, 9 pkt seminar, 9 pkt sosialisasi 7 penelitian, 2 kajian10 WilProp, masing masing 30 Audience,8 pkt study banding,9 pkt seminar,9 pkt sosialisasi 7 penelitian,2 kajian 12 WilProp, masing masing 30 Audience,8 pkt study banding,9 pkt seminar,9 pkt sosialisasi 7 penelitian,2 kajian, 14 WilProp, masingmasing 30 Audience,8 pkt study banding, 9 pkt seminar,9 pkt sosialisasi Program Pendidikan dan Pelatihan MA- RI MA-RI Jumlah sistim penelitian dan pengembangan Penyusunan Sistem penelitian secara manual 1 Pkt Penyusunan Sistem penelitian secara manual 1 Pkt Penyusunan Sistem penelitian secara manual 1 Pkt Penyusunan Sistem penelitian secara manual 1 Pkt Penyusunan Sistem penelitian secara manual 1 Pkt Penyusunan Sistem penelitian secara manual 1 Pkt II.8.MA-17

18 Jumlah asessment keterkaitan antara sistim diklat, dengan sistim rekruitmen, sistim karir bagi hakim dan aparatur pengadilan dan sistim pengawasan 1 Pkt asessment keterkaitan antar sistem diklat dengan sistemrekruitment bagi Hakim 1 Pkt asessment keterkaitan antar sistem diklat dengan sistemrekruitment bagi Hakim 1 Pkt asessment keterkaitan antar sistem diklat dengan sistemrekruitmen t bagi Hakim 1 Pkt asessment keterkaitan antar sistem diklat dengan sistemrekruitment bagi Hakim 1 Pkt asessment keterkaitan antar sistem diklat dengan sistemrekruitment bagi Hakim 1 Pkt asessment keterkaitan antar sistem diklat dengan sistemrekruitment bagi Hakim 13 Pengawasan pelaksanaan teknis, administrasi peradilan, administrasi umum, penanganan pengaduan Jumlah penanganan pengawasan teknis, administrasi peradilan dan administrasi umum, serta penanganan pengaduan di Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya Jumlah sosialisasi Sistem pengelolaan pengaduan kepada aparat pengadilan dan masyarakat. 204 laporan 204 laporan 208 laporan 210 laporan 212 laporan 215 laporan 200 orang 4 wilayah 200 orang 4 wilayah 200 orang 4 wilayah 200 orang 4 wilayah 200 orang 4 wilayah 200 orang 4 wilayah Program: Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara MA-RI MA-RI 13 Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku aparat Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya. Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku hakim dan aparat peradilan. 100 laporan 100 laporan 100 laporan 100 laporan 100 laporan 100 laporan Program: Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara MA-RI MA-RI II.8.MA-18

19 14 Penanganan Perkara PUU, SKLN, PHPU Legislatif, Pilpres, Pilgub, Pilbup, Walikota dan Perkara Lainnya Jumlah perkara PUU, SKLN, dan perkara lainnya perkara 85 perkara 85 perkara 80 perkara Jumlah perkara PHPU legislatif dan Pilpres perkara Program Penanganan Perkara Konstitusi MK-RI Jumlah perkara pemiluk perkara 55 perkara 100 perkara 25 perkara 15 Pelayanan Hubungan Masyarakat, Kerjasama, Keprotokolan dan Terselenggaranya operasional sistem 100% 100% 12 pkt 12 pkt 12 pkt 12 pkt Program Dukungan MK-RI Pengelolaan Teknologi Informasi informasi MK dalam rangka penanganan perkara yang transparan dan akuntabel Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI Terselenggaranya operasional video conference (vicon) dan tim ICT 100% 100% 40 pkt 40 pkt 40 pkt 40 pkt II.8.MA-19

20 16 Penyusunan Program, Rencana Kerja Anggaran, Pengelolaan Keuangan, dan Pengawasan Penyusunan dokumen anggaran penanganan perkara 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI MK-RI 17 Penyelenggaraan Adm. Perkara, Persidangan, Putusan dan Hukum Jumlah kegiatan pembinaan administrasi perkara Jumlah Putusan MK (PMK) dan pedoman teknis 560 pkr 560 pkr 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 960 sidang 960 sidang 4 peraturan 4 peraturan 4 peraturan 4 peraturan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya Mahkamah Konstitusi RI MK-RI Jumlah kegiatan pembinaan penyusunan risalah 960 risalah 960 risalah 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg Jumlah kegiatan pembinaan administrasi yustisial 92 putusan 92 putusan 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg II.8.MA-20

21 18 Pengelolaan Arsip, Pembinaan SDM dan Kerumahtanggaan Jumlah peserta diklat hukum acara 500 org 500 org 600 org 600 org 600 org 600 org Program Dukungan MK-RI Mahkamah Konstitusi Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Jumlah pegawai program rintisan gelar 24 pegawai 24 pegawai 31 pegawai 33 pegawai 40 pegawai 33 pegawai Lainnya Mahkamah Konstitusi RI Jumlah rekrutmen pegawai MK 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt Jumlah kegiatan penyusunan reformasi birokrasi Jumlah kegiatan penyempurnaan struktur organisasi Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan kepaniteraan 19 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Jumlah pengembangan sistem informasi terkait dengan penanganan perkara 4 pkt 4 pkt 4 pkt 4 pkt 65% 65% 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 100 pegawai 100 pegawai 100 pegawai 100 pegawai 200 pegawai 100 pegawai 6 paket 6 paket 5 paket 5 paket 5 paket 5 paket Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi RI MK-RI II.8.MA-21

22 20 Sistem Informasi Manajemen Jumlah data perkara yang disajikan dalam rangka pelayanan Sistem Informasi Manajemen berdasarkan jenis penanganan perkara termasuk jenis perkara KDRT, perkara anak dan perkara lainnya (statistik kriminal). 1 keg 1 keg 1 SIM 1 SIM 1 SIM 1 SIM Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan Agung Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan Jumlah jenis pendidikan dan pelatihan baik penjenjangan maupun fungsional dan jumlah peserta Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian, di Kejagung, Kejati, Kejari dan Cabjari. Jumlah dokumen yang terkait dengan pengimplementasian Blue Print mengenai rekruitmen pegawai, pola jenjang karier dan pra diklat Jumlah laporan manajemen kepegawaian terkait dengan rekruitmen pegawai, pola jenjang karier dan pra diklat diklat / 6000 peserta Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan Agung 6 keg 6 keg 3 laporan 3 laporan 3 laporan 3 laporan Kejaksaan Agung Kejaksaan Agung II.8.MA-22

23 23 Peningkatan Pengawasan Bidang Tindak Pidana Umum Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang dalam penanganan perkara tindak pidana umum yang ditindaklanjuti 100 lapdu 100 lapdu 300 lapdu 300 lapdu 300 lapdu 300 lapdu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan Kejaksaan Agung 24 Peningkatan Pengawasan Bidang Intelijen Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan kegiatan operasi intelijen yang ditindaklanjuti 30 lapdu 30 lapdu 200 lapdu 200 lapdu 200 lapdu 200 lapdu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan Kejaksaan Agung 25 Peningkatan Pengawasan Bidang Pidana Khusus, Perdata dan Tata Usaha Negara Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang dalam penanganan perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan perkara perdata dan tata usaha negara yang ditindaklanjuti 10 lapdu 10 lapdu 200 lapdu 200 lapdu 200 lapdu 200 lapdu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan Kejaksaan Agung II.8.MA-23

24 26 Peningkatan Pengawasan Aparatur Kejaksaan oleh Kejati dan jajaran pengawasan di daerah Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh seluruh aparat Kejaksaan, baik di Kejati dan jajaran pengawas di daerah yang ditindaklanjuti 27 Manajemen Sumber Daya Manusia Tingkat Layanan (SLA Biro SDM) dan Kepuasan Pegawai (Indeks, Skala 1-5) 10 lapdu 10 lapdu 350 lapdu 350 lapdu 350 lapdu 350 lapdu Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kejaksaan 3,25 3,25 3,26 3,27 3,28 3,29 Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung KPK 28 Penanganan Pengaduan Masyarakat Kasus siap LIDIK (Jumlah) Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK 29 Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di bidang Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang Rampasan Negara Persentase benda sitaan negara dan barang rampasan negara yang dikelola secara tepat waktu dan akuntabel 70% 70% 75% 80% 85% 90% Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan 30 Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Keamanan dan Ketertiban Persentase Lapas Rutan yang memenuhi standar hunian dan keamanan 10% 10% 15% 20% 25% 30% Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Persentase penanganan kasus penyebaran NAPZA kejahatan terorganisir dan pelanggaran kode etik petugas pemasyarakatan di UPT PAS II.8.MA-24

25 Persentase pengaduan masyarakat maupun tahanan dan warga binaan pemasyarakatan yang ditidaklanjuti secara cepat dan tepat 31 Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Pelayanan Tahanan dan Pembinaan Narapidana Persentase tahanan dan narapidana yang teregristasi dan terklasifikasi secara tepat dan akuntabel 62% 62% 67% 72% 77% 82% Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Persentase narapidana yang terserap di kegiatan kerja secara tepat dan akuntabel 60% 60% 70% 75% 75% 80% Persentase narapidana yang memperoleh pembinaan kepribadian secara tepat dan akuntabel 60% 60% 70% 80% 85% 90% 32 Pembinaan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Bimbingan kemasyarakatan dan Anak Persentasi anak didik pemasyarakatan yang memperoleh pendidikan dan reintegrasi secara tepat waktu dan akuntabel 62% 62% 67% 72% 77% 82% Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Persentase anakdidik pemasyarakatan yang memperloleh pendampingan dan pembimbingan secara tepat dan akuntabel Persentase klien pemasyarakatan yang memperoleh pembimbingan dan pengawasan secara tepat dan akuntabel Persentse anak didik pemasyarakatan dan klien pemasyarkatan yang mendapatkan litmas secara tepat dan akuntabel II.8.MA-25

26 33 Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Kesehatan dan Perawatan warga binaan pemasyarakatan Persentase tahanan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang memperoleh perawatan dan pelayanan kesehatan sesuai standar kesehatan 30% 30% 35% 40% 45% 50% Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Penurunan jumlah penyakit menular 34 Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Persentase bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok resiko tinggi yang memperoleh perlindungan secara tepat waktu dan akuntabel Peningkatan kenerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja 92% 92% 93% 95% 95% 97% Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan Kementerian Hukum dan II.8.MA-26

27 35 Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang teknis pada unit kerjanya 92% 92% 93% 95% 95% 97% Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan Kementerian Hukum dan 36 Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional 37 Kegiatan Pendidikan Kedinasan Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang fungsional dan pada unit kerjanya Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis pemasyarakatan 92% 92,00% 92% 92,00% 93% 93,00% 95% 95,00% 95% 95,00% 97% 97% Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan Kementerian Hukum dan Kementerian Hukum dan Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian 92,00% 92,00% 93,00% 95,00% 95,00% 97% 38 Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Kemenkumham Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasi berkesinambungan dan pegawai yang memperoleh pengembangan karir -100% dari formasi -100% dari formasi Penyesuaian ijazah Penyesuaian ijazah S1,S2; S1,S2; - 100% dari formasi pim tk III - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; - 100% dari formasi pim tk III dan IV - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; -100% dari formasi Penyesuaian ijazah S1,S2; - 100% dari formasi pim tk - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; 100% dari formasi Penyesuaian ijazah S1,S2; - 100% dari formasi pim tk III - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; - 100% dari formasi Penyesuaian ijazah S1,S2; - 100% dari formasi pim tk III - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; - 100% dari formasi Penyesuaian ijazah S1,S2; - 100% dari formasi pim tk III dan IV - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenkumham Kementerian Hukum dan II.8.MA-27

28 - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian; Seluruh unit kerja memiliki SDM profesional sesuai dengan kebutuhan dan kaderisasi yang berkesinambungan % data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 80% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan - 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 80% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan - 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 85% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil; 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan - 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 90% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil; 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan - 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 95% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan - 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 100% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil; 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan II.8.MA-28

29 39 Kegiatan pengawasan Inspektorat khusus Persentase pengaduan dan kasus yang 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program dituntaskan secara tepat waktu Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenkumham 40 Pelayanan dokumen perjalanan visa dan fasilitas keimigrasian Biaya pelayanan keimigrasian yang Meningkat 80 % Meningkat 80 % Meningkat 40 % Meningkat 60 % Meningkat 80 % transparan pelayanan pelayanan dokumen pelayanan pelayanan pelayanan dokumen perjalanan, visa dan dokumen dokumen dokumen perjalanan, visa dan fasilitas keimigrasian yang perjalanan, visa perjalanan, visa perjalanan, visa fasilitas memenuhi standar dan dan fasilitas dan fasilitas dan fasilitas keimigrasian yang akurat keimigrasian keimigrasian yang keimigrasian yang Persentase Penerbitan persetujuan visa yang memenuhi standar yang memenuhi memenuhi memenuhi standar memenuhi standar dengan data akurat dan akurat standar dan standar dan dan akurat akurat akurat Persentase Kebijakan pemberian paspor RI yang memenuhi standar dengan data akurat Meningkat 100 % pelayanan dokumen perjalanan, visa dan fasilitas keimigrasian yang memenuhi standar dan akurat Program Peningkatan Pelayanan dan Pengawasan Keimigrasian Kementerian Hukum dan Kementerian Hukum dan Persentase Pemberian paspor TKI Timur Tengah yang memiliki standar Jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang diberikan memenuhi standar Persentase Kebijakan pemberian izin keimigrasian yang memenuhi standar dengan data akurat II.8.MA-29

30 41 Persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian Persentase persetujuan izin tinggal yang diterbitkan Persentase Persetujuan alih status yang diterbitkan sesuai standar Meningkat 85 % persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian yang jelas dan terukur Meningkat 85 % persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian yang jelas dan terukur Meningkat 40 % persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian yang jelas dan terukur Meningkat 60 % persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian yang jelas dan terukur Meningkat 80 % persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian yang jelas dan terukur Meningkat 100 % persetujuan izin tinggal dan status keimigrasian yang jelas dan terukur Program Peningkatan Pelayanan dan Pengawasan Keimigrasian Kementerian Hukum dan Jumlah persetujuan Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) dan penelaahan status kewarganegaraan yang diterbitkan sesuai standar 42 Kegiatan administrasi badan hukum Persentase adm pelayanan jasa hukum 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Kementerian Hukum dan Perseroan Tertutup yang sesuai standar dan Administrasi Hukum akuntabel Umum Persentase adm pelayanan jasa hukum PT, Lembaga Keuangan dan fasilitas penanaman modal yang sesuai standar dan akuntabel 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase adm pelayanan jasa hukum badan hukum sosial yang sesuai standar dan akuntabel Persentase pengumuman dlm TBN secara tepat waktu dan persentase layanan permohonan badan hukum berbasis IT dengan data yang lengkap dan akurat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase penyelesaian gugatan masyarakat dan pemberian pendapat hukum secara akuntabel 100% 100% 100% 100% 100% 100% II.8.MA-30

31 43 Penyelenggaraan sistem Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Presentasi pendaftaran hak cipta Design Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Industri, Desaign tata letak Sirkit Terpadu, dan Rahasia Dagang Persentase administrasi kelengkapan dokumen permohonan, mutasi dan lisensi hak cipta, hak tata letak sirkuit terpadu, desain industri dan rahasi dagang yang sesuai standar Persentase administrasi klasifikasi dan penyelesaian pemeriksaan substantif desain industri yang sesuai standar 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Pembinaan/Penyelen ggaraan HAKI 20% 20% 40% 60% 80% 100% 20% 20% 40% 60% 80% 100% Kementerian Hukum dan Persentase pengumuman desain industri dan penerbitan surat pendaftaran ciptaan, sertifikat desain tata letak sirkuit terpadu serta sertifikat dan perpanjangan desain industri yang sesuai standar 20% 20% 40% 60% 80% 100% Persentase pelayanan hukum di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang yang sesuai standar 20% 20% 40% 60% 80% 100% II.8.MA-31

32 44 Penyelenggaraan Sistem Paten Persentase pendaftaran hak paten 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Kementerian Hukum dan Pembinaan/Penyelen Persentase administrasi kelengkapan 20% 20% 40% 60% 80% 100% ggaraan HAKI dokumen permohonan paten Persentase administrasi klasifikasi dan penyelesaian pemeriksaan paten 20% 20% 40% 60% 80% 100% Persentase pengumuman paten sesuai standar 20% 20% 40% 60% 80% 100% 45 Penyelenggaraan Sistem Merek dan Indikasi Geografis Presentasi pendaftaran hak merek dan indikasi geografis Persentase administrasi kelengkapan dokumen permohonan merek dan indikasi geografis, perpanjangan, mutasi dan lisensi serta pengklasifikasian merek sesuai standar 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Pembinaan/Penyelen ggaraan HAKI Kementerian Hukum dan II.8.MA-32

33 Persentase administrasi pemeriksaan substantif merek Persentase administrasi pemeriksaan substantif indikasi geografis sesuai standar Persentase penerbitan sertifikat merek dan indikasi geografis serta perpanjangan merek sesuai standar Persentase pelayanan hukum di bidang merek Persentase unit kerja HKI yang terintegrasi dalam aplikasi sistem informasi HKI yang terjamin keamanannya 46 Penyelenggaraan Sistem Teknologi Informasi HKI 20% 20% 40% 60% 80% 100% Program Pembinaan/Penyelen ggaraan HAKI Kementerian Hukum dan Persentase unit kerja HKI dan kantor wilayah yang terintegrasi melalui sistem jaringan terintegrasi Kemenkumham 20% 20% 40% 60% 80% 100% Presentase Jumlah dan jenis informasi HKI yang dapat diakses masyarakat secara on line 24 jam dengan data yang up to date 20% 20% 40% 60% 80% 100% Persentase kelengkapan dokumentasi HKI secara manual dan digital 20% 20% 40% 60% 80% 100% 47 Penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan keuangan perlengkapan rumah tangga serta tata usaha dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Komisi Yudisial Jumlah tindak lanjut MoU kerjasama dengan instansi atau lembaga lainnya Jumlah legal drafting dan pendampingan bantuan hukum internal pegawai Komisi Yudisial Pendapat yang dikeluarkan oleh eksternal auditor atas laporan keuangan Opini BPK WTP Opini BPK WTP Opini BPK WTP Opini BPK WTP Opini BPK WTP Opini BPK WTP Program Dukungan manajemen & pelaksanaan tugas teknis lainnya Komisi Yudisial Komisi Yudisial % sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian sesuai bidangnya 70% 70% 75% 80% 85% 90% II.8.MA-33

34 48 Seleksi Hakim Agung, Seleksi Hakim dan Pemberian Penghargaan Hakim Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar Program peningkatan kinerja seleksi hakim agung dan pengawasan perilaku hakim Komisi Yudisial Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi administrasi Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme Hakim Agung Jumlah putusan hakim tingkat pertama, tingkat banding, dan MA yang diteliti dan dianalisa Jumlah hakim berprestasi yang diusulkan menerima penghargaan II.8.MA-34

35 49 Pelayanan pengawasan perilaku hakim dan peningkatan kompetensi hakim % pengaduan masyarakat yang ditangani hingga tuntas Jumlah pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim yang diproses sampai tingkat Majelis Kehormatan Hakim 70% 70% 70% 80% 90% 100% Program peningkatan kinerja seleksi hakim agung dan pengawasan perilaku hakim Komisi Yudisial % pelatihan kemampuan dan profesionalisme hakim yang dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% III. FOKUS PRIORITAS 3: PENINGKATAN PENGHORMATAN TERHADAP Persentase Kementerian/Lembaga yang telah melaksanakan kebijakan berdasarkan pendekatan (Human Rights Based Approach ). 1 Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan 340 satker 340 satker 347 satker 352 satker 352 satker 352 satker 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah 1 naskah Program: Peningkatan Manajemen Peradilan Umum MA-RI Jumlah Pembangunan atau perbaikan fungsi operasionalisasi Zitting Plaatz dan pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 2 Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Agama Penyediaan dana untuk penyelesaian perkara 292 satker 292 satker 292 satker 305 satker 305 satker 305 satker prodeo di Pengadilan Tingkat Pertama Jumlah penyelenggaraan sidang keliling 61 satker 61 satker 61 satker 61 satker 61 satker 61 satker Program: Peningkatan Manajemen Peradilan Agama MA-RI II.8.MA-35

36 Jumlah bantuan konsultasi dan penyusunan gugatan bagi masyarakat tidak mampu 240 satker 240 satker 240 satker 240 satker 240 satker 240 satker 3 Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Militer dan TUN Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi 124 pkr 124 pkr 127 pkr 128 pkr 129 pkr 131 pkr Program: MA-RI masyarakat di wilayah yang belum terjangkau Peningkatan peradilan Militer dan TUN Manajemen Peradilan Militer Pelaksanaan sidang keliling (hakim terbang) untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat 23 satker 23 satker 23 satker 23 satker 23 satker 23 satker dan TUN 4 Penanganan Pelanggaran yang Berat Jumlah penyidikan perkara pelanggaran yang berat yang diselesaikan 10 pkr 10 pkr 5 pkr 5 pkr 5 pkr 5 pkr Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidsus, Pelanggaran Berat, Perkara Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung Jumlah perkara pelanggaran yang berat yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan. Kejaksaan Agung II.8.MA-36

37 Jumlah pra penyidikan perkara pelanggaran yang berat yang diselesaikan Jumlah pra penuntutan perkara pelanggaran yang berat yang diselesaikan Jumlah pengendalian penggunaan upaya hukum, grasi dan pelaksanaan eksekusi dan eksaminasi yang diberikan untuk perkara pelanggaran yang berat II.8.MA-37

38 6 Penguatan Kesadaran Masyarakat dan Aparatur Negara Jumlah rekomendasi yang terkait dengan pembentukan, perubahan dan pencabutan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Komnas Komnas Tingkat tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait dengan pembentukan, perubahan dan pencabutan peraturan perundang-undangan nasional serta ratifikasi instrumen internasional 50% 50% 40% 50% 50% 60% Tersedianya alat ukur pemenuhan 4 hak dasar 4 hak dasar 4 hak dasar 4 hak dasar 5 hak dasar 6 hak dasar Meningkatnya kesadaran masyarakat dan aparatur negara terhadap kegiatan pemajuan melalui klien feedback survey 2 survey 2 survey 1 survey 1 survey 2 survey 2 survey Prosentase kenaikan alumni pelatihan yang menjadi fasilitator 5% 5% 5% 5% 10% 15% Prosentase kenaikan pemahaman aparatur negara terhadap ketaatan atas produk perundang-undangan yang berperspektif 10% 10% 5% 5% 10% 10% II.8.MA-38

39 7 Peningkatan Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran Prosentase penanganan pengaduan kasus pelanggaran yang disampaikan kepada Komnas Tersedianya sistem pengaduan online dan database pengaduan 60% 60% 60% 65% 70% 75% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Komnas 1 aplikasi (bertahap) 1 aplikasi (bertahap) 1 aplikasi (bertahap) 1 aplikasi (bertahap) 1 aplikasi (bertahap) 1 aplikasi (bertahap) Komnas Prosentase rekomendasi terkait kasus pelanggaran yang ditindaklanjuti oleh pihak terkait 40% 40% 45% 50% 55% 65% Jumlah rekomendasi hasil penyelidikan Komnas terkait kasus pelanggaran berat yang ditindaklanjuti Jaksa Agung Prosentase kasus pelanggaran yang diselesaikan melalui mekanisme mediasi 40% 40% 50% 60% 70% 85% Prosentase pelaksanaan hasil mediasi kasuskasus pelanggaran 40% 40% 50% 60% 60% 75% II.8.MA-39

40 8 Pencegahan dan Penanggulangan Segala Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Pemenuhan Hak Korban Tingkat pelibatan dan penyikapan aparat negara dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan perempuan 30% 30% 30% 30% 30% 30% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Komnas Komnas (Komnas Perempuan) Tingkat pelibatan dan penyikapan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan perempuan 20% 20% 30% 30% 30% 30% Tingkat rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang ditindaklanjuti terkait isu kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan perempuan 30% 30% 35% 35% 35% 35% II.8.MA-40

41 Jumlah pemantauan termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian pelanggaran perempuan Prosentase pengaduan pelanggaran perempuan yang ditindaklanjuti 70% 70% 80% 80% 80% 80% Prosentase sistem pemulihan korban pelanggaran yang dikembangkan 25% 25% 40% 40% 50% 50% Meningkatnya fungsi kelembagaan Komnas Perempuan dalam rangka menciptakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan mandat Komnas Perempuan 25% 25% 40% 45% 50% 55% II.8.MA-41

42 9 Kegiatan Kerjasama Prosentase harmonisasi rancangan peraturan per-uuan dalam perspektif 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Perlindungan dan Pemenuhan Kementerian Hukum dan Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrumen Internasional dan Naskah akademik instrumen Internasional 6 Inst. 6 Inst. Internasional Internasional dan 2 dan 2 N.A N.A 6 Inst. Internasional dan 2 N.A 6 Inst. Internasional dan 2 N.A 6 Inst. Internasional dan 2 N.A 6 Inst. Internasional dan 2 N.A Jumlah kerjasama luar negeri dalam rangka pemajuan 10 Negara/ NGO; 10 Negara/ NGO; 14 Negara/ NGO; 14 Negara/ NGO; 14 Negara/ NGO; 14 Negara/ NGO; Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka implementsi /RAN 440 pusat dan daerah 440 pusat dan daerah II.8.MA-42

43 10 Kegiatan Penguatan Jumlah program, bahan, dan tenaga pembelajaran Program Perlindungan dan Pemenuhan Kementerian Hukum dan Jumlah K/L, Pemprov, pemkab, dan pemkot di wilayah I, II, III yang telah melaksanakan 75 instansi 2250 orang 66 instansi 1980 orang 66 instansi 1980 orang 66 instansi 1980 orang 11 Kegiatan Diseminasi Jumlah K/L atau daerah yang telah melaksanakan RAN 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota Program Pemajuan Kementerian Hukum dan Jumlah penyuluh penyuluh 90 penyuluh 90 penyuluh 90 penyuluh 90 penyuluh Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 34 kab/kota 12 Kegiatan Informasi Jumlah data yang diolah dari KL propinsi dan kabupaten/kota Program Pemajuan Kementerian Hukum dan Jumlah evaluasi dan laporan tentang Jumlah akses jalur informasi melalui penyediaan koneksi internet Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan elektronik II.8.MA-43

44 IV. Fokus Prioritas 4 : IPK 2,8 2,8 5 PENINGKATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME RAD-PK di Provinsi/Kabupaten/Kota (Provinsi Tahun 2009 adalah 72,7%) 72,7 72,7 Opini WTP Audit BPK atas LK K/L (%) 42,17 42,17 Opini WTP Audit BPK atas LK Pemda (%) 1 Penanganan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi Jumlah penyelidikan dan penyidikan perkara tindak pidana Korupsi yang diselesaikan 2,73 2,73 100% WTP 40% WDP 60% WTP 40% WDP 145 pkr 145 pkr 100 pkr 100 pkr 100 pkr 100 pkr Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung II.8.MA-44

45 2 Peningkatan Pra Penuntutan dan Penuntutan Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap pra Penuntutan 145 pkr 145 pkr 100 pkr 100 pkr 100 pkr 100 pkr Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap pra Penuntutan 45 pkr 45 pkr 45 pkr 45 pkr Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap penuntutan II.8.MA-45

46 3 Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi di Kejati, Kejari dan Cabjari. - Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari pkr 1700 pkr pkr pkr pkr pkr Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari 500 pkr 500 pkr 500 pkr 500 pkr 4 Pelayanan Penyusunan Peraturan Perundang Undangan dan kerjasama hukum Jumlah kerja sama hukum sebagai implementasi MLA dalam rangka pengembalian terdakwa/ tersangka dan aset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan diluar negeri. 7 keg 7 keg 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan Agung Kejaksaan Agung Jumlah rancangan peraturan perundangundangan yang dilakukan penelaahan 2 rancangan peraturan 2 rancangan peraturan 2 rancangan peraturan 2 rancangan peraturan 5 6 Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi Penyidikan Tindak Pidana Korupsi Kasus Potensial (Kasus) Kasus Solid (Kasus) Penyidikan (Perkara) Penyidikan Lengkap (Perkara) Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK KPK II.8.MA-46

47 7 Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Gratifikasi Penuntutan (Perkara) Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (Perkara) Pelaksanaan Pidana Badan (Persen) 100% 100% 100% 100% 100% 100% Keberhasilan Perkara yang Disupervisi KPK (Persen) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 8 Koordinasi dan Supervisi Penindakan TPK Program 9 10 Pengelolaan LHKPN Persentase kepatuhan penyampaian SPDP 100% 100% 60% 60% 60% 60% dari Kepolisian dan Kejaksaan LHKPN yang Diumumkan dalam TBN (Jumlah Penyelenggara Negara) Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara Kasus Diserahkan kepada Dit.Lidik, Dumas, Gratifikasi (Jumlah) Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi Kasus Diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Program Pemberantas an Tindak Pidana Korupsi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK KPK KPK KPK Jumlah Instansi/Lembaga (Pem., BUMN dan Swasta) yang melaksanakan Program Pengendalian Anti Gratifikasi II.8.MA-47

48 11 Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye Anti Korupsi Jumlah Sekolah/Lembaga pendidikan yang menerapkan Modul Anti Korupsi Peningkatan Komunitas Anti Korupsi Instansi/Lembaga (Pem, Swasta, Masy) yang Melaks. Zona Anti Korupsi (Jumlah) Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK 12. Pengembangan kebijakan, koordinasi dan evaluasi pengawasan intern pemerintah - Jumlah undang-undang dan peraturan pelaksanaannya - Jumlah Perpres tentang kebijakan/pedoman penerapan Pakta Integritas RUU 1 UU 3 peraturan Sosialisasinya pelasanaan Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kemen PAN & RB 13. Pengembangan kebijakan, koordinasi, monitoring dan evaluasi percepatan pemberantasan korupsi - Jumlah peraturan/kebijakan (Inpres Percepatan Pemberantasan Korupsi) - Persentase instansi pemerintah yang melaksanakan dan melaporkan Inpres Percepatan Pemberantasan Korupsi yang dievaluasi sesuai pedoman 1 Inpres 1 Inpres 4 Kebijakan % 60% 65% 75% 85% 90% Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kemen PAN & RB 14. Pengembangan kebijakan, koordinasi dan evaluasi pengawasan masyarakat Jumlah peraturan/kebijakan di bidang pengawasan masyarakat Persentase laporan pengaduan masyarakat yang disalurkan dan telah ditindaklanjuti oleh instansi pemerintah 1 kebijakan 1 kebijakan % 60% 65% 75% 85% 90% Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kemen PAN & RB II.8.MA-48

49 15. Pengendalian/pelaksanaan pengawasan interen akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga bidang fiskal dan investasi - Jumlah Keputusan Kepala BPKP tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP Jumlah peserta diklat SPIP Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah BPKP Pengembangan kebijakan penegakan integritas SDM aparatur Pelaksanaan dukungan perumusan kebijakan PAN - Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Jumlah PP tentang Disiplin PNS; kali Sosialisasi 5 kali sosialisasi 4 kali sosialisasi - Jumlah PP Larangan PNS menjadi anggota Parpol - Jumlah PP tentang Jiwa Korps dan Kode Etik PNS - Jumlah PP tentang Pembatasan Konflik Kepentingan Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kemen PAN & RB - Jumlah kebijakan/pedoman; Perpres Program Kemen PAN & RB - Persentase jumlah kampanye di media 10% 10% 40% 70% 100% Pendayagunaan cetak dan elektronik Aparatur Negara dan - Jumlah instansi Pemerintah yang menjadi Pilot Project pengembangan budaya kerja sesuai kebijakan Reformasi Birokrasi II.8.MA-49

50 18. Pengembangan sistem e-procurement nasional -Jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi e-procurement - Persentase layanan e-procurement yang memenuhi standar % 95% Program Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LKPP V Fokus Prioritas 5: PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Skor Integritas Pelayanan Publik pada unit layanan di instansi Pusat 6,64 8,00 (Pusat) Kemen PAN & RB Skor Integritas Pelayanan Publik pada unit layanan di instansi Daerah 6, ,00 (Daerah) Peringkat Kemudahan Berusaha (Doing Bussiness Indeks) Koordinasi perencanaan dan evaluasi program pelayanan publik - Jumlah PP Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kemen PAN & RB - Jumlah Perpres Persentase instansi yang telah 35% 35% 50% 70% 85% 100% mendapatkan sosialisasi 2 Pengawasan oleh Ombudsman Republik Indonesia terhadap penyelenggaraan pelayanan publik Persentase jumlah laporan yang ditindaklanjuti ORI per laporan yang masuk 90% 90% 90% 91% 91% 92% Program Dukungan Manajemen dan Penyelenggaraan 70% 70% 70% 71% 71% 72% Kegiatan Teknis Lainnya Persentase respon terlapor per jumlah permintaan klarifikasi Persentase rekomendasi yang dilaksanakan per jumlah rekomendasi yang dikeluarkan 85% 85% 85% 86% 86% 87% Sekretariat Negara (Ombudsman Republik Indonesia) II.8.MA-50

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : MAHKAMAH AGUNG 1 Program Penyelesaian Perkara Percepatan peningkatan penyelesaian perkara Tingkat Pertama, Banding, Kasasi dan PK.

Lebih terperinci

MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG HUKUM DAN APARATUR

MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG HUKUM DAN APARATUR MATRIKS TARGET KINERJA DAN ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG HUKUM DAN APARATUR MATRIKS 2.2.A. TARGET KINERJA PEMBANGUNAN INDIKATOR Tahun I FOKUS PRIORITAS I: PENINGKATAN EFEKTIVITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG HUKUM DAN APARATUR II.M-1

RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG HUKUM DAN APARATUR II.M-1 RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG HUKUM DAN APARATUR BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik FOKUS / KEGIATAN / KEGIATAN 2010 2014 I FOKUS I: PENINGKATAN

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEJAKSAAN AGUNG NO 1. Program Dukungan & Pelaksanaan Tugas Teknis Kejaksaan RI SASARAN Meningkatnya kemampuan profesional

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 II.L.093.1

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 II.L.093.1 MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 1 Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Efektivitas TPK Penindakan TPK yang

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN

MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KODE 006 01 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEJAKSAAN

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PAN & RB 1. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA Terwujudnya peningkatan

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN K/L TAHUN 2011

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN K/L TAHUN 2011 MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN K/L TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS KOMNAS HAM Meningkatnya dukungan

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN PRIORITAS 1 Tema Prioritas Penanggungjawab Bekerjasama dengan REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja

Lebih terperinci

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi

Sasaran Strategis I Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 i i RINGKASAN EKSEKUTIF Mahkamah Agung Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas pertama RPJMN

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS LAINNYA PROGRAM AKSI BIDANG BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN Tema Prioritas - Penanggungjawab Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Bekerjasama

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2015

I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2015 LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR : 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN 2015-2019. I. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENASAR TAHUN 2016

RENCANA KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENASAR TAHUN 2016 RENCANA KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DENASAR TAHUN 2016 NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1 Peningkatan Penyelesaian Perkara a. Persentase Perkara yang diselesaikan 85 % b. Persentase

Lebih terperinci

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI OLEH : MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI JAKARTA, 14 FEBRUARI 2012

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.817, 2012 PPATK. Organisasi. Tata Kerja. PPATK. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR PER-07/1.01/PPATK/08/12 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015 2019 MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Reviu Rencana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010

KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010 KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB III PEMBANGUNAN HUKUM

BAB III PEMBANGUNAN HUKUM BAB III PEMBANGUNAN HUKUM A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan dalam bab ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang kedua, yaitu mewujudkan supremasi

Lebih terperinci

1. Hubungan Sistem Pemasyarakatan dengan Lembaga-Lembaga Penegak Hukum Lainnya dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu

1. Hubungan Sistem Pemasyarakatan dengan Lembaga-Lembaga Penegak Hukum Lainnya dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu MATRIKS SUBSTANSI MANAJEMEN 1. Hubungan Sistem dengan Lembaga-Lembaga Penegak Hukum Lainnya dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu Pelaksanaan Misi dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu NO HIGH-QUICK WINS

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUN 2018

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUN 2018 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUN 2018 PENGADILAN TINGGI AGAMA MANADO Rencana Kinerja Tahun 2018 RENCANA KINERJA TAHUN 2018 PENGADILAN TINGGI AGAMA MANADO No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sehubungan dengan perkembangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sehubungan dengan perkembangan

Lebih terperinci

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) KOMPONEN PENGUNGKIT 60% INDIKATOR HASIL 40% MANAJEMEN PERUBAHAN PENATAAN TATA LAKSANA PENATAAN SISTEM

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I. KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAM Nomor : M.HH-13.0T.02.

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I. KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAM Nomor : M.HH-13.0T.02. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAM Nomor : M.HH-13.0T.02.01 Tahun 2011 KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

II. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2016

II. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2016 II. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2016 No. 1. Pembinaan dan Pengembangan 1) Penyempurnaan hasil Analisis Jabatan 2) Penyempurnaan Hasil Analisis Beban Kerja 3) Penyempurnaan

Lebih terperinci

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI Manajemen Perubahan Seluruh proses reformasi birokrasi di instansi akan mengarah pada rekonseptualisasi organisasi dan mekanisme kerja instansi secara menyeluruh. Proses

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011 MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2011 No Fokus / Kegiatan Plk (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Peningkatan kualitas tumbuh 1. APK PAUD (persentase)

Lebih terperinci

Sasaran Strategis I Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

Sasaran Strategis I Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan dan Akuntabel. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 i RINGKASAN EKSEKUTIF Mahkamah Agung Republik Indonesia mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas pertama RPJMN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA DEMAK

PENGADILAN AGAMA DEMAK PENGADILAN AGAMA DEMAK KELAS 1-B RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA DEMAK JL. Sultan Trenggono No. 23 Demak Telp. (0291) 6904046 Fax. (0291) 685014 1 DAFTAR ISI Kata

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TARGET PEMBANGUNAN TAHUN 2013-2014 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Lampiran 2 Kode Program/ Kegiatan Outcome/ Output Indikator kinerja (IKU/ IKK) 06 Program Penyelenggaraan Manajemen Negara A Deputi Bidang Pengembangan

Lebih terperinci

BAB VIII BIDANG HUKUM DAN APARATUR

BAB VIII BIDANG HUKUM DAN APARATUR BAB VIII BIDANG HUKUM DAN APARATUR BAB VIII BIDANG HUKUM DAN APARATUR Pembangunan bidang hukum dan aparatur memiliki peranan yang penting untuk menopang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan guna

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya,

Lebih terperinci

SOSIALISASI LHKPN, GRATIFIKASI DAN WHISTLEBLOWER MEMBANGUN PERINGATAN DINI DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO PENGAWASAN INTERNAL

SOSIALISASI LHKPN, GRATIFIKASI DAN WHISTLEBLOWER MEMBANGUN PERINGATAN DINI DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO PENGAWASAN INTERNAL SOSIALISASI LHKPN, GRATIFIKASI DAN WHISTLEBLOWER MEMBANGUN PERINGATAN DINI DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN RISIKO PENGAWASAN INTERNAL Bali, 29 November 2016 Dadit Herdikiagung - Inspektur II Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 6 (6) () (6..) DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KPU SATUAN KERJA () PROPINSI () DKI JAKARTA () DKI JAKARTA PERHITUNGAN TAHUN 6 /KEGIATAN/OUUT/ SUB OUUT / KOMPONEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Negeri Pangkajene dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dibidang administrasi,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Sasaran Program Program/Kegiatan (Outcome )/Sasaran Kegiatan Indikator Target 2017 (Output ) SEKRETARIAT KEMENTERIAN

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK Oleh: Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN dan RB Disampaikan pada Acara Kunjungan dan Diskusi Mahasiswa FISIP UI Program Sarjana Ekstensi

Lebih terperinci

BAGIAN II AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS

BAGIAN II AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS BAGIAN II AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS BAB 8 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM BAB 8 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM A. KONDISI UMUM Pembenahan Sistem dan Politik Hukum pada

Lebih terperinci

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012 SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 041/SEK/SK/VIII/2012 TENTANG PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.KP.08.01.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, perlu

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM. Selasa, 24 November

PENEGAKAN HUKUM. Selasa, 24 November PENEGAKAN HUKUM Selasa, 24 November 2015 09.00 17.00 PESERTA PERTEMUAN Kementerian/Lembaga 1. Sekretariat Jenderal Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan 2. Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mene

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mene BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.54, 2016 KEMENKUMHAM. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG DAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Nomor: W9-A1/93/OT.01.3/I/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI GIANYAR Jalan Ciung Wanara No. 1B Gianyar - Bali Telp./Fax. (0361 ) 943016 http://www. pn-gir.go.id Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa Pakta Integritas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1698, 2014 KEMENKUMHAM. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. NC PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG Organisasi

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO NOMOR W26-A/1237/OT.01.2/XII/2016 TENTANG REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2015-2019 KETUA

Lebih terperinci

V. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2019

V. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Kota Malang Tahun 2019 V. Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Pemerintah Tahun 2019 No. 1. Pembinaan dan Pengembangan 1) Penyempurnaan hasil Analisis Jabatan 2) Penyempurnaan Hasil Analisis Beban Kerja 3) Penyempurnaan standar

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017 Pengadilan Negeri Sungguminasa, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2015-2019. Laporan ini disusun

Lebih terperinci

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT Jl. KH. Mas Mansyur/Awaluddin II No. 2 Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 Telp. 021-31927910 Fax. 021-3161118 e-mail: pa.jakartapusat@gmail.com website: pa-jakartapusat.go.id

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Semoga dokumen ini memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Semoga dokumen ini memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun 01 merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM MANAJEMEN PERKARA TERPADU

REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM MANAJEMEN PERKARA TERPADU REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM MANAJEMEN PERKARA TERPADU Oleh: Sekretaris Jenderal KPK Jakarta, 23 November 2016 REFORMASI BIROKASI KPK 29 Des 2003 VISI DAN MISI KPK VISI Bersama Elemen Bangsa, Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA Nama/Unit Organisasi Tahun : 2016 : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET 1 2 3 4 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

2012, No1294.

2012, No1294. 5 2012, No1294. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI Herry Yana Sutisna Deputi Bidang Pengawasan dan

Lebih terperinci

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI I. PENDAHULUAN 1. Langkah pertama kebijakan pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan

Lebih terperinci

Kementerian PPNBappenas

Kementerian PPNBappenas Evaluasi Pelaksanaan Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi terkait Asset Recovery Kementerian PPNBappenas Hotel JS Luwansa, Jakarta, 21 November 2016 STRANAS PPK Salah satu upaya yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS Jl. Pembangunan Sambas Kalbar 79462 Telp. 0562-392342 Fax. 0562-392323 Email: info@pn-sambas.go.id Website: www.pn-sambas.go.id D A F T A R I S I KATA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN 2010-2014 PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB Jl. Dr. SOETOMO No. 3A SRAGEN Website : www.pa-sragen.go.id Email : pa-sragen@pa-sragen.go.id

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 20152010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KPK DAN REFORMASI BIROKRASI. Basaria Panjaitan. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

KPK DAN REFORMASI BIROKRASI. Basaria Panjaitan. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK DAN REFORMASI BIROKRASI Basaria Panjaitan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK DAN PEMBERANTASAN KORUPSI Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi didefinisikan sebagai serangkaian tindakan untuk mencegah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Oleh: Wiharto Staf Ahli Bidang Sistem Manajemen Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN FOTO PENGADILAN AGAMA PINRANG KELAS I B RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010-2014 PENGADILAN PINRANG KELAS I B JL. BINTANG NO... PINRANG 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI SALATIGA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI SALATIGA Jl. Veteran No. 4 Salatiga Email : pnsalatiga@yahoo.com Website : www.pn-salatiga.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ;

PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ; PENGADILAN MILITER III-17 MANADO Jln. SamRatulangi No. 16 Manado No. Telp/Fax ; 0431-860179 e-mail : dilmil317manado@gmail.com RENCANA STRATEGI (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN MILITER III-17 MANADO

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM

BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM BAB 9 PEMBENAHAN SISTEM DAN POLITIK HUKUM Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis merupakan upaya yang terus-menerus dilakukan, sampai seluruh bangsa Indonesia benar-benar merasakan keadilan dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci