Lampiran 1. Job Description 1. Presiden Komisaris Perusahaan mempercayakan jabatan seorang presiden komisaris tersebut kepada Bapak Ng Keng Hooi.
|
|
- Hendra Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran. Job Description. Presiden Komisaris Perusahaan mempercayakan jabatan seorang presiden komisaris tersebut kepada Bapak Ng Keng Hooi. Presiden komisaris bertanggungjawab terhadap perkembangan dan kelangsungan perusahaan. Presiden komisaris dapat mengambil keputusan yang sifatnya strategik dan berdampak besar kepada arah perkembangan perusahaan di masa mendatang. Keputusan tersebut tentunya merupakan hasil kesepakatan dengan komisaris dan dewan direksi.. Komisaris Jabatan tersebut dipercayakan perusahaan kepada Ibu Susandarini. Tanggung jawab seorang komisaris tidak jauh berbeda dengan presiden komisaris, yaitu berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan. Komisaris memiliki wewenang untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan mengenai kebijakan-kebijakan baru perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, produk baru, kebijakan claim, mitra bisnis, dan lain sebagainya.. Presiden Direktur Perusahaan mempercayakan jabatan tersebut kepada Bapak Kevin L. Holmgren. Tanggung jawab seorang presiden direktur adalah memantau perkembangan bisnis perusahaan dari tahun ke tahun, memantau kinerja direksi yang tentunya akan berdampak kepada kinerja perusahaan, dan bersama-sama dengan komisaris membuat keputusan strategik bagi perusahaan. 4. Direktur Keuangan Jabatan direktur keuangan dipegang oleh Bapak William Kuan. Tanggung jawab seorang direktur keuangan adalah seputar masalah keuangan perusahaan. Masalah tersebut biasanya meliputi laba perusahaan, rasio keuangan perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan, beban-beban, estimasi claim, dan lain sebagainya. Penyelesaian masalah keuangan biasanya melibatkan bagian direksi yang lain, seperti bagian pemasaran dan pertanggungan. Hal ini dikarenakan bagian keuangan perusahaan merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari bagianbagian lainnya. Bagian keuangan perusahaan harus memiliki kerja sama yang baik dengan bagian-bagian lainnya dalam perusahaan guna meningkatkan
2 perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Direktur keuangan juga memiliki lima divisi untuk membantu penyelesaian tanggungjawabnya, yaitu divisi keuangan dan akuntansi, divisi umum dan perlengkapan, divisi sumber daya manusia, divisi teknologi informasi, dan divisi investasi. a. Divisi keuangan dan akuntansi Divisi tersebut membantu direksi dalam mengurusi permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan lain sebagainya. Divisi ini membantu pengolahan laporan-laporan keuangan sehingga dapat dimengerti dan didayagunakan oleh pihak pengambil keputusan, para stakeholder perusahaan, dan nasabah perusahaan. b. Divisi umum dan perlengkapan Divisi tersebut membantu tersedianya sarana dan prasarana umum yang tentunya akan mempermudah kerja divisi-divisi lain. Divisi tersebut juga bertanggungjawab dalam penyediaan kebutuhan alat-alat kantor dan sarana penunjang lainnya yang berguna bagi kelangsungan bisnis perusahaan. c. Divisi Sumber Daya Manusia Divisi tersebut bertanggungjawab terhadap kualitas sumber daya manusia perusahaan, yang meliputi perkembangan skill dan knowledge karyawan, khususnya dalam bidang keuangan perusahaan. Divisi tersebut harus secara sinergis dan berkesinambungan memilih dan menciptakan generasi pekerja baru yang dapat meningkatkan profit bagi perusahaan secara efektif dan efisien. d. Divisi Teknologi Informasi Divisi ini bertanggung jawab terhadap kelancaran arus informasi perusahaan. Divisi ini sangat penting mengingat bahwa aliran informasi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam memenangkan persaingan. Arus informasi yang lancer dapat mempermudah pengambil kebijakan menentukan kebijakan yang tepat bagi perusahaan, sehingga nantinya tidak terdapat kesalahan pengambila keputusan oleh pihak top management. e. Divisi Investasi Divisi tersebut merupakan bagian penting dalam perusahaan. Mengingat bahwa PT.Prudential Life Assurance merupakan sebuah perusahaan yang
3 bergerak dalam bisnis unit link, maka kinerja investasi sangat memengaruhi perkembangan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Divisi investasi bertanggungjawab mengembangkan dan memantau jalannya perputaran dana nasabah yang dititipkan kepada perusahaan dengan harapan return investasi yang setinggi-tingginya. Divisi investasi bekerja sama dengan bagian yang bernama Prudential Assets Management (PAM), yaitu sebuah bagian terintegrasi yang telah berpengalaman dalam dunia investasi. 5. Direktur Pemasaran Jabatan tersebut dipercayakan kepada Bapak Rinaldi Mudahar. Tanggungjawab seorang direktur pemasaran adalah meningkatkan penjualan, pendapatan premi, penciptaan inovasi produk baru yang berkualitas, pendidikan tenaga-tenaga pemasaran, pemantauan kualitas agency-agency perusahaan, dan lain sebagainya. Inovasi, kreativitas, dan kepekaan melihat peluang sangat dibutuhkan dalam jabatan sebagai seorang direktur pemasaran, karena hanya dengan itulah perusahaan mampu memenangkan persaingan dalam dunia perasuransian. Direktur pemasaran juga membawahi lima divisi, yaitu divisi pemasaran, divisi agency, divisi penjualan retail&corporate, divisi dana pensiun, dan divisi asuransi syariah. a. Divisi Pemasaran Divisi tersebut bertanggungjawab terhadap pertumbuhan penjualan terhadap produk-produk perusahaan, brand image dan positioning perusahaan, dan pertumbuhan new business serta peningkatan jumlah polis yang masih inforce. b. Divisi Agency Divisi tersebut bertanggungjawab terhadap kualitas dan kuantitas kantor keagenan yang ada di seluruh Indonesia. Upaya-upaya dan program-program yang memacu pertumbuhan setiap kantor keagenan menjadi bagian tanggungjawab dari divisi agency. Saat ini program kerja yang dilakukan divisi tersebut cukup memuaskan. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya jumlah kantor keagenan di seluruh Indonesia. c. Divisi penjualan retail&corporate
4 Tanggungjawab dari divisi ini adalah peningkatan terhadap new business baik nasabah perorangan maupun perusahaan. Tanggungjawab divisi tersebut juga mencakup penekanan terhadap tingkat surrenders nasabah. d. Divisi Dana Pensiun Tanggungjawab dari divisi ini adalah mengelola, mengatur, dan mengembangkan dana pensiun yang telah dipercayakan oleh nasabah dengan tujuan menyiapkan jaminan keuangan di hari tua mereka. Divisi dana pensiun bekerjasama dengan divisi investasi dalam penyediaan dana pensiun nasabah. e. Divisi asuransi syariah Divisi ini bertanggungjawab terhadap perkembangan sektor asuransi syariah perusahaan. Divisi tersebut baru terbentuk pada tahun 00 seiring dengan diluncurkannya produk asuransi syariah oleh perusahaan. Divisi tersebut diawasi oleh suatu dewan pengawas syariah yang independen. Dewan pengawas syariah tersebut berfungsi sebagai kontrol bagi perusahaan dalam menjalankan bisnis asuransi secara syariah. Dewan pengawas syariah menjamin bahwa perusahaan menjalankan bisnis unit link sesuai dengan nilainilai syariah, bahkan sampai kepada pemilihan perusahaan tujuan investasi diharuskan dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Dewan pengawas syariah terdiri dari tiga orang pakar yang ahli di bidangnya, yaitu DR.H.Anwar Ibrahim, Ir.H.Adiwarman A. Karim, MBA, MAEP, dan H. Ahmad Nuryadi Asmawi, LL.B,MA.. Direktur Pertanggungan Perusahaan mempercayakan jabatan tersebut kepada Ibu Nini Sumohandoyo dan Ibu Eveline Kusmowidagdo. Jabatan tersebut dipegang oleh dua orang dikarenakan tugas dan tanggung jawabnya yang cukup berat. Tanggungjawab sebagai seorang direktur pertanggungan adalah mengatur jalannya claim oleh nasabah, estimasi tingkat claim tahun mendatang, menilai resiko seorang nasabah, mengukur aktuaria perusahaan, dan lain sebagainya. Direktur pertanggungan memiliki tiga divisi, yaitu divisi underwriting, divisi Divisi aktuaria perusahaan, dan divisi hukum, regulasi, riset, dan pengembangan.
5 a. Divisi underwriting Divisi ini bertanggungjawab terhadap penilaian risiko seorang calon nasabah. Penilaian risiko dilakukan sesuai dengan tingkat umur, rasio tinggi dan berat badan, uang pertanggungan yang diinginkan calon nasabah, dan penyakit yang telah diderita sebelumnya. Divisi tersebut memiliki peranan yang cukup penting. Hal ini dikarenakan penilaian risiko oleh divisi underwriting akan menentukan kelangsungan bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Penilaian terhadap faktor risiko calon nasabah akan mempengaruhi estimasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi claim yang terjadi. b. Divisi aktuaria perusahaan Divisi tersebut bertanggungjawab terhadap perhitungan mengenai peluangpeluang terjadinya suatu kondisi kritis ataupun sakit penyakit. Divisi aktuaria perusahaan juga bertugas untuk mengestimasi tingkat usia rata-rata seseorang menderita penyakit kritis. Pengetahuan akan kondisi demografi, budaya, dan pola hidup masyarakat di suatu daerah menjadi faktor penting dalam penilaian aktuaria perusahaan. c. Divisi hukum, regulasi, riset, dan pengembangan Divisi tersebut bertanggungjawab terhadap ketentuan-ketentuan hukum dan regulasi yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan. Divisi tersebut juga bertanggungjawab dalam pengesahan terhadap kekuatan hukum dalam polis nasabah. Permasalahan mengenai tuntutan hukum terhadap claim nasabah juga menjadi tanggung jawab divisi tersebut.. Kantor Pemasaran Kantor pemasaran merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas mengurus pemprosesan suatu Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) menjadi polis yang memiliki kekuatan hukum. Kantor pemasaran juga mengurusi permasalahan kontrak keagenan, perekrutan, dan lain sebagainya. Kantor pemasaran boleh dikatakan sebagai kantor cabang dari pusat yang berada di Jakarta (Prudential Tower) yang memudahkan proses administrasi.. Kantor Keagenan Kantor keagenan merupakan kantor yang berfungsi sebagai tempat dilaksanakannya pelatihan-pelatihan tenaga pemasaran, tempat penampungan
6 sementara SPAJ sebelum diproses di kantor pemasaran, dan sebagai tempat interaksi antara agen dengan kantor pusat. Kantor keagenan dapat dimiliki dan dibuka oleh tenaga pemasaran di seluruh wilayah Indonesia dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.
7 Lampiran. Daftar Istilah. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Lembaga yang mengatur ruang lingkup usaha perasuransian dan berkewajiban mengeluarkan sertifikat keagenan bagi para pemasar polis asuransi.. Klaim 4. Permintaan untuk meminta dicairkannya suatu manfaat yang tertera pada polis karena terjadi suatu resiko pada diri nasabah. 5. Nilai Tunai. Hasil return investasi yang sah atas nama nasabah dan dapat secara fleksibel dilakukan penarikan maupun penambahan dana.. Polis. Bukti kepemilikan manfaat asuransi bagi nasabah dan berhak secara sah di mata hukum atas uang pertanggungan yang tertera pada polis. 9. Premi 0. Sejumlah uang yang harus disetorkan oleh nasabah agar mendapatkan imbal hasil berupa jaminan kesehatan, uang pertanggungan, dan manfaat asuransi tambahan lainnya.. Prudential Assets Management (PAM). Manajer investasi PT.Prudential Life Assurance yang berfungsi untuk mengelola dana investasi yang disisihkan dari premi nasabah.. RBC (Risk Base Capital) 4. Proporsi cadangan dana minimum yang harus dimiliki oleh suatu lembaga keuangan dengan jumlah yang disarankan oleh Departemen Keuangan sebesar 0% dari modal. 5. Unit Link. Usaha dalam bidang perasuransian yang dikaitkan dengan bidang investasi. Unit link Annual Report (ULAR). Laporan tahunan kepada nasabah dan stakeholder lainnya mengenai kekuatan keuangan perusahaan dan informasi perusahaan lainnya yang relevan.
8 Lampiran. Format Perhitungan Risk Based Capital Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) PERUSAHAAN ASURANSI JIWA PT IV. RASIO KESEHATAN KEUANGAN SYARIAH A. BATAS TINGKAT SOLVABILITAS Per Triwulan Tahun (dalam jutaan rupiah) Keterangan Tahun Triwulan A. Tingkat Solvabilitas Kekayaan Yang Diperkenankan Kewajiban (kecuali Pinjaman Subordinasi) Jumlah Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan - kewajiban B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan (Schedule A) Proyeksi Arus Kekayaan dan Kewajiban (Schedule B) Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang (Schedule C) Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan (Schedule D) Ketidak-cukupan Premi Akibat Perbedaan Hasil Investasi Yang diasumsikan dengan Hasil Investasi Yang Diperoleh (Schedule E) Risiko Reasuradur (Schedule F) Jumlah BTSM C. Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas Jumlah schedule A sampai schedule F (Jumlah Tingkat Solvabilitas BTSM) D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %) *) *) Jumlah Tingkat Solvabilitas dibagi dengan Jumlah BTSM
9 Lampiran 4. Tampilan Microsoft Acces 00 untuk database yang digunakan dalam program PHP. Analisis Rasio Field Field Field Field4 Field5 Field LabaBersih TotalEkuitas TotalAset JumlahTingkatSolvabilitas BTSM Tahun z-score prediction model Field Field Field Field4 Field5 Field Field Field Field9 AktivaLancar TotalAktiva EBIT HargaPasar JumlahUtangLancar JumlahUtangJangkaPanjang Penjualan LabaDitahan Tahun Bond Rating Model Field Field Field Field4 Field5 Field Field Field TotalAset TotalUtang UtangJangkaPanjang JumlahModal UtangJangkaPendek AktivaLancar Subordinasi Tahun
10 C Lampiran 5. Hasil Analisis Trend dengan Menggunakan Minitab 5.0 ANALISIS TREND KOMPONEN LABA-RUGI Trend Analysis Pendapatan Premi Data C Yt = -,4 + 9,5*t - 4,*t** MAPE,9 MAD,54 MSD 09, , , , Trend Analysis Plot for C Yt = -,4 + 9,5*t - 4,*t** MAPE,9 MAD,54 MSD 09,
11 C Trend Analysis for Jumlah Pendapatan Premi Netto Data C Yt = -,4 + 00,*t - 5,4*t** MAPE 4,9 MAD,9 MSD 5, ,00 0 4, ,54 Trend Analysis Plot for C Yt = -,4 + 00,*t - 5,4*t** MAPE 4,9 MAD,9 MSD 5,
12 C Trend Analysis for Jumlah Pendapatan Data C Yt = - *t + 4,5*t** MAPE,4 MAD,4 MSD 4,5 00 9, 0 9, 0 4,4 00 Trend Analysis Plot for C Yt = - *t + 4,5*t** MAPE,4 MAD,4 MSD 4,5 00 0
13 C4 Trend Analysis for Jumlah Beban Klaim dan Manfaat Data C4 Yt = 0 - *t +,*t** MAPE, MAD, MSD,0 00,0 0 05, ,54 Trend Analysis Plot for C4 Yt = 0 - *t +,*t** MAPE, MAD, MSD,
14 C5 Trend Analysis for Jumlah Biaya Akuisisi Data C5 Yt =, +,*t +,*t** MAPE 9,55 MAD 0,4 MSD 5, ,00 0 5,00 0,9 Trend Analysis Plot for C5 Yt =, +,*t +,*t** MAPE 9,55 MAD 0,4 MSD 5,
15 C Trend Analysis for Jumlah Beban Data C Yt = 5 - *t + 4,*t** MAPE 44, MAD, MSD 00,9 00,0 0 9,40 0 0,0 Trend Analysis Plot for C Yt = 5 - *t + 4,*t** MAPE 44, MAD, MSD 00,9 00 0
16 C Trend Analysis for Laba Setelah Pajak Data C Yt = 0-9*t + 4,9*t** MAPE,4 MAD 9, MSD 04, 00 04, , ,4 Trend Analysis Plot for C Yt = 0-9*t + 4,9*t** MAPE,4 MAD 9, MSD 04,
17 C ANALISIS TREND KOMPONEN NERACA Trend Analysis for Total Aktiva Lancar Data C Yt = 9 +,*t +,*t** MAPE 9, MAD,90 MSD, , ,00 0 5,4 Trend Analysis Plot for C Yt = 9 +,*t +,*t** MAPE 9, MAD,90 MSD,
18 C Trend Analysis for Aktiva Tetap Data C Yt = 05 - *t +,*t** MAPE,94 MAD, MSD,0 00,00 0 9,0 0, Trend Analysis Plot for C Yt = 05 - *t +,*t** MAPE,94 MAD, MSD,
19 C Trend Analysis for Aktiva Lain Data C Yt = 5-59*t +,9*t** MAPE 4,5 MAD 99,0 MSD 0, 00 4,40 0 4, , Trend Analysis Plot for C Yt = 5-59*t +,9*t** MAPE 4,5 MAD 99,0 MSD 0,
20 C4 Trend Analysis for Total Aktiva Data C4 Yt = 5 +,9*t +,9*t** MAPE 9,55 MAD,440 MSD 99, ,00 0,00 0,94 Trend Analysis Plot for C4 Yt = 5 +,9*t +,9*t** MAPE 9,55 MAD,440 MSD 99,
21 C5 Trend Analysis for Total Kewajiban Jangka Pendek Data C5 Yt = *t MAPE, MAD 9, MSD 4, 00 5, 0 4, 0 50, Trend Analysis Plot for C5 Linear Trend Model Yt = *t MAPE, MAD 9, MSD 4,
22 C Trend Analysis for Total Kewajiban Jangka Panjang Data C Yt = + 0,*t + 0,0*t** MAPE, MAD 9,9 MSD 4, 00 55,0 0 0, 0,4 Trend Analysis Plot for C Yt = + 0,*t + 0,0*t** MAPE, MAD 9,9 MSD 4,
23 C Trend Analysis for Total Kewajiban Data C Yt = 5, +,*t +,4*t** MAPE, MAD,0 MSD, ,00 0 4,000 0,05 Trend Analysis Plot for C Yt = 5, +,*t +,4*t** MAPE, MAD,0 MSD,
24 C Trend Analysis for Total Modal Data C Yt = 5-5*t +,*t** MAPE 40,5 MAD 4,99 MSD 4,45 00,00 0 4, , Trend Analysis Plot for C Yt = 5-5*t +,*t** MAPE 40,5 MAD 4,99 MSD 4,
25 C ANALISIS TREND ROA,ROE,DAN RBC Trend Analysis for ROE Data C Yt = 0,4-0,*t + 0,00*t** MAPE 9,4 MAD 0,5 MSD 0,09 00,9000 0,00 0,4 Trend Analysis Plot for C Yt = 0,4-0,*t + 0,00*t**,5,0,5 MAPE 9,4 MAD 0,5 MSD 0,09,0 0,5 0,0
26 C Trend Analysis for ROA Data C Yt = 0,500-0,0*t + 0,00*t** MAPE 0,4 MAD 0,0 MSD 0, , ,00 0 0,949 Trend Analysis Plot for C Yt = 0,500-0,0*t + 0,00*t** 0,0 0,5 0,0 0,5 MAPE 0,4 MAD 0,0 MSD 0,00 0,0 0,05 0,00
27 C Trend Analysis for RBC Data C Yt = 000-0*t +,0*t** MAPE 5, MAD 9,0 MSD 9, 00 45, 0 59, 0, Trend Analysis Plot for C Yt = 000-0*t +,0*t** MAPE 5, MAD 9,0 MSD 9,
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Solvabilitas Untuk menghitung rasio RBC (Risk Base Capital) untuk setiap triwulannya maka terlebih dahulu kita harus menghitung besarnya tingkat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual dan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa keuangan merupakan salah satu komponen yang ada didalam sistem perekonomian Indonesia. Industri jasa keuangan terdiri dari berbagai lembaga seperti:
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Solvabilitas Seperti dijelaskan dalam Bab III sebelumnya, bahwa setiap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Perhitungan Nilai CAR BRI periode 2006-2011 NO Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 2011 I Komponen Modal A. Modal Inti 13,104,120 15,448,235 17,795,610 21,137,919 27,673,231 38,214,079
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA. Per 31 Desember 2009 dan 2008 (dalam jutaan rupiah) NO KEKAYAAN
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 NO KEKAYAAN 2009 2008 I INVESTASI 1 Deposito 2.266.400,00 2.672.650,00 2 Sertifikat Deposito - - 3 Sertifikat Bank Indonesia - - 4 Saham 717.18
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 422/KMK.06/2003 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciLampiran 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Perasuransian Tahun No Keterangan
LAMPIRAN 81 82 Lampiran 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Perasuransian Tahun 1999-2002 Keterangan 1999 2000 2001 2002 2003 1. 2. 3. 4. Asuransi Jiwa a. Negara b. Swasta Nasional c. Patungan Asuransi Kerugian
Lebih terperinciRENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/PERUSAHAAN REASURANSI/PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun...2 PT. XYZ. (alamat perusahaan) - 2 -
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.05/2014 TENTANG RENCANA KORPORASI DAN RENCANA BISNIS PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI, DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciRENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun 2
Lampiran 7 Surat Edaran OJK Nomor.. Tanggal RENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / PERUSAHAAN REASURANSI / PERUSAHAAN ASURANSI JIWA 1 Tahun 2 PT. XYZ (alamat perusahaan) ¹ Tulis salah satu sesuai
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan II 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan II 2016 Tahun 2015 Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan I 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan I 2016 Tahun 2015 Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciTriwulan IV , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan IV 2015 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tabel 3.1. Total Pendapatan Premi Dan Kekuatan Keuangan Perusahaan
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan PT.Prudential Life Assurance sebagai perusahaan asuransi berbasis unit link dari waktu ke waktu semakin luar biasa. Hal ini ditandai dengan perkembangan
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Saham Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIV Tahun 2017 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Aset Tetap Lain Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Utang Utang Klaim Utang Koasuransi Utang Reasuransi
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian TW II 2017 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian TW I 2017 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinciRin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cia n Triwulan III Triwulan IV Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA INVESTASI PESERTA I. NERACA A. GABUNGAN SEMUA AKAD Per 30 September 2014 dan Triwulan II 2014
PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA INVESTASI PESERTA I. NERACA A. GABUNGAN SEMUA AKAD Per 30 September 2014 dan Triwulan II 2014 No. URAIAN RINCIAN Triwulan III Triwulan II SAK SAP SAK SAP (1)
Lebih terperinciFAQ (Frequently Asked Question)
FAQ (Frequently Asked Question) POJK Nomor 67/POJK.05/2016 tentang Perizinan Usaha Dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan III 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (4) (5)
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rincian Tahun 2015 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinci, , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian 2016 2015 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Maret 2014/ Triwulan I Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Desember 2013/ Triwulan IV Tahun 2013 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE
ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Peneltian pertama yang dilakukan oleh Karuniawati (2007) dengan objek penelitian yang dilakukan pada PT. Asuransi Jiwasraya. Hasil penelitian
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2016 / Per 30 Juni 2016
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 7.200 9.650 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.834 9.836 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.233
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2015 / Per 30 Juni 2015
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 9.769 11.534 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.029 9.031 4 Surat berharga syariah negara D-5 15.918
Lebih terperinciPT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan I Tahun 2017 Tahun 2017 / Per 31 Maret 2017
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 12.000 10.100 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.826 9.829 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.219
Lebih terperinciPT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2017 / Per 30 Juni 2017
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 14.500 12.000 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.823 9.826 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.227
Lebih terperinciB. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS TRIWULAN III
Lebih terperinciB. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN II Per 30 JUNI 2014
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS TRIWULAN II
Lebih terperinciRin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cia n Triwulan II Triwulan IV Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito
Lebih terperinciLAPORAN NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan rupiah)
LAPORAN NERACA NO ASET 2012 2011 I INVESTASI 1 Deposito & Sertifikat deposito 1.065.850 609.550 2 Saham 251,036 219,214 3 Obligaasi dan MTN 868,384 3,548,394 4 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 426 /KMK.06/2003 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan
Lebih terperinciRENCANA KORPORASI PERUSAHAAN ASURANSI UMUM/PERUSAHAAN REASURANSI/PERUSAHAAN ASURANSI JIWA YANG MEMILIKI UNIT SYARIAH 1. Tahun... 2 PT.
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.05/2014 TENTANG RENCANA KORPORASI DAN RENCANA BISNIS PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI, DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciRin cian , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cian Triwulan I 2015 Triwulan IV 2014 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH Peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP SYARIAH
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 Juni 2014/ Triwulan II Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinci(Dalam jutaan Rp.) Januari Tahun Desember Tahun 2016
Periode 07 Laporan Neraca Dana Perusahaan 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 5 Kekayaan Investasi Deposito Saham Syariah Sukuk/ Obligasi Syariah SBSN Surat Berharga Syariah diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI -1- FORMULIR PELAPORAN PERSETUJUAN PAYDI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI I.
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 September 2014/ Triwulan III Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Maret 2015/ Triwulan I Tahun 2015 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Menara Merdeka, Mailing Room Lantai 12 Jl. Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat - 10710 LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Desember 2015/ Triwulan IV Tahun 2015 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Menara Merdeka, Mailing Room Lantai 12 Jl. Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat - 10110 LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang memberikan jasa perlindungan kepada masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan baik
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN
LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.05/2016 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan IV Tahun 2015 / Per 31 Desember 2015
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 10.579 10.879 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.839 9.844 4 Surat berharga syariah negara D-5 16.144
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Tahunan 2016 / Per 31 Desember 2016
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 10.100 10.579 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.829 9.839 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.231
Lebih terperinciRin cian , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cian Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito Berjangka dan Sertifikat
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan III Tahun 2015 / Per 30 September 2015
I. NERACA No. URAIAN Rincian SAK SAK (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 10.879 9.769 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.844 9.029 4 Surat berharga syariah negara
Lebih terperinciUraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Aset Tetap Lain Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Utang Utang Klaim Utang Koasuransi Utang Reasuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan industri perusahaan asuransi di Indonesia sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi risiko yang dihadapi oleh masyarakat setiap saat, kemudian
Lebih terperinci2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,
Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial.
Lebih terperinciB. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN I Per 31 MARET 2015
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Menara Merdeka (OJK) Mailing Room Lantai 12 Jalan Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS TRIWULAN
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIIITahun 2017
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP 6,442,004.77
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO) Per / Bulan... Tahun... (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO)
Lebih terperinciBAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
BAB III LABA TERTAHAN (RETAINED SHARING) PADA PRODUK PRULINK SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE A. Gambaran Umum Tentang PT. Prudential Life Assurance 1. Latar Belakang Berdirinya
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS TRIWULAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejak pertengahan tahun 1997, Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing,
Lebih terperinci(Dalam jutaan Rp.) Februari Tahun Februari Tahun 2016
Periode 8 07 Periode 8 06 Laporan Neraca Dana Perusahaan 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 5 Kekayaan Investasi Deposito Saham Syariah Sukuk/ Obligasi Syariah SBSN Surat Berharga Syariah diterbitkan oleh Bank Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2014
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS TRIWULAN
Lebih terperinci2009 Catatan Kas dan bank 11,667,651,139 2c,4,31 11,381,632,142
PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 AKTIVA 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 142,761,984,435 2c,31 99,347,639,439 Obligasi dimiliki
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciSurat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga 107 Multinasional
Halaman 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per. dan Per. Uraian Rin cia n Triwulan Tahun Triwulan Tahun Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito
Lebih terperinciASET 2018 I. INVESTASI I. U
PT AVRIST ASSURANCE Kantor Pusat : Gedung Bank Panin Senayan Lt 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 1, Senayan Jakarta 10270 2017/001 2016/001 LAPORAN P ASET 2018 2017 I. INVESTASI I. U 1 Deposito Berjangka 403,614
Lebih terperinciLaporan Keuangan Publikasi Bulanan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASYKI) Asyki Business Center, Jl. RE. Martadinata No. 2D Air Mancur Bogor
Laporan Neraca Dana Perusahaan No, 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 5 Kekayaan Investasi Deposito Saham Syariah Sukuk/ Obligasi Syariah SBSN Surat Berharga Syariah diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan asuransi saat ini sangat pesat. Sampai tahun 2013 jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98 perusahaan, untuk
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) ASET 2013 2012 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 85.744.782 91.668.254 Piutang Hasil Investasi
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT ASKES (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT ASKES (PERSERO)
Lebih terperinciTINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2012 Per 31 Maret 2012
K e p a d a Yth. KEPALA BIRO PERASURANSIAN Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI Gedung Sumitro Djojohadikusumo Lt. 14 Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2015
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Menara Merdeka (OJK) Mailing Room Lantai 12 Jalan Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS
Lebih terperinci1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terelakkan lagi pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Penentuan nilai tunai pada asuransi jiwa unit link konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaiamana pendapatan atau biaya perusahaan dalam satu tahun, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di akhir periode, manajemen akan melakukan review terhadap kinerja perusahaan. Selama ini penilaian kinerja perusahaan lebih tertuju pada revenue dan keuntungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TAHUNAN 2013
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS TAHUNAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPAA HEBAT s/d 31 Januari 2018
PAA HEBAT s/d 31 Januari 2018 Latar Belakang Target Segmen Tidak Cocok Bagi Semua Bisa Terlindungi Contoh Ilustrasi Informasi Tambahan Menurut Anda? Pengajuan Mudah Perencanaan Sejak Dini Lebih Baik Menghitung
Lebih terperinciTENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 481/KMK.017/1999 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Krisis keuangan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara Asia megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi. Namun di Indonesia industri
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
Yth. Perusahaan Perasuransian di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN Sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri tersebut merupakan hal yang rasional dan tidak terelakan pada situasi sekarang.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PERUSAHAAN ASURANSI
BAB I PERUSAHAAN ASURANSI A. Pengertian Perusahaan Asuransi 1. Pengertian Perusahaan Kegiatan ekonomi yang berkembang akan membawa perkembangan pula dalam kegiatan bisnis, kegiatan ekonomi yang meningkat
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan Seperti yang kita ketahui sebelumnya konvergensi IFRS hanya terdapat dua Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO)
Lebih terperinci