PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR 2015 PRODUKSI PADI TAHUN 2015 NAIK 9,23 PERSEN

Transkripsi

1 No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR 2015 PRODUKSI PADI TAHUN 2015 NAIK 9,23 PERSEN PADI Produksi padi tahun 2015 sebanyak 30,22 ribu ton gabah kering giling (GKG), terjadi peningkatan sebanyak 2,55 ribu ton (9,23 persen) dibandingkan dengan produksi tahun Peningkatan produksi tahun 2015 terjadi karena adanya peningkatan luas panen dan produktivitas masing-masing seluas 294 hektar (4,27 persen) dan sebesar 1,91 kuintal/hektar (4,75 persen). JAGUNG Produksi jagung tahun 2015 sebesar 2,26 ribu ton Pipilan Kering atau mengalami penurunan sebesar 186 ton (7,60 persen) dibandingkan dengan produksi tahun Penurunan produksi tersebut terjadi karena penurunan luas panen seluas 114 hektar (8,02 persen). Sedangkan produktivitas mengalami peningkatan sebesar 0,08 kuintal/hektar (0,46 persen). KEDELAI Produksi kedelai pada tahun 2015 sebesar 1,44 ribu ton Biji Kering. Dibandingkan dengan produksi tahun 2014, terjadi peningkatan sebesar 494 ton (52,33 persen). Peningkatan produksi kedelai tahun 2015 terjadi karena naiknya luas panen seluas 472 hektar (53,03 persen), sedangkan produktivitas kedelai turun sebesar 0,04 kuintal/hektar (0,38 persen). UBI KAYU Produksi ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 11,18 ribu ton umbi basah, mengalami peningkatan sebesar 12 ton (0,11 persen) dibandingkan dengan produksi tahun Peningkatan produksi tersebut terjadi karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,69 kuintal/hektar (0,61 persen), sedangkan luas panen ubi kayu mengalami penurunan seluas 5 hektar (0,50 persen). UBI JALAR Produksi ubi jalar pada tahun 2015 naik sebanyak 1,27 ribu ton (10,78 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014 menjadi sebesar 13,10 ribu ton umbi basah. Peningkatan produksi tersebut terjadi karena peningkatan luas panen dan produktivitas masing-masing seluas 77 hektar (7,13 persen) dan sebesar 3,73 kuintal/hektar (3,41 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli

2 1. PENDAHULUAN Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi hanya untuk komoditi padi, jagung, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar. Angka produksi tanaman pangan yang dirilis tahun 2016 disajikan dengan 2 status angka yang berbeda, yaitu Angka Sementara (ASEM) 2015 dan Angka Tetap (ATAP) ASEM 2015 merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari Desember 2015), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. ATAP 2015 adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari Desember 2015) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ASEM 2015 dan ATAP 2015 melalui BRS adalah seperti berikut: Status Angka Jadwal Rilis BRS Subround Januari-April Mei-Agustus September-Desember 1. ASEM Maret ATAP Juli 2016 REALISASI 2015 (angka belum final) REALISASI 2015 (angka final) Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya, baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan dan hendaknya selalu mengacu pada hasil penghitungan dengan status angka yang dirilis terakhir. 2. PRODUKSI PADI Produksi padi tahun 2015 sebesar 30,22 ribu ton gabah kering giling (GKG), terjadi peningkatan sebanyak 2,55 ribu ton (9,23 persen) dibandingkan dengan produksi tahun Peningkatan produksi terjadi karena adanya peningkatan luas panen dan produktivitas masing-masing seluas 294 hektar (4,27 persen) dan sebesar 1,91 kuintal/hektar (4,75 persen). Peningkatan produksi padi tahun 2015 disumbang oleh peningkatan produksi padi sawah sebanyak 3,13 ribu ton (12,03 persen) dari produksi tahun 2014, berbeda halnya dengan produksi padi ladang yang mengalami penurunan sebesar 37,48 persen atau sebanyak 585 ton. Peningkatan produksi padi sawah disebabkan oleh adanya peningkatan luas panen seluas 512 hektar (8,14 persen) dan produktivitasnya naik sebesar 1,49 kuintal/hektar (3,59 persen). Sedangkan penurunan produksi padi ladang disebabkan adanya penurunan luas panen dan produktivitas masing-masing sebesar 36,82 persen dan 1,02 persen). Peningkatan produksi padi pada tahun 2015 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Fak-fak, Teluk Wondama Kaimana, Manokwari dan Raja Ampat. Sementara itu, Penurunan produksi yang cukup besar terjadi di Kabupaten Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, dan Sorong. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016

3 Manokwari *) 20,023 Gambar 1. Produksi Padi, (Ton) Papua Barat 30,244 29,913 Sorong 5,716 Kabupaten Lainnya 27,665 30,219 13,393 8,941 9,862 9,752 16,364 9,798 7,579 8,051 4, Keterangan: *) Data Tahun 2012 masih termasuk data kabupaten pemekaran Peningkatan produksi padi pada tahun 2015 sebesar 2,55 ribu ton (9,23 persen) terjadi pada subround Mei Agustus dan subround September Desember masing-masing sebesar 1,1 ribu ton (9,50 persen) dan 1,89 ribu ton (25,17 persen), sedangkan pada subround Januari April terjadi penurunan produksi sebesar 440 ton (5,13 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year). Pola panen padi tahun 2015 hampir mendekati pola panen tahun 2013 dibandingkan tahun Puncak panen padi tahun 2015 dan 2013 terjadi pada bulan Mei, sedangkan puncak panen 2014 terjadi pada bulan Desember (Gambar 2). Gambar 2. Pola Panen Padi Tahun ,317 1, ,162 1, (Ha) (Ha) (Ha) 203 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Padi Sawah Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Provinsi Papua Barat Menurut Jenis Komoditi, Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) , ,14 Produktivitas(ku/ha) 41,21 41,51 43,00 0,30 0,73 1,49 3,59 Produksi (ton) , ,03 Padi Ladang Luas Panen (ha) , ,82 Produktivitas(ku/ha) 26,30 26,37 26,10 0,07 0,27-0,27-1,02 Produksi (ton) , ,48 Padi (Sawah+Ladang) Luas Panen (ha) , ,27 Produktivitas(ku/ha) 39,76 40,21 42,12 0,45 1,13 1,91 4,75 Produksi (ton) , ,23 Keterangan: Kualitas produksi padi: Gabah Kering Giling (GKG) Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli

4 Tabel 2. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Provinsi Papua Barat Menurut Subround, Uraian (1).(2).(3).(4).(5).(6).(7).(8) 1. Luas Panen (ha) - Januari - April , ,16 - Mei - Agustus , ,28 - September - Desember , ,78 - Januari - Desember , ,27 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari - April 35,43 36,58 37,79 1,15 3,25 1,21 3,31 - Mei - Agustus 38,39 39,75 40,57 1,36 3,54 0,82 2,06 - September - Desember 45,26 46,25 49,57 0,99 2,19 3,32 7,18 - Januari - Desember 39,76 40,21 42,12 0,45 1,13 1,91 4,75 3. Produksi (ton) - Januari - April , ,13 - Mei - Agustus , ,50 - September - Desember , ,17 - Januari - Desember , ,23 Keterangan: Kualitas produksi padi: Gabah Kering Giling (GKG) 3. PRODUKSI JAGUNG Produksi jagung tahun 2015 sebesar 2,26 ribu ton Pipilan Kering atau mengalami penurunan sebesar 186 ton (7,60 persen) dibandingkan dengan produksi tahun Penurunan produksi tersebut terjadi karena penurunan luas panen seluas 114 hektar (8,02 persen). Sedangkan produktivitas mengalami peningkatan sebesar 0,08 kuintal/hektar (0,46 persen). Penurunan produksi jagung pada tahun 2015 terjadi hampir di semua kabupaten kecuali Kabupaten Manokwari, Raja Ampat, Manokwari Selatan, Kota Sorong, dan Pegunungan Arfak. Keempat kabupaten dan satu kota tersebut mengalami peningkatan produksi jagung. Kabupaten yang mengalami penurunan produksi yang relatif besar adalah Kabupaten Sorong Selatan, Fak-fak, Maybrat, Tambrauw dan Sorong. Gambar 3. Produksi Jagung, (Ton) Papua Barat, 2,049 Kabupaten Lainnya; 1,289 Manokwari * ) ; 481 Sorong, 355 2,450 2,138 1,308 1, ,264 1, Keterangan: *) Data tahun 2012 masih termasuk data kabupaten pemekaran 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016

5 Penurunan produksi jagung pada tahun 2015 sebesar 186 ton (7,60 persen) terjadi pada subround September Desember sebesar 407 ton (46,97 persen). Sementara itu, produksi jagung pada subround Januari April dan Mei Agustus mengalami peningkatan masing-masing sebesar 193 ton (29,69 persen) dan 28 ton (3,04 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year). Pola panen jagung tahun 2015 pada awal hingga pertengahan tahun hampir sama dengan pola panen tahun Pada tahun 2015 puncak panen jagung terjadi pada bulan Juni, tahun 2014 pada bulan Mei, dan pada tahun 2013 terjadi pada bulan Maret (Gambar 4). Gambar 4. Pola Panen Jagung Tahun (Ha) 2014 (Ha) (Ha) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tabel 3. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung di Provinsi Papua Barat Menurut Jenis Komoditi, Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) , ,02 Produktivitas(ku/ha) 17,10 17,24 17,32 0,14 0,82 0,08 0,46 Produksi (ton) , ,60 Keterangan: Kualitas produksi jagung adalah Pipilan Kering Tabel 4. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung di Provinsi Papua Barat Menurut Subround, Uraian (1).(2).(3).(4).(5).(6).(7).(8) 1. Luas Panen (ha) - Januari - April , ,94 - Mei - Agustus , ,96 - September - Desember , ,37 - Januari - Desember , ,02 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari - April 16,55 16,84 17,20 0,29 1,75 0,36 2,14 - Mei - Agustus 17,22 17,24 17,25 0,02 0,12 0,01 0,06 - September - Desember 17,44 17,56 17,69 0,12 0,69 0,13 0,74 - Januari - Desember 17,10 17,24 17,32 0,14 0,82 0,08 0,46 3. Produksi (ton) - Januari - April , ,69 - Mei - Agustus , ,04 - September - Desember , ,97 - Januari - Desember , ,60 Keterangan: Kualitas produksi jagung adalah Pipilan Kering Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli

6 4. PRODUKSI KEDELAI Produksi kedelai pada tahun 2015 sebesar 1,44 ribu ton Biji Kering. Dibandingkan dengan produksi tahun 2014, terjadi peningkatan sebesar 494 ton (52,33 persen). Peningkatan produksi kedelai tahun 2015 terjadi karena naiknya luas panen seluas 472 hektar (53,03 persen), sedangkan produktivitas kedelai turun sebesar 0,04 kuintal/hektar (0,38 persen). Peningkatan produksi kedelai tahun 2015 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Fakfak, Manokwari, Maybrat, dan Sorong Selatan. Sementara itu, penurunan produksi kedelai yang relatif besar terjadi di Kabupaten Teluk Wondama, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni. Peningkatan produksi kedelai pada tahun 2015 sebesar 494 ton (52,33 persen) terjadi pada subround Januari-April dan subround Mei-Agustus masing-masing sebesar 260 ton (77,80 persen) dan 239 ton (69,41 persen). Sementara itu, pada subround September-Desember produksi kedelai turun sebesar 5 ton (1,82 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year). Gambar 5. Produksi Kedelai, (Ton) 945 Manokwari *) Kabupaten Lainnya Teluk Bintuni Keterangan: *) Data tahun 2012 masih termasuk data kabupaten pemekaran Papua Barat 1439 Seperti terlihat pada Gambar 6, pola panen kedelai tahun 2015 lebih berfluktuatif, berbeda dengan pola panen tahun 2013 dan Puncak panen kedelai pada tahun 2015 terjadi pada bulan Maret, sedangkan puncak panen tahun 2013 dan 2014 terjadi pada bulan September. Gambar 6. Pola Panen Kedelai Tahun (Ha) 2015 (Ha) 2013 (Ha) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016

7 Tabel 5. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai di Provinsi Papua Barat Menurut Jenis Komoditi, Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) , ,03 Produktivitas(ku/ha) 10,84 10,61 10,57-0,23-2,12-0,04-0,38 Produksi (ton) , ,33 Keterangan: Kualitas produksi kedelai adalah Biji Kering Tabel 6. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai di Provinsi Papua Barat Menurut Subround, Uraian (1).(2).(3).(4).(5).(6).(7).(8) 1. Luas Panen (ha) - Januari - April , ,80 - Mei - Agustus , ,15 - September - Desember , ,41 - Januari - Desember , ,03 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari - April 10,51 10,64 10,76 0,13 1,24 0,12 1,13 - Mei - Agustus 10,31 10,29 10,25-0,02-0,19-0,04-0,39 - September - Desember 11,14 11,03 10,88-0,11-0,99-0,15-1,36 - Januari - Desember 10,84 10,61 10,57-0,23-2,12-0,04-0,38 3. Produksi (ton) - Januari - April , ,80 - Mei - Agustus , ,41 - September - Desember , ,82 - Januari - Desember , ,33 Keterangan: Kualitas produksi kedelai adalah Biji Kering 5. PRODUKSI UBI KAYU Produksi ubi kayu pada tahun 2015 sebesar 11,18 ribu ton umbi basah, mengalami peningkatan sebesar 12 ton (0,11 persen) dibandingkan dengan produksi tahun Peningkatan produksi tersebut terjadi karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,69 kuintal/hektar (0,61 persen), sedangkan luas panen ubi kayu mengalami penurunan seluas 5 hektar (0,50 persen). Peningkatan produksi ubi kayu tahun 2015 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Fak-fak, Teluk Wondama dan Kaimana. Kabupaten yang mengalami penurunan produksi ubi kayu adalah Kabupaten Manokwari, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, Manokwari Selatan dan Kota Sorong. Peningkatan produksi ubi kayu tahun 2015 sebesar 12 ton (0,11 persen) terjadi pada subround Mei-Agustus sebesar 1,08 ribu ton (29,67 persen). Sedangkan pada subround Januari-April dan September-Desember, produksi ubi kayu masing-masing mengalami penurunan sebesar 411 ton (11,13 persen) dan 661 ton (17,30 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2014 (year-on-year). Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli

8 Gambar 7. Produksi Ubi Kayu, (Ton) Papua Barat 9,748 12,218 8,703 11,169 9,007 11,181 Kabupaten Lainnya 6,384 6,750 Manokwari *) 2,190 Kota Sorong 1,173 2,571 2, ,240 1, Keterangan: *) Data tahun 2012 masih termasuk data kabupaten pemekaran Pada Gambar 8 terlihat bahwa pola panen ubi kayu tahun 2015 berbeda dengan pola panen tahun 2014 dan Puncak panen ubi kayu pada tahun 2015 terjadi pada bulan Agustus. Sedangkan puncak panen pada tahun 2013 dan 2014 masing-masing terjadi pada bulan Maret dan Oktober. Gambar 8. Pola Panen Ubi Kayu Tahun (Ha) (Ha) (Ha) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tabel 7. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Kayu di Provinsi Papua Barat Menurut Jenis Komoditi, Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) , ,50 Produktivitas(ku/ha) 112,92 112,59 113,28-0,33-0,29 0,69 0,61 Produksi (ton) , ,11 Keterangan: Kualitas produksi ubi kayu adalah Umbi basah 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016

9 Tabel 8. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Kayu di Provinsi Papua Barat Menurut Subround, Uraian (1).(2).(3).(4).(5).(6).(7).(8) 1. Luas Panen (ha) - Januari - April , ,61 - Mei - Agustus , ,38 - September - Desember , ,40 - Januari - Desember , ,50 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari - April 118,56 119,20 119,85 0,64 0,54 0,65 0,55 - Mei - Agustus 113,99 114,21 114,47 0,22 0,19 0,26 0,23 - September - Desember 105,36 105,49 105,62 0,13 0,12 0,13 0,12 - Januari - Desember 112,92 112,59 113,28-0,33-0,29 0,69 0,61 3. Produksi (ton) - Januari - April , ,13 - Mei - Agustus , ,67 - September - Desember , ,30 - Januari - Desember , ,11 Keterangan: Kualitas produksi ubi kayu adalah Umbi basah 6. PRODUKSI UBI JALAR Produksi ubi jalar pada tahun 2015 naik sebanyak 1,27 ribu ton (10,78 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014 menjadi sebesar 13,10 ribu ton umbi basah. Peningkatan produksi tersebut terjadi karena peningkatan luas panen seluas 77 hektar (7,13 persen) dan produktivitas sebesar 3,73 kuintal/hektar (3,41 persen). Peningkatan produksi ubi jalar tahun 2015 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, dan Fak-fak. Sementara itu, kabupaten yang mengalami penurunan produksi ubi jalar adalah Tambrauw, Sorong Selatan, Manokwari, Kota Sorong, dan Raja Ampat. Gambar 9. Produksi Ubi Jalar, (Ton) Papua Barat 10,646 14,901 11,826 13,101 Kabupaten Lainnya 5,775 Manokwari *) 2,604 Sorong; 1,400 Raja Ampat; 867 4,473 6,186 2,865 1,377 2,833 4,324 2,079 2, Keterangan: *) Data tahun 2012 masih termasuk data kabupaten pemekaran 6,235 2,571 2,430 1,865 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli

10 Peningkatan produksi ubi jalar pada tahun 2015 sebanyak 1,27 ribu ton (10,78 persen) terjadi pada subround Januari-April dan subround Mei-Agustus masing-masing sebesar 1,25 ribu ton (38,39 persen) dan 1,33 ribu ton (35,82 persen). Namun pada subround September-Desember produksi ubi jalar menurun sebesar 1,31 ribu ton (27,05 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2014 (year-on-year). Gambar 10 menunjukkan bahwa pola panen ubi jalar tahun 2015 lebih mendekati pola panen 2013 dibandingkan dengan tahun Pada tahun 2015 puncak panen ubi jalar terjadi pada bulan Januari, tahun 2014 dan 2013 pada bulan November dan Maret. Gambar 10. Pola Panen Ubi Jalar Tahun (Ha) 2013 (Ha) (Ha) Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tabel 9. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar di Provinsi Papua Barat Menurut Jenis Komoditi, Uraian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Luas Panen (ha) , ,13 Produktivitas(ku/ha) 110,96 109,50 113,23-1,46-1,32 3,73 3,41 Produksi (ton) , ,78 Keterangan: Kualitas produksi ubi jalar adalah Umbi basah Tabel 10. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar di Provinsi Papua Barat Menurut Subround, Uraian (1).(2).(3).(4).(5).(6).(7).(8) 1. Luas Panen (ha) - Januari - April , ,02 - Mei - Agustus , ,37 - September - Desember , ,75 - Januari - Desember , ,13 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari - April 115,19 117,65 120,59 2,46 2,14 2,94 2,50 - Mei - Agustus 109,79 106,71 111,16-3,08-2,81 4,45 4,17 - September - Desember 105,64 106,68 107,71 1,04 0,98 1,03 0,97 - Januari - Desember 110,96 109,50 113,23-1,46-1,32 3,73 3,41 3. Produksi (ton) - Januari - April , ,39 - Mei - Agustus , ,82 - September - Desember , ,05 - Januari - Desember , ,78 Keterangan: Kualitas produksi ubi jalar adalah Umbi basah 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016

11 Kabupaten / Kota Tabel 11. Produksi Padi, Jagung, Kedelai, Ubi Kayu dan Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota, (dalam Ton) Padi Jagung Kedelai Ubi Kayu Absolut % Absolut % Absolut % Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) 1. Fak-Fak , Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari , Sorong Selatan Sorong , Raja Ampat Tambrauw Maybrat Manokwari Selatan , Pegunungan Arfak Kota Sorong , PAPUA BARAT , , Keterangan: Kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG) Kualitas produksi jagung adalah Pipilan Kering Kualitas produksi kedelai adalah Biji Kering Kualitas produksi ubi kayu dan ubi jalar adalah Umbi Basah Ubi Jalar Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli

12 Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Produksi u.p. Melianus Y. Wamafma, SE Telepon: atau BPS PROVINSI PAPUA BARAT Jl. Trikora Sowi IV No. 99, Manokwari, Papua Barat Telepon: , Fax: Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli 2016

13 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat No. 37/07/91/Th. X, 1 Juli