PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU (ANGKA RAMALAN I 2015)

Transkripsi

1 PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU (ANGKA RAMALAN I ) A. PADI B. Jagung No. 40/07/17/IX, 1 Juli Angka Tetap (ATAP) Produksi padi tahun 2014 sebanyak ton gabah kering giling (GKG), turun ton (-4,76 persen) dibandingkan dengan produksi tahun yang mencapai ton. Penurunan ini disebabkan produktivitas 1,98 kuintal/ha (-4,69 persen) penurunan luas panen seluas 108 hektar (-0,07 persen) dan penurunan Angka Ramalan 1 () Produksi padi tahun diperkirakan sebanyak ton Gabah Kering Giling (GKG) meningkat sebanyak ton (8,67 persen), dibandingkan dengan tahun Naiknya produksi padi pada tahun disebabkan naiknya produktivitas 7,18 kuintal/ha (17,86 persen). Produksi jagung tahun 2014 (ATAP) sebanyak ton pipilan kering, mengalami penurunan ton (-22,59 persen) dibandingkan tahun. Penurunan produksi jagung terjadi karena penurunan luas panen seluas hektar (-14,32 persen) dan penurunan produktivitas 4,97 kuintal/ha (-9,65 persen) Produksi jagung tahun (), diperkirakan sebanyak ton jagung pipilan kering, C. Kedelai dibandingkan dengan tahun 2014 meningkat ton (33,09 persen). Peningkatan produksi jagung pada tahun terutama disebabkan meningkatnya luas panen hektar (24,69 persen) dan peningkatan produktivitas 3,13 kuintal/ha (6,73 persen). Produksi kedelai (ATAP 2014) sebanyak ton biji kering, mengalami peningkatan ton (43,33 D. Lainnya persen) dibandingkan tahun. Peningkatan produksi kedelai terjadi karena meningkatnya luas panen hektar (44,49). Produksi Kedelai tahun ( ) diperkirakan sebanyak ton biji kering, dibandingkan tahun 2014 produksi kedelai Provinsi tahun meningkat sebanyak ton (123,22 persen). Peningkatan produksi kedelai pada tahun diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas hektar (117,84 persen). Tanaman pangan lainnya meliputi; kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Berdasarkan tahun, produksi kacang tanah diperkirakan sebanyak ton meningkat sebanyak 47 ton (1,01 persen) dari tahun 2014, produksi kacang hijau turun 255 ton (-22,15 persen) dibandingkan produksi tahun 2014 yang mencapai ton, dan produksi ubi kayu turun sebesar ton ( -11,78 persen) dibandingkan produksi tahun 2014 sebanyak ton, begitu juga ubi jalar mengalami penurunan sebesar ton atau -24,81 % dibandingkan produksi tahun 2014 sebanyak ton. 1

2 1. Pendahuluan Statistik Produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas dan angka produksi tanaman pangan disajikan dengan 4 (empat) status angka yang berbeda, yaitu, I, ASEM dan ATAP. Angka Ramalan I () terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan Angka Ramalan Mei- Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan April. Angka Ramalan II (I) terdiri dari realisasi produksi Januari-Agustus dan Angka Ramalan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah Realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Jadwal Rilis ARAM, ASEM, dan Atap di tahun 2014 melalui BRS adalah seperti berikut: Subround Status Angka Jadwal Rilis BRS Januari- April Mei- Agustus September- Desember 1. ASEM 2014 Awal Maret 2. ATAP 2014 Awal Juli Realisasi 2014 (Angka Belum Final) Realisasi 2014 (Angka Final) 3. Awal Juli Realisasi Ramalan 4. I Awal November Realisasi Ramalan 2. Produksi Padi Produksi padi tahun () Provinsi sebanyak ton Gabah Kering Giling (GKG) mengalami peningkatan sebesar (8,67 persen) dibandingkan tahun Peningkatan produksi terjadi karena naiknya produktivitas sebesar 7,18 kuintal/ha (17,87 persen). Peningkatan produksi padi berasal dari peningkatan produksi padi sawah sebanyak ton atau (8,77 persen). Produksi padi sawah Provinsi tahun mencapai ton (94,45 persen) dan produksi padi ladang sebanyak ton atau (5,54 persen) dari total produksi padi Provinsi. Kenaikan produksi padi pada tahun () yang tertinggi diperkirakan terjadi di 2 (dua) Kabupaten : Kabupaten sebesar 59,47 persen dan Kabupaten Kaur 38,31 persen sedangkan penurunan produksi padi tertinggi terjadi di Kabupaten Kepahiang dengan penurunan sebesar 15,88 persen. (Tabel 1). Tabel 1. Produksi, dan Distribusi Padi Provinsi Tahun - Kabupaten/kota ATAP ATAP vs vs 2014 Persentasi Distribusi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,89 13,93 11,44 14,89 15,61 Rejang ,82 7,93 15,98 15,81 15,70 Utara ,43 1,20 14,49 18,02 16,78 Kaur ,66 38,31 8,02 6,85 8,72 Seluma ,23-1,13 13,44 10,69 9,73 Mukomuko ,21-1,32 11,44 8,86 8, ,37 59,48 7,88 7,83 11,49 Kepahiang ,95-15,88 8,64 8,81 6,82 Tengah ,56-3,74 5,66 5,85 5,18 Kota ,85-12,42 2,99 2,39 1,93 Jumlah ,76 8,67 100,00 100,00 100,00 2

3 Distribusi/sebaran produksi padi tertinggi terdapat di Kabupaten Utara sebanyak ton (16,78 persen), Kabupaten Rejang sebanyak ton (15,70 persen), Kabupaten Selatan sebanyak ton (15,61 persen). (Gambar 1). Gambar 1. Distribusi Produksi Padi Provinsi Tahun Kepahiang 6,82 Tengah 5,18 Kota 1,93 Selatan 15,61 11,49 Mukomuko 8,05 Seluma 9,73 Kaur 8,72 Rejang 15,70 Utara 16,78 luas panen padi pada subround 1 (satu) tahun dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun mengalami penurunan, dengan pola panen relatif sama dengan pola panen tahun 2014 dan tahun. Luas panen terbesar (panen raya) di provinsi terdapat pada subround 1 (satu) di bulan Maret (gambar 3) Gambar 2. Luas Panen dan Pola Panen Padi Tahun - Provinsi luas panen dan produksi padi menurut subround dari tahun -2014, pada subround 1 merupakan puncak luas panen yang paling luas dan produksi yang paling tinggi dibandingkan dengan subround 2 dan subround 3. Dilihat dari produktivitas, produktivitas yang paling tinggi adalah pada subround 3 (tiga). 3

4 Tabel 2 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround, - Uraian 2014 (1) (3) (4) (5) 1. Luas Panen (ha) -Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember Produktivitas (Ku/Ha) -Januari-April 42,00 38,91 44,59 -Mei-Agustus 44,79 42,65 48,79 -September-Desember 40,14 40,06 49,79 -Januari-Desember 42,17 40,20 47,38 3. Produksi (Ton) -Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember Produksi Jagung Produksi jagung tahun () Provinsi sebanyak ton pipilan kering diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak ton (33,09 persen) dibandingkan dengan tahun 2014 (ATAP). Kenaikan diperkirakan karena peningkatan luas panen hektar (24,69) persen dan peningkatan produktivitas 3,13 kuintal/hektar (6,73 persen). Kenaikan produksi jagung tahun diperkirakan terjadi hampir di seluruh Kabupaten/Kota kecuali Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan dibanding tahun Kenaikan produksi jagung tertinggi di Kabupaten Seluma dengan kenaikan mencapai 116,09 persen. (Tabel 4). Tabel 3. Produksi, dan Distribusi Jagung Provinsi Tahun - Kabupaten/kota ATAP ATAP 2014 Persentasi Distribusi 2014 vs vs (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,82 9,50 11,27 20,50 16,87 Rejang ,40 53,10 24,09 27,57 31,71 Utara ,21 4,78 7,77 12,87 10,13 Kaur ,71 50,92 6,04 2,13 2,42 Seluma ,81 116,09 1,69 1,80 2,92 Mukomuko ,84 47,09 36,92 25,36 28, ,48 77,43 0,26 0,57 0,76 Kepahiang ,56-2,38 8,89 7,86 5,77 Tengah ,98 29,71 2,54 1,05 1,02 Kota ,58 71,63 0,52 0,29 0,37 Jumlah ,59 33,09 100,00 100,00 100,00 4

5 Distribusi/sebaran produksi jagung tertinggi berdasarkan tahun Kabupaten Rejang, Mukomuko dan Selatan. Total produksi jagung Kabupaten Rejang tahun ton atau 31,71 persen, Kabupaten Mukomuko ton atau 28,03 persen dan di ikuti Kabupaten Selatan produksinya mencapai ton atau 16,87 persen dari total produksi jagung Provinsi. (Gambar 2). Gambar 3 Distribusi Produksi Jagung Provinsi Tahun 0,76 Kepahiang 5,77 Mukomuko 28,03 Seluma Kaur 2,92 2,42 Tengah 1,02 Utara 10,13 % Selatan 16,87 % Rejang 31,71 % Kota 0,37 Perkebangan luas panen dan produksi jagung tahun berdasarkan yang tertinggi adalah pada subround 2 bila dibandingkan dengan subround 1 dan subround 2. Sedangkan produktivitas yang paling tinggi adalah pada subround 1. Tabel 4. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Subround, - Uraian 2014 (1) (3) (4) (5) 1. Luas Panen (ha) -Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember Produktivitas (Ku/Ha) -Januari-April 48,62 47,69 60,45 -Mei-Agustus 48,93 49,98 50,29 -September-Desember 55,68 42,81 43,55 -Januari-Desember 51,48 46,51 49,64 3. Produksi (Ton) -Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember Luas panen jagung tahun - mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2014 puncak luas panen yang paling luas pada bulan November. Pada tahun antara bulan Januari-Mei luas panen jagung cenderung menurun antar bulan. 5

6 Gambar 5. Luas Panen Jagung Tahun - Provinsi 4. Produksi Kedelai Produksi kedelai tahun () Provinsi sebanyak ton biji kering diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak ton (123,22 persen) dibandingkan tahun 2014 (ATAP). Kenaikan produksi kedelai tersebut dikarenakan peningkatan luas panen kedelai mencapai hektar (117,85 persen) dan kenaikan produktivitas 0,25 kuintal/ha ( 2,36 persen). Kenaikan produksi kedelai tahun diperkirakan hampir di seluruh Kabupaten/Kota, kecuali kabupaten Kepahiang mengalami penurunan. Kenaikan produksi kedelai tertinggi di Kabupaten, dengan kenaikan mencapai ,97 persen. (Tabel 3). Tabel 5. Produksi, dan Distribusi Kedelai Provinsi Tahun - Kabupaten/kota ATAP ATAP vs vs 2014 Persentasi Distribusi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,91 122,59 11,64 10,38 10,35 Rejang ,71 50,65 48,01 27,57 18,60 Utara ,68 432,37 4,99 6,56 15,65 Kaur ,06 52,59 14,74 10,17 6,95 Seluma ,45 678,80 0,57 2,89 10,10 Mukomuko ,76 56,62 16,64 19,01 13, , ,97 0,13 0,02 8,78 Kepahiang ,24-1,36 0,11 16,34 7,22 Tengah ,14 185,04 3,19 7,05 9,00 Kota Jumlah ,33 123, Dilihat dari produksinya Kabupaten Rejang dan Kabupaten Utara adalah sentra produksi kedelai di Provinsi. Total produksi kedelai Kabupaten Rejang sebanyak ton atau 18,60 persen dan Kabupaten Utara sebanyak ton atau 15,67 persen dari produksi kedelai Provinsi (Gambar 3). 6

7 Gambar 6. Distribusi Produksi Kedelai Provinsi Menurut Kabupaten/Kota (ton) Kepahiang 7,23 % 8,79 % Tengah 9,01 % Kota 0 % Selatan 10,37 % Rejang 18,62 % Mukomuko 13,35 % Seluma 10,10 % Kaur 6,96 % Utara 15,67 % luas panen kedelai dari tahun - tidak mengalami fluktuasi yang begitu tinggi, pada tahun luas panen yang paling luas pada bulan Oktober. Sedangkan Pada tahun bulan Januari- Mei luas panen cnderung menurun. Gambar 7. Luas Panen Kedelai Tahun - Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Berdasarkan tahun perkebangan luas panen dan produksi kedelai antar subround yang paling tinggi adalah subround dua, hal ini karena adanya program dari pemerintah setiap kabupaten/kota untuk menanam kedelai pada priode bulan Mei-Agustus. Dilihat dari produtivitas berdasarkan tahun pada subround 3 merupakan produtivitas yang paling tinggi. 7

8 Tabel 6 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround, Tahun Uraian 2014 (1) (3) (4) (5) 1. Luas Panen (ha) -Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember Januari-April 9,88 9,88 10,06 -Mei-Agustus 10,70 11,08 10,92 -September-Desember 10,95 10,94 11,26 -Januari-Desember 10,72 10,63 10,89 -Januari-April Mei-Agustus September-Desember Januari-Desember Produksi Kacang Tanah Produksi kacang Tanah tahun (ARAM) Provinsi sebanyak ton biji kering, mengalami peningkatan sebesar 47 ton (1,01 persen) dibandingkan Tahun 2014 (ATAP). Kenaikan produksi kacang tanah tersebut karena naiknya produktivitas sebesar 1,32 kuintal/hektar (13,01 persen). Kenaikan produksi kacang tanah terjadi di 4 (empat) kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Rejang, Kabupaten Utara, Kabupaten Seluma dan Kota. Kenaikan produksi kacang tanah yang tertinggi terdapat di Kabupaten Seluma sebesar 27,69 persen. (Tabel 4). Kabupaten/kota Tabel 7 Tabel Produksi, dan Distribusi Kacang Tanah Provinsi Tahun - ATAP ATAP vs vs 2014 Persentasi Distribusi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,36-2,61 7,89 3,89 3,75 Rejang ,23 23,35 31,03 41,62 50,83 Utara ,24 25,66 11,58 12,24 15,23 Kaur ,33-29,83 9,43 8,29 5,76 Seluma ,76 27,69 4,91 3,00 3,80 Mukomuko ,43-39,82 24,75 22,49 13, ,49-22,28 0,08 0,34 0,26 Kepahiang ,68-11,12 3,77 4,92 4,33 Tengah ,10-17,07 6,56 3,19 2,62 Kota ,02 Jumlah ,43 1,01 100,00 100,00 100,00 8

9 Ditinjau dari produksinya Kabupaten Rejang adalah sentra produksi kacang tanah.total produksi kacang tanah di Kabupaten Rejang sebanyak ton atau 50,83 persen diikuti Kabupaten Utara dengan produksi 710 ton atau 15,23 persen dari total produksi kacang tanah Provinsi. (Gambar 4). Gambar 8 Distribusi Produksi Kacang Tanah Provinsi - 0,26 % Mukomuko 13,40 % Seluma 3,80 % Kaur 5,76 % Kepahiang 4,33 % Utara 15,23 % Menurut Kabupaten/Kota (ton) Tengah 2,62 % Rejang 50,83 % Kota 0,02 % Selatan 3,75 % 6. Produksi Kacang Hijau Produksi kacang hijau (ARAM) Provinsi sebanyak 932 ton biji kering, menurun 256 ton (- 22,15 persen) dibandingkan tahun 2014 (ATAP). Penurunan produksi tersebut diperkirakan karena terjadinya penurunan luas panen sebesar 244 ton (-20,73 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 0,18 kuintal/hektar (- 1,79 persen).. Turunnya produksi kacang hijau tahun terjadi di 6 (enam) kabupaten yaitu: Kabupaten Tengah, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang, Kabupaten Selatan dan Kabupaten Seluma. Penurunan produksi terbesar ada di Kabupaten Tengah sebesar 48,33 persen.(tabel 5). Tabel 8 Tabel Produksi, dan Distribusi Kacang Hijau Provinsi Tahun - Kabupaten/kota ATAP ATAP vs vs 2014 Persentasi Distribusi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,33-27,41 2,07 4,01 3,74 Rejang ,51-17,98 21,16 22,75 23,97 Utara ,89-0,43 20,61 22,31 28,53 Kaur ,80-32,91 14,40 12,35 10,65 Seluma ,65-31,17 3,99 3,43 3,03 Mukomuko ,49-30,57 32,16 29,62 26, ,00 0,00 0,09 0,00 0,00 Kepahiang ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Tengah ,57-48,33 5,52 5,53 3,67 Kota 0,00 0,00 0,00 0, ,00 0,00 0,00 Jumlah ,83-22,15 100,00 100,00 100,00 9

10 Ditinjau dari produksinya, Kabupaten Utara adalah sentra produksi kacang hijau di Provinsi dengan total Produksi sebanyak 256 ton atau 28,53 persen dari total produksi kacang hijau di Provinsi kemudian diikuti oleh Kabupaten Mukomuko sebanyak 239 ton atau 25,67 persen dan Kabupaten Rejang sebanyak 213 ton atau 22,87 persen. (Gambar 5). Gambar 9. Distribusi Produksi Kacang Hijau Provinsi - Menurut Kabupaten/Kota (ton) Kepahiang Kota 0,00% Tengah 0,00% Selatan 3,67 % 0,00% 3,74 % Mukomuko 26,42 % Rejang 23,97 % Seluma 3,03 % Kaur 10,65 % Utara 28,53 % 7. Produksi Ubi Kayu Produksi ubi kayu (ARAM) Provinsi sebanyak ton, menurun sebanyak ton (- 11,78 persen) dibandingkan tahun 2014 (ATAP). Penurunan produksi tersebut diperkirakan karena penurunan luas panen 441 hektar (-9,81 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 3,82 kuintal/hektar (-2,18 persen). Penurunan produksi ubi kayu tahun terdapat di 5 (lima) kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Kaur, Kabupaten Selatan, Utara dan Kabupaten Rejang. Penurunan produksi yang sangat tinggi terjadi di Kabupaten Kaur dengan penurunan sebesar 56,84 persen. Sedangkan peningkatan produksi tertinggi terjadi di Kabupaten Utara dengan peningkatan sebesar 77,32 persen. (Tabel 6) Kabupaten/kota Tabel 9. Produksi, dan Distribusi Ubi Kayu Provinsi Tahun - ATAP ATAP 2014 ARAM I 2014 vs vs 2014 Persentasi Distribusi 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,05-44,26 2,48 4,16 2,63 Rejang ,70-31,19 37,09 46,13 35,98 Utara ,64 77,32 9,52 14,24 28,63 Kaur ,76-56,84 5,28 8,64 4,23 Seluma ,51 10,63 1,76 1,77 2,22 Mukomuko ,23 2,88 16,97 13,09 15, ,30 0,00 1,31 2,01 2,47 Kepahiang ,00 0,00 4,32 1,68 2,55 Tengah ,00-12,70 8,98 5,38 5,33 Kota , ,29 2,89 0,70 Jumlah ,79-11,78 100,00 100,00 100,00 10

11 Ditinjau dari distribusi produksi ubikayu tahun, Kabupaten Rejang dan Kabupaten Utara adalah sentra produksi ubi kayu di Provinsi dengan total produksi sebanyak ton atau mencapai 35,98 persen dan ton atau 28,63 persen dari produksi ubi kayu Provinsi.(Gambar 6). Gambar 10. Distribusi Produksi Ubi Kayu Provinsi Menurut Kabupaten/Kota (ton) Seluma 2,22 % 2,47 % Kaur 4,23 % Kepahiang 2,55 Mukomuko 15,26 % Kota 0,70% Tengah 5,33 % Utara 28,63 % Selatan 2,63 % Rejang 35,98 % 8. Produksi Ubi Jalar Angka Ramalan I () produksi ubi jalar Provinsi sebanyak ton. Dibandingkan dengan tahun 2014 produksi ubi jalar Provinsi tahun menurun sebanyak ton atau 24,27 persen. Penurunan produksi ubi jalar pada tahun terutama disebabkan penurunan luas panen seluas hektar atau turun 26,63 persen. Penurunan produksi ubi jalar terjadi di 8 (delapan) kabupaten/kota, yaitu: Kota, Kabupaten Tengah, Kabupaten, Kabupaten Kaur, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Selatan, Kabupaten Rejang, Kabupaten Seluma. Penurunan produksi yang cukup tinggi terdapat di Kota sebesar -71,55 persen. (Tabel 7). Tabel 10 Produksi, dan Distribusi Ubi Jalar Provinsi Tahun - Persentasi ATAP ATAP Distribusi Kabupaten/kota vs 2014 vs 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Selatan ,36-35,62 0,32 0,24 0,32 Rejang ,47-29,51 28,33 43,45 61,47 Utara ,35 1,25 5,69 9,84 20,00 Kaur ,85-54,62 2,40 2,44 2,22 Seluma ,20-25,41 0,87 0,56 0,84 Mukomuko ,09-50,58 8,75 5,86 5, ,08-56,29 0,20 0,36 0,31 Kepahiang ,00 65,88 3,45 2,54 8,47 Tengah ,45-71,39 0,88 0,86 0,49 Kota ,00-71,55 0,03 0,11 0,06 Jumlah ,97-24,82 50,93 66,26 100,00 11

12 Dilihat dari distribusi produksi ubi jalar tahun, kabupaten Rejang adalah sentra produksi di Provinsi dengan total produksi sebanyak ton atau mencapai 61,47 persen dari total produksi ubi jalar Provinsi. (Gambar 7) Gambar 11. Distribusi Produksi Ubi Jalar Provinsi Angka Ramalan I Menurut Kabupaten/Kota(ton) Mukomuko 3,28 % Kaur 1,25 % Seluma 0,48 % 0,18 % Utara 11,29 % Tengah 0,28 % Kepahiang 4,78 % Rejang 34,71 % Kota 0,04 % Selatan 0,18 % 12

13 TABEL 12. PRODUKSI, LUAS PANEN, DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU TAHUN Rincian ATAP 2012 ATAP ATAP Absolutt % Absolut % Absolut % Padi Sawah Luas Panen (ha) , , ,61 Produktivitas(ku/h) 42,99 43,85 42,36 49,34 1 2,02 0,86-1,99 6,98 16,48 Produksi (ton GKG) , , ,77 Padi Ladang Luas Panen (ha) , , ,03 Produktivitas(ku/h) 19,07 21,89 21,64 28,27 2,82 14,77 0-3,42 6,63 30,64 Produksi (ton GKG) , ,06 Padi (Sawah+Ladang) Luas Panen (ha) , , ,80 Produktivitas(ku/h) 40,29 42,17 40,2 47,38 1,89 4,69-1,98-2,89 7,18 17,86 Produksi (ton GKG) , , ,67 Jagung Luas Panen (ha) , , ,69 Produktivitas(ku/h) 45,81 51,48 46,51 49,64 5,67 12,38-4,97-9,66 3,13 6,73 Produksi (ton Pipilan Kering) ,09 Kedelai Luas Panen (ha) , , ,84 Produktivitas(ku/h) 10,28 10,72 10,63 10,88 0,44 4,25-0,09-0,81 0,25 2,35 Produksi (ton Biji Kering) , , ,97 Kacang Tanah Luas Panen (ha) , , , ,91 Produktivitas(ku/h) 10,74 10,71 10,17 11,49-0,03-0,31-0,54-5,02 1,32 12,98 Produksi (ton Biji Kering) , , , ,89 Kacang Hijau Luas Panen (ha) , , ,77 Produktivitas(ku/h) 9,78 9,91 9,82 9,66 0,12 1,25-0,08-0,86-0,16-1,63 Produksi (ton Biji Kering) , , ,10 Ubi Kayu Luas Panen (ha) , , ,81 Produktivitas(ku/h) 126,05 127,94 175,38 171,56 1,89 1,5 47,44 37,08-3,82-2,18 Produksi (ton) , , ,78 Ubi Jalar Luas Panen (ha) , , ,63 Produktivitas(ku/h) 96, ,92 136,21-0,03-0,03 35,32 36,54 3,29 2,48 Produksi (ton) , , ,82 13

14 Lampiran Tabel 13. Produksi dan Padi di Indonesia, Sumatra dan Tahun - Menurut Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Uraian Absolut % Absolut % Luas Panen Indonesia , ,50 Sumatera , , , ,80 Produktivitas Indonesia 51,52 51,35 52,80-0,16-0,32 1,56 3,04 Sumatera 47,62 47,97 49,48 0,36 0,75 1,50 3,13 42,17 40,20 47,38-1,98-4,69 7,18 17,87 Produksi Indonesia , ,65 Sumatera , , , ,67 Tabel 14. Produksi dan Jagung di Indonesia, Sumatra dan Tahun - Menurut Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Uraian Absolut % Absolut % Luas Panen Indonesia , ,18 Sumatera , , , ,69 Produktivitas Indonesia 48,44 49,54 51,70 1,10 2,27 2,16 4,36 Sumatera 52,90 53,81 55,62 0,91 1,71 1,81 3,35 51,48 46,51 49,64-4,97-9,65 3,13 6,73 Produksi Indonesia , ,72 Sumatera , , , ,09 Tabel 15. Produksi dan Kedelai di Indonesia, Sumatra dan Tahun - Menurut Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Uraian Absolut % Absolut % Luas Panen Indonesia , ,01 Sumatera , , , ,19 Produktivitas Indonesia 14,16 15,51 15,60 1,35 9,53 0,09 0,56 Sumatera 13,64 10,00 13,53-3,64-26,66 3,53 35,34 10,72 12,60 10,89 1,88 17,58-1,71-13,55 Produksi Indonesia , ,59 Sumatera , , , ,20 14