PEDOMAN SISTEM PENGOLAHAN SURVEI BIAYA HIDUP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN SISTEM PENGOLAHAN SURVEI BIAYA HIDUP"

Transkripsi

1 SBH 2012 SBH 2012 PEDOMAN SISTEM PENGOLAHAN SURVEI BIAYA HIDUP 2012

2

3 KATA PENGANTAR Pengolahan SBH 2012 dilaksanakan secara desentralisasi di seluruh BPS Kabupaten/Kota.Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penyelesaian pengolahan SBH 2012, data SBH 2012akan dipergunakan dalam penghitunganinflasi. Pengolahan SBH yang dilaksanakan di BPS Kabupaten/Kota harus disesuaikan denganinfrastruktur pengolahan serta SDM yang ada di masing-masing BPS Kabupaten/Kota. Kegiatan pengolahan data SBH 2012 merupakan kegiatan lanjutan setelah pelaksanaan pendataan di lapangan. Sebelum proses perekaman data, dilakukan tahapan kegiatan editing-coding untuk menjamin data yang dihasilkan dari kegiatan SBH 2012 ini benar, akurat dan sesuai dengan fakta di lapangan. Perekaman data VSEN12.K, VSEN12.BL, VSEN12.LK dan VSEN12.M1 menggunakan aplikasi interaktif dan terintegrasi dalam satu sistem aplikasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga sinkronisasi antara data yang sama diantara keempat isian dokumen tersebut sehingga diperoleh hasil perekaman data clean.. Untuk menjamin diperolehnya data clean tersebut maka kegiatan perekaman data harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti sistem dan mekanisme pengolahan yang telah ditentukan, khususnya tahapan perbaikan data, bila ditemukan adanya kesalahan atau tidak adanya konsistensi data pada keempat dokumen dengan cara melihat kebenaran isian dokumen tersebut dengan fakta dilapangan, dan mengkoordinasikannya dengan subject matter terkait, dalam hal ini seksi Statistik Distribusi untuk memperbaikinya. Buku ini merupakan pedoman bagi petugas perekaman data (operator) yang memuat aturan dan mekanisme bagi operator dalam melakukan perekaman data.dengan adanya pedoman ini, kegiatan pengolahan data SBH 2012 diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan pada akhirnya dapat menghasilkan data yang akurat serta selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jakarta, Januari 2012 Deputi Metodologi dan Informasi Statistik Ir. Dudy Saefudin Sulaiman M. Eng. NIP Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 iii

4 iv Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN Umum Tujuan Proses Kerja Tugas dan Tanggung Jawab... 3 II. TAHAP PRA KOMPUTER Alur Dokumen Receiving dan Batching Editing dan Coding... 6 III. INSTALASI SISTEM Kebutuhan Sistem Proses Instalasi IV. SETTING KONFIGURASI DAN MANAGEMENT DATA Setting Konfigurasi Management Data V. APLIKASI DATA ENTRI Autentifikasi Aplikasi Fungsi Menu Aplikasi Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 v

6 VI. PANDUAN ENTRI DATA Modul KOR Modul M Modul LK Modul BL LAMPIRAN vi Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

7 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Judul Gambar Halaman 1. Alur pengolahan dokumen SBH File instalasi.net Framework Wizard instalasi.net Framework License agreement.net Framework Proses instalasi.net Framework Instalasi.NET Framework 2.0 Selesai Start program run Command prompt dari program run Cek koneksi server Koneksi ke server berhasil Koneksi ke server gagal Installer SBH Folder source berada di samping installer Wizard instalasi pada komputer server Progress instalasi SQL server Progress instalasi SQL database engine Proses instalasi selesai Wizard instalasi aplikasi SBH Aplikasi SBH 2012 selesai terinstal Setting konfigurasi aplikasi SBH Form setting konfigurasi SBH Peringatan ketika koneksi berhasil Management Data Split Data Merge Data Backup database Restore Database Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 vii

8 28. Form login SBH Menu untuk admin Menu entri Menu master Form impor DSRT Pesan peringatan penambahan sampel Jendela pilih file DSRT Pesan dan tampilan impor data berhasil Form daftar operator Form tambah operator Form ubah operator Form daftar petugas Form tambah pengawas Tambah pencacah Kor+M dan daftar pengawas Template Master Petugas Daftar wilayah kerja Form master tempat lahir tab negara Form master tempat lahir tab propinsi Master komoditas makanan Form tambah komoditas makanan Master komoditas bukan makanan Form tambah dan form ubah komoditas bukan makanan Master pengeluaran bukan konsumsi Form tambah master pengeluaran bukan konsumsi Menu dan submenu laporan Progress entri, rekap per wilayah Progress entri, rekap per petugas Progress entri, lengkap per petugas Laporan kabupaten, kelengkapan dokumen per NKS Laporan kabupaten, evaluasi hasil entri Laporan kabupaten, duplikasi dokumen KOR Laporan kabupaten, Rekap Komoditi Per Rumah Tangga Laporan kabupaten, Rekap Dokumen Error Laporan kabupaten, Rekap Komoditi BL viii Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

9 62. Laporan propinsi, kelengkapan dokumen per kabupaten Laporan propinsi, evaluasi hasil entri Hasil preview laporan Menu utilities Layar untuk restore data Layar buka dokumen terkunci Upload data progress entri Revalidasi dokumen Export data ke DBF Menu bantuan Menu keluar Tampilan menu program SBH Tampilan daftar rumah tangga KOR Tampilan daftar rumah tangga yang sudah dientri Tampilan entri rumah tangga baru Tampilan daftar petugas Tampilan form blok IVA Tampilan ketika menyimpan data Tampilan daftar error Dialog ketika menutup form entri KOR Peringatan untuk menghapus data Menu entri M Daftar rumah tangga M Tampilan awal dokumen M Form blok IV Form tambah komoditas blok IV Menyorot data yang ingin diubah atau dihapus Peringatan hapus komoditas bukan makanan Form blok V Form tambah komoditas blok V Peringatan hapus komoditas non makanan Form blok V Form tambah pengeluaran bukan konsumsi blok V Form blok VI.I Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 ix

10 96. Form tambah pendapatan ART di blok VI Form blok VI Form blok VII Notofikasi data M1 berhasil disimpan Daftar error dokumen M Halaman berisi pesan kesalahan Dialog ketika menutup form entri M Peringatan hapus rumah tangga M Menu entri LK Daftar rumah tangga LK Daftar rumah tangga LK dengan rumah tangga yang akan diubah Entri rumah tangga LK Pesan data berhasil disimpan Halaman entri LK dengan daftar error Halaman entri LK dengan dialog go to Dialog ketika menutup form entri LK Halaman entri LK halaman Halaman entri LK dengan dialog pesan kesalahan Halaman entri LK dengan dialog tambah komoditi Halaman entri LK dengan dialog peringatan hapus data Menu entri BL Daftar rumah tangga BL Daftar rumah tangga BL dengan rumah tangga yang akan diubah Entri rumah tangga BL Pesan data berhasil disimpan Halaman entri BL dengan daftar error Halaman entri BL dengan dialog go to Dialog ketika menutup form entri BL Halaman entri BL dengan dialog pesan kesalahan Halaman entri BL dengan dialog pesan konfirmasi Halaman entri LK dengan dialog error Daftar rumah tangga BL dengan peringatan hapus data x Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

11 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Lampiran Halaman 1. Diagram Alur Daftar Isian SBH Diagram Alur Pertanyaan Blok V.A Keterangan Kesehatan Diagram Alur Pertanyaan Blok V.B Kesehatan Balita Diagram Alur Pertanyaan Blok V.C Keterangan Pendidikan Diagram Alur Pertanyaan Blok V.D Ketenagakerjaan Diagram Alur Pertanyaan Blok V.E Fertilitas dan KB Diagram Konsistensi Antar Blok Daftar VSEN12.K, VSEN12.LK,VSEN12.M Diagram Konsistensi Antar Blok Daftar VSEN12.K VSEN12.LK,VSEN12.M1(Lanjutan) Petunjuk Instalasi SQL Server 2008 R2 Express Petunjuk Mematikan User Account Control Petunjuk Mengaktifkan System Restore Petunjuk Penggantian Sampel Petunjuk Update Range Harga Alur Pengolahan SBH Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 xi

12 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 xii

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu data strategis Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperlukan sebagai dasar penentuan kebijakan pemerintah. Persentase perubahan IHK atau yang lebih dikenal dengan istilah tingkat inflasi/deflasi merupakan indikator ekonomi penting yang kualitas datanya perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Salah satu bahan dasar penghitungan IHK adalah Survei Biaya Hidup (SBH). SBH pertama kali dilakukan pada tahun 1977/1978. Saat ini IHK dihitung berdasarkan SBH tahun 2007, yang merupakan survei ke-6 sejak pertama kali dilaksanakan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perubahan pendapatan masyarakat, perubahan pola penawaran dan permintaan barang/jasa, perubahan kualitas dan kuantitas barang/jasa, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat yang mampu mengubah pola konsumsi masyarakat, paket komoditas (commodity basket) dan diagram timbang hasil SBH 2007 diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan tersebut. Siklus 5 tahunan, pada tahun 2012, BPS telah merancang SBH dengan tujuan untuk menghasilkan paket komoditas dan diagram timbang terbaru dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Sementara itu, BPS juga melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang bertujuan untuk mengumpulkan data pengeluaran konsumsi makanan dan bukan makanan serta karakteristik sosial ekonomi yang sama dengan SBH. Agar kedua survei tersebut lebih berdayaguna, efisien dan hasil yang dicapai lebih berkualitas, maka mekanisme kerja SBH 2012 diintegrasikan dengan SUSENAS khususnya untuk Blok Sensus yang terdapat di daerah perkotaan (urban area). Pelaksanaan SBH 2012 maupun SUSENAS ini dilaksanakan secara triwulanan. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

14 SBH 2012 yang diintegrasikan dengan SUSENAS dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota propinsi dan 49 kabupaten/kota. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan sampel sebanyak Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak rumahtangga. Dengan demikian, dalam setiap triwulan terdapat sampel sebanyak blok sensus dengan total sampel rumahtangga. 1.2 Tujuan Secara umum, buku panduan pengolahan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai pengolahan hasil pencacahan SBH 2012, mulai dari receiving batching hingga pengiriman hasil entri data ke BPS Pusat.Secara khusus, buku panduan pengolahan ini bertujuan untuk membantu para editor dan operator entri untuk mengolah dokumen Kor, BL, LK, dan M1 SBH Proses Kerja Jenis dokumen yang akan diolah adalah VSEN12.K, VSEN12.BL, VSEN12.LK dan VSEN12.M1. Dokumen tersebut akan diolah di BPS Kabupaten/Kota. Sistem pengolahan SBH 2012 menggunakan paket pemrograman Microsoft Visual Studio 2005 dan Microsoft SQL Server File utama untuk entri data dokumen-dokumen SBH 2012 adalah sebuah file icon yang bernama SBH Fileicon ini merupakan program utama yang akan memandu seluruh proses pengolahan dokumen SBH Program pengolahan SBH 2012 dapat didownload pada softlib folder olahsbh. Secara umum tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengolahan SBH 2012 adalah sebagai berikut: 1. Receiving dan batching yaitu tahap penerimaan, pengecekan identitas, kelengkapan, penyusunan dan pengelompokan dokumen hasil pencacahan. 2. Marking kode komoditas yang dikonsumsi rumah tangga termasuk banyak dan nilai dari komoditas tersebut (VSEN12M1). 3. Editing dan coding, yaitu tahap pemeriksaan isian dokumen dan pemberian kode. 4. Entri Data, yaitu tahap perekaman data menggunakan komputer. Perekaman data dokumen Kor dan Modul dilakukan dalam satu program pengolahan. 5. Evaluasi hasil entri datapada tingkat kabupaten/kota, yang berkaitan dengan indikator penting. 2 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

15 6. Pengiriman data hasil entri dari BPS Kabupaten/Kota ke Provinsi. 7. Evaluasi hasil entri data gabungan dari kabupaten/kota, yang berkaitan dengan indikator penting pada tingkat provinsi. 8. Pengiriman data hasil point 6 dari BPS Provinsi ke BPS Pusat. 9. Penggabungan data Kor dan modul dari seluruh provinsi dan melakukan revalidasi untuk memastikan data clean. 10. Pengiriman data clean dalam format SPSS atau database oleh BPS Pusat ke BPS Provinsi beserta faktor pengali. 1.4 Tugas dan Tanggung Jawab BPS Kabupaten/Kota 1. Menugaskan seorang staf untuk mengikuti pelatihan petugas pengolahan SBH 2012, sedangkan untuk di 7 (tujuh) kabupaten/kota yang merupakan sampel ujicoba SBH menugaskan 2 orang staf. 2. Melakukan receiving dan batching dokumen hasil pencacahan lapangan. 3. Melakukan marking, editing dan coding pada dokumen SBH Mengentri dokumen SBH Mengevaluasi data hasil entri, berdasarkan report pengolahan kabupaten/kota. 6. Memperbaiki data berdasarkan dari point 5, dan jika perlu melakukan kunjungan ulang ke rumah tangga. 7. Mengirimkan data hasil entri ke BPS Provinsi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. BPS Provinsi 1. Menyelenggarakan pelatihan petugas pengolahan SBH Menerima data hasil entri dari kabupaten/kota. 3. Melakukan penggabungan data hasil entri dari seluruh kabupaten/kota. 4. Melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran isian, dengan menggunakan tools pada program yang tersedia. 5. Melakukan evaluasi perkembangan beberapa indikator penting dari hasil report (tools pada program yang tersedia). 6. Melakukan perbaikan data berdasarkan point 3 dan Mengirim seluruh data hasil entri ke BPS Pusat sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

16 BPS RI 1. Menyusun sistem entri data SBH 2012, termasuk buku panduan pengolahan. 2. Menyelenggarakan pelatihan Innas Pengolahan SBH Mengirimkan Innas Pengolahan SBH Menerima data hasil entri dari BPS provinsi. 5. Melakukan penggabungan data hasil entri dari seluruh provinsi. 6. Melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran isian, dengan menggunakan tools pada program yang tersedia. 7. Mengevaluasi data hasil point 6 dengan melihat keterbandingan beberapa indikator penting antar tahun. 8. Mengirimkan kembali hasil entri data yang sudah clean ke seluruh BPS provinsi dengan faktor pengali yang sudah ada dalam file datanya. Peserta Pelatihan Pengolahan 1. Mengikuti pelatihan pengolahan SBH 2012 dengan tertib. 2. Menerapkan materi pelatihan yang telah diajarkan dalam pengolahan SBH Menyampaikan informasi yang ada dalam panduan pengolahan kepada teman-teman di BPS Provinsi/Kab./Kota yang terkait dalam pengolahan SBH Menepati jadwal pengolahan yang telah ditetapkan. 4 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

17 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER 2.1 Alur Dokumen Dokumen SBH 2012 yang akan diolah terdiri dari empat modul yaitu modul KOR, modul BL, modul LK dan modul M1. Dokumen hasil pencacahan diolah di kabupaten.hasilnya kemudian dikirim ke provinsi, setelah itu dikirimkan ke pusat.berikut ini adalah tahapan pengolahan SBH 2012 dimulai dari entri data di kabupaten hingga pengiriman data ke pusat. Gambar 1. Alur pengolahan dokumen SBH Receiving dan Batching Tahap pertama dalam kegiatan pra komputer adalah receiving (penerimaan) dan batching (pengelompokan) yaitu proses penerimaan dokumen hasil pencacahan dan pengelompokannya menjadi beberapa kelompok sesuai kebutuhan. Tahap ini dilakukan untuk mengatur dokumen hasil pencacahan dan pendistribusiannya ke petugas editing dan coding. Kegiatan yang dilakukan dalam proses receiving dan batching mencakup: 1. Menerima dokumen hasil pencacahan lapangan dari petugas penerimaan dokumen. 2. Mengecek kelengkapan jumlah dokumen. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

18 3. Memeriksa validasi data dengan konsistensi yang telah ditetapkan. 4. Melakukan batching (pengelompokan) dokumen sesuai dengan kebutuhan. 5. Membuat laporan receiving dan batching yang berisi keterangan mengenai berapa jumlah dokumen yang sudah diterima, serta jumlah dokumen yang belum masuk. 2.3 Editing dan Coding Tahap kedua dalam kegiatan pra komputer adalah proses editing (penyuntingan) dan coding (penyandian) yaitu proses pengecekan dokumen yang telah selesai dilakukan proses batching dengan memperhatikan kaidah-kaidah penyuntingan dan penyandian yang telah ditetapkan. Tahap ini dilakukan untuk mempermudah atau mempercepat tahap entri, sehingga tahap editing dan coding WAJIB DILAKUKAN. Secara umum kegiatan yang dilakukan dalam proses editing dan coding adalah sebagai berikut: 1. Pengecekan kewajaran isian pertanyaan. 2. Pengecekan konsistensi antara pertanyaan satu dengan pertanyaan yang lain. 3. Pemberian kode pada kotak yang telah disediakan. 4. Melaporkan ke koordinator pengolahan apabila ada isian yang meragukan. Tata Cara Editing-Coding Dokumen yang ada dalam satu kelompok (batch) akan diproses editing coding oleh satu orang petugas dengan tujuan agar kesalahan-kesalahan sistematik yang dilakukan pencacah dapat diketahui. Dokumen dalam satu batch tidak dibenarkan untuk dikerjakan oleh lebih dari satu orang petugas editing coding. Hal ini juga untuk mempermudah pengecekan keberadaan dokumen apabila dibutuhkan untuk kepentingan lainnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan editing dan coding adalah: 1. Perbaikan isian harus menggunakan pensil hitam. Isian yang salah tidak boleh dihapus, cukup dicoret yang salah dan tulis isian yang benar didekatnya. 2. Dokumen diusahakan tetap bersih dan tidak lecek. 6 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

19 DAFTAR VSEN12.K Periksa apakah untuk setiap blok sensus, banyaknya Daftar VSEN12.K sudah sesuai dengan banyaknya rumah tangga terpilih (10 ruta). A. Blok I. Keterangan Tempat 1. Periksa Rincian 1 s.d. 7: Nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan, nomor blok sensus, dan nomor kode sampel harus sama dengan isian Blok I, VSEN12.DSRT. 2. Periksa Rincian 8: Nomor urut sampel rumah tangga harus sesuai dengan yang tercantum di Kolom 1, Blok IV.A, VSEN12.DSRT, yaitu mulai dari nomor 1 s.d. 10 untuk setiap blok sensus terpilih. 3. Periksa Rincian 9: Nama kepala rutaharus sama dengan nama yang tercantum di Kolom 6, Blok IV.A, VSEN12.DSRT, dan harus sama dengan baris pertama Kolom 2 Blok IV.A, Daftar VSEN12.K. Jika namanya berbeda periksa Blok Catatan, apakah ada keterangan/penjelasan mengenai hal tersebut, misalnya kepala ruta yang tercatat di VSEN12.DSRT sudah meninggal/pindah, dan sebagainya. 4. Periksa Rincian 10: Alamat (nama jalan, gang, RT/RW/dusun) harus terisi. 5. Periksa Rincian 11: Hasil kunjungan harus terisi. B. Blok II. Ringkasan 1. Periksa isian Rincian 1: banyaknya anggota rumah tangga. Isian pada rincian ini harus sesuai dengan banyaknya baris yang terisi pada Kolom 2 Blok IV.A. 2. Periksa isian Rincian 2: banyaknya anggota rumah tangga umur 0-4 tahun. Isian pada rincian ini harus sama dengan banyaknya anggota ruta di Blok IV.A Kolom 5 yang berisi angka 00 s.d Periksa isian Rincian 3: Banyaknya anggota rumah tangga umur 5 tahun ke atas. Isian pada rincian ini harus sama dengan banyaknya anggota ruta di Blok IV.A Kolom 5 yang berisi angka 05 dan diatasnya. 4. Periksa isian Rincian 4: Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas. Isian pada rincian ini harus sama dengan banyaknya anggota ruta di Blok IV.A Kolom 5 yang berisi angka 10 dan diatasnya. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

20 5. Periksa isian Rincian 5: Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas yang bekerja selama 3 bulan terakhir. Isian pada rincian ini harus sama dengan banyaknya anggota ruta di Blok V.D Rincian 27.a yang berkode 1. C. Blok III. Keterangan Petugas Periksa isian keterangan petugas yang tertulis pada Blok III ini. Nama dan kode petugas dan pengawas, jabatan petugas dan pengawas, tanggal pencacahan dan pemeriksaan, serta tanda tangan petugas dan pengawas harus diisi dengan lengkap. D. Blok IV.A. Keterangan Anggota Rumah Tangga 1. Periksa hubungan antara Kolom 3, 5, dan 6 (Hubungan dengan kepala ruta, umur, dan status perkawinan). i. Seorang kepala ruta harus berumur 10 tahun ke atas. Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 1 (kepala ruta), maka isian Kolom 5 (umur) harus 10 (tahun). ii. Seorang istri/suami/menantu harus berumur 10 tahun ke atas dan berstatus kawin. Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 2 (istri/suami) atau kode 4 (menantu), maka isian Kolom 5 (umur) harus 10 (tahun), dan Kolom 6 (status perkawinan) harus berisi kode 2 (kawin). iii. Orang tua/mertua dari seorang kepala ruta harus berumur 20 tahun ke atas. Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 6 (orang tua/mertua), maka isian Kolom 5 (umur) harus lebih besar atau sama dengan 20 (Kolom 5 20). 2. Periksa isian Kolom 7 dan Kolom 8. Periksa isian Kolom 7, jika berkode 1 s.d. 6, maka Kolom 8 harus ada isiannya dan jika berkode 7, maka Kolom 8 kosongkan. 3. Periksa isian Kolom 9, Kolom 10 dan Kolom 11. Periksa isian Kolom 9, jika berkode selain 00, maka Kolom 10 dan Kolom 11 harus ada isian dan sebaliknya. 4. Periksa isian Kolom 12 dan Kolom 13. Periksa isian Kolom 5 apakah anggota ruta berumur 0-17 tahun. Jika Ya, maka 8 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

21 Kolom 12 harus ada isian. Jika Kolom 12 berkode 3 atau 4, maka Kolom 13 harus ada isian. 5. Periksa isian Kolom 14 dan Kolom 15. Periksa isian Kolom 5 apakah anggota ruta berumur 0-6 tahun. Jika Ya, maka Kolom 14 harus ada isian. Jika Kolom 14 berkode 1 atau 2, maka Kolom 15 harus ada isian. 6. Periksa isian Kolom 16 dan Kolom 17. Periksa isian Kolom 5, apakah anggota ruta umur 3-6 tahun dan isian Kolom 14 berkode 1 atau 2. Jika Ya, Kolom 16 harus ada isian. Jika Kolom 16 berkode 1, maka Kolom 17 harus ada isian. E. Blok IV.B Adakah Pembantu/Satpam/Sopir yang Mendapat Makan tetapi Tidak Menginap? Periksa isian pada blok IV.B, apabila berkode 1 maka isian jumlah Pembantu/Satpam/Sopir/Lainnya harus terisi. F. Blok V. Keterangan Perorangan Tentang Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan, serta Fertilitas dan KB Periksa banyaknya halaman Blok V yang terisi, serta isian nama anggota ruta, nomor urut anggota ruta, tempat lahir, tempat tinggal 5 tahun yang lalu, dan isian nomor urut ibu kandung. Banyaknya halaman Blok V yang terisi harus sama dengan banyaknya anggota ruta yang tertulis pada Blok IV.A. Nama dan nomor urut anggota ruta pada blok ini harus sama dengan nama, dan nomor urut anggota ruta pada Kolom 1 dan Kolom 2, Blok IV.A. Tempat lahir responden, tempat tinggal 5 tahun yang lalu nomor urut ibu kandung serta nama dan nomor urut art pemberi informasi harus terisi. Bila tempat lahir responden di luar negeri, maka kabupaten/kota diberi tanda strip (-). Bila tempat tinggal 5 tahun terakhir di luar negeri, maka kab/kota diberi tanda strip (-). PERHATIAN Nomor urut dan nama yang tertulis pada Blok V harus sesuai dengan nomor urut dan nama pada Kolom 1 dan Kolom 2 Blok IV.A untuk setiap anggota ruta. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

22 G. Blok V.A. Keterangan Kesehatan (Untuk Semua Umur) 1. Periksa isian jawaban keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir. Pilihan jawaban keluhan kesehatan harus konsisten dengan pertanyaan tentang terganggunya aktivitas sehari-hari, mengobati sendiri dan rawat jalan dalam sebulan terakhir. i. Periksa Rincian 1.a sampai dengan 1.h. Jika salah satu ada yang berisi kode 1, maka Rincian 2, 4, dan 5 harus ada isian, sedangkan Rincian 3, dan 6 mungkin ada isian. ii. Periksa Rincian 2. Jika berkode 1, maka Rincian 3 dan Rincian 4.a harus ada isian, dan sebaliknya bila Rincian 2 berkode 2, maka Rincian 3 harus kosong dan Rincian 4.a harus ada isian. 2. Kebalikan dari point 1, apabila anggota ruta yang bersangkutan tidak mengalami keluhan kesehatan sebulan terakhir maka langsung dilanjutkan ke Rincian 7. Periksa Rincian 1.a sampai dengan 1.h. Jika Rincian-rincian ini seluruhnya berkode 2, maka langsung ke Rincian 7 (Rincian 2 s.d. 6 harus kosong). 3. Seseorang yang terganggu karena kesehatannya dalam satu bulan terakhir maka jumlah hari lamanya terganggu yang tertulis antara 1 hingga 30. Periksa isian Rincian 3 (lamanya terganggu). Jika terisi, isiannya antara 1 (satu) hari sampai dengan 30 hari. 4. Maksimum seseorang berobat jalan dalam satu bulan terakhir pada satu jenis pelayanan kesehatan adalah 30 kali, sedangkan apabila berobat pada beberapa jenis pelayanan kesehatan dalam satu bulan terakhir maksimal jumlahnya 60 kali. i. Periksa isian untuk setiap kotak Rincian 6.a s.d. 6.h (fasilitas berobat jalan). Isiannya maksimal 30 kali. ii. Periksa kewajaran jumlah isian 6.a s.d. 6.h apabila ada terisi di beberapa tempat berobat jalan maka jumlah maksimum terisi 60 kali. 5. Periksa isian Rincian 7 Apakah ada anggota ruta yang pernah berobat jalan dalam 6 bulan terakhir. Isiannya salah satu kode 1 atau Periksa isian Rincian 8 Apakah ada anggota ruta yang pernah rawat inap dalam satu tahun terakhir. Isiannya salah satu kode 1 atau Periksa isian Rincian 9 Lamanya Hari Rawat Inap. Rincian 9.a s.d 9.f harus ada isiannya hanya jika Rincian 8 berisikan kode 1, bila Rincian 8 berkode 2, maka isian Rincian 9.a s.d. 9.f harus kosong. Jumlah isian 9.a s.d. 9.f maksimum Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

23 H. Blok V.B. Kesehatan Balita (Untuk Anggota Rumah Tangga Umur 0-59 Bulan) 1. Umur balita dalam bulan apabila dibagi 12 dan dibulatkan ke bawah harus sama dengan umur dalam tahun. Periksa isian Rincian 10.a (umur dalam bulan). Jika Rincian 10.a dibagi 12 (hasil pembagiannya dibulatkan ke bawah) harus sama dengan isian Kolom 5 (umur), Blok IV.A. 2. Umur balita dalam hari harus konsisten dengan umur pada Kolom 5 Blok IV.A. i. Periksa isian Rincian 10.b (umur dalam hari). Jika Rincian 10.a = 00, maka Rincian 10.b harus ada isian minimal 1 hari dan maksimum 30 hari. Jika Rincian 10.b terisi maka isian Kolom 5 (umur) pada Blok IV.A harus 00. ii. Jika isian Rincian 10.a bukan 00, maka Rincan 10.b harus kosong. PERHATIAN: Isian umur dalam bulan bukan hasil dari isian kolom 5 (umur) Blok IV.A dikalikan Penolong proses kelahiran balita harus masuk akal atau lazim terjadi di suatu daerah. i. Periksa Rincian 11 (penolong proses kelahiran). Jika hanya satu penolong misalnya dokter atau bidan maka kotak pertama dan terakhir harus berisi kode yang sama. ii. Periksa kewajaran isian kotak pertama dan kotak terakhir. Jika lebih dari satu penolong maka sewajarnya penolong terakhir merupakan kode yang lebih kecil. Jika tidak, cek ke pencacah. iii. Isian Rincian 11 boleh 9 (tidak tahu), jika responden tidak tahu penolong kelahirannya (misalnya anak angkat). 4. Isian jenis-jenis imunisasi berhubungan dengan umur balita. i. Periksa isian Rincian 12.a sampai dengan 12.e (jenis-jenis imunisasi) harus ada isian minimal 0. Isiannya harus konsisten dengan umur balitanya. ii. Isian: Rincian Usia 12 bulan Usia 0-59 bulan R.12.a kode 0-1, 0-1 R.12.b kode 0-3, 0-3 R.12.c kode 0-3, 0-6 R.12.d kode 0-1, 0-1 R.12.e kode Pedoman Sistem Pengolahan SBH

24 5. Balita yang pernah diberi ASI, lama pemberian ASI harus lebih kecil atau sama dengan umurnya. i. Periksa Rincian 13.a {pernah diberi Air Susu Ibu (ASI)} dengan Rincian 13.b (lama pemberian ASI). Jika Rincian 13.a berisi kode 1, maka Rincian 13.b.1 harus ada isian dan isiannya tidak boleh lebih besar dari umur balita di Rincian 10.a. atau 10.b. ii. Konsistensi isian Rincian 13.b adalah Rincian 13.b.1 = Rincian 13.b.2 + Rincian 13.b.3 iii. Jika Rincian 13.a berisi kode 2, maka Rincian 13.b. harus kosong. I. Blok V.C. Keterangan Pendidikan (Untuk Anggota Rumah Tangga 5 Tahun ke Atas) Periksa kelengkapan isian Blok V.C. Blok V.C Rincian 14 s.d. 23 harus terisi untuk setiap anggota ruta berumur 5 tahun ke atas (isian Kolom 5 Blok IV.A minimum adalah 05). 1. Partisipasi sekolah anggota ruta harus konsisten dengan umur anggota ruta, jenjang pendidikan, dan tingkat/kelas yang diduduki. Anggota ruta yang tidak bersekolah lagi atau tidak/belum pernah bersekolah maka harus ada jawaban kapan berhenti sekolah dan alasan tidak/belum pernah sekolah atau tidak bersekolah lagi. 2. Jawaban untuk anggota ruta yang masih bersekolah harus konsisten. Pertanyaan bagi anggota ruta yang masih bersekolah harus berlanjut pada pertanyaan jenjang dan tingkat pendidikan tertinggi yang sedang diduduki, ijazah tertinggi yang dimiliki, pendidikan dalam 3 bulan terakhir, dan kemampuan membaca dan menulis. 3. Anggota ruta yang tidak bersekolah lagi pertanyaan dilanjutkan ke jenjang dan tingkat tertinggi yang pernah diduduk ijazah yang dimiliki, dan kemampuan membaca dan menulis. i. Periksa konsistensi Rincian 14 (partisipasi sekolah) dengan Rincian 22 (alasan tidak/belum pernah sekolah atau tidak bersekolah lagi) dan Rincian 23 (kapan berhenti sekolah). ii. Jika Rincian 14 berkode 1 maka Rincian 15 s.d 18 harus kosong. Jika Rincian 14 berkode 2 maka Rincian 22 dan Rincian 23 harus kosong. iii. Rincian 14 berkode 3 (tidak bersekolah lagi), maka Rincian 15 s.d 23 harusada 12 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

25 isian. 4. Periksa Rincian 18.a, jika berkode 1, Rincian 18.b harus ada isian. Jika berkode 2 lanjut ke Rincian Periksa Rincian 20, jika berkode 1 Rincian 21 harus ada isian. Jika berkode 2 lanjut ke Rincian Jika responden berhenti sekolah tahun 2001 ke atas, maka isian kotak bulan pada Rincian 23 adalah 01 s.d. 12 sesuai dengan isian nama bulan pada titik-titik, dan isian kotak tahun ditulis sebanyak 4 digit sesuai yang tertulis pada titik-titik dan harus lebih besar dari Jika responden berhenti bersekolah sebelum tahun 2001, maka isian kotak bulan pada Rincian 23 adalah 00, dan isian kotak tahun adalah Hubungan antara umur responden dengan jenjang dan jenis pendidikan yang sedang diduduki harus konsisten, seperti pada Tabel Kelas yang tertinggi berkode 8, maka anggota ruta tersebut harus berstatus tidak bersekolah lagi. 10. Periksa isian Rincian 16, isiannya adalah salah satu kode 1 sampai dengan 8. Bila Rincian 16 berkode 8 (tamat), maka Rincian 14 harus berkode Hubungan antara ijazah/sttb yang dimiliki dengan umur anggota ruta harus konsisten. Selain itu isian jenjang pendidikan dengan kelas yang diduduki juga harus konsisten (lihat pada Tabel 1). Tabel 1. Hubungan Antara Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur U m u r Kode Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki (Kolom 5, Blok Rincian 17 (Rincian 17, Blok V.C) IV.A) (1) (2) (3) kode 1 Tidak punya ijazah SD 05 tahun atau lebih kode 2/3/4 SD/SDLB/MI/Paket A 10 tahun atau lebih kode 5/6/7 SMP/SMPLB/MTs/Paket B 13 tahun atau lebih kode 8/9/10/11 SMA/SMLB/MA/SMK/Paket C 16 tahun atau lebih kode 12 Diploma I & II 17 tahun atau lebih kode 13 Diploma III/Sarjana Muda 19 tahun atau lebih kode 14 Diploma IV & S1 20 tahun atau lebih kode 15 S2/S3 22 tahun atau lebih Pedoman Sistem Pengolahan SBH

26 11. Periksa kewajaran isian antara kemampuan membaca dan menulis harus konsisten dengan tingkat pendidikan. Seseorang yang pernah menduduki kelas 4 seyogyanya harus sudah bisa baca tulis. J. Blok V.D. Ketenagakerjaan (Untuk Anggota Rumah Tangga Berumur 10 Tahun ke Atas) Periksa kelengkapan isian Blok V.D. Blok V.D ini harus terisi untuk seluruh anggota ruta yang berumur 10 tahun ke atas. Banyaknya Blok V.D yang terisi harus sama dengan banyaknya anggota ruta yang berumur 10 tahun ke atas (isian di Kolom 5, Blok IV.A 10). Periksa konsistensi isian antara Rincian 24.a (kegiatan seminggu), Rincian 24.b (kegiatan terbanyak), R.25 (sementara tidak bekerja), dan Rincian 26 (sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha). 1. Anggota ruta yang seminggu terakhir bekerja atau sementara tidak bekerja diperbolehkan juga menjawab pertanyaan sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha dalam seminggu terakhir. 2. Anggota ruta yang seminggu terakhir bekerja atau sementara tidak bekerja harus ada lapangan usaha dan status/kedudukan dalam pekerjaan utama. 3. Periksa Rincian 28 s.d 31 harus ada isian jika Rincian 24.a.1=1 atau Rincian 25=1. 4. Anggota ruta yang seminggu terakhir sekolah, maka isian partisipasi sekolah harus masih bersekolah, namun apabila seminggu terakhir tidak sekolah isian partisipasi sekolah boleh masih sekolah. Contoh: sedang sakit, libur dll. 5. Periksa Rincian 24.a.2 (sekolah). Jika Rincian 24.a.2 berkode 1, maka Rincian 14, Blok V.C harus berkode 2, namun tidak berlaku sebaliknya. 6. Anggota ruta yang seminggu terakhir bekerja, tidak ditanyakan sementara tidak bekerja. 7. Periksa Rincian 24.a.1. Jika Rincian 24.a.1 berkode 1 maka Rincian 25 kosong. K. Blok V.E. Fertilitas dan Keluarga Berencana (Untuk Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas, Berstatus Kawin, Cerai Hidup, Atau Cerai Mati) Periksa kelengkapan isian Blok V.E. Rincian 32 s.d. 38 harus terisi untuk anggota ruta wanita berumur 10 tahun ke atas dan berstatus kawin, cerai hidup, atau cerai mati (Blok IV.A Kolom 4 = 2, dan Kolom 5 10, dan Kolom 6 berkode = 2, 3, atau 4). 14 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

27 1. Umur perkawinan pertama minimal 10 tahun. Periksa Rincian 32. Isiannya minimal 10 tahun. 2. Penjumlahan antara umur perkawinan pertama dan jumlah tahun dalam ikatan perkawinan harus lebih kecil atau sama dengan umurnya. 3. Periksa hubungan antara Rincian 32 dan Rincian 33. Hubungan konsistensi antara kedua rincian ini adalah penjumlahan isian R.32 dan isian R.33 harus lebih kecil atau sama dengan umur. 4. Anak kandung tidak harus tinggal di ruta (menjadi anggota ruta). Jumlah anak kandung yang dilahirkan hidup adalah jumlah anak kandung yang masih hidup dan anak kandung yang sudah meninggal. 5. Periksa hubungan antara rincian 34.a dengan Rincian 34.b dan Rincian 34.c. Hubungan konsistensi untuk ketiga Rincian ini adalah Rincian 34.a = 34.b + 34.c. Kolom (Lk + Pr) = Kolom (Lk) + Kolom (Pr). 6. Semua anggota ruta wanita berusia 10 tahun ke atas dan berstatus kawin, cerai hidup atau cerai mati ditanyakan penggunaan alat KB. Periksa Rincian 35. Isian rincian ini harus selalu ada isian kode 1, 2 atau 3. a. Jika Rincian 35 berkode 1 maka Rincian 36 harus ada isian salah satu kode 1 s.d. 10. b. Jika Rincian 35 berkode 2 atau 3 maka Rincian 36 harus kosong. 7. Alasan utama anggota ruta wanita usia 10 tahun tidak KB terisi jika Rincian 35 berkode 2 atau 3. L. Blok VI. Keterangan Perumahan 1. Untuk semua ruta harus terisi pertanyaan blok perumahan kecuali penggunaan fasilitas air minum tidak ditanyakan apabila menggunakan air kemasan bermerk, air isi ulang atau air ledeng eceran. 2. Periksa Rincian 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9a, 11, 12, 13a, 13c, 14a, dan 15 harus ada isian. 3. Jika Rincian 3 berkode 1, maka Rincian 4 harus ada isian. 4. Apabila ruta menggunakan sumber air minum sumur, pompa atau mata air, maka jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja harus terisi. 5. Jika Rincian 9.a berkode 5 s.d. 9, maka Rincian 9.b harus ada isian. 6. Jika ruta tidak ada yang menggunakan fasilitas tempat buang air besar (Rincian 13.a = 4), maka Rincian 13.b harus kosong. 7. Jika ruta menggunakan sumber penerangan selain listrik PLN (Rincian 14.a 1), Pedoman Sistem Pengolahan SBH

28 maka Rincian 14.b harus kosong. M. Blok VII. Keterangan Sosial Ekonomi Lainnya 1. Periksa isian Rincian 1.a, 2.a dan 3.a. Ketiga rincian ini harus ada isian kode 1 atau Jika ada anggota ruta yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis (Rincian 1.a = 1), maka Rincian 1.b harus terisi. 3. Jika ruta pernah membeli/mendapat beras miskin (raskin) selama 3 bulan terakhir (Rincian 2.a = 1), maka Rincian 2.b dan 2.c harus terisi. 4. Periksa kewajaran harga beras yang dibayar ruta pada Rincian 2.c. Isian harga beras murah per kg minimal Rp 1.000,-. 5. Jika tidak ada anggota ruta yang menerima kredit usaha sama sekali, maka lanjut ke Rincian Jika dalam sebulan terakhir penghasilan ruta tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Rincian 5.a = 2) maka Rincian 5.b harus terisi. 7. Periksa isian Rincian 4 dan 6. Kedua rincian ini harus terisi. N. Blok VIII. Teknologi Komunikasi dan Informasi 1. Periksa isian Rincian 1, 2.a dan 3. Ketiga rincian ini harus terisi. 2. Jika Rincian 2.a berkode 1, maka Rincian 2b dan 2.c harus terisi. O. Blok IX. Sumber Penghasilan Terbesar Rumah Tangga 1. Jika Blok V.D Rincian 30 terisi, maka Blok IX Rincian 1 harus terisi, pilih dari anggota ruta dengan penghasilan terbesar. 2. Jika Rincian 1.b berkode 0, maka Rincian 1.a berkode 20. DAFTAR VSEN12.M1 Periksa kelengkapan dokumen modul dengan dokumen Kor. Jumlah dokumen VSEN12.M1 dan VSEN12.K harus berpasangan/sama untuk setiap blok sensus terpilih, seperti yang tercantum pada Daftar VSEN12.DSRT. Periksa isian kode pada sudut kanan atas daftar VSEN12.M1, kode 1 untuk triwulan I, kode 2 untuk triwulan II, kode 3 untuk triwulan III dan kode 4 untuk triwulan IV. 16 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

29 A. Blok I. Keterangan Tempat Periksa Rincian 1-4: Nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan, harus sama dengan isian Rincian 1 s.d. 5, Blok I, VSEN12.K. Periksa Rincian 6-10: Nomor blok sensus, NKS (nomor kode sampel), nomor urut sampel ruta, nama kepala ruta, dan alamat (nama jalan/gang, RT/RW/dusun) harus sama dengan isian Rincian 6 s.d. 10, Blok I, VSEN12.K. B. Blok II. Keterangan Rumah Tangga Periksa Rincian 1: Banyaknya anggota ruta, isiannya harus sama dengan isian Rincian 1, Blok II, VSEN12.K. Periksa Rincian 2: Nama dan nomor urut pemberi informasi, isiannya harus merupakan salah satu dari anggota ruta. C. Blok III. Keterangan Petugas Periksa isian keterangan petugas. Nama dan Kode pencacah, jabatan pencacah, tanggal pencacahan, dan tanda tangan harus terisi. Pengawas harus menuliskan nama, jabatan, tanggal pemeriksaan dan tanda tangan sebagai bukti telah melakukan pemeriksaan daftar dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isiannya. D. Blok IV. Pengeluaran Konsumsi Bukan Makanan D.1. Blok IV.1.Pengeluaran konsumsi Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar. Sub blok ini terdiri dari 4 sub sub blok sebagai berikut: Sub sub blok IV.1.1 : Biaya Tempat Tinggal Sub sub blok IV.1.2: Bahan Bakar, Penerangan dan Air Sub sub blok IV.1.3: Perlengkapan Rumah Tangga Sub sub blok IV.1.4: Penyelenggaraan Rumah Tangga a. Pemeriksaan jenis barang Periksa kebenaran pemindahan angka dari titik ke kotak isian, jika salah perbaiki. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

30 b. Pemeriksaan isian jumlah sub blok Cara pemeriksaan isian jumlah untuk setiap sub blok sama antara sub blok yang satu dengan sub blok lainnya. Isian jumlah setiap sub blok sama dengan jumlah seluruh isian nilai jenis barang kolom (6) pada sub blok yang bersangkutan. Contoh : Sub blok IV.1.1 Isian rincian jumlah dikolom (6) = isian (no urut 01 + no urut no urut 37 + no urut komoditas tambahan). D.1.1 Konsistensi Sub Sub blok IV.1.1. Beberapa isian rincian di sub sub blok ini harus konsisten dengan daftar isian VSEN12.K. a. Nomor urut 01: Sewa Rumah harus ada isiannya jika daftar isian VSEN12.K blok VI rincian 3 berkode 3 (Sewa). b. Nomor urut 02: Kontrak Rumah harus ada isiannya jika daftar isian VSEN12.K blok VI rincian 3 berkode 2 (Kontrak). c. Nomor urut 03: Perkiraan Sewa Rumah Dinas/Rumah Jabatan harus ada isiannya jika daftar isian VSEN12.K blok VI rincian 3 berkode 6 (Dinas). d. Nomor urut 04: Perkiraan Sewa Rumah Milik Sendiri harus ada isiannya jika daftar isian VSEN12.K blok VI rincian 3 berkode 1 (Milik Sendiri). e. Nomor urut 05: Perkiraan Rumah Bebas Sewa harus ada isiannya jika daftar isian VSEN12.K blok VI rincian 3 berkode 4 atau 5 (Bebas Sewa). Untuk memudahkan membaca penjelasan konsistensi Sub Sub blok IV.1.1 tersebut lihat tabel berikut ini. 18 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

31 Tabel 2. Konsistensi Sub sub blok IV.1.1 rincian 01 s.d 05 terhadap VSEN12.K blok VI rincian 3. Nomor Urut Sub sub blok IV.1.1 Sewa Rumah Kontrak Rumah Perkiraan Sewa Rumah Dinas/Rumah Jabatan Perkiraan Sewa Rumah milik Sendiri Perkiraan Rumah Bebas Sewa VSEN12.K blok VI rincian 3 Kode 3 (Sewa) Kode 2 (Kontrak) Kode 6 (Dinas) Kode 1 (milik sendiri) Kode 4 atau 5 (Bebas Sewa) D.1.2 Konsistensi Sub Sub blok IV.1.2. a. Nomor Urut 15 dan 16: Gas Elpiji 3 kg dan Gas Elpiji 12 kg minimal salah satu terisi jika VSEN12.K blok VI rincian 15 berkode 2 dan atau VSEN12.K blok VII.B rincian 4.g berkode 1. b. Nomor Urut 14: Minyak Tanah harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VI rincian 14.a berkode 3 atau 4; dan atau rincian 15 berkode 4. c. Nomor Urut 20: Listrik harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VI rincian 14.a berkode 1 atau 2; atau rincian 15 berkode 1. d. Nomor Urut 17: Tarif Air Minum (PAM) harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VI rincian 9.a berkode 03 dan atau 12.a berkode 03. e. Nomor Urut 18: Tarif Air Minum Pikulan harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VI rincian 9.a berkode 04 dan atau 12.a berkode 04. f. Nomor Urut 24: Gas Kota harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VI rincian 15 berkode 3. D.1.3 Konsistensi sub sub blok IV.1.3 Pada sub sub blok IV.1.3 yang perlu diperhatikan apabila rincian jenis barang yang menggunakan listrik seperti: setrika listrik, kompor listrik, dan lainnya maka seharusnya pada VSEN12.K blok VI rincian 14.a berkode 1 atau 2; dan rincian 15 berkode 1. Jika pada VSEN12.K blok VI rincian 14.a bukan kode 1 atau 2; dan Pedoman Sistem Pengolahan SBH

32 rincian 15 bukan kode 1, maka kondisi seperti ini dinyatakan benar jika ada penjelasan responden di Blok Catatan. D.1.4 Konsistensi sub sub blok IV.1.4. Nomorurut14, 15,16 dan 17 minimalharus ada isiannya jika VSEN11.K blok IV.A kolom (3) ada yang berkode 8 dan atau VSEN12.K blok IV.B ada isian jumlah. Perhatikan Pengeluaran rumahtangga yang bersifat rutin setiap bulan seperti: sabun cair/cuci piring, sabun cream, sabun cuci batangan, dan sabun deterjen bubuk minimal salah satu seharusnya terisi. D.2 Sub Blok IV.2: Pengeluaran Konsumsi Sandang Sub Blok ini terdiri dari 4 sub sub blok, antara lain: Sub sub blok IV.2.1 : Sandang Laki-Laki Sub sub blok IV.2.2 : Sandang Wanita Sub sub blok IV.2.3 : Sandang Anak-Anak Sub sub blok IV.2.4 : Barang Pribadi Dan Sandang Lainnya Perhatikan 1. Pengeluaran pada sub sub blok IV.2.1, jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom (4) berkode 1 dan kolom (5) berumur 13 tahun keatas. 2. Pengeluaran pada sub sub blok IV.2.2, jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom (4) berkode 2 dan kolom (5) berumur 13 tahun keatas. 3. Pengeluaran pada sub sub blok IV.2.3, jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom (4) berkode 1 atau 2 dan kolom (5) berumur dibawah 13 tahun. D.3 Sub Blok IV.3: Pengeluaran Konsumsi Kesehatan Sub Blok ini terdiri dari 4 sub sub blok, antara lain: Sub sub blok IV.3.1 : Jasa Kesehatan Sub sub blok IV.3.2 : Obat-obatan Sub sub blok IV.3.3 : Jasa Perawatan Jasmani Sub sub blok IV.3.4 : Perawatan Jasmani dan Kosmetika 20 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

33 Pemeriksaan jenis barang a. Cara pemeriksaan isian jumlah sub sub blok. Cara pemeriksaan isian jumlah setiap sub sub blok sama dengan lainnya, yaitu isian jumlah sub sub blok sama dengan jumlah seluruh isian nilai jenis barang kolom (6) pada sub sub blok yang bersangkutan. b. Perhatikan pengeluaran pada sub sub blok IV.3.3 nomor urut 01, jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom (4) berkode 1 dan kolom (5) berumur 13 tahun keatas. c. Perhatikan pengeluaran pada sub sub blok IV.3.3 nomor urut 02, jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom (4) berkode 2 dan kolom (5) berumur 13 tahun keatas. d. Perhatikan pengeluaran pada sub sub blok IV.3.3 nomor urut 03, jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom (4) berkode 1 atau 2 dan kolom (5) berumur dibawah 13 tahun. Perhatikan Pengeluaran rumahtangga yang bersifat rutin setiap bulan pada sub sub blok IV.3.4 seperti pasta gigi, sabun mandi cair, sabun mandi padat, dan shampoo harus ada isian, minimal salah satu. D.4 Sub Blok IV.4: Pengeluaran Konsumsi Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Sub Blok ini terdiri dari 5 sub sub blok, antara lain: Sub sub blok IV.4.1 : Pendidikan Sub sub blok IV.4.2 : Kursus Kursus/Pelatihan Sub sub blok IV.4.3 : Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Sub sub blok IV.4.4 : Rekreasi Sub sub blok IV.4.5 : Olahraga Konsistensi Blok IV.4 dengan VSEN12.K a. Sub blok IV.4.1 harus ada isian jika VSEN12.K blok IV.A kolom 13 berkode 1 atau 2 dan kolom 15 berkode 1 dan atau VSEN12.K blok V.C rincian 14 berkode 2 atau rincian 18.a berkode 1. b. Perhatikan pengeluaran pada sub blok IV.4.3 jika VSEN12.K blok IV.A kolom 13 dan 15 ada yang berkode 1 dan atau VSEN12.K blok V.C rincian 14 berkode 2 atau rincian 18.a berkode 1. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

34 c. Sub blok IV.4.4 nomor urut 25 harus ada isian jika VSEN12.K blok VII.B rincian 4.d berkode 1. D.5 Sub Blok IV.5 : Pengeluaran konsumsi Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Sub Blok ini terdiri dari 4 sub sub blok, antara lain: Sub sub blok IV.5.1 : Transpor Sub sub blok IV.5.2 : Komunikasi dan Pengiriman Sub sub blok IV.5.3 : Sarana dan Penunjang Transpor Sub sub blok IV.5.4 : Jasa Keuangan Pemeriksaan Jenis Barang Cara pemeriksaan isian jumlah setiap sub sub blok adalah sama dengan sub sub blok lainnya, yaitu: isian jumlah sub sub blok sama dengan jumlah seluruh isian nilai jenis barang kolom (6) pada sub sub blok yang bersangkutan. Konsistensi sub sub blok IV.5.1 dengan VSEN12.K a. Sub sub blok IV.5.1 nomor urut 18,19 dan atau 20 salah satu rinciannya harus ada isian jika VSEN12.K blok IV.A kolom 17, blok V.C rincian 18.b dan blok V.D rincian 27.b ada yang berkode 3,7,8 atau 9; atau VSEN12.K blok VII.B. rincian 4.b, 4.i dan atau 4.j berkode 1. b. Perhatikan pengeluaran sub sub blok IV.5.1 nomor urut 03 jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom 17, blok V.C rincian 18.b dan blok V.D rincian 27.b berkode 5. c. Perhatikan pengeluaran sub sub blok IV.5.1 nomor urut 06, 07, 08, 09, 10, 13, 14, 15, 16, dan 17 jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom 17, blok V.C rincian 1 8.b dan blok V.D rincian 27.b ada yang berkode 6. d. Perhatikan pengeluaran sub sub blok IV.5.1 nomor urut 11 dan 12 jika pada VSEN12.K blok IV.A kolom 17, blok V.C rincian 18.b dan blok V.D rincian 27.b ada yang berkode 4. Konsistensi sub sub blok IV.5.2 dengan VSEN12.K a. Sub sub blok IV.5.2 nomor urut 03 harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VIII rincian 1 berkode 1. b. Sub sub blok IV.5.2 nomor urut 09 harus ada isiannya jika VSEN12.K blok VIII rincian 2.a berkode Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

35 Konsistensi Sub sub blok IV.5.3 dengan VSEN12.K Perhatikan pengeluaran sub sub blok IV.5.3 jika VSEN12.K blok VII.B rincian 4.b dan 4.j berkode 1. E. Blok V. Pengeluaran Bukan konsumsi Blok ini terdiri dari 2 sub blok yaitu sub blok V.1 Pengeluaran bukan konsumsi bukan untuk usaha selama tiga bulan kalender dan sub blok V.2 Pengeluaran bukan konsumsi untuk usaha rumahtangga selama tiga bulan kalender. Pemeriksaan setiap rincian Periksalah setiap rincian di blok ini baik yang berkenaan dengan pemindahan isian kotak maupun kebenaran isian kotak, apakah cara mengisinya sudah mengikuti tata cara yang benar. Untuk sub blok V.1 rincian jumlah merupakan penjumlahan isian rincian 01 s.d. 23 dan 98. Untuk sub blok V.2 rincian jumlah merupakan penjumlahan isian rincian 01 s.d. 05 dan 98. F. Blok VI. Pendapatan/Penerimaan Rumahtangga (Rupiah) Blok ini terdiri dari 4 sub blok yaitu sub blok VI.1, VI.2, VI.3 dan VI.4. F.1 Sub blok VI.1 Pendapatan Anggota Rumahtangga Berupa Gaji/Upah Selama Tiga Bulan Kalender - Isian kolom (1) dan (2) sub blok VI.1 harus sama dengan isian VSEN12.K blok IV.A kolom (1) dan (2) yang pada VSEN12.K blok V.D rincian 31 berkode 4 (buruh/karyawan/pegawai). - Isian kolom (7) = kolom (3) + kolom (4) + kolom (5) + kolom (6) - Rincian jumlah pada baris terakhir merupakan penjumlahan isian baris pertama s.d. baris terakhir pada masing-masing kolom. Konsistensi Sub blok VI.1 dengan Sub sub blok IV.1.1 Sub blok VI.1 kolom (5) harus terisi jika sub sub blok IV.1.1 nomor urut 03 ada isiannya. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

36 F.2 Sub blok VI.2 Pendapatan dari Usaha Rumahtangga Selama Tiga Bulan Kalender Sub blok VI.2 kolom (3) harus terisi jika daftar VSEN12.K blok V.D rincian 31 berkode 1, 2 atau 3. F.3 Sub blok VI.3 Pendapatan Lainnya Seluruh Anggota Rumahtangga Selama Tiga Bulan Kalender - Rincian 01 Perkiraan Sewa Rumah Milik Sendiri/Bebas Sewa, rincian ini harus terisi jika sub sub blok IV.1.1 rincian 04 atau 05 ada isian. - Rincian jumlah merupakan penjumlahan isian rincian 01 s.d. 06. F.4Sub blok VI.4 Penerimaan Seluruh Anggota Rumahtangga Selama Tiga Bulan Terakhir - Rincian jumlah merupakan penjumlahan isian rincian 01 s.d Sub blok VI.3 atau VI.4 harus terisi jika sub blok VI.1 atau VI.2 tidak ada isian. G. Blok VII : Ringkasan Blok ini terdiri dari 3 sub blok yaitu sub blok VII.1, VII.2, dan VII.3. Periksalah penghitungan dan pemindahannya serta periksa pula isian kode pada kolom (1). Jika nilai rincian tersebut ada isian pada kolom (3) maka kotak pada kolom (1) berkode 1 dan jika tidak ada isiannya maka berkode 0. Jika pada kolom (1) berkode 1 tanyakan tempat biasa berbelanja pada kolom (4) dan tuliskan nama tempat biasa berbelanja pada kolom (5) G.1 Sub blok VII.1 Ringkasan VSEN12.LK Kelompok A. Bahan Makanan Sub blok ini merupakan ringkasan dari sub blok IV.1 dari jumlah sub sub blok IV.1.1 s.d. IV Nilai pada kolom (3) merupakan hasil perkalian masing-masing jumlah sub blok bahan makanan (sub blok IV.1.1 s.d. IV.1.11) dengan (30/7). Jumlah kelompok A = jumlah rincian yang ada pada kelompok bahan makanan. Kelompok B. Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Sub blok ini merupakan ringkasan dari blok IV.2 dari jumlah sub sub blok IV.2.1 s.d IV.2.3. Nilai pada kolom (3) merupakan hasil perkalian masing-masing sub sub blok 24 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

37 makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (sub sub blok IV.2.1 s.d IV.2.3) dengan (30/7). Jumlah kelompok B = jumlah rincian yang ada pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. G.2 Sub blok VII.2 Ringkasan Blok IV dan V Sub blok ini merupakan ringkasan dari blok IV dan V yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi sebulan dalam periode waktu survei untuk blok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga; transportasi, komunikasi & jasa keuangan serta pengeluaran non konsumsi. Kelompok C. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar - Rincian biaya tempat tinggal Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.1.1 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian bahan bakar, penerangan dan air Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.1.2 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian perlengkapan rumahtangga Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.1.3 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian penyelenggaraan rumahtangga Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.1.4 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. Jumlah kelompok C = jumlah rincian yang ada pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Kelompok D. Sandang - Rincian sandang laki-laki Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.2.1 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian sandang wanita Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.2.2 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

38 - Rincian sandang anak-anak Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.2.3 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian barang pribadi dan sandang lainnya Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.2.4 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. Jumlah kelompok D = jumlah rincian yang ada pada kelompok sandang. Kelompok E. Kesehatan - Rincian jasa kesehatan Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.3.1 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian obat-obatan Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.3.2 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian jasa perawatan jasmani Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.3.3 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian perawatan jasmani dan kosmetika Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.3.4 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. Jumlah kelompok E = Jumlah rincian yang ada pada kelompok kesehatan. Kelompok F. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga - Rincian jasa pendidikan Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.4.1 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian kursus-kursus/pelatihan Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.4.2 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian perlengkapan/peralatan pendidikan Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.4.3 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian rekreasi 26 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

39 Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.4.4 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian olahraga Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.4.5 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. Jumlah kelompok F = Jumlah rincian yang ada pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Kelompok G. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan - Rincian transpor Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.5.1 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian komunikasi dan pengiriman Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.5.2 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian sarana dan penunjang transpor Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.5.3 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. - Rincian jasa keuangan Isian rincian ini sama dengan isian sub sub blok IV.5.4 rincian jumlah kolom (8) dibagi 3. Jumlah kelompok G = jumlah rincian yang ada pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. G.3. Sub blok VII.3 Ringkasan Pengeluaran Konsumsi dan Bukan Konsumsi 1. Makanan (Jumlah kelompok A + B) Isian ini merupakan penjumlahan dari jumlah kelompok A+B). sub blok VII.1 (jumlah 2. Bukan Makanan (Jumlah kelompok C + D + E + F + G) Isian ini sama dengan isian jumlah sub blok VII.2 (jumlah kelompok C+D+E+F+G) Pedoman Sistem Pengolahan SBH

40 3. Total Konsumsi (Makanan (Rincian 1) + Bukan Makanan (Rincian 2)) Isian ini sama dengan isian jumlah sub blok VII.1 dan VII Pengeluaran Bukan konsumsi Bukan Untuk Usaha Isian ini sama dengan isian sub blok V.1 rincian jumlah kolom (3) : 3. Total Pengeluaran (Total Konsumsi (Rincian 3) + Bukan Konsumsi (Rincian 4)) Isian ini sama dengan jumlah isian Subblok VII.3 rincian 3 dan rincian 4. H. Blok VIII : Neraca Pendapatan/Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Sebulan Dalam Referensi Waktu Survei (Rupiah) Blok ini terdiri dari 2 sub blok yaitu sub blok VIII.1 dan sub blok VIII.2. H.1 Sub blok VIII.1: Pendapatan dan Penerimaan. Sub blok ini digunakan untuk memperoleh ringkasan catatan rata-rata pendapatan dan penerimaan seluruh anggota rumahtangga sebulan selama periode survei.periksalah pemindahan setiap rinciannya. Pendapatan dari Upah/Gaji Isiannya sama dengan isian rincian jumlah, yaitu jumlah kolom (7) sub blok VI.1 dibagi 3. Pendapatan dari Usaha Rumahtangga Isiannya sama dengan isian rincian jumlah, yaitu jumlah kolom (5) sub blok VI.2 dibagi 3. Pendapatan lainnya seluruh Anggota Rumahtangga Isiannya sama dengan isian rincian jumlah, yaitu jumlah kolom (3) sub blok VI.3 dibagi 3. Penerimaan seluruh Anggota Rumahtangga Isiannya sama dengan isian rincian jumlah, yaitu jumlah kolom (3) sub blok VI.4 dibagi 3. H.2 Sub Blok VIII.2: Pengeluaran Sub blok ini digunakan untuk memperoleh besarnya nilai rata-rata pengeluaran rumahtangga sebulan selama periode survei.periksalah penghitungan dan pemindahan setiap rinciannya. 28 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

41 Bahan Makanan. Isiannya merupakan jumlah sub blok VII.1 (jumlah kelompok A). Hasilnya dalam bilangan bulat. Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Isiannya merupakan jumlah sub blok VII.1 (jumlah kelompok B). Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Isiannya sama dengan isian sub blok VII.2 (jumlah kelompok C). Sandang Isiannya sama dengan isian sub blok VII.2 (jumlah kelompok D). Kesehatan Isiannya sama dengan isian sub blok VII.2 (jumlah kelompok E). Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Isiannya sama dengan isian sub blok VII.2 (jumlah kelompok F). Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Isiannya sama dengan isian sub blok VII.2 (jumlah kelompok G). Jumlah Pengeluaran Konsumsi Isian rincian ini merupakan penjumlahan sub blok VIII.2 rincian 01 s.d. 07 kolom (3). Pengeluaran Bukan Konsumsi Bukan untuk Usaha Isiannya sama dengan isian sub blok VII.3 rincian 4. Setelah Seluruh Rincian blok VIII terisi lakukan penghitungan: 1. Persentase pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan/penerimaan, dengan rumus: Isian Subblok VIII.2 rincian 08 X 100 %... % Isian Subblok VIII.1rincian Persentase konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terhadap seluruh pengeluaran konsumsi, dengan rumus: Isian Subblok IX.2 rincian X 100 %... % Isian Subblok IX.2 rincian 08 Pedoman Sistem Pengolahan SBH

42 DAFTAR VSEN12.BL Periksa isian kode pada sudut kanan atas daftar VSEN12.M1, kotak isian bulan dan triwulan, kode 1 untuk triwulan I, kode 2 untuk triwulan II, kode 3 untuk triwulan III dan kode 4 untuk triwulan IV. A. Blok I. Keterangan Tempat Periksa Rincian 1-4: Nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan, harus sama dengan isian Rincian 1 s.d. 4, Blok I, VSEN12.K. Periksa Rincian 5-10: Nomor blok sensus, NKS (nomor kode sampel), nomor urut sampel ruta, nama kepala ruta, dan alamat (nama jalan/gang, RT/RW/dusun) harus sama dengan isian Rincian 6 s.d. 10, Blok I, VSEN12.K. B. Blok II. Keterangan Petugas Periksa isian keterangan petugas. Nama dan Kode pencacah dan pengawas, tanggal pencacahan, dan tanda tangan harus terisi. C. Blok III. Catatan Blok ini digunakan untuk menuliskan catatan-catatan yang diperlukan. D. Blok IV. Keterangan Anggota Rumahtangga dan Bukan Anggota Rumahtangga D.1 Blok IV.1 Keterangan Anggota Rumahtangga Periksa isian kolom 1, 2, 3, 4 dan kolom 5. Nomor urut, nama anggota rumahtangga, hubungan dengan KRT, jenis kelamin dan umurn harus sama dengan isian pada VSEN12.K blok IV A. Kolom 6 berisikan kode 1 apabila isian pada VSEN12.K blok V C rincian 14 berkode 2. D.2 Blok IV.2 Keterangan Bukan Anggota Rumahtangga Isian pada blok ini harus terisi apabila rincian pada VSEN12.K blok IV B berkodekan 1. E. Blok V. Pengeluaran Konsumsi dan Non Konsumsi Selain Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau. Blok ini digunakan untuk menuliskan pengeluaran konsumsi dan non kunsumsi selain makanan, makanan jadi, rokok, dan tembakau. 30 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

43 DAFTAR VSEN12.LK A. Blok I. Keterangan Tempat Periksa Rincian 1-4: Nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan, harus sama dengan isian Rincian 1 s.d. 4, Blok I, VSEN12.K. Periksa Rincian 5-10: Nomor blok sensus, NKS (nomor kode sampel), nomor urut sampel ruta, nama kepala ruta, dan alamat (nama jalan/gang, RT/RW/dusun) harus sama dengan isian Rincian 6 s.d. 10, Blok I, VSEN12.K. B. Blok II. Keterangan Petugas Periksa isian keterangan petugas yang tertulis pada Blok II ini. Nama dan kode petugas dan pengawas, jabatan petugas dan pengawas, tanggal pencacahan dan pemeriksaan, serta tanda tangan petugas dan pengawas harus diisi dengan lengkap. Daftar VSEN12.LK ini digunakan untuk mencatat konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selama seminggu. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

44 32 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

45 BAB III INSTALASI SISTEM 3.1 Kebutuhan Sistem Spesifikasi minimum yang diperlukan sistem adalah: Komputer Server 1. Processor, setara dengan minimal Core 2 Duo 2. RAM minimum 2 GB 3. Hard-disk dengan minimum ruang tersisa sebesar 2GB 4. Terhubung dengan jaringan (LAN / Wireless) 5. Operating System dengan Windows XP / Vista / Seven / Windows Server ( semuanya harus 64 bit) 6. Framework dengan.net versi Terdapat database Microsoft SQL Server 2008 Komputer Client 1. Processor, setara dengan minimal Dual Core 2. RAM minimum 1 GB 3. Hard-disk dengan minimum ruang tersisa sebesar 100MB 4. Terhubung dengan jaringan (LAN / Wireless) 5. Operating System dengan Windows XP / Vista / Seven 6. Framework dengan.net versi 2.0 Jika komputer yang digunakan, baik untuk server maupun client, belum terinstal framework.net versi 2.0, maka perlu diinstal terlebih dahulu. Instalasi.NET 2.0 dapat dilakukan dengan double klikpada file dotnetfx.exe untuk komputer 32 bit dan NetFx64.exe untuk komputer 64 bit. Installer.Net versi 2.0 disertakan pada file instalasi. Berikut ini cara instalasi.net versi 2.0. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

46 Gambar 2. File instalasi.net Framework Instalasi diawali dengan ekstrak file yang akan diinstal. Untuk melanjutkan proses instalasi, tekan tombol Next. Gambar 3. Wizard instalasi.net Framework Selanjutnya ditampilkan layar seperti di bawah ini. Beri tanda cek pada pilihan I accept the terms of the License Agreement, kemudian tekan tombol Install. Gambar 4. License agreement.net Framework Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

47 3. Proses instalasi sedang berlangsung. Gambar 5. Proses instalasi.net Framework Proses instalasi selesai, tekan tombol Finish. Gambar 6. Instalasi.NET Framework 2.0 selesai Jika program diinstal pada komputer yang menggunakan jaringan (client-server), pastikan bahwa komputer client terhubung dengan komputer server. Untuk melihat apakah komputer client sudah terkoneksi dengan komputer server dapat dilakukan dengan menjalankan command prompt sebagai berikut: a. Klik start Run Gambar 7. Start program run Pedoman Sistem Pengolahan SBH

48 b. Ketik cmd lalu tekan tombol OK Gambar 8. Command prompt dari program run c. Ketik ping[spasi]ip address komputer server lalu tekan Enter Contoh IP Address komputer server Gambar 9. Cek koneksi server d. Jika muncul teks seperti gambar di bawah ini, berarti komputer client sudah terkoneksi dengan komputer server. Gambar 10. Koneksi ke server berhasil Jika teks yang muncul seperti gambar di bawah ini, maka komputer client belum terhubung dengan komputer server. 36 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

49 Gambar 11. Koneksi ke server gagal Periksa kembali kabel jaringan, dan pastikan bahwa kabel tersebut sudah dioperasikan dengan benar. Atau periksa pengaturan IP address pada jaringan (Local Area Connection). 3.2 Proses Instalasi Instalasi aplikasi SBH 2012 dapat dilakukan di komputer server dan client. Masingmasing caranya akan dibahas pada rincian di bawah ini : 1. Instalasi di komputer server Proses instalasi di komputer server terdiri dari tiga tahapan, yaitu : Instalasi Microsoft SQL Server (jika belum ada) Pembuatan database Instalasi Aplikasi termasuk instalasi Microsoft Office Access Database Engine, instalasi SQL Management Object dan instalasi Microsoft Report Viewer Berbagai macam instalasi tersebut dapat dilakukan dengan cara satu kali menekan tombol Install pada form Installer Step by Step. Gambar 12. Installer SBH 2012 Instalasidapat dijalankan dengan double click pada file Installer. Proses instalasi ini dibedakan untuk komputer 32 bit dan 64 bit. Pengguna dapat memilih pada tab instalasi sesuai dengan jenis komputer. (Perhatian pada instalasi server, folder source harus berada di samping file instaler pada saat melakukan proses instalasi ). Pedoman Sistem Pengolahan SBH

50 Gambar 13. Folder source berada di samping file installer Untuk installsql Server, pilih atau cek pada pilihan SQL Express. Jika komputer tersebut sudah terinstal databasesql Server, maka pilihan tersebut tidak dipilih. Sebelum install database sql server, perhatikan nama instance sqlserver pada komputer yang akan dilakukan instalasi, yaitu dengan instance localhost. Untuk membuat database, pilih atau cek pada Create Database. Jika komputer juga akan diinstal aplikasi, maka pilih atau cek pada Aplikasi Data Entri Susenas SBH Kemudian tekan Install untuk melanjutkan instalasi. Gambar 14. Wizard installasi pada komputer server 38 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

51 Contoh gambar di bawah merupakan contoh instalasi jika semua pilihan diberi tanda cek. Gambar 15. Progress installasi SQL server Gambar 16. Progress installasi database engine 2010 Pedoman Sistem Pengolahan SBH

52 Gambar 17. Proses installasi selesai 2. Instalasi di komputer client Proses instalasi di komputer client juga menggunakan file installer yang sama dengan server, namun yang diinstal pada komputer client hanya tahapan terakhir dari komputer server, yaitu Instalasi Aplikasi termasuk instalasi Microsoft Office Access Database Engine dan instalasi Microsoft Report Viewer. Cara-cara yang dilakukan adalah : Instalasidapat dijalankan dengan double click pada file instalasi. Proses instalasi ini dibedakan untuk komputer 32 bit dan 64 bit. Pengguna dapat memilih pada tab instalasi sesuai dengan jenis komputer. Gambar 18. Wizard instalasi aplikasi SBH 2012 Pengguna dapat menekan tombol Install untuk memulai instalasi. Jika instalasi sudah selesai terdapat tanda cek pada setiap komponen instalasi. 40 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

53 Gambar 19. Aplikasi SBH 2012 selesai terinstall Jika terdapat komponen yang bertanda silang merah, berarti terdapat komponen yang gagal diinstall. Silahkan lakukan instalasi ulang untuk komponen tersebut. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

54 42 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

55 BAB IV SETTING KONFIGURASI DAN MANAGEMENT DATA 4.1 Setting Konfigurasi Sebelum menjalankan aplikasi data entri SBH 2012, user harus melakukan setting konfigurasi terlebih dahulu yaitu mengatur koneksi komputer yang menjalankan aplikasi dengan komputer server. Secara default, komputer yang menjalankan aplikasi tersebut terkoneksi dengan komputer itu sendiri (localhost). Setting konfigurasi dapat dilakukan melalui start menu program SBH 2012 Setting Konfigurasi. Gambar 20. Setting konfigurasi aplikasi SBH 2012 Setelah menu Setting Konfigurasi dipilih, maka akan muncul form sebagai berikut. Gambar 21. Form setting konfigurasi SBH 2012 Pada IP komputer server isikan IP address dari komputer yang akan dijadikan server (misal IP Komputer Server : ) dan untuk isian Sql Server Instance, jika menggunakan server fujitsu kabupaten yang sudah terinstall sql server 2008 R2 maka kosongkan isian Sql Server Instance. Cara untuk mengetahui nama instance dapat dilihat pada lampiran. Tekan tomboltest Koneksi untuk mengetahui apakah koneksi berhasil. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

56 Gambar 22. Peringatan ketka koneksi berhasil Jika koneksi berhasil maka akan muncul pemberitahuan seperti gambar di atas. TekanOK lalu Simpan. 4.2 Management Data Management datadapat dilakukan melalui submenu pada Management Data. Management data meliputi Split Data, Merge Data, Backup Data, dan Restore Data. Gambar 23. Management Data Pisah Gabung Data Pisah Data(Split Data) merupakan proses untuk membuat file gabung setiap wilayah, beberapa wilayah maupun semua wilayah. Untuk membuat file gabung, pilih tab Split Data seperti di bawah ini, kemudian cek NKS yang akan dibuat file gabungnya. Kemudian klik tombol Execute. Untuk memilih semua NKS dapat dilakukan dengan menekan tombol Check All terlebih dahulu. 44 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 Gambar 24. Split Data

57 File hasil pisah ada akan disimpan dengan format nama Untuk melakukan penggabungan data, pilih tab Merge Data. Tentukan lokasi file yang akan digabung melalui tombol Browse, kemudian klik Merge Data. Gambar 25. Merge Data BackupRestore Database Proses backup data merupakan proses untuk membuat salinan data pada suatu waktu tertentu untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan database. Proses ini hanya dilakukan pada komputer server. Proses backup dan restore dapat diakses dari Start SBH 2012 Management Data. Untuk melakukan proses backup data, pilih pada tab Backup. Tekan tombol Browse untuk memilih tempat penyimpanan file, kemudian tekan tombol Backup. Lihat gambar dibawah ini: Gambar 26. Formbackup database Pedoman Sistem Pengolahan SBH

58 Jika proses backup telah berhasil maka akan muncul jendela informasi bahwa proses backup berhasil. File hasil backup data akan disimpan dengan format nama. Begitu juga untuk proses restore data, pilih pada tab Restore. Tekan tombol Browse untuk memilih file yang akan di-restore, kemudian tekan tombol Restore. Gambar 27. Form restore data Proses restore data berhasil dilakukan jika muncul jendela informasibahwa proses restore databerhasil. 46 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

59 BAB V APLIKASI DATA ENTRI 5.1 Autentifikasi Aplikasi Autentifikasi diperlukan untuk mengatur hak akses penggunaan aplikasi. Terdapat tiga jenis level user dalam aplikasi, yaitu admin, supervisor, dan operator. Masing-masing user memiliki kewenangan yang berbeda. Berikut ini adalah layar untuk melakukan login aplikasi. Gambar 28. FormLoginSBH 2012 Untuk admin dan supervisor, semua menu ditampilkan. Admin dan supervisor dapat melihat menu Data Entry, Masters, Reports, Utilities, Help dan Exit. Sedangkan operator hanya dapat melihat menu Data Entry, Masters, Utilities, Help dan Exit. Operator tidak dapat melihat menu laporan dan update data master. Menu master yang ditampilkan untuk operator hanya bisa dilihat tanpa bisa di update. Menu Utilities untuk operator hanya menampilkan Default Wilayah. Perbedaan admin dan supervisor adalah admin dapat menambah, mengubah maupun menghapus supervisor tapi tidak berlaku untuk sebaliknya. Gambar 29. Menu untuk Admin Pedoman Sistem Pengolahan SBH

60 5.2 Fungsi Menu Aplikasi Menu aplikasi yang ditampilkan akan sesuai dengan jenis user yang login ke aplikasi. Berikut ini adalah penjelasan singkat kegunaan masing-masing menu dalam aplikasi. 1. Menu Data Entry Menu Data Entry digunakan untuk melakukan entri data yang terdiri dari dua submenu yaitu entri data SUSENASdan entri data SBH. Submenu entri data SBH terdiri dari enamn tab yaitu BL (Bulan I), BL (Bulan II), BL (Bulan III), Kor, LK, dan M1. Khusus untuk Triwulan IV ditambahkan satu tab untuk BL Bulan Desember. Penjelasan entri data BL, entri data LK, entri data Kor, dan entri data M1 akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya. Gambar 30. Menu Data Entry SBH 2. Menu Masters Menu Masters digunakan untuk menyajikan data master yang diperlukan. Operator data entri hanya dapat melihat master wilayah, komoditas makanan, dan komoditas bukan makanan tanpa bisa melakukan edit data, sedangkan admin dapat melakukan update data DSRT, master operator, master petugas lapangan, master wilayah, master komoditas makanan, dan bukan makanan. 48 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 Gambar 31. Menu masters

61 a. Master DSRT Master DSRT adalah master yang digunakan untuk melihat, menambah, dan menghapus daftar sampel rumah tangga. Berikut ini adalah form yang digunakan untuk menampilkan master DSRT. Gambar 32. Form master DSRT Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing tombol: 1. Half Import Untuk impor sebagian ruta padadsrt Susenas 2. Delete RT Untuk menghapus ruta pada DSRT Susenas 3. Import UP File + DSRT Untuk impor file updating dan DSRT 4. Import DSRT File Untuk impor file DSRT 5. Delete DSRT Untuk menghapus DSRT 1 NKS Untuk melakukan impor data, kode propinsi dan kode kabupaten harus terisi. Kode NBS/NKS tidak perlu diisi karena file data yang diimpor sudah mencakup seluruh NKS. Impor data DSRT dapat dilakukan dengan menekan tombol Import kemudian tampil pesan peringatan penambahan sampel. Untuk melanjutkan impor data, tekan tombol Yes. Gambar 33. Pesan peringatan penambahan sampel Pedoman Sistem Pengolahan SBH

62 Selanjutnya akan ditampilkan jendela untuk memilih file yang akan diimpor. Pilih file dalam format.dbf, kemudian tekan tombol Open. Gambar 34. Jendela pilih file DSRT Jika proses impor data berhasil, akan ditampilkan pesan pemberitahuan sebagai berikut. Data DSRT akan tampil pada tabel yang tersedia. Gambar 35. Pesan dan tampilan impor data berhasil Untuk melakukan import DSRT dapat dilakukan untuk beberapa NKS sekaligus. Setelah semua data diimpor dan ingin melihat data NKS tertentu, pilih kode NKS kemudian tekan tombol Cari. Jika sudah selesai, tekan tombol Keluar. b. Master Operator Master operator digunakan untuk menambah, mengubah, dan menghapus data operator yang hanya dapat dilakukan oleh admin dan supervisor. Data operator di sini adalah data petugas entri data.pencarian dapat dilakukan berdasarkan username dan nama operator. Untuk melakukan pencarian dengan username, pilih 50 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

63 username, ketikkan username yang dicari, kemudian tekan tombol Cari. Hal yang sama berlaku pula untuk pencarian dengan nama operator. Gambar 36. Form daftar operator Untuk menambah operator, tekan tombol Add atau menekan INSERT pada keyboard, kemudian isi data operator dan tekan tombol Save. Gambar 37. Form tambah operator Untuk mengubah data operator, pilih salah satu operator dalam daftar yang akan diubah datanya. Tekan tombol Edit atau menekan F12 pada keyboard, kemudian perbaiki data operator dan tekan tombol Save. Untuk menghapus data operator, pilih data yang akan dihapus kemudian tekan Tombol Delete atau menekan Delete pada keyboard. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

64 Gambar 38. Form ubah operator c. Master Petugas Master petugas digunakan untuk menambah, mengubah, dan menghapus data petugas yang hanya dapat dilakukan oleh admin dan supervisor. Petugas dalam hal ini meliputi Pengawas dan Pencacah lapangan.pencarian dapat dilakukan berdasarkan NIP, nama, status dan jabatan petugas lapangan. Untuk melakukan pencarian dengan NIP, pilih NIP, ketikkan NIP yang dicari, kemudian tekan tombol Cari. Hal yang sama berlaku pula untuk pencarian dengan nama, status maupun jabatan petugas lapangan. Gambar 39. Form daftar petugas Petugas terdiri dari pengawas Kor+M1, pengawas Kor+M, pencacah Kor+M1, dan pencacah Kor+M. Untuk menambah petugas, tekan tombol Add atau 52 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

65 menekan INSERT pada keyboard, kemudian isi data petugas dan tekan tombol Save. Untuk mengisi nama pengawas dapat memilih dari data yang sudah tersedia dengan menekan tombol di sebelah isian nama pengawas. Gambar 40. Form tambah pengawas Kode petugas tersusun dari kode kabupaten, status petugas, dan nomor urut. Kode kabupaten akan otomatis terisi. Jenis petugas juga akan otomatis terisi setelah memilih status petugas. Kode 1 untuk pengawas dan kode 2 untuk pencacah. Dua digit terakir adalah nomor urut yang diisi sendiri oleh pengguna. Selanjutnya pengguna mengisikan nama dan memilih jabatan petugas tersebut. Jika petugas yang akan ditambahkan adalah pengawas, maka isian pengawas akan disable. Jika petugas yang akan ditambahkan adalah sebagai pencacah, maka perlu memilih pengawas. Gambar 41. Daftar pengawas Pedoman Sistem Pengolahan SBH

66 Nama pengawas dapat dipilih dengan menekan tombol elipsis [...] disamping isian, selanjutnya akan muncul daftar nama pengawas. Pengawas Kor+M hanya untuk pencacah Kor+M. Begitu juga untuk Kor+M1. Penambahan petugas juga dapat dilakukan dengan melakukan import data dari file excel. Untuk mendapatkan template file excel klik tombol Create File, akan didapatkan template seperti berikut: Gambar 42. Template Master Petugas Masukkan data petugas sesuai dengan kolom yang tersedia, kemudian simpan. Untuk melakukan impor data, klik tompol Import Petugas pada form master petugas. Untuk mengubah data petugas, pilih salah satu petugas dalam daftar yang akan diubah datanya. Tekan tombol Edit atau menekan F12 pada keyboard, kemudian perbaiki data petugas dan tekan tombol Save. Untuk menghapus data petugas, pilih data yang akan dihapus kemudian tekan Tombol Delete atau menekan Delete pada keyboard. d. Master Wilayah Kerja Menu ini dipakai untuk melihat daftar wilayah kerja yang terkena survei. Untuk melihat daftar tersebut, pengguna dapat mengisi kode wilayah yang akan diinginkan hingga level kecamatan. Perlu diingat bahwa pengguna tidak dapat melakukan update master wilayah kerja. 54 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

67 (a) (b) (c) (d) Gambar 43. (a) Master Wilayah, (b) Daftar Propinsi, (c) Daftar Kabupaten, (d) Daftar Kecamatan e. Master Tempat Lahir Menu ini dipakai untuk melihat daftar wilayah tempat lahir. Terdapat dua tab dalam tampilannya di aplikasi yakni tab Propinsi dan tab Negara. Tab negara dipakai untuk menampilkan daftar kode dan nama negara. Pencarian berdasarkan nama negara yang dapat dilakukan dengan mengetikkan nama negara dilanjutkan dengan menekan tombol enter. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

68 Gambar 44. Form master tempat lahir tab negara Tab propinsi digunakan untuk menampilkan daftar kode dan nama kabupaten/kota di suatu propinsi. Dalam menggunakannya, pengguna dapat memilih propinsi yang diinginkan atau cukup dengan mengetikkan nama kabupaten/kota. Pengguna tidak dapat melakukan update master wilayah tempat lahir. Gambar 45. Form master tempat lahir tab propinsi f. Master Komoditas Makanan Menu ini dipakai untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data komoditas makanan. Level pengguna Operator hanya diberikan hak akses untuk melihat data komoditas makanan. Sedangkan level pengguna Admin dan 56 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

69 Supervisor diberikan hak akses untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data. Pencarian data komoditas makanan dapat dilakukan berdasarkan kode barang dan nama jenis. Pencarian berdasarkan kode barang dilakukan dengan memilih kode barang kemudian ketikkan kode barang yang dicari dan tekan enter. Hal yang sama berlaku pula untuk pencarian dengan nama jenis. Tombol Reset digunakan untuk mengembalikan daftar master komoditas makanan seperti sebelum pencarian. Gambar 46. Master komoditas makanan Penambahan data komoditas makanan dilakukan denganmenekan tombol Addkemudian isikan data komoditas selanjutnya tekan tombol Save. Untuk mengubah data komoditas, klik salah satu komoditas dalam daftar yang akan diubah datanya dilanjutkan dengan menekan tombol Edit laluubah data komoditas dan tekan tombol Save. Data komoditas yang sudah ada juga dapat dihapus dengan caramemilih data yang akan dihapus kemudian tekan tombol Delete. Data master komoditas makanan yang bisa dihapus dan diubah hanyalah data yang telah disisip oleh admin. Sedangkan data dari pusat tidak bisa dihapus tapi hanya dapat diubah untuk range harga maksimum dan minimum. Untuk mengubah range harga, user diharuskan melakukan login kembali dengan username dan password tertentu yang dapat ditanyakan kepada tim pengolahan SBH 2012 BPS Pusat. Mekanisme lengkap penggantian range dapat dilihat pada lampiran. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

70 Gambar 47. Form tambah komoditas makanan g. Master Komoditas Bukan Makanan Menu ini dipakai untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data komoditas non makanan. Level pengguna Operator hanya diberikan hak akses untuk melihat data komoditas non makanan. Sedangkan level pengguna Admin dan supervisor diberikan hak akses untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data. Pencarian data komoditas non makanan dapat dilakukan berdasarkan kode barang dan nama jenis. Pencarian berdasarkan kode barang dilakukan dengan memilih kode barang kemudian ketikkan kode barang yang dicari dan tekan enter. Hal yang sama berlaku pula untuk pencarian dengan nama jenis. Tombol Reset digunakan untuk mengembalikan daftar master komoditas non makanan seperti sebelum pencarian. 58 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 Gambar 48. Master komoditas bukan makanan

71 Untuk mengubah data komoditas, klik salah satu komoditas dalam daftar yang akan diubah datanya dilanjutkan dengan menekan tombol Edit laluubah data komoditas dan tekan tombol Save. Data komoditas yang sudah ada juga dapat dihapus dengan caramemilih data yang akan dihapus kemudian tekan tombol Delete. Data master komoditas bukan makanan yang bisa dihapus dan diubah adalah data yang telah disisip oleh admin. Sedangkan data dari pusat tidak bisa dihapus dan hanya dapat diubah untuk range harga maksimum dan minimum. Aturan perubahan range harga sama dengan untuk komoditas makanan. Gambar 49. Form tambah dan form ubah komoditas bukan makanan h. Master Pengeluaran Bukan Konsumsi Menu ini dipakai untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus pengeluaran bukan konsumsi. Level pengguna Operator hanya diberikan hak akses untuk melihat data pengeluaran bukan konsumsi. Sedangkan level pengguna Admin dan supervisor diberikan hak akses untuk melihat, menambah, mengubah, dan menghapus data. Pencarian data pengeluaran bukan konsumsi dapat dilakukan berdasarkan kode barang dan nama jenis. Pencarian berdasarkan kode barang dilakukan dengan memilih kode barang kemudian ketikkan kode barang yang dicari dan tekan enter. Hal yang sama berlaku pula untuk pencarian dengan nama jenis. Tombol Reset digunakan untuk mengembalikan daftar pengeluaran bukan konsumsi seperti sebelum pencarian. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

72 Gambar 50. Master pengeluaran bukan konsumsi Untuk menambah data master, tekan tombol Add, isi data kemudian tekan tombol Save. Untuk mengubah data, klik salah satu data dalam daftar yang akan diubah datanya dilanjutkan dengan menekan tombol Edit laluubah datanya dan tekan tombol Save. Data yang sudah ada juga dapat dihapus dengan caramemilih data yang akan dihapus kemudian tekan tombol Delete. Data yang bisa dihapus dan diubah adalah data yang telah disisip oleh admin. Gambar 51. Form tambah master pengeluaran bukan konsumsi 3. Menu Reports Menu laporan digunakan untuk mencetak data laporan hasil entri. Laporan yang dibuat terdiri dari progress entri, laporan kabupaten, dan laporan propinsi. 60 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

73 Gambar 52. Menu dan submenu laporan Progress Entri terdiri dari rekap per wilayah, rekap per petugas, dan lengkap per petugas. Berikut ini adalah tampilan dari masing-masing laporan di progress entri: Gambar 53. Progress entrirekap per wilayah Gambar 54. Progress entrirekap per petugas Pedoman Sistem Pengolahan SBH

74 Gambar 55. Progress entri lengkap per petugas Laporan kabupaten terdiri dari kelengkapan dokumen, evaluasi, dan duplikasi dokumen KOR, rekap komoditi per ruta, rekap dokumen error dan rekap komoditi BL. Berikut ini adalah contoh laporan yang ditampilkan untuk laporan kabupaten: Gambar 56. Laporan kabupaten, kelengkapan dokumen per NKS 62 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

75 Gambar 57. Laporan kabupaten, evaluasi hasil entri Hasil export DBF Evaluasi Hasil Entri terdiri dari file yang berisi data dari setiab tab, yaitu: Baca_tul, bhn_baka, ijazah, imunisas, kalori_r, outlier, persalin, sanitasi, dan st_sklh. Gambar 58. Laporan kabupaten, duplikasi dokumen KOR. Untuk melakukan pengecekan duplikasi dokumen KOR, periksa hasil pada tab ke tiga (Ruta Berdasarkan ART Indikasi Duplikat). Rumah tangga yang ada pada tab tersebut harus dicek ulang isian dokumennya untuk mengetahui apakah merupakan duplikasi atau memang berbeda. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

76 Gambar 59. Laporan kabupaten, Rekap Komoditi Per Rumah Tangga Gambar 60. Laporan kabupaten, Rekap Dokumen Error Gambar 61. Laporan kabupaten, Rekap Komoditi BL 64 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

77 Laporan propinsi terdiri dari kelengkapan dokumen dan evaluasi. Berikut ini adalah contoh laporan untuk laporan propinsi: Gambar 62. Laporan propinsi, kelengkapan dokumen per kabupaten Gambar 63. Laporan propinsi, evaluasi hasil entri Hasil cetak untuk masing-masing laporan dapat dilihat dengan menekan tombol Preview. Berikut ini contoh preview salah satu laporan, yaitu Kelengkapan Dokumen per NKS. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

78 Gambar 64. Hasil preview laporan 4. Menu Utilities Pada menu utilities terdapat enam submenu yaitu master persiapan, buka dokumen terkunci, upload data progress entry, revalidasi, export data to DBF, dan tema. Gambar 65. Menu utilities a. Master Persiapan Submenu ini digunakan untuk merestore data master sebelum melakukan entri data. Jika pada kabupaten/kota tersebut mengolah lebih dari satu kabupaten/kota, dan terdapat kabupaten/kota SBH, maka data master persiapan yang di-restore pertama kali adalah data master persiapan kabupaten/kota SBH. Pada layar di bawah ini, pengguna dapat memilih file data master yang sudah disediakan dengan menekan tombol Browse. Format nama file master persiapan adalah persiapan_ssn_sbh_[pp][kk].zip 66 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

79 Gambar 66. Layar untuk restoredata Selanjutnya tekan tombol Restore untuk menyimpan data master. b. Buka Dokumen Terkunci Submenu ini digunakan untuk membuka dokumen yang terkunci karena sedang dipakai orang lain atau karena komputer error (hang) dalam keadaan form entri masih digunakan. Untuk mencari dokumen yang terkunci masukkan isian yang diperlukan yaitu triwulan, kode propinsi, kode kabupaten, kode kecamatan, kode desa, dan nomor kode sampel. Pilih dokumen yang terkunci, sebagai contoh pada gambar di bawah ini adalah dokumen Kor KRT 1 yang terkunci. Untuk membuka kunci, tekan tombol Unlock. Jika berhasil membuka kunci dokumen, akan tampil informasi berhasil. Untuk mereset ulang daftar dokumen tekan tombol Refresh. Gambar 67. Layar buka dokumen terkunci c. Upload Data Progress Entry Sub menu ini digunakan untuk melakukan upload data progress entri yang telah dilakukan. Jika komputer terhubung dengan jaringan internet, upload dapat Pedoman Sistem Pengolahan SBH

80 dilakukan secara langsung dengan memilih NKS yang datanya akan di-upload kemudian klik tombol Upload. Jika upload akan dilakukan secara manual melalui web monitoring, tentukan lokasi penyimpanan file upload yang akan dibuat dengan klik tombol Browse, kemudian klik Simpan untuk menyimpan file upload. Format nama file upload adalah DataUpload [PP][KK] [HH]- [MM] [DD]-[MM]-[YYYY].txt Gambar 68. Upload data progress entri d. Revalidasi Sub menu ini digunakan untuk melakukan revalidasi terhadap dokumen yang telah dientrikan. Revalidasi bertujuan untuk melakukan pengecekan ulang semua validasi program. Untuk menuju rincian yang salah, klik pada baris error yang ditampilkan. 68 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012 Gambar 69. Revalidasi dokumen

81 e. Export Data to DBF Sub menu ini digunakan untuk meng-export data ke dalam format.dbf. Klik tombol Browse untuk menentukan lokasi penyimpanan file.dbf yang akan dibuat, kemudian klik Start. Berikut nama dan keterangan file hasil eksport dbf : Art : data art kor Bl : data pengenalan tempat BL BL ART : data ART BL BL_m1 : data komoditi BL LK : data pengenalan tempat LK LK_m1 : data komoditi LK M_m1 : master komoditi M1_b4 : komoditi non makanan M1_b5 : komodoti non konsumsi M1_b61 : pendapatan ART m1 M1_b123 : blok 1-3 dan blok ringkasan M1 M2_b5 : pendapatan ART M (susenas) M2_b123 :blok 1-3 dan blok ringkasan M Rt : data kor RT Gambar 70. Export data ke DBF 5. Menu Bantuan Menu bantuan terdiri dari Kalkulator, Help dan About. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

82 Gambar 71. Menu bantuan 6. Menu Exit Menu ini terdiri dari submenu Log Out dan Tutup. Log out digunakan untuk keluar dari akun user, submenu LogOut akan menampilkan kembali form Login. Submenu Tutup digunakan untuk keluar dari aplikasi. Gambar 72. Menu Exit 70 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

83 BAB VI PANDUAN ENTRI DATA 6.1 Modul KOR Untuk mengentri modul KOR pilih menu Entri SBH KOR (Gambar 69), kemudian muncul form daftar rumah tangga seperti Gambar 71. Pada form ini, masukkan kode triwulan, kode provinsi, kode kabupaten, kode kecamatan, kode desa, dan Nomor Kode Sampel. Gambar 73.Tampilan menu program SBH 2012 Gambar 74. Tampilan daftar rumahtangga KOR Setelah semua kode terisi akan muncul daftar dokumen yang sudah dientri beserta status dokumen untuk wilayah tersebut (Gambar 72). Pedoman Sistem Pengolahan SBH

84 Gambar 75. Tampilan daftar rumah tangga yang sudah dientri Pada bagian kiri bawah, terdapat pilihan Auto Enter/Move yang digunakan untuk mengatur perpindahan kursor saat entri. Jika Auto Enter/Move dipilih, maka saat entri kursor akan berpindah otomatis ke isian berikutnya tanpa harus menekan enter. Form Daftar Rumah Tangga KOR terdiri dari 3 tombol yaitu: 1. Entry/Edit Tombol Entry/Editatau F12 pada keyboarddigunakan untuk mengentri dan memperbaiki data KOR rumah tangga. Gambar 76. Tampilan entri rumah tangga baru Fokus pertama berada di pertanyaan 9 yaitu Nomor Urut Sampel Rumah Tangga. Pada BlokIII Keterangan Petugas, nama dan NIP pencacah/pengawas diisi sesuai 72 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

85 dengan yang ada dalam master petugas, seperti pada Gambar 74. Apabila master petugas belum terisi, isi master petugas terlebih dahulu. Gambar 77. Tampilan daftar petugas Pada form entri tab hal. 2, cara pengisian Blok IVA Keterangan Anggota Rumah Tangga dengan mengisi pertanyaan kolom (1)-(16) per anggota rumah tangga. No urut anggota rumah tangga disesuaikan dengan jumlah ART pada Blok II Rincian 1, seperti pada Gambar 75. Gambar 78. Tampilan form blok IVA Untuk form entri tab hal. 3 dan 4 dilakukan perulangan sebanyak jumlah anggota rumah tangga. Entripada tab hal.3 dan 4 dilakukan untukart pertama dulu, bila ART lebih dari 1 maka form pada tab hal. 3 dan 4 akan muncul berulang kali sebanyak jumlah ART. Tombol Save berguna untuk menyimpan data yang sudah dientri dengan mengecek validasi isian terlebih dahulu. Jika data sudah clean akan muncul informasi data telah disimpan. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

86 Gambar 79. Tampilan ketika menyimpan data Jika masih terdapat data yang error maka akan ditampilkan daftar error seperti berikut. Untuk menuju rincian yang salah, klik tombol Go To Error atau tekan F7 pada keyboard. Gambar 80. Tampilan daftar error Tombol Close digunakan untuk keluar dari form entri. Jika data sudah clean maka akan disimpan. Jika masih terdapat data yang error akan ditampilkan pesan error berikut: Gambar 81. Dialog ketika menutup form entri KOR - Save and Exit : Untuk menyimpan hasil entri pada kondisi terakhir - Exit : Untuk keluar tanpa menyimpan perubahan - Cancel : Untuk kembali ke form entri 2. Delete Tombol DeleteatauDEL pada keyboard digunakan untuk menghapus dokumen yang sudah dientri. Pilih dokumen yang akan dihapus, kemudian klik tombol Delete, akan 74 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

87 muncul peringatan seperti Gambar 79. Dokumen hanya bisa dihapus ketika dokumen M1 pada ruta tersebut berstatus Belum dientri. Gambar 82. Peringatan untuk menghapus data 3. Close Tombol Closeatau [Esc]pada keyboarddigunakan untuk keluar dari Daftar Dokumen Rumah Tangga KOR. 6.2 Modul M1 Untuk masuk ke Entri M1, pilih menu Entri SBH M1 sehingga akan muncul form Daftar Rumah Tangga M1, seperti gambar 79. Gambar 83. Menu entri M1 Pada bagian kiri bawah, terdapat pilihan Auto Enter/Move yang digunakan untuk mengatur perpindahan kursor saat entri. Jika Auto Enter/Move dipilih, maka saat entri kursor akan berpindah otomatis ke isian berikutnya tanpa harus menekan enter. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

88 Gambar 84. Daftar rumah tangga M1 Untuk menampilkan daftar sampel Rumah Tangga M1, masukkan isian Triwulan, Kode Propinsi, Kode Kabupaten, Kode Kecamatan, Kode Desa, dan Nomor Kode Sampel. Untuk mengisi kode ini, pengguna dapat mengetikkan kode pada textbox atau dengan memilih tombol untuk menampilkan kode wilayah yang ada. Dokumen M1 akan berstatus clean jika dokumen KOR berstatus clean. Rumah tangga yang dapat dientri data M1 adalah rumah tangga yang sudah dientri dokumen KOR-nya (tidak harus clean).berikut keterangan tentang status M1: - BELUM : data M1 belum dientri - Clean (C) : data M1 sudah sesuai dengan validasi - Error (E) : data M1 belum sesuai dengan validasi Pada form Daftar Rumah Tangga M1, terdapat 4 tombol yaitu tombol Refresh, Entry/Edit (F12), Delete (DEL), dan Close. 1. Refresh Tombol Refreshatau tekan F5 pada keyboard digunakan untuk memuat ulang daftar dokumen M1 dengan keadaan paling akhir. 2. Entry/Edit Tombol Entry/Edit, digunakan untuk mengisi data M1 pada rumah tangga yang telah dientri dokumen KOR-nya. Untuk memilih rumah tangga M1, dapat dilakukan dengan 76 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

89 double klik pada salah satu nama Kepala Rumah Tangga (KRT) atau menyorot nama KRT selanjutnya klik tombol Entry/Edit. Setelah itu, akan tampil dokumen entri M1 yang terdiri dari Blok I Blok X seperti gambar 82. Gambar 85. Tampilan awal dokumen M1 Pengisian isian Blok I Blok III sama seperti pengisian pada dokumen KOR. Cara pengisian Blok IV, V, VI, VII-1, dan VIII-1 sebagai berikut : a. Isian Blok IV Gambar 86. Form blok IV Pedoman Sistem Pengolahan SBH

90 - Untuk menambah Komoditas Non Makanan pada tiap rincian dengan cara sebagai berikut. Klik tombol Add atau tekan [INS] pada keyboard, akan muncul form tambah komoditas seperti gambar di bawah ini. Gambar 87. Form tambah komoditas blok IV Isikan tiap kolom isian sesuai dengan kuesioner M1. Jika ingin menyimpan isian, klik tombol OK. Tombol OK+Add digunakan untuk menyimpan isian sekaligus untuk menambah komoditas lagi. Jika ingin membatalkan klik tombol Cancel. Gambar 88. Menyorot data yang ingin diubah atau dihapus - Untuk mengubah isian komoditas : Pilih isian pada list Klik tombol Edit 78 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

91 - Untuk menghapus isian komoditas : Pilih isian pada list Klik tombol Delete. Kemudian akan muncul notifikasi berikut pada Gambar 86 lalu klik Yes. - Cara pengisian pada Blok ini identik untuk setiap sub kelompok komoditas. b. Isian Blok V.1 Gambar 89. Peringatan hapus komoditas bukan makanan Gambar 90. Form blok V.1 - Untuk menambah komoditas klik tombol Add, sehingga akan muncul form tambah komoditas seperti di bawah ini Gambar 91. Form tambah komoditas blok V.1 Pedoman Sistem Pengolahan SBH

92 Klik tombolok setelah penambahan selesai atau klik OK+Add jika ingin menambah komoditas berikutnya. Jika ingin membatalkan klik tombol Cancel. - Untuk mengubah isian komoditas : sorot isian pada list Klik tombol Edit Untuk menghapus isian komoditas : sorot isian pada list Klik tombol Delete.Kemudian akan muncul notifikasi berikut. Klik Yes. Gambar 92. Peringatan hapus komoditas non makanan - Cara pengisian pada Blok ini identik untuk setiap sub kelompok komoditas. c. Isian Blok V.2 Gambar 93. Form blok V.2 - Untuk menambah pengeluaran bukan konsumsi klik tombol Add, sehingga akan muncul form seperti gambar Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

93 Gambar 94. Form tambah pengeluaran bukan konsumsi blok V.2 Klik button OK setelah penambahan selesai atau klik OK+Add jika ingin menambah komoditas berikutnya. Jika ingin membatalkan klik tombol Cancel. - Untuk mengubah isian pengeluaran : sorot isian pada list Klik tombol Edit - Untuk menghapus isian pengeluaran: sorot isian pada list Klik tombol Delete. d. Isian Blok VI.1 Gambar 95. Form blok VI Untuk menambah pendapatan ART klik tombol Add, sehingga akan muncul form seperti gambar 93. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

94 Gambar 96. Form tambah pendapatan ART di blok VI.1 Klik button OK setelah selesai atau klik OK+Addjika ingin menambah isian pendapatan ART. Jika ingin membatalkan klik tombol Cancel. - Untuk mengubah isian pendapatan ART: sorot isian pada list Klik tombol Edit - Untuk menghapus isian pendapatan ART: sorot isian pada list Klik tombol Delete. e. Isian Blok VI.3-4 Gambar 97. Form blok VI Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

95 f. Isian Blok VII-1 Gambar 98. Form blok VII-1 Berikut ini cara mengisi Blok VII-1 : - Isian pada kolom Nilai sudah secara otomatis muncul. Pengentri dapat mengisi kolom Tempat Biasa Berbelanja dan Nama Tempat Belanja. - Cara pengisian pada Blok VII-2 dan VII-3 samaseperti pengisian Blok VII-1. TombolSave ( F3 ) digunakan untuk melakukan pengecekan validasi dan menyimpan hasil data entri. Jika data sudah clean maka akan muncul pesan seperti gambar 96. Gambar 99. Notifikasi data M1 berhasil disimpan Jika masih terdapat data yang error, maka akan ditampilkan pesan kesalahan seperti berikut: Pedoman Sistem Pengolahan SBH

96 Gambar 100. Daftar error dokumen M1 - Untuk menampilkan pesan kesalahan dan bagaimana perlakuannya, pilih error pada daftar, kemudian klik tombol Go Toatau tekan F7 pada keyboard. Setelah itu akan ditampilkanrincian yang error. Gambar 101. Halaman pesan kesalahan - Klik tombol Tutup (Esc) untuk keluar dari daftar error. Tombol Close digunakan untuk keluar dari form entri. Jika data sudah clean maka akan disimpan. Jika masih terdapat data yang error akan ditampilkan pesan error berikut: 84 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

97 Gambar 102. Dialog ketika menutup form entri M1 - Save and Exit : Untuk menyimpan hasil entri pada kondisi terakhir - Exit : Untuk keluar tanpa menyimpan perubahan - Cancel : Untuk kembali ke form entri 3. Delete Tombol Hapus digunakan untuk mengembalikan status dokumen M1 menjadi belum dientri. Untuk menghapus rumah tangga M1, dapat dilakukan dengan memilih nama KRT yang akan dihapus selanjutnya klik tombol Hapus (DEL). Gambar 103. Peringatan hapus rumah tangga M1 Kemudian klik tombol Yes. Maka status dokumen awal akan berubah menjadi belum dientri. 4. Close Tombol Keluar, digunakan untuk keluar dari Daftar Dokumen Rumah Tangga M Modul LK Untuk masuk ke Entri LK, pilih menu Entri SBH LK, maka akan muncul form Daftar Rumah Tangga, seperti gambar 101. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

98 Gambar 104. Menu entri LK Untuk menampilkan rumah tangga LK yang terdaftar, pilih triwulan, kode propinsi, kode kabupaten, kode kecamatan, kode desa dan nomor kode sampel. Untuk mengisi kode ini, pengguna dapat mengetikkan kode pada textbox atau dengan memilih tombol semua kode sudah terisi, akan muncul daftar rumah tangga pada daerah yang terpilih. Berikut keterangan tentang status LK yaitu: - Belum Dientri : data LK belum dientri - Clean (C) : data LK sudah sesuai dengan validasi - Error (E) : data LK belum sesuai dengan validasi. Jika Gambar 105. Daftar rumah tangga LK 86 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

99 Pada form Daftar Rumah Tangga LK, terdapat 3 tombol yaitu tombol Entry/Edit (F12), Delete (DEL), dan Close. 1. Entry/Edit Tombol Entry/Edit, digunakan untuk mengisi data LK.Untuk memilih rumah tangga LK, dapat dilakukan dengan double klik pada salah satu nama Kepala Rumah Tangga (KRT) atau memilih nama KRT selanjutnya klik tombol Entry/Edit. Gambar 106. Daftar rumah tangga LK dengan rumah tangga yang akan diubah. Setelah dipilih, akan tampil dokumen entri seperti gambar 103. Gambar 107. Entri rumah tangga LK Pedoman Sistem Pengolahan SBH

100 Untuk menyimpan hasil entri, klik Save (F3). Jika sudah tidak ada data yang error, akan muncul pesan berhasil seperti gambar 104. Tombol ini akan menyimpan data yang sudah dientri dengan memeriksa validasi terlebih dahulu. Gambar 108. Pesan data berhasil disimpan Jika masih ada isian yang error, akan ditampilkan daftar error seperti Gambar 106.Untuk memperbaiki kesalahan isian, pilih pada salah satu pesan kesalahan. Pada daftar error juga ditunjukkan perlakuan yang harus dilakukan untuk memperbaiki error. Gambar 109. Formentri LK dengan daftar error Pada daftar error juga terdapat bantuan Go To (F7), untuk membantu operator menuju halaman yang memuat isian yang masih error. 88 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

101 Gambar 110. Halaman isian error pada entrilk dengan dialog Go To Tombol Close digunakan untuk keluar dari form entri. Jika data sudah clean maka akan disimpan. Jika masih terdapat data yang error akan ditampilkan pesan error berikut: Gambar 111. Dialog ketika menutup form entri LK - Save and Exit : Untuk menyimpan hasil entri pada kondisi terakhir - Exit : Untuk keluar tanpa menyimpan perubahan - Cancel : Untuk kembali ke form entri Form entri LK pada tab Hlm 2 merupakan lembar kerja konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selama seminggu. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

102 Gambar 112. Formentri LKtab Hlm 2 Berikut contoh pesan kesalahan pada halaman 2 LK: Gambar 113. Formentri LK dengan dialog pesan kesalahan 8. Tombol [INS]Add digunakan untuk menambahkan komoditi LK. 90 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

103 Gambar 114. Formentri LK dengan dialog tambah komoditi 2. Delete Tombol Delete digunakan untuk mengembalikan status dokumen LK menjadi belum dientri. Untuk menghapus rumah tangga LK, dapat dilakukan dengan memilih nama KRT yang akan dihapus. Jika berhasil dihapus, status dokumen menjadi Belum Dientri. Gambar 115. Daftar rumah tangga LK dengan peringatan hapus data 3. Close Tombol Close, digunakan untuk keluar dari Daftar Dokumen Rumah Tangga LK Pedoman Sistem Pengolahan SBH

104 6.4 Modul BL Untuk masuk ke Entri BL, pilih menu Entri SBH BLmaka akan muncul form Daftar Rumah Tangga, seperti gambar 113. Gambar 116. Menu entri BL Untuk menampilkan rumah tangga BL yang terdaftar, pilih triwulan, kode propinsi, kode kabupaten, kode kecamatan, kode desa dan nomor kode sampel. Untuk mengisi kode ini, pengguna dapat mengetikkan kode pada textbox atau dengan memilih tombol. Jika semua kode sudah terisi, akan muncul daftar rumah tangga pada wilayah yang terpilih.berikut keterangan tentang status BL yaitu : - Belum Dientri : data BL belum dientri - Clean (C) : data BL sudah sesuai dengan validasi - Error (E) : data BL belum sesuai dengan validasi 92 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

105 Gambar 117. Daftar rumah tangga BL Pada form Daftar Rumah Tangga BL, terdapat 3 tombol yaitu tombol Entry/Edit (F12), Delete (DEL), dan Close. 1. Entry/Edit Tombol Entry/Edit, digunakan untuk mengisi data BL. Untuk memilih rumah tangga BL, dapat dilakukan dengan double klik pada salah satu nama Kepala Rumah Tangga (KRT) atau memilih nama KRT selanjutnya klik tombol Entry/Edit. Gambar 118. Daftar rumah tangga BL dengan rumah tangga yang akan diubah. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

106 Setelah dipilih, akan tampil dokumen entri seperti gambar 116. Gambar 119. Entri rumah tangga BL Untuk menyimpan hasil entri, klik Save (F2). Jika sudah tidak ada data yang error, akan muncul pesan berhasil seperti gambar 116. Tombol ini akan menyimpan data yang sudah dientri setelahmelakukan pengecekan validasi. Gambar 120. Pesan data berhasil disimpan Jika masih terdapat isian yang salah, akan ditampilkan daftar error seperti gambar 118. Untuk memperbaiki kesalahan isian, pilih pada salah satu pesan kesalahan. Pada daftar error juga ditunjukkan perlakuan yang harus dilakukan untuk memperbaiki error. 94 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

107 Gambar 121. Halaman entri BL dengan daftar error Pada daftar error juga terdapat bantuan Go To (F7), untuk membantu operator menuju halaman yang memuat isian yang masih error. Gambar 122. Halaman entri BL dengan dialog Go To Tombol Close digunakan untuk keluar dari form entri. Jika data sudah clean maka akan disimpan. Jika masih terdapat data yang error akan ditampilkan pesan error berikut: Gambar 123. Dialog ketika menutup form entri BL - Save and Exit : Untuk menyimpan hasil entri pada kondisi terakhir - Exit : Untuk keluar tanpa menyimpan perubahan - Cancel : Untuk kembali ke form entri Pedoman Sistem Pengolahan SBH

108 Berikut contoh beberapa pesan peringatan serta kesalahan pada form entri BL. Gambar 124. Halaman entri BL dengan dialog pesan kesalahan Gambar 125. Halaman entri BL dengan dialog pesan konfirmasi 96 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

109 Gambar 126. Halaman entri BL dengan dialog error 2. Delete Tombol Delete digunakan untuk mengembalikan status dokumen BL menjadi belum dientri. Untuk menghapus rumah tangga BL, dapat dilakukan dengan memilih nama KRT selanjutnya klik tombol Delete (DEL). Jika berhasil dihapus, status dokumen menjadi Belum Dientri. Gambar 127. Daftar rumah tangga BL dengan peringatan hapus data 3. Close Tombol Keluar, digunakan untuk keluar dari Daftar Dokumen Rumah Tangga BL. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

110 98 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

111 LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alur Daftar Isian SBH 2012 Catatan 1) Pelaksanaan Updating Blok Sensus, Pencacahan VSEN12.BL & VSEN12.BLp, VSEN12.K, VSEN12.M1, VSEN12.HR & VSEN12.HRp dan VSEN12.LK dilakukan oleh satuorang pencacah yang sama, waktu yang berbeda. 2) Pengolahan data Entri Daftar VSEN12.P, VSEN12.BL & VSEN12.BLp, VSEN12.K, VSEN12.M1, VSEN12.LK dilakukan di BPS Kabupaten/Kota Pedoman Sistem Pengolahan SBH

112 Lampiran 2. Diagram Alur Pertanyaan Blok V.A Keterangan Kesehatan 100 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

113 Lampiran 3. Diagram Alur Pertanyaan Blok V.B Kesehatan Balita Pedoman Sistem Pengolahan SBH

114 Lampiran 4. Diagram Alur Pertanyaan Blok V.C Keterangan Pendidikan 102 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

115 Lampiran 5. Diagram Alur pertanyaan Blok V.D. Ketenagakerjaan Pedoman Sistem Pengolahan SBH

116 Lampiran 6. Diagram Alur Pertanyaan Blok V.E Fertilitas dan Keluarga Berencana 104 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

117 Lampiran 7. Diagram Konsistensi Antar Blok Daftar VSEN12.K, VSEN12.LK, VSEN12.M1 Pedoman Sistem Pengolahan SBH

118 Lampiran 8. Diagram Konsistensi Antar Blok Daftar VSEN12.K, VSEN12.LK, VSEN12.M1 (Lanjutan) 106 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

119 Lampiran 9. Petunjuk Instalasi SQL Server 2008 R2 Express File instalasi berada pada folder source\sql Server 2008 R2 Express Tahapan Instalasi: 1. Khusus windows Xp minimal harus SP 2 a. Install MSI Installer 3.1 b. Install MSI Installer 4.5 c. dotnetfx35 (.NET Framework 3.5) d. Install Windows PowerShell (Jika muncul error message, proses dilanjutkan saja) e. Install SQL EXpress 2008 R2. 2. Untuk windows Vista a. Install MSI Installer 4.5 b. dotnetfx35 (.NET Framework 3.5) c. Install Windows PowerShell (Jika muncul error message, proses dilanjutkan saja) d. Install SQL EXpress 2008 R2. 3. Untuk windows 7 Langsung Install SQL Express 2008 R2. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

120 Tahapan pada saat Install SQL Express 2008 R2. 1. File instalasi ada 2 yaitu untuk 32 bit dan 64 bit 2. Kemudian akan muncul form loading, dan pada window selanjutnya pilih new Instalasi 3. Pilih new Instalasi, kemudian pada tabel dibawahnya ada nama-nama sql instance yang sudah terinstall, selanjutnya pilih next. 108 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

121 4. Pilih I Accept pada form lisensi, kemudian next. 5. Pada form Feature pilih Select All kemudian Next. 6. Instance Configuration, ketikkan nama instance untuk sql server 2008 express yang baru, nama instance tidak boleh sama dengan nama instance dari sql server yang sudah terinstall. Nama-nama instace sudah ada di tabel bawahnya. Pedoman Sistem Pengolahan SBH

122 7. Server Configuration, pilih NT autority\network Service 8. Kemudian klik next-next sampai selesai. Jika sudah selesai cek apakah SQL Server sudah berjalan 1. Pilih SQL Configuration manager dari start menu 110 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

123 2. Window configuration manager, pilih Service yang baru diinstall (misal nama instace SQLEXPRESS8), klik kanan properties Pastikan isiannya seperti dibawah ini 3. Pada Protocol for <nama instace> misal SQLEXPRESS8, pastikan isiannya seperti dbawah ini Pedoman Sistem Pengolahan SBH

124 4. Pada Client Protocols pastikan isiannya seperti dibawah ini : 5. Pada SQL Server Service pilih SQL Server Browser 112 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

125 Pastikan isian Properti SQL Server Browser Seperti dibawah ini 6. Langkah terakhir yaitu : Pada SQL Server Service klik kanan a. <nama instace> misal SQLExpress8 kemudian piih restart b. Pilih SQL Browser kemudian pilih restart Pedoman Sistem Pengolahan SBH

126 Catatan : Install Database SSNSBH2012: 1. Dari Installer.exe 2. Isikan LOCALHOST\<nama instace> (misal SQLEXPRESS8) 3. Pilih create Database 4. Database sudah terinstall dan proses Backup Restore sudah bisa dijalankan. Installer SQL Server 2008 R2 Express bisa juga didownload dari website microsoft, atau dari installer lain tetapi pastikan versinya sama atau lebih tinggi dari Versi 2008 R Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

127 Lampiran 10. Petunjuk Mematikan User Account Control (Khusus untuk Windows Vista dan Windows 7) 1. Klik Start Control Panel User Accounts and Familiy Safety 2. Klik pada pilihan User Account 3. Klik pada pilihan Change User Account Control Setting 4. Matikan user account control dengan menurunkan bar hingga posisi paling bawah (Never notify). 5. Lakukan Restart (Harus) Pedoman Sistem Pengolahan SBH

128 Lampiran 11. Petunjuk Mengaktifkan System Restore A. Untuk Windows XP 1. Klik Start All Programs Accessories System Tools System Restore 2. Klik Yes saat muncul windows berikut: 116 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

129 3. Hilangkan tanda cek Pada pilihan Turn off System Restore on all drives. 4. Klik tombol Apply lalu OK B. Untuk Windows Vista dan Windows 7 1. Klik Start Klik kanan Computer Properties 2. Klik pilihan System Protection Pedoman Sistem Pengolahan SBH

130 3. Pilih drive yang akan di-restore lalu klik tombol Configure 4. Klik pilihan Restore system settings and previous versions of files lalu klik tombol Apply lalu OK 118 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

131 5. Klik tombol Create untuk membuat restore point 6. Isikan deskripsi restore point lalu klik tombol Create Pedoman Sistem Pengolahan SBH

132 Lampiran 12. Petunjuk Penggantian Sampel Jika terdapat rumah tangga yang tidak memungkinkan untuk dicacah dalam periode pencacahan, maka dapat dilakukan penggantian sampel. Prosedur penggantian sampel sebagai berikut: 1. BPS daerah harus melaporkan permohonan penggantian sampel kepada Subdirekotorat Pengembangan Kerangka Sampel. 2. Subdit. Pengembangan Kerangka Sampel akan melakukan analisis untuk menentukan sampel pengganti dan menginformasikannya kepada Tim Pengolahan Pusat. 3. Berdasarkan informasi tersebut, Tim Pengolahan Pusat akan membuat file master persiapan baru yang memuat ruta sampel pengganti. 4. File tersebut akan dikirimkan kepada BPS Daerah yang bersangkutan, untuk selanjutanya di-restore sehingga proses entri dapat dilakukan untuk ruta pengganti. File data persiapan penggantian sampel bernama gantisampel_[pp][kk][nks].zip 120 Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

133 Lampiran 13. Petunjuk Update Range Harga Jika terdapat range harga komoditi yang tidak sesuai, dapat dilakukan updaterange harga. Update dilakukan melalui Menu Masters, pilih komoditi yang akan diperbaiki kemudian klik Edit. Berikut beberapa aturan terkait update range harga: 1. Update range harga hanya dapat dilakukan oleh user dengan level supervisor atau admin. 2. Untuk dapat melakukan update range harga, user harus melakukan login kembali. Password untuk login dapat diperoleh dari Tim Pengolahan Pusat. 3. Harga minimum yang dimasukkan ke dalam master harus kurang dari harga minimum komoditi yang sudah dientri. Contoh: Harga minimum komoditi A yang sudah dientri = 1000 Update harga minimum harus kurang dari atau sama dengan Harga maksimum yang dimasukkan ke dalam master harus lebih dari harga maksimal komoditi yang sudah dientri. Contoh: Harga maksimum komoditi A yang sudah dientri = 5000 Update harga maksimum harus lebih dari atau sama dengan 5000 Pedoman Sistem Pengolahan SBH

134 Lampiran 14. Alur Pengolahan Susenas SBH Pedoman Sistem Pengolahan SBH 2012

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 1 1.2

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 16/04/91 Th. VIII, 01 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan Maret 2014, Kota Manokwari mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 2.1. Receiving dan Batching... 2 2.2. Editing dan Coding... 3 BAB III TAHAP INSTALASI...

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 14/03/91 Th. IX, 02 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2015, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 0,04

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: January 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii KATA PENGANTAR Kegiatan Pengolahan data Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan (VIMK14 Triwulanan) merupakan kelanjutan dari kegiatan pengumpulan data Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 55/10/91 Th. IX, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2015, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 0,38

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK No. 02/01/91 Th. XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2016, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 1,18 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 19/04/91 Th. X, 01 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2016, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 0,13

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 36/08/91 Th. VIII, 04 Agustus 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2014, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG FEBRUARI 2015 INFLASI 0,26 PERSEN Pada bulan Februari 2015 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,26 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 03/03/Th. XIX, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 DEFLASI -0,33 PERSEN Pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar -0,33 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 126,63

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/10/91 Th. X, 03 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2016, Kota Manokwari mengalami deflasi sebesar -0,67 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2.

I. KETERANGAN TEMPAT. 1 Provinsi. 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan. 4 Desa/Kelurahan *) 5 Klasifikasi desa/kelurahan 1. Perkotaan 2. RAHASIA VSENP09.K Dibuat set untuk BPS Provinsi SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2009 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS PANEL MARET 2009 ] BADAN PUSAT STATISTIK I. KETERANGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 35/07/91 Th. X, 01 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2016, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 1,77

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BEKASI No. 01/01/Th. XVII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2014 DEFLASI 0,80 PERSEN Pada 2014 di Kota Bekasi terjadi deflasi sebesar 0,80 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK No. 67/12/91 Th. X, 01 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2016, Kota Manokwari mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 07/1107/TH.III, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI INFLASI 0,41 PERSEN Pada bulan Juli di Kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,41 persen, di Kota Banda Aceh terjadi inflasi

Lebih terperinci

BPS KOTA TEGAL. BULAN FEBRUARI 2014 KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen

BPS KOTA TEGAL. BULAN FEBRUARI 2014 KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen BPS KOTA TEGAL Tegal, 4 Maret BULAN FEBRUARI KOTA TEGAL INFLASI 0,79 persen - Pada bulan Februari Kota Tegal terjadi inflasi 0,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,47, sedikit lebih

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 07/07/Th. XVIII, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 INFLASI 1,44 PERSEN Pada Juni 2015, di Kota Pematangsiantar terjadi inflasi sebesar 1,44 persen dengan Indeks Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG JANUARI 2016 INFLASI 1,11 PERSEN Pada bulan Januari 2016 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 1,11 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 45/10/91 Th. VIII, 01 Oktober 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI Pada bulan 2014, Kota Manokwari mengalami deflasi sebesar

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Laporan ditulis pada: November 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA SAK15.AK Dibuat 1 (satu) rangkap untuk BPS Kab/Kota SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA RAHASIA FEBRUARI I. PENGENALAN TEMPAT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA/KELURAHAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 08/07/9171 Th. XIX, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG JULI 2015 INFLASI 2,01 PERSEN Pada bulan Juli 2015 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 2,01 persen dengan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BELU No. 05/01/5306/Th. IV, 5 Februari 2015 JANUARI 2015, KOTA ATAMBUA INFLASI 2,39 % Dengan menggunakan tahun dasar baru (2012=100), di bulan Desember 2014 Kota Atambua mengalami Inflasi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK Buku 5 Buku 4 Pedoman Pengolahan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 (SPDT12) bertujuan untuk

Lebih terperinci

Buku 5. Pedoman Pengolahan. Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 16 Kabupaten 2014 BADAN PUSAT STATISTIK

Buku 5. Pedoman Pengolahan. Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 16 Kabupaten 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Buku 5 Pedoman Pengolahan Survei Penyusunan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 16 Kabupaten 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Kegiatan pengolahan data SPDT14 merupakan kegiatan lanjutan setelah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 03/03/3571/Th.XVI, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,83 PERSEN Pada bulan Februari 2015 Kota Kediri mengalami

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BUKU 4 : PEDOMAN ENTRI DATA

BUKU 4 : PEDOMAN ENTRI DATA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 4 : PEDOMAN ENTRI DATA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2017 TAHUNAN (VIMK17-TAHUNAN) KATA PENGANTAR Data yang berkualitas diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 04/04/Th. XVIII, 01 April 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2015 INFLASI 0,17 PERSEN Pada Maret 2015, di Kota Pematangsiantar terjadi inflasi sebesar 0,17 persen dengan IHK sebesar

Lebih terperinci

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Kabupaten Kendal Bulan Januari 2016 INFLASI 0,43 Persen Bulan Januari 2016 di Kabupaten Kendal terjadi Inflasi 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)

Lebih terperinci

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2009 KETERANGAN RUMAH TANGGA

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2009 KETERANGAN RUMAH TANGGA SAK09-AK Dibuat 1 (satu) rangkap untuk BPS Kab/Kota RAHASIA 1. PROVINSI SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2009 KETERANGAN RUMAH TANGGA 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN [AGUSTUS 2009] I. PENGENALAN TEMPAT

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ]

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 2008 ] BADAN PUSAT STATISTIK VSEN008.K Dibuat set untuk BPS Kab/Kota RAHASIA SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 008 KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA [ SUSENAS JULI 008 ] I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL Buku III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS MARET 2015 ] PEDOMAN PENGAWASAN \ ----------------------------------------------------------------------------------------------------- KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (Modul )

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (Modul ) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (Modul ) Laporan ditulis pada: January 22, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Papua Barat No. 53/11/91 Th. XI, 01 November BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 09/09/Th. XIX, 01 September 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2016 INFLASI 0,66 PERSEN Pada Agustus 2016 terjadi inflasi sebesar 0,66 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 128,29

Lebih terperinci

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Kabupaten Kendal Bulan April 2017 INFLASI 0,16 Persen Bulan April 2017 di Kabupaten Kendal terjadi inflasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI NOVEMBER 2014 INFLASI 1,66 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI NOVEMBER 2014 INFLASI 1,66 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 13/12/3571/Th.XV, 1 Desember 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI NOVEMBER 2014 INFLASI 1,66 PERSEN Pada bulan November 2014 Kota Kediri mengalami

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG K e p a l a,

KATA PENGANTAR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA SEMARANG K e p a l a, KATA PENGANTAR Perubahan data Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator ekonomi makro yang penting untuk memberikan gambaran tentang pola konsumsi masyarakat serta dapat menunjukkan keseimbangan

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 02/101/9171 Th. XX, 1 Ferbuari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG JANUARI 2017 INFLASI 0,86 PERSEN Pada bulan 2016 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 5/04/9171 Th. XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG APRIL 2016 DEFLASI 0,44 PERSEN Pada bulan April 2016 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,44 persen dengan indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET DEFLASI 0,06 PERSEN Pada bulan Maret di Kota Meulaboh terjadi deflasi sebesar 0,06 persen, di Kota Banda Aceh terjadi deflasi sebesar 0,15 persen dan di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,25 PERSEN September 2016 IHK Karawang mengalami kenaikan indeks. IHK dari 127,19 di Bulan Agustus 2016 menjadi 127,51

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA PEKANBARU No. 01/03/1471/Th. I, 20 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) FEBRUARI 2017, KOTA PEKANBARU DEFLASI 0,60 PERSEN Deflasi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL BUKU III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS JULI 2009 ] PEDOMAN PENCACAHAN KOR (Untuk Pencacah dan Kortim) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI 1 31 Agustus Menyediakan informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa BADAN PUSAT STATISTIKKOTA BALIKPAPAN No. 01/9/Th. XII, 4 September 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 6/05/9171 Th. XIX, 1 Juni PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG MEI DEFLASI 0,92 PERSEN Pada bulan Mei Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,92 persen dengan indeks harga konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 05/02/36/Th.VIII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2014 BANTEN INFLASI 1,23 PERSEN Mengawali tahun harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Umum

BAB PENDAHULUAN Umum PENDAHULUAN 1.1. Umum Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun. Susenas didesain memiliki 3 modul (Modul

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG MARET 2016 DEFLASI 0,14 PERSEN Pada bulan Maret 2016 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,14 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,70 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,70 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 03/03/3571/Th.XVIII, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,70 PERSEN Pada bulan Februari 2017 Kota Kediri

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT No. 01/01/91 Th. XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada 2016 terjadi Inflasi sebesar 0,63 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,72. Dari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI No. 02/67/14.73/Th. VII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA DUMAI Bulan Januari 2014, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI AGUSTUS TAHUN 2017 INFLASI 0,31 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI AGUSTUS TAHUN 2017 INFLASI 0,31 PERSEN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KEDIRI No. 11/10/3571/Th.XVIII, 2 Oktober 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI AGUSTUS TAHUN 2017 INFLASI 0,31 PERSEN Pada bulan September 2017 Kota Kediri

Lebih terperinci

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013

VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 REPUBLIK INDONESIA WB-ATT RAHASIA 1 Kabupaten/Kota *) 2 Kecamatan 3 Desa/Kelurahan *) VERIFIKASI HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK PENDUDUK ASAL TIMOR TIMUR 2013 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Januari 2016 IHK Karawang mengalami peningkatan indeks. IHK dari 124,29 di Bulan Desember 2015 menjadi 125,35 di Bulan Januari 2016. Dengan demikian, terjadi inflasi sebesar 0,85 persen. Laju inflasi tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 34/07/91 Th. IX, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada 2015 terjadi Inflasi sebesar 1,71 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015

PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015 PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015 Pemutakhiran dan penarikan sampel pada kegiatan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 akan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,37 PERSEN Desember 2016 IHK Karawang mengalami kenaikan indeks. IHK dari 128,32 di Bulan November 2016 menjadi 128,80

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN April 2017 IHK Karawang mengalami kenaikan indeks. IHK dari 129,93 di Bulan Maret 2017 menjadi 130,10 di Bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG FEBRUARI 2016 INFLASI 0,10 PERSEN Pada bulan Februari 2016 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan

Lebih terperinci

Maret 2016 IHK Karawang mengalami peningkatan indeks. IHK dari 125,30 di Bulan Februari 2016 menjadi 125,65 di Bulan Maret 2016. Dengan demikian, terjadi inflasi sebesar 0,28 persen. Laju inflasi tahun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG FEBRUARI 2017 INFLASI 0.27 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG FEBRUARI 2017 INFLASI 0.27 PERSEN No.1/03/3504/Th.XVII, 2 Maret 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG FEBRUARI 2017 INFLASI 0.27 PERSEN Pada bulan Februari 2016 Kabupaten Tulungagung mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA PEKANBARU No. 01/08/1471/Th. I, 29 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) JULI 2017, KOTA PEKANBARU INFLASI 0,58 PERSEN Inflasi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Oktober 2017, Mamuju Deflasi 0,48 persen. Berdasarkan hasil Survei Harga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 18/04/91 Th. X, 01 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada 2016 terjadi deflasi sebesar -0,07 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Umum

BAB PENDAHULUAN Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun. Susenas didesain memiliki 3 modul

Lebih terperinci

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Kabupaten Kendal Bulan September 2016 INFLASI 0,06 Persen Bulan September 2016 di Kabupaten Kendal terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 44/09/91 Th. XI, 04 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada terjadi deflasi sebesar -0,62 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Kabupaten Kendal Bulan Juli 2016 INFLASI 1,03 Persen Bulan Juli 2016 di Kabupaten Kendal terjadi inflasi 1,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN BPS KABUPATEN KEBUMEN No. 06/06/33/05/Th. VI, 01 April 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN Pada Bulan Maret 2015 di Kota Kebumen terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JULI 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,47 PERSEN Juli 2016 IHK Karawang mengalami kenaikan indeks. IHK dari 126,69 di Bulan Juni 2016 menjadi 127,29 di Bulan Juli

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI SULAWESI BARAT a No. 06/02/76/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2016 MAMUJU DEFLASI -0,06 PERSEN Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 05/02/91 Th. XI, 01 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada 2017 terjadi inflasi sebesar 0,67 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 04/15/3329/Thn XIV, 5 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan Kabupaten Brebes mengalami inflasi sebesar 0,30 persen Pada bulan di Kabupaten Brebes terjadi inflasi sebesar 0,30

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN Oktober 2016 IHK Karawang mengalami kenaikan indeks. IHK dari 127,51 di Bulan September 2016 menjadi 127,59 di

Lebih terperinci

INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI KOTA KEBUMEN 2014

INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI KOTA KEBUMEN 2014 Katalog BPS : 7104011.3305 INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI KOTA KEBUMEN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KEBUMEN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI KOTA KEBUMEN 2014 No. Publikasi : 33054.1403 Katalog

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG Katalog BPS : 7102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG No. Katalog : 7102004.3322 No. Publikasi : 33224.13.04 Ukuran Buku : 5,83 inci x 8,27 inci Jumlah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI ACEH No. 11/03/TH.XIX, 1 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan di Kota Banda Aceh terjadi inflasi sebesar 0,02 persen, Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,13 persen, dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI ACEH No. 18/05/TH.XIX, 2 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan di Kota Banda Aceh terjadi deflasi sebesar 1,09 persen, Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,39 persen, dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI PAPUA BARAT No. 36/08/91 Th. XI, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada 2017 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI ACEH No. 47/10/TH.XVIII, 1 Oktober PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan di Kota Banda Aceh terjadi deflasi sebesar 0,36 persen, Kota Lhokseumawe inflasi sebesar 0,22 persen,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN 2013, No.730 4 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SENSUS PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Ungaran, Desember 2015 BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG Kepala, Ir. YUSUF ISMAIL, MT Pembina Utama Muda NIP

KATA SAMBUTAN. Ungaran, Desember 2015 BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG Kepala, Ir. YUSUF ISMAIL, MT Pembina Utama Muda NIP KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkah dan rahmat-nya sehingga Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kabupaten Semarang Tahun 2015 ini dapat diselesaikan.

Lebih terperinci

KOTA METRO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN

KOTA METRO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN p BPS KOTA METRO KOTA METRO BULAN FEBRUARI 2017 INFLASI SEBESAR 0,28 PERSEN No. 02/04/1872/Th.XVII, 2 Maret 2017 Bulan Februari 2017, memasuki bulan kedua di tahun 2017, Kota Metro mengalami inflasi. Kelompok

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2006

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2006 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2006 ABSTRAKSI Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL

WARTA INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) BPS KABUPATEN KENDAL Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Di Kabupaten Kendal Bulan Juni 2016 INFLASI 0,38 Persen Bulan Juni 2016 di Kabupaten Kendal terjadi inflasi 0,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 61/11/76/Th. X, 1 November 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 2016 MAMUJU DEFLASI 0,17 PERSEN Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 82 kota di Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG APRIL 2016 DEFLASI 0.52 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG APRIL 2016 DEFLASI 0.52 PERSEN No.1/05/3504/Th.XVI, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN TULUNGAGUNG APRIL 2016 DEFLASI 0.52 PERSEN Pada bulan April 2016 Kabupaten Tulungagung mengalami Deflasi sebesar 0.52

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BPS PROVINSI SULAWESI BARAT a No. 6/11/76/Th. IX, November 015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI OKTOBER 015 MAMUJU INFLASI 0,13 PERSEN Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 8 kota di Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. DAFTAR ISI I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST2013 1.2. Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. Editing Coding II. Tata Cara Editing Coding 2.1. Umum 2.2. ST2013-P a. Blok

Lebih terperinci