BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH
|
|
- Suparman Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH 4.1. Kondisi Geografis Kelurahan Pakembaran Di Kecamatan Slawi terdapat 5 Kelurahan dan 5 Desa. Batas wilayah Kelurahan Pakembaran terletak di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah. Wilayan Kelurahan Pakembaran berbatasan dengan 5 Desa dan Kelurahan, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Trayeman, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kalisapu, sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Slawi Wetan dan Slawi Kulon dan sebelah Barat berbatasan Desa Pedagangan. Kelurahan Pakembaran secara administrasi terbagi atas 9 Rukun Warga(RW), sebelah selatan terdiri dari RW I, RW III, RW VIII, RW, IV, RW V sebelah utara terdiri dari RW II, RW VI, RW VII, RW IX dan 35 Rukun Tetangga (RT) dengan luas wilayah mencapai 138,500 Ha. Dari luas wilayah tersebut merupakan wilayah pemukiman penduduk Ha, prasarana umum Ha, lahan pertanian 11,500 Ha, Perkantoran 0,480 Ha, Taman 8, 430 Ha. Jarak tempuh Kelurahan Pakembaran ke Ibu Kota Kecamatan adalah 1, 5 kilometer, lama tempuh dengan menggunakan kendaraan umum atau becak 0,30 km / jam. Untuk ke Kota Kabupaten dengan menggunakan kendaraan umum atau becak dengan jarak 1,5 kilo meter, lama tempuh 00,20 / jam. Oleh karena itu Letak geografis yang strategis tersebut maka masyarakat Kelurahan Pakembaran mudah mengakses kegiatan ekonomi atau melakukan aktifitas karena Kelurahan Pakembaran di tengah-tengah kota Kabupaten. Kelurahan Pakembaran dengan bentangan wilayah daerah datar dengan suhu rata 36 derajat celcius, dari daratan ke permukaan laut berjarak 25 kilo meter dengan jalan datar, jenis kandungan tanah merah dan abu-abu kedalaman 12 meter mempunyai kandungan zat besi, untuk lahan pertanian masyarakat bercocok tanam palawija dan padi. Disekitar pemukiman masyarakat terdapat tanaman perdu, menggambarkan wilayah Kelurahan Pakembaran adalah tanah yang subur, iklim yang sejuk, karena di sebelah selatan Kabupaten Tegal adalah gunung slamet, dengan lama tempuh 3 jam atau 80 kilometer dari Kelurahan Pakembaran,
2 maka Kelurahan Pakembaran masuk dalam kaki gunung slamet, sedangkan 25 kilometer ke utara masuk Kota Tegal merupakan pantai utara jawa. Wilayah Kelurahan Pakembaran, merupakan daerah urban dari desa-desa wilayah Kabupaten Tegal, dengan akses jalan yang menghubungkan dari desadesa tingkat Kecamatan Slawi sangat terjangkau, karena dilalui jalan raya yang sudah beraspal semua dengan sarana transportasi kendaraan bermotor, mobil, angkutan kota, dokar sepeda ontel, bus yang bisa menghubungkan antar Kabupaten. Kelurahan Pakembaran merupakan daerah yang memiliki potensi tanah yang datar, salah satu Kelurahan dari 5 Kelurahan dan 5 Desa di Kecamatan Slawi, yang masuk dalam Ibu Kota Kabupaten dan memiliki lokasi / komplek ruko serta toko-toko kelontong dan pasar swalayan yang tidak dimiliki oleh Kelurahan lain di Kecamatan Slawi, selain pusat perniagaan sebagian wilayah digunakan perkantoran tingkat Pemerintah Daerah ada di Kelurahan Pakembaran dan aset jalan untuk melakukan aktifitas penduduk sudah beraspal dan pavingisasi pada jalan gang. Hubungan antara masyarakat Kelurahan Pakembaran dengan ekosistem setempat, dapat dilihat dari bagaimana masyarakat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam yang terdapat dilingkungannya, masyarakat masih beranggapan bahwa alam sebagai sumber penyedia kebutuhan hidup, secara umum hubungan dengan lingkungan baik menyangkut sistem ekonomi, sistem sosial, maupun kelembagaan yang ada dimasyarakat cukup baik, masyarakat tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengakses sumberdaya alam yang terdapat dilingkungan. Sumberdaya lahan yang ada di Kelurahan Pakembaran adalah memiliki luas wilayah 138,500 ha dan pemanfaatanya untuk pemukiman 99,170 ha, untuk prasarana umum dan prasarana ekonomi 25,500 ha, pertanian 11,500 ha, dari 11,50 lahan pertanian sebagian besar dimiliki oleh golongan lapisan atas. Selain lahan pertanian masih ada potensi lahan kering yang bisa dimanfaatkan. Fasilitas fisik perekonomian yang ada di Kelurahan Pakembaran sangat beragam diantaranya sebagai berikut ( tabel 3)
3 Tabel : 3 Data Lembaga perekonomian Penduduk, jumlah usaha dan tenaga kerja tahun nomor Jenis Lembaga Ekonomi Jumlah usaha Juml Tenaga Kerja 1 Industri Makanan ( roti) 1 10 orang 2 Industri 3 12 orang kerajinan(batako) 3 Industri mebelair 1 5 orang 4 Usaha perdagangan kecil orang 5 Warung makan/minum orang 6 Kios kelontong orang 7 Bengkel orang 8 Toko swalayan orang 9 Usaha sablon 3 10 orang 10 percetakan 2 5 orang Sumber data profil Kelurahan Pakembaran 2008 Dari tabel 3 menggambarkan fasilitas perekonomian dan berpotensi untuk di kembangkan. 4.2 Sistem Sosial Data kependudukan Kelurahan Pakembaran sampai tanggal 14 januari 2008 mencapai jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga KK yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak jiwa atau 47,29 persen dan penduduk perempuan 4,101 jiwa atau 52,71 persen, dari jumlah penduduk tersebut terdapat keluarga miskin sebanyak 601 kepala keluarga (KK) dengan jumlah anggota keluarga miskin 981 Jiwa. Penduduk Kelurahan Pakembaran sesuai jumlah penduduk laki-laki dan perempuan relatif seimbang, ratio jenis kelamin dapat dihitung menurut perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan. Ratio jenis kelamin di Kelurahan Pakembaran dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki jiwa atau 47,29 persen dan jumlah penduduk perempuan jiwa atau 52,71 persen dengan perbandingan sex ratio sebesar 89, berarti bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 89 orang penduduk laki-laki, artinya kemungkinan mortalitas penduduk perempuan Kelurahan Pakembaran lebih tinggi di bandingkan penduduk laki-laki, hal ini bisa juga disebabkan adanya faktor penduduk laki-laki lebih tinggi melakukan migrasi dari pada penduduk perempuan.
4 Sedangkan struktur umur dapat diketahui besarnya rasio beban tanggungan, kelompok umur non produktif adalah kelompok umur yang berumur 0-14 tahun dan diatas 65 tahun, di Kelurahan Pakembaran penduduk usia 0-14 tahun sejumlah orang dan kelompok penduduk yang berumur lebih dari 65 tahun keatas sebanyak 364 orang sehingga ratio beban tanggungan (RBT) sebesar 90,5 persen artinya tiap 1000 orang yang produktif di Kelurahan Pakembaran menanggung 995 orang yang tidak produktif, Secara sederhana rasio beban tanggungan merupakan beben yang ditanggung penduduk usia produktif atas penduduk usia non produktif. Berdasarkan Internasional Labour Organization ( ILO) penduduk umur produktif dihitung pada rentang usia tahun ( Sakernas, 2007) Tabel : 4 Komposisi Penduduk tahun 2008 menurut umur, jenis kemamin dan sex ratio di Kelurahan Pakembaran No Komposisi Jenis kelamin penduduk L P Jumlah Sex Ratio keatas jumlah ,7 Sumber data : Data Profil Kelurahan Pakembaran 2008 Pendidikan merupakan aset penting agar menjadi tenaga kerja yang terdidik dan terampil sebagai salah satu modal pembangunan, yang merupakan sumber daya lokal di Kelurahan Pakembaran. Data pada 1 januari 2008 jumlah usia kerja atau 74,15 persen ( usia ) dengan berbagai latar belakang pendidikan mulai dari tamat Sekolah Dasar sampai Sarjana ada di Kelurahan Pakembaran, tingginya angka usia kerja yang berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keterampilan dapat menjadi beban bagi proses pembangunan itu sendiri, maka perlu adanya langkah atau upaya memberdayakan masyarakat pada usia kerja baik menyangkut aspek pendidikan, sosial, ekonomi, teknologi. Tingkat pendidikan penduduk juga sangat berpengaruh pada kemampuan diri seseorang,
5 untuk menentukan suatu tujuan, prilaku dan tingkat pekerjaan. Pemetaan sosial pada penduduk di Kelurahan Pakembaran menunjukkan berbagai lapisan tingkat pendidikan pada komposisi penduduk sebagai berikut : Tabel : 5 Komposisi Penduduk tahun 2008 Menurut Tingkat Pendidikan, jumlah dan presentase di Kelurahan Pakembaran nomor Tingkat pendidikan jumlah % 1 Pendidikan usia dini dan TK 459 5,9 2 Pernah sekolah SD tdk tamat 266 2,9 3 Tamat SD/sederajat ,42 4 Tamat SLTP ,9 5 Tamat SLTA ,5 6 Tamat D ,48 7 Tamat D ,59 8 Tamat D ,84 9 Tamat S1 50 0,64 10 Tamat S2 20 0,25 jumlah % Sumber data profil Kelurahan Pakembaran 2008 Dari data tersebut tingkat pendidikan SLTP presentasinya paling tinggi dan tingkat pendidikan SLTA pada urutan ke 2, pendidikan Sekolah Dasar ada pada urutan ke 3, artinya bahwa rendahnya pendidikan menentukan seseorang pada kemampuan untuk mengakses sesuatu kegiatan dan rendahnya pendidikan juga menentukan lapangan pekerjaan, serta mata pencaharian karena sesuai dengan program wajib belajar 9 tahun, baru memenuhi program baca dan tulis, belum mampu untuk mengakses keterampilan yang akan bersaing untuk mengisi pasar kerja. Dengan penduduk dan luas Ha, merupakan potensi yang sangat berarti bagi pembangunan, apabila sumberdaya manusianya dikelola dengan baik, yaitu adanya perhatian yang serius dari pemerintah, maupun stakeholders yang peduli terhadap kehidupan penduduk Kelurahan Pakembaran. Agar mereka bisa hidup sejahtera, maka perlu adanya pemberdayaan dan perhatian semua pihak turut serta dalam membantu meningkatkan kualitas penduduk, melalui pendidikan pelatihan keterampilan pembuatan KUBE, membuka lapangan pekerjaan disektor formal maupun informal. Sumberdaya yang tak kalah penting di Kelurahan Pakembaran adalah modal ekonomi dan modal sosial yang dimiliki masyarakat. Modal ekonomi menyangkut aset masyarakat yang kaitanya dengan materi, serta usaha yang dikelola
6 masyarakat di Kelurahan Pakembaran, sebagai investasi seperti komplek ruko, usaha pedagang kaki lima, pedagang keliling, arisan ibu-ibu dan bapak-bapak pada tingkat RT dan RW, modal pinjaman bergulir untuk KSM yang dikelola BKM, merupakan modal yang bisa dijadikan sumberdaya lokal. Modal sosial merupakan sifat kebersamaan pada kehidupan dimasyarakat untuk terciptanya kerukunan (gotong royong) dimasyarakat tanpa adanya persaingan, di samping itu adanya ikatan sosial di dalam kelembagaan masyarakat, perkumpulan dan kelompok-kelompok yang terbentuk karena adanya kepercayaan, kerjasama dan jaringan yang terbentuk dengan baik, sehingga keberadaan berbagai kegiatan ekonomi lokal dapat terus berkembang. Di Kelurahan Pakembaran terdapat kelompok swadaya masyarakat (KSM) sebanyak 31 kelompok yang beranggotakan 309 orang dengan aneka ragam usaha masyarakat dan difasilitasi modal pemerintah untuk usaha ini merupakan aset bagi pemerintah, dalam pemberdayaan masyarakat. Mata pencaharian penduduk Kelurahan Pakembaran, terdiri dari buruh/swasta, buruh tani, pedagang, petani, pengusaha, pengrajin, PNS, TNI/POLRI dan lain-lain. Tabel 6 : Data Jenis Mata pencaharian, presentase dan jumlah masyarakat Kelurahan Pakembaran tahun Nomor Mata Pencaharian Jumlah % 1 Petani 450 5,78 2 Buruh Tani ,34 3 Buruh /swasta ,10 4 Pegawai negeri 53 0,68 5 Pedagang 520 6,68 6 Pengrajin 135 1,73 7 Montir 20 0,25 8 Dokter 3 0,03 9 Penjahit 10 0,12 10 Tukang batu 55 0,70 11 Tukang kayu 35 0,44 12 Sopir 17 0,21 13 Pengemudi becak 24 0,30 14 TNI/POLRI 85 1,09 15 Pengusaha 147 1,88 16 Pensiun 101 1,29 Jumlah Sumber data profil Kelurahan Pakembaran 2008
7 Penduduk Kelurahan Pakembaran sebagian besar bermata pencaharian pokok buruh, terdiri dari buruh swasta sebesar atau 31,10 persen dan buruh tani orang atau 17,34 persen, ada keterkaitan dengan tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Pakembaran. Dengan tingkat pendidikan yang rendah dan tidak adanya modal usaha yang bisa dijadikan mata pencaharian, maka penduduk Kelurahan Pakembaran banyak yang bekerja pada sektor jasa dan dagang, karena sumberdaya ekonomi lebih menjanjikan yaitu kehidupan masyarakatnya berada pada wilayah kota Kabupaten Tegal yang terdapat komplek rumah toko dan pusat perbelanjaan. Untuk mendukung kerja pemerintahan di Kelurahan Pakembaran secara alamiah masyarakat membentuk kelembagaan dan organisasi sosial, muncul dan terbentuknya kelembagaan masyarakat, adanya inisiatif masyarakat dibentuk karena kebutuhan bersama, semakin maju perkembangan masyarakat semakin banyak dan komplek kelembagaan dibentuk. Pembentukan kelembagaan berorientasi pada tujuan pelayanan, pemenuhan kebutuhan dan sifat keanggotaan dalam kelembagaan. Lembaga kemasyarakatan dan organisasi sosial yang ada di Kelurahan Pakembaran sebagai berikut : a. Lembaga ketahanan masyarakat desa. Sebagai lembaga pertimbangan bagi pemerintah kelurahan untuk melakukan rembug warga sebelum diputuskan untuk diambil kebijan dan keputusan desa/kelurahan. b. Lembaga Pemerintahan. Kelurahan, Rukun warga, Rukun tetangga, masingmasing lembaga mempunyai forum, untuk tingkat Kelurahan ada forum Kelurahan, yang dihadiri oleh seluruh ketua RW/RT, tokoh masyarakat, tokoh agama. c. Badan Keswadayaan Masyarakat. Merupakan lembaga Independen yang dalam pola kerjanya untuk mengelola kegiatan yang berkaitan dengan program P2KP yang ada pada tingkat Kelurahan. d. Kelompok Swadaya Masyarakat. Sebagai kelembagaan yang ada masyarakat kelurahan berfungsi untuk pemberdayaan pada masyarakat miskin yang dibentuk oleh BKM sebagai penerima dan pelaku program P2KP. e. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Sebagai wadah organisasi wanita yang ada dimasing-masing RT/RW.
8 f. Posyandu. Kelembagaan masyarakat yang berfungsi untuk membantu masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak sebagai pertolongan yang berkelanjutan. g Lembaga Pendidikan Agama / orgasisasi keagamaan. Berfungsi untuk mendidik dan membimbing masyarakat yang merupakan kelembagaan sosial secara independen h. Karang Taruna. Merupkan lembaga kepemudaan untuk menjaring dan membina pemuda di tingkat kelurahan untuk meningkatkan kreatifitas remaja. i. Kelompok Pengajian / jamiahan. Kelembagaan Yang berfungsi untuk membimbing bagi warga yang beragama Islam Nilai ( Kultur ) Masyarakat Kelurahan Pakembaran Nilai dapat diartikan sebagai kepercayaan, pilihan, atau asumsi tentang apa yang baik untuk manusia. Nilai sosial/ masyarakat diartikan sebagai sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat sebagai dasar untuk merumuskan apa yang benar dan penting, di samping itu nilai sosial dapat juga dirumuskan sebagai petunjuk atau tafsiran secara sosial terhadap suatu obyek baik yang bersifat material, maupun yang non material. Pada nilai ( kultur ) masyarakat Kelurahan Pakembaran terdiri dari agama, budaya dan lapisan masyarakat. Masyarakat Kelurahan Pakembaran dalam kehidupan sehari-hari, lebih kental dengan kehidupan masyarakat agamis dan mayoritas masyarakatnya beragama islam, terlihat pada tiap-tiap RW terdapat masjid dan Taman Pendidikan Al- Qur an (TPQ) serta berbagai kegiatan agama islam dimasyarakat sangat kental, sehingga tokoh agama juga memiliki tingkat penghargaan yang tinggi dimata masyarakat seperti ustadz dan kyai. Budaya masyarakat Kelurahan Pakembaran mengutamakan kerukunan dan hidup bermasyarakat, menjadikan modal sosial yang harus ditumbuh kembangkan, pada kegiatan masyarakat seperti Karang Taruna, ikatan remaja masjid, kegiatan ibu dan bapak-bapak dalam pengajian, paguyuban kematian dan lansia tingkat desa, paguyuban tahlilan, Kelompok Swadaya Masyarakat, Badan Keswadayaan Masyarakat. Pelapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya di dalam proses pertumbuhan masyarakat, namun dapat pula terjadi dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan (seperti keluarga yang mampu membiayai anak-
9 anaknya melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi dan menjadi pegawai atau memperoleh pekerjaan yang lebih layak). Ukuran yang digunakan masyarakat untuk melihat apakah keluarga tersebut punya apa tidak pada pelapisan sosial masyarakat Kelurahan Pakembaran, yang paling atas adalah kepemimpinan formal( Kelurahan) dan selajutnya kepemimpinan informal seperti tokoh masyarakat ( anggota TNI, POLRI, PNS, tokoh politik dan pensiunan ), lapisan berikutnya adalah tokoh agama ( kyai, ustad ), pada tokoh informal tersebut merupakan panutan masyarakat dan juga sebagai kepanjangan tangan, aparat Kelurahan Pakembaran untuk menentukan arah pembangunan, selanjutnya orang-orang yang dipandang cukup dan menjadi relawan. Masyarakat Kelurahan Pakembaran menaruh rasa hormat terhadap seseorang yang memiliki jabatan, baik jabatan ditempatnya bekerja, jabatan dalam kepengrusan RT/RW, lembaga agama, lembaga pemerintah maupun kegiatankegiatan organisasi lainya, baik jabatan formal maupun jabatan informal. Masyarakat menaruh kepercayaan yang tinggi sehingga setiap kata dan perbuatannya dihargai dan dilaksanakan, terlebih kepada orang yang memiliki kepedulian yang tinggi dalam pengembangan masyarakat, Tokoh-tokoh tersebut diantaranya ketua RT, ketua RW, aparat kelurahan. Tokoh-tokoh pada jabatan formal memiliki peranan dalam masyarakat terutama yang menyangkut kegiatankegiatan yang bersifat administratif, misalnya masyarakat membutuhkan suratsurat untuk kepentingan mengurus akte kelahiran, akte jual beli tanah, pembuatan KTP surat keterangan tidak mampu dan sebagainya, sedangkan tokoh-tokoh pada jabatan informal seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus lembaga keuangan setempat. Pelapisan sosial masyarakat Kelurahan Pakembaran ditentukan juga pada tingkat pendidikan, masyarakat memandang bahwa seseorang melalui pendidikan akan mempunyai wawasan, pola berfikir, dan cara seseorang dalam menyelesaikan masalah yang dihadapainya. Masyarakat menyadari semakin tinggi pendidikan, maka kemampuan seseorang untuk mengolah informasi berbagai sudut pandang, sehingga dapat menangani masalah dengan tepat. Dalam pelapisan sosial di Kelurahan Pakembaran, tokoh-tokoh dengan berbagai karastetistik baik secara formal maupun informal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya bahu membahu bersama masyarakat dalam pengembangan kegiatan-kegiatan yang
10 dirasakan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tokok-tokoh farmal dan informal bersama-sama menentukan prioritas pembangunan di wilayah masingmasing untuk diusulkan dan dijalankan sebagai program pembangunan. Pembahasan mengenai pelaksanaan pembangunan diwujudkan dengan adanya kegiatan bulanan pada tingkat RT dan RW yang diikuti oleh tokoh masyarakat dan masyarakat dimasing-masing RW. Jejaring Sosial terbentuk karena lapisan-lapisan masyarakat, yang membentuk komunitas untuk suatu tujuan, jejaring sosial terbentuk bisa secara formal maupun alamiah, dari pengamatan di Kelurahan Pakembaran jejaring sosial secara formal, manakala ada kepentingan Pemerintah untuk menentukan pembangunan masyarakat, maka perlu adanya musyawarah bersama melalui tokoh formal dan informal, kegiatan rutin dalam jejaring sosial dilakukan oleh tokoh masyarakat melalui pertemuan rutin RT dan RW dilakukan tiap bulan sekali dan jejaring informal dilakukan melalui pengajian mingguan ibu-ibu pengajian tahlilan oleh bapak-bapak. Fungsi kontrol lembaga masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga masyarakat, maupun organisasi sosial merupakan kegiatan rutin masyarakat, yang tanpa adanya pembinaan dari pemerintah kelurahan, mereka sudah aktif dengan cara kekerabatan dan kekeluargaan yang mengutamakan kebersamaan (gotong royong) pada masyarakat Kelurahan Pakembaran. Aturanaturan masyarakat yang ditetapkan baik secara tertulis seperti ( aturan yang ada pada tataran RT/RW LKMD, lembaga keuangan di tingkat kelurahan ) maupun tidak tertulis ( ikatan ibu-ibu dan bapak dalan pertemuan pengajian mingguan, kegiatan kebersihan lingkungan pada tingkat RT dan RW ) mengacu pada kelembagaan yang mereka bentuk, masih terasa adanya kebersamaan sebagai modal sosial yang dilestarikan masyarakat. Jejaring sosial yang paling dominan yang dimiliki masyarakat Kelurahan Pakembaran adalah gotong royong dan kekerabatan ( persaudaraan) baik di tingkat tetangga, kelompok pengajian dan organisasi kelembagaan di tingkat Kelurahan yang diikat adanya arisan pada anggotanya, merupakan modal dasar bagi Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat melalui program-programnya. Seperti penuturan salah seorang informen (MR) berikut :
11 ...kelurahan pakembaran merupakan daerah urban bagi daerah wilayah Kabupaten Tegal, banyak pendatang yang mencari penghasilan dan bekerja di wilayah kelurahan pakembaran, karena sebagai pusat perbelanjaan dan pasar tradisional, walaupun pakembaran banyak masyarakat pendatang, namun kerukunan warga masyarakatnya tetap terjaga, bahkan masyarakat pendatang setiap ada kegiatan masyarakat ikut di dalamnya, biasanya kegiatan yang mengikat masyarakat kelurahan pakembaran yang bersifat keagamaan dan pertemuan warga untuk membahas pembangunan Fungsi pengurus RT dan RW terhadap kegiatan masyarakat sangat dominan, aturan yang dibuat masyarakat untuk disepakati bersama dan dilakukan untuk kepentingan masyarakat, misalnya ( kegiatan kerja bakti bersama, pembagian kapling bersih lingkungan ) pengaruh ketua RT/RW serta ketua lembaga di Kelurahan Pakembaran sangat dipatuhi oleh warganya.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga
Lebih terperinciPETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN
35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang
BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Desa Pusakajaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat, dengan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER
BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER 4.1. Keadaan Umum Lokasi Desa Cibaregbeg masuk wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang merupakan tipologi desa dataran rendah dengan luas
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
28 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Kelurahan Pasir Mulya merupakan salah satu Kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Dengan luas wilayah
Lebih terperinciPETA SOSIAL KOMUNITAS
PETA SOSIAL KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan 1 telah dilakukan di Desa Tonjong, penulis telah melakukan pemetaan sosial dan masalah sosial yang penting dan sangat dirasakan oleh masyarakat sehingga
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang
II. KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN Kabupaten Brebes terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Jawa Tengah, memanjang keselatan berbatasan dengan wilayah
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda
31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan
Lebih terperinciP R O F I L DESA DANUREJO
P R O F I L DESA DANUREJO PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG KECAMATAN MERTOYUDAN DESA DANUREJO ALAMAT :DANUREJO MERTOYUDAN MAGELANG TELP (0293) 325590 Website : danurejomty.wordpress.com Email : desadanurejo@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI
BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI Desa Babakan Pari berada di ketinggian 600 m dpl, luas wilayah desa 212.535 ha adalah bagian dari wilayah administrasi Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Lebih terperinciPETA SOSIAL DESA CURUG
PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI
33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk
Lebih terperinciPROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi
23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Lebih terperinciV. PETA SOSIAL KELURAHAN MAHARATU
V. PETA SOSIAL KELURAHAN MAHARATU 52 5.1. Lokasi Kajian Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai terletak di sebelah selatan Kota Pekanbaru dan dilihat dari arah mata angin posisi wilayah hukum Kelurahan
Lebih terperinciPETA SOSIAL DESA BANJARARUM
PETA SOSIAL DESA BANJARARUM Gambaran Lokasi Desa Banjararum merupakan satu dari empat desa yang berada di wilayah Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Lokasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun No. 16 tahun 2001 tanggal 16 Agustus 2001 tentang pembentukan dan struktur organisasi tata kerja Kecamatan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung 1. Latar Belakang Berdirinya PPMK Krisis ekonomi yang berkepanjangan pasca tahun
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Strategi Kajian
METODE KAJIAN Tipe dan Aras Kajian Tipe kajian dalam rancangan kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif, yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain),
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
24 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas Wilayah Desa Parakan adalah desa yang terletak di kecamatan Ciomas, kabupaten Bogor, provinsi Provinsi Jawa Barat merupakan daerah padat penduduk
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Bantarjo merupakan salah satu pedukuhan yang berada di Desa Banguncipto Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo Yogykarata, luas wilayah 96.5 ha,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat
28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada
Lebih terperinciBAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo
BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung)
38 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Kondisi Geografis. Kampung Totokaton merupakan salah satu kampung (dari sembilan kampung) yang terletak di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai
31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas
BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA
STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA 2016 B A D A N P U S AT S TAT I S T I K KO TA B I T U N G Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 Statistik Kecamatan Lembeh Utara 2016 No. Publikasi : 7172.1616 Katalog
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Desa Wayang yaitu 271,673 Ha yang terdiri dari:
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Desa Wayang 1. Kondisi Geografis Desa Wayang merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Luas Desa
Lebih terperinciBAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan
BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa
Lebih terperinciPROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k
13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH
60 5.1. Latar Belakang Program BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan mengemukakan hasil temuan data pada lokasi yang berfungsi sebagai pendukung analisa permasalahan yang ada. 4.. Gambaran Umum Desa Pulorejo 4... Letak geografis
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan
24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial
Lebih terperinciBatas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan
Lebih terperinciBAB II PROFIL WILAYAH
BAB II PROFIL WILAYAH A. DESKRIPSI WILAYAH Deskripsi wilayah disusun berdasarkan hasil survey lapangan dan pengamatan yang dilakukan di lokasi KKN, baik melalui wawancara, opini penduduk, maupun diskusi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Lokasi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yaitu di Padukuhan 3 Sepaten, Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah melakukan survey lapangan untuk
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wawancara, curah pendapat, serta mengacu buku profil desa dan profil Dusun
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Pudak, Desa Terbah, baik melalui wawancara, curah pendapat,
Lebih terperinciB. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724
A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016-2017, berlokasi di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran,
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK
25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI
55 BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI A. Kondisi Geografis Desa Gemeksekti Kondisi geografis, sosial dan ekonomi, sedikit banyak memberikan terhadap daya kreatif dan imajinasi pada suatu komunitas masyarakat.
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus
Lebih terperinciBAB III PRATEK JUAL BELI POHON MANGGA DENGAN SISTEM TEBASAN DI DESA KEDONDONG KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK
BAB III PRATEK JUAL BELI POHON MANGGA DENGAN SISTEM TEBASAN DI DESA KEDONDONG KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK A. Gambaran Umum Desa Kendondong Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk 1. Kondisi Geografis Desa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,
Lebih terperinciPETA SOSIAL KELURAHAN CIBABAT
PETA SOSIAL KELURAHAN CIBABAT Keadaan Umum Lokasi Kota Cimahi secara geografis merupakan kota yang termasuk dalam kategori daerah pinggiran dan merupakan kota transit gerbang keluar masuknya transportasi
Lebih terperinciGEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian
GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan
Lebih terperinciLAPORAN. KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA
LAPORAN KEGIATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT (BBGRM) Ke XIV TEMA DENGAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT, KITA TINGKATKAN PERAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI DAN SEJAHTERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil
BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Ploso, Desa Baguncipto, baik melalui
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02
19 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Sejarah Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya yaitu berdiri diawali dengan adanya kepala
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi dan Kondisi Fisik Desa Kebonagung 1. Lokasi Desa Kebonagung Desa Kebonagung merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,
Lebih terperinciGambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.
18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan
Lebih terperinciIV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG
IV. PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG 4.1. Keadaan Umum Lokasi 4.1.2. Kelurahan Sukamiskin Kelurahan Sukamiskin merupakan tipologi perkotaan, memiliki luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki
65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan
23 BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN A. Keadaan Umum Desa Adireja Wetan Desa Adireja Wetan merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Profil Desa. Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Desa Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN berlangsung,
Lebih terperinciTINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA
TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA Deskripsi Kegiatan. Menurut Pemerintah Kabupaten Bogor pembangunan merupakan suatu proses perubahan untuk menuju ke arah yang lebih
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciBAB VI HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PRONANGKIS) DI KELURAHAN PAKEMBARAN Program Asistensi Sosial dan Jaminan Sosial
BAB VI HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PRONANGKIS) DI KELURAHAN PAKEMBARAN Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran pada hasil Perencanaan Jangka Menengah (PJM) menghasilkan
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Kondisi Geografis Provinsi Jawa Tengah mempunyai dua puluh sembilan kabupaten dan enam kotamadya, salah satu kabupaten tersebut
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan
47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non
IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA A. Keadaan Geografi Wanayasa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah
52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO
IV. KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO A. Keadaan Geografis Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan dengan luas wilayah
Lebih terperinciBAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.
23 BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR A. Sejarah Singkat Desa Gumingsir Berdasarkan catatan yang disusun oleh penilik kebudayaan kecamatan Pagentan kabupaten Banjarnegara (Karno, 1992:39) asal mula desa Gumingsir
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN
43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografi dan Topografi Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki luas sebesar 7551 Ha (BPS, 2015). Kecamatan Wonosari terbagi menjadi 14
Lebih terperinci