LEMBAR PENGESAHAN JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PENGESAHAN JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Fakultas Ilmu Pendidikan"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DANMENYIMAK MELALUI PERMAINAN KARTU KALIMAT PADA SISWA KELAS III SDN 3 MOOTILANGO KECAMATAN MOOTILANGOKABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan Oleh : Risna A. Kabaderan Nim Pembimbing I Pembimbing II Dra. RatnartiPahrun, M.Pd Nip Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd Nip

2 ABSTRAK Risna A. Kabaderan, 2014.Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menyimak Melalui Permainan Kartu Kalimat di kelas III SDN 3 Mootilango Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo.Pembimbing I Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd dan Pembimbing II Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini apakah kemampuan membaca dan menyimak siswa kelas III SDN 3 Mootilango dapat ditingkatkan melalui permainan kartu kalimat.adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN 3 Mootilango menggunakan permainan kartu kalimat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.teknik pengambilan data yang digunakan yaituobservasi, wawancara, dokumentasi dan tes yang berlangsung 2 siklus. Hasil pada observasi awal, yang mampu membaca dan menyimak 6 orang (25%) dan yang belum mampu membaca dan menyimak 18 orang (75%). Pada siklus 1 menunjukkan bahwa siswa yang tepat membaca dengan lafal 16 orang (68%), 6 orang (25%) kurang tepat, dan 2 orang (8,4%) tidak tepat, pada aspek intonasi 3 orang (13%) tepat, 19 orang (79%) kurang tepat, dan 2 orang (8,4%) tidak tepat, aspek kefasihan 8 orang (33%) tepat, 14 orang(58%) kurang tepat dan 2 orang (8,4%) tidak tepat, aspek keaktifan 15 orang (63%) aktif, 8 orang (33%) kurang aktif, dan 2 orang (8,4%) tidak tepat, aspek menyenangkan 12 orang (50%) senang, 10 orang (42%) kurang senang, dan 2 orang (8,4%) tidak senang. menyimak pada aspek menangkap informasi, ide dan pesan 12 orang (50%) tepat, 10 orang (42%) kurang tepat, dan 2 orang. Setelah dilakukan tindakan perbaikan pada siklus 2 pembelajaran meningkat. Yang tepat membaca dan menyimak 21 orang (88%), 1 orang (4%) kurang tepat dan 2 orang (8,4%). Sehingga kesimpulan akhir dari penelitian ini bahwa tindakan perbaikan pembelajaran membaca dan menyimak pada pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 3 Mootilango Kecamatan Mootilango.Melalui permainan kartu kalimat,mengalami peningkatan. Kata Kunci : Membaca, Menyimak, Permainan Kartu Kalimat

3 1 Risna A. Kabaderan. Selaku Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd selaku Dosen tetap Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UNG; Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pdselaku Dosen tetap Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UNG Latar Belakang Masalah. Keterampilan membaca dan keterampilan menyimak sering kali secara bersama-sama dan tunjang menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal ini seiring dengan pendapat Tarigan (1994 : 7) yang mengemukakan, bahwa untuk meningkatkan hasil yang hendak dicapai dalam membaca, maka seyogyanyalah setiap keterampilan menyimak diikuti oleh kegiatan membaca yang sesuai dengan tujuan menyimak tersebut. Dengan kata lain listening gaols harus diikuti oleh reading activity. Pembelajaran membaca dan menyimak benar-benar mempunyai peranan penting karena dengan membaca dan menyimak seseorang akan dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru..dengan demikian kondisi yang cukup memprihatinkan sekarang adalah kesulitan anak didik dalam membaca dan menyimak karena mengingat bahwa kemampuan membaca dan menyimak dapat menggali berbagai macam ilmu pengetahuan, dan satu hal yang tidak boleh kita lupakan, bahwa semua mata pelajaran yang diajarkan di SD prinsipnya memerlukan aktivitas dalam membaca dan menyimak (dalam Peningkatan Mutu pendidikan Dasar-Peqip/1997). Ketidakmampuan siswa membaca akan berakibat rendahnya prestasi belajarnya. Hal ini dapat terjadi karena apabila siswa tersebut tidak mampu membaca, maka siswa tersebut tidak akan dapat memahami isi materi pelajaran tersebut, sehingga prestasi belajarnya pun akan rendah.hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah minat dan keaktifan siswa dalam membaca. Indonesia belum terampil menyusun bahan pengajaran menyimak, (5) dan jumlah murid per kelas terlalu besar. Berbagai bentuk pengajaran menyimak yang dikenal selama ini adalah simak-ucap, simak-tanya, simak-cerita, simak-kerjakan, simak-teriak, simak-bisik berantai, simak-rangkum, simak-simpati, simak-hayati, dan simak-kata simon. Bentuk-bentuk itu diajarkan melalui cara-cara yang tradisional sehingga cenderung menjenuhkan siswa. Penggunaan media yang tepat untukmenambah peningkatan kemampuan membaca dan menyimak anak sangatlah penting. Salah satunya adalah media cerita bergambar.penggunaan metode ini adalah dengan cara, dalam belajar anak dibacakan oleh guru sebuah buku ceritadan menceritakannya dengan sangat menarik sehingga anak tertarik terhadap isidari buku cerita tersebut. Siswa harus diajarkan membaca dan menyimak karena memadukan pembelajaran membaca dan menyimak tidaklah sukar. Misalnya anak disuruh

4 membacakan sebuah wacana yang harus dipahami orang lain, kemudian siswa yang lain menyimak. Guru memberikan waktu berfikir untuk anak mengingat kembali apa yang dibacakan temannya tadi dan meminta mereka menceritakan kembali isi wacana tersebut.dengan begitu anak tidak hanya pandai membaca tetapi mereka juga memahami apa yang dibacanya sehingga mereka dapat menyimpulkan, memahami serta mengerti isi bacaan tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang ini penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan mengambil judul Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menyimak Melalui Permainan Kartu Kalimat di Kelas III SDN 3 Mootilango. Rumusan Masalah. Dengan melihat latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah kemampuan membaca dan menyimak siswa kelas III SDN 3 Mootilango dapat ditingkatkan melalui permainan kartu kalimat? Hakekat Kemampuan Membaca dan Menyimak. Pengertian Membaca. Anderson (1972 : 209) secara singkat dan sederhana mencoba mendefinisikan membaca sebagai proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis atau reading is a recording and decording proses. Membaca menurut kridalaksana (1993 : 135), adalah : keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lembaga-lembaga grafis dan perubannya menjadi wicara yang bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Pembaca harus mengenal konsep, kosakata serta latar yang terdapat dalam bacaan. Dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu dapat didengar, misalnya membaca dalam hati.selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari menyimak. Sewaktu membaca, pembaca yang baik akan memahami bahan yang dibacanya. Selain itu, bisa mengkomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau tertulis.dengan demikian, membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya.jadi membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan, serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca. TujuanMembaca. Dalam Roffiudin (2003 : 47) tujuan membaca yaitu : (1). Untuk mengembangkan kemampuan bernalar yang sehat, (2). Mandiri dalam mengambil suatu keputusan, (3).

5 Berwawasan luas dan kaya referensi dalam mengatasi keputusan, dan (4). Dalam membaca kita terbiasa dengan pola hidup yang mengedepankan intelektual. Menurut Rahim (2008 : 11) mengutip pendapat Balnton, dkk dan Irwan dalam Burns dkk (1996) menyebutkan tujuan membaca meliputi : 1). Kesenangan, 2). Menyempurnakan membaca nyaring, 3). Menggunakan strategi tertentu, 4). Memperbaharui pengetahuannya tentang satu topik, 5). Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, 6). Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, 7). Mengkonfirmasi atau menolak prediksi, 8). Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain, dan 9). Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Jadi tujuan membaca adalah untuk memperoleh informasi dari apa yang ditulis oleh seseorang, pemahaman dan kesenangan. Manfaat Membaca. Manfaat membaca yaitu : 1) membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan, 2) ketika sibuk membaca seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan, 3) kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja, 4) dengan sering membaca orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata, 5) membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, 6) membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman, 7) dengan membaca orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, 8) dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya ; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup, 9) membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan agar tidak sia-sia, dan 10) dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat ; lebih lanjut lagi bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep untuk memahami apa yang tertulis. Jenis-jenis Membaca. Dalam http :// Guruit07.blogspot.com/2009/01/ jenis-jenis membaca. Jenis-jenis membaca ditinjau dari segi terdengarnya atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca maka, proses membaca dapat dibedakan menjadi : a. Membaca Nyaring. b. Membaca Dalam Hati.Secara garis besar membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua antara lain : Membaca Ekstensif. Intensif

6 Proses Membaca. Pra Membaca (Tahap Persiapan). Saat Membaca (Tahap Perkembangan). Paska Membaca (tahap Transisi). Hipotesis Tindakan. Yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Jika guru melaksanakan permainan kartu kalimat, maka kemampuan membaca dan menyimak pada siswa kelas III SDN 3 Mootilango akan meningkat. Indikator Kinerja. Indikator kinerjapada penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah jika kemampuan membaca dan menyimak melalui permainan kartu kalimat di kelas III SDN 3 Mootilango masih rata-rata dibawah 65% maka secara signifikan penelitian ini dilanjutkan. Dan apabila pada kegiatan berikutnya kemampuan membaca melalui permainan kartu kalimat sudah mencapai 75% maka penelitian sudah mencapai ketuntasan belajar sehingga tidak perlu dilanjutkan ke yang berikutnya. Hal ini disebabkan siswa sudah dianggap meningkat hasil belajarnya. Dilihat dari meningkatnya kemampuan membaca dan menyimak melalui permainan kartu kalimat. Metode Penelitian Data yang telah dijaring kedua jenis instrumen dan dianalisis dengan menggunakan teknik presentase (%), untuk selanjutnya dikonfirmasikan dalam bentuk kualitatif. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan pada observasi awal yaitu : yang sudah membaca dengan lafal yang tepat 12 orang atau 50 % yang kurang tepat 10 orang atau 42 % dan yang tidak tepat 2 orang atau 8,4 %. Yang dapat menyimak dengan tepat 6 orang atau 25 % yang kurang tepat 5 orang atau 21 % dan yang tidak tepat 13 orang atau 54 %. Sehingga penulis perlu melakukan tindakan dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menyimak melalui permainan kartu kalimat pada siswa kelas III SDN 3 Mootilango Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo dan perencanaan tindakan tersebut akan dilaksanakan pada 2 siklus. Hasil Siklus I

7 hasil kemampuan menyimak siswa siklus I yang mencakup empat aspek dijabarkan sebagai berikut : 1. Aspek menangkap informasi, ide dan pesan Siswa yang tepat menangkap informasi, ide dan pesan yakni 12 orang (50%), 10 orang (42%) yang kurang tepat, 2 orang (8,4%) yang tidak tepat, dari 24 siswa yang dijadikan sampel. 2. Aspek pemahaman komunikasi. Dilihat dari aspek pemahaman komunikasi nilai presentasenya 3 orang (13%) tepat dari 24 siswa yang dijadikan sampel, 19 orang (79%) kurang tepat serta 2 orang (8,4%) tidak tepat. 3. Aspek keaktifan. Pada aspek keaktifan, 12 orang siswa (50 %) aktif, 10 orang (42%) kurang aktif, 2 orang (8,4%) tidak aktif dari 24 siswa yang dijadikan sampel. 4. Aspek menyenangkan Siswa yang senang, 12 orang (50%) yang senang, 10 orang (42%), 2 orang (8,4%) kurang senang dari 24 siswa yang dijadikan sampel. Berdasarkan analisis hasil tindakan kelas pada siklus I tentang kemampuan siswa membaca dan menyimak melalui permainan kartu kalimat pada siswa kelas III di SDN 3 Mootilango, Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan pengamatan dan hasil penilaian, maka dapat diperoleh beberapa hal berikut : 1) Hasil belajar siswa berdasarkan penilaian menunjukkan bahwa kemampuan membaca dan menyimak melalui permaian kartu kalimat belum mencapai kriteria keberhasilan. Oleh karena itu perlu pengulangan untuk hasil belajar siswa 2) Aktifitas pembelajaran menunjukkan kurangnya motivasi pada diri siswa dan kurangnya perhatian terhadap penjelasan guru. Oleh karena itu, diperlukan pengulangan siklus untuk lebih memotivasi siswa dan memberikan penjelasan tentang cara membaca dengan memperhatikan (lafal, intonasi, kefasihan) dan menagkap informasi, ide dan pesan serta pemahaman komunikasi. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Mei Siswa melakukan perbaikan membaca dan menyimak yang mencakup aspek yakni lafal, intonasi, kefasihan, menangkap informasi, ide dan pesan, pemahaman komunikasi, keaktifan siswa serta menyenangkan. Pengamatan proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Hal yang diamati dari situasi kegiatan belajar siswa adalah aktivitas belajar, perhatian, keaktifan, dan proses belajar.

8 1. Siswa memperhatikan dan merespon dengan antusias ( bertanya dan menanggapi ) persentasi kesuksesan siswa (90%, BS) 2. Siswa berpartisispasi secara aktif dalam kegiatan berinteraksi / kerjasama dengan siswapersentasi kesuksesan siswa (90%, BS) 3. Siswa merespon positif ( senang) terhadap permainankartu kalimat yang digunakanpersentasi kesuksesan siswa (90%, BS) 4. Siswa aktif menjawab dan selalu bertanya apabila menemukan kesulitan. Persentasi kesuksesan siswa (90%, BS) Dari hasil pengamatan pelaksanakan siklus II diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan membaca siswa meningkat dari siklus 1, hal ini dapat dilihat dari hasil nilai siswa yang mencakup lima aspek yaitu : 1. Aspek lafal. Siswa yang mampu membaca, dilihat dari lafal siswa yakni 21 orang (88%) tepat, 1 orang (4 %) yang kurang tepat, 2 orang (8,4%) yang tidak tepat, dari 24 siswa yang dijadikan sampel. 2. Aspek intonasi. Dari 24 orang siswa yang dijadikan sampel 21 orang (88 %) tepat, 1 orang (4 %) yang kurang tepat dan 2 orang (8,4 %) yang tidak tepat. 3. Aspek kefasihan. Dilihat dari aspek kefasihan nilai presentasenya 21 orang (88 %) tepat, 1 orang (4 %) yang kurang tepat serta 2 orang (8,4%) tidak tepat. 4. Aspek keaktifan. Pada aspek keaktifan, 21 orang siswa (88 %) aktif, 1 orang (4 %) kurang aktif, 2 orang (8,4%) tidak aktif dari 24 siswa yang dijadikan sampel. 5. Aspek menyenangkan Siswa yang senang, 21 orang (88%) yang senang, 1 orang (4%), 2 orang (8,4%) kurang senang dari 24 siswa yang dijadikan sampel. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pada siklus I dan II di atas maka jelaslah, bahwa dengan menerapkan permainan kartu kalimat dalam proses pembelajaran akan dapat meningkat hasil belajar siswa dalam membaca dan menyimak.adapun prosedur pembelajarannya adalah seperti yang telah diterapkam dalam pelaksanaan tindakan siklus akhir, yakni pada siklus II kegiatan pembelajaran ini, maka dilaksanakan secara optimal maka ada kemungkinan besar dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran serta hasil belajar siswa. Hal ini dapat di lihat pada table Peningkatan persentase keberhasilan dari setiap siklus (Menyimak). Adapun analisis nilai rata rata kelas siklus I, siklus II dan peningkatannya dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut ini. Jumlah siswa Persentase No Aspek yang dinilai Kurang Tidak Kurang Tidak Tepat Sesuai tepat tepat sesuai sesuai 1. Lafal % 4 % 8,4 %

9 2. Intonasi % 4 % 8,4 % 3. Kefasihan % 4 % 8,4 % 4. Keaktifan % 4 % 8,4 % 5. Menyenangkan % 4 % 8,4 % Tabel 4.10 : Analisis Nilai Rata - rata Siklus I dan Siklus II. N o Tahap Jumla h siswa Rata rata kelas Nilai Minimal Nilai Maksimal Membac a Menyima k Membac a Menyima k Membac a Menyima k 1. Siklus I 24 77,91 77, Siklus II Simpulan 24 94,75 95, Berdasarkan hasil penilaian dan pembahasan yang mengacu pada permasalahan dalam penelitian ini, peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada perbandingan membaca dan menyimak siswa pada siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata membaca siswa pada silkus I sebesar 77,91, menyimak 77,70 dan nilai rata-rata membaca siswa pada siklus II sebesar 94,75, menyimak 95,12. Jadi, terjadi peningkatan nilai rata-rata membaca siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 16,84 dan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 17,42. Saran Dengan memperhatikan hasil dari pada penelitian yang telah dilakukan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1) Kemampuan membaca dan menyimak harus lebih ditingkatkan dan perlu diberikan bimbingan khusus pada anak yang belum mampu membaca dan menyimak terutama dalam proses pembelajaran membaca agar tidak mengalami kesulitan guna untuk memperoleh informasi tertulis. 2) Siswa harus lebih banyak diperhatikan terutama dalam belajar tidak mengalami kesulitan dalam membaca dan menyimak. 3) Guru seharusnya bisa memiliki metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang diajarkan. 4) Guru hendaknya memberikan dorongan dan motivasi terhadap siswa yang mempunyai tingkat mentalitasnya kurang percaya diri. DFTAR PUSTAKA

10 Akhadiah S. Dkk Bahasa Indonesia III. Jakarta. Departemen P dan K. Alirsyad pengertian permainan dalam pembelajaran bahsa indonesia. (online) tersedia di Anderson Peningkatan Keterampilan Berbahasa (Bahan Ajar). Gorontalo. Program Studi S1 PGSD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo. Datumbanua.Ronny A. G Meningkat Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Teknik Bermain Pias Kata Pada Siswa Kelas II SD Inpres Maleo Kecamatan Popayato timur Kabupaten Pohuwato,1987. bagaimana meningkatkan kemampuan membaca? Bandung, CV. Sinar Baru, Malang, YA3 Dupamana Ratna Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyimak Isi Dongeng Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 01 Mananggu Kabupaten Boalemo Dep.Dikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Dep.Dikbud / Petunjuk Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kelas 1 Sd. Jakarta : direktorat dikdasmen. Dep.Diknas Kurikulum 2004.Standar Kompetensi Bahan Kajian. Jakarta : Dep.Diknas Departemen P dan K Kurikulum Pendidikan Dasar : GBPP. Bahasa Indonesia:Jakarta. Hariyadi, dan Zamzami Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta. Ditjen Dikti. Harjasujana. A Nusantara Yang Literal Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonseia : Jakarta april april juni 2010,2004. Kurikulum berbasis kompetensi, Jakarta, Pusat kurikulum Kusmana, Suherli Guru Bahasa Indonesia Profesional.Jakarta : Sketsa Aksara Lalitya. Umar, Salha Kajian Bahasa Indonesia di sekolah Dasar (Bahan Ajar).Gorontalo : Program Studi S1 PGSD Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca dan keterampilan menyimak sering kali secara bersama-sama dan tunjang menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa keduanya mempunyai hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara dalam hal ini menyampaikan pesan merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang utama dan yang pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Hakikat Membaca Pada hakikatnya membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL.

PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL. PENERAPAN MODEL PERMAINAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA KELAS IV SDN 38 HULONTHALANGI KOTA GORONTALO JURNAL Oleh SITI SUMIATY ABAS NIM : 151411031 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakekat Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Klein, dkk (Rahim 2005:3), mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup, pertama; membaca merupakan suatu proses.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbahasa pada dasarnya kegiatan berkomunikasi. Oleh karena itu, belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan di sekolah dasar sebagai bekal untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Oleh karena itu, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Oleh karena itu, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dapat saling berbagi pengalaman, saling belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. membaca merupakan Salah satu cara pembelajaran, Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum pendidikan dasar salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 REJOSARI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 SHEFI HUDA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2 Upaya Peningkatan Pembelajaran... UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Sri Sudarminah 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Peningkatan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Muslimin, Muh. Tahir, dan Idris Patekkai Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa memiliki kedudukan penting dalam sejarah kehidupan manusia. Disamping sebagai simbol komunikasi, juga sebagai bahasa pemersatu dalam kehidupan bermasyarakat.

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon Nur Asrianti, M. Tahir, dan Saharuddin Barasandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN DLTA ( DIRECTED LISTENING THINKING ACTIVITY)

PENERAPAN PENDEKATAN DLTA ( DIRECTED LISTENING THINKING ACTIVITY) BAB II PENERAPAN PENDEKATAN DLTA (DIRECTED LISTENING THINKING ACTIVITY) DAN MINDMAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM MENYAMPAIKAN KEMBALI ISI PENGUMUMAN A. Hakikat Bahasa Indonesia 1. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial dan emosional

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial dan emosional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan siswa, karena melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan siswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD hendaknya berjalan seefektif mungkin karena Bahasa Indonesia termasuk pembelajaran yang utama. Salah satu faktor keberhasilan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah karena bahasa indonesia sangat berguna dalam kehidupan sehari

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas V SD Negeri Koyobunga Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Buhari A. Mayada, Sahrudin Barasandji

Lebih terperinci

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review (SQ3R) Nurdia Artu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR AKSARA JAWA MELALUI STRATEGI SCRAMBLE KELAS V SD N DUKUH 03 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Siswa Kelas I SD Inpres 1 Kamarora

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Siswa Kelas I SD Inpres 1 Kamarora Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Siswa Kelas I SD Inpres 1 Kamarora Viktor Lambe Tanggulungan, Muh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: TIKA NOVELINA SEMBIRING (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 pada mata

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR YULIANA A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR YULIANA A PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MEDIA ALPHABET CARD PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I SD NEGERI 2 BUTUH MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berbahasa merupakan suatu proses penyampaian informasi, ide atau gagasan dari pembicara kepada pendengar. Si pembicara berkedudukan sebagai komunikator, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR. Fahrurrozi

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR. Fahrurrozi MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Fahrurrozi Abstrak, Pengajaran membaca di SD dibagi dalam dua tahapan, yaitu: membaca permulaan dan membaca pemahaman. Membaca permulaan diberikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR BUATAN SENDIRI PADA KELOMPOK B DI RA. AL KAUTSAR PONGGOK BLITAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYEBUTKAN ISI TEKS MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS II SDN 32 KOTA SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYEBUTKAN ISI TEKS MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS II SDN 32 KOTA SELATAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYEBUTKAN ISI TEKS MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS II SDN 32 KOTA SELATAN WAHYUNING POLAPA (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Dra. Hj. Evi Hasyim, M.Pd

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA UNTUK MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI MEDIA TEKS BACAAN DI KELAS VI SDN KENDALBULUR II TULUNGAGUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA UNTUK MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI MEDIA TEKS BACAAN DI KELAS VI SDN KENDALBULUR II TULUNGAGUNG PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA UNTUK MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI MEDIA TEKS BACAAN DI KELAS VI SDN KENDALBULUR II TULUNGAGUNG FRITA DEVI ASRIYANTI 1) 1) STKIP PGRI Tulungagung e-mail: eyhe.butterfly@gmail.com

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias

Lebih terperinci

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty* UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINGKING ACTIVITY (DRTA) DI KELAS III SDBANI SALEH 2 BEKASI PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Aningsih, M.Pd* Icy

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan proses pendidikan di Indonesia didasarkan pada landasan formal berupa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

FATRISIE PEMBENGO NIM

FATRISIE PEMBENGO NIM e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu Yayu M.Binol, Ali Karim, Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK Tia Sri Lestari 1, Ani Nur Aeni 2, Prana Dwija Iswara 3 123 Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN WIWIT SYOFIANI Abstrak Perkembangan kemampuan membaca awal anak masih sangat rendah. Hal ini

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan /

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR

Lebih terperinci

Frita Devi Asriyanti Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Frita Devi Asriyanti Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA UNTUK MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI MEDIA TEKS BACAAN DI KELAS VI SDN KENDALBULUR II TULUNGAGUNG Frita Devi Asriyanti Dosen STKIP PGRI Tulungagung Abstrak.Membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Kemampuan Membaca Kemampuan atau bakat merupakan kemampuan anak dalam pengamatan, kekuatan, kecepatan, ketelitian, keluwesan, cara

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Nurina T. Bindas, Sahrudin Barasandji dan Efendi ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN 2354-614X Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu Siti Fatra, Saharudin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5) BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dipaparkan lima subbab, yaitu: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5) manfaat penelitian. Untuk lebih

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole Wirda, Yunidar dan Ali Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua jenis kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun di dalam masyarakat, tidak terlepas dari bahasa. Manusia menyadari pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail

PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO. Oleh : Rukmana Ismail PENERAPAN TEKNIK DIALOG DALAM MENULIS KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS III SDN 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh : Rukmana Ismail Pembimbing I : Dra.Ratnarti Pahrun, M.Pd Pembimbing II: Dra.Hawa Pattiiha,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM MENYAMPAIKAN PESAN PADA SISWA KELAS IV SDN 24 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM MENYAMPAIKAN PESAN PADA SISWA KELAS IV SDN 24 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM MENYAMPAIKAN PESAN PADA SISWA KELAS IV SDN 24 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Abstrak Saona Pembengo, Salma Halidu, Yusuf Jafar 1 Penelitian ini mengkaji masalah tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai media interaksi penulis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD Pertiwi Laboro Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Bahasa merupakan saran yang efektif

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam Yossy Sufrida SD Negeri 15 Tanah Garam Solok Yossy.sufrida@gmail.com

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 NENI TRISNANINGSIH 1021.0995 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN POHUWATO KABUPATEN POHUWATO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN POHUWATO KABUPATEN POHUWATO MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDN POHUWATO KABUPATEN POHUWATO Oleh RATNA Y. KALAMULA ABSTRAK 1. Pembimbing I Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nita Ernawati Setiawan, 2013

BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nita Ernawati Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi bagi manusia. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam membaca permulaan untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Kertak Hanyar II Kabupaten Banjar. Subyek penelitian adalah siswa kelas 1 B yang

Lebih terperinci

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 no. 2 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menjumlahkan Pecahan Biasa di Kelas V SDN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE STORYTELLING (BERCERITA) DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI TELOYO 3 TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU Suhrianati Sekolah Dasar Negeri Mabu un Murung Pudak Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK

Lebih terperinci

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya

Tampubolon menyebutnya sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya Kemampuan Efektif Membaca 1. Definisi KEM Penggunaan KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbeda-beda. Ahmadslamet menyebutkan KEM sebagai Kecepatan Efektif Membaca, sedangkan Tampubolon

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Bahasa Indonesia di SD Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu bentuk penerapan kurikulum yang berlaku di SD. Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG Ermanelis ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS II SDN 10 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO asep67@gmail.com Salma Halidu, Yusuf Djafar, dan Asep Valentina

Lebih terperinci

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA UNTUK MENDESKRIPSIKAN TUMBUHAN DAN BINATANG DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN TEBAK-TEBAKAN PADA SISWA KELAS II SDN KEPATIHAN 03 JEMBER e-ta (elektronik Tugas Akhir)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan mutu dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca.

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 2, Juni 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA SD Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia Sesuai dengan fungsinya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan terlepas dari manusia lain. Setiap manusia membutuhkan komunikasi dengan manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia

Lebih terperinci