SELAMAT DATANG MEDAN - SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SELAMAT DATANG MEDAN - SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 SELAMAT DATANG MEDAN - SUMATERA UTARA

2 GAMBARAN UMUM Core Bisnis Adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki Core Bisnis Jasa Penjualan Kavling Industri. Dengan Visi dan Misi Perusahan antara lain : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Pemerintah Kota 10 % Medan 30 % 60 % Pemerintah Pusat Republik Indonesia Visi Perusahaan : Menjadikan kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan penyediaan sarana prasarana bisnis yang dapat meningkatkan nilai bagi Shareholder lainnya. Misi Perusahaan : Menyediakan Sarana dan Prasarana pendukung yang berwawasan Lingkungan. Mengembangkan berbagai Fasilitas bisnis yang dibutuhkan dunia usaha dan Investor. Meningkatkan Sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan prima.

3 SUSUNAN KOMISARIS DAN DIREKSI Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Nanan Farach Rachduna H. Sulben Siagian Ida Ria Simamora (7 Oktober 2014) Direksi Direktur Utama Direktur Operasi & Pengembangan Direktur Keuangan, SDM & Umum R. Achmad Budiono (7 Oktober 2014) Aswin Nurdin Nasution R. Ruli Adi (7 Oktober 2014)

4 STRUKTUR ORGANISASI

5 DEMOGRAFI PEGAWAI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN

6 DEMOGRAFI PEGAWAI PKWTT BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

7 DEMOGRAFI PEGAWAI PKWTT BERDASARKAN USIA

8 DEMOGRAFI PEGAWAI PKWTT BERDASARKAN JENIS KELAMIN

9 Posisi Strategis Waktu Tempuh : Keberangkatan dan kedatangan DELI SERDANG PENANG : 30 MINUTES DELI SERDANG - K.LUMPUR : 45 MINUTES DELI SERDANG S PORE : 1 HR. 5 MNT DELI SERDANG JAKARTA : 1 HR. 55 MNT DELI SERDANG - K.LUMPUR - TAIPEI : 5 HRS. 45 MNT DELI SERDANG - S`PORE - TAIPEI : 6 HRS. 5 MNT

10 LOKASI PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN (PERSERO) Lokasi Kawasan, Saat ini berada pada Posisi yang sangat strategis untuk dicapai dengan Akses jalan Tol yang merupakan titik Sentra menuju Pelabuhan laut maupun Bandara udara. Menjadikan minat besar bagi Investor dalam maupun Luar dalam menanamkan Investasi di Smatera Utara Khususnya maupun Indonesia pada umumnya.

11 LUAS AREA Luas Areal Kim Tahap III L : ±100 Ha. Luas Areal Kim Tahap I L : ±114 Ha Luas Areal Kim Tahap II Luas Areal Kim Tahap IV L : ±200 Ha. L : ± 451 Ha. Areal KIM V L = ±40 Ha Areal KIM VI L = ± 70 Ha

12 SITE PLAN UTARA J L. PASAR VI KAV A16 KAV A17 C3 KAV KAV KAV KAV C1 KAV KAV KAV KAV C1 KAV B3A B8 B5 A10b A10a KAV KAV KAV KAV KAV B6 A11 KAV C1 C1 KAV KAV B3 KAV A9 KAV KAV B2 A8 KAV KAV B7 B9 C1 KAV , M B10 C2 KAV A20 KAV A KAV C4 A19 A12b A12a C5 A18 KAV KAV A KAV A15 a A15 b KAV D3A KAV A D1 C6 KAV D3 KAV KAV D2 KAV B1 KAV A7 KAV A KAV A6 KAV KAV A5 KAV ASSET PT.KIM LAHAN KERJ ASAMA DENGAN PT. KIM TIDAK UNTUK DIPERJ UALBELIKAN KAV A4 A3 KAV A2 KAV J L. PASAR VI (PARIT PTP ) A1 KAV SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) BAK INDIKATOR -III 06 BAK INDIKATOR -II BAK AERASI - III ELV CAP. 3320M3 BAK INDIKATOR -I SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) M SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) 05 BAK AERASI - II ELV CAP. 3320M3 I SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) BAK AERASI - I ELV CAP. 3320M3 BAK CONTROL BASIN I BAK CONTROL BASIN II UP ELV. ± 0.00 PIPA IN LET ELV SATU KOPEL GUDANG SEWA ( 2,760 X 2 = 5,520 M2. ) 01 ELV RUMAH PANEL KAVLING IPAL WWTP - I M2 LUAS : I II M PASAR VI TITI PUTUS III M IV M A M B M C M D E

13 BIDANG USAHA Penjualan Kavling Industri Penyewaan Kavling Industri Penyewaan Gedung Bangunan Pabrik Siap Pakai -Unit SUIK : 31 gedung -Unit SFB : 10 gedung -Unit BPSP : 46 gedung -Unit Perkantoran : 10 gedung -Unit Multi fungsi : 6 gedung -Unit Warehouse : 2 gedung Penjualan Air Bersih Jasa Pengelolaan Limbah Industri Jasa Pemeliharaan Kawasan Jasa SPBU Penyewaan Lapangan Futsal

14 DATA INVESTOR Jumlah Perusahaan PMDN PMA Jumlah Tenaga Kerja : 496 perusahaan : 464 perusahaan : 32 perusahaan : ± pekerja

15 ASAL NEGARA - Jepang Taiwan Thailand Philippina Malaysia Swiss Yaman Jerman Singapore Korea Norwegia India

16 JENIS INDUSTRI Cold Storage (hasil laut) Candy (permen) Cocoa Powder Biscuite Industri Plastik Industri Furniture Industri Pakan Ternak Industri Baja Industri Bahan Bangunan (seng, paku, concreate,dll) Industri Keramik (Tile) Industri Pembungkus Industri Berbasis CPO Industri Sarung Tangan Industri Paper over Lay Industri Percetakan Industri Es Industri Pupuk Industri Kulit

17 SISA LAHAN RATA-RATA PENJUALAN LAHAN SETIAP TAHUN SELUAS 17 Ha

18 KONDISI SISA LAHAN KIM TAHAP -1

19 KONDISI SISA LAHAN KIM TAHAP II

20 KONDISI SISA LAHAN KIM TAHAP IV

21 AKSES JALAN KAWASAN INDUSTRI Akses Jalan Primer ( Utama) Akses Jalan didalam Kawasan Industri memiliki : Akses Jalan Sekunder ( Penghubung) 1. Jalan Rigid Pavement (Jalan Beton ). 2. Jalan Hotmix ( Jalan Aspal ). 3. Jalan Paving Block.

22 JARINGAN UTILITAS KAWASAN Seluruh Utilitas Jaringan didalam kawasan Industri baik kabel Listrik, Kabel Telphone,dan jaringan perpipaan Tertanam ( Underground ) pada sisi kanan dan kiri Jalan Kawasan.

23 Sarana dan Prasarana Kawasan Industri Proses Limbah Waste Water Tertment Plan Listrik Negara PLN

24 JARINGAN AIR BERSIH Untuk kebutuhan air bersih PT. KIM telah melaksanakan kerjasama dengan PT. Dain yang dimanfaatkan air permukaan yang akan di proses pada Waste Treatment Plan air bersih.

25 TANTANGAN YANG DIHADAPI 1. Sisa lahan sangat terbatas dan kondisi lahan terpencar serta tidak didukung administrasi kepemilikan lahan yang memadai. 2. Usaha Non Core Bisnis belum dikelola dengan baik sehingga masih merugi. 3. Ketentuan-ketentuan standarisasi kawasan, SOP dan dokumen hukum sangat lemah sehingga berpotensi merugikan perusahaan. 4. Penjualan lahan tidak didasarkan atas penilaian KJPP, penerapan seluruh tarif terlalu rendah sehingga berpotensi merugikan perusahaan. 5. Tata kelola SDM yang sangat rendah 6. Kompetensi pegawai rendah. 7. Akses Jembatan yang sudah sangat tidak memadai. 8. Pendangkalan sungai Kerok yang sudah sangat kritis. 9. Kawasan dibangun tidak berdasarkan blue print.

26 Penutup Demikian Pemaparan Kami Berkaitan Dengan Garis Besar Kondisi PT KAWASAN INDUSTRI MEDAN (Persero), atas perhatian dan perkenan Bapak diucapkan terimakasih.

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan untuk mendirikan kawasan industri dikemukakan oleh Bapak Sukoco selaku

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan untuk mendirikan kawasan industri dikemukakan oleh Bapak Sukoco selaku BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT SIER Gagasan untuk mendirikan kawasan industri dikemukakan oleh Bapak Sukoco selaku Walikota Surabaya, dengan tujuan untuk menjadikan kota Surabaya sebagai masterplan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PROYEK KAWASAN INDUSTRI

PERENCANAAN PROYEK KAWASAN INDUSTRI PERENCANAAN PROYEK KAWASAN INDUSTRI 1. SUMATERA INTEGRATED INDUSTRIAL ESTATE a. Dasar Pemikiran Penekanan dasar pemikiran diarahkan pada konsep pendukung daerah bahkan negara untuk memajukanperekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang lebih maju dan bermutu. Seperti halnya di negara-negara berkembang industrialisasi

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA NILAI REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL PMDN/PMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI PENANAMAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Dengan luas wilayah lebih kurang 2.497,72 Km 2, Kabupaten Deli Serdang

BAB I. PENDAHULUAN. Dengan luas wilayah lebih kurang 2.497,72 Km 2, Kabupaten Deli Serdang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyebabkan terjadinya perubahan sistim penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia yang sebelumnya

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 TW I TW II TW III TWIV TOTAL PMDN 251,89 888,18 1.129,52-2.269,60 PMA 853,68 4.448,10 3.821,68-9.123,46 TOTAL 1.105,57 5.336,28 4.951,20-11.393,06

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Lokasi PPS Belawan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan terletak pada koordinat geografis 03º 47 00 LU dan 98 42 BT, posisi yang cukup strategis bila ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300 perusahaan.

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300 perusahaan. Asal Nama Rungkut Nama Kecamatan Rungkut menurut sejarah penduduk asli bermula karena wilayah ini terkenal dengan banyaknya rumput alang-alang, karena kebiasaan menyebut kata ":rumput": dengan rungkut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Surabaya Industrial Estate Rungkut PT SIER merupakan Badan Usaha Milik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Surabaya Industrial Estate Rungkut PT SIER merupakan Badan Usaha Milik BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Berikut ini penjelasan singkat PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero): 2.1 Gambaran umum PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (Persero) PT Surabaya Industrial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Waktu Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan cara menyusun dan mengklasifikasikan data yang diperoleh dari perusahaan kemudian dinterprestasikan

Lebih terperinci

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA Wilayah Pekanbaru dan Dumai berada di Provinsi Riau yang merupakan provinsi yang terbentuk dari beberapa kali proses pemekaran wilayah. Dimulai dari awal

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. LOKASI PABRIK Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan dimungkinkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pusat pertumbuhan ekonomi terpesat dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pusat pertumbuhan ekonomi terpesat dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut PT SIER merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang 50 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah pusat.

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. LOKASI PABRIK Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat

Lebih terperinci

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Aktivitas pendistribusian hasil tangkapan dilakukan untuk memberikan nilai pada hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan yang didistribusikan sangat bergantung kualitas

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK 121 BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus ditentukan sebelum perusahaan mulai beropersi. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

DAFTAR ISI. Kata Pengantar.. DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar.. Daftar Isi. Daftat Tabel. Daftar Gambar i-ii iii iv-vi vii-vii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang. 1 I.2. Dasar Hukum...... 4 I.3. Tujuan..... 5 I.4. Manfaat......

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Medan, ibukota Sumatera Utara adalah kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Medan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan metropolitan Mebidang- Ro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo) sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sekaligus sebagai Kawasan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota

BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. tantangan pembangunan kota yang harus diatasi. Perkembangan kondisi Kota BAB II KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Pemerintah Kota Medan Gambaran umum kondisi kota Medan memuat perkembangan kondisi Kota Medan sampai saat ini, capaian hasil pembangunan kota sebelumnya

Lebih terperinci

BAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas

BAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas 92 BAB VII TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis Location Quetiont (LQ), analisis MRP serta Indeks Komposit. Kemudian untuk

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 Terget realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS PUHUBKOMINFO Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2016 PEKERJAAN UMUM Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Panjang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perkotaan sekarang ini terasa begitu cepat yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang semakin tinggi. Hal ini terutama terjadi di kotakota besar, dimana

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB VII TATA LETAK PABRIK

BAB VII TATA LETAK PABRIK BAB VII TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Infrastruktur Infrastruktur merujuk pada system phisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pada tahun 1979 terdapat delapan perusahaan daerah yang masing-masing berdiri sendiri sesuai dengan Peraturan Daerah. Kedelapan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB)

BAB I PENDAHULUAN. dengan tambang mineral lainnya, menyumbang produk domestik bruto (PDB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batubara menempati posisi strategis dalam perekonomian nasional. Penambangan batubara memiliki peran yang besar sebagai sumber penerimaan negara, sumber energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, Bandar Udara Kualanamu merupakan bandara bertaraf internasional yang terletak di Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.Kualanamu International

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menjalankan bisnis jasa pelayanan

Lebih terperinci

PENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA

PENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA Karya Tulis PENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2003 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep daya saing daerah berkembang dari konsep daya saing yang digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak mewarnai pengembangan dan aplikasi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 5.1.1 Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia

Lebih terperinci

L A P O R A N REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2014

L A P O R A N REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar Udara Internasional Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara Internasional yang terletak di kawasan Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini menggantikan

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong

A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan cerminan performa Dinas Peternakan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk PT Gudang Garam Tbk. (IDX: GGRM) adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni

Lebih terperinci

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pada prinsipnya merupakan sarana/alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertamina didirikan dengan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1971 tentang perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi Negara. Kemudian berdasarkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015 No. 05/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2015 Nilai ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan

Lebih terperinci

Pelabuhan Makassar. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum

Pelabuhan Makassar. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum Pelabuhan Makassar Alamat : Jalan Sukarno Nomor 1, Makassar, 90173 Sulawesi Selatan, Indonesia Phone : 062 0411 316549, 319046 Fax : 062 0411 313513 Kelurahan : Ujung Tanah Kecamatan : Wajo Kabupaten :

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, merupakan perseroan yang berkedudukan di Kabupaten Bekasi, adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA POROS MARITIM DUNIA. Kerangka Rencana Strategis Perum Perindo

KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA POROS MARITIM DUNIA. Kerangka Rencana Strategis Perum Perindo KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA POROS MARITIM DUNIA Kerangka Rencana Strategis Perum Perindo 2016-2020 Laut adalah Masa Depan Peradaban 17.504 Pulau Negara Kepulauan 5,8 juta km2 Luas Wilayah 8500 spesies ikan

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 T E N T A N G KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B A N G K A, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Salah satu pelabuhan besar di Indonesia yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pelabuhan

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi suatu pabrik memberikan pengaruh yang besar terhadap lancarnya kegiatan industri. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lokasi pabrik

Lebih terperinci

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata Oleh : Iman Sugema Membangun Ekonomi Mandiri & Merata Pertumbuhan melambat, ketimpangan melebar, & kalah dagang GDP Growth 7.00 6.81 6.50 6.00 5.99 6.29 5.81 6.44 6.58 6.49 6.44 6.33 6.34 6.21 6.18 6.03

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan dimungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. 77 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. Perkembangan industri ini memberikan dampak positif antara lain berupa kenaikan devisa negara,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Yth. : 1. Menteri Perdagangan; 2. Menteri Pertanian; 3. Kepala BKPM;

Lebih terperinci

a house is not just a place where we live but a place where we feel comfortable

a house is not just a place where we live but a place where we feel comfortable a house is not just a place where we live but a place where we feel comfortable ROW10 Damai Putra Development Damai Putra Development adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan kawasan dan pemukiman.

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat PT. Paya Pinang Pada bulan Maret tahun 1962 para pendiri perusahaan (pribumi) yang tergabung dalam PT. Sumber Deli dan PT. Tjipta Makmur (sebagai owner) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayer AG pun semakin terdorong untuk melayani kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. Bayer AG pun semakin terdorong untuk melayani kebutuhan manusia akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Sejarah Bayer AG Bayer AG didirikan oleh Friedrich Bayer dan Johann Friedrich Weskott di Wuppertal, Jerman pada tahun 1863. Dengan merk Aspirin, obat sakit

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 28 4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Produk perikanan indonesia merupakan aset yang potensial, namun kurang tergarap dengan baik. Penerapan sistem manajeman yang kurang tertata

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI

BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI BAB II PROFIL PT. LAMPIRI DJAYA ABADI 2.1 Sejarah singkat Perusahaan Dari sekian banyak Negara berkembang, Indonesia di kenal sebagai salah satu Negara keunikan karena letak geografisnya, yang terdiri

Lebih terperinci

KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA)

KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA) 120 Lampiran -1 KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA) Pekerja merupakan salah satu komponen penting yang mendukung proses industrialisasi. Tanpa pekerja industri tidak akan berjalan. Penyediaan perumahan atau

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan dalam mencapai sebuah keberhasilan. Oleh karena itu, sumber daya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS PUHUBKOMINFO Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data PEKERJAAN UMUM A. Panjang Jalan

Lebih terperinci

URAIAN sebelum perubahan

URAIAN sebelum perubahan URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.16. - PENANAMAN MODAL : 1.16.01. - BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KODE REKENING 1.16.1.16.01.00.00.4. 1.16.1.16.01.00.00.8. 1.16.1.16.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK 116 BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu pertimbangan penting dalam upaya mendirikan suatu pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN GARAM INDUSTRI NASIONAL. Hotel Santika Bogor Senin : 7 November 2016

KEBUTUHAN GARAM INDUSTRI NASIONAL. Hotel Santika Bogor Senin : 7 November 2016 KEBUTUHAN GARAM INDUSTRI NASIONAL Hotel Santika Bogor Senin : 7 November 2016 OUTLINE I. PENDAHULUAN II. III. IV. KONDISI SAAT INI PERMASALAHAN PROGRAM AKSI I. PENDAHULUAN 1. Industri garam merupakan industri

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KERAMIK BARIUM TITANAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 700 TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KERAMIK BARIUM TITANAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 700 TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN KERAMIK BARIUM TITANAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 700 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik Kimia OLEH : RIKO PUTRA 070405007 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PT PRIMA PENGEMBANGAN KAWASAN A subsidiary company of Pelindo I RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017

PT PRIMA PENGEMBANGAN KAWASAN A subsidiary company of Pelindo I RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 PT PRIMA PENGEMBANGAN KAWASAN A subsidiary company of Pelindo I RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 September 2016 1 1. Overview PT PPK 2. Kawasan Industri 3. Dedicated Terminal (Hub Port) 4. Integrated

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI Page 1 of 5 www.sertifikasi.biz DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI L ampiran Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2014 A. KLASIFIKASI USAHA BERSIFAT UMUM Sub-bidang, bagian Sub-bidang

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pengumpulan data 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudera Sumatera Utara dan tangkahan-tangkahan di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera Sumatera Utara

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk.

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. Topik Bahasan Tentang Perseroan Operasional Ikhtisar Keuangan Strategi Usaha 2 Tentang Perseroan 3 Profil Perseroan Tahun 2005: Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies Tahun 2010:

Lebih terperinci

PT Nusantara Infrastructure, Tbk Paparan Publik Jakarta, 23 Mei PT Nusantara Infrastructure Tbk

PT Nusantara Infrastructure, Tbk Paparan Publik Jakarta, 23 Mei PT Nusantara Infrastructure Tbk PT Nusantara Infrastructure, Tbk Paparan Publik Jakarta, 23 Mei 2012 Daftar Isi 3 Nusantara Infrastructure Kinerja Anak Perusahaan 10 Nusantara Infrastructure Laporan Keuangan 16 Nusantara Infrastructure

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perusahaan BUMN, PT. TASPEN PERSERO KCU Semarang yang bergerak dalam bidang tabungan pensiunan PNS sudah seharusnya dapat melayani setiap kliennya dengan performa

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG JARAK BEBAS BANGUNAN DAN PEMANFAATAN PADA DAERAH SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI LAMPIRAN 24 DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 2 TAHUN 2011 KLASIFIKASI PERATURAN LPJK NOMOR 10 TAHUN 2013 Kode Subbid Sub-bidang, bagian Sub-bidang kode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010). BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu komponen penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Perusahaan 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci