Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012"

Transkripsi

1 REKAYASA KEBUTUHAN UNTUK PERBAIKAN SISTEM DISASTER RECOVERY PLAN DENGAN PENDEKATAN METODOLOGI SECURITY QUALITY REQUIREMENTS ENGINEERING (SQUARE) (Studi Kasus : Data Enterprise Resource Planning Pada PT. CSA) Nauval Munif dan Daniel O.Siahaan Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Speuluh Nopember nauvalmunif@gmail.com ABSTRAK Aplikasi ERP memiliki sebuah sub-sistem yaitu Disaster Recovery Plan (DRP) yang merupakan sistem kritis dalam pencapaian tingkat keamanan data dan pengembalian data pasca bencana. Semakin berkembangnya bisnis dari perusahaan, membuat sistem DRP yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan dari stakeholder. Hal ini terbukti bahwa adanya laporan keterlambatan dan waktu yang terlalu lama dalam proses backup serta pengembalian data pasca bencana yang sudah tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh para stakeholder. Untuk menangani permasalahan yang ada perlu adanya perbaikan guna meningkatkan kualitas dari sistem DRP yang melekat pada aplikasi ERP ini. Dalam proses perbaikan, peneliti melakukan analisis rekayasa kebutuhan yang merupakan fase awal dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Proses rekayasa kebutuhan dilakukan dengan pendekatan metodologi Security Quality Requirement Engineering (SQUARE) yang dikembangkan Nancy Mead bersama team. Proses pada SQUARE menyediakan arti penting untuk elisitasi, pengkategorian, dan prioritas kebutuhan keamanan terhadap sistem dan aplikasi teknologi informasi. Hasil dari analisis rekayasa kebutuhan ini adalah sebuah dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) yang mengacu pada IEEE Std dengan menggunakan pendekatan metodologi SQUARE. Dokumen ini akan diberikan kepada team pengembang untuk dirancang sebuah perbaikan dari sistem, sehingga nantinya sistem yang dibangun dapat memberikan jawaban atas kebutuhan stakeholder di perusahaan. Kata kunci: Rekayasa Kebutuhan, Metodologi Security Quality Recuirement Engineering (SQUARE), Disaster Recovery Plan (DRP), Standar IEEE std PENDAHULUAN Pentingnya database pada sebuah sistem ERP, sehingga menjadikan sistem Disaster Recovery Plan (DRP) merupakan bagian dari sub-sistem ERP sebagai sistem keamanan dalam penyelamatan dan pengembalian data dari kehilangan atau kerusakan pasca bencana. Sistem DRP yang berjalan saat ini di PT. CSA menggunakan prosedur backup yang dilakukan secara manual setiap harinya di setiap cabang perusahaan dengan kondisi berhentinya sementara aktifitas operasional bisnis. Namun, setelah dilakukan monitoring di beberapa cabang diperoleh laporan backup seperti pada tabel 1 yang merupakan log dari monitoring backup C-13-1

2 Tabel 1 Monitoring Backup No. Waktu Monitoring Cabang Modified Backup Rata Transaksi Time Penjualan/jam 1 19/11/11 08:35 Bali 17/11/11 17:35 8 record 2 19/11/11 08:38 Malang 15/11/11 17:38 5 record 3 19/11/11 08:40 Kediri 15/11/11 17:40 7 record 4 19/11/11 09:35 Samarinda 16/11/11 17:35 6 record 5 19/12/11 08:35 Surabaya 18/11/11 17:35 12 record Pada tabel 1 terlihat waktu backup memiliki selisih waktu yang jauh dari waktu monitoring yang hal ini berdampak besar terhadap resiko kehilangan data. Saat dilakukan observasi dilapangan, sebagian tanggapan dari stakeholder terhadap sistem ini adalah : Backup saat ini tidak bisa berjalan secara real-time sehingga harus menghentikan operasional bisnis untuk memulainya. Jika data rusak sebelum di-backup dalam sehari, apa kita bisa mendapatkannya kembali setidaknya 2 jam sebelumnya? kita tidak mungkin melakukan backup setiap 2 jam sekali, hal ini memakan waktu operasional. Sistem tidak dapat memberikan kita alerting waktu backup, jadi saat akan dibackup harus menginformasikan para user satu persatu untuk keluar dari sistem. Dari laporan monitoring dan beberapa tanggapan stakeholder diatas, sistem DRP yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga perlu adanya perbaikan terhadap sistem tersebut. Dalam perbaikan sistem ini, pengguna akan dilibatkan pada proses rekayasa kebutuhan untuk penghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena DRP merupakan bagian dari keamanan sistem untuk kebutuhan non-fungsional yang relevan terhadap sistem kritis (Kotonya & Sommerville, 1998), maka dalam penelitan ini akan digunakan pendekatan metodologi SQUARE. Hasil dari proses rekayasa kebutuhan akan dirangkum dalam sebuah dokumen SKPL yang berdasar pada IEEE std dan nantinya akan digunakan oleh devisi team development untuk memperbaiki sistem DRP yang ada. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi SQUARE yang dikembangkan Nancy Mead bersama team. Proses pada SQUARE menyediakan arti penting untuk elisitasi, pengkategorian, dan prioritas kebutuhan keamanan terhadap sistem dan aplikasi teknologi informasi (Mead et al., 2005). Pada penelitian ini, setelah melalui 9 tahap SQUARE dilanjutkan dengan perancangan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) yang menggunakan standarisasi IEEE std Gambar 1. Metode Penelitian C-13-2

3 Tahap 1 SQUARE : Persetujuan Definisi Tahap ini merupakan proses menyatukan pemahaman tentang definisi DRP. Dasar definisi DRP dapat mengacu pada Institute for Electrical and Electronic Engineers (IEEE) atau pada standarisasi internasionl lainnya sebagai standar definisi. Pemahaman dari stakeholder yang ambigu mengenai DRP dan bagian-bagiannya diselaraskan hingga menghasilkan sebuah persetujuan tentang definisi DRP. Tahap 2 SQUARE : Identifikasi Goal Pada langkah ini dilakukan penggalian informasi mengenai kebijakan korporasi, kendali bisnis dari sistem DRP, dan lingkungan operasional dari DRP sehingga nantinya menghasilkan sebuah goal pada sistem DRP ini. Goal DRP ini akan menggunakan pendekatan dari standar NIST SP sebagai standar keamanan DRP untuk data ERP. Tahap 3 SQUARE : Pengembangan Artefak Tahap ini diperlukan apa saja artefak yang mendukung terkait dalam proses perbaikan sistem DRP ini. Artefak akan diperoleh dari kondisi yang ada pada sistem saat ini diantaranya : arsitektur sistem terdapat pada perusahaan akan dikembangkan sebagai perbaikan sistem dan Use case yang merupakan skenario dari sistem yang ada, kemudian dikembangkan sebagai perbaikan sistem. Tahap 4 SQUARE : Penilaian Resiko Pendekatan yang digunakan dalam tahap penilaian resiko ini berdasar pada metodologi SQUARE yaitu menggunakan pendekatan NIST SP yang telah dirangkum dan disesuaikan berdasar pada metodologi tersebut. Hal terpenting dalam penilaian resiko ini adalah menyediakan cara yang bermakna dalam mengkategorikan Likelihood (kemungkinan - kemungkinan yang terjadi) dan dampak dari ancaman utama dari sistem DRP ini. Tahap 5 SQUARE : Pemilihan Teknik Elisitasi Tahap ini akan dipilih satu atau lebih teknik elisitasi yang sesuai dengan perbaikan sistem. SQUARE memberikan contoh macam-macam teknik elisitasi, Namun proses pemilihan teknik juga disesuaikan terhadap lingkungan perusahaan dan juga dari jenis sistem yang akan dibangun. Sehingga tidak menutup kemungkinan menggunakan teknik elisitasi lain diluar dari contoh teknik yang telah diberikan. Tahap 6 SQUARE : Elisitasi Kebutuhan Tahap Proses elisitasi pada penilitian ini menggunakan teknik yang telah dihasilkan melalui proses pemilihan yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Elisitasi kebutuhan akan menyertakan hasil penilaian resiko dan artefak yang dikembangkan, sehingga nantinya stakeholder dapat mengetahui kebutuhan yang sebenarnya dari keamanan data mereka terkait dengan rencana perbaikan sistem ini. Tahap 7 SQUARE : Pengkategorian Kebutuhan Tahap ini mengkategorikan semua kebutuhan sistem DRP dari stakeholder yang dihasilkan melalui proses elisitasi. Hasil elisitasi akan dikategorikan berdasarkan kebutuhan sistem dan kebutuhan pengguna. C-13-3

4 Tahap 8 SQUARE : Memprioritaskan Kebutuhan Tahap ini dilakukan langkah dalam memprioritaskan kebutuhan dari sistem. Pada langkah ini digunakan pendekatan metode Analytic Hierarcy Process (AHP) dalam memprioritaskan kebutuhan dari stakholder dengan membandingkan diantara masing-masing kebutuhan tersebut. Tahap 9 SQUARE : Elisitasi Kebutuhan Tahap ini merupakan langkah terakhir dari metodologi SQUARE dimana semua kebutuhan untuk DRP akan diperiksa apakah sesuai dengan kebutuhan dari stakeholder. Cheklist kebutuhan DRP akan disusun dan diberikan pada stakeholder untuk diverifikasi. Jika masih terdapat kebutuhan DRP yang tidak sesuai maka akan dilakukan perbaikan terhadap cheklist tersebut. Perancangan Dokumen SKPL Tahap ini merupakan tahap pembentukan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) untuk sistem DRP. Dokumen SKPL. Hasil dari metodologi SQUARE pada tahap sebelumnya akan menjadi bahan dalam pembentukan dokumen ini yang diselaraskan berdasarkan standarisasi IEEE std HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan penelitian yaitu melakukan proses rekayasa kebutuhan yang terkait dengan perbaikan sistem berdasarkan metodologi dari SQUARE, kemudian merancang dokumen SKPL berdasarkan standarisasi IEEE std Hasil yang didapatkan adalah sebuah dokumen SKPL berdasar pendekatan metodologi SQUARE. Persetujuan Definisi Tahap persetujuan definisi meliputi 2 proses yaitu melakukan indentifikasi terhadap stakeholder dan penyusunan dokumen persetujuan definisi. Stakeholder diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan pada kepentingannya terhadap sistem. Stakeholder dibentuk berdasarkan pada struktur organisasi perusahaan dimana mereka memiliki fungsi dan jabatan yang berkaitan dengan sistem yang akan dibangun. Standar Definisi menjadi pedoman dari istilah-istilah yang ada pada dokumen, kemudian stakeholder akan menandatangani isi dokumen setelah mereka memahami istilahistilah yang disebutkan. Jika terdapat stakeholder yang memilki definisi yang berbeda pada definisi yang tertulis, maka dilakukan negosiasi untuk memberikan pemahaman yang selaras dengan standar definisi. Hasil dari tahap ini merupakan sebuah dokumen persetujuan definisi yang mendapat approval. Identifikasi Goal Kebijakan korporasi dan pengendalian bisnis beserta lingkungan operasional perusahaan merupakan dasar dalam tercapainya identifikasi goal dari perancangan sistem DRP untuk database ERP ini. Penggunaan standar NIST SP juga diperlukan sebagai acuan standar keamanan. Sehingga, rangkuman identifikasi goal mengahasil seperti yang tertera pada tabel 2. C-13-4

5 Tabel 2. Hasil Identifikasi Goal Bisnis Goal Sistem yang dirancang diharapkan mampu mengendalikan bisnis operasional perusahaan dari resiko kehilangan dan kerusakan data seminimal mungkin Goal Keamanan G1. Data backup ditempatkan pada Offsite-system G2. Memanfaatkan pihak ke-3 sebagai pertimbangan standarisasi perangkat dan ketersedianya kebutuhan perangkat G3. Pendokumentasian seluaruh konfigurasi sistem secara jelas G4. Pengkoordinasian kebijakan dan pengendalian keamanan jaringan harus dapat memberikan dukungan dari rancangan sistem G5. Analisa resiko dan dampak keamanan sistem mampu melindungi data dari kerusakan dan kehilangan Pengembangan Artefak Pengembangan artefak didapatkan dari bagian-bagian sistem yang masih dapat digunakan untuk perbaikan sistem yang mencakup arsitektur sistem, dan use case. Arsitektur sistem seperti pada gambar 2. Penilaian Resiko Gambar 2 Arsitektur Sistem Analisa resiko dalam perbaikan sistem ini terdiri dari beberapa langkah yang mengacu pada standar NIST. Langkah langkah penilaian ini digunakan untuk mempertimbangkan suatu resiko keamanan data terhadap sistem nantinya. Langkah-langkah penilaian resiko diantaranya : identifikasi ancaman, identifikasi kerentanan, analisis pengendalian, penentuan likelihood, analisis dampak, dan penentuan resiko. Hasil yang didapatkan dari proses penilaian resiko seperti pada tabel 3. C-13-5

6 Level Resiko High Medium Low Tabel 3. Penilain Resiko Hasil Risk Level Matriks Prosedur backup yang dilakukan 2xsehari belum memberikan keamanan bagi pemilik sistem - Kerusakan multiple hardisk server - Gangguan koneksi internet ( WAN dan VPN) - Kerusakan perangkat lunak dari database - Kerusakan mesin server - Kerusakan Sistem Operasi - Gangguan LAN - Kehilangan record data ERP - Kerusakan hardisk tunggal server - Kerusakan sumber daya listrik - Kualitas yang kurang baik pada UPS - Ketidakstabilan tegangan listrik dari pihak ke-3 - Kelemahan pada sistem operasi sehingga virus mudah masuk - Banjir yang menggenangi ruangan server - Alih kendali database oleh pengguna yang tidak memiliki hak akses - Kebakaran ruang server Pemilihan Teknik Elisitasi Proses pemilihan teknik elisitasi yaitu melihat dari lingkungan perusahaan, ranah masalah, dan teknik-teknik elisitasi yang didapatkan dari studi literatur sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan teknik elisitasi yang sesuai. Pertimbangan yang menjadi acuan pemilihan elisitasi yaitu : kemudahan, kecepatan, kesesuaian, dan kelengkapan dalam menggali kebutuhan. Sedangkan teknik elisitasi yang memungkinkan yaitu : interview tak berstruktur, quisioner, JAD, dan Goal oriented. Hasil dari pemilihan elisitasi yang terpilih adalah interview tak berstruktur dan goal oriented. Elisitasi Kebutuhan Pada proses elisitasi yaitu terdiri dari pemaparan hasil penilaian resiko dan pengembangan artefak, proses elisitasi berdasar teknik interview, proses elisitasi berdasar teknik goal oriented dan yang terakhir adalah perumusan hasil elisitasi yang menghasilkan inti kebutuhan sebagai berikut : 1. Data backup ERP diletakkan pada offsite-system 2. Pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan alat pendukungnya distandarisasikan sesuai dengan kebutuhan DRP dengan memanfaatkan pihak ke-3 sebagai rekanan dalam pengadaanya. 3. Sistem keamanan jaringan dikoordinasikan pada devisi Infrastruktur supaya sistem DRP nantinya berjalan secara aman dan terkendali. 4. Analisis dampak dari keamanan sistem DRP harus memilki resiko sekecil mungkin 5. Penggunaan teknik metode backup memanfaatkan teknik yang telah disediakan DBMS 6. Teknik storage pada hardisk server menggunakan RAID10 7. Penyedian cadangan listrik menggunakan UPS bersistem ON Line 8. IT Operation dapat mengontrol data hasil backup 9. Sistem dapat memberikan alerting informasi backup pada pengguna Pengkategorian Kebutuhan Seluruh hasil elisitasi dikategorikan berdasarkan kebutuhan sistem dan kebutuhan pengguna. Kebutuhan sistem adalah kebutuhan yang berdasar pada persyaratan sistem sebagai C-13-6

7 penunjang agar sistem DRP nantinya dapat berjalan. Sedangkan kebutuhan pengguna adalah kebutuhan antarmuka yang berhubungan langsung dengan pengguna untuk mengendalikan bagaimana sistem tersebut berjalan. Hasil dari pengkategorian kebutuhan yaitu : kebutuhan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 adalah kebutuhan sistem sedangkan 5, 8, 9 adalah kebutuhan pengguna. Prioritas Kebutuhan Prioritas kebutuhan adalah menentukan skala prioritas dari setiap kebutuhan hasil elisitasi. Proses ini menggunakan metode statistikal untuk membandingkan antara kebutuhan yang satu dengan yang lain yaitu degan menggunakan AHP. Hasil dari langkah ini merupakan kebutuhan yang terprioritaskan seperti gambar 5. 0,18 Pengelompokkan Skala Prioritas Kebutuhan 0,16 0,14 Prioritas 0,12 0,10 0,08 0, Skala 3 Inspeksi Kebutuhan Gambar 5 Prioritas Kebutuhan Inspeksi kebutuhan merupakan langkah terakhir dalam melakukan proses rekayasa kebutuhan yang menggunakan pendekatan petodologi SQUARE. Didalam proses inspeksi kebutuhan, hal terpenting adalah bagaimana hasil elisitasi kebutuhan sistem DRP yang telah terprioritaskan ini diperiksa kesesuaiannya terhadap kebutuhan stakeholder. Inspeksi kebutuhan dilakukan secara informal menggunakan metode scenario-based inspections sehingga dihasilkan ceklist seperti pada tabel 4 Skenario-based Inspections Tabel 4 Ceklist Kebutuhan Kebutuhan hasil elisitasi Ceklist kesesuaian 1. CAF mengakses menu maintenance-sistem backup/restore K5 2. CAF mengatur jadwal DRP-backup differential K5 3. CAF mengatur letak penyimpanan data backup pada drive local K4,K5,K6 4. Sistem dapat melakukan cek konsistensi data hasil backup pada drive local K6 5. Sistem dapat memberikan informasi alerting saat waktu backup full K5 6. CAF mengatur jadwal transfering data backup full+differential ke server corporate K1 7. Sistem memberikan informasi bahwa proses backup differential dan full sudah selesai K9 8. IT Operation melakukan login ke server pusat K8 9. IT Operation dapat mengontrol cabang mana saja dan operator yang telah melakukan transfering data K8 10. IT Operation dapat melakukan cek konsistensi data hasil transfer dari server local user K8 11. IT Operation dapat melakukan proses restore data dari server corporate ke server tujuan berdasar hasil transfer yang terakhir K8 C-13-7

8 Perancangan Dokumen SKPL Perancangan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) pada bab ini merupakan langkah proses bagaimana menyusun sebuah dokumen SKPL dengan memadukan hasil dari proses rekayasa kebutuhan yang telah dikerjakan sebelumnya kedalam format dokumen SKPL IEEE std KESIMPULAN 1. Pemodelan rekayasa kebutuhan dengan pendekatan SQUARE dapat menghasilkan dokumen SKPL sebagai petunjuk bagi para pengguna dan IT development guna mempermudah merancang perbaikan sistem nantinya 2. Dari hasil analisa rekayasa kebutuhan, perbaikan sistem yang melibatkan stakeholder sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk merancang perbaikan sistem ini nantinya. DAFTAR PUSTAKA Kotonya, G. dan Sommerville, I, (1998), Requirement Engineering: Process and Technique, John Willey & Sons, Chichester, England. Mead, R. et al., (2005), Security Quality Requirements Engineering (SQUARE) Methodology, Carnigie Mellon University, Pittsburgh. NIST Special Publication (2002), Risk Management Guide for Information Technology Systems, Technology Administration U.S. Department of Commerce, Gaithersburg. NIST Special Publication (2002), Contingency Planning Guide for Information Technology Systems, Technology Administration U.S. Department of Commerce, Washington. IEEE std (1998), IEEE Recommended Practice for Software Requirements Specifications, The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc., New York. C-13-8

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Penggalian Kebutuhan dan Identifikasi Aktor Adam Hendra Brata Materi Pertemuan 3 2 Fase Fase Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Kebutuhan Penggalian Kebutuhan Sistem Elisitasi

Lebih terperinci

MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO DAN ISO/IEC STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS)

MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO DAN ISO/IEC STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS) MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO 31000 DAN ISO/IEC 27001. STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS) Roni Habibi 1), Indra Firmansyah 2) 1) Teknik Informatika Politeknik

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA

DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA Pendahuluan 1.1. Tujuan Dokumen ini berisi tentang spesifikasi kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014). BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) STMIK STIKOM Surabaya, Laboratorium Komputer (Labkom) menjadi salah satu bagian terpenting dalam menjamin kelangsungan proses praktikum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (DISBUDPAR) merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah khusus Kota Bandung yang memiliki tugas pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan web sebagai media aplikasi multiplatform semakin marak digunakan. Serta penggunaan e-mail sang sudah sangat umum dalam suatu perusahaan dan sudah ter-integrasi

Lebih terperinci

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Achmad Fadlil Chusni, Achmad Holil Noor Ali Email : fachri_andalusi@yahoo.com dan holil@its-sby.edu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Disaster Recovery Plan, Business Continuity Plan, Bencana. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Disaster Recovery Plan, Business Continuity Plan, Bencana. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Disaster Recovery Plan adalah salah satu cabang ilmu manajemen resiko sistem informasi terapan yaitu Business Continuity Plan. Disaster Recovery Plan merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 KSI LANJUT ERP (Bagian 1) Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP). Karakter Sistem. Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kahar Duta Sarana (KDS) yang bekedudukan di Jl. Peta Lingkar Selatan, Ruko Kopo Plaza BI D/5 Bandung 40233 Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan multinasional

Lebih terperinci

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) Yasmi Afrizal Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tingkat kegagalan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.TI.05.03 Tahun 2017 TENTANG STANDAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu

Lebih terperinci

DISASTER RECOVERY PLANNING DALAM MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

DISASTER RECOVERY PLANNING DALAM MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI DISASTER RECOVERY PLANNING DALAM MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI Soetam Rizky Wicaksono STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98, 60298 Telp. (031)8721731 soetam@stikom.edu ABSTRACT

Lebih terperinci

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Penyaluran tenaga listrik ke pelanggan merupakan tugas pokok dari PT PLN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisis sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidentifikasi dan dievaluasi permasalahannya dalam lingkup virtualisasi. Sistem ini dianalisis

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6. PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email

Lebih terperinci

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN Tugas ke 9 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan

Rekayasa Perangkat Lunak. Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak Arna Fariza Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Rekayasa Perangkat Lunak 1 Tujuan Mengetahui bagaimana melakukan rekayasa terhadap sebuah perangkat lunak Mengetahui software

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimpan data di dalam relasi-relasi. mengontrol akses ke basis data, dibuatlah suatu sistem piranti lunak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimpan data di dalam relasi-relasi. mengontrol akses ke basis data, dibuatlah suatu sistem piranti lunak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini membuat kebutuhan suatu sistem penyimpanan data yang baik semakin meningkat. Dahulu data disimpan dalam bentuk file-file yang terpisah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Data adalah sesuatu yang mewakili objek dan peristiwa yang memiliki arti yang sangat penting bagi user (Hoffer et al, 2005). Dalam pengertian yang lain data adalah fakta

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) Agus Hermanto [9112205310] Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hari Ginardi, M.Kom PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rental Daras Corporation adalah suatu rental mobil yang terletak Jl.

BAB I PENDAHULUAN. Rental Daras Corporation adalah suatu rental mobil yang terletak Jl. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rental Daras Corporation adalah suatu rental mobil yang terletak Jl. Merkuri Selatan II No. 17 Margahayu Raya Bandung Jawa Barat 40286. Rental Daras Corporation

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Informasi

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan profesional (hardskills) dan keterampilan personal (softskills) tidak lagi dipandang sebagai dua satuan terpisah, akan tetapi merupakan kesatuan

Lebih terperinci

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP)

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Versi 1.0 4 Oktober 2007 Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Untuk : Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS Dyah Wardhani Kusuma 5107 201

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN Subur Anugerah, S.T., M.Eng. 1), Mundzir, S.Kom., M.T. 2) 1) Teknik Informatika, 2) Manajemen

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PADA AMIK JTC SEMARANG BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PADA AMIK JTC SEMARANG BERBASIS WEB INFOKAM Nomor II / Th. IX/ September / 13 1 RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PADA AMIK JTC SEMARANG BERBASIS WEB MUHAMAD DANURI (Dosen AMIK JTC Semarang) ABSTRAKSI Penelitian ini memiliki

Lebih terperinci

2. Aktivitas yang bersifat temporer, selalu ada pembatasan dalam pelaksanaan dan juga skalanya a. Proyek d. Informasi b. Manajemen e. Data c.

2. Aktivitas yang bersifat temporer, selalu ada pembatasan dalam pelaksanaan dan juga skalanya a. Proyek d. Informasi b. Manajemen e. Data c. Latihan UTS 1. Pengertian manajemen adalah teknik untuk mencapai tujuan, menurut a. Imam Heryanto d. Jogihanto b. Totok Triwibowo e. Peterson & Plowman c. Tery & Stoner S Fayol 2. Aktivitas yang bersifat

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

RISK ASSESSMENT. Yusup Jauhari Shandi. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda Bandung 40132

RISK ASSESSMENT. Yusup Jauhari Shandi. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda Bandung 40132 Media Informatika Vol. 10 No. 1 (2011) RISK ASSESSMENT Yusup Jauhari Shandi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda Bandung 40132 ABSTRAK Sebuah sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manufakturing. Produk-produk yang dihasilkan meliputi retail barang garment seperti pakaian

BAB I PENDAHULUAN. manufakturing. Produk-produk yang dihasilkan meliputi retail barang garment seperti pakaian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Delami Garment Industries adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufakturing. Produk-produk yang dihasilkan meliputi retail barang garment seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah atau sering disebut UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kepada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 200.000.000 tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak yang sangat signfikan terhadap gaya hidup masyarakat. Teknologi informasi sangat berperan bagi masyarakat

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO Yudhi Kurniawan dan Aries Tjahyanto Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Yohanes Suprapto Magister Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Nuansa Studio Lima adalah sebuah rumah industri yang bergerak dibidang pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat proses produksinya.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2.

PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2. PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2. 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Yodium Freedom adalah salah satu dari sekian banyak distro di kota Bandung yang terletak di jalan Dewi Sartika no. 9. Yodium Freedom merupakan tempat usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR

DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Yogantara

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan kedelapan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika Fokus Pembahasan Implementasi, Pengujian, dan Operasional Sistem Sub Pokok Pemrograman Pengujian

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI Marta Dinata 1, Leon Andretti Abdillah 2, Evi Yulianingsih 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Ibu kota Indonesia ini bahkan menjadi urutan pertama sebagai kota dengan pertumbuhan terpesat

Lebih terperinci

banyak cabang di Indonesia saat ini memiliki sistem komputerisasi berbasis UNIX dan

banyak cabang di Indonesia saat ini memiliki sistem komputerisasi berbasis UNIX dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Pelita Air Service sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang memiliki banyak cabang di Indonesia saat ini memiliki sistem komputerisasi berbasis UNIX dan Intel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Perhubungan Kota Bandung merupakan pendorong utama terwujudnya pembangunan juga kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas yang berdimensi kelancaran dan

Lebih terperinci

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Ratnaningsih AW Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl.Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X Pembuatan Prosedur Incident Management untuk Penanganan Pengaduan pada PPTI Berdasarkan Framework ITIL V-3 Taskhiyatul Nufus R. 1) Erwin Sutomo 2) Yoppy Mirza M. 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak

Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak Pengukuran dan kualitas proyek Pengukuran/metrik dalam software engineering didefinisikan oleh IEEE Glossary of SE sebagai: a quantitative mesaure

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK

PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK Disusun oleh: Muhammad Faris Musthafa 5113100131 Ahmad Zaki 5113100155 Teknik Pengembangan: Prototyping Cara kerja: 1. Developer menganalisis kebutuhan

Lebih terperinci

DISASTER RECOVERY PLANNING

DISASTER RECOVERY PLANNING DISASTER RECOVERY Manajemen Resiko PLANNING Fery Ferdiansyah 5210100705 1. CONCEPT Setiap organisasi sudah selayaknya harus memanage project dan infrastructure system informasinya dan melindunginya terhadap

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 152-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyusun rencana strategis dan kebijakan teknologi informasi, melaksanakan analisis, perancangan dan pengembangan serta implementasi

Lebih terperinci

Developing information systems and technology to support business strategy

Developing information systems and technology to support business strategy product profile Developing information systems and technology to support business strategy Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah berkembang dari fungsinya yang hanya sebagai media pertukaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang perusahaan dari PT. Daya Anugrah Mandiri atau yang lebih dikenal dengan nama Daya Motor, perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Saat ini penggunaan smartphone berbasis android sudah menjadi keharusan karena penggunaannya yang mudah dan banyaknya aplikasi yang saat ini digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KERANGKA KERJA PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI BERDASARKAN ITAF, STUDI KASUS AUDIT SIMHP DI PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR

PENGEMBANGAN KERANGKA KERJA PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI BERDASARKAN ITAF, STUDI KASUS AUDIT SIMHP DI PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR PENGEMBANGAN KERANGKA KERJA PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI BERDASARKAN ITAF, STUDI KASUS AUDIT SIMHP DI PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR Heru Purbawa *) dan Daniel O. Siahaan Program Studi

Lebih terperinci

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19012 - Application Architect - DPSI 19013 - Application Architect - DPSI 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer Maksimal 40 tahun

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) Pramana Yoga Saputra 1) dan Daniel Oranova Siahaan 2) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Aktivitas Produksi. Hasil Produksi per Group. Hasil Produksi per Karyawan

Aktivitas Produksi. Hasil Produksi per Group. Hasil Produksi per Karyawan Aktivitas Produksi Hasil Produksi per Group Hasil Produksi per Karyawan Ranking Produksi dalam 1 unit kerja Ranking Produksi Keahlian Karyawan Kinerja Karyawan Pendapatan Karyawan Skill Database Validasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang

Lebih terperinci

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University

Ratna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University Ratna Wardani Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University S/W Process Model Tahapan S/W Process Model Proses S/W Materi Model Waterfall Model Prototype Model Rapid Application Development

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK

BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab

Lebih terperinci

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut

Lebih terperinci

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI

PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI ABSTRAK Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baju batik dewasa. Mekanisme penjualan pria dan wanita yang ada di Toko Mega

BAB 1 PENDAHULUAN. baju batik dewasa. Mekanisme penjualan pria dan wanita yang ada di Toko Mega BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Mega Batik adalah suatu toko yang bergerak dalam bidang penjualan baju batik dewasa. Mekanisme penjualan pria dan wanita yang ada di Toko Mega Batik yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bina Nusantara merupakan salah satu institusi pendidikan swasta yang ada di Indonesia yang menawarkan berbagai program studi kepada pelajar-pelajar yang ingin mengembangkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG

SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG Nia Oktaviani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang E-mail: niaoktaviani@binadarma.ac.id,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi - 202-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan pemberian layanan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan operasional teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Dalam melakukan manajemen risiko pada PT Saga Machie, penulis mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan

Lebih terperinci

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN TIKET BUS BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN TEKNOLOGI QRCODE PADA PO. ARMADA JAYA PERKASA

APLIKASI PEMESANAN TIKET BUS BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN TEKNOLOGI QRCODE PADA PO. ARMADA JAYA PERKASA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Kemajuan teknologi pastinya juga berhubungan dengan sistem komputerisasi yang dapat mendesain berbagai sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Luluk Suryani 1), Daniel O. Siahaan 2), dan Indung Sudarso 3) 1) dan 3) Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.

Lebih terperinci