Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
|
|
- Handoko Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REKAYASA KEBUTUHAN UNTUK PERBAIKAN SISTEM DISASTER RECOVERY PLAN DENGAN PENDEKATAN METODOLOGI SECURITY QUALITY REQUIREMENTS ENGINEERING (SQUARE) (Studi Kasus : Data Enterprise Resource Planning Pada PT. CSA) Nauval Munif dan Daniel O.Siahaan Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Speuluh Nopember nauvalmunif@gmail.com ABSTRAK Aplikasi ERP memiliki sebuah sub-sistem yaitu Disaster Recovery Plan (DRP) yang merupakan sistem kritis dalam pencapaian tingkat keamanan data dan pengembalian data pasca bencana. Semakin berkembangnya bisnis dari perusahaan, membuat sistem DRP yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan dari stakeholder. Hal ini terbukti bahwa adanya laporan keterlambatan dan waktu yang terlalu lama dalam proses backup serta pengembalian data pasca bencana yang sudah tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh para stakeholder. Untuk menangani permasalahan yang ada perlu adanya perbaikan guna meningkatkan kualitas dari sistem DRP yang melekat pada aplikasi ERP ini. Dalam proses perbaikan, peneliti melakukan analisis rekayasa kebutuhan yang merupakan fase awal dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Proses rekayasa kebutuhan dilakukan dengan pendekatan metodologi Security Quality Requirement Engineering (SQUARE) yang dikembangkan Nancy Mead bersama team. Proses pada SQUARE menyediakan arti penting untuk elisitasi, pengkategorian, dan prioritas kebutuhan keamanan terhadap sistem dan aplikasi teknologi informasi. Hasil dari analisis rekayasa kebutuhan ini adalah sebuah dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) yang mengacu pada IEEE Std dengan menggunakan pendekatan metodologi SQUARE. Dokumen ini akan diberikan kepada team pengembang untuk dirancang sebuah perbaikan dari sistem, sehingga nantinya sistem yang dibangun dapat memberikan jawaban atas kebutuhan stakeholder di perusahaan. Kata kunci: Rekayasa Kebutuhan, Metodologi Security Quality Recuirement Engineering (SQUARE), Disaster Recovery Plan (DRP), Standar IEEE std PENDAHULUAN Pentingnya database pada sebuah sistem ERP, sehingga menjadikan sistem Disaster Recovery Plan (DRP) merupakan bagian dari sub-sistem ERP sebagai sistem keamanan dalam penyelamatan dan pengembalian data dari kehilangan atau kerusakan pasca bencana. Sistem DRP yang berjalan saat ini di PT. CSA menggunakan prosedur backup yang dilakukan secara manual setiap harinya di setiap cabang perusahaan dengan kondisi berhentinya sementara aktifitas operasional bisnis. Namun, setelah dilakukan monitoring di beberapa cabang diperoleh laporan backup seperti pada tabel 1 yang merupakan log dari monitoring backup C-13-1
2 Tabel 1 Monitoring Backup No. Waktu Monitoring Cabang Modified Backup Rata Transaksi Time Penjualan/jam 1 19/11/11 08:35 Bali 17/11/11 17:35 8 record 2 19/11/11 08:38 Malang 15/11/11 17:38 5 record 3 19/11/11 08:40 Kediri 15/11/11 17:40 7 record 4 19/11/11 09:35 Samarinda 16/11/11 17:35 6 record 5 19/12/11 08:35 Surabaya 18/11/11 17:35 12 record Pada tabel 1 terlihat waktu backup memiliki selisih waktu yang jauh dari waktu monitoring yang hal ini berdampak besar terhadap resiko kehilangan data. Saat dilakukan observasi dilapangan, sebagian tanggapan dari stakeholder terhadap sistem ini adalah : Backup saat ini tidak bisa berjalan secara real-time sehingga harus menghentikan operasional bisnis untuk memulainya. Jika data rusak sebelum di-backup dalam sehari, apa kita bisa mendapatkannya kembali setidaknya 2 jam sebelumnya? kita tidak mungkin melakukan backup setiap 2 jam sekali, hal ini memakan waktu operasional. Sistem tidak dapat memberikan kita alerting waktu backup, jadi saat akan dibackup harus menginformasikan para user satu persatu untuk keluar dari sistem. Dari laporan monitoring dan beberapa tanggapan stakeholder diatas, sistem DRP yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga perlu adanya perbaikan terhadap sistem tersebut. Dalam perbaikan sistem ini, pengguna akan dilibatkan pada proses rekayasa kebutuhan untuk penghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena DRP merupakan bagian dari keamanan sistem untuk kebutuhan non-fungsional yang relevan terhadap sistem kritis (Kotonya & Sommerville, 1998), maka dalam penelitan ini akan digunakan pendekatan metodologi SQUARE. Hasil dari proses rekayasa kebutuhan akan dirangkum dalam sebuah dokumen SKPL yang berdasar pada IEEE std dan nantinya akan digunakan oleh devisi team development untuk memperbaiki sistem DRP yang ada. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi SQUARE yang dikembangkan Nancy Mead bersama team. Proses pada SQUARE menyediakan arti penting untuk elisitasi, pengkategorian, dan prioritas kebutuhan keamanan terhadap sistem dan aplikasi teknologi informasi (Mead et al., 2005). Pada penelitian ini, setelah melalui 9 tahap SQUARE dilanjutkan dengan perancangan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) yang menggunakan standarisasi IEEE std Gambar 1. Metode Penelitian C-13-2
3 Tahap 1 SQUARE : Persetujuan Definisi Tahap ini merupakan proses menyatukan pemahaman tentang definisi DRP. Dasar definisi DRP dapat mengacu pada Institute for Electrical and Electronic Engineers (IEEE) atau pada standarisasi internasionl lainnya sebagai standar definisi. Pemahaman dari stakeholder yang ambigu mengenai DRP dan bagian-bagiannya diselaraskan hingga menghasilkan sebuah persetujuan tentang definisi DRP. Tahap 2 SQUARE : Identifikasi Goal Pada langkah ini dilakukan penggalian informasi mengenai kebijakan korporasi, kendali bisnis dari sistem DRP, dan lingkungan operasional dari DRP sehingga nantinya menghasilkan sebuah goal pada sistem DRP ini. Goal DRP ini akan menggunakan pendekatan dari standar NIST SP sebagai standar keamanan DRP untuk data ERP. Tahap 3 SQUARE : Pengembangan Artefak Tahap ini diperlukan apa saja artefak yang mendukung terkait dalam proses perbaikan sistem DRP ini. Artefak akan diperoleh dari kondisi yang ada pada sistem saat ini diantaranya : arsitektur sistem terdapat pada perusahaan akan dikembangkan sebagai perbaikan sistem dan Use case yang merupakan skenario dari sistem yang ada, kemudian dikembangkan sebagai perbaikan sistem. Tahap 4 SQUARE : Penilaian Resiko Pendekatan yang digunakan dalam tahap penilaian resiko ini berdasar pada metodologi SQUARE yaitu menggunakan pendekatan NIST SP yang telah dirangkum dan disesuaikan berdasar pada metodologi tersebut. Hal terpenting dalam penilaian resiko ini adalah menyediakan cara yang bermakna dalam mengkategorikan Likelihood (kemungkinan - kemungkinan yang terjadi) dan dampak dari ancaman utama dari sistem DRP ini. Tahap 5 SQUARE : Pemilihan Teknik Elisitasi Tahap ini akan dipilih satu atau lebih teknik elisitasi yang sesuai dengan perbaikan sistem. SQUARE memberikan contoh macam-macam teknik elisitasi, Namun proses pemilihan teknik juga disesuaikan terhadap lingkungan perusahaan dan juga dari jenis sistem yang akan dibangun. Sehingga tidak menutup kemungkinan menggunakan teknik elisitasi lain diluar dari contoh teknik yang telah diberikan. Tahap 6 SQUARE : Elisitasi Kebutuhan Tahap Proses elisitasi pada penilitian ini menggunakan teknik yang telah dihasilkan melalui proses pemilihan yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Elisitasi kebutuhan akan menyertakan hasil penilaian resiko dan artefak yang dikembangkan, sehingga nantinya stakeholder dapat mengetahui kebutuhan yang sebenarnya dari keamanan data mereka terkait dengan rencana perbaikan sistem ini. Tahap 7 SQUARE : Pengkategorian Kebutuhan Tahap ini mengkategorikan semua kebutuhan sistem DRP dari stakeholder yang dihasilkan melalui proses elisitasi. Hasil elisitasi akan dikategorikan berdasarkan kebutuhan sistem dan kebutuhan pengguna. C-13-3
4 Tahap 8 SQUARE : Memprioritaskan Kebutuhan Tahap ini dilakukan langkah dalam memprioritaskan kebutuhan dari sistem. Pada langkah ini digunakan pendekatan metode Analytic Hierarcy Process (AHP) dalam memprioritaskan kebutuhan dari stakholder dengan membandingkan diantara masing-masing kebutuhan tersebut. Tahap 9 SQUARE : Elisitasi Kebutuhan Tahap ini merupakan langkah terakhir dari metodologi SQUARE dimana semua kebutuhan untuk DRP akan diperiksa apakah sesuai dengan kebutuhan dari stakeholder. Cheklist kebutuhan DRP akan disusun dan diberikan pada stakeholder untuk diverifikasi. Jika masih terdapat kebutuhan DRP yang tidak sesuai maka akan dilakukan perbaikan terhadap cheklist tersebut. Perancangan Dokumen SKPL Tahap ini merupakan tahap pembentukan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) untuk sistem DRP. Dokumen SKPL. Hasil dari metodologi SQUARE pada tahap sebelumnya akan menjadi bahan dalam pembentukan dokumen ini yang diselaraskan berdasarkan standarisasi IEEE std HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan penelitian yaitu melakukan proses rekayasa kebutuhan yang terkait dengan perbaikan sistem berdasarkan metodologi dari SQUARE, kemudian merancang dokumen SKPL berdasarkan standarisasi IEEE std Hasil yang didapatkan adalah sebuah dokumen SKPL berdasar pendekatan metodologi SQUARE. Persetujuan Definisi Tahap persetujuan definisi meliputi 2 proses yaitu melakukan indentifikasi terhadap stakeholder dan penyusunan dokumen persetujuan definisi. Stakeholder diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan pada kepentingannya terhadap sistem. Stakeholder dibentuk berdasarkan pada struktur organisasi perusahaan dimana mereka memiliki fungsi dan jabatan yang berkaitan dengan sistem yang akan dibangun. Standar Definisi menjadi pedoman dari istilah-istilah yang ada pada dokumen, kemudian stakeholder akan menandatangani isi dokumen setelah mereka memahami istilahistilah yang disebutkan. Jika terdapat stakeholder yang memilki definisi yang berbeda pada definisi yang tertulis, maka dilakukan negosiasi untuk memberikan pemahaman yang selaras dengan standar definisi. Hasil dari tahap ini merupakan sebuah dokumen persetujuan definisi yang mendapat approval. Identifikasi Goal Kebijakan korporasi dan pengendalian bisnis beserta lingkungan operasional perusahaan merupakan dasar dalam tercapainya identifikasi goal dari perancangan sistem DRP untuk database ERP ini. Penggunaan standar NIST SP juga diperlukan sebagai acuan standar keamanan. Sehingga, rangkuman identifikasi goal mengahasil seperti yang tertera pada tabel 2. C-13-4
5 Tabel 2. Hasil Identifikasi Goal Bisnis Goal Sistem yang dirancang diharapkan mampu mengendalikan bisnis operasional perusahaan dari resiko kehilangan dan kerusakan data seminimal mungkin Goal Keamanan G1. Data backup ditempatkan pada Offsite-system G2. Memanfaatkan pihak ke-3 sebagai pertimbangan standarisasi perangkat dan ketersedianya kebutuhan perangkat G3. Pendokumentasian seluaruh konfigurasi sistem secara jelas G4. Pengkoordinasian kebijakan dan pengendalian keamanan jaringan harus dapat memberikan dukungan dari rancangan sistem G5. Analisa resiko dan dampak keamanan sistem mampu melindungi data dari kerusakan dan kehilangan Pengembangan Artefak Pengembangan artefak didapatkan dari bagian-bagian sistem yang masih dapat digunakan untuk perbaikan sistem yang mencakup arsitektur sistem, dan use case. Arsitektur sistem seperti pada gambar 2. Penilaian Resiko Gambar 2 Arsitektur Sistem Analisa resiko dalam perbaikan sistem ini terdiri dari beberapa langkah yang mengacu pada standar NIST. Langkah langkah penilaian ini digunakan untuk mempertimbangkan suatu resiko keamanan data terhadap sistem nantinya. Langkah-langkah penilaian resiko diantaranya : identifikasi ancaman, identifikasi kerentanan, analisis pengendalian, penentuan likelihood, analisis dampak, dan penentuan resiko. Hasil yang didapatkan dari proses penilaian resiko seperti pada tabel 3. C-13-5
6 Level Resiko High Medium Low Tabel 3. Penilain Resiko Hasil Risk Level Matriks Prosedur backup yang dilakukan 2xsehari belum memberikan keamanan bagi pemilik sistem - Kerusakan multiple hardisk server - Gangguan koneksi internet ( WAN dan VPN) - Kerusakan perangkat lunak dari database - Kerusakan mesin server - Kerusakan Sistem Operasi - Gangguan LAN - Kehilangan record data ERP - Kerusakan hardisk tunggal server - Kerusakan sumber daya listrik - Kualitas yang kurang baik pada UPS - Ketidakstabilan tegangan listrik dari pihak ke-3 - Kelemahan pada sistem operasi sehingga virus mudah masuk - Banjir yang menggenangi ruangan server - Alih kendali database oleh pengguna yang tidak memiliki hak akses - Kebakaran ruang server Pemilihan Teknik Elisitasi Proses pemilihan teknik elisitasi yaitu melihat dari lingkungan perusahaan, ranah masalah, dan teknik-teknik elisitasi yang didapatkan dari studi literatur sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan teknik elisitasi yang sesuai. Pertimbangan yang menjadi acuan pemilihan elisitasi yaitu : kemudahan, kecepatan, kesesuaian, dan kelengkapan dalam menggali kebutuhan. Sedangkan teknik elisitasi yang memungkinkan yaitu : interview tak berstruktur, quisioner, JAD, dan Goal oriented. Hasil dari pemilihan elisitasi yang terpilih adalah interview tak berstruktur dan goal oriented. Elisitasi Kebutuhan Pada proses elisitasi yaitu terdiri dari pemaparan hasil penilaian resiko dan pengembangan artefak, proses elisitasi berdasar teknik interview, proses elisitasi berdasar teknik goal oriented dan yang terakhir adalah perumusan hasil elisitasi yang menghasilkan inti kebutuhan sebagai berikut : 1. Data backup ERP diletakkan pada offsite-system 2. Pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan alat pendukungnya distandarisasikan sesuai dengan kebutuhan DRP dengan memanfaatkan pihak ke-3 sebagai rekanan dalam pengadaanya. 3. Sistem keamanan jaringan dikoordinasikan pada devisi Infrastruktur supaya sistem DRP nantinya berjalan secara aman dan terkendali. 4. Analisis dampak dari keamanan sistem DRP harus memilki resiko sekecil mungkin 5. Penggunaan teknik metode backup memanfaatkan teknik yang telah disediakan DBMS 6. Teknik storage pada hardisk server menggunakan RAID10 7. Penyedian cadangan listrik menggunakan UPS bersistem ON Line 8. IT Operation dapat mengontrol data hasil backup 9. Sistem dapat memberikan alerting informasi backup pada pengguna Pengkategorian Kebutuhan Seluruh hasil elisitasi dikategorikan berdasarkan kebutuhan sistem dan kebutuhan pengguna. Kebutuhan sistem adalah kebutuhan yang berdasar pada persyaratan sistem sebagai C-13-6
7 penunjang agar sistem DRP nantinya dapat berjalan. Sedangkan kebutuhan pengguna adalah kebutuhan antarmuka yang berhubungan langsung dengan pengguna untuk mengendalikan bagaimana sistem tersebut berjalan. Hasil dari pengkategorian kebutuhan yaitu : kebutuhan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 adalah kebutuhan sistem sedangkan 5, 8, 9 adalah kebutuhan pengguna. Prioritas Kebutuhan Prioritas kebutuhan adalah menentukan skala prioritas dari setiap kebutuhan hasil elisitasi. Proses ini menggunakan metode statistikal untuk membandingkan antara kebutuhan yang satu dengan yang lain yaitu degan menggunakan AHP. Hasil dari langkah ini merupakan kebutuhan yang terprioritaskan seperti gambar 5. 0,18 Pengelompokkan Skala Prioritas Kebutuhan 0,16 0,14 Prioritas 0,12 0,10 0,08 0, Skala 3 Inspeksi Kebutuhan Gambar 5 Prioritas Kebutuhan Inspeksi kebutuhan merupakan langkah terakhir dalam melakukan proses rekayasa kebutuhan yang menggunakan pendekatan petodologi SQUARE. Didalam proses inspeksi kebutuhan, hal terpenting adalah bagaimana hasil elisitasi kebutuhan sistem DRP yang telah terprioritaskan ini diperiksa kesesuaiannya terhadap kebutuhan stakeholder. Inspeksi kebutuhan dilakukan secara informal menggunakan metode scenario-based inspections sehingga dihasilkan ceklist seperti pada tabel 4 Skenario-based Inspections Tabel 4 Ceklist Kebutuhan Kebutuhan hasil elisitasi Ceklist kesesuaian 1. CAF mengakses menu maintenance-sistem backup/restore K5 2. CAF mengatur jadwal DRP-backup differential K5 3. CAF mengatur letak penyimpanan data backup pada drive local K4,K5,K6 4. Sistem dapat melakukan cek konsistensi data hasil backup pada drive local K6 5. Sistem dapat memberikan informasi alerting saat waktu backup full K5 6. CAF mengatur jadwal transfering data backup full+differential ke server corporate K1 7. Sistem memberikan informasi bahwa proses backup differential dan full sudah selesai K9 8. IT Operation melakukan login ke server pusat K8 9. IT Operation dapat mengontrol cabang mana saja dan operator yang telah melakukan transfering data K8 10. IT Operation dapat melakukan cek konsistensi data hasil transfer dari server local user K8 11. IT Operation dapat melakukan proses restore data dari server corporate ke server tujuan berdasar hasil transfer yang terakhir K8 C-13-7
8 Perancangan Dokumen SKPL Perancangan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) pada bab ini merupakan langkah proses bagaimana menyusun sebuah dokumen SKPL dengan memadukan hasil dari proses rekayasa kebutuhan yang telah dikerjakan sebelumnya kedalam format dokumen SKPL IEEE std KESIMPULAN 1. Pemodelan rekayasa kebutuhan dengan pendekatan SQUARE dapat menghasilkan dokumen SKPL sebagai petunjuk bagi para pengguna dan IT development guna mempermudah merancang perbaikan sistem nantinya 2. Dari hasil analisa rekayasa kebutuhan, perbaikan sistem yang melibatkan stakeholder sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk merancang perbaikan sistem ini nantinya. DAFTAR PUSTAKA Kotonya, G. dan Sommerville, I, (1998), Requirement Engineering: Process and Technique, John Willey & Sons, Chichester, England. Mead, R. et al., (2005), Security Quality Requirements Engineering (SQUARE) Methodology, Carnigie Mellon University, Pittsburgh. NIST Special Publication (2002), Risk Management Guide for Information Technology Systems, Technology Administration U.S. Department of Commerce, Gaithersburg. NIST Special Publication (2002), Contingency Planning Guide for Information Technology Systems, Technology Administration U.S. Department of Commerce, Washington. IEEE std (1998), IEEE Recommended Practice for Software Requirements Specifications, The Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc., New York. C-13-8
PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)
PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB
Lebih terperinciPemodelan Berorientasi Objek
1 Pemodelan Berorientasi Objek Penggalian Kebutuhan dan Identifikasi Aktor Adam Hendra Brata Materi Pertemuan 3 2 Fase Fase Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Kebutuhan Penggalian Kebutuhan Sistem Elisitasi
Lebih terperinciMODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO DAN ISO/IEC STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS)
MODEL PENILAIAN RISIKO ASET TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ISO 31000 DAN ISO/IEC 27001. STUDI KASUS : POLITEKNIK POS INDONESIA (POLTEKPOS) Roni Habibi 1), Indra Firmansyah 2) 1) Teknik Informatika Politeknik
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.
Lebih terperinciDOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA
DOKUMEN SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PEMESANAN ONLINE PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL UNTUK GOOL FUTSAL SURABAYA Pendahuluan 1.1. Tujuan Dokumen ini berisi tentang spesifikasi kebutuhan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) STMIK STIKOM Surabaya, Laboratorium Komputer (Labkom) menjadi salah satu bagian terpenting dalam menjamin kelangsungan proses praktikum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (DISBUDPAR) merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah khusus Kota Bandung yang memiliki tugas pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan web sebagai media aplikasi multiplatform semakin marak digunakan. Serta penggunaan e-mail sang sudah sangat umum dalam suatu perusahaan dan sudah ter-integrasi
Lebih terperinciSPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
SPESIFIKASI KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Achmad Fadlil Chusni, Achmad Holil Noor Ali Email : fachri_andalusi@yahoo.com dan holil@its-sby.edu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Disaster Recovery Plan, Business Continuity Plan, Bencana. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Disaster Recovery Plan adalah salah satu cabang ilmu manajemen resiko sistem informasi terapan yaitu Business Continuity Plan. Disaster Recovery Plan merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 KSI LANJUT ERP (Bagian 1) Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP). Karakter Sistem. Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kahar Duta Sarana (KDS) yang bekedudukan di Jl. Peta Lingkar Selatan, Ruko Kopo Plaza BI D/5 Bandung 40233 Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan multinasional
Lebih terperinciMENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )
MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK ) Yasmi Afrizal Dosen Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tingkat kegagalan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.TI.05.03 Tahun 2017 TENTANG STANDAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Lebih terperinciREKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP
REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu
Lebih terperinciDISASTER RECOVERY PLANNING DALAM MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
DISASTER RECOVERY PLANNING DALAM MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI Soetam Rizky Wicaksono STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98, 60298 Telp. (031)8721731 soetam@stikom.edu ABSTRACT
Lebih terperinciPEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI
PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com;
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) adalah BUMN yang menangani aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Penyaluran tenaga listrik ke pelanggan merupakan tugas pokok dari PT PLN
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisis sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidentifikasi dan dievaluasi permasalahannya dalam lingkup virtualisasi. Sistem ini dianalisis
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa
Lebih terperinciPERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email
Lebih terperinciMODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN
MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN Tugas ke 9 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciRekayasa Perangkat Lunak. Tujuan
Rekayasa Perangkat Lunak Arna Fariza Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Rekayasa Perangkat Lunak 1 Tujuan Mengetahui bagaimana melakukan rekayasa terhadap sebuah perangkat lunak Mengetahui software
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyimpan data di dalam relasi-relasi. mengontrol akses ke basis data, dibuatlah suatu sistem piranti lunak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini membuat kebutuhan suatu sistem penyimpanan data yang baik semakin meningkat. Dahulu data disimpan dalam bentuk file-file yang terpisah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Data adalah sesuatu yang mewakili objek dan peristiwa yang memiliki arti yang sangat penting bagi user (Hoffer et al, 2005). Dalam pengertian yang lain data adalah fakta
Lebih terperinciPENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)
PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) Agus Hermanto [9112205310] Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hari Ginardi, M.Kom PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rental Daras Corporation adalah suatu rental mobil yang terletak Jl.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rental Daras Corporation adalah suatu rental mobil yang terletak Jl. Merkuri Selatan II No. 17 Margahayu Raya Bandung Jawa Barat 40286. Rental Daras Corporation
Lebih terperinciANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA
UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan. Informasi
Lebih terperinciSTANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan profesional (hardskills) dan keterampilan personal (softskills) tidak lagi dipandang sebagai dua satuan terpisah, akan tetapi merupakan kesatuan
Lebih terperinciSpesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP)
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Versi 1.0 4 Oktober 2007 Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Untuk : Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS Dyah Wardhani Kusuma 5107 201
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN Subur Anugerah, S.T., M.Eng. 1), Mundzir, S.Kom., M.T. 2) 1) Teknik Informatika, 2) Manajemen
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PADA AMIK JTC SEMARANG BERBASIS WEB
INFOKAM Nomor II / Th. IX/ September / 13 1 RANCANG BANGUN SISTEM PENDATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA PADA AMIK JTC SEMARANG BERBASIS WEB MUHAMAD DANURI (Dosen AMIK JTC Semarang) ABSTRAKSI Penelitian ini memiliki
Lebih terperinci2. Aktivitas yang bersifat temporer, selalu ada pembatasan dalam pelaksanaan dan juga skalanya a. Proyek d. Informasi b. Manajemen e. Data c.
Latihan UTS 1. Pengertian manajemen adalah teknik untuk mencapai tujuan, menurut a. Imam Heryanto d. Jogihanto b. Totok Triwibowo e. Peterson & Plowman c. Tery & Stoner S Fayol 2. Aktivitas yang bersifat
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X
PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT. Yusup Jauhari Shandi. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda Bandung 40132
Media Informatika Vol. 10 No. 1 (2011) RISK ASSESSMENT Yusup Jauhari Shandi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda Bandung 40132 ABSTRAK Sebuah sistem informasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufakturing. Produk-produk yang dihasilkan meliputi retail barang garment seperti pakaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Delami Garment Industries adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufakturing. Produk-produk yang dihasilkan meliputi retail barang garment seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah atau sering disebut UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kepada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 200.000.000 tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak yang sangat signfikan terhadap gaya hidup masyarakat. Teknologi informasi sangat berperan bagi masyarakat
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan
Lebih terperinciANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO
ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARANG DAERAH STUDI KASUS: BAGIAN PERLENGKAPAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO Yudhi Kurniawan dan Aries Tjahyanto Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciUSULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI
USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Yohanes Suprapto Magister Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Nuansa Studio Lima adalah sebuah rumah industri yang bergerak dibidang pembuatan desain daster dan tracing yang menggunakan komputer sebagai alat proses produksinya.
Lebih terperinciPENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2.
PENGGUNAAN DAN PROSES BACKUP DATA SISTEM ERP SAP Arif Hendra Kusuma 1, Kodrat Iman Satoto, ST. MT 2. 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Yodium Freedom adalah salah satu dari sekian banyak distro di kota Bandung yang terletak di jalan Dewi Sartika no. 9. Yodium Freedom merupakan tempat usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
Lebih terperinciDESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 DESAIN LAYANAN SI/TI PADA PROSES PELAYANAN DARAH MENGGUNAKAN SERVICE DESIGN ITIL V3 STUDI KASUS UNIT DONOR DARAH PMI JAWA TIMUR Yogantara
Lebih terperinciANALISA & PERANCANGAN SISTEM
ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi
Lebih terperinciKEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN
KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan
Lebih terperinciERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7
ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pertemuan kedelapan INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika Fokus Pembahasan Implementasi, Pengujian, dan Operasional Sistem Sub Pokok Pemrograman Pengujian
Lebih terperinciMuhammad Bagir S.E., M.T.I
Muhammad Bagir S.E., M.T.I Perkenalan Sistem informasi yang efisien, teritegrasi sangat penting bagi perusahaan untuk mampu berkompetisi Sistem ERP dapat mengintegrasikan operasi perusahaan Bertindak sebagai
Lebih terperinciPERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI
PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI Marta Dinata 1, Leon Andretti Abdillah 2, Evi Yulianingsih 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Ibu kota Indonesia ini bahkan menjadi urutan pertama sebagai kota dengan pertumbuhan terpesat
Lebih terperincibanyak cabang di Indonesia saat ini memiliki sistem komputerisasi berbasis UNIX dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Pelita Air Service sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang memiliki banyak cabang di Indonesia saat ini memiliki sistem komputerisasi berbasis UNIX dan Intel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Dewan Sport dan Musik merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan alat-alat perlengkapan olah raga dan alat-alat musik. Toko Dewan Sport dan Musik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Perhubungan Kota Bandung merupakan pendorong utama terwujudnya pembangunan juga kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas yang berdimensi kelancaran dan
Lebih terperinciTUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPiranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi
Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi Ratnaningsih AW Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl.Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta
Lebih terperinciJSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X
Pembuatan Prosedur Incident Management untuk Penanganan Pengaduan pada PPTI Berdasarkan Framework ITIL V-3 Taskhiyatul Nufus R. 1) Erwin Sutomo 2) Yoppy Mirza M. 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinciPertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak
Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2) Rekayasa Perangkat Lunak Pengukuran dan kualitas proyek Pengukuran/metrik dalam software engineering didefinisikan oleh IEEE Glossary of SE sebagai: a quantitative mesaure
Lebih terperinciPROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK
PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK Disusun oleh: Muhammad Faris Musthafa 5113100131 Ahmad Zaki 5113100155 Teknik Pengembangan: Prototyping Cara kerja: 1. Developer menganalisis kebutuhan
Lebih terperinciDISASTER RECOVERY PLANNING
DISASTER RECOVERY Manajemen Resiko PLANNING Fery Ferdiansyah 5210100705 1. CONCEPT Setiap organisasi sudah selayaknya harus memanage project dan infrastructure system informasinya dan melindunginya terhadap
Lebih terperinciLab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA
Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto
TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 152-1. NAMA JABATAN : Kepala Bagian Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyusun rencana strategis dan kebijakan teknologi informasi, melaksanakan analisis, perancangan dan pengembangan serta implementasi
Lebih terperinciDeveloping information systems and technology to support business strategy
product profile Developing information systems and technology to support business strategy Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah berkembang dari fungsinya yang hanya sebagai media pertukaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang perusahaan dari PT. Daya Anugrah Mandiri atau yang lebih dikenal dengan nama Daya Motor, perusahaan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Saat ini penggunaan smartphone berbasis android sudah menjadi keharusan karena penggunaannya yang mudah dan banyaknya aplikasi yang saat ini digunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KERANGKA KERJA PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI BERDASARKAN ITAF, STUDI KASUS AUDIT SIMHP DI PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
PENGEMBANGAN KERANGKA KERJA PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT SISTEM INFORMASI BERDASARKAN ITAF, STUDI KASUS AUDIT SIMHP DI PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR Heru Purbawa *) dan Daniel O. Siahaan Program Studi
Lebih terperinciPersyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan
Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19012 - Application Architect - DPSI 19013 - Application Architect - DPSI 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer Maksimal 40 tahun
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) Pramana Yoga Saputra 1) dan Daniel Oranova Siahaan 2) 1) Program Studi Magister
Lebih terperinciAktivitas Produksi. Hasil Produksi per Group. Hasil Produksi per Karyawan
Aktivitas Produksi Hasil Produksi per Group Hasil Produksi per Karyawan Ranking Produksi dalam 1 unit kerja Ranking Produksi Keahlian Karyawan Kinerja Karyawan Pendapatan Karyawan Skill Database Validasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang
Lebih terperinciRatna Wardani. Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University
Ratna Wardani Department of Electronic Engineering Yogyakarta State University S/W Process Model Tahapan S/W Process Model Proses S/W Materi Model Waterfall Model Prototype Model Rapid Application Development
Lebih terperinciPengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )
Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK
BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab
Lebih terperinciGambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM
BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut
Lebih terperinciPEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI
PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI ABSTRAK Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baju batik dewasa. Mekanisme penjualan pria dan wanita yang ada di Toko Mega
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Mega Batik adalah suatu toko yang bergerak dalam bidang penjualan baju batik dewasa. Mekanisme penjualan pria dan wanita yang ada di Toko Mega Batik yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bina Nusantara merupakan salah satu institusi pendidikan swasta yang ada di Indonesia yang menawarkan berbagai program studi kepada pelajar-pelajar yang ingin mengembangkan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG
SISTEM INFORMASI PEGAWAI BERBASIS WEB DENGAN METODE WATERFALL PADA SMA AISYIYAH 1 PALEMBANG Nia Oktaviani Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang E-mail: niaoktaviani@binadarma.ac.id,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi
- 202-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan pemberian layanan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan operasional teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Dalam melakukan manajemen risiko pada PT Saga Machie, penulis mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
Lebih terperinciPERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK
PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi
Lebih terperinciAPLIKASI PEMESANAN TIKET BUS BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN TEKNOLOGI QRCODE PADA PO. ARMADA JAYA PERKASA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Kemajuan teknologi pastinya juga berhubungan dengan sistem komputerisasi yang dapat mendesain berbagai sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses
Lebih terperinciLampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat
L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi dan platform yang digunakan oleh departemen-departemen dan unit pendukung pada perguruan tinggi menjadi beragam.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas
Lebih terperinciANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
ANALISIS DAN PENINGKATAN KUALITAS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Luluk Suryani 1), Daniel O. Siahaan 2), dan Indung Sudarso 3) 1) dan 3) Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.
Lebih terperinci