BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan tempat penulis bekerja merupakan manufacturing yang memproduksi Dry Baterry jenis Alkaline. Untuk memuaskan keinginan pelanggan maka mutu yang baik harus bisa diciptakan disamping itu produk yang dihasilkan harus memiliki daya saing yang tinggi dengan produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan lain. Dalam proses produksi sering terdapat masalah yang menyangkut tentang kualitas. Banyak faktor yang dapat mepengaruhi kualitas hasil produksi, seperti : Faktor kelalaian manusia Faktor bahan baku Faktor mesin dan suku cadangnya Faktor penyetingan Faktor perawatan Faktor peralatan pendukung Dan masih banyak faktor faktor lainnya Kualitas yang baik merupakan harga mati yang harus dicapai oleh suatu manufactur untuk kelangsungannya di masa yang akan datang. Permasalahan yang timbul harus segera mendapat penanganan yang serius dan segera dicari solusi pemecahannya. Pada proses pembuatan kaleng kutub katode, penanganan sisa plat yang masih menggunakan alat penggulung dimana dengan menggunakan alat penggulung ini banyak sekali permasalahan yang dihadapi dalam menangani plate sisa. Permasalahan yang dihadapi tersebut antara lain :

2 2 Waktu produksi banyak yang hilang akibat dari pemindahan gulungan scrap dari alat penggulung ke penampungan. Sulitnya proses pemindahan dari alat penggulung ke penampungan. Alat penggulung membutuhkan tempat yang cukup luas agar alat dapat berfungsi dengan leluasa. Dengan timbulnya permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu alternatif lain untuk menangani sisa plat. Banyak alternatif yang bisa ditempuh untuk menangani sisa plat seperti : 1. Menggulung sisa plat. 2. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung 3. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipres Alternatif tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif sehingga masalah yang dihadapi dapat diatasi dan kelancaran produksi dapat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 1.2 Perumusan Masalah Dalam penulisan ini akan dibahas mengenai penanganan sisa plat pembuatan kaleng kutub katode dengan beberapa alternatif yang dapat dilakukan. 1.3 Tujuan Improvement ini diharapkan akan mampu memenuhi tujuan berikut ini Dapat menurunkan lost time yang sering terjadi akibat masalah penggulungan sisa plat pembuatan kaleng kutub katode. Memudahkan pembuangan sisa plat pembuatan kaleng kutub katode. Efisiensi tempat, waktu dan tenaga. Agar tidak terjadi kecelakaan kerja akibat penanganan sisa plat pembuatan kaleng kutub katode.

3 3 Investasi pengadaan alat alternatif solusi rendah. Mudah dalam perawatan alat alternatif solusi. 1.4 Metodologi Pengumpulan Data Untuk mempermudah dalam melakukan improvement penulis dengan tim teknisi, menentukan metodologi pengumpulan data dengan beberapa cara yang ditempuh antara lain : a. Studi Lapangan Pengumpulan dan pengamatan dilakukan secara langsung di tempat proses pembuatan kaleng kutub katode. b. Studi Pustaka Sebelum melakukan penulisan, penulis terlebih dahulu mendapatkan teori teori yang mendukung penulisan melalui buku buku literatur, juga buku buku referensi yang juga mempunyai hubungan dengan tema yang dipilih. c. Wawancara Untuk mendukung hasil pengamatan yang dilakukan, penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tambahan melalui individu yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan produksi yang berjalan. d. Studi kasus Mempelajari masalah masalah tentang penanganan sisa plat yang terjadi dari waktu ke waktu untuk mencari alternatif solusi yang tepat.

4 4 1.5 Sistematika Penulisan Dalam melakukan penyusunan laporan, untuk memudahkan pemahaman laporan ini, penulis akan menjabarkan tahapan tahapan penulisan yang dilakukan yaitu : BAB I PENDAHULUAN Memberikan gambaran tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan, batasan masalah, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisikan teori teori yang menjadi landasan penulisan alternatif solusi penanganan sisa plat. BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Menjelaskan tentang alternatif solusi yang dapat dipilih untuk pemecahan masalah penanganan sisa plat. BAB IV ANALISA ALTERNATIF SOLUSI Membahas tentang alternatif solusi yang dipilih perusahaan untuk menangani sisa plat. BAB V PENUTUP Merupakan bagian terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran alternatif solusi yang dipilih untuk menangani sisa plat.

5 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisa Plat Sisa plat merupakan limbah dari proses pembuatan sesuatu benda yang menggunakan bahan dasar plat. Pada proses pembuatan kaleng kutub katode yang menggunakan bahan dasar plat juga menghasilkan sisa plat yang lebih dikenal dengan nama scrap. Plat yang digunakan adalah plate steel yang dilapisi oleh lapisan nikel setebal beberapa micron pada kedua permukaannya. Plat tersebut lebih dikenal dengan istilah NPS (Nickel Plate Steel) dengan ketebalan plat 0,25 0,26 mm dengan beberapa variasi lebar material sesuai dengan kebutuhan produksi type kaleng kutub katode. Sisa plat ini dikategorikan sebagai limbah non B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) namun demikian sisa plat memiliki potensi bahaya yang cukup tinggi bila penanganannya tidak dengan hati hati Jenis Jenis Sisa Plat Sisa Plat Sisa Plat berbentuk plate Sisa Plat berbentuk cincin Sumber data : Arsip Comp Dept FI Sisa plat yang dihasilkan dari proses pembuatan kaleng kutub katode berdasarkan bentuk secara umum ada dua jenis antara lain :

6 6 1. Sisa plat yang berbentuk plat Sisa plat ini adalah sisa plat yang masih berbentuk plat dan belum berubah bentuk akibat mengalami proses pembentukan yang dilakukan oleh mesin pres. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI 2. Sisa plat yang berbentuk cincin Sisa plat ini adalah sisa plat yang berbentuk cincin akibat mengalami proses pembentukan oleh mesin pres dan merupakan cadangan material dalam pembuatan kaleng kutub katode yang dibuang di akhir proses pembuatan kaleng kutub katode. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI

7 Proses Terjadinya Sisa Plat Sisa plat terjadi karena proses pembentukan kelebihan material sehingga material sisa tersebut harus dibuang agar benda yang dibentuk sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Pada proses pembuatan kaleng kutub katode ada dua proses yang menghasilkan plate sisa sesuai dengan bentuk plate sisa yang dihasilkannya, antara lain: 1. Proses Blanking Proses blanking adalah proses pemotongan plate dengan bentuk tertentu dimana plate yang dipotong dengan bentuk tertentu tersebut akan dibentuk menjadi bentuk mangkok pada proses berikutnya. Pada proses blanking plate sisa yang dihasilkan masih berbentuk plate lembaran yang berlubang lubang karena sisa plat ini tidak mengalami proses penekukan sehingga masih berupa lembaran. NPS (Nickel Plate Steel) Proses blanking Sisa plat berbentuk plat Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI

8 8 2. Proses Triming Proses triming adalah proses pemotongan terakhir yang memisahkan antara produk yang dihasilkan pada proses sebelumnya dengan sisa material cadangan produk. Plate sisa dari proses triming berbentuk cincin karena telah mengalami proses penekukan pada proses yang terjadi sebelum proses triming. Kaleng kutub katode masih memiliki sisa proses Proses triming Sisa plat berbentuk cincin Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI 2.2 Kaleng kutub katode Kaleng kutub katode adalah kaleng kutub katode battery yang menjadi tempat menampung zat zat kimia yang menjadi unsur penyusun battery tersebut. Kaleng kutub katode terbuat dari plat yang dibentuk dengan proses pembentukan yang meliputi : NPS Proses Blanking Proses Drawing Proses Forming Proses Triming kaleng kutub katode Sumber data : penulis

9 9 Proses Blanking Proses ini adalah proses membentuk potongan plat yang berbentuk lingkaran yang menjadi bahan untuk dibentuk diproses selanjutnya. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI Proses Drawing Proses ini adalah proses lanjutan setelah proses blanking yang membentuk badan dari kaleng kutub katode dimana proses ini terdiri dari beberapa tahapan proses drawing. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI

10 10 Proses Forming Proses ini adalah proses lanjutan setelah proses drawing selesai yang membentuk tampilan muka dari kaleng kutub katode yang terdiri dari beberapa tahapan proses drawing. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI Proses Triming Proses ini adalah proses terakhir di dalam pembentukan kaleng kutub katode yang memisahkan antara kaleng kutub katode dengan sisa bahan dari proses drawing yang selanjutnya menjadi sisa plat yang berbentuk cincin. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI

11 11 Dari kedua jenis sisa plat tersebut penanganan sisa plat berbentuk plat yang sering menimbulkan masalah dibandingkan dengan sisa plat yang berbentuk cincin. Selain terhadap mesin penanganan sisa plat juga sering menimbulkan keluhan bagi pekerja di lapangan karena penanganan dengan cara yang sedang berlangsung saat ini yaitu dengan menggulung plate sisa membutuhkan waktu yang lama dan menguras banyak tenaga. Penanganan sisa plat yang berbentuk cincin lebih mudah dibandingkan dengan sisa plat berbentuk plat. Cincin cincin ini bisa langsung dimasukkan ke tempat penampungan tanpa harus mengalami perlakuan lainnya.

12 12 BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Dampak dari penanganan sisa plat yang menjadi pokok permasalahan utama adalah menurunnya efisiensi mesin karena pengaruh dari penanganan sisa plat. Menurunnya efisiensi mesin secara otomatis akan menurunkan hasil produksi mesin. Meskipun ada penyebab lainnya untuk mencari alternatif solusi penanganan plate sisa tetapi yang paling mendasar untuk dijadikan alasan melakukan pengembangan alternatif solusi penanganan sisa plat adalah efisiensi mesin yang akan berdampak besar pada hasil produksi. Berdasarkan survey yang dilakukan penulis permasalahan yang sering terjadi pada mesin pembuat kaleng kutub katode sebagian besar disebabkan karena penanganan sisa plat. Maka permasalahan penanganan sisa plat harus dikembangkan alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi mesin hingga mendekati tingkat efisiensi 100 %. Alternatif solusi yang pernah dikembangkan pada saat mesin dirakit adalah menggulung plate sisa menjadi gulungan gulungan sisa plat. Diagram Permasalahan Mesin Pembuat Kaleng Kutub katode Penanganan sisa plat 2. Pembentukan kaleng kutub katode 3. Komponen mesin Die set 4. Komponen mesin non Die set 5. Lain lain. Sumber Data : Adm Comp Dept FI

13 13 Saat ini alternatif solusi tersebut sudah digantikan oleh alternatif solusi memotong sisa plat kemudian ditampung. Sebelum mencari altenatif untuk menyelesaikan masalah kita harus memiliki gambaran yang jelas tentang permasalahan yang sedang dihadapi. Dalam penulisan ini akan melalui beberapa tahapan sebagai prosedur penelitian. PROSEDUR PENELITIAN PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI PENANGANAN SISA PLAT 1. Karakteristik material plate NPS (Nickel Plate Steel) 2. Karakteristik mesin press 3. Karakteristik sisa plat 4. Kondisi lingkungan ALTERNATIF SOLUSI PENANGANAN SISA PLAT PENILAIAN ALTERNATIF SOLUSI PENANGANAN SISA PLAT HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN Sumber Data : Arsip ISO FI

14 Perencanaan Alternatif Solusi Penanganan Sisa Plat Perencanaan alternatif penanganan sisa plat harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan alternatif yang akan ditempuh untuk menangani permasalahan yang sedang dihadapi saat ini Karakteristik Material Nickel Plate Steel (NPS) Nickel Plate Steel merupakan modifikasi dari plat baja yang dilapisi dengan lapisan nikel dengan ketebalan beberapa micron. Plat baja tersebut memiliki unsur penyusun logam yang terdiri dari Fe, Zn, C, Co dan unsur pengotor lainnya. Type Nickel Plate Steel ( NPS ) berdasarkan ukuran: NPS 0,25 82 mm NPS 0, mm NPS 0, mm Type berdasarkan perusahaan pembuatnya : NPS Katayama (Jepang) NPS Toyokohan (Jepang) NPS Corrus (Jerman) NPS Nippon Steel (Jepang) NPS termasuk kategori low carbon steel atau baja yang memiliki kandungan karbon yang rendah. Dengan demikian NPS bersifat lunak sehingga mudah untuk dibentuk pada proses pengepressan. Sumber Data : Dokumentasi Comp Dept FI

15 Karakteristik Mesin Press Mesin press yang digunakan dalam proses pembuatan kaleng kutub katode adalah ASAHI SEIKI type TP 45D untuk single cavity atau die set tunggal memiliki kekuatan tekanan sebesar 450 kn dan AIDA type DIC 800 (1) untuk double cavity atau dua die set memiliki kekuatan tekanan 800 kn. Mesin ini memiliki program automatic yang terdiri dari gabungan beberapa Programable Logic Controller sehingga mesin ini dapat dijalankan secara manual, semi manual dan automatis. Program yang terdapat pada mesin ini dapat ditambahkan dengan program lain dari alat pendukung mesin sehingga bila terjadi ketidak normalan pada alat pendukung mesin maka mesin tidak dapat dioperasikan. Dengan demikian bila mesin ini akan menambah alat bantu yang bisa mendukung kinerja mesin maka mesin ini dapat menerima dan berjalan dengan seirama dan saling mendukung Karakteristik Sisa Plat Sisa plat yang dihasilkan dari proses pembuatan kaleng kutub katode dari kedua jenis sisa plat masing masing memiliki bentuk yang berbeda namun keduanya sama sama sudah terkontaminasi oli yang digunakan dalam proses pembuatan kaleng kutub katode. Sisa plat yang terjadi agak tajam karena sisa pemotongan dan bentuknya yang relatif tipis Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan sekitar mesin sangatlah terbatas, jarak antar mesin tidaklah terlalu jauh. Ruangan yang tersedia hanya berukuran 25 m 35 m yang harus ditempati oleh 19 mesin, setiap

16 16 mesin memiliki ukuran luas penampang 2300 mm 3100 mm. Di belakang setiap mesin terdapat unit pendingin die set dan meja putar untuk tempat bahan baku. 3.2 Alternatif Solusi Penanganan Sisa Plat Berdasarkan dari data yang ada mengenai karakter sisa plat dan kondisi lainnya, ada beberapa alternatif solusi penanganan sisa plat yang bisa dilakukan sehingga penanganan sisa plat akan menjadi lebih mudah dan efisien. Untuk penanganan sisa plat yang berbentuk cincin hingga saat ini belum terjadi permasalahan yang cukup serius akan tetapi pada sisa plat yang berbentuk plat berlubang lubang sudah terjadi masalah yang sangat serius sehingga dibutuhkan suatu alternatif solusi yang dapat mengatasi permasalahan yang timbul. Alternatif solusi itu antara lain : Menggulung sisa plat. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipres Alternatif solusi penanganan sisa plat Menggulung sisa plat Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipres Sumber data : Arsip ISO FI

17 Menggulung Sisa Plat Alternatif solusi menggulung sisa plat sudah dilakukan, alternatif solusi ini adalah menggulung kembali sisa plat yang berbentuk plat yang berlubang lubang dengan menggunakan alat penggulung. Alat penggulung disetting automatis dan akan beroperasi bila mesin press beroperasi. NPS Proses pembuatan kaleng kutub katode Sisa plat digulung kaleng kutub katode ditampung Sumber Data : Arsip Comp Dept FI Keunggulan alternatif solusi ini adalah : Sisa plat yang digulung di tempat penampungan lebih rapi dibandingkan dengan alternatif solusi lainnya. Kelemahan alternatif solusi ini adalah : Periode penggulungan gulungan sisa plat singkat, tiap gulungan membutuhkan waktu kira kira 250 sampai 300 menit. Tiap menyelesaikan gulungan sisa plat dan memulai dengan gulungan baru membutuhkan waktu yang cukup lama kira kira 10 hingga 25 menit. Setiap pemindahan gulungan sisa plat mesin tidak dapat dioperasikan. Memerlukan area khusus di depan mesin untuk tempat alat penggulung.

18 Memotong Sisa Plat Menjadi Kecil Kecil Kemudian Ditampung Alternatif solusi ini sedang dikembangkan saat ini dan menggantikan alat penggulung, alternatif solusi ini dengan menggunakan alat pemotong. Alat pemotong ini disetting secara automatis pada mesin press dan bekerja bila mesin press beroperasi. NPS Proses pembuatan kaleng kutub katode Sisa plat dipotong kaleng kutub katode ditampung Sumber Data : Arsip Comp Dept FI Keunggulan alternatif solusi ini adalah : Alat pemotong sisa plat pada alternatif solusi ini tidak memerlukan area khusus untuk tempat pemasangannya. Tidak memerlukan waktu lama untuk mengganti penampungan dan dapat dikerjakan pada saat mesin beroperasi. Kelemahan alternatif solusi ini adalah : Alat pemotong membutuhkan tekanan angin yang tekanannya telah disesuaikan, bila tekanan angin tidak sesuai maka alat pemotong tidak dapat berfungsi. Sering tejadi penggantian pisau pemotong karena pisau yang digunakan mengalami keausan material. Membutuhkan tampungan khusus agar sisa plat yang telah terpotong potong tidak berserakan.

19 Memotong Sisa Plat Menjadi Kecil Kecil Kemudian Dipress Alternatif solusi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari alternatif memotong sisa plat kemudian ditampung. Pada penampung sisa plat dikembangkan lagi suatu alat untuk mengepress sisa plat yang telah dipotong kecil kecil sehingga sisa plat yang telah dipress dan berbentuk rapi dari sebelumnya. Sisa plat yang telah dipress dan memiliki bentuk rapi diharapkan dapat memudahkan penanganan sisa plat. NPS Proses pembuatan kaleng kutub katode Plate sisa Dipotong dan Dipress kaleng kutub katode ditampung Sumber Data : Arsip Comp Dept FI Keunggulan alternatif solusi ini adalah : Alat pemotong sisa plat pada alternatif solusi ini tidak memerlukan area khusus untuk tempat pemasangannya. Tidak memerlukan waktu lama untuk mengganti penampungan dan dapat dikerjakan pada saat mesin beroperasi. Sisa plat yang telah terpotong kecil kecil lebih rapi karena telah dipres pada alat pengepres dan dapat langsung ditampung karena sudah berbentuk kotak kotak setelah mengalami pengepresan. Kelemahan alternatif solusi ini adalah : Pada saat ini alternatif jenis ini belum diketahui kelemahannya karena masih dalam pengkajian.

20 Penilaian Aspek Aspek Alternatif Solusi Penanganan Sisa Plat Dari beberapa alternatif solusi yang ada, perlu dilakukan penilaian sebelum dipilih menjadi suatu solusi pilihan yang tepat. Penilaian dilakukan terhadap semua aspek alternatif solusi yang ada menggunakan metode penelitian tindakan ( Action Research ) dengan mengacu pada quisioner yang diisi oleh koresponden. Berikut ini aspek aspek penilaian beserta nilai yang di berikan oleh para koresponden Perancangan dan pembuatan Perancangan dan pembuatan adalah awal dari dimulainya penilaian terhadap alternatif yang nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah alat yang bisa mengatasi permasalahan penanganan plate sisa. Penilaian perancangan dan pembuatan dari tingkat mudah ke sulit berdasarkan grafik penilaian berikut ini. penilaian perancangan dan pembuatan nilai alternatif solusi Keterangan alternatif solusi : 1. menggulung sisa plat. 2. memotong sisa plat kemudian ditampung. 3. memotong sisa plat kemudian dipress. Sumber Data : Arsip Maint Dept FI

21 21 1. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Perancangan dan pembuatan alat pemotong sisa plat tingkat kesulitannya dikategorikan sulit karena alat pemotong membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi dan memerlukan material khusus untuk pisau potongnya. Pada rancangan elektriknya alat pemotong lebih sederhana hanya menggunakan PLC tanpa menggunakan inverter. 2. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipress Alternatif ini adalah perkembangan lebih lanjut dari alat pemotong dengan menambahkan alat pengepress pada tampungan alternatif dikategorikan sulit karena harus memadukan antara alat pemotong dengan alat pengepress. 3. Menggulung sisa plat Perancangan dan pembuatan alat penggulung plate sisa tingkat kesulitannya dikategorikan sedang. Alat penggulung tidak memerlukan tingkat akurasi yang tinggi hanya pada rancangan elektriknya membutuhkan ketelitian yang cukup sulit karena menggunakan inverter yang harus dipadukan dengan PLC untuk menggerakan motor pennggulung.

22 Area pemasangan dan instalasi Area pemasangan dan instalasi juga menjadi aspek penilaian yang harus diperhatikan, semakin sedikit tempat yang diperlukan untuk alat alternatif solusi maka alternatif solusi tersebut semakin efisien tempat. Urutan alternatif dari yang membutuhkan tempat terbanyak ke sedikit berdasarkan grafik penilaian berikut. penilaan tempat pemasangan dan instalasi nilai alternatif solusi Keterangan alternatif solusi : 1. menggulung sisa plat. 2. memotong sisa plat kemudian ditampung 3. memotong sisa plat kemudian dipress Sumber Data : Arsip Maint Dept FI 1. Menggulung sisa plat Alat penggulung membutuhkan area yang agak luas di depan mesin press untuk tempat berdiri. Alat penggulung ini membutuhkan tempat dengan luas sekitar 0,96 m², dengan rincian ukuran tempat 1,2 m 0,8 m.

23 23 2. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipress Alternatif solusi ini terdiri dari dua alat yaitu alat potong dan alat pengepress, untuk alat potong tidak membutuhkan tempat yang luas karena alat ini dipasang langsung di mesin press tepat di depan plate keluar dari proses blanking. Sedangkan alat press membutuhkan tempat di bawah alat pemotong sedikit agak luas untuk penempatannya. Area yang dibutuhkan sekitar 0,65 m² dengan rincian ukuran tempat 1,0 m 0,65 m. 3. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Alat pemotong memerlukan area yang tidak luas untuk tempat pemasangannya. Alat ini dipasangkan langsung di mesin press tepat di depan plat keluar dari proses blanking. Di antara ketiga alternatif solusi, alternatif solusi ini yang tidak memerlukan area yang luas seperti lainnya Efisiensi mesin press Efisiensi mesin merupakan barometer dari adanya penambahan alat alternatif solusi yang dipasang pada mesin press, tinggi rendahnya efisiensi menunjukkan tingkat keberhasilan dari alat alternatif solusi yang dipasang pada mesin press sebagai alternatif penanganan sisa plat. Urutan alternatif solusi dengan efisiensi dari terendah hingga tertinggi berdasarkan grafik penilaian berikut.

24 24 penilaian efisiensi mesin press nilai alternatif solusi Keterangan alternatif solusi : 1. menggulung sisa plat. 2. memotong sisa plat kemudian ditampung. 3. memotong sisa plat kemudian dipress. Sumber Data : Arsip Maint Dept FI 1. Menggulung sisa plat Berdasarkan dari laporan hasil produksi gangguan akibat alternatif ini mengakibatkan efisiensi di bawah 90 %. Artinya banyak waktu produksi yang terbuang dengan menggunakan alternatif ini. 2. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Berdasarkan dari laporan hasil produksi alternatif ini efisiensi yang terjadi pada kisaran di atas 90 %.

25 25 3. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipress Efisiensi yang terjadi hampir sama dengan alternatif kedua yaitu diatas 95 % Investasi pengadaan Dalam pengadaan alat bantu alternatif penanganan sisa plat maka investasi sangat diperlukan sebagai dasar alternatif penanganan sisa plat. Berdasarkan kalkulasi biaya maka didapat urutan biaya pengadaan alternatif dari yang terbesar hingga yang terkecil digambarkan dengan grafik penilaian berikut. penilaian investasi pengadaan nilai alternatif solusi Keterangan alternatif solusi : 1. menggulung sisa plat. 2. memotong sisa plat kemudian ditampung 3. memotong sisa plat kemudian dipress Sumber Data : Arsip Maint Dept FI

26 26 1. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipress Investasi yang cukup besar dalam pengadaan alternatif ini dikarenakan dengan adanya penambahan alat pengepress yang bisa dikisarkan sekitar 50 % dari anggaran pengadaan seluruh alternatif. 2. Menggulung sisa plat Investasi pengadaan alternatif ini terletak pada kisaran 30% dari anggaran pengadaan seluruh alternatif. 3. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Alternatif ini adalah alternatif dengan investasi terendah dari keseluruhan alternatif yang ada. Investasi alternatif ini terletak pada kisaran 20% dari anggaran pengadaan seluruh alternatif Perawatan dan suku cadang Kemudahan dalam perawatan dan ketersediaan suku cadang sangatlah diperlukan demi kelangsungan peralatan tersebut. Pada dasarnya dari keseluruhan alternatif yang ada suku cadangnya mudah untuk didapat. Berdasarkan data dari laporan perawatan peralatan alternatif solusi penanganan sisa plat maka di dapatkan urutan dari yang termudah hingga yang tersulit yang digambarkan dengan grafik penilaian berikut.

27 27 penilaian perawatan dan suku cadang nilai alternatif solusi Keterangan alternatif solusi : 1. menggulung sisa plat. 2. memotong sisa plat kemudian ditampung. 3. memotong sisa plat kemudian dipress. Sumber Data : Arsip Maint Dept FI 1. Menggulung sisa plat Perawatan yang dilakukan pada alat penggulung yaitu pelumasan pada bagian yang bergerak seperti bearing dilakukan tiap 1 bulan sekali. 2 Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipress Perawatan alternatif ini sama dengan perawatan alternatif solusi diatas hanya menambahkan pelumasan pada alat pengepress 3 kali dalam 24 jam.

28 28 3 Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Perawatan pada alat pemotong yaitu pelumasan pada cutter pemotong dilakukan 3 kali dalam 1 hari Keamanan dan keselamatan Faktor terpenting adalah alat bantu tersebut aman untuk digunakan dan aman untuk lingkungannya. Alternatif alternatif solusi tersebut didesain aman bagi mesin maupun lingkungan di sekitarnya. Namun demikian setelah dipelajari dengan lebih mendetail maka tingkatan keamanan dan keselamatan terdapat perbedaan. Berdasarkan masukan dari pekerja di lingkungan tersebut maka di dapatkan urutan alternatif solusi dari tingkat aman ke tingkat paling aman yang digambarkan dengan grafik penilaian berikut. penilaian keamanan dan keselamatan nilai alternatif solusi Keterangan alternatif solusi : 1. menggulung sisa plat. 2. memotong sisa plat kemudian ditampung. 3. memotong sisa plat kemudian dipress. Sumber Data : Arsip Maint Dept FI

29 29 1. Menggulung sisa plat Alternatif solusi ini aman namun pada saat pemindahan plate sisa dari alat penggulung ke penampungan akan berpotensi bahaya yang sangat fatal bila tidak hati hati dalam pemindahannya. 2. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian dipress Alternatif ini sangat aman karena hasil sisa plat yang telah dipress dipindahkan dengan lifter dari alat pengepress ke tampungan. 3. Memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung Alternatif solusi ini lebih aman namun pada saat penggantian tampungan adalah saat yang melelahkan bagi para pekerja karena tampungan ini beratnya mencapai 50 hingga 100 kg dan dilakukan manual hanya dengan menggunakan hand palet atau forklift.

30 30 PENILAIAN ASPEK ASPEK ALTERNATIF SOLUSI PENANGANAN SISA PLAT Perancangan dan pembuatan Area pemasangan dan instalasi Efisiensi mesin press Investasi pengadaan Perawatan dan suku cadang Digulung Dipotong dan Dipotong dan ditampung dipress Keamanan dan keselamatan Total nilai Keterangan nilai : 0 25 buruk cukup baik sangat baik Sumber Data : Arsip Maint Dept FI Berdasarkan aspek penilaian alternatif solusi diatas maka : Peringkat pertama adalah memotong sisa plat kemudian ditampung. Peringkat kedua adalah memotong sisa plat kemudian dipress. Peringkat ketiga adalah menggulung sisa plat. Dengan demikian berdasarkan peringkat aspek penilaian yang ada maka alternatif solusi yang tepat untuk saat ini adalah memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian di tampung.

31 31 nilai aspek penilaian Keterangan aspek penilaian : 1 = Perancangan dan pembuatan 2 = Area pemasangan dan instalasi 3 = Efisiensi mesin press 4 = Investasi pengadaan 5 = Perawatan dan suku cadang 6 = Keamanan dan keselamatan Keterangan alternatif solusi : menggulung plate sisa memotong plate sisa kemudian ditampung memotong plate sisa kemudian dipress Sumber Data : Arsip Maint Dept FI

32 32 BAB IV ANALISA ALTERNATIF SOLUSI Dari beberapa point penilaian yang dilakukan pada bab sebelumnya maka dengan menimbang kemampuan dan kondisi perusahaan maka perusahaan memilih alternatif solusi memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung. Alternatif solusi ini dinilai sangat cocok ditempuh saat ini berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada point point penilaian pada masing masing alternatif solusi yang ada. 4.1 Hasil Analisa Hasil analisa berdasarkan point point penilaian yang telah dilakukan penilaian pada bab sebelumnya sehingga dipilihnya alternatif solusi memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung sebagai berikut : Perancangan dan pembuatan Perancangan dan pembuatan suatu alternatif solusi yang akan ditempuh untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi tidak harus merancang dan membuat alat yang canggih dan rumit. Alat yang dibutuhkan adalah alat yang dapat menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka pada point penilaian ini alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung dinilai alternatif yang paling tepat meskipun perancangan dan pembuatan alat pemotong dikategorikan sulit dibandingkan dengan alat penggulung tetapi alternatif solusi ini lebih mudah merancang dan membuatnya dibandingkan dengan menambahkan alat pengepress pada alternatif solusi yang lain.

33 Tempat pemasangan dan instalasi Berdasarkan pada bentuk alat dari masing masing alternatif solusi maka alat pemotong adalah alat yang paling sederhana dan paling ringkas dibandingkan alat pada alternatif solusi lainnya sehingga alat pemotong lebih efisien tempat. Instalasi alat ini lebih mudah dibandingkan dengan alat pada alternatif solusi lainnya. Program elektrik pada alat pemotong lebih sederhana dibandingkan alat alternatif lainnya Efisiensi mesin press Secara khusus efisiensi yang dimaksud adalah efisiensi yang dipengaruhi oleh gangguan diakibatkan oleh penanganan sisa plat. Berdasarkan penilaian pada bab sebelumnya yang mengacu pada laporan harian produksi selama beberapa hari dari beberapa mesin yang melakukan uji coba alternatif penanganan sisa plat, maka didapat data bahwa antara alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung, dengan memotong sisa plat menjadi kecil kecil lalu dipress memiliki kesamaan efisiensi yaitu diatas 90 % hanya saja alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil lalu dipress memiliki efisiensi sedikit lebih tinggi kurang lebih 5% dari alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung. Meskipun alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung memiliki efisiensi di bawah alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil lalu dipress namun efisiensi diatas 90% sudah cukup untuk dijadikan pilihan yang tepat mengatasi penanganan plate sisa Investasi pengadaan Besar kecilnya investasi pengadaan alat adalah hal yang terpenting bagi manajemen untuk melakukan investasi. Secara hukum ekonomi bisa dikatakan bahwa dengan pengeluaran yang sekecil kecilnya guna

34 34 mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya begitu pula dalam melakukan investasi manajemen mengharapkan investasi rendah yang dapat menyelesaikan permasalahan. Dengan berpedoman pada kebijakan manajemen maka secara tidak langsung alternatif yang harus dipilih adalah alternatif dengan investasi rendah. Alternatif yang memiliki investasi rendah sesuai dengan point penilaian pada bab sebelumnya adalah alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung. Alternatif ini membutuhkan kurang lebih 20% anggaran dari pengadaan seluruh alat alternatif solusi Perawatan dan suku cadang Perawatan adalah segala perlakuan yang dilakukan untuk memperpanjang usia peralatan. Berdasarkan point penilaian pada bab sebelumnya perawatan yang paling mudah dilakukan adalah perawatan pada alat penggulung, namun demikian alat pemotong tidaklah sulit hanya saja periode perawatan lebih intensif pada alat pemotong daripada alat penggulung Keamanan dan keselamatan Segi keamanan dan keselamatan alat alternatif sangat penting karena berhubungan langsung dengan lingkungan sekitarnya. Semua alternatif penanganan sisa plat didesain aman untuk mesin dan lingkungan tetapi menurut urutan keamanan berdasarkan point penilaian pada bab sebelumnya memotong sisa plat menjadi kecil kecil lalu dipress adalah yang paling aman karena tidak ada kontak langsung antara sisa plat dengan pekerja. Namun demikian alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung juga relatif aman hanya saja pada proses penggantian tampungan masih dilakukan secara manual.

35 Analisa Alternatif Solusi Pilihan Dengan mengacu pada point point di atas maka pilihan yang ditetapkan oleh manajemen untuk menetapkan alternatif memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung sebagai alternatif pilihan untuk mengatasi permasalahan sisa plat. Alternatif tersebut bisa dikatakan alternatif biasa namun alternatif tersebut berdasakan point point penilaian diatas memiliki nilai yang cukup tinggi dan murah untuk pengadaannya. Untuk saat ini alternatif yang murah, aman, sederhana dan mudah dalam perawatan adalah alternatif yang cocok untuk di kembangkan. Alternatif solusi ini mengembangkan alat bantu dengan system kerja gunting, menggunakan dua buah mata pisau yang dirancang khusus dengan material khusus yang memiliki kekerasan tertentu sehingga tahan terhadap gesekan dalam waktu yang cukup lama. Keputusan manajemen menetapkan alternatif solusi memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung berdasarkan penilaian manajemen terhadap aspek aspek penilaian yang ada sebagai berikut Perancangan dan pembuatan Sumber Data : Arsip Maint Dept FI

36 36 Untuk aspek penilaian ini manajemen menginginkan suatu rancangan yang sederhana dan praktis sehingga alternatif solusi memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung dinilai memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi alternatif solusi penanganan sisa plat. Meskipun perancangan alternatif solusi ini agak sulit namun alternatif solusi ini sangatlah sederhana dan praktis Tempat pemasangan dan instalasi Untuk aspek penilaian ini berkaitan dengan penilaian aspek penilaian sebelumnya yang dituntut sebagai alternatif solusi yang sederhana dan praktis yang tidak memerlukan banyak tempat untuk pemasangannya. Keterbatasan ruangan menjadi salah satu alasan untuk menciptakan suatu alternatif yang tidak memerlukan ruangan besar untuk pemasangan alat alternatif solusi penanganan sisa plat Efisiensi mesin press Efisiensi yang tinggi adalah tujuan manajemen dalam kelancaran produksi. Manajemen menargetkan efisiensi diatas 90 % sehingga alternatif solusi memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung bisa dijadikan alternatif solusi penanganan sisa plat. Berdasarkan laporan harian produksi, mesin yang menggunakan alternatif ini memiliki efisiensi mesin di atas 90 % Investasi pengadaan Investasi murah yang ditekankan oleh manajemen sesuai dengan hukum ekonomi dimana dengan menggunakan modal yang kecil untuk memperoleh keuntungan yang besar. Di antara alternatif alternatif solusi penanganan sisa plat yang ada, alternatif solusi memotong sisa plat menjadi

37 37 kecil kecil kemudian ditampung memiliki urutan teratas dalam investasi murah sehingga alternatif solusi ini menarik minat manajemen untuk mengembangkanya menjadi alternatif solusi pilihan dalam menangani sisa plat Perawatan dan suku cadang Pada dasarnya aspek ini penilaian manajemen hampir sama dengan penilaian aspek lainnya yang menyangkut masalah financial. Perawatan alat alternatif yang mudah, suku cadang murah, mudah dibuat dan didapat merupakan keinginan manajemen sehingga biaya perawatan dapat ditekan. Selain masalah financial bila suku cadang mudah didapat dan dibuat maka ketersediaannya akan selalu terjaga sehingga kelancaran produksi akan selalu tercipta. Apabila produksi lancar dan efisiensi mesin tinggi maka sudah dapat dipastikan keuntungan yang besar akan diraih Keamanan dan keselamatan Aspek penilaian ini merupakan aspek terpenting sehingga alternatif yang akan dipilih aman bagi lingkungan dan pekerja. Keamanan dan keselamatan lingkungan dan pekerja adalah tujuan utama manajemen di dalam kelangsungan berproduksi. Menurut manajemen keberhasilan suatu usaha dimulai dari diri sendiri dan lingkungan, lingkungan yang baik akan menghasilkan produk yang baik. Aspek keamanan dan keselamatan sangat diutamakan oleh manajemen dengan diraihnya beberapa sertifikat di antaranya tentang keamanan dan keselamatan lingkungan dan pekerja yaitu sertifikat ISO dan OHSAS versi dengan adanya pengakuan lembaga sertifasi tersebut diharapkan alternatif solusi penanganan sisa plat memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung benar benar aman bagi lingkungan dan pekerja.

38 38 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sisa plat dari pembuatan kaleng kutub katode terdiri dari dua jenis yaitu sisa plat yang berbentuk cincin dan sisa plat yang masih berbentuk plat. Permasalahan sering terjadi pada penanganan sisa plat yang masih berbentuk plat Alternatif solusi penanganan sisa plat untuk saat ini yang paling cocok untuk dikembangkan adalah alternatif solusi memotong sisa plat menjadi kecil kecil kemudian ditampung sesuai dengan penilaian penilaian yang telah dilakukan sebelumnya Pada dasarnya alternatif solusi yang dikembangkan adalah alternatif solusi murah dengan kualitas baik yang dapat menyelesaikan permasalahan penanganan sisa plat Alternatif solusi yang dikembangkan dirancang agar dapat menangani permasalahan sisa plat dan aman bagi lingkungan dan pekerja yang ada di sekitar alat alternatif solusi tersebut. 5.2 Saran Sisa plate yang dihasilkan dari proses pembuatan Cathode Can harus ditangani dengan baik meskipun sisa plat dikategorikan limbah non B3 yaitu Bahan Berbahaya dan Beracun Alternatif solusi yang dikembangkan harus menjalani penilaian dan pengujian agar dapat difungsikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

39 Alternatif solusi yang dikembangkan harus dapat mengatasi permasalahan yang ada Keamanan dan keselamatan lingkungan dan pekerja adalah tujuan utama, alternatif solusi yang dikembangkan harus benar benar aman bagi lingkungan sekitarnya.

40 40 DAFTAR PUSTAKA 1. Herman, W. Pollack, Tool Design, Reston Publishing Company, Inc. Virginia, AIDA Press Handbook, AIDA Engineering LTD. Japan, ASAHI SEIKI Manual Operation, ASAHI SEIKI Engineering, Japan, Manual Operation Cathode Can Making Machine Book, Dai-ichi Metal Industry Japan, Misumi Standard Component, Misumi Corp., 2004.

ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN

ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN Abstrak Carli Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,

Lebih terperinci

BAB II PERTIMBANGAN DESAIN

BAB II PERTIMBANGAN DESAIN BAB II PERTIMBANGAN DESAIN 2.1 Pertimbangan Desain Hal hal penting dalam pertimbangan desain untuk merancang press tool sendok cocor bebek, hal hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan metode

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN MEMBER REAR FLOOR MENGGUNAKAN MESIN STAMPING DI PT. MANDIRI PRATAMA INTILOGAM

PROSES PEMBUATAN MEMBER REAR FLOOR MENGGUNAKAN MESIN STAMPING DI PT. MANDIRI PRATAMA INTILOGAM PROSES PEMBUATAN MEMBER REAR FLOOR MENGGUNAKAN MESIN STAMPING DI PT. MANDIRI PRATAMA INTILOGAM Nama : Khairul Insani Montazery NPM : 23411954 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST., MT. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat terutama di bidang teknologi elektronika, yang mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT BAB III METODE PEMBUATAN ALAT 3.1 Diagram Alir / Flowchart Dalam proses pembuatan suatu alat atau produk memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis serta pengetahuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Dasar utama perancangan dies seat caking ini bertujuan untuk mengganti dies seat manual yang sudah ada di PT. Selamat Sempurna, Tbk. Dies seat manual dirasa

Lebih terperinci

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATA KULIAH : TEORI FABRIKASI 1 KODE MATAKULIAH : STM 205 (2 SKS TEORI)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATA KULIAH : TEORI FABRIKASI 1 KODE MATAKULIAH : STM 205 (2 SKS TEORI) SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATA KULIAH : TEORI FABRIKASI 1 KODE MATAKULIAH : STM 205 (2 SKS TEORI) SEMESTER : GANJIL PROGRAM STUDI : PEND.TEKNIK MESIN DOSEN PENGAMPU : RISWAN DWI

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS 28 BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS Langkah-langkah penyelesaian alat mulai dari perancangan hingga pembuatan dapat dilihat pada Diagram

Lebih terperinci

(Sumber :

(Sumber : Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium pada program studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pada bab ini adalah bagian dari proses Metal Stamping yang meliputi Stamping Fundamental Die, membahas tentang bentuk operasi yang berbeda. Bagian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL NAMA : DANANG SULARSO WICAKSONO NPM : 21411710 PEMBIMBING : Ir. ARIFUDIN, MM, MSC JURUSAN : TEKNIK MESIN FAKULTAS :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang perkembangan industri sudah semakin maju dan. kompetisi produk semakin transparan serta inovasi bermunculan demi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang perkembangan industri sudah semakin maju dan. kompetisi produk semakin transparan serta inovasi bermunculan demi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang perkembangan industri sudah semakin maju dan kompetisi produk semakin transparan serta inovasi bermunculan demi mendapatkan hasil yang terbaik. Pembangunan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 ALUR PROSES ZINC CAN Zinc Ingot Zinc Furnace Proses Peleburan Zinc Proses Casting Proses Rolling Proses Drawing Proses Cutting Proses Coil Aging Zinc Slug Proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses BAB III METODOLOGI 3.1. Langkah Kerja Penelitian Pada bab ini perancang menjelaskan tentang langkah kerja penelitian yang sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses perancangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN 1 PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN Dani Nurdarojat (2010013005) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Alat rumah tangga sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarat pada umumnya. Ini merupakan suatu indikasi perubahan tatanan hidup, yaitu alat rumah tangga yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN 22409793 Latar Belakang Sampah botol plastik merupakan limbah yang dihasilkan oleh rumah dan pabrik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu penanganan yang tepat sehingga

Lebih terperinci

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING TUGAS AKHIR PENGARUH CARBURIZING ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING PADA MILD STEEL (BAJA LUNAK) PRODUK PENGECORAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang biasanya

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam dunia industri. Proses produksi tidak terlepas dari pengendalian kualitas produk. Menurut Vincent Gasperz

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses desain diperlukan pada setiap proses manufaktur dengan tujuan untuk menghasilkan produk akhir dengan biaya produksi yang optimal karena sebagian biaya produksi

Lebih terperinci

JE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan

JE65 PERLINDUNGAN PENTING. Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan Alat Pengambilan Sari / Ekstraktor Jus 2 Kecepatan PERLINDUNGAN PENTING Saat menggunakan peralatan elektronik, untuk mengurangi resiko kebakaran, sengatan listrik, dan/atau cedera ke seseorang, tindakan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelasan dalam industri manufaktur memiliki peranan penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya proses las atau pengelasan adalah penyambungan dua material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang menjadi latar belakang desain konstruksi press dies, masalah yang ditemui, tujuan desain konstruksi press dies, dan metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRESS TOOL

PERANCANGAN PRESS TOOL TUGAS PERANCANGAN ALAT BANTU PRODUKSI II DOSEN : MUH. ARSYAD SAYUTI, S.ST., M.T PERANCANGAN PRESS TOOL RING KUNCI TANAM PADA GRANDEL PINTU OLEH: SUHANDRI : 34109016 MUHAMMAD DAUD : 43109015 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS

Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS Jurnal Mechanical, Volume 5, Nomor 2, September 214 Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A111 Menggunakan Mata Bor HSS Arinal Hamni, Anjar Tri Gunadi, Gusri Akhyar Ibrahim Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum) BAB II PENEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum) Rumput Gajah atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN PIPA DENGAN DIAMETER ½ SAMPAI 1 ¼ INCHI DI PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES. Nama : Aga Hasbadi NPM : Jurusan : Teknik mesin

PROSES PEMBUATAN PIPA DENGAN DIAMETER ½ SAMPAI 1 ¼ INCHI DI PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES. Nama : Aga Hasbadi NPM : Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN PIPA DENGAN DIAMETER ½ SAMPAI 1 ¼ INCHI DI PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES Nama : Aga Hasbadi NPM : 20410269 Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN PIPA DARI DIAMETER ½ SAMPAI ¼ INCHI ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hampir di semua sektor industri maupun sektor lainnya. sudah mengadopsi sistem permesinan. Dunia industri yang terpacu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hampir di semua sektor industri maupun sektor lainnya. sudah mengadopsi sistem permesinan. Dunia industri yang terpacu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Fauzan (2004) Kemajuan teknologi sekarang sudah sangat pesat, hampir di semua sektor industri maupun sektor lainnya sudah mengadopsi sistem permesinan. Dunia industri

Lebih terperinci

PROSES MANUFACTURING

PROSES MANUFACTURING PROSES MANUFACTURING Proses Pengerjaan Logam mengalami deformasi plastik dan perubahan bentuk pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah lebih rendah dan perubahan sifat mekanik tidak seberapa.

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM Oleh ARIEF HIDAYAT 21410048 Latar Belakang Jamur Tiram dan Jamur Kuping adalah salah satu jenis jamur kayu, Media yang digunakan oleh para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SOLUSI (IMPLEMENTASI SOLUTION) Pembuatan gambar desain yang akan di kembangkan serta membuat analisa pada model tersebut. Sehingga menghasil mesin pencacah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Perancangan Perancangan adalah kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang keberadaannya diperlukan oleh masyarakat untuk meringankan hidupnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berkembangnya di dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini, berbagai macam kebutuhan di dunia industri sangat diperlukan suatu alat kontrol

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 109 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Desain Produk Desain dari produk pembersih dan pelumas rantai otomatis ini dibuat berdasarkan kebutuhan yang diperlukan dari sistem pelumasan rantai dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Proses Perancangan Produk Mulai Perencanaan dan Penjelasan Produk Analisis Kebutuhan Pasar Pertimbangan Perancangan Perancangan konsep produk Menentukan konsep produk

Lebih terperinci

PROSES MACHINING PEMBUATAN ZINC CAN BATTERY TYPE UM-1 DI PT. PANASONIC GOBEL ENERGI INDONESIA

PROSES MACHINING PEMBUATAN ZINC CAN BATTERY TYPE UM-1 DI PT. PANASONIC GOBEL ENERGI INDONESIA PROSES MACHINING PEMBUATAN ZINC CAN BATTERY TYPE UM-1 DI PT. PANASONIC GOBEL ENERGI INDONESIA Nama : Eirene Marten S. NPM : 22411340 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Ir. Arifuddin, MM. MSC Latar Belakang

Lebih terperinci

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi Kuliah PROSES GERINDA. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Materi Kuliah PROSES GERINDA Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 : Menentukan Persyaratan Kerja a. Tujuan Pembelajaran 1 1). Peserta diklat dapat menentukan langkah kerja

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN DAN ANALISA PENGUJIAN

BAB III METODA PENELITIAN DAN ANALISA PENGUJIAN 23 BAB III METODA PENELITIAN DAN ANALISA PENGUJIAN Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis akan memulai dari pengumpulan data acuan proses punch, heat treatment, metode pengujian kekerasan Vickers

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR ISTILAH... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING. Franz Norman Azzy

PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING. Franz Norman Azzy PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING Franz Norman Azzy Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komp. Balapan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi di PT. Eracipta Binakarya adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Lebih terperinci

Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20

Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang berada di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Integrated Steel Mill (ISM) adalah pabrik berskala besar yang menyatukan peleburan besi (iron smelting) dan fasilitas pembuatan baja (steel making), biasanya berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat terutama dibidang manufaktur dalam proses pembentukan dan pemotongan. Proses Pembentukan dan pemotongan lembaran pelat

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri sekarang ini berkembang sangat pesat. Kebutuhan manusia yang semakin banyak dan keinginan manusia untuk selalu praktis menyebabkan persaingan di dunia

Lebih terperinci

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN : ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pada saat ini, banyak sekali alat-alat yang terbuat dari bahan plat baik plat fero maupun nonfero seperti talang air, cover pintu, tong sampah, kompor minyak, tutup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri, khususnya di Indonesia setiap tahunnya mengalami kemajuan. Ditambah dengan adanya kegiatan perdagangan bebas menjadikan kompetisi antar industri

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Tulangan Beton Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang berpenampang lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton,yang diproduksi dari bahan baku billet

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR Akhyar1 akhyarhasan@yahoo.com Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jalan Syech

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI

PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM UPAYA MEMBANTU PROSES PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN PADI Eko Surjadi Fakultas Teknologi Industri, Teknik Mesin, Universitas Surakarta email: doel _qellyk@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi pembuatan suatu produk manufaktur yang ada didunia hampir seluruhnya memerlukan proses pemesinan. Contoh produk yang memerlukan proses pemesinan adalah

Lebih terperinci

JOB SHEET I. KOMPETENSI

JOB SHEET I. KOMPETENSI JOB SHEET I. KOMPETENSI : MENYAMBUNG PLAT (LOGAM LEMBARAN) II. SUB KOMPETENSI : MENYAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LIPATAN DAN PENGUAT TEPI SECARA MANUAL III. Tujuan Pembelajaran: Setelah proses pembelajaran

Lebih terperinci

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT Sagino, Dedy Haryanto, Riswan Djambiar, Darlis Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mobil Nasional atau Mobnas adalah mobil yang diproduksi oleh suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan oleh rakyatnya dan bahkan

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN CONUS 6 DENGAN FORGING PRESS DI PT. BAKRIE AUTOPARTS BALARAJA

PROSES PEMBUATAN CONUS 6 DENGAN FORGING PRESS DI PT. BAKRIE AUTOPARTS BALARAJA PROSES PEMBUATAN CONUS 6 DENGAN FORGING PRESS DI PT. BAKRIE AUTOPARTS BALARAJA Disusun Oleh : Eki Imam Sudrajat 22411368 4IC05 Dosen Pembimbing : Iwan Setyawan, ST., MT. PENDAHULUAN Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

Mesin Perkakas Konvensional

Mesin Perkakas Konvensional Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurusan teknik mesin adalah salah satu jurusan di Politeknik Negeri Sriwijaya yang mana kurikulumnya disusun berdasarkan masing-masing bidang ilmu dalam beberapa prodi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH SPHEROIDIZING PADA TEMPERATUR PEMANASAN 700 ºC DENGAN VARIASI HOLDING TIME 8 JAM, 10 JAM DAN 12 JAM TERHADAP KETANGGUHAN MATERIAL HIGH CARBON STEEL Tugas Akhir ini Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini penggunaan penampang baja ringan pada konstruksi bangunan gedung baik sebagai batang-batang utama maupun elemen-elemen pendukung berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi khususnya di dunia industri saat ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut menyangkut juga di bidang pengelasan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

Lebih terperinci

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk MEMOTONG material sabuk termoplastik. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu meneruskan tenaga bersama sama dengan putaran. Pada aplikasi di dunia industri, poros digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari

Lebih terperinci

JURNAL AUSTENIT VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2009

JURNAL AUSTENIT VOLUME 1, NOMOR 1, APRIL 2009 ANALISA PENGARUH PERUBAHAN KETEBALAN PEMAKANAN, KECEPATAN PUTAR PADA MESIN, KECEPATAN PEMAKANAN (FEEDING) FRAIS HORISONTAL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN LOGAM Dicky Seprianto, Syamsul Rizal Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III BAB III PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 3.1 Latar Belakang Perancangan Mesin Dalam rangka menunjang peningkatan efisiensi produksi

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah dalam penyusunan skripsi mempunyai beberapa tahapan penelitian yang digunakan. Tahapan tersebut di tuangkan dalam bentuk diagram alir pemecahan masalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING Mulyadi (1), Toti Srimulyati (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang (2) Staf Pengajar Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

PERAJANG MEKANIK KRIPIK

PERAJANG MEKANIK KRIPIK PERAJANG MEKANIK KRIPIK Sartono Putro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura ABSTRAK Proses pembuatan kripik tempe dengan perajangan manual mempunyai

Lebih terperinci

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja 1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja Pembuatan Baja diawali dengan membuat besi kasar (pig iron) di dapur tinggi (blast furnace) di Gbr.1.1 Besi oksida (umumnya, Hematite Fe 2 O 3 atau Magnetite,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia perindustriaan saat ini bahan atau material yang digunakan dalam mencapai tujuan untuk membuat suatu benda atau mesin, kadangkala merupakan bahan maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS MATERIAL BEBERAPA PRODUK CRANK SHAFT SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA KUALITAS MATERIAL BEBERAPA PRODUK CRANK SHAFT SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS TUGAS AKHIR ANALISA KUALITAS MATERIAL BEBERAPA PRODUK CRANK SHAFT SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci