PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING. Franz Norman Azzy
|
|
- Erlin Liana Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING Franz Norman Azzy Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komp. Balapan Tromol Pos 45, Yogyakarta ABSTRACT Proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat utamanya, yaitu sebagai penggerak atau pemberi gaya. Mesin notching adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujauan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan. Dari pembahasan perencanaan mesin notching diambil beberapa kesimpulan, antara lain yaitu mesin notching memiliki kapasitas kg dengan pertimbangan gaya pemotongan maksimal pada plat. Adapun komponen mesin notching meliputi rangka, meja, jig pisau, stoper, hidrolik power unit dan actuator hidrolik. Perancangan mesin notching ini memiliki spesifikasi antara lain gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen terbuat dari matrial baja dengan σ u = 40 kg/mm 2 dan memiliki ketebalan 4 mm. pisau terbuat dari bahan AISI A2 dengan panjang pemotongan 200 mm. komponen hasil perancangan adalah pisau atas, pisau bawah 1, pisau bawah 2, stopper, pengunci, handle pengunci, klem stoper, jig pisau, meja, actuator, rangka mesin. Keywords: Press Working, Mesin Notching PENDAHULUAN Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu produk yang baru dan memiliki kualitas yang baik. Pada industri manufactur hal ini menjadi masalah yang sangat penting karena dalam proses manufakturnya banyak sekali kendala yang harus dipecahkan agar tercipta suatu produk yang bermutu tinggi.. Sheet metal forming adalah sebuah proses yang bertujuan agar pelat atau material mengalami deformasi plastis sehingga terbentuk komponen dari desain yang diinginkan. Penggunaan sheet metal forming menjadi teknik pembentukan yang efektif karena dapat menggantikan proses permesinan dan pengelasan. Komponen yang dihasilkan sheet metal forming dari bentuk yang sangat sederhana sampai bentuk-bentuk rumit dan kecil seperti yang diperlukan industri elektronik dan menghasilkan komponen besar seperti bodi mobil pada industri otomotif. Produk pelat yang dihasilkan juga mengalami perkembangan yang pesat, hal ini semenjak ditemukannya proses pengerolan pelat yang menghasilkan produk pelat yang mempunyai sifat mampu bentuk, mampu mesin dan mampu las. Produk pelat yang dihasilkan dari proses pengerolan secara bertingkat ini mempuyai bentuk struktur mikro yang memanjang dan pipih, sehingga pelat hasil pengerolan ini mempunyai sifat elastis atau lentur yang baik untuk dilakukan proses pembentukan. Pelat lembaran yang berkualitas mempunyai karakteristik sifat mampu bentuk yang baik. Sifat ini terlihat jika pelat mengalami proses pembentukan sisi pelat yang mengalami perengangan tidak menimbulkan keretakan. Retak ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan atau robek pada komponen pelat yang terbentuk. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam melakukan perancangan ini, maka dirumuskan batasan masalah guna mendapatkan hasil yang maksimal dengan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu sebagai berikut : 1. Perancanaan beban yang terjadi. 2. Penentuan gaya pemotongan. 6
2 3. Pemilihan jenis dan ukuran poros actuator 4. Perencanaan rangka yang digunakan 5. Penentuan plat yang digunakan. Adapun tujuan perancangan ini adalah 1) merancang mesin notching untuk proses sheet metal forming.yang mampu meningkatkan proses produksi 2) mengetahui proses pembuatan elemen mesin notching untuk proses sheet metal forming. Press tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan pemotongan pementukan atau gabungan dari keduanya. Peralatan ini digunakan untuk membuat produk secara massal dengan produk output yang sama dalam waktu yang relative singkat. Press Tool dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut proses pengerjaan yang dilakukan oleh die yaitu : Simple tool Compound tool Progressive tool a. Simple Tool Simple tool adalah jenis dari presstool yang paling sederhana, dimana hanya terjadi atau proses pengerjaan dan satu stasiun dalam satu alat. Pemakaian jenis simple tool ini mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan simple tool : Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat. Kontruksinya relative sederhana. Harga alat relative murah. Kerugian simple tool : Hanya mampu melakukan prosese proses pengerjaan untuk produk yang sederhana sehingga untuk jenis pengerjaan yang rumit tidak dapat diklakukan oleh jenis press tool ini. Proses pengerjaaan yang dapat dilakukan hanya satu jenis saja. b. Compound Tool Pada proses tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu stasiun terdapat lebih satu pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak. Pemakaian jenis compound tool ini juga mempunyai keuntungaan dan kerugian. Keuntungan compound tool 1. Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada stasiun yang sama. 2. Kerataan dan kepresisian dapat tercapai. 3. Hasil produk yang dicapai mempunyai ukuran yang lebih teliti. Kerugian compound tool : 1. Kontruksi dies menjadi lebih rumit. 2. Terlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal. 3. Dengan beberapa proses pengerjaan dalam satu stasiun menyebabkan perkakas cepat rusak. c. Progressive Tool Progressive tool adalah merupakan peralatan tekan yang menggabungkan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan lembaran logam pada dua atau lebih stasiun kerja, selama setiap langkah kerja membentuk suatu produk jadi. Keuntungan progressive tool : 1. Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relative singkat dibandingkan simple tool. 2. Pergerakaan menjadi lebih efektif. 3. Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda. Kerugian progressive tool 1. Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan dengan simple tool dan compound tool. 2. Biaya perawatan besar. 3. Harga relative lebih mahal karena bentuknya rumit. Secara umum dies adalah suatu cetakan yang digerakkan oleh mesin press untuk menekan atau mengepress bahan untuk menghasilkan barang sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah penggolongan dies : 1. Pembuatannya berdasarkan jenis pekerjaan yaitu sebagai berikut : 7
3 Dies Making adalah membuat dies baru yang sesuai dengan desaign. Dies Repair adalah memperbaiki pada bagian yang rusak pada waktu pembuatan part atau proses produksi berjalan, untuk diperbaiki seperti bentuk semula sebelum dies mengalami kerusakan. Dies Improvement adalah suatu pekerjaan perawatan atau perbaikan dan penambahan dies. Dies Improment dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1) Improvement untuk meningkatkan produktivitas yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan jalan menambah suatu peralatan atau komponen dari dies. 2) Improvement untuk meningkatkan kualitas yaitu untuk perbaikan pada dies untuk meningkatkan kualitas dari part atau bagian yang dihasilkan dan mencegah terjadinya kerusakan dalam proses pengerjaan part supaya tidak menghambat produksi. b. Die Notching Proses pemotongan kecil dari tepi material Gambar 1 Die Notching ( ANALISIS PERHITUNGAN Untuk proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat bantu utamanya, yaitu sebagai pengerak atau pemberi gaya.. Gambar 2. Mesin Notching Keterangan : 1. Pisau atas 2. Pisau bawah 1 3. Pisau bawah 2 4. Stopper 5. Pengunci 6. Handel pengunci 7. Clamp stopper 8. Jig pisau 9. Meja 10. Actuator 11. Rangka mesin 12. Hidrolik power unit Pada setiap pemotongan benda kerja, akan selalu nampak adanya kesamaan prinsip yang akan kita cermati. Pada pengerjaan pemotongan kawat, batangan baja, baja profil ataupun sheet metal, pasti terdapat sepasang gaya yang digunakan untuk pemotongan. Dan gaya itu akan bekerja secara bersama-sama atau berlawanan arah dengan jarak yang relatif kecil, maka gaya tersebut kita sebut dengan gaya geser, dan pada material yang dipotong akan terjadi sebuah area yang kita sebut dengan daerah pergeseran. Pada perencanaan mesin notching ini material yang akan digunakan adalah AISI 1020 dengan desain seperti gambar di bawah ini. Gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen seperti bentuk diatas dan terbuat dari material baja dengan σ u = 40 kg/mm 2 dan memiliki ketebalan 4 mm adalah sebagai berikut : 8
4 ` Gambar 3. Ilustrasi Pemotongan Adapun ukuran proses pemotongan maksimum adalah : K = = 400 mm Luas penampang bidang geser adalah : A = K x t = 400 x 4 = 1600 mm 2 Bahan plat terbuat dari bahan AISI 1020 dengan tegangan tarik 40 kg/mm 2 sehingga tegangan geser yang diijinkan adalah = 0.8 x σ u = 0.8 x 40 kg/mm 2 = 32 kg/mm 2 Gaya yang dibutuhkan untuk pemotongan adalah F A F = x A = 32 x 1600 = kg Untuk perkakas punching tool, maka gaya-gaya tersebut diberikan oleh sisi- sisi yang tajam dari punch maupun die nya. Gaya yang diberikan ini akan menciptakan tegangan geser pada daerah pergeseran, dan apabila tegangan gesernya melebihi besarnya kekuatan geser dari materialnya atau batas patah gesernya, maka terjadilah pemotongan tersebut. Pisau Potong (Shear blades) Prinsip kerja mesin notching ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong mengecil Tool Steel adalah baja dengan kandungan Carbon antara % dan mengandung unsur-unsur paduan lainnya (Cr, V, W, Mo, dll). Unsur-unsur paduan tersebut membuat baja tersebut mempunyai sifat mekanik (kekerasan, ketahanan abrasi, kemampuan potong, kekerasan pada temperatur tinggi) yang sangat baik sehingga baja tersebut dapat digunakan sebagai tool (perkakas), misalkan sebagai mould, dies atau pisau. AISI A2 merupakan tool steel kualitas tinggi, dengan sifat material berkakuatan tinggi, proses permesinan yang mudah, dan tahan terhadap pemakaian yang lama. Bahan ini memiliki tegangan tarik maksimum 110 KSI (77,3 kg/mm 2 ). Sehingga kekuatan pisau terhadap tegangan geser adalah = 0.8 x σ u = 0.8 x 77,3 kg/mm 2 = 61,84 kg/mm 2 Tegangan geser yang terjadi pada saat proses pemotongan plat adalah : F A Dalam hal ini : F = gaya proses blanking = kg A = Luas penampang bidang geser = 1600 mm 2 Jadi : = 32 kg/mm 2 Jadi bahan pisau aman digunakan Cek : (61,84 kg/mm 2 ) > (32 kg/mm 2 ) PEMBAHASAN Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat 9
5 dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam proses pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Secara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas deformasi elastis dan deformasi plastis. Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang bekerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan. Dengan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran semula. Sedangkan deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya dihilangkan maka kondisi benda akan tetap berbah bentuknya sesuai dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut. Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk dari lembaran logam datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan kemajuan teknologi pembentukan pelat yang sedang mengalami perkembangan. Perkembangan ini ditandai dengan digunakannya sistem hidrolik sebagai penggerak untuk proses pembentukan. Penggunaan sistem hidrolik sebagai alat penekan atau (press) dalam proses pembentukan ini sangat menguntungkan. Keuntungan ini diantaranya adalah sistem hidrolik yang digunakan dapat dengan mudah dikontrol, baik tekanannya maupun langkah-langkah penekan. Sistem hidrolik menggunakan katup-katup kontrol dengan selenoid dan manual. Katup selenoid ini memudahkan sistem hidrolik untuk dikontrol sehingga pemanfaatan untuk proses pembentukan sangat mendukung. Apalagi untuk proses yang digerakan secara otomatis dan berkelanjutan. Peralihan dari proses pembentukan dengan tangan ke metode produksi besar-besaran menjadi faktor penting dalam meningkatkan standar kehidupan selama periode perkembangan tersebut. Proses pemotongan pelat-pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing. Peralatan potong yang digunakan untuk pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan pemotongan tersendiri. Biasanya untuk pemotongan pelat-pelat tipis, pemotongannya dapat digunakan alatalat potong manual seperti: gunting tangan, gunting luas, pahat dan sebagainya. Untuk ketebalan pelat di atas 1,2 mm sangat sulit dipotong secara manual dan pemotongan digunakan mesin-mesin potong. Sistem yang diperlukan suatu proses pemotongan plat adalah gaya yang akan diterima sepenuhnya pada plat. Gaya tersebut dihasilkan oleh suatu perkakas yang disebut punch dan die dengan dasar perhitungan gaya geser/gunting yang besarnya dari atas dan bawah sama dengan jarak spasi antara die dan punch yang disebut clearance. Tekanan pada plat akibat gaya inilah yang disebut tegangan geser yang menyebabkan plat terpotong. Sedangkan tekanan/gaya lawan dari plate disebut kekuatan geser atau batas patah geser. Kemiringan satu sisi pada pisau akan menyebabkan pemotongan berkelanjutan, hal ini sesuai dengan gerakan dari punch. Dengan demikian gaya yang diperlukan menjadi kecil. Setelah punch mencapai kedalaman penetrasi 50% dari tebal material dari keliling potong seluruhnya, akan terjadi gaya yang maksimal. Sehingga proses ini hanya memerlukan gaya sebesar 50% dari gaya yang diperlukan pada sistem square face. Mata pisau didisain terbuat dari tool steel yang telah mengalami pengerasan sehingga mampu digunakan untuk memotong plat. Mata pisau ini dilengkapi 10
6 pemegang sekaligus pengait, dimana pemasangan mata pisau pada pemegang pisau dengan cara dijepit menggunakan plat penjepit menggunakan bahan carbon steel setebal 10 mm. Di atas penjepit dipasangankan penekan benda kerja, kemudian bersama-sama diikat menggunakan mur-baut berukuran 10 mm. Mata pisau didisain mempunyai kemiringan ± 5 sehingga mata pisau mempunyai gerakan mengiris ketika ditekankan pada benda kerja yang berakibat benda kerja akan terpotong. Kemampuan memotong mata pisau didisain mampu memotong plat dengan tebal maksimum 3 mm. Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat langsung dikerjakan, sebab terlebih dahulu harus dipotong menurut gambar bukan komponen yang akan dibentuk pengerjaan. Pembentukan pelat dalam bentuk lembaran ini kurang efektif apabila dikerjakan secara langsung. Dalam dunia industri istilah pemotongan pelat sebelum dikerjakan disebut pemotongan awal (pre cutting). Pre cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk pemotongan pelat menurut bagian gambar dan ukurannya. Deskripsi Desain Desain mekanik atau modifikasi mekanik bertujuan untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan serta pembuatannya cukup aman, andal, ekonomis dan praktis. Demikian juga hal yang diperhatikan dalam membuat disain memodifikasi mesin tekuk menjadi mesin pemotong plat, yaitu untuk memenuhi kebutuhan adanya mesin pemotong plat untuk plat berukuran besar. Disain mesin pemotong plat terbagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Komponen bagian atas terdiri dari pemegang pisau, penekan benda kerja dan mata pisau 2. Komponen bagian bawah terdiri dari pemegang pisau, landasan benda kerja dan mata pisau Rangka Mesin Rangka berfungsi sebagai pemersatu elemen-elemen pada posisi masing-masing sehingga membentuk sebuah tool. Dengan adanya rangka, maka peralatan atau mesin secara keseluruhan dapat lebih mudah dihubungkan dengan meja mesin, atau dengan bantuannya benda kerja dapat dikerjakan diatas meja mesin. Bentuk rangka sebuah mesin sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dimensi dan bentuk geometri benda kerja, berat maksimal yang diizinkan, jumlah benda kerja yang dicekam, baik secara bersamasama atau berurutan. Meja Meja berfungsi sebagai landasan proses pemotongan plat. Pada meja terdapat stopper dan pisau tetap. Semakin presisi benda kerja yang dihasilkan serta semakin mudah, cepat dan tepat tuntutan penggantian elemen pada peralatan potong akan semakin meningkatkan biaya produksi. Adapun kepresisian benda kerja yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: - Bentuk geometri, sifat bahan, bidang datum, dan hubungan dimensi diantara benda kerja. - Konstruksi dan metoda proses yang digunakan serta kualifikasi operator. - Bentuk geometri, umur, dan perubahan bentuk alat potong akibat perubahan temperatur serta besar dan arah gaya potong. - Kepresisian, kekakuan, dan ketahanan sifat statis dan dinamis serta ketahanan mesin terhadap perubahan temperatur. - Kerusakan akibat kelalaian atau kejenuhan operator dalam memasang dan mengeluarkan benda kerja. - Perubahan bentuk elastis dan getaran yang terjadi pada sistem keseluruhan. Jig Pisau Jig pisau jenis ini mutlak dibutuhkan, karena tanpa peralatan ini proses produksi tidak mungkin bisa 11
7 dilaksanakan. Alasan yang paling sering dijumpai mengapa peralatan ini mutlak digunakan adalah karena tuntutan bentuk geometri benda kerja, dimana penggunaan sistem pencekam umum tidak memungkinkan. Kata jig (pengarah) diartikan sebagai suatu alat untuk mengontrol dan mengarahkan alat potong pada sebuah proses pembentukan benda kerja. Pisau Mata pisau bagian bawah menggunakan material yang sama dengan pisau bagian atas. Perbedaan dengan mata pisau bagian atas, mata pisau ini tidak mempunyai sudut kemiringan. Mata pisau ini dilekatkan dengan housing sehingga dapat mempermudah pemasangannya pada pemegang pisau. Disain pemasangan housing dan mata pisau menggunakan sistem penjepit sebanyak 4 buah, dimana penjepit dipasangkan pada alur pemegang pisau bagian bawah dengan sistem murbaut sedangkan sisi yang lain dilengkapi dengan mur yang berfungsi untuk menekan housing mata pisau Pisau berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk jadi. Pisau haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah parah dan rusak. Pada perkakas punching tool bagian utamanya adalah alat pemotongnya yang bekerja berpasangan. Punch adalah alat potong yang bersifat jantan ( male part). Dan biasanya bagian ini dalam bekerjanya akan bergerak naik-turun, dan terletak pada posisi di atas. Bentuk permukaan potongnya tergantung dari bentuk yang kita inginkan. Cara pemasangannya juga bermacam-macam untuk bentuk kotak atau tidak bulat sering perlu adanya pin penjaga posisi atau securing pin agar tidak terputar, juga punch dengan ukuran kecil sering dibuat dengan pundak lebih besar. Stoper Stopper berfungsi menjaga material agar posisinya sesuai dengan profil yang diinginkan, sebelum insert die dan punch die bekerja. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan mempermudah proses pemotongan diperlukan suatu stropper yang berfungsi untuk mengatur langkah material. Sistem ini ada yang manual dan ada pula yang otomatis tergantung dari konstruksinya dan tuntutan kepresisiannya KESIMPULAN Proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat bantu utamanya, yaitu sebagai pengerak atau pemberi gaya. Mesin Notching adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan. Dari pembahasan perencanaan mesin Notching dapat di ambil beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Mesin Notching memliki kapasitas kg dengan pertimbangan gaya pemotongan maksimal pada plat. Adapun komponen mesin notching meliputi rangka, meja, jig pisau, pisau, stoper, hidrolik power unit dan actuator hidrolik. 2. Perancangan mesin notching ini memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen terbuat dari material baja dengan σ u = 40 kg/mm 2 dan memiliki ketebalan 4 mm b. Pisau terbuat dari bahan AISI A2 dengan panjang pemotongan 200 mm. 3. Komponen hasil perancangan Berikut ini adalah detail komponenkomponen penting hasil perancangan: a. Pisau atas b. Pisau bawah 1 c. Pisau bawah 2 12
8 d. Stopper e. Pengunci f. Handel pengunci g. Clamp stopper h. Jig pisau i. Meja j. Actuator k. Rangka mesin DAFTAR PUSTAKA ASM International, 1993, ASM Metal Handbook Vol 14 Forming and Forging, 9 th edition, ASM International Inc. Diktat kuliah, Alat Bantu Pegang Fleksibel, Jurusan teknik mesin ISTA Yogyakarta. Kalpakjian, S,2001,Manufacturing EngineeringandTechnologi, Prentice-hall,inc,New Jersey Krist, Thomas, 1989, Hidraulika, Erlangga, Jakarta. Kurmi, Gupta, A., Machine Design, Mc. Graw-Hill Company, International edition. Parr, Andrew, 2003, Hidrolika dan Pneumatika Bagi Teknisi dan Insinyur, Edisi ke-2, alih bahasa : Gunawan Prasetya, Erlangga, Jakarta. Sato, G Takeshi, N Sugiarto H, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Cetakan ketujuh, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari
Lebih terperinciANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN
ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN Abstrak Carli Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,
Lebih terperinciBAB II PERTIMBANGAN DESAIN
BAB II PERTIMBANGAN DESAIN 2.1 Pertimbangan Desain Hal hal penting dalam pertimbangan desain untuk merancang press tool sendok cocor bebek, hal hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan metode
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa dalam suatu operasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures 2.1.1 Definisi jig Menurut Laporan Akhir (Pajri Husaini 2012, hal 5) Jig adalah suatu peralatan yang digunakan untu menuntun satu atau beberapa alat
Lebih terperinciDISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT
DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT Sagino, Dedy Haryanto, Riswan Djambiar, Darlis Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Press Tool Press Tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan pemotongan atau pembentukkan atau gabungan dari keduanya. Peralatan ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pada bab ini adalah bagian dari proses Metal Stamping yang meliputi Stamping Fundamental Die, membahas tentang bentuk operasi yang berbeda. Bagian
Lebih terperinci2. KERJA PLAT Tujuan 3.1 Teori Kerja Plat Pemotongan Plat
2. KERJA PLAT Tujuan 1. Agar mahasiswa mengerti cara membuat pola, memotong, dan melipat benda kerja pelat / logam lembaran. 2. Agar mahasiswa mampu melakukan kerja pembuatan pola, pemotongan dan pelipatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Die Press / Press Tool Die press atau press tool adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan proses pemotongan atau pembetukan pelat menjadi produk yang dikehendaki
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Pembentukan Logam Teknik pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciEdi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2
PERANCANGAN DIES POTONG DAN DIES TEKUK PADA PRESS BRAKE Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2 1 Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Ibn Khaldun Jalan KH. Sholeh Iskandar Km. 2, Bogor,
Lebih terperinciDASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM
3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan produk produk yang berkualitas agar merebut. pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu produk yang baru dan memiliki kualitas yang baik. kemudian banyak industri manufakturing
Lebih terperinciPERANCANGAN PRESS TOOL
TUGAS PERANCANGAN ALAT BANTU PRODUKSI II DOSEN : MUH. ARSYAD SAYUTI, S.ST., M.T PERANCANGAN PRESS TOOL RING KUNCI TANAM PADA GRANDEL PINTU OLEH: SUHANDRI : 34109016 MUHAMMAD DAUD : 43109015 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR ANALISIS CACAT KERUT (WRINKLING) PADA TAILORED WELDED BLANKS DEEP DRAWING DENGAN METODE EKSPERIMEN Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM. Oleh : Siswanto ABSTRACT. Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other
PERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM Oleh : Siswanto ABSTRACT Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other technical workshop. Research and design of the pelubang
Lebih terperinciGambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Tulangan Beton Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang berpenampang lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton,yang diproduksi dari bahan baku billet
Lebih terperinciRancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi
Bidang Teknik Mesin Yogyakarta, 10 November 2012 Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi Hendro Prassetiyo, Rispianda, Irvan Rinaldi Ramdhan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perancangan mesin ini dilakukan tidak lain agar sedikit banyak mampu mengatasi lambatnya proses pembuatan sebuah box laci lemari, terkhusus pada waktu pemotongan plat serta penekukan
Lebih terperinciPROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK. Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK
PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK Progressive dies adalah sistem Punching tool yang mampu
Lebih terperinciMODUL 6 PROSES PEMBENTUKAN LOGAM
MODUL 6 PROSES PEMBENTUKAN LOGAM Materi ini membahas tentang proses pembuatan logam bukan besi. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan perbedaan antara proes pengerjaan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat terutama dibidang manufaktur dalam proses pembentukan dan pemotongan. Proses Pembentukan dan pemotongan lembaran pelat
Lebih terperinciPREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA
PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tri Widodo Besar Riyadi, Alfian Safaat, Bambang Waluyo Febriantoko
Lebih terperinciSISTEM DAN CARA PEMOTONGAN PLAT
SISTEM DAN CARA PEMOTONGAN PLAT Teguh Wiyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRACT In the world of industry, especially sheet metal, punching die-set/perkakas use tool helps
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan efisiensi proses manufaktur suatu produk sangat berpengaruh, terutama dengan menurunkan waktu proses manufakturnya. Dalam
Lebih terperinciANALISA MAMPU BENTUK ALUMINIUM KOMERSIAL TERHADAP EFEK PERBEDAAN KETEBALAN MATERIAL PADA PROSES SPINNING
ANALISA MAMPU BENTUK ALUMINIUM KOMERSIAL TERHADAP EFEK PERBEDAAN KETEBALAN MATERIAL PADA PROSES SPINNING Taufik Bardhan, Ir. Iqbal., M.T 1), Ir. Duskiardi., M.T 2) Program Studi Teknik Mesin-Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENGUJIAN MESIN PRESS MEKANIK SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK 0.5 HP
20 PENGUJIAN MESIN PRESS MEKANIK SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK 0.5 HP Ahmad Yunus Nasution *, Muhamad Nur Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta * Email:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mesin Press Mesin press adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong suatu bahan atau material dengan cara penekanan. Proses kerja daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Alat rumah tangga sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarat pada umumnya. Ini merupakan suatu indikasi perubahan tatanan hidup, yaitu alat rumah tangga yang
Lebih terperinciSIFAT MAMPU BENTUK LEMBARAN PLAT BAJA KARBON RENDAH PADA PROSES TARIK DALAM
SIFAT MAMPU BENTUK LEMBARAN PLAT BAJA KARBON RENDAH PADA PROSES TARIK DALAM Sudjito Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH., Tembalang, Kotak Pos 6199, Semarang 50329
Lebih terperinciPERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA
PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh: SUWARNO NIM : D200 08 0106 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin
PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Sriwijaya merupakan lembaga pedidikan vokasional terkemuka, berkualitas, inovatif, adaptif terhadap ilmu pengetahuan dan seni (IPTEKS) yang mampu
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pengenalan Mengenai Punching Tool Dalam dunia industri manufactur ada beberapa jenis proses produksi, salah satunya adalah proses pengerjaan sheet metal yang menggunakan seperangkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LPG (Liquified Petroleum Gas) LPG merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propane ( ) dan butane ( ) dan dikemas didalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LPG (Liquified Petroleum Gas) LPG merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propana (C 3 H 8 ) dan butana (C 4 H 10 ) dan
Lebih terperinciR. Hengki Rahmanto 1)
SIMULASI V-BENDING DENGAN VARIASI KECEPATAN PEMBEBANAN TERHADAP KEAUSAN DIES MENGGUNAKAN SOFTWARE FINITE ELEMENT METHODE R. Hengki Rahmanto 1) 1) Dosen Program Studi Teknik Mesin - Universitas Islam 45,
Lebih terperinciProses Lengkung (Bend Process)
Proses Lengkung (Bend Process) Pelengkuan (bending) merupakan proses pembebanan terhadap suatu bahan pada suatu titik ditengah-tengah dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan. Dengan pembebanan ini bahan
Lebih terperinciPerancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router
Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Yovie Rahmatullah 1, Bayu Wiro K 2, Fipka Bisono 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)
PERANCANGAN ESIN PENEKUK PLAT INI Dalmasius Ganjar Subagio*) INTISARI PERANCANGAN ESIN PENEKUK PLAT INI. Telah dibuat rancang bangun mesin penekuk mini, dimensi dari mesin ini panjang 565 mm lebar 180
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING
RANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING Abstrak Bambang Sumiyarso Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof.H. Sudarto, S.H. Tembalang,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI )
RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI ) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter banyak dikenal orang sebagai alat penyaring kotoran, tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga
Lebih terperinci1. Pendahuluan Pembentukan Logam
1. Pendahuluan Pembentukan Logam Pembentukan logam adalah proses untuk mengubah benda kerja (work piece) dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis dan menjadi bentuk yang diinginkan.
Lebih terperinciPERANCANGAN PORTABLE CRANE KAPASITAS ANGKAT MAKSIMAL 500 KG
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol1 No2 Juni 2014 PERANCANGAN PORTABLE CRANE KAPASITAS ANGKAT MAKSIMAL 500 KG Riki Setiawan, Sudarsono, Sugiarto PS Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains
Lebih terperinciOptimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool
Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool Yuliar Yasin Erlangga 1, Kelvin Hamiraj (1) Dosen Jur. Teknik Perancangan Manufaktur, Politeknik Manufaktur
Lebih terperinci: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT
ANALISIS PEMBUATAN JIG PENGUBAH SUDUT KEMIRINGAN VALVE SILINDER HEAD SEPEDA MOTOR MATIC Nama NPM : 20410985 Jurusan Fakultas : Ardi Adetya Prabowo : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54
PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54 Soeleman, Jumadi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK Pada setiap mesin kendaraan
Lebih terperinciSIMULASI PROSES DEEP DRAWING STAINLESS STEEL DENGAN SOFTWARE ABAQUS
SIMULASI PROSES DEEP DRAWING STAINLESS STEEL DENGAN SOFTWARE ABAQUS Tri Widodo Besar Riyadi, Budi Hastomo Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciPerancangan Dies Progressive Komponen X
TUGAS AKHIR Perancangan Dies Progressive Komponen X Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : STEFANUS SAPTO AJI PRABOWO NIM : 41306120031
Lebih terperinciPERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG
PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG Anthony Angwin Lumanto 1), Suwandi Sugondo 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia robotika yang semakin meningkat, bentuk desain dan fungsi robot pun semakin bervariasi. Pada umumnya komponen rangka dan
Lebih terperinciPENGARUH BENDING RADIUS PADA LIGHTENING HOLES PROCESS TERHADAP KERETAKAN AL 2024 T3 SHEET
C.3. Pengaruh bending radius pada lightening holes process PENGARUH BENDING RADIUS PADA LIGHTENING HOLES PROCESS TERHADAP KERETAKAN AL 2024 T3 SHEET *1 Yurianto, 1 Ardian Budi W, 2 Eko Boedisoesetyo 1
Lebih terperinciGambar 2.1 Mesin Press Pin
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Press Pin dan Pin 2.1.1 Definisi Mesin Press Pin Mesin Press Pin atau mesin cetak Pin ini adalah alat yang digunakan untuk melekatkan gambar yang sudah dipotong bulat menggunakan
Lebih terperinciANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE
ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE Richy Dwi Very Sandy 2106.100.085 Dosen Pembimbing: Ir. Sampurno, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,
Lebih terperinciPerancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut
Performa (2006) Vol. 5, No.2: 11-20 Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Andi Susilo, Muhamad Iksan, Subono Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING
RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik
Lebih terperinciPENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052
PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 505 Lukito Adi Wicaksono Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL DRILL JIG UNTUK PENGGURDIAN FLENS KOPLING Mulyadi (1), Toti Srimulyati (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang (2) Staf Pengajar Jurusan Manajemen,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari alat ini
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES KODE / SKS : AK042210 / 2 SKS Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU 1 Jenis Material Teknik Mahasiswa memahami jenis-jenis material teknik yang
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar
7 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Dalam pembuatan suatu produk pastilah tidak terlepas dari pendekatan gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar
Lebih terperincic = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2
c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082
Lebih terperinciANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA NASKAH PUBLIKASI
ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SUTRISNO NIM : D200 080 037 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciDitinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong
Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi pada bidang manufaktur sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang manufaktur adalah dalam teknik penyambungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perancangan mesin ini dilakukan tidak lain agar sedikit banyak mampu mengatasi lambatnya proses pembuatan sebuah box laci lemari, terkhusus pada waktu pemotongan pelat serta penekukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pandangan Umum terhadap Mesin Uji Tarik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pandangan Umum terhadap Mesin Uji Tarik Pada suatu proses produksi dalam skala yang besar maupun skala yang kecil banyak digunakan alat alat bantu agar membuat proses produksi
Lebih terperinciANALISA PENGARUH CLEARANCE
ANALISA PENGARUH CLEARANCE PADA PUNCH, BLANK HOLDER DAN DIES TERHADAP KERUSAKAN PRODUK PADA MESIN DRAWING Eko Edy Susanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures 2.1.1 Definisi jig Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa
Lebih terperinciSimposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN
PENGARUH PENGELASAN GAS TUNGTEN ARC WELDING (GTAW) DENGAN VARIASI PENDINGINAN AIR DAN UDARA PADA STAINLESS STEEL 304 TERHADAP UJI KOMPOSISI KIMIA, STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN UJI IMPACT Agus Sudibyo
Lebih terperinciPerancangan dan Proses Pembuatan Inner Door Panel Mobil Pick Up Multiguna
JURNL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Perancangan dan Proses Pembuatan Inner Door Panel Mobil Pick Up Multiguna Bambang Prayogi dan I Made Londen Batan Jurusan
Lebih terperinciTEORI SAMBUNGAN SUSUT
TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran
Lebih terperinciPERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1
PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND IN Andryan ), Joni Dewanto ) Program Studi Teknik Otomotif Universitas Kristen Petra,) Jl. Siwalankerto -3, Surabaya 03. Indonesia,) Phone: 00-3-8439040, Fax: 00-3-84758,)
Lebih terperinciMESIN PERAJANG SINGKONG
PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada
Lebih terperinciII-1 BAB II DASAR TEORI
II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pemanfaatan Daun Pisang Untuk Alas Piring Rotan Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan dekoratif pada berbagai kegiatan atau sebagai bahan pelengkap
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI SUDUT DIES TERHADAP PENARIKAN KAWAT ALUMINIUM. Asfarizal 1 dan Adri Jamil 2. Abstrak
PENGARUH VARIASI SUDUT DIES TERHADAP PENARIKAN KAWAT ALUMINIUM Oleh : Asfarizal 1 dan Adri Jamil 2 1 Dosen Teknik Mesin - Institut Teknologi Padang 2 Alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Padang Abstrak
Lebih terperinciPERANCANGAN PROSES DIE FORGING PADA PEMBUATAN KATUP MESIN SEPEDA MOTOR. Jaka Suryanta, Sudarsono, Adi Purwanto
E-Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No. 1 Desember 2014 PERANCANGAN PROSES DIE FORGING PADA PEMBUATAN KATUP MESIN SEPEDA MOTOR Jaka Suryanta, Sudarsono, Adi Purwanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciALAT BANTU PEGANG FLEKSIBEL UNTUK PROSES PENGGERINDAAN INTISARI
ALAT BANTU PEGANG FLEKSIBEL UNTUK PROSES PENGGERINDAAN Mahmud Rijal Arifin, Adi Purwanto, Saiful Huda Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Jl. Kalisahak
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciPROSES MANUFACTURING
PROSES MANUFACTURING Proses Pengerjaan Logam mengalami deformasi plastik dan perubahan bentuk pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah lebih rendah dan perubahan sifat mekanik tidak seberapa.
Lebih terperinciBab VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS
Bab VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciGambar 1.1. Contoh Peralatan Micro-Manufacturing (Qin, 2006)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teknologi fabrikasi modern, kecenderungan miniaturisasi semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan produk-produk, alat dan instrumen yang diproduksi saat
Lebih terperinciKarakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending
Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending Budi Setyahandana 1, Anastasius Rudy Setyawan 2 1,2 Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus III Paingan, Maguwoharjo,
Lebih terperincicommit to user BAB II DASAR TEORI
3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Kerja Bangku Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku menekankan pada pembuatan benda kerja dengan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI
35 BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI 3.1 Konstruksi dies drawing dan dies trimming (dua dies dua kali proses) 3.1.1 Dies Drawing Pada proses ini terjadi proses perubahan bentuk dari material lembaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang
BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU
BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU Perhitungan dan pemilihan bahan baku rancangan press tool sendok cocor bebek dari bahan stainless steel tebal 0,5 milimeter dengan sistem progresif akan diuraikan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU PEGANG (FIXTURE) UNTUK PROSES PENGELASAN SAMBUNGAN-T
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BANTU PEGANG (FIXTURE) UNTUK PROSES PENGELASAN SAMBUNGAN-T Anhara Syadda dan Fusito Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang - Prabumulih
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN
PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN Oleh: Hulfi Mirza Hulam Ahmad 2109100704 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M.Eng Latar Belakang Prototype box yang dibuat
Lebih terperinci