Denah yang digunakan dalam perencanaan interior sport club, berlokasi di Boulevard Kelapa Gading, yang dikelilingi oleh perumahan yang didominasi oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Denah yang digunakan dalam perencanaan interior sport club, berlokasi di Boulevard Kelapa Gading, yang dikelilingi oleh perumahan yang didominasi oleh"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PERMASALAHAN Problem Statement Bagaimana merancang sirkulasi di dalam interior bagi pengunjung dan pengelola sesuai dengan flow of activity masing-masing dan memiliki sirkulasi yang terarah? Bagaimana menciptakan akustik yang tepat untuk masing-masing ruangan dalam interior sesuai dengan fungsi ruang yang ada? Bagaimana merancang pencahayaan dan penghawaan alami kedalam interior sesuai dengan kebutuhan masing-masing ruang? Bagaimana menciptakan estetika dalam ruang agar dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang? Bagaimana menciptakan suasana alami atau natural environment pada interior bangunan dengan kondisi eksisting yang ada? 4.1 Analisis Pengguna Pengguna merupakan orang-orang yang berada di dalam sport club, yang berkaitan dengan aktivitas dan fasilitas di dalamnya. Pengguna dibedakan menjadi dua, diantaranya adalah: Pengunjung Analisis Target Market Sport Club Kelapa Gading Pengunjung ditinjau dari faktor: Faktor kondisi eksisting 65

2 Denah yang digunakan dalam perencanaan interior sport club, berlokasi di Boulevard Kelapa Gading, yang dikelilingi oleh perumahan yang didominasi oleh perumahan kalangan menengah ke atas. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung sport club ini berasal dari masyarakat Kelapa Gading disusul oleh pengunjung yang berasal dari daerah sekitarnya yaitu masyarakat dari daerah Sunter dan Kemayoran. Karena klub ini bertujuan sebagai pusat olahraga dan rekreasi, maka rata-rata pengunjung mengajak serta keluarganya untuk menghabiskan kegiatan olahraga dan rekreasinya di sport club ini. Sehingga range usia pengunjung berkisar antara 3-65 tahun Analisis Aktivitas Pengunjung Sport Club Kelapa Gading Analisis aktivitas pengunjung sport club Kelapa Gading ditinjau dari kegiatan yang terjadi setiap harinya di dalam sport club ini, yaitu: Dari data aktivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas pada sport club memiliki sirkulasi dimana pengunjung datang secara individu maupun bersama keluarga, dimana aktivitas pengunjung setelah datang adalah menyimpan barang pribadi pada locker yang telah disediakan. Aktivitas pengunjung tersebut terdiri dari: 1. Aktivitas golongan usia 3-14 tahun, yang merupakan balita dan anak-anak. Kedatangannya pengunjung pada usia ini pasti disertai oleh orang tua atau walinya. Aktivitas yang biasanya dilakukan golongan usia ini pada sport club terdiri dari: Datang: Disertai orang tua atau walinya. 66

3 Locker room: Biasanya pada golongan usia ini, anak-anak disertai orang tuanya dalam menyimpan barang atau mengganti pakaian. Kid s club: Untuk pengunjung anak-anak disediakan area bermain indoor, dan disertai oleh pengawas ruangan sehingga orang tua dapat beraktivitas tanpa direpotkan oleh anak-anak. Area basah anak-anak: Berenang pada kolam renang anak-anak yang tersedia. Restaurant dan café: Di tengah-tengah kegiatan anak-anak, biasanya orang tua menyempatkan anak-anak untuk beristirahat atau makan. Shower: Mandi pada area shower yang telah disediakan. Playground: Setelah mandi, biasanya orang tua membiarkan anak-anak bermain pada area bermain anak-anak selagi orang tua bersantai menikmati pemandangan dan suasana. Pulang: Setelah aktivitas selesai, dilanjutkan dengan meninggalkan sport club. 2. Aktivitas golongan usia tahun, yang merupakan pelajar (remaja) dan dewasa muda yang jumlah kedatangannya pada umumnya berkelompok minimal 2 orang. Aktivitas yang biasa dilakukan golongan usia ini pada sport club terdiri dari: Datang : Dalam bentuk berkelompok minimal dua orang Locker room: Biasanya pada golongan usia ini membawa handuk sendiri untuk mandi, sehingga mereka hanya menyimpan barang pribadi pada locker yang telah disediakan dan berganti pakaian di changing room. Fitness: 67

4 - Personal trainer: Biasanya pada golongan usia ini banyak yang menggunakan jasa personal trainer untuk kebutuhan mereka dalam pembentukan tubuh. - Cardio: Pada golongan usia ini aktivitas pertama yang dilakukan adalah berolahraga dengan menggunakan peralatan cardio dan melakukan stretching sejenak berdekatan dengan peralatan tersebut bukan pada area yang telah disediakan. - Machine : Setelah beberapa saat membakar kalori dengan menggunakan alat cardio, mereka mulai dalam pembentukan tubuh dengan menggunakan alat machine sesuai dengan yang mereka butuhkan. Olahraga: Aktivitas olahraga selain fitness pada sport club ini adalah bermain basket, squash, tennis, bulu tangkis, berenang hingga tennis meja. Mereka bebas untuk menggunakan fasilitas sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Shower: Mandi pada area shower yang telah disediakan, cukup jarang pada golongan usia ini melakukan steam atau sauna terlebih dahulu. Café and Lounge: Area ini menjadi favorit bagi golongan usia ini dimana mereka dapat berkumpul terlebih dahulu untuk bersosialisasi satu dengan yang lainnya. Pulang: Setelah aktivitas olahraga selesai, dilanjutkan dengan aktivitas pulang. 3. Aktivitas golongan usia tahun Datang: Pada umumnya golongan usia ini yang berprofesi, datang secara individu sebelum berangkat bekerja atau setelah pulang bekerja. 68

5 Sedangkan para ibu rumah tangga pada umumnya juga datang secara individu setelah memiliki waktu luang atau kelompok untuk bersosialisasi. Fitness: o Locker room: Meletakkan barang pribadi di locker o Stretching pada area yang telah disediakan o Membakar kalori dan melatih jantung dengan menggunakan alat cardio o Pembentukan tubuh menggunakan machine o Mengikuti sarana kelas yang telah disediakan, pada umumnya mengikuti kelas yoga untuk relaksasi o Istirahat pada lounge atau café yang tersedia o Steam atau sauna o Mandi pada area shower yang telah disediakan dan mengambil barang-barang milik pribadi dari locker. Olahraga: Aktivitas olahraga selain fitness pada sport club ini adalah bermain basket, squash, tennis, bulu tangkis, berenang hingga tennis meja. Kegiatan olahraga lapangan biasa dilakukan setelah pulang dari bekerja sehingga waktu bermain tidak terbatas. o Mandi pada area shower yang tersedia o Mengambil barang dan berganti pakaian di locker room Café and Lounge: Bersantai menghabiskan waktu di café sekaligus makan malam. Pulang 69

6 4. Aktivitas golongan usia >40 tahun Datang: Pada umumnya golongan usia ini datang secara individu maupun berkelompok Taichi: Terdapat kegiatan taichi di area taman yang tersedia, biasanya golongan usia ini mengikuti kegiatan taichi di pagi hari Fitness: Melakukan stretching, mengikuti sarana kelas yang disediakan, cardio, steam atau sauna, mandi pada area shower. Olahraga: Melakukan permainan-permainan pada arena atau lapangan yang tersedia seperti lapangan squash, lapangan tennis, lapangan bulu tangkis, dan tennis meja. (Bagan 4.1) Flow of Activity 70

7 Permasalahan Pengunjung Sport Club Kelapa Gading Pengunjung yang datang berasal dari berbagai golongan usia sehingga aktivitas yang dilakukan juga berbeda-beda. Aktivitas yang berbeda-beda menyebabkan kebutuhan fasilitas yang juga berbeda-beda. Beragamnya aktivitas yang ada dengan ruang yang ada menyebabkan perlunya perancangan sirkulasi serta pembagian ruang yang sesuai dengan kebutuhan. Kesimpulan permasalahan pengunjung pusat kebugaran dan rekreasi adalah: Bagaimana perencanaan program ruang yang sesuai sehingga pengunjung dari berbagai golongan usia yang memiliki aktivitas dan kebutuhan fasilitas yang berbeda dapat melakukan aktivitasnya baik secara individual maupun bersama dengan sirkulasi yang sesuai dengan flow of activity yang ada? Pengelola Analisis Struktur Organisasi Sport Club Kelapa Gading Pusat kebugaran dan rekreasi merupakan sarana dimana pengunjung melakukan self service yaitu para pengunjung dapat beraktivitas pada sarana tersebut tanpa harus dibantu pengelola kecuali bagi mereka yang menggunakan jasa personal trainer atau pelatih olahraga, sedangkan untuk fasilitas relaksasi dan rekreasi, seperti spa dan restaurant, pengunjung dilayani dengan menggunakan jasa yang disediakan sesuai dengan kebutuhan. Ditinjau dari dasar organisasi pusat kebugaran dan rekreasi yang merupakan sarana yang menawarkan fasilitas dan jasa pelayanan harus terdiri dari: 71

8 General Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab atas brand tersebut. Operation Manager, yaitu orang yang mengatur jalannya operasional perusahaan. Sales Manager, yaitu orang yang bertanggun jawab untuk mengatur penjualan membership atau penjualan jasa. Finance Manager, yaitu orang yang bertanggung jawab mengatur keuangan Staff Analisis struktur organisasi pengelola Sport Club Kelapa Gading ditinjau dari hasil survey yang telah dilakukan dapat dilihat dari diagram berikut ini: Diagram 4.4 Struktur Organisasi Sport Club Kelapa Gading Aktivitas Pengelola Sport Club Kelapa Gading Pola aktivitas pengelola Sport Club Kelapa Gading ditinjau dari struktur organisasinya dibagi menjadi: 72

9 Divisi operasional: Terdiri dari manager operasional, asistant manager, dan kelompok staff operasional yang terdiri dari greeter, towel service, para terapis, keamanan, teknisi, dan cleaning service. Aktivitas yang dilakukan pada dasarnya berkaitan dengan melayani pengunjung yang datang. Divisi marketing: Terdiri dari manager marketing dan sales, asisten manager, kepala tim sales, dan kelompok staff. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan menawarkan atau menjual pelayanan jasa kepada para pengunjung Divisi administrasi: Terdiri dari manager administrasi, manager keuangan, sekretaris, dan kelompok staff. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan mengatur prose s keuangan dan data para pengunjung. Divisi pelatihan: Terdiri dari manager trainer, asisten manager, kelompok staff personal trainer dan instructor, aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan pengaturan jadwal latihan para pengunjung. Divisi penjualan: Terdiri dari manager penjualan, asisten manager, dan kelompok staff penjualan pada café and lounge serta penjualan aksesoris olahraga dan produk perawatan. Aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan menangani penjualan makanan, minuman serta penjualan produk kepada pengunjung. Maka pola aktivitas pengelola sport club Kelapa Gading adalah sebagai berikut: 73

10 (Bagan 4.2) Flow of Activity Pengelola Sport Club Kelapa Gading Permasalahan Pengelola Sport Club Kelapa Gading Kesimpulan permasalahan pengelola Sport Club Kelapa Gading Bagaimana pembagian program ruang yang fungsional dan efesien sehingga memudahkan sirkulasi dan akses bagi pengelola agar kegiatan pengelola tidak mengganggu kegiatan pengunjung pada sport club ini? 4.2 Analisis Tapak dan Bangunan Analisis Tapak 74

11 (Gambar 4.1) Lingkungan Jakarta Utara Tapak perencanaan interior Sport Club Kelapa Gading terdapat di Jakarta Utara, tepatnya pada daerah Kelapa Gading. Tapak perencanaan tetap memakai lokasi eksisting dengan alasan sebagai berikut: 1. Jumlah penduduk yang tinggi dengan rata-rata penduduk kalangan menengah ke atas. 2. Merupakan salah satu pusat bisnis yang berkembang pesat di Jakarta. 3. Merupakan kawasan yang tertata dengan baik. 75

12 4.2.2 Analisis Lingkungan (Gambar 4.2) Lingkungan Kelapa Gading Lingkungan sekitar tapak perencanaan Sport Club Kelapa Gading berupa perumahan, baik berbentuk rumah ataupun apartment, bangunan pertokoan, pusat makanan, maupun perkantoran. Tapak yang digunakan merupakan tapak eksisting sport club dengan lokasi strategis di tepi jalan raya sehingga memudahkan akses pengunjung untuk mencapai lokasi ini. Kelebihan Lokasi - Terletak di lokasi yang komersial dan strategis karena berada di pusat keramaian (pusat rumah makan, perkantoran, perumahan mewah) - Terletak di lokasi yang tergolong elite, hal ini menguntungkan karena target market dari Klub adalah kalangan menengah ke atas 76

13 - Tapak bangunan tergolong luas, dengan luas bangunan +/- 3000m2, hal ini dirasa cocok untuk digunakan sebagai lokasi sebuah sport club dan rekreasi Kekurangan Lokasi - Pada jam-jam tertentu ( jam kantor ) seperti sore hari atau pagi hari lokasi ini sering kali mengalami kemacetan - Keadaan lingkungan bersih, tetapi polusi dirasa agak tinggi Analisis Bangunan (Gambar 4.3 ) Gambar Tampak Atas Bangunan 77

14 (Gambar 4.4) Bangunan Sport Club Kelapa Gading Bangunan yang digunakan merupakan bangunan eksisting dari sport club Kelapa Gading. Desain yang tampak pada bangunan ini adalah mediteranian design dengan konsep resort. Salah satu ciri yang tampak adalah penggunaan pilar pada fasad bangunan. Penggunaan material alami seperti kayu, batu-batu alam dan banyaknya penghijauan menunjukkan ciri-ciri bangunan resort. 78

15 4.2.4 Analisis Interior Bangunan (Gambar 4.5) Lingkungan Interior Gambar diatas merupakan lingkungan interior yang berada di sekitar denah yang akan digunakan. Denah dikelilingi oleh landscape yang merupakan fasilitas dari sport club itu sendiri seperti taman dengan populasi tanaman yang cukup tinggi, lapangan-lapangan, kolam renang, hingga area jogging. Untuk masuk pada denah, dapat diakses langsung dari area parkir karena letaknya yang berdekatan. Denah terletak cukup jauh dari pintu gerbang, hal ini menguntungkan karena dapat terhindar dari polusi suara dan polusi udara yang diakibatkan oleh ramainya pemakai jalan raya. 79

16 4.3 Analisis Permasalahan Penelitian Analisis permasalahan penelitian Sport Club Kelapa Gading terdiri dari: Analisis Permasalahan Umum Bagaimana perencanaan program ruang yang sesuai dengan fasilitasfasilitas olahraga dan rekreasi yang dibutuhkan pengunjung sehingga sport club ini memiliki fungsi yang efektif sebagai sarana pemugaran tubuh dan psikologis? Permasalahan umum di atas berkaitan dengan aspek teknis dari perencanaan interior sport club Kelapa Gading, permasalahan teknis tersebut ditinjau dari: Analisis Jenis Olahraga dan Fasilitas Olahraga Peralatan Olahraga Pada Fitness Center - Cardio Theater Nama Treadmil Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Elliptical Trainer

17 Exercise Bike Peralatan Machine Nama Crunch Machine Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Chest Press Machine Alat untuk melatih otot perut Abductor Exercise Machine Alat untuk melatih otot dada Glute Machine Alat untuk melatih otot paha Alat untuk melatih otot pantat 81

18 Shoulder Press Machine Leg Curl Machine Alat untuk melatih otot pundak Calf Raise Machine Alat untuk melatih otot lutut Butterfly Machine Alat untuk melatih otot betis Lat Pulldown Machine Alat untuk melatih otot dada Alat untuk melatih otot punggung - Peralatan Free Weight Nama Kuantitas Dimensi P L T Keterangan 82

19 Dumbbell rack Flat Bench Untuk 10 pasang Multi Bench Peralatan Streching Nama Exercise Mat Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Exercise Ball 22 inches 83

20 Adjustable Abdonimal Bench Alat untuk sit up - Sarana Kelas Sarana kelas yang biasa digemari oleh pengunjung pusat kebugaran adalah kelas body step, aerobik, dance, RPM, yoga dan pilates.kelaskelas tersebut membutuhkan peralatan olahraga yang khusus diantaranya adalah: Nama The Step Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Exercise Ball Ukuran tinggi tersedia dari 10 cm hingga 20 cm Yoga Mat inches Trampoline

21 RPM Bike Rowing Exercise Pilates Ball 22 inches Fasilitas olahraga indoor Nama Lapangan Bulu Tangkis Kuantita s Dimensi P L T Keterangan QuickTime and a decompressor are needed to see this picture Lapangan Tennis

22 Squah Court Tennis Meja Billiard Fasilitas Olahraga Outdoor Nama Lapangan Tennis Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Lapangan Basket

23 Kolam Renang Dewasa Kolam Renang Anakanak (Tabel 4.1) Fasilitas Olahraga Analisis Fasilitas Rekreasi Spa Nama Massage Table & Bed Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Sauna 87

24 Jacuzzi/Whirpool Restaurant (western) Nama Meja untuk 4 orang Kuantitas Dimensi P L T Keterangan Meja untuk 6 orang Kursi makan Café Nama Kuantitas Dimensi P L T Keterangan 88

25 Sofa Kursi Makan Coffee Table Meja makan Meja Bar Kursi Bar

26 Ruang Kid s Club Nama Meja Kuantita s Dimensi P L T Keterangan Kursi (Tabel 4.2) Fasilitas Rekreasi Analisis Material Material yang digunakan pada Sport Club Kelapa Gading ini harus merupakan material yang kuat, tahan lama, dan mudah dibersihkan terutama pada area high traffic dimana banyak pengguna yang melewati area tersebut. Selain itu, penggunaan material yang bersifat menyerap suara harus digunakan pada area-area tertentu yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan juga tentunya memiliki tingkat kebisingan yang tinggi seperti area gym. Penggunaan material-material alami juga digunakan untuk menciptakan suasana alami yang diinginkan. Hasil analisis material yang akan digunakan untuk elemen lantai, dinding, dan ceiling yaitu: 90

27 1. Material Lantai Material Kelebihan Kekurangan Rubber Parquete Ceramic Tile -Dapat meredam suara -Tidak licin -Tahan terhadap api -Mudah dalam perawatan -Dapat didaur ulang -Mudah dibersihkan -Mudah diinstalasi -Mudah dibersihkan -Mudah dalam pengaplikasian -Mudah diganti jika rusak -Ekonomis -Tahan terhadap air -Mudah tergores -Harga yang cukup tinggi -Tidak tahan lama -Muai susut kayu -Menimbulkan pantulan suara -Tidak dapat meredam suara -Licin Batu Andesit unfurnished -Menyerap air -Ekonomis -Mudah dalam pengaplikasian -Permukaan kasar -Berat Batu Marmer - Carpet -Menyerap suara -Mudah dalam pengaplikasian -Permukaan halus dan empuk -Tidak licin -Sulit dibersihkan -Tidak tahan lama -Tidak tahan terhadap api (Tabel 4.3) Material Lantai 91

28 2. Material Dinding Material Kelebihan Kekurangan Kaca -Mudah dibersihkan -Anti noda -Tidak mudah terbakar -Tidak dapat meredam suara -Kurang menjaga privasi Kayu Gypsum -Instalasi cepat dan efisien -Mudah untuk instalasi outlet listrik -Mudah dibersihkan -Menyerap suara -Aplikasi yang mudah -Ekonomis -Telihat rata tanpa sambungan -Pertumbuhan jamur -Cenderung mahal -Tidak tahan terhadap air -TIdak tahan terhadap kelembapan -Sulit dibersihkan Batu Alam Baffle -Ada nilai estetis -Variatif -Aplikasi mudah -Menyerap suara -Tersedia dalam berbagai jenis (pvc, PVC, Poly, Sailcloth, FDA, sound curtain, and foam) -Permukaan kasar -Berat -Mahal -High Maintenance -Tidak tahan api - (Tabel 4.4) Material Dinding 92

29 3. Material Ceiling Material Kelebihan Kekurangan Gypsum -Mudah dibersihkan -Kuat menahan beban struktur -Aplikasi yang mudah -Tidak tahan terhadap api -Sulit dibersihkan Tufcore Ceiling Tiles -Dapat meredam suara -Mudah dibersihkan -Mahal -Mudah terbakar Kayu -Ada nilai estetis -Instalasi cepat dan efisien -Memantulkan suara -High maintenance -Mudah terbakar -Pertumbuhan jamur (Tabel 4.5) Material Ceiling Analisis Sistem Penghawaan Temperatur udara pada setiap ruangan harus disesuaikan dengan aktivitas di dalamnya terutama pada ruangan-ruangan indoor seperti gym, lounge, spa dan office. Ruangan tersebut menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu AC untuk menjaga sirkulasi udara di tengah aktivitas yang padat. Temperatur udara yang dibutuhkan pada pusat kebugaran atau gym, berbeda dengan temperatur udara yang dibutuhkan pada ruang relaksasi atau spa. Pada gym yang memiliki aktivitas yang sangat tinggi, tentunya membutuhkan temperatur udara yang cukup rendah. Sedangkan untuk ruang spa yang aktivitasnya kurang lebih tidak menggunakan busana, 93

30 membutuhkan temperatur udara yang tinggi. Untuk ruang-ruang outdoor lainnya tentunya menggunakan penghawaan alami seperti lapanganlapangan olahraga, hingga lobby mengingat bangunan yang berkonsep open space. Permasalahan yang muncul adalah untuk menciptakan transisi antar perbedaan temperatur yang signifikan antar ruang agar menjadi satu kesatuan Analisis Sistem Pencahayaan Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan interior pusat kebugaran dan rekreasi, dimana dapat membangkitkan suasana yang memacu semangat untuk berolahraga namun pada sisi lain harus dapat memberikan suasana yang rileks. Karena bangunan ini adalah bangunan yang terbuka (open space), maka sistem pencahayaan alami yang diterapkan sangatlah cocok untuk bangunan ini. Pencahayaan buatan tetap digunakan dalam bangunan ini karena tidak semua ruangan merupakan ruangan terbuka seperti misalnya office, ruang spa, locker room dan lainlain. Untuk area olahraga menggunakan pencahayaan langsung karena area tersebut memiliki tingkat aktivitas yang tinggi sehingga membutuhkan pencahayaan yang lebih, sedangkan untuk area relaksasi menggunakan pencahayaan tidak lansgung agar dapat memberikan suasana yang santai dan dramatis. Berikut adalah hasil analisis pencahayaan buatan menggunakan fluorescent lamp yang sesuai dengan kebutuhan perencanaan interior pusat kebugaran dan rekreasi: 94

31 Jenis Lampu Tampilan Area Olahraga Indoor Area Relaksasi Indoor Area Fasilitas Pendukung Cool White Putih Warm White Warm Light Deluxe Kuning Kekuningan White Deluxe Kekuningan Warm white deluxe Kekuningan C50 Putih (Tabel 4.6) Jenis Lampu Analisis Permasalahan Khusus Bagaimana merancang interior sebuah sarana pemugaran tubuh dan rekreasi yang dapat merevitalisasi seseorang baik secara jasmani maupun rohani dengan mengimplementasikan suasana alami pada ruang interior? Permasalahan umum diatas berkaitan dengan dasar perancangan interior sport club sebagai sarana rekreasi, yang mempunyai fungsi sebagai sarana pemulihan kebugaran tubuh melalui olahraga dan rekreasi, dimana hal tersebut berkaitan dengan aspek non teknis sebagai berikut: 1. Kebutuhan pengguna secara psikologis, ditinjau dari ambient condition 95

32 2. Suasana atau ambience yang dirancang sedemikian rupa sesuai dengan fungsi masing-masing ruang yang pada akhirnya akan menimbulkan citra ruang. 4.4 Analisis Kebutuhan Ruang Berdasarkan hasil tinjauan analisis aktivitas serta kebutuhan pengunjung dan pengelola, maka didapatkan kebutuhan ruang pada perencanaan interior sport club Kelapa Gading, yaitu: 1. Area Publik - Lobby/Receptionist - Ruang tunggu - Retail - Restaurant - Toilet 2. Area Semi Private - Area Olahraga 1. Gym 2. Lapangan basket 3. Lapangan tennis 4. Lapangan squash 5. Lapangan bulu tangkis 6. Jogging track 7. Kolam renang - Area Istirahat - Café and Lounge 96

33 - Kid s Club - Playground 3. Area Private - Area spa 1. Ruang massage 2. Ruang berendam - Locker room pengunjung 1. Shower room 2. Changing room 3. Toilet 4. Sauna 5. Steam - Locker room staff 1. Locker personal trainer & instructor 2. Locker staff 3. Toilet - Ruang Personal Trainer - Pantry - Ruang Terapis - Ruang Server - Ruang Panel 97

34 4.4.1 Tabel Aktivitas-Fasilitas QuickTime and a decompressor are needed to see this picture. 98

35 QuickTime and a decompressor are needed to see this picture. 99

36 QuickTime and a decompressor are needed to see this picture. (Tabel 4.7) Tabel Aktivitas-Fasilitas 100

37 4.4.2 Diagram Matriks 101

38 102

39 103

40 4.4.3 Diagram Bubble Zoning & Grouping 104

41 105

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta

5.2 Konsep Citra Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun teta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah refresh yang berarti to give new freshness or brightness to;

Lebih terperinci

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus ABSTRAK Pokok masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menerapkan konsep Pop Art pada sebuah Sports Club di Bandung dan bagaimana proses pengaplikasiannya sehingga menghasilkan sebuah desain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3 ABSTRAK Keinginan manusia untuk berolahraga memotivasi dibuatnya suatu sarana olahraga yang dapat menampung berbagai jenis olahraga, dengan tujuan agar minat dan keinginan yang beragam terhadap berbagai

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

HOT TUB 1 Unit 400 x 400 x SHOWER OUTDOOR 1 Unit D = 200, t =

HOT TUB 1 Unit 400 x 400 x SHOWER OUTDOOR 1 Unit D = 200, t = No. SPACES/AREA TOTAL OF SPACE 5 GYMNASIUM 1 ACTIVITY AMOUNT UNIT - FITNESS - TREADMILL - HEATING - EXERCISE - WEIGHT LIFTING - TAKE A BREAK - REFLECT IN MIRROR DIMENSION (CM) THREADMILL 6 Unit 200 x 850

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari manusia melakukan banyak sekali aktivitas seperti bekerja, bermain dan aktivitasaktivitas

Lebih terperinci

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS Pengolahan interior medical spa ini berdasarkan inspirasi dari kebudayaan Sunda dan unsur spa itu sendiri yaitu air. Penggabungan unsur natural dari budaya setempat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 37 BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1 Deskripsi Umum Nama Proyek : Bandung Sports Club Lokasi : Sub-Wilayah Karees Jl. Jakarta, Kecamatan Batununggal, Kelurahan Kacapiring Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii ABSTRAK Lounge Bar dan Klub Malam ini dirancang untuk umum yang target utamanya adalah kaum Gay. Berdasarkan tujuan perancangannya, konsep yang digunakan berawal dari karakteristik gay yang menyukai akan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra / Performance Arsitektural Pada pembangunan Sport Club di kota Semarang ini maka tidak lupa dari peranan aspek visual yang cukup menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memiliki aktivitas yang tinggi. Sehingga membutuhkan fasilitasfasilitas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memiliki aktivitas yang tinggi. Sehingga membutuhkan fasilitasfasilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia membuat masyarakat memiliki aktivitas yang tinggi. Sehingga membutuhkan fasilitasfasilitas yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa

Lebih terperinci

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan re-design Kayu Manis Resort menjadi Honeymoon Garden Resort di Nusa Dua Bali. Perancangan re-desain interior resort

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Banyaknya sarana rekreasi saat ini sangat bermanfaat bagi manusia untuk beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Namun sarana rekreasi tersebut tidak memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup manusia saat ini berdampak pada gaya hidup dan trend mode maka hal tersebut juga mempengaruhi perkembangan yang cukup pesat untuk layangan spa dan reflexology.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339 dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN WELLNESS CENTER 4.1 Konsep Umum Beauty Clinic (aesthetic) Wellness Center (health) Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan Gambar 4.1 Diagram Konsep Umum Sumber : analisa penulis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii ABSTRAKSI Pernikahan merupakan hal yang alami yang terjadi di kehidupan manusia. Bagi umat beragama, pernikahan juga merupakan sesuatu yang sakaral dan suci yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Bulan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dilakukan oleh orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan BAB I PENDAHULUAN Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Di dalam gedung ini terdapat berbagai fasilitas yang mendukung segala aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4.

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4. Public Pool 10 Gambar 2.5. Competition Pool 10 Gambar 2.6.

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING

BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

SPORT CLUB (ARSITEKTUR TROPIS) LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER B 20011/2012

SPORT CLUB (ARSITEKTUR TROPIS) LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER B 20011/2012 SPORT CLUB (ARSITEKTUR TROPIS) LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 TUGAS AKHIR SEMESTER B 20011/2012 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh AHMAD HUSIN D 080406008 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT

Studi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Zoning Gamabar 5.1.a Spilt Level Gamabar 5.1.e Stepped-down Parking Area Gamabar 5.1.b Spilt Level Gamabar 5.1.d single and Double Parking Gamabar 5.1.c grading stair

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin layak. Mereka bekerja banting tulang untuk memenuhi keinginan yang tidak

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Aplikasi Konsep Aplikasi konsep recreative design diaplikasikan pada bentukan masa yang terpisah untuk setiap fungsi yang berbeda. Setiap masa bangunan dipisahkan oleh ruang

Lebih terperinci

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Olahraga dan Sport Club Olahraga atau Sport berasal dari Bahasa Perancis desportare yang berarti membuang lelah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain

Tkeluarga dan non. Sakhir pekan bersama anak-anaknya. ST UDI ANALISA BAB 3. Keluarga. Konsumen. Non-Keluarga. Target Desain Target Desain Keluarga egmen keluarga biasanya memiliki karakter yaitu menghabiskan waktu saat Sakhir pekan bersama anak-anaknya. Konsumen a r g e t d e s a i n m e r u p a k a n Tkeluarga dan non keluarga,

Lebih terperinci

Paradise Serpong City Clusters Grand Canyon

Paradise Serpong City Clusters Grand Canyon Paradise Serpong City Clusters Grand Canyon Developer: PT. Subur Progress Alamat: Jl. Puspitek Raya, Serpong, Tangerang, Banten 15315 Kisaran Harga: Hubungi Developer Perubahan Terakhir: 11 Juni 2015 Informasi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dunia yang maju seperti sekarang ini, semua orang sangat sibuk dan terus berusaha mengerjakan segala kegiatan mereka. Pekerjaan yang dhadapi bukanlah hal yang mudah,

Lebih terperinci

H O T E L M A L L A PA R T M E N T S E M A R A N G

H O T E L M A L L A PA R T M E N T S E M A R A N G Sebagai developer dan operator Hotel Tentrem-Yogyakarta, kami persembahkan produk premium terbaru kami, Apartment Tentrem, yang terletak di lokasi paling strategis di kota Semarang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing ABSTRAK Desain interior merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan bangunan tidak terkecuali juga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan Dalam perancangan Sport Club ini, penulis akan menggunakan data bangunan dan denah dari The Springs Club Summarecon Serpong. Lokasi site

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kegiatan yang dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang berdampak

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN V.1.1 Tujuan Perancangan Merencanakan sarana kegiatan olahraga dan rekreasi yang dapat memberikan suasana yang akrab dengan lingkungan sehingga pemakai

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian 1. Dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa variabel nilai kebijaksanaan dan variabel nilai daya saing tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di ABSTRAKSI SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di kota Semarang. Fasilitas SPA ini dilengkapi dengan berbagai sarana kesehatan lainnya, seperti sauna, whirlpool, fitness,

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi.

ABSTRAKSI. Hasilnya adalah sebuah desain fasilitas yoga yang dapat menunjang kebutuhan untuk anak yang dapat membuat anak fokus dan konsentrasi. ABSTRAKSI Yoga merupakan latihan yang aman dan efektif, karena yoga mengajarkan caracara berkonsentrasi dan memusatkan perhatian hanya pada satu hal, sehingga yoga itu bisa dikatakan penting akan membantu

Lebih terperinci