DAFTAR PUSTAKA. Bennet, Corwin Space for People, Human Factors in Design. Prentice Hall, New York.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. Bennet, Corwin Space for People, Human Factors in Design. Prentice Hall, New York."

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA BUKU Bennet, Corwin Space for People, Human Factors in Design. Prentice Hall, New York. Bromley, Rosemary DF et. al Retail Change: Contemporary Issues. UCL Press Limited. London. Engel, J. R Consumer Behaviour. The Dryden Press. Chicago. Gold, Seymour M Recreation, Planning and Design. McGraw-Hill, New York. Jones, K et. al Location Location Location. Canada. Nelson. Lynch, Kevin Good City Form. The MIT Press, Cambridge. Ma ruf, Hendri Pemasaran Ritel. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Triyono, Sigit Sukses Terpadu Bisnis Ritel: Dari Merchandising sampai Shrinkage. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. TUGAS AKHIR DAN TESIS Damayanti, Kiki Identifikasi Permintaan Masyarakat akan Fasilitas Pasar Melalui Studi Karakteristik dan Pola Perilaku Konsumen dalam Berbelanja di Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan di Kota Depok. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung. Eriawan, Tomi Prinsip Perancangan Taman Kota dan Taman Bagian Wilayah Kota di Kota Bandung. Tesis Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Institut Teknologi Bandung. Nasution, Ahmad Delianur Analisis Peran Ruang Terbuka Publik di Pusat Kota. Tesis Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung. Paramita, Dea Identifikasi Kinerja Aktivitas Perdagangan Eceran di Kawasan Pusat Kota Bandung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung. Sulistyowati, Dwi Yulita Kajian Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan Berdasarkan Pengamatan Perilaku Berbelanja di Kotamadya Bandung. Tugas Akhir Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Bandung. 107

2 DOKUMEN PEMERINTAH Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun Bandung: Bapeda Kota Bandung Bandung Dalam Angka Tahun Bandung: BPS Kota Bandung Peraturan Presiden No.112/2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Keputusan Menperindag No. 420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan Keputusan Menperindag No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta di Provinsi DKI Jakarta Peraturan Daerah Kota Bandung No. 19 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Pasar di Kota Bandung Perda Kota Bandung No. 20 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pasar Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 1997 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Peraturan Menteri Keuangan No. 137/PMK.03/2005 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak ARTIKEL dari JURNAL, KORAN dan WEBSITE Himawan, Adi. Menanti "Wajah Baru" Pasar Tradisional. Diakses pada 23 Oktober Dimuat pada 24 Januari 2006.< Tresna, Yuana Ryan. Terpuruknya Pasar Rakyat: Wujud Ketidakadilan Pemerintah Kota dan Dampak Global Ekonomi Kapitalis. Diakses pada 30 Januari Dimuat pada 27 Mei < &page=> Zulkaidi, Denny Penataan Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Bandung. Semiloka Pasar Modern, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Bandung, 20 Juli % Kios Pasar Sederhana Ditinggalkan Pedagang. Diakses pada 29 Maret Dimuat pada 8 Mei

3 < Pedagang Khawatirkan Fisik Pasar Ciroyom. Diakses pada 30 Januari Dimuat pada 28 Juni < 109

4 LAMPIRAN

5 No. A. Pengantar LAMPIRAN A Kuesioner Tugas Akhir: No. : Hari/Tanggal : Lokasi : Perkembangan pasar modern semakin menggeser kedudukan pasar tradisional. Sebagai bentuk perdagangan eceran yang memberikan kontribusi besar pada perekonomian masyarakat menengah ke bawah, pasar tradisional harus terus dapat bertahan dari persaingan yang diberikan oleh pasar modern. Penyusunan konsep penataan merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kinerja pasar tradisional. Untuk itu diperlukan masukan dari masyarakat pengguna pasar tradisional mengenai konsep penataan seperti apa yang seharusnya diterapkan untuk dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional. B. Identitas Responden 1. Umur : tahun 2. Jenis kelamin : L / P 3. Tempat tinggal : Kel.. Kec Pendidikan: a. Tidak sekolah b. SD dan sederajat c. SMP dan sederajat d. SMU dan sederajat e. D3/S1 dan sederajat f. Lainnya :. 6. Pendapatan keluarga per bulan: a. Rp b. Rp Rp Jarak lokasi pasar dengan tempat tinggal Anda : ±. km 5. Pekerjaan: a. Ibu rumah tangga b. Pembantu rumah tangga c. Pelajar/mahasiswa d. Pegawai negeri sipil e. Karyawan swasta f. Lainnya:.. c. > Rp C. Kualitas Pasar Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia di sebelah kanan pertanyaan sesuai dengan tingkat kepuasan Anda terhadap kondisi pasar tradisional ini: 1 Kejelasan/ketampakan pintu masuk dan keluar pasar 2 Kemudahan mencapai kios kios dagang 3 Kemudahan bergerak sepanjang lorong Fasilitas 4 Kelengkapan dan kejelasaan papan penunjuk arah/papan informasi 5 Ketersediaan fasilitas parkir 6 Ketersediaan fasilitas toilet 7 Ketersediaan fasilitas mushola 8 Ketersediaan alat pemadam kebakaran (tabung, hidran, pasir, dll) Pertanyaan baik cukup kurang Kondisi umum pasar (3) (2) (1)

6 No. Pertanyaan baik cukup kurang Kondisi umum pasar (3) (2) (1) 9 Ketersediaan tempat pembuangan sampah 10 Kebersihan di area pasar 11 Ketersediaan fasilitas penerangan 12 Kebersihan toilet pasar 13 Kebersihan mushola pasar 14 Keteraturan fasilitas parkir 15 berbelanja Keamanan & 16 dari kecelakaan (misalnya jalan licin, parkir yang tidak teratur, dll) 17 Keamanan dari kriminalitas Estetika 18 Keindahan bangunan pasar 19 Keindahan bentuk dan penataan kios kios dagang 20 Daya tarik papan identitas pasar D. Preferensi 8. Faktor utama apa yang menarik Anda untuk berbelanja di tempat ini? (pilihan jawaban dapat lebih dari satu) a. Kelengkapan barang yang dijual b. Harga barang yang lebih murah c. Dekat dengan tempat tinggal d. saat berbelanja e. Lainnya: 9. Kemana Anda biasa berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari hari rumah tangga? (pilihan jawaban dapat lebih dari satu) a. Pasar tradisional d. Pedagang keliling b. Pasar swalayan e. Lainnya:.. c. Warung Alasan: 10. Frekuensi kunjungan Anda ke pasar tradisional ini: a. Tidak tentu b. 1 x sebulan c. 2 x sebulan 1 x seminggu d. 2 x seminggu 4 x seminggu e. > 4 x seminggu 12. Dengan alat transportasi apa Anda melakukan kunjungan ke tempat ini? a. Kendaraan umum (.. ) kali ganti kendaraan b. Mobil pribadi c. Motor pribadi d. Jalan kaki e. Lain lain: 13. Jenis barang dagangan apa yang biasa Anda beli di tempat ini? a. Barang kelontong, pakaian, elektronik, dll 11. Pukul berapa biasanya Anda berbelanja kebutuhan sehari hari? a. < pagi b c d e

7 b. Ayam ikan daging c. Sayur sayuran d. Buah buahan e. Beras f. Lainnya: 14. Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk berbelanja di tempat ini? a. < 0.5 jam b. 0.5 jam 1 jam c. 1 jam 2 jam d. > 2 jam 15. Menurut Anda apa kekurangan dan kelebihan dari pasar tradisional? Kekurangan:... Kelebihan:. 16. Menurut Anda apa saja komponen pasar yang paling penting untuk diperbaiki atau dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya tarik pasar tradisional? (pilih 5) Bangunan/gedung Kios dagang Gang antar kios Jalan utama Identitas (papan nama, gapura atau tugu) Papan informasi Mushola Air bersih Drainase Tempat Parkir Pemadam kebakaran/hidran Tempat pembuangan sampah Toilet 17. Apakah masih diperlukan penambahan fasilitas baru di dalam pasar tradisional? Jika ya, sebutkan: 18. Saran dan harapan Anda bagi penataan ruang pasar tradisional di Kota Bandung: *Terima kasih atas partisipasi Anda*

8 LAMPIRAN B LEMBAR WAWANCARA Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandung Hari,tanggal : Surveyor : Tujuan: 1. Mengidentifikasi perkembangan pasar tradisional di Kota Bandung 2. Mengidentifikasi kinerja pasar tradisional di Kota Bandung 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penataan ruang pasar tradisional 1. PETUNJUK WAWANCARA Perkembangan pasar modern semakin menggeser kedudukan pasar tradisional. Sebagai bentuk perdagangan eceran yang memberikan kontribusi besar pada perekonomian masyarakat menengah ke bawah, pasar tradisional harus terus dapat bertahan dari persaingan yang diberikan oleh pasar modern. Inovasi apa saja yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja pasar tradisional. Konsep penataan seperti apa yang saat ini diterapkan pada pasar tradisional. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan konsep penataan di suatu pasar tradisional sehingga diperoleh kinerja pasar yang optimal. Untuk itu dibutuhkan informasi mengenai kondisi pasar tradisional yang ada saat ini. 2. DATA RESPONDEN Nama : Bpk. Galuh Karsana Y Pekerjaan : Kasi Perencanaan Pembangunan Tempat bekerja : Dinas Pengelolaan Pasar 3. DAFTAR PERTANYAAN 1. Menurut Anda, bagaimana perkembangan pasar tradisional di Bandung dalam beberapa tahun terakhir? 2. Menurut Anda, bagaimana kinerja pasar tradisional di Kota Bandung saat ini? Pasar tradisional mana saja yang menurut Anda memiliki kinerja yang baik dan pasar mana saja yang berkinerja buruk/kurang? 3. Dalam penataan ruang pasar tradisional, faktor apa saja yang dijadikan pertimbangan? 4. Apakah ada undang-undang atau peraturan yang mengatur standar penataan ruang pasar tradisional? 5. Apakah perkembangan pasar modern mempengaruhi pasar tradisional yang ada di Bandung dalam konsep penataan ruangnya, pengaruh seperti apa yang terjadi? Apakah ada fenomena khusus yang terjadi? Jawaban: 1. Pasar tradisional di kota bandung saat ini ada 37 unit, milik pemerintah kota bandung, tidak termasuk pasar milik swasta. Perkembangan pasar tradisional saat ini mengalami beberapa tantangan kompetitor, dari pihak lain dari sektor riil yang menjual komoditas yang sama, yaitu pasar modern (mini market, supermarket, hipermarket). Mini market mempunyai segmen yang berbeda dan berkonsep menjemput bola, berusaha sedekat mungkin dengan konsumen. Supermarket memiliki skala kawasan yang lebih regional, dan mendekati kawasan perumahan. Sedangkan skala hipermarket lebih besar lagi dengan komoditas yang hampir sama dengan pasar

9 tradisional, akan tetapi memiliki keunggulan teknologi. Yang membedakan pasar modern modern dengan tradisional adalah konsep tata niaga bukan penataan gedungnya. Dalam suatu pasar tradisional akan selalu dapat ditemukan proses tawar menawar. Hipermarket dianggap sebagai kompetitor karena skalanya yang sangat besar, sehingga distributor dan agen-agen pengecer tidak dapat berperan, melainkan mengambil komoditas langsung dari pabrik atau produsennya. Karena memperoleh barang langsung dari produsen, maka mereka dapat memperoleh harga barang yang jauh lebih rendah. Beda dengan pedagang di pasar tradisional yang hanya membeli barang untuk kiosnya masing-masing dan harus melewati beberapa agen distributor. 2. Saat ini sudah dilakukan program sosialisasi untuk menyadarkan pentingnya merawat fasilitas pasar dan menjaga kebersihan pada para pedagang pasar tradisional mulai dari kios mereka masingmasing, kegiatan ini dilakukan setiap hari Selasa dan Jumat di semua pasar tradisional di Kota Bandung dan diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional. Pasar-pasar yang saat ini difokuskan untuk dikembangkan adalah Pasar Cihaurgeulis, Pasar Kiaracondong, Pasar Balubur dan Pasar Karapitan. 3. Faktor yang berpengaruh antara lain tata ruang kota, kompetitor-kompetitor, kelayakan bangunan, serta penataan kota, yaitu diharapkan pasar dapat menampung PKL-PKL di kota Bandung. 4. Tidak ada, konsep penataan masing-masing pasar dilihat dari masing-masing segmentasi pasarnya, disesuaikan dengan RTRW nya dan bekerja sama dengan Dinas Tata Kota dan Bina Marga. 5. Dari sisi manajemen tata ruang agar pasar tradisional tetap dapat bertahan dengan adanya persaingan dengan pasar modern, kami menggunakan konsep branchmarking, yaitu bagaimana caranya mengadopsi dengan cara mengadaptasi. Yaitu mencari tahu apa yang menjadi benang merah mengapa konsumen betah berlama-lama di pasar modern. Kesimpulannya kenyamanan dalam pelayanan dan kenyamanan dalam fasilitas. Sehingga pengunjung kesana tidak semata-mata untuk berbelanja melainkan juga untuk berekreasi. Konsep tersebut kami adopsi dengan cara mengadaptasi dengan potensi yang kami miliki. Misalnya yang sudah diterapkan di Pasar Baru dan ITC Kebon Kalapa, setelah diperbaharui ternyata terjadi lonjakan kenaikan yang spektakuler, karena konsumen merasa nyaman dan betah. Tujuan akhir dari pembaharuan tersebut adalah untuk mengubah image/icon di kalangan msy bahwa psr trdisional tdk lagi dikenal sbg tempat yg becek, bau, dll. Sehingga konsumen tidak malu lagi untuk menyebutkan untuk berbelanja di pasar tradisional. Namun tidak semua pasar akan direvitalisasi seperti itu, tergantung akan segmentasi pasar di lingkungan pasar tersebut.

10 LAMPIRAN C Tabel C 1.1 Karakteristik Responden Proporsi Jumlah Responden Variabel Pasar Kelas I Pasar Kelas II Pasar Kelas III UB An KC Ch Kr Cp GS Gp Py Jenis Kelamin Pria 20% 30% 10% 20% 10% 30% 20% 10% 10% Wanita 80% 70% 90% 80% 90% 70% 80% 90% 90% Usia <25 20% 20% 0% 40% 40% 10% 0% 20% 10% th 20% 20% 20% 10% 10% 0% 0% 10% 20% th 10% 20% 30% 10% 0% 0% 10% 20% 20% th 10% 0% 0% 0% 10% 0% 30% 0% 10% th 0% 10% 30% 0% 0% 30% 50% 30% 10% th 30% 0% 0% 10% 0% 40% 10% 20% 20% > 49 10% 30% 20% 30% 40% 20% 0% 0% 10% Tingkat Pendidikan Tidak sekolah 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% SD dan sederajat 0% 10% 20% 30% 10% 0% 10% 30% 0% SMP dan sederajat 50% 0% 40% 10% 20% 0% 0% 10% 20% SMU dan sederajat 40% 60% 20% 40% 50% 30% 30% 30% 40% D3/S1 dan sederajat 10% 30% 20% 20% 20% 60% 60% 30% 40% Lainnya 0% 0% 0% 0% 0% 10% 0% 0% 0% Status Pekerjaan Ibu rumah tangga 40% 60% 50% 50% 30% 40% 70% 60% 60% Pelajar/mahasiswa 0% 0% 0% 40% 20% 10% 0% 10% 10% Pegawai negeri sipil 0% 0% 0% 0% 10% 10% 10% 20% 0% Karyawan swasta 40% 0% 10% 0% 10% 40% 0% 0% 10% Wiraswasta/Pengusaha 20% 40% 40% 10% 30% 0% 20% 10% 20% Lainnya 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Pendapatan < Rp % 20% 40% 80% 30% 0% 0% 30% 0% Rp Rp % 40% 30% 0% 20% 10% 10% 10% 50% > Rp % 40% 30% 20% 50% 90% 90% 60% 50% Jarak Pasar dengan Tempat Tinggal < 1 km 60% 0% 20% 10% 70% 0% 20% 40% 70% 1 2 km 10% 40% 50% 70% 30% 20% 20% 50% 30% 3 5 km 30% 60% 30% 20% 0% 40% 60% 10% 0% > 5 km 0% 0% 0% 0% 0% 40% 0% 0% 0% Keterangan: UB : Pasar Ujungberung KC : Pasar Kiaracondong An : Pasar Anyar Ch : Pasar Cihaurgeulis Kr : Pasar Karapitan Cp : Pasar Cihapit GS : Pasar Gang Saleh Gp : Pasar Gempol Py : Pasar Puyuh

11 Tabel C 1.2 Pola Berbelanja Responden Variabel Pasar Kelas I Pasar Kelas II Pasar Kelas III UB An KC Ch Kr Cp GS Gp Py Frekuensi kunjungan tidak tentu 0% 10% 20% 40% 20% 20% 10% 30% 30% 1x sebulan 10% 10% 10% 0% 0% 0% 0% 10% 0% 2x sebulan - 1x seminggu 0% 0% 0% 0% 0% 30% 20% 0% 0% 2x seminggu - 4x seminggu 0% 20% 10% 10% 30% 40% 40% 20% 10% > 4x seminggu 90% 60% 60% 50% 50% 10% 30% 40% 60% Waktu kunjungan < pagi 10% 40% 10% 10% 0% 0% 10% 40% 10% % 60% 30% 80% 80% 100% 80% 60% 50% % 0% 50% 10% 10% 0% 10% 0% 40% % 0% 10% 0% 10% 0% 0% 0% 0% % 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Lama kunjungan < 0.5 jam 30% 10% 10% 10% 0% 70% 10% 60% 60% 0.5 jam - 1 jam 50% 60% 50% 60% 90% 30% 90% 30% 40% 1 jam - 2 jam 0% 20% 30% 30% 10% 0% 0% 10% 0% > 2 jam 20% 10% 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Transportasi kendaraan umum/bus/angkutan kota 10% 20% 10% 30% 10% 10% 0% 10% 20% mobil pribadi 0% 20% 0% 10% 0% 80% 20% 40% 0% motor pribadi 20% 40% 50% 10% 20% 10% 70% 10% 10% jalan kaki 50% 20% 30% 50% 70% 0% 10% 40% 70% lain-lain 20% 0% 10% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Keterangan: UB : Pasar Ujungberung KC : Pasar Kiaracondong An : Pasar Anyar Ch : Pasar Cihaurgeulis Kr : Pasar Karapitan Tabel C 1.3 Barang yang dibeli Responden di Pasar Tradisional Cp : Pasar Cihapit GS : Pasar Gang Saleh Gp : Pasar Gempol Py : Pasar Puyuh Barang yang Dibeli Pasar Kelas I Pasar Kelas II Pasar Kelas III Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % a abcd abcde b bc bcd bcde bcdef bce bcf c cd cde ce cf d df f

12 Keterangan: a : Barang kelontong, pakaian, elektronik, dll b : Ayam ikan daging c : Sayur sayuran d : Buah buahan e : Beras f : Lainnya Tabel C 1.4 Tempat Berbelanja Responden Tempat belanja Frekuensi % Pasar tradisional, dll Pasar tradisional, swalayan, dll Pasar tradisional, warung, dll Pasar tradisional, pedagang keliling, dll Pasar tradisional, swalayan, warung, dll Pasar tradisional, warung, pedagang keliling, dll Pasar tradisional, swalayan, pedagang keliling, dll Pasar tradisional, swalayan, warung, pedagang keliling, dll

13 LAMPIRAN D Tabel D1.1Hasil Observasi Pasar Kelas I No. Komponen Indikator 1 Bangunan pasar Keamanan Estetika 2 Kios dagang Akses keluar masuk dapat mudah ditemukan Dilengkapi penerangan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Terdapat pagar pembatas dengan lingkungan luar pasar Terdapat pos keamanan Kondisi bangunan baik, tidak mudah runtuh, tidak membahayakan keselamatan. Bangunan bersih, bebas sampah, tidak lapuk, berjamur dan berserangga Ventilasi bangunan mencukupi Bangunan permanen Bangunan menarik dan menyenangkan melalui indera Tidak ada pasar tumpah Setiap kios dagang dapat mudah diakses oleh pengguna pasar Kondisi kios baik, tidak mudah runtuh, tidak membahayakan keselamatan Kios dagang bersih dan bebas sampah Terdapat pembagian segmen kios berdasarkan barang yang didagangkan Ukuran kios mencukupi kebutuhan pedagang dan pembeli untuk beraktivitas Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Ujungberung Kiaracondong Anyar Terdapat 4 akses keluar masuk pasar, hanya cukup untuk orang (2m) Penerangan tersedia di setiap kios Tidak ada Tidak ada Kondisi bangunan cukup baik, kayu dan dinding sedikit retak dan rapuh Bangunan kotor dan banyak sampah Ventilasi dari atap bangunan dan akses keluar masuk semi permanen, campuran antara kayu dan dinding bata Bangunan terlihat kumuh dan tidak menarik Pasar tumpah di sepanjang jalan depan pasar ±50 m Kios dagang mudah diakses Kios dagang masih dalam kondisi baik Kebersihan kios kurang, sampah terlihat berserakan di beberapa tempat Tidak ada pembagian segmen kios berdasarkan jenis barang dagangan Ukuran kios antara 2 x 2 m sampai 3 x 2 m Terdapat 2 akses keluar masuk di bagian depan pasar, mudah ditemukan dari jalan raya dan cukup besar untuk dapat dilalui mobil. Penerangan terdapat di setiap kios dan di beberapa bagian gang. Terdapat pagar pembatas dari beton di sekitar pasar. Terdapat satu pos keamanan di bagian depan pasar, juga pos polisi di samping pasar. Bangunan dalam kondisi cukup baik. Terdapat banyak sampah dan serangga. Ventilasi diperoleh dari lubang atap dan dari pintu keluar masuk, Bangunan permanen, terbuat dari triplek. Bangunan kotor, kumuh, dan tidak dicat. Banyak terdapat pedagang kaki lima di bagian depan dan belakang pasar. Kios dagang dapat diakses konsumen dengan mudah. Kios dalam kondisi baik, hanya terlihat karat pada besi besinya. Kios kotor dan bersampah. Terdapat pembagian segmen kios, pasar basah diletakkan di bagian tengah. Sebagian besar berupa kios 2x2 m Akses bangunan utama tertutup oleh pedagang kaki lima. Jalan masuk lebar (7 m) dan cukup untuk masuk kendaraan Penerangan pasar berasal dari penerangan kios kios di dalamnya Terdapat pembatas pasar berupa tembok setinggi 0,5 m Pos keamanan berada di bagian depan bangunan utama pasar Dinding bata masih dalam kondisi baik, tetapi terlihat adanya atap yang bocor di beberapa tempat Di area pasar terdapat banyak sampah yang berserakan Ventilasi berasal dari akses keluar masuk pasar Bangunan merupakan bangunan permanen yang terbuat dari batu bata Bangunan tua dan tidak menarik Terlihat adanya pasar tumpah Kios dagang mudah diakses Kondisi kios kurang baik Kios dagang berdebu, terdapat sarang laba laba di banyak tempat, dan becek Tidak terlihat adanya pembagian segmen kios Ukuran kios 2,5 x 2,5

14 No. Komponen Indikator 3 Gang antar kios Keamanan 4 Jalan Utama 5 Identitas Gang tertata dengan baik sehingga dapat memudahkan sirkulasi. Gang tidak terlalu sempit dan berdesakan Gang mendapatkan cukup penerangan Gang bersih dari rintangan yang menghalangi sirkulasi jalan Gang terhindar dari lalu lintas barang dan kendaraan Gang bersih, bebas dari sampah, tidak becek dan cukup mendapat cahaya Lebar gang tidak terlalu sempit untuk dilalui, cukup untuk minimal 2 orang Jalan utama mudah ditemukan dan dicapai Jalur masuk pejalan dan kendaraan terpisah Jalan bersih dari sampah dan tidak berlubang atau becek Kondisi jalan baik dan layak digunakan Jalan masuk cukup lebar untuk 2 orang jalan beriringan Dapat dilalui kendaraan darurat Identitas pasar diletakkan di tempat yang menarik perhatian dan mudah dilihat Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Ujungberung Kiaracondong Anyar Penataan gang cukup baik Lebar gang di dalam bangunan 1,5 m. Lebar gang di luar bangunan 2 m. Gang mendapatkan penerangan yang cukup. Penerangan gang berasal dari kios kios di sepanjang gang Tidak ditemukan rintangan yang menghalangi gang Lalu lintas barang dan kendaraan tidak terlihat di gang Terdapat beberapa lubang di jalan dalam gang dan kondisi gang becek. Atap gang berupa asbes yang tembus cahaya sehingga cahaya matahari dapat masuk. Gang cukup lebar untuk dilalui 2 orang Tidak ditemukan jalan utama Jalur masuk dipisahkan untuk pejalan dan kendaraan Jalan becek dan tidak bersih dari sampah Kondisi jalan masih layak digunakan Jalan masuk cukup lebar, tetapi adanya beberapa barang yang diletakkan di pinggir jalan mengganggu lalu lalang pejalan. Identitas pasar kurang mencolok dan relatif sulit ditemukan Gang tertata dengan baik. Gang sempit dan berdesakan. Gang cukup terang dengan lampu dari kios kios. Jalan terhalang oleh banyak barang. Masih terdapat lalu lintas barang dan kendaraan di jalur pejalan. Gang kotor, becek, terdapat banyak sampah tetapi cukup terang. Gang terlalu sempit, hanya selebar 1 m. Jalan utama mudah ditemukan, lebarnya 5 m. Pejalan dan kendaraan masih berada di satu jalur. Jalan masih dipenuhi sampah dan becek. Kondisi jalan baik dan layak digunakan. Jalan masuk lebar, berukuran 5 6 meter. Jalan masuk lebar, berukuran 5 6 meter. Identitas pasar tidak terlalu terlihat, karena halaman depan pasar dipenuhi tendatenda kios. Gang terkotak kotak dan rapi Lebar gang 2 m Penerangan pasar berasal dari penerangan kios kios di dalamnya Terlihat banyak rintangn yang menghalangi jalan, seperti barang dagangan, kursi, keranjang sampah dll Masih terlihat adanya lalu lalang sepeda di dalam gang Gang becek dan terdapat sampah yang berserakan. Penerangan diperoleh dari lampu lampu yang dipasang di kios kios Lebar gang 2 m, tetapi lebar efektif hanya 1 m Terdapat satu jalan utama, tetapi akses keluar masuk juga dapat dilakukan melalui depan kios yang tidak berpagar Jalur masuk kendaraan terpisah dari pejalan Jalan becek dan banyak sampah berserakan Jalan rata dan masih layak digunakan Jalan masuk cukup untuk dilewati dua orang, lebar jalan 6 m Jalan utama cukup dilalui kendaraan darurat Identitas pasar kurang terlihat dari luar karena tertutup oleh warungwarung di sekitar pasar

15 No. Komponen Indikator Terdapat papan nama, gapura/ tugu yang memberikan identitas 6 Papan informasi Papan informasi letaknya menarik untuk dilihat Papan informasi mudah dimengerti dan dapat dibaca dengan jelas Papan informasi menarik Estetika perhatian Tersedia papan informasi penunjuk arah ke bagianbagian pasar yang sulit ditemukan 7 Toilet 8 Mushola 9 Air bersih Toilet umum mudah ditemukan Kondisi toilet baik dan tidak membahayakan keselamatan Toilet harus selalu kering, beraroma harum, bersih dan bebas sampah Toilet umum tersedia mencukupi kebutuhan pelanggan Mushola mudah ditemukan Kondisi mushola baik & tidak membahayakan keselamatan Mushola bersih dan bebas sampah Tersedia perlengkapan shalat seperti mukena dan sajadah Mushola tersedia dan ukurannya mencukupi Fasilitas air bersih mudah ditemukan Air bersih layak pakai, bersih dan tidak bau Air bersih tidak dekat dengan area yang bersampah Air bersih mencukupi kebutuhan pedagang dan pelanggan Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Ujungberung Kiaracondong Anyar Identitas pasar berupa papan nama pasar Tidak ada papan informasi di dalam pasar Toilet berada di bagian pinggir belakang pasar Toilet dalam kondisi baik Toilet bersih dan tidak bau Terdapat satu toilet umum dengan 2 ruang toilet Mushola terletak di dekat toilet Kondisi mushola kurang baik Mushola cukup bersih dan bebas dari sampah Tidak tersedia perlengkapan sholat di dalam mushola Mushola dapat memuat dua orang Air bersih dapat diperoleh di toilet Terdapat tumpukan sampah sayur di luar bangunan toilet tempat sumber air bersih Air bersih diperoleh dengan bantuan pompa jetpump Terdapat papan nama di atas gerbang masuk pasar. Papan informasi terletak tersembunyi, tidak strategis. Papan informasi mudah dimengerti dan dapat dibaca dengan jelas Papan informasi tidak mencolok. Terdapat papan petunjuk untuk toilet dan mushola. Letak toilet agak tersembunyi di bagian dalam pasar. Terdapat iuran toilet, namun kebersihan toilet kurang terjaga. Toilet tidak bau, tetapi sangat kotor. Terdapat 2 toilet. Mushola terletak di dekat toilet, agak tersembunyi di bagian dalam pasar. Mushola dalam kondisi baik. Kebersihan mushola terjaga dengan baik. Tersedia mukena dan sajadah. Mushola cukup untuk dipergunakan 5 orang Air bersih diperoleh dengan jet pump di dekat kamar mandi. Air bersih cukup baik Di sekitar sumber air bersih tidak terlihat sampah, namun tercium bau sampah yang menyengat. Air bersih diperoleh dari 1 sumber. Identitas pasar berupa papan nama Tidak terlihat adanya papan informasi Toilet terdapat di kedua lantai, dan tersebar di 5 tempat Kondisi toilet masih baik Toilet bersih dan cukup terawat Terdapat lima lokasi toilet, dan di masing masing lokasi terdapat 6 ruang toilet mushola terdapat di lantai satu dan dua Mushola dalam kondisi baik Kebersihan mushola cukup terjaga Sajadah dan mukena tersedia di dalm mushola Ukuran mushola cukup besar Air bersih diperoleh dari kamar mandi Air bersih layak pakai dan merupakan air ledeng Sumber air bersih jauh dari lokasi pembuangan sampah Sumber air cukup

16 No. Komponen Indikator 10 Drainase 11 Parkir Drainase kering, dan tidak tersumbat sampah Tidak ada air yang tergenang akibat drainase yang kurang Tempat parkir mudah diakses, pintu keluar dan masuk mudah ditemukan Tersedia petugas pengatur parkir Tempat parkir luas, tertata dengan baik, bersih dan cukup mendapat cahaya Terdapat garis garis pembatas parkir yang sesuai dengan ukuran mobil/motor Ruang parkir yang tersedia mencukupi kebutuhan 12 Pemadam kebakaran Letak tabung pemadam dan tempat hidran mudah diketahui pelanggan dan pedagang Tabung pemadam dan tempat hidran tersedia lengkap yang dapat menjangkau seluruh wilayah pasar Tabung pemadam dan tempat hidran tersedia mencukupi kebutuhan 13 Tempat pembuangan sampah Tempat pembuangan sampah mudah ditemukan dan dapat diakses dengan truk pengangkut sampah Daerah sekitar pembuangan sampah tidak terdapat sampah yang berceceran Tempat pembuangan sampah tidak menyatu dengan bangunan pasar Besarnya tempat pembuangan mencukupi kebutuhan Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Ujungberung Kiaracondong Anyar Terdapat banyak sampah di sekitar lubang drainase Tidak terlihat adanya air yang tergenang akibat kurangnya drainase Hanya ada tempat parkir motor yang dapat memuat kurang lebih 20 motor Terdapat dua orang petugas parkir Hanya ada tempat parkir motor yang cukup untuk 20 motor Tidak ada garis garis pembatas di area parkir Ruang parkir hanya cukup untuk motor Tabung pemadam kebakaran letaknya terpusat di kantor pasar Hanya tersedia satu tabung pemadam kebakaran Jumlah tabung pemadam kebakaran tidak mencukupi kebutuhan Lokasi pembuangan sampah berada di bagian belakang pasar Terdapat banyak sampah yang berserakan di sekitar tempat pembuangan sampah Area pembuangan sampah dipisahkan dengan tembok batu bata dari area pasar Terdapat dua bak pembuangan sampah, tetapi keduanya tidak mencukupi kebutuhan sehingga sebagian sampah ditumpuk di luar bak. Drainase tidak terdapat di permukaan. Masih ditemukan genangan air. Tempat parkir terletak di pinggir jalan. Tempat parkir dalam kondisi baik dan tidak membahayakan keselamatan. Ada petugas parkir, 1 orang di dalam, dan 2 orang di pinggir jalan. Tidak terdapat garis garis pembatas parkir. Tempat parkir cukup untuk 20 motor. Tabung pemadam tersedia di kantor kamtib. Tabung pemadam berjumlah 1 buah. Tabung pemadam berjumlah 1 buah. Tempat pembuangan sampah terletak di bagian depan samping pasar. Sampah dari tempat pembuangan tercecer hingga ke jalan. Tempat pembuangan sampah tidak menyatu dengan bangunan pasar Ukuran tempat pembuangan tidak mencukupi kebutuhan pasar. Terdapat drainase di sepanjang gang Terdapat genangan air dan sampah di selokan selokan di dalam pasar Tempat parkir terdapat di dalam area dan di pinggir jalan di sekitar pasar Terdapat 2 orang petugas parkir Tempat parkir becek dan banyak sampah Tidak ada garis garis pembatas di lokasi parkir Ruang parkir di dalam area cukup untuk 10 mobil, kekurangannya dapat digunakan pinggiran jalan Tidak terlihat adanya tabung pemadam dan tempat hidran Tempat pembuangan sampah terletak di bagian belakang pasar Banyak sampah yang berceceran di sekitar pembuangan sampah Tempat pembuangan sampah terpisah dari bangunan pasar Tempat pembuangan sampah cukup besar dan mencukupi kebutuhan

17 Tabel D 1.2Hasil Observasi Pasar Kelas II No. Komponen Indikator 1 Bangunan pasar Akses keluar masuk dapat mudah ditemukan Keamanan Dilengkapi penerangan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Cihaurgeulis Cihapit Karapitan Terdapat 2 akses kendaraan, 5 akses untuk pejalan selebar 1 m. Penerangan terdapat di masing masing kios. Terdapat dua akses keluar masuk untuk pengunjung. Lebar 1,5 m, tetapi lebar efektif hanya mencukupi untuk satu orang (0,5 m). Tidak terdapat lampu penerangan karena pasar hanya beroperasi pagi sampai siang Tidak terdapat pagar pembatas Tidak terdapat akses utama, pengunjung dapat keluar masuk dari gang gang antar kios yang mengarah ke jalan. Penerangan hanya terdapat di beberapa kios. Terdapat pagar pembatas dengan lingkungan luar pasar Pasar dibatasi dengan pagar besi. Tidak ada pagar pembatas. Terdapat pos keamanan Terdapat pos keamanan. Tidak ditemukan pos keamanan Terdapat pos keamanan di tengah area pasar. Kondisi bangunan baik, tidak Bangunan terbuat dari triplek Sebagian dinding bangunan Bangunan terbuat dari kayukayu mudah runtuh, tidak dan atap terbuat dari asbes. terbuat dari batu bata, triplek yang sudah tua membahayakan sedangkan sisanya dibuat dari dan lapuk, atapnya terbuat keselamatan. papat triplek. dari asbes yang terlihat rusak Bangunan bersih, bebas sampah, tidak lapuk, berjamur dan berserangga Ventilasi bangunan mencukupi Sampah berserakan. Ventilasi baik karena bangunan cukup tinggi (4 m). Bangunan permanen Bangunan pasar semipermanen. Estetika Bangunan menarik dan menyenangkan melalui indera Bangunan tampak kumuh dan kurang menarik. Tidak ada pasar tumpah Pasar tumpah terlihat di bagian depan pasar. 2 Kios dagang Setiap kios dagang dapat mudah diakses oleh pengguna pasar Kondisi kios baik, tidak mudah runtuh, tidak membahayakan keselamatan Kios dagang bersih & bebas sampah Terdapat pembagian segmen kios Akses kios dagang mudah. Kios dalam kondisi cukup baik dan tidak membahayakan keselamatan. Sampah berserakan di kioskios. Kios tidak dipisahkan berdasarkan jenis. Kondisi kebersihan pasar kurang baik dan banyak terdapat sampah yang berserakan Ventilasi bangunan baik, dengan atap bangunan yang cukup tinggi Sebagian bangunan merupakan bangunan permanen, sisanya merupakan bangunan semi permanen Bangunan pasar tidak terlihat dari luar pintu masuk. Bagian dalam pasar kurang menarik dan bangunan sudah cukup tua. Tidak tampak adanya pasar tumpah, tetapi terdapat beberapa gerobak makanan di sepanjang Jalan Cihapit Kios dagang tertata rapi dan mudah dicapai Kios yang terbuat dari triplek terlihat sudah tua dan lapuk, sedangkan kios yang terbuat dari batu bata masih tampak baik. Sampah banyak berserakan Pasar kering dan pasar basah terpisah dan berlubang. Bangunan sangat kotor, terdapat sampah berserakan, becek, terlihat banyak serangga seperti kecoa dan lalat. Ventilasi pasar terdapat di atap dan akses keluar masuk. Bangunan pasar semipermanen. Bangunan terlihat kotor, rusak, dan kumuh. Tidak ada pasar tumpah. Kios dagang mudah diakses karena terdapat banyak jalan untuk pengguna pasar. Kios dalam keadaan rapuh dan tidak kokoh. Kios kotor dan terdapat banyak sampah. Tidak ada pembagian segmen kios.

18 No. Komponen Indikator Ukuran kios mencukupi kebutuhan 3 Gang antar kios Gang tertata dengan baik sehingga dapat memudahkan sirkulasi. Keamanan Gang tidak terlalu sempit dan berdesakan Gang mendapatkan cukup penerangan Gang bersih dari rintangan yang menghalangi sirkulasi jalan 4 Jalan Utama 5 Identitas Estetika Gang terhindar dari lalu lintas barang dan kendaraan Gang bersih, bebas dari sampah, tidak becek dan cukup mendapat cahaya Lebar gang tidak terlalu sempit untuk dilalui, cukup untuk minimal 2 orang Jalan utama mudah ditemukan dan dicapai Jalur masuk pejalan dan kendaraan terpisah Jalan bersih dari sampah dan tidak berlubang atau becek Kondisi jalan baik dan layak digunakan Jalan masuk cukup lebar untuk 2 orang jalan beriringan Dapat dilalui kendaraan darurat Identitas pasar diletakkan di tempat yang menarik perhatian dan mudah dilihat Identitas menarik, mudah dimengerti dan dapat dibaca dengan jelas Terdapat papan nama, gapura atau tugu yang memberikan identitas pasar Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Cihaurgeulis Cihapit Karapitan Ukuran kios 2x3 m. Ukuran kios 2 x 2 m Ukuran kios sekitar 2x3 m, 2x4 m, dan meja dagang Tata letak gang baik, sirkulasi pejalan lancar. Lebar gang berkisar antara 1 2 m. Penerangan cukup, berasal dari masing masing kios. Banyak barang diletakkan di jalan sehingga menghalangi sirkulasi jalan. Tidak ada lalu lintas barang dan kendaraan di gang. Sampah berserakan, jalan berlubang dan becek, penerangan berasal dari akses keluar masuk, tetapi cukup karena atap yang tinggi. Gang tidak terlalu sempit, lebarnya sekitar 1 2 m. Jalan utama pasar mudah ditemukan dan dicapai dari jalan umum. Tidak ada lalu lintas barang dan kendaraan di gang. Terdapat sedikit sampah dan jalan becek. Jalan tidak rata di beberapa bagian pasar. Jalan masuk lebar. Terdapat papan nama pasar yang cukup mencolok dan mudah dilihat. Papan nama masih dalam kondisi baik dan mudah dibaca. Terdapat papan nama yang memberikan identitas pasar. Penataan gang sudah baik Lebar gang 2 m Tidak terdapat lampu penerangan Keranjang sampah banyak diletakkan di sepanjang gang, tetapi lebar gang masih mencukupi untuk dilewati Gang tidak dilalui terganggu oleh lalu lintas barang dan kendaraan Gang tidak becek, dan jalan pada gang merupakan tanah yang telah dikeraskan Lebar gang 2 m Lebar gang 2 m Jalur masuk pejalan dipisahkan dari kendaraan Jalan tidak becek, tetapi banyak lubang dan terdapat beberapa tumpukan sampah Di beberapa tempat, kondisi jalan masih kurang baik dan tidak rata Jalan masuk cukup lebar, tetapi adanya meja meja yang diletakkan di pinggir jalan mempersempit lebar jalan Lebar gang 2 m Identitas pasar jelas dan mudah terlihat Identitas pasar dalam kondisi baik dan mudah dibaca Terdapat papan nama sebagai identitas pasar Banyak terdapat pertemuan antara gang. Gang hanya selebar 1 m dan terdapat banyak barang. Penerangan sangat sedikit, hanya diperoleh dari kios kios. Jalan terhalang oleh banyak karung serta tumpukan sampah. Banyak orang berlalu lalang membawa dagangan. Gang sangat kotor, banyak sampah berserakan, becek, serta kurang mendapat penerangan. Lebar gang kurang memadai untuk lalu lintas pengguna pasar, hanya selebar 1 m. Tidak terdapat jalan utama. Tidak terdapat jalur kendaraan. Banyak terdapat sampah dan tanahnya lembab (sedikit becek). Jalan di salah satu sisi pasar tidak rata, selain itu kondisinya baik. Jalan utama cukup lebar, namun sebagian besar gang hanya selebar 1 m. Dapat dilalui kendaraan darurat. Papan nama diletakkan di bagian depan pasar, yaitu Jalan Ancol. Identitas terbaca dengan jelas dan mudah dimengerti. Terdapat papan nama pasar.

19 No. Komponen Indikator 6 Papan informasi Papan informasi letaknya menarik untuk dilihat Papan informasi mudah dimengerti dan dapat dibaca dengan jelas Estetika Papan informasi menarik perhatian Tersedia papan informasi penunjuk arah ke bagianbagian pasar yang sulit ditemukan 7 Toilet Toilet umum mudah ditemukan Kondisi toilet baik dan tidak membahayakan keselamatan Toilet harus selalu kering, beraroma harum, bersih dan bebas sampah Toilet umum tersedia mencukupi kebutuhan pelanggan Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Cihaurgeulis Cihapit Karapitan Tidak terdapat papan informasi Tidak tersedia papan informasi. Tidak terdapat papan informasi Tidak terdapat papan informasi Tidak terdapat papan informasi mengenai fasilitas pasar. Toilet terletak di bagian belakang pasar dan tersembunyi. Toilet sempit, tidak dilengkapi penerangan, dan kotor. Toilet tidak bau, tetapi agak kotor. Terdapat 2 lokasi toilet, masing masing berjumlah 6 ruangan. 8 Mushola Mushola mudah ditemukan Mushola terletak di bagian belakang dan tersembunyi, di dekat toilet. Kondisi mushola baik &tidak Mushola terawat dengan membahayakan keselamatan baik. 9 Air bersih Mushola bersih dan bebas sampah Tersedia perlengkapan shalat seperti mukena dan sajadah Mushola tersedia dan ukurannya mencukupi Fasilitas air bersih mudah ditemukan Air bersih layak pakai, bersih dan tidak bau Air bersih tidak dekat dengan area yang bersampah Air bersih mencukupi kebutuhan pedagang dan pelanggan Kebersihan mushola baik, tidak terdapat sampah sedikitpun. Perlengkapan shalat tersedia, seperti mukena dan karpet shalat. Ukuran mushola cukup besar, yaitu 5x6 m. Air bersih diperoleh dari kamar mandi yang letaknya di bagian belakang pasar. Tempat pengambilan air bersih terpisah dari area bersampah. Tersedia cukup air bersih untuk kebutuhan pasar. Tidak terdapat papan informasi Toilet umum terletak cukup jauh dari pintu masuk Kloset dalam toilet merupakan kloset jongkok. Lantai toilet cukup licin. Tidak terdapat sampah, tetapi kondisinya kurang bersih dan tidak ada aroma harum. Terdapat empat buah toilet Mushola terletak di dekat toilet dan jauh dari pintu masuk Lantai mushola kurang bersih Tidak terdapat sampah, tetapi banyak terdapat barang barang yang disimpan di dalam mushola Tidak ditemukan alat alat sholat seperti sajadah dan mukena di dalam musholaa Luas mushola hanya mencukupi untuk digunakan satu orang saja Sumber air diperoleh dari toilet Air yang digunakan adalah air ledeng yang cukup bersih Lokasi sumber air tidak berdekatan dengan tempat sampah Sumber air cukup dan lokasinya terpusat Tidak tersedia papan informasi. Letak toilet tersembunyi dan tidak ada petunjuk arah. Toilet dalam kondisi baik. Toilet terlihat kumuh, tapi kebersihannya masih dijaga secara teratur dan tidak ada sampah. Hanya terdapat dua toilet. Letak mushola tersembunyi (di dekat toilet) dan tidak ada petunjuk arah. Mushola dalam kondisi baik. Mushola bersih dan terawat. Mushola dilengkapi sajadah, mukena, Al Qur'an, jam, serta cermin. Ukuran mushola luas, 4x6 m. Air bersih diperoleh dari ledeng. Air bersih diperoleh dari ledeng. Ledeng tidak terletak dekat area yang bersampah. Air bersih mencukupi kebutuhan

20 No. Komponen Indikator 10 Drainase 11 Parkir Drainase kering, dan tidak tersumbat sampah Tidak ada air yang tergenang akibat drainase yang kurang Tempat parkir mudah diakses, pintu keluar dan masuk mudah ditemukan Tersedia petugas pengatur parkir Tempat parkir luas, tertata dengan baik, bersih dan cukup mendapat cahaya Terdapat garis garis pembatas parkir yang sesuai dengan ukuran mobil/motor Ruang parkir yang tersedia mencukupi kebutuhan 12 Pemadam kebakaran Letak tabung pemadam dan tempat hidran mudah diketahui pengguna Tabung pemadam dan tempat hidran tersedia lengkap yang menjangkau seluruh wilayah pasar Tabung pemadam dan tempat hidran tersedia mencukupi kebutuhan 13 Tempat pembuangan sampah Tempat pembuangan sampah mudah ditemukan dan dapat diakses dengan truk pengangkut sampah Daerah sekitar pembuangan sampah tidak terdapat sampah yang berceceran Tempat pembuangan sampah tidak menyatu dengan bangunan pasar Besarnya tempat pembuangan mencukupi kebutuhan Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Cihaurgeulis Cihapit Karapitan Drainase terletak di bawah permukaan tanah, banyak sampah. Tidak terdapat genangan air di sekitar drainase. Tempat parkir motor di trotoar dan pinggir jalan, sedangkan untuk mobil di dalam area pasar, cukup untuk 20 mobil. Ada 1 orang petugas parkir di dalam dan 1 orang petugas di luar area pasar. Tempat parkir cukup luas, tetapi dipenuhi sampah. Tidak ada garis pembatas parkir. Ruang parkir cukup luas, mencukupi kebutuhan. Tabung pemadam kebakaran terletak di kantor kamtib pasar. Tempat pembuangan sampah terletak di depan bangunan pasar. Banyak tumpukan sampah di sekitar tempat pembuangan. Tempat pembuangan sampah menyatu dengan bangunan pasar. Sampah melebihi kapasitas tempat pembuangan. Drainase terdapat di bawah tanah, bersih dan tidak tersumbat sampah Tidak tampak adanya genangan air akibat drainase yang kurang Tempat parkir tersedia di pinggiran pertokoan di luar jalan masuk pasar Terdapat tiga orang petugas parkir Tempat parkir cukup luas dan rapi Tidak tampak adanya pembatas di lahan parkir Ruang parkir mencukupi sehingga pengunjung mudah menemukan tempat parkir Tersedia 1 tabung pemadam di kantor pasar Tersedia 1 tabung pemadam di kantor pasar Tersedia 1 tabung pemadam di kantor pasar Sampah dikumpulkan per kios di dalam keranjang, kemudian langsung diangkut ke TPS Cibeunying Sampah tidak berceceran di sekitar pembuangan sampah Tempat pembuangan sampah terpisah dari pasar Besar tempat pembuangan sampah mencukupi kebutuhan Drainase tergenang air dan tersumbat sampah. Drainase tergenang air. Pinggiran jalan digunakan sebagai tempat parkir, sehingga jalan efektif hanya 3 4 m. Ada 1 orang petugas parkir. Tempat parkir sempit dan tidak tertata dengan baik Tidak terdapat garis garis pembatas parkir. Terdapat tabung pemadam dan tempat hidran di koperasi dan pos keamanan pasar. Hanya terdapat dua tabung pemadam Hanya terdapat dua tabung pemadam Tempat pembuangan sampah terletak di belakang pasar, berupa bak penampungan. Sampah berserakan di sekitar pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah menyatu menjadi bagian pasar. Tempat pembuangan sampah melebihi kebutuhan, masih banyak sampah tidak terangkut.

21 Tabel D 1.3 Hasil Observasi Pasar Kelas III No. Komponen Indikator 1 Bangunan pasar Akses keluar masuk dapat mudah ditemukan Keamanan Dilengkapi penerangan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Terdapat pagar pembatas dengan lingkungan luar pasar Terdapat pos keamanan Kondisi bangunan baik, tidak mudah runtuh, tidak membahayakan keselamatan. Bangunan bersih, bebas sampah, tidak lapuk, berjamur dan berserangga Ventilasi bangunan mencukupi Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Gang Saleh Gempol Puyuh Terdapat 1 jalan utama dan 3 jalan belakang (gang) yang mudah ditemukan. Terdapat penerangan di gang gang pasar. Tidak terdapat pagar, hanya dibatasi oleh kios & selokan. Terdapat pos kamtib di bagian depan pasar. Kondisi bangunan sudah cukup tua, namun beberapa bagian sudah dicat ulang, kondisi kayu rapuh di beberapa kios. Bangunan bersih, tidak ada sampah tetapi jalan becek, banyak kucing, lalat dan kecoa. Ventilasi diperoleh dari atap yang sedikit terbuka dan dari akses keluar masuk pasar. Bangunan permanen Bangunan pasar semipermanen, merupakan gabungan bata dan triplek. Estetika Bangunan menarik dan menyenangkan melalui indera Sebagian besar bangunan berkarat, cat mengelupas, kayu kayu lapuk. Tidak ada pasar tumpah Tidak terdapat pasar tumpah, hanya gerobak gerobak makanan di sekitar pasar. 2 Kios dagang Estetika Setiap kios dagang dapat mudah diakses oleh pengguna pasar Kondisi kios baik, tidak mudah runtuh, tidak membahayakan keselamatan Kios dagang bersih dan bebas sampah Terdapat pembagian segmen kios berdasarkan barang yang didagangkan Kios menarik & menyenangkan melalui indera Kios di bagian depan tertutup meja dagang, terdapat jalan buntu. Kondisi kios cukup baik. Kios bersih dan bebas sampah. Terdapat pemisahan kios, pasar basah dikelilingi oleh pasar kering. Pada umumnya kios bersih dan kondisinya baik. Terdapat dua jalan masuk pasar sebagai akses keluar masuk pasar di bagian depan dan belakang pasar Lampu penerangan terdapat di masing masing kios Tidak terdapat pagar pembatas Tidak ditemukan adanya pos keamanan Bangunan pasar merupakan bangunan semi permanen yang terbuat dari papan triplek. Secara umum masih cukup baik, tetapi di beberapa tempat terlihat bangunan yang telah lapuk Tidak terdapat sampah yang berserakan atau pun serangga di dalam pasar Tidak terdapat lubang lubang ventilasi. Aliran udara bersumber dari pintu masuk pasar Bangunan merupakan bangunan semi permanen Cat bangunan telah mengelupas di banyak tempat dan atap bangunan bocor di beberapa tempat Tidak tampak adanya pasar tumpah Kios terletak di pinggir pinggir jalan dan sepanjang lorong gang pasar Kondisi kios masih layak pakai, beberapa kios bahkan telah menggunakan ubin Kondisi kios bersih Tidak terdapat pembagian segmen, tetapi umumnya pedagang makanan atau lauk berada di bagian depan pasar Kondisi kios cukup baik Akses masuk & keluar berupa gang dengan lebar 4 m, dan dapat diakses dari 3 jalan gang Penerangan terdapat pada semua kios dagang Tidak ada pagar pembatas Ada, pos keamanan untuk perumahan Kondisi bangunan baik dan nampak terawat Bangunan bersih, dan bebas dari sampah Tidak ada atap antara bangunan kios Bangunan permanen, terbuat dari dinding bata Bangunan cukup menarik karena cat dindingnya masih baik Ada pasar tumpah namun tidak banyak, hanya di depan sepanjang bangunan kios Semua kios dagang berada di sisi jalan gang, sehingga sangat mudah dicapai Kondisi kios baik, beberapa bangunannya menyatu dengan rumah Tidak ada sampah yang berserakan di kios pasar Tidak ada segmentasi kios Bangunan kios nampak terawat

22 No. Komponen Indikator Ukuran kios mencukupi kebutuhan pedagang dan pembeli untuk beraktivitas 3 Gang antar kios Gang tertata dengan baik sehingga dapat memudahkan sirkulasi. Keamanan Gang tidak terlalu sempit dan berdesakan 4 Jalan Utama 5 Identitas Estetika Gang mendapatkan cukup penerangan Gang bersih dari rintangan yang menghalangi sirkulasi jalan Gang terhindar dari lalu lintas barang dan kendaraan Gang bersih, bebas dari sampah, tidak becek dan cukup mendapat cahaya Lebar gang tidak terlalu sempit untuk dilalui, cukup untuk minimal 2 orang Jalan utama mudah ditemukan dan dicapai Jalur masuk pejalan dan kendaraan terpisah Jalan bersih dari sampah dan tidak berlubang atau becek Kondisi jalan baik dan layak digunakan Jalan masuk cukup lebar untuk 2 orang jalan beriringan Dapat dilalui kendaraan darurat Identitas pasar diletakkan di tempat yang menarik perhatian dan mudah dilihat Identitas menarik, mudah dimengerti dan dapat dibaca dengan jelas Terdapat papan nama, gapura atau tugu yang memberikan identitas pasar Deskripsi (Luas, Jumlah, Konstruksi, Letak, dll) Gang Saleh Gempol Puyuh Kios berukuran sekitar 2x3 m. Kios dagang sederhana Ukuran kios cukup besar, dengan ukuran 4 x 2 m atau 3 sebagian besar berukuran x 2 m 3x3 m Terdapat gang buntu. Gang di bagian depan pasar selebar 4 m, menyempit di bagian belakang hingga 1 m. Penerangan berupa lampu neon di gang, hanya di bagian depan pasar. Tidak terdapat barang yang menghalangi jalan. Tidak ada lalu lintas barang dan kendaraan di gang. Gang bebas dari sampah tetapi becek dan banyak terdapat lubang. Ukuran gang berkisar antara 1 4 m. Jalan utama mudah ditemukan, selebar 4 m. Masih ada lalu lintas kendaraan di jalan masuk pejalan. Jalan bersih dari sampah tetapi masih becek. Jalan utama dalam kondisi baik, gang gang kecil tidak rata dan berlubang. Jalan masuk lebar, gang gang kecil tepat untuk 2 orang. Identitas pasar terlihat cukup mencolok. Papan nama pasar tidak menarik, sudah dipenuhi karat. Terdapat papan nama pasar yang dipasang di atas gerbang masuk. Hanya terdapat satu gang dalam pasar Lebar gang 2 m Penerangan gang hanya berasal dari lampu Terlihat adanya motor yang diparkir di sepanjang gang dan tangga menuju ke lantai atas Tidak ada lalu lintas barang atau kendaraan Tidak terdapat sampah yang berserakan, gang tidak becek ataupun berlubang. Tetapi jalan kurang rata Gang dapat dilalui oleh dua orang Terdapat satu jalan utama yang berada di tengah pasar Jalur masuk pejalan dan kendaraan tidak dipisahkan Jalan bersih dari sampah dan tidak becek Kondisi jalan baik dan layak digunakan Jalan masuk cukup lebar dan dapat dilalui lebih dari dua orang Jalan utama tidak mencukupi untuk diakses kendaraan darurat Tidak terdapat identitas pasar Gang antar kios merupakan jalan utama dan berupa 1 jalan lurus sepanjang ± 50 m Lebar gang 4 m, dan mencukupi kebutuhan sirkulasi pengunjung Gang tidak ditutupi atap dan terdapat lampu dari kios kios dagang Beberapa pedagang meletakkan keranjang sampah dan barang dagangannya di pinggirpinggir jalan Lalu lintas orang, barang dan kendaraan melalui gang pasar Terdapat beberapa sampah berserakan, namun tidak banyak Lebar gang 4 m, dan cukup untuk dilalui 2 orang berjalan beriringan Jalan utama mudah ditemukan Jalan utama di dalam daerah perumahan, & dilewati kendaraan Jalan berlubang dan becek, namun tidak banyak sampah Cukup baik, meskipun terdapat beberapa lubang Lebar jalan 4 m Lebar jalan hanya dapat menampung mobil kecil Tidak ada papan atau penanda identitas pasar Tidak ada papan atau penanda identitas pasar

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai kriteria dan indikator kinerja yang diperlukan untuk dapat mendeskripsikan kondisi

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan studi berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Temuan studi tersebut disusun menjadi sebuah arahan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dibahas mengenai kondisi penataan fisik pasar tradisional di Kota Bandung berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pasar sampel.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perdagangan eceran merupakan salah satu unsur penting dalam proses kegiatan distribusi barang. Bentuk dari perdagangan eceran dapat berupa pasar, supermarket, mini market, toko/kios,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Makro Perancangan pasar tradisional bantul menerapkan pendekatan analogi shopping mall. Yang dimaksud dengan pendekatan analogi shopping mall disini adalah dengan mengambil

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan

Lebih terperinci

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER

RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 126 RETRIBUSI PASAR DAN PENYEDIAAN FASILITAS UNTUK PEDAGANG PASAR DI PASAR TANJUNG JEMBER Ida Lailatul Musyarrofah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Tapak Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju

Lebih terperinci

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 03/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP 1. Ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,

Lebih terperinci

BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR

BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 58 BAB V KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BOGOR 5.1 Kondisi Bangunan Fisik Pasar Tradisional di Kota Bogor Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, kondisi bangunan fisik pasar tradisional yang terdapat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung adalah Ibukota Provinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 197,22 km 2 atau 19.772 hektar. Secara

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan kota sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai macam faktor-faktor perubahan yang menyangkut segi-segi sosial, ekonomi, politik

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan

Lebih terperinci

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN STUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

Lebih terperinci

Ketentuan gudang komoditi pertanian

Ketentuan gudang komoditi pertanian Standar Nasional Indonesia Ketentuan gudang komoditi pertanian ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan

Lebih terperinci

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM

UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM UU 11/1962, HYGIENE UNTUK USAHA USAHA BAGI UMUM Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan perlu ditetapkan Undang-undang Hygiene

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN 2.1 Pengertian Umum Tentang Pasar 1 Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar

Lebih terperinci

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA LAMPIRAN-A STUDI KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK PADA RUMAH SUSUN SUKARAMAI MEDAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Tanggal: Waktu : (Pagi/

Lebih terperinci

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Terkait Objek Perancangan Setiap manusia sangat membutuhkan kebutuhan sandang dan pangan dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB II KRITERIA DAN INDIKATOR PENATAAN PASAR TRADISIONAL

BAB II KRITERIA DAN INDIKATOR PENATAAN PASAR TRADISIONAL BAB II KRITERIA DAN INDIKATOR PENATAAN PASAR TRADISIONAL Pasar tradisional merupakan suatu bentuk kegiatan pendistribusian barang dari produsen kepada konsumen. Kegiatan ini terbentuk karena adanya permintaan

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Letak Pasar Tradisional Ngaliyan Pasar Ngaliyan secara administratif terletak di kecamatan Ngaliyan yang berada di bagian barat kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional.

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian Sirkulasi Sirkulasi menurut Kim W Todd mempunyai pengertian gerakan dari orangorang atau benda-benda yang diperlukan oleh orang-orang melalui

Lebih terperinci

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian

Pasar Umum Gubug Di Kabupaten Grobogan Dengan Pengolahan Tata Ruang Luar Dan Dalam Melalui Pendekatan Ideologi Fungsionalisme Utilitarian BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pengadaan proyek Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan studi yang merupakan ringkasan hasil studi yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam melakukan studi, serta saran-saran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang telah diuraikan penulis dalam pembahasan tentang hubungan persepsi konsumen atas Retail Mix dengan preferensi

Lebih terperinci

ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG TUGAS AKHIR ADE CAHYA TRISTYANTHI

ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG TUGAS AKHIR ADE CAHYA TRISTYANTHI ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG TUGAS AKHIR ADE CAHYA TRISTYANTHI 15403009 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar BAB III DESKRIPSI PROYEK 3.1. Gambaran Umum Nama Proyek Astana Anyar Sifat Proyek Pemilik Lokasi Luas Lahan : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival : Fiktif : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung : Jl.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016

IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN KUMUH KELURAHAN TANJUNG KETAPANG TAHUN 2016 Syauriansyah Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul LAMPIRAN I LEMBAR KUESIONER MASYARAKAT IDENTIFIKASI TINGKAT KEKUMUHAN DAN POLA PENANGANAN YANG TEPAT DI KAWASAN

Lebih terperinci

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta Lampiran 1 KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : Jl. RT./ RW. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta 3. Status gender : 1. Lelaki / 2. Perempuan 4.

Lebih terperinci

BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH

BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH 23 BABHI ANALISA PEMBANGUNAN DAN PENATAAN PASAR BAWAH 3.1. Analisa Fungsional Pasar Pasar secara fungsional merupakan tempat transaksi jual beli barang-barang sekunder maupun barang primer, tempat bongkar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup masyarakat.

Lebih terperinci

Form Kuesioner Untuk Pengunjung

Form Kuesioner Untuk Pengunjung LAMPIRAN 0BKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Jl. Dr. T. Mansur.9, Padang Bulan, Medan, 20155, Sumatera Utara, Indonesia KUESIONER KAJIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Nuraeni Kusumawardani, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Nuraeni Kusumawardani, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi problema bagi para pedagang, di satu sisi mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih karena adanya kenaikan harga, tapi di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Propinsi Jawa Barat Agus Gustiar, pasar tradisional memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi masyarakat sebagai

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS VITALITAS DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PASAR ATAS

BAB IV ANALISIS VITALITAS DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PASAR ATAS BAB IV ANALISIS VITALITAS DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PASAR ATAS 4.1 Analisis Simpul-simpul Pelayanan Pasar di Wilayah Kota Cimahi Ada 2 kelompok simpul pelayanan yang dapat menggambarkan jangkauan pelayanan

Lebih terperinci

Perancangan Kembali Pasar Tawangmangu di Kota Malang

Perancangan Kembali Pasar Tawangmangu di Kota Malang Perancangan Kembali Pasar Tawangmangu di Kota Malang Setyawan Wisnu Wardana dan Tito Haripradianto Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono No.169 Malang, 65145 Telp (0341)

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Keberadaan pasar tradional sangat vital bagi perkembangan perekonomian nasional. Selain menjadi pondasi dasar perekonomian, pasar tradisional juga

Lebih terperinci

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA Perihal : Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan Pangkajene Sidenreng,.................... Kepada Yth. Bupati Sidenreng Rappang Cq, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang bertandatangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di Pulau Jawa. Aktivitas ekonomi

Lebih terperinci

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR Oleh : AULIA LATIF L2D 002 389 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan

Lebih terperinci

I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A B U P A T I B A T A N G P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 2 ( S ' T A H U N 2 0 1 4 T E N T A N G I Z I N P E N G G U N A A N K I O S D A N L O S P A S A R D E N G A N R A H M A T T U

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar tradisional di Indonesia masih merupakan wadah utama masyarakat dalam membeli suatu kebutuhan, karena dalam pasar inilah sesungguhnya perputaran ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

Pasar rakyat SNI 8152:2015

Pasar rakyat SNI 8152:2015 Standar Nasional Indonesia ICS 03.080.99 Pasar rakyat Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004. Lembar Observasi Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun 2012 Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Lama Bekerja : Observasi ini merupakan jawaban tentang persyaratan Hygiene Petgugas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis ritel dewasa ini semakin meningkat. Peningkatan persaingan bisnis ritel dipicu oleh semakin menjamurnya bisnis ritel modern yang sekarang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berekreasi, membuka lapangan pekerjaan dan berbelanja. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. berekreasi, membuka lapangan pekerjaan dan berbelanja. Pada mulanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam pasar terjadi suatu aktivitas interaksi sosial dan transaksi jual beli antar penjual dan pembeli. Pasar mempunyai fungsi yang sangat penting bagi setiap orang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Pasar tradisional Kiaracondong adalah pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. Pasar yang berlokasi di Jl. Kebon Jayanti,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan pasar tradisional menjadi topik yang menyulut perdebatan hangat di kalangan masyarakat. Liberalisasi

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN OBJEK 18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK ABSTRAK Clara Meirista Email: Clarameirista@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

KUESIONER UNTUK PEDAGANG Lampiran 1 KUESIONER UNTUK PEDAGANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 I. Identitas Pedagang No.

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, analisis dan usulan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pada tahap akhir penelitian ini peneliti menarik beberapa kesimpulan.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 5, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Pelayanan Pusat Belanja dalam Mendukung Kegiatan Rekreasi Berdasarkan Persepsi & Preferensi Pengunjung Fatty Rakhmaniar

Evaluasi Kinerja Pelayanan Pusat Belanja dalam Mendukung Kegiatan Rekreasi Berdasarkan Persepsi & Preferensi Pengunjung Fatty Rakhmaniar EVALUASI KINERJA PELAYANAN PUSAT BELANJA DALAM MENDUKUNG KEGIATAN REKREASI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG (Studi Kasus : Kota Bandung) 1 Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2007 Penulis : Fatty

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan kebiasaan berbelanja sebagai bentuk mencari suatu kesenangan adalah merupakan suatu motif berbelanja yang baru. Motivasi merupakan konsep yang dinamis dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR MODERN PLAJU oleh : Endang Kusmala Dewi NRP : 3110207713 Dosen konsultasi : Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D. PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya meningkatkan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan masyarakat demokratis yang berkeadilan dan sejahtera.

Lebih terperinci