A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit
|
|
- Suparman Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit mempertimbangkan elemen strategis dari keputusan tersebut. Strategi utama dari perusahaan adalah pertumbuhan jangka panjang dan berlangsung terus-menerus.. Sehingga, pengambilan keputusan strategis oleh suatu perusahaan dipilih dari antara alternative alternative dari tujuan dari pemilihan strategi yang membuat perusahaan memperoleh keyakinan yang memadai untuk pertumbuhan jangka panjang dan terus menerus. Kunci untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mendapatkan keunggulan kompetitif. Manajeme biaya strategis merupakan penggunaan biaya data untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi yang lebih superior yang menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan 1. Strategic Positioning: Kunci untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan Keunggulan kompetitif menciptakan nilai konsumen yang lebih untuk biaya yang sama atau lebih rendah yang ditawarkan pesaing atau menciptakan biaya yang sama atau lebih rendah dari yang ditawarkan pesaing. Nilai konsumen adalah perbedaan antara yang didapatkan konsumen dengan pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen tersebut. Apa yang diterima oleh konsumen merupakan level dasar dari apa yang disediakan oleh suatu produk. Yang diterima oleh konsumen tersebut disebut dengan total produk. Total produk adalah keuntungan yang didapat konsumen baik wujud dan tidak berwujud dari suatu produk yang dibelinya. Konsumen membeli fitur dasar atau khusus dari produk, servis, kualitas, petunjuk penggunaan, reputasi, merek, dan factor lainnya yang dianggap penting oleh suatu konsumen. Pengorbanan konsumen terdiri dari total biaya yang dikorbankan untuk membeli, waktu dan usaha yang dihabiskan untuk memperoleh dan mempelajari penggunaan produk dan biaya setelah pembelian yang terdiri dari biaya penggunaan, perawatan, dan pembuangan dari produk tersebut. Peningkatan nilai konsumen untuk mencapai keunggulan kompetitif terkait erat dengan pemilihan strategi. Ada tiga strategi yang bisa diidentifikasikan yaitu biaya kepemimpinan, differensiasi produk dan focusing. a. Biaya Kepemimpinan Tujuan dari biaya kepemimpinan adalah penyediaan nilai yang sama atau lebih kepada konsumen dengan biaya yang lebih rendah dari yang ditawarkan pesaing. Sehingga, jika nilai konsumen ditentukan sebagai perbandingan antara realisasi dan pengorbanan, low cost strategi meningkatkan nilai konsumen dengan meminimalkan pengorbanan konsumen. Dalam kasus ini, biaya kepemimpinan adalah tujuan dari organisasi. Sebagai
2 contoh, perusahaan mungkin akan mendesain ulang suatu produk sehingga komponen menjadi lebih sedikit, menurunkan biaya produkisi dan biaya purna jual. b. Diferensiasi produk Strategi diferensiasi produk, di sisi lain, berusaha untuk meningkatkan nilai konsumen dengan meningkatkan apa yang dterima konsumen. Keunggulan kompetitif diciptakan dengan menyediakan produk yang tidak disediakan oleh pesaing. Sehingga karakter produk baru diciptakan untuk membedakan produk tersebut dengan produk pesaing. Diferensiasi bisa dilakukan dengan menyesuaikan produk dengan aturan atau promosi dari produk tersebut. Perbedaan antara lain fungsi, estetika, ataupun style. Sebagai contoh, toko computer menawarkan servis di tempat, suatu fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing, atau produsen roti menawarkan bentuk roti yang berbeda. Sehingga untuk menjadi suatu nilai, konsumen harus melihat variasi tersebut penting. Lebih lanjut, nilai tambah konsumen dengan diferensiasi harus melebihi biaya perusahaan dalam pengadaan diferensiasi produk tersebut. Jika konsumen melihat variasi tersebut penting dan jika nilai tambah kepada konsumen melebihi biaya yang dikeluarkan, maka keunggulan kompetitif sudah tercapai. c. Focusing Strategi focusing adalah dengan seleksi dan menekankan ke suatu segmen pasar untuk kompetisi. Satu kemungkinan yang diambil adalah dengan memilih pasar dan konsumen yang menjanjikan dan membangun kemampuan untuk melayani segmen yang ditargetkan. Kemungkinan lainnya adalah dengan memilih segmen khusus dimana kompetisi utama tersebut lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Strategi focusing tidak sama untuk semua segmen, tergantung konsumen dan kondisi geografis. Dengan memperhatikan kemampuan dan potensinya dari suatu perusahaan, beberapa segmen akan lebih menarik dibandingkan segemn lainnya. Di dalam dunia nyata, banyak perusahaan tidak hanya memilih satu dari strategi diatas, tetapi kombinasi daro ketiganya. Posisi strategis adalah suatu proses dalam memilih kombinasi paling maksimal dari ketiga strategi umum tersebut. Strategi tersebut dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Strategi, dengan memperhatikan ketiga kombinasi tersebut dapat didefinisikan sebagai:.. memilih segmen pasar dan konsumen unit bisinis untuk melayani, mengidentifikasi proses bisnis internal dimana unit tersebut harus unggul dalam menghantarkan nilai lebih kepada konsumen dalam segmen pasar yang ditargetkan, dan memilih kemampuan individu dan organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan internal, konsumen dan keuangan.
3 Peran akuntansi manajemn dalam strategic positioning antara lain sesuai tujuan dari akuntansi manajemen adalah untuk mengurangi biaya dan secara simultan menguatkan pilihan atas strategic position. Keunggulan kompetitif terkait dengan biaya sehingga meningkatkan nilai konsumen dari spesifik konsumen segmen dan bersamaan dengan itu,menurunkan biaya, seingga organisasi mencapai suatu keadaan dimana menyediakan nilai lebih dengan biaya sama atau lebih rendah dari pesaing, sehingga menciptakan keunggulan kompetitif. B. Kerangka Rangkaian NIlai, Hubungan dan aktivitas. Pencapaian posisi strategis suatu perusahaan dengan mandate pemahaman atas kerangka nilai industry (insdustrial value chain). Kerangka nilai insdustri tersebut terhubung dari set yang dpenciptaan nilai aktivitas dari bahan mentah sampai dengan pembuangan dari produk final oleh konsumen. Sebagai contoh perusahaan minyak, ada yang menguasai lini produk mulai dari pencarian minyak, produksi, minyak mentah, penyulingan, distribusi dan produk sampingan seperti produk gas, ada perusahaan hanya pencarian minyak sampai produksi minyak mentah saja, dan variasi variasi lainnya. Dari rangkaian tersebut dapat dipisah pisahkan kedalam rangkaian nilai yang secara strategis dapat dibagi kedalam aktivitas yang sukses diimplementasikan dalam startegi biaya kepemimpinan dan diferensiasi produk. Kerangka rangkaian nilai merupakan suatu pendekatan menarik dimana pemahaman perusahaan atas aktifitas strategis yang penting. Fundamental dari kerangka rangkaian nilai tersebut adalah pengakuan atas hubungan kompleks dan hubungan baik antar dan inter perusahaan. Dua tipe hubungan yang harus dianalisis dan dimengerti yaitu hubungan internal dan hubungan eksternal. Hubungan internal adalah hubungan diantara aktivitas yang terjadi didalam porsi perusahaan dari rangkaian nilai, sedangkan hubungan eksternal, menggambarkan hubungan antara rangkaian nilai aktivitas yang terjadi antara supplier dengan konsumen. Sehingga hubungan eksternal terdiri dari dua, yaitu hubungan supplier dan hubungan konsumen. Identifikasi hubungan internal dan eksternal tersebut, kita harus bisa identifikasi aktifitas perusahaan memilih aktifitas yang dapat digunakan untuk produksi atau kelangsungan dari keunggulan kompetitif. Proses seleksi ini membutuhkan pengetahuan tentang biaya dan nilai dari setiap aktivitas. Untuk analisis strategi, aktifitas diklasifikasikan menjadi aktifitas organisasi dan aktifitas operasi, biaya dari setiap aktivitas ditentukan dari pemicu biaya organisasi dan operasional. 1. Aktivitas Organisasi dan Cost Drivers Aktivitas orgasnisasi dibagi menjadi structural dan eksekusional. Aktifitas structural adalah aktivitas pokok dalam struktur ekonomi dari perusahaan. Aktifitas eksekusioanl adalah aktifitas yang menentukan proses dan kemampuan dari organisasi yang
4 secara langsung berhubungan dengan kemampuan organisasi untuk melaksanakan secara langsung. Cost driver organisasi adalah factor structural dan eksekusional yang mempengaruhi struktur biaya jangka panjang dari suatu perusahaan, sehingga cost driver terdiri dari cost driver structural dan eksekusional. Exhibit 11.2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa aktivitas organisasi bisa dipicu lebih dari satu satu sumber. Sebagai contoh bangunan pabrik dipengaruhi oleh banyaknya pabrik, ukuran dan besarnya desentralisasi. Selain itu, Usaha manajemen untuk peningkatan kapasitas perusahaan seperti pengembangan terus menerus seperti pelatihan karyawan, manajemen kualitas dan lain lain merupakan efisiensi dari biaya ekseusional. 2. Aktifitas operasi dan Cost Drivers Aktivitas operasi adalah aktifitas sehari hari dari perusahaan sebagai akibat dari struktur dan proses yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Contohnya adalah menerima dan inspeksi dari barang yang masuk, pemindahan material, pengiriman produk, testing produk baru servis produk, dan pengaturan peralatan. Cost driver operasi adalah factor yang menimbulkan biaya dari aktivitas operasional seperti banyaknya komponen, banyaknya pemindahan barang, jumlah produk dan lain lain. Secara jelas, penentuan baiya aktivitas dan pemicunya didasarkan pada activity based costing. Exhibit 11-3 Struktural dan eksekusional aktifitas ditentukan dari jumlah dan sifat alamiah dari aktifitas sehari hari perusahaan. Contoh, jika perusahaan memutuskan untuk meingkatkan produksi lebih dari satu produk, maka akan terjadi perubahan penjadwalan dan struktur produk. Aktifitas produksi juga bisa menjadi dasar penerapan strategi, sebagai contoh, dengan mengetahui berapa kali komponen dipindahkan dapat diketahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk pemindahan komponen yang paling ekeftif dan mengurangi biaya. C. Analisis Rangkaian Nilai Value Chain Analysis adalah identifikasi dan eksploitasi hubungan internal dan eksternal dengan tujuan untuk memperkuat posisi strategis perusahaan.. Eksploitasi dari hubungan tersebut tergantung dari besar biaya dan factor nonkeuangan yag bervariasi dari kegiatan kegiatan yang dipertimbangkan. Juga, mengelola organisasi dan operasional dengna tujuan pengurangan biaya jangka panjang seabgai masukan penting dalam analisis kerangka nilai dimana biaya kepemimpinan dipertimbangkan 1. Eksploitasi Hubungan Internal Aktifitas sebelum dan sesudah produksi harus diidentifikasi dan hubungan harus diakui dan dieksploit. Eksploitasi hubugan internal artinya hubungan antara aktifitas dinilai dan digunaan untuk mengurangi iaya dan meningkatkan nilai.
5 Aktivitas Aktifitas desain dan pengembangan produk terjadi sebelum produksi dan dikaitkan dengan aktifitas produk. Bagaimana produk didesain mempengaruhi biaya produksi. Bagaimana biaya produksi dipengaruhi atas pengetahuan atas pengetahuan biaya. Dengan mengetahui biaya biaya tersebut maka eksploitasi dan pemahaman atas biaya sangat krusial. Jika desainer tahu jumlah komponen dala setiap proses produksi, maka mendesain kembali produk dengan komponen standar, berbagai sumber, kurun waktu, dan kualitas akan mengurangi biaya keseluruhan secara signifikan. Aktifitas desain juga berhubungan dengan aktifitas servis didalam rangkaian nilai perusahaan. Produk dengan komponen lebih sedikit, kemungkinan produk gagal sedikit, ketentuan garansi yang dikurangi akan mengakibatkan pengurangan biaya yang signifikan. a. Contoh Analisis Hubungan Internal Pemahaman yang lebih mudah tentang hubungan internal dapat dibaca dalam contoh dibawah ini Suatu perusahaan dengan produk kesehatan yang satu produk terdiri dari 20 komponen. Desainer sudah diberitahukan bahwa beberaa komponen merupakan pemicu biaya signifikan dan dengan mengurangi komponen tertentu akan mengurangi permintaan dalam aktivitas kerangka nilai. Berdasarkan masukan ini, desain baru dihasilkan dimana komponen hanya terdiri dari 8 komponen. Manajemen ingin mengetahui berapa total biaya yang dikurangi dengan desain baru tersebut. Dan direncanakan akan mengurangi harga perunit. Produk sudah diproduksi sebanyak unit, dampak dari desain baru mempengaruhi permintaan atas 4 aktifitas. Kapasitas aktifitas, dimana saat ini (20 komponen) dan permintaan yang diharapkan (8 komponen) sebagai berikut: Pengguna an Material Komponen Perakitan Pemicu Aktivitas Jumlah Komponen Jumlah Jam Kerja Kapasitas Aktivitas Permintaa n Aktivitas Saat ini Permintaa n Aktivitas diharapka n Komponen Pembelian Jumlah Pembelian Perbaikan Garansi Jumlah Barang Cacat Biaya aktivitas seabgai berikut:
6 Penggunaan Material : $3 per komponen, tidak ada biaya tetap Komponen Perakitan :$12 perjam, tidak ada biaya tetap Komponen Pembelian, 3 pegawai dengan gaji $ per tahun, setiap pegawai memproses 5000 pesanan, biaya variable $0.5 setiap pembelian. Perbaikan garansi: 2 pegawai, digaji $ per tahun, setiap pegawai bisa memperbaiki 500 unit pertahun, biaya variable $20 per produk yang diperbaiki. Exhibit 11.6 Dengan memperhatikan tabel diatas, maka dapat dilihat perilaku biaya untuk setiap aktifitas sangat vital dalam menilai dampak dari produk baru tersebut.. mengetahui biaya dari setia desain berbeda memungkinkan kita menilai hubungan aktifitas dan dampak perubahan dalam permintaan aktifitas. Aktiftias pembelian saat ini sebanyak unit terdiri dari 5000 unit. Desain baru mengurangi permintaan dari menjadi Dalam posisi ini, manajemen dapat mengurangi biaya sebesar $30000 (satu pegawai pada pembelian). Selanjutnya, sejak penurunan permintaan, biaya berkurang $3000 dari biaya variable (0.5 x 6000). Analisis yang sama juga untuk garansi, model perhitungan biaya berdasarkan akifitas (ABC) dan pengetahuan atas perilaku biaya sangat kuat dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam akuntansi manajemen strategis. b. Eksploitasi Hubungan Suplier Walaupun setiap perusahaan mempunyai rangkaian nilai sendiri sendiri, setiap perusahaan juga menjadi bagian dari rangkaian nilai yang lebih besar yaitu rangkaian nilai industry. Sistem rangkaian nilai juga mencakup aktivitas rangkaian nilai yang diselenggarakan oleh supplier dan konsumen. Eksploitasi hubungan eksterna mempunyai arti mengelola hubungan tersebut ehingga kedua pihak perusahaan dan pihak eksternal saling mendapatkan keuntungan. Supplier menyediakan masukan dan sebagai konsekuensi mempunyai dampak signifikan dalam posisi strategis.. sebagai contoh satu perusahaan mengadopsi pendekatan total quality control untuk diferensiasi dan menurunkan biaya secara keseuruhan. Total quality control adalah pendekatan untuk mengelola kualitas dimana suatu produk diharapkan bebas dari produk cacat. Pengurangan produk cacat secara total akan mengurangi total biaya dalam biaya kualitas. Akan tetapi jika komponen dikirimkan terlambat dan komponen berkualitas rendah, tidak mungkin suatu perusahaan mengirimkan produk yang berkualitas tinggi dan mengirimkan ke konsumen tepat waktu. Untuk mencapai produk yang bebas cacat.perusahaan bergantung sepenuhnya kepada kemampuan supplier dalam menyediakan komponen bebas cacat. Jika hubungan ini dipahami, maka perusahaan dapat bekerja sama dengan supplier agar produk dapat disediakan sesuai permintaan. Evaluasi dan seleksi supplier
7 berdasarkan factor seperti kualitas produk, pengiriman, keandalan, pengembangan terus menerus dan hubungan keseluruhan. 1) Mengelola biaya pengadaan Perusahaan harus memilih supplier dengan hati hati, untuk menghindari melemahnya posisi strategis dari perusahaan. Dua persyaratan untuk memillih supplier yang mempunyai kualitas, keandalan dan kinerja pengiriman yang bisa diterima, harus identifikasi antara lain: pertama komponen biaya yang dibutuhkan secara keseluruhan. Perhitungan biaya berdasarkan atas fungsi umumnya hanya menyeleksi supplier dari sisi harga pembelian. Secara keseluruhan yaitu biaya yang berhubungan dengan kualitas, keandalan, dan tingkat ketepatan pengiriman yang menjadi biaya pembelian. Sehingga manajer mengevaluasi dari total keseluruhan, tidak hanya harga pembelian saja. Kedua, biaya supplier dibebankan ke produk. Perhitungan biaya berdasarkan aktifitas, merupakan kunci untuk memenuhi kedua persyaratan diatas. Persyaratan pertama dipenuhi dengan memperlakukan supplier sebagai objek biaya dan biaya yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan serta kinerja pengiriman yang ditelusuri ke supplier. Dan persyaratan kedua, produk sebagai objek biaya, dan biaya supplier ditelusuri ke produk spesifik. 2) Perhitungan biaya supplier berdasarkan aktifitas c. 2. D.
PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
Lebih terperinciACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)
ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya menurut Supriyono (2000:16) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan analisis value chain telah banyak
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan analisis value chain telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Suhartini (2014), profit margin dari produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi persaingan yang semakin tinggi dan kompetitif tidak dapat dihindarkan. Situasi ini
Lebih terperinciACTIVITY-BASED MANAGEMENT
ACTIVITY-BASED MANAGEMENT Activity-based management (ABM) dimulai dari pemahaman yang mendalam personel tentang aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya. Proses analisis nilai merupakan pendekatan
Lebih terperinciManajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016
Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016 ACTIVITY BASED MANAGEMENT-ABM (MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS) (contd.) Manajemen Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN
11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciDefinisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus
Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar daripada pengorbanannya,
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI MEBEL
PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI MEBEL Kelvin Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu Abstrak Hal utama untuk menentukan harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa
Lebih terperinciPENENTUAN DAN ANALISIS BIAYA KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA LABORATORIUM RSUD FAUZIAH BIREUEN
Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] PENENTUAN DAN ANALISIS BIAYA KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA LABORATORIUM RSUD FAUZIAH BIREUEN Fatimah 1, Diana Khairani Sofyan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Strategi bersaing Strategi Bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan menegakkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)
ABSTRAK Persaingan yang ketat antar produsen maupun distributor pharmasi yang terjadi saat ini, menyebabkan perusahaan dituntut untuk memperoleh laba yang maksimal dan terus meningkat. Analisis profitabilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam praktik bisnis, konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan selera kebutuhan mereka, di mana produk tersebut memiliki kualitas tinggi serta harga yang terjangkau.
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lainnya dan untuk menghasilkan value terbaik bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, setiap jenis perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer. Kemampuan
Lebih terperinciPERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
1 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI A. Fungsi-fungsi Manajemen Sebuah perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien jika dikelola dengan cara yang tepat. Para pengelola perusahaan, yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis di era globalisasi ini. Semakin berkembangnya
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan perubahan dunia bisnis, telah menciptakan kebutuhan akan pendekatan strategi manajemen yang baru, serta dapat memberikan informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Strategi Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI
MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI Pengertian Manajemen Biaya Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk pengidentifikasian peluangpeluang penyempurnaan, perencanaan
Lebih terperinciDefinisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Biaya Para ahli memberikan definisi biaya, diantaranya sebagai berikut : 1. Menurut Mulyadi Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah kehidupan yang lebih dinamis, efisien dan efektif. Keadaan ini memaksa manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENENTUKAN POTENSI DI MASA DEPAN. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENENTUKAN POTENSI DI MASA DEPAN Titien S. Sukamto Mengembangkan Portofolio Aplikasi dari Perspektif Strategis Setelah memahami kondisi organisasi saat ini, langkah selanjutnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA
1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi
Lebih terperinciBIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi
Lebih terperinciAKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.
AKUNTANSI MANAJEMEN Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen AKMAN BSP 1 Apa yang akan dipelajari? 1. Akuntansi Manajerial dan Lingkungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional II.1.1. Pengertian Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Sistem akuntasi tradisional dalam melakukan pembebanan biaya overhead pabrik menggunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Mutu Pelayanan Kesehatan a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan
Lebih terperinci3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
BAB 2 TINJAUAN TEORISTIS 2.1 Tinjauan Teoristis 2.1.1 Akuntansi Manajemen Menurut Hansen dan Mowen (2004:4), sistem informasi informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)
PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat dalam memasarkan produknya.
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI
Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian
Lebih terperinciBAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga
BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim
Lebih terperinciSINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS
1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai
Lebih terperinciMETODE PEMBEBANAN BOP
METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud
Lebih terperinciBAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh
BAB II Activity-Based Management 2.1. Definisi Activity Based Management Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen
Lebih terperinci5/19/2008 KUALITAS LAYANAN ONLINE. Tujuan Pembelajaran. Tahapan Pengembangan Situs (Aktifitas Utama)
KUALITAS LAYANAN ONLINE 1 Tujuan Pembelajaran Mengetahui perbedaan tahapan dalam membuat situs baru atau memperbaiki situs yang telah ada Mengetahui elemen-elemen yang perlu diperhatikan agar isi situs
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional
BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Perkembangan teknologi yang semakin pesat, mengakibatkan perubahan pola persaingan
Lebih terperinciKonsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk
Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.
Lebih terperinciPertemuan 3 Activity Based Costing
1 Pertemuan 3 Activity Based Costing A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan.
Lebih terperinciBab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya
Lebih terperinciRangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Mulyadi (2003;37) menyatakan bahwa cost effectiveness merupakan suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian cost effectiveness Mulyadi (2003;37) menyatakan bahwa cost effectiveness merupakan suatu ukuran seberapa efektif sumber daya organisasi dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBab 1 Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen
Bab 1 Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen Tujuan Belajar Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu : 1. Menjelaskan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen 2. Menjelaskan
Lebih terperinciACTIVITY BASED COSTING. Prepared by Yuli Kurniawati
ACTIVITY BASED COSTING Prepared by Yuli Kurniawati BIAYA PER UNIT Biaya per unit adalah total biaya terkait dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Contoh : Jumlah biaya
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Akuntansi Aktivitas : Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Accounting : Activity Based Costing & Activity
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang semakin kuat membuat setiap perusahaan salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan yang semakin kuat membuat setiap perusahaan salah satunya Hotel Aston Imperium Purwokerto harus pandai-pandai memanajemen perusahaannya agar bisa
Lebih terperinciUKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan
1 UKURAN KINERJA Laporan kinerja keuangan meskipun penting tetapi hanya merupakan salah satu aspek dari kinerja suatu organisasi. Ada aspek-aspek lain yang juga merupakan ukuran kinerja suatu organisasi
Lebih terperinciBAB II PROCESS VALUE ANALYSIS
13 BAB II PROCESS VALUE ANALYSIS II.1. Activity Based Management II.1.1. Definisi Activity Based Management (ABM) atau manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan yang luas dan terpadu yang memfokuskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi adalah sebuah hal yang tidak dapat dihindarkan oleh pihak manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat, akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Industri roti dan kue di Indonesia semakin berkembang. Berdasarkan data
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Industri roti dan kue di Indonesia semakin berkembang. Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (APEBI) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai pasar
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas Yulis Diana Alfia,
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI
Lebih terperinciPert 2. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017
Pert 2 HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi industri menuju era revolusi informasi dan komunikasi. Era revolusi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan
81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan dalam Bab IV dan dikaitkan dengan rumusan masalah pada Bab I, maka dapat dihasilkan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya merupakan entitas yang dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh para pendirinya. Salah satu tujuan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
Lebih terperinciMANAJEMEN BIAYA & ALOKASI BIAYA. Prepared by Yuli Kurniawati
MANAJEMEN BIAYA & ALOKASI BIAYA Prepared by Yuli Kurniawati DEFINISI Manajemen Biaya : Mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi yang berguna untuk manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa semakin kuat (sumber: http://digilib.it.ac.id/public/its- Undergraduate-10830-2599100022-Chapter1.pdf).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan beradu strategi dalam usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan
Lebih terperinciTIN 4112 AKUNTANSI BIAYA
- Jurusan Teknik Industri TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA Teknik Industri Lesson 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Kode : TID 4019 Semester : 3 Beban Studi : 3 SKS Capaian Pembelajaran (CPL): 1. Menguasai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam perekonomian Indonesia pada dasarnya telah memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat dari tahun ke tahun, menyebabkan begitu banyaknya perusahaan yang berkembang dan hidup dalam lingkungan yang berubah
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan. informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (http://pasca-unsoed.or.id/adm/data/256,3,pengertian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
Lebih terperinciACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)
ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) A. Pengertian Activity Based Costing ( ABC ) Sebelum mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Activity Based Costing (ABC), telebih dahulu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang harus mendapat perhatian dalam menentukan biaya produksi. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi
Lebih terperinciLampiran 1: Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan (untuk pengujian) Tanggapan Kepuasan Karyawan Daftar Pertanyaan
Lampiran 1: Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan (untuk pengujian) Tanggapan Kepuasan Karyawan I. Motivasi untuk bekerja 1 Bagaimana kepuasan anda mengenai penghargaan prestasi kerja yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab ini dikemukakan teori-teori dan penjelasan-penjelasan yang digunakan untuk pengolahan data dan proses analisa terhadap permasalahan yang dihadapi. 2.1. PENGERTIAN TQM/ MANAJEMEN
Lebih terperinciPERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC )
BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC ) Beberapa waktu terakhir ini di saat era persaingan bisnis semakin hari semakin ketat para pelaku bisnis atau dalam hal ini bisa dikatakan suatu perusahaan harus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang
Lebih terperinci